ANALISIS SISTEM PENGADAAN DAN PEMASARAN BENIH PADI DI KABUPATEN BATANG HARI, PROVINSI JAMBI
Oleh Sazili Musaqa A07400548
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
RINGKASAN SAZILI MUSAQA. Analisis Sistem Pengadaan dan Pemasaran Benih Padi di Kabupaten Batang hari, Provinsi Jambi (Dibawah bimbingan M. FIRDAUS). Benih memegang peranan yang sangat penting dalam budidaya pertanian, sehingga kondisi perbenihan mencerminkan kemajuan pertanian dalam suatu negara. Semakin maju teknologi pertanian, semakin maju pula perkembangan teknologi benih. Keadaan ini akan bertambah mantap apabila didukung oleh tersedianya benih padi yang cukup. Ketersediaan benih padi secara nasional masih jauh dari potensi kebutuhan benih secara nasional. Pada kurun waktu lima tahun terakhir persentase kecukupan kebutuhan benih semakin besar, tetapi masih jauh dari potensi yang ada. Misalnya pada tahun 2000/2001 pemenuhan kebutuhan benih padi hanya mencapai (54,36 persen) dari kebutuhan benih padi. Pemenuhan kebutuhan benih padi bersertifikat, diharapkan akan meningkatkan produksi beras baik secara kualitas maupun kuantitas. Secara akumulatif kekurangan benih padi merupakan ancaman serius terhadap target produksi beras. Kaitan antara target produksi beras dan benih padi terletak pada penurunan pemakaian benih padi unggul yang berasal dari produsen benih padi yang resmi, sehingga secara keseluruhan di tingkat petani pemakain benih padi unggul menurun. Apabila pemakaian benih padi unggul secara umum menurun atau berkurang, maka target produksi beras juga akan terancam gagal. Kegiatan pemasaran yang dilakukan BBI harus seefisien mungkin mengigat BBI selaku penanggung jawab dalam pengadaan dan pemasaran benih padi. Koordinasi lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat sangat diperlukan sehingga diharapkan benih padi dapat didistribusikan ke seluruh pelosok Provinsi Jambi, khususnya Kabupaten Batang Hari sesuai dengan prinsip enam tepat 6T dan harga dapat dijangkau oleh petani. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi sistem pengadaan dan distribusi benih padi ke petani di Kabupaten Batang Hari,(2) Menganalisis struktur dan perilaku pasar pada sistem pemasaran benih padi di Kabupaten Batang Hari,(3) Menganalisis efisiensi pemasaran benih padi diantara lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat di Kabupaten Batang Hari. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi pada bulan Januari 2005. Metode pengambilan contoh yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan cara penelusuran dan pemilihan secara sengaja (purposive) dengan tehnik sampel snowball yaitu penelusuran dan pemilihan responden dilakukan dengan mengikuti jalur pemasaran komoditi benih padi mulai dari petani padi sebagai konsumen sampai dengan BBI dan Kelompok Petani Penangkar sebagai produsen. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif, kemudian dilakukan langkah pengolahan dan analisis data. Analisis tersebut dilakukan terhadap lembaga pemasaran menggunakan pendekatan fungsi-fungsi pemasaran, struktur pasar, perilaku pasar dan marjin pemasaran untuk mengetahui efisiensi pemasaran benih padi. Kebutuhan benih padi, terutama untuk benih padi unggul di Kabupaten Batang Hari dipenuhi oleh Balai Benih Induk (BBI) dan Kelompok Petani Penangkar. Sistem pengadaan dan distribusi benih padi dilakukan dengan cara kerjasama antara lembagalembaga yang bertanggung jawab dan terlibat langsung dalam pengadaan dan distribusi benih padi. Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari merupakan lembaga yang mempunyai kewajiban untuk menjamin ketersediaan benih padi di Kabupaten Batang Hari. Penyaluran benih padi di Kabupaten Batang Hari dilakukan oleh KUD dan toko Pengecer. Lembaga tersebut berfungsi sebagai lembaga yang menyalurkan benih dari produsen sampai konsumen. Saluran pemasaran benih padi di Kabupaten Batang Hari terdiri dari empat saluran pemasaran yaitu: (1) BBI → KUD → Toko Pengecer → Petani Padi, (2) Kelompok Petani Penangkar → KUD → Toko Pengecer → Petani Padi, (3) BBI → Toko Pengecer → Petani Padi, (4) Kelompok Petani Penangkar → KUD → Petani Padi. Analisis dari fungsi pemasaran dapat digunakan untuk mengevaluasi biaya pemasaran. Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran benih padi dimulai dari Balai Benih Induk (BBI) dan Kelompok Petani Penangkar sebagai produsen sampai ke
konsumen (petani padi) memiliki fungsi yang berbeda. BBI dan kelompok petani penangkar dalam fungsi fasilitasnya di lapangan tidak memiliki informasi pasar, sedangkan pada KUD dan toko pengecer tersedia informasi pasar. Hal ini terjadi karena penentuan harga yang berlaku di pasaran di tetapkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari. Selain dari pada fungsi tersebut diatas, pada fungsi pertukaran BBI dan kelompok petani hanya melakukan kegiatan penjualan, hal ini disebabkan karena BBI dan kelompok petani merupakan produsen benih padi sehingga fungsi pertukaran hanya terjadi pada kegiatan penjualan. Pada tingkat lembaga pemasaran KUD dan toko pengecer fungsi pertukaran dan fasilitas dilengkapi dengan kegiatan pembelian dan informasi pasar. Hal tersebut terjadi disebabkan KUD dan toko pengecer merupakan lembaga pemasaran perantara yang menghubungkan antara produsen dengan konsumen (petani padi). Perilaku pasar dapat diketahui melalui pengamatan terhadap pembelian dan penjualan yang dilakukan tiap lembaga pemasaran, sistem penentuan harga dan pembayaran, serta kerjasama diantara berbagai lembaga pemasaran. Sistem penentuan harga benih padi di tingkat KUD terjadi berdasarkan mekanisme pasar. Sistem pembayaran atas pembelian kepada BBI ataupun Kelompok Petani Penangkar dilakukan secara tunai. Harga beli di tingkat BBI pada saat penelitian yaitu sebesar Rp 2750 per kg, sedangkan harga beli di tingkat Kelompok Petani Penangkar sebesar Rp 2500 per kg. KUD lebih banyak membeli benih padi dari Kelompok Petani Penangkar, hal ini dikarenakan jumlah benih padi yang dipasarkan oleh BBI sangat terbatas. Sistem penentuan harga di tingkat toko pengecer terjadi berdasarkan mekanisme pasar. Pada umumnya harga jual produk di tingkat toko pengecer ditentukan oleh besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan komoditi benih padi. Harga beli yang dibayarkan toko pengecer ditambah dengan besarnya keuntungan yang akan diambil oleh toko pengecer, sehingga harga jual komoditi di tingkat toko pengecer terbentuk. Sistem pembayaran atas pembelian dari KUD dan BBI dilakukan secara tunai, begitu pula sistem pembayaran yang dilakukan oleh konsumen (petani padi). Harga beli benih padi di tingkat toko pengecer pada saat penelitian sebesar Rp 2750 sampai dengan Rp 3500 per kg. Sedangkan harga jual benih padi yang terjadi yaitu sebesar Rp 3750 sampai dengan Rp 4000 per kg. Saluran pemasaran benih padi yang paling efisien adalah saluran pemasaran tiga, karena memiliki total marjin pemasaran terkecil dari setiap saluran pemasaran sebesar Rp 1300 per kg atau 34,67 persen dari harga konsumen akhir. Apabila dilihat dari segi tingkat harga konsumen akhir, maka saluran empat merupakan saluran pemasaran menawarkan harga paling rendah yaitu sebesar Rp 3500 per kg. Harga konsumen akhir yang rendah akan menguntungkan petani padi sebagai konsumen akhir. Saluran pemasaran tiga merupakan saluran pemasaran yang paling efisien secara operasional. Hal tersebut dapat dilihat dari total biaya pemasaran yang paling kecil, sebesar Rp 270 per kg dan total rasio keuntungan-biaya yang terbesar, yaitu 3,81 artinya, setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 100 per kg, akan diperoleh keuntungan sebesar Rp 381 per kg.
ANALISIS SISTEM PENGADAAN DAN PEMASARAN BENIH PADI DI KABUPATEN BATANG HARI, PROVINSI JAMBI
Oleh Sazili Musaqa A07400548
Skripsi Sebagai Bagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian, Institut Peratanian Bogor
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Analisis Sistem Pengadaan dan Pemasaran Benih Padi di Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi”.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi sistem pengadaan dan distribusi benih padi ke petani, menganalisis struktur dan prilaku pasar pada sistem pemasaran benih padi serta menganalisis efisiensi pemasaran benih padi diantara lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat di Kabupaten Batang Hari. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga diperlukan saran-saran untuk perbaikan agar menjadi lebih baik.
Penulis juga mengucapkan terimah kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen pembimbing atas saran-saran dan masukannya serta kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.
Bogor, Januari 2006
Penulis
PERNYATAAN DENGAN
INI
SAYA
MENYATAKAN
BAHWA
SKRIPSI
YANG
BERJUDUL “ANALISIS SISTEM PENGADAAN DAN PEMASARAN BENIH PADI DIKABUPATEN BATANG HARI, PROVINSI JAMBI” BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Bogor,
Januari 2006
Sazili Musaqa 07400548
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh : Nama
: Sazili Musaqa
Nrp
: A07400548
Program Studi : Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis Judul
: Analisis Sistem Pengadaan Dan Pemasaran Benih Padi di Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi
Dapat diterima sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui Dosen Pembimbing
M. Firdaus, SP, MSi NIP : 132 158 758
Mengetahui Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Supiandi Sabiham, M. Agr NIP : 130 422 698
Tanggal Kelulusan :
UCAPAN TERIMAH KASIH Puji syukur kepada allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya dan juga kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan kekuatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimah kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu selama masa perkuliahan dan juga dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu : 1.
Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu mendorong dan mendo’akan serta memberikan perhatian, kasih sayang kepada penulis.
2.
Ir. M. Firdaus, SP, MSi selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, menuntun, mengarahkan, dan membimbing penulis dengan sabar sejak awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.
3.
Dr. Ir. M. Parulian Hutagaol, MS selaku dosen layak uji yang telah mengkoreksi skripsi dan memberikan masukan.
4.
Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS selaku dosen evaluator pada saat kolokium dan memberikan kritikan dan saran.
5.
Febriantina Dewi, SE, MMA selaku dosen penguji utama pada saat ujian sidang yang telah memberikan kritikan dan saran.
6.
Ir. Netti Tinaprilla, MM selaku dosen penguji komisi pendidikan pada saat ujian sidang yang telah memberikan kritikan dan saran.
7.
Keluarga besar di Jambi Nyai ku, Bang Juprijal dan Kak Santi, Surya dan Diah, Salmi, Sinta, serta keponakan”ku tersayang Siti Juliana Putri.
8.
Teman-teman seperjuangan Agp 34 Wahyu, Danu, Arief, Fika, Roni, Laila, Wati, Agung, Saepudin makasih atas kebersamaannya dari D3 hingga di ekstensi.
9.
Teman-teman seperjuangan di Ekstensi Roby, Abay, Qosim, Yuda, Dodi, TB, Agner, makasih atas kebersamaannya selama di ekstensi.
10.
Teman-teman di Holywood Bono, Nugie, Vino, Qibenk, Handoko, Eko, Paul, Yosef, Pavik dan anak2 kos’t gue Boenk, Mul, Pak Jul, Gomez, Udin, Mang Doel, Mang Ryan, Bang Dub2 and Teteh.
Bogor, Januari 2006
Penulis
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Desa Ampelu pada tanggal 11 Desember 1979. Penulis adalah anak ke dua dari lima bersaudara dari pasangan Bapak H. Lukman Zakaria dan Ibu Hj. Sanimah. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 121/1 Desa Ampelu pada tahun 1992, kemudian melanjutkan pendidikan SMP Negeri II Kecamatan Muara Tembesi dan selesai pada tahun 1994. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan menengah atas di SPP/SPMA Dati I Jambi dan selesai pada tahun 1997. Pada tahun 1997 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur umum pada Program Studi Agribisnis Peternakan dan selesai pada tahun 2000. Tahun 2000 penulis diterima di Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor melalui jalur umum.