ANALISIS PENGARUH SISTEM KELISTRIKAN DAN PENDINGINAN TERHADAP KINERJA DAN STABILITAS KOMPUTER DEKSTOP Ali Mazhar dan Sudarmawan Abstraksi Dewasa ini kebutuhan manusia akan komputer bertambah dengan pesat, atau mungkin bisa dikatakan manusia sekarang mengalami ketergantungan akan komputer. seiring dengan itu komputer juga mengalami perkembanagan yang besar. tetapi tampaknya perkembangan dari segi stabilitas tidak secepat perkembanagn dari segi yang lain. jawaban sementara menuding sistem kelistrikan dan pendinginan adalah sistem yang paling mempengaruhi kinerja dan kestabilan komputer. permasalahan tersebut menarik peneliti untuk mengetahui lebih jauh seberapa besar pengaruh sistem kelistrikan dan pendinginan terhadap kinerja dan stabilitas komputer khususnya dekstop, dan akhirnya penelitian pun dilakaukan denagn cara meneliti dari satu persatu sistem dan dua sistem sekaligus untuk mengetahui seberapa banyak hubungannya. dari penelitian yang dilakukan datanya menjurus kepada vitalnya sistem kelistrikan dan pendinginan terhadap kinerja dan stabilitas komputer, pada sistem kelistrikan komputer membutuhkan tegangan dan arus dengn kestabilan yang tinggi dan pada sistem pendinginan chip dan periperial yang ada pada isitem komputer membutuhkan suhu kerja yang ideal. tetapi diantara sistem kelistrikan dan pendinginan, sistem kelistriakn adalah sistem yang paling penting dari pada sistem pendinginan. 1. Pendahuluan Kebutuhan manusia akan komputer di era informasi ini sungguh tak terelakkan lagi, mulai dari baca koran via internet di waktu pagi, alat bantu pekerjaan diwaktu siang, teman santai di waktu sore, sistem keamanan di waktu malam dan banyak lagi yang lainnya. Dengan kebutuhan manusia akan komputer seperti itu tentunya menuntut kinerja dan kestabilan komputer yang tinggi, misalnya komputer mampu dihidupkan selama 24 jam non-stop dengan penurunan kinerja dan stabilias yang tak berarti. dan apabila itu tidak terpenuhi maka pasti akan mempengaruhi aktifitas pengguna komputer. Sistem kelistrikan dan pendinginan dituding sebagai sistem yang
paling besar pengaruhnya dalam kinerja dan stabilitas komputer, karena pada dasarnya komputer adalah perangkat elektronik yang membutuhkan kestabilan tegangan dan arus listrik serta kestakebilan suhu chip-chip yang ada didalamnya. 2. Metode Penelitian 2.1 Peralatan yang di pakai 2.1.1 Hardware • Power Supply Simbadda Life Time Warranty 500 W • Power Supply FSP MATRIX 300 W • Power Supply FSP SAGA 400 W • Power Supply FSP Blue Storm 500 W • Power Supply FSP EPSILON 600 W • Power supply TAGAN dual Engine 1000 W • UPS EnLight 600 W • UPS APC 650 W • Stabilizer Matsunaga Servo 600 W • Stabilizer Kasugawa Elektrolik 600 • Inverator 600 W • Multitester Digital 3.5 Digit dengan thermostat
• Tang Ampere • Solder 125 W • Pen Solder (Platina) • PCB kosong • Tespen ExCab o Heat Sink Fan Processor Termaltake Blue Orb FX o Heat Sink Fan Chipset Termaltake Exstrim Spirit o Memory Heat Spreader True Light o Water cooling Termalright o Dry Ice
2.1.2 Software Sysmark 2004SE Deskripsi: Sistem mengerjakan aplikasi 2D, 3D dan halaman web menggunakan software dream weafer MX, Premier 6.5, photoshop 7.01, after effect dan lain-lain. Aplikasi kerja seperti microsoft office 2003, WinZip, Dragon Naturally speking dan virus scan juga disimulasikan berjalan disisni, semakin besar nilai semakin baik PC Mark05 v110 CPU Test Suit Deskriksi: Disini sistem mensimulasi kerja processor ketika melakukan kompresi atau dekompressi file, enkripsi/deskripsi file, dekompresi gambar,
encode audio, baik secara single tread ataupun multi tread. Semakin besar nilai semakin baik 3D Mark 06 CPU Score Deskripsi: Merupakan software benchmark yang terakhir dirilis oleh futuremark. Software iniampu mengukur kinerja VGA yang berteknologi DirectX 9.0c, mendukung pixel dan shader model 3.0 setting yang kami pilih adalah defaulnya dan kami mengambil hasil ujin kerja CPU-nya. Sisoft Sandra 2007 Processor Arithmatic Diskripsi: Mengukur kinerja teoritis procesor saat mengerjakan perhitunagn aritmatik, semakin besar nilai semakin baik. dBpowerAMP r12.3 Diskripsi: Sisitem melakukan konfersi musik dalam format WAV ke mp3 (lame) denagn setting Constant bit rate 192kbps, stereo dengan frequency 44100Hz. Semakin kecil nilai semakin baik. Video Encoding, Widows media Encoder 9 Diskripsi: Sistem melakukan konfersi video dari format AVI ke format yang dapat diputar oleh media player umum di PC. Setting yang digunakan adalah high definition audio dan video, 5393kbps dan 29,97 FPS semakin kecil waktu, semakin baik POV-Ray 3.7 beta 23 Deskripsi: Melakukan rendering image 3D resolusi tingi mengunakan menu benchmark din POV-Ray menggunakan seluruh core processor. Semakin kecil waktu semaikn baik, Doom 3 Deskripsi: Doom 3 merupakan salah satu game first person shoot yang cukup populer digunakan untuk pengujian kinerja grafis sebuah sistem. Meggunakan basis openGL, game ini sangat tergantung pada kemampuan kartu grafis dan juga processor yang digunakan. Disini kami akan melakukan pengujian pada resolusi terendah dimana keammpuan processor yang lebih memempengaruhi kinerja, sedang uji kedua adalah pada resolusi tingi, dimana kemampuan kartu grafis dan juga processor tentunya dapat mempengaruhi tingkat frame rate.
Everest 2006 Deskripsi: Merupakan software identifikasi hardware computer, sensor, nafigasi overcloking, referensi benchmark dan lain sebagainya. Utility Mainboard Deskripsi: Merupakan software-software utility bawaan mainboard seperti ITE Smart guardian, PC probe, Doctor PC, monitor utility dan lain sebagainya. 2.2 Cara Penelitian 2.2.1 Sistem Kelistrikan - Efisiensi Daya Power Supply Alasan menenliti efisensi daya power supply adalah karena power supply yang bagus mempunyai efisiensi yang tinggi dengan kata lain energi listrik yang berubah menjad panas minim, karena panas yang minim suhu kerja piranti elektronik dalam power supply terjaga sehingga memungkinkan power supply bisa beroperasi dalam waktu yang lama tanpa adanya penurunan kinerja dan stabilitas yang berarti. Sedangkan power supply yang buruk mempunyai efisiensi yang rendah, yang artinya menghasilkan banyak sekali panas, dan apabila tidak diimbanngi dengan pendinginan yang baik maka suhu kerja piranti elektronik dalam power supply tidak terjaga, padahal kebanyakan power supply yang buruk mempunyai sistem pendinginan yang buruk pula, sehingga bisa dipastikan power supply tidak bisa dioperasikan dalam waktu yang lama karena penurunan stabilitas pasti akan terjadi. Sebenarnya untuk mengetahui efisiensi power supply digunakan alat khusus seperti halnya voltmeter untuk mengetahui nilai tegangan, ampere meter untuk menegetahui nilai arus dan lain sebagainya, tetapi disini peneliti hanya ingin mengetahui, perbandingan efisiensi pada power supply dan mengelompokkan power supply berdasarkan kualitasnya dalam kinerja dan kestabilan komputer cara penelitian 1 : • Kalkulasikan kebutuhan daya dari perangkat komputer yang akan diuji secara manual. Dengan cara menjumlahkan kebutuhan daya semua periperial yang ada pada PC, dan berikut tabel kebutuhan daya tiap priperial yang disusun secara rata-rata yang penulis ambil dengan software penguji dan diambil dari situ resminya.
Tabel Periperial dan kebutuhan daya versi peneliti KOMPONEN CPU Celeron 420 Conroe Pentium IV 130 nm Pentium IV 90 nm Pentium D 540 65 mn Pentium D 840 65 mn Dual Core E2140 65 nm Core2Duo 45 nm Core 2 Extrimie 45 nm Athlon XP 130 nm Sempron LE 65 mn Athlon LE 65 nm Athlon 64 90 nm Athlon X2 Brisbane 65 nm Athlon X2 Winsor 65 nm Athlon 64 FX 65 nm Phenom X4 Agena 65 nm Motherboard Memory DDR I DDR II DDR III Hard Drive Harddisk SATA Harddisk PATA Harddisk SCSI Optical Drive Disk Drive PATA Disk Drive SATA Floppy drive Kartu grafts AGP dan PCI-E AGP dan PCI-E 1 GPU ( Extra power ) AGP dan PCI-E 2 GPU ( Extra power )
KEBUTUHAN DAYA ( Watt ) 35 50 - 60 45 - 55 115 130 65 65 75 95 45 45 62 65 89 125 95 20 - 50 13 - 15 11 - 13 9 - 11 9 - 10 10 - 15 20 - 35 10 - 15 9 - 10 5 20 - 40 50 - 100. 60 - 200
Atau lebih spesifik lagi dengan cara, melihat dan mengkalikan voltase dengan arus yang dibutuhkan dalam hukum fisika dasar Watt = Volt.Ampere, misalkan sebuah Hard Disk Seagate 80 Gb 7200.10 Sata II membutuhkan voltase 5 V dengan arus 0,72 dan 12 dengan arus 0,52. Maka Hard Disk tersebut membutuhkan daya sebesar 9.84 W bila diOperasikan dalam keadaan Full Load.
Anngka tersebut didapat dari ( 5 V x 0,72 A ) + ( 12 V x 0,52 A)=(3,6 W ) + (6,24 W) = 9,84 W • Rangkai amperemeter secara seri pada kabel listrik sebelum power supply. • Nyalakan computer • Lihat nilai pada amperemeter ketika komputer kondisi operasi full load. Dan hitung daya yang dihisab oleh power supply. Misalnnya listrik yang digunakan dalam pengoperasian komputer adalah tegangan 220 Volt dan angka yang muncul pada amperemeter adalah 1 Ampere, maka power supply tersebut menyerap daya sebesar 220 Watt, angka itu di dapat dari 220 V x 1 A = 220 W. • Catat hasil nilai amperemeter. • Hitung berapa persen selisih antara kalkulasi daya komputer secara manual dengan nilai pada amperemeter untuk menentukan efisiensi power supply yang diuji. Misalnya komputer dengan spesifikasi tertentu membutuhkan daya sebesar 75 Watt, tetapi daya yang di hisap oleh power supply sebesar 100 Watt. Maka bisa disimpulkan power tersebut memiliki memiliki efisiensi 75 %, dengan kata lain 25 % daya terbuang atau berubah menjadi panas. cara penelitian 2 : Cara kedua ini didasarkan pada teori kelistrikan elektronika, cara ini memang tidak seakurat cara pertama, karena hanya mengukur buangan daya yang diubah menjadi panas pada power supply. caranya yaitu keluarkan power supply dari casing kemudian nyalakan komputer. Pada ruangan yang suhunya terjaga pada 24 derajat. setelah komputer hidup ukur suhu power supply, jika suhu diatas 25 derajat maka tingkat efisiensinya rendah sebaliknya bila dibawah 25 derajat maka tingkat efisiensinya tinggi atau bagus. Alasan kenapa peneliti menentukan 25 derajat adalah suhu ruangan ideal adalah 24 derajat, sehingga bila sebuah power supply di operasikan suhunya lebih besar dari suhu ruangan maka bisa dipastikan power supply tersebut efisiensinya rendah, dengan alasan banyak daya yang terbuang menjadi panas, padahal semua power supply mempunyai system pendinginan. Sebenanya penilaian seperti diterangkan atas belum akurat karena sesungguhnya disana harus terdapat rumus-rumus
termodinamika lanjut yang kalau dijabarkan penghitungannya bisa sampai tiga lembar folio, dan juga karena alasan peneliti belum menguasai maka peneliti hanya sampai seperti ini. - Sistem Perlindungan Power Supply cara penelitian 1 : • Berikan gangguan pada listrik rumah. Misalnya dengan menghidupkan dan mematikan secara cepat peralatan listrik yang membutuhkan banyak daya atau menghidupkan pompa air atau blender tanpa kapasitor sehingga muncul tegangan balik yang sangat banyak tiap detiknya. • Perhatikan reaksi pada computer Perahtikan kinerja dan stabilitas komputer terutama tegangan pada tiap rail voltase dan hasil benchmarking. • tujuan final : untuk mengetahui apakah power supply terintegrasi dengan sistem perlindungan terhadap gangguan listrik. cara penelitian 2 : • Buka power supply. • Perhatikan saat membuka power supply untuk mendapat petunjuk kualitas pada bagian filtering. Komponen yang anjurkan untuk bagian ini adalah 2 ferrite, 2 kapasitor keramik (biasanya berwarna biru), 1 kapasitor metal polyester dan 1 MOV (metal Oxida Varistor). Power supply low end menggumnkan sedikit komponen dari yang disebutkan tadi, biasanya membuang MOV dan koil ferrit pertama. - Mencari Voltase Terbaik dalam kinerja dan stabilitas komputer pada Rail Power Supply Pada setiap power supply palig tidak terdapat tiga tegangan yang berbeda yang keluar dari power supply untuk di supply untuk sistem computer yang tiap masing-masing teganagn mempunyai kegunaan yang berbeda-beda yaitu 12V, 5V dan 3,3V. 12V biasanya digunakan untuk piranti mekanik dalam sebuah sistem computer seperti hard disk, disk drive dan kipas tetapi tak jarang pada computer baru 12V juga digunakan untuk extra power CPU dan GPU, 5V digunakan untuk device tambahan seperti pada port USB, PS 2, firewire dan lain sebagainya serta 3,3 yang mempunyai peranan paling penting pada sistem komputer yaitu disupply untuk CPU,
Chipset, Onboard Device dan lain sebagainya. cara penelitian : • Naikkan atau turunkan voltase power supply. Untuk menaikkan voltase peneliti menggunakan power supply yang voltase di tiap railnya tinggi, sedangkan untuk menurunkan voltase peneliti memberi hambatan berupa potensiometer • Ukur dengan benchmark untuk mencari voltase terbaik. • Catat hasil pengujian untuk menentukan kesimpulan. 2.2.2 Sistem Pendinginan - Pencarian Suhu Kerja dan stabilitas Terbaik chip-chip yang ada dalam sistem komputer. Sampai saat ini hampir semua piranti elektronik belum bisa memberikan efisiensi 100%, dengan kata lain pada saat bekerja atau dioperasikan sebagian daya akan berubah menjadi panas. Adakalanya panas yang dihasilkan rendah sehingga tidak membutuhkan sistem pendinginan dan adakalanya panas yang dihasilkan tinggi sehingga membutuhkan sistem pendinginan yang rumit. Karena piranti elektronik yang ada dalam sistem komputer yang terlalu dingin atau terlalu panas dapat mempengaruhi kinerja dan stabilitas komputer yang disebabkan piranti elektronik banyak terbuat dari logam, serat dan cairan yang apabila terkena suhu terlalu dingin atau terlalu panas maka akan berubah hambatan, kapasitas dan toleransinya, maka kemungkinan terbaik adalah menurunnya kinerja sebuah computer, dan kemungkinan terburuk adalah hang dan bahkan computer tidak dapat dioperasikan sama sekali. Cara penelitian : • Nyalakan komputer. • Naikkan dan turunkan suhu chip-chip pada sistem komputer hingga derajat tertentu dengan menggunakan water cooling untuk mencari batasan maksimal dan minimal suhu kerja. • Uji dengan benchmarking setiap kali ada perubahan yang dilakukan. • Catat hasil pengujian untuk menentukan kesimpulan. 2.2.3 Hubungan Sistem Kelistrikan dan Sistem Pendinganan - Pengujian kinerja Perangkat Komputer Cara Penelitian :
• Nyalakan komputer • Lakukan perubahan pada sistem kelistrikan (turunkan/naikkan voltase), atau perubahan pada sistem pendinginan (naikkan/turunkan suhu). • ukur suhu dan voltase untuk melihat pengaruhnya. • lakukan benchmarking pada peripheral komputer kemudian catat hasilnya. - Pengujian Stabilitas Perangkat Komputer Cara Penelitian : • Nyalakan komputer untuk jangka waktu lama (minimal 24 jam) dengan beban minimal menyalakan aplikasi MP3. • Cek voltase tiap rail dan suhu periperial setiap beberapa jam. • Benchmarking komputer setiap beberapa jam yang ditentukan dan catat hasil yang diperoleh.
Sebagai tolak ukur sebuah peripenial komputer mengalami kenaikan kinerja atau penurunan kinerja dari keamampuan defaultnya, maka terlebih dahulu kita mencari data atau menentukan data kemampuan default dari periperial yang akan kita uji. Ada beberapa cara menentukan nilai kinerja sebuah periperial komputer dalam keadaan 100%, salah satunya adalah dengan cara mengunjungi situs resminya untuk mengetahui kemampuan suatu periperial dalam keadaan 100% atau dengan cara mengujinya langsung dengan cara memberikan voltase standard dan suhu kerja terbaik dan tentunya cara yang diterangkan diatas dilakukan dalam kedaan normal dengan mengabaikan gangguan luar hardware seperti terinfeksi virus, file OS corrupt dan lain sebagainya Alasan kenapa memberikan voltase standard dan suhu kerja terbaik adalah pada voltase standard, periperial akan bekerja pada kinerja standard pula dan apabila voltase yang diberikan lebih dari standarnya dalam persen tertentu kinerja akan naik dan suhu yang dihasilkan juga akan naik, namun bila terlalu tinggi periperial tidak akan berkerja dengan baik bahkan akan terjadi hang, begitu juga sebaliknya apabila voltase yang diberikan kurang dari standarnya dalam persen tertentu kinerja akan turun serta suhu yang dihasilkan juga akan turun, namun bila terlalu rendah periperial tidak akan berkerja dengan baik- bahkan akan terjadi hang.
Serta pengklasifikasian suatu keadaan kinerja dan stabilitas periperial komputer wajib dilakukan mengingat data yang akan dipaparkan nantinya dalam keadaan rata-rata. dan berikut klasifikasi serta keteragan kadaan dalam kinerja dan stabilitas Kinerja Kenaikan kinerja : apabila terjadi kenaikan kinerja dan dipersenkan ( % ) Kinerja stabil : apabila kinerja dalam keadaan stabil Penurunan kinerja : apabila terjadi kenaikan kinerja dan dipersenkan ( % ) adapun cara menghitungnya adalah sebagai berik-ut: skor pengujian / ( skor default / 100 ) – 100 = nilai kinerja % apabila ( - ) terjadi penurunan kinerja dan apabila (+) maka terjadi kenaikan Stabilitas Stabil Kurang stabil Tidak stabil
: apabila tidak terjadi kenaikan dan penurunan kinerja yang cukup besar : apabila terjadi kenaikan dan penurunan kinerja yang cukup besar : apabila sering terjadi kenaikan dan penurunan kinerja yang cukup besar
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan System Kelistrikan Tabel Hasil PengujianEfisiensi Power Supply Power Supply Jumlah yang di uji Mentari 500 W 18 Simbadda 400 W 17 Simbadda 350 W 4 3 FSP Matrix 300 W FSP SAGA 400 W 4 2 FSP Blue Stom 500 W 3 FSP Epsilon 600 W Silverstone Stlider 400 W 2 4 Silverstone Stlider ST56F Tagan Dual Engine 1100W 1 Kisaran Suhu Power Supply Dalam Pengoperasian - Simbadda 350 W 26 Derajat Celcius - Simbadda 400 W 28 Derajat Celcius - Mentari 500 W 31 Derajat Celcius
Kisaran Efisiensi 60% - 64% 66% - 70% 71% - 75% 70% - 74% 69% - 73% 70% - 73% 79% - 84% 71% - 74% 80% - 83% 70% - 78%
Pada teganagan 12V Variabel teganagan 12,60 – 12,20
Kinerja Terjadi kenaikan kinerja hingga 2%
Stabilitas Suhu HDD terus naik dan sistem sering hang serta data corrupt
12,20 – 11,80
Kinerja stabil pada 100%
11,80 – 11,40
Terjadi penurunan hingga 3%
Suhu HDD stabil pada suhu kerja ideal Suhu HDD turun, akses ke HDD lambat dan sering hang
Pada tegangan 5V Variabel tegangan 05,25 – 05,10 05,10 - 04,90 04,90 – 04,75 Pada teganagan 3,3V Variabel tegangan 3,46 – 3,37 3,37 – 3,23 3,22 - 3.13
kinerja
Kinerja Terjadi kenaikan kinerja hingga 2% Kinerja stabil pada 100% Terjadi peurunan kinerja hingga 5% Kinerja Terjadi kenaikan kinerja hingga 5% Kinerja stabil pada 100% Terjadi penurunan kinerja hingga 10%
Stabilitas Stabil Stabil Akses dan transfer data device tambahan lambat dan sering hang Stabilitas Suhu chip-chipnya naik tetapi tetap stabil Stabil Sering hang bahkan restart
6.2 SISTEM PENDIGINAN Processor proses pabrikasi 130 nm Variabel suhu Kinerja 65 – 47 Naik turun berdasarkan voltase CPU 47 – 29 28 – 20 19 – 06 05
Kinerja stabil pada 100% Penurunan kinerja hingga 4% Penurunan kinerja hingga 50 % Tidak dapat dioperasikan
Processor proses pabrikasi 90 nm Variabel suhu Kinerja 65 – 43 Naik turun berdasarkan voltase CPU 42 – 27 26 – 16 15 - 04
Kinerja stabil pada 100% Terjadi penurunan kinerja hingga 4% Terjadi penurunan kinerja hingga 40
Stabilitas Suhu tidak terjaga, voltase CPU naik turun, kurang stabil Stabil Stabil Sering hang tidak stabil Tidak hidup
Stabilitas Suhu tidak terjaga, voltase CPU naik turun, kurang stabil Stabil Stabil Sering hang
02
% Blue Sreen
Processor proses pabrikasi 65 nm Variabel suhu Kinerja 65 – 32 Penurunan kinerja hingga 10% 31 – 19 Kinerja stabil pada 100% 18 – 16 Penurunan kinerja hingga 4% 15 – 02 Penurunan kinerja hingga 60% -01 Blue Sreen
Tidak beroperasi
Stabilitas Kurang stabil Stabil Stabil Kurang stabil Tidak beroperasi
PEMBAHASAN Hubungan system kelistrikan dan pendinginan Pada saat tegangan di naikkan lebih dari standarnya dalam persen tertentu terjadi kenaikan kinerja dan suhu yang dihasilkan juga naik dan bila terlalu tinggi periperial tidak bekerja dengan baik bahkan terjadi hang, begitu juga sebaliknya apabila tegangan yang diberikan kurang dari standarnya dalam persen tertentu kinerja turun serta suhu yang dihasilkan juga turun dan bila terlalu rendah periperial tidak bekerja dengan baik bahkan hang atau tidak bisa dihidupkan sama sekali. Pada saat suhu di naikkan lebih dari standarnya dalam persen tertentu terjadi penurunan kinerja dan sering tegangan atau arus yang masuk juga turun dan bila terlalu tinggi priperial tidak bekerja dengan baik bahkan terjadi hang, begitu juga sebaliknya apabila suhu periperial dibawah dari suhu kerjanya dalam persen tertentu kinerja turun dan sering tegangan atau arus yang masuk naik dan bila suhu terlalu rendah periperial tidak bekerja denagn baik bahkan terjadi hang Pengujian Stabilitas Komputer Dari beberapa pengujian, stabilitas sebuah komputer sangat di tentukan oleh kualitas system kelistrikan, dan system pendinginan hanya berperan sebagai system pendukung dalam kestabilan sebuah computer, karena system pendinginan hanya bertugas menjaga periperial computer dalam suhu kerja. Dan penurunan kinerja yang disebabkan oleh suhu periperial yang tidak ideal tidak sebanyak penurunan kinerja yang disebabkan oleh buruknya system kelistrikan, terlebih lagi rentang angka suhu kerja periperial computer sangat panjang, ini sangat berbeda sekali dengan system kelistrikan, rentag nilai tegangannya sangat kecil sekali, sedikit saja terjadi undervoltage atau overvoltage maka stabilitaslah yang
menjadi taruhannya dan terlebih lagi dampak dari sistem kelistrikan yang buruk akan dengan cepat dirasakan dan ini sangat berbeda dengan sistem pendinginan yang buruk 4. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari penelitian yang peneliti lakukan datanya menjurus kepada kebenaran bahwa system kelistrikan dan pendinginan adalah system yang paling mempengaruhi kinerja dan stabilitas computer desktop, pada system kelistrikan computer membutuhkan voltase dan arus dengan kestabilan tinggi dan pada system pendinginan periperial dan chip-chip yang ada dalam system computer membutuhkan suhu ideal, dan kedua system tersebut saling mempengaruhi, tetapi yang paling vital dari kedua sistem tersebut adalah system kelistrikan Saran bagi Peneliti Selanjutnya Umumnya sebuah penelitian baru akan kelihatan seberapa kekuragannya seteleh penelitian itu selesai, begitu juga dengan penelitian yang kali ini peneliti lakukan, peneliti merasa ada banayak sekali kekurangan diantaranya adalah : Referensi yang lengkap dari produsen hardware : sebagai acuan kemampuan dan karakteristik hardware sehingga kita bisa menggunakannya sebagai gambaran awal sebelum kita mengambil keputusan untuk menguji atau menggunakannya sebagai bahan penelitian. Kedetailan data : untuk memberikan informasi yang maksimal bagi pembaca sehingga semua informasi yang dinginkan pembaca bisa didapatkan. Keakuratan peralatan : sebagai sarana untuk mendapatkan keakuratan data keakuratan peralatan memegang peranan penting sehingga data yang disajikan benar-benar akurat. misalnya menggunakan peralatan berstandard internasional yang mempunyai tolelansi keakuratan yang sangat kecil. Keakuratan sensor pada komputer : adakalanya sensor sebuah komputer tidak akurat atau bahkan tidak bisa memberikan informasi yang tepat
sehingga kita harus pintar menganalisa atau mengira-ira keakuratan sensor tersebut. Kelengkapan peralatan : sebagai sinkronisasi data untuk mendapatkan kelengkapan dan kedetailan data kelengkapan peralatan mutlak dibutuhkan karena sebuah penelitian yang dilakukan dengan kelengkapan peralatan yang tidak memadai maka data yang disajikan tidak bisa dikatan sebagai data yang valid. Sampel tiap objek : untuk menghindari pengambilan data dari produk yang cacat maka dalam satu objek periperial yang diteliti sebaiknya lebih dari satu, supaya data yang didapatkan benar- benar falid. 5. Daftar Pustaka Info Komputer megazine Chip megazine ilmukomputer.com 80plus.org xtremesystems.org koc2.com hyem.org thermaltake.com dfi.com abit.com peltier-info.com