ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN SPESIAL SAMBAL DI KABUPATEN MALANG Oleh : Moh. Shobih *) Muhammad Mansur **) Mohammad Hufron ***) Fakultas Ekonomi-Manajemen, Universitas Islam Malang Abstract The purpose of this study was to analyze the effect of positioning strategy consisting of (product attributes, price, product users, competitors, product categories and benefits) to the purchasing decision. The samples in this study were a total of 77 respondents. The analysis in this study using multiple linear regression analysis. Of hypothesis testing results obtained Simultaneously variable product attributes (X1), price (X2), product category (X3), users of the product (X4), competitors (X5), and benefits (X6) positive and significant impact on purchasing decisions (Y ). This is evident from the results of the statistical analysis test F values obtained Fcount 0.000 16.715 with a significance level of less than 0.05. And partially across the independent variables used in this study are the product attributes (X1), price (X2), product category (X3), users of the product (X4), competitors (X5), and benefits (X6) also influence the purchasing decision . While the influence of the variable product attributes (X1), price (X2), product category (X3), users of the product (X4), competitors (X5), and benefits (X6) on purchase decisions (Y) is equal to 58.9%. Keywords: Strategic Positioning, Buying Decision PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan utama perusahaan untuk mempertahankan kepuasan pelanggan adalah untuk membangun dan memperbaiki serta mempertahankan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan dan produk atau jasa yang dihasilkannya. Perusahaan yang menginginkan tercapainya kepuasan pelanggan hendaknya memenuhi kebutuhan konsumennya. Hal ini dapat dicapai dengan mengetahui atribut - atribut mutu pelayanan perusahaan tersebut. Konsumen sebagai individu dalam mendapatkan atau membeli barang telah melalui prosesproses atau tahapan-tahapan terlebih dahulu seperti mendapat informasi baik melalui iklan atau refrensi dari orang lain kemudian membandingkan produk satu dengan produk lain sampai akhirnya pada konsumen pada keputusan membeli produk tersebut. Para pemasar harus memahami setiap prilaku konsumen, perusahaan yang cerdas akan mencoba memahami sepenuhnya proses pengambilan keputusan pelanggan yaitu semua pengalaman mereka dalam belajar memilih, menggunakan, bahkan dalam memposisikan suatu produk (Kotler, 2007: 234). Untuk memenangkan persaingan tidak hanya sebatas menyusun bauran pemasaran sebagai taktik, namun lebih dari itu juga menyusun strategi segmentasi (segmenting), target (targeting), serta posisi (positioning) yang diinginkan dibenak konsumen. Inti dari setiap strategi pemasaran yang baik adalah suatu strategi pencapaian posisi secara tepat. Istilah positioning mengandung arti bagaimana suatu produk di definisikan oleh konsumen melalui sifat- sifat pentingnya di benak konsumen yang dimiliki oleh produk tersebut dan pengertian
M. Shobih, Muhammad Mansur dan Mohammad Hufron
453
penempatan posisi (positioning) adalah tindakan merencang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas diantara pesaing didalam benak pelanggan sasarannya (Kotler,2005:107). Strategi penempatan posisi ini harus mampu dilakukan perusahaan dengan baik supaya mendapatkan pelanggan dan mempertahankan pelanggan tersebut baik melihat dari pesaing, harga dan kualitas, pengguna produk dan manfaat. Positioning yang tepat dan deferensiasi yang kuat menciptakan brand image dan brand identity yang kuat di benak pelanggannya (Kertajaya, 2004:39). Brand image (citra merek) merupakan sekumpulan keyakinan, ide, kesan dan presepsi seseorang atau komunitas tentang suatu brand (Flavius, 2012:2). Berbagai upaya dilakukan perusahaan dalam rangka mempertahankan citra merekyang mereka miliki, termasuk rumah makan Spesial Sambal, di antaranya inovasi rasa keunggulan yang dimiliki produk tersebut, penetapan harga yang bersaing dan promosi yang tepat sasaran. Semakin baik citra merek suatu produk yang dijual maka akan berdampak pada keputusan pembelian oleh konsumen. Menurut Hasma (2012:4) ada faktor lain yang juga berdampak besar, seperti halnya desain kemasan produk, termasuk isi tulisan/pesan pada kemasan, fitur/fasilitas yang terdapat dalam produk tersebut, dan makin banyak lagi yang berhubungan dengan kualitas produk tersebut. Keputusan untuk membeli suatu produk sangat dipengaruhi oleh penilaian akan bentuk kualitas produk tersebut. Tuntutan permintaan akan sebuah produk barang yang semakin berkualitas membuat perusahaan yang bergerak diberbagai bidang usaha berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk yang mereka miliki demi mempertahankan brand image (citra merek) produk yang mereka miliki. RUMUSAN MASALAH Bagaimana pengaruh strategi positioning yang terdiri dari (atribut produk, harga, pemakai produk, pesaing, kategori produk dan manfaat) terhadap keputusan pembelian ? TUJUAN PENELITIAN Untuk menganalisis pengaruhstartegi positioning yang terdiri dari (atribut produk, harga, pemakai produk, pesaing, kategori produk dan manfaat) terhadap keputusan pembelian. KONTRIBUSI PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat terhadap pihak-pihak terkait : 1. Bagi perusahaan Diharapkan mampu memberikan informasi yang bermanfaatdan dapat dijadikan masukan dalam melakukan kegiatan perusahaan di masa sekarang maupun di masa yang akan datang, serta informasi yang dihasilkan dapat diimplementasikan dalam menyusun strategi perusahaan dalam meningkatkan keputusan pembelian konsumen. 2. Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan bahan acuan tentang pengaruh strategi positioning terhadap keputusan pembelian konsumen rumah makan Spesial Sambal. 3. Bagi peneliti Untuk memperoleh pengetahuan dalam bidang pemasaran khususnya tentang strategi positioning dalam keputusan pembelian konsumen. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
454
M. Shobih, Muhammad Mansur dan Mohammad Hufron
PENELITIAN TERDAHULU Devi (2010) dalam penelitian yang berjudul “ PengaruhPositioning ProductTerhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Produk Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua Di Desa Randuagung Gresik” hasil penelitian menunjukan bahwa variabel atribut, manfaat dan harga berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk air minum dalam kemasan merek Aqua secara simultan. Variabel atribut, manfaat, dan harga mempunyai pengaruh secara parsial terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk air minum dalam kemasan merek Aqua di Desa Randuagung Gresik. Variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk air minum dalam kemasan merek Aqua di Desa Randuagung Gresik adalah variabel atribut. Novan (2005) dalam penelitian yang berjudul “ Pengaruh Posisi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Toyota Kijang di PT Astra Internasional Auto 2000 Cabang Medan Gatot Subroto “ hasil penelitian menunjukan bahwa posisi produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, besarnya angka Rsquere adalah sebesar 0.842. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu posisi produk dapat menjelaskan 84.20 % terhadap variabel terikat. Sedangkan sisanya oleh variabel bebas lain yang tidak diteliti, variabel yang paling berpengaruh adalah promosi dan harga. PENGERTIAN PEMASARAN Menurut Kotler dan Amstrong (2008:5), pemasaran adalah sebuah proses perusahaan menciptakan nilai untuk konsumennya dan membangun hubungan kuat dengan konsumen dengan tujuan untuk menciptakan nilai keuntungan dari konsumen. Menurut Kurtz (2008:7), pemasaran adalah fungsi organisasi dan sebuah proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan mengirimkan nilai untuk konsumen dan mengatur hubungan dengan konsumen sebagai cara menguntungkan perusahaan dan juga pihak berkepentingan. KEPUTUSAN PEMBELIAN Menurut Kotler (2004:235), perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan meliputi budaya, sub budaya dan kelas sosial. Faktor sosial meliputi : kelompok acuan, keluarga, teman dan status. Faktor pribadi meliputi : usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan konsep diri. Adapun faktor psikologis meliputi : motivasi, presepsi, pengetahuan dan sikap. Keputusan konsumen untuk melakukan pembelian tidak muncul begitu saja tetapi melewati beberapa tahapan tertentu. Menurut Kotler (2004:234), terdapat lima tahapan prosespembelian yaitu : Pengenalan masalah; Pencarian informasi; Evaluasi alternatif; Keputusan pembelian; dan Perilaku pasca pembelian. PENGERTIAN POSITIONING Positioning merupakan suatu strategi produk yang dianggap penting terutama dalam menumbuhkan presepsi yang positif dan membangun kepercayaan konsumen terhadap suatu produk tertentu dimata konsumen. Dan pada akhirnya, hal tersebut akan menjadi salah satu faktor yang menimbulkan keputusan pembelian konsumen. Menurut Kotler dan Amstrong (2003:311), positioning didefinisikan sebagai berikut: “Posisi produk adalah cara produk didefinisikan sendiri oleh konsumen berdasarkan beberapa atribut penting, tempat yang dimasuki produk dalam benak konsumen dibandingkan dengan produk-produk pesaing”
M. Shobih, Muhammad Mansur dan Mohammad Hufron
455
Sedangkan menurut Tjiptono (2002: 109) definisi positioning yaitu : “Merupakan strategi yang berusaha menciptakan deferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan produk pesaing“. Positioning merupakan elemen ketiga dari strategi pemasaran yang digunakan sebagai strategi untuk menguasai benak konsumen dengan apa yang ditawarkan oleh perusahaan baik produsen/pemasar. Strategi positioning menurut Tjiptono (2008:109) sebagai berikut : Positioning merupakan strategi yang berusaha menciptakan deferensiasi yang unik di benak konsumen sasaran, sehingga terbentuk citra (image) merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan merek/produk pesaing. Penentuan strategi positisioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dalam benak pelanggan sasarannya.Swastha dan Irawan (1996,56) menyatakan product positioning strategi adalah suatu strategi manajemen yang menggunakan informasi yang dikumpulkan melalui riset dan studi segmentasi dan menciptakan suatu kesan terhadap suatu produk sesuai dengan keinginan pasar yang diinginkan. Memilih penetapan posisi bagi sementara perusahaan merupakan hal mudah. Misalnya perusahaan yang kualitas produknya telah dikenal luas dalam segmen tertentu akan mendapatkan posisi disegmen baru jika jumlah konsumen yang mengingginkan kualitas memadai. strategi positioning menempatkan komponen program marketing mix kesebuah koordinasi untuk menempatkan desain tindakan untuk mencapai tujuan positioning. HIPOTESIS “Strategi positioning yang terdiri dari variabel ( atribut produk, harga, pemakai produk, pesaing, kategori produk dan manfaat) memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian” METODE PENELITIAN POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli produk pada rumah makan Spesial Sambal di kabupaten Malang.Populasi dalam penelitian ini sebanyak 337 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil secara accidential sampling, dan sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 77 responden. DEFINISI OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel Atribut Produk Atribut produk menurut Tjiptono (2011:43), pemosisian berdasarkan ciri-ciri yaitu dengan jalan menegosiasi suatu produk atribut tertentu, ciri karakteristik khusus atau dengan manfaat bagi pelanggan. Berdasarkan penjelasan tersebut, indikator atribut produk yang digunakan untuk memahami keputusan pembelian konsumen antara lain : kesesuain nama/merek Spesial Sambal dengan rasa makanan; Kemasan/penyajian produk yang menarik; Tingkatan/level rasa kepedasan sambal
456
M. Shobih, Muhammad Mansur dan Mohammad Hufron
Variabel Harga Positioning yang berusaha menciptakan kesan atau citra berkualitas tinggi dengan harga tinggi atau sebaliknya menekankan harga murah sebagai indikator nilai. Disini produk diposisikan memberikan nilai terbaik. Berdasarkan uraian di atas, indikator dari harga meliputi: Keterjangkauan harga produk; Kesesuaian harga dengan kualitas produk; Ketersediaan daftar harga; Harga yang bervariasi. Variabel Kategori Produk Menurut Tjiptono kategori produk (2005:29), cara ini dilakukan dengan memposisikan produk sebagai pemimpin dalam kategori produk, pemosisian dengan mengalihkan atau mengganti produk kelas tertentu. Indikator yang muncul pada kategori produk diantaranya yaitu: Level kepedasan sambal; Varian rasa sambal yang berbeda. Variabel Pemakai/Pengguna Menurut Fandy Tjiptono (2011:43), mengkaitkan produk dengan kepribadian atau tipe pemakai. Yang mana memposisikan produk sebagai yang terbaik bagi sejumlah kelompok yang menggunakanya. Sebagai indikator yang berhubungan dengan variabel pemakai antara lain: Kesesuaian dengan usia pengguna; Kesesuaian dengan kelompok sosial pemakai; Memberikan kebanggaan. Variabel Pesaing Mc. Donald dalam Surya (2001:37) Ada beberapa cara untuk menggambarkan bagaimana posisi atau suatu produk diperbandingkan relatif terhadap produk lain. Beberapa pemasar membuat tabel atribut produk-produk bersaing dan memberi skor pada atribut masing- masing produk, lalu membuat representasi visual hubungan atribut antar produk yang bersaing. Pendekatan lain adalah membuat peta presepsi merek berdasarkan dimensi mayor yang digunakan pembeli untuk menetapkanapa yang di inginkan konsumen. Indikator dalammenilai pesaing yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Perbandingan rasa dengan produk pesaing; Perbandingan kualitas produk; Perbandingan pelayanan Variabel Manfaat Positioning manfaat didasarkan pada keunggulan yang dimiliki produk dalam memuaskan dan memenuhi kebutuhan konsumen. Indikator positioning manfaat yang digunakan untuk mengetahui keputusan pembelian dalam penelitian ini adalah: Memberikan semangat dari rasa pedasnya; Menimbulkan selera makan dari rasa pedasnya; Memberikan kenikmatan bagi konsumen. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian merupakan perilaku konsumen untuk memberikan keputusan tepat tidaknya pembelian yang telah dilakukan sehingga konsumen berkenan melakukan pembelian kembali. Indikator yang muncul pada variabel keputusan pembelian adalah sebagai berikut: Pembelian yang dilakukan telah tepat; Pembelian yang telah dilakukan sesuai kebutuhan; Kemauan membeli ulang. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer, sementara pengumpulan datanya menggunakan kuisioner.
M. Shobih, Muhammad Mansur dan Mohammad Hufron
457
Model Penelitian Atribut Produk (X1) Harga X2) Kategori Produk (X3) Keputusan Pmbelian ( Y)
Pemakai produk (X4) Pesaing (X5) Manfaat (X6) Gambar 1 Model Penelitian
METODE ANALISIS Adapun model yang digunakan dari regresi linear berganda yaitu: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + + b6X6+ e Keterangan : Y = Keputusan pembelian X1= Atribut produk X2= Harga X3 = Konsumen pengguna X4= Pesaing X5 = Manfaat X6= Kategori produk E = Error ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN STATISTIK DESKRIPTIF Hasil statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 1 berikut : Tabel 1 Statistik Deskriptif Variabel Atribut Produk Harga Kategori Produk Pemakai Produk Pesaing Manfaat Keputusan Pembelian
N 77 77 77 77 77 77 77
Minimum 7 11 5 7 6 6 9
Maximum 13 17 9 14 12 12 13
Mean 9.60 12.75 7.13 11.12 9.03 8.91 10.79
Std. Deviation 1.417 1.741 .879 1.460 1.892 1.656 1.056
Sumber: Data diolah 2013 Hasil analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Variabel atribut produk (X1) memiliki nilai minimum 7, nilai maksimum 13 dengan nilai rata-rata (mean) 9,60 dan standar deviasi 1,417. Variabel harga (X2) memiliki nilai minimum 458
M. Shobih, Muhammad Mansur dan Mohammad Hufron
11, nilai maksimum 17 dengan nilai rata-rata (mean) 12,75 dan standar deviasi 1,741. Variabel kategori produk (X3) memiliki nilai minimum 5, nilai maksimum 9 dengan nilai rata-rata (mean) 7,13 dan standar deviasi 0,879. Variabel pemakai produk (X4) memiliki nilai minimum 7, nilai maksimum 14 dengan nilai rata-rata (mean) 11,12 dan standar deviasi 1,460. Variabel pesaing (X5) memiliki nilai minimum 6, nilai maksimum 12 dengan nilai rata-rata (mean) 9,03 dan standar deviasi 1,892. Variabel manfaat (X6) memiliki nilai minimum 6, nilai maksimum 12 dengan nilai rata-rata (mean) 8,91 dan standar deviasi 1,656. Variabel keputusan pembelian (Y) memiliki nilai minimum 9, nilai maksimum 13 dengan nilai rata-rata (mean) 10,79 dan standar deviasi 1,056. Uji Validitas Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2 Hasil Uji Validitas Variabel Atribut Produk (X1) Harga (X2) Kategori Produk (X3) Pemakai Produk (X4) Pesaing (X5) Manfaat (X6) Kaputusan Pembelian (Y)
KMO-MSA 0,616 0,744 0,500 0,657 0,730 0,638 0,638
Validitas Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data diolah 2013 Berdasarkan tabel 2 diatas, dapat diketahui bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian adalah valid. Karena nilai Kaiser Mayer Olkin Measure of Sampling Adequacy hasil pengujian menunjukkan nilai > 0,5. Uji Reliabilitas Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut : Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Atribut Produk (X1) Harga (X2) Kategori Produk (X3) Pemakai Produk (X4) Pesaing (X5) Manfaat (X6) Kaputusan Pembelian (Y)
Reliabilitas Cronbach' Alpha Keterangan 0,668 Reliabel 0,753 Reliabel 0,600 Reliabel 0,668 Reliabel 0,843 Reliabel 0,762 Reliabel 0,637 Reliabel
Sumber: Data diolah 2013 Berdasarkan tabel 3 diatas, dapat diketahui bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian adalah reliabel yang ditunjukkan oleh Alpha masing-masing intrumen> 0,6. Uji Normalitas Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut :
M. Shobih, Muhammad Mansur dan Mohammad Hufron
459
Tabel 4 Hasil Uji Normalitas Variabel Atribut Produk (X1) Harga (X2) Kategori Produk (X3) Pemakai Produk (X4) Pesaing (X5) Manfaat (X6) Kaputusan Pembelian (Y)
Normalitas Asymp.Sig (2-tailed) 0,182 0,534 0,104 0,240 0,275 0,571 0,430
Keputusan Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal
Sumber: Data diolah 2013 Berdasarkan hasil uji normalitas maka terlihat jika variabel atribut produk (X1), harga (X2), kategori rpoduk (X3), pemakai produk (X4), pesaing (X5), manfaat (X6) dan keputusan pembelian (Y) memiliki nilai Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05 sehingga dapat disimpulkan jika data yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Hasil uji multikolinearitas menunjukkan nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10 untuk masing-masing variabel penelitian. Hal ini berarti dalam penelitian ini terbebas dari masalah multikolinearitas. b. Uji Heterokadestisitas Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji gleyser.Penelitian dikatakan terbebas dari masalah heterokedastisitas karena nilai signifikansi hasil uji t pada uji glejser > 0,05. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil analisis regresi berganda yang telah dilakukan didapatkan model persamaan sebagai berikut: Y = -0,933+0,188X1+0,229X2+0,279X3+0,310X4+0,181X5+0,156X6+e Tabel 5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Uji t Statistk B t Sig. Constant -,933 -1,946 ,056 Atribut Produk (X1) ,188 2,286 ,025 Harga (X2) ,229 2,413 ,018 Kategori Produk (X3) ,279 3,023 ,003 Pemakai Produk (X4) ,310 3,923 ,000 Pesaing (X5) ,181 2,755 ,007 Manfaat (X6) ,156 2,332 ,023 F hitung : 16,715 Signifikansi F : 0,000 (a) R : 0,767 (a) R Square : 0,589 Sumber: Data diolah 2013 Variabel
460
M. Shobih, Muhammad Mansur dan Mohammad Hufron
Pengaruh Simultan (Uji F) Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil analisis statistik uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 16,715 dengan tingkat signifikansi 0,000 kurang dari 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Hal ini berarti bahwa secara simultan variabel atribut produk (X1), harga (X2), kategori rpoduk (X3), pemakai produk (X4), pesaing (X5), dan manfaat (X6) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). PengaruhParsial Uji t (parsial) dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Hasil analisis statistik uji t yang telah dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Variabel atribut produk (X1), memiliki nilai t hitung hasil pengujian sebesar 2,286 dengan tingkat signifikansi 0,025 < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Artinya secara parsial variabel atribut produkberpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. (2) Variabel harga (X2), memiliki nilai t hitung hasil pengujian sebesar 2,413 dengan tingkat signifikansi 0,018 < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Artinya secara parsial variabel hargaberpengaruh secara positif dan signifikanterhadap keputusan pembelian. (3) Variabel kategori produk (X3), memiliki nilai t hitung hasil pengujian sebesar 3,023 dengan tingkat signifikansi 0,003 < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Artinya secara parsial variabel kategori produkberpengaruh secara positif dan signifikanterhadap keputusan pembelian. (4) Variabel pemakai produk (X4), memiliki nilai t hitung hasil pengujian sebesar 3,923 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Artinya secara parsial variabel pemakai produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. (5) Variabel pesaing (X5), memiliki nilai t hitung hasil pengujian sebesar 2,755 dengan tingkat signifikansi 0,007 < 0,05 maka H1 ditolak atau H0 diterima. Artinya secara parsial variabel pesaingberpengaruh terhadap keputusan pembelian. (6) Variabel manfaat (X6), memiliki nilai t hitung hasil pengujian sebesar 2,332 dengan tingkat signifikansi 0,023 < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Artinya secara parsial variabel manfaat berpengaruh terhadap keputusan pembelian. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwabaik secara simultan maupun secara parsial variabel atribut produk (X1), harga (X2), kategori produk (X3), pemakai produk (X4), pesaing (X5), dan manfaat (X6) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu : (1) Jumlah sampel yang sedikit, yaitu hanya 77 responden. Hal ini disebabkan karena banyak kuisioner yang tidak kembali dan diisi tetapi kurang lengkap sehingga tidak dapat diolah, (2) Wilayah penelitian yang hanya di kabupaten Malang saja, dan (3) Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas
M. Shobih, Muhammad Mansur dan Mohammad Hufron
461
pada strategi positioning yang terdiri dari : atribut produk, harga, pemakai produk, pesaing, kategori produk dan manfaat. SARAN Saran dalam penelitian ini yaitu: a) Memperbanyak sampel penelitian, tidak hanya terbatas pada responden yang ada di kabupaten Malang; b) Menambah variabel lain yang berhubungan dengan keputusan pembelian, seperti kualitas produk, lingkungan fisik, pelayanan dan sebagainya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen penelitian. Jakarta jilid kedua : Rineka Cipta. Devi Pratya Arini. 2010. Pengaruh Positioning Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua di Desa Randuagung Gresik. Skripsi, Ekonomi S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang. Etgel, et.al. 1995, Consumen Behavior, Ahli Bahasa: Budiyanto, jilid 1 dan 2, Bina Rupa Aksara, Jakarta. Frendy Prasetya. 2011. Analisis pengaruh diferensiasi, promosi dan positioning terhadap keputusan pembelian. Skripsi, Ekonomi S1, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang. Indriantoro, Nur, Bambang Supomo, (2009), Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran. Edisi 11, Jilid 1. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kotler, dan Armstrong. (2008). Prinsip – Prinsip Pemasaran. Edisi 12, Jilid 1. Erlangga, Jakarta Kurtz. 2008, Principles of Contemporary Marketting, Thomson, South-Western. Mardani, Ronny Malavia, 2003, Petunjuk Praktis Operasional SPSS Edisi Revisi, Malang:BPFE Universitas Islam Malang. Mc. Donald, Malclom. 1999, Marketting plans that work: kiat mencapai pertumbuhan dan profitabilitas melalui perencanaan pemasaran yang efektif , penerbit, Erlangga, Jakarta. Novan Efendy. 2005. Pengaruh posisi produk terhadap keputusan pembelian toyota kijang di PT Astra Internasional Auto 2000 Cabang Medan Gatot Subroto. Tesis, Eonomi S2, Sekolah pascasarjana. Universitas Sumatra Utara, Medan. Sangarimbun dan Sofian Efendi (eds). 2011. Metode penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. Slovin, 2000, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen Cetakan Ketiga, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Tjiptono Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi Offset. *) Moh. Shobih adalah alumnus Fakultas Ekonomi Unisma **) Muhammad Mansur adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma ***) Mohammad Hufron adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma
462
M. Shobih, Muhammad Mansur dan Mohammad Hufron