Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015
Analisis Preferensi Konsumen Dodol Rumput Laut di UKM. Puspa Marina Pamekasan Muhammad Halili. A1), Iffan Maflahah2), Rakhmawati3) 1)
1)
Alumni Prodi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura Staf Pengajar Prodi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang PO BOX 2 Kamal, Bangkalan 69162 Email :
[email protected]
ABSTRAK Pengolahan dodol rumput laut sangat sederhana yaitu dengan menggunakan bahan dasar tepung beras, gula merah, santan kelapa, dan rumput laut. Salah satu industri rumah tangga (UKM) yang memproduksi dodol rumput laut adalah Puspa Marina. Dodol rumput laut tersebut belum terkenal seperti dodol yang lain. Oleh sebab itu, UKM Puspa Marina perlu melakukan preferensi konsumen dengan metode kano. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui parameter yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian produk dodol rumput laut dan mengetahui atribut-atribut produk dodol rumput laut di UKM Puspa Marina yang harus diperbaiki dan dipertahankan. Parameter utama yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah nilai kepuasan konsumen (IBT) dan ketidakpuasan konsumen (IWT). Nilai IBT dan IWT tertinggi berada pada atribut 5 (tanggal kadaluarsa) dengan nilai IBT yaitu 0,62, dan nilai IWT -0,68 sedangkan atribut 6 (label halal pada kemasan) yaitu 0,69 nilai IBT dan nilai IWT -0,82. Atribut yang harus dipertahankan adalah atribut 5 Exp (tanggal kadaluarsa) sebanyak 52 responden karena masuk kategori Onedimensional, namun pada kategori One-dimensional atribut yang harus diperbaiki yaitu atribut 6 (label halal harus ada pada kemasan) karena UKM. Puspa Marina tidak menerapkan label halal, sedangkan atribut yang harus diperbaiki adalah atribut 1 (rasa), atribut 2 (kekenyalan), atribut 3 (tampilan), atribut 4 (desain kemasan), atribut 7 tempat pemasaran harus strategis, dan atribut 8 (harga), karena masuk pada kategori Indifferent. Kata Kunci: Dodol Rumput Laut, Preferensi Konsumen, Metode Kano
PENDAHULUAN Rumput laut adalah salah satu sumber daya hayati yang terdapat di wilayah pesisir dan laut. Rumput laut mengandung zat-zat nutrisi penting yang diperlukan bagi tubuh manusia. Dodol rumput laut merupakan makanan yang relatif lebih tahan lama dibandingkan dengan puding, cendol, dan manisan. Pengolahan dodol rumput laut sangat sederhana yaitu dengan menggunakan bahan dasar tepung beras, gula merah, santan kelapa, dan rumput laut. Salah satu industri rumah tangga (UKM) yang memproduksi dodol rumput laut adalah Puspa Marina. Puspa Marina merupakan salah satu UKM yang berada di Desa Padelegan Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan. Dodol rumput laut yang diolah di UKM Puspa Marina memiliki ciri khas tersendiri, yaitu memiliki warna sesuai dengan rasa dan bentuk. Dodol rumput laut tersebut belum terkenal seperti dodol yang lain. Oleh sebab itu, UKM Puspa Marina perlu melakukan preferensi konsumen. Salah satu teknik untuk menganalisa preferensi konsumen adalah metode kano. Metode Kano adalah metode yang bertujuan untuk mengkategorikan atribut-atribut dari produk maupun jasa berdasarkan seberapa baik produk/ jasa tersebut mampu memuaskan kebutuhan pelanggan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui parameter yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian produk dodol rumput laut di UKM. Puspa Marina dan mengetahui atribut-atribut produk dodol rumput laut di UKM Puspa Marina yang harus diperbaiki dan dipertahankan. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Mei 2015 di UKM Puspa Marina, Pamekasan, Jawa Timur.
ISBN: 978-602-7998-92-6
B-264
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015 Tahapan Penelitian Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Tahapan Penelitian Penyebaran dan Pengujian Kuesioner Penyebaran dan pengujian kuesioner dilakuakan dengan cara membagikan kuesioner pada 100 responden yang pernah membeli atau mengkonsumsi dodol rumput laut di UKM. Puspa Marina. Setelah itu tabulasi data kuesioner dari responden dihitung dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel. Kemudian data dari excel diinput ke SPSS untuk dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Analisis Data Analisis data yang dilakukan yaitu: 1. Analisis Metode Kano Dalam kuesioner ada dua jenis pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui prefrensi konsumen diantaranya yaitu functional question (positif), dan disfunctional (negatif), dimana pertanyaan yang functional question berisi apa yang pelanggan rasakan jika atribut-atribut layanan tersebut tersedia dan pertanyaan disfunctional question berisi apa yang dirasakan pelanggan jika atribut-atribut layanan tersebut tidak tersedia/tidak terpenuhi. Berikut tabel evaluasi kano.
ISBN: 978-602-7998-92-6
B-265
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015 Tabel 1. Tabel Evaluasi Kano Pertanyaan Disfungsional (Negatif)
Kebutuhan Konsumen
Sangat setuju Sangat setuju Setuju Biasa saja Tidak setuju Sangat tidak setuju (Sumber: Bakhtiar et al., 2010) Keterangan : M : Must-be O : One-dimensional A : Attractive I : Indefferent R : Reserve Q : Questionable Pertanyaan Fungsional (Positif)
Q R R R R
Setuju A I I I R
Biasa saja A I I I R
Tidak setuju A I I I R
Sangat tidak setuju O M M M Q
2. Analisis CSC (Customer Satisfaction Coefficient) Analisis CSC dilakukan setelah proses pengelompokan data dari tabel evaluasi kano. Analisis CSC menunjukan koefisien kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap atribut produk. Nilai IBT (If Better Than) menunjukkan pengaruh kepuasan konsumen terhadap atribut produk. Rumus IBT Sedangkan nilai IWT (If Worse Than) menunjukkan pengaruh ketidakpuasan konsumen terhadap atribut produk. Rumus IWT Hasil perhitungan dari nilai IBT dan IWT kemudian dibuat grafik koefisien kepuasan kano. Nilai IBT berada disumbu y dengan nilai antara 0 hingga 1. Sedangkan nilai IWT berada disumbu x dengan nilai antara 0 hingga -1. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Produk Dodol rumput laut UKM. Puspa Marina memiliki ciri khas dalam tampilan produknya. Tampilan produknya memanjang dan mempunyai tekstur yang unik dibandingkan dengan dodol rumput laut pada umumnya. Kemasan dari produk dodol rumput laut masih terlihat sederhana karena label yang diberikan kurang maksimal. Harga dodol rumput laut adalah Rp. 10.000/bungkus dengan berat bersih 200 g. Karakteristik Responden Pengambilan sampel responden pada penelitian ini adalah konsumen atau responden yang membeli atau pernah mengkonsumsi produk dodol rumput laut UKM. Puspa Marina Pamekasan sebanyak 100 responden. Karakteristik Responden dapat dilihat pada Tabel 2.
ISBN: 978-602-7998-92-6
B-266
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015
Tabel 2. Karakteristik Responden KETERANGAN KARAKTERISTIK a. 10-19 Tahun b. 20-29 Tahun USIA c. > 30 Tahun
JUMLAH 23 60 17
PERSENTASE 23% 60% 17%
a. Pelajar/Mahasiswa b. Pegawai (Negeri/Swasta) c. Wiraswasta d. Lainnya
58
58%
13 15 14
13% 15% 14%
JENIS KELAMIN
a. Laki-laki b. Perempuan
33 67
33% 67%
BERAPA LAMA MENJADI PELANGGAN
a. b. c. d.
< 1 Minggu 1-4 Minggu 1-3 Bulan > 3 Bulan
18 36 34 12
18% 36% 34% 12%
JUMLAH PEMBELIAN PRODUK
a. b. c. d. e.
2 Produk 3 Produk 4 Produk 5 Produk > 5 Produk
28 17 25 16 14
28% 17% 25% 16% 14%
PEKERJAAN
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa mayoritas responden didominasi karakteristik usia 20-29 tahun yaitu sebanyak 60%. Usia 20-29 tahun ini merupakan responden dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang termasuk dalam usia produktif. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan mayoritas pelajar/mahasiswa sebanyak 58%, karena yang banyak mengetahui produk dodol rumput yaitu pelajar/ mahasiswa, disamping itu tempat pemasaran yang beralokasi di ruang lingkup pelajar dan mahasiswa sehingga responden yang lebih banyak mengenal dodol rumput laut. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh perempuan yaitu sebanyak 67% dan laki-laki sebanyak 37%. Hal ini dikarenakan perempuan menjadi kendali dalam setiap pembelian. Hasil ini diperkuat oleh penelitian Riska (2012), yang menunjukkan bahwa perempuan pada umumnya berperan dalam pengambilan keputusan pembelian serta melakukan kegiatan pembelanjaan dalam pemenuhan kebutuhan dan konsumsi rumah tangga. Karakteristik responden berdasarkan lamanya menjadi pelanggan dodol rumput laut yang paling mendominasi sebanyak 36 responden yaitu 1-4 minggu. Berdasarkan penelitiannya Putra (2011), semakin lama menjadi pelanggan maka semakin banyak dan tahu seberapa baik pelayanan yang telah dirasakannya. Uji Validitas Uji validitas merupakan suatu pengujian digunakan untuk mengetahui apakah suatu data yang telah diambil dari hasil kuesioner tersebut merupakan data yang valid atau tidak valid. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa hasil pengujian data kuesioner Fungsional dan disfungsional merupakan data valid, karena 100% analisa diterima, nilai uji valid kuesioner fungsional dan disfungsional lebih besar dari niai R Tabel sehingga data tersebut dikatakan valid. Uji Reliabilitas Menurut Wijaya (2011), uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi jawaban atau tanggapan responden terhadap keseluruhan item pertanyaan yang Tabel 3. Kategori Kano diajukan. Menurut Iriani (2014), reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Dari hasil perhitungan didapat nilai 0,725 pada data fungsional dan
ISBN: 978-602-7998-92-6
B-267
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015 0,755 pada data disfungsional yang berarti Cronbach’s Alpha > 0,60. Analisis Metode Kano Atribut dari dodol rumput laut yang diteliti yaitu rasa, kekenyalan/kualitas, label halal, tanggal kadaluarsa (exp), harga, pemasaran, desain kemasan, dan tampilannya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu terdapat kategori Attractive, One-dimensional, Must-be, Indifferent, Reverse, dan Quistionable. Data dari kategori kano terhadap atribut dodol rumput laut dapat dilihat pada Tabel 3. ATRIBUT 1 2 3 4 5 6 7 8 Keterangan :
A 1 8 7 7 9 7 14 6
O 11 12 10 9 52 61 35 17
M 9 10 9 10 15 19 11 11
I 73 67 65 69 23 11 39 60
R 4 3 8 3 1 2 1 2
Q TOTAL 2 100 0 100 1 100 2 100 0 100 0 100 0 100 4 100
GRADE Indifferent Indifferent Indifferent Indifferent One-dimensional One-dimensional Indifferent Indiffernt
Atribut 1: Rasa pada produk dapat diterima oleh konsumen Atribut 2: Kekenyalan dodol rumput laut sangat terasa Atribut 3: Tampilan dodol rumput laut menarik Atribut 4: Desain kemasan menarik Atribut 5: Exp (tanggal kadaluarsa) harus ada pada kemasan Atribut 6: Label halal harus ada pada kemasan Atribut 7: Tempat pemasaran harus strategis Atribut 8: Harga dodol rumput laut kompetitif Kategori kano pada Tabel 3 hanya terdapat dua grade yang paling besar yaitu kategori Indifferent dan One-dimensional. Maksud dari grade tersebut adalah jumlah responden paling besar/banyak jika dibandingkan dengan jumlah responden yang terdapat pada kategori yang lainnya. 1. Kategori Indifferent Jumlah kategori Indifferent pada Tabel 3 sebanyak enam. Atribut Indifferent mewakili preferensi konsumen terhadap atribut produk yang tidak memberikan pengaruh pada kepuasan konsumen. Keenam atribut Indifferent yaitu: a. Atribut 1 (rasa), terdapat 73 responden yang memilih atribut rasa dapat diterima konsumen. Rasa dari dodol rumput laut dianggap biasa saja oleh responden karena rasa dari dodol rumput laut tidak sesuai dengan aneka macam rasa yang ditetapkan oleh UKM. Puspa Marina. Oleh karena itu diperlukan adanya kode rasa pada kemasan supaya konsumen mudah untuk memilihnya. b. Atribut 2 (kekenyalan), terdapat 67 responden yang memilih kekenyalan dodol rumput laut sangat terasa. Kekenyalan dari dodol rumput laut dianggap biasa saja oleh responden karena kekenyalan dodol rumput laut sama dengan dodol yang biasanya. Kekenyalan dodol rumput laut merupakan salah satu ciri khas dari dodol rumput laut sehingga perlu dilakukan perbaikan terhadap atribut tersebut supaya tingkat kepuasan konsumen meningkat. c. Atribut 3 (tampilan), pada atribut tampilan dodol rumput laut menarik terdapat 65 responden. Tampilan dari dodol rumput laut ukurannya tidak sama dan tekstur dari dodol rumput laut terdapat bintik-bintik putih sehingga konsumen menganggap bintik- bintik putih pada dodol rumput laut tersebut jamur dan memasuki kadaluarsa.
ISBN: 978-602-7998-92-6
B-268
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015 d. Atribut 4 (desain kemasan), pada atribut desain kemasan menarik terdapat 69 responden artinya responden menganggap desain kemasan menarik tidak memberikan pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Desain kemasan perlu diperbaiki baik dari tampilan, ukuran, warna supaya tingkat kepuasan konsumen meningkat. Selain itu, yang perlu diperhatikan pada kemasan yaitu informasi dari kemasan kurang lengkap sehingga konsumen menganggap kemasan dari dodol rumput laut biasa saja. Menurut Anwar (2011), kemasan merupakan iklan setengah detik yang dapat mempengaruhi minat pembelian para konsumen. e. Atribut 7 (tempat pemasaran harus strategis), terdapat 39 responden pada atribut tempat pemasaran harus strategis yang artinya tidak memberikan pengaruh terhadap kepuasan konsumen karena tempat pemasaran tersebut sulit untuk dijangkau oleh konsumen. Berdasarkan penelitian Kamal (2012), Pemilihan lokasi usaha yang strategis akan menentukan keberhasilan usaha tersebut di masa yang akan datang. f. Atribut 8 (harga rumput laut kompetitif), sebanyak 60 responden. Konsumen menganggap harga dari dodol rumput laut tidak kompetitif karena harganya terlalu mahal dibandingkan dengan harga dodol rumput laut yang ada dipasaran. Selain itu, ditempat pemasaran harga dari dodol rumput laut tidak sama sehingga konsumen merasa tidak puas, oleh larena itu, harga dodol rumput laut harus dipertimbangkan kembali agar tingkat kepuasan konsumen meningkat. Berdasarkan penelitian Kamal (2012), harga merupakan salah satu faktor penentu pembeli dalam menentukan suatu keputusan pembelian terhadap suatu produk. 2.
Kategori One-dimensional
Jumlah kategori One-dimensional pada Tabel 3 ada 2 (dua). Atribut One-dimensional menggambarkan kepuasan konsumen akan meningkat jika atribut-atribut diberikan, namun kepuasan konsumen akan menurun jika atribut-atribut tidak diberikan. a. Atribut 5 (tanggal kadaluarsa harus ada pada kemasan), sebanyak 52 responden. Lebih dari setengah responden yang memilih atribut (tanggal kadaluarsa) harus ada pada kemasan, supaya konsumen bisa mengetahui berapa lama daya simpan dari dodol rumput laut tersebut dan supaya konsumen juga mengetahui apakah dodol rumput laut sudah kadaluarsa apa belum. Atribut 6 (label halal harus ada pada kemasan), 61 responden memilih label halal harus ada pada kemasan agar konsumen tidak ragu untuk mengkonsumsinya. Konsumen tidak akan puas apabila tidak ada pencantuman informasi halal pada kemasan karena konsumen khawatir produk yang konsumen konsumsi berasal dari tidak halal. Consumer Satisfaction Coefficient (CSC) Consumer Satisfaction Coefficient (CSC) atau koefisien kepuasan konsumen adalah hasil yang menunjukkan kepuasan dan ketidakpuasan konsumen/responden terhadap suatu atribut yang diteliti pada pada produk dodol rumput laut UKM. Puspa Marina Pamekasan. Terdapat dua perhitungan dalam menentukan Consumer Satisfaction Coefficient (CSC). Kedua perhitungan tersebut yaitu IBT dan IWT, IBT merupakan tingkat kepuasan konsumen (+) dan IWT merupakan tingkat ketidakpuasan konsumen dan bernilai negatife (-). Perhitungan koefisien kepuasan seperti yang tercantum pada Tabel 4. Tabel 4 menunjukkan nilai IBT (is better than best in class) dan IWT (if worse than best in class) pada tiap-tiap atribut dodol rumput laut Puspa Marina. Nilai IBT semakin mendekati 1 dapat diartikan bahwa pengaruh kehadiran karakteristik produk terhadap kepuasan konsumen akan semakin tinggi. Atribut tertinggi yang memiliki nilai IBT yang paling mendekati 1 terdapat pada atribut 6 yaitu atribut label halal harus ada pada kemasan dengan nilai 0,69 artinya pada kemasan dodol rumput laut Puspa Marina memang diharuskan ada label halal karena sangat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Nilai IWT semakin mendekati -1 dapat diartikan bahwa pengaruh ketidakhadiran suatu karakteristik produk terhadap ketidakpuasan semakin tinggi. Atribut tertinggi yang memiliki nilai IWT yang paling mendekati -1 terdapat pada atribut 6 sama dengan nilai IBT yaitu atribut label halal harus ada pada kemasan dengan nilai -0,82 sehingga label halal memang perlu ada pada kemasan agar terhindar dari kekecewaan konsumen.
ISBN: 978-602-7998-92-6
B-269
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015
Tabel 4. Data Koefisien Kepuasan Kano NO 1
KARAKTERISTIK Rasa pada produk dapat diterima oleh konsumen
IBT 0,13
IWT -0,21
2
Kekenyalan dodol rumput laut sangat terasa
0,21
-0,23
3
Tampilan dodol rumput laut menarik
0,19
-0,21
4
Desain kemasan menarik
0,17
-0,2
5
Exp (tanggal kadaluarsa harus ada pada kemasan)
0,62
-0,68
6
Label halal harus ada pada kemasan
0,69
-0,82
7
Tempat pemasaran harus strategis
0,49
-0,47
8
Harga dodol rumput laut kompetitif
0,24
-0,30
Grafik Koefisien Kepuasan Kano Nilai IBT dan IWT yang telah dihasilkan kemudian digunakan untuk membuat grafik kepuasan kano. IWT pada sumbu x dan IBT pada sumbu y, tujuan dari pembuatan grafik tersebut untuk menggambarkan nilai IBT dan IWT dari masing-masing atribut produk yang diteliti sehingga disajikan dalam bentuk gambaran secara jelas. Grafik kepuasan kano dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Grafik koefisien kepuasan kano Berdasarkan gambar grafik koefisien kepuasan kano atribut yang termasuk kedalam kategori One-dimensional adalah atribut dengan notasi angka 5 dan 6 yang berarti kepuasan konsumen akan meningkat jika atribut-atribut tersebut diberikan, namun kepuasan konsumen akan menurun jika atribut-atribut tersebut tidak diberikan. Pada kategori One-dimensional, atribut yang lebih diinginkan oleh konsumen adalah atribut label halah harus ada pada kemasan yang ditunjukkan oleh notasi angka 6. Atribut tersebut memiliki nilai IBT paling mendekati 1, yaitu 0,69 dan nilai IWT mendekati -1 yaitu -0,82.
ISBN: 978-602-7998-92-6
B-270
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015 Atribut selanjutnya yaitu atribut dengan notasi angka 1, 2, 3, 4, 7, dan 8 merupakan atribut yang masuk dalam kategori Indifferent. Atribut yang termasuk dalam kategori Indifferent berarti ada atau tidaknya atribut tidak berpengaruh terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan konsumen. Oleh karena itu pemberian atribut yang termasuk dalam kategori Indifferent perlu dipertimbangkan kembali oleh pihak UKM. Puspa Marina. Atribut yang paling tidak berpengaruh terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan konsumen yaitu atribut dengan notasi angka 1 dan 4, yaitu atribut 1 (Rasa pada produk dapat diterima oleh konsumen). Atribut ini memiliki nilai yang paling jauh dari 1 atau -1 baik nilai IBT maupun nilai IWT, yaitu 0,13 untuk nilai IBT dan -0,21 untuk nilai IWT. Dan atribut 4 (Desain kemasan menarik). Atribut ini memiliki nilai IBT dan IWT yang sangat jauh dari 1 atau -1 yaitu 0,17 untuk nilai IBT dan -0,2 untuk nilai IWT. Atribut-Atribut yang Perlu Dipertahankan dan Diperbaiki Data dari hasil penelitian mampu menentukan atribut-atribut dodol rumput laut UKM. Puspa Marina yang harus dipertahankan dan harus diperbaiki. Atribut-atribut tersebut adalah : 1. Atribut yang harus dipertahankan a. Atribut 5 (tanggal kadaluarsa), atribut (tanggal kadaluarsa) termasuk kategori One-dimensional yang artinya kepuasan konsumen akan meningkat jika atribut diberikan, namun kepuasan konsumen akan menurun jika atribut tidak diberikan (tanggal kadaluarsa) harus ada pada kemasan supaya konsumen bisa mengetahui berapa lama daya simpan dari dodol rumput laut tersebut. 2. Atribut yang harus diperbaiki a. Atribut 1 (rasa), konsumen menganggap rasa dodol rumput laut biasa saja karena rasa dari dodol rumput laut tidak sesuai dengan aneka macam rasanya. perlu adanya kode rasa pada kemasan. b. Atribut 2 (kekenyalan), Kekenyalan dari dodol rumput laut dianggap biasa saja oleh responden karena kekenyalan dodol rumput laut sama dengan dodol yang seperti biasanya. Perlu diperbaiki kekenyalan dodol rumput laut karena kekenyalan dodol rumput merupakan ciri khas dari dodol rumput laut. c. Atribut 3 (tampilan), Tampilan dari dodol rumput laut ukurannya tidak sama dan tekstur dari dodol rumput laut terdapat bintik-bintik putih sehingga konsumen menganggap bintik-bintik putih pada dodol rumput laut tersebut jamur. Perbaikan ukuran dari dodol rumput laut harus seragam dan bintik-bintik putih yang sering disebut jamur oleh konsumen harus dihilangkan. d. Atribut 4 (desain kemasan menarik), Tidak memberikan pengaruh terhadap kepuasan dan ketidakpuasan konsumen, Desain kemasan perlu diperbaiki baik dari tampilan, ukuran, warna supaya tingkat kepuasan konsumen meningkat. Selain itu, yang perlu diperhatikan pada kemasan yaitu informasi dari kemasan kurang begitu lengkap sehingga konsumen menganggap kemasan dari dodol rumput laut biasa saja. e. Atribut 6 label halal harus ada pada kemasan, Konsumen tidak akan puas apabila tidak ada pencantuman informasi halal pada kemasan karena konsumen khawatir produk yang konsumen konsumsi berasal dari tidak halal. f. Atribut 7 (tempat pemasaran harus strategis). produk hanya dipasarkan pada 3 tempat. Tempat pemasaran harus meluas supaya dodol rumput laut lebih dikenal luas oleh konsumen dan tempat pemasaran harus mudah terjangkau oleh konsumen. g. Atribut 8 (harga dodol rumput laut kompetitif), Konsumen menganggap harga dari dodol rumput laut tidak kompetitif karena harganya terlalu mahal dibandingkan dengan harga dodol rumput laut yang ada di pasar.
ISBN: 978-602-7998-92-6
B-271
Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM, 2-3 September 2015 KESIMPULAN Dari hasil pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Parameter utama yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah nilai kepuasan konsumen (IBT) dan ketidakpuasan konsumen (IWT), dengan nilai IBT dan IWT tertinggi berada pada atribut 5 dan 6, atribut 5 yaitu tanggal kadaluarsa harus ada pada kemasan yaitu 0,62 dengan nilai IBT, dan -0,68 dengan nilai IWT. Atribut 6 yaitu label halal harus ada pada kemasan yaitu 0,69 nilai IBT dan nilai IWT pada atribut label halal harus ada pada kemasan yaitu -0,82. Atribut yang harus dipertahankan adalah atribut 5 Exp (tanggal kadaluarsa) sebanyak 52 responden karena masuk kategori One-dimensional, namun pada kategori One-dimensional atribut yang harus diperbaiki yaitu atribut 6 (label halal harus ada pada kemasan) karena UKM. Puspa Marina tidak menerapkan label halal tersebut, sedangkan atribut yang harus diperbaiki adalah atribut 1 (rasa), atribut 2 (kekenyalan), atribut 3 (tampilan, atribut 4 (desain kemasan), atribut 7 tempat pemasaran harus strategis, dan atribut 8 (harga), karena masuk kategori Indifferent. DAFTAR PUSTAKA Anwar, Y., Gunarsa, D. 2011. Cerdas Mengemas Produk Makanan & Minuman. Jakarta: Agro Media Pustaka. Bakhtiar, A., Susanty, A. Massay, F. 2010. Analisis Kualitas Pelayanan Yang Berpengaruh Terhadap Kepuasan Pelanggan Menggunakan Metode Servqual Dan Model Kano (Studi Kasus: PT. PLN UPJ Semarang Selatan). Program Studi Teknik Industri UNDIP. Vol. 5. No. 2. 77-80. Kamal, M, Ghanimata, F. 2012. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Pembeli Produk Bandeng Juwana Elrina Semarang). Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Volume 1. No. 2. 1-10. Putra , C, D. 2011. Analisis Kepuasan Pelanggan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Di Kabupaten Jembrana. [Tesis]. Program Magister Program Studi Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar. Riska, I, Y. 2012. Analisis Prefrensi Konsumen Terhadap Buah Jeruk Lokal Dan Buah Jeruk Impor Di Kabupaten Kudus. Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Vol 1. No. 2. 1-24. Wijaya, T, 2011. Manajemen Kualitas Jasa. Jakarta: PT. Indeks.
ISBN: 978-602-7998-92-6
B-272