VOLUME 23
No. 3 Oktober 2011
Halaman245 -255
ANALISIS SOSlOLOGlS CERPEN "SI PADANG" KARYA HARRIS EFFENDI THAHAR
ABSTRACT This paper aimtdescribhgttws r e f k t h of social reality of MinangkabauSociety in the e h m story entitled "Si &kg" vgittem by Harris Effendi Thahar. The theory used in this study is the sociology of literatureby l w i q the mimatic approach. The analysis begins from the text by explaining the social factors in the text, then examiningthe social factors in the society that become the topic of the story. The result of the analysis s h m that the short story "Si PadangWis the short story that is able to describe the social mtityof Mi au society at present that is the inharmoniousdatbn between 'maternal uncle' and his nephew. As the refleaion of the Mtnaqhbau social dlty.this short story is social justifmtion of Woggart's opinion that states the literary wqrk at d b enlightened by the prescript values and applied values. Becauseof that what Harrishaswrittcanshaws that his work is truly integrated with the individual and sociesy life in the structure of the S O L M ~ . Keywords: analysis, social reality, short story Minangkabau society
ABSTRAK Arttkd ini bertujuan untuk rnenckkripsikan cerminan realiaas said yang terefleksi dalam cerpen "Si Padang" b y a Harris Effendi Thahar. Teo adalah teori sosiolagi sastra d e w rnpendebtan mimesis. Teknik analisis dimulai dari teks m t r a dan mengungkapkmfaktor-faktor sosial yang ada di dalamnya, kemudian mmguji kepda faktor sosial masyat-akat yang m j d i topik penceritaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa cerpcln "Si Padang" merupakancerpen yang berhmil mewtgungkap saat ini, p i t u ketidakharmonisan huhngan mmak dm sosial budaya magyarorkat Miqkabau, yang mengadan bahwa kaqa s w r a nilai-nilai yang diteraph. O M bahwa karyanya ini betul-betul berint m-yaKata Kunci: analisis, d b 4, ceqm, masyarakat Minang-
w.a,No. 3
.-- -- - . - - -
PENGANTAR C e r p merupakansuatu genre karya sastra yang menampilkankehidupandan kehidupanRu Miadalah suatu kenyataansosial. Kehiiupan menakup hubungan antarmasyaralcat, antara msyarakat dengan orang-orang, antarmanusia, dan antarperistiwa yang terjadi dalam batin seseorang (Darnono, 1978:1). Dengan-demikian, semua aspek kehidupanmanusiaterdapat dalam sastra. Didalam sastra, sastrawan memperlihatkansikapnyadan memberikankebijaksanaannya tentang berbagaiaspek widupan manusia, tidak terkecuali tentang dirinya sendiri. Setiap karya sastra tidak dapat tidak akan membawa pembacanya kembalidengan segera kepada pengarang yang ada di belakangnya. Tentang seorang genius rnanayang blah memproduksinya dan fikiran-fikiran s r t a peramanperasaansiapa yang mewujudkannya (Hudson, 1955:2). Dengan demikian, setiap karya sastra merupakan himpunan sikap, fikiran, perasaan, dan kebijaksanaan sastrawan, sekaligus dalam karya sastra merupakanpencerrninanpendapat sastra-wan dalam menghadapi, memecahkan, dm menanggulangidilema hiiup manusiasetelah ia bwinteraksidengan manusialaindalam masyarakatnya. Pendekatanmimesis merupakan salah satu pedekatan kritik sastra di samping pendekatan lainnya, seperti pendekatan objektif, ekspresif, dm pr;agm<is. Pendekatanmimesis beranggapan bahw untuk menyelidiki karya sastra tidak mkup hanya dengan menyelidiki karya secara otonom, melainkan pedu dikaitkan dengan kartsks sosialnya, realiis objektif, yang menjadi swnber penciptaanoleh sastrawan. Motto "Seni unaik masyarakao'merupakanletupanpemikiran pelaku sastra, yang bertolak dari pendekatan mimesis. Jadi, dalam penyelidikan, penilaian, dan kritik selcllu mengaitkan karya sastra dengan masyarakat pendukungnya, masyarakatsumbernya, masyarakattujuannya, dan masyarakat pengarangnya. Oleh karena itu, pernahaman karya sastra tidak bisa melepaskan diri dari konteks kultural dan masyarakatnya. Hanis EffendiThahar sebagai penulis cerpen "SiPadang" tentulah menulis berlatarbelakang-
kan budaya Minangkabau karena Harris yang lahir, hidup, dan menetap di kawasan budaya Minangkabau, tentutah mgwljadiilran permasalahan budaya itu sebagai objek permasalahan cerpennya. Cerpen bagi Harris Effendi Thahar adalah untuk memaparkan dilema budaya Minangkabau, dan alat untuk mengemukakan visi, reaksi, dan opininya. Hal ini sejalan dengan pendapat Hoggart (1975:162)yang mengabkan bahwa karya sastra membantu untuk menceritakan kembali apa yang dicenderungi sastrawan tentang nilai-nilai suatu masyarakat. Karya sastra pada semua tingkat selalu disinari oleh nilai-nilai yang ditetapkan. Oleh sebab itu, y a q dilakukan pengarangadalah meyakrnkandan menmjukkan bahwa sastra betul-betul berintegrasi dengan kehidupan individu-individu dalam struktur masyarakat. Pengarang adaiah produk zarnannya, dan demikian menghormatinya, sehingga hams diselidiki ke dalam hakikat dari pengaruhnyayang telah membentuk pikirannya, melenyapkan seleranya, dan membantu mdukiskanwatak pada karyanya (Hudson, 1955:4). Karya sastra berperanan bagaimana merasakan hidup di dalam ataupun di luar nitai-nilai ini, dan teristimewa tekanan dan ketegangan yang timbul dengan hidup di luar ini. Hal ini juga sejalan dengan pemikiran Goenawan Mohammad (1972:Zq yang mengabkanbahwa pada akhimyadayan materi sastraitu berfungsiuntok mempertajamd m membuat lebih intens penghayatan para pembaca kepada hal-ha1dalam kehidupan dan akhimya kepada kehidupan itu sendiri (Mohammad, 197226). Kajian sosiologi selalu mengaitkan antara karya sastra dengan masyarakat pendukungnya, masyarakat sumbemya, masyarakat tujuannya, dan masyarakat pengarangnya. Untuk menganalisis cerpen "Si Padang" karya Hanis Effendi Thahar ini haruslah disertai penyelidikansistem sosial budaya masyarakat Minangkabau dan perilakuanggota rnasyarakatnya. Bobot cerpen "Si Padang" akan ditentukan oleh tingkat kerelevanannya dengan kanteks sosialnya, masyarakat Minangkabau. Permasalahannya sekarang adalah sebrapa jauhkah cerpen ini
menggambarkan perilaku a q p b m y m k a t Minangkabau $an bagainwnakah tingkat krarelevanancerpeninidengan sistem soaitwdaya Mingkabau? Dalamkajian hi,teori yangdiiurdanadalah sosiologisitstra karena sejak sernula anggapan dasar k a j i i ini bertdak dad kqnyataan bahwa sastra (dalamha1inic q e n "Si Padang)mewpakan pengucapan pengalaman budaya dan pemrminan dari realitas sosial budaya (Asri,
sastraden~an semkinlsgrm
nya, semakii rendah tkgkat dewan reJitas sosio-buda semaWn mndah mutu karya sash twsebut. Teknik analisis tersebut, m e n u A%ri (2008),
2008).
j E
Menurut D w o (1Q78)dsnJunus (1986)* ada dua teknik anakhib yang d@pt@gunakan untuk rnenganalisii ka Pnaminan realis sosial. mulai dengan teknik pemahaman$tar&lngkhn sosial untuk masuk kepada h u b u w n s&ra dengan faktor-faktor di luar sastra spati @cermin dalam karya sastra. Teknik ini rqiihat faktor sosial yang "menghasilkan" karya axstmpada suatu kurunwaktu tertentu. Denganmenggunakan teknik ini, berarti dilihat faktor sasisl sebagai mayor analisis dan karya sastm sebslgai minornya. Maksudnya adalah teknik ini bergerak dari sosialogi untuk lebihmernaharriifabr-faktor sosial yang terdapat di dalam karyasastra. Kedua, teknik analisisdirnulaidari tekssastra dan mengungkapkanfaMor4aktarsqblymg ada di dalamnya, kemudian menguji kepada faktor sosial masyarakatyang rnenjarjitopik pencetiban. Teknik ini rnengutamakan teks s a s h sekagai fenomena utama bahan utarna analisis (major analisis) dan fenomena sosial rnasyarakat sebagaiminomya.Teknik yang dipergmaIandalam telaah sosidogi sastra ini adalah analisis teks sastra untuk kemudiandipetgunakanmemahami lebihdalam lagifenomena sosial yang ada cli luar teks. Kajian ini rnemilihteknik analisisyang kedua, yaitu menjadi teks (dalam ha1 ini cerpen "Si Padang*) sebagai mayor dan realitas sosiobudaya Minangkabausebagai minornya. Melalui teknik ini, bobotcerpen"Si Padang"akan ditentukanolehtingkat kerelevanannyadengan konteks sosial masyarakat Minangkabau. Menurut Asn' (2008),data-data shktur yang d b m k a n dafam teks kajan itu hsrus diuji, dmilai, &n dipfbyeksikan kepada masyarakatnya. SemiztMn tinggi
masalahan cerita; (4) perumusan masaCab berdasarkan hubungan antaperan; (5) m q k a j i hubunganpemasgblawnyang dimm,Mi secara normatif, secara fiktif, maupun seam objektSf;dan (6) intetpr@asidata u n t u k m b kan tingkat kern dengan realitasSQS
Cerpen "Si FWang" hidupanmasyarakat Mina 8O-an. Ada beberapa petunjuk dari dab=data stwktur cerpen ini tmtang ha1itu, mpa% kpl@an berikut. "Aptlragisudahlama mkcok rnempkan bmwg mewah Sejak Mu turun kapJ M n c i darf Padarng s~C~$@J~U
/&u".
"Kmnakan Datuk ini sudah figs h I i &ilcut tes Sipenmaru. Dan nwhnye memntukm kdn".
-mm-
8ean itu adalah Kagal K w h $ dan W S@nmanrsebab pada d&xb JO-an ke hawahM r n dikenal istilah KapalKerinci dan tes Sipcanmaru. Kapal hut yang mlayani 70an-KapalTampamas, ssdangkan tes masuk perguruan tinggi s&elumnya djwiWt dengan tes Sksllu d@ntctas Pr~yek Peiul&, Dttngan pfb:nyebu&n tes Sipe~marudalam csrpen ini, WJitmtSah p@n?g)-arsrng in@nmsmngungkapkanwatu psrnwsawn masyarakslt MinangkabaudekSO-an.
bdmettim,V . . 23, No. 3tXW~~20t1:2i-2QEb
Permasalahan masyarakat Minangkabau dekade 80-an ini juga dibatasi pengarang myarakat Minangkabaupntauan. t e W m pengambilantatarkota sebagai tempat berlangsungnya perisWa Marnun dmikian, bukan berartitidak mpunpi ka&nn)~adengan myarakgt Minanglcabrrruyangmenetap di daerah &nya. Dalam halhiaS 3 a .Jakarta dilihat sebagai simbal perub&m scrsial. Oleh sebab itu, p e m h h a n mrpm ini dapat erhubungan dengan gwg.smn nilai-ni sl budaya myarakat mnangkabau yang diamati atau dialami
Pwwmf%-
Wlui latartempat dan wakhi dahm cerpen in1d a m disimpulkan untuk sementara bahwa wpm "3Padang*betMc8ratentang pentbahan SMWIsosial budaya Minangkabau. Peritaku takoh oerpen dan kaibrtnya dengan datadata m f iobjektif h a m diselidikiuntuk mendapatkmdatadata sebagai bukti selanjutnya.
BEWEIYTUAN PERAN DAN HUBUNOAN MTAWPERAPJ Sosok pribadi dalam rnasyarakat Minangk&Bau tidak hanya memerankan satu peran dakwn kehidupannya. Sosok pribadi itu setalu m m bperanganda, misalnyadi samping peran sebagai pemimpin bisa juga brperan ai k w a h a n , kepala keluarga, tokoh masyarrskat, suami atau istri, k m m k a h , dan Iah-bh. Karya sastra sebagai pencerminan tatanan kehidupan masyarakat, akan mengetemgahkan be-ai peranyang diperankanWoh c%wb.Tiak ada datamkarya fiksi seorangtokoh cerita harrya memerankan satu peran saja. Pengarang akan memberikan berbagai peran terhadap tokoh-tokohceritanya. Dalam wrpen "Si Padang", seorang tokoh minimal memmnkan dua peran. Tokoh Tokoh LHia, misalnya, rnemerankan pemn siswa, kekasih, majikan, tuan rumah, anak, dm gadis
[email protected] dengan tokah fainnya sqm% Woh M~wrmemerankan pemn pqpnggur, amk, bmenakan, tamu, pekwjalbawahan, pm& kampung, dan pendong. T i o h k/@i K h m memerankan peranmamak, ninik m m k
(penghulu), suami, ayah, ke&ish, ~~, turn rumah, d m orang kaya (orang berdujt)l tokoh Basrilmemerankanperank t m m a b n , pekerja, dan ternan. Tokoh Bas# memerankan wran mmak,tuan rumah, ban fnalik:an,"blah Ginah
ha1penyelidikan pemasabhan haruslah difihat dari sudut peran dan bukan ciati swM Woh. Pmasalahanakan terlihatjika pesranycmg wtu dihubunghn dengan peranyrrrvg lain. l3eberapa peran yang diperankan -tokohtersebut dapat dihubungkanatEw dJ menjadi(a) mamak dm orang tua (ayahdan ibu), (c) majikandan pekerja atau rnajikandan pembantu, (d) tuan rumah dan tamu, (e) suami dan istri, (9 penganggut dan pekerja, (g) pemudalgadis kampung dan pemudalgadiskota, (h) pen* dan petolang, (i) si kaya dan si miskin, (j) teman denganb m n . (lelaki atau perempuan), serh (k) kekasih (hkilaki) dan kekasih (perempuan). Pengelompokan hubungan perakpemrl t ~ ~ & A ~ e kd aa l@ p a ~t : d i m mtopiktopik yang dibicarakan perrgamtgdahm karyanya. Topik-topik ini mmmpneliti u n imenelusurilebihjauh p r m a s a I W n - ~ n yang terdapat dalam karya sastm. B e r d m a n datadata hubunganpaandi am, mid&-idaknya sudah ada sebelas kanrlidatpermaqlahan yang disinggung pengarang dalam kaiyanya. Kesebelas kandidat pertnasalahan itu dapat dirumuskan rnefalui konflik-konflik bkoh yang memerankannya. Jika terdapat peranyang tidak didukung oleh konflik, hubunganperaq !tu tidak dapat dilanjutkan sebagai penanda adanya pemwdabn. Contohnyaadalah top& (k), kdasih dengan kekadh,ymg t i d a k t e M m . M i k a n m kedua pe-mitk %dakada konRik antara M i a dengan
dengan pacamyad m HajiKimmdengangundiinya. Konflik batin Mansw itu clapat dipandang dalam posisinya memerankansebagai pemuda kampung yang baru datang di kota besar (Jakarta). Oleh karena itu, dalam hal ini perma salahanpercintaan (topik k) tidak bisa dikinjutkan sebagai permasalahgnyang ham dikonfirmasikan dengan konteks sosial: Perrnasalahan tersebut harusditempalbnsebagai pmsaiahan yang mengebngahkan pehedaan pwilaku (Wg). di atas, (tow a), anak dan orang (topikb), n w j i idan pmbantu (tom c), tuan wmah dm t a m (d), dan pemuda kampung (desa) dan pmuda Rota (topik g) sebagai penyumbng pfsmrasalahan cergen. Sementara itu, topik suarni dan istri (topik e), penganggur d m W j a (topjk0,penoeong d m petolong(t~pik h), si kaya dan si miskh ( W k i), teman dan teman (mik j), d m kekasih dengan kekasihnya (topik k) t i a k dapat dilanjutkan sebagaipenyumbangpennasalahansebab topiktopik tersebut tidak didukung oleh konflik tokoh yang mendukung peran. Namundemikkn, hpktopik itu masih berguna dalam menunjang penyelidikan. Topik-topik tersebut dapat dipandang sebagai latar tokoh atau pendukung peran. Topik mamak dan kemenakan (topik a) didukungdeh betokoh,seperti tokoh Haji KiramM k Nan Qniang TwnbadlpCahayo Naga sebagai mamak di kampung dan di kota serta sebagai ninik mamak di desa; tokoh mamak Basril sebagai mamak di kota, baik sebgai mmakdekat maupunmannakjak& kkob Nlansur binMalikisehgaikemenakmM a tdi dew dan di kota, juga sebagai k e r n e m jauh di bta; tokoh Basril sebagai kermmakmdebt di kota; sert;atokohmasyaWdesa~&kmkan jauh dari Haji Kirarn. Topik anak dan orang tugl (Wik b) hanya didukung deh dua orangtokbh, y&ISbW bkoh Haji k i m sebagai orangtwa dmt&oh Udia i anak. SebaRnya, t&h M a w tidak dapat dianggap mendukung topik hi wbgb Mansur
s e m ianak tidak mempunygi lam#& ibunya. Begitujugs tolcoh T M tiri dari Lidia, tetapi tictak mempunya~ dengan Lidia, tokah Tank pun Wak dipandang untuk rnendukungtapik Ini. Topik majikan&in pen-\bantu (@@Ite)@ ): didukung oleh tiga tokoh, p i t u tokah Lidb sebagai majikan, tokoh Haji Kiram sebagai
Basril. Mamak Basril d hubungan peran ini jugs konftik. dtikmg oleh tokoh-bok&
'ruW&; &in tokoQ1* Mnsur sebagai tamu. Sementara ttu, tupik pemudadesa dan pemW kotg (tspik g) Mfiya didukung deh tdcsrh L i d ' e m w . k o t a , dan Manfur sebag&pemucEadesa. Jihpwi ada tokoh lainseperti Pacar Lidiadan Basril, tejuga tidak mendukungtapdc ini. ., Dari lima topik ymg cii am tamyeta bpik mamak dan kemen&n (topika)@q didqkung permasalahan u t m cerpm "Si Padang", sedangkan topik-topik lain mrwp*an par-
nakan. P E R M A S U N MAIIAAK DAN K E M A N M SECARa hKERMATW Dalam sistem soSkii budap Mtnanglrabau, mamakadalah saudaa laki-laki dari ibu. %lam arti luas mamak adam smua kium lebki. Kernenakan adabh puan, &lam arti tu* arrak darf saudara an. P-an k&fdupi?CR Babm s ~ ~ w f l ,
M u m f w a , W. 23,No.3 OkWer 20f9:S t 5-266
m m k adatah pemimpinterhadap kernemkart yang seprsukuan dengannya. Penunggalan mpimnd&m szrtu persukuandipiliisalah sdaorang mmak yang diangkatrnenjadipenghutu dengan gekr D-k. Hbrarkihubungan mmak
kekuatan fisik haw dbkukandeh kgmemkn, sedangkanpekeijaanyang memerlumktajaman psikjs haws dikdda oleh mamak. MWmk
lammakmdiatur~~dalam pepahhbiefikut hi. e
Kemenakan bgraja kepada mamak l ~ h 9 ‘ t & Ltts~tj8 kepads,pengkdu Penghulu beraje kepada musyawamh Musyawarah beraja kepada alur dan patut
f2Wi-hranbjA-kdipimpin oleh mamak. Bunrk baiknyaseworang EBenvenakansangat ditentukanoleh kepemimpinan m a k n y a , dalam bentukyang ktbih luas deh kepsmimpinan penghulunya. Kemenakanhaws menyandarkan nasibnya kepada mamak nya, dm m m k berkewajibanuntuk mengikhtiarkan an atau perbaikan nasib kemnakannya. Phmwn, ada pula kemungkinan mamak tidak b~ls diltaatikemenakannyabila mamak tersebut bijaksana dan hanya .Seorangmakdapat cSidgulat ataupun disanggah, seperti pepatah berrUnnhi. Raja Bdil, raja discFmbah R e Mh,mja disanggah
mamak dari kemen lain ia adalah ayah lelaki Minangkaku h a m membirnbii anak dan kemnakannp, tanpa hams memihak pa& anaksaja ataukemnakan saja. Anak clan kemenakan bagl seorang Idaki Minangkabauditempatkandalam p i s i : Anak dipangku, kemenakan dbirnbing
Dapat saja wrang lelaki tersebut mewutamakananaknya, tetapi ti$ak bdeh mingplkan kemakannya. Demikiinlahpengaturanfmbungan mamak dan kemenakan m u m t sktm m i a t budaya Minangkabau. Antam mam& dan terdapat hubunganyang k a m i s , merusak hubungananak d m ayahnya. C
Antam mamak dan kemenakan terdapat ln&ungan yang harmonis, sating rnembed dan ada pembagian tugas dan al ini denganjelas terungkap h adat Minangkabaubefikut. kapenakan manyambah laia b a k manyambah batin - 'K&mmkan bapisau tajam
Mmak badagiang taba f l m n a k a n menyembah s c a m lahir ldamak mmpmbah setam W i n Kemaktpn mmpunyaipisw &,&m Mmk mempunyai dagirqyang tebal)
PERMASALAHN M A W K DAN KEMEMAKAN SECaRA RtCnS Dalam cerpen "3i Pa$angntakoh klaki Minangkabau yang brperan sekdigus ayah adafahHaji Ki Kuniang Timbago Cahayo Nago. la berpmn sebagai mamak &lam hubungannya densan tokoh Mansur bin Maliki. la hubungannya dengan tok HajiK m i dengan M m i d f m m dbma hubunganmamakdan kemrrakan. Hal Kipammerupakanprofit tdcah pmtmtau Minang yang sukses di Jakarfa. Samentam
Wasarkan ha1 tersebut, mamak mempup(aitugas untuk memberikanarahan secara kepada kemenakan, d m bmenakan nakansemua arahanmamala7ya. ng berat-berat yang m s ~ r l u k a n rneminta pertolongan* memrikan pekerjaan
Y m u r Asri, Analisis S(
untuk Mansw di mans&, Haji fir m h n t u W , w u t . '
*Iya Oat&
T'fl kdaa t)c;l$h&&f~en& d
lbkksud s a p stsrs ma Ebu te-* dan Dattsk yrurgg@@hitu. Baik: Kalau mau kedI, dl 3ek&' mernimp,. banyak
[email protected] S ~ ) I / & ~ & srrka pH@pifih dulu. KMian tabu se]mahkd &u/u df
m-@
J&E~~~&W:*F> Tahu M , j a w * l
m".
Oleh itu, di#mgM M m G 9 a m . dan tinggat bersama mrnzfkrlyaitu. Setiampai QiJakarta, Madw W k men-
-
Humeniota, Vol. 23, No. 3 Oktober 2011: 245 255
dengan Haji Kiram selaku mamaknya, tetapi terpaut dengan Lidiaselaku gadis remaja. Mansur jatuh cinta kepada Lidia. Namundalam cerpen "Si Padangnini, terlihat pula hubungan mamak dan kemenakan yang harmonis, yakni antara tokoh Basril dan mamaknya. Mamak Basrildan keluarganyaperupakan kebalikandari Haji Kiram dan keluarganya.Basril dapat bimbingan dari mamaknya dan dapat pelayanan yang memuaskan dari keluarga mamaknya. Bahkan kehadiran Mansur pun di tengah-tengah keluargamamak Basril mendapat perlakuanyang sama dengan Basril. Perhatikanlah kutipan berikut ini:
Siiuasi umum hubunganantara mamakdan kemenakandewasa ini rnenu~t responden, yang menyatakan harmonis sekali hanya 3,2%; harmonis 16,2%, biasa-biasa saja 29%; kurang harmonis48,4%; dan tidak harmonis 3,2%. Jika situasi hubungan mamak dan kemenakan itu dibatasi di kampung atau di desadesa dengan menekankan sikap dan perlakuan mamak terhadap kemenakan, jawaban responden menunjukkan: baik sekali 6,5%; baik 38,7%; biasabiasa 35,5%; kurang baik 19,3%; dan tidak 0%. Sebaliknya, perilaku dan sikap kemenakan terhadap mamakdi kampungatau di desadesa adalah: baik sekali 3,6%; baik 51,7%; biasa-biasa "Mamak Basril memang lain dengan mamak- 27,5%; kurang baik 17,2%; dan tidak baik 0%. ku. Kedatanganku disambut dengan meriah Sebaliknya, sikap dan perilaku mamak terhadap oleh keluarganya. Dan merasa semakin kemenakan di perantauan adalah baik sekali senang ketika kukatakan bahwa aku ingin ikut 3,2%; baik 38,7%; biasa-biasa 41,9%; kurang jadi sopir taksi atau bekeja di bengkel, karena baik 16,2%; dan tidak baik 0%. Sebaliknya, sikap sku lulusan STM bagian mesin ...." dan perilaku kemenakan terhadap mamak di Dengan demikian, ada dua tipe hubungan perantauanadalah: baik sekali 6,9%; baik 58,6%; mamak dan kemenakan dalam cerpen "Si biasa-biasa24,2%; kurang baik 6,9%; dan tidak Padang", yakni hubungan yang harmonis dan baik 3,4%. hubungan yang tidak harmonis. Tetapi, dapat Datadata itu menunjukkanbahwa keadaan pula ditegaskan bahwa hubungan yang tidak hubungan mamak dan kemenakan dewasa ini harmonis mendapat ternpat yang dominan dalam berlangsung kurang harmonis. Walaupun kecerpen ini. nyataanmenunjukkandemikian, dalam sanubari setiap pribadi anggota masyarakat Minangkabau SECARA OBJEKTIF masih tersimpan suatu ide keharmonisan, baik Untuk mendapatkandatadata objektif perlu ditinjau dari sudut kemenakan maupun mamak, dilakukan observasi lapanganterhadap perilaku baik di kampungmaupundi perantauan. Hubungsosial anggota masyarakat Minangkabau an batin yang terputus antara mamak dan tersebut. Untuk kepentingan ini telah dilakukan kemenakan jumlahnya masih sangat sedikit suatu penyebaran angket untuk menjaring data hanya sekitar 20%, walaupun hubungan lahir sosial tentang hubunganmamakdankernenakan yang terputus itu mencapai 51,6%. yang berlangsung atau sedang berlangsung Penyebab terputusnya hubungan mamak sesuai dengan masalah yang dirumuskan pada dan kemenakan itu ada tiga bentuk, yakni (1) ma6W m.Sumber datanya diambil secara acak mamaktidakpemahbgi mernperhatikankebutuhdari 60 orang masyarakat Minangkabau yang memerankanmamakdankernenakan,baik yang an materialkemenakan(38,1%); (2) mamaktidak berthnisi di daerah tiga luhak, rantau maupun lagi memperhatikankebutuhanspritualkemenakdaerah pesisir. Mungkin sumber data ini belum an (33,3%); dan (3) rnenyangkut kebejatanmoral repsentatif untuk keterwakilan perilaku sosial mamak (28,6%). Penyebab masih utuhnya anggota masyarakat Minangkabau secara hubungan mamak dan kemenakan adalah kesdu~han,tetapi dianggapcukup memberikan mamakmasih memperhatikankebutuhanspntual garnbaran tentang hubungan mamak dan kemenakannya (66,7%), dan kepribadianmamak masih paMdan pantas ditauladani(33,3%). kemenakandewasa ini.
Jika hubungan k m n a k a n &n mamgk setalu WpWs, deh rtiqmwi811dlberikan'aiternaWdampaknegabSfrsya setxgaiberikut mametk seakan-akantidakdibutwhb isrgi(65%);hilangnya msa h o w k m n a k m terhadap mmak (16%); clan hitangnyarasatakut kemenakanter- problemnya, berhubunga hadap mamakmamak(15%);qan mamakakan ideatisms m y a r a k t dimusuhi kemenakan(5%). Sebaliknya,dampak bapisau &a j m, mmamak positifnyajika hubunganmamakdan k m a k a n pulalah yang metryebabkilinrn harmonis atau terjaga adatah: mamak akan sangtttsmangmsndengarM6 seMudihdnnati ktyfwnakan(58,4%); kemsnaCcan -ti bersamam s l m Hag KkamdFdFJakar6. akan m n j a g a ~ - i W mdan t nama baik mamak- Perilakutokoh Haji Kiram yang bdak,memenuhi nya (33.3%); clan kemenabnakan wlalu patuh harapanMemur di Jakarta, ~ p a k a n p e n ~ kepada mamaknya (8,3%). Mb.langd w n lNTERPRETASI DATA re@litasobjektif maeyafakat Wangkabau Sebuah karya sastra dapat dipanderng dewma ini. Obh mbab sebagaijembatan dunk norrr&tif dengdn dunk da@ disimpulkn objektii. Karya sastra harus rnenggambarkan mnggambarkan r a m . idealisme masyarakatnya, sekaligus merig- Minangk9bau. CerrpefP "S ungkapkangambaran realitas sosial mcisyarakat- setcedar genanda pembahan smlal . nya. Cerpen "Si Padang"ditinjau dad'kacamata Banyak data konkret lainnyai dalarn ini, rnernenuhikriteria itu. Idealismmasyarakat Minangkabau tentang hubungan mamak dan "Si Padangwu n w kemenakanharus berlangsungm r a h a m i s , seperti (a) usaha ada keseimbangantugas dan tanggungjawab, hamaknya Hajt Kiramsrttam 15 hW.drwr brkeseirnbanganantara hak dankewajibanantara usaha 'bewk-baik" dengan kekipga mamkmamakdan kemenakan. Penc8rminanidealisme nya, bethubungan erat dengan da@-m&bs masyarakat Mingkabau ini dapat diimukan objektir sikap dan perilakuk m n ~ ~ l k a n dalam cerpen "Si Padangwmlalui hubungan mamak di perantauan yaw b & b ~ € mamakdan kemenakan, )faitu hubungan tokoh banyak 65,596 (kik wkai 8,996 dan b k EI~,s%); Haji Kiram dengan Mansur serb Ibu Mansur di (b) tidak adanya perhati HE$ kampung; dan pada tokoh W m k W m a n Mansur yang Wih mcmkmimi Basril serta Mansur di Jakarta. Namun, keharmonisan antara memak dan kemnakan dalam axpen ini, tidaklah mendominasi pen.- - ceritaan, Dominasi penceritaan rnenyangkut ketidakharmonisan hubungan m m a k dan kemenakanmelaiuiWoh l-h$ Kiramdm M a w B . di Jakarta. Sungguhpun y, -. hamisanhubung L ini berkaitan dengan %- B harmonisanhubunga itu didukung oleh 51,6% kurang harmonis dan 3,296tiW harmonis).
mwk.
$ .
I
-
H ~ ~ o cW. B 2,3,No. 3 OMobef2011: 245 255
a
ini berkaitan dengan realitas sosial masyarakat Minangkabau dewasa ini bahwa hubungan mamak dan kemenakan itu akan terputus bih: memak tidak pernah lagi memperhatikan kabuhrhan rmbrialkemenakan; mamaktidak lagi mmmnuhikebutuhan spiritual kemenakan; dan d i i k a f l keb'yakan mamak yang q~ndenmg rnemgikmJcemm. Kertiga a b n yang diberikan responden *pat dibhat suasananyapada sikap dan perilaku tok& Haji Kiram Datuk Nan Kuniang. N s i h eratnya hubungan maw* Basrildengan Basril, sarta diterimanya ~ a n i uoleh r kduarga mamak Basril dengan suka cita, juga berhubungan m a n dataclata realitas objektif. Keakmbandan keharmonisan hubunganmamakdankemmakan akantetaptsjalin rnanakalamamakmempfbtikan kebutuhan spritual kemenakannya; dan M b a d i a n mamak masih dapat diteladani. Pwrfbrian materialm m a kkepada kgmenakan jaminan untuk terjdmyakeharmonisan n mamak dan kemanakan. Itu pulalah wbabnya mansur tidak mendapat tekanan ps4t-b di rumah mamak Basril yang lebih W n d-da Haji Kiram. Di rumah mamak mil,Mansur mendapat perhatian spritual, dukmgan moral, sedangkan di rumah Haji Kiram tidak. Sebenamya, kebejatan moral mamakdan @Juarganyalah rang menyebabkan ia pergi . mhggalkan rumah. Juga karena tidak adanya pehtian spritual dari Haji Kiram. Selama lima &%# hari Mansur menumpang di rumah Haji Rf&m hanya hanya dua kali sempat berjurnpa defQanya. Bukankahtanpa kebutuhan material, M m u r rela pergi menapaki kota Jakarta untuk mWkari kerja sendiri? Cefpen *Si Padang" ini bemubungan juga dehgarr dm& idealisme masyarakat Minangk'abau. Mamralr dijadikan pemimpin bagi keannya,mamakternpatmeng, mamak harus diiuruti kata.Muran normatif initerlihat di kampung. un, setelah sampai di Jakarta ternyata dak pantas untuk dijadikan panutan, r meninggalkannya. Bahkan, W bwpa -pan sepatah kata pun membawa lari Lid'iiyang-ng dimarahi HajiKiram. Pebmtan
Manesur inisecara implisit mentpakanpenentangan terj79dap mamaknya, MI ini bsrhubungan dengan nilai-nilai normatif masyarakt Mimngkabaubahwa 'raja lalii, rajad i h ' , kan tindakan Mani%iury a w patuh terhadap r n r n k W l r n ~ h ~ d a r i ' * adil, rajadbmbah'.
SIMPUlAN Berdasarkandatadata yang difxipsrk-ian di atas, dapat disimpulkan b&wa an antara cerpen "Si Padang" dengan sosial budaya Minangkabau amat tinggi, baik secara idealisrne maupunm r a realitasobjektif. Simpulan in mengarahkanrekomaxki penilaian bahwa cerpen "Si Padang" merupakm cerpen yang berhasil mengungkapkan realitas sosial masyarakat Minangkabau saat ini. Sebagai pencerminan realitassosial budaya m y m k a t Minangkabau, cerpen ini merupakan pembenaran dari pendapat Hoggart yang mengatakan bahwa karya sastra pada semua tingkat disinari deh nilai-nilai yang ditetapkandan nilai-nilai yang diterapkan.Oleh sebab itu, yang dilakukan Harris Effendi Thahar adalah meyakinkan dan menunjukkan bahwa karyanya ini betul-beful berintegrasidengan kehidupanindividudan masyarakat datam struktur masyarakatnya (Mggart, 1975: 170). Dalam ha1ini, Hams Effendi Thahar sebagai pengarang yang lahir, dibesarkan, dan hidup dalam msyarakat Minangkabau, tefah rnengemukakan realis objektif yang menjadi bagiandari dilema masyarakat Minangkabau. Sebagai pencatat fenomena masyarakat yang telah, sedang, atau akan terjadi clesrpen "Si Padang" merupakanpembenarandari konsepsi Hoggart tentang keharusansastra untuk mengemukakan nilai-nilai yang diinginkan. Dabm ha1 ini Ha& rnengungkapkan&lam bentuk realitas, yaitu ia mngemukakan kejadbn yang sedang m i m p a kultur budaya Mimgkbau. k k w teori Hoggartymg dCjadikan indikator
cerpen ini berkaitanerat dengan kondisi realitas rnasyarakatMinangkabau. -
Socoety" in Malcolm Bradbury and David (ed .) Contemporary Criticsm. London: E d w d Arnold. Hudson. WH. 1955. An Outline ~ n ~ l hLiterature. h London: G.Boll and Sons Ltd. us, Urnar. 1986. Smiologi Sastra: krsoalan Teori don Metode. Dewan Bahasa dan Pustaka ICc3m.m Pelajaran Malaysia: Kuala Lumpur. Mohammad. Conawan. 1972. Potret Seoreng Penyoir Muda sebagai si W i n Kundang.Jakarta:PustakaJaya. T b . Hnis Effendi.2003.Si Radalp.J&wfa Pewhit Buku Kompas.
'rdRm&
DAFTAR RUJUWgg++.iwy
-
Asri. Yasnur. 2008. Sosiolwi Sastra: Teorr n eroba 5A Padang: Tirta Mas. Darnono, Sapardi Djoko. 1 978. wok@ Sastra: Sebwh hngantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dah PengembanganBahasa. a & a r t . Richard. 1975. 'Conwmporary Cultural Studies:An Approachtio the Snrdy of !.iterature and