ANALISIS SIFAT PRALOGIS DAN NILAI RELIGIUS DALAM KUMPULAN HIKAYAT ABU NAWAS OLEH M.B. RAHIMSYAH A.R. ARTIKEL E-JOURNAL
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
ANTONI NIM 110388201008
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017
1
2
3
Analisis Sifat Pralogis dan Nilai Religius dalam Kumpulan Hikayat Abu Nawas oleh M.B. Rahimsyah A.R Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dosen Pembimbing I: Dr. H. Abdul Malik, M.Pd., Dosen Pembimbing II: Titik Dwi Ramthi, S.Pd., M.Pd.
[email protected] ABSTRAK Antoni, Tahun. 2016 “Analisis Sifat Pralogis dan Nilai Religius dalam Kumpulan Hikayat Abu Nawas oleh M.B. Rahimsyah A.R.” Skripsi. Tanjungpinang: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMRAH. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Dosen Pembimbing I: Dr. H. Abdul Malik, M.Pd., Dosen Pembimbing II: Titik Dwi Ramthi, S.Pd., M.Pd. Kata kunci : Sifat Pralogis, Nilai Religius dan Hikayat Abu Nawas Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Sifat Pralogis dan Nilai Religius dalam Kumpulan Hikayat Abu Nawas oleh M.B Rahimsyah A.R. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan cara mengungkapkan isi sebuah buku, mengumpulkan data dan mengklarifikasi data yang diperoleh berdasarkan Sifat Pralogis dan Nilai Religius yang terkandung dalam kumpulan Hikayat kemudian ditarik kesimpulan berdasarkan Sifat Pralogis dan Nilai Religus yang ada. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Kumpulan Hikayat Abu Nawas oleh M.B. Rahimsyah A.R. Untuk mengetahui Sifat Pralogis dan Nilai Religius yang terkandung di dalam kumpulan Hikayat tersebut yaitu dengan teknik analisis data yang diperoleh melalui klasifikasi data atau teknik survei. Dari hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat 22 Teks Sifat Pralogis dan 20 Teks Nilai Religius yang terkandung dalam kumpulan Hikayat Abu Nawas oleh M.B. Rahimsyah A.R. yang bisa menjadi pedoman bagi para pembaca sebagai nilai positif di dalam karya sastra.
4
ABSTRACT Antoni, Years. 2016 "analysis of the nature of Pralogis and Religious Values in a collection Of Abu Nawas by M.B. Rahimsyah A.R." Thesis. Tanjungpinang: Department of language and literature Education Indonesia FKIP UMRAH. Faculty of teacher training and education science, Maritime University of Raja Ali Haji, Supervising Professor I Dr. H. Abdul Malik, M.Pd., lecturer Supervisor II: point of Dwi Ramthi, S.Pd,M.Pd. Keywords: Pralogis Properties, the values Of religious and Abu Nawas This research aims to know the nature and values of Religious Pralogis in a Collection biography of Abu Nawas by M.B Rahimsyah A.R. This research using survey method by way of revealing the contents of a book, collecting data and clarify the data obtained based on the nature of Pralogis and Religious Values that are contained in a collection of crooks and then drawn conclusions based on the nature of the Pralogis and the value of existing Religus. The object of the research in this study is a collection Of Abu Nawas by M.B. Rahimsyah A.R. to know the nature of Pralogis and Religious Values that are contained in the collection of the Saga with the technique of the analysis of data obtained through data classification or engineering survey. From the results of research, can be drawn the conclusion that there are 22 properties of Text Pralogis and 20 Religious Text Value contained in the biography of Abu Nawas by M.B. Rahimsyah A.R. could be the guideline for our readers as a positive value in literary works.
5
1. PENDAHULUAN Karya sastra merupakan salah satu karya imajinatif dari seseorang yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab dari segi kreativitas sebagai karya sastra seni. Karya sastra juga banyak memberikan gambaran kehidupan sebagaimana yang diinginkan oleh pengarangnya sekaligus menunjukkan sosok manusia sebagai insan seni yang estetis dominan. Karya sastra merupakan ungkapan yang dirasakan oleh pengarang yang dituang ke dalam tulisan. Tulisan itu berisi ungkapan berbagai rasa seperti rasa sedih, bahagia, benci, jenaka, dan cinta. Sastra merupakan hasil cipta pengarangnya dengan menggunakan manusia dan sekitarnya (masyarakat) sebagai sarana untuk menuangkan ide-idenya. Sastra juga mempunyai dua bentuk yaitu sastra modern dan sastra tradisional. Salah satunya ialah sastra tradisional (sastra lama) ialah sastra yang berbentuk lisan atau sastra melayu yang tercipta dari suatu ujaran atau ucapan secara turun temurun. Hikayat merupakan sastra lisan yang sangat digemari masyarakat terdahulu dengan berbagai kisah yang membuat masyarakat senang membacanya. Hikayat bisa menghibur dan juga bisa digunakan sebagai tuntunan agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi, karena di dalam Hikayat juga ada kisah yang bernilai religius, yaitu kisah-kisah yang bisa menebalkan iman, memotivasi untuk berbuat baik kepada sesama manusia, maupun manusia itu tua ataupun muda, mengajarkan bersikap dengan baik dan teratur.
6
2. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan tuntutan tentang bagaimana secara berturut penelitian dilakukan, menggunakan alat dan bahan apa, prosedurnya bagaimana (Restu Kartiko Widi, 2010:68). Penelitian ini merupakan peneltian deskriptif yang menggambarkan semua data atau keadaan subyek/obyek penelitian kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada saat ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalah (Restu Kartiko Widi, 2010:84).
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sifat Pralogis Sifat Pralogis yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. Ciri pengenal ini terutama berlaku bagi folklor lisan dan sebagian lisan (Rafiek, 2010:52). SIFAT PRALOGIS No 1.
Teks Hikayat
Sifat Pralogis
“Kami diutus oleh Baginda Raja untuk berak di “Kami diutus oleh tempat tidurmu. Karena ini perintah Raja kamu Baginda Raja untuk tidak boleh menolak,”
Berak di tempat tidurmu”
“Kami di utus oleh Baginda Raja untuk Berak di tempat tidurmu” Kutipan di atas menggambarkan seorang prajurit raja yang mematuhi perintah rajanya dan tidak boleh menolak. Jika orang tidak mengerti kutipan di atas
7
pasti akan bingung, tapi bagi sang raja ini sangat logis, dikerenakan raja hanya menguji kejelian prajuritnya dalam menghadapai manusia cerdik seperti Abu Nawas. Hal itu dijelaskan (Danandjaja 1984:4) yang menyatakan Folklor bersifat Pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum.
1.1 Nilai Religius Jadi dapat penulis simpulkan Nilai religius adalah nilai kerohanian yang tertinggi, sifatnya mutlak dan abadi, serta bersumber pada kepercayaan dan keyakinan manusia kepada Tuhan. NILAI RELIGIUS No 1.
Teks Hikayat “Abu Nawas
Nilai Religius
bersikaplah sopan!” tegur “bersikaplah sopan”
Baginda.
“bersikaplah sopan” Kutipan di atas menggambarkan perintah kita untuk bersikap sopan santun terhadap siapa saja. Bersikap sopan termasuk prilaku yang berakhlak mulia. Terkait dengan hal ini di jelaskan oleh (Nurgiyantoro, 2005:41) Nilai-nilai Sosial, Moral, Etika, dan Religius perlu ditanamkan kepada anak sejak dini secara efektif lewat sikap dan prilaku hidup keseharian. Hal itu tidak saja dapat dicontohkan oleh dewasa di sekelilingi anak, melainkan juga lewat bacaan cerita sastra yang juga menampilkan sikap dan prilaku tokoh. Contoh sikap dan prilaku tokoh cerita yang diberi
8
kepada anak, lewat cerita ibu (pencerita) atau membaca sendiri jika sudah bisa, dapat dipandang sebagai salah satu cara penanaman nilai-nilai tersebut kepada anak. Pada umumnya anak akan mengidentifikasikan diri dengan tokoh-tokoh yang baik itu, dan itu berarti tumbuhnya kesadaran untuk meneladani sikap dan perilaku tokoh tersebut.
9
4. SIMPULAN DAN SARAN Sifat Pralogis yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. Ciri pengenal ini terutama berlaku bagi folklor lisan dan sebagian lisan (Rafiek, 2010:52). Dalam sebuah karya sastra diantaranya ialah kumpulan Hikayat pasti terdapat sifat pralogis yang terkandung di dalamnya yang disampaikan pengarang kepada pembaca. Pembaca diharap bisa memahami dan mamaknai arti dari sifat pralogis yang terkandung di dalam kumpulan Hikayat tersebut. Jadi dapat penulis simpulkan Nilai religius adalah nilai kerohanian yang tertinggi, sifatnya mutlak dan
abadi, serta bersumber pada kepercayaan dan
keyakinan manusia kepada Tuhan. Kumpulan Hikayat Abu Nawas oleh M.B. Rahimsyah A.R. terdapat teks sifat pralogis 20 teks dan nilai religius 18 teks dari 27 kisah 95 halaman secara keseluruhan.. Penelitian ini diharapkan dapat membantu para pembaca mengingat kembali kumpulan Hikayat Abu Nawas yang tidak kalah seru dengan cerita zaman sekarang, Hikayat Abu Nawas tidak hanya mempunyai 1 kumpulan Hikayat, namun banyak sekali kumpulan Hikayatnya dan juga Hikayat termasuk di dalam Kurikulum KTSP Tahun 2006 sebagai bahan ajar di mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA kelas XI. Maka dari itu peserta didik dapat mempelajari apa yang peneliti sampaikan melalui penelitian ini yang mungkin belum pernah didapatkan di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
10
Adharullah, Angga. 2014. ”Analisis Nilai-Nilai Budi Pekerti dalam Perhimpunan Pantun Melayu Karya Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau.” Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang (Tidak dterbitkan) Arikunto, Suharismi. 2002. Prosedural Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Renika Cipta. Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa Struktur Internal, Pemakaian dan Pemelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia. Jakarta: anggota IKAPI Herlianingsih. 2013. “Analisis Nilai-Nilai Moral Novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy.” Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang (Tidak diterbitkan) Ika Setiyaningsih. Irsyadi Shalima. Uti Darmawati. 2013. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Semester 2. Klaten: PT Intan Pariwara, Anggota IKAPI. Mahrainy. 2012. “Analisis Nilai Pendidikan Pada Novel Hapalan Shalat Delisa Karya Tere-Liye.” Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang (Tidak dterbitkan) Muliawan, Jasa Ungguh. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan dengan Studi Kasus. Yogyakarta: GAVA MEDIA Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gaja Mada University Press, Anggota IKAPI. Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia Suatu Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia. Rarfiek. 2010. Teori Sastra: Kajian Teori dan Praktik. Bandung: Refika Aditama. Shaleh, Abdul Rachman. 2005. Pendidikan Agama Islam dan Pembangunan Watak Bangsa. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Tafsir Quran. 2012. Alquran dan Terjemahannya Juz 1 s/d 30 (Transliterasi). Bandung: Sinar Baru Algensindo. Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metodologi Penelitian: Sebuah Penelitian dan Penunutun Langkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian. Yogyakarta: Graha Imu
11