ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KINERJA UMKM DENGAN LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Rosita, Lailatan Nugroho, Muhammad Bahrul Ilmi Ekonomi, STIE Surakarta
[email protected] [email protected] [email protected]
Abstract This study uses object SMEs in order to determine the performance of SMEs by using the financial statements resulting from Accounting Information Systems (AIS). Design studies are performed using variables of the AIS , financial statements and performance of SMEs . The hypothesis that will be tested are prepared using multiple regression with two steps of testing. The data collection of objects that SMEs in Surakarta. Questionnaires were returned later created tabulation data are then tested the feasibility of the data obtained so as to produce a decent data to be processed in the test data and test hypotheses. Multiple regression of equation I, is to determine the influence of these factors on the financial statements AIS. Equation II was conducted to determine the influence of factors AIS and financial reports on the performance of SMEs. Results from this study is that the AIS (transaction processing system) does not significantly affect the financial statements and the performance of SMEs in the city of Surakarta. AIS (financial reporting system) significantly affect the financial statements but does not affect the performance of SMEs. AIS (management reporting system) affect the financial statements or performance of SMEs either directly or through financial statements , so that financial statements can be regarded as an intermediate variable (intervening) between AIS (management reporting system) on the performance of SMEs . Influence on the performance management reporting system will be very strong when SMEs through intermediate variable (intervening) the financial statements. The advice given in this study that a large number of SMEs (thousands) in Surakarta should be sampled more research to represent the population of the research object.
Keyword : SMEs , AIS , transaction processing systems , the financial reporting system , management reporting systems , financial reporting , performance of SMEs
1. PENDAHULUAN Pada tahun-tahun belakangan ini, pemerintah Indonesia banyak memperhatikan perkembangan UMKM. Perkembangan UMKM yang belum maksimal karena ada kendala berkaitan dengan faktor-faktor teknologi. Jumlah UMKM pada akhir tahun 2011 adalah sebanyak 53,2 juta unit dari data Kementerian Koperasi dan UMKM. Penyerapan tenaga kerja bisa mencapai 97,04% dari jumlah penyerapan tenaga kerja di
Indonesia atau sebanyak 90.896.270 orang. Hal ini merupakan pencapaian yang sangat tinggi dari total penyerapan tenaga kerja yang ada di Indonesia. UMKM juga memiliki kontribusi terhadap PDB nasional Indonesia yaitu menyumbang Rp. 2.105,14 triliun. Meskipun demikian, UMKM sangat berat dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan-perusahaan besar dan lebih modern. Sehingga tidak sedikit pula UMKM yang gulung tikar. Dalam Handayani (2007), kemampuan bersaing di pasar sangat
menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Demikian pula dengan UMKM. Harapan kinerja dan faktor sosial berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap penggunaan SIA pada UKM di Karanganyar dalam Rosita (2012). Dengan melakukan pengenalan atas kelemahan, kelebihan, ancaman dan peluang yang dimiliki UMKM maka akan bisa menghadapi perkembangan bisnis yang dinamis dengan cara strategis. Dalam Wijayanti (2011), di Indonesia sebagian UMKM menjalankan usahanya dengan caracara tradisional. Padahal saat ini perusahaan bersaing melalui kecanggihan teknologi dan IT untuk bisa memenangkan persaingan. Karena IT juga berperan penting dalam pengambilan keputusan ekonomis yang berkualitas. Menurut Rockart, dalam Handayani (2007) teknologi informasi mempunyai peranan yang penting, karena dapat menjadi senjata strategis bagi suatu perusahaan dalam memperoleh keunggulan dalam persaingan. Kendala lain yang dihadapi UMKM adalah perlakuan dari lembaga keuangan untuk memperoleh pinjaman berupa pembiayaan, sehingga kurang bisa bersaingdengan entitas yang lebih besar. Namun tidak kalah penting yaitu pemanfaatan kemajuan IT oleh UMKM. Dalam proses bisnis UMKM yang masih tradisional mempunyai berbagai kelemahan yaitu salah satunya proses akuntansi tradisional yang masih belum bisa memisahkan pengelolaan keuangan pribadi (keluarga) dengan entitas. UMKM masih mengabaikan tentang prospek kemajuan usahanya yang nantinya akan bertambah banyak dan kompleks. Dengan kompleks dan berkembangnya usaha maka dibutuhkan pengendalian dan pengawasan dari peoses bisnis tersebut. Saat ini kebutuhan manusia akan informasi semakin vital. Hal ini disebabkan karena dalam dunia yang sarat dengan persaingan maka manusia akan bekerja mengandalkan informasi yang intensif dan akurat untuk pengambilan keputusan yang tepat yang dihasilkan oleh teknologi informasi. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu entitas baik skala kecil maupun besar. SIA merupakan bagian dari perkembangan IT untuk mengatasi masalah-masalah pada entitas berkaitan dengan pengelolaan, pengendalian dan pengawasan usaha. Dalam Wahid F dan L
Iswari (2007) UMKM belum banyak memanfaatkan IT pada tingkatan strategis, dan juga UMKM belum banyak mengadopsi IT karena belum muncul kebutuhan terhadap IT dalam proses bisnisnya dan kurang memiliki dukungan finansial untuk hal itu. IT yang digunakan dalam pengelolaan keuangan entitas adalah SIA. SIA dapat digunakan sebagai penyedia informasi yang ditujukan untuk pengguna laporan keuangan untuk kebutuhan pengambilan keputusan. SIA menghasilkan informasi keuangan yang bisa dipercaya, relevan, tepat waktu, dapat dipahami dan teruji kebenarannya untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. UMKM sangat berkepentingan terhadap penggunaan SIA agar bisa berdaya saing dengan entitas yang lebih besar lainnya, maka ada beberapa faktor yang harus dianalisa berhubungan dengan penggunaan SIA pada UMKM. Pada penelitian ini analisa yang dilakukan mengarah pada variabel-variabel yang telah diteliti pada penelitian terdahulu dan variabel lainnya yang ingin dimunculkan oleh peneliti. Perbedaaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah obyek yang digunakan adalah UMKM belum pernah diteliti sebelumnya dan ada variabel perantara yang akan digunakan. Berdasarkan uraian di atas peneliti akan membahas SIA untuk menilai kinerja UMKM dengan permasalahan apakah terdapat pengaruh positif signifikan antara sistem informasi akuntansi terhadap kinerja UMKM ditinjau dari penyusunan laporan keuangan? 2. KAJIAN LITERATUR DAN PEGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Suatu sistem adalah sekumpulan unsur yang memiliki hubungan erat antara satu dengan lainnya yang memiliki fungsi bersamasama untuk mencapai tujuan (Mulyadi, 2001) Dalam suatu sistem pasti terdiri dari struktur dan proses, dimana struktur adalah unsur-unsur yang membentuk sistem dan proses sistem adalah penjelasan dari cara kerja setiap unsur sistem dalam pencapaian tujuan. Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses
menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai (Hall J ; 2001). Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mengelola data melalui berbagai tahapan yang berurutan untuk diolah menjadi informasi yang berguna sebagai sarana untuk perencanaan, pengendalian, koordinasi, analisis dan pengambilan keputusan di bidang bisnis dan organisasi lainnya (IAI). SIA dapat membantu manajemen perusahaan untuk dapat mengumpulkan datadata keuangan, dan kemudian mengolahnya menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna dan menghasilkan laporan keuangan (Martani et al. 2012) Menurut Bodnar dan Hopwood (2004) dalam Wijayanti (2011) Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi yang dikomunikasikan kepada berbagai pihak pengambil keputusan. Dalam Hall (2001), SIA terdiri dari 3 subsistem yaitu : a) Sistem pemrosesan transaksi; b) Sistem pelaporan keuangan; c) Sistem pelaporan manajemen. 2.2. Pelaporan Keuangan Dan Laporan Keuangan Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi akan menghasilkan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatankegiatan tersebut. Dengan demikian bagi organisasi (perusahaan) informasi yang dihasilkan oleh akuntansi akan diperlukan untuk a) membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan oleh manejemen; b) pertanggungjawaban organisasi kepada para investor, kreditur, badan pemerintah dan sebagainya. Untuk mewujudkan hal tersebut maka ada informasi yang harus dibuat oleh manajemen perusahaan dalam bentuk informasi kuantitatif yaitu berupa laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan laporan yang disusun secara sistematis tentang kinerja dan posisi keuangan suatu lembaga/organisasi/perusahaan dalam suatu periode tertentu (Mursyidi,2010). Sehingga laporan keuangan dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai kinerja suatu entitas yang
telah menginformasikan atau menerbitkan laporan keuangan untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan kaidah-kaidah, prinsipprinsip dan standar akuntansi yang berlaku umum. 2.3. UMKM Dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2008 dijelaskan bahwa Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Sedangkan untuk Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang. Pengertian Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam UndangUndang. Berdasarkan Undang-Undang no 20 tahun 2008 sudah ditunjukkan bahwa ada perbedaan yang cukup besar pada sisi asset dan omzet dari usaha yang ada di UMKM. Dalam UU no 20 tahun 2008 dinyatakan juga bahwa UMKM memiliki peran penting dalam mengembangkan dan menumbuhkan pembangunan perekonomian Indonesia. 2.4. Penelitian Terdahulu Pada penelitian (Jumingan,2012) dengan sampel UKM yang ada di kabupaten Sukoharjo menunjukkan bahwa pendidikan/pelatihan, informasi akuntansi dapat bermanfaat dan dapat diterapkan di UKM. Demikian juga dalam penelitian yang dilakukan (Sutanto, et al. 2012) dengan menggunakan SEM dalam program PLS diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh informasi akuntansi terhadap kinerja manajer. Berbeda dengan hasil penelitian (Wijayanti, 2011) yang menghasilkan
kesimpulan bahwa faktor-faktor Technology Acceptance Model (TAM) dan End User Computing Satisfaction (EUCS) berpengaruh terhadap pengembangan sistem informasi akuntansi UKM pada cluster Kampung Batik Laweyan Surakarta. Analisis yang dilakukan (Handayani, 2007) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada pengaruh positif signifikan sistem informasi terhadap penggunaan sistem informasi pada perusahaan manufaktur di BEJ. Hal ini dibuktikan melalui penggunaan teknik regresi berganda. Dalam artikel (Kristianto, 2006) disimpulkan bahwa pemecahan masalah untuk mendorong dan mengembangkan kinerja UKM membutuhkan salah satu langkahnya yaitu teknologi informasi agar dapat bersaing dengan perusahaan yang memiliki skala yang lebih besar. 2.5. Pengembangan Hipotesis Pengembangan hipotesis dalam penelitian ini berdasarkan penelitian terdahulu adalah sebagai berikut : H1 : Sistem pemrosesan transaksi mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Laporan Keuangan. H2 : Sistem pelaporan keuangan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Laporan Keuangan. H3 : Sistem pelaporan manajemen mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Laporan Keuangan. H4 : Sistem pemrosesan transaksi mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Kinerja UMKM. H5 : Sistem pelaporan keuangan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Kinerja UMKM. H6 : Sistem pelaporan manajemen mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Kinerja UMKM. H7 : Laporan Keuangan mempunyai pengaruh siginifikan terhadap Kinerja UMKM
3. METODE PENELITIAN Desain untuk penelitian ini adalah melakukan survey yaitu untuk mengetahui pemrosesan transaksi, pelaporan keuangan dan pelaporan manajemen terhadap laporan keuangan UMKM. Demikian juga untuk mengetahui pengaruh laporan keuangan terhadap kinerja UMKM. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini ada 5 yaitu sistem pemrosesan transaksi, sistem pelaporan keuangan, sistem pelaporan manajemen, laporan keuangan dan kinerja UMKM. Jenis data yang akan digunakan adalah data kualitatif yaitu data penelitian yang tidak berupa angka karena data berupa informasi dan penjelasan sistematis dan logis melalui pendekatan teoritis. Sumber data yang digunakan adalah data primer berupa kuisioner yang akan diberikan langsung kepada pemilik atau pengelola UMKM. 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah Pemerintah Kota Surakarta dengan obyek penelitian yaitu UMKM. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemilik atau manajemen UMKM di Pemerintah Kota Surakarta. Sampel dalam penelitian ini merupakan bagian dari populasi. Pengambilan sampel dari populasi yang digunakan menggunakan teknik pengambilan sampel sampling insidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2009). 3.2. Model yang digunakan Dalam penelitian ini akan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis yang akan dibuktikan yaitu menggunakan regresi berganda (multiple regression) dengan model persamaan sebagai berikut :
Y1 = a1 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + Ɛ Y2 = a1 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + Ɛ Keterangan : Y1 : Laporan Keuangan Y2 : Kinerja UMKM X1 : Sistem Pemrosesan Transaksi X2 : Sistem Pelaporan Keuangan X3 : Sistem Pelaporan Manajemen X4 : Laporan Keuangan β : Koefisien Regresi Ɛ : Error Rancangan penelitian gambar sebagai berikut :
ditunjukkan
pada
Gambar 3.1. Rancangan Penelitian Sistem Pemrosesa n Transaksi
Sistem Pelaporan Keuangan
Laporan Keuangan
Kinerja UMKM
Sistem Pelaporan Manajeme n
3.3. Tehnik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi dan wawancara yaitu melakukan pengamatan langsung dan tanya jawab kepada objek yang disurvey peneliti yaitu pemilik atau pengelola UMKM di Kota Surakarta. Selain itu juga menyebarkan kuisioner berupa daftar pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian kepada responden terpilih. 3.4. Teknik Analisis Data Akan dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas untuk kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini. Kemudian data akan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Untuk pengujian hipotesa akan menggunakan pengujian dengan uji t. Dalam menguji pengaruh variabel intervening akan digunakan metode analisis jalur.
(1)PEMBAHASAN 4. HASIL DAN Kegiatan penelitian ini telah (2) responden yang akan diolah menghasilkan data sebagai dasar pembahasan dalam penelitian. Dari data yang diperoleh peneliti telah melakukan tabulasi data yang diolah dalam program excel dan kemudian akan diolah dalam program SPSS versi 16.0. Responden dari penelitian ini adalah pemilik atau pengelola dari UMKM di Surakarta yang menjadi obyek penelitian. Kuisioner dibuat di uji cobakan kepada 10 responden yang diberi lembar kuisioner untuk diisi. Setelah kuisioner di uji dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Kuisioner telah memenuhi syarat untuk digunakan untuk penelitian dan kemudian disebarkan kepada 150 responden UMKM di Surakarta termasuk 10 yang pernah disebarkan sebelumnya. Dari 150 kuisioner yang dibagikan sejumlah 139 (92,7%) kuisoner yang bisa ditarik kembali. Dari 139 kuisioner yang kembali sebanyak 135 (97,1%) kuisioner yang bisa diolah. Uji instrumen data penelitian menggunakan pengujian validitas dan reliabilitas. Uji asumsi klasik juga dilakukan yaitu uji multikoloneritas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas. Pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan regresi berganda dua tahap yaitu regresi berganda untuk persamaan 1 untuk mengetahui variabel independen (pemrosesan transaksi, pelaporan keuangan dan pelaporan manajemen) pengaruhnya terhadap laporan keuangan (variabel dependen). Persamaannya digambarkan sebagai berikut : Y1 = a1 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + Ɛ Keterangan : Y1 : Laporan Keuangan X1 : Sistem Pemrosesan Transaksi X2 : Sistem Pelaporan Keuangan X3 : Sistem Pelaporan Manajemen β : Koefisien Regresi Ɛ : Error Hasil pengujian regresi berganda dengan menggunakan SPSS versi16.0 maka dapat dihasilkan sebagai berikut :
Model Summaryb Mod el
R Square
R
1
.731a
Std. Error of the Estimate
Adjusted R Square
.535
.524
DurbinWatson
1.451
1.963
a. Predictors: (Constant), Pelaporan Manajemen, Pemrosesan Transaksi, Pelaporan Keuangan Model Summaryb Mo del
R .728a
1
Std. Error R Adjusted of the DurbinSquare R Square Estimate Watson .530
.515
1.620
1.778
a. Predictors: (Constant), Laporan Keuangan, Pemrosesan Transaksi, Pelaporan Manajemen, Pelaporan Keuangan
Uji persamaan 2 adalah untuk mengetahui variabel independen (pemrosesan transaksi, pelaporan keuangan , pelaporan manajemen dan laporan keuangan) pengaruhnya terhadap kinerja UMKM (variabel dependen). Persamaannya digambarkan sebagai berikut :
b. Dependent Variable : Kinerja UMKM b. Dependent Variable: Laporan Keuangan Coefficientsa Standard Unstandardiz ized ed Coefficie Coefficients nts Model 1
B
Std. Error
Beta
H3 : Sistem pelaporan manajemen mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Laporan Keuangan, terbukti kebenarannya karena nilai t tabel (1,960) lebih kecil daripada t hitung (4,856) dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan nilai path yang dihasilkan adalah terlihat pada nilai koefisien standardized beta yaitu sebesar 0,408.
Y2 = a1 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + Ɛ t
Keterangan : Y2 : Kinerja UMKM X1 : Sistem Pemrosesan Transaksi X2 : Sistem Pelaporan Keuangan X3 : Sistem Pelaporan Manajemen X4 : Laporan Keuangan β : Koefisien Regresi Ɛ : Error
Sig.
(Constant)
2.687
.766
3.510
.001
Pemrosesan Transaksi
.057
.040
.101 1.405
.162
Pelaporan Keuangan
.204
.057
.319 3.608
.000
Pelaporan Manajemen
.253
.052
.408 4.856
.000
a. Dependent Variable: Laporan Keuangan
Analisis terhadap hasil dari persamaan (1) adalah sebagai berikut : H1 : Sistem pemrosesan transaksi mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Laporan Keuangan, tidak terbukti kebenarannya karena nilai t tabel (1,960) lebih besar daripada t hitung (1,405). H2 : Sistem pelaporan keuangan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Laporan Keuangan, terbukti kebenarannya karena nilai t tabel (1,960) lebih kecil daripada t hitung (3,608) dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan nilai path yang dihasilkan adalah terlihat pada nilai koefisien standardized beta yaitu sebesar 0,319.
Dari pengujian regresi berganda dengan menggunakan SPSS versi16.0 maka dapat dihasilkan sebagai berikut : ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Mean Square
df
F
Sig.
3 105.630 50.199 .000a
Regression
316.891
Residual
275.657
131
Total
592.548
134
2.104
a. Predictors: (Constant), Pelaporan Manajemen, Pemrosesan Transaksi, Pelaporan Keuangan b. Dependent Variable: Laporan Keuangan
koefisien standardized beta yaitu sebesar 0,235. H7 : Laporan Keuangan mempunyai pengaruh siginifikan terhadap Kinerja UMKM, terbukti kebenarannya karena nilai t tabel (1,960) lebih kecil daripada t hitung (4,071) dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan nilai path yang dihasilkan adalah terlihat pada nilai koefisien standardized beta yaitu sebesar 0,359. Gambar 4.1. menunjukkan dari analisis jalur yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh langsung SIA (hanya pada sistem pelaporan manajamen) ke Kinerja UMKM dan dapat pula berpengaruh tidak langsung yaitu dari SIA ke Laporan Keuangan lalu ke Kinerja UMKM.
Coefficientsa Stand ardize Unstandardi d zed Coeffi Coefficients cients Model 1
B
Std. Error Beta
T
(Constant)
1.235 .894
Pemrosesan Transaksi
.039 .045
.062
Pelaporan Keuangan
Sig.
1.381
.170
.847
.399
.129 .066
.183 1.952
.053
Pelaporan Manajemen
.161 .063
.235 2.550
.012
Laporan Keuangan
.397 .098
.359 4.071
.000
a. Dependent Variable: Kinerja UMKM
Gambar 4.1. Analisis Jalur SIA
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Mean Square
df
Regressi on
383.911
4
Residual
341.126
130
Total
725.037
134
F
95.978 36.576
Sig. .000a
2.624
a. Predictors: (Constant), Laporan Keuangan, Pemrosesan Transaksi, Pelaporan Manajemen, Pelaporan Keuangan b. Dependent Variable: Kinerja
Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem Pelaporan Keuangan
Laporan Keuangan
Kinerja UMKM
UMKM
Analisis terhadap hasil dari persamaan (2) adalah sebagai berikut : H4 : Sistem pemrosesan transaksi mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Kinerja UMKM, tidak terbukti kebenarannya karena nilai t tabel (1,960) lebih besar daripada t hitung (0,847). H5 : Sistem pelaporan keuangan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Kinerja UMKM, tidak terbukti kebenarannya karena nilai t tabel (1,960) lebih besar daripada t hitung (1,952). H6 : Sistem pelaporan manajemen mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Kinerja UMKM, terbukti kebenarannya karena nilai t tabel (1,960) lebih kecil daripada t hitung (2,550) dengan tingkat signifikansi 0,012. Sedangkan nilai path yang dihasilkan adalah terlihat pada nilai
Sistem Pelaporan Manajemen
K ---------------- = tidak berpengaruh secara signifikan = berpengaruh secara signifikan Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa sistem pemrosesan akuntansi tidak berpengaruh terhadap laporan keuangan maupun kinerja UMKM. Untuk sistem pelaporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan namun tidak berpengaruh terhadap kinerja UMKM. Sedangkan untuk sistem pelaporan manajemen berpengaruh terhadap laporan keuangan maupun kinerja UMKM. Sehingga dari SIA yang terbagi dalam beberapa sistem, hanya sistem pelaporan manajemen yang memiliki pengaruh terhadap kinerja UMKM dengan melalui variabel antara (intervening) yaitu laporan keuangan.
Untuk penghitungan berapa besar pengaruhnya kalau sistem pelaporan manajemen langsung ke kinerja UMKM atau tidak langsung melalui laporan keuangan dapat dilihat pada gambar 4.2. sebagai berikut : Gambar 4.2. Analisis Jalur Sistem Pelaporan Manajemen 0,476 0,408
Sistem Pelaporan Manajemen
Laporan Keuangan
0,359
0,23 5 Kinerja UMKM
Pengaruh Sistem Pelaporan Manajemen pada persamaan (1) adalah 0,408 dengan tingkat signifikansi 0,000. Yang memiliki arti bahwa Sistem Pelaporan Manajemen mempengaruhi Laporan Keuangan. Nilai ini bisa diartikan sebagai nilai jalur dari Sistem Pelaporan Manajemen ke Laporan Keuangan. Untuk persamaan (2) Sistem Pelaporan Manajemen memiliki nilai jalur 0,235 dan Laporan Keuangan memiliki nilai jalur 0,359 semuanya signifikan. Untuk besarnya nilai Laporan Keuangan yaitu (1-0,524) dengan besaran nilai 0,476 dan besarnya nilai dari Kinerja UMKM adalah (1-0,515) dengan nilai 0,485. Dari hasil analisis jalur tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa SIA (hanya Sistem Pelaporan Manajemen) dapat berpengaruh langsung pada Kinerja UMKM dan dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu melalui Laporan Keuangan kemudian ke Kinerja UMKM. Besarnya pengaruh langsung adalah 0,235, sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung adalah = (0,408) x (0,359) = 0,146. Untuk total pengaruh SIA (Sistem Pelaporan Manajemen) ke Kinerja UMKM adalah = 0,235 + 0,146 = 0,381. Dari hasil analisis dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut: a. SIA (sistem pemrosesan transaksi) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan dan kinerja UMKM di
0,485
daerah kota Solo karena UMKM dalam pengelolaannya tidak banyak yang menggunakan pegawai, tidak melakukan pencatatan transaksi usahanya, dan tidak memiliki operasiona prosedur dalam transaksi usahanya. b. SIA (sistem pelaporan keuangan) berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan namun tidak berpengaruh terhadap kinerja UMKM karena UMKM hanya sebagaian kecil yang menggunakan dokumen sebagai bukti transaksinya. UMKM juga tidak melakukan pencatatan untuk mengetahui laba atau rugi dari usahanya demikian pula dengan perubahan modal yang dimilikinya dalam usahanya. Kecenderungan dalam UMKM masih bellum memisahkan pengelolaan keuangan dari usahanya dengan keuangan pribadi (keluarga). c. SIA (sistem pelaporan manajemen) berpengaruh terhadap laporan keuangan maupun kinerja UMKM baik langsung maupun melalui laporan keuangan, sehingga laporan keuangan bisa dikatakan sebagai variabel antara (intervening) antara sistem pelaporan manajemen terhadap kinerja UMKM. Dari hasil di atas pengaruh sistem pelaporan manajemen terhadap kinerja UMKM akan sangat kuat ketika melalui variabel antara (intervening) laporan keuangan. Pengelola UMKM di kota Surakarta percaya bahwa semua pencatatan atau pembukuan dalam usaha dapat menghasilkan laporan keuangan yang bisa digunakan untuk pengambilan keputusan dan melihat prospek dan kinerja usahanya. 5. KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Dari 3 sistem yang ada pada SIA pada persamaan 1 yaitu sistem pemrosesan transaksi, sistem pelaporan keuangan dan sistem pelaporan manajamen hanya sistem pemrosesan transaksi yang tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan. Namun dalam persamaan 2, hanya sistem pelaporan manajemen dan laporan keuangan yang memiliki pengaruh
signifikan terhdapa kinerja UMKM di kota Surakarta. b. Pada persamaan 2 dari SIA yang berpengaruh terhadap kinerja UMKM di Solo adalah sistem pelaporan manajemen saja secara langsung maupun tidak langsung yaitu melalui laporan keuangan. Pengaruh sistem pelaporan manajemen berpengaruh ke
kinerja UMKM lebih kuat jika melalui laporan keuangan. Maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah varibel antara (intervening) antara SIA (sistem pelaporan manajemen) dengan kinerja UMKM di kota Solo.
REFERENSI Bodnar, G.H and W.S. Hopwood (2004) Accounting Information System, 9th Edition. Upper Saddle Rivver: Prentice-Hall, Inc Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Handayani, Rini, 2007, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi”, Jurnal Akuntansi Keuangan, Vol.9, No.2, November 2007, hal 76-87, Universitas Petra, Surabaya. Jumingan, Jumingan & Rosita, 2012 “Analisis Manfaat Informasi Akuntansi Pada UKM di Kabupaten Sukoharjo”. Jurnal Graduasi, Vo.28, Edisi November 2012, STIE Surakarta Kristianto, Djoko,2006, “Strategi, Teknologi Informasi dan Pengembangan UKM Di Era Otonomi Daerah” Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi, Vol.5, No.1.,April 2006, hal 6976, Universitas Slamet Riyadi, Surakarta. Martani, Dwi, Sylvia Veronica NPS, Ratna Wardhani, Aria Farahmita dan Edward Tanujaya, 2012, “Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK”, Penerbit Salemba Empat. Mursyidi, 2010, Akuntansi Dasar, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor. Rama, D.V. and F.L Jones (2006) Accounting Information System, 1st Edition, Canada: Thomson South-Western. Rosita, 2012, Analisis Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Minat Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Pada UKM (Studi Empiris Pada UKM di Kabupaten Karanganyar), Laporan Hasil Penelitian STIES, Surakarta. Sutanto, Eko Madyo & Rosita, 2012 “Pengaruh Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Manajer”, Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi, Vol.9, No.1, Oktober 2012, hal 1-10, Universitas Slamet Riyadi, Surakarta. Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,Penerbit Alfabeta, Bandung Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Wijayanti, Anita, 2011,“Analisa Penerimaan Usaha Kecil Menengah (UKM) Terhadap Penerapan Sistem Informasi Akuntansi ”, Jurnal Graduasi, Vol. 26, Edisi November 2011, STIE Surakarta