ANALISIS PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEMAMPUAN MANAJEMEN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PERUSAHAAN DI PT. SUKA DADI
Dedi Utama Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480
Hartiwi Prabowo Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480
Abstract PT. Suka Dadi is a furniture making company which uses teakwood as their raw materials. The purpose of this experiment is to analyze Entrepreneurship Orientation as well as Organization Culture influence on management skills and also their impact on PT. Suka Dadi performance simultaneously and partially. There were 105 employees in PT. Suka Dadi which become the sample of this experiment. The Method of Analysis used in this experiment are Pearson Correlation and Path Analysis. The result of this experiment stated that Entrepreneurship Orientation directly affect management skills partially, however it does not affect directly on the employee performance. Organization Culture does not affect directly on management skills partially, but Organization Culture directly affect the company performance. Management skills have direct impact partially against company performance. Entrepreneurship Orientation, Organization Culture, and also Management skills have direct impact simultaneously to the PT. Suka Dadi performance. Keywords: Entrepreneurship Orientation, Organization Culture, Management Skills, Company Performance Abstrak PT. Suka Dadi merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan mebel berbahan baku dari kayu jati. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Orientasi Kewirausahaan dan Budaya Organisasi terhadap Kemampuan Manajemen serta dampaknya terhadap Kinerja Perusahaan PT. Suka Dadi secara simultan dan parsial. Sample yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 105 karyawan di PT. Suka Dadi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Pearson dan Path Analysis. Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa orientasi kewirausahaan berpengaruh langsung secara parsial terhadap kemampuan manajemen, tetapi orientasi kewirausahaan tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan. Budaya Organisasi tidak berpengaruh langsung secara parsial terhadap kemampuan manajemen, tetapi budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan. Kemampuan manajemen memiliki pengaruh langsung secara parsial terhadap kinerja perusahaan. Kemudian orientasi kewirausahaan dan budaya organisasi serta kemampuan manajemen berpengaruh secara simultan terhadap kinerja perusahaan PT. Suka Dadi. Kata Kunci : Orientasi Kewirausahaan, Budaya Organisasi, Kemampuan Manajemen , Kinerja Perusahaan
PENDAHULUAN Perusahaan-perusahaan berada ditengah persaingan yang semakin kompetitif. Agar dapat tetap sustain dan mampu menghadapi persaingan, setiap perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif dapat diperoleh setiap perusahaan dengan mengelola sumber daya dengan tepat. Dalam mengelola sumber daya, perusahaan harus merespon perubahaan lingkungan. Kegagalan dalam merespon lingkungan akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan, bahkan kehancuran organisasi (Daniel Druckman dan Jarome E dalam Wirda Fisla dan Azra Tuti, 2007). Untuk dapat mengelola lingkungan internal perusahaan dalam menciptakan suatu inovasi yang bernilai, setiap perusahaan harus mempunyai budaya yang kondusif. Budaya merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan efektifitas perusahaan. Budaya organisasi dapat menjadi instrument keunggulan kompetitif yang utama, ketika budaya organisasi mendukung strategi perusahaan dan dapat menjawab dan mengatasi tantangan perubahan lingkungan yang cepat (Wirda Fisla dan Azra Tuti, 2007). Budaya organisasi merupakan sistem penyebaran kepercayaan dan nilai-nilai yang berkembang dalam suatu perusahaan dan mengarahkan perilaku setiap anggota perusahaan. Budaya organisasi perlu dipertahankan dan diperkuat serta diperkenalkan kepada karyawan agar persepsi karyawan sesuai dengan nilai-nilai yang ada di perusahaan. Jika karyawan mampu beradaptasi dan menerima budaya organisasi maka karyawan akan dapat merasa nyaman dan akan berupaya untuk memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan. Manajer harus mampu memiliki dan menerapkan management skills yang kompetitif dalam organisasi tersebut sesuai dengan budaya pada lingkungan kerja (Mujtaba B.G dan Kaifi B.A, 2008). Populasi yang berbeda akan grup dan pekerja yang bekerja di berbagai industri dapat dipelajari mengenai budaya merupakan suatu faktor yang mempengaruhi management skills baik wanita maupun laki-laki professional. Budaya organisasi dalam perusahaan merupakan alat yang dapat mempersatukan setiap anggota perusahaan dalam melakukan aktivitas secara bersama-sama. Hal inilah yang membuat budaya organisasi dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Menurut Moelyono Djokosantoso dalam Soedjono (2005), adanya keterkaitan hubungan antara budaya korporat dengan kinerja organisasi yang dapat dijelaskan dalam model diagnosis budaya organisasi Tiernay bahwa semakin baik kualitas faktor-faktor yang terdapat dalam budaya organisasi makin baik kinerja perusahaan tersebut. Nilai dan keyakinan dalam perusahaan dapat menjadi panutan bagi seluruh anggota perusahaan sehingga dapat diwujudkan menjadi perilaku keseharian dalam bekerja, dan mampu menjadi kinerja individual. Didukung dengan sumber daya yang ada dalam perusahaan (teknologi, sumber daya manusia, logistic dan strategi perusahaan), masing-masing kinerja individu yang baik akan menimbulkan kinerja perusahaan yang besar. Selain budaya organisasi, orientasi kewirausahaan dapat berpengaruh terhadap kemampuan manajemen di suatu perusahaan kemudian berdampak pada kinerja perusahaan menurut Suci Rahayu P (2009). Kemampuan manajemen sangatlah penting untuk setiap orang, dimana dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari terutama ketika bekerja. Kemampuan manajemen merupakan salah satu hal yang penting dalam berjalannya proses bisnis di perusahaan. Hal ini terkait dengan bagaimana atasan mengatur, memberikan arahan kepada bawahan agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Orientasi kewirausahaan berpengaruh secara positif dan signifikan serta secara sengaja atau tidak melalui inovasi dan gagasan kreatif yang diwujudkan dan dilaksanakan untuk mencapai kinerja usaha yang menguntungkan (Suci Rahayu P, 2009).Kinerja perusahaan merupakan hasil operasional perusahaan dengan lingkungan yang tidak pasti. Perusahaan harus mampu mencari peluang-peluang baru. Orientasi kewirausahaan dapat membantu perusahaan untuk menghasilkan peluang-peluang baru. Menurut Dess, et al dalam Muchtolifah (2005), orientasi kewirausahaan merupakan kunci penggerak penciptaan dan kombinasi sumber daya organisasi.
Menurut Brown dalam Suci Rahayu P (2009), orientasi kewirausahaan dari seorang pelaku wirausaha dapat menimbulkan peningkatan kinerja usaha. Perusahaan yang pemimpinnya berorientasi wirausaha untuk menghadapi resiko sehingga mampu menciptakan kinerja yang baik. Kemampuan pemimpin yang berorientasi wirausaha sangat mempengaruhi sikap perusahaan dalam menjadi responsive terhadap lingkungan, melihat kebutuhan pasar, serta melakukan inovasi produk / jasa untuk menyesuaikan dengan perubahan sehingga tercipta keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Dalam Isa Muzakar (2011), menyatakan bahwa variabel orientasi kewirausahaan terbukti memiliki hubungan dengan kinerja usaha. Kinerja perusahaan atau kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai dan mencerminkan keberhasilan pengusaha / manajer. Kinerja merupakan hasil yang dicapai dari perilaku anggota organisasi (Gibson dalam Soedjono, 2005). Penilaian kinerja perusahaan dapat ditinjau dari rasio keuangan perusahaan. Perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan kompetitif apabila mempunyai tingkat laba yang tinggi dari rata-rata tingkat laba industri. Kinerja sebuah perusahaan adalah hal yang sangat menentukan dalam perkembangan perusahaan. Kinerja merupakan cerimanan apakah organisasi atau perusahaan telah berhasil atau belum dalam usaha bisnisnya. Menurut Armstrong dan Baron dalam Risnawati dan Noermijati (2008), kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan yang kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi pada ekonomi perusahaan / organisasi. Orientasi Kewirausahaan Menurut Sudjana dalam Isa (2011), kewirausahaan merupakan sikap dan perilaku wirausaha. Wirausaha ialah orang yang inovatif, antisipatif, inisiatif, pengambil risiko dan berorientasi laba. Menurut Untoro dan Tim Guru Indonesia (2010, p.55), kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk melakukan upaya-upaya memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang, atas dasar kemampuan dengan cara memanfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Sedangkan pengertian orientasi menurut Hariandja (2007, p.153), orientasi merupakan suatu program untuk memperkenalkan pegawai baru pada peran-peran mereka, organisasi, kebijaksanaankebijaksanaannya, nilai-nilai, keyakinan-keyakinan dan pada rekan kerja mereka. Budaya Organisasi Menurut ,Tylor dalam Susanto (2008,p3), budaya adalah sekumpulan pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat dan kapabilitas serta kebiasaan yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota sebuah perkumpulan atau komunitas tertentu. Menurut Robbins dan Judge (2009,p5), organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasi secara sadar, terdiri dari dua orang atau lebih dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatinf terus menerus guna mencapai satu atau serangkaian tujuan bersama. Kemampuan Manajemen Menurut Suci (2009), kemampuan manajemen (managerial skills) merupakan sekumpulan keahlian dan kompetensi baik secara administrative maupun operasional dalam periode waktu tertentu. Menurut Tangkilisan (2007,p. 10), kemampuan manajemen yaitu kemampuan untuk memanfaatkan dan menggerakkan sumber daya agar dapat digerakkan dan diarahkan bagi tercapainya tujuan melalui kegiatan orang lain. Menurut Siagian dalam Mulyanto (2007), kemampuan manajerial adalah kemampuan untuk mengelola usaha seperti perencanaan , pengorganisasian, pemberian motivasi, pengawasan dan penilaian. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Kemampuan Manajemen adalah suatu keterampilan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh efektivitas.
Kinerja Perusahaan Kinerja merupakan hasil yang dicapai dari perilaku anggota organisasi (Gibson dalam Soedjono, 2005). Menurut Ruhimat M, Supriatna Nana dan Kosim (2006,p.12), perusahaan adalah kesatuan teknis (unit ekonomi) yang mengkombinasikan sumber daya alam (tanah dan unsure-unsurnya), sumber daya manusia, modal dan skill (kewirausahaan) untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa tertentu. Hipotesis H1: Tidak ada pengaruh atau kontribusi yang signifikan antara Orientasi Kewirausahaan (X1) , Budaya Organisasi (X2) terhadap Kemampuan Manajemen (Y) secara simultan dan parsial. H2: Tidak ada pengaruh atau kontribusi yang signifikan antara Kemampuan Manajemen (Y) terhadap Kinerja Perusahaan (Z) secara simultan dan parsial. H3: Tidak ada pengaruh atau kontribusi yang signifikan antara Orientasi Kewirausahaan (X1) , Budaya Organisasi (X2) secara simultan dan parsial terhadap Kinerja Perusahaan (Z) baik secara langsung dan tidak langsung melalui Kemampuan Manajemen (Y).
Orientasi Kewirausahaan (X1) Kemampuan Manajemen (Y) Budaya Organisasi (X2)
Kinerja Perusahaan (Z)
Gambar 1 Paradigma Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif yang dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, dan dalam hal ini hubungan tersebut bersifat kausal dimana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Unit analisis yang digunakan untuk masing-masing identifikasi masalah adalah unit analisis tingkat kinerja karyawan pada PT. Suka Dadi. Time horizon yang digunakan adalah cross sectional, yaitu data yang dikumpulkan untuk penelitian ini pada waktu (satu kurun waktu) dan tempat tertentu saja Prosedur pengambilan sampel dilakukan dengan metode probability sampling, teknik simple random sampling dimana peneliti dalam memilih sampel dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk ditetapkan sebagai anggota sampel. Pada penelitian ini, sampel yang diambil sebanyak 100 orang. Menurut Jonathan Sarwono (2010), ukuran sampel yang memadai untuk path analysis adalah berjumlah minimal 100. Pada penelitian ini, data akan diolah dengan menggunakan SPSS (Statistical Program for Social Science) 16.0. Metode analisis yang digunakan adalah analisis korelasi sederhana dan analisis jalur (path analysis). Analisis korelasi sederhana dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel yang bersangkutan memiliki hubungan yang signifikan atau tidak. Disebut memiliki hubungan yang signifikan, jika nilai sig lebih besar
daripada 0.05. Disebut tidak memiliki hubungan yang signifikan, jika nilai sig lebih kecil daripada 0.05. Untuk mengetahui tingkat hubungan dalam kroelasi, berikut ini adlaah tabel interpretasi nilai r (Pearson Correlation): Tabel 1 Interpretasi Nilai r (Pearson Correlation) Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.80 – 1.000 Sangat kuat 0.60 – 0.799 Kuat 0.40 – 0.599 Cukup kuat 0.20 – 0.399 Rendah 0.00 – 0.199 Sangat Rendah Sumber: Riduwan (2005: 136) Metode yang digunakan untuk menganaisis data penelitian adalah Analisa Jalur. Metode path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan di antara variabel. Model ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel independen (eksogen) terhadap variabel dependen (endogen) (Riduwan dan Kuncoro, 2008). Tabel 2 Kategori Hubungan Pengaruh Variabel pada Analisis Jalur Koefisien Path Daya/Pengaruh Lemah 0.05 – 0.09 Sedang 0.10 – 0.29 Kuat 0.30 ke atas Sumber: Suwarno (1988: 218) HASIL DAN BAHASAN Profil Responden Profil dari para responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Jenis Kelamin Dari 105 orang responden, yang berjenis kelamin pria sebanyak 73 orang dan sisanya sebanyak 32 orang adalah wanita. Maka, dapat dikatakan bahwa jumlah responden pria lebih banyak dibanding responden wanita, di mana terdapat sebesar 69% pria dan sisanya sebesar 31% wanita. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.2dibawah ini:
Gambar 2 Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin Sumber : Data Kuesioner (2013) Jabatan Pekerjaan Dari 105 orang responden, yang memiliki jabatan staff sebanyak 68 orang, supervisor sebanyak 28 orang, manajer sebanyak 9 orang. Maka, dapat dikatakan bahwa jumlah responden yang memiliki jabatan pekerjaan sebagai staff lebih banyak dibandingkan jabatan pekerjaan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini:
Gambar 3 Profil Responden berdasarkan Jabatan Pekerjaan Sumber : Data Kuesioner (2013) Profil Responden berdasarkan Lama Bekerja Dari 105 responden, yang telah bekerja sekitar 2-3 tahun sebanyak 77 orang sedangkan yang telah bekerja selama 3-4 tahun sebanyak 21 orang dan yang bekerja lebih dari 4 tahun sebanyak 7 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 4 Profil Responden berdasarkan Lama Bekerja Sumber : Data Kuesioner (2013)
Analisis Jalur Analisis jalur (path analysis) dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical Program for Social Science) 16.0. Berikut adalah struktur analisis jalur setelah trimming:
X1
0.813
0.898 0.420 0.325
Y
Z
0.417
X2 Gambar 5 Hubungan Kausal Empiris Variabel X1, X2, dan Y terhadap Z Setelah Trimming
Implikasi Hasil Penelitian Setelah hasil kuesioner selesai dianalisa, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa: 1) Hipotesis pertama yaitu pengujuan secara simultan pengaruh antara X1 danX2terhadap Y. Variabel Orientasi Kewirausahaan dan Budaya Organisasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel Kemampuan Manajemen pada PT. Suka Dadi. Hal ini dibuktikan dari uji Sig, dimana nilai Sig sebesar 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2) Hipotesis kedua yaitu pengujian secara individual pengaruh antara X1terhadap Y. Variabel Orientasi Kewirausahaan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Kemampuan Manajemen.. Hal ini dibuktikan dari uji Sig, dimana nilai Sig sebesar 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. 3) Hipotesis ketiga yaitu pengujian secara individual pengaruh antara X2 terhadap Y. Variabel Budaya Organisasi tidak berpengaruhsecara signifikan terhadap variabel Kemampuan Manajemen pada PT. Suka Dadi. Hal ini dibuktikan dari uji Sig, dimana nilai Sig sebesar 0.145 > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. 4) Hipotesis keempat yaitu pengujian secara simultanpengaruh antara X1, X2 dan Y terhadap Z. Variabel Orientasi Kewirausahaan, Budaya Organisasi dan Kemampuan Manajemen secara simultan berpengaruhsignifikan terhadap variabel Kinerja pada PT. Suka Dadi. Hal ini dibuktikan dari uji Sig, dimana nilai Sig, sebesar 0.000<0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. 5) Hipotesis kelima yaitu pengujian secara individual pengaruh antara X1 dan Z. Variabel Orientasi Kewirausahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja pada PT. Suka Dadi. Hal ini dibuktikan dari uji Sig, dimana nilai Sig, sebesar 0.093 >0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. 6) Hipotesis keenam yaitu pengujian secara individual pengaruh antara X2 dan Z. Variabel Budaya Organisasi secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Kinerja pada PT. Suka Dadi. Hal ini dibuktikan dari uji Sig, dimana nilai Sig, sebesar 0.000<0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. 7) Hipotesis ketujuh yaitu pengujian secara individual pengaruh Y terhadap Z. Kemampuan Manajemen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja pada PT. Suka Dadi. Hal ini dibuktikan dari uji Sig, dimana nilai Sig sebesar 0.004 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Orientasi kewirausahaan dan budaya organisasi memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap kemampuan manajemen pada PT. Suka Dadi. Namun secara parsial kemampuan manajemen hanya dipengaruhi oleh orientasi kewirausahaan. 2. Kemampuan manajemen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja di PT. Suka Dadi. 3. Orientasi kewirausahaan, budaya organisasi dan kemampuan manajemen berpengaruh secara simultan terhadap kinerja PT. Suka Dadi. Namun secara parsial, budaya organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja sedangkan orientasi kewirausahaan tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja pada PT. Suka Dadi. Saran 1. PT. Suka Dadi dapat meningkatkan budaya organisasi dengan memperhatikan nilai rata-rata dari pernyataan mengenai budaya organisasi yang paling rendah. Berdasarkan hasil kuesioner, maka diperoleh pernyataan paling rendah yaitu mengenai fokus kepada kepentingan bersama, dimana diperoleh nilai ratarata 2,80. Oleh karena itu perusahaan perlu mengadakan kegiatan outbond secara berkala, hal ini dilakukan untuk membangun budaya organisasi dalam PT. Suka Dadi untuk menciptakan kebersamaan dan fokus pada kepentingan bersama. 2. Dalam upaya meningkatkan kemampuan manajemen, PT. Suka Dadi perlu memperhatikan pernyataan mengenai membangun tim kerja. Hal ini dikarenakan berdasarkan nilai rata-rata pernyataan mengenai kemampuan manajemen, diperoleh nilai rata-rata paling rendah mengenai membangun tim kerja yang handal yaitu sebesar 3,2. Oleh karena itu disarankan agar para manajer pada PT. Suka Dadi perlu mengembangkan keterampilan khusus guna membangun tim kohesif yang termotivasi untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian, suasana kerja yang lebih efisien dan produktif pada tim dapat tercipta.
3. Dalam meningkatkan orientasi kewirausahaan, PT. Suka Dadi perlu memperhatikan pernyataan mengenai self reliance pada pernyataan ke 9. Hal ini dikarenakan nilai rata-rata pernyataan tersebut paling rendah mengenai orientasi kewirausahaan yaitu sebesar 3,3. Dalam hal ini perusahaan dapat melakukan upaya dalam menciptakan kolektivisme pada karyawan. Hal ini dapat dilakukan jika terdapat hubungan timbalbalik antar individu (rekan kerja) dan menciptakan komunikasi dengan sesama anggota perusahaan. Oleh karena itu PT. Suka Dadi perlu membuat acara makan bersama atau pesta pada periode tertentu untuk mempererat kebersamaan dan menciptakan hubungan timbal-balik antara sesama anggota perusahaan.
REFERENSI Arikunto. (2004). “Dasar – dasar Statisitk”. Erlangga, Jakarta. Darsono dan Siswandoko T. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21. Jakarta: Nusantara Consulting. S. Nitisemito, Alex Fayolle Alain .(2007). Handbook of Research in Entrepreneruship Education, Volume 1 A General Perspective. 2007. MPG Books Lts, Bodmin, Cornwall : Great Britain Hariandja Morihot T.E (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia; Pengadaan, Pengkompensasian dan Peningkatan Produktivitas Pegawai cetakan ke 4. Jakarta
Pengembangan, PT Grasindo
Isa Muzakar. (2011). Analisis Kompetensi Kewirausahaan, Orientasi Kewirausahaan dan Industri Mebel dalam Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 15 No. 2
:
Kinerja
Ivancevich J.M, Konopaske R, Matteson M.T (2007). Organizational Behavior and Seventh Edition. Indonesia : Erlangga
Management,
Ivancevich M, Konopaske dan Matteson .(2007). Perilaku dan Manajemen Organisasi, Erlangga : Jakarta
edisi 7 jilid
1.
Mahmudi. (2010). “Manajemen Kinerja Sektor Publik”. Edisi 2. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta. Muchtolifah. (2009). Pengaruh Sumber Daya Manusia, Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan terhadap Strategi Bersaing dan Kinerja Rumah Sakit (Studi pada Rumah Sakit Umum Daerah di Jawa Timur) dalam Jurnal Aplikasi Manajemen Vol 7 No. 2 Moeljono, D. (2005). Cultured ! Budaya Organisasi dalam Tantangan. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Montana J. Patrick .(2008). Management. Edisi 4. Barron Educational Series Inc : United States of America Mulyanto. (2007). Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Manajerial terhadap Kinerja Usaha Pedagang Kaki Lima Menetap dalam jurnal Benefit (Jurnal Manajemen dan Bisnis) Vol 11 No. 1. Mujtaba B.G dan Kaifi B.A (2008). Management skills of Afghan respondents : a comparison of technical, human and conceptual differences based on gender dalam Journal of international business and cultural studies. Riduwan dan Engkos Achmad Kucoro. (2007). Cara enggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis), Cetakan Kedua. Alfabeta, Bandung Risnawati dan Noermijati. (2008). Pengaruh Orientasi Kewirausahaan terhadap Kinerja Organisasi Koperasi : Orientasi Pasar sebagai Variabel Intervening (Studi pada Koperasi Primer di kota Palu, Sulawesi Tengah) dalam Jurnal Aplikasi Manajemen Vol 9 No.3 Robbins,S & Coulter, Mary . (2009). “Manajemen”. Jilid 1. Edisi 8. Edisi bahasa Indonesia. PT.Indeks, Jakarta.
Robbins,S & Judge,T. (2009). “Perilaku Organisasi”. Buku 1. Edisi 12. Salemba empat, Jakarta. Ruhimat M, Supriatna Nana dan Kosim .(2006). Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi). Grafindo Media Pratama : Bandung Santoso, Singgih. (2010). Statistik Multivariat. PT Elex Media Komputindo, Jakarta, (ON LINE), http://books.google.co.id , 16 Desember 2011 Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita. (2011). SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar, Aplikassi untuk Riset. Salemba Empat, Jakarta Sarwono, Jonathan. (2009). Path Analisis. www.jonathansarwono.info/aj/analisis_jalur.htm, 2 2010.
Maret
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jilid 1. Edisi 4. Salemba Empat, Jakarta Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jilid 2. Edisi 4. Salemba Empat, Jakarta Soedjono.
Suci
(2005). Pengaruh Manajemen
Budaya Organisasi terhadap & Kewirausahaan Vol 7 No 1
Kinerja
Organisasi
dalam
Jurnal
Rahayu P. (2009). Peningkatan Kinerja Melalui Orientasi Kewirausahaan, Kemampuan Manajemen, dan Strategi Bisnis (Studi pada Industri Kecil Menengah Bordir di Jawa Timur) dalam Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol 11 No.1
Suprapto Tommy .2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. MedPress (Anggota IKAPI) : Yogyakarta Susanto, A.B. (2008). “Corporate Culture & Organization Culture”. The Jakarta Consulting Group, Jakarta Tangkilisan Hessel N.S (2007). Manajemen Publik. PT Grasindo : Jakarta Tripathi P.C dan Reddy P.N (2008). Principles of Management. New Delhi : McGraw-Hill Umar Husein (2005). Evaluasi Kinerja Perusahaan cetakan ketiga. PT Gramedia : Jakarta Ivancevich M, Konopaske dan Matteson .(2007). Perilaku dan Manajemen Organisasi, Erlangga : Jakarta
edisi 7 jilid
Untoro Joko dan Tim Guru Indonesia .(2010). Buku Pintar Pelajaran. WahyuMedia :
Jakarta
1.
Tripathi P.C dan Reddy PN .(2008). Principles of Management. Edisi 4. McGraw-Hill : New Delhi Wibowo. (2011). “Budaya Organisasi”. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta Wirda Fisla dan Azra Tuti.(2007). Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Negeri Padang dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume 2 No.1
RIWAYAT PENULIS
Politektnik
Dedi Utama lahir di kota Jakarta pada 04 September 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang ilmu manajemen, khususnya bidang Kewirausahaan pada tahun 2013.