ANALISIS PERKEMBANGAN UNIT SIMPAN PINJAM DI KPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DHAYA HARTA JOMBANG
ANALISIS PERKEMBANGAN UNIT SIMPAN PINJAM DI KPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DHAYA HARTA JOMBANG Eriek Maulana Prodi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya ABSTRACT The value of savings and loan value is an important factor, especially in developing cooperative savings and loan business unit. Deposit value reflects the availability of capital owned and value of existing loans reflects the development of the business units of savings and loans, if the value of savings and loan no value is high, then the opportunity to grow is also very large. This study examines the "analysis of developments in the cooperative savings and loans unit employees of the Republic of Indonesia (KPRI) Dhaya Jombang treasure". The problem in this research lies in the development of deposits and loans also increased and decreased. This has influenced the development of savings and loans unit. The purpose of this study is to analyze the value of savings and loan value is in units of savings and loans KPRI Dhaya Treasure Jombang. This study is a descriptive study using the quantitative approach in which researchers describe the results of research by using numbers. The results of this study indicate that the development of deposits has increased each year, while loan growth has increased and also decrease. Then who influenced the development of the value of savings is due to the cooperative raise the value of deposits pokokdan mandatory savings, and that influenced the development of the value of the loan is the interest rate, the loan pemberin and repayment period of the loan provided by the cooperative. Keyword : The development of deposits and loan growth
ABSTRAK Nilai simpanan dan nilai pinjaman menjadi faktor penting didalam mengembangkan koperasi khususnya pada unit usaha simpan pinjam. Nilai simpanan mencerminkan ketersediaan modal yang dimiliki dan nilai pinjaman yang ada mencerminkan perkembangan dari usaha unit simpan pinjam, Jika nilai simpanan dan juga pinjaman yang ada nilainya tinggi, maka kesempatan untuk berkembang juga sangat besar. Penelitian ini meneliti tentang “analisis perkembangan unit simpan pinjam di koperasi pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dhaya Harta Jombang”. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu terletak pada perkembangan simpanan dan juga pinjaman yang mengalami kenaikan dan penurunan. Hal inilah yang mempengaruhi perkembngan dari unit simpan pinjam. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis nilai simpanan dan nilai pinjaman yang ada di unit simpan pinjam KPRI Dhaya Harta Jombang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunkan pendekatan kuantitatif dimana peneliti mendeskripsikan hasil penelitian dengan menggunakan angka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan simpanan mengalami kenaikan setiap tahunnya, sedangkan perkembangan pinjaman mengalami kenaikan dan juga penurunan. Kemudian yang mempengaruhi perkembangan nilai simpanan adalah karena pihak koperasi menaikkan nilai simpanan pokokdan simpanan wajib, dan yang mempengaruhi perkembangan nilai pinjaman adalah suku bunga, proses pemberin pinjaman serta jangka waktu pengembalian pinjaman yang diberikan oleh koperasi.
Kata Kunci : Perkembangan simpanan dan perkembangan pinjaman
1
ANALISIS PERKEMBANGAN UNIT SIMPAN PINJAM DI KPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DHAYA HARTA JOMBANG
percetakan, dan unit usaha simpanan haji. Menurut
PENDAHULUAN tiga
pernyataan dari Bapak Imam Nawawi selaku kepala
pelaku ekonomi yang merupakan sumber ekonomi
Tata Usaha KPRI Dhaya Harta Jombang, Saat ini
nasional di dalam masyarakat, tiga pelaku ekonomi
unit usaha yang paling berkembang adalah unit
tersebut adalah Badan Usaha Milik Negara
usaha simpan pinjam, karena unit usaha simpan
(BUMN), Badan Usaha Miliki Swasta (BUMS),
pinjam ini sangat besar manfaatnya bagi anggota di
dan Koperasi. Dari ke tiga pelaku ekonomi itu yang
bandingkan unit usaha lainnya. Selain itu unit
diharapkan
punggung
simpan pinjam juga menjadi penopang dari unit-
perekonomian nasional yaitu koperasi, dimana
unit usaha yang lainya, dimana dari awal berdirinya
koperasi
yang
KPRI Dhaya Harta Jombang yang pada awalnya
menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu dan
hanya memiliki satu usaha yaitu pada unit simpan
kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat
pinjam ini saja, hingga sampai sekarang yang
(Anoraga, 1993).
mampu memiliki lima unit usaha tersebut.
Masyarakat
dapat
dipandang
Indonesia
menjadi
memiliki
tulang
sebagai
lembaga
Koperasi merupakan salah satu bentuk
Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian
badan usaha yang diharapkan dapat berperan dalam
ini yaitu di KPRI Dhaya Harta Jombang adalah
perekonomian nasional. Dimana koperasi sebagai
karena koperasi ini merupakan salah satu koperasi
soko guru perekonomian nasional yang tugas
yang cukup besar dan perkembangannya cukup
utamanya adalah memberdayakan perekonomian
baik, dimana hal tersebut dapat terlihat dari
rakyat umumnya dan anggota khususnya. Salah satu
banyaknya jumlah anggota, modal dan juga
fungsi dalam pengembanan tugas tersebut adalah
tingginya nilai simpanan maupun pinjaman yang
menghimpun dana dari anggota yang memiliki
ada di unit usaha simpan pinjam koperasi ini, hal
kelebihan modal dalam bentuk simpanan dan
tersebut sejalan dengan tujuan dari penelitian ini
membantu
atau
yaitu untuk memfokuskan pada perkembangan unit
kekurangan modal yang di salurkan dalam bentuk
simpan pinjam koperasi di dalam memenuhi
pinjaman melalui unit usaha yang menangani
kebutuhan anggota .
anggota
yang
memerlukan
Dari pemaparan di atas, maka penulis
kegiatan ini yaitu unit simpan pinjam (USP)
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
koperasi. Koperasi Pegawai Republik Indonesia
mengambil judul “Analisis Perkembangan Unit
(KPRI) adalah suatu badan usaha koperasi yang
Simpan Pinjam di Koperasi Pegawai Republik
beranggotakan para pegawai negeri atau dapat
Indonesia (KPRI) Dhaya Harta Jombang”. Berdasarkan latar belakang di atas maka
diartikan pegawai pemerintah yang berada di politik, bertugas melakukan administrasi
tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
pemerintah berdasarkan perundang-undangan yang
perkembangan Simpanan di Unit Simpan Pinjam
ditetapkan (Anoraga, 1993).
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
luar
KPRI Dhaya Harta merupakan koperasi
Dhaya Harta, untuk menganalisis perkembangan
besar yang mempunyai lima unit usaha yang
Pinjaman di Unit Simpan Pinjam Koperasi Pegawai
semuanya berjalan dengan baik. Unit-unit usaha
Republik Indonesia (KPRI) Dhaya Harta, untuk
tersebut yaitu unit usaha simpan pinjam, unit usaha
mendeskripsikan peran Unit Simpan Pinjam
pertokoan, unit usaha perumahan, unit usaha
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
2
ANALISIS PERKEMBANGAN UNIT SIMPAN PINJAM DI KPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DHAYA HARTA JOMBANG
Dhaya Harta Jombang dalam rangka memenuhi
oleh Munker (Sitio, 2001) yaitu “koperasi sebagai
kebutuhan modal anggota, untuk mengetahui faktor
organisasi tolong-menolong yang menjalankan
yang mempengaruhi perkembangan Unit Simpan
“urus niaga” secara kumpulan, yang berazaskan
Pinjam Koperasi Pegawai Republik Indonesi
konsep tolong menolong”. Jadi, koperasi dalam
(KPRI) Dhaya Harta Jombang.
menjalankan
kegiatan
ekonominya
dilakukan
secara bersama-sama dengan azas saling tolong KAJIAN PUSTAKA
menolong. Aktifitas dalam urus niaga semata-mata
Pengertian Koperasi
bertujuan ekonomi, bukan sosial seperti yang
Pengertian koperasi berasal dari bahasa
dikandung gotong royong.
inggris co-operation yang berarti usaha bersama.
Sedangkan
menurut
Undang-Undang
Dengan kata lain berarti segala pekerjaan yang
Nomor 25 Tahun 1992 pasal 1 Ayat 1 tentang
dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat
perkoperasian menyatakan bahwa koperasi adalah
disebut sebagai koperasi. Namun, yang dimaksud
badan usaha yang beranggotakan orang seorang
koperasi disini yaitu suatu bentuk peraturan dan
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
tujuan tertentu pula.
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan
bahwa
ILO (dalam Sumarsono,2009) menyatakan
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
koperasi
berdasarka atas asas kekeluargaan.
adalah
perkumpulan
orang,
biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi
Dari
berbagai
definisi
yang
telah
terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi
dipaparkan
perusahaan yang diawasi secara demokratis,
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
masing-masing memberikan sumbangan yang
orang atau badan hukum koperasi yang bergabung
setara terhadap modal yang diperlukan, dan
secara sukarela untuk mencapai tujuan yang sama,
bersedia menanggung resiko serta menerima
yaitu koperasi ingin mensejahterakan anggota
imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka
dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip
lakukan.
ekonomi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang Sedangkan menurut Hatta (dalam Sitio,
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
bedasarkan azas kekeluargaan.
2001) menyatakan bahwa koperasi adalah usaha Tujuan Koperasi
bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat
Dalam UU. No 25 tahun 1992 tentang
8 tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan
Perkoperasian pasal 3 disebutkan bahwa, “koperasi
member jasa berdasarkan ‘seorang buat semua dan
bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
semua buat seorang.
khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta
Dari definisi yang diungkapkan oleh Hatta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional,
diatas dapat diartikan bahwa koperasi merupakan
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
usaha bersama untuk membantu anggotanya dengan
adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan
semangat tolong menolong yang didasarkan pada
Undang-undang Dasar 1945”.
kesejahteraan bersama.
Dari bunyi pasal 3 diatas jelas, bahwa
Definisi yang diungkapkan oleh Hatta
koperasi hendak memajukan kesejahteraan anggota
tersebut sama dengan definisi yang diungkapkan
terlebih dahulu. Sekiranya nanti mempunyai
3
ANALISIS PERKEMBANGAN UNIT SIMPAN PINJAM DI KPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DHAYA HARTA JOMBANG
kelebihan kemampuan,
maka usaha tersebut
konsentrasi permodalan lainnya; (4) menawarkan
doperluas kemasyarakat di sekitarnya. Karena para
barang-barang dan jasa dengan harga yang lebih
anggota koperasi pada dasarnya juga merupakan
murah; (5) meningkatkan penghasilan anggota; (6)
anggota masyarakat, maka dengan jalan ini secara
menyederhanakan dan mendefinisikan tata niaga;
bertahap koperasi ikut berperan meningkatkan taraf
(7) menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan
hidup masyarakat. (Firdaus dan Susanto, 2004)
dalam
Dari
berbagai
definisi
koperasi;
(8)
menjaga
dapat
keseimbangan antara permintaan dan penawaran,
disimpulkan bahwa koperasi bertujuan untuk
antara kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan; dan
mensejahterakan
(9)
anggotanya
diatas
pengelolaan
terlebih
dahulu
melatih
masyarakat
untuk
menggunakan
pendapatnya secara aktif”.
kemudian mensejahterakan masyarakat. Selain itu, koperasi juga ikut serta dalam membangun tatanan
Dari pemaparan diatas dapat dijelaskana
perekonomian bangsa.
bahwa, koperasi berfungsi untuk menumbuhkan
Landasan adalah tumpuan dasar atau
persaingan usaha yang sehat.
acuan dasar yang harus dimiliki melakukan sesuatu.
b. Fungsi koperasi di bidang sosial
Landasan koperasi Indonesia merupakan pedoman
Menurut Subandi (2008), terdapat beberapa fungsi
dalam menentukan arah, tujuan, dan peran serta
koperasi di bidang sosial yaitu :
kedudukan koperasi sebagau pelaku ekonomi dalam
“(1) mendidik anggota-anggotanya untuk
sistem perekonomi di Indonesia. Landasan yang
memiliki semangata bekerja sama; (2)
digunakan
menurut
mendorong suatu tatanan sosial yang bersifat
Subandi (2010 : 21) adalah Landasan Idiil dan
demokratis; dan (3) mendorong terwujudnya
Landasan Struktural sesuai dengan bab II UU No.25
suatu suatu tatanan kehidupan masyarakat
Tahun 1992 yaitu UUD 1945
yang tenteram”.
oleh
koperasi
Indonesia
Sedangkan asas yang dianut koperasi
Berdasarkan fungsi yang diungkapkan
Indonesia yang tertera dalam UU No. 17 Tahun
oleh Subandi diatas dapat dijelaskan bahwa
2012 pasal
koperasi
3 yaitu berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
berusaha
anggotanya
untuk
bekerjasama,
mendidik
anggota-
baik
dalam
menyelesaikan masalah mereka, maupun dalam Fungsi Koperasi
membangun suatu tatanan sosial masyarakat yang
Pada dasarnya usaha koperasi memiliki
lebih baik. Kemudian, koperasi juga berfungsi
dua fungsi penting yang tidak bisa dipisahkan satu
untuk mewujudkan tatatan sosial yang demokratis,
sama lain, yaitu fungsi di bidang ekonomi dan
yang menjamin perlindungan hak dan kewajiban
fungsi di bidang sosial (Subandi, 2008) :
setiap orang. Selain itu, koperasi juga berfungsi
a. Fungsi koperasi di bidang ekonomi
dalam mewujudkan suatu kehidupan masyarakat
Menurut Subandi (2008) ada beberapa fungsi
yang tenteram dengan melandaskan pada prinsip-
koperasi dibidang ekonomi yaitu:
prinsip koperasi.
“(1) menumbuhkan motif berusaha yang lebih Peran Koperasi
berperikemanusiaan, (2) mengembangkan metode pembagian sida hasil usaha dengan adil; (3) memerangi
monopoli
dan
Sebagaimana telah dijelaskan pada UUD
bentuk-bentuk
1945 telah mencantumkan secara jelas bahwa
4
ANALISIS PERKEMBANGAN UNIT SIMPAN PINJAM DI KPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DHAYA HARTA JOMBANG
koperasi merupakan bentuk badan usaha yang
1. Keanggotaan
sesuai dengan sistem ekonomi Indonesia. Hal ini
bersifat
sukarela
dan
terbuka
dipertegas dalam UU No.25 tahun 1992 bahwa
2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
koperasi diharapkan berperan :
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan
sesuai dengan besarnya jasa usaha
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat
meningkatkan
pada
umumnya
kesejahteraan
masing-masing anggota
untuk
ekonomi
4. Pemberian balas jasa yang terbatas
dan
terhadap modal
sosialnya.
5. Kemandirian
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya
6. Pendidikan perkoperasian
mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
7. Kerjasama antar koperasi
masyarakat. c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai
Permodalan Koperasi
dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
Menurut Hendar dan Kusnadi (1999) menyatakan
nasional dengan Koperasi sebagai sokogurunya. d. Berusaha
untuk
mewujudkan
bahwa
“modal
anggota
adalah
dan
simpanan pokok dan simpanan wajib yang harus
mengembangkan perekonomian nasional yang
dibayarkan anggota kepada koperasi sesuai dengan
merupakan usaha bersama berdasar atas azas
ketentuan yang berlaku pada koperasi, tiap anggota
kekeluargaan dan demikrasi ekonomi.
memiliki hak suara yang sama”. Sedangkan
Prinsip Koperasi
menurut
Firdaus
(2004)
menyatakan bahwa “Modal dalam koperasi dikenal
Pada dasarnya, prinsip-prinsip koperasi
dengan modal sendiri dan modal pinjaman. Modal
sekaligus merupakan jati diri atau ciri khas
sendiri yaitu modal yang menanggung resiko atau
koperasi. Adanya prinsip koperasi ini menjadikan
yang disebut dengan equity. Sedangkan modal
watak koperasi sebagai badan usaha yang berbeda
pinjaman yaitu modal yang berasal dari para
dengan badan usaha lain.
anggota sendiri atau dari koperasi lain atau dari
a.
lembaga-lembaga keuangan/bank”.
Prinsip ICA Berdasarkan kongres ICA pada tahun 1995
Dalam Undang-undang No.25 Tahun 1992
yang bertempat di Manchaster, Inggris melahirkan
tentang Perkoperasian pasal 41 dijelaskan bahwa
beberapa prinsip koperasi yaitu :
modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal
“Keanggotaan terbuka,
pengendalian
bersifat oleh
sukarela
anggota
dan
pinjaman. Modal sendiri yaitu modal yang
bersifat
menaggung resiko atau disebut dengan modal
demokratis, partisipasi ekonomi anggota, otonomi
ekuiti. Modal sendiri dapat berasal dari :
dan
dan
1. Simpanan Pokok
informasi, perjasama antar koperasi, dan kepedulian
2. Simpanan Wajib
terhadap komunitas”.
3. Dana Cadangan
b. Prinsip-prinsip Koperasi Indonesia
4. Hibah
kebebasan,
pendidikan,
pelatihan,
Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 pasal 15 ayat 1 sebagai berikut :
5
ANALISIS PERKEMBANGAN UNIT SIMPAN PINJAM DI KPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DHAYA HARTA JOMBANG
pinjam, maka akan semakin besar pula tingkat
Partisipasi Anggota Koperasi Partisipasi
anggota
dilandaskan
partisipasi anggota koperasi (Aini dan Setiawan,
pada
prinsip identitas gandanya (dual identity), yaitu
2006).
anggota
2 Faktor penghambat partisipasi anggota koperasi
sebagai
pemilik
sekaligus
sebagai
pengguna. Sejalan dengan kedudukan anggota
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
tersebut, maka bentuk partisipasi anggota koperasi
oleh Aini dan Setiawan dalam jurnal dinamika
juga didasarkan pada prinsip identitas tersebut.
pembangunan, faktor penghambat partisipasi
Sebagai pemilik, anggota dapat berpartisipasi
anggota koperasi yaitu pelayanan koperasi
dalam penyertaan modal, simpanan, serta dalam
kurang
pengambilan keputusan guna kelancaran usaha
Sedangkan menurut Hendar dan Kusnadi (2005)
koperasi selanjutnya. Partisipasi dalam penelitian
faktor yang dapat menghambat partisipasi
ini lebih dikhususkan pada simpan pinjam koperasi.
anggota koperasi yaitu ukuran koperasi atau
Sedangkan sebagai pengguna, anggota dapat
banyaknya anggota koperasi.
memenuhi
kebutuhan
anggota.
Pelayanan koperasi kurang memenuhi
memanfaatkan berbagai layanan yang disediakan koperasi dalam memenuhi kebutuhan anggota yang
kebutuhan anggota
dapat
diartikan bahwa
nantinya dapat mengembangkan usaha koperasi
koperasi kurang memberikan pelayanan yang
(Hendar dan Kusnadi, 2005).
baik kepada anggota. Jika koperasi memberikan
1. Faktor pendukung partisipasi anggota koperasi
pelayanan yang kebutuhan anggotanya akan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
terpenuhi, maka partisipasi anggota juga akan
oleh Aini dan Setiawan dalam jurnal dinamika
meningkat. Anggota koperasi akan lebih banyak
pembangunan
memanfaatkan segala fasilitas dan layanan yang
menerangkan
bahwa
faktor
pendukung partisipasi anggota koperasi yaitu :
diberikan
a)
peningkatan pelayanan yang efisien melalui
Kontribusi keuangan
koperasi.
Contohnya
seperti,
Pada unit simpan pinjam, partisipasi yang
penyediaan barang dan jasa oleh koperasi, yang
diperlukan untuk memperlancar usaha adalah
akan mendorong anggota koperasi memberikan
kontribusi keuangan, dalam hal ini kegiatan
kontribusinya
simpan pinjam anggota sangat penting dalam
pertumbuhan koperasi.
terhadap
pengaruh
peningkatan
yang
sangat
partisipasi
pembentukan
dan
Sedangkan yang dimaksud dengan ukuran
meningkatkan partispasi anggota. Hal ini akan memberikan
bagi
besar
koperasi yaitu banyaknya anggota koperasi atau
anggota
besarnya unit-unit usaha yang dijalankan. Ukuran
koperasi.
koperasi yang besar memungkinkan anggota
b) Pemanfaatan anggota terhadap jasa
tersebar
dimana-mana.
Semakin
heterogen
Para anggota koperasi memanfaatkan berbagai
keanggotaan pada koperasi akan semakin tidak
jasa pelayanan yang diberikan koperasi, yang salah
efektif dalam proses partisipasi karena ada
satunya adalah usaha simpan pinjam. Yang
sebagian anggota yang terpenuhi kebutuhannya,
dimaksud jasa dalam penelitian ini adalah jasa
tetapi sebagian yang lain tidak terpenuhi
usaha unit simpan pinjam yang merupakan unsur
kebutuhannya (Hendar dan Kusnadi, 2005).
pendapatan koperasi. Semakin besar dan semakin sering anggota melakukan pinjaman di unit simpan
6
ANALISIS PERKEMBANGAN UNIT SIMPAN PINJAM DI KPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DHAYA HARTA JOMBANG
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi bahwa
Koperasi
Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam yang
Koperasi merupakan lembaga koperasi yang
dilakukan oleh Sari dan Susanti (2010) menyatakan
melakukan kegiatan usaha penghimpunan dan
bahwa
mempengaruhi
penyaluran dana dari dan untuk anggota, calon
perkembangan koperasi adalah : (a.) Modal (b.)
anggota, koperasi lain, dan atau anggotanya yang
Partisipasi Anggota.
perlu dikelola secara profesional sesuai dengan
Berdasarkan
hasil
factor-faktor
penelitian
yang
prinsip
Modal dalam hal ini adalah modal sendiri
koperasi,
prinsip
sehingga
kehati-hatian
dan
yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib
kesehatan,
dapat
meningkatkan
dan hibah serta modal pinjaman yang berasal dari
kepercayaan dan memberikan
manfaat yang
anggota koperasi maupun dari luar koperasi, yang
sebesar-besarnya kepada anggota dan masyarakat di
sah dan tidak bertentangan dengan anggaran dasar
sekitarnya.
dan atau ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kemudian menurut Keputusan Menteri
Semakin besar modal yang dimiliki koperasi,
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.96
semakin besar juga kesempatan koperasi untuk
Tahun 2004, tentang Pedoman Strandar Opersional
berkembang begitu juga sebaliknya.
Manajemen Koperasi Simpan Pinjam dan Unit
Sedangkan yang dimaksud partisipasi
Simpan Pinjam Koperasi, Unit Simpan Pinjam
dalam hal ini adalah keikutsertaan anggota didalam
adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha
penyertaan
keputusan,
simpan pinjam, sebagai bagian dari kegiatan usaha
pengawasan serta pemanfaatan jasa dari koperasi
Koperasi yang bersangkutan. Sedangkan menurut
itu sendiri. Sehingga semakin besar tingkat
Peraturan Menteri Negara No.20 Tahun 2008,
partisipasi anggota, semakin besar pula kesempatan
simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh
koperasi untuk berkembang
anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain dan
modal,
pengambilan
atau anggotanya kepada koperasi dalam bentuk
Sejalan dengan yang diungkapkan oleh Soedirman
(2006)
yang
tabungan, dan simpanan koperasi berjangka.
menyebutkan
Sedangkan pinjaman adalah penyediaan
permasalahan yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan
koperasi
uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
yang
meliputi :
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
a.
Partisipasi Angggota
pinjam-meminjam antara Koperasi dengan pihak
b.
Modal
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
c.
Keterampilan Manajerial Pengurus
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu
d.
Solidaritas antar Anggota
disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan.
e.
Jaringan Pasar
f.
Jumlah dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Berdasarkan dilakukan
oleh
Yasri
hasil
penelitian
(1996)
dalam
yang jurnal
perkoperasian, menyatakan bahwa faktor-faktor Unit Usaha Koperasi
yang mempengaruhi simpan pinjam adalah : (a)
Menurut Keputusan Menteri Koperasi dan
suku bunga, (b) jangka waktu peminjaman, dan (c)
Usaha Kecil dan Menengah No.96 Tahun 2004
lama proses pengajuan pinjaman.
tentang Pedoman Pengawasan Koperasi Simpan
7
ANALISIS PERKEMBANGAN UNIT SIMPAN PINJAM DI KPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DHAYA HARTA JOMBANG
Adapun rumus dari pada persentase yang digunakan
METODE PENELITIAN
adalah sebagai berikut :
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan kuantitatif.
% Perkembangan =
Rp.Tahun x – Rp.Tahun x−1 Rp.Tahun x−1
𝑥100%
Penelitian deskriptif ini tidak bermaksud untuk menguji
hipotesis
tertentu,
tetapi
hanya
HASIL DAN PEMBAHASAN
menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel,
Analisis Data
gejala atau keadaan. Penelitian deskriptif ini
Lembaga Dinas P dan K merupkan
mempunyai ciri-ciri adalah menggambarkan fakta-
lembaga yang di dalamnya terdiri dari guru-guru
fakta tentang suatu permasalahan yang diteliti
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
sehingga perlu pemusatan perhatian pada masalah-
(SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) kota
masalah yang aktual.
Jombang. Untuk mempererat tali silaturahmi antar
Penelitian ini di adakan di Koperasi
guru, maka muncullah ide untuk membentuk suatu
Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dhaya Harta
badan usaha dimana nantinya dari badan usaha
Jombang yang beralamatkan di Jalan Pattimura No.
tersebut dapat membantu mencukupi kebutuhan
1 dan 3A Jombang.
sesama anggota, dan sesuai dengan kesepakatan
Populasi dalam penelitian ini adalah Unit
besama maka dibentuklah koperasi dengan nama
Simpan Pinjam Koperasi Pegawai Republik
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
Indonesia (KPRI) Dhaya Harta Jombang.
Dhaya Harta Jombang.
Sampel dalam penelitian ini adalah data
Berdasarkan keterangan yang diperoleh
mengenai laporan pertanggungjawaban pengurus
dari pengurus KPRI Dhaya Harta, anggota KPRI
tahun 2009 sampai tahun 2013 pada Unit Simpan
Dhaya Harta terdiri dari :
Pinjam KPRI Dhaya Harta.
a. Kepala Sekolah, Guru dan pegawai se-Kota
Dalam
penelitian
ini
peneliti
Jombang
menggunakan data sekunder yaitu data yang
b. Karyawan Dinas P dan K Kota dan Dinas P dan
diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari
K Kecamatan
sumber-sumber yang telah ada. Dalam hal ini data
c. Pensiunan baik dari guru maupun karyawan
diperoleh dari laporan keuangan yang terdapat dalam
laporan
pertanggungjawaban
Dinas P dan K kota Jombang
pengurus
d. Dinas-dinas lain
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
e. Instansi terkait yang simpatisan kepada KPRI
Dhaya Harta.
Dhaya Harta
Untuk mendapatkan data tersebut, peneliti
Kenggotaan pada KPRI Dhaya Harta pada
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data
tahun 2009 sebanyak 4.238 orang, pada tahun 2010
observasi, wawancara dan dokumentasi.
menurun 28 orang dari tahun 2009 menjadi 4.210
Teknik analisis dalam penelitian ini yaitu
orang. Pada tahun 2011 menurun 104 orang dari
menggambarkan perkembangan simpanan dan
tahun 2010 menjadi 4.106, sedangkan pada tahun
pinjaman di unit simpan pinjam KPRI Dhaya Harta
2012 menuru 167 orang dari tahun 2011 menjadi
dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dengan
3.939 orang dan terakhir di tahun 2013 jumlah
menggunakan
anggota KPRI Dhaya Harta sebanyak 3.771 atau
persentase
(Apriyanti,
2013).
menurun 168 orang dari tahun 2012. Pada dasarnya,
8
ANALISIS PERKEMBANGAN UNIT SIMPAN PINJAM DI KPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DHAYA HARTA JOMBANG
berkurang atau keluarnya anggota dari KPRI Dhaya
anggota) juga berpengaruh terhadap perkembangan
Harta disebabkan karena adanya mutasi kerja,
nilai simpanan yang ada di unit simpan pinjam
pensiun, atau meninggal dunia.
koperasi.
1.
Perkembangan Simpanan di Unit Simpan
2.
Pinjam KPRI Dhaya Harta
Perkembangan Pinjaman di Unit Simpan Pinjam KPRI Dhaya Harta
Untuk memperjelas gambaran tentang perkembangan
Pegawai
maksudkan adalah pemberian atau penyaluran
Republik Indonesia (KPRI) Dhaya Harta selama 5
pinjaman yang dilakukakan koperasi kepada angota
tahun dapat dilihat pada table di bawah ini :
koperasi. Untuk memperjelas gambaran tentang
Tabel 4.4 Perkembangan Simpanan KPRI Dhaya
perkembangan pinjaman di Unit Simpan Pinjam
HartaPeriode 2009 sampai 2013(dalam rupiah)
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
Tahun 2009 2010 2011 2012 2013
simpanan
Simpanan 17.971.667.086 20.322.316.417 22.707.659.105 26.788.254.399 31.235.802.625
Koperasi
Perkembangan pinjaman disini yang di
Selisih 2.350.649.331 2.385.342.688 4.080.595.294 4.447.548.226
Dhaya Harta Jombang selama 5 tahun dapat dilihat
(%)
pada tabel di bawah ini :
13.08% 11.74% 17.97% 16.60%
Tabel 4.5 Perkembangan Pinjamam KPRI Dhaya Harta Periode 2009 sampai 2013 (dalam
Sumber : Data diolah
rupiah) Tahu n 2009 2010 2011 2012 2013
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa simpanan yang dikumpulkan dan dimiliki koperasi perkembangannya setiap tahun selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2009 ke 2010 simpanan anggota mengalami kenaikan seesar
Pinjaman
Selisih
(%)
14.578.436.250 18.168.973.347 19.539.844.119 19.823.451.025 19.670.547.993
3.590.537.097 1.370.870.772 283.606.906 (152.903.032)
24.63% 7.55% 1.45% (-0.77%)
Sumber : Data diolah
13,08% atau setara nominal Rp. 2.350.649.331.
Berdasarkan tabel diatas, Dapat dilihat
Tahun 2011 simpanan koperasi juga meningkat
bahwa perkembangan pinjaman yang di lakukan
sebesar 11,74% atau setara dengan nominal Rp.
anggota atau yang berarti juga sebagai pinjaman
2.385.342.688.
yang disalurkan atau diberikan koperasi kepada
sedangkan
pada
tahun
2012
meningkat sebesar 17,97% atau sebesar nominal
anggota
Rp. 4.080.595.294 dan di tahun 2013 peningkatan
penurunan. Pada tahun 2009 jumlah pinjaman
simpanan yang yang terjadi adalah sebesar 16,60%
sebesar
atau sebesar nominal Rp. 4.447.548.226.
peningkatan sebesar 24.63% atau sebesar Rp.
mengalami
peningkatan
Rp.14.578.436.250
dan
dan
juga
mengalami
Kenaikan simpanan koperasi terbesar
3.590.537.097 di tahun 2010. Pada tahun 2011
terjadi pada tahun 2012 yang ditunjukkan dengan
jumlah pinjaman meningkat sebesar 7.55% atau
persentase sebesar 17,97 %. Pada umumnya
sebesar Rp. 1.370.870.772 dan pada tahun 2012
naiknya
anggota
meningkat kembali sebesar 1.45% dari tahun 2011
disebabkan karena kenaikan simpanan pokok yang
atau setara dengan nominal Rp. 283.606.906.
awalnya sebesar Rp. 50.000 meningkat menjadi Rp.
Penurunan jumlah pinjaman terjadi pada tahun
110.000 dan simpanan wajib yang juga meningkat
2013 sebesar 0.77% atau setara dengan Rp.
dari Rp. 75.000 meningkat menjadi Rp. 125.000.
152.903.032. Penurunan jumlah pinjaman yang
Selain itu keluar masuknya anggota (jumlah
dilakukan anggota yang terjadi pada tahun 2013
simpanan
yang
dilakukan
9
ANALISIS PERKEMBANGAN UNIT SIMPAN PINJAM DI KPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DHAYA HARTA JOMBANG
tidak terlepas dari banyaknya anggota yang
bentuk pemmberian kemudahan layanan tersebut,
meninggal dunia ditambah lagi anggota yang
koperasi membuat kebijakan dimana pembayaran
mutasi.
simpanan wajib oleh anggota dipotongkan secara langsung dari gaji yang diterima anggota setiap
Pembahasan
bulannya, dengan begitu anggota tidak perlu datang
1. Perkembangan Simpanan di Unit Simpan
langsung ke koperasi untuk membayarkannya.
Pinjam KPRI Dhaya Harta Jombang Berdasarkan
hasil
penelitian
Perkembangan nilai simpanan yang ada di dan
unit simpan pinjam koperasi sangat berpengaruh
wawancara kepada Kepala Tata Usaha KPRI Dhaya Harta, bahwa nilai simpanan yang dimiiki
terhadap perkembangan usaha dari koperasi itu
oleh
sendiri, karena dari simpanan itulah modal koperasi
KPRI Dhaya Harta mengalami perkembangan yang sangat
baik.
perkembangan
Hal
ini
nilai
dapat
simpanan
terlihat yang
berasal. Semakin besar nilai simpanan yang dimiliki
dari
koperasi, Maka semakin besar pula kemampuan
selalu
koperasi di dalam menyediakan modal yang
mengalami peningkatan setiap tahunnya dari tahun
nantinya di gunakan untuk menjalankan usahannya
2009 sampai dengan tahun 2013, tercatat sejak
dan dalam hal ini memberikan pinjaman kepada
tahun 2009 sampai dengan 2013 nilai simpanan
anggota. Hal tersebut sejalan dengan teori yang
yang ada di unit simpan pinjam KPRI Dhaya Harta selalu
mengalami
peningkatan.
dikemukakan oleh Sari dan Susanti (2010) yang
Peningkatan
menjelasan
terbesar terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 17,97%
atau
setara
dengan
nominal
yang
modal dan partisipasi anggota”. Modal dalam hal ini adalah modal sendiri yang dimiliki koperasi
Simpanan yang dimiliki unit simpan
yang mana modal tersebut berasal dari simpanan
pinjam KPRI Dhaya Harta jombang berasal dari
pokok dan simpanan wajib yang di bayarkan
simpanan pokok dan juga simpanan wajib yang
anggota. Semakin besar modal yang dimiliki
dibayar oleh anggota, dimana simpanan pokok dan
koperasi, semakin besar pula esempatan operasi
simpanan wajib tersebut adalah sumber utama dari
untuk berkembang dan begitu pula sebaliknya.
modal sendiri yang dimiliki unit simpan pinjam yang
“Faktor-faktor
mempengaruhi perkembangan koperasi adalah
Rp.
4.080.595.294.
koperasi
bahwa
nantinya
digunakan
Sedangan yang dimaksud partisipasi disini adalah
untuk
keikutsertaan anggota di dalam penyertaan modal
menjalankan perputaran roda usaha dari unit
(membayarkan simpanan pokok dan wajib) serta
simpan pinjam tersebut. Kenaikan nilai simpanan
pemanfaatan jasa koperasi itu sendiri, sehingga
yang dimiki unit simpan pinjam KPRI Dhaya Harta
semakin besar partisipasi anggota, semain besar
tidak terlepas dari kenaikan atau naiknya nilai
pula kesempatan koperasi untuk berkembang.
simpanan pokok dan juga simpanan wajib yang
2. Perkembangan Pinjaman di Unit Simpan
semula simpanan pokoknya sebesar Rp. 50.000
Pinjam KPRI Dhaya Harta Jombang.
menjadi Rp. 110.000 dan simpanan wajib yang
Selama kurun waktu lima tahun terakhir
semula Rp. 75.000 menjadi Rp. 125.000. Selain itu,
atau tepatnya dari tahun 2009 sampai dengan tahun
kualitas layanan yang di berikan koperasi kepada
2013, perkembangan pinjaman yang ada di unit
anggota juga berpengaruh terhadap perkembangan
simpan pinjam KPRI Dhaya Harta juga mengalami
nilai simpanan yang ada di koperasi. Sebagai
kenaikan setiap tahunnya, tercatat dari tahun 2009
10
ANALISIS PERKEMBANGAN UNIT SIMPAN PINJAM DI KPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DHAYA HARTA JOMBANG
sampai dengan tahun 2012 nilai pinjaman yang ada
bunga perbankan yang sifatnya fluktuatif (Yasri,
selalu mengalami kenaikan, kenaikan terbesar
1996).
terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 24,63% atau
Jangka waktu peminjaman dimaksudkan
setara dengan nominal Rp. 3.590.537.097 akan
berupa berapa kali pinjaman harus dilunasi atau
tetapi pada tahun 2013 perkembangan pinjaman
berapa lama pinjaman dapat dimanfaatkan anggota
mengalami penurunan sebesar 0,77% atau setara
sebelum dikembalikan. Jangka waktu peminjaman
dengan nominal Rp. 152.903.032 penurunan
berhubungan dengan usaha atau kepentingan yang
tersebut tidak terlepas dari banyaknya angota
akan dibiayai. Artinya periode pengembalian
koperasi yang mutasi dan meninggal dunia di tahun
merupakan lamanya dana tersebut dimanfaatkan
tersebut.
atau dipergunakan. Dana yang dipergnakan anggota Berdasarkan dari hasil penelitian serta
koperasi tidak boleh melebihi lamanya periode
wawancara dengan Kepala Tata Usaha dan
peminjaman sehingga peminjam tidak kesulitan
Angggota
Jombang,
mengembalikan pinjaman. Akan tetapi, dalam
Perkembangan nilai pinjaman yang ada di unit
penelitian ini, koperasi yang diteliti adalah KPRI,
simpan pinjam KPRI Dhaya Harta tidak terlepas
jadi periode peminjaman tetap (Yasri, 1996).
KPRI
Dhaya
Harta
dari adanya upaya yang dilakukan koperasi untuk
Lama proses peminjaman juga akan
menarik minat anggota untuk melakukan pinjaman
menentukan anggota koperasi untuk melakukan
di unit simpan pinjam. Adapun upaya tersebut
pinjaman. Kondisi ini dapat dipahami karena
adalah dengan jalan memberikan bunga yang
sebagian besar anggota yang pada umumnya
relative ringan atau sebesar sebesar 1% untuk
menginginkan dana yang cepat.(Yasri, 1996).
pinjaman biasa (PB) dan 1,5% untuk pinjaman luar biasa
(PLB)
keuangan
dibandinganan
lainnya
lembaga-lembaga
pula keuntungan yang di dapatkan oleh koperasi,
pinjaman lebih tinggi atau diatas 2%, proses
hal tersebut tentu berdampak sangat baik pada
pemberian pinjaman yang cepat dan jangka waktu
perkembangan unit simpan pinjam koperasi dalam
pengembalian yang relative lama.
rangka mencukupi kebutuhan anggota dan dalam
tersebut
memberikan
unit simpan pinjam koperasi, maka semakin besar
bunga
Hal
yang
Semakin tinggi nilai pinjaman yang ada di
sejalan
dengan
yang
hal ini adalah kebutuhan modal bagi anggota.
diungapan oleh Yasri (1993) yang menjelaskan
3. Peran Unit Simpan Pinjam KPRI Dhaya
bahwa “Faktor-faktor yang mempengaruhi unit
Harta dalam rangka memenuhi kebutuhan
simpan pinjam koperasi adalah suku bunga, proses
anggota.
peminjaman dan jangka waktu pengembalian”.
Berdasaran hasil penelitian dan juga
Tingkat suku bunga yang di maksudkan di
wawancara
kepada
anggota
koperasi.
sini adalah tingkat suku bunga pinjaman. Jika suku
Perkembangan Unit Simpan Pinjam KPRI Dhaya
bunga pada koperasi lebih tinggi dari bank atau
Harta menunjukkan perkembangan yang cukup
lembaga keuangan lainnya, maka anggota koperasi
baik, hal tersebut dapat dilihat dari nilai simpanan
akan berpikir ulang untuk meminjam di koperasi.
dan nilai pinjaman yang ada di KPRI Dhaya Harta
Manajer koperasi hendaknya juga memperhatikan
selama lima tahun terakhir yang terus mengalami
kondisi tingkat suku bunga di pasar uang
peningkatan.
(perbankan) yang menjadi saingannya, karena suku
menggambarkan
11
Peningkatan
nilai
perkembangan
simpanan
modal
yang
ANALISIS PERKEMBANGAN UNIT SIMPAN PINJAM DI KPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DHAYA HARTA JOMBANG
dimiliki serta kemampuan koperasi di dalam
4. Fator yang mempengaruhi Perkembangan
menyediakan ketersedian modal dan perkembangan
Unit Simpan Pinjam KPRI Dhaya Harta
nilai
Jombang.
pinjaman
perkembangan
yang usaha
ada dari
menggambarkan koperasi
serta
Berdasarkan hasil penelitian dan juga
mencerminkan tingginya minat serta manfaat yang
wawancara yang dilakukan peneliti dengan bagian
di dapat anggota.
Tata Usaha dan Anggota koperasi Dhaya Harta
Semakin baik perkembangan simpanan dan
menyebutkan
bahwa
yang
mempengruhi
pinjaman yang ada di koperasi, semakin baik juga
perembangan unit simpan pinjam KPRI Dhaya
perkembangan dari koperasi tersebut khususnya
Harta Jombang adalah modal dan partisipasi
pada unit simpan pinjam koperasi. Selanjutnya,
anggota.
ketika perkembangan unit simpan pinjam sudah
a. Modal
cukup baik, maka kemampuan koperasi didalam
Modal yang dimiliki KPRI Dhaya Harta
menyediakan modal yang mana dari modal itulah
Jombang berasal dari modal sendiri dan modal
perputaran roda usaha koperasi ini dijalankan,
pinjaman, Modal sendiri merupakan sumber utama
semakin besar modal yang dimiliki, semakin besar
permodalan kopersai yang berasal dari simpanan
pula kesempatan yang dimiliki anggota untuk
wajib dan juga simpanan pokok yang dibayarkan
mendapatkan manfaat dari koperasi, dan dalam hal
oleh anggota. Modal merupakan salah satu yang
ini adalah memberikan pinjaman kepada anggota
mempengaruhi perkembangan unit simpan pinjam
yang membutuhan dana berupa pinjaman guna
KPRI Dhaya Harta. Karena saat modal yang
memenuhi kebutuhannya, dengan begitu koperasi
dimiliki koperasi sangat besar atau mengalami
akan dapat menjalankan peranannya di dalam
peningkatan, maka kesempatan untuk berkembang
mensejahterakan anggota.
yang dimiliki unit simpan pinjam koperasi juga
Hal tersebut tentunya sejalan dengan yang
sangat besar. Hal tersebut diperkuat dari data nilai
diungkapkan oleh Anoraga yang menyataan bahwa
modal sendiri yang dimiliki koperasi, tercatat dari
tujuan dari adanya unit usaha simpan pinjam ini
tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 nilai modal
adalah membantu keperluan kredit para anggota
sendiri yang dimiliki koperasi terus mengalami
yang sangat membutuhkan dengan syarat-syarat
peningkatan setiap tahunnya, Pada tahun 2010
yang ringan, mendidik kepada anggota supaya giat
modal sendiri yang dimiliki koperasi meningkat
menabung
dapat
sebesar 13,08% dari tahun 2009, pada tahun 2011
membentuk modal sendiri dan mendidik anggota
meningkat sebesar 11,74%, pada tahun 2012
untuk
sebesar 17,97% dan pada tahun 2013 meningkat
secara
hidup
teratur
berhemat
sehingga
dengan
menyisihkan
sebagian pendapatan mereka.
sebesar 16,60%. Peningkatan nilai modal sendiri
Jadi dari perkembangan unit simpan pinjam KPRI
Dhaya
pada
sebesar 17,97 % atau setara nominal Rp.
dari
4.080.595.294. Dari peningkatan modal sendiri
tercukupinya kebutuhan anggota tersebut, maka
tersebut, koperasi memiliki kesempatan yang
kesejahteraan anggota juga terpenuhi.
semakin
tercukupinya
Harta kebutuhan
ini
berdampak
yang paling besar terjadi pada tahun 2012 yaitu
anggota
dan
besar
didalam
usahanya
untuk
menyediakan pinjaman bagi anggota, sehingga dari besarnya kesempatan untuk memberikan pinjaman
12
ANALISIS PERKEMBANGAN UNIT SIMPAN PINJAM DI KPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DHAYA HARTA JOMBANG
kepada anggota tersebut, maka keuntungan yang
permodalan koperasi, semakin tinggi partisipasi
diperoleh koperasi juga akan semakin besar, yang
angotta dalam hal melakukan kontribusi keuangan
mana dari semakin besarnya keuntungan tersebut
melalui pembayaran simpanan pokok dan simpann
akan berdampak pada perkembangan dari pada
wajib, seamkin besar pula modal koperasi yang
koperasi itu sendiri.
terbentuk dan dari besarnya modal tersebut,
Hal tersebut menggambarkan secara jelas
koperasi akan mampu memberikan kesempatan
bahwasannya modal memegang peranan penting
yang lebih besar didalam menyediakan pinjaman
terhadap perkembangan koperasi. Sejalan dengan
kepada anggota, sehingga kesempatan koperasi
hal
juga
untuk mendapatkan keuntungan juga akan semakin
menyatakan bahwa “Modal adalah salah satu faktor
besar. Sedangkan perkembangan nilai pinjaman
yang mempengaruhi perkembangan koperasi”.
yang dimiliki koperasi mencerminkan peningkatan
Semakin besar modal yang dimiliki koperasi
partisipasi
(modal
pula
pemanfaatan jasa koperasi dengan jalan melakukan
menyediakan
pinjaman, yang mana dari peningkatan partisipasi
pinjaman bagi anggota, yang mana dari besarnya
anggota dalam hal pemanfaatan jasa koperasi
pinjaman
tersebut akan meningkaatkan keuntungan yang
tersebut
sari
sendiri),
kemampuan
dan
maka
koperasi
tersebut
susanti
(2010)
semakin didalam
akan
besar
berdampak
pada
keuntungan yang diperoleh koperasi yang juga
anggota
khususnya
dalam
hal
diterima oleh koperasi itu sendiri.
semakin besar, sehingga dari keuntungan tersebut
Semakin tinggi partisipasi anggota, maka
koperasi akan semakin berkembang.
semakin besar pula modal dan keuntungan yang
b. Partisipasi
didapatkan koperasi yang mana dari ke dua hal
Berdasarkan dilakukan
hasil
peneliti
penelitian
diperoleh
data
yang
tersebut akan berdampak pada perkembangan unit
yang
simpan
pinjam
koperasi
itu.
Hal
tersebut
menyebutkan bahwa perkembangan nilai simpanan
menunjukkan secara jelas bahwa partisipasi yang
dan juga nilai pinjaman yang ada di KPR Dhaya
dilakukan anggota sangat berpengaruh terhadap
Harta terus mengalami peningkatan. Perkembangan
perkembangan koperasi. Sejalan dengan itu, Sari
nilai simpanan terjadi pada tahun 2009 sampai
dan Susanti (2010) juga menyatakan bahwa “faktor
dengan tahun 2013, dimana peningkatan terbesar
yang
terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 17,97% atau
adalah partisipasi dari anggota koperasi itu sendiri”.
setara
Partisipasi
nominal
Rp.4.447.548.226.
Sedangkan
mempengaruhi
yang
perkembangan
dimaksudkan
koperasi
disini
adalah
perkembangan nilai pinjaman terjadi pada tahun
partisipasi didalam kontribusi keuangan yang
2009
dimana
berupa pembayaran simpanan pokok dan simpanan
perkembangan yang paling besar terjadi pada tahun
wajib serta partisipasi, serta partisipasi didalam
2010 yaitu sebesar 24,63% atau setara nominal
memanfaatkan jasa yang ditawarkan koperasi
Rp.3.590.537.097.
dengan jalan melakukan pinjaman, Karena dari
sampai
dengan
Peningkatan
tahun
simpanan
2012,
yang
dimiliki
partisipasi
keuangan,
modal
koperasi
akan
koperasi mencerminkan peningkatan partisipasi
terbangun dan dari partisipasi pemanfaatan jasa
anggota di dalam melakukakan kontribusi keuangan
yang
dengan jalan membayar simpanan pokok serta
diperoleh koperasi. Sehingga dari besarnya modal
simpanan wajib yang merupakan sumber utama
serta keuntungan tersebut, koperasi akan mampu
13
dilakukan
anggota,
keuntungan
akan
ANALISIS PERKEMBANGAN UNIT SIMPAN PINJAM DI KPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DHAYA HARTA JOMBANG
menjalankan perputaran roda usahanya dengan baik
SARAN
sehingga berdampak pada perkembangan dari Berdasarkan
koperasi tersebut.
penelitian
yang
telah
dilakukan, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :
KESIMPULAN telah
1. Agar nilai simpanan dan nilai pinjaman yang ada
dilakukan peneliti, maka dapat diambil kesimpulan
di unit simpan pinjam KPRI Dhaya Harta selalu
sebagai berikut :
mengalami peningkatan yang nantinya akan
1. Perkembangan simpanan di unit simpan pinjam
berdampak pada perkembangan unit simpan
KPRI Dhaya Harta selama 5 tahun mengalami
pinjam KPRI Dhaya Harta, maka koperasi harus
kenaikan
lebih aktif memberikan penyuluhan akan
Berdasarkan
terus
penelitian
menerus.
yang
Salah
satu
penyebabnya adalah karena pihak koperasi
pentingnya
membayar
simpanan
dan
meningkatkan simpanan pokok dari Rp. 50.000
berpartisipasi dalam hal melakukan pinjaman
menjadi Rp. 110.000 dan simpanan wajib dari
kepada anggota, serta menigkatkan kualitas
Rp. 75.000 menjadi Rp. 125.000. Kenaikan nilai
pelayanan guna menarik minat anggota untuk
simpanan di unit simpan pinjam yang paling
melakukan simpanan maupun pinjaman di unit
besar terjadi di tahun 2012. Kenaikan itu tidak
simpan pinjam. Meminimalkan jumlah anggota
terlepas dari usaha koperasi yang memberikan
yang keluar dan memaksimalkan jumlah angota
kemudahan pembayaran simpanan dengan jalan
yang masuk setiap tahunnya, karena dengan
memotong langsung dari gaji yang diterima
begitu perkembangan unit simpan pinjam
anggota setiap bulannya.
koperasi akan berjalan dengan baik. 2. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan nilai
2. Perkembangan nilai pinjaman selama kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami peningkatan
simpanan,
dan juga penurunan. Peningkatan nilai pinjaman
pinjaman atau menaikkan nilai simpanan dari
terjadi pada tahun 2009 sampai dengan tahun
anggota agar ketersediaan modal yang dimilki
2012, dimana peningkatan nilai pinjaman yang
unit
paling besar terjadi di tahun 2010. Pada tahun
meningkatkan kemampuan koperasi didalam
2013 nilai pinjaman mengalami penurunan,
menyediakan pinjaman bagi anggota yang
penurunan nilai pinjaman tersebut tidak terlepas
nilainya setiap tahun terus meningkat.
dari banyaknya anggota
Harta berdampak pada tercukupinya kebutuhan anggota, dalam hal ini adalah kebutuhan dana anggota yang diberikan melalui pemberian
kebutuhan
tersebut,
melakukan
tercukupi,
guna
Aini, Annisa dan Setiawan Achma Hendra. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Anggota Koperasi Serba Usaha (KSU) Unit Usaha Simpan Pinjam (USP) Karyawan Pemerintah Daerah Kota Semarang, (http://eprints.undip.ac.id/16996/1/An alisis_FaktorFaktor_Yang_Mempengaruhi....by_A
3. Perkembangan unit simpan pinjam KPRI Dhaya
mana
pinjam
jalan
DAFTAR PUSTAKA
tersebut.
yang
simpan
dengan
yang keluar di
karenakan mutasi dan meninggal dunia di tahun
pinjaman
baik
dari
tercukupinya
terpenuhi
pula
kesejahteraan anggota.
14
ANALISIS PERKEMBANGAN UNIT SIMPAN PINJAM DI KPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DHAYA HARTA JOMBANG
nisa_Aini_%26_Achma_Hendra_Seti awan.(2).pdf) (diakses tanggal 9 Januari 2014)
Hendar dan Kusnadi. 1999. Ekonomi Koperasi Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Al Idrus, Salim. 2008. Kinerja Manajer dan Bisnis Koperasi. Malang: UIN Malang Press.
Hendrojogi. 2000. Koperasi, Azas-azas, Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Anoraga, Panji dan Ninik Widyanti. 1993. Dinamika Koperasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Kartasaputra, dkk. 2003. Praktek Pengelolaan Koperasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Apriyanti. 2013. Analisis Perkembangan Modal dan Pendapatan Usaha Koperasi dalam rangka meningkatkan Sisa Hasil Usaha (SHU) di KPRI Harapan Mojokerto. (http: //www .smecda. com /kajian /files/ jurnal /Hal_21.pdf) (diakses tanggal 9 Januari 2014)
Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah No.20 Tahun 2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan KSP/USP. 2008. Surabaya: Arkola. Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah No.96 Tahun 2004 Tentang Pedoman Operasional Manajemen Kperasi Simpan Pinjam. 2004. Surabya: Arkola.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Baswir, Revridson. 2000. Indonesia. Yogyakarta: Ekonomi UGM.
Koperasi Fakultas
Laporan Pertanggungjawaban Pengurus KPRI Dhaya Harta Jombang Tahun 2005-2009
Burhanuddin. 2006. Evaluasi Program Dana Bergulir Melalui KSP/USP Koperasi (Pola PKPS-BBM, Agrobisnis, dan Syariah, (http://www.smecda.com/kajian/files/ jurnal/Hal_21.pdf) (diakses tanggal 9 Januari 2014)
Ropke, Joshen. 2003. Ekonomi Koperasi : Teori dan Manajemen. Bandung: Graha Ilmu Sari dan Susanti. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Koperasi, (http: // isjd. pdii. lipi. go. id/ admin/jurnal / 39962840. pdf) (diakses tanggal 21 januari 2014)
Deputi Bidang Pengembangan SDM. 2010. Partisipasi Anggota Koperasi. Jakarta (www.smecda.com/...koperasi/4_parti sipasi_anggota_koperasi.pdf) (diakses tanggal 9 Januari 2014.
Sitio, Arifin. 1995. Prospek Usaha Dan Kelembagaan Usaha Simpan Pinjam Koperasi Dan Koperasi Simpan Pinjam, (http: //isjd. pdii. lipi. go.id/admin/jurnal/39962840.pdf) (diakses tanggal 9 Januari 2014
Firdaus,Muhmmad,S.P.M.M dan Agus Edhi Susanto.2004.Perkopeasian Sejarah, Teori, dan Praktek. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga.
15
ANALISIS PERKEMBANGAN UNIT SIMPAN PINJAM DI KPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DHAYA HARTA JOMBANG
Soedirman. 2006. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan Koperasi,(http: //isjd. pdii. lipi. go. id/ admin/jurnal/39962840.pdf) (diakses tanggal 9 Januari 2014. Subandi. 2008. Peran dan Fungsi Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta. Sudarsono dan Edilius. 2000. Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Sumarsono,Sony. 2009. Manajemen Koperasi Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Tiktik Sartika dan Abd. Rachman Soejono.2004. Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi. Bogor: Ghalia Indonesia. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. 1992. Surabaya: Arkola. Universitas Negeri Surabaya. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya Yasri.1996. Unit Usaha Simpan Pinjam Di Koperasi : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangannya. (http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal /221971327.pdf). (diakses tanggal 9 Februari 2014).
16