ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA
Eriani Lestari Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
ABSTRAK PT. Delijaya Global Perkasa adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam produksi sarung tangan dimana dalam operasionalnya memerlukan perencanaan persediaan dengan pendekatan monte carlo. Dalam penelitian ini akan membahas mengenai perencanaan kebutuhan dengan menggunakan metode regresi linear, metode Exponential Smoothing With Trend, metode exponential smoothing, metode Weighted Moving Average, metode Moving Average dan Metode Naive untuk persediaan dengan menggunakan perhitungan EOQ, dan untuk perencanaan persediaan dengan menggunakan perhitungan simulasi monte carlo. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan desain penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan sumber data primer yang artinya didapatkan langsung dari nara sumber yang dapat dipercaya untuk memberikan data-data yang kami perlukan. Selain dengan cara manual, juga dilakukan pengujian menggunakan program QM (Quantitative method). Dari perhitungan yang didapat metode yang paling baik berdasarkan MAD dan MSE nya yaitu metode regresi linear karena hasil kesalahan peramalannya yang terkecil untuk produk sarung tangan kain adalah 10,7407 dan 142,5925, untuk produk sarung tangan karet adalah 16,2778 dan
403,287. Dengan begitu agar kuantitas pemesanan ekonomis produk, demand diperoleh dari hasil peramalan dengan metode regresi linear dengan demand untuk produk sarung tangan kain adalah 303, sarung tangan karet adalah 325. Total Cost EOQ, EOI dan Min-Max Simulasi monte carlo untuk sarung tangan kain adalah Rp. 883.100, Rp 1.943.000, Rp 303.500 dan untuk sarung tangan karet adalah : Rp. 928.000, Rp 598.881, Rp 303.500
Kata kunci : Peramalan, Persediaan, Simulasi Monte Carlo
1. PENDAHULUAN
PT.Delijaya Global Perkasa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang memproduksi sarung tangan dalam jumlah yang besar. Seperti yang kita ketahui bahwa untuk memenuhi semua permintaan dari pelanggan adalah hal yang sangat susah karena permintaan perlanggan bisa berubah dari waktu ke waktu, ini merupakan sebuah tantangan yang besar bagi perusahaan Delijaya Global Perkasa. Persediaan merupakan salah satu bagian yang penting dan mendasar dalam suatu perusahaan. Dalam persediaan terdapat barang-barang yang merupakan asset berharga bagi perusahaan dan barang-barang tersebut dismpan dalam gudang yang sewaktu-waktu dapat berkurang maupun bertambah. Jika jumlah persediaan terlalu sedikit (out of stock) dan permintaan tidak dapat dipenuhi, maka hal ini dapat menimbulkan kekecewaan terhadap pelanggan dan berdampak hilangnya kepercayaan dari pelanggan. Sedangkan bilamana jumlah persediaan terlalu banyak (over stock) juga dapat menimbulkan permasalahan seperti meningkatnya biaya penyimpanan (holding cost).
Manajemen persediaan digunakan dalam menyeimbangkan kekurangan dan kelebihan persediaan dimana terdapat resiko ketidakpastian dalam kurun waktu tertentu. Pengelolahan persediaan berguna dalam menyediakan produk dimana nantinya berdampak positif dalam menanggapi respon yang cepat kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhannya, baik dari segi kuantitas, kualitas, maupun ketepatan waktu dalam penyerahan hasi produksi yang dipesan. Pentingnya kepercayaan pelanggan terhadap suatu perusahaan dimana pelanggan merupakan asset berharga bagi perusahaan, maka dalam membentuk kepercayaan tersebut, diperlukan suatu manajemen persediaan yang baik dalam memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut. Perusahaan diharuskan untuk mengalokasikan sejumlah modal, baik dalam bentuk uang, gedung, dan lain-lain untuk pemenuhan bahan baku dan agar tidak mengurangi kualitas bahan baku itu sendiri maka diperlukan metode penyimpanan yang tepat. Setelah terpenuhinya modal yang diperlukan maka perusahaan akan memperoleh persediaan yang cukup dan sesuai dengan produksi untuk memenuhi permintaan pasar. Perusahaan mempunyai jumlah persediaan yang lebih banyak dari jumlah produksi dapat mengakibatkan perusahaan mengeluarkan biaya lebih besar untuk penyimpanan persediaan dan sebaliknya jika perusahaan mempunyai jumlah persediaan yang lebih sedikit dari jumlah produksi dapat mengakibatkan terhambatnya proses produksi dan konsumen menunggu dalam waktu yang lama untuk memperoleh barang dari perusahaan yang mengakibatkan konsumen perusahaan tersebut pergi dan memilih perusahaan saingan karena barang yang diinginkan tidak ada. Oleh karena itu, untuk menghasilkan jumlah produksi yang sesuai dengan pesanan konsumen, perusahaan perlu melakukan suatu peramalan yang dapat bermanfaat untuk menghasilkan jumlah produksi
yang sesuai atau target produksi dapat tercapai dan mempertahankan mutu produk, juga dapat bermanfaat untuk menekan biaya persediaan bahan baku, sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang besar tanpa harus mengeluarkan biaya persediaan yang banyak. PT.Delijaya Global Perkasa dalam memenuhi permintaan produk pada pelanggan belum dapat meramalkan akan kebutuhan masa yang akan mendatang karena perusahaan tidak dapat melihat kejadian yang akan datang secara pasti. Perusahaan dalam meramalkan jumlah permintaan produk menggunakan patokan penjualan tahun lalu dan berdasarkan kebutuhan customer. Jumlah permintaan pada waktu yang akan datang tidaklah dapat diperkirakan secara pasti, maka untuk meminimalkan kejadian itu dapat dilakukan dengan metode peramalan monte carlo. Dengan mengunakan metode monte carlo ini kita dapat mengukur atau meramal berapa banyak produksi yang mesti kita produksi supaya tidak terjadi kelebihan atau kekurangan pada barang yang diprosukdi sehingga menimbulkan efek yang berdampak negative pada perusahaan. Dengan demikian penulis bermaksud membahas lebih lanjut mengenai masalah diatas dengan judul “ Analisis perencanaan persediaan dengan pendekatan metode monte carlo pada PT. Delijaya Global Perkasa”.
2. Hasil Penelitian, Pembahasan, dan Pemecahan Masalah 2.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat deskriptif, kualitatif dan kuantitatif. Metode analisis yang digunakan adalah survei dan observasi.
Pengambilan data dilakukan secara cross-sectional dimana pengambilan data hanya dilakukan dalam satu waktu saja.
Tujuan
Jenis
Metode yang
penelitian
Penelitian
digunakan
Unit analisis
Time horizon
T-1
Deskriptif
Survey
Bagian produksi Cross-sectional
T-2
Deskriptif
Survey
Bagian
Cross-sectional
penjualan T-3
Deskriptif
Survey
Bagian produksi Cross-sectional
2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian variabel
Sub variabel
Peramalan
-
(T-1)
Konsep
Indikator
Sebuah perkenalan
-
Regresi Linear
dari apa yang akan
-
Naïve
terjadi dikemudian
-
Moving average
hari, dan peramalan
-
Exponential
ini tidak mutlak
smoothing
terjadi seperti apa yang telah diperkirakan. Pemesanan bahan baku (T-2)
-
Pemes
jumlah pesanan yang
1. Jumlah
anan
dapat menekan biaya
kebutuhan
kemba
persediaan.
bahan per hari
li
2. Lead
(ROP)
time
/
tenggang waktu pengiriman barang
Perhitungan
algoritma komputasi
-
Monte Carlo (T-3)
-
Economic
untuk
Order Quantity
mensimulasikan
(EOQ)
berbagai perilaku
-
Economic
sistem fisika dan
Order Interval
matematika
(EOI) -
MaximumMinimum System (MinMax)
Sumber : PT. Delijaya Global Perkasa (2011)
2.3 Jenis dan Sumber Data Untuk mendukung penelitian dan analisis terhadap permasalahan yang dibahas, diperlukan data yang relevan dan akurat, sesuai dengan kebutuhan di mana data yang digunakan harus berasal dari sumber yang jelas serta dapat dipercaya. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan mengenai jenis dan sumber data penelitian Tujuan Penelitian
Jenis Data
Sumber Data
T-1
Data kualitatif
Data primer
T-2
Data kualitatif
Data primer
T-3
Data kualitatif
Data primer
sumber : PT. Delijaya Global Perkasa (2011) 2.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tujuan penelitian
Teknik Pengumpulan Data
T-1
Wawancara
T-2
Wawancara
T-3
Wawancara
Sumber : PT. Delijaya Global Perkasa (2011) 2.5 Metode Analisis Metode analisis yang akan digunakan oleh penulis adalah dengan menggunakan metode analisis forecasting, EOQ, Monte Carlo. Berikut adalah tabel yang menggambarkan metode analisis yang digunakan : Tujuan Penelitian
Teknis analisis
T-1
Forecasting
T-2
EOQ
T-3
Monte Carlo
Sumber : PT. Delijaya Global Perkasa (2011) HASIL DAN PEMBAHASAN Regresi Linear sarung tangan kain Bulan
Penjualan(Yt)
Xi
(Xi) (Yi)
(Xi)²
Ft
Yt - Ft
Januari
350
1
350
1
363,3333
13,3333
Februari
370
2
740
4
356,6666
13,3334
Maret
340
3
1020
9
350
10
April
350
4
1400
16
343,3333
6,6667
Mei
355
5
1775
25
336,6667
18,3333
Juni
330
6
1980
36
330
0
Juli
315
7
2205
91
323,3333
8,3333
Agustus
300
8
2400
64
316,6667
16,6667
September
320
9
2880
81
310
10
Oktober
303
10
3030
100
303,3333
0,3333
Jumlah
3030
45
14,750
285
b= a= MAD =
, ²
– 6,6667 X ,
96,6666
= 6,6667 = 369,9999
= 10,7407
MSE = 142,5925
Analisis Economic Order Quantity (EOQ) sarung tangan kain Merupakan metode persediaan yang menggunakan reorder point (titik pemesanaan kembali) sebagai acuan dimana pemesanan akan dilakukan ketika mencapai titik tersebut. Besar kuantitas yang dipesan adalah sama. Berikut adalah data-data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan EOQ :
a. Permintaan dalam 1 bulan (D), periode oktober 2011 Permintaan dalam 1 bulan (D), periode oktober 2011
Tahun
Permintaan
Permintaan
(sarung tangan kain)
(sarung tangan karet)
303
325
303
325
Bulan
2011
Oktober Total
Karena pembelian ke supplier dalam jumlah karung (1 karung = 500 sarung tangan) b. Harga sarung tangan (P) Harga 1 karung = Rp 535.000 c. Biaya pemesanan (Co) Biaya pemesanan (order cost) didapat dari biaya yang dikeluarkan dalam sekali proses pemesanan ke supplier yang didalamnya mencakup biaya telepon, biaya kurir (pengiriman barang ke gudang), biaya kertas. Estimasi biaya pemesanan tersebut Co = Rp 5.000,- per sekali pesan d. Biaya penyimpanan (Cc) Berikut data-data biaya penyimpanan : Total biaya penyimpanan persediaan sarung tangan selama 1 bulan
Biaya Penyimpanan Persediaan
Estimasi
Biaya sewa tempat
Rp 3.000.000
Listrik
Rp 500.000
Air
Rp 100.000
Total
Rp 3.600.000
PT. Delijaya Global Perkasa saat ini memiliki total jenis sarung tangan sebanyak 2 variasi sarung tangan. Total biaya sebesar Rp 3.600.000,- merupakan total keseluruhan biaya untuk menyimpan seluruh jenis sarung tangan tersebut. Oleh karena itu, untuk menghitung persentase biaya penyimpanan per sarung tangan perbulan-nya untuk tiap jenis sarung tangan dari total keselurahan yang ada di dalam gudang selama 1 bulan adalah sebesar : .
= =
. .
.
.
.
.
, ,
= 3,3 % Data yang diperlukan untuk melakukan perhitungan adalah selama 1 bulan, maka biaya penyimpanan selama 1 bulan adalah : = 1 X 3,3 % = 3,3 % e. Lead Time (L) L = 7 hari = 0,23 bulan f. Service Level (tingkat pelayanan) dan Safety Stock (SS) Permintaan akan obat setiap periodenya tidaklah selalu konstan. Kenyataannya jumlah demand selalu berubah-ubah (tidak pasti). Oleh karena itu untuk mengan kehabisan stoktisipasi terjadinya Out of Stock (kehabisan stock), maka diperlukanlah adanya Safety Stock (persediaan pengaman).
Tingkat pelayanan yang diinginkan perusahaan agar memenuhi kepuasan pelanggan adalah sebesar 95% ( kemungkinan terjadinya kehabisan stok adalah sebesar 5%), maka tabel kurva normal didapat Z = 1,65 (tabel kurva normal terlampir). Untuk mencari standar deviasi diperlukan data-data historis penyimpangan yang terjadi antara rata-rata permintaan per bulan dengan permintaan yang terjadi agar dapat dianalisis standar deviasinya. Berikut adalah tabel perhitungan untuk mencari standar deviasi dari demand selama periode Januari 2011 s/d September 2011 : Perhitungan Standar Deviasi Average Tahun
Bulan
Demand
(Di – d)
(Di – d)²
demand 2011
Januari
350
336
14
196
Februari
370
336
34
1156
Maret
340
336
4
16
April
350
336
14
196
Mei
355
336
19
361
Juni
330
336
-6
36
Juli
315
336
-21
441
Agustus
300
336
-36
1296
September
320
336
-16
256
Total
Standar Deviasi :
3.030
3954
∑ ( Di − d ) ²
=
n −1
=
3954 8
=
494,25
= 22,2 Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan telah didapat, maka untuk melakukan perhitungan Economic Order Quantity adalah sebagai berikut : EOQ = EOQ = =
√
.
√ , % .
.
. .
= 132,87 = 132 Dikarenakan satuan pembelian adalah per karung, maka dilakukan pembulatan, sehingga EOQ menjadi = 3 karung. Setelah mendapatkan standar deviasi, berikut perhitungan Safety Stock (SS) selama 1 bulan tingkat kepuasan sebesar 95% (Z=1,65) SS = Z
√
SS = 1,65 X 22,2 X √0,23 SS = 1,65 X 22,2 X 0,4 SS = 14,652 = 15 karung Kemudian dapat di cari frekuensi (f) pemesanan selama 1 bulan yaitu sebagai berikut :
m=
D = Q
=
303 2
CcD 2Co
= 151,5 = 151 kali Titik pemesanan kembali (Reorder Point) ROP = SS + (LT X DD) DD = 303 : 300 = 1,01 ROP = 15 + (7 X 1,01) ROP = 22,07 = 22 karung Rata-rata tingkat persediaan (Average Inventory) I = SS + (1 2 X Q*) = 15 + (1 2 X 132) = 81 Turn Over Ratio (TOR) : TOR = =
D I
303
= 3,740
Total biaya persediaan (EOQ) dalam 1 bulan
TC(EOQ) = (
D 1 )Co + (SS + Q*) Cc Q* 2
TC(EOQ) = (
303 1 ) Rp 5.000 + ( 15 + X 132 ) (Rp 535.000)(3,3%) 132 2
= Rp 143.016.977
Analisis Economic Order Interval (EOI) Model persediaan EOI memiliki interval waktu yang konstan dalam melakukan pemesanan kembali (reorder), tetapi kuantitas produk yang dipesan dapat berubah-ubah (dinamis) hingga mencapai optimal. Berikut adalah data-data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan EOI : a. Permintaan dalam 1 bulan (D) D = 303 karung b. Harga sarung tangan (P) P = Rp 535.000,- (1karung = 500 sarung tangan) c. Biaya pemesanan (Co) Co = Rp 5000 per sekali pesan d. Biaya penyimpanan (Cc) Cc = 3,3% dari harga per bulan Biaya penyimpanan selama 1bulan = 3,3 % e. Lead Time (L) L = 7 hari = 0,23 bulan f. Service Level (tingkat pelayanan) dan Safety Stock (persediaan pengaman) Standar Deviasi o = 22,2
Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan barulah Fixed Order Interval dapat dicari dengan cara berikut : T´ =
2Co CcD
T´=
2(5000) (3,3%)(535.000)(303)
T´= 0,0432 Karena data historis diambil selama 1 bulan, maka data T´ perlu dilakukan penyesuaian sebagai berikut : T´ = 0,0432 X 1 bulan = 0,0432 bulan atau T´ = 0,0432 X 1 bulan X 30 hari = 1,296 hari , dibulatkan menjadi 1 hari Jadi, interval dalam melakukan persediaan ialah dilakukan setiap 1 hari jarak antar reorder dilakukan. Setelah mendapatkan standar deviasi dan juga interval periode (T´) waktu pemesanan, barulah dapat dilakukan perhitungan Safety Stock (SS) selama 1 bulan dengan tingkat kepuasan sebesar 95% (Z= 1,65) : SS = Z o
T´ + L
SS = 1,65 X 22,2 X √0,0432
0,23
SS = 7,843 = 7 karung EOI sedikit berbeda dengan metode EOQ, dimana ia memiliki target level (E) atau biasa dikenal dengan Maximum Inventory Level yaitu tingkat persediaan yang cukup besar dalam memenuhi permintaan selama interval pesanan T´ dan waktu tenggang L. Dimana perhitungannya : E = SS + d (T´ + L)
E = 7,843 + 303 (0,0432 + 0,23) E = 90,6226 Æ 90 karung Sehingga apabila perusahaan ingin melakukan pemesanaan kembali, maka kuantitas pemesanan dapat dihitung dengan rumus : Q* = Maximum Inventory Level (E) – sisa inventory akhir Rata-rata tingkat persediaan (Average Inventory) : I = SS + (1 2 d T´) = 7 + (1 2(303)(0,0432) = 13,5448 Æ 13 karung Order Quantity : Q(T´) = E – I = 90 – 13 = 77 karung Turn Over Ratio (TOR) : TOR =
D I
TOR =
303 13,5448
TOR = 22,370 Total Biaya persediaan (EOI) dalam 1 bulan : Tc (EOI) =
=
Co 1 + ( SS + d T´) Cc T´ 2
1 1 (Rp 5000) + (7 + (303) (0,0432) (535.000) (3,3%) 0,0432 2
= Rp 11.670.591
Analisis maximum – minimum system (Min - Max) Min-max system memiliki cara kerja dengan melihat batasan-batasan yang telah ditentukan seperti batas titik maksimum dan batas titik minimum. Dalam hal ini, batas minimum adalah batas safety stock dimana pada saat titik mencapai safety stock, maka dilakukanlah reorder point (pemesanan kembali). Sedangkan batas maksimum adalah kemampuan/kesediaan perusahaan dalam menginvestasikan uangnya dalam bentuk stok persediaan yang ada di gudang. Jadi dalam metode ini, batas maksimum dan batas minimum adalah yang terpenting dalam melakukan perhitungan. Berikut adalah data-data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan Min-max system : a. Permintaan dalam 1 bulan (D) D = 303 karung b. Harga sarung tangan (P) P = Rp 535.000,- (1karung = 500 sarung tangan) c. Biaya pemesanan (Co) Co = Rp 5000 per sekali pesan d. Biaya penyimpanan (Cc) Cc = 3,3% dari harga per bulan Biaya penyimpanan selama 1 bulan = 3,3% e. Lead Time (L) L = 7 hari = 0,23 bulan
f. Safety Stock (persediaan pengaman) Pada metode min-max, terdapat perbedaan dalam menghitung safety stock, yaitu metode ini tidak memerlukan standar deviasi dan tingkat pelayanan dalam melakukan perhitungannya,
melainkan
kebutuhan
rata-rata
perbulannya,
sehingga
didapat
perhitungan sebagai berikut : SS =
D n
SS =
303 1
SS = 303 karung Kemudian dalam metode ini terdapat variabel-variabel baru yaitu maximum stock dan minimum stock. dimana maximum stock adalah titik tingkat persediaan yang paling diijinkan, sedangkan minimum stock adalah titik dimana pemesanan dilakukan kembali. Berikut adalah perhitungan min stock dan max stock : Min stock = (DL) + SS = (303) X (0,23) + 303 = 372,69 Æ 372 karung Max stock = (DL) + SS = (2) X (303) X (0,23) + 303 = 442,38 Æ 442 karung Setelah mendapatkan min stock dan max stock, maka jumlah pesanan dapat dihitung sebagai berikut : Order (min-max) = max stock – min stock = 442 – 372
= 70 karung Rata-rata tingkat persediaan (average inventory) I = SS + ( 1 2 Q* ) = 303 + (1 2 X 70 ) = 338 Turn Over Ratio (TOR) : TOR =
D I
TOR =
303 338
TOR = 0,896 Total biaya persediaan (Min-Max) dalam 1 bulan : Tc (Min-Max) =
=
D Co + CcD Q*
303 (Rp 5000) + (Rp 535.000) (3,3%) (303) 70
= Rp 6.419.379.643
Perpetual Inventory Simulation sarung tangan kain (Metode Monte Carlo)
No
Demand
Frequency
Probability
Cumulative probability
Range probability
1
350
1
0,0000
0,0625
0,0625 – 0,0625
2
370
-
0,0000
0,0625
0,0625 – 0,0625
3
340
1
0,0625
0,1250
0,0625 – 0,1250
4
350
-
0,0000
0,1250
0,1250 – 0,1250
5
355
-
0,0000
0,1250
0,1250 – 0,1250
6
330
1
0,0625
0,1875
0,1250 – 0,1875
7
315
-
0,0000
0,1875
0,1875 – 0,1875
8
300
-
0,0000
0,1875
0,1875 – 0,1875
9
320
1
0,0625
0,2500
0,1875 – 0,2500
10
303
-
0,0000
0,2500
0,2500 – 0,2500
Total
4
Sebelum menerapkan simulasi ini, akan terdapat sedikit penyesuaian data antara analisis EOQ yang terjadi dalam rentang waktu mingguan dengan hasil simulasi yang terjadi dalam rentang waktu bulanan, maka penyesuaian dilakukan terhadap hasil data dari EOQ tersebut yang diakumulasi data-data mingguan hingga mencapai bulanan agar dapat menyesuaikan dengan tabel simulasi. Perpetual Inventory Simulation Berdasarkan tabel, maka dibuat data sampel selama 1 tahun kedepan yang digunakan untuk uji coba simulasi. Dan kemunculan Random Number berdasarkan perhitungan acak dengan menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Excel dengan menggunakan rumus =RAND() untuk mendapatkan random number, kemudian random number tersebut dicocokan untuk masuk ke
range probability yang sesuai, sehingga memberikan hasil demand yang baru untuk perhitungan simulasi. Berikut adalah data hasil analisis EOQ : Q* = 132 karung = 66.000 ROP = 22 karung = 11.000 Frekuensi pemesanan dalam 1 tahun = 151 x Penyesuaian yang dilakukan : Rentang waktu dalam 1 bulan : =
151 = 12,58 kali pesan dalam 1bulan 12
Akumulasi jumlah pemesanan dalam 1 bulan : = 12,58 X 132 karung Batas maksimum pemesanan Q* dalam 1 hari = 90 karung = 45.000 Akumulasi batas maksimum pemesanan Q* dalam 1bulan =
30 X 90 1
= 2.700 = 1.350.000 karung Akumulasi biaya pemesanan dalam 1 bulan : =
30 X Rp 5.000 1
= Rp 150.000,-
Berikut adalah tabel simulasi dengan metode EOQ :
Tahun
Bulan
Random
Simulated Activity
Simulated Cost
Numbers Demand
Demand
Order
Awal
Unit
Holding
Balance
Cost
Order Cost
Inventory Cost
460
Bulan Januari
0,036629109
350
0
110
Rp 20.000
Februari
0,994074426
370
350
90
Rp 40.000
Rp 150.000 Rp 190.000
Maret
0,142557407
340
370
120
Rp 50.000
Rp 150.000 Rp 200.000
April
0,554340435
350
340
110
Rp 70.000
Rp 150.000 Rp 220.000
Mei
0,077201611
355
350
105
Rp 85.000
Rp 150.000 Rp 235.000
Juni
0,564308525
330
355
130
Rp 60.000
Rp 150.000 Rp 210.000
Juli
0,370253052
315
330
145
Rp 75.000
Rp 150.000 Rp 225.000
Agustus
0,639123525
300
315
160
Rp 80.000
Rp 150.000 Rp 230.000
September
0,776124817
320
300
140
Rp 55.000
Rp 150.000 Rp 205.000
Oktober
0,292611529
303
320
157
Rp 58.000
Rp 150.000 Rp 208.000
Catatan:
-
Rp 20.000
Rp
Rp
Rp
593.000
1.350.000
1.943.000
JANUARI 2011 Awal Bulan (Unit Balance) = 460 Æ Data dari perusahaan Random Numbers (Demand) = 0,036629109 Æ Random Number berdasarkan perhitungan acak dengan menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Excel dengan menggunakan rumus =RAND() untuk mendapatkan random number, kemudian random number tersebut dicocokan untuk masuk ke range probability yang sesuai, sehingga memberikan hasil demand yang baru untuk perhitungan simulasi. Demand = 350 Æ Diambil dari data peramalan dari bulan Januari 2011-September 2011 Unit Balance Januari 2011 (110) Æ Didapat dari hasil pengurangan antara 460 – 350 = 110 Holding Cost = Rp. 20.000 Æ Holding Cost data dari perusahaan Order Cost Æ Didapat dari hasil akumulasi biaya pemesanan dalam 1 bulan Inventory Cost Æ Didapat dari hasil penjumlahan antara Holding Cost + Order Cost
Min-Max Inventory Simulation Berikut adalah data hasil analisis Min-Max : = 303 karung = 151.500 Akumulasi biaya pemesanan dalam 1 bulan : = 12,58 X Rp 5.000 = Rp 62.900,-
Tahun
Bulan
Random
Simulated Activity
Simulated Cost
Numbers Demand
Demand
Order
Awal
Unit
Holding
Order
Inventory
Balance
Cost
Cost
Cost
375
Bulan Januari
0,036629109
350
0
25
Rp 22.500
Rp -
Rp 22.500
Februari
0,994074426
370
133.000
5
Rp 23.000
Rp 62.900
Rp 85.900
Maret
0,142557407
340
133.000
35
Rp 25.000
Rp 62.900
Rp 87.900
April
0,554340435
350
133.000
25
Rp 20.000
Rp 62.900
Rp 82.900
Mei
0,077201611
355
133.000
20
Rp 25.500
Rp 62.900
Rp 88.400
Juni
0,564308525
330
133.000
45
Rp 35.500
Rp 62.900
Rp 98.400
Juli
0,370253052
315
133.000
60
Rp 20.000
Rp 62.900
Rp 82.900
Agustus
0,639123525
300
133.000
75
Rp 30.000
Rp 62.900
Rp 92.900
September
0,776124817
320
133.000
55
Rp 50.000
Rp 62.900
Rp 112.900
Oktober
0,292611529
303
133.000
72
Rp 65.500
Rp 62.900
Rp 128.400
Rp 316.500
Rp
Rp 883.100
566.100 Interval Inventory Simulation Berikut adalah data hasil analisis EOI : Interval = 1 hari Batas maksimum Q* = 442 karung = 221.000 Batas minimum Q* = 372 karung = 186.000 Batas maksimum pemesanan Q* dalam 1 hari = 90 karung = 45.000
Akumulasi Batas Maksimum Pemesanan Q* dalam 1 bulan =
30 X 90 = 2.700 = 1.350.000 karung 1
Akumulasi biaya pemesanan dalam 1 bulan : =
30 X Rp 5.000 = Rp 150.000,1
Berikut adalah Tabel Simulasi dengan metode Min-Max : Tahun
Bulan
Random
Simulated Activity
Simulated Cost
Numbers Demand
Demand
Order
Awal
Unit
Holding
Order
Inventory
Balance
Cost
Cost
Cost
500
Bulan Januari
0,036629109
350
350
150
Rp 25.000
Rp 5.000
Rp 30.000
Februari
0,994074426
370
0
130
Rp 27.500
Rp -
Rp 27.500
Maret
0,142557407
340
350
160
Rp 23.500
Rp 5.000
Rp 28.500
April
0,554340435
350
0
150
Rp 25.000
Rp -
Rp 25.000
Mei
0,077201611
355
0
145
Rp 28.000
Rp -
Rp 28.000
Juni
0,564308525
330
330
170
Rp 30.000
Rp 5.000
Rp 35.000
Juli
0,370253052
315
0
185
Rp 32.500
Rp -
Rp 32.500
Agustus
0,639123525
300
0
200
Rp 29.000
Rp -
Rp 29.000
September
0,776124817
320
355
180
Rp 31.000
Rp 5.000
Rp 36.000
Oktober
0,292611529
303
0
197
Rp 32.000
Rp -
Rp 32.000
Rp
Rp
Rp
283.500
20.000
303.500
Regresi Linear sarung tangan karet Bulan
Penjualan(Yt)
Xi
(Xi) (Yi)
(Xi)²
Ft
Yt - Ft
Januari
375
1
375
1
360,6667
14,3333
Februari
360
2
720
4
356,75
3,25
Maret
365
3
1095
9
352,8333
12,1667
April
350
4
1400
16
348,9167
1,0833
Mei
320
5
1600
25
345
25
Juni
300
6
1800
36
341,0833
41,0833
Juli
330
7
2310
91
337,1667
7,1667
Agustus
355
8
2840
64
333,25
21,75
September
350
9
3150
81
329,3333
20,6667
Oktober
325
10
3250
100
325,4167
0,4167
Jumlah
3.105
45
15,290
285
b= a= MAD =
, ²
- 3,9167 X ,
= 3,9167 = 364,5833
= 16,2778
MSE = 403,287
20,6667
Analisis Economic Order Quantity (EOQ) Merupakan metode persediaan yang menggunakan reorder point (titik pemesanaan kembali) sebagai acuan dimana pemesanan akan dilakukan ketika mencapai titik tersebut. Besar kuantitas yang dipesan adalah sama. Berikut adalah data-data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan EOQ : a.
Permintaan dalam 1 tahun (D), periode oktober 2011
Permintaan dalam 1 tahun (D), periode oktober 2011
Tahun
2011
Permintaan
Permintaan
(sarung tangan kain)
(sarung tangan karet)
303
325
Bulan
Oktober
Sumber : Hasil Perhitungan penulis (2011) Karena pembelian ke supplier dalam jumlah karung (1 karung = 500 sarung tangan) b. Harga sarung tangan (P) Harga 1 karung = Rp 510.000 c. Biaya pemesanan (Co) Biaya pemesanan (order cost) didapat dari biaya yang dikeluarkan dalam sekali proses pemesanan ke supplier yang didalamnya mencakup biaya telepon, biaya kurir (pengiriman barang ke gudang), biaya kertas. Estimasi biaya pemesanan tersebut Co = Rp 5.000,- per sekali pesan d. Biaya penyimpanan (Cc) Berikut data-data biaya penyimpanan : Total biaya penyimpanan persediaan sarung tangan selama 1 bulan
Biaya Penyimpanan Persediaan
Estimasi
Biaya sewa tempat
Rp 3.000.000
Listrik
Rp 500.000
Air
Rp 100.000
Total
Rp 3.600.000
PT. Delijaya Global Perkasa saat ini memiliki total jenis sarung tangan sebanyak 2 variasi sarung tangan. Total biaya sebesar Rp 3.600.000,- merupakan total keseluruhan biaya untuk menyimpan seluruh jenis sarung tangan tersebut. Oleh karena itu, untuk menghitung persentase biaya penyimpanan per sarung tangan perbulan nyauntuk tiap jenis sarung tangan dari total keselurahan yang ada di dalam gudang selama 1bulan adalah sebesar : =
.
.
.
.
= 3,5 % Data yang diperlukan untuk melakukan perhitungan adalah selama 1 bulan, maka biaya penyimpanan selama 1 bulan adalah : = 1 X 3,5 % = 3,5 % e. Lead Time (L) L = 7 hari = 0,23 bulan f. Service Level (tingkat pelayanan) dan Safety Stock (SS) Permintaan akan obat setiap periodenya tidaklah selalu konstan. Kenyataannya jumlah demand selalu berubah-ubah (tidak pasti). Oleh karena itu untuk mengan kehabisan
stoktisipasi terjadinya out of stock (kehabisan stock), maka diperlukanlah adanya Safety Stock (persediaan pengaman). Tingkat pelayanan yang diinginkan perusahaan agar memenuhi kepuasan pelanggan adalah sebesar 95% (kemungkinan terjadinya kehabisan stok adalah sebesar 5%), maka tabel kurva normal didapat Z = 1,65 (tabel kurva normal terlampir). Untuk mencari standar deviasi diperlukan data-data historis penyimpangan yang terjadi antara rata-rata permintaan per bulan dengan permintaan yang terjadi agar dapat dianalisis standar deviasinya. Berikut adalah tabel perhitungan untuk mencari standar deviasi dari demand selama periode Januari 2011 s/d September 2012 : Perhitungan Standar Deviasi Tahun
Bulan
Demand
Average demand
(Di – d)
(Di – d)²
2011
Januari
375
345
30
900
Februari
360
345
15
225
Maret
365
345
20
400
April
350
345
5
25
Mei
320
345
-25
625
Juni
300
345
-45
2025
Juli
330
345
-15
225
Agustus
355
345
10
100
September
350
345
5
25
Total
3105
4.550
Standar Deviasi :
∑ ( Di − d ) ²
o =
n −1
o = =
4550 8
568,75
= 23,8 Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan telah didapat, maka untuk melakukan perhitungan Economic Order Quantity adalah sebagai berikut : EOQ =
2CoD Cc
EOQ =
X . √ X , %X .
=
.
. .
= 13.493 = 13 Dikarenakan satuan pembelian adalah per karung, maka dilakukan pembulatan, sehingga EOQ menjadi = 13 karung. Setelah mendapatkan standar deviasi, berikut perhitungan Safety Stock (SS) selama 1 bulan tingkat kepuasan sebesar 95% (Z = 1,65) :
SS = Z o
L
SS = 1,65 X 23,8 X √0,23 SS = 18,833 = 18 karung
Kemudian dapat di cari frekuensi (f) pemesanan selama 1 bulan yaitu sebagai berikut m=
D = Q
=
325 2
CcD 2Co
= 162,5 = 162 kali Titik pemesanan kembali (Reorder Point) ROP = SS + (LT X DD) DD = 325 : 300 = 1,08 ROP = 15 + (7 X 1,08) ROP = 22,56 = 22 karung Rata-rata tingkat persediaan (Average Inventory) I = SS + (1 2 X Q*) = 18 + (1 2 X 13) = 24,5 Turn Over Ratio (TOR) : TOR = =
325 ,
= 13,26 Total biaya persediaan (EOQ) dalam 1 bulan TC(EOQ) = (
)Co + (SS +
1 Q*) Cc 2
TC(EOQ) = (
325 1 ) Rp 5.000 + ( 18 + X 13 ) (Rp 510.000)(3,5%) 13 2
= Rp 43.857.500 Analisis Economic Order Interval (EOI) Model persediaan EOI memiliki interval waktu yang konstan dalam melakukan pemesanan kembali (reorder), tetapi kuantitas produk yang dipesan dapat berubah-ubah (dinamis) hingga mencapai optimal. Berikut adalah data-data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan EOI : a. Permintaan dalam 1 bulan (D) D = 325 karung b. Harga sarung tangan (P) P = Rp 510.000,- (1karung = 500 sarung tangan) c. Biaya pemesanan (Co) Co = Rp 5000 per sekali pesan d. Biaya penyimpanan (Cc) Cc = 3,5% dari harga per bulan Biaya penyimpanan selama 1bulan = 3,5% e. Lead Time (L) L = 7 hari = 0,23 bulan f. Service Level (tingkat pelayanan) dan Safety Stock (persediaan pengaman) Standar Deviasi (o) = 23,8 Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan barulah Fixed Order Interval dapat dicari dengan cara berikut :
T´ =
2Co CcD
T´=
2(5000) (3,5%)(510.000)(325)
T´= 4,151 Karena data historis diambil selama 1 bulan, maka data T´ perlu dilakukan penyesuaian sebagai berikut : T´ = 4,151 X 1 bulan = 4,151 bulan atau T´ = 4,151 X 1 bulan X 30 hari = 124,53 hari , dibulatkan menjadi 124 hari Jadi, interval dalam melakukan persediaan ialah dilakukan setiap 1 hari jarak antar reorder dilakukan. Setelah mendapatkan standar deviasi dan juga interval periode (T´) waktu pemesanan, barulah dapat dilakukan perhitungan Safety Stock (SS) selama 1 bulan dengan tingkat kepuasan sebesar 95% (Z= 1,65) : SS = Z o
T´ + L
SS = 1,65 X 23,8 X 4,151
0,23
SS = 80,238 = 80 karung EOI sedikit berbeda dengan metode EOQ, dimana ia memiliki target level (E) atau biasa dikenal dengan Maximum Inventory Level yaitu tingkat persediaan yang cukup besar dalam memenuhi permintaan selama interval pesanan T´ dan waktu tenggang L. Dimana perhitungannya : E = SS + d (T´ + L) E = 80,238 + 325 (4,151 + 0,23) E = 1.504,063 Æ 1.504 karung
Sehingga apabila perusahaan ingin melakukan pemesanaan kembali, maka kuantitas pemesanan dapat dihitung dengan rumus : Q* = Maximum Inventory Level (E) – sisa inventory akhir Rata-rata tingkat persediaan (Average Inventory) : I = SS + (1 2 d T´) = 80 + (1 2(325)(4,151) = 754,53 Æ 754 karung Order Quantity : Q(T´) = E – I = 1.504 – 754 = 750 karung Turn Over Ratio (TOR) : TOR =
D I
TOR =
325 754,53
TOR = 0,430 Total biaya persediaan (EOI) dalam 12 bulan : Tc (EOI) =
=
Co 1 + ( SS + d T´) Cc T´ 2
1 1 (Rp 5000) + (80 + (325) (4,151) (510.000) (3,5%) 4,151 2
= Rp 1.205.254.047
Analisis maximum – minimum system (Min - Max) Min-max system memiliki cara kerja dengan melihat batasan-batasan yang telah ditentukan seperti batas titik maksimum dan batas titik minimum. Dalam hal ini, batas minimum adalah batas safety stock dimana pada saat titik mencapai safety stock, maka dilakukanlah reorder point (pemesanan kembali). Sedangkan batas maksimum adalah kemampuan/kesediaan perusahaan dalam menginvestasikan uangnya dalam bentuk stok persediaan yang ada di gudang. Jadi dalam metode ini, batas maksimum dan batas minimum adalah yang terpenting dalam melakukan perhitungan. Berikut adalah data-data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan Min-max system : a. Permintaan dalam 12 bulan (D) D = 325 karung b. Harga sarung tangan (P) P = Rp 510.000,- (1karung = 500 sarung tangan) c. Biaya pemesanan (Co) Co = Rp 5000 per sekali pesan d. Biaya penyimpanan (Cc) Cc = 3,5% dari harga per bulan Biaya penyimpanan selama 12 bulan = 0,42% e. Lead Time (L) L = 7 hari = 0,23 bulan f. Safety Stock (persediaan pengaman) Pada metode min-max, terdapat perbedaan dalam menghitung safety stock, yaitu metode ini tidak memerlukan standar deviasi dan tingkat pelayanan dalam melakukan
perhitungannya,
melainkan
kebutuhan
rata-rata
perbulannya,
sehingga
didapat
perhitungan sebagai berikut : SS =
D n
SS =
325 1
SS = 325 karung Kemudian dalam metode ini terdapat variabel-variabel baru yaitu maximum stock dan minimum stock. dimana maximum stock adalah titik tingkat persediaan yang paling diijinkan, sedangkan minimum stock adalah titik dimana pemesanan dilakukan kembali. Berikut adalah perhitungan min stock dan max stock : Min stock = (DL) + SS = (325) X (0,23) + 325 = 399,75Æ 399 karung Max stock = (DL) + SS = (2) X (325) X (0,23) + 325 = 474,5 Æ 474 karung Setelah mendapatkan min stock dan max stock, maka jumlah pesanan dapat dihitung sebagai berikut : Order (min-max) = max stock – min stock = 474 – 399 = 75 karung Rata-rata tingkat persediaan (Average Inventory) I = SS + ( 1 2 Q* )
= 325 + (1 2 X 75 ) = 362,5 Turn Over Ratio (TOR) : TOR =
D I
TOR =
325 362,5
TOR = 0,896
Total biaya persediaan (Min-Max) dalam 1 bulan : D Co + CcD Q*
Tc (Min-Max) =
=
325 (Rp 5000) + (Rp 510.000) (3,5%) (325) 75
= Rp 580.146.666
Perpetual Inventory Simulation sarung tangan karet (Metode Monte Carlo) No
Demand
Frequency
Probability
Cumulative
Range probability
probability 1
375
1
0,0625
0,0625
0,0625 – 0,0625
2
360
-
0,0000
0,0625
0,0625 – 0,0625
3
365
1
0,0625
0,1250
0,0625 – 0,1250
4
350
-
0,0000
0,1250
0,1250 – 0,1250
5
320
-
0,0000
0,1250
0,1250 – 0,1250
6
300
1
0,0625
0,1875
0,1250 – 0,1875
7
330
-
0,0000
0,1875
0,1875 – 0,1875
8
355
-
0,0000
0,1875
0,1875 – 0,1875
9
350
1
0,0625
0,2500
0,1875 – 0,2500
10
325
-
0,0000
0,2500
0,2500 – 0,2500
Total
4
Sebelum menerapkan simulasi ini, akan terdapat sedikit penyesuaian data antara analisis EOQ yang terjadi dalam rentang waktu mingguan dengan hasil simulasi yang terjadi dalam rentang waktu bulanan, maka penyesuaian dilakukan terhadap hasil data dari EOQ tersebut yang diakumulasi data-data mingguan hingga mencapai bulanan agar dapat menyesuaikan dengan tabel simulasi. Perpetual Inventory Simulation Berdasarkan tabel, maka dibuat data sampel selama 1 tahun kedepan yang digunakan untuk uji coba simulasi. Dan kemunculan Random Number berdasarkan perhitungan acak dengan menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Excel dengan menggunakan rumus =RAND() untuk mendapatkan random number, kemudian random number tersebut dicocokan untuk masuk ke range probability yang sesuai, sehingga memberikan hasil demand yang baru untuk perhitungan simulasi. Berikut adalah data hasil analisis EOQ : Q* = 13 karung = 6.500 ROP = 22 karung = 11.000 Frekuensi pemesanan dalam 1 bulan = 162 x
Penyesuaian yang dilakukan : Rentang waktu dalam 1 bulan : =
162 = 13,5 kali pesan dalam 1bulan 12
Akumulasi jumlah pemesanan dalam 1 bulan : = 13,5 X 13 karung Batas maksimum pemesanan Q* dalam 124 hari = 1.504 karung = 752.000 Akumulasi batas maksimum pemesanan Q* dalam 1bulan =
30 X 1.504 124
= 363,87 = 181.935 karung Akumulasi biaya pemesanan dalam 1 bulan : =
30 X Rp 5.000 124
= Rp 1.209
Berikut adalah tabel simulasi dengan metode EOQ : Random Simulated Activity
Simulated Cost (Rp)
Numbers Tahun
Bulan
Unit Deman
Orde
Demand
Holding
Order
Inventory
Cost
Cost
Cost
Balanc d
r e
Awal Bulan
460
Januari
0,834019183
375
0
85
Rp 25.000
Februari
0,433485933
360
375
100
Rp 40.000
Rp 1.209
Rp 41.209
Maret
0,319394139
365
360
95
Rp 50.000
Rp 1.209
Rp 51.209
April
0,227348012
350
365
110
Rp 60.000
Rp 1.209
Rp 61.209
Mei
0,018688208
320
350
140
Rp 85.000
Rp 1.209
Rp 86.209
Juni
0,887131791
300
320
160
Rp 60.000
Rp 1.209
Rp 61.209
Juli
0,116700961
330
300
130
Rp 75.000
Rp 1.209
Rp 76.209
Agustus
0,728868891
355
330
105
Rp 80.000
Rp 1.209
Rp 81.209
September 0,365480875
350
355
110
Rp 55.000
Rp 1.209
Rp 56.209
Oktober
325
350
135
Rp 58.000
Rp 1.209
Rp 59.209
0,486202207 Total
Rp 588.000
Min-Max Inventory Simulation Berikut adalah data hasil analisis Min-Max : = 325 karung = 162.500 karung
-
Rp 25.000
Rp 10.881 Rp 598.881
Akumulasi biaya pemesanan dalam 1 bulan : = 13,5 X Rp 5.000 = Rp 67.500,-
Tahun
Bulan
Random
Simulated Activity
Simulated Cost
Numbers Demand
Demand
Order
Awal
Unit
Holding
Order
Inventory
Balance
Cost
Cost
Cost
385
Bulan Januari
0,834019183
375
0
10
Rp 21.000
Rp -
Rp 21.000
Februari
0,433485933
360
129.000
25
Rp 23.000
Rp 67.500
Rp 90.500
Maret
0,319394139
365
129.000
20
Rp 25.000
Rp 67.500
Rp 92.500
April
0,227348012
350
129.000
35
Rp 22.000
Rp 67.500
Rp 89.500
Mei
0,018688208
320
129.000
65
Rp 25.500
Rp 67.500
Rp 93.000
Juni
0,887131791
300
129.000
85
Rp 35.500
Rp 67.500
Rp 103.000
Juli
0,116700961
330
129.000
55
Rp 20.000
Rp 67.500
Rp 87.500
Agustus
0,728868891
355
129.000
30
Rp 30.000
Rp 67.500
Rp 97.500
September
0,365480875
350
129.000
35
Rp 53.000
Rp 67.500
Rp 120.500
Oktober
0,486202207
325
129.000
60
Rp 65.500
Rp 67.500
Rp 133.000
Rp
Rp
Rp 928.000
320.500
607.500
Interval Inventory Simulation Berikut adalah data hasil analisis EOI : Interval = 124 hari Batas maksimum Q* = 474 karung = 237.000 Batas minimum Q* = 399 karung = 199.500 Batas maksimum pemesanan Q* dalam 124 hari = 1.504 karung = 752.000 Akumulasi Batas Maksimum Pemesanan Q* dalam 1 bulan =
30 X 1.504= 363,87 = 181.935 karung 124
Akumulasi biaya pemesanan dalam 1 bulan : =
30 X Rp 5.000 = Rp 1.209 124
Berikut adalah Tabel Simulasi dengan metode Min-Max : Tahun
Bulan
Random
Simulated Activity
Simulated Cost (Rp)
Numbers Demand
Demand
Orde
Unit
Holding
Order
Inventory
r
Balan
Cost
Cost
Cost
ce Awal
500
Bulan Januari
0,834019183
375
320
125
Rp 24.000
Rp 5.000
Rp 29.000
Februari
0,433485933
360
0
140
Rp 27.500
Rp -
Rp 27.500
Maret
0,319394139
365
350
135
Rp 25.500
Rp 5.000
Rp 30.500
April
0,227348012
350
0
150
Rp 25.000
Rp -
Rp 25.000
Mei
0,018688208
320
0
180
Rp 28.000
Rp -
Rp 28.000
Juni
0,887131791
300
335
200
Rp 30.000
Rp 5.000
Rp 35.000
Juli
0,116700961
330
0
170
Rp 31.500
Rp -
Rp 31.500
Agustus
0,728868891
355
0
145
Rp 29.000
Rp -
Rp 29.000
September
0,365480875
350
355
150
Rp 31.000
Rp 5.000
Rp 36.000
Oktober
0,486202207
325
0
175
Rp 32.000
Rp -
Rp 32.000
Rp
Rp
Rp
283.500
20.000
303.500
3. SIMPULAN Hasil analisa yang telah dilakukan menghasilkan simpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan mengenai peramalan bulan Januari 2011 – September 2011 untuk produk sarung tangan kain dan sarung tangan karet dengan menggunakan Metode Regresi Linear, Metode Exponential Smoothing With Trend, Metode Exponential Smoothing, Metode Weighted Moving Average, Metode Moving Average, Metode Naïve, dengan menggunakan hasil akurasi peramalan MAD dan MSE yang paling terkecil yaitu pada metode regresi linear. 2. Setelah mendapatkan hasil peramalan akan permintaan produk sarung tangan kain dan sarung tangan karet pada bulan Januari 2011 – September 2011, maka akan dilakukan perhitungan mengenai jumlah pembelian produk yang ekonomis untuk perusahaan. Perhitungan persediaan produk dilakukan dengan menggunakan perhitungan secara manual. Maka dari hasil perhitungan tersebut perusahaan harus produksi produk sarung
tangan kain dan sarung tangan karet adalah 303 unit dan 325 unit agar kebutuhan konsumen bisa terpenuhi. 3. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan mengenai simulasi Monte Carlo bulan Januari 2011 – September 2011 Total Cost EOQ, EOI dan Min-Max untuk produk sarung tangan kain adalah Rp. 883.100, Rp 1.943.000, Rp 303.500 dan untuk sarung tangan karet adalah : Rp. 928.000, Rp 598.881, Rp 303.500.
Daftar Pustaka Assauri, Sofjan. (2001). Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi Fakultas Universitas Indonesia, Jakarta. Barato, Teguh. (2002). Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Ghalia Indonesia, Jakarta Chase, Jacob, Aquilano. (2004). Operation Management For Competitive Advantage, Tenth Edition. Mc Graw Hill. Heizer, Jay, Barry Rander. (2001). Operation Management Sixthy Edition. New Jersey: Prentice Hall. Heizer, Jay, Barry Rander. (2001). Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat. Heizer, Jay, Barry Rander. (2005). Manajemen Operasi (Judul Asli: Operation Management, diterjemahkan oleh: Dwianoegrahwati dan Indra Almadhy) Buku 1. Edisi ketujuh. Salemba Empat, Jakarta. Hendi; dkk. (2006). Business strategy. P85 Kakiay, Thomas J, (2004). Pengantar Sistem Simulasi. ANDI, Yogyakarta. Nasution, Arman Hakim. (2003). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi Pertama Cetakan Ke-dua. Guna Widya, Surabaya.
Suryani, Erma. (2006). Pemodelan & Simulasi. Graha Ilmu, Yogyakarta. Sarjono, Haryadi, Yulia Agustina dan Arko Pujadi. (2008). Analisis Peramalan Penjualan pada PT Multi Megah Mandiri Tahun 2009. Management Expose Volume 8 No 17., ISSN 1410-8631 September 2008 Sarjono, Haryadi. (2010). Aplikasi Riset Operasi. Salemba Empat, Jakarta. Tampubolon, Manahan P (2004). Manajemen Operasional, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta. Zulfikarijah, Fien. (2005). Manajemen Operasional, UMM Press, Malang. Zulfikarijah (2005). Manajemen Persediaan. Universitas Muhammadiyah, Malang.