Analisis Sistem Pengukuran pada Interpretasi Visual Inspeksi Hasil Pengelasan Menggunakan Attribut Agreement Analysis di PT. Alstom Power ESI Surabaya
Oleh : Nor Imanda 1309 100 055 Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni Retnaningsih, MT
JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013
BAB I PENDAHULUAN
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
1
LATAR BELAKANG
Proses Produksi High Cost Production
Inspeksi oleh inspektor Quality control Measurement System Analysis Good Product
Defect Product
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
Attribut Agreement Analysis
2
Penelitian Sebelumnya Farkhad Kooshan (2012) MSA pada produksi ring piston, analisis Gage R&R ๏ kemampuan alat ukur ring piston dapat diterima, Attribut Agreement Analysis ๏ kemampuan inspektor membedakan jenis cacat sudah cukup tingggi Orzan & Buzatu (2012) Membandingkan hasil pengukuran dua alat yang memiliki fungsi sama yaitu caliper dan 3D measuring machine. Caliper memiliki Gage R&R lebih baik dari 3D measuring machine
Seminar HasilTugas Akhir | Nor Imanda
3
PERMASALAHAN 1. Bagaimana kapabilitas proses inspeksi visual yang dilakukan oleh inspektor QC sebelum dan setelah pelatihan interpretasi inspeksi visual hasil pengelasan?
2. Bagaimana konsistensi inspektor QC dalam menginterpretasikan visual inspeksi pada hasil pengelasan sebelum dan setelah pelatihan interpretasi visual inspeksi pengelasan?
3. Faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya konsistensi inspektor QC dalam menginterpretasikan visual inspeksi hasil pengelasan? Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
4
Tujuan 1. Mengetahui kapabilitas proses inspeksi visual yang dilakukan oleh inspektor QC sebelum dan setelah pelatihan interpretasi inspeksi visual hasil pengelasan. 2. Mengetahui konsistensi inspektor QC dalam menginterpretasikan visual inspeksi pada hasil pengelasan sebelum dan setelah pelatihan interpretasi visual inspeksi pengelasan. 3. Mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan kurangnya kemampuan inspektor QC dalam melakukan inspeksi visual pengelasan secara konsisten dan benar . Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
5
Manfaat 1. Perusahaan dapat mengetahui bagaimanakah kemampuan inspektor dari Departemen Quality Control dalam menilai secara visual hasil dari pengelasan 2. Perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa produk-produk yang dihasilkan dapat dipercaya ketepatannya karena inspektor Quality Control telah diuji melalui tahap Attribut Agreement Analysis
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
6
Batasan Masalah
Analisis terhadap konsistensi dan kemampuan inspektor Quality Control hanya sebatas pada kemampuan inspektor dalam menilai hasil pengelasan, apakah sudah konsisten benar atau belum dalam menilai bahwa produk diterima atau ditolak, serta dapat membedakan jenis cacat yang ada.
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
8
Diagram Kontrol Atribut
Diagram kontrol merupakan salah satu alat statistik yang berfungsi untuk memonitor suatu proses produksi Apabila dalam suatu proses produksi karakteristik kualitas tidak dapat diukur tetapi dapat dikategorikan ke dalam produk cacat atau tidak cacat maka diagram kontrol yang digunakan untuk memonitoring proses tersebut ialah diagram kontrol atribut (Montgomery, 1998)
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
9
Diagram Kontrol P Diagram kontrol p adalah salah satu peta kendali atribut yang menggambarkan variasi proporsi cacat suatu proses produksi dengan ukuran sampel yang sama atau berbeda (Montgomery, 2009). Batas Spesifikasi m
p=
โy i =1
i
mn
๐ฬ
(1 โ ๐ฬ
) BKA = ๐ฬ
+ 3 ๐ GT = ๐ฬ
BKB = ๐ฬ
โ 3 Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
๐ฬ
(1 โ ๐ฬ
) ๐
10
Kapabilitas Proses
Parameter Menganalisa kapabilitas proses untuk mengetahui tingkat presisi dan akurasi proses produksi. Akurasi menunjukkan kedekatan antara nilai prediksi dengan nilai aktual. Presisi menunjukkan seberapa besar nilai prediksi satu sama lain.
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
Parameter
% ๐๐๐
๐(๐ฬ
) = 3
๐๐% =
>1
๐(๐ฬ
รท 2) 3
ppmTotal = ๐ฬ
x106
11
Measurement System
Measurement System Attribute
Variabel Ruler
X-Meter
Visual Inspection
Go-Nogo Gages
Caliper
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
12
Measurement System Error Ketepatan 1. Repeatability
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
2. Reproducibility
13
Attribute Agreement Analysis
Atribute agreement analysis merupakan suatu sistem pengukuran dimana nilai pengukurannya adalah berupa data dengan skala nominal ataupun ordinal (Montgomery, 2009)
Digunakan jika, terdapat perbedaan keputusan antara inspektor yang satu dengan yang lain terhadap hasil pengukuran, dan juga inspektor yang sama sulit untuk membedakan hasil pengukuran yang dilakukan secara berulang-ulang pada part yang sama
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
14
Struktur Data
Subgru Sampel p (i) (j)
1
โฎ i
1 โฎ j โฎ n โฎ 1 โฎ j โฎ n
Trial 1 x1111 โฎ x1j11 โฎ x1n11 โฎ xi111 โฎ xij11 โฎ xin11
Inspektor 1 Trial 2 โฏ x1121 โฏ โฎ โฎ x1j21 โฏ โฎ โฎ x1n21 โฏ โฎ โฎ xi121 โฏ โฎ โฎ xij21 โฏ โฎ โฎ xin21 โฏ
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
Trial k x11k1 โฎ x1jk1 โฎ x1nk1 โฎ xi1k1 โฎ xijk1 โฎ xink1
โฏ
โฏ โฏ โฎ โฏ โฎ โฏ โฎ โฏ โฎ โฏ โฎ โฏ
Trial 1 x111l โฎ x1j1l โฎ x1n1l โฎ xi11l โฎ xij1l โฎ xin1l
Inspektor (l) Trial 2 โฏ x112l โฏ โฎ โฎ x1j2l โฏ โฎ โฎ x1n2l โฏ โฎ โฎ xi12l โฏ โฎ โฎ xij2l โฏ โฎ โฎ xin2l โฏ
Trial k x11kl โฎ x1jkl โฎ x1nkl โฎ xi1kl โฎ xijkl โฎ xinkl
15
Kappa-Statistic k : Measurement of Agreement Kappa Statistik (k) merupakan suatu koefisien yang digunakan untuk mengevaluasi kesesuaian diantara beberapa penilaian
Fleissโkappa digunakan ketika beberapa penilai (appraisers) melakukan penilaian terhadap data kategoris ke dalam sejumlah keputusan. Asumsi yang harus dipenuhi ialah penilaian harus benar-benar dilakukan secara acak
Suatu penilaian terhadap kesepakatan dapat diimplementasikan ketika terdapat beberapa kategori penilaian pada sejumlah item, maka kappa akan memberikan ukuran yang menunjukkan seberapa konsisten kategori penilaian tersebut berada Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
16
Kappa Statistic ๏ฟฝโ๐ ๏ฟฝ๐ ๐ ๐ฒ= ๏ฟฝ๐ ๐โ๐ ๐ฬ
= ๐ฬ
๐ =
๐
1 ๏ฟฝ ๐๐ ๐ ๐=1
๐
=
๏ฟฝ ๐๐2 ๐=1
K individu :
๐
๐
๐ 2 (๏ฟฝ ๏ฟฝ ๐๐๐ โ ๐๐) ๐๐ ๐ โ 1 ๐๐ =
๐
๐=1 ๐=1
1 ๏ฟฝ ๐ฅ๐๐ ๐๐ ๐=1
xij : jumlah penilaian pada sampel i (i = 1,2, ..., n) j : kategori (j = 1,2, .., k) m : jumlah pengulangan yang dilakukan
โ๐๐=1 ๐ฅ๐๐ (๐ โ ๐ฅ๐๐ ) ๐พ๐ = 1 โ ๐๐(๐ โ 1)๐๐ (1 โ ๐๐ )
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
17
Klasifikasi Kappa Klasifikasi dari kappa-statistic ditunjukkan oleh Landis & Koch (1977) (Landis & Koch, 1977) Kappa
Agreement
<0
Tidak ada kesesuaian
0.00-0.20
Konsistensi Rendah
0.21-0.40
Konsistensi Sedang
0.41-0.60
Konsistensi Cukup
0.61-0.80
Konsistensi Baik
0.81-1.00
Konsistensi Sempurna
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
18
Diagram Pareto dan Ishikawa Diagram Pareto Diagram pareto ialah suatu diagram batang yang menggambarkan urutan kecacatan dari presentase terbesar ke presentase terkecil. (Eugene & Richard, 1996) Diagram Ishikawa Diagram ishikawa digunakan untuk menelusuri akar dari permasalahan utama dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan tersebut. Faktor-faktor tersebut meliputi 5M dan IE yaitu manusia (man), mesin (machine), metode (methode), material (materials), pengukuran (measurement) dan lingkungan (environtment) (Eugene & Richard, 1996)
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
19
Visual Inspeksi Hasil Pengelasan Visual Inspeksi Hasil Pengelasan adalah menginterpretasi hasil pengelasan sesuai standar penerimaan (QCP, 2012). Quality Control Procedure (QCP) : salah satu prosedur resmi mencangkup prosedur inspeksi visual pengelasan untuk mendapatkan hasil pengelasan yang dapat diterima dengan parameter-parameter yang telah ditentukan Standar Penerimaan : ASME Section 1
DISKONTINUITAS merupakan suatu ketidaksesuaian dalam pengelasan yang belum tentu dibandingkan jika dengan standart tergolong cacat.
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
20
BAB III METODE PENELITIAN
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
21
Sumber Data Sumber Data Data primer yang diambil secara harian pada tanggal 13 Februari 2013 โ 5 April 2013
Unit Pengukuran 3 Inspectors 5 Samples
3 Times
3 Inspectors 5 Samples
2 Times
i = banyaknya specimen (subgrup) hasil pengelasan yang akan diukur yaitu 5 specimen. j = banyaknya sampel (kriteria inspeksi) hasil pengelasan pada setiap specimen (subgrup). l = banyaknya inspektor yang melakukan pengukuran k = banyaknya pengulangan untuk setiap pengukuran pada masing-masing specimen (subgrup) dan inspektor Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
22
Sumber Data Specimen Part 1 Nozzle
Part 3 Plate Part 5 Tube dengan Dimensi OD 50 mm, ID 35mm, dan Length 270mm
Part 2 Tube dengan Dimensi OD 50 mm, ID 35mm, dan Length 270mm
Part 4 Tube dengan Dimensi OD 50 mm, ID 35mm, dan Length 230mm
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
23
Variabel Penelitian 1. Kriteria Kelengkapan Hasil Inspeksi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Report Completeness Report No Test Ident WPS No Welder No Welding Position Type of Weld Dimension Application standard Acceptance Criteria Examination Device used Initial Prepared/ inspected by Sign in Date
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
2. Kriteria Keputusan No
Accept/Reject
1
Out side
2
Inside
24
Variabel Penelitian 3. Kriteria Hasil Interpretasi (Diskontinuitas) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Observation Result Number Indication Type of Indication - 1 Location of Indication - 1 Size of Indication - 1 Type of Indication - 2 Location of Indication - 2 Size of Indication - 2 Type of Indication - 3 Location of Indication - 3 Size of Indication - 3 Type of Indication - 4 Location of Indication - 4 Size of Indication - 4 Type of Indication - 5 Location of Indication - 5 Size of Indication - 5 Type of Indication - 6
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
No 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Observation Result Location of Indication - 6 Size of Indication - 6 Type of Indication - 7 Location of Indication - 7 Size of Indication - 7 Type of Indication - 8 Location of Indication - 8 Size of Indication - 8 Size of Fillet weld Size of Fillet weld Size of Fillet weld Size of Fillet weld Size of reinforcement weld ( 0 - 90 ) Size of reinforcement weld ( 90 - 180 ) Size of reinforcement weld ( 180 - 270 ) Size of reinforcement weld ( 270 - 0 ) Alignment ( High Low )
25
Langkah Analisis Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Identifikasi Variabel dan Pengumpulan Data Analisis Data : a. Pengontrolan kualitas dengan menggunakan diagram kontrol p dan perhitungan kapabilitas untuk data atribut. b. Attribute agreement analysis Hasil pengontrolan kualitas Attribute agreement analysis Tahap I(kappa value < 80%) ๏ inspeksi ulang dengan sosialisasi dan persamaan persepsi mengenai jenis-jenis cacat pada hasil pengelsan. Pengontrolan kualitas dan Attribute agreement analysis tahap II Kesimpulan Akhir Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
26
Kriteria Penerimaan Attribute Agreement Analysis % Match Within Appraiser % Match Each Appraiser to Standard % Match Between appraiser % Match All Appraiser to Standard
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
27
Diagram Alir Penelitian Mulai Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Identifikasi Variabel dan Pengumpulan Data Tahap I Analisis Data Tahap I Peta Kendali p Attribute Agreement Analysis
Perhitungan Kapabilitas Proses
Identifikasi Penyebab Rendahnya Kapabilitas Proses Inspeksi dan Konsistensi Inspektor Sosialisasi dan Pelatihan Inspeksi Visual Hasil Pengelasan Pengumpulan Data Tahap II Analisis Data Tahap II Uji Signifikansi Perbandingan Tahap I dan Tahap II Kesimpulan Selesai
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
28
BAB IV PEMBAHASAN
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
29
1. ANALISIS KAPABILITAS PROSES a. Variabel Kelengkapan
OUT Of Control 1,0
UCL=1
1,0
UCL=1
_ P=0,631
0,6
Proportion
Proportion
0,8
0,6
_ P=0,364
0,4
0,2
0,4
1
0,0
LCL=0 1
7
13
19
25
31 37 Sample
43
49
55
61
1 11
1 1 1
1 1 1
UCL=0,992
0,6
0,4 _ P=0,246
0,2
LCL=0
0,0
LCL=0
0,0
0,2
1 1 1
0,8
0,8 Proportion
1,0
1 11 1
7
13
19
25
31 37 Sample
43
49
55
61
Inspektor 2
1
7
13
19
25
31 37 Sample
43
49
55
61
Inspektor 3
Inspektor 1
Inspektor 1 Inspektor 2 Inspektor 3 ppmTotal % ๐๐ฉ๐ฉ ๐๐ฉ%
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
631000
364000
0,112
0,116
0,160
0,303
-
30
1. ANALISIS KAPABILITAS PROSES b. Variabel Keputusan 1,0
0,7
1
0,8
1,0
0,6
0,8
1
UCL=0,893
Proportion
0,5 0,4
0,4
0,3
0,2
0,2
0,0
_ P=0,1
0,1 0,0
_ P=0,333
LCL=0 1
2
3
2
3
4
5 6 Sample
7
8
9
5 6 Sample
7
8
9
0,6
0,4 _ P=0,2
0,2
10
LCL=0
0,0
LCL=0 1
4
Proportion
UCL=0,6196
0,6
Proportion
UCL=1
Inspektor 2
10
1
2
3
4
5 6 Sample
7
8
9
Inspektor 3
Inspektor 1
Inspektor 2 ppmTotal % ๐๐ฉ๐ฉ
๐๐ฉ%
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
333000 0,144 0,323 31
10
1. ANALISIS KAPABILITAS PROSES c. Variabel Diskontinuitas NOZZLE I3
I2
I1
1,0
1,0
UCL=1
1,0
UCL=1
0,8
_ P=0,765
0,8
_ P=0,765
UCL=1
0,4
_ P=0,686 Proportion
Proportion
0,6
0,6
0,6
0,4
0,4 0,2
0,2
0,2
LCL=0
0,0
LCL=0,030 1
4
1
1
1
7
10
13
1
1 1 1
16 19 Sample
22
25
LCL=0,030
0,0
1
1
1
7
10
13
1
28
31
1
34
PLATE
4
1
1 1 1
16 19 Sample
22
25
1
31
0,2
LCL=0 1
4
7
10
13
16 19 Sample
22
25
28
31
34
22
25
28
31
34
Proportion
1,0
UCL=1
0,8
_ P=0,706
0,6
0,4
_ P=0,627
0,6
0,4
0,2
0,2
0,0
16 19 Sample
I3
UCL=1
0,8
0,4
13
34
1,0
0,8 _ P=0,588
10
I2
UCL=1
0,6
7
1
28
I1
1,0
4
Proportion
0,0
Proportion
Proportion
0,8
LCL=0
0,0 1
4
7
10
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
13
16 19 Sample
22
25
28
31
34
LCL=0
0,0 1
4
7
10
13
16 19 Sample
22
25
28
32
31
34
1. Analisis Kapabilitas Proses c. Variabel Diskontinuitas TUBE 1,0
1 1 111
1 11 1 111
1 1 1
111 1
1
1,0
1 1
1
1 1
111
11
1,0
0,8
0,8
0,6
0,6
0,6
Proportion
0,8
0,4
0,4
0,2
_ P=0,203
0,2
_ P=0,190
0,0
LCL=0
0,0
LCL=0
1
11
21
31
41
51 61 Sample
71
81
91
1
101
I1
UCL=1
UCL=0,868
Proportion
Proportion
UCL=0,899
11
21
31
41
51 61 Sample
71
81
91
I2
0,4
_ P=0,294
0,2
LCL=0
0,0 1
11
21
101
31
41
51 61 Sample
71
81
91
101
I3
Inspektor
Nozzle ppmTotal
Plate
% ๐๐ฉ๐ฉ
ppmTotal
-
๐๐ฉ% -
588000
Tube
% ๐๐ฉ๐ฉ
ppmTotal
0,07
๐๐ฉ%
0,18
-
1
-
2
-
-
-
706000
0,18
0,13
3
686000
0,16
0,13
627000
0,11
0,04
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
% ๐% ๐๐ฉ๐ฉ ๐ฉ
-
-
-
-
-
294000
0,18
0,35
33
2. Attri buteAgreement Anal y si s a. Variabel Kelengkapan
Masing-masingInspektor vs Standart
Masing-masing Inspektor 100%
80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%
Kappa = 1
80% 60% 40%
Kappa = 0,48
20% 0%
1
Kappa = 0,78
2
3
Assessment Agreement
Within Appraisers 100
95,0% C I P ercent
80
Percent
Percent
80
40
20
20 2 Appraiser
3
Kappa = -0,19 1
2
3
90%
60
40
1
Kappa = 0,13
Appraiser vs Standard 100
95,0% C I P ercent
60
Kappa = 0,45
80%
1
2 Appraiser
3
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
34
2. Attri but Agreement Anal y si s a. Variabel Kelengkapan Semua Inspektor 90%
40.00% 30.00%
Kappa = 0,41
20.00%
80%
Kappa = 0,13
10.00% 0.00%
All Inspector
All Inspector vs Standard
Response
Kappa (Inspektor QC)
Kappa (Inspektor QC vs Standart)
ASME Sec 1
0,212846
0,305735
No
0,344784
-0,271963
QCP-7.2 , 2nd Edition Rev-02
0,158739
0,301852
Yes
0,531030
0,280113
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
35
2. Attri but Agreement Anal y si s b. Variabel Keputusan
Masing-masing inspektor vs standart
Masing-masing inspektor
80.00% 60.00%
100% 80%
Kappa = 0,28
20% 0%
1
Kappa = 0,44
20.00%
Kappa = 0,65
40%
Kappa = -0,2
40.00%
Kappa = -0,34
60%
Kappa = 0,75
2
3
0.00%
1
Within Appraisers
Appraiser vs Standard
90
90
80
80
70
70
Percent
Percent
100
95,0% C I P ercent
60
Kappa (Inspektor QC)
Kappa (Inspektor QC vs Standart)
Acceptable
0,238722
0,329171
Unacceptable
0,238722
0,329171
50
40
40
30
30 2 Appraiser
3
90%
60
50
1
95,0% C I P ercent
3
Response
Assessment Agreement
100
2
80% 1
2 Appraiser
3
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
36
2. Attri but Agreement Anal y si s a. Variabel Diskontinuitas Kappa (Nozzle) Inspektor Inspektor vs standart 0,255 -0,180 1,000 -0,222 0,440 0,075
60
60
60
01 Mei 2013 Nor Imanda Attribut Agreement Type of Defect Sample 2 4 5
Within Appraisers
Appraiser vs Standard 95,0% C I Percent
95,0% C I Percent
80
80
Percent
Percent
60
100
95,0% C I Percent
Date of study: Reported by: Name of product: Misc:
Assessment Agreement
Appraiser vs Standard
100
95,0% C I Percent
80
80
Percent
Within Appraisers
Appraiser vs Standard 100
95,0% C I Percent
01 Mei 2013 Nor Imanda Attribut Agreement by Type Defect Sample 3
Kappa (Tube) Inspektor Inspektor vs standart 0,818 0,409 0,601 0,537 0,766 0,389
95,0% C I Percent
90
90
80
80
Percent
Within Appraisers 100
Date of study: Reported by: Name of product: Misc:
Assessment Agreement
Percent
Date of study: 01 Mei 2013 Reported by: Nor Imanda Name of product: Attribut Agreement Type of Defect Sample 1 Misc:
Assessment Agreement
Percent
Inspektor 1 2 3
Kappa (Plate) Inspektor Inspektor vs standart 0,478 0,118 0,701 -0,146 0,379 0,214
40
40
40
40
70
70
20
20
20
20
60
60
1
2 Appraiser
3
1
2 Appraiser
3
1
2 Appraiser
3
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
1
2 Appraiser
3
1
2 Appraiser
3
1
2 Appraiser
37
3
2. Attri but Agreement Anal y si s c. Variabel Diskontinuitas 0.467 0.5 0.4 0.3
0.214
0.445
0.185
0.2
0.062
0.1 0 -0.1 -0.2
Nozzle -0.109
Plate Inspektor
Discontinuity Type of Indication Location of Indication Size of Indication Size of Fillet weld Size of reinforcement weld Alignment Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
Tube
Inspektor vs Standart
Nozzle 0,043 0,063 -0,046 -0,015 -0,030
Fillet 0,175 0,066 * 0,053 *
Tube 0,466 0,434 0,389 * 0,128
-
-
-0,005
38
2. Attri but Agreement Anal y si s a. Nozzle 250 100 200 150
60
100
40
50
Diskontinuitas Nozzle
20
0
e T ip
25 20 15 10
et asi as i ent Fil l dik dik em n n n c I I a r i o n ur k as inf Uk ur a Lo Re Uk n ura Uk
si
21 Inspektor 1
Inspektor 2 6
2
5 0
i ka Ind
21 19 10
Tidak Ada Indikasi
UC
2 MG
6
Tidak ada Lokasi
21
VLY
Kesalahan Lokasi
10
6 2
RIP
0
er O th
Inspektor 3
2 NTC
Percent
80
SPTR
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
2
8
PRST
Inspektor 1
Inspektor 2
Inspektor 3
39
2. Attri but Agreement Anal y si s b. PLATE 200
100
60 100 40 50
Diskontinuitas Plate
25
24
20
0
asi dik n I asi L ok
i i k as kas ndi ndi I I e r an Tip Uku
24
9
10
6
5 0
Inspektor 1
Inspektor 2
Tidak ada Lokasi
r an Uku
et Fill
er Oth
0
Tipe Indikasi
20 15
Percent
80
150
Inspektor 3 Kesalahan Lokasi
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
Inspekt Inspekt Inspekt or 1 or 2 or 3 Tidak Ada Indikasi 12 18 9 RIP 2 SPTR 1 IW 3 3 Tack Weld on Base 5 Metal
40
2. Attri but Agreement Anal y si s TUBE 200
100
Percent
80
150
60
100
40 50
20
0
Diskontinuitas Tube
n ura Uk
nt nt as i as i as i asi me me dik dik dik dik e n n n n n c I g I I I i or n e Ali lah inf kas ur a T ip Re Lo Uk Jum
er O th
0
20 Ukuran Reinforcement Tidak ada indikasi reinforcement Salah Ukuran
Inspekto Inspekto Inspekto r1 r2 r3 12 10 12 7
2
5
Tidak ada ukuran indikasi
10
6 1 Inspektor 1
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
salah ukuran
3 Inspektor 2
4 Inspektor 3
41
Analisis Sebab Akibat
Problem Source Potential causes Root Causes
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
42
3. Kapabilitas Proses Tahap II a. Variabel Kelengkapan I1 1,0
I2
UCL=1
I3
1
1,0
0,6
0,6
0,4
_ P=0,323
0,25 1
0,4
UCL=0,342
0,2
0,2
LCL=0
0,0 1
7
13
19
25
31 37 Sample
43
49
55
61
Proportion
0,8
Proportion
Proportion
0,50
0,8
_ LCL=0 UCL=0 P=0
0,00
-0,25
_ P=0,023 LCL=0
0,0 1
7
13
19
Kapabilitas Proses
25
31 37 Sample
43
55
-0,50
61
1
7
13
19
25
31 37 Sample
43
49
55
Inspektor Inspektor 1 3 ppmTotal % Ppk
๐๐%
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
49
323000
0
0,153
-
0,329
-
43
61
3. Kapabilitas Proses Tahap II a. Variabel Keputusan 0,50
Proportion
0,25
_ LCL=0 UCL=0 P=0
0,00
-0,25
-0,50 1
1,0
2
3
4
5 6 Sample
7
8
9
1
10
1
1,0
0,8
0,8
0,6
UCL=0,736
Proportion
Proportion
UCL=0,736
0,4
0,2
_ P=0,1 LCL=0
0,0 1
2
3
4
5 6 Sample
7
8
9
10
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
0,6
0,4
0,2
_ P=0,1 LCL=0
0,0 1
2
3
4
5 6 Sample
7
8
9
10
44
3. Kapabilitas Proses Tahap II a. Variabel Diskontinuitas
0,8
_ P=0,691
1,0
UCL=1
0,6 0,8
0,2
LCL=0
0,0 1
4
7
10
13
16 19 Sample
22
25
28
31
_ P=0,706
UCL=1
1,0
0,6
0,8
_ P=0,691
0,4
Proportion
0,4
Proportion
Proportion
Nozzle
UCL=1
1,0
0,2
34 0,0
0,6
0,4
LCL=0 1
4
7
10
13
PLATE
16 19 Sample
22
25
28
31
34
0,2
LCL=0
0,0 1
1,0
4
7
10
13
16 19 Sample
22
25
28
31
34
UCL=1
0,8
_ P=0,529
UCL=1
0,8
LCL=0
0,0 1
4
7
10
13
16 19 Sample
22
25
28
31
_ P=0,588
0,6
0,8
Proportion
0,2
UCL=1
1,0
0,4 Proportion
Proportion
1,0
0,6
0,4
0,2
_ P=0,632
0,6
0,4
34 LCL=0
0,0 1
4
7
10
13
16 19 Sample
22
25
28
31
0,2
34 LCL=0
0,0 1
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
4
7
10
13
16 19 Sample
22
25
28
31
34
45
3. Kapabilitas Proses Tahap II c. Variabel DISKONTINUITAS 1
1 1
1
1
1
111
UCL=0,879
Proportion
Proportion
0,6
0,4
0,2
_ P=0,141
UCL=1
1,0
0,8
0,8
1,0
0,6
0,8
0,4
0,2
_ P=0,184
0,0
LCL=0
Proportion
1,0
UCL=1
0,6
0,4 _ P=0,267
LCL=0
0,0 1
11
21
31
41
51 61 Sample
71
81
91
101
1
11
21
31
41
51 61 Sample
71
81
91
0,2
101
LCL=0
0,0 1
Inspektor
Nozzle ppmTotal
1 2 3
691000
% ๐๐ฉ๐ฉ
0,166
11
21
31
41
51 61 Sample
71
81
91
101
Plate
๐๐ฉ%
ppmTotal
0,132
529000
% ๐๐ฉ๐ฉ
0,024
Tube
๐๐ฉ%
0,210
ppmTotal -
% ๐๐ฉ๐ฉ
๐๐ฉ%
-
-
706000
0,181
0,126
588000
0,074
0,181
184000
0,300
0,443
691000
0,166
0,132
632000
0,112
0,160
267000
0,207
0,370
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
46
4. Attribut Agreement Analysis Tahap II a. Variabel Kelengkapan
Masing-masing inspektor vs standart
Masing-masing inspektor 100.0%
Kappa = 1
98.0% 96.0%
Kappa = 0,94
50.00%
94.0%
Kappa = 0,87
92.0% 90.0%
1
0.00% 2
3
Kappa = 0,9
100.00%
Kappa =1 Kappa = 0,2 1
2
3
4
4
PerbandinganKoefisien Kappa Keseluruhan Inspektor Tahap I dan II Within Appraisers
Appraiser vs Standard 100
95,0% C I P ercent
90
90
80
80
Percent
Percent
100
70
60
50
95,0% C I P ercent
0.6 0.4
70
2 Appraiser
3
50
Tahap I Tahap II
0.2
60
1
0.8
1
2 Appraiser
3
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
0
Antar Inspektor
Inspektor vs Standart
47
3. Kapabilitas Proses Tahap II b. Variabel Keputusan Within Appraisers 100
Appraiser vs Standard 100
95,0% C I P ercent
Response
Kappa (Inspektor QC)
1
Acceptable Unacceptable
1,000 1,000
Kappa (Inspektor QC vs Standart) 1,000 1,000
2
Acceptable Unacceptable
1,000 1,000
0,733 0,733
3
Acceptable Unacceptable
1,000 1,000
0,733 0,733
P ercent
90
Percent
90
Percent
Inspector 95,0% C I
80
80
70
70
60
60
1
2 Appraiser
3
1
2 Appraiser
3
Perbandingan Koefisien Kappa Variabel Keputusan Keseluruhan Inspektor Tahap I dan II 1
90%
0.8 0.6
Tahap I Tahap II
0.4
80%
0.2 0
Antar Inspektor
Inspektor vs Standart
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
48
(a)
4. Attribut Agreement Analysis c. DISKONTINUITAS Kappa (Nozzle) Inspektor Inspektor vs standart
Inspektor 1 2 3
0,580 1,000 0,207
-0,118 -0,193 0,003
0,918 0,794 0,865
0,232 0,114 0,017
P ercent
Within Appraisers 100
80
80
Appraiser vs Standard 100
95,0% C I
95,0% C I
40
20
20 3
80
80
Percent
40
P ercent
60
40 1
2 Appraiser
Within Appraisers
40
3
20
20 1
2 Appraiser
3
1
2 Appraiser
3
90
85
85
80 75
95,0% C I P ercent
95
90
80 75
70
70
65
65
60
60 1
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
Appraiser vs Standard 95,0% C I P ercent
95
60
Percent
60
Percent
Percent
Percent
P ercent
2 Appraiser
0,602 0,519 0,433
95,0% C I
P ercent
1
0,620 0,622 0,858
Appraiser vs Standard 100
95,0% C I
60
Kappa (Tube) Inspektor Inspektor vs standart
Percent
Within Appraisers 100
Kappa (Fillet) Inspektor Inspektor vs standart
2 Appraiser
3
1
2 Appraiser
49
3
4. Attribut Agreement Analysis DISKONTINUITAS Perbandingan Nilai Kappa pada Inspektor Tahap I dan Tahap II 0.6
Perbandingan Nilai Kappa pada Inspektor vs Standar Variabel Diskontinuitas Tahap II
0.5 0.4 0.3
Tahap I
Tahap II
0.2
0.6
0.1
0.5
0
0.4 Nozzle
Plate
Tube
0.3
Tahap I
0.2 0.1 0 -0.1
Nozzle
Plate
Tube
-0.2
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
50
Tahap II
4. Attribut Agreement Analysis DISKONTINUITAS
80 60
100
40 50
Jumlah Percent Cum %
k di In
i as pe Ti
k di In
i as
an ur Uk
48 25,9 25,9
Re
fo in
47 25,4 51,4
em rc
t en
an ur Uk
30 16,2 67,6
Tube
F
et ill an ur Uk
29 15,7 83,2
k di In
i as
O
120
80
60
40
40
20
20 Diskontinuitas plate
0
s ka Lo
24 13,0 96,2
60
80
0
er th
100
100
20
0 si ka Lo
160 140
i
ka di In
Jumlah_1 Percent Cum %
7 3,8 100,0
si pe Ti
ka di In
61 42,1 42,1
si
a ur Uk 31 21,4 63,4
n
ka di In
si an ur Uk
27 18,6 82,1
300
100
250
80
200
60
150
40
100
0
e Tip Jumlah_2 Percent Cum %
h la m Ju 18 12,4 94,5
ka di In
si
8 5,5 100,0
r he Ot
0 0,0 100,0
20
50 Diskontinuitas tube
t lle Fi
s ika Ind
i
s ka Lo
a dik i In
92 30,0 30,0
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
si
n ura Uk
si ika Ind
n ura Uk
87 28,3 58,3
Re
o inf
74 24,1 82,4
me r ce
nt lah Jum
35 11,4 93,8
ik a Ind
si
19 6,2 100,0
r he Ot
0
0 0,0 100,0
51
0
Percent
150
Diskontinuitas nozzle
Plate
100
Percent
200
Percent
Nozzle
BAB V KESIMPULAN
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
52
Kesimpulan
1. Analisis Kapabilitas Proses pada Tahap 1 menunjukkan kualitas proses inspeksi visual hasil pengelasan yang dilakukan oleh masing-masing inspektor QC terhadap variabel kelengkapan, keputusan dan diskontinuitas masih sangat rendah. Sedangkan pada Tahap II terjadi peningkatan pada variabel kelengkapan dan keputusan 2 a. Hasil dari variabel kelengkapan menunjukkan bahwa konsistensi antar inspektor terhadap diri sendiri masih kurang, begitu juga konsistensi terhadap standar.
2b. Hasil variabel keputusan dalam menentukan diterima dan ditolaknya specimen menunjukkan bahwa inspektor masih belum konsisten secara benar dalam memberikan keputusan diterima atau ditolaknya hasil pengelasan.
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
53
Kesimpulan
2c. Hasil variabel diskontinuitas menunjukkan bahwa inspektor belum konsisten secara benar dalam mendeteksi dan menilai diskontinuitas pada pengelasan. 2d. menggunakan uji Wilcoxon diketahui bahwa konsistensi yang meningkat dengan signifikan pada tahap II ialah pada variabel kelengkapan dan variabel keputusan oleh masing-masing inspektor dan juga terhadap standar, dan variabel diskontinuitas plate oleh masing-masing inspektor 3. Rendahnya kualitas proses inspeksi dan konsistensi inspektor QC disebabkan oleh tidak ada pemetaan kompetensi dan pelatihan yang menunjang, tidak terdapat prosedur yang mengatur agar inspektor secara rutin mengecek QCP, tidak terdapat tes persamaan persepsi untuk visual secara berkala, dan tes visual kepada inspektor baru, padatnya jadwal proyek.
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
54
Saran 1. Sosialisasi dan pelatihan dilakukan bukan hanya dengan presentasi dan tanya jawab lisan, namun langsung praktek untuk setiap inspektor
2. Tingkat kesulitan pada inspeksi visual yang sangat tinggi karena setiap orang memiliki sudut pandang dan persepsi yang berbeda-beda sehingga perlu ditekankan pada saat pelatihan tentang persamaan titik lokasi awal interpretasi kususnya pada diskontinuitas sehingga sudut pandang terhadap indikasi secara visual bisa seragam
3. Untuk penelitian selanjutnya, tidak sebatas hanya mengetahui hasil pada tahap pertama dan kedua, namun ditekankan pada ide-ide perbaikan sampai mencapai hasil yang baik
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
55
Daftar Pustaka
American Welding Society. (2004). The Everyday Pocket Handbook for visual Inspection and Weld Discontinuities-Causes and Remedies. United States: United States of America. Bothe, D. R., 1997. Measuring Process Capability. McGraw-Hill. New York. Cohen, J. (1960). A Coefficient of Agreement for Nominal Scales. Educational and Psychological Measurement, 20(1), 37-46. Crosby, D. C. (1998). A Managers Guide to Gauge R&R. Rubber World 218. Dhuhuri, I. (2012). Visual Inspection of Weld Procedure. In P. A. ESI, Quality Control Procedure 7.2 (pp. 1-20). Surabaya. Dietrich, E. (2002). Measurement System Capability. Birkenau: Q-DAS. Eugene, L. G., & Richard, S. L. (1996). Statistical Quality Control (7th ed.). united state: McGraw-Hill Companies. Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
56
Daftar Pustaka Fleiss, J. L. (1981). Statistical Methods for rates and Proportions 2nd Editions. john Wiley & Sons. Ford Motor Company. (2002). Measurement System Analysis Refrence Manual (3th ed.). Daimler Chrysler Corporation, General Motors Coorporation. Gaspersz, V. (2003). Metode Analisis untuk Peningkatan Kualitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Issa, B. (2007). Six Sigma Statistics with Excel and Minitab. New York: The McGraw-Hill Companies. Iulian, O. A., & Constantin, B. (2012). Multicritical Optimization Applied for Choosing The Measuring Instrument. Regent, 13. Kooshan, F. (2012). Implementation of Measurement System Analysis System (MSA): In The Piston Ring Company "Case Study". International Journal of Science and Technology, 2. Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
57
Daftar Pustaka
Johnson, N. L., & Kotz, S. (1969). Discrete Distributions. John Wiley & Sons, Inc. Kunz, A. (n.d.). Misclassification and kappa-statistic: theoretical relationship and consequences in application. Analyse Fehlerbehafteter Daten. Munchen: Institut Fur Statistik. Kuswandi, & Mutiara, E. (2004). DELTA, Delapan Langkah dan Tujuh Alat Statistik untuk Peningkatan Mutu Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Landis, J., & Koch, G. (1977). The Measurement of Observer Agreement for categorical Data. Biometrics, 159-174 Mega, R. A., Yanti, T. S., & Lisnur, W. (2009, Nopember). Uji Keberartian Koefisien raw Agreement. Statistika, 9(2), 83-88. Wayne, D. W. (1989). Statistika Nonparametrik Terapan. Jakarta: PT Gramedia.
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
58
Lampiran
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
59
Lampiran
Seminar Hasil Tugas Akhir | Nor Imanda
60
Analisis Sistem Pengukuran pada Interpretasi Visual Inspeksi Hasil Pengelasan Menggunakan Attribut Agreement Analysis di PT. Alstom Power ESI Surabaya
Oleh : Nor Imanda 1309 100 055 Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni Retnaningsih, MT
JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013