Vol. 11 No.3 Okt-Des 2016 [Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar] ISSN : 1907-3313
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMILIHAN RUMAH PADA PT. ASKAR JAYA DI KOTA MAKASSAR Asmah Ahmad STIE Indonesia Abstrak Variabel bebas (produk, sistem pemasaran) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (perilaku konsumen). Sedangkan F hitung pada tabel tersebut di atas adalah sebesar 3.640. Dengan demikian berdasarkan uji F menunjukkan bahwa variabel bebas secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap varabel terikat sehingga Ho di tolak dan H1 diterima. Nilai signifikansi untuk variabel produk sebesar 0,321 > α : 0,05. Untuk nilai T tabel dengan α : 0,05 sebesar 1,699 > T hitung : 0,275. Dengan demikian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh. Nilai signifikansi untuk variabel harga sebesar 0,004 < α : 0,05. Untuk nilai T tabel dengan α : 0,05 sebesar 1,699 < T hitung : 3,135. Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat pengaruhi. Hasil analisis R – Square pada tabel tersebut di atas menunjukkan nilai R-Square sebesar 0,225 atau 22,50%. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh variabel bebas, yaitu produk dan sistem pemasaran terhadap variabel Y, yaitu perilaku konsumen adalah sebesar 22,5% sedangkan sisanya sebesar 77,5% adalah pengaruh yang bersumber dari variabel lain yang tidak diteliti. Kata kunci: Produk, Sistem pemasaran dan Perilaku konsumen. Abstract The independent variable (product, marketing systems) have an influence on the dependent variable (consumer behavior). While F calculated in the table above amounted to 3,640. Therefore, based on F test showed that the independent variables simultaneously have a significant influence on varabel bound so that Ho is rejected and H1 accepted. Significant value to the variable products amounted to 0.321> α: 0.05. For tables with α T value: 0.05 by 1.699> T count: 0.275. Thereby indicating that there is no influence. Significant value for the variable price of 0.004 <α: 0.05. For tables with α T value: 0.05 by 1.699
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan dunia usaha bersifat dinamis yang selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, setiap perusahaan selalu menetapkan dan menerapkan strategi dan cara pelaksanaan yang dilakukan dan diarahkan untuk mencapai sasaran perusahaan yang dapat berupa tingkat 730
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 11 No.3 Okt-Des 2016 [Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar] ISSN : 1907-3313
konsumen melalui kegiatan dan strategi pemasaran yang terpadu dan memungkinkannya untuk memperoleh keuntungan dalam jangka panjang. Dalam upaya memahami perilaku pembelian konsumen dalam pemasaran, perlu ditunjang oleh adanya evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana perilaku konsumen terhadap perusahaan dalam meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan yang pada gilirannya akan mempengaruhi daya saing perusahaan. Dengan melalui pengetahuan yang mendalam tentang perilaku konsumen, manajemen atau perusahaan akan dapat mengetahui peluang baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan dan keinginan konsumen, bertitik tolak dari pengetahuan ini, akan memudahkan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen untuk memilih produk yang ditawarkan perusahaan. Dalam menghadapi pasar modern sekarang ini dengan dukungan teknologi yang semakin berkembang, pihak manajemen perusahaan cukup jeli dalam mencoba menawarkan rumah dengan berbagai tipe yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikemukakan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah variabel produk, dan sistem pemasaran mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap perilaku konsumen membeli produk perumahan pada PT. Askar Jaya di Kota Makassar? 2. Variabel bebas manakah yang paling signifikan berpengaruh terhadap perilaku konsumen membeli produk perumahan pada PT. Askar Jaya di Kota Makassar?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama atau simultan terhadap perilaku konsumen membeli produk perumahan pada PT. Askar Jaya di Kota Makassar. 2. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yang paling signifikan berpengaruh terhadap perilaku konsumen membeli produk perumahan pada PT. Askar Jaya di Kota Makassar. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan masukan atau referensi bagi perusahaan PT. Askar Jaya dalam memperbaiki dan menyempurnakan strategi dan kebijakan manajemen yang berkaitan dengan perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian rumah. 2. Meletakkan kerangka dasar untuk penelitian selanjutnya khususnya bidang pemasaran rumah pada PT. Askar Jaya. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Apabila seseorang ditanya tentang apa yang dimaksud pemasaran atau apa yang dimaksud memasarkan barang, maka orang umumnya memberikan jawaban bahwa memasarkan barang adalah menjual barang atau memasang advertensi terhadap barang tersebut agar laku terjual. Jawaban ini hanya benar untuk sebagian kecil saja, sebab penjualan dan advertensi itu hanyalah merupakan sebagian kecil dari kegiatan pemasaran. Pemasaran memiliki cakupan pengertian yang luas.
731
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 11 No.3 Okt-Des 2016 [Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar] ISSN : 1907-3313
Swastha dan Handoko (2000) mendefinisikan bahwa pemasaran adalah : Suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa arti pemasaran adalah jauh lebih luas daripada arti penjualan. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan caracara promosi dan penyaluran/penjualan produk tersebut. Jadi, kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu sistem. B. Pengertian Produk Produk merupakan suatu pengertian atau pandangan konsumen terhadap suatu produk yang dibutuhkan dan diinginkan. Konsumen akan memiliki konsep atau pandangan tertentu terhadap suatu produk. Secara utuh, “produk” tidak hanya menyangkut pengertian fisik saja, melainkan juga perlengkapan, pemasangan, manfaat, instruksi pemakaian, pembungkusan dan perawatannya. Bahkan juga sampai pada merek (yang dapat memuaskan kebutuhan psikologis) serta kepastian tentang adanya pelayanan setelah pembelian. Produk dapat digolongkan berdasarkan tingkat industri, kelas produk, tipe produk dan merek. Masalah dalam menggunakan tingkat industri adalah karena biasanya tingkat industri meliputi juga sejumlah produk yang tidak bersaing. Kekurangan kelas produk berasal dari masalah sejenis karena produk yang tercakup mungkin melayani pasar-pasar yang berbeda.
Definisi di atas menerangkan bahwa produk merupakan kumpulan/kesatuan atribut-atribut yang secara bersama-sama memuaskan kebutuhan seseorang, baik yang tampak maupun tidak seperti warna, pembungkusan, harga, prestise, manfaat dan sebagainya. Pengertian produk tidak dapat dilepaskan dengan kebutuhan atau need, karena produk merupakan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Menurut Gitosudarmo (2000) mendefinisikan bahwa “produk adalah segala sesuatu yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia ataupun organisasi”. Definisi di atas menerangkan bahwa sesuatu yang dibutuhkannya itu merupakan produk yang dibutuhkannya yang dapat berupa siaran radio, televisi, bioskop, ataupun mungkin hanyalah berupa sebidang taman kecil yang tentram dan menyegarkan. Lupiyoadi (2001) mendefinisikan bahwa “produk adalah merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen”. Definisi ini menerangkan bahwa konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli benefit dan value dari produk tersebut yang disebut “the offter”. Terutama pada produk jasa yang kita kenal tidak menimbulkan beralihnya kepemilikan dari penyelia jasa kepada konsumen. Produk yang berhasil berarti merupakan produk yang dapat benarbenar memenuhi kebutuhan dan keinginan atau selera konsumennya. Sebaliknya, produk yang gagal adalah produk yang tidak mampu memenuhi kebutuhan serta selera konsumennya. Keberhasilan suatu produk tersebut tentu saja janganlah hanya diukur dari keberhasilannya memenuhi kebutuhan sejumlah manusia yang cukup luas. Dengan keberhasilan yang luas itu akan memberikan makna ekonomis yang 732
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 11 No.3 Okt-Des 2016 [Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar] ISSN : 1907-3313
tinggi akan keberhasilan produk itu. Jadi dengan kata lain harus mampu memperoleh keberhasilan ekonomis yang tinggi. Keberhasilan suatu produk yang hanya untuk sekelompok manusia yang kecil jumlahnya itu merupakan keberhasilan dalam arti teknis saja yang mungkin tidak memberikan arti ekonomis bagi pengusaha atau penjualnya. C. Pengertian Perilaku Konsumen Pengambilan keputusan konsumen berbeda-beda, bergantung pada jenis keputusan pembelian. Henry Assael mengemukakan empat jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat ke-terlibatan pembeli dan tingkat perbedaan merek sebagaimana yang dikutip oleh Kotler (2002) sebagai berikut : 1. Perilaku pembelian yang rumit. 2. Perilaku pembelian pengurang ketidaknya manan. 3. Perilaku pembelian karena kebiasaan dan. 4. Perilaku pembelian yang mencari variasi. Konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk memuaskan berbagai keinginan dan kebutuhan. Barang dan jasa itu sendiri tidaklah sepenting kebutuhan dan keinginan manusia yang dipenuhinya. Antara kebutuhan dan keinginan terdapat suatu perbedaan. Ada beberapa macam faktor yang mempengaruhi mengapa seseorang membeli suatu produk tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Selain jenis produk, faktor ekonomi, faktor psikologis, faktor sosiologis dan faktor antyro-pologis juga menentukan perilaku pembelian seseorang. Sebuah alasan mengapa orang membeli produk tertentu (product buying movie) atau membeli pada penjual (patronage movie), akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan
program promosi yang efektif, disain produk, harga, saluran distribusi yang efektif, dan beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan. Menurut Peter dan Olson (1999) mendifinisikan bahwa ”perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dari kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka”. Paling tidak ada tiga ide penting dalam definisi tersebut, yaitu: 1. Perilaku konsumen adalah dinamis 2. Perilaku Konsumen melibatkan interaksi 3. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran Meskipun sampai saat ini belum ada pandangan yang sama mengenai definisi tentang perilaku konsumen, namun para ahli telah banyak memberikan pandangan dan merumuskan definisi perilaku konsumen. Perilaku (behavior) pada hakekatnya merupakan tindakan nyata konsumen yang dapat diobservasi secara langsung. American Marketing Association dalam Amirullah (2002) mendefinisikan bahwa “perilaku konsumen (consumer behavior) sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka”. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku konsumen adalah sejumlah tindakan-tindakan nyata individu (konsumen) yang dipengaruhi oleh faktor psikologis dan faktor eksternal yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang-barang yang diinginkannya. Dapat dijelaskan bahwa perilaku konsumen terdiri dari dua bagian : 1. Perilaku yang tampak 733
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 11 No.3 Okt-Des 2016 [Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar] ISSN : 1907-3313
Variabel-variabel yang termasuk dalam perilaku ini adalah jumlah pembelian, waktu, karena siapa, dengan siapa dan bagaimana konsumen melakukan pembelian. 2. Perilaku yang tak tampak Variabel-variabelnya antara lain adalah persepsi, ingatan terhadap persepsi dan perasaan kepemilikan konsumen. D. Hipotesis Sebagai jawaban sementara atas permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Diduga bahwa variabel produk, dan sistem pemasaran mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap perilaku konsumen membeli produk perumahan pada PT. Askar Jaya di Kota Makassar. 2. Diduga bahwa variabel harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku konsumen membeli produk perumahan pada PT. Askar Jaya di Kota Makassar. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik rumah Balla Panakukang. Adapun teknik penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling (pengambilan sampel Y = b0 + b1X1 + b2X2 Dimana :
secara acak) sebanyak 30 orang responden/pemilik rumah. Menurut Bailey dalam Soehartono (1999 : 58) berpendapat bahwa “untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, besar sampel yang paling kecil adalah 30”. B. Teknik Analisis Data Untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti maka digunakan 2 metode analisis yaitu : 1. Metode analisis kwalitatif deskrisif, yaitu dengan menaganalisis data kwalitatif yang telah diperoleh melalui wawancara, dan dokumentasi pada PT. Askar Jaya di Kota Makassar. 2. Analisis regresi linier berganda, yaitu dengan mengambil jawaban dari lembar kuesioner yang telah dijawab oleh responden. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui respon konsumen terhadap PT. Askar Jaya di Kota Makassar baik itu mengenai Produk, dan Sistem Pemasaran. Untuk membuktikan hipotesis yang diajukan dalam pembahasan ini, maka penulis mengggunakan metode regresi linear berganda sebagaimana yang dikemukakan oleh Sudjana (1992:348) masing-masing variabel yang diteliti dengan menggunakan program komputerisasi SPSS (Statistical Product and Service Solution) Versi 11 dengan rumus sebagai berikut :
Y = Perilaku Konsumen X1 = Variabel Produk X2 = Variabel Sistem Pemasaran β0 = Konstanta β (1,2 ) = Koefisien regresi Berdasarkan hasil perhitungan dari model analisis tersebut di atas, maka dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan dengan menggunakan uji statistik sebagai berikut.
1. Uji serempak (Uji F) Untuk pengujian hipotesis, uji ini digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebasnya secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel tergantungnya. Kemudian dilakukan 734
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 11 No.3 Okt-Des 2016 [Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar] ISSN : 1907-3313
dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel pada derajat kesalahan 0,05. Apabila nilai F hitung > dari nilai F tabel, maka berarti variabel bebasnya secara serempak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap variabel tergantung, atau hipotesis diterima. 2. Uji Parsial (Uji T) Uji ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh masingmasing variabel bebas terhadap variabel tergantungnya bermakna atau tidak. Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara nilai t hitung masing-masing variabel bebas dengan nilai t tabel dengan derajat kesalahan 0,05. Apabila nilai t hitung > t tabel, maka variabel bebasnya memberikan pengaruh yang bermakna terhadap variabel tergantungnya. Di samping itu, uji ini juga sekaligus digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing variabel bebas tersebut terhadap keputusan pembelian konsumen dengan melihat nilai-nilai r2 parsial masing-masing variabel. Berdasarkan nilai-nilai tersebut, maka dapat diketahui variabel bebas mana yang mempunyai pengaruh yang paling bermakna atau dominan terhadap variabel tergantung. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Analisis Regresi Berganda Sifat pengaruh dari masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dijelaskan berdasarkan persamaan regresi berganda sebagai berikut. Y = 29,201 + 0,08396X1 + 0,139 X2 Persamaan tersebut menjelaskan bahwa semua variabel bebas X mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel terikat Y. Sifat pengaruh untuk masing-masing variabel bebas X terhadap variabel terikat dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Bilangan konstan pada persamaan tersebut di atas menjelaskan bahwa jika perusahaan PT. Askar Jaya di kota Makassar tidak memperhatikan keempat nvariabel bebas (X), maka besarnya minat beli masyarakat adalah 29,201. Hal ini memberikan indikator bahwa kebutuhan produk perumahan bagi masyarakat masih tetap ada sekalipun pihak perusahaan tidak menjalankan atau memperhatikan keempat variabel bebas tersebut. 2. Variabel Produk (X1) terhadap perilaku konsumen (Y) Variabel X1 mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel Y, artinya bahwa jika kualitas produk semakin ditingkatkan, maka perilaku konsumen terhadap minat beli semakin meningkat. Sebaliknya jika kualitas produk semakin menurun, maka perilaku konsumen terhadap minat beli semakin menurun. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap penambahan Rp1 untuk membiayai kualitas produk, maka akan berdampak pada peningkatan minat beli masyarakat sebesar 29,201 + 0,08396 (1) atau sebesar 29,28496 3. Variabel X2 mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel Y, artinya bahwa jika sistem pemasaran efektif, maka perilaku konsumen terhadap minat beli semakin meningkat. Sebaliknya jika sistem pemasaran tidak efektif , maka perilaku konsumen terhadap minat beli akan menurun. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap penambahan Rp1 untuk membiayai perbaikan sistem pemasaran, maka akan berdampak pada peningkatan minat beli masyarakat sebesar 29,201 + 0,139(1) atau sebesar 29,340.
735
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 11 No.3 Okt-Des 2016 [Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar] ISSN : 1907-3313
terhadap variabel terikat Y. Syarat B. Analisis Pengaruh Secara signifikansi adalah: jika nilai F hitung Serempak (Uji F) Analisis ini bertujuan untuk lebih besar F tabel atau nilai signifikansi menjelaskan pengaruh variabel bebas hasil perhitungan lebih kecil dari α: 0,05. yaitu: produk, dan sistem pemasaran Sebaliknya dikatakan tidak ada pengaruh terhadap variabel terikat yaitu perilaku jika F hitung lebih kecil dari F tabel atau konsumen. Adapun hipotesis yang akan nilai signifikansi perhitungan lebih besar dibuktikan yaitu: apakah ada pengaruh dari α: 0,05. Hasil perhitungan uji F secara bersama-sama variabel bebas X dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel. Analisis Anova (Uji F) Model Sum of df Mean F Sig. Squares squares 1 Regression 134.105 2 61.420 3.640 .038a Residual 392.601 27 20.339 Total 526.706 29 Pada tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,038 lebih kecil dari α: 0,05. Dengan demikian variabel bebas (produk, sistem pemasaran) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (perilaku konsumen). Sedangkan F hitung pada tabel tersebut di atas adalah sebesar 3.640. Dengan demikian berdasarkan uji F menunjukkan bahwa variabel bebas secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap varabel terikat sehingga Ho di tolak dan H1 diterima. C. Analisis Pengaruh Secara Parsial (Uji T) Berdasarkan uji simultan tersebut di atas, selanjutnya dilakukan analisis Tabel , Koefisien Uji T Coefficientsa
pengaruh secara parsial atau sendirisendiri variabel bebas, yaitu produk, dan sistem pemasaran terhadap variabel terikat (perilaku konsumen) dengan menggunakan analisis uji T. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yang paling signifikan terhadap variabel terikat. Selain itu analisis uji T bertujuan untuk mengetahui persamaan regresi yang terbentuk, sehingga dapat mempermudah menjelaskan sifat pengaruh dari masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Standardize Unstandardized d Coefficients Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
3.019
.568
Produk
. 955
.111
Beta
736
t
Sig.
5.316
.002
.275
.321
.269 3.135
.004
.119
Sistempemasara .413 .324 n Dependent Variable: Perilaku Konsumen (Y) Pada tabel tersebut di atas menjelaskan bahwa secara parsial dari
Collinearity Statistics Toleranc VIF e .865 1.157
ke dua variabel bebas, hanya satu variabel yang berpengaruh signifikan Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 11 No.3 Okt-Des 2016 [Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar] ISSN : 1907-3313
terhadap variabel terikat, yaitu variabel Dengan demikian menunjukkan sistem pemasaran. Hal ini ditunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh. dengan nilai signifikansi pada tabel 2. Nilai signifikansi untuk variabel tersebut di atas adalah : harga sebesar 0,004 < α : 0,05. 1. Nilai signifikansi untuk variabel Untuk nilai T tabel dengan α : 0,05 produk sebesar 0,321 > α : 0,05. sebesar 1,699 < T hitung : 3,135. Untuk nilai T tabel dengan α : 0,05 Dengan demikian menunjukkan sebesar 1,699 > T hitung : 0,275. bahwa terdapat pengaruh. Analisis R-Square Model 1
R
R Square a
.573
Adjusted R Square
.225
.171
Std. Error of the Estimate .47565
Predictors: (Constant), Produk, sistem pemasaran Berdasarkan hasil analisis R – 3. Nilai signifikansi untuk variabel Square pada tabel tersebut di atas harga sebesar 0,004 < α : 0,05. menunjukkan nilai R-Square sebesar Untuk nilai T tabel dengan α : 0,05 0,225 atau 22,50%. Hal ini menunjukkan sebesar 1,699 < T hitung : 3,135. bahwa besarnya pengaruh variabel Dengan demikian menunjukkan bebas, yaitu produk dan sistem bahwa terdapat pengaruhi. pemasaran terhadap variabel Y, yaitu 4. Hasil analisis R – Square pada tabel perilaku konsumen adalah sebesar tersebut di atas menunjukkan nilai R22,5% sedangkan sisanya sebesar 77,5% Square sebesar 0,225 atau 22,50%. adalah pengaruh yang bersumber dari Hal ini menunjukkan bahwa variabel lain yang tidak diteliti. besarnya pengaruh variabel bebas, yaitu produk dan sistem pemasaran SIMPULAN Berdasarkan rumusan masalah, terhadap variabel Y, yaitu perilaku hipotesis dan pembahasan hasil konsumen adalah sebesar 22,5% penelitian tersebut di atas, maka dapat sedangkan sisanya sebesar 77,5% ditarik beberapa kesimpulan sebagai adalah pengaruh yang bersumber berikut: dari variabel lain yang tidak diteliti. 1. Variabel bebas (produk, sistem DAFTAR PUSTAKA pemasaran) mempunyai pengaruh Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, terhadap variabel terikat (perilaku edisi pertama, cetakan pertama, konsumen). Sedangkan F hitung penerbit: Graha Ilmu, Yogyakrta. pada tabel tersebut di atas adalah Asri, Marwan, 1996, Marketing, cetakan sebesar 3.640. Dengan demikian kedua, penerbit UPP-AMP berdasarkan uji F menunjukkan YKPN, Yogyakarta. bahwa variabel bebas secara Assael, Henry., 1992. Consumer serempak mempunyai pengaruh yang Behavior and Marketing. Action, signifikan terhadap varabel terikat Fourth Edition, PWS Kent sehingga Ho di tolak dan H1 Publishing Company, Boston. diterima. Assauri, Sofyan, 1999, Manajemen 2. Nilai signifikansi untuk variabel Pemasaran: Dasar, Konsep dan produk sebesar 0,321 > α : 0,05. Strategi, cetakan pertama, Untuk nilai T tabel dengan α : 0,05 penerbit : Raja Grafindo , sebesar 1,699 > T hitung : 0,275. Jakarta. Dengan demikian menunjukkan Chandra, Gregorius, 2002, Strategi dan bahwa tidak terdapat pengaruh. Program Pemasaran, edisi
737
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 11 No.3 Okt-Des 2016 [Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar] ISSN : 1907-3313
pertama, cetakan pertama , Andi. Yogyakarta. Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl McDaniel, 2001, Permasaran, terjemahan David Octarevia, buku satu, Salemba Empat, Jakarta. Gitosudarmo, Indriyo, 2002, Manajemen Pemasaran, edisi pertama, cetakan keempat, penerbit: BPFE, Yogyakarta Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, terjemahan Hendra Teguh Edisi Milenium, Cetakan Pertama, Penerbit: Prenhalindo, Jakarta. Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Mangkunegara, P,Anwar 2002, Perilaku Konsumen, edisi pertama, cetakan kedua penerbit: Refika Aditama, Bandung. Peter, Paul J, 1999, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, edisi keempat, jilid 1, penerbit Erlangga, Jakarta. Swastha, Basu dan Hani T. Handoko, 2000, Manajemen Pemasaran : Analisa perilaku Konsuman, edisi pertama, cetakan ketiga, penerbit : BPFE, Yogyakarta. Soehartono, Irawan, 1999, Metode Penelitian Sosial, Cetakan ketiga, penerbit: PT. Remaja Rosdakarya Bandung.
738
Website http://journal.stieamkop.ac.id/