perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS PENGGUNAAN FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PENUNJANG PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI (STUDI PADA MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI UNS 2012 )
SKRIPSI
Oleh :
SRI LESTARI PUSPITANINGSIH NIM K7408269
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS PENGGUNAAN FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PENUNJANG PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI (STUDI PADA MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI UNS 2012 )
Oleh : SRI LESTARI PUSPITANINGSIH NIM K7408269
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Sri Lestari Puspitaningsih, ANALISIS PENGGUNAAN FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PENUNJANG PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI (STUDI PADA MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI UNS TAHUN 2012, Skripsi, Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember, 2012. Tujuan penelitian ini adalah, 1) Untuk mengetahui penggunaan facebook sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh pada mata kuliah Pengantar Antropologi Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi tahun 2012, 2) Untuk mengetahui keunggulan facebook sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh pada mata kuliah Pengantar Antropologi Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi tahun 2012, 3) Untuk mengetahui hambatan dan upaya mengatasinya sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh pada mata kuliah Pengantar Antropologi Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi tahun akademi 2012. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis penelitian studi kasus, Sumber datanya adalah informan, Tempat dan peristiwa, arsip, responden, dan analisis dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah snowball sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, dan analisis dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi data (sumber), sedangkan analisis data menggunakan analisis interaktif. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan : (1) Pelaksanaan dalam Kegiatan Pembelajaran dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran. Facebook tidak hanya digunakan sebagai media penunjang tetapi juga digunakan secara penuh selama satu semester, karena dosen pengajar berada di luar negeri. Facebook digunakan sebagai media pembelajaran jarak jauh karena hampir semua mahasiswa menggunakan facebook. Facebook digunakan untuk komunikasi antara dosen dengan mahasiswa dan antar mahasiswa untuk membahas tentang perkuliahan, mengumumkan tugas dan ujian sehingga semua anggota bisa melihat semua informasinya digroup. 2) Keunggulan dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh yaitu : a) Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan pendidik, b) Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja, c) Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas, d) Meningkatkan keaktifan dalam kegiatan pembelajaran . 3) Hambatan-hambatan dalam Pembelajaran yang Menggunakan Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh yaitu : a) Perbedaan kecepatan akses dan keterlambatan dengan target yang telah ditentukan, b) Aplikasi eror, c) Terbatasnya karakter huruf, d) Fasilitas yang kurang memadai, Dari adanya hambatan di atas maka dapat dilakukan upaya untuk meminimalisir hambatan tersebut yaitu dengan : a) Materi yang diberikan harusnya singkat dan jelas dan jangan terlalu banyak, b) Memberikan kelonggaran deadline dan memberikan konfirmasi. commit to user Kata kunci: media pembelajaran, facebook, perguruan tinggi vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Sri Lestari Puspitaningsih, AN ANALYSIS OF FACEBOOK USE AS MEDIA TO SUPPORT THE LEARNING PROCESS AT UNIVERSITY (A STUDY ON THE COURSE OF INTRODUCTION TO ANTHROPOLOGY, THE STUDY PROGRAM OF SOCIOOGY AND ANTHROPOLOGY EDUCATION, SEBELAS MARET UNIVERSITY, YEAR 2012).
Skripsi : Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta, December 2012. The objectives of this research are to investigate: (1) the Facebook use as media to support distance learning on the course of Introduction to Anthropology at the Study Program of Sociology and Anthropology Education in 2012; (2) the excellence of the Facebook use as media to support distance learning on the course of Introduction to Anthropology at the Study Program of Sociology and Anthropology Education in 2012; and (3) the constraints and efforts to deal with them in the Facebook use as media to support distance learning on the course of Introduction to Anthropology at the Study Program of Sociology and Anthropology Education in 2012. This research used the qualitative research method, and it belonged to a case study. The samples of the research were taken by using the snowball sampling technique. The data of the research were gathered from informants, places and events, archives, respondents, and content analysis through in-depthinterview and content analysis. They were validated by using the data source triangulation, and were then analyzed by using the interactive technique of analysis. The results of the research are as follows. 1) The Facebook has been used not only as media to support the distance learning on the course of Introduction to Anthropology at the Study Program of Sociology and Anthropology Education in 2012, but also as regular media through the one full semester for the lecturer is overseas. The Facebook is used as media for the distance learning because nearly all of students use the social media. The facebook has been utilized for communication by the lecturer- students, and the students-students to discuss their lectures and to announce assignments and tests so that all of the members of the group can see the information. 2) The excellences of the Facebook use include the following: (a) increasing the interaction between the lecturer and the students; (b) enabling the aforementioned interaction to take place at any time and any place; (c) covering all of the students at widest; and (d) improving their activeness in the learning activities. 3) The constraints encountered to the Facebook use in the distance learning are as follows: (a) the difference in access speed and the lateness of the targeted information to be disseminated; (b) error in the computer application; (c) the limitation in the characters provided by the program; and the less adequate facilities. To minimize the constraints, the following can be done: (a) the learning material presented should be short, concise, and clear; (b) extending deadline in submitting every task commit and giving confirmation. to user Keywords: Learning media, Facebook, and university. vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO o Tugas kita bukanlah untuk berhasil, tugas kita adalah mencoba karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan membangun kesempatan untuk berhasil (Mario Teguh). o Do the best to get the best (No name). o Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda (Heather Pryor). o Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah (Thomas Alva Edison). o Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh (Confusius). o Jangan selalu menengok ke belakang, tapi pandanglah ke depan jika kamu ingin maju, karena masa lalu hanya perlu di kenang sebagai pembejaran (Peneliti). o Jika kita di cela, jangan biarkan celaan itu menjatuhkan semangat kita, tapi jadikan itu sebagai dorongan untuk membuktikan dan melakukan yang terbaik yang kita mampu (Peneliti)
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Seiring rasa syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :
”Bapak dan Ibu” Bapak dan ibu tercinta, sebagai rasa hormat dan baktiku
” Yang tersayang Mas A.W ” Terima kasih atas dukungan yang diberikan selama empat tahun ini.
”Teletubbies (dipsy <slamet>, lala
, poo)” Terima kasih atas persahabatan dan kebersamaannya.
”Teman-Teman PAP 2008” Terima kasih atas kerjasamanya selama ini.
”Teman-Teman Program Studi Pendidikan Sosiologi-Antropologi” Terimakasi atas bantuan yang telah diberikan.
”Almamater”
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ” ANALISIS PENGGUNAAN FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PENUNJANG PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI (STUDI PADA MATA KULIAH PENGANTAR ANTROPOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI UNS TAHUN 2012”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dan berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dekan dan Para Pembantu Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. 3. Dr. Wiedy Murtini, M.Pd selaku Ketua Program Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. Ign. Wagimin, M.Si selaku Ketua BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran Program Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Dr. Hery Sawiji, M.Pd, selaku pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Andre N. Rahmanto, S.Sos, M.Si selaku pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini. 7. Nurhadi, S.Ant., M.Hum. Selaku Dosen pengantar antropologi, yang telah memberi kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian. commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8. Bapak Suwito serta Ibu Mukhijah atas doa, cinta serta kesabaran yang senantiasa mengalir. 9. Maz A.W, yang tidak pernah bosan memberikan semangat, perhatian dan kesabaran selama empat tahun ini. 10. The Best fiends : Teletubbies (dipsy/andry), (lala/iyuk), (po/tika), terimakasih atas persahabatan dan persaudaraan yang indah selama ini. 11. Keluarga besar Administrasi Perkantoran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan UNS angkatan 08. 12. Teman-teman kost putri “Virgin” terimakasih atas berbagi kebahagiaan bagi peneliti. 13. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan peneliti. Meskipun demikian, peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca umumnya.
Surakarta,
Desember 2012
Peneliti
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………….
ii
HALAMAN PENGAJUAN………………………………........................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………….
iv
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………….....
v
HALAMAN ABSTRAK………………………………………………….. vi HALAMAN ABSTRACT………………………………………………… vii HALAMAN MOTTO……………………………………………………..
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………..
ix
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. x DAFTAR ISI………………………………………………………………
xii
DAFTAR GAMBAR...……………………………………………………
xv
DAFTAR TABEL………………………………………………………..
xvi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………
xvii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………………. 1 B. Perumusan Masalah…………………………………………… 4 C. Tujuan Penelitian ……………………………………………... 4 D. Manfaat Penelitian.……………………………………………. 5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan......................
6
1. Kajian tentang Jejaring Sosial Facebook……………....
6
a. Pengertian Jejaring Sosial Facebook………………
6
b. Aplikasi Facebook…………………………………
9
c. Manfaat Facebook…………………………………
11
d. Dampak Penggunaan Facebook…………………...
13
2. Kajian tentang Peranan Teknologi dan Komunikasi commit to PJJ……………………..…… user sebagai Media Penunjang 14
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Pengertian Peranan Teknologi…………………….. 14 b. Peranan Komputer dan Internet……………………
15
3. Kajian tentang Belajar dan pembelajaran……………....
16
a. Pengertian Belajar…………………………………. 16 b. Tujuan Belajar……………………………………..
17
c. Hasil penelitian yang Relevan……………………..
19
d. Kerangka Berpikir………………………................
20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………......
23
1. Tempat Penelitian ………………………………………… 23 2. Waktu Penelitian ………………………………………….
23
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian……………………………… 24 1. Pendekatan Penelitian …………………………………….. 24 2. Jenis Penelitian ……………………………………………
24
C. Data dan Sumber Data ……………………………………….
26
1. Data……………………………………………………......
26
2. Sumber data……………………………………………….
26
D. Teknik Sampling ……………………………………………..
28
E. Teknik Pengumpulan Data …………………………………...
29
F. Validitas Data………………………………………………... 30 G. Teknik Analisis Data ………………………………………… 31 H. Prosedur Penelitian …………………………………………... 34
BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian…………………………………... 36 1. Sejarah dan Perkembangan FKIP UNS……………………
36
2. Visi dan Misi FKIP UNS………………………………….
39
B. Deskripsi Temuan Penelitian…………………………………
42
C. Pembahasan…………………………………………………... 56 commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SASARAN A. Simpulan...................................................................................
62
B. Implikasi……………………………………………………… 65 C. Saran.........................................................................................
66
DAFTAR PUSTAKA………………………………........………………..
68
LAMPIRAN……………………………………………………………….
70
.
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Screen Aplikasi Jejaring Sosial Facebook…………..……………
10
Gambar 2. Skema Kerangka berpikir pnelitian kualitatif…………………….
22
Gambar 3. Komponen Analisis Data dan Model Interaksi…………………...
32
Gambar 4 Skema Prosedur Penelitian…………………………………...........
35
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Gambar 1 Tabel Waktu Penelitian…………………………………………….
70
Gambar 2 Tabel Silabus……………………………………………………….
71
Gambar 1 Tabel Daftar Informan……………………………………………..
82
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Jadwal Penelitian……………………………………………………………..
70
2. Silabus………………………………………………………………………...
71
3. Field Note……………………………………………………………………..
76
4. Daftar informan………………………………………………………………
82
5. Gambar dalam group…………………………………………………………
83
6. Foto-Foto………………………………………………………………………. 7. Surat Permohonan Ijin Penelitian………………………………………..….. 8. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi…………………………….……….. 9. Surat Permohonan Ijin Research/Try Out……………………………..……..
commit to user
xvii
90 92 95 97
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia pendidikan dan pengajaran sudah tidak pernah sepi dari pembaharuan-pembaharuan. Pembaharuan itu dapat berasal dari berbagai pihak, dan perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat diikuti oleh kemajuan teknologi informasi, sehingga memudahkan seseorang untuk memperoleh informasi dengan cepat. Salah satu produk teknologi yang dapat digunakan sebagai sarana timbalbalik media komunikasi adalah internet. Kehadiran internet telah memberikan perubahan secara revolusioner terhadap cara hidup dan aktivitas manusia seharihari. Melalui internet, setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh berbagai informasi yang mereka butuhkan. Meskipun internet termasuk hal yang belum lama di Indonesia, akan tetapi penggunaan dan pngembangan internet di Indonesia meningkat begitu pesat dan menjadi trend di semua kalangan. Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ciptaan manusia. Fungsi internet bermacam-macam, salah satunya adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial dunia maya. Jejaring
sosial
merupakan
suatu
layanan
dari
sebuah
cakupan
sistem software internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar. Situs jejaring sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak senangi remaja pada masa kini sekarang adalah facebook, friendster, My Space dan twitter. Media sosial yang berkembang saat ini, telah menarik perhatian semua kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua telah menggunakan media sosial yang digunakan sebagai media interaksi dengan orang lain disekitaranya. Mereka berasumsi bahawa teknologi ini yang paling menjanjikan dan merengkuh banyak kalangan. Teknologi ini menyediakan pengiriman pesan , pembuatan blog, media streaming, dan tagging. Maka situs commit to user pertemanan dan jejaring sosial hadir sebagai kendaraan yang dapat dimanfaatkan-
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
untuk kehidupan dalam komunikasi interpersonal. Sekarang ini jejaring sosial seperti facebook lebih popular dibandingkan email dan lain-lain. Facebook merupakan sebuah sarana sosial yang membantu masyarakat untuk berkomunikasi lebih efektif dan efisien, tidak dapat dipungkiri hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh bagi masyarakat, baik itu berdampak positif ataupun negatif. Pengaruhnya tidak terbatas terhadap kalangan tertentu saja, tapi juga meluas ke semua kalangan baik kalangan terpelajar atau bukan kalangan terpelajar. Pada praktiknya, penggunaan media sosial paling banyak dilakukan oleh kaum remaja. Media sosial tersebut menjadi tempat intreraksi yang menarik bagi mereka, karena selain sebagai tempat untuk belajar, media tersebut juga memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan orang lain dalam jarak jauh. Sehingga kemunculan media sosial tersebut, dianggap menghilangkan jarak dan batas-batas negara. Fasilitas yang ditawarkan oleh media sosial menjadi daya tarik tersendiri bagi remaja untuk mendalami dan memanfaatkannya secara maksimal. Perkembangan teknologi dan informasi telah diterima positif oleh kaum muda sekarang. Mereka tidak tanggung-tanggung menghabiskan materi, waktu, dan tenaga untuk dapat mengakses jejaring sosial tersebut. Besarnya keinginan mereka untuk mengakses media sosial memunculkan paradigma bahwa remaja dan media sosial tidak dapat dipisahkan. Hal demikian, tentunya membawa dampak yang cukup jelas, baik dari sisi negatif maupun dari sisi positifnya. Dampak positif yang paling mereka rasakan dengan mengakses jejaring sosial facebook adalah dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya, mereka dapat saling bertukar pikiran satu sama lain serta memperoleh teman baru hanya dengan duduk di depan komputer saja. Adapun dampak negatif yang timbul dari jejaring sosial facebook antara lain apabila tidak dimanfaatkan dengan baik maka dapat memberikan pengaruh yang buruk. Jika melihat dampak yang ditimbulkan oleh adanya media sosial, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi. Apabila remaja memanfaatkan media sosial dengan baik, maka mereka akan mendapatkan hasil yang baik pula tetapi sebaliknya jika media sosial dimanfaatkan oleh remaja tanpa melihat nilai moral dan etika maka akan commit user Dengan demikian, remaja harus menghasilkan dampak yang kurang baiktopula.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
hati-hati dalam memanfaatkan media sosial yang ada. Remaja harus bisa melihat setiap kemungkinan-kemungkinan peluang yang akan timbul dari kegiatan mereka. Tidak hanya kehidupan umum saja yang terkena pengaruh dari situs jejaring sosial, namun pengaruhnya mulai dirasakan dalam dunia pendidikan. Pengaruh positif yang dirasakan dalam dunia pendidikan yang mungkin dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah facebook mulai di manfaatkan sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh. Sehingga pembelajaran akan tetap bisa berlangsung meskipun tidak bisa bertatap muka secara langsung. Tetapi masih terdapat sedikit kendala yang didapat dalam pelaksanaannya, seperti tidak semua mahasiswa yg mempunyai komputer dan modem untuk melaksanakan aktifitas ini, tapi juga gangguan akses yang sering terjadi. Universitas
Surakarta
Sebelas
Maret
(UNS)
adalah
salah
satu universitas negeri di Indonesia yang berada di Kota Surakarta. Dalam usianya yang lebih dari tiga dasa warsa UNS-Solo telah berkembang menjadi salah satu universitas yang terpandang di Indonesia. Berbagai fasilitas dan infrastruktur tersedia relative lengkap dan cukup memadai. Pengembangan program studi, peningkatan kualitas SDM dalam peningkatan peran serta unit-unit penunjang dan lembaga telah memberikan hasil yang signifikan bagi kemajuan kelembagaan. Universitas yang menyediakan berbagai program studi yang meliputi program sarjana, pascasarjana dan program pendidikan dokter spesialis. Program sarjana dibagi menjadi beberapa fakultas : (1) Fakultas Sastra dan Seni Rupa, (2) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), (3) Fakultas Hukum, (4) Fakultas Ekonomi, (5) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, (6) fakultas Kedokteran, (7) Fakultas Pertanian, (8) Fakultas tehnik, (9) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Menurut hasil pengamatan yang dilakukan peneliti melalui observasi sebagian besar hasil belajar mahasiswa FKIP tahun akademik 2012/2013 menunjukkan bahwa banyaknya mahasiswa yang menggunakan jejaring facebook, sehingga facebook digunakan sebagai media penunjang pembelajaran, karena dosen Pengantar Antropologi berada di luar negeri. Dengan facebook, dosen dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
mahasiswa bisa berkomunikasi secara intens, meskipun tidak bertatap muka secara langsung. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang : “Analisis Penggunaan Facebook Sebagai Media Penunjang Pembelajaran Di Perguruan Tinggi (Studi Pada Mata Kuliah Pengantar Antropologi Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Uns Tahun 2012”
B. Rumusan Masalah Adanya rumusan masalah yang jelas, diperlukan agar dapat memberikan jalan yang mudah di dalam pemecahan masalah. Berdasarkan pada latar belakang tersebut di atas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan/implementasi dalam penggunaan facebook sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh? 2. Apa saja manfaat dari pembelajaran dengan menggunakan facebook sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh? 3. Apa saja hambatan dan upaya pemecahan masalah dalam pembelajaran dengan penggunaan jejaring sosial facebook sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Untuk
mengetahui
penggunaan
facebook
sebagai
media
penunjang
pembelajaran jarak jauh. 2. Untuk mengetahui manfaat penggunaan facebook sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh. 3. Untuk mengetahui hambatan dan upaya pemecahan masalah dalam mengatasi hambatan
dalam
penggunaan
facebook
pembelajaran jarak jauh. commit to user
sebagai
media
penunjang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5 D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik yang bersifat teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Teoritis Untuk menambah dan memperluas khasanah ilmu pengetahuan di bidang komunikasi yang berhubungan dengan media elektronik seperti jejaring sosial facebook sebagai media penunjang pembelajarn jarak jauh. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Dosen Sebagai bahan kajian dan masukan tentang keunggulan media elektronik seperti facebook sebagai penunjang media pembelajaran jarak jauh. b. Bagi peneliti lain Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan rujukan terutama yang berkaiatan dengan masalah penelitian ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori Dunia pendidikan saat ini dari waktu ke waktu mengalami perkembangan dan penyempurnaan, sehingga diharapkan akan mampu memberikan perbaikan dalam proses belajar mengajar yang berlangsung. Saat ini teknologi juga mengalami perkembangan yang sangat pesat sehigga banyak teknologi yang bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Dalam bab ini akan dibahas beberapa tinjauan tentang media pembelajaran yang meliputi: 1. Tinjauan tentang Jejaring Sosial Facebook 2. Tinjauan tentang Peranan Teknologi dan Komunikasi sebagai Media Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh 3. Tinjauan tentang Belajar dan Tujuan pembelajaran
1. Tinjauan tentang Jejaring Sosial Facebook a. Pengertian Jejaring Sosial Perkembangan teknologi mempunyai peran yang sangat tinggi dan ikut memberikan arah perkembangan dunia pendidikan. Dalam sejarah perkembangan pendidikan, teknologi informasi adalah bagian dari media yang digunakan untuk menyampaikan pesan ilmu pada orang banyak. Layanan online dalam pendidikan baik bergelar maupun tidak bergelar pada dasarnya
adalah
memberikan
pelayanan
pendidikan
bagi
pengguna
(mahasiswa) dengan menggunakan internet sebagai media. Pendidikan jarak jauh dapat memanfaatkan teknologi internet secara maksimal, dapat memberikan efektifitas dalam hal waktu, tempat dan bahkan meningkatkan kualitas pendidikan. Ciri-ciri teknologi internet yang selalu dapat diakses kapan saja, dimana saja, serta menawarkan segala kemudahannya telah menjadikan internet suatu media yang sangat tepat bagi perkembangan commit to user pendidikan jarak jauh.
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
Seiring dengan perkembangan internet yang semakin pesat itu, banyak situs jejaring sosial dan aplikasi pertemanan, promosi dan aplikasiaplikasi lain. Di antaranya adalah googletalk, yahoo, live messanger, friendster, dan terutama facebook. Istilah jejaring sosial ini diperkenalkan oleh profesor J.A.Barnes di tahun 1954. Istilah lain dari situs jejaring sosial adalah situs pertemanan, dengan situs pertemanan ini kamu bisa mencari dan mendapatkan banyak teman jika telah terdaftar dalam situs pertemanan ini. Karena situs pertemanan ini menggunakan jaringan internet tentunya teman-teman yang didapatkan bisa dari berbagai daerah, baik dalam negeri maupun luar negeri. Situs jejaring sosial merupakan situs yang banyak sebagai media penyediaan informasi bagi masyarakat awam di Indonesia. Hal ini disebabkan karena terbukti situs jejaring sosial merupakan situs internet yang paling sering dikunjungi onliner Indonesia. Situs-situs semacam Facebook, Friendster dan Twitter sangat ramai diakses oleh masyarakat dibandingkan situs-situs yang lain. Wahid (2009) mengemukakan bahwa “Facebook adalah dimana para pengguna jejaring social dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga dapat menambah teman-teman mereka, mengirim pesan dan memperbaruhi profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya dan semua dapat didapatkan dalam aplikasi jejaring social facebook”. Di Indonesia dulunya situs layanan jejaring sosial dirajai oleh friendster, tapi saat ini yang sangat begitu populer adalah layanan dari facebook. Facebook mampu mengalahkan friendster karena memiliki banyak kelebihan. Diantaranya adalah, tampilan facebook lebih simpel dibanding situs jaringan sosial lainnya yang lebih menonjolkan grafis seperti friendster, myspace, dan lain-lain. Mempunyai menu yang lebih lengkap dan mudah untuk dimengerti sehingga memudahkan para pengguna facebook yang masih pemula. Di facebook pengguna dapat mengetahui siapa-siapa saja teman to userfasilitas chatting online, sehingga pengguna yang sedang onlinecommit dan terdapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
pengguna dapat melakukan chatting secara langsung dengan pengguna lainnya yang sedang online. Apalagi dalam hal translate bahasa, facebook nomer satu. Karena facebook menyediakan layanan translate bahasa-bahasa yang lebih lengkap. Penggunaan situs jaringan pertemanan tidak hanya menimbulkan pengaruh dan dampak secara langsung pada orang yang sedang menggunakan fasilitas ini, tetapi juga secara tidak langsung pada orang lain dan lingkungan. Sama dengan hal lainnya, penggunaan situs jejaring sosial khususnya Facebook tidak akan menimbulkan dampak yang buruk jika digunakan sebagaimana mestinya, normal, dan tidak berlebihan. Namun, jika terlalu sering menggunakan fasilitas ini, dikhawatirkan akan terjadi ketergantungan yang tidak sehat, serta penyalahgunaan fasilitas yang tidak benar. Inilah yang mendorong penulis untuk membuat sebuah perwujudan ide tentang sebuah situs sejenis facebook yang intinya adalah penyajian informasi mengenai IT. Facebook adalah sebuah website situs jejaringan sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Kita dapat memasukkan daftar teman- teman, mengirim pesan dan memperbaharui profil pribadi kita agar dapat mengetahui siapa kita. facebook dibuat oleh Mark Zuckerbeg yang diluncurkan pada 4 Februari 2004, dia adalah anak Amerika keturunan yahudi salah satu dari tiga pendiri facebook yang saat ini bertindak sebagai SEO Facebook. Sebelum sukses dengan situs facebooknya pada usia 20 tahun dia pernah membuat situs jaringan sosial yang bernama Cousematch dan Facemash. Pengguna facebook kini dapat bebas bergabung ke banyak jaringan yang diatur berdasarkan kota, lokasi kerja, sekolah maupun negara. Jaringan-jaringan ini kemudian akan menghubungkan para anggotanya. Sesama pengguna dapat berhubungan dengan teman-temannya dan bisa saling melihat isi profil pengguna facebook. Pengguna facebook juga bisa update status, add friend, atau kegiatan di facebook lainnya dengan mengirim SMS. Hampir sama dengan SMS commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
Banking. Seiring perjalanan waktu, facebook menambahkan beberapa fitur baru ke dalam situsnya. Pada September 2006, facebook mengumumkan peluncuran News Feed/Rangkaian Kabar Berita yang berisi kilasan informasi dari masingmasing pengguna. Mulanya fitur ini bersifat terbuka dan bisa dilihat oleh siapa saja. Namun setelah mendapat keluhan dari beberapa pengguna, pihak facebook merubah pengaturan fitur ini sehingga kini pengguna dapat mengatur mana yang bisa ditampilkan di News Feed/Rangkaian Kabar Berita dan mana yang tidak. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah tingkat atas , tempat kerja atau wilayah geografis. Situs jejaring sosial facebook kian populer. b. Sekilas tentang Facebook Facebook sebagai jejaring dan media social, merepresentasikan individu sebagai anggota jejaring sosial dengan penanda Akun dan password. Akun yang disyaratkan adalah sebuah alamat email, yang selain menjadi ID untuk log-in , juga akan menjadi alamat pengiriman notifikasi. Akun ini mempunyai atribut nama pengguna yang merupakan identitas pengenal anggota Facebook dan juga bagi anggota facebook yang lain. Hubungan antara pengguna yang satu dengan yang lain disebut friendship. Sehingga suatu pengguna yang berelasi dengan pengguna yang lain,disebut sebagai friend. Sejauh ini diperoleh informasi bahwa jumlah maksimum friends yang bisa dimiliki oleh seorang pengguna facebook adalah sebanyak 5000. Setiap pengguna yang log-in ke dalam facebook akan mendapatkan screen sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
1. Profile pengguna, berisi nama serta data pengenal yang lain mengenai pengguna. Dilengkapi dengan gambar pengenal pengguna. 2. Tanda Notifikasi, merupakan catatan dan pemberitahuan/notifikasi tentang adanya informasi terbaru dari friend yang terkait dengan pengguna. Warna merah dan angka yang ditunjukkan merupakan jumlah notifikasi terbaru yang masuk dan belum dibaca oleh pengguna. Notifikasi pada Mobile device dilengkapi dengan suara sehingga bisa menarik perhatian pemilik tentang adanya informasi terbaru yang terkait dengan akun facebooknya. 3. Pilihan Status, merupakan fungsi utama yang dipergunakan oleh pengguna facebook untuk berinteraksi dengan friend-nya dengan berbagi status. Secara baku, status yang bisa dibagikan dengan friends adalah: a. Text, biasanya tentang keadaan atau sistuasi yang dialami atau dirasakan oleh pengguna dan ingin membaginya dengan para friend yang dimiliki. b. Photo, adalah status berisi gambar. Ini adalah status paling populer yang dipergunakan oleh para pengguna facebook. c. Link, adalah status yang berisi link ke suatu alamat website. d. Video, adalah status yang berisikan rekaman digital peristiwa dan suara. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
e. Question, adalah status yang berisikan pertanyaan yang diajukan kepada friends untuk mendapatkan jawaban. Misalnya menanyakan opini friend terhadap sesuatu. 4. Pengaturan akun, merupakan menu-menu dimana profile, hak akses, keamanan serta bentuk notifikasi yang diharapkan diatur. 5. Event, yaitu daftar kegiatan yang diagendakan, baik oleh pengguna ataupun karena ada undangan dari friend pengguna. 6. Chatting, adalah sebuah fasilitas yang memungkinkan pengguna facebook berkomunikasi secara real time dengan friend yang pada waktu yang sama sedang online juga. 7. Wall, yaitu area dimana para pengguna yang terhubung (friend) mengetahui statusstatus yang dibagi oleh para friend. 8. Komentar, yaitu dokumentasi komentar atas suatu status. Komentar akan ditata sesuai dengan urutan waktu komentar diberikan. 9. Foto friend, yaitu tempat dimana ditampilkan gambar-gambar profile friend yang dimiliki oleh pengguna. 10. Aplikasi dan Game, yaitu nama-nama aplikasi penunjang dan permainan yang dipergunakan oleh pengguna. 11. Daftar Group, yaitu daftar nama semua group/kelompok dimana pengguna terdaftar/bergabung. Setiap pengguna facebook dapat bergabung sebanyakbanyaknya +/-200 group dan pada satu group sebanyak-banyaknya dapat mempunyai anggota sejumlah 5000. c. Manfaat Jejaring Sosial Facebook Sebagai Akses Pembelajaran Dilihat dari posisi positifnya, menurut Wahid (2009), maraknya pemanfaatan sosial network digunakan untuk dimanfaatkan dalam dunia pendidikan sebagai salah satu media pembelajaran. Facebook mempunyai fitur yang kaya dan penggunanya yang banyak dikalangan remaja, banyak yang berpendapat bahwa facebook dapat di optimalisasikan untuk mendukung pengembangan proses pembelajaran untuk siswa atau mahasiswa yaitu sebagai alat pembelajaran. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
Menurut Wijayakusuma (2010), menyatakan
bahwa sebagai
pendidik kita harus bisa memanfaatkan facebook untuk menunjang pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya dalam kelas, tetapi bisa dilakukan di luar kelas. Pembelajaranpun menjadi lebih menarik dan menyenangkan, dan kita mampu memanfaatkan teknologi seperti facebook ke dalam pembelajaran kita. Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi memberikan dampak positif dalam pengembangan bidang pendidikan yang lebih baik karena menyediakan media untuk proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan, salah satunya dengan memanfaatkan facebook sebagai media kegiatan pembelajaran. Menurut Mangkulo (2010) kegiatan belajar yang dapat dilakukan dengan menggunakan facebook adalah dengan cara menjalankan beberapa fungsi yang dapat diaplikasikan pada sistem pembelajaran online yaitu : 1. Untuk menyampaikan materi pembelajaran Facebook
dapat
digunakan
untuk
menyampaikan
materi
yang
berhubungan dengan pembelajaran dengan cara : a. Menggunakan aplikasi link, link ini dapat menuju ke alamat website di internet yang memuat materi pembelajaran. Sehingga para mahasiswa cukup mengklik link tersebut untuk melihat materi yang disampaikan; b. Menggunakan status atau berita, penulisan tersebut dapat digunakan untuk menyampaikan pengumuman-pengumuman; c. menggunakan note, note ini dapat digunakan untuk menyampaikan materi penunjang pembelajaran. 2. Untuk jadwal pembelajaran dan evaluasi Dengan facebook dosen dapat membuat jadwal perkuliahan atau evaluasi secara online. 3. Untuk tempat diskusi Facebook dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan diskusi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
d. Dampak Penggunaan Facebook di Kalangan Pelajar Penggunaan situs jaringan memberikan dampak atau pengaruh potitif dan negatif. Adapun beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari pengguna facebook, menurut Taylor Nelson Sofres (2009) antara lain : 1. Membuat seseorang menjadi susah bergaul dan menyendiri Situs jejaring sosial membuat penggunanya memiliki dunia sendiri, sehingga sebagian besar dari mereka yang tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya. 2. Kurangnya Sosialisasi dengan Lingkungan Bagi peserta didik (mahasiswa) yang seharusnya belajar bersosialisai dengan lingkungan dan mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk dunia maya bersama teman-teman di komunitas jejaring sosialnya, yang rata-rata membahas sesuatu yang tidak penting. Akibatnya kemampuan interaksi siswa menurun. 3. Menghamburkan Uang Akses internet untuk membuka situs jejaring sosial jelas mempengaruhi kondisi keuangan mahasiswa (kalau mengakses dari warnet).. 4. Berkurangnya Waktu Belajar Mahasiswa Hal ini sudah jelas, karena dengan mengakses internet dan membuka situs jejaring sosial siswa akan lupa waktu, sehingga yang dikerjakannya hanyalah itu-itu saja. Menurut Ibrahim (1982) dalam Dubatar (2008) dampak positif dari penggunakan jejaring sosial facebook adalah sebagai berikut : 1. Dengan facebook kita bisa bertukar pikiran dengan sangat mudah. Pertukaran informasi. Contoh ketika kita butuh seuatu dan ingin tahu tentang sesuatu tinggal kita tulis dalam setatus maka akan banyak respon dari teman-teman kita. 2. Facebook dapat juga dimanfaatkan untuk tempat penyampaian ide dan gagasan yang terdapat dalam pikiran kita. Membangun komunitas melalui pages atau group dengan tujuan yang baik akan sangat commit to user bermanfaat.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
3. Melalui facebook kita juga dapat mengetahui hal-hal baru yang sedang berkembang atau popular. 2. Peranan
teknologi
dan
komunikasi
sebagai
media
penunjang
pembelajaran jarak jauh. a. Peranan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh. Rentra Depdiknas tahun 2005-2009, menegaskan pemanfaatan teknologi
informasi
dan
komunikasi
sebagai
sarana
penunjang
pembelajaran jarak jauh. TIK akan dimanfaatakan secara optimal dalam fungsinya sebagai media pembelajaran jarak jauh, dan juga untuk memfasilitasi menegemen pendidikan. Pemanfaatan TIK menyebebkan tumbuh dan berkembangnya distance learning dan virtual university. Bahkan tak kurang pakar ekonomi peter Drucker (majalah Forbes 15 Mei 2000). mengatakan bahwa “tringgered by the internet, continuing adult education may become our greatest growth industry”. Virtual university memiliki karakteristik yang scalable,
yaitu dapat menyediakan
pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hamya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas, jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 50 orang. Virtual University dapat diakses oleh siapa saja darimana saja. Perkembangan TIK, telah mendorong berkembangnya PJJ. PJJ adalah suatu model pembelajaran yang membebaskan peserta didik untuk dapat belajar tanpa terikat oleh ruang dan waktu dengan sesedikit mungkin bantuan dari orang lain. Karena keterpisahan jarak inilah maka dalam PJJ materi pembelajaran dikembangkan, dikemas dan disampaikan melalui media dalam berbagai jenis dengan memanfaatkan TIK sehingga dapat digunakan peserta didik untuk belajar mandiri. Belajar mandiri tidak berarti belajar sendiri, melainkan belajar dengan prakarsa dan tanggung jawab sendiri dengan bantuan minimal dari orang lain. Dalam sistem PJJ tentu tidak mengandalkan kehadiran pengajar user peserta didik, karena tidak untuk sering bertatap commit muka todengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
memungkinkannya peserta didik untuk sering datang ketempat belajar pada waktu yang ditentukan. Oleh karena itu kehadiran pengajar harus digantikan oleh kehadiran bahan belajar yang dirancang khusus untuk dapat dipelajari secara mandiri, didiskusikan dengan teman kelompok belajar. Bentuk bahan belajar tersebut biasanya dengan memanfaatkan TIK dalam berbagai kombinasi dari berbagai media. Kehadiran media yang berbasis TIK dalam sistem belajar jarak jauh menurut Atwi Suparman dan Aminudin Zuhairi (2004:185) berfungsi sebagai sumber belajar utama seperti halnya guru atau dosen dalam pembelajaran konvensional. Pemanfaatan sarana media yang berbasis TIK ini memungkinkan terjadinya interaksi dan komunikasi antara peserta didik dengan tenaga pengajar atau dengan bahan belajar, bahkan dengan penyelenggaraan PJJ. Dengan demikian peserta didik dapat belajar dimana saja dan kapan saja selama media belajar dan sarana komunikasi dua arah tersedia sehingga memungkinkan dapat berinteraksi untuk membahas materi. b. Komputer dan internet Pembelajaran berbasis computer dapat dimasukan dalam dua kategori yaitu komputer mandiri (standalone) dan komputer jaringan. Pada pembelajaran dengan komputer dalam jaringan, interaktivitas peserta didik menjadi lebih banyak alternatifnya. Institusi penyelenggara PJJ menyediakan komputer server untuk melayani interaksi melalu web server, e-mail server, mailinglist server, chat server dan jejaring sosial Menurut Hardhono (2002:9) rasional pemilihan jaringan komputer bagi pengembangan PJJ melalui berbagai aspek, antara lain : 1. Jaringan komputer internet mampu mendukung komunikasi dua arah antara peserta didik dan pendidik, yang merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pendidikan. Komunikasi dua arah ini dapat bersifat individual dan kelompok sehingga mempunyai potensi untuk melayani kebutuhan belajar masing-masing individu yang commit to user sangat bervariasi. Dismping itu, komunikasi pun dapat berupa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
komunikasi multimedia, sehingga memperkaya proses pembelajar sehingga diharapkan proses belajar lebih berkualitas. 2. Memanfaatkan jaringan komputer internet dalam PJJ mempunyai nilai tambah bagi peserta didik, kehidupan dewasa ini telah diwarnai dengan
ledakan
informasi
sebagai
hasil
dari
pertumbuhan
masyarakat maupun hasil dari pengembangan sains dan teknologi. Pada masa yang akan datang ledakan informasi ini bukannya semakin reda namun semakin besar dan cepat. Oleh karena itu pperlu adanya
kemampuan
untuk
mencari
informasi,
menyeleksi,
mengolah, dan menyimpannya sehingga informasi yang diperoleh dapat dipakai untuk mengambil keputusan. 3. Tinjauan tentang Belajar dan Tujuan Pembelajaran a. Pengertian Belajar Menurut W. S Winkel (2000: 53), “Belajar adalah suatu aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan
yang
menghasilkan
perubahan-perubahan
dalam
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap”. Dari pendapat tersebut tampak bahwa belajar sesungguhnya dapat dicapai melalui proses yang bersifat aktif sehingga menghasilkan perubahan. Syaiful Bahri Djamarah (2002: 13) mengatakan “Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya
yang
menyangkut
kognitif,
afektif,
dan
psikomotorik”. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah perubahan jiwa yang mempengaruhi seseorang. Belajar menurut Sardiman A. M (2001: 20) “upaya perubaha tingkah laku, penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya”. Sedangkan menurut Nana Sudjana (2000: 28) bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah “ Proses mereaksi terhadap semua to user situasi yang ada di sekitarcommit individu. Belajar adalah proses yang diarahkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Apabila kita membicarakan tentang belajar maka kita berbicara bagaimana mengubah tingkah laku seseorang”. Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh setiap individu secara sadar dan aktif sehingga menghasilkan suatu perubahan dalam tingkah laku, kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan/kecakapan) yang dilakukan karena adanya pengalaman dan latihan dalam waktu yang relatif lama. b. Pengertian Tujuan Pembelajaran. Kegiatan menyusun rencana pembelajaran merupakan salah satu tugas penting dosen dalam memproses pembelajaran mahasiswa. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional yang dituangkan dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang : Standar Proses disebutkan bahwa salah satu komponen dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu adanya tujuan pembelajaran yang di dalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Gagasan perlunya tujuan dalam pembelajaran pertama kali dikemukakan oleh B.F. Skinner pada tahun 1950. Kemudian diikuti oleh Robert Mager pada tahun 1962 yang dituangkan dalam bukunya yang berjudul Preparing Instruction Objective. Sejak pada tahun 1970 hingga sekarang penerapannya semakin meluas hampir di seluruh lembaga pendidikan di dunia, termasuk di Indonesia. Merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) berikut ini dikemukakan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli. Robert F. Mager (1962) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Kemp (1977) dan commit to userbahwa tujuan pembelajaran suatu David E. Kapel (1981) menyebutkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan
yang
diwujudkan
dalam
bentuk
tulisan
untuk
menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Henry Ellington (1984) bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar. Sementara itu, Oemar Hamalik (2005) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran . Meski para ahli memberikan rumusan tujuan pembelajaran yang beragam, tetapi semuanya menunjuk pada esensi yang sama, bahwa : 1. Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran; 2. Tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik. Yang menarik untuk digarisbawahi yaitu dari pemikiran Kemp dan David E. Kapel bahwa perumusan tujuan pembelajaran harus diwujudkan dalam bentuk tertulis. Hal ini mengandung implikasi bahwa setiap perencanaan pembelajaran seyogyanya dibuat secara tertulis (written plan). Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagi guru maupun siswa. Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu: 1. Memudahkan berkomunikasi dalam kegiatan belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajarnya secara lebih mandiri. 2. Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar. 3. Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran. 4. Memudahkan guru mengadakan penilaian. W. James Popham dan Eva L. Baker (2005) mengemukakan to user tujuan pembelajarannya dalam bahwa guru diharuskancommit menuliskan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
bentuk bahan yang akan dibahas dalam pelajaran, dengan menguraikan topik-topik
atau
konsep-konsep
yang
akan
dibahas
selama
berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran pada masa lalu ini tampak lebih mengutamakan pada pentingnya penguasaan bahan bagi siswa dan pada umumnya yang dikembangkan melalui pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered). Namun seiring dengan pergeseran teori dan cara pandang dalam pembelajaran, tujuan pembelajaran yang semula lebih memusatkan pada penguasaan bahan, selanjutnya bergeser menjadi penguasaan kemampuan siswa atau biasa dikenal dengan sebutan penguasaan kompetensi atau performansi. Dalam praktik pendidikan di Indonesia, pergeseran tujuan pembelajaran ini terasa lebih mengemuka sejalan dengan munculnya gagasan penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
B. Hasil Penelitian yang Relevan Istilah upaya pelaksanaan penggunaan jejaring sosial facebook sebagai media penunjang pembelajaran. Penelitian lain yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh Rindia Cincinati Pertiwi yang berjudul “implikasi situs jejaring sosial (facebook) terhadap prestasi belajar siswa kelas 2 Sma Maarif Nu Pandaan”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas 2 di SMA Ma’arif Pandaan. Jenis penelitian ini adalah peneltian kuantitatif deskriptif, tekhnik pengumpulan data berupa angket, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini menggunakan dua variable yaitu variable terikat adalah prestasi belajar dan variable bebasnya adalah pengguna situs jejaring sosial Facebook. Untuk itu dalam penelitian ini tidak menggunakan hipotesis sehingga menggunakan rumus korelasi product moment, uji validitas, dan uji reliabilitas dan hasil wawancara sehingga dapat menunjang kevalidan datanya. Dari hasil penelitian ini yang didapat dari perhitungan melalui commit to user maka dapat disimpulkan bahwa rumus product moment dan dari hasil wawancara,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
ternyata ada pengaruh dari penggunaan situs jejaring sosial facebook terhadap prestasi belajar siswa, dan adanya pengaruh terhadap perilaku siswa yang menggunakan situs jejaring sosial (facebook). Untuk itu disarankan agar menggunakan tekhnologi atau situs jejaring sosial (facebook) dengan baik dan benar sehingga tidak menimbulkan efek yang negatif bagi pengguna, baik dalam prestasi belajar ataupun perilakunya. Selain peran orang tua juga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dan perilaku siswa. Sedangkan dalam penelitian Asbi Samli dalam Penelitian yang berjudul “Pengaruh situs pertemanan Facebook terhadap prestasi mahasiswa teknik perencanaan wilayah dan kota Universitas Islam Negeri Alauddin”. Penelitian ini berawal dari situs pertemanan saat ini sedang menjadi suatu trend baru dalam dunia maya atau dalam dunia internet. Akhir-akhir ini situs pertemanan facebook menjasi situs yang paling diminati oleh pengguna internet di seluruh dunia. Situs pertemanan ini bukan hanya dikalangan terpelajar saja namun juga dikalangan tidak terpelajar baik segala suku, agama, ras, komunitas, kalangan maupun usia. Situs pertemanan ini sedang menjadi trend baru di kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan teknik perencanaan wilayah dan kota Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar mahasiswa mengenal dan ikut bergabung dalam situs pertemanan ini serta pengaruhnya terhadap prestasi mahasiswa ketika mengenal situs pertemanan facebook.
Metode yang digunakan adalah metode analisis
deskriptif dengan menggunakan teknik sampling insidentil dengan instrument yang dipakai dalam mendapatkan data adalah dengan teknik kuisioner (angket). C. Kerangka Berfikir Kerangka berpikir dalam penelitian menjelaskan secara teoritis model konseptual variabel–variabel penelitian, tentang bagaimana pertautan teori – teori yang berhubungan dengan variable yang ingin diteliti. a) Pelaksanaan dalam Kegiatan Pembelajaran dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan user jejaring sosial facebook sebagaicommit media to penunjang pembelajaran karena dosen
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
pengampu berada di luar negeri dan tidak ada dosen pembantu atau tidak ada tim yang membantu dalam pelaksanaan belajar mengajar dan hampir semua mahasiswa yang menggunakan facebook, sehingga dosen memanfaatkan facebook sebagai media penunjang pembelajaran. Facebook juga digunakan untuk komunikasi antara dosen dengan mahasiswa dan antar mahasiswa untuk membahas tentang perkuliahan. b) Manfaat Jejaring Sosial Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran. Belajar dalam pengertian aktivitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan, dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktifitas belajar adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur-unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa. Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. Dari segi pendidikan facebook dapat dimanfaatkan sebagai media untuk belajar. Untuk memanfaatkan facebook sebagai media pembelajaran dan sebagai pendidik wajib menguasai perkembangan IPTEK sehingga tidak kalah dengan mahasiswa yang nota bene sudah canggih dalam soal teknologi informasi dan komunikasi terurtama facebook. c) Kendala-Kendala dalam Penggunaan Jejaring Sosial Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran. Dalam pemanfaatan situs jejaring sosial facebook sebagai media penunjang pembelajaran menimbulkan hambatan dalam pemebelajaran mahasiswa. Adapun hambatan yang banyak didapatkan mahasiswa setelah mengenal facebook adalah mahasiswa jadi lupa waktu, perbedaan akses antara mahasiswa satu dengan yang lainnya. Sehingga diperlukan upaya-upaya untuk megatasi kendala tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
Untuk lebih jelasnya dapat diterangkan dalam bentuk skema di bawah ini:
Dosen
Mahasiswa
Memilih media yang disesuaikan dengan situasi belajar
Proses pembelajaran dengan media
Hambatan yang ditemui dalam proses pembelajaran
commit to user
Upaya yang dilakukan
Tujuan pembelajaran yang efektif tercapai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara-cara berpikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik-baik untuk mengadakan penelitian, dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian, sedangkan metodologi adalah ajaran tentang metode-metode. Metode di sini diartikan sebagai cara teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan “penelitian” itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dengan sabar, hatihati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran. Berhasil tidaknya suatu penelitian banyak tergantung pada tepat tidaknya di dalam memilih suatu metode penelitian tersebut. Oleh karena itu metode penelitian merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam melaksanakan penelitian.
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sebelas maret pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP 2012, yang beralamat di Jl. Ir. Sutami No.36 A Surakarta, Jawa Tengah Telp: +62 271 646994, 646761, 646624, Fax. 46655. Alasan pemilihan Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi. 2. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah dari proses
persiapan sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Dalam
proses penelitian terdapat berbagai kegiatan yang disusun dalam jadwal penelitian selama tujuh bulan, dimulai dari bulan januari sampai desember. Untuk lebih jelasnya, dapat dipaparkan jadwal penelitian dalam tabel terlampir pada no 3.3 halaman 70 : commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24 B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian merupakan salah satu faktor penting dalam suatu penelitian karena pendekatan penelitian turut menunjang proses penyelesaian penelitian yang sedang dilaksanakan. Atas dasar telaah teori yang telah disusun dan dilihat penelitian serta rumusan masalah yang dikaji, maka peneliti memilih bentuk penelitian kualitatif, yang dilakukan terhadap variabel mandiri yaitu tanpa membuat perbandingan dengan variabel yang lain. Peneliti tidak memberikan treatment atau perlakuan terhadap obyek, sehingga obyek dibiarkan seperti kondisi aslinya secara apa adanya. Menurut Lexy J. Moleong yang mengutip pendapat Bogan dan Taylor (2002:3) “Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang diamati”. Penelitian kualitatif menggunakan metode pendekatan deskriptif, karena penelitian deskristif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan data dengan kata atau uraian dan penjelasan, dimana hal tersebut memungkinkan peneliti untuk menganalisis data sebagai satu kesatuan yang utuh dalam bentuk aslinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu cara dalam meneliti suatu peristiwa pada masa sekarang yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif membatasi kajian pada fokus tertentu, rancangan penelitian bersifat sementara, dan hasil penelitiannya dapat bersifat sementara serta penelitiannya dapat diterima oleh semua pihak. Sehingga pendekatan ini dirasa penting dalam penelitian ini. 2. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dasar karena penelitian dasar merupakan jenis penelitian yang banyak dilakukan secara individual, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian dasar dengan tipe commit to user deskriptif. Sutopo (2002) berpendapat bahwa “dalam penelitian deskriptif”,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
studi kasusnya mengarah pada pendiskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya” (hlm. 111). Strategi diartikan sebagai cara atau siasat berdasarkan rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran atau maksud tertentu. Sutopo (2002) mengemukakan bahwa “Dalam penelitian kualitatif dikenal juga adanya studi kasus tunggal dan kasus ganda, dan secara khusus merupakan penelitian terpancang atau terbuka tanpa penelitian sebelumnya (holistic penuh).” (hlm.112). Berdasarkan pendapat tersebut dinyatakan bahwa strategi penelitian dibedakan menjadi tiga yaitu : a. Tunggal terpancang yaitu penelitian tersebut hanya terarah pada suatu karakteristik dan sudah memilih dan menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki lapangan. b. Ganda terpancang yaitu penelitian ini mensyaratkan adanya sasaran lebih dari satu yang meiliki perbedaan karakteristik dan sudah memilih serta menentukan variable yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki lapangan. c. Holistik penuh yaitu peneliti dalam kajiannya sama sekali tidak menentukan fokus sebelum peneliti terjun ke lapangan. Strategi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah strategi tunggal terpancang. Alasan dari pemilihan strategi ini didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: a. Penelitian ini disebut tunggal artinya hanya difokuskan pada satu permasalahan saja yaitu analisis penggunaan facebook sebagai media penunjang pembelajaran di Perguruan Tinggi. b. Penelitian ini disebut terpancang artinya peneliti terjun ke lapangan sudah memiliki bekal yang berupa asumsi-asumsi atau teori yang sudah ada. Hal ini tercermin dalam pembuatan proposal penelitian sebelum peneliti mengumpulkan data di lapangan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26 C. Data dan Sumber Data
1. Data Menurut Iskandar (2008: 100), “Secara garis besar data penelitian dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu data kualitatif dan data kuantitatif (data statistik)”. Dalam pendekatan kualitatif, data atau informasi yang menjadi bahan baku penelitian untuk diolah merupakan data yang berwujud data primer dan data sekunder (Iskandar, 2008: 252). Dalam sumber tersebut disebutkan bahwa data primer merupakan data yang diperoleh melalui serangkaian kegiatan observasi, wawancara, maupun penyebaran angket. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengumpulan atau pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi (analisis dokumen) berupa penelaahan terhadap dokumen pribadi, resmi kelembagaan, referensi-referensi atau peraturan (literatur laporan, tulisan, dan lain-lain yang memiliki relevansi dengan fokus permasalahan penelitian (Iskandar, 2008: 253). a. Dalam penelitian ini data primer berasal dari: 1) Hasil observasi yang berupa kata-kata, aktivitas/tindakan dan foto. 2) Hasil wawancara yang berupa kata-kata. b. Data sekunder berasal dari: Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari dokumen resmi Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi UNS, laporan, peraturan-peraturan dan referensi yang relevan dengan masalah penelitian 2. Sumber Data Sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan informasi yang diperoleh. Dalam memilih sumber data, peneliti harus berfikir mengenai kemungkinan kelengkapan informasi yang akan dikumpulkan dan juga validitasnya. Sumber data berasal dari manusia, dokumen, arsip dan benda-benda lainnya. Menurut Loftland (2006:157) yang dikutip Moleong, “Sumber data utama penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, dan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. commit to user Menurut Goez Le Comte dalam Sutopo (2002:54), “Sumber data kualitatif
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
dapat berupa manusia, peristiwa, tingkah laku, dokumen dan arsip dan berbagai benda lain”. Sedangkan menurut H.B Sutopo (2002:49), “jenis sumber data dapat dikelompokkan sebagai berikut, Narasumber (Informan), peristiwa atau aktivitas,tempat atau lokasi, benda, beragam gambar atau rekaman, dokumen dan arsip. Untuk memperoleh data informasi yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian tersebut di atas maka sumber data diambil dari: a. Informan Menurut Lofland (Lexy J Moleong, 2002:90), “Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang untuk penelitian”. Jadi informan harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian dan dapat memberikan informasi yang tepat kepada peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi dan analisis dokumen. Wawancara dilakukan pada informan yang berkompeten dalam pemecahan masalah yang sedang diteliti. Informan dalam penelitian ini antara lain :
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi
Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi
b. Tempat dan peristiwa Kegiatan penelitian kualitatif tidak lepas dari wawancara dan observasi yang akan melibatkan tempat, pelaku dan peristiwa yang terjadi. Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian merupakan salah satu jenis sumber data yang bisa dimanfaatkan oleh peneliti. “Informasi mengenai kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas dilakukan bisa digali lewat sumber lokasinya baik yang merupakan tempat maupun lingkungannya”(Sutopo, 2002:52). Lokasi yang digunakan pada penelitian ini adalah UNS pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi di Jalan Ir. Sutami 36A Surakarta. a. Dokumentasi dan arsip Moleong (2005:216), menjelaskan bahwa “dokumen ialah setiap commit to user bahan tulisan amupun film”. Dokumen yang digunakan sebagai sumber data
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
yaitu dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu Analisis Penggunaan Facebook Sebagai Media Penunjang Pembelajaran Di Perguruan Tinggi (Studi Pada Mata Kuliah Pengantar Antropologi Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi UNS 2012. Dokumen dapat diperoleh dari buku, artikel, internet, hasil penelitian yang relevan serta dokumen lain yang menunjang penelitian ini.
D. Teknik Sampling (Cuplikan) Teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk menyeleksi atau memfokuskan pada permasalahan agar penelitian sampel lebih mengarah pada tujuan penelitian. Arikunto (2006) mengemukakan bahwa Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian kualitatif ada empat yaitu : 1. Accindential Sampling, yaitu mengambil sampel dengan pertimbangan tertentu yang tidak dirancang pertemuaya terlebih dahulu. 2. Purposive Sampling, yaitu menetukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal. 3. Cluster Quota Sampling yaitu memilih sejumlah responden dari wilayah tertentu sampai batas yang diinginkan terpenuhi. 4. Snow ball Sampling yaitu peneliti memilih responden secara berantai (hlm16-17). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling artinya teknik pengambilan sampelnya pertama-tama hanya beberapa orang saja, tetapi lama kelamaan akan menjadi banyak. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009: 85) “Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar”. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data sedikit itu belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka berkembang ke orang lain yang diketahui dari data dan sumber data pertama untuk digunakan sebagai sumber data yang baru. Dengan demikian jumlah sampel data akan semakin besar, seperti bola salju yang menggelinding, lama-lama menjadi besar. Sedangkan menurut Sutopo (2002)
menyatakan
“Teknik
snowball
sampling
adalah
peneliti
dapat
mengumpulkan data tanpa rencana, semakin lama semakin menemukan informan to user akan menggali informasi secara yang paling mengetahui informasicommit pada akhirnya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
lengkap dan mendalam” (hlm. 65). Dengan demikian peneliti dapat terhindar dari pemborosan biaya, waktu, dan tenaga. Teknik snow ball sampling disebut juga dengan teknik bola salju, dimana informasi yang diperoleh dari beberapa informan dapat menambah dan melengkapi data-data yang diperlukan oleh peneliti. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi.
E. Pengumpulan Data Dalam memecahkan masalah agar dapat dipecahkan secara tuntas, maka diperlukan suatu data yang valid. Sedangkan untuk mendapatkan data tersebut maka perlu dipergunakan suatu teknik pengumpulan data. Dalam Buku Pedoman Penulisan Skripsi FKIP UNS (2012:24) “Dalam penelitian kualitatif, data dapat diperoleh melalui: (1) wawancara mendalam, (2) observasi, (3) mencatat arsip atau dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Menurut Lexy J Moleong (2005:186), “Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu”. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara
(interviewer)
yang
mengajukan
pertanyaan
dan
yang
diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”. Wawancara dilakukan untuk mendapat informasi, sehingga data yang diperoleh dapat dipercaya. Data yang dikumpulkan dari wawancara merupakan data penguat bagi penemuan bagi penemuan data yang diperoleh dari pengamatan atau observasi, sekaligus data-data lain yang diperlukan untuk mendukung penjelasan tentang permasalahan dalam penelitian ini. Dalam teknik ini peneliti mengumpulkan data mengenai keunggulan penggunaan facebook sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh. 2. Analisis Dokumen Menurut Book Walter dalam Sutardi (1995:74), “Analisis dokumen adalah suatu penyelidikan dari kumpulan bahan-bahan yang ditulis untuk user atau pekerjaan”. Metode ini menemukan fakta-fakta daricommit suatu tousaha
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
digunakan untuk mencari data mengenai Analisis Penggunaan Facebook Sebagai Media Penunjang Pembelajaran Di Perguruan Tinggi (Studi Pada Mata Kuliah Pengantar
Antropologi Program Studi Pendidikan Sosiologi
Antropologi Uns Tahun 2012), yang diperlukan oleh peneliti dengan mengkaji dan memperlajari dokumen atau catatan yang berhubungan dengan masalah yang dicari. F. Uji Validitas Data Dalam suatu penelitian, untuk mendapatkan keabsahan diperlukan teknik pemeriksaan data yang disarkan atas jumlah tertentu. H.B Sutopo (2002:787) mengemukakan bahwa “Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan kesimpulan dan tafsir makna sebagai hasil penellitian”. Jadi validitas berperan penting dalam pembuatan simpulan dalam suatu penelitian. Untuk memastikan validitas data digunakan trianggulasi. Menurut Lexy J Moleong (2002:178), “Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu yang lain di luar itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”. Untuk trianggulasi dimaksudkan untuk memperoleh data yang dapat dipercaya kebenarannya. Patton yang dikutip H.B Sutopo (2002:78), bahwa dalam trianggulasi dibedakan menjadi 4 macam teknik trianggulasi sebagai cara meningkatkan validitas dalam penelitian kualitatif, yaitu: 1. Trianggulasi Sumber Cara ini mengarahkan penelitian agar dalam mengumpulkan data wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber yang ada. 2. Trianggulasi Metode Jenis Trianggulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode yang ditekankan adalah penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda dan bahkan jelas diusahakan mengerahkan pada sumber yang sama untuk menguji kemantapan informannya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
3. Trianggulasi Peneliti Yang dimaksud dengan trianggulasi peneliti adalah penelitian baik data ataupun simpulannya mengenai bagian tertentu ataupun keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti. 4. Trianggulasi teori Triangulasi teori dilakukan dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Dari beberapa perspektif teori yang digunakan akan dapat diperoleh pandangan yang lebih lengkap, tidak hanya sepihak sehingga bisa dianalisis dan ditarik kesimpulan yang lebih utuh dan menyeluruh. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi sumber atau yang biasa disebut dengan trianggulasi data yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda dengan tujuan untuk memperoleh kepercayaan terhadap suatu data dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber yang berbeda dimana data yang satu akan dikontrol oleh data yang lain dari sumber yang berbeda dan juga mengontrol data yang sama dari sumber yang sama pada situasi yang berbeda.
G. Analisis Data Menurut Noeng Muhadjir (2000:142) “Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahama peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai teman bagi orang lain”. Sedangkan Patton dalam Lexy J Moleong (2000:102) mengemukakan bahwa “Analisis data adalah proses mengorganisir dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dari satuan untaian dasar sehingga ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data”. Berdasarkan pendapat tersebut analisis data adalah suatu proses mengorganisasikan dan mengurutkan data yang ada ke dalam kelompok tertentu. Dalam penelitian kualitatif analisis data dilakukan bersamaan dengan commitditolapangan. user proses pengumpulan data dilakukan Teknik analisis data yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
digunakan dalam penelitian ini adalah suatu teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang didapat dalam penelitian dan mengembangkan serta menghubungkan dengan teori-teori yang melandasinya. Model analisis yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif yaitu model analisis yang menyatu dengan proses pengumpulan data dalam suatu siklus. Menurut Miles dan Huberman (1994:16), “Analisis mengalis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi”. Jadi antara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dilakukan sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar untuk membangun suatu nalisis yang tangguh. Untuk lebih jelasnya model ketiga komponen analisis di atas dapat digambarkan dalam skema model analisis interaktif sebagai berikut:
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data Penarikan Kesimpulan
Gambar 3.1 Komponen Analisis Data dan Model Interaktif Sumber : HB. Sutopo (2002:96)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
Adapun penjelasan dari skema analisis data interaktif di atas adalahsebagai berikut : 1. Pengumpulan Data Langkah pengumpulan data ini sesuai dengan teknik pengumpulan data yang telah diuraikan diatas, yang terdiri dari wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Pengumpulan data dilakukan selama data yang diperlukan belum memadai dan akan diberhentikan apabila data yang diperlukan telah memadai dalam pengambilan kesimpulan. 2. Reduksi Data Reduksi data merupakan bagian analisis data yang berlangsung terusmenerus selama kegiatan penelitian bahkan sebelum data benar-benar terkumpul artinya sebelum data terkumpul secara keseluruhan, proses analisis data sudah dilakukan. Menurut M.B. Miles (1992:16), “Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian dan penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data, yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan”. Dengan demikian reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan dan mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisir data sehingga dapat diambil kesimpulan akhir. 3. Penyajian Data Penyajian data menurut Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman (1992:17),
“sebagai
sekumpulan
informasi
tersusun
yang
member
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan”. Dengan adanya pendapat tersebut penyajian dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk menyusun sekumpulan informasi yang telah diperoleh di lapangan, untuk kemudian data tersebut disajikan secara jelas dan sistematis sehingga akan membantu peneliti untuk memahami dan menginterprestasikan apa yang terjadi dan apa yang seharusnya dilakukan dengan teori-teori yang relevan. 4. Menarik kesimpulan Menarik kesimpulan merupakan analisis rangkaian pengolahan data yang berupa gejala dan kasus yang didapat di lapangan. Kesimpulan bukanlah commitanalisis, to user karena kesimpulan-kesimpulan langkah final dari suatu kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
tersebut diverifikasikan. Apabila ternyata belum juga diperoleh data valid, maka proses analisis diulang lagi dari awal sampai memperoleh data yang benar-benar akurat dan kokoh, sehingga dapat dipertanggungjawabkan keasliannya.
H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah tata urutan atau langkah-langkah rinci yang harus ditempuh untuk melaksanakan penelitian. Dalam hal ini merupakan tahap akhir didalam proses penelitian. Laporan penulisan ditulis dengan bentuk skripsi dan dalam kaedah-kaedah yang benar, setelah data yang diperoleh itu diolah dan dianalisa. Hal ini dimaksudkan agar penelitian dapat berjalan dengan teratur sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan dan hasil penelitian ini nantinya juga diharapkan bermanfaat dan juga memiliki wawasan yang luas bagi penulisan sendiri dan masyarakat luas. Bogdan dalam Lexy J Moleong (2001: 85) mengatakan bahwa tahapan penelitian ada 3 macam, yaitu pra lapangan, lapangan analisis intensif. Untuk mempermudah penulisan laporan penelitian ini, maka perlu disusun prosedur yang sistematis dan berurutan sehingga hasil yang diperoleh akan tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam peelitian dari awal sampai akhir. Adapun tahap-tahap yang dilakukan adalah: 1. Tahap Persiapan/Tahap Pra Lapangan Tahap persiapan dilakukan dengan pengajuan masalah, pembuatan proposal penelitian, mengurus surat perizinan, menetukan lokasi penelitian dan meyiapkan perlengkapan penelitian. 2. Tahap Pengumpulan Data/Tahap Lapangan Tahap ini meliputi aktivitas yang ada di lapangan untuk mengumpulkan dan menggali data yang relevan dengan tujuan penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan 3 teknik, yaitu: wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Ketiga teknik tersebut digunakan untuk saling melengkapi sehingga commit user diharapkan akan memperoleh data yangtovalid.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
3. Tahap Analisis Data Pada tahap ini peneliti membaca, menelaah, menafsirkan, mengklasifiksikan, serta menginterprestasikan data yang diperoleh untuk diambil kesimpula. Analisis
yang
dilakukan
merupkan
analisis
akhir
dimana
peneliti
membandingkan data yang diperoleh di lapangan dengan teori yang relevan. Selanjutnya berdasarkan analisis tadi dilakukan penerikan kesimpulan. 4. Tahap Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan setelah semua data analisis dengan teknik analisis data yang sesuai dengan penelitian. Penarikan kesimpulan didasarkan pada tujuan penelitian dengan didukung data yang valid, sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. 5. Tahap Penyusunan Laporan penelitian merupakan tahap akhir dari prosedur penelitian, yaitu pekerjaan menyusus laporan penelitian yang nantinya akan diujikan dan dipertanggungjawabkan dihadapan tim penguji. Semua kegiatan yang berhubungan dengan penelitian dan hasil yang dicapai ditulis dan dibuat laporan. Laporan yang sudah tersusun dan lengkap selanjutnya akan digandakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk lebih jelasnya dapat diterangkan dalam bentuk skema di bawah ini:
Penarikan Kesimpulan
Proposal Pengumpulan Data dan Analisis
Analisis Akhir
Penulisan Laporan
Persiapan Pelaksanaan Perbanyakan Laporan to user Penelitian Gambar 3.2 commit Skema Prosedur
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah dan Perkembangan FKIP UNS Sejak tahun 1951, pemerintahan dalam hal ini Kementerian Pendidikan Pengajaran, dan Kebudayaan telah memikirkan perlunya diselenggarakan lembaga pendidikan yang menghasilkan guru untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ini dibuktikan dengan didirikannya kursus-kursus B.I. dibeberapa tempat wilayah tanah air. Pada tahun 1951 Surakarta juga didirikan kursus B.I., membina satu jurusan dengan nama Jurusan Tata Negara. Di samping itu pada tahun 1951 atas prakasa para guru Pendidikan Jasmani dan bekerja sama dengan inspeksi Pendidikan Jasmani Surakarta dibentuklah kursus B.I. Pendidikan Jasmani. Dua lembaga tersebut semakin lama semakin berkembang dan dengan melalui berbagai macam pengelolaan akhirnya berdirilah IKIP Negeri Surakarta berdasarkan SK Menteri PTIP No. 5 tahun 1966 tanggal 22 Januari 1966 dan Sekolah Tinggi Olahraga Surakarta dengan berdasarkan SK Menteri Olahraga No. 40 tahun 1967 tanggal 1 April 1967. Berdasarkan SK Presiden RI No. 10 tahun 1976 tanggal 8 Maret 1976 didirikan sebuah Universitas Negeri Surakarta dengan nama Universita Sebelas Maret dan disingkat UNS. UNS merupakan penyatuan dari 5 (lima) perguruan tinggi yang ada di Surakarta pada waktu itu yaitu: 1.
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Surakarta
2.
Sekolah Tinggi Olahraga (STO) Negeri Surakarta
3.
Akademi Administrasi Niaga (AAN) Negeri Surakarta
4.
Universitas Gabungan Surakarta (UGS), dan
5.
Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional Veteran (PTPN Veteran) Cabang Surakarta. commit to user 36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
Pada awal kelahirannya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret terdiri atas 9 (sembilan) Fakultas : 1. Fakultas Ilmu Pendidikan 2. Fakultas Keguruan 3. Fakultas Sastra Budaya 4. Fakultas Sosial Politik 5. Fakultas Hukum 6. Fakultas Ekonomi 7. Fakultas Kedokteran 8. Fakultas Pertanian 9. Fakultas Tehnik Dengan lahirnya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret tersebut IKIP Negeri Surakarta dan STO Negeri Surakarta ditutup dan selanjutnya menjadi fakultas di lingkungan Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret (UNS) yang tergabung dalam : 1. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dan 2. Fakultas Keguruan Berdasarkan SK Presiden No. 55 tahun 1982 Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakultas Keguruan digabung menjadi satu Fakultas dengan nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Dalam perjalanan Program Studi yang terdapat di FKIP UNS mengalami beberapa perubahan. Pada tahun Akademik 1997/1998 Program Studi yang ada di FKIP UNS mengacu pada SK Dirjen Dikti No. 222/Dikti/Kep/1966 tanggal 11 Juli 1996. Berdasarkan SK tersebut Program Studi tersebut dilingkungan FKIP UNS sebanyak 16 Program Studi. Pada bulan
Desember
2000,
berdasarkan
SK
DIKTI
Depdiknas
No.
442/DIKTI/KEP/2000 tanggal 20 Desember tentang pembentukan Program Studi S1 Pendidikan Sosiologi Antropologi di UNS, maka mulai tahun akademik 2001/2002 secara resmi Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi dibuka di bawah Jurusan P.IPS FKIP UNS. Sesuai dengan surat keputusan Dirjen Dikti commit nomor to user 400a/Dikti/Kep/1992 dan nomor
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
400b/Dikti/Kep/1992 FKIP UNS merupakan salah satu lembaga Pendidikan Tenaga
kependidikan
(LPTK)
di
Indonesia
yang
mendapat
tugas
menyelenggarkan Program D-2 PGSD baik guru kelas maupun guru pendidikan jasmani. Berdasarkan surat Dirjen Dikti nomor 4856/D/T/2004 FIKP UNS diizinkan menyelenggarakan Program Pendidikan taman kanakkanak baik jenjang D-2 maupun S1. Dengan demikian di FKIP sekarang ada 22 program studi, yaitu : 1. Pendidikan Ekonomi 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Pendidikan Sejarah 4. Pendidikan Geografi 5. Pendidikan Sosiologi Antropologi 6. Pendidikan Matematika 7. Pendidikan Fisika 8. Pendidikan Kimia 9. Pendidikan Biologi 10. Pendidikan Bahasa Indonesia 11. Pendidikan Bahasa Inggris 12. Bahasa Jawa 13. Pendidikan Seni Rupa 14. Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi 15. Pendidikan Kepelatihan Olahraga 16. Pendidikan Teknik Bangunan 17. Pendidikan Teknik Mesin 18. Pendidikan Luar Biasa 19. Pendidikan Guru Sekolah Dasar 20. Pendidikanj Anak Usia Dini 21. Pendidikan Bimbingan dan Konseling 22. Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
2. Visi dan Misi a. Visi Sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret mempunyai visi yang searah dengan visi Universitas Sebelas Maret yaitu : menjadi LPTK penghasil dan pengembang kependidikan berkarakter kuat dan cerdas. b. Misi Untuk merealisasikan visi tersebut di atas, maka misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah : 1. Menyelenggarakan pendidikan, pengajaran dan bimbingan secara efektif untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang unggul dan berdaya saing tinggi, mandiri, dan berkebradian. 2. Melaksanakan penelitian yang mendukung pelaksanaan pendidikan dan pengajaran serta mampu menjadi penghasil bagi berbagai kegiatan inovatif dalam bidang kependidikan. 3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang kependidikan yang bermanfaat bagi masyarakat. 4. Mengembangkan ilmu, teknologi, dan seni yang menunjang pengembangan bidang kependidikan. 3. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi merupakan salah satu program studi di bawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS) FKIP UNS yang dibuka berdasarkan SK Depdiknas Dirjen DIKTI Nomor
422/KEP/DIKTI/2000
tanggal
20
Desember
2000
tentang
Pembentukan Program Studi S1 Pendidikan Sosiologi Antropologi di Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Selanjutnya SK di atas diperpanjang dengan SK DIRJEN Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 140/DIKTI/Kep/2007 dengan nama Pendidikan Antropologi Sosiologi. Visi, Misi, dan Tujuan sesuai dengan Rencana commit to user Strategis Universitas Sebelas Maret, Surakarta dan FKIP-UNS. Usaha
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan dijabarkan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Program Studi Pendidikan Sosiologi – Antropologi bertempat di Gedung C FKIP UNS Jalan Ir Sutami 36A Kentingan Surakarta, Telepon 0271 64694 pesawat 379, Fax. 0271 – 648939 dengan website: sosant.fkip.uns.ac.id Pengantar Antropologi adalah salah satu mata kuliah yang ada pada Program Studi Pendidikan Sosiologi-Antropologi yang pembelajarannya memanfaatkan facebook sebagai media penunjang pembelajarannya karena dosen yang mengampu matakuliah ini berada di luar negeri, sehingga memanfaatkan facebook sebagai alat yang membantu dalam berkomunikasi antara dosen dan mahasiswa, pembelajaran seperti ini juga bisa disebut pembelajaran jarak jauh, dosen memberikan tugas melalui media elektronik seperti facebook, email, dan blog. Kemudian mahasiswa mengirim tugas yang diberikan melalui media yang sama. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai mata kuliah pengantar antropologi dapat dilihat sebagai berikut : 1. Menjelaskan tentang kritik ilmu sosial terhadap pemikiran positivisme a) Menjelaskan konsepchaos dalam ilmu pengetahuan b) Menjelaskan kritik terhadap positivisme 2. Menjelaskan keterkaitan antara kebudayaan, etnografi dan teori dalam konteks non positivisme a) Menjelaskan definisi kebudayaan dalam konteks non positivistik b) Menjelaskan konsep teori dalam non positivistik c) Menjelaskan kaitan antara teori dengan etnografi d) Menjelaskan posisi teori dalam kerja etnografi e) Menjelaskan fungsi etnografi dalam era positivistik 3. Menjelaskan pemikiran fenomenologi a) Memahami pemikiran fenomenologi Edmund Husserl b) Menjelaskan konsep phenomenon commit todalam user pemikiran fenomenologi c) Menjelaskan konsep kesadaran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
d) Menjelaskan tentang konsep makna tindakan e) Menjelaskan implikasi metodologis dari pemikiran fenomenologi f) Menjelaskan konsep pemkanaan dalam fenomenologi 4. Menjelaskan pemikiran dan metode dalam etnosains a) Menjelaskan munculnya pemikiran cognitive anthropology b) Menjelaskan konsep dasar etnosains c) Menjelaskan konsep dasar etnometodologi d) Menjelaskan persoalan definisi kebudayaan dalam etnosains e) Menjelaskan model linguistik dalam pelukisan kebudayaan f) Menjelaskan relevansi model linguistik dalam antropologi g) Menjelaskan definisi kebudayaan dalam etnosains h) Menjelaskan implikasi metodologis dari etnosains i) Menjelaskan kritik yang muncul terhadap pemikiran etnosains dan fenomenologi 5. Memahami dan menjelaskan teori interpretasi kebudayaan a) Menjelaskan munculnya krisis dalam ilmu sosial b) Menjelaskan paradigma dalam interpretasi c) Menjelaskan konsep dasar interpretasi d) Menjelaskan konsep manusia sebagai anymal symbolicum e) Menjelaskan asumsi dasar teori interpretasi f) Menjelaskan pentingnya konsep simbol dalam interpretasi g) Menjelaskan definisi kebudayaan menurut Clifford Geertz h) Menjelaskan konsep pemaknaan dalam interpretasi i) Menjelaskan
kritik
yang
muncul
terhadap
teori
kebudayaan 6. Menjelaskan teori antropologi simbolik a) Menjelaskan pengertian antropologi simbolik b) Menjelaskan pemikiran Clifford Geertz c) Menjelaskan persoalan yang terjadi dalam penafsiran d) Menjelaskan konsep subjektivisme dalam penafsiran commit to user
interpretasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
7. Menangkap makna yang ada di balik lukisan bertema ”Petruk Nagih Janji” a) Menjelaskan tentang konteks yang melatarbelakangi suatu teks budaya (lukisan) b) Menjelaskan makna yang terdapat dalam lukisan ”petruk nagih janji” 8. Menjelaskan teori kritik kebudayaan a) Menjelaskan konsep dasar pemikiran kritik kebudayaan b) Menjelaskan fungsi etnografi dalam kerangka kritik kebudayaan c) Menjelaskan fungsi kritik kebudayaan d) Menjelaskan beberapa teori yang tergabung dalam kritik kebudayaan 9. Menjelaskan pemikiran dekonstruksionisme a) Menjelaskan konsep dasar dekonstruksionisme b) Menjelaskan konsep oposisi biner dalam dekonstruksi c) Menjelaskan cara kerja dekonstruksi 10. Menjelaskan teori feminisme a) Menjelaskan asumsi dasar teori feminisme b) Menjelaskan relevansi feminisme dengan kritik kebudayaan c) Menjelaskan contoh analisis feminis 11. Menjelaskan teori postcolonialism a) Memahami dan menjelaskan tentang konsep dasar postkolonialism b) Menjelaskan cara kerja postkolonialism c) Menjelaskan contoh analisis poskolonialis
B. Deskripsi Temuan Penelitian Berdasarkan permasalahan penelitian, dalam sub bab ini akan dikemukakan hasil temuan penelitian yang berkaitan dengan analisis jejaring sosial facebook sebagai media penunjang pembelajaran pada Pendidikan Sosiologi Antropologi di UNS. Selain itu, juga akan diungkapkan mengenai kendalakendala dan hambatan serta upaya yang dilakukan. Adapun hasil temuan penelitian dengan judul, analisis jejaring sosial facebook sebagai media penunjang pembelajaran pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi di FKIP commit to user UNS adalah :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
1. Pelaksanaan Pembelajaran Mata kuliah Pengantar Antropologi di FKIP UNS Kegiatan pembelajaran dalam mata kuliah Pengantar Antropologi merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan kepada mahasiswa pendidikan Sosiologi Antropologi. Secara garis besar materi mata kuliah ini adalah pemahaman konsep dasar dari teori-teori yang tergabung dalam paradigma non positivistik guna menganalisis fenomena sosial budaya. a.
Kegiatan Pembelajaran Sekilas perlu dipahami apa itu pendidikan jarak jauh. Pendidikan jarak jauh (distance Learning) adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet. Pendidikan yang memungkinkan pembelajaran untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. Pendidikan jarak jauh sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi Pendidikan jarak jauh tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola Pendidikan jarak jauh. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan. Pendidikan jarak jauh bisa menggunakan fasilitas gratis blog, jejaring sosial seperti facebook, frendster , email dan lain-lain. Dari hasil wawancara, dapat diketahui kegiatan-kegiatan yang terlaksana pada saat pembelajaran berlangsung dengan memanfaatkan jejaring sosial facebook adalah dosen memberikan tugas lewat dinding group dan mahasiswa memberikan respon yang baik, dosen mencari pokok masalah yang bisa dibahas dan didiskusikan dalam group, dosen memberikan kesempatan untuk bertanya pada mahasiswa bila ada yang kurang dimengerti dengan tugas atau tentang pembelajaran yang diberikan melalui forum/group. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
Hal ini sesuai dengan pendapat informan 1 pada wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut: Selama saya berada di luar negeri, saya juga harus tetap mengajar pengantar antropologi mbak, karena pembelajaran jarak jauh jadi kegiatan pembelajaran hanya bertumpu pada media elektronik seperti facebook mbak. Kegiatan yang dilakukan yaitu saya memberikan tugas pada mahasiswa melalui group dalam facebook, terkadang memberi suatu masalah yang bisa digunakan sebagai bahan diskusi dan memberikan kesempatan pada semua mahasiswa yang belum jelas dengan tugas yang diberikan atau hal yang berkaitan dengan pembelajaran. Hal tersebut juga diperkuat oleh informan 3 pada wawancara pada tanggal 18 Agustus 2012 bahwa: Selama dosen pengantar antropologi berada di luar negeri, kami memanfaatkan media elektronik, seperti facebook, email dan blog mbak. Media tersebut banyak membantu dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh seperti ini. Karena meskipun kita tidak bisa bertatap muka secara langsung sehingga media tersebut sesuai bila digunakan untuk membantu pembelajaran dan berkomunikasi untuk pembelajaran jarak jauh. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, dapat memberikan pengertian bahwa kegiatan dalam pembelajaran yang memanfaatkan jejaring sosial facebook, seperti dosen memberikan tugas kedinding group dan mahasiswa memberikan respon yang baik terhadap tugas tersebut, dosen memberikan pokok masalah yang bisa digunakan bahan diskusi pada dinding group, dosen memberikan kesempatan yang sama pada mahasiswanya untuk bertanya bila ada yang tidak dimengerti tentang
kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan
pemebelajaran
dengan
memanfaatkan jejaring sosial facebook dikarenakan dosen pengampu berada di luar negeri sehingga memanfaatkan media elektronik seperti jejaring sosial facebook sebagai media pembantu untuk kegiatan pembelajaran dan berkomunikasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
b. Pelaksanaan/Implementasi dalam Penggunaan Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran mata kuliah pengantar antropologi yang memanfaatkan media elektronik seperti facebook, email dan blog sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh, berjalan dengan
lancar
dan
tidak
ada
kendala
yang
berarti.
Pelaksanaan/Implementasi jejaring sosial facebook sebagai media penunjang pembelajaran juga memberikan poin positif terhadap kegiatan pembelajaran, salah satunya adalah menumbuhkan minat dalam pelaksanaan pembelajaran. Jadi penggunaan facebook sebagai media pembelajaran penunjang pembelajaran adalah solusi alternatif bagi permasalahan dalam pembelajaran e-learning, karena dengan media elektronik seperti ini lebih fleksibel tidak terbatas oleh waktu perkuliahan, ruang kelas dan tatap muka intensif. Bagaimana cara mengoptimalkan fitur/aplikasi yang ada pada facebook sebagai media pembelajaran diantaranya chating, forum diskusi, pesan, tautan/link dengan situs lain, grup, dan games quiz, di mana kesemuanya itu dipergunakan sebagai media e-learning yang menarik dan dekat dengan peserta didik yang diharapkan akan meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam pengembangan pembelajaran. Dalam implementasinya untuk menyukseskan pelaksanaan pembelajaran ini diperlukan partisipasi pihak-pihak terkait untuk meminimalisir
pengaruh
negatif
penggunaan
facebook
dan
meningkatkan manfaat facebook sebagai media pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat informan 4 pada wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut : Pelaksanaan pembelajaran dengan memnafaatkan jejaring sosial facebook sebagai media penunjang pembelajaran selama satu semester ini berjalan dengan lancar mbak, dengan penggunaan media ini juga dapat memberikan poin positif, salah satunya adalah menumbuhkan minat mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
Hal ini sesuai dengan pendapat informan 1 pada wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut : Selama ini kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar, meskipun komunikasi hanya terjalin melalui media jejaring sosial, mahasiswa bisa menangkap semua penjelasan dan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mbak. Semua juga merasa ada pembaharuan dengan kegiatan pembelajaran yang telah dijalankan karena penggunaan medianya berbeda dari biasanya, mahasiswa lebih antusias dalam kegiatan pembelajaran, mereka merasa lebih fresh. Hal serupa diungkapkan informan
5 pada sesi wawancara
tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut : Penggunaan media yang berbeda dari biasanya membuat kami lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran mbak karena sebelumnya kami belum pernah menggunakan media elektronik seperti facebook, email dan blog sebagai media penunjang pembelajaran. Jadi kami merasa ada hal baru yang menarik dalam kegiatan pembelajaran ini. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan 2 mengenai pelaksanaan pembelajaran pada sesi wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut: Dalam pembelajaran mata kuliah pengantar antropologi kami membuat group dan semua mahasiswa yang ikut mata kuliah pengantar antropologi disarankan bergabung dalam group ini agar memudahkan kita untuk berkomunikasi dan berbagi informasi mbak. Setiap ada tugas di umumkan dalam group dan jawaban dikirim lewat email. Hal tersebut juga diperkuat oleh informan 6 pada wawancara pada tanggal 18 Agustus 2012 bahwa: Iya mbak, setiap ada tugas selalu diumumin dalam group dan jawabannya dikirim lewat email. Jejaring sosial facebook juga dimanfaatkan untuk berkomunikasi antara dosen dengan mahasiswa atau mahasiswa dengan mahasiswa. Selama ini sih tidak ada kesulitan yang dirasa begitu parah mbak, soalnya di kampus juga difasilitasi dengan jaringan internet sehingga memudahkan kita dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan wawancara dan hasil observasi yang dilakukan peneliti dapat memberikan pengertian bahwa pelaksanaan jejaring sosial to user facebook sebagai media commit penunjang pembelajaran telah berjalan dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
lancar, pelaksanaan pembelajarannya juga bisa menumbuhkan minat mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran. Pada penggunaan media seperti jejaring sosial facebook juga dapat memberikan pengertian bahwa penggunaan media yang berbeda dari biasanya memberikan kesan tersendiri bagi mahasiswa, mahasiswa lebih antusias dan semangat dalam mengikuti pembelajaran karena dirasakan hal yang berbeda dalam kegiatan pembelajaran ini, semua mahasiswa memberikan respon yang sangat bagus tentang penggunaan jejaring sosial facebook sebagai media penunjang pembelajaran karena dirasa cara ini sangat menarik dan mereka juga dirasakan lebih bisa mengemukakan apa yang ada dalam benak mereka dan cara ini juga belum pernah diterapkan dalam dunia pendidikan. 2. Manfaat Pembelajaran dengan Menggunakan Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh. a. Meningkatkan interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan pendidik. Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan pendidik, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar. Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas. Hal ini sesuai dengan pendapat informan 1 pada wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut,“Dengan pembelajaran yang memanfaatkan jejaring sosial facebook sebagai media penunjang pembelajaran, mahasiswa lebih berani mengeluarkan pendapatnya mbak, interaksi antara dosen dan mahasiswa bisa lebih luwes dan tidak ada kecanggungan”. Hal tersebut juga diperkuat oleh informan 7 pada wawancara pada tanggal 18 Agustus 2012 bahwa, “Pembelajaran melalui media seperti jejaring social facebook, email dan sebagainya membuat menghilangkan rasa takut kami dan menghilangkn jarak antara kami dan dosen mbak. Jadi kami lebih berani mengeluarkan pendapat atau ide-ide
kreatif kami
mbak”. Dari hasil wawancara di atas dapat memberikan pengertian bahwa dengan menggunakan facebook sebagai media penunjang pembelajaran, maka akan meningkatkan interaksi antara dosen dan mahasiswanya, karena dengan menggunakan facebook, mahasiswa dan dosen bisa berkomunikasi setiap saat. Setiap mahasiswa juga memiliki kesempatan yang sama untuk mengeluarkan pendapat dan bertanya. b. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja. Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat dikirim lewat email begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan pengajar, Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan konvensional. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
Hal ini sesuai dengan pendapat informan 1 pada wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut: Ada keunggulan yang didapat dari pendidikan jarak jauh mbak karena pembelajaran bisa terjadi dimana saja dan kapan saja dan tidak harus bertatap muka mbak. Waktu dan tempat fleksible sehingga efisien dalam hal waktu dan tempat, berbeda dengan pembelajaran formal yang harus dibatasi waktu dan tempat. . Hal ini sesuai dengan pendapat informan 3 pada wawancara tanggal 18 Agustus2012 sebagai berikut: Banyak manfaat yang bisa dipetik dari pembelajaran yang kami gunakan mbak, kami bisa tetap melangsungkan pembelajaran meskipun dosen kami berada di luar negeri, karena pembelajaran ini tidak harus brtatap muka, sehingga kami memanfaatkan perkembangan teknologi agar bisa seefisien mungkin. c. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan. Hal ini sesuai dengan pendapat informan 6 pada wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut,“ Jika dalam pembelajaran jarak jauh, kita tidak akan terhambat pada ruang, selain itu juga dalam pembelajaran ini bisa mencakup lebih banyak peserta didik, karena semua bisa ikut dalam pembelajaran ini”. Hal tersebut juga diperkuat oleh informan 2 pada wawancara pada tanggal 18 Agustus 2012 bahwa, “ penggunaan facebook sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh, sangat efesien bila dilaksanakan, karena berapapun jumlah mahasiswa yang ikut pembelajaran tidak terbatas, karena tidak terikat dengan ruang”. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
d. Meningkatkan keaktifan dalam kegiatan pembelajaran Penggunaan facebook sebagai media penunjang pembelajaran memberikan warna tersendiri dalam dunia pendidikan, sehingga bisa menghilangkan rasa jenuh dalam kegiatan belajar mengajar, selain itu juga membuat mahasiswa lebih berani untuk mengeluarkan pendapat. pembelajaran ini juga dirasa cukup sesuai bila dimanfaatkan sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh, meskipun tidak bisa bertatap muka langsung tapi pendidik dan peserta didik masih tetap bisa berkomunikasi, karena aplikasi ini dilengkapi dengan fasilitas chat dan video call. Dengan menggunakan fasilitas tersebut, mahasiswa dapat bertukar pikiran, memosting informasi tentang kegiatan pembelajaran, sehingga dapat saling mengkoreksi kekurangan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dosen. Hal sesuai dengan wawancara pada tanggal 18 Agustus 2012 oleh informan 3 bahwa, “Dengan menggunakan facebook sebagai media penunjang pembelajaran, kita lebih antusias dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran mbak, karena mereka merasa lebih percaya diri dalam mengeluarkan pendapat dan bertanya. Hal tersebut juga diperkuat dengan wawancara pada tanggal 18 Agustus 2012 oleh informan 1 bahwa: Dalam penggunaan facebook sebagai media penunjang pembelajaran ini dirasa cukup efektif karena membuat mahasiswa lebih aktif dan berani dalam menyampaikan pendapat-pendapatnya dan mahasiswa juga bisa saling belajar dari hasil tugas yang mereka kerjakan karena mereka bisa melihat hasil dari tugas teman mereka yang sudah diposting sehingga mereka bisa saling mengevaluasi tugas-tugas dan menyempurnakan tugasnya. Dan bisa terjadi interaksi yang cukup bagus antara mahasiswa dan dosen, selain itu metode ini cukup menarik perhatian mahasiswa mbak. Dari hasil wawancara informan di atas dapat memberikan pengertian bahwa penggunaan media ini sangat menguntungkan untuk semua pihak karena dengan pembelajaran seperti ini bisa dilakukan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
dimana saja dan kapan saja, tidak terikat dengan tempat dan waktu, mahasiswa merasa lebih bebas dalam mengemukakan pendapat mereka. Selain memberikan manfaat yang sangat banyak facebook dirasa memberikan dampak positif dalam pembelajaran jarak jauh. Karena dengan facebook dosen dan mahasiswa bisa saling berkomunikasi meskipun tidak bertatap muka langsung. Mahasiswa juga merasa lebih antusias dan bersemangat karena mereka bisa keluar dari kejenuhan selama pembelajaran yang biasanya diberikan. Mereka bisa lebih aktif dalam berkomunikasi. Seperti pernyataan informan 7 pada wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut : facebook sangat membantu dalam berkomunikasi mbak, mahasiswa juga lebih senang dengan penggunaan facebook. Karena dengan penggunaan facebook mahasiswa lebih merasakan fresh dan tidak mudah bosan. Mereka juga bisa lebih tahu tentang informasi-informasi yang terkini dengan cepat melalui jejaring sosial ini. Seperti pernyataan informan 4 pada wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut, “Pemanfaatan facebook sebagai media penunjang pembelajaran yang memberikan kesan yang berbeda mbak. Mahasiswa lebih bisa luwes dan aktif mengikuti pembelajaran. Karena mereka tidak merasa takut seperti pembelajaran yang bertatap muka langsung”. Dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti dapat memberikan pengertian bahwa tenyata jejaring sosial seperti facebook terdapat banyak hal yang bisa dimanfaatkan dalam segi positif sebagai
media
penunjang
pembelajaran,
karena
facebook
dapat
dimanfaatkan untuk berkomunikasi dengan siapa saja dan dimana saja sehingga facebook sesuai jika dimanfaatkan untuk pembelajaran jarak jauh.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
3. Hambatan-hambatan Pembelajaran dengan Menggunakan Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh. a. Perbedaan kecepatan akses dan keterlambatan dalam mengumpulkan tugas Dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 18 Agustus 2012 selama mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran tidak mengalami kesulitan dari penjelasan yang diberikan karena dosen pengantar antropologi hanya memberikan poin-poin secara singkat dan jelas, selain itu juga masih ada beberapa kelemahan yang ditemui dari bidang akses yaitu tidak semua mahasiswa memiliki kecepatan akses yang sama antara mahasiswa yang satu dengan yang lain meskipun menggunakan media/jaringinan yang sama. Karena kecepatan akses juga tergantung pada lokasi atau area tempat pengakses. Hal ini sesuai dengan pendapat informan 1 pada wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut: Dalam metode ini memang masih terdapat beberapa kelemahan mbak, karena tidak semua mahasiswa memiliki akses yang sama sehingga akan mempengaruhi hasil yang berkaitan dengan deatline yang sudah ditentukan dan tugas yang sudah diposting terlambat masuk karena lemahnya jaringan akses. Hal ini sesuai dengan pendapat informan 3 pada wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut: Iya mbak masih ada kelemahan yang terdapat dalam pembelajaran ini karena kecepatan akses yang dimiliki masing mahasiswa tidak sama meskipun memakai media yang sama, karena dipengaruhi dengan keadaan tempat mereka karena beda tempat beda juga kondisi jaringannya sehingga terkadang tugas yang sudah diposting tidak masuk atau gagal tapi pemosting tidak tahu hal itu. Berdasarkan hasil wawancara tersebut diperoleh pengertian bahwa perbedaan akses masih menjadi salah satu hambatan yang harus di diatasi
dalam
pemanfaatan
facebook
sebagai
media
penunjang
pembelajaran karena dapat mengganggu pelaksanaan pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
b. Aplikasi eror Tidak ada yang sempurna di dunia elektonik buatan manusia, salah satunya aplikasi seperti jejaring sosial facebook. Terkadang tak jarang terjadi erorisasi dalam aplikasi ini sehingga bisa saja file yang sudah diposting tidak bisa terbaca atau tampilan hanya kosong tidak ada tulisannya. Seperti pernyataan informan 5 pada wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut, “karena aplikasi yang eror jadi tidak jarang file yang diposting terhapus dengan sendirinya mbak, jadi terkadang ada yang sampai postingnya berulang-ulang karena takut kalau sampai tidak terposting. Sehingga terkadang sulit untuk melakukan koreksi dan membuang-buang waktu”. Hal ini diperkuat dengan informan 8 pada wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut, “Dalam mengumpulkan tugas kita juga merasa khawatir mbak. Karena terkadang bisa terjadi erorisasi dalam aplikasi ini, tampilan akan terlihat kosong dan tidak ada tulisan sama sekali. Apa yang kita posting juga tidak bisa ditampilkan”. c. Terbatasnya karakter huruf Keterbatasan pada karakter membuat munculnya penyingkatanpenyingkatan, sehingga terkadang sulit untuk dibaca. Karena terkadang mereka menggunakan media yang berbeda, ada yang menggunakan media telepon seluler atau hp yang karakter hurufnya terbatas. Sehingga mau tidak mau mereka harus menyingkat kata-kata mereka agar semua yang dibutuhkan dapat dimuat. Tak jarang juga mereka menggunakan bahasabahasa gaul dalam penulisan mereka. Seperti pernyataan informan I pada wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut : Karena keterbatasan karakter sehingga file yang diposting seringnya disingkat-singkat mbak jadi sulit untuk membacanya. Karena mahasiswa banyak yang menggunakan bahasa gaul atau tidak baku. Sehingga saya terkadang sulit untuk memahami kalimat-kalimat mereka. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
Hal ini diperkuat dengan pernyataan informan 3 pada wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut : Setiap mahasiswa itu menggunakan media yang berbeda mbak, jadi karakter yang tersedia juga berbeda, karena ada yang memanfaatkan media computer, ada juga yang memanfaatkan media Hp, sehingga banyak yang menyingkat kalimat-kalimat mereka agar apa yang mereka tulis muat semua untuk dikirimkan. d. Fasilitas yang kurang memadai Fasilitas yang dimiliki mahasiswa satu dengan yang lain itu berbeda, ada yang memiliki fasilitas seperti modem dan leptop sendiri jadi mereka bisa siap online kapan saja dan dimana saja, tapi bagi mahasiswa yg belum mempunyai failitas yang memadai, maka mereka kesulitan untuk mendapatkan informasi yang diberikan karena mereka tidak bisa membuka jejaring tersebut setiap saat. Seperti pernyataan informan 2 pada wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut : Setiap mahasiswa memiliki fasilitas pendukung pembelajaran yang berbeda beda mbak, karena tidak semua mahasiswa memiliki leptop dan modem sendiri, jadi bagi mahasiswa yang tidak memiliki fasilitas tersebut sulit untuk mengetahui informasi apa yang up to date atau terbaru karena mereka tidak bisa membuka facebook kapan saja dan selalu membiarkan facebook mereka online. Hal ini diperkuat oleh pernyataan informan 7 pada wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut : Iya mbak terkadang kita tidak tahu informasi yang terbaru dengan cepat karena kita belum mempunyai modem sendiri, jadi kita tidak bisa membuka facebook setiap saat, kapan saja dan dimana saja. Kita harus menunggu sms dari teman untuk mendapat informasi yang telah diposting. Dari adanya hambatan di atas maka dapat dilakukan upaya untuk meminimalisir hambatan tersebut yaitu dengan : a. Materi yang diberikan harus singkat dan jelas. Tujuan dari pemberian materi yang singkat, jelas dan tidak terlalu banyak adalah untuk memudahkan masasiswa untuk memahami materi, di commit to user samping terbatasnya karakter yang tersedia pada aplikasi yang mereka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
gunakan. Karena tidak semua mahasiswa menggunakan media yang sama, ada yang hanya memanfaatkan media seperti hand phone dan ada juga banyak yang menggunakan kartu yang berbeda sehingga mengakibatkan perbedaan kekuatan akses yang dimiliki. Seperti pernyataan informan 1 pada wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut, “Karena masing-masing mahasiswa menggunakan media yang berbeda dan aplikasi yg berbeda juga sehingga untuk mempermudah pelaksanaan pembelajaran, saya memberikan materi yang singkat, jelas dan mudah dimengerti/dipahami mbak”. Hal ini diperkuat oleh pernyataan informan 4 pada wawancara tanggal 18 Agustus 2012 sebagai berikut, ”Biasanya dosen memberikan materi yang singkat dan jelas, agar memudahkan untuk bisa mengerti dan memahami materi yang diberikan, sehingga kita tidak akan mengalami kesulitan, karena kita menggunakan fasilitas yang berbeda-beda” b. Memberikan kelonggaran dalam mengumpulkan tugas dan memberikan konfirmasi. Dosen memberikan kelonggaran dealine karena biasanya kondisi jaringan tidak menentu, terkadang baik terkadang trouble. Dan memberikan kofirmasi siapa saja yang sudah mengirim tugas karena dikawatirkan akan terjadi pengiriman ganda sehingga akan membuangbuang waktu dalam hal pengoreksian dan mahasiswa akan lebih merasa tenang, jika mereka tahu kalau tugas mereka sudah terkirim atau tidak, sehingga kelonggaran deadline dan memberikan konfirmasi merupakan salah satu hal yang sangat penting diberikan kepada mahasiswa. Seperti yang disampaikan oleh informan I pada wawancara tanggal 1 Agustus 2012 sebagai berikut: Mahasiswa sering mengirim tugas berulang-ulang karena mereka takut tugasnya tidak dikirim, padahal tugasnya sudah terkirim. Sehingga saya perlu mngkonfirmasikan bagi yang sudah mengirim tugas agar tidak membuang-buang tenaga dan waktu. Saya juga memberi kelonggaran pada mahasiswa karena keterbatasan media yang digunakan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
Hal ini diperkuat oleh informan 2 pada wawancara tanggal 1 Mei 2012 sebagai berikut, ”Dosen selalu memberikan kelongaran dalam mengumpulkan tugas dan konfirmasi mbak, karena Beliau takut kita akan mengirim berulang-ulang, karena terkadang terjadi gangguan akses internet, sehingga file yang kita unduh tidak terkirim mbak”. Berdasarkan wawancara dan studi dokumen yang telah dilakukan, diperoleh pengertian bahwa untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut dapat dilakukan beberapa upaya agar sedikit meminimalisir terjadinya ketidak efektifan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang hanya memanfaatkan media elektronik.
B. Pembahasan Dari temuan studi, informasi yang berhasil dikumpulkan dan analisis yang dapat dilakukan, selanjutnya dilakukan pembahasan yang meliputi : a) Pelaksanaan
pembelajaran
mata
kuliah
pengantar
antropologi
dengan
memanfaatkan media jejaring sosial facebook di UNS, b) Manfaat penggunaan facebook sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh dalam mata kuliah pengantar antropologi di UNS, c) Hambatan-hambatan dalam Pembelajaran yang menggunakan facebook sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh dan upaya untuk mengatasi hambatan tersebut. Adapun pembahasan secara rinci adalah sebagai berikut : a) Pelaksanaan dalam Kegiatan Pembelajaran dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran Pembelajaran
yang
terlaksana
dengan
memanfaatkan
media
elektronik seperti facebook, email dan blog sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh, berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala yang berarti. Pelaksanaan/Implementasi jejaring sosial facebook sebagai media penunjang pembelajaran juga memberikan poin positif terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung, menumbuhkan minat dalam pelaksanaan pembelajaran. Jadi penggunaan facebook sebagai media pembelajaran commit to user penunjang pembelajaran adalah solusi alternatif bagi permasalahan dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
pembelajaran e-learning, karena dengan media elektronik seperti ini lebih fleksibel tidak terbatas oleh waktu perkuliahan, ruang kelas dan tatap muka intensif. Faktor yang mendorong pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan
jejaring
sosial
facebook
sebagai
media
penunjang
pembelajaran pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi adalah dosen pengantar antropologi berada di luar negeri dan tidak ada dosen pembantu atau tidak ada tim yang membantu dalam pelaksanaan belajar mengajar dan hampir semua mahasiswa yang menggunakan facebook, sehingga
dosen
memanfaatkan
facebook
sebagai
media
penunjang
pembelajaran. Facebook juga digunakan untuk komunikasi antara dosen dengan mahasiswa dan antar mahasiswa untuk membahas tentang perkuliahan. Hal ini sesuai dengan pendapat Gross & Acquisti (2005) bahwa facebook menjadi media penting yang digunakan untuk berinteraksi terutama dikalangan mahasiswa, dan menurut Colete, Villiers, & Roodt (2009), Facebook juga digunakan oleh dosen untuk tujuan sosial, selain itu menurut Boyd & Ellison (2008), Situs jejaring sosial seperti Facebook dan MySpace merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan mahasiswa seharihari. Situs jejaring sosial juga merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan orang. b) Manfaat Pembelajaran dengan Menggunakan Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh. a. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan pendidik. Pembelajaran yang memanfaatkan jejaring sosial facebook dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan pendidik, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar. Karena tidak semua peserta didik yang dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat dan berani untuk mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi atau hal-hal yang belum dimengerti. commit user konvensional, kesempatan yang Karena pada pembelajaran yang to bersifat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
ada atau yang disediakan dosen untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan jejaring sosial facebook sebagai media penunjang pembelajaran. Peserta didik yang malu maupun yang raguragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas. Hal ini sesuai dengan pendapat (Loftus, 2001) bahwa pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas. b. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja. Peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja. Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat dikirim lewat email begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan pengajar, Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran karena pembelajaran ini berbeda dengan pembelajaran konvensional. Hal ini sesuai dengan pendapat (Anggoro, 2001) bahwa tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan guru/instruktur. Peserta didik tidak terikat ketat commitpenyelenggaraan to user dengan waktu dan tempat kegiatan pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
sebagaimana halnya pada pendidikan konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas Terbuka telah memanfaatkan internet sebagai metode / media penyajian materi. Sedangkan di Universitas Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet untuk kegiatan pembelajaran telah dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas untuk kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai tutorial elektronika. c. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan. d. Meningkatkan keaktifan dalam kegiatan pembelajaran Penggunaan facebook sebagai media penunjang pembelajaran memberikan warna tersendiri dalam dunia pendidikan, sehingga bisa menghilangkan rasa jenuh dalam kegiatan belajar mengajar, selain itu juga membuat mahasiswa lebih berani untuk mengeluarkan pendapat. pembelajaran ini juga dirasa cukup sesuai bila dimanfaatkan sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh, meskipun tidak bisa bertatap muka langsung tapi pendidik dan peserta didik masih tetap bisa berkomunikasi, karena aplikasi ini dilengkapi dengan fasilitas chat dan video call. Dengan menggunakan fasilitas tersebut, mahasiswa dapat bertukar pikiran, memosting informasi tentang kegiatan pembelajaran, sehingga dapat saling mengkoreksi kekurangan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dosen. Wahid (2009) bahwa maraknya pemanfaatan sosial network digunakan untuk dimanfaatkan dalam dunia pendidikan sebagai salah satu media pembelajaran. Facebook mempunyai fitur yang kaya dan penggunanya yang banyak dikalangan remaja, banyak yang commit to user berpendapat bahwa facebook dapat di optimalisasikan untuk mendukung
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
pengembangan proses pembelajaran untuk siswa atau mahasiswa yaitu sebagai alat pembelajaran. c) Hambatan-hambatan
dalam
Pembelajaran
dengan
Menggunakan
Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh. a. Perbedaan kecepatan akses dan keterlambatan dengan target yang telah ditentukan. Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan facebook mahasiwa tidak mengalami kesulitan dari penjelasan yang diberikan karena beliau hanya memberikan poin-poin secara singkat dan jelas. Tapi disini ada kelemahan yaitu tidak semua mahasiswa memiliki kecepatan akses yang sama antara mahasiswa yang satu dengan yang lain meskipun menggunakan media/jaringinan yang sama tapi tempat mereka berbeda juga dapat mempengaruhi kecepatan aksesnya. b. Aplikasi eror Masih terdapat kelemahan dalam aplikasi jejaring sosial facebook, tak jarang terjadi erorisasi dalam aplikasi ini sehingga bisa saja file yang sudah diposting tidak bisa terbaca atau sama halnya gagal pemostingan tanpa sepengetahuan pengguna. c. Terbatasnya karakter huruf Keterbatasan pada karakter membuat munculnya penyingkatanpenyingkatan, sehingga terkadang sulit untuk dibaca. Karena terkadang mereka menggunakan media yang berbeda, ada yang menggunakan media telepon seluler atau hp yang karakter hurufnya terbatas. Sehingga mau tidak mau mereka harus menyingkat kata-kata mereka agar semua yang harus di muat dapat di muat. Tak jarang juga mereka menggunakan bahasa-bahasa gaul dalam penulisan mereka. d. Fasilitas yang kurang memadai Fasilitas yang dimiliki mahasiswa satu dengan yang lain itu berbeda, ada yang memiliki fasilitas seperti modem dan leptop sendiri jadi mereka bisa siap online kapan saja dan dimana saja, tapi bagi commit to failitas user yang memadai, maka mereka mahasiswa yg belum mempunyai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
kesulitan untuk mendapatkan informasi yang diberikan karena mereka tidak bisa membuka jejaring tersebut siap saat. Dari adanya hambatan di atas maka dapat dilakukan upaya untuk meminimalisir hambatan tersebut yaitu dengan : 1. Materi yang diberikan harusnya singkat dan jelas dan jangan terlalu banyak. Tujuan dari pemberian materi yang singkat, jelas dan tidak terlalu banyak adalah untuk memudahkan masasiswa untuk memahami materi, di samping terbatasnya karakter yang tersedia pada aplikasi yang mereka gunakan. 2. Memberikan kelonggaran dalam memberikan batas pengumpulan tugas dan memberikan konfirmasi Dosen memberikan kelonggaran deadline karena biasanya kondisi jaringan tidak menentu, terkadang baik terkadang terdapat gangguan/trouble, oleh karena itu dosen memberikan kofirmasi siapa saja yang sudah mengirim tugas karena dikawatirkan akan terjadi kerangkapan pengiriman sehingga akan membuang-buang waktu dalam hal pengoreksian karena terdapat kerangkapan pengiriman. Mahasiswa akan lebih merasa tenang karena mereka tahu tugas mereka sudah terkirim atau tidak. Sehingga kelonggaran waktu untuk mengumpulkan dan memberikan konfirmasi merupakan salah satu hal yang sangat penting di berikan kepada mahasiswa. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Perry & Rumble (1987 : 5-7) ada beberapa upaya yang bisa dilakukan yaitu : a. Bahan ajar. Bahan pembelajaran haruslah sederhana, jelas dan mudah dipelajari. b. Pengelolaan administrasi. Karena PJJ pada umumnya tersebar dan ada keluwesan waktu maka harus pintar mengelola. c. Mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik yang baik perlu dibuat agar peserta didik dapat dengan mudah menyampaikan commit user belajar. kesulitan dan keluhan dalamtokegiatan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik suatu simpulan sebagai berikut: a. Pelaksanaan dalam Kegiatan Pembelajaran dengan Memanfaatkan Jejaring Sosial Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada Pendidikan Sosiologi Antropologi matakuliah Pengantar Antropologi memanfaatkan media elektronik, seperti facebook, email, blog sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh, dan pembelajaran tersebut berjalan dengan lancar. Pelaksanaan/ implementasi jejaring sosial sebagai media penunjang pembelajaran juga memberikan poin positif terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung, menumbuhkan minat belajar mahasiswa. Jadi penggunaan facebook sebagai media penunjang pembelajaran adalah solusi alternative bagi permasalahan dalam pembelajaran jarak jauh, karena media ini lebih fleksible, tidak terbatas oleh waktu perkuliahan, ruang kelas, dan tatap muka intensif. Jejaring sosial facebook digunakan sebagai media pembelajaran pada mata kuliah Pengantar Antropologi di Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP UNS. Facebook tidak hanya digunakan sebagai media penunjang tetapi juga digunakan secara penuh selama satu semester, karena dosen pengajar berada di luar negeri. Facebook digunakan sebagai media pembelajaran jarak jauh karena hampir semua mahasiswa menggunakan facebook. Facebook digunakan untuk komunikasi antara dosen dengan mahasiswa dan antar mahasiswa untuk membahas tentang perkuliahan, pengumuman tugas untuk ujian sehingga semua anggota bisa melihat semua informasi dalam group.
commit to user 62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
b. Manfaat dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh. 1. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan pendidik. Pembelajaran yang memanfaatkan jejaring sosial facebook dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan pendidik, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar, karena dengan memanfaatkan media facebook, mahasiswa dapat berkomunikasi setiap saat dan mempunyai kesempatan yang sama untuk mengemukakan pendapat dan bertanya. 2. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja. Peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja. Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat dikirim lewat email begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan pengajar, Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran karena pembelajaran ini berbeda dengan pembelajaran konvensional. 3. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan. a. Meningkatkan keaktifan dalam kegiatan pembelajaran Penggunaan facebook sebagai media penunjang pembelajaran memberikan warna tersendiri dalam dunia pendidikan, sehingga bisa commit to user menghilangkan rasa jenuh dalam kegiatan belajar mengajar, selain itu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
juga membuat mahasiswa lebih berani untuk mengeluarkan pendapat. pembelajaran ini juga dirasa cukup sesuai bila dimanfaatkan sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh. c. Hambatan-hambatan
dalam
Pembelajaran
yang
Menggunakan
Facebook sebagai Media Penunjang Pembelajaran Jarak Jauh. 1. Perbedaan kecepatan akses dan keterlambatan dengan target yang telah ditentukan. Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan facebook mahasiwa tidak mengalami kesulitan dari penejelasan yang diberikan karena beliau hanya memberikan poin-poin secara singkat dan jelas. Tapi disini ada kelemahan yaitu tidak semua mahasiswa memiliki kecepatan akses yang sama antara mahasiswa yang satu dengan yang lain meskipun menggunakan media/jaringinan yang sama. 2. Aplikasi eror Tidak ada yang sempurna di dunia ini termasuk aplikasi dalam jejaring sosial facebook. Terkadang tak jarang terjadi erorisasi dalam aplikasi ini sehingga bisa saja file yang sudah diposting tidak bisa terbaca atau sama halnya gagal pemostingan tanpa sepengetahuan pengguna. 3. Terbatasnya karakter huruf Keterbatasan pada karakter membuat munculnya penyingkatanpenyingkatan, sehingga terkadang sulit untuk dibaca. Karena terkadang mereka menggunakan media yang berbeda, ada yang menggunakan media telepon seluler atau hp yang karakter hurufnya terbatas. Sehingga penyingkatan kata-kata dilakukan, agar sesuai dengan ketersediaan karakter pada gadged. 4. Fasilitas yang kurang memadai Fasilitas yang dimiliki mahasiswa satu dengan yang lain itu berbeda, ada yang memiliki fasilitas seperti modem dan leptop sendiri jadi mereka bisa siap online kapan saja dan dimana saja, tapi bagi mahasiswa yg belum mempunyai failitas yang memadai, maka mereka commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
kesulitan untuk mendapatkan informasi yang diberikan karena mereka tidak bisa membuka jejaring tersebut siap saat. Dari adanya hambatan di atas maka dapat dilakukan upaya untuk meminimalisir hambatan tersebut yaitu dengan : a. Materi yang diberikan harusnya singkat dan jelas dan jangan terlalu banyak. Tujuan dari pemberian materi yang singkat, jelas dan tidak terlalu banyak adalah untuk memudahkan masasiswa untuk memahami materi, disamping terbatasnya karakter yang tersedia pada aplikasi yang mereka gunakan. b. Memberikan kelonggaran deadline dan memberikan konfirmasi Dosen memberikan kelonggaran dealine karena biyasanya kondisi jaringan tidak menentu, terkadang baik terkadang trouble. Dan memberikan kofirmasi siapa saja yang sudah mengirim tugas karena dikawatirkan akan terjadi kerangkapan pengiriman sehingga akan membuang-buang waktu dalam hal pengoreksian karena terdapat kerangkapan pengiriman. Dan mahasiswa akan lebih merasa tenang karena mereka tahu tugas mereka sudah terkirim atau tidak. Sehingga kelonggaran deadline dan memberikan konfirmasi merupakan salah satu hal yang sangat penting di berikan kepada mahasiswa.
B. Implikasi Berdasarkan simpulan di atas dan fakta yang diperoleh berkaitan dengan penelitian ini yaitu analisis jejaring sosial fecebook sebagai media penunjang pembelajaran maka implikasi dari hasil penelitian ini dapat peneliti sampaikan sebagai berikut: 1. Implikasi Teoretis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada pendidik Dosen Pengantar Antropologi, untuk meningkatkan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan perkembangan teknologi/media yang telah commit to user tersedia.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66 2. Implikasi Praktis
1. Mengetahui keunggulan penggunaan facebook sebagai media penunjang pembelajaran. 2. Mengetahui hambatan dan solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Hambatan dalam pembelajatan adalah suatu hal yang menghalangi atau permasalahan yang membuat keefektifan pembelajaran berkurang. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui hambatan yang dapat mempengaruhi pembelajaran, hambatan tersebut antara lain perbedaan kecepatan akses dan keterlambatan dalam mengumpulkan tugas, aplikasi eror, terbatasnya karakter huruf, fasilitas yang kurang memadai. Keempat hambatan tersebut dapat diatasi dengan usaha dan langkah untuk mengatasinya. Sehingga dari hasil penelitian ini, peneliti mampu memberikan gambaran mengenai kondisi yang tengah terjadi dalam pembelajaran jarak jauh. Diharapkan nantinya dengan adanya pengunaan facebook mampu membantu pendidik untuk menemukan solusi baru dalam mengatasi permasalahan pembelajaran jarak jauh. 3. Memberikan
suasana
baru
agar
dapat
menarik
perhatian
peserta
didik/mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar.
C. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian yang telah dikemukan di atas, maka saran dari peneliti adalah: 1. Kepada dosen Dosen hendaknya: a. Membimbing mahasiswa dan selalu memberi arahan pemanfaatan media seperti facebook, email dan sebagainya yang jarang digunakan sebagai media pembelajaran sebelumnya. b. Diharapkan dosen dapat memfasilitasi seperti modem untuk mahasiswanya selama pembelajaran berlangsung, sehingga pembelajaran bisa berjalan dengan lancar dan efektif. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
2. Kepada mahasiswa Tetap
mengikuti pembelajaran dengan semangat dan sungguh-sungguh
meskipun pembelajaran tidak bisa bertatap muka dan memberikan respon yang baik terhadap apa yang diberikan dosen sehingga terjadi komunikasi yang efektif.
commit to user