ANALISIS POLA PEMASANGAN BAUT BATUAN PADA MODEL STOPE DI BLOK 1A DAN BLOK 2 SELATAN LEVEL 500 UBPE PONGKOR DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM UDEC
TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung
Oleh :
JEMMI GUMILAR 12101027
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008
ANALISIS POLA PEMASANGAN BAUT BATUAN PADA MODEL STOPE DI BLOK 1A DAN BLOK 2 SELATAN LEVEL 500 UBPE PONGKOR DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM UDEC
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Disetujui untuk Program Studi Teknik Pertambangan ITB Oleh :
Jemmi Gumilar
Prof.Dr.Ir.Irwandy Arif, M.Sc.DEA Pembimbing
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji hanya milik-Mu ya Allah, Rabb semesta alam Yang Menguasai hari pembalasan, Yang Menolong manusia dari kelemahannya, Yang Menutup kesalahan manusia yang dikehendaki-Nya. Hanya karena-Mu hamba dapat menyelesaikan amanah Tugas Akhir ini. Salawat serta salam semuga terlimpah ruah kepada kekasih-Mu dan kekasih hamba-hamba-Mu, Rasulullah saw. Ya Allah, ijinkanlah hamba berkumpul dengan beliau saw. di surga-Mu nanti. Pada saat yang sangat berharga ini, ijinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Pihak PT Aneka Tambang, UBPE Pongkor yang telah mengijinkan penulis memperoleh data penelitian. Khususnya kepada Bapak Esfandi Hendra, ST, mas Ery Budiman, ST, dan mas Catur. 2. Bapak Dr. Ir. Ridho Kresna Wattimena, MT sebagai Ketua Program Studi Teknik Pertambangan atas semua kemudahan yang telah Bapak berikan. 3. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar membimbing penulis hingga menyelesaikan amanah ini. Hanya Allah swt. saja yang mampu Membalas kebaikan Bapak. 4. Bapak Prof. Dr. Ir. Rudy Sayoga Gautama selaku dosen wali yang selalu mengingatkan penulis, membimbing sehingga naskah ini selesai. 5. Bapak Barlian dan Bapak Suryo atas bantuannya sehingga penulis memperoleh data dan memproses dalam pemodelan. 6. Bapak Mangsud dan seluruh staff Tata Usaha yang juga memudahkan urusanurusan administrasi penulis. 7. Orang tua, Isa Tresnawan, dan Suwarni, kakakku, Dewi Anggraeni dan bang Awaludin, serta adikku, Adekurnia dan Kiki Wulandari yang telah bersabar mengingatkan penulis. 8. Mertua, H. Kuswandi dan Ani Sri Permani, kakak ipar, teh Santi dan Bang Koko, istri dan anakku, Lia Ruslianti, S.Si dan Abdullah Ahsan Al Mujahid, serta adik iparku, Lutfi yang telah memberikan keceriannya dalam menyelesaikan kuliah di Teknik Pertambangan ITB ini.
9. Seluruh teman-teman di Tambang ITB terutama mas Deni Ramdani dan teman-teman HMT, mas Faisal, Wiyono, Jambul, Nino, Anoko, Andra, dan terutama seluruh teman HMT angkatan 2001. 10. Seluruh Ikhwan dan Akhwat di Gamais ITB yang selalu mendoakan penulis. 11. Seluruh Ustad dan Ustadzah di DPD PKS Kab. Bandung yang juga mendoakan penulis dan mengingatkan arti penting sebuah amanah. Jazakumullah khairan jaza 12. Seluruh pengurus dan anggota LSM Thulabi Club. Insya Allah kini saya siap bertugas. 13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu pada kesempatan ini. Hanya Allah sajalah yang sanggup membalas kebaikan antum dengan kebaikan yang berlipat ganda di dunia dan akhirat. Ya Allah, ikhlaskanlah mereka. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menjadi amal jariyah yang akan terus mengalir pahalanya bagi orang yang turut andil menyelesaikan skripsi ini. Allah tujuan kami, Rasul saw teladan kami, Al Qur’an kitab kami, jihad jalan juang kami, syahid adalah cita-cita kami tertinggi. Amin Bandung, Juni 2008 Penulis
RINGKASAN Kestabilan tambang bawah tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kekuatan batuan, rekahan, air bawah tanah, getaran termasuk juga gempa bumi, dan lain-lain. Apabila lubang bukaan bawah tanah di daerah tambang memerlukan penyangga, maka penyangga tersebut akan ikut berkontribusi terhadap kestabilan tambang tersebut. Salah satu jenis penyangga tersebut adalah baut batuan. Baut batuan merupakan salah satu jenis penyangga yang bila digunakan akan menjadi bagian dari massa batuan. Lokasi penelitian terletak di blok 1A dan blok 2 bagian selatan pada level 500 urat Ciurug UBPE Pongkor. Daerah ini berbentuk lombong (stope) dengan lebar 25 m dan tinggi stope 5 m. Penelitian ini bertujuan untuk mencari model pemasangan split set yang relatif lebih efektif dengan pembagian menjadi 5 model. Analisis terhadap hasil pemrograman untuk menentukan tipe pemasangan baut batuan yang paling baik dilakukan dengan menganalisa perpindahan pada titik pengamatan, perpindahan normal dan geser, gaya dan regangan aksial serta gaya geser pada split set ditambah dengan faktor keamanan yang dihitung secara analitik. Model B dan C ternyata tidak mampu menahan blok batuan, sehingga analisa akhir dilakukan pada model A, D, dan E. Hasil perpindahan pada arah horizontal menunjukkan bahwa model A mengalami perpindahan di titik pengamatan 1 dan 2 sebesar 11,6 mm, dan 10,9 mm. Model D mengalami perpindahan di titik pengamatan 1 dan 2 sebesar 50,7 mm, dan 50,8 mm. Model E mengalami perpindahan di titik pengamatan 1 dan 2 sebesar 41,8 mm, dan 41,8 mm. Begitu juga dengan perpindahan pada arah vertikal menunjukkan nilai perpindahan pada titik pengamatan 1 dan 2 pada model A sebesar 21,2 cm, dan 15,1cm, model D sebesar 16,3 cm, dan 13,3 cm, dan model E sebesar 12,9 cm, dan 11,6 cm. Pembukaan kekar kiri pada model A sebesar 79,1 mm, model D sebesar 5,182 mm dan model E sebesar 2,56mm. Penutupan kekar kanan pada model A sebesar 0,235 mm, model D sebesar 0,228 mm, dan model E 0,221 mm. Pergeseran kekar kiri menunjukkan trend yang sama yaitu pada model A sebesar 203,6 mm, model D 170,8 mm, dan model E 132 mm. Regangan aksial terbesar terjadi pada model E sebesar -8,544 x 10-2 MN. Tanda minus berarti arah dan gaya aksial tersebut menahan kecenderungan dari gaya yang mengenai split set. Terakhir, nilai FK terbesar terjadi pada model E yaitu 3,22. Model A dan model B berturut-turut 2,58 dan 2,90. Oleh karena itu, model E relatif lebih efektif dibandingkan model lainnya.
ABSTRACT The stability of underground mining was influenced by some factor, such like the strength of material, cracked, underground water, vibration include the earthquake, etc. If the opening hole area in the underground mining need support, the support will give contribution to that mining stability. One of the other kind of support is rock bolt. Rock bolt is one of the supporting that if we use will be a part of rock mass. The research area at block 1A and block 2 south, part of 500 Ciurug’s level, tendon UBPE Pongkor. This area have a stope form with widht 25 m and height 5 m. This research have a purpose to find the installing model of split set that have more effective with separation be 5 model. Analysis of the programming resulted to find the best rock bolt installing model with analysing displacement in the observation point, normal and shear displacement, axial force and axial strain, and the last shear force on yhe split set added safety factor that calculated by analytic. B and C model can’t supported rock block, that the final analysis do to the A, D and E model. Displacement result in the horizontal axis show that A model getting displacement on the first and second observation point is 11,6 mm, and 10,9 mm. D model getting displacement on the first and second observation point is 50,7 mm, and 50,8 mm. E model getting displacement on the first and second observation point is 41,8 mm, and 41,8 mm. The same things happened in the vertical axis show that displacement on the first and second observation point in the A model is 21,2 cm, and 15,1 cm, D model is 16,3 cm and 13,3 cm, and the last E model is 12,9 cm and 11,6 cm Oppener crack on the left side in the A model is 79,1 mm, D model is 5,182 mm and E model is 2,56 mm. Closure crack on the right side in the A model is 0,235 mm, D model is 0,228 mm, and E model is 0,221 mm. Shear left crack show the same trend that in the A model is 203,6 mm, D model is 170,8 mm, and E model is 132 mm. The biggest axial strain happened in the E model that value is -8,544 x 10-2 MN. Minus is way and that axial force holded the force to the split set. The last, the biggest value of safety factor happened to E model 3,22. A and D model is 2,58 and 2,90. Tha conclusion E model is relatively more effective disamping the other model.