Analisis Pengelolaan Dana (Ismi Solikhatun) 1
ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) (STUDI PADA SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA) ANALYSIS OF MANAGEMENT
SCHOOL
OPERATIONAL
ASSISTANCE
(BOS)
FUNDS
Oleh : Ismi Solikhatun Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK Negeri 1 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan kuisinoer, wawancara, serta dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan dana BOS di SMK Negeri 1 Yogyakarta berdasarkan prinsip swakelola dan partisipatif dilaksanakan secara baik dengan nilai kecenderungan baik 70%, prinsip transparan dilaksanakan secara cukup baik dengan nilai kecenderungan cukup baik 78% dan sekolah telah menyebarluaskan informasi penerimaan BOS kepada warga sekolah, prinsip akuntabel dilaksanakan secara baik dengan nilai kecenderungan baik 96%, prinsip demokratis dilaksanakan secara baik dengan nilai kecenderungan baik 74%, prinsip efektif dan efisien dilaksanakan secara baik dengan nilai kecenderungan baik 63%, prinsip tertib administrasi dan pelaporan dilaksanakan secara baik dengan nilai kecenderungan baik 100% dan sekolah telah melakukan pelaporan, prinsip saling percaya dilaksanakan secara baik dengan nilai kecenderungan baik 89%. Kata kunci: Pengelolaan, Dana Bantuan Operasional Sekolah, SMK Negeri 1 Yogyakarta Abstract This study aimed to determine the analysis of fund management School Operational Assistance (BOS) at Vocational High School 1 of Yogyakarta. This study used descriptive method with quantitative approach. Data colllection used questionnaire, interview and documentation. Data collected was analized by quantitative descriptive method. The result showed that the School Operational Assistance (BOS) fund management at 1 Vocational High School of Yogyakarta considering principal of self-management and participatory was well-executed with good prospensity score as much as 70%, the transparent principle was good enough executed with sufficient prospensity score as much as 78% and the school already delivered the information of receiving School Operational Assistance (BOS) fund to schools, the accountable principle was well implemented with good prospensity score as much as 96%, democracy principle was well implemented with good prospensity score as much as 74%, effective and efficient principle was well implemented with good prospensity score as much as 63%, correct-administration and report principle was well implemented with good prospensity score as much as 100% and the school already delivered the report, as well as mutual trust principle which was well implemented with good prospensity score as much as 89%. Keywords: management, School Operational Assistance (BOS) fund, Vocational High School 1 of Yogyakarta
2 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 5 Tahun 2016
Upaya
PENDAHULUAN Pendidikan dipandang sebagai suatu
pemerintah
dalam
hal
ini
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sarana untuk meningkatkan mutu sumber
untuk
daya manusia suatu bangsa. Bangsa yang
memberikan Dana Bantuan Operasional
maju adalah bangsa yang peduli akan
Sekolah (BOS) kepada sekolah-sekolah
pendidikan dan dapat tergambarkan dari
yang terdaftar pada tingkat pendidikan dasar
pencapaian pendidikan warga negaranya.
(SD dan SMP).
Pencapaian pendidikan suatu bangsa dapat
mengatasi
Dana
hal
BOS
tersebut
adalah
memang
sangat
dilihat dari kesesuaian antara tujuan dan
membantu percepatan penuntasan wajib
keterlaksanaan pendidikan. Di Indonesia,
belajar
menurut pasal 3 Undang-undang Nomor 20
dibuktikan dengan jumlah Angka Partisipasi
Tahun 2003, tujuan pendidikan nasional
Kasar (APK) SD pada tahun 2005 telah
adalah
mencapai 115% sedangkan SMP pada tahun
untuk
mengembangkan
potensi
9
tahun
Indonesia,
2009
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
(bos.kemendikbud.go.id),
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
banyak siswa lulusan SMP yang putus
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
sekolah dan tidak melanjutkan ke tingkat
negara
Sekolah Menengah Atas (SMA). Untuk itu
demokratis
serta
bertanggungjawab.
pemerintah
Salah satu hal yang tidak dapat dilupakan
dalam
mencapai
tujuan
pendidikan suatu bangsa adalah peran negara
dalam
pendidikan.
menyediakan
Menurut
telah
melaksanakan
98,11%
namun
masih
mencanangkan program
dan
Pendidikan
Menengah Universal (PMU) sejak tahun 2013.
sarana
Undang-undang
mencapai
yang
peserta didik agar menjadi manusia yang
yang
telah
di
Melalui Pendidikan
dan
Peraturan
Menteri
Kebudayaan
Republik
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
Indonesia Nomor 80 Tahun 2013 tanggal 25
tentang
Juni 2013 diamanahkan agar Direktorat
Sistem
menyebutkan
Pendidikan
dan
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
memberikan
(SMK) menjadikan Pendidikan Menengah
layanan dan kemudahan, serta menjamin
Universal (PMU) sebagai pijakan kebijakan
terselenggaranya pendidikan yang bermutu
dalam menyediakan layanan pendidikan di
bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.
SMK
Salah satu peran negara dalam hal tersebut
keterjangkauan, kualitas, kesetaraan, dan
adalah
atau
keterjaminan layanan pendidikan menengah
meringankan biaya pendidikan di Indonesia.
bagi masyarakat. Dalam peraturan tersebut
pemerintah
bahwa
Nasional
daerah
dengan
pemerintah wajib
memberikan
untuk
mendukung
ketersediaan,
Analisis Pengelolaan Dana (Ismi Solikhatun) 3
juga disebutkan bahwa salah satu sasaran
Adapun total anggaran program BOS SMK
penyelenggaraan PMU adalah mempercepat
untuk
pencapaian APK pendidikan menengah
Petunjuk Teknis Pelaksanaan BOS 2015
menjadi 97% pada tahun 2020. Pendidikan
sebesar Rp5.267.118.000.000,00. Jumlah
Menengah
bertujuan
tersebut diberikan setiap semester dalam dua
untuk memberikan layanan, perluasan, dan
periode pemberian bantuan yaitu Januari-
pemerataan
Juni dan Juli-Desember tahun 2015.
Universal
(PMU)
kesempatan
memperoleh
pendidikan menengah yang bermutu bagi
tahun
anggaran
Peranan
2015
BOS
menurut
SMK
adalah
setiap warga negara Indonesia. Untuk
memberikan kesempatan kepada semua
mencapai hal tersebut pemerintah menyusun
siswa
program
pendidikan bermutu dengan mewajibkan
Bantuan
Operasional
Sekolah
untuk
memperoleh
layanan
(BOS) Menengah yang disalurkan kepada
sekolah
seluruh SMA dan SMK baik negeri maupun
keringanan/pengurangan biaya operasional
swasta di seluruh Indonesia. Dana BOS
sekolah kepada siswa. Dana BOS yang
yang diberikan kepada sekolah menengah
diterima
atas disebut dengan BOS SMA. Sedangkan
meringankan beban semua siswa pada
dana BOS yang diberikan kepada sekolah
sekolah tersebut secara rata-rata. Adapun
kejuruan disebut dengan BOS SMK.
penggunaan dana BOS SMK menurut
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK
merupakan
program
pemerintah
berupa pemberian dana langsung ke Sekolah
bantuan
yang
diterima
sekolah
akan
diperhitungkan
untuk
Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009 adalah untuk
membantu
memenuhi
kebutuhan
biaya operasional sekolah atau personalia.
Menengah Kejuruan (SMK) dengan besaran dana
memberikan
Pelaksanaan program
BOS
SMK
dan harus
pengelolaan mengikuti
dihitung berdasarkan jumlah siswa masing-
pedoman yang disusun oleh Pemerintah
masing sekolah dikalikan dengan besarnya
dalam Petunjuk Teknis BOS SMK dengan
satuan dana bantuan. Tujuan umum BOS
mengutamakan konsep Manajemen Berbasis
SMK
layanan
Sekolah (MBS). Pengelolaan dana BOS
pendidikan yang terjangkau dan bermutu
berdasarkan Petunjuk Teknis BOS SMK
bagi semua lapisan masyarakat. Bantuan
terdiri dari 7 prinsip. Prinsip tersebut terdiri
yang diberikan oleh pemerintah dihitung
dari prinsip swakelola dan partisipatif,
berdasarkan jumlah siswa per sekolah
transaparan, akuntabel, demokratis, efektif
dikalikan satuan biaya BOS SMK. Satuan
dan
biaya (unit cost) program BOS SMK sebesar
pelaporan, serta saling percaya.
adalah
mewujudkan
Rp600.000,00 per siswa per semester.
efisien,
tertib
administrasi
dan
4 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 5 Tahun 2016
Pengelolaan dana BOS di sekolah belum sesuai dengan ketentuan yang ada.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Hasil Pemeriksanaan BPK Semester I tahun
Penelitian ini merupakan penelitian
2015 menyatakan terdapat beberapa masalah
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
terkait
penelitian
pengelolaan
dana
BOS
deskriptif
bertujuan
untuk
(republika.co.id). Untuk mengetahui sejauh
menjelaskan berbagai kondisi, situasi atau
mana pelaksanaan pengelolaan BOS ditinjau
variabel yang timbul di masyarakat yang
dari 7 prinsip pengelolaan BOS, maka
menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa
diperlukan
yang terjadi (Burhan, 2009:36).
suatu
analisis.
Analisis
merupakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang
Waktu dan Tempat Penelitian
sebenarnya.
Penelitian dilakukan di SMK Negeri
Berdasarkan uraian tersebut, analisis
1
Yogyakarta
beralamat
yang
di
Jl
pengelolaan BOS penting dilakukan, namun
Kemetiran
banyak pihak yang belum melaksanakan
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan
analisis mengenai pelaksanaan pengelolaan
Maret 2016 sampai April 2016.
dana
BOS.
Salah
satu
sekolah
Kidul
No
35
Yogyakarta.
yang
menerima pendanaan BOS SMK pada tahun
Target/Subjek Penelitian
2015 adalah SMK Negeri 1 Yogyakarta.
Subjek dalam penelitian ini adalah
Sebagai salah satu sekolah yang menerima
tim pengelola BOS, komite sekolah dan wali
pendanaan BOS, maka SMK Negeri 1
murid
Yogyakarta harus melakukan pengelolaan
Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah
dana
pengelolaan Dana Bantuan Operasional
BOS
sesuai
dengan
7
prinsip
pengelolaan BOS. Melihat pengelolaan
SMK
Sekolah
arti
pentingnya
program
BOS
analisis dalam
Negeri
(BOS)
1
Sekolah
Yogyakarta.
Menengah
Kejuruan (SMK) ditinjau dari 7 prinsip pengelolaan
dana
BOS
berdasarkan
penyelenggaraan pendidikan, maka peneliti
Petunjuk Teknis BOS SMK 2015 yang
tertarik untuk meneliti tentang “Analisis
meliputi prinsip swakelola dan partisipatif,
Pengelolaan Dana Bantuan Operasional
transaparan, akuntabel, demokratis, efektif
Sekolah (Studi
dan
pada
SMK
Negeri 1
Yogyakarta)”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada SMK Negeri 1 Yogyakarta.
efisien,
tertib
administrasi
pelaporan, serta saling percaya.
dan
Analisis Pengelolaan Dana (Ismi Solikhatun) 5
Teknik
Pengumpulan
Data
dan
transparasi
pengelolaan
dana
BOS
Instrumen Penelitian
sekolah terhadap orang tua/wali murid.
a. Kuisioner
Instrumen
yang
pedoman
wawancara
Kuisioner ini digunakan untuk memperoleh data secara subjektif dari
digunakan yang
adalah berisi
pertanyaan.
internal sekolah yang terdiri dari staf pengelola BOS dan komite sekolah mengenai
pengelolaan
Penelitian ini menggunakan teknik
BOS ditinjau dari 7 prinsip pengelolaan
analisis deskriptif. Analisis data dilakukan
berdasarkan
BOS
dengan bantuan program microsoft excel.
ini
Ada dua langkah analisis yang dilakukan
diberikan kepada Staf pengelola BOS
yaitu teknik analisis data responden yang
serta komite sekolah. Instrumen yang
meliputi mean, median, modus dan tabel
digunakan adalah kisi-kisi kuisioner
distribusi frekuensi serta analisis varians
dari 7 prinsip pengelolaan.
atau dispersi untuk mengetahui simpangan
SMK
pelaksanaan
Teknik Analisis Data
tahun
Petunjuk
Teknis
2015.
Kuisioner
b. Dokumentasi Penggunaan
baku. dokumen
dalam
Hasil analisis data pengelolaan dana
penelitian ini untuk memperoleh data
BOS kemudian dikategorikan ke dalam 3
secara objektif pengelolaan dana BOS
kelompok kategori. Pengkategorian tersebut
SMK ditinjau dari segi pelaporan dan
didasarkan pada nilai rerata dan simpangan
tertib administrasi. Dokumentasi yang
baku
digunakan berupa dokumen mengenai
penelitian. Tiga kategori kencenderungan
profil sekolah serta data pengelolaan
menurut Anas (2006:176) yaitu:
pada
masing-masing
variabel
dana BOS. Instrumen yang digunakan
Baik
= Mi + 1Sdi < X
adalah pedoman dokumentasi dengan
Cukup Baik
= Mi - 1Sdi ≤ X ≤ Mi +
checklist. c. Wawancara
1Sdi Kurang Baik
= X < Mi – 1Sdi
Wawancara dilakukan kepada 3 orang tua /wali murid SMK Negeri 1
HASIL
Yogyakarta. Wawancara dimaksudkan
PEMBAHASAN
untuk memperoleh data secara subyektif
SMK
PENELITIAN
Negeri
1
DAN
Yogyakarta
tentang pengelolaan dana BOS yang
melaksanakan pengelolaan dana Bantuan
dilakukan oleh sekolah, keterlibatan
Operasional Sekolah (BOS) berdasarkan 7
orang tua siswa dalam partisipasi, dan
6 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 5 Tahun 2016
prinsip
pengelolaan.
Tujuh
prinsip
perhitungan
pengelolaan terdiri dari: 1.
kecenderungan
dapat
dilihat pada diagram berikut:
Prinsip Swakelola dan Partisipatif Prinsip
swakelola
adalah
direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri sedangkan prinsip partisipatif adalah melibatkan warga sekolah dan masyarakat dukungan
dalam
memberikan
terhadap
perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan program
Gambar 2.
Diagram Kecenderungan Prinsip Swakelola dan Partisipatif
sesuai dengan peraturan yang berlaku Prinsip
swakelola
dan
. SMK Negeri 1 Yogyakarta
dengan
telah melaksanakan swakelola dengan
menggunakan kuisioner yang terdiri
membentuk tim belanja barang sendiri
dari 5 pernyataan. Hasil pengukuran
untuk pengelolaan dana BOS. Dari segi
berupa skor tersebut kemudian diolah
prinsip partisipasi, bentuk partisipasi
dan dianalisis menggunakan software
yang
SPSS Statistics 20 sehingga diperoleh
melibatkan wakil orang tua siswa atau
mean sebesar 16,56 , median sebesar 19
komite sekolah tidak tetap dalam rapat
, modus sebesar 19 dan simpangan baku
dewan guru bersama orang tua siswa.
sebesar 3,955. Adapun hasil distribusi
Berdasarkan hasil statistik deskriptif
frekuensi dari prinsip swakelola dan
SMK Negeri 1 Yogyakarta dalam
partisipatif adalah:
pengelolaan
partisipatif
diukur
diberikan
adalah
dana
dengan
BOS
telah
melaksanakan prinsip swakelola dan partisipatif dengan baik dengan nilai kecenderungan baik sebesar 70%. 2.
Prinsip Transaparan Prinsip transparan menekankan bahwa
pengelolaan
dana
harus
dilakukan secara terbuka agar warga Gambar 1.
Histogram Frekuensi Swakelola dan Partisipatif
sekolah
dan
memberikan Langkah menghitung
selanjutnya
adalah
kecenderungan.
Hasil
melakukan
masyarakat kritik,
saran
pengawasan
dapat serta dan
Analisis Pengelolaan Dana (Ismi Solikhatun) 7
pengendalian
terhadap
pelaksanaan SMK
program. Prinsip
transparan
melakukan
diukur
guru dan orang tua siswa. Belum ada
Statistics 20 sehingga diperoleh mean
orang tua siswa yang mengajukan
sebesar 8,41 , median sebesar 9 , modus
pertanyaan terkait dengan penggunaan
sebesar 9 dan simpangan baku sebesar
disajikan
atau pengelolaan BOS di SMK Negeri 1
kuisioner
dalam
informasi
tahun ajaran baru dalam rapat dewan
dianalisis menggunakan software SPSS
responden
penyebaran
sekolah/orang tua siswa ketika awal
Hasil kuisioner kemudian diolah dan
jawaban
Yogyakarta
forum rapat dewan guru dengan komite
kuisioner yang terdiri dari 3 pernyataan.
Hasil
1
dengan menyampaikan informasi dalam
dengan menggunakan wawancara dan
2,024.
Negeri
Yogyakarta. Orang tua siswa belum
tabel
pernah mengajukan kritik ataupun saran
distribusi berikut:
terhadap pengelolaan BOS walaupun sekolah telah memfasilitasi baik secara langsung dalam rapat orang tua wali murid
atau secara
tidak langsung
melalui kontak sekolah. Berdasarkan hasil statistik deskriptif SMK Negeri 1 Yogyakarta dalam pengelolaan dana Gambar 3.
BOS
Histogram Frekuensi Prinsip Transparan
telah
melaksanakan
prinsip
transparan dengan cukup baik dengan kecenderungan nilai baik sebesar 78%.
Langkah
selanjutnya
adalah
menghitung
kecenderungan.
Hasil
perhitungan
kecenderungan
dapat
dilihat pada diagram berikut:
3.
Prinsip Akuntabel Prinsip pengelolaan
akuntabel dana
harus
adalah dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan pedoman
pelaksanaan
yang
sudah
disepakati. Prinsip akuntabel diukur dengan menggunakan kuisioner yang terdiri
dari
kuisioner
6
pernyataan.
kemudian
diolah
Hasil dan
dianalisis menggunakan software SPSS Gambar 4.
Diagram Kecenderungan Prinsip Transparan
Statistics 20 sehingga diperoleh mean
8 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 5 Tahun 2016
sebesar 22,22 , median sebesar 23 ,
sesuai dengan pedoman pelaksanaan
modus sebesar 24 dan simpangan baku
dan prinsip akuntabel dengan baik.
sebesar 2,326. Hasil jawaban responden
4.
Prinsip Demokratis
disajikan dalam tabel distribusi berikut:
Prinsip
demokratis
adalah
penyusunan perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah ditempuh
melalui
jalan
musyawarah/mufakat
dengan
memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk mengajukan saran, kritik atau Gambar 5.
Histogram Frekuensi Prinsip Akuntabel Langkah
pendapat.
diukur
Prinsip
dengan
demokratis
menggunakan
wawancara serta kuisioner yang terdiri dari 10 pernyataan. Skor tersebut
selanjutnya
adalah
menghitung
kecenderungan.
Hasil
kemudian
perhitungan
kecenderungan
dapat
menggunakan software SPSS Statistics
diolah
dan
dianalisis
20 sehingga diperoleh mean sebesar
dilihat pada diagram berikut:
35,30 , median sebesar 36, modus sebesar 40 dan simpangan baku sebesar 4,513
Gambar 6.
Diagram Kecenderungan Prinsip Akuntabel Berdasarkan
hasil
analisis
deskriptif menunjukkan bahwa prinsip demokratis
memiliki
Gambar 7.
Histogram Frekuensi Prinsip Demokratis
nilai
kecenderungan baik sebesar 96% dan
Langkah
selanjutnya
adalah
SMK Negeri 1 Yogyakarta dalam
menghitung
kecenderungan.
Hasil
pengelolaan
perhitungan
kecenderungan
dapat
melaksanakan
dana
BOS
telah
pertanggungjawaban
dilihat pada diagram berikut:
Analisis Pengelolaan Dana (Ismi Solikhatun) 9
2,10. Adapun hasil distribusi frekuensi dari prinsip efektif dan efisien adalah:
Gambar 8.
Diagram Kecenderungan Prinsip Akuntabel Berdasarkan hasil wawancara,
Gambar 9. Histogram Frekuensi Prinsip Efektif dan Efisien Langkah
prinsip demokratis dilaksanakan dengan
selanjutnya
adalah
memberikan kesempatan kepada orang
menghitung
kecenderungan.
Hasil
tua siswa untuk memberikan saran,
perhitungan
kecenderungan
dapat
kritik atau pendapat, namun belum ada
dilihat pada diagram berikut:
orang tua siswa yang memberikan saran,
kritik
pelaksanaan
dan
pendapat
program
BOS.
terkait Hasil
statistik deskriptif menunjukkan bahwa prinsip
demokratis
memiliki
nilai
kecenderungan baik sebesar 74% dan SMK Negeri 1 Yogyakarta dalam pengelolaan
dana
melaksanakan
BOS
prinsip
telah
demokratis
Gambar 10. Diagram Kecenderungan Prinsip Akuntabel
dengan baik. 5.
Hasil
Prinsip Efektif dan Efisien
analisis
deskriptif
menujukkan bahwa nilai kecenderungan
Prinsip efektif dan efisien diukur
baik prinsip efektif dan efisien sebesar
dengan menggunakan kuisioner yang
63% dan SMK Negeri 1 Yogyakarta
terdiri
Hasil
dalam pengelolaan dana BOS telah
dan
melaksanakan prinsip efektif dan efisien
dari
kuisioner
2
pernyataan.
kemudian
diolah
dianalisis menggunakan software SPSS Statistics 20 sehingga diperoleh mean sebesar 6,44, median sebesar 8, modus sebesar 8 dan simpangan baku sebesar
dengan baik. 6.
Prinsip Pelaporan
Tertib
Administrasi
dan
10 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 5 Tahun 2016
Prinsip tertib administrasi dan pelaporan adalah sekolah penerima dana
harus
menyampaikan pelaksanaan
menyusun
dan
laporan
hasil
kegiatan
dan
pertanggungjawaban keuangan sesuai ketentuan yang dipersyaratkan. Prinsip tertib administrasi dan pelaporan diukur dengan menggunakan dokumentasi dan
Gambar 12. Diagram Kecenderungan Prinsip Administrasi Dan Pelaporan
kuisioner yang terdiri dari 6 pernyataan. Berdasarkan hasil dokumentasi
Hasil kuisioner kemudian diolah dan dianalisis menggunakan software SPSS
SMK
Negeri
1
Yogyakarta
Statistics 20 sehingga diperoleh mean
melaksanakan pembukuan dana baik
sebesar 23,41, median sebesar 24,
administratif
modus sebesar 24 dan simpangan baku
Pembukuan dana BOS tahun 2015 baik
sebesar 1,551.
secara administratif maupun pelaporan
dan
telah
pelaporan.
meliputi: buku kas umum, buku kas pembantu pajak, buku kas pembantu tunai, buku kas pembantu bank, bukti pengeluaran dana BOS, MOU BOS, laporan pelaksanaan program, laporan ringkas,
laporan
laporan
keseluruhan,
dan
pertanggungjawaban.
Berdasarkan hasil statistik deskriptif
Gambar 11. Histogram Frekuensi Prinsip Tertib Administrasi dan Pelaporan
menunjukkan
bahwa
prinsip
administrasi dan pelaporan memiliki
selanjutnya
adalah
nilai kecenderungan baik sebesar 100%
menghitung
kecenderungan.
Hasil
dan SMK Negeri 1 Yogyakarta dalam
perhitungan
kecenderungan
dapat
pengelolaan
Langkah
dana
melaksanakan
dilihat pada diagram berikut:
BOS
prinsip
telah tertib
administrasi dan pelaporan dengan baik. 7.
Prinsip saling percaya Pemberian
dana
BOS
berlandaskan rasa saling percaya antara
Analisis Pengelolaan Dana (Ismi Solikhatun) 11
pemberi dan penerima, termasuk warga
Berdasarkan hasil wawancara,
sekolah dan masyarakat. Prinsip saling
orang tua siswa percaya bahwa SMK
percaya diukur dengan menggunakan
Negeri 1 Yogyakarta sebagai penerima
wawancara dan kuisioner yang terdiri
dana
dari 2 pernyataan. Hasil kuisioner
pengelolaan dengan baik dan sesuai
kemudian
dianalisis
dengan peraturan yang berlaku, namun
menggunakan software SPSS Statistics
orang tua siswa tidak percaya kepada
20 sehingga diperoleh mean sebesar
pemerintah selaku pemberi dana dalam
7,78 , median sebesar 8, modus sebesar
melaksanakan
8 dan simpangan baku sebesar 0,641.
melakukan tindak kecurangan. Hasil
diolah
dan
BOS
telah
melaksanakan
tugasnya
tanpa
statistik deskriptif menunjukan prinsip saling
percaya
memiliki
nilai
kecenderungan baik sebesar 100% dan SMK Negeri 1 Yogyakarta dalam pengelolaan
dana
BOS
telah
melaksanakan prinsip saling percaya dengan baik.
Gambar 13. Histogram Frekuensi Prinsip Saling Percaya
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
selanjutnya
adalah
Prinsip swakelola dan partisipatif
menghitung
kecenderungan.
Hasil
dilaksanakan dengan baik karena memiliki
perhitungan
kecenderungan
dapat
nilai kecenderungan baik sebesar 70%.
Langkah
dilihat pada diagram berikut:
Prinsip transparan dilaksanakan dengan cukup
baik
karena
memiliki
nilai
kecenderungan cukup baik sebesar 78% dan sekolah telah menyebarluaskan informasi penerimaan program BOS kepada warga sekolah dengan menyampaikan informasi dalam
rapat
dewan
guru
dengan
komite/orang tua siswa pada awal tahun Gambar 14. Diagram Kecenderungan Prinsip Saling Percaya
ajaran.
Prinsip
dengan
baik
akuntabel karena
dilaksanakan
memiliki
nilai
kecenderungan baik sebesar 96%. Prinsip
12 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 5 Tahun 2016
demokratis dilaksanakan dengan baik karena
Pengelola dana BOS perlu ditingkatkan
memiliki nilai kecenderungan baik sebesar
melalui pendidikan lanjut agar pengelola
74%.
dana
Prinsip
efektif
dan
efisien
BOS
betul-betul
memahami
dilaksanakan dengan baik karena memiliki
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
nilai kecenderungan baik sebesar 63%.
tentang BOS serta mampu memahami
Prinsip tertib administrasi dan pelaporan
uraian tugas pengelola BOS.
dilaksanakan dengan baik karena memiliki
e. Pemerintah Pusat (Direktorat Pembinaan
nilai kecenderungan baik sebesar 100% dan
SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan
sekolah telah melakukan pelaporan baik
Menengah) diharapkan membuat format
laporan
laporan
pelaporan dan administrasi yang lebih
ringkas. Prinsip saling percaya dilaksanakan
sederhana sehingga memudahkan dalam
dengan
pengelolaan dana BOS.
keseluruhan
baik
maupun
karena
memiliki
nilai
kecenderungan baik sebesar 89%.
f. Petunjuk
Teknis
harus
selalu
diperbaharui sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan peraturan karena
Saran a. Sekolah
bersama
mensosialisasikan
komite kepada
sekolah
orang
tua
bahwa semua siswa menerima BOS.
masih terdapat aturan di petunjuk teknis yang tidak sesuai dengan perkembangan kebijakan dan pelaksanaan dana BOS.
b. Sekolah diharapkan dapat memberitahu mengenai laporan penggunaan dana BOS
DAFTAR PUSTAKA
untuk apa saja agar orang tua mengetahui
Anonim. (2012). Program Bantuan Operasional Sekolan (BOS). http://bos.kemdikbud.go.id/home/ab out , diakses tanggal 19 Novermber 2015. Anas Sudijono. (2006). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo.
bagaimana pengelolaan dana BOS di sekolah. c. Penelitian selanjutnya dapat menambah responden
penelitian
yaitu
Dinas
Pendidikan untuk mengetahui tingkat pertanggungjawaban/akuntabilitas sekolah secara vertikal. d. Diperlukan suatu pelatihan dalam bentuk bimbingan
teknis
bagi
sumberdaya
manusia khususnya pengelola BOS agar dapat bekerja secara efektif dan efisien, sehingga mampu melaksanakan tugasnya sesuai Petunjuk Teknis dengan benar.
Burhan
Bungin. Penelitian Kencana.
(2009). Metodologi Kuantitatif. Jakarta:
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2013 tentang Pendidikan Menengah Universal. Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013
Analisis Pengelolaan Dana (Ismi Solikhatun) 13
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan. Petunjuk Teknis 2015 Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK. Republika. (2016). DPD Soroti Temuan BPK Terkait Pengelolaan Dana BOS. Melalui http://www.republika.co.id/berita/nas ional/umum/16/01/22/ o1c62k359dpd-soroti-temuan-bpk-terkaitpengelolaan-dana-bos pada tanggal 17 Mei 2016. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.