ANALISIS PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Stara Satu (S 1) Dalam Ilmu Syariah
Disusun oleh: Nofi Handayani (052411163)
FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009
Muhammad Saifullah, M.Ag. Jl. Taman Karonsih IV No.1181 Ngaliyan Semarang Drs. H. Johan Masruhan, MM. Jl. Candi Kencana I/B.17 Semarang PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp. : 4 (empat) eks. Hal
: Naskah Skripsi A.n. Sdri. Nofi Handayani Kepada Yth. Dekan Fakultas Syari’ah
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Setelah saya memberikan bimbingan dan koreksi seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi saudara : Nama
: Nofi Handayani
Nim
: 052411163
Judul
: ANALISIS PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX Dengan ini, saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat segera
dimunaqasyahkan. Demikian harap menjadi maklum. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I
Pembimbing II
Muhammad Saifullah, M.Ag. NIP. 19700321 199603 1 003
Drs. H. Johan Masruhan, MM. NIP. 195105110 198203 1 002
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG FAKULTAS SYARI’AH Jl. Prof. Dr. Hamka KM 02 Ngaliyan Telp. (024) 7601291 Semarang PENGESAHAN Nama
: NOFI HANDAYANI
NIM
: 2105163/ 052411163
Prodi
: EKONOMI ISLAM
Judul
: Analisis Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Tergabung Dalam Jakarta Islamic Indeks
Telah memunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syari'ah IAIN Walisongo Semarang dinyatakan lulus pada tanggal: 8 Desember 2009 Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir Program Sarjana Strata satu (1) guna memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Syari'ah. Semarang, 11 Desember 2009 Mengetahui Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dra. Hj. Siti Mujibatun, M. Ag. NIP. 19590413 198703 2 001
Muhammad Saifullah, M.Ag. NIP. 195105110 198203 1 002
Penguji I
Penguji II
Rustam D.K.A. Harahap, M.Ag. NIP. 19690723 199803 1 005
H. Suwanto, S. Ag., MM. NIP. 19700302 200501 1 003
Pembimbing I
Pembimbing II
Muhammad Saifullah, M.Ag. NIP. 19700321 199603 1 003
Drs. H. Johan Masruhan, MM. NIP. 195105110 198203 1 002
ABSTRAK ANALISIS PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX Salah satu faktor internal perusahaan yang dapat mempengaruhi keputusan para investor adalah ketersediaan informasi akuntan. Informasi akuntansi yang tercermin dalam laporan akuntansi bertujuan untuk memberikan informasi kepada investor mengenai kinerja perusahaan dalam mengelola kasnya. Laporan keuangan itu meliputi Laporan laba/rugi, neraca, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal. Penelitian ini menggunakan arus kas karena arus kas merupakan salah satu indikator kinerja perusahaan dan merupakan sebagian dari faktor-faktor yang secara fundamental diperkirakan akan mempengaruhi volume perdagangan saham. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui apakah arus kas yang terdiri dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham baik secara simultan maupun parsial, khususnya pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan mengkaji pengaruh serta hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sampel dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dan periode penelitian yang digunakan adalah tahun 2005-2008. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan metode asumsi klasik, koefisisen determinasi, uji t parsial dan uji F secara simultan.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah volume perdagangan saham yang diukur dengan rata-rata 5 hari sebelum publikasi laporan keuangan dan rata-rata 5 hari sesudah publikasi laporan keuangan. Variabel independennya adalah laporan arus kas yang terdiri dari arus kas dari aktivitas operasi (AKOp), arus kas dari aktivitas investasi (AKIn), dan arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn). Hipotesis dalam penelitian ini adalah komponen arus kas yang terdiri dari arus kas dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan, secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham. Sedangkan secara simultan komponen dari ketiga aktivitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara parsial tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham.Dan hasil uji secara simultan yang menunjukkan bahwa variabel arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,065 mengindikasikan bahwa variabel independen mampu mempengaruhi variabel dependen sebesar 6,5%. Sedangkan sisanya sebesar 93,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini. Keywords : Arus kas dari aktivitas operasi (AKOP), Arus kas dari aktivitas investasi (AKIn), Arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn) dan Volume perdagangan saham.
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, Penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiranpikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, November 2009 Deklarator,
Nofi Handayani NIM. 052411163
MOTTO “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”
PERSEMBAHAN
Allah SWT Yang tak pernah berhenti memberiQ kenikmatan, perlindungan, anugrah, hidayah, orang-orang terbaik di sampingQ, dll. Thanks 4 all ya Rabb… Nabi Muhammad SAW inspirasi dan teladan hidupku Skripsi ini Q persembahkan untuk : Almamaterku tercinta, Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang MbahQ Hj Paisah yang tlah menjadi pengganti orang tuaQ, Almarhum Ayah terkasih dan Ibu tersayang Keluarga Besar Arin Jaya Putra (Om Wartaya-Bulek Nik, Om Wardono, tanteku Dr. Arin S.M ) Keluarga Besar di Sumatra Selatan dan Keluarga besar bapak Sudiyo di Pucakwangi Sepupu2Q, Sandra, Jaya Wardana, Ricky , Diko, Noval, Bima, Lilis, Ita, Hasan Husein Maz Ali Shodiq yang slalu menemani saat suka dan dukaQ
Teman-teman seperjuanganQ: Ica, Fadil, Dyah, Umi, Johan, Tomy, Rouf, Maya, Hana, Rohman, Lutfi, Fariki, Umi kholisoh, Fadil Kendal, Kholisoh, Imam, Mansyur, Nurul (Bravo EI B 2005) Sahabat-sahabatQ : Ita , Rif’an-Putri, Mbak Mia-Mas Arif, Personil Kost PNA K-15
“THANKS FOR EVERYTHING”
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : “ANALISIS
PENGARUH
INFORMASI
LAPORAN
ARUS
KAS
TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX” dengan baik tanpa banyak menuai kendala yang berarti. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat-sahabat dan pengikutnya. Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang. Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan bantuan apapun yang sangat besar bagi penulis. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan kepada : 1. Prof. Dr. Abdul jamil, MA selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang. 2. Drs. H. Muhyidin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang. 3. Bapak Rahman El Junusi SE, MM, atas pengarahanya dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Muh. Saifullah, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I, serta Bapak H. Johan Masruhan, M.M selaku Dosen Pembimbing II, yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini. 5. Bapak Ratno Agriyanto, M.Si yang telah dengan sabar meluangkan waktu, membimbing dan memberikan pengarahan dalam proses proposal hingga menjadi skripsi ini. 6. Bapak Rustam D.K.A Harahap, M.Ag, Selaku wali studi yang telah banyak memberikan pengarahan kepada penulis. 7. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. 8. Seluruh Petugas Pojok Bursa Efek Indonesia UNDIP Semarang yang telah membantu memberikan fasilitas dan waktunya. Semua itu sangat berharga bagi penulis 9. Seluruh Keluarga Besar Penulis: Mbah, Tanteku Dr. Arin , mamak, Om No, Om Yo, Bulek Nik, Sandra, Jaya, Rikcy, Diko, Noval, Bima, Lilis, Ita, Hasan Husein penulis menghaturkan terima kasih yang agung. Kalian semua adalah Semangat bagi penulis untuk slalu melangkah dengan optimis. 10. Seluruh keluarga besar bapak Sudiyo atas do’a dan semangat yang telah diberikan kepada penulis.
11. Untuk Teman-Teman Penulis Di Paket EiB 2005, terima kasih kawan kalian adalah teman-teman yang paling baik dan jangan pernah terputus tali persahabatan kita. 12. Untuk Teman-Teman Kos PNA K-15: Dyan, Ana, Indah, Fufa, Ifa, Umi, Yana, Nani, Ifa kecil, Lia, Dika, Mb Ina, Mb Ana, Ni’mah, Titin, Mb Par kalian adalah temen-temen yang selalu ada dalam suka maupun duka. 13. Mas Aly Shodiq, terima kasih kuucapkan telah mengisi hari-hari penulis menjadi lebih berarti, kesabaranmu yang tiada habisnya, pengorbanan untuk mencurahkan perhatian dan memberikan motivasi semakin memantapkan penulis dalam menjalani hidup. Semoga kebaikan dan ketulisan mereka semua menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penggarapan skripsi ini, namun semuanya tak akan lepas dari kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran serta masukan yang konstruktif selalu penulis tunggu sehingga sempurnanya penulisan skripsi ini.
Semarang, November 2009 Penulis
Nofi Handayani NIM. 052411163
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii HALAMAN ABSTRAK.......................................................................................iv HALAMAN DEKLARASI................................................................................... v HALAMAN MOTTO...........................................................................................vi HALAMAN PERSEMBAHAN..........................................................................vii HALAMAN KATA PENGANTAR..................................................................viii HALAMAN DAFTAR ISI....................................................................................xi HALAMAN DAFTAR TABEL.........................................................................xiii HALAMAN DAFTAR GAMBAR.....................................................................xiv HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN..................................................................xv BAB
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................
1
1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Permasalahan...................
8
1.3 Manfaat Penelitian dan Kegunaan Penelitian..............................
9
1.4 Sistematika Penelitian ................................................................. 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Laporan Arus Kas........................................................ 12 2.2 Volume Perdagangan Saham ....................................................... 20 2.3 Jakarta Islamic Index.......................... ......................................... 20 2.4 Pengaruh Antara Laporan Keuangan dengan Volume Perdagangan Saham........................................................................................... 25 2.5 Penelitian Terdahulu .................................................................... 27 2.6 Kerangka Pemikiran..................................................................... 29 2.7 Hipotesis....................................................................................... 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data .............................................................. 32
3.2 Populasi dan sampel ................................................................... 32 3.3 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 34 3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................... 35 3.5 Metode Analisis Data .................................................................. 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ......................................................... 43 4.2 Deskripsi Variabel Penelitian ...................................................... 55 4.3 Hasil Analisis Data dan Pembahasan .......................................... 60 4.4 Pembahasan ................................................................................. 73 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ................................................................................. 80 5.2 Keterbatasan Penelitian................................................................ 81 5.3 Saran............................................................................................. 82 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel 1.0 : Sumber informasi investor.................................................................6 Tabel 1.1 : Kriteria sampel penelitian................................................................33 Tabel 1.2 : Tanggal publikasi laporan keuangan..............................................34 Tabel 1.3 : Definisi operasional variabel ...........................................................35 Tabel 1.4 : AKOp perusahaan komponen JII...................................................55 Tabel 1.5 : AKIn perusahaan komponen JII.....................................................56 Tabel 1.6 : AKPn perusahaan komponen JII....................................................57 Tabel 1.7 : Volume Perdagangan Saham...........................................................59 Tabel 1.8 : Paired Samples Test Tahun 2005....................................................60 Tabel 1.9 : Paired Samples Test Tahun 2006....................................................60 Tabel 2.0 : Paired Samples Test Tahun 2007....................................................61 Tabel 2.1 : Paired Samples Test Tahun 2008....................................................62 Tabel 2.2 : Hasil analisis regresi berganda........................................................63 Tabel 2.3 : Hasil analisis Uji t.............................................................................65 Tabel 2.4 : Hasil Analisis Uji F...........................................................................66 Tabel 2.5 : Uji koefisien determinasi.................................................................67 Tabel 2.6 : Uji koefisien secara parsial..............................................................68 Tabel 2.7 : Uji multikolonieritas data penelitian..............................................69 Tabel 2.8 : Hasil uji normalitas data..................................................................71 Tabel 2.9 : Hasil uji autokorelasi........................................................................72
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.0 : Kerangka Pemikiran....................................................................31 Gambar 2.0 : Grafik Scatterplot uji Hekteroskedastisitas...............................70
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar perusahaan komponen Jakarta Islamic Index Lampiran 2 : Tanggal publikasi laporan keuangan Lampiran 3 : Laporan Arus Kas dari aktivitas Operasi (AKOp), Arus Kas dari aktivitas Investasi (AKIn), dan Arus Kas dari aktivitas Pendanaan (AKPn) Lampiran 4 : Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan 5 Hari sebelum Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2006-2009 Lampiran 5 : Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2006-2009 Lampiran 6 : Volume perdagangan saham Lampiran 7 : Hasil analisis data Lampiran 8 : Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No.40/DSN-MUI/X/2003 Tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syari’ah dibidang pasar modal.
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jakarta Islamic Index merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia untuk merespon kebutuhan informasi yang berkaitan dengan investasi syari’ah. Langkah ini diambil berkaitan dengan semakin merebaknya pengembangan ekonomi Islam terutama ditanah air yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah.1 Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara serta menunjang perkembangan ekonomi negara yang bersangkutan. Dengan dukungan dana jangka panjang ini roda pembangunan khususnya swasta dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.2 Bagi perusahaan, keberadaan pasar modal akan menambah pilihan dalam memenuhi kebutuhan dana khususnya dana dalam jangka panjang, sehingga keputusan perusahaan dalam pembelanjaan semakin bervariasi dan struktur modal perusahaan menjadi lebih optimal. Bagi investor keberadaan pasar modal akan memperbanyak pilihan investasi sehingga kesempatan untuk mengoptimalkan keuntungan semakin terbuka. Keputusan investor adalah reaksi atas informasi yang diterima investor. Dengan kata lain, reaksi pasar pasti mencerminkan reaksi investor atas suatu informasi yang diterimanya. Reaksi pasar bisa berupa perubahan
1
Sofiniyah Ghufron, Sistem Kerja Pasar Modal Syari’ah, Jakarta: Renaisan, 2005, hlm.
46. 2
Robert Ang, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia First Edition. Mediasoft Indonesia, 1997, hlm. 3.2.
2
harga atau volume perdagangan saham suatu pengumuman yang tidak membawa informasi baru tidak akan mengubah kepercayaan investor, sehingga mereka tidak akan melakukan perdagangan itu artinya bahwa suatu informasi dianggap informatif jika informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan para pengambil keputusan. Adapun informasi yang baru itu akan membentuk suatu kepercayaan baru dikalangan investor.3 Kepercayaan baru itu dapat mengubah volume perdagangan saham. Jadi, pemanfaatan instrumen volume perdagangan saham hanya untuk menunjukkan bahwa benar-benar terjadi respon dari para pelaku pasar terhadap informasi baru yang masuk kedalam pasar. Mengenai informasi baru ini, tentu saja informasi yang relevan dengan kepentingan pelaku pasar, dan tentu saja itu adalah return saham. Dalam konteks penelitian ini volume perdagangan saham hanya sebatas menunjukkan respon dari para pelaku pasar terhadap informasi yang masuk kedalam pasar. Perhatian besar para investor terhadap subtansi laporan arus kas ditunjukkan oleh pergerakan volume perdagangan saham (perusahaan jumlah kegiatan perdagangan di pasar modal ) sebagai respon para investor atas informasi arus kas tersebut sehingga mereka melakukan perdagangan.4 Informasi laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan salah satu jenis informasi yang paling mudah didapatkan dibanding alternatif informasi lainnya. Laporan keuangan sudah cukup menggambarkan sejauh
3
Robert Ang, op.cit., hlm.17.5. Ambar Woro Hastuti dan Bambang Sudibyo, “Pengaruh Publikasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham” , Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 1998,Vol.1, No.2, Edisi Juli, hlm. 239-254. 4
3
mana perkembangan kondisi perusahaan selama ini dan apa saja yang telah dicapainya. Jenis-jenis
laporan keuangan berdasarkan informasi yang
dikandungnya di bagi dalam empat laporan keuangan utama, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, perubahan modal. Laporan keuangan dimaksudkan disini adalah laporan keuangan yang sudah diaudit yang dipublikasikan perusahaan setiap akhir periode akuntansi.5 Bahwa ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa laporan keuangan sebaiknya didasarkan pada cash flow orentation. Penekanan pada arus kas ini diantaranya di kemukakan oleh Burton (1981) seperti yang dikutip Ambar dan Bambang yang menyatakan bahwa analisis terhadap aliran kas masuk dan keluar lebih banyak dipakai oleh para investor dari pada analisis terhadap laba konvensional selain itu adanya kesulitan untuk membandingkan laba antara perusahaan. Karena tersedianya beberapa alternatif metode akuntansi yang disediakan oleh standar akuntansi. Kondisi semacam ini membuka peluang untuk terjadinya memanipulasi data akrual oleh manajemen untuk memperbesar laba. Investor yang konsen terhadap deviden biasanya adalah investor yang mempertimbangkan pentingnya laporan arus kas tiap periode, hal ini dilakukan supaya investor bisa melihat pendapatan yang jelas.6 Untuk mengetahui apakah laporan arus kas dapat mempengaruhi kepercayaan para investor dalam pengambilan keputusan investasi didasarkan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan no.2 tahun 2007 5
Eduardus Tandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio,Yogyakarta: BPFE, 2001, hlm.232. 6 Ambar Woro Hastuti dan Bambang Sudibyo, op.cit.,hlm. 243.
4
tentang laporan arus kas, yang menyatakan bahwa laporan arus kas sudah harus disertakan dalam pelaporan keuangan setiap perusahaan sejak periode yang dimulai 1 Januari 1995. Laporan arus kas menginformasikan arus kas dari kegiatan operasi, arus kas dari kegiatan investasi, dan arus kas dari kegiatan pendanaan. Arus kas dari kegiatan operasi adalah arus kas yang berasal dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan arus kas dari keputusan investasi dan pendanaan. Arus kas dari keputusan investasi adalah arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang, serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah arus kas yang berasal dari aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah komposisi modal dan pinjaman perusahaan.7 Lena Tan Chooi Yen (1999) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham di Pasar Modal, membuktikan bahwa arus kas operasi dan investasi dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam pengaruhnya dalam volume perdagangan saham. 8 Melli Atik Wahyuni
(2008) melakukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Kandungan Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham
(studi kasus pada perusahaan di Jakarta
Islamic Index)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan apakah perubahan volume perdagangan saham dipengaruhi oleh komponen variabel 6
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan:No.2 ,Jakarta: Salemba Empat, 2007, hlm. 2.2-2.4. 8 Lena Tan Chooi Yen, “Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham di Pasar Modal” Makalah disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi II, Diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang (1999)
5
aktivitas arus kas, seberapa besar pengaruhnya terhadap volume perdagangan saham. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan metode asumsi klasik model ordinary least square (OLS). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah volume perdagangan saham yang diukur denagan Trading Volume Activity (TVA). Hasil penelitian ini bahwa arus kas dari aktivitas operasi investasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham sedangkan pada arus kas pendanaan tidak memiliki pengaruh terhadap volume perdagangan saham.9 Penelitian Irwin Lah Nidi Fitra, yang menguji tentang pengaruh informasi laporan arus kas terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta membuktikan bahwa arus kas operasi dan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham, sedangkan arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham10. Ambar Woro Hastuti dan Bambang Sudibyo (1998) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Publikasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia“. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti apakah kewajiban publikasi laporan arus kas mempengaruhi keputusan investor. Hal itu terefleksi dari perubahan
9
Melly Atik Wahyuni, “Pengaruh Kandungan Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham (studi kasus perusahaan di Jakarta Islamic Index)”,Skripsi tidak dipublikasikan, Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Yogyakarta, 2008. 10 Irwin Lah Nidi Fitra, Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007.
6
aktifitas volume perdagangan saham relatif rata- rata 2 tahun sebelum dan 2 tahun setelah tanggal publikasi laporan arus kas. Analisis atas 37 saham sempel menunjukkan bahwa publikasi laporan arus kas tahun 1991 dan 1992 tidak signifikan mempengaruhi volume perdagangan saham, sementara publikasi laporan arus kas 1993 dan 1994 signifikan mempengaruhi volume perdagangan saham. Selain itu juga terbukti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara aktivitas volume perdagangan saham relatif rata-rata 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah publikasi laporan arus kas. Penelitian eksploratif yang dilakukan oleh Pagalung (1993) seperti yang dikutip dalam penelitian Ambar Woro hastuti dan bambang sudibyo, menunjukkan bahwa laporan keuangan masih dipandang sebagai informasi yang cukup penting oleh para investor di Bursa Efek Jakarta. Penelitian tersebut mengungkapkan fakta sebagai berikut: Sumber informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan investasi saham:11 Tabel 1.0 Sumber Informasi Investor % Sumber informasi Responden Laporan keuangan 37 52,86 Sesama broker (stok Broker) 10 14,29 Surat kabar 9 12,86 Jasa pelayanan data bisnis (PDBI, ECFIN, dll) 5 7,14 Majalah ekonomi atau keuangan 4 5,71 Investor atau pemegang saham 3 4,28 Lain-lain (tips, issu) 2 2,86 Sumber: gagaring pagalung, kebutuhan informasi investor di Pasar modal Indonesia (suatu penelitian eksploratif) thesis S-2 UGM 1995, 95.
11
Ambar Woro Hastuti dan Bambang Sudibyo, op.cit, hlm. 239-254.
7
Penelitian ini akan berbeda dengan penelitian terdahulu dalam beberapa hal, yaitu obyek penelitian mengambil perusahaan yang sahamnya tergabung dalam Jakarta Islamic Index. Alat uji statistik yang digunakan adalah analisis regresi. Jakarta Islamic Index adalah index terbaru di Bursa Efek Indonesia, dimana indeks ini memasukkan hanya saham-saham yang memenuhi kriteria investasi dalam syari’at Islam. Jakarta Islamic Index menawarkan alternatif baru investasi saham yang halal atau sesuai dengan syari’at Islam kepada masyarakat. 12 Melihat masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah muslim dan terlebih lagi dengan mulai diterimanya sistem ekonomi syari’ah di dunia bisnis Indonesia, maka manajemen Bursa Efek Indonesia yakin saham-saham Jakarta Islamic Index akan menjadi saham– saham yang marketabel di dunia pasar modal Indonesia. Dengan diberlakukannya Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia diharapkan akan lebih banyak masyarakat yang termotivasi untuk berinvestasi saham. Hal ini adalah alasan penulis tertarik meneliti Jakarta Islamic Index. Diharapkan penelitian ini akan mampu menjawab pertanyaan mengenai bukti bahwa informasi yang terkandung di dalam laporan arus kas memberikan peranan yang sangat penting di pasar modal yang tercermin lewat reaksi pasar berupa perubahan volume perdagangan saham. Akhirnya penulis memberikan judul penelitian ini “Analisis Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Tergabung Dalam Jakarta Islamic Index’’.
12
Abdul Halim, Analisis Investasi,Edisi 2, Jakarta: Salemba Empat, 2005, hlm. 14.
8
1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Permasalahan 1.2.1 Pembatasan Masalah Agar penelitian ini terarah dan jelas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Hal ini dilakukan agar masalah yang diteliti terfokus kepada masalah-masalah pokok, yaitu: 1. Penelitian hanya dilakukan dalam ruang lingkup Jakarta Islamic Index. 2. Saham yang diteliti adalah saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index. 3. Laporan
keuangan
yang
diteliti
adalah
laporan
keuangan
perusahaan sampel yang diaudit untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2005-2008. 4. Periode pengamatan adalah 5 hari sebelum dan 5 hari setelah tanggal publikasi laporan keuangan. 1.2.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pengaruh informasi laporan arus kas dari aktivitas operasi terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index. 2. Bagaimanakah pengaruh informasi laporan arus kas dari aktivitas investasi terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index.
9
3. Bagaimanakah pengaruh informasi laporan arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index. 4. Bagaimanakah pengaruh informasi laporan arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara simultan terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index. 1.3 Manfaat Penelitian dan Kegunaan Penelitian. 1.3.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh antara informasi laporan arus kas dari aktivitas operasi terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index. 2. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh antara informasi laporan arus kas dari aktivitas investasi terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index. 3. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh antara informasi laporan arus kas dari aktivitas pendanaan secara parsial terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index. 4. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh antara informasi laporan arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan
10
arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index.
1.3.2 Manfaat Penelitian 1
Kegunaan bagi lembaga perguruan tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
2
Kegunaan masyarakat luas khususnya pelaku pasar modal. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan mengenai pentingnya laporan arus kas terutama dalam hal pengambilan keputusan investasi.
3
Kegunaan bagi peneliti. Dengan
adanya
penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
pengetahuan peneliti terutama dalam bidang akuntansi dan metodologi penelitian. Selain itu juga penelitian ini sangat berguna terutama dalam mengembangkan teori yang telah diperoleh dibangku kuliah dalam kondisi nyata dalam dunia akuntansi.
1.4 Sistematika Penelitian A. Bagian Awal Terdiri dari halaman judul, halaman nota persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, abstrak, halaman daftar isi, halaman daftar tabel, halaman daftar gambar, halaman daftar lampiran.
11
B. Bagian Isi Terdiri dari beberapa bab antara lain: BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dikemukakan hal-hal mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian , kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Hal yang dikemukakan dalam tinjauan pustaka adalah mengenai pengertian Informasi laporan arus kas, volume perdagangan saham, Jakarta Islamic Index, penelitian terdahulu, pengaruh antara laporan keuangan dengan volume perdagangan saham, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini berisikan tentang jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL RISET Gambaran umum tentang obyek penelitian, deskripsi data penelitian (populasi dan sampel perusahaan), analisis data pembahasan hasil penelitian. BAB V PENUTUP Berisikan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran. C. Bagian akhir Dalam bagian ini terdiri dari daftar kepustakaan dan lampiran- lampiran.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Laporan Arus Kas 2.1.1 Pengertian Informasi Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau masa yang akan datang. Informasi ini dapat dianggap sebagai suatu sumber daya. Oleh karena itu, seperti sumber daya yang lain di dalam organisasi seperti personil, uang, matriil, mesin, dan sebagainya yang mana dapat di manage. 2.1.2 Arti Penting Informasi Informasi merupakan kunci investasi di bursa khususnya bursa efek, karena para pemodal yang berpartisispasi dalam pasar modal selalu melihat jauh kedepan dan mengantisipasi semua berita maupun kejadian penting yang berhubungan dengan perseroan.1 Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis, karena informasi yang pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa lalu, saat ini, maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi merupakan faktor yang memberikan arti penting bagi si penerimanya, khususnya dalam hal untuk mengambil keputusan. Oleh karena itu,
1
Robert Ang, op.cit, hlm. 17.
12
13
informasi yang lengkap, relevan, akurat, dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor. Di dalam pasar modal, masyarakat juga membutuhkan informasi yang dipakai sebagai landasan untuk mengambil suatu keputusan menyangkut portofolio investasinya. Demikian, pentingnya informasi ini sampai di ibaratkan bahwa pasar
modal tanpa informasi adalah judi.
Karena itu, investor dipasar modal memerlukan informasi sebagai alat untuk mengambil keputusan. 2.1.3 Sifat Informasi Informasi yang berkaitan dengan keputusan investasi di pasar modal tentunya tidak dapat diabaikan atau dilupakan bagi siapa saja yang berkecimpung dalam investasi. Supaya informasi, khususnya informasi yang menyangkut keuangan dan prestasi perusahaan bermanfaat, maka harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1. Relevan Informasi yang relevan adalah informasi yang berhubungan dengan tindakan yang direncanakan. 2. Akurat Sifat ini pada dasarnya berkaitan erat dengan pengukuran dan pemrosesannya. Informasi yang bebas dari kesalahan adalah informasi yang akurat. Sehingga kualitas informasi sangat dipengaruhi oleh tingkat keakuratannya.
14
3. Konsistensi atau komparabilitas. Informasi diperlukan karena adanya ketidakpastian. Ketidakpastian berkaitan dengan waktu sekarang dan waktu akan datang. Kualitas informasi akan bertambah jika informasi tersebut dapat dipertimbangkan dari waktu ke waktu atau dengan informasi lain. 4. Obyektivitas Obyektivitas berkaitan dengan pengukuran yang dapat di ulang oleh pihak yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama. 5. Ketetapan waktu Ketepatan waktu berkaitan dengan umur informasi. Umur informasi sangat memengaruhi kualitas informasi. 6. Dapat dimengerti Sifat ini berhubungan dengan kemampuan untuk dapat menangkap pesan yang disampaikan. Informasi akan bermanfaat kalau pemakai dapat mengerti makna yang terkandung di dalamnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa informasi berguna jika dapat membantu penilaian dalam mengambil keputusan, termasuk keputusan investasi. Dengan kata lain seorang investor akan membuat keputusan yang baik jika menggunakan informasi yang tepat.2
2
Pandji Anoraga dan Pidji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, hlm. 87-93.
15
2.1.2 Laporan Arus Kas 2.1.2.1 Pengertian Laportan Arus Kas Laporan arus kas merupakan suatu laporan yang menunjukkan tentang perubahan posisi keuangan suatu ekuitas (arus kas masuk dan arus kas keluar).3 Disamping arus kas perusahaan publik, juga menerbitkan laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal. Dalam penelitian ini akan difokuskan pada laporan keuangan arus kas. 2.1.2.2 Pengelompokan Dalam Laporan Arus Kas Laporan arus kas harus melaporkan arus kas dari periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. 1. Arus kas dari aktivitas operasi. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis
3
Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty, 1999, hlm. 13.
16
bersama
dengan
informasi
lain,
berguna
dalam
memprediksi arus kas operasi masa depan. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah: a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa. b. Penerimaan kas dan royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain. c. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa. d. Pembayaran kas kepada karyawan. e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainya. f. Pembayaran kas dari atau penerimaan kembali (resitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi.
17
g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan
untuk
tujuan
transaksi
usaha
dan
perdagangan. 2. Arus kas dari aktivitas investasi Arus
kas
mencerminkan sehubungan
dari
aktivitas
penerimaan dengan
sumber
dan daya
investasi pengeluaran yang
harus kas
bertujuan
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah: a. Pembayaran kas untuk membeli asset tetap, asset tidak berwujud, dan asset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan asset tetap yang dibangun sendiri. b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan, serta asset tidak berwujud dan asset jangka panjang lain. c. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain. d. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta yang dilakukan pelunasanya (kecuali oleh lembaga keuangan)
18
e. Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan
(dealing
or
atau
trading),
apabila
pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan. 3. Arus kas dari aktivitas pendanaan Arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan. Sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah: a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainya. b. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan. c. Penerimaan kas dari komisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman lainya. d. Pelunasan pinjaman. e. Pembayaran
kas
oleh
penyewa
(lessee)
untuk
mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan (finance lease)
19
2.1.2.3 Kegunaan Laporan Arus Kas Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam asset bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai
perusahaan
karena
dapat
meniadakan
pengaruh
penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu dan kepastian arus kas masa depan. Disamping itu, informasi arus kas juga berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.4
4
Ikatan Akuntan Indonesia, PSAK No.2, hlm. 2.1-2.4.
20
2.2
Volume Perdagangan Saham Volume perdagangan saham merupakan jumlah saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu. Menurut Syahrir, seperti yang dikutip oleh Ayu, Volume perdagangan saham merupakan jumlah saham yang diperdagangkan di bursa pada suatu waktu tertentu. Volume perdagangan Saham merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi yang masuk ke dalam pasar. Volume perdagangan dalam penelitian ini adalah volume perdagangan saham suatu waktu tertentu.5 Kemudian mencari rata-rata dengan cara : Volume perdagangan saham = X 5 hari setelah pubikasi – X 5 hari sebelum publikasi.
2.3
Jakarta Islamic Index
Jakarta Islamic Index merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia untuk merespon kebutuhan informasi yang berkaitan dengan investasi syari’ah. Langkah ini diambil berkaitan dengan semakin merebaknya pengembangan ekonomi umat islam terutama ditanah air yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah.6
Jakarta Islamic Index merupakan subset dari index harga saham (IHS) yang diluncurkan pada tanggal 1 Juli 2000 dan menggunakan 1 Januari 1995 sebagai base date (dengan nilai 100). 5
Ayu Mukti Lestari, “Analisis Pengaruh Kandungan Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham di Bursa Efek Jakarta’’, Fakultas Ekonomi STIE BPD Jateng, Skripsi tidak dipublikasikan, Semarang, 2008. 6. Sofiniyah Ghufron, op.cit, hlm. 46.
21
Jakarta Islamic Index menjadi tolak ukur bagi investasi saham secara syari’ah di pasar modal. Juga sebagai sarana untuk meningkatkan investasi di pasar modal secara syari’ah dan meningkatkan kepercayaan para investor untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syari’ah. Adapun kriteria yang ditetapkan berdasarkan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syari’ah dan pedoman umum pasar modal adalah saham yang masuk dalam indeks syari’ah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syari’ah seperti : 1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang. 7 Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan tentang pelarangan perjudian yaitu Surat Al Maidah ayat 90 sebagai berikut :
ﻤ ِﻞ ﻋ ﻦ ﺲ ِﻣ ﺟ ِﺭﺯﹶﻟﻢ ﻭﹾﺍ َﻷ ﺏ ﺼﺎ ﻧﻭﹾﺍ َﻷ ﺴﺮ ِ ﻴﻤ ﺍﹾﻟﺮ ﻭ ﻤ ﺨ ﺎ ﺍﹾﻟﻧﻤﻮﺍ ِﺇﻣﻨ ﻦ َﺁ ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳﻳﻬﺎ ﹶﺃﻳ ﻮ ﹶﻥﺗ ﹾﻔِﻠﺤ ﻢ ﻌﻠﱠﻜﹸ ﻩ ﹶﻟ ﻮﺘِﻨﺒﺟ ﻴﻄﹶﺎ ِﻥ ﻓﹶﺎﺸ ﺍﻟ Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji, termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS.Al-Maidah:90).8 2. Menyelenggarakan jasa keuangan dengan konsep ribawi, jual beli risiko yang mengandung gharar dan atau maysir.9
7
Iggi H Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal : Menggagas Konsep dan Praktek Manajemen Portofolio Syariah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum, 2000, hlm.33. 8 Al-Qur’an dan Terjemah 9 Ibid, hlm.28.
22
Riba dilarang karena juga termasuk dalam kategori mengambil atau memperoleh harta dengan cara tidak benar. Ayat berikut melarang riba dengan lebih tegas dan jelas:
ﻮ ﹶﻥﺗ ﹾﻔِﻠﺤ ﻢ ﻌﻠﱠﻜﹸ ﻪ ﹶﻟ ﺗﻘﹸﻮﺍ ﺍﻟﻠﱠﺍﻋ ﹶﻔ ﹰﺔ ﻭ ﺎﻣﻀ ﺎﻓﹰﺎﺿﻌ ﺎ ﹶﺃﺮﺑ ﺗ ﹾﺄﻛﹸﻠﹸﻮﺍ ﺍﻟ ﻮﺍ ﹶﻻﻣﻨ ﻦ َﺁ ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳﻳﻬﺎ ﹶﺃﻳ Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS.Ali Imron:130).10 Risiko (Gharar) dipahami sebagai transaksi yang tidak jelas. Haditshadits berikut dapat dijadikan rujukan untuk pemahaman lebih jauh mengenai gharar.
ﻋﻦ اﺑﻰ هﺮﻳﺮة ﻧﻬﻰ رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻋﻦ ﺑﻴﻊ (اﻟﺤﺼﺎة وﻋﻦ ﺑﻴﻊ اﻟﻐﺮر )رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ “Rasulullah SAW. melarang jual beli (yang mengandung) hashahdan jual beli gharar.” (HR. Muslim)11 Dari hadits di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Gharar adalah sesuatu yang mengandung ketidak pastian yang dapat menimbulkan kerugian. Transaksi atau akad semacam ini dilarang dalam Islam. Para
ilmuwan
ekonomi
membedakan
istilah
gharar
(ketidakpastian) dan risiko. Risiko menguraikan situasi dimana kemungkinan dari suatu peristiwa (kejadian) dapat diukur. Karenanya, risiko ini dapat diperkirakan setidaknya secara teoritis. sementara itu dalam paper al-suwailem (1999-2000) menggunakan kata risiko untuk
10 11
Al-Qur’an dan Terjemah Shohih Muslim, Bab Jual Beli : Juz Awal, Libanon, Hlm. 658
23
segala sesuatu yang tejadi secara tidak pasti di masa depan. ia membaginya dalam 2 kategori, yaitu: a. Pasive risk, yaitu risiko yang terjadi di mana benar-benar tidak terdapat perkiraan dan perhitungan yang dapat dipakai. Jadi, hal ini benar-benar suatu teka-teki yang sama sekali tidak diketahui jawabannya. Perkiraan atas risiko ini hanya mengandalkan keberuntungan (game of chance), karenanya seseorang hanya dapat bersifat pasif. b. Responsive risk, yaitu risiko yang munculnya memiliki penjelasan kausalitas dan memiliki distribusi probabilitas. Risiko jenis ini, karenanya dapat diperkirakan dengan menggunakan cara-cara tertentu. Memperkirakan risiko responsive ini sering disebut pula
game of skill, karena perkiraanya didasarkan atas skill tertentu. Berkaitan dengan risiko, memungkinkan adanya distribusi probabilitas hasil keluaran dengan hubungan kausalitas yang logis. Hal ini biasa diasosiasikan dengan game of skill. Hubungan antara game of
chance dengan game of skill, menunjukkan hubungan suatu transaksi investasi itu halal atau haram (dibolehkan atau dilarang). Dalam literatur keuangan, umumnya risiko diukur dengan beta atau standard deviasi. Namun, besaran ini tidak dapat memberikan petunjuk mana yang gharar dan mana yang bukan. Oleh karena itu, dalam analisis ekonomi gharar dapat dijelaskan dengan ukuran
24
objektifnya. Dengan perangkat game theory, dinyatakan bahwa “gharar
is simply zero-sum game with uncertain pay off”. Batasan gharar dinyatakan dalam formula sbb: Aturan expected
utility
tersebut
akan
menghasilkan
pertukaran
yang
saling
menguntungkan saat > 0. Dengan kata lain, ini adalah keadaan win-win
outcome. Sementara kondisi zero sum game jika ≤ 0. ini juga berarti keadaan win lose outcome, yang berarti satu pihak memperoleh keuntungan pada saat yang sama pihak lain dirugikan. Hal ini terlihat adanya unsur gharar dalam transaksi saham, bisa jadi kedua belah pihak akan mengalami keuntungan secara bersama dalam suatu transaksi dan bisa jadi juga kedua belah pihak akan mengalami kerugian secara bersama dalam suatu transaksi. Jika sudah dapat dipastikan satu pihak untung dan satu pihak lain dirugikan hal ini yang mengakibatkan ketidakjelasan dalam suatu sistem transaksi yang dijalankan. Padahal suatu usaha atau investasi bisa rugi dan untung.12 Yang dimaksud dengan bai’ al-hashah seperti perkataan seorang penjual : “aku jual pakaian-pakaian ini kepadamu, yakni yang terkena batu itu, lalu ia melemparkan sebuah batu.” 3. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, menyediakan: a. Barang atau jasa yang haram karena zatnya (haram li-dzatihi) b. Barang atau jasa yang haram bukan karena zatnya (haram li-
ghairihi) yang ditetapkan DSN-MUI 12
http://hendrowibowo.niriah.com/2009/01/12/pengukuran-gharar-dalamtransaksi/comment-page-1/ akses tanggal 10-12-2009.
25
c. Barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat 4. Melakukan investasi pada perusahaan yang tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya, kecuali investasi tersebut dinyatakan kesyari’ahannya oleh DSN-MUI.13 Saham-saham yang dipilih dapat masuk indeks syari’ah sebagai berikut: 1. Saham dari emiten yang tidak bertentangan dengan syari’ah dan telah dilisting minimum 3 bulan, kecuali saham-saham tersebut termasuk dalam 10 besar kapitalisasi. 2. Saham dipilih dengan kapitalisasi pasar tertinggi sejumlah 60 saham. 3. Saham dipilih dengan nilai transaksi rata-rata tertinggi harian sejumlah 30 saham. 4. Evaluasi terhadap komponen index dilakukan setiap 6 bulan sekali.
2.4
Pengaruh Antara Laporan Keuangan dengan Volume Perdagangan Saham Sejak dikeluarkanya Pernyataan Standar Akuntansi No.2 tahun 1994, yang berlaku efektif mulai 1 Januari 1995, semua perusahaan publik di Indonesia harus menyertakan laporan arus kas dalam laporan keuanganya. Selain informasi laba akuntansi, informasi lain yang dapat digunakan oleh investor dan pengguna laporan keuangan lainya dalam mengambil keputusan ekonomi adalah laporan arus kas. Menurut Zaki Baridwan (1997) informasi 13
Fadilah Kartikasasi, Kuliah Umum Pasar Modal Syariah, IAIN Walisongo Semarang, September 2007.
26
laporan arus kas mampu memberikan nilai tambah bagi para pemakai informasi laporan keuangan khususnya investor dalam menilai kinerja perusahaan yang mana nantinya dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan investasi.14 Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi kepada para pengguna, tentang mengapa posisi arus kas perusahaan berubah selama periode akuntansi. Informasi yang disajikan dalam laporan arus kas dapat membantu menunjukkan bagaimana mungkin sebuah perusahaan yang melaporkan kerugian tetap dapat membeli aktiva tetap atau membayar deviden. Pelaporan kenaikan dan penurunan bersih kas menjadi berguna karena para investor, kreditor dan pihak lainya ingin mengetahui apa yang sedang terjadi dengan sumber dana perusahaan yang paling likuid yaitu kas.15 Dengan menganalisis setiap informasi yang terkandung dalam laporan arus kas, para investor dan pengguna laporan keuangan lainya dapat mengetahui
apakah
kinerja
manajemen
dalam
memperoleh
dan
membelanjakan kasnya sudah efisien atau inefesien. Dari analisis tersebut para investor akan menilai kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan kas dimasa yang akan datang dan selanjutnya di gunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi. Keputusan ekonomi tersebut dapat mengubah volume perdagangan saham di bursa efek, karena terjadi kegiatan perdagangan saham. Seperti 14
Zaki Baridwan, Intermediate Accounting, Edisi 7,Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 1992. Dwi Prastowo dan Rifka Julianty, Analisis laporan Keuangan : Konsep dan Aplikasi, Edisi Revisi, Jakarta: UUP AMP YKPN, 2002. 15
27
halnya pada informasi laba akuntansi, apabila informasi total arus kas mengalami peningkatan atau total arus kas yang dihasilkan perusahaan tinggi, maka diharapkan hal ini dapat menarik minat investor untuk membeli saham atau menanamkan modalnya sehingga volume perdagangan saham akan naik. Sebaliknya, apabila arus kas perusahaan mengalami penurunan, maka investor akan enggan menanamkan modalnya atau membeli saham perusahaan tersebut, bahkan investor akan cenderung menjual saham sehingga akan mempengaruhi pergerakan volume perdagangan saham
2.5
Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan Ambar W.H dan Bambang S. (1998) telah memberikan jawaban bahwa pada dasarnya para investor sudah memanfaatkan informasi yang terkandung dalam laporan arus kas untuk pengambilan keputusan investasi. Walaupun pada waktu itu (sebelum tahun 1995) belum ada ketentuan mengenai kewajiban melaporkan laporan arus kas bagi perusahaan-perusahaan publik yang ada di Indonesia, ternyata laporan arus kas yang dilaporkan oleh perusahaanperusahaan publik dengan suka rela dan notabene belum disusun berdasarkan standarisasi yang jelas itu mampu memberi masukan yang sangat bermanfaat bagi investor, sehingga memberikan keyakinan kepada mereka untuk melakukan transaksi di pasar modal. Terbukti dengan terjadinya perbedaan volume perdagangan saham antara periode sebelum dan periode setelah publikasi laporan arus kas itu. Jadi para investor
28
mendapatkan rasa aman setelah menerima laporan arus kas yang ternyata bisa membantu mereka membuat keputusan yang tepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai mereka. Tingginya nilai informasi yang dikandung laporan arus kas menjadi salah satu alasan mengapa standar akuntansi keuangan mewajibkan perusahaan-perusahaan publik di Indonesia melaporkan laporan arus kas dalam pelaporan keuangannya setiap periode akuntansi. Akan tetapi, penelitian ini tidak bisa menjelaskan bagaimana subtansi laporan arus kas mempengaruhi perolehan return. Melli Atik Wahyuni
(2008) melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh kandungan informasi laporan arus kas terhadap volume perdagangan saham
(studi kasus pada perusahaan di Jakarta Islamic
Index)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan apakah perubahan volume perdagangan saham dipengaruhi oleh komponen variabel aktivitas arus kas, seberapa besar pengaruhnya terhadap volume perdagangan saham. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan metode asumsi klasik model ordinary least square (OLS). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah volume perdagangan saham yang diukur denagan Trading Volume Activity (TVA). Hasil penelitian ini bahwa arus kas dari aktivitas operasi investasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham sedangkan pada arus kas pendanaan tidak memiliki pengaruh terhadap volume perdagangan saham. Penelitian Lena Tan Chooi Yen, membuktikan bahwa arus kas operasi dan investasi dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam pengaruhnya
29
dalam volume perdagangan saham. Sedangkan penelitian Irwin Lah Nidi Fitra, yang menguji tentang “Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta” membuktikan bahwa arus kas operasi dan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham, sedangkan arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham.
2.6 Kerangka Pemikiran Untuk mencukupi kebutuhan modal yang semakin banyak tanpa harus merasa terbebani suatu “ikatan” tertentu seperti yang terdapat pada pinjaman atau hutang, maka diciptakanlah suatu cara yaitu penerbitan saham
(go public) lewat pasar perdana dengan serangkaian prosedur yang telah ditentukan (hanya untuk perusahaan-perusahaan berbentuk perseroan terbatas/PT). Selanjutnya perlu diingat bahwa salah satu hal yang harus diperhitungkan oleh setiap orang yang ingin berinvestasi saham adalah besarnya return dan resiko, yang relevan dengan kebutuhanya. Setiap investor harus mempertimbangkan tingkat return yang ingin diraihnya pada tingkat resiko yang siap ditanggungnya. Untuk itu maka dibutuhkan analisis yang mendalam, dalam hal ini analisis investasi. Analisis investasi pada dasarnya terdiri atas analisis fundamental dan analisis teknikal. Dari proses
30
analisis itu nantinya akan dihasilkan keputusan yang tepat dalam berinvestasi saham, sehingga tujuan investasi bisa tercapai.16 Diatas telah dijelaskan bahwa analisis investasi adalah merupakan suatu proses, sedangkan out putnya adalah keputusan investasi yang tepat, kemudian banyak ahli yang menerangkan bahwa yang menjadi input bagi proses analisis itu adalah informasi. Salah satu sumber informasi utama yang sangat dibutuhkan investor adalah laporan keuangan perusahaan. Jenis-jenis laporan keuangan berdasarkan informasi yang dikandungnya dibagi dalam empat laporan keuangan utama, yaitu neraca, laporan laba rugi,laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Laporan keuangan dimaksudkan disini adalah laporan keuangan yang sudah diaudit yang dipublikasikan perusahaan setiap akhir periode akuntansi.17 Didasari oleh uraian-uraian diatas terutama uraian mengenai pentingnya laporan arus kas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh informasi laporan arus kas terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic
Index.
16
Eduardus Tandelilin, op cit, hlm. 232. Ikatan Akuntan Indonesia, op. cit, hlm.1.2, Paragraf 52-53.
17
31
Gambar 1.0 Kerangka Pemikiran Arus Kas Dari Aktivitas Operasi (X1) Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (X2)
Volume perdagangan saham (Y)
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan (X3)
2.7
Hipotesis Hipotesis ini adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan penulis adalah sebagai berikut: H.1 = arus kas dari aktivitas operasi mempengaruhi volume perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index. H.2= arus kas dari aktivitas investasi mempengaruhi volume perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index. H.3= arus kas dari aktivitas pendanaan mempengaruhi volume perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta
Islamic Index. H.4= arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi,arus kas dari
pendanaan mempengaruhi volume perdagangan saham
perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan dan yang di perlukan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, data kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala numeric (angka). Data kuantitatif yang diperoleh meliputi laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang terdapat dalam Jakarta Islamic Index untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2005-2008. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (Pojok Bursa Efek Indonesia UNDIP Semarang). 3.2 Populasi dan sampel Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.1 Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang sahamnya termasuk dalam Jakarta Islamic Index. Jika hanya meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.2 Tujuan penarikan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai populasi dengan mengamati hanya sebagian saja dari populasi 1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, hlm. 130. 2 ibid, ,hlm.131.
32
33
tersebut..3 Dalam penelitian ini sampel diambil dengan menetepkan kriteriakriteria antara lain: 1. Seluruh perusahaan go public yang telah mempublikasikan laporan keuangan. 2. Emiten yang sahamnya tergabung dalam Jakarta Islamic Index. 3. Emiten yang mempublikasikan laporan keuangan audit tahun 2005-2008. 4. Emiten yang mencantumkan tanggal publikasi laporan keuangan audit tahun 2005-2008 dalam Jakarta Islamic Index.
Tabel 1.1 Kriteria Sampel Penelitian
Kriteria Dalam Penelitian
Jumlah
1. Emiten yang sahamnya tergabung dalam Jakarta Islamic
30
Index, 2. Emiten yang tidak mempublikasikan laporan keuangan audit
0
tahun 2005-2008. 3. Emiten yang tidak mencantumkan tanggal publikasi laporan keuangan
audit tahun 2005-2008 dalam Jakarta Islamic
20
Index secara berturut-turut. Perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sample
10
Untuk mengetahui tanggal publikasi laporan keuangan tahun 20052008 dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini:
3
ibid, hlm. 139-140.
34
Tabel 1.2 Tanggal Publikasi laporan keuangan PUBLIKASI NO PERUSAHAAN 2005 2006 2007 1 ANTM 24-03-06 26-03-07 10-03-08 2 ASII 24-03-06 28-03-07 29-02-08 3 BUMI 04-04-06 05-04-07 01-04-08 4 AALI 21-03-06 27-02-07 28-02-08
2008 25-03-09 02-03-09 20-04-09 16-03-09
5
23-03-09
INTP
28-03-06
22-03-07
18-03-08
6 LSIP 31-03-06 30-03-07 13-03-08 16-03-09 7 PGAS 28-03-06 30-03-07 28-03-08 30-04-09 8 PTBA 29-03-06 30-03-07 10-03-08 16-03-09 9 UNTR 24-03-06 01-03-07 28-02-08 27-02-09 10 UNVR 29-03-06 29-03-07 26-03-08 13-04-09 (Sumber: Diolah dari Data Jakarta Islamic Index, Pojok Bursa Efek Indonesia UNDIP) 3.3 Metode Pengumpulan Data. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan , transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.4 Dari sisi pengumpulan data, data dipisahkan berdasarkan sumber data dari mana data tersebut diperoleh. 1. Data primer Dari sumber data primer diperoleh data primer. Sumber data primer adalah pemberi informasi yang pertama. Data primer dapat didefinisikan sebagai data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli untuk tujuan tertentu. 2. Data sekunder Sumber data sekunder adalah orang atau lembaga yang telah mengumpulkan data. Secara singkat dapat dikatakan bahwa data sekunder 4
Ibid, hlm. 231.
35
adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: 1. Data laporan arus kas audit tahun 2005-2008 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel. 2. Data volume perdagangan saham perusahaan–perusahaan yang memenuhi sebagai sampel selama periode pengamatan. Data ini diperoleh dari data base Pojok Bursa Efek Indonesia (UNDIP Semarang). 3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik penelitian.5 Tabel 1.3 Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi 1 Arus kas dari Total arus kas masuk yang diperoleh aktivitas operasi dari aktivitas operasi dikurangi total (X1) arus kas keluar yang dipergunakan untuk aktivitas operasi. 2 Arus kas dari Total arus kas masuk yang diperoleh aktivitas investasi dari aktivitas investasi dikurangi total (X2) arus kas keluar yang dipergunakan untuk aktivitas investasi. 3 Arus kas Total arus kas masuk yang diperoleh dari aktivitas dari aktivitas pendanaan dikurangi pendanaan (X3) total arus kas keluar yang dipergunakan untuk aktivitas pendanaan. 4 Volume Volume perdagangan saham harian perdagangan saham di Jakarta Islamic Index (Y)
5
Ibid.hal.116
Skala Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
36
3.5 Metode Analisis Data Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan alat analisis berupa uji beda (comparative mean) data berpasangan dan regresi berganda. 3.5.1 Uji Beda Paired Sample T-Test Paired sample t-test digunakan untuk menguji analisis perbandingan terhadap 2 sampel yang berpasangan. Dalam penelitian ini uji t-test digunakan untuk mengetahui reaksi jumlah volume perdagangan saham sebelum dan sesudah publikasi laporan arus kas setiap tahun. Hipotesis statistik: Ho : Mean jumlah volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan sama dengan mean volume perdagangan saham sesudah publikasi laporan keuangan. HI : Mean jumlah volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan berbeda dengan mean volume perdagangan saham sesudah publikasi laporan keuangan.6 3.5.2 Analisis Regresi Regresi linier berganda analisis regresi yang memasukkan lebih dari satu variabel independen, yang mana sering digunakan 6
Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 2009, hlm.64-66.
37
penelitian untuk meramalkan keadaan (naik turunnya) variabel dependen.7 Dalam penelitian ini variabel yang dimasukkan adalah 1 variabel dependen dan 3 variabel independen yang mana di formulasikan sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + Є Keterangan: Y = Volume perdagangan saham b1 = Koefisien regresi untuk X1 a
= Konstanta
X1 = Arus kas dari aktivitas operasi b2 = Koefisien regresi untuk X2 X2 = Arus kas dari aktivitas investasi b3 = Koefisien regresi untuk X3 X3 = Arus kas dari aktivitas pendanaan Є
= Residual Dengan demikian dalam kaitannya dengan tujuan
penelitian, analisis ini akan menghitung besarnya signifikansi pengaruh antara arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara simultan terhadap volume perdagangan saham-saham di Jakarta Islamic Index, baik sebelum maupun setelah publikasi laporan keuangan. 7
Sugiyono dan Eri Wibowo, Statistika Penelitian dan Aplikasinya Dengan SPSS 10.0 For Windows, Bandung:CV.Alfabeta, 2001, hlm.205.
38
3.5.3 Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen digunakan uji anova atau F-test. Sedangkan pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial (individu) diukur dengan menggunakan uji t-statistik.8 1. Uji t atau Uji Parsial Uji t setatistik pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variable bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Apabila tingkat signifikansi kurang dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti bahwa variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat. Sebaliknya apabila tingkat signifikansi lebih dari 0,05 maka Ho diterima Ha ditolak. Berarti bahwa variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel terikatnya secara individual. 2. Uji F atau Uji Simultan Pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable bebas yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Apabila tingkat signifikan atau tingkat probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho ditolak, hal ini berarti variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat secara simultan atau bersama8
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2001, hlm.56-77.
39
sama. Sebaliknya jika tingkat signifikansi lebih dari 0,05 maka Ho diterima, hal ini berarti bahwa variabel bebas secara bersama-sama tidak mapu menjelaskan variabel terikatnya. 3. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien regresi digunakan secara keseluruhan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi berganda. Apabila R2 mendekati satu maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan variasi variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika R2 mendekati nol maka semakin lemah variasi variabel independen menerangkan variabel-variabel dependen. 3.4.1 Asumsi Klasik Hasil dari regresi berganda akan dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik dan tidak bila memenuhi beberapa asumsi yang disebut sebagai asumsi klasik. 1. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas dilakukan bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi variable bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi antara variable bebas .Multikolonieritas data dinilai dari nilai tolerance yang terendah sama dengan VIF tertinggi (karena VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya koloneritas yang tinggi. Nilai cut off yang digunakan adalah tolerance 0,10 atau sama dengan VIF diatas 10. Dalam penelitian ini
40
digunakan rogram SPSS 16.00 dengan uji statistik regresi linier variabel
bebas
dalam
model
regresi
dinyatakan
tidak
ada
multikolineritas jika: a. Nilai tolerance lebih dari 0,1 (10%) b. Nilai VIF kurang dari 10 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari hasil pengamatan yang lain. Jika varian dari hasil satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berada maka disebut heteroskedastisitas menggunakan program SPSS 16.00. Dasar analisis: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang
teratur
(bergelombang)
melebar
kemudian
menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka terjadi homokedastisitas. 3. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1(sebelumnya). Jika ada korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Dalam penelitian ini uji
41
autokorelasi yang dipakai adalah SPSS 16.00 dengan uji durbin-watson (DW test). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi: a. Jika nilai DW terletak antara batas atas upper dount (du) dan (4-du) maka koefisien auto korelasi sama dengan nol, berarti tidak ada auto korelasi. b. Jika nilai DW lebih rendah dari batas bawah/lower dount(dL) maka koefisien auto korelasi lebih besar dari nol , berarti ada korelasi positif. c. Jika nilai DW lebih besar dari pada (4-dL), maka koefisien korelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada auto korelasi positif. d. Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dL) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dL), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. 4. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal / mendekati normal. Dalam penelitan ini untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, dapat dilakukan dengan program SPSS16.00 dengan analisis grafik. Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat
42
dideteksi dengan melihat penyebaran data pada histogram dari residualnya. • Jika residual terdistribusi secara normal, tidak menceng ke kiri atau ke kanan, atau grafik berbentuk genta, dan grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. • Jika residual tidak terdistribusi secara normal, dan grafik histogram memberikan pola distribusi yang menceng ke kiri atau ke kanan, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.9
9
Ibid, hlm.93-147.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Pasar Modal Syari’ah Pasar modal syari’ah dapat diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsp syari’ah dalam kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang dilarang seperti: riba, perjudian, spekulasi dan lain-lain. Pasar Modal syari’ah secara resmi diluncurkan pada tanggal 14 Maret 2003 bersamaan dengan penandatanganan MOU antara BAPEPAM-LK dengan Dewan Syari’ah Nasional – Majelis Ulama Indonesia ( DSN-MUI). Walaupun secara resmi diluncurkan pada tahun 2003, namun instrumen pasar modal syari’ah telah hadir di Indonesia pada tahun 1997. Hal ini ditandai dengan kemunculan dana reksa syari’ah pada 3 juli 1997 oleh PT. Danareksa Investment Manajement. Selanjutnya Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan memandu investor yang ingin menanamkan dananya secara syari’ah. Dengan hadirnya indeks tersebut maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi dengan penerapan prinsip syari’ah.
43
44
Perkembangan selanjutnya, instrument investasi syari’ah di pasar modal terus bertambah dengan kehadiran obligasi syari’ah PT. Indosat Tbk pada awal September 2002. Instrumen ini merupakan obligasi syari’ah pertama dan dilanjutkan dengan penerbitan obligasi syari’ah lainnya. Pada tahun 2004, terbit untuk pertama kali obligasi syari’ah dengan akad sewa atau dikenal dengan obligasi syari’ah ijaroh. Selanjutnya pada tahun 2006 muncul instrumen baru yaitu reksa dana indeks dimana indeks yang dijadikan sebagai underlying adalah Indeks JII. Saham merupakan surat berharga yang mempresentasikan penyertaan modal kedalam suatu perusahaan. Sementara dalam prinsip syari’ah, penyertaan modal dilakukan pada perusahaanperusahaan yang tidak melanggar prinsip-prinsip syari’ah, seperti bidang perjudian, riba, memproduksi barang yang haram seperti bir, dan lain-lain. Di Indonesia prinsip-prinsip pernyataan modal secara syari’ah tidak diwujudkan dalam bentuk saham-saham syari’ah maupun non syari’ah melainkan berupa pembentukan index saham yang memenuhi prinsip syari’ah. Dalam hal ini, di Bursa Efek Indonesia terdapat Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan 30 saham yang memenuhi kriteria syari’ah yang ditetapkan dewan syari’ah nasional (DSN). Indeks JII dipersiapkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia bersama PT. Dana Reksa Investment management (DIM).
45
Ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya keberadaan pasar modal yang berbasis Islami, yakni: 1. Harta yang melimpah jika tidak diinvestasikan pada tempat yang tepat akan menjadi sia-sia. 2. Fuqoha dan pakar ekonomi Islam telah mampu membuat suratsurat berharga yang berlandaskan Islam sebagai alternatif bagi surat-surat berharga yang beredar dan tidak sesuai dengan hukum Islam. 3. Melindungi para pengusaha dan pebisnis muslim dari ulah para spekulan ketika melakukan investasi atau pembiayaan pada suratsurat berharga. 4. Memberikan tempat bagi lembaga keuangan Islam dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan teknik perdagangan. Sehubungan hal-hal tersebut di atas, pada tanggal 4 Oktober 2003, Dewan Syari’ah Nasinal (DSN) telah mengeluarkan Fatwa Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syari’ah dibidang pasar modal. Fatwa ini dikeluarkan mengingat pasar modal di Indonesia telah lama berlangsung dan perlu mendapat kajian dan perspektif hukum hukum Islam.1 Dasar hukum atas pelaksanaan pasar modal ini sebagai mana firman Allah dalam Surat An nisa’ ayat 29:
1
Abdul Manan, Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi Di Pasar Modal Syari’ah Indonesia, Jakarta: kencana Prenada Media Group ,2009,hlm.15.
46
ﺭ ﹰﺓ ﺎﺗﻜﹸﻮ ﹶﻥ ِﺗﺠ ﺎ ِﻃ ِﻞ ِﺇ ﹼﻻ ﹶﺃ ﹾﻥﻢ ﺑِﺎﹾﻟﺒ ﻨ ﹸﻜﻴﺑ ﻢ ﺍﹶﻟ ﹸﻜﻣﻮ ﺗ ﹾﺄﻛﹸﻠﹸﻮﺍ ﹶﺃ ﻮﺍ ﹶﻻﻣﻨ ﻦ َﺁ ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳﻳﻬﺎ ﹶﺃﻳ ﺎﺭﺣِﻴﻤ ﻢ ﻪ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ِﺑ ﹸﻜ ﻢ ِﺇﻥﱠ ﺍﻟﻠﱠ ﺴﻜﹸ ﻧﻔﹸﻠﹸﻮﺍ ﹶﺃﺗ ﹾﻘﺘ ﻭ ﹶﻻ ﻢ ﻨ ﹸﻜﺽ ِﻣ ٍ ﺍﺗﺮ ﻦ ﻋ Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil. Kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya ALLAH Maha penyayang kepadamu.” 2 Jakarta Islamic Index dimasudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syari’ah. Melalui indeks ini diharapkan dapat meningkatkan
kinerja
dan
kepercayaan
investor
untuk
mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syari’ah. Jakarta Islamic Index terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari sahamsaham yang sesuai dengan syari’at Islam. Penentuan kriteria pemilihan saham dalam Jakarta Islamic Index melibatkan pihak Dewan
Pengawas
Syari’ah
PT.
Dana
Reksa
Investment
Management. Saham-saham yang masuk dalam indeks syari’ah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syari’ah seperti: 1. Usaha emiten bukan usaha
perjudian dan permainan yang
tergolong judi atau perdagangan yang dilarang. 2. Bukan usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional.
2
Al-Qur’an dan Terjemah.
47
3. Bukan termasuk usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram. 4. Bukan termasuk usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan menyediakan barang-barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. Selain kriteria diatas, dalam proses pemilihan saham yang masuk JII, Bursa Efek Indonesia melakukan tahap-tahap pemilihan yang juga mempertimbangkan aspek likuiditas dan kondisi keuangan emiten, yaitu: a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan sudah tercatat lebih dari tiga bulan (termasuk dalam sepuluh kapitalisasi besar). b. Memilih saham berdasarkan laporan keungan atau tengah tahun berakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90%. c. Memilih 60 saham diatas berdasarkan urutan rata- rata kapitalisasi pasar (market kapitalization) terbesar selama satu tahun terakhir. d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan likuiditas rata-rata nilai perdaganagan regular selama satu tahun terahir. Pengkajian ulang akan dilakukan 6 bulan sekali dengan penentuan komponen indeks pada awal Januari dan Juli setiap
48
tahunnya. Sedangkan perubahan jenis usaha emiten akan dimonitori secara terus menerus berdasarkan data –data yang tersedia.3 4.1.2 Profil Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang secara konsisten menjadi komponen Jakarta Islamic Index (JII) dan menerbitkan laporan keuangan tahunan selama periode 2005-2008. Berdasarkan kriteria hanya ada 10 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Profil dari 10 perusahaan sampel dapat dilihat dalam berikut ini: 1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Perusahaan didirikan pada tanggal 5 Juli 1968, perusahaan ini bergerak dala bidang pertambangan, berbagai jenis bahan galian,
serta
menjalankan
usaha
dalam
bidang
industri,
perdagangan, pengangkutan dan jasa lainnya yang berkaitan dengan bahan galian tersebut. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada 5 Juli 1968. Adapun kantor pusat Gedung Aneka Tambang berada di Jalan TB Simatupang No.1 Tanjung Barat Jakarta 12530. Kantor perwakilan New Aoyama, 1-Chome Minato-ku Tokyo-Jepang. Dan beberapa kantor operasional yaitu di Jalan Pemuda - Jalan Raya Bekasi, Pulo Gadung Jakarta, Jalan Pemuda No.1 Pulo Gadung Jakarta, Jl. Penyu Cilacap Jawa Tengah. 3
Http://www.idx.co.id/Main Menu/Emiten/Company Profile/SubmittedOffline/tabid/234/lang/id-ID/language/id-ID/Default.aspx, Akses tanggal 20 Agustus 2009
49
Saham perusahaan terbesar dimiliki oleh negara Republik Indonesia per tanggal 31 Desember 2008 yaitu sebesar 65 % dari total kepemilikan saham. Dengan saham perdana Rp. 1.400, modal dasar sebesar Rp. 3.799.999.999.500. dan modal disetor sebanyak Rp. 953.845.975.000. 2. PT. Astra Internasional Tbk (ASII). Perusahaan ini didirikan pada tanggal 20 Februari 1957 dengan nama PT Astra Internasional Incorporated. Dalam perjalanannya pada tahun 1990 perusahaan mengubah namanya menjadi PT Astra Internasional Tbk. Perusahaan ini bergerak dalam
otomotif
dan
komponennya,
perdagangan
umum,
perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, dan jasa konstruksi. Ruang lingkup kegiatan utama anak perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat-alat berat, pertambangan dan jasa terkait pengembangan perkebunan, jasa keuangan dan tekhnologi informasi. Perseroan berdomosili di Jakarta dengan kantor pusat di gedung ADMI Jalan Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta dan kantor operasional Jalan Ir. Juanda no.22 Jakarta. Per tanggal 31 Desember 2008 saham perusahaan terbesar dimiliki oleh Jardine & Carriage Limit dengan jumlah saham sebesar 50, 9 %. Dengan
50
harga saham perdana Rp 14.850. Modal dasar perusahaan sebesar Rp. 3.000.000.000.000 dan modal disetornya sebesar Rp. 2.024.177.657.000. 3. Bumi Resaurses Tbk (BUMI). PT. Bumi Resources didirikan pada tanggal 26 Juni 1973. Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi kegiatan Hotel, pariwisata,
eksplorasi dan eksploitasi kandungan batu bara
(termasuk pertambangan dan penjualan batu bara) dan eksploitasi minyak. Kantor pusat perusahaan beralamat di gedung Wisma Bakri 2 lantai 7, Jalan H.R Rasuna Said Kav B-2, Jakarta 12920. Gedung Mit, Plaza 2 Lt. 11 Jl. Jendral Sudirman Kav. 10-11 Jakarta. Kepemilikan saham di perusahaan ini sangat fluktuatif mengingat perusahaan termasuk dalam salah satu dari perusahaan paling diminati dan mempunyai prospek yang baik, per 31 Desember 2008 jumlah kepemilikan saham terbesar yaitu 12, 71 dimiliki oleh Long Haul Holding Ltd. Saham perdana perusahaan senilai Rp. 4.500. Dengan modal dasar Rp. 396.000.000.000. dan modal disetor sebesar Rp. 9.702.000.000.000. 4. Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Astra Agro Lestari didirikan pada tanggal 3 Oktober 1988. Ruang
lingkup
kegiatan
perusahaan
dibidang
perkebunan.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan alamat di Jalan Pulo
51
Ayang Raya Blok Or-I Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta . Per 31 Desember 2008 saham perusahaan sebesar 17,69 % dimiliki oleh PT. Astra Internasional. Saham perdana perusahaan senilai Rp. 1550, dengan modal dasar Rp. 629.000.000.000. dan modal disetor sebesar Rp. 787.372.500.000. 5. Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP). Perusahaan berdiri pada tanggal 16 Januari 1985 ruang lingkup kegiatan perusahaan antara lain pabrik semen dan bahanbahan bangunan konstruksi dan perdagangan. Saat ini perusahaan dan anak perusahaan bergerak dalam bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen dan beton siap pakai serta tambang agregrat. Kantor perusahaan pusat berlokasi di Wisma Indocemen lantai 8 Jalan Jendral Sudirman ka 70-71 Jakarta. Pabriknya berlokasi di Citeureup Bogor Jawa Barat, Cirebon-Jawa Barat dan Tarjun-Kalimantan Selatan. Dengan asumsi kepemilikan saham diatas 5 % saham terbesar per 31 Desember 2008 dimiliki oleh Birchwood Omnia Limited dengan saham sebesar 65,14%. Saham perdana perusahaan senilai Rp. 10.000, dengan modal dasar Rp. 4.000.000.000.000 dan modal disetor sebesar Rp. 1.840.615.849.500. 6. PP London Sumatera Tbk (LSIP) . PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk didirikan tanggal 14 September 1963. Perusahaan bergerak
52
dibidang industri perkebunan dengan menanam dan memelihara tanaman kelapa sawit, karet, kakao, kelapa serta teh dan kopi. Mengolah hasil perkebunan tersebut didalam maupun diluar negeri. Dengan proporsi pemasaran lokal dan ekspor. Perusahaan berdomisili di gedung World Trade Center lantai 15. Jalan Jendral Sudirman Kav 29-31 Jakarta 12920 dan kantor pusat di Jl.Jendral Ahmad Yani No.2 Medan. Dengan kantor-kantor cabang operasional berlokasi di Medan, Palembang, Makasar, Surabaya, dan Samarinda. Saham perdana perusahaan senilai Rp. 4.650 dengan modal dasar Rp. 800.000.000.000. dan modal disetor sebesar Rp. 682.286.396.500. Dengan asumsi jumlah kepemilikan saham diatas 5% dari total kepemilikan saham per 31 Desember 2008 adalah Credit Suisse Singapore Trust sebesar 24,19% dan Salim Invomas Pratama. 7. Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk (PGAS). Semula perusahaan Gas Negara di Indonesia adalah Perusahaan gas Swasta Belanda yang bernama I.J.N. Eindhoven & Co berdiri pada tahun 1859 yang memperkenalkan penggunaan gas kota di Indonesia yang terbuat dari batu bara. Pada tahun 1958 perusahaan tersebut dinasionalisasi dan dirubah menjadi PN Gas yang selanjutnya pada tanggal 13 Mei 1965 berubah menjadi Perusahaan Gas Negara. Perusahaan berkantor pusat di Jalan KH
53
Zainul Arifin No.20 Jakarta. Segmen usaha perusahaan gas negara adalah klasifikasi pertambangan minyak dan gas bumi. Per 31 Desember 2008 dengan asumsi kepemilikan saham diatas 5% dari saham perusahaan, saham perusahaan dimiliki oleh Morgan Stanley And Co Intl PLC- IPB CLI sebesar 5, 41 %, dan saham terbesar dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yaitu sebesar 54, 58 %. Saham perdana perusahaan senilai Rp. 1.500, dengan modal dasar Rp. 7.000.000.000.000. dan modal disetor sebesar Rp. 2.296.718.596.500. 8. Perusahaan Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk (PTBA). Perusahaan Tambang Batu bara Bukit Asam berdiri pada tanggal 15 Desember 1980. Bidang gambut, industri tambang batu bara, meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi pengolahan,
pemurnian,
pengangkutan,
dan
perdagangan,
pemilihan fasilitas dermaga khusus batu bara baik untuk keperluan sendiri maupun pihak lain, pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap baik untuk keperluan sendiri maupun pihak lain dan memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang ada hubunganya dengan industri pertambangan batu bara beserta hasil olahannya. Perusahaan berdomisili di Jalan Parigi No.1 Tanjung Enim 31716, Sumatera Selatan. Per 31 Desember 2008 jumlah kepemilikan saham diatas 5% dari total kepemilikan saham, saham dimiliki oleh Negara
54
Republik Indonesia yaitu sebesar 65, 2 %. Saham perdana perusahaan
senilai
4.000.000.000.000.
Rp.
575,
dan
dengan
modal
modal
disetor
dasar
sebesar
Rp. Rp.
1.152.065.925.000. 9. United Tractors Tbk (UNTR). Perusahaan didirikan pada tanggal 11 Januari 1901 dan listing di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 19 September 1989, merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang trade, service and investment. Klasifikasi Perdagangan besar barang produksi. Perusahaan berdomisili di Jalan Raya Bekasi Km. 22. Cakung Jakarta 13910. Jumlah kepemilikan saham diatas 5% per 31 Desember 2008 adalah PT. Astra International Tbk yaitu sebesar 59, 5%. Saham perdana perusahaan senilai Rp. 7.250, dengan modal dasar Rp.
1.500.000.000.000.
dan
modal
disetor
sebesar
Rp.
7.831.719.320.750. 10. Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Unilever didirikan pada tanggal 05 Desember 1933. dan listing di Bursa Efek Jakarta 1982. Adalah perusahaan manufaktur yang berproduksi di sektor
klasifikasi kosmetik dan peralatan
rumah tangga. Perusahaan ini memiliki kantor pusat di Graha Unilever
Jalan
Gatot
Subroto
Kav.15
Jakarta.
Pabrik
pembuatannya terdapat di Cibitung, produk yang dihasilkan dari
55
perusahaan ini adalah sabun , detergen dan kosmetik dan masih banyak lagi. Per 31 Desember 2008 saham terbesar di perusahaan dimiliki oleh Unilever Indonesia B.V dengan total kepemilikan saham sebesar 84,99 % dari total saham perusahaan. Harga perdana saham perusahaan adalah Rp. 3.175 dengan modal dasar sebesar Rp.76.300.000.000.dan modal disetor Rp. 76.300.000.000.4
4.2 Deskripsi Variabel Penelitian 4.2.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Dalam penelitian ini arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari Laporan keuangan perusahaan sampel yang terdaftar di JII selama 4 tahun: Tabel: 1.4 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi (AKOp) Perusahaan Komponen JII Periode:Per Desember Tahun 2005-Tahun 2008 (dinyatakan dalam rupiah) No
Kode
1 ANTM 2 ASII 3 BUMI 4 ALII 5 INTP 6 LSIP 7 PGAS 8 PTBA 9 UNTR 10 UNVR Rata-Rata
2005 790.652.690.000 2.482.997.000.000 1.697.134.047.240 1.697.134.047.240 1.360.803.881.943 295.596.000.000 1.605.088.333.101 341.062.000.000 1.048.518.000.000 1.665.735.000.000 1.200.142.490.504
Tahun 2006 2007 1.711.300.253.000 4.835.907.373.000 8.945.292.000.000 11.244.269.000.000 896.671.597.360 1.789.228.963.774 3.778.089.012.500 3.944.656.779.608 1.212.866.434.084 1.403.488.344.089 276.633.000.000 690.408.000.000 2.341.911.321.863 2.926.542.619.715 337.497.000.000 1.367.801.000.000 1.623.777.000.000 2.657.778.000.000 2.174.808.000.000 2.250.013.000.000 1.893.099.760.631 3.176.184.930.058
Rata-Rata 2008 1.137.316.193.000 10.585.000.000.000 9.591.944.580.000 20.874.290.000.000 1.619.202.132.220 1.123.958.000.000 3.778.938.944.245 1.609.577.000.000 4.253.895.000.000 2.785.785.000.000 5.735.990.684.947
2.118.794.127.250 8.314.389.500.000 3.472.325.535.284 5.920.114.750.000 1.399.090.198.084 596.648.750.000 2.663.120.304.731 913.984.250.000 2.395.992.000.000 2.219.085.250.000 3.001.354.466.535
Sumber: Laporan Keuangan Diolah
4
Http://www.idx.co.id/Main Menu/Emiten/Company Profile/SubmittedOffline/tabid/234/lang/id-ID/language/id-ID/Default.aspx, Akses tanggal 20 Agustus 2009
56
Dari tabel diatas terlihat bahwa selama periode penelitian Arus Kas dari aktivitas Operasi dari perusahaan sampel terjadi kenaikan dan penurunan dengan rata-rata AKOp sebesar
Rp 3.001.354.466.535
Perusahaan yang memiliki rata-rata AKOp tertinggi adalah PT Astra Internasional Indonesia Tbk dengan rata-rata AKOp sebesar Rp 8.314.389.500.000 dan perusahaan yang memiliki rata-rata AKOp terendah adalah PT London Sumatera dengan rata-rata AKOp sebesar Rp 596.648.750.000 Sedangkan rata-rata AKOp tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar Rp5.735.990.684.947
dan rata-rata AKOp
terendah terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar Rp 1.200.142.490.504. 4.2.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Dalam penelitian ini arus kas dari aktivitas investasi diperoleh dari Laporan keuangan perusahaan sampel yang terdaftar di JII selama 4 tahun: Tabel: 1.5 Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (AKIn) Perusahaan Komponen JII Periode:Per Desember tahun 2005-Tahun 2008 (dinyatakan dalam rupiah) No
Kode
1 ANTM 2 ASII 3 BUMI 4 ALII 5 INTP 6 LSIP 7 PGAS 8 PTBA 9 UNTR 10 UNVR Rata-Rata
2005 -1.616.796.493.000 -2.744.693.000.000 -678.410.000.000 -1.246.485.698.860 -130.442.638.826 -154.894.000.000 -763.163.287.127 -16.364.000.000 -1.595.945.000.000 -212.869.000.000 -850.333.641.895
Tahun 2006 2007 -190.652.524.000 -262.350.439.000 -2.460.100.000.000 -3.030.042.000.000 -5.257.623.980.840 6.345.759.044.363 -2.837.247.304.980 -3.530.251.956.498 -279.544.335.153 -63.878.307.435 -124.802.000.000 -310.806.000.000 -4.763.378.909.446 -2.525.454.997.813 -31.407.000.000 -182.106.000.000 542.252.000.000 1.026.525.000.000 -338.127.000.000 -1.191.516.000.000 -1.354.270.874.944 416.183.091.061
Sumber: Laporan Keuangan Diolah
Rata-Rata 2008 -359.230.649.000 -7.195.000.000.000 -1.688.459.574.000 -741.123.000.000 -232.837.442.184 -608.267.000.000 -1.231.966.356.497 -429.212.000.000 -4.951.114.000.000 -509.114.000.000 -1.794.632.402.168
-607.257.526.250 -3.857.458.750.000 -319.683.627.619 -698.293.250.000 -144.736.527.182 -299.692.250.000 -1.058.263.388.814 -164.772.250.000 -1.244.570.500.000 -562.906.500.000 -895.763.456.987
57
Dari tabel diatas terlihat bahwa selama periode penelitian Arus Kas dari aktivitas Investasi dari perusahaan sampel terjadi kenaikan dan penurunan dengan rata-rata AKIn sebesar Rp -895.763.456.987 Perusahaan yang memiliki rata-rata AKIn tertinggi adalah PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk dengan rata-rata AKIn sebesar Rp 144.736.527.182 dan perusahaan yang memiliki rata-rata AKIn terendah adalah Astra Internasional dengan rata-rata AKIn sebesar Rp -3.857.458.750.000. Sedangkan rata-rata AKIn tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar Rp 416.183.091.061 dan rata-rata AKIn terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar Rp-1.794.632.402.168. 4.2.3 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Dalam penelitian ini arus kas dari aktivitas pendanaan diperoleh dari Laporan keuangan perusahaan sampel yang terdaftar di JII selama 4 tahun: Tabel: 1.6 Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan (AKPn) Perusahaan Komponen JII Periode:Per Desember tahun 2005-Tahun 2008 (dinyatakan dalam Rupiah) No
Kode
1 ANTM 2 ASII 3 BUMI 4 ALII 5 INTP 6 LSIP 7 PGAS 8 PTBA 9 UNTR 10 UNVR Rata-Rata
2005 -470.956.498.000 -1.181.334.000.000 -1.279.181.000.000 -360.630.182.360 -44.494.499.743 -203.547.000.000 -296.309.723.283 -91.280.000.000 329.038.000.000 -1.529.850.000.000 -564.264.972.103
Tahun 2006 2007 -962.567.950.000 -113.989.181.000 -5.589.088.000.000 -6.817.284.000.000 4.307.562.814.060 -7.264.159.034.961 -780.217.507.300 601.904.984.901 -770.041.786.344 -1.226.030.451.280 -47.069.000.000 -78.297.000.000 -596.014.882.582 -123.029.022.057 -242.870.000.000 -256.549.000.000 702.501.000.000 -1.453.473.000.000 -1.522.856.000.000 -1.637.785.000.000 -662.132.080.487 -2.068.318.864.518
Sumber: Laporan Keuangan Diolah
Rata-Rata 2008 2.361.531.312.000 -1.238.000.000.000 757.516.842.000 -1.576.961.000.000 -893.021.913.491 -39.707.000.000 -525.056.707.501 -380.104.000.000 2.852.523.000.000 -1.994.516.000.000 -67.579.546.699
-46.495.579.250 -3.706.426.500.000 -869.565.094.725 -976.430.500.000 -733.397.162.715 -92.155.000.000 -323.588.072.827 -242.700.750.000 256.271.750.000 -1.671.251.750.000 -840.573.865.952
58
Dari tabel diatas terlihat bahwa selama periode penelitian Arus Kas dari aktivitas Operasi dari perusahaan sampel terjadi kenaikan dan penurunan dengan rata-rata AKPn sebesesar Rp -840.573.865.952. Perusahaan yang memiliki rata-rata AKPn tertinggi adalah PT United Tractors Tbk dengan rata-rata AKPn sebesar Rp 256.271.750.000 dan perusahaan yang memiliki rata-rata AKPn terendah adalah PT Astra International
Tbk
dengan
rata-rata
AKPn
sebesar
Rp-
3.706.426.500.000. Sedangkan rata-rata AKPn tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar Rp-67.579.546.699. dan rata-rata AKPn terendah terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp-2.068.318.864.518. 4.2.4 Volume Perdagangan Saham Dalam penelitian ini Volume Perdagangan Saham yang dijadikan sebagai obyek penelitian adalah volume perdagangan lima hari sebelum dan lima hari setelah laporan keuangan dipublikasikan. Untuk lebih jelasnya, berikut tabel hasil olahan volume perdagangan saham sejak lima hari sebelum publikasi hingga lima hari setelah publikasi dimana : -5 = Lima hari sebelum Publikasi
5
= Lima hari setelah Publikasi
-4 = Empat hari sebelum Publikasi
4
= Empat hari setelah Publikasi
-3 = Tiga hari sebelum Publikasi
3
= Tiga hari setelah Publikasi
-2 = Dua hari sebelum Publikasi
2
= Dua hari setelah Publikasi
-1 = Satu hari sebelum Publikasi
1
= Satu hari setelah Publikasi
X
- = Rata-rata
X +=Rata-rata
59
Tabel 1.7 Volume Perdagangan Saham Kode XX+
Y
ANTM
No
Tahun
1
2006
5.793.500
4.957.700
-835.800
2
2007
17.808.200
18.756.700
948.500
3
2008
75.669.900
71.431.200
-4.238.700
4
2009
40.695.400
29.134.600
-11.560.800
5
2006
16.250.000
5.489.600
-10.760.400
6
2007
9.687.400
15.008.900
5.321.500
7
2008
4.085.500
6.073.900
1.988.400
8
2009
4.014.800
3.148.300
-866.500
9
2006
511.100
2.410.900
1.899.800
10
2007
51.929.600
47.010.900
-4.918.700
11
2008
8.199.600
292.032.200
6.435.300
12
2009
2.321.900
825.300.400
-774.500
13
2006
2.388.800
6.119.000
3.730.200
14
2007
1.865.700
4.790.200
2924.500
15
2008
2.431.500
1.665.700
6.435.300
16
2009
1.094.500
2.496.600
-774.500
17
2006
1.455.300
6.765.700
5.310.400
18
2007
1.992.400
3.523.700
1.531.300
19
2008
4.794.100
10.353.400
5.559.300
20
2009
3.229.200
4.595.800
1.366.600
21
2006
8.031.400
7.589.400
-442.000
22
2007
9.339.300
31.623.800
22.284.500
23
2008
11.406.900
11.968.100
561.200
24
2006
12.426.000
16.097.600
3.671.600
25
2007
27.822.700
45.662.600
17.839.900
26
2008
16.869.300
18.083.000
1.213.700
27
2009
5.436.500
16.671.000
11.234.500
28
2006
7.453.700
9.670.100
2.216.400
29
2007
3.370.400
7.926.200
4.555.800
30
2008
5.933.600
4.090.200
-1.843.400
31
2009
4.458.600
5.788.000
1.329.400
32
2006
511.100
2.410.900
1.899.800
33
2007
570.700
1.877.600
1.306.900
34
2008
1.623.400
1.645.800
22.400
35
2009
3.326.800
3.781.100
454.300
ASII
INKP
INTP
LSIP
PGAS
PTBA
UNTR
UNVR
60
4.3 Hasil Analisis Data dan Pembahasan 1. Uji Comparative Mean a. Perbandingan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah publikasi laporan keuangan tahun 2005. Tabel 1.8 Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1 sebelum sesudah
2.635E6
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference Lower
1.158E7 3661803.041 -5648283.979
t
Upper
Sig. (2df tailed)
1.092E7 .720
9
.490
Hasil t-hitung menunjukkan 0,720 dengan p value 0,490 > 0,05, artinya mean volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan tidak terdapat perbedaan secara statistik dengan volume perdagangan setelah publikasi laporan keuangan. Sehingga dapat disimpulkan volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan sama dibandingkan sesudah publikasi laporan keuangan. b. Perbandingan volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan dan sesudah publikasi laporan keuangan tahun 2006. Tabel 1.9 Paired Samples Test Paired Differences Mean
Std. Deviation
95% Confidence Interval of the Difference Std. Error Mean Lower
Pair 1
sebelum sesudah
2.866E6
2.847E7
9001598.293
-1.750E7
t
df
Sig. (2tailed)
Upper 2.323E7
.318
9
.757
61
Hasil t-hitung menunjukkan 0,318 dengan p value 0,757 > 0,05, artinya mean volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan tidak terdapat perbedaan secara statistik dengan volume perdagangan setelah publikasi laporan keuangan. Sehingga dapat disimpulkan volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan sama dibandingkan sesudah publikasi laporan keuangan. c. Perbandingan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah publikasi laporan keuangan tahun 2007. Tabel 2.0 Paired Samples Test Paired Differences Mean
Std. Deviation
95% Confidence Interval of the Difference Std. Error Mean Lower
Pair 1
sebelum sesudah
-1.771E7
5.295E7
1.674E7
-5.558E7
t
df
Sig. (2tailed)
Upper 2.017E7
1.057
9
.318
Hasil t-hitung menunjukkan -1,057 dengan p value 0,318 > 0,05, artinya mean volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan tidak terdapat perbedaan secara statistik dengan volume perdagangan setelah publikasi laporan keuangan. Sehingga dapat disimpulkan volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan arus kas sama dibandingkan sesudah publikasi laporan keuangan.
62
d. Perbandingan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah publikasi laporan keuangan tahun 2008. Tabel 2.1 Paired Samples Test Paired Differences Mean
Std. Deviation
95% Confidence Interval of the Difference Std. Error Mean Lower
Pair 1
sebelum sesudah
-1.771E7
7.709E7
2.438E7
-8.680E7
t
df
Sig. (2tailed)
Upper 2.350E7
1.298
9
.227
Hasil t-hitung menunjukkan -1,298 dengan p value 0,227 > 0,05, artinya mean volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan tidak terdapat perbedaan secara statistik dengan volume perdagangan setelah publikasi laporan keuangan. Sehingga dapat disimpulkan volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan sama dibandingkan sesudah publikasi laporan keuangan.
2. Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Berganda Analisis data dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan model regresi linear berganda, dimana dalam analisis regresi tersebut akan menguji laporan Arus Kas (Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi dan Aktivitas Pendanaan) terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index’’. Pengolahan data menggunakan
63
bantuan program komputer SPSS versi 16.00 berdasarkan data-data yang diperoleh dari 10 sampel selama 4 tahun. Tabel 2.2 Hasil Analisis Regresi Berganda Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
2.122E6
1.372E6
AKOp
-4.141E-7
.000
AKIn
-6.195E-7
AKPn
-7.224E-7
Beta
t
Sig.
1.546
.132
-.273
-1.282
.209
.000
-.178
-.946
.351
.000
-.193
-.974
.338
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Hasil analisis regresi
berganda
diperoleh koefisien untuk
variabel bebas X1 =-0,0000004 dan X2=-0,000006 X2 dan 0,0000007
dengan konstanta sebesar 2122000
X3 =-
sehingga model
persamaan regresi yang diperoleh adalah: ^
Y = 2122000 -0,0000004X1 +- 0,0000006 X2 -0,0000007 X3. Dimana : Y = Variabel terikat volume perdagangan saham X1 = Variabel bebas (arus kas dari aktivitas operasi (AKOp)) X2 = Variabel bebas ( arus kas dari aktivitas investasi (AKIn)) X3 = Variabel bebas ( arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn)) a) Nilai konstan ( Y ) sebesar 2122000 b) Koefisien regresi X1 (arus kas dari aktivitas operasi (AKOp)) dari perhitungan linier berganda didapat nilai coefficients (b1) = 0,0000004 Hal ini berarti setiap ada peningkatan arus kas dari aktivitas operasi (AKOp) (X1) maka volume perdagangan saham
64
akan menurun dengan anggapan variabel arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) (X2) dan
arus kas dari aktivitas pendanaan
(AKPn (X3) adalah konstan. c) Koefisien regresi X2 (arus kas dari aktivitas investasi (AKIn)) dari perhitungan linier berganda didapat nilai coefficients (b2) = 0,0000006. Hal ini berarti setiap ada peningkatan arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) (X2) maka volume perdagangan saham (Y)
akan menurun dengan anggapan variabel arus kas dari
aktivitas operasi (AKOp) (X1) dan
arus kas dari aktivitas
pendanaan (AKPn (X3) adalah konstan. d) Koefisien regresi X3 (arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn) dari perhitungan linier berganda didapat nilai coefficients (b3) = 0,0000007. Hal ini berarti setiap ada peningkatan arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn) (X3) maka volume perdagangan saham (Y) akan menurun dengan anggapan variabel arus kas dari aktivitas operasi (AKOp) (X1) dan arus kas dari aktivitas investasi (AKIn (X2) adalah konstan. b. Uji hipotesis secara parsial (uji t) Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat baik secara parsial. Hasil analisis uji hipotesis antara variabel bebas X1 dan X2 dan X3 terhadap Y diperoleh hasil sebagai berikut.
65
Tabel 2.3 Hasil analis Uji t (Uji Parsial)
Model 1
T (Constant)
Sig.
1.546
.132
AKOp
-1.282
.209
AKIn
-.946
.351
AKPn
-.974
.338
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan progam SPSS ver. 16,00 dapat diketahui bahwa hasil uji t untuk variabel arus kas dari aktivitas operasi (AKOp) (X1) diperoleh hasil t
hitung
sebesar -1.282
dengan probabilitas sebesar 0,209. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (0,209 > 0,05)
maka dengan demikian Ho diterima dan Ha
ditolak. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
antara arus kas dari aktivitas operasi (AKOp) terhadap
volume perdagangan saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index’’. Hasil uji t untuk variabel arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) (X2) diperoleh hasil t
hitung
sebesar -0,946 dengan probabilitas
sebesar 0,351. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (0,351 > 0,05) maka dengan demikian Ho diterima dan menolak Ha.
Jadi dapat
dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) terhadap volume perdagangan saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index’’.
Hasil uji t untuk
variabel arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn) (X3) diperoleh hasil t
hitung
sebesar
-0,974 dengan probabilitas sebesar
0,338. Nilai
66
probabilitas lebih besar dari 0,05
(0,338 > 0,05)
maka dengan
demikian Ha ditolak dan menerima Ho. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara arus kas dari pendanaan (AKPn) terhadap volume perdagangan saham yang tergabung dalam “Jakarta Islamic Index’’. c. Uji hipotesis secara simultan ( Uji F ) Uji hipotesis secara serentak atau simultan ( Uji F ) antara variabel bebas dalam hal ini Arus kas dari aktivitas operasi (AKOp) (X1), Arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) (X2) dan Arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn) (X3) dan terhadap volume perdagangan saham ( Y) yang tergabung dalam “Jakarta Islamic Index’’. Hasil analisis uji F dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 2.4 Hasil analisis Uji F (Secara Silmultan) ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
8.510E13
3
2.837E13
Residual
1.228E15
31
3.962E13
Total
1.313E15
34
F .716
Sig. .550a
a. Predictors: (Constant), AKPn, AKIn, AKOp b. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Hasil perhitungan dengan menggunakan progam SPSS ver 16.0 for windows dapat diketahui bahwa F
hitung
sebesar 0,716 dengan nilai
probabilitas sebesar 0,550, karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan menerima Ho. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh positif antara arus kas dari aktivitas operasi
67
(AKOp) (X1), arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) (X2) dan arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn) (X3) secara bersama- sama terhadap terhadap volume perdagangan saham yang tergabung dalam “Jakarta Islamic Index’’ d. Koefisien Determinasi Analisis koefisien determinasi dilakukan
untuk mengetahui
seberapa besar nilai prosentase kontribusi variabel bebas arus kas dari aktivitas operasi (AKOp), arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) dan arus kas dari aktivitas pendadaan (AKPn) terhadap variabel terikat yaitu volume perdagangan saham yang tergabung dalam “Jakarta Islamic Index’’. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai koefisien determinasi sebagai berikut. Tabel 2.5 Uji Koef. Determinasi
Model
R
1
.255a
R Square .065
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
-.026
6.29480E6
a. Predictors: (Constant), AKPn, AKIn, AKOp b. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,065, hal itu berarti bahwa variasi perubahan Y dipengaruhi oleh perubahan X1 , X2 dan X3 sebesar 6,5 %. Jadi besarnya pengaruh arus kas dari aktivitas operasi (AKOp), arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) dan arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn) terhadap volume perdagangan saham yang tergabung dalam “Jakarta Islamic Index’’ sebesar 6,5 %,
68
sedangkan sisanya sebesar 93,5 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Sedangkan berdasarkan secara parsial antara variabel arus kas dari aktivitas operasi (AKOp) terhadap terhadap volume perdagangan saham yang tergabung dalam “Jakarta Islamic Index’’, pengaruh arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) terhadap terhadap volume perdagangan saham yang tergabung dalam “Jakarta Islamic Index’’ dan pengaruh arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn) terhadap terhadap volume perdagangan saham yang tergabung dalam “Jakarta Islamic Index’’ dapat dilakukan analisis secara parsial. Hasil determinasi secara parsial terangkum dalam tabel berikut ini Tabel 2.6 Uji Koefisien Secara Parsial Correlations Model 1
Zero-order
Partial
Part
(Constant) AKOp
-.113
-.224
-.223
AKIn
-.099
-.168
-.164
AKPn
-.085
-.172
-.169
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Nilai koefisien korelasi parsial X1 = -0,224, X2 = -0,168, dan X3,= -0,172 sehingga koefisien determinan untuk X1 = 5,01%, X2= 2,82% dan X3 = 2,95% terhadap Y. Hasil ini memberikan gambaran bahwa pengaruh arus kas dari aktivitas operasi (AKOp) terhadap volume perdagangan saham secara parsial sebesar 5,01%, pengaruh arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) terhadap volume perdagangan
69
saham sebesar 2,82%. Sedangkan pengaruh arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn) terhadap volume perdagangan saham sebesar 2,95%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini. 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas ini bertujuan untuk mengetahui apakah tiap–tiap variabel bebas yaitu arus kas dari aktivitas operasi (AKOp), arus kas dari aktivitas investasi (AKIn)
dan arus kas dari aktivitas
pendanaan (AKPn) saling berhubungan secara linier. Jika ada kecenderungan adanya multikoloinier maka salah satu variabel memiliki gejala multikolonier. Pengujian adanya multikolonier ini dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF pada masing – masing variabel bebasnya. Jika nilai VIFnya lebih kecil dari 10 tidak ada kecenderungan terjadi gejala multikolonier. Tabel 2.7 Uji Multikolieritas Data Penelitian
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) AKOp
.668
1.498
AKIn
.852
1.173
AKPn
.767
1.304
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
70
Dari hasil pengujian diperoleh nilai VIF untuk variabel arus kas dari aktivitas operasi (AKOp), arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) dan arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn) sangat jauh dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak ada multikolonier dalam regresi. b. Uji Heteroskedastisitas Uji
heteroskedastisitas
dimaksudkan
untuk
mendeteksi
gangguan yang diakibatkan factor-faktor dalam model tidak memiliki varian yang sama. Jika varian berbeda disebut homokedastisitas model regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedasisitas dilakukan dengan menggunakan scatter plot. Jika tidak terdapat pola tertentu menunjukkan bahwa model regresi tersebut babas dari masalah heterosdastisitas Contoh hasil perhitungan dengan SPSS untuk
variabel perdagangan saham yang tergabung dalam
“Jakarta Islamic Index’’ sebagai berikut : Gambar .2.0 Grafik Scatterplot uji Hekteroskedastisitas
71
Gambar tersebut menunjukkan bahwa titik tidak membentuk pola tertentu. Dengan demikian maka dapat dinyatakan bahwa model regresi tersebut bebas dari gejala heteroskedastisitas. c. Uji Normalitas Data Untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan uji normalitas. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal/mendekati normal. Tabel 2.8 Hasil Uji Normalitas Data
Dalam uji normalitas ada 5 data yang dibuang peneliti dari semua variabel bebas penelitian dan variabel terikat penelitian. Dari jumlah data 40 menjadi 35 data. Pembuangan
dilakukan untuk
menghasilkan data yang normal karena data asli tidak memiliki range
72
(jangkauan data) dan standar deviasi yang besar yang menyebabkan data tidak berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas data,
dapat dilihat bahwa
grafik histogram tampak bahwa residual terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris tidak menceng ke kanan atau ke kiri atau grafik berbentuk genta, maka data berdistribusi normal dan dilanjutkan uji hipotesis dengan multiple regression. d. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
kesalahan
pengganggu
pada
pengamatan
berikutnya.
Pengujian adanya autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW) . Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil uji autokorelasi sebagai berikut. Tabel 2.9 Hasil Uji Autokorelasi Model 1
Change Statistics df1 df2
Durbin – Waston 1.647
3 31 a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham Hasil pengujian diperoleh sebesar 1.647 sedangkan dari tabel DW untuk n = 31 dan k= 3 diperoleh dL = 1,229 , dU = 1.650. Jadi diperoleh hasil pengujian 1,647 terletak diantara 1,650 dan 2,771 (4 - dL). Hal ini dapat disimpulkan DW ≥ dU atau 1,647 ≥ 1.650 maka tidak terjadi autokorelasi dalam model persamaan regresi.
73
4.4 Pembahasan 1. Analisis perbedaan volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan dan sesudah publikasi laporan keuangan. Pada publikasi laporan keuangan periode tahun 2005 diperoleh hasil t-hitung menunjukkan 0,720 dengan p value 0,490 > 0,05, artinya mean volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan tidak terdapat perbedaan secara statistik dengan volume perdagangan setelah publikasi laporan keuangan. Sehingga dapat disimpulkan nilai volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan sama dibandingkan sesudah publikasi laporan keuangan. Pada publikasi laporan keuangan periode tahun 2006 diperoleh hasil t-hitung menunjukkan 0,318 dengan p value 0,757 > 0,05, artinya mean volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan tidak terdapat perbedaan secara statistik dengan volume perdagangan setelah publikasi laporan keuangan. Sehingga dapat disimpulkan nilai volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan sama dibandingkan sesudah publikasi laporan keuangan. Pada publikasi laporan keuangan tahun 2007 diperoleh hasil thitung menunjukkan -1,057 dengan p value 0,318 > 0,05, artinya mean volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan tidak terdapat perbedaan secara statistik dengan volume perdagangan setelah publikasi laporan keuangan. Sehingga dapat disimpulkan volume
74
perdagangan
saham
sebelum
publikasi
laporan
keuangan
sama
dibandingkan sesudah publikasi laporan keuangan. Pada publikasi laporan keuangan periode tahun 2008 diperoleh hasil t-hitung menunjukkan -1,298 dengan p value 0,227 > 0,05, artinya mean volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan tidak terdapat perbedaan secara statistik dengan volume perdagangan setelah publikasi laporan keuangan. Sehingga dapat disimpulkan nilai volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan sama dibandingkan sesudah publikasi laporan keuangan. 2. Pengaruh arus kas dari aktivitas Operasi terhadap volume perdagangan saham Tidak terbuktinya hipotesis 1 pada penelitian ini dimungkinkan karena naik turunnya kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi setiap tahunnya tidak dapat mempengaruhi para investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut yang tercermin lewat tinggi rendahnya volume perdagangan saham. Dari hasil perhitungan koefisien regresi sebesar -0,0000004 menunjukkan apabila perubahan arus kas dari aktivitas operasi mengalami kenaikan sebesar Rp 1-, maka volume perdagangan saham akan mengalami penurunan sebesar -0,0000004. Hasil ini ditunjukkan pada perhitungan uji statiskik t, terlihat bahwa arus kas dari aktivitas operasi memiliki nilai probabilitas signifikan sebesar 0,209 yang lebih besar dari tingkat kepercayaan sebesar 0,05 (0,209 > 0,05). Oleh sebab itu, maka hipotesis awal yang diajukan dalam
75
penelitian ini ditolak. Artinya kandungan informasi laporan arus kas dari AKOp tidak berpengaruh positif terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2005-2008. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Lena Tan Chooi Yen , tentang pengaruh informasi arus kas terhadap volume perdagangan saham di Jakarta Islamic Index yang menyimpulkan bahwa arus kas operasi berpengaruh positif terhadap volume perdagangan saham di Jakarta Islamic Index. Para investor sebelum melakukan investasi melihat arus kas dari aktivitas operasi suatu perusahaan. Karena aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Kebanyakan perusahaan yang menjadi sampel penelitian menghasilkan arus kas positif dari aktivitas operasi. Pada kenyataannya, apabila arus kas negatif dari aktivitas operasi selama periode tertentu adalah indikator yang pasti dari adanya masalah. 3. Pengaruh arus kas dari aktivitas investasi terhadap volume perdagangan saham Pengujian hipotesis 2 dalam penelitian ini ditunjukkan pada hasil perhitungan uji t terlihat bahwa arus kas dari aktivitas investasi memiliki
76
nilai probabilitas signifikan sebesar 0,351 yang lebih besar dari tingkat kepercayaan sebesar 0,05 (0,351 > 0,05). Oleh sebab itu, maka hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini ditolak. Artinya kandungan informasi laporan arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh positif terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2005-2008. Dari hasil perhitungan koefisien regresi sebesar -0,0000006 menunjukkan apabila perubahan arus kas dari aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar Rp 1-, maka volume perdagangan saham akan mengalami penurunan sebesar 0,0000006. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Lena Tan Chooi Yen, tentang pengaruh informasi arus kas terhadap volume perdagangan saham di Jakarta Islamic Index yang menyimpulkan bahwa AKIn tidak berpengaruh positif terhadap volume perdagangan saham di Jakarta Islamic Index. Sedangkan hasil penelitian ini bertolak dengan penelitian Melli Atik Wahyuni, yang menyimpulkan bahwa arus kas investasi memiliki hubungan positif terhadap volume perdagangan saham. Tidak terbuktinya hipotesa 2 pada penelitian ini dimungkinkan karena investor beranggapan bahwa arus kas dari aktivitas investasi tidak memberikan dampak yang begitu signifikan atas tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi yang mereka tanamkan karena aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan
77
aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar ) serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas. Kebanyakan perusahaan menggunakan kas untuk memperluas atau menambah aktiva jangka panjangnya, sehingga kas dari aktivitas investasi biasanya negatif. Sebuah perusahaan dengan arus kas positif dari aktivitas investasi berarti menjual aktiva jangka panjangnya lebih cepat dari pada menukarnya dengan yang baru. 4. Pengaruh Arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap volume perdagangan saham Keputusan pendanaan tidak merefleksikan kinerja perusahaan yang dianggap sebagai tolak ukur nilai perusahaan. Penelitian Miller dan Rock sebagaimana dikutip oleh Triyono dan Jogiyanto, berpendapat bahwa pasar akan bereaksi negatif terhadap pengumuman pendanaan dari luar karena akan berpengaruh terhadap arus kas operasi yang lebih rendah untuk masa yang akan datang. Hal ini kondisinya tidak berpengaruh (bad news) kepada investor sehingga tercermin pada volume perdagangan saham. Hasil uji t untuk variabel arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn) (X3) diperoleh hasil t
hitung
sebesar -0,974 dengan probabilitas sebesar
0,338. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05
(0,338 > 0,05). Koefisien
regresi AKPn sebesar -0,0000007 artinya setiap kenaikan arus kas dari AKPn sebesar Rp1-, maka volume perdagangan saham akan mengalami penurunan sebesar -0,0000007. Oleh sebab itu maka hipotesis ke 3 yang diajukan dalam penelitian ini ditolak artinya kandungan informasi laporan
78
arus kas dari aktivitas pendanaan tidak berpengaruh positif terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. Hasil penelitian ini menguatkan penelitian yang dilakukan oleh Lena Tan Chooi Yen, tentang pengaruh informasi arus kas terhadap volume perdagangan saham di pasar modal yang menyimpulkan bahwa arus kas dari aktivitas pendanaan tidak berpengaruh terhadap volume perdagangan saham di pasar modal. Keputusan pendanaan bagi perusahaan tidak direspon oleh banyak investor dan disinyalir bukan sebagai satusatunya
bahan
pertimbangan
investasi
sehingga
investor
lebih
memperhatikan faktor lain dalam pengambilan keputusan investasinya. Arus kas dari aktivitas pendanaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume perdagangan saham disebabkan karena invetor yang membeli saham perusahaan yang termasuk dalam Jakarta Islamic Index tahun 2005-2008 kurang memperhatikan arus kas dari aktivitas Pendanaan karena para investor berpendapat bahwa arus kas dari aktivitas pendanaan seperti penerbitan utang, pembayaran deviden, pinjaman bukan sebagai bahan pertimbangan utama untuk mengambil keputusan pembelian saham, oleh karena itu investor tidak memperhatikan arus kas dari aktivitas pendanaan suatu perusahaan yang dipergunakan untuk membayar hutang, pinjaman, deviden dan sebagainya.
79
5. Pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan secara simultan terhadap volume perdagangan saham. Pada signifikan 5 % arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara bersamasama (simultan) tidak berpengaruh terhadap volume perdagangan saham. Hasil ini menunjukkan bahwa informasi mengenai arus kas perusahaan yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan tidak dapat dipergunakan untuk memprediksi volume perdagangan saham secara bersama-sama. Sehingga AKOp, AKIn, dan AKPn tidak dapat dipergunakan secara bersama-sama dalam pengambilan keputusan investasi. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar, sedangkan arus kas dari aktivitas pendanaan seperti penerbitan utang, pembayaran deviden, pinjaman. Dalam penelitian ini terlihat dari nilai koefisien determinasi yang hanya 6,5 %. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam pengambilan keputusan investasi perhatian investor tidak tertuju pada informasi laporan arus kas tetapi juga laporan keuangan lainnya maupun informasi lainnya yang berhubungan dengan pasar di luar penelitian ini.
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan
yang
telah
dikemukakan pada Bab IV dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Tidak ada pengaruh yang signifikan
antara arus kas dari aktivitas
operasi (AKOp) terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index terlihat dengan perolehan hasil uji t hitung sebesar -1,282 dengan probabilitas sebesar 0,209 atau dengan kata lain nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (0,209 > 0,05). b. Hasil uji t untuk variabel arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) diperoleh hasil t
hitung
sebesar -0,946 dengan probabilitas sebesar 0,351.
Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05
(0,351 > 0,05). Maka, dapat
dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index’’. c. Hasil uji t untuk variabel arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn) diperoleh hasil t hitung sebesar -0,972 dengan probabilitas sebesar 0,338. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05
(0,338 > 0,05). Jadi dapat
dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara arus kas dari pendanaan (AKPn) terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam “Jakarta Islamic Index’’
80
81
d. Hasil pengujian secara simultan variabel terikat dan bebas dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh positif antara arus kas dari aktivitas operasi (AKOp), arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) dan arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn) secara bersama-sama terhadap volume perdagangan saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index. Dengan ditunjukkan dari hasil perolehan F
hitung
sebesar 0,716 dengan
nilai probabilitas sebesar 0,550, karena nilai probabilitas lebih besar dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam pengambilan keputusan investasi, perhatian investor tidak tertuju pada informasi laporan arus kas tetapi juga laporan keuangan lainnya maupun informasi lainnya yang berhubungan dengan pasar di luar penelitian ini.
5.2
Keterbatasan Penelitian 1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, sehingga
peneliti
tidak
bisa
mengendalikan
dan
mengawasi
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam perhitungan. 2. Periode pengamatan yang pendek dalam penelitian ini lima hari sebelum dan lima hari sesudah dimungkinkan (bias) karena ada faktor lain. 3. Faktor – faktor lain yang lebih besar mempengaruhi volume perdagangan saham (93,5%) tidak dilakukan penelitian.
82
5.3
Saran Berdasarkan hasil kesimpulan diberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi investor khususnya investor yang memilih berinvestasi pada saham komponen Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia hendaknya dalam mengambil keputusan investasi selain mempertimbangkan dari laporan keuangan yaitu dengan melihat dari arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari akrivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan juga perlu mempertimbangkan rasio-rasio keuangan lain maupun faktor-faktor lain di luar penelitian ini. 2. Bagi peneliti berikutnya diharapkan lebih banyak menyangkut tentang faktor lain diluar penelitian ini seperti bad news atau good news.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Manan, Prof. Dr. H. Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi Di Pasar Modal Syari’ah Indonesia, Jakarta: kencana Prenada Media Group ,2009. Ang Robert, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia First Edition. Mediasoft Indonesia, 1997. Anoraga Pandji dan Pidji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, Jakarta : Rineka Cipta, 2008. Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. Atik Melly Wahyuni, “Pengaruh Kandungan Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham (studi kasus perusahaan di Jakarta Islamic Index)”,Skripsi tidak dipublikasikan, Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Yogyakarta, 2008. Baridwan Zaki, Intermediate Accounting, Edisi 7,Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 1992. Chooi Yen Lena Tan, “Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham di Pasar Modal” makalah disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi II, Diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang (1999) Eri Wibowo dan Sugiyono, Statistika Penelitian dan Aplikasinya Dengan SPSS 10.0 For Windows, Bandung:CV.Alfabeta,2001. Ghufron Sofiniyah, Sistem Kerja Pasar Modal Syari’ah, Jakarta: Renaisan, 2005. H Achsien Iggi, Investasi Syariah di Pasar Modal : Menggagas Konsep dan Praktek Manajemen Portofolio Syariah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum, 2000. Halim Abdul, Analisis Investasi,Edisi 2, Jakarta: Salemba Empat, 2005. Http://www.idx.co.id/MainMenu/Emiten/CompanyProfile/SubmittedOffli ne/tabid/234/lang/id-ID/language/id-ID/Default.aspx,
Husnan Suad, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 1998.. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan:No.2 ,Jakarta: Salemba Empat, 2007. Kartikasasi Fadilah, Kuliah Umum Pasar Modal Syariah, IAIN Walisongo Semarang, September 2007. Lah Irwin Nidi Fitra, Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007. Manan Abdul, Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi Di Pasar Modal Syari’ah Indonesia, Jakarta: kencana Prenada Media Group ,2009. Mukti Ayu Lestari, Analisis Pengaruh Kandungan Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham di Bursa Efek Jakarta, Fakultas Ekonomi STIE BPD Jateng, Skripsi tidak dipublikasikan, Semarang,2008. Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty, 1999. Prastowo Dwi dan Rifka Julianty, Analisis laporan Keuangan : Konsep dan Aplikasi, Edisi Revisi, Jakarta: UUP AMP YKPN,2002 Tandelilin
Eduardus,
Analisis
Investasi
dan
Manajemen
Portofolio,Yogyakarta:BPFE, 2001. Wijaya Tony, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 2009. Woro Ambar Hastuti dan Bambang Sudibyo, “Pengaruh Publikasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham” , Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 1998,Vol.1, No.2, Edisi Juli. WWW.Jsx.co.id http://hendrowibowo.niriah.com/2009/01/12/pengukuran-gharar-dalamtransaksi/comment-page-1/ akses tanggal 10-12-2009.
BIODATA MAHASISWI
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Lengkap
: Nofi Handayani
Tempat Tanggal Lahir
: Semarang, 04 November 1986
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Alamat
: Desa Sonorejo RT.002 RW.001. Kecamatan : Jakenan, Kabupaten : Pati Provinsi : Jawa Tengah
Nama Orang Tua Ayah
: Suprihatin (Alm)
Ibu
: Wartiningsih
Alamat
: Desa Sonorejo RT.002 RW.001. Kecamatan : Jakenan, Kabupaten : Pati Provinsi : Jawa Tengah
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, November 2009 Penulis
Nofi Handayani NIM. 052411163
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Lengkap
: Nofi Handayani
Tempat Tanggal Lahir
: Semarang, 04 November 1986
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Alamat
: Desa Sonorejo RT.002 RW.001. Kecamatan : Jakenan, Kabupaten : Pati Provinsi : Jawa Tengah
Jenjang Pendidikan 1. TK Pertiwi Desa Sonorejo
Lulus Tahun 1993
2. SDN Sonorejo
Lulus Tahun 1999
3. MTS Salafiyah Kajen Margoyoso Pati
Lulus Tahun 2002
4. MA NU Banat Kudus
Lulus Tahun 2005
5. Fakultas Syari'ah IAIN Walisongo Semarang
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, November 2009 Penulis
Nofi Handayani NIM. 052411163
Lampiran 1 Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index Periode Januari 2005 – Juni 2005 No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 5 BRPT Barito Pacific Tbk 6 BUMI Bumi Resources Tbk 7 CTRS Ciputra Surya Tbk 8 ENRG Energi Mega Persada Tbk 9 GJTL Gajah Tunggal Tbk 10 INCO International Tbk 11 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 12 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 13 INTP Indocement Tunggal Tbk 14 ISAT Indosat Tbk 15 KIJA Kawasan Industri Tbk 16 KLBF Kalbe Farma Tbk 17 LMAS Limas Stokhomindo Tbk 18 LSIP PP London Sumatera Tbk 19 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 20 MLPL Multipolar Tbk 21 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 22 PTBA Tambang Batubara Tbk 23 SMCB Semen Cibinong Tbk 24 SMGR Semen Gresik Tbk 25 TINS Timah Tbk 26 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index Periode Juli 2005 – Agustus 2005 No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BRPT Barito Pacific Tbk 8 BUMI Bumi Resources Tbk 9 CMNP Citra Marga Tbk 10 CTRS Ciputra Surya Tbk 11 ENRG Energi Mega Persada Tbk 12 GJTL Gajah Tunggal Tbk 13 INCO International Tbk 14 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 15 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 16 INTP Indocement Tunggal Tbk 17 ISAT Indosat Tbk 18 KIJA Kawasan Industri Tbk 19 KLBF Kalbe Farma Tbk 20 LSIP PP London Sumatera Tbk 21 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 22 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 23 PTBA Tambang Batubara Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SMRA Summarecon Agung Tbk 26 TINS Timah Tbk 27 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 28 TLKM Telekomunikasi Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index Periode Januari 2006 – Juni 2006 No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BUMI Bumi Resources Tbk 8 CMNP Citra Marga Tbk 9 DOID Delta Dunia Tbk 10 ENRG Energi Mega Persada Tbk 11 GJTL Gajah Tunggal Tbk 12 INCO International Tbk 13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 15 INTP Indocement Tunggal Tbk 16 ISAT Indosat Tbk 17 KIJA Kawasan Industri Tbk 18 KLBF Kalbe Farma Tbk 19 LSIP PP London Sumatera Tbk 20 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 21 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 22 PLAS Palm Asia Corpora Tbk 23 PTBA Tambang Batubara Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SMRA Summarecon Agung Tbk 26 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 UNSP Bakrie Sumatra Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index Periode Juli 2006 – Agustus 2006 No Kode Nama Perusahaan 1 ADHI Adhi Karya Tbk 2 ANTM Aneka Tambang Tbk 3 ASII Astra International Tbk 4 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 5 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 6 BTEL Bakrie Telecom Tbk 7 BUMI Bumi Resources Tbk 8 CTRA Ciputra Development Tbk 9 CTRS Ciputra Surya Tbk 10 ENRG Energi Mega Persada Tbk 11 GJTL Gajah Tunggal Tbk 12 INCO International Tbk 13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 15 INTP Indocement Tunggal Tbk 16 ISAT Indosat Tbk 17 KIJA Kawasan Industri Tbk 18 KLBF Kalbe Farma Tbk 19 LPKR Lippo Karawaci Tbk 20 LSIP PP London Sumatera Tbk 21 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 22 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 23 PLAS Palm Asia Corpora Tbk 24 PTBA Tambang Batubara Tbk 25 SMCB Semen Cibinong Tbk 26 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 UNSP Bakrie Sumatra Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index Periode Januari 2007 – Juni 2007 No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BTEL Bakrie Telecom Tbk 8 BUMI Bumi Resources Tbk 9 CMNP Citra Marga Tbk 10 CTRA Ciputra Development Tbk 11 CTRS Ciputra Surya Tbk 12 GJTL Gajah Tunggal Tbk 13 INCO International Tbk 14 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 15 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 16 INTP Indocement Tunggal Tbk 17 ISAT Indosat Tbk 18 KLBF Kalbe Farma Tbk 19 LPKR Lippo Karawaci Tbk 20 LSIP PP London Sumatera Tbk 21 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 22 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 23 PTBA Tambang Batubara Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SULI Sumalindo Lestari Tbk 26 TLKM Telekomunikasi Tbk 27 TOTL Total Bangun Tbk 28 UNSP Bakrie Sumatra Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index Periode Juli 2007 – Agustus 2007 No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang Tbk 3 APEX Apexindo Pratama Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BTEL Bakrie Telecom Tbk 8 BUMI Bumi Resources Tbk 9 CPRO Central Tbk 10 CTRA Ciputra Development Tbk 11 FREN Mobile-8 Telecom Tbk 12 INCO International Tbk 13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 15 INTP Indocement Tunggal Tbk 16 ISAT Indosat Tbk 17 KLBF Kalbe Farma Tbk 18 LPKR Lippo Karawaci Tbk 19 LSIP PP London Sumatera Tbk 20 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 21 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 22 PTBA Tambang Batubara Tbk 23 SMAR SMART Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SMGR Semen Gresik Tbk 26 TINS Timah Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 TRUB Truba Alam Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index Periode Januari 2008 – Juni 2008 No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang Tbk 3 APEX Apexindo Pratama Tbk 4 BMTR Global Mediacom Tbk 5 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 6 BTEL Bakrie TelecomTbk 7 BUMI Bumi Resources Tbk 8 CMNP Citra Marga Tbk 9 CTRA Ciputra Development Tbk 10 ELTY Bakrieland Tbk 11 FREN Mobile -8 Telecom Tbk 12 HITS Humpus Intermoda Tbk 13 INCO International Tbk 14 INTP Indocement Tunggal Pakarsa Tbk 15 JPRT Jaya Real Propery Tbk 16 KIJA Kawasan Industri Tbk 17 KLBF Kalbe Farma Tbk 18 MPPA Matahari Putera Tbk 19 PLIN Plaza Indonesia Tbk 20 PTBA Tambang Batubara Tbk 21 RALS Ramayana Lestari 22 SMAR Smart Tbk 23 SMGR Semen Gresik Tbk 24 SMRA Summarecon Agung Tbk 25 TINS Timah Tbk 26 TLKM Telekomunikasi Tbk 27 TRUB Truba Alam Tbk 28 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index Periode Juli 2008 – Agustus 2008 No
Kode
Nama Perusahaan
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ACES Ace Hardware Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 APEX Apexindo Pratama 5 ASII Astra Internasional 6 BISI Bisi Internsional 7 BMTR Global Mediacom Tbk 8 Brpt Barito pacific Tbk 9 BUMI Bumi Recources tbk 10 CTRP Ciputra Property 11 ELSA Elnusa tbk 12 IIKP Inti Agri Recources 13 INCO International 14 INDY Indika energy tbk 15 INTP Inducement Tunggal Perkasa 16 ITMG Indo Tambang Raya 17 KLBF Kalbe Farma tbk 18 LSIP PP London Sumatera 19 MIRA Mitra Rajasa tbk 20 MNCN Media Nusantara 21 MPPA Matahari Putera 22 PTBA Tambang Batu Bara 23 SGRO Sampoerna Agro tbk 24 SMGR Semen Gresik 25 TBLA Tunas Baru Lampung 26 TINS Timah tbk 27 TLKM Telekomunikasi 28 UNSP Bakrie Sumatera 29 UNVR Unilever Indonesia 30 WIKA Wijaya Karya Sumber : JSX Value Line
Lampiran 2 Tanggal Publikasi Laporan Keuangan NO PERUSAHAAN
PUBLIKASI 2006 2007 26-03-07 10-03-08 28-03-07 29-02-08
2008 25-03-09 02-03-09
1 2
ANTM ASII
2005 24-03-06 24-03-06
3 4 5
BUMI AALI INTP
04-04-06 21-03-06 28-03-06
05-04-07 27-02-07 22-03-07
01-04-08 28-02-08 18-03-08
20-04-09 16-03-09 23-03-09
6
LSIP
31-03-06
30-03-07
13-03-08
16-03-09
7 8 9 10
PGAS PTBA UNTR UNVR
28-03-06 29-03-06 24-03-06 29-03-06
30-03-07 30-03-07 01-03-07 29-03-07
28-03-08 10-03-08 28-02-08 26-03-08
30-04-09 16-03-09 27-02-09 13-04-09
(Sumber: Diolah dari Data Jakarta Islamic Index, Pojok Bursa Efek Indonesia UNDIP)
Lampiran 3 Laporan Arus Kas dari aktivitas Operasi (AKOp), Arus Kas dari aktivitas Investasi (AKIn), dan Arus Kas dari aktivitas Pendanaan (AKPn) No 1 2 3 4 5 6
Kode
Tahun
ANTM
2005
ASII
7 8 9 10 11 12 13 14
ALII
INTP
15 16 17 18 19 20 21 22
LSIP
PGAS
23 24 25
PTBA
26 27 28 29
UNTR
30 31 32 33 34 35
UNVR
AKOp
AKIn
2006 2007 2008 2005 2006
790652690000,00 1711300253000,00 4835907373000,00 1137316193000,00 2482997000000,00 8945292000000,00
-1616796493000,00 -190652524000,00 -262350439000,00 -359230649000,00 -2744693000000,00 -2460100000000,00
-470956498000,00 -962567950000,00 -1113989181000,00 2361531312000,00 -1181334000000,00 -5589088000000,00
2007 2008
11244269000000,00 10585000000000,00
-3030042000000,00 -7195000000000,00
-6817284000000,00 -1238000000000,00
2005 2006 2007 2008 2005 2006
799515000000,00 1029222000000,00 2596413000000,00 20874290000000,00 1360803881943,00 1212866434084,00
-589759000000,00 -639325000000,00 -822966000000,00 -741123000000,00 -130442638826,00 -279544335153,00
-874735000000,00 -495875000000,00 -958151000000,00 -1576961000000,00 -44494499743,00 -770041786344,00
2007 2008
1403488344089,00 1619202132220,00
63878307435,00 -232837442184,00
-1226030451280,00 -893021913491,00
2005 2006 2007 2008 2005 2006
295596000000,00 276633000000,00 690408000000,00 1123958000000,00 1605088333101,00 2341911321863,00
-154894000000,00 -124802000000,00 -310806000000,00 -608267000000,00 -763163287127,00 -4763378909446,00
-203547000000,00 -47069000000,00 -78297000000,00 -39707000000,00 -296309723283,00 -596014882582,00
2007
2926542619715,00
2525454997813,00
123029022057,00
2005 2006
341062000000,00 337497000000,00
-16364000000,00 -31407000000,00
-91280000000,00 -242870000000,00
2007 2008
1367801000000,00 1367801000000,00
-182106000000,00 -429212000000,00
-256549000000,00 -380104000000,00
2005 2006
1048518000000,00 1623777000000,00
-1595945000000,00 542252000000,00
329038000000,00 -702501000000,00
2007 2008
2657778000000,00 4253895000000,00
1026525000000,00 -4951114000000,00
-1453973000000,00 2852523000000,00
2005
1665735000000,00 2174808000000,00 2250013000000,00 2785785000000,00
-212869000000,00 -338127000000,00 -1191516000000,00 -509114000000,00
-1529850000000,00 -1522856000000,00 -1637785000000,00 -1994516000000,00
2006 2007 2008
Sumber: Laporan keuangan diolah
AKPn
Lampiran 4 Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan 5 Hari Sebelum Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2006 No 1
KODE ANTM
2
ASII
3
BUMI
-5
-4
-3
2
-1
Rata-rata
5.990.500
3.783.500
3.657.000
10.530.500
5.006.000
5.793.500
30.684.000
26.780.000
12.455.000
6.690.000
4.641.000
16.250.000
146.874.000
75.623.000
165.136.500
85.965.500
59.722.500
106.664.300
4
ALII
896.000
856.000
146.000
431.500
226.000
511.100
5
INTP
5.331.000
1.938.500
2.643.000
1.191.000
840.500
2.388.800
6
LSIP
1.600.000
1.201.500
581.500
1.846.500
2.047.000
1.455.300
7
PGAS
19.581.000
8.277.500
6.440.000
5.160.000
698.500
8.031.400
8
PTBA
17.131.000
9.914.000
16.823.000
2.200.500
16.061.500
12.426.000
9
UNTR
15.468.500
8.761.500
6.025.500
4.579.000
2.434.000
7.453.700
10
UNVR
896.000
856.000
146.000
431.500
226.000
511.100
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan 5 Hari Sebelum publikasi Laporan Keuangan Tahun 2007 No 1
KODE ANTM
-5
-4
-3
-2
-1
Rata-rata
29.754.500
23.678.500
8.915.500
13.734.500
12.958.000
17.808.200
10.233.000
8.881.500
14.274.000
5.353.500
9.695.000
9.687.400
180.688.500
233.896.500
167.044.000
88.660.500
66.736.500
147.405.200
ALII
46.075.500
110.564.000
30.835.500
25.913.500
46.259.500
51.929.600
INTP
5.314.000
1.652.000
140.000
408.000
1.814.500
1.865.700
1.663.000
1.407.500
991.500
1.528.500
4.371.500
1.992.400
13.103.000
3.224.000
6.413.500
4.712.000
19.244.000
9.339.300
4.468.000
5.721.500
28.971.500
60.229.000
39.723.500
27.822.700
UNTR
1.631.000
7.229.000
2.911.000
3.669.500
1.411.500
3.370.400
UNVR
480.500
671.000
776.500
724.500
201.000
570.700
2
ASII
3
BUMI
4 5 6
LSIP
7
PGAS
8
PTBA
9 10
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan 5 hari sebelum publikasi Laporan Keuangan Tahun 2008 No 1
KODE ANTM
-5
-4
-3
-2
-1
rata-rata
154.889.000
59.198.000
80.181.500
40.772.500
43.308.500
75.669.900
7.032.000
3.975.000
4.114.000
2.167.000
3.139.500
4.085.500
137.541.500
92.127.500
63.447.000
193.859.500
132.554.500
123.906.000
ALII
8.849.500
8.024.000
2.668.000
7.833.000
13.623.500
8.199.600
INTP
1.981.000
2.213.500
2.035.500
2.491.000
3.436.500
2.431.500
6
LSIP
4.993.500
3.695.000
5.488.500
6.271.000
3.522.500
4.794.100
7
PGAS
8.944.000
12.456.000
7.928.500
10.727.500
16.978.500
11.406.900
8
PTBA
23.054.000
19.118.500
15.607.500
11.393.500
15.173.000
16.869.300
9
UNTR
9.721.000
3.379.000
6.164.000
6.959.500
3.444.500
5.933.600
10
UNVR
1.045.000
1.980.500
1.738.000
1.699.500
1.654.000
1.623.400
2
ASII
3
BUMI
4 5
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Sebelum Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2009 No 1
KODE ANTM
-5
-4
-3
-2
-1
Rata-rata
8.319.500
17.447.500
52.883.500
53.883.500
70.943.000
40.695.400
2.369.500
1.804.000
6.435.000
3.946.500
5.519.000
4.014.800
454.063.000
545.332.000
523.601.000
605.462.500
795.314.000
584.754.500
ALII
3.103.500
1.468.500
2.513.000
2.123.000
2.401.500
2.321.900
INTP
188.500
3.149.000
249.500
419.500
1.466.000
1.094.500
6
LSIP
876.500
5.021.500
5.372.000
2.552.500
2.323.500
3.229.200
7
PGAS
29.095.500
22.070.000
14.818.500
18.171.500
18.984.000
20.627.900
8
PTBA
6.766.000
3.196.500
2.927.500
4.776.000
9.516.500
5.436.500
9
UNTR
4.706.000
3.990.500
5.521.500
4.268.000
3.807.000
4.458.600
10
UNVR
8.235.000
2.152.000
3.054.000
936.500
2.256.500
3.326.800
2
ASII
3
BUMI
4 5
Sumber : Data saham harian pojok bursa UNDIP Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2006 No 1
KODE ANTM
1
2
3
4
5
Rata-rata
1.977.500
2.190.500
724.000
6.088.500
13.808.000
4.957.700
1.115.500
14.191.500
2.967.000
4.324.000
4.850.000
5.489.600
2
ASII
3
BUMI
67.094.500
40.184.500
122.297.000
93.882.000
44.649.000
73.621.400
4
ALII
4.777.000
2.017.000
2.720.000
1.033.000
1.507.500
2.410.900
5
INTP
10.979.000
3.833.000
3.192.000
5.413.500
7.177.500
6.119.000
6
LSIP
3.477.500
372.500
6.164.500
8.208.000
15.606.000
6.765.700
7
PGAS
9.389.500
8.780.500
5.692.000
4.508.000
9.577.000
7.589.400
8
PTBA
14.522.000
3.999.500
5.560.000
38.288.000
18.118.500
16.097.600
9
UNTR
2.140.000
16.367.500
10.456.500
11.552.000
7.834.500
9.670.100
10
UNVR
4.777.000
2.017.000
2.720.000
1.033.000
1.507.500
2.410.900
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2007 No 1
KODE ANTM
1
2
3
4
5
Rata-rata
24.566.500
16.950.000
22.317.000
16.978.000
12.972.000
18.756.700
2
ASII
13.203.500
12.369.500
10.222.000
16.152.000
23.097.500
15.008.900
3
BUMI
21.864.000
18.321.500
63.889.000
164.827.500
65.846.000
66.949.600
4
ALII
91.892.500
39.597.000
20.517.000
19.028.000
64.020.000
47.010.900
5
INTP
4.609.000
2.791.000
1.546.500
5.809.500
9.195.000
4.790.200
6
LSIP
6.032.000
3.520.000
6.570.500
687.500
808.500
3.523.700
7
PGAS
6.876.500
30.456.000
77.317.000
25.831.500
17.638.000
31.623.800
8
PTBA
25.445.000
29.379.000
135.905.500
26.860.500
10.723.000
45.662.600
9
UNTR
4.411.500
3.320.000
10.137.500
13.106.000
8.656.000
7.926.200
10
UNVR
435.000
1.612.500
2.902.000
3.935.000
503.500
1.877.600
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2009 No 1
KODE ANTM
1
2
3
4
5
Rata-rata
117.208.000
58.460.000
66.338.500
52.198.500
62.951.000
71.431.200
4.736.500
6.425.500
5.156.000
3.843.500
10.208.000
6.073.900
282.577.000
451.129.500
271.978.000
251.990.500
202.486.000
292.032.200
ALII
13.158.500
10.541.500
14.949.500
22.264.500
12.260.500
14.634.900
INTP
2.478.500
779.500
2.866.500
1.447.000
757.000
1.665.700
6
LSIP
4.044.500
10.253.000
12.149.000
14.812.000
10.508.500
10.353.400
7
PGAS
7.160.500
10.149.500
24.308.000
11.086.500
7.136.000
11.968.100
8
PTBA
29.567.500
19.212.000
18.143.000
11.938.500
11.554.000
18.083.000
9
UNTR
2.547.000
2.599.500
7.699.500
3.730.500
3.874.500
4.090.200
10
UNVR
1.607.500
233.500
2.163.500
3.141.000
1.083.500
1.645.800
2
ASII
3
BUMI
4 5
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2009 No 1
KODE ANTM
1
2
3
4
5
Rata-rata
20.102.000
18.248.000
16.251.000
23.602.500
67.469.500
29.134.600
3.156.500
2.885.000
4.242.000
2.711.000
2.747.000
3.148.300
1.372.333.000
1.137.705.000
689.076.000
594.909.000
332.479.000
825.300.400
ALII
1.136.500
1.758.000
1.580.500
2.094.000
1.168.000
1.547.400
INTP
4.723.500
1.806.000
1.570.500
1.384.000
2.999.000
2.496.600
2
ASII
3
BUMI
4 5 6
LSIP
2.845.500
5.533.000
4.742.500
5.514.000
4.344.000
4.595.800
7
PGAS
53.688.000
81.510.000
95.540.000
127.435.000
111.601.000
93.954.800
8
PTBA
10.027.500
11.887.500
19.755.000
17.293.000
24.392.000
16.671.000
9
UNTR
6.206.500
8.158.500
5.465.000
6.419.500
2.690.500
5.788.000
10
UNVR
2.462.000
3.411.500
6.587.500
4.225.000
2.219.500
3.781.100
Sumber : Data saham harian pojok bursa UNDIP
Lampiran 5 No
Volume Perdagangan Saham Tahun Kode XX
1
2006
2
ANTM
+
Y
5.793.500
4.957.700
-835.800
2007
17.808.200
18.756.700
948.500
3
2008
75.669.900
71.431.200
-4.238.700
4
2009
40.695.400
29.134.600
-11.560.800
5
2006
16.250.000
5.489.600
-10.760.400
6
2007
9.687.400
15.008.900
5.321.500
7
2008
4.085.500
6.073.900
1.988.400
8
2009
4.014.800
3.148.300
-866.500
9
2006
511.100
2.410.900
1.899.800
10
2007
51.929.600
47.010.900
-4.918.700
11
2008
8.199.600
292.032.200
6.435.300
12
2009
2.321.900
825.300.400
-774.500
13
2006
2.388.800
6.119.000
3.730.200
14
2007
1.865.700
4.790.200
2924.500
15
2008
2.431.500
1.665.700
6.435.300
16
2009
1.094.500
2.496.600
-774.500
17
2006
1.455.300
6.765.700
5.310.400
18
2007
1.992.400
3.523.700
1.531.300
19
2008
4.794.100
10.353.400
5.559.300
20
2009
3.229.200
4.595.800
1.366.600
21
2006
8.031.400
7.589.400
-442.000
22
2007
9.339.300
31.623.800
22.284.500
23
2008
11.406.900
11.968.100
561.200
24
2006
12.426.000
16.097.600
3.671.600
25
2007
27.822.700
45.662.600
17.839.900
26
2008
16.869.300
18.083.000
1.213.700
27
2009
5.436.500
16.671.000
11.234.500
28
2006
7.453.700
9.670.100
2.216.400
29
2007
3.370.400
7.926.200
4.555.800
30
2008
5.933.600
4.090.200
-1.843.400
31
2009
4.458.600
5.788.000
1.329.400
32
2006
511.100
2.410.900
1.899.800
33
2007
570.700
1.877.600
1.306.900
34
2008
1.623.400
1.645.800
22.400
35
2009
3.326.800
3.781.100
454.300
ASII
INKP
INTP
LSIP
PGAS
PTBA
UNTR
UNVR
Lampiran 6
Hasil analisis data Regression
Descriptive Statistics Mean Volume Perdagangan Saham
Std. Deviation
N
2.0954E6
6.21541E6
35
AKOp
2.9647E12
4.09118E12
35
AKIn
-9.5200E11
1.78574E12
35
AKPn
-8.4628E11
1.66108E12
35
Correlations Volume Perdagangan Saham Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
AKOp
AKIn
AKPn
Volume Perdagangan Saham
1.000
-.113
-.099
-.085
AKOp
-.113
1.000
-.379
-.479
AKIn
-.099
-.379
1.000
.127
AKPn
-.085
-.479
.127
1.000
.
.260
.285
.313
AKOp
.260
.
.012
.002
AKIn
.285
.012
.
.233
AKPn
.313
.002
.233
.
Volume Perdagangan Saham
35
35
35
35
AKOp
35
35
35
35
AKIn
35
35
35
35
AKPn
35
35
35
35
Volume Perdagangan Saham
Variables Entered/Removed
b
Variables Model
Variables Entered
1
AKPn, AKIn,
Removed
Method . Enter
a
AKOp
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
2.122E6
1.372E6
AKOp
-4.141E-7
.000
AKIn
-6.195E-7
AKPn
-7.224E-7
Correlations t
Beta
Sig.
Zero-order Partial
Part
1.546
.132
-.273
-1.282
.209
-.113
-.224 -.223
.000
-.178
-.946
.351
-.099
-.168 -.164
.000
-.193
-.974
.338
-.085
-.172 -.169
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
a
Collinearity Diagnostics
Variance Proportions
Dimensi Model
on
Eigenvalue
Condition Index
1
1
2.517
1.000
.06
.05
.06
.05
2
.687
1.914
.01
.01
.49
.41
3
.486
2.277
.88
.02
.24
.11
4
.310
2.851
.06
.92
.21
.42
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
(Constant)
AKOp
AKIn
AKPn
a
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
-4.9239E6
4.5336E6
2.0954E6
1.58211E6
35
-1.44079E7
1.77509E7
.00000
6.01068E6
35
Std. Predicted Value
-4.437
1.541
.000
1.000
35
Std. Residual
-2.289
2.820
.000
.955
35
Residual
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Charts
UJI ASUMSI KLASIK 1. Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
35 a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 6.01067840E6
Absolute
.157
Positive
.157
Negative
-.140
Kolmogorov-Smirnov Z
.931
Asymp. Sig. (2-tailed)
.352
a. Test distribution is Normal.
2. Uji Multikolinieritas a
Coefficients
Model 1
(Constant)
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
2.122E6
1.372E6
AKOp
-4.141E-7
.000
AKIn
-6.195E-7
AKPn
-7.224E-7
Correlations t
Beta
Zero-order Partial
Part
Tolerance
VIF
1.546
.132
-.273
-1.282
.209
-.113
-.224
-.223
.668
1.498
.000
-.178
-.946
.351
-.099
-.168
-.164
.852
1.173
.000
-.193
-.974
.338
-.085
-.172
-.169
.767
1.304
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
3. Uji Hekteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi Model 1
Sig.
Collinearity Statistics
Durbin-Watson 1.647
Lampiran 8 FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO. 40/DSN-MUI/X/2003 TENTANG PASAR MODAL DAN PEDOMAN UMUM PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI BIDANG PASAR MODAL
ÉΟŠÏm§9$# Ç⎯≈uΗ÷q§9$# «!$# ÉΟó¡Î0 Dewan Syariah Nasional setelah: Menimbang:
a. bahwa perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari perkembangan pasar modal; b. bahwa
pasar
modal
berdasarkan
prinsip
syariah
telah
dikembangkan di berbagai negara; c. bahwa umat Islam Indonesia memerlukan Pasar Modal yang aktivitasnya sejalan dengan prinsip syariah; d. bahwa oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Dewan Syariah Nasional MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal. Mengingat:
1. Firman Allah SWT, antara lain:
(275 : ﺎ … )ﺍﻟﺒﻘﺮﺓﺮﺑ ﻡ ﺍﻟ ﺮ ﺣ ﻭ ﻊ ﻴﺒﻪ ﺍﹾﻟ ﺣﻞﱠ ﺍﻟﱠﻠ ﻭﹶﺃ … "... dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba... " (QS. al-Baqarah [2]: 275)
ﲔ ﺆ ِﻣِﻨ ﻢ ﻣ ﺘﻨﺎ ِﺇ ﹾﻥ ﹸﻛﺮﺑ ﻦ ﺍﻟ ﻲ ِﻣ ﺑ ِﻘ ﺎﻭﺍ ﻣﻭ ﹶﺫﺭ ﻪ ﺗﻘﹸﻮﺍ ﺍﻟﻠﱠﻮﺍ ﺍﻣﻨ ﻦ َﺁ ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳﻳﻬﺎ ﹶﺃﻳ ﻢ ﺘﺒﺗ ﻭِﺇ ﹾﻥ ﻮِﻟ ِﻪﺭﺳ ﻭ ﻦ ﺍﻟﻠﱠ ِﻪ ﺏ ِﻣ ٍ ﺮ ﺤ ﻮﺍ ِﺑﻌﻠﹸﻮﺍ ﹶﻓ ﹾﺄ ﹶﺫﻧ ﺗ ﹾﻔ ﻢ ﴾ ﹶﻓِﺈ ﹾﻥ ﹶﻟ278﴿
: ﴾ )ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ279﴿ ﻮ ﹶﻥﺗ ﹾﻈﹶﻠﻤ ﻭﻟﹶﺎ ﻮ ﹶﻥﺗ ﹾﻈِﻠﻤ ﻢ ﻟﹶﺎ ﺍِﻟ ﹸﻜﻣﻮ ﺱ ﹶﺃ ﺭﺀُﻭ ﻢ ﹶﻓﹶﻠﻜﹸ (279-278 "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orangorang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba) maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak (boleh) menganiaya dan tidak (pula) dianiaya." (QS. al-Baqarah [2]: 278-279)
ﺗﻜﹸﻮ ﹶﻥ ﺎ ِﻃ ِﻞ ِﺇﻻﱠ ﹶﺃ ﹾﻥﻢ ﺑِﺎﹾﻟﺒ ﻨ ﹸﻜﻴﺑ ﻢ ﺍﹶﻟ ﹸﻜﻣﻮ ﺗ ﹾﺄﻛﹸﻠﹸﻮﺍ ﹶﺃ ﻮﺍ ﹶﻻﻣﻨ ﻦ َﺁ ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳﻳﻬﺎ ﹶﺃﻳ (29 : ﻢ … )ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﻨ ﹸﻜﺽ ِﻣ ٍ ﺍﺗﺮ ﻦ ﻋ ﺭ ﹰﺓ ﺎِﺗﺠ "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antaramu... " (QS. an-Nisa' [4]: 29)
… ﻀ ِﻞ ﺍﻟﻠﱠ ِﻪ ﻦ ﹶﻓ ﻮﺍ ِﻣﺘﻐﺑﺍﺽ ﻭ ِ ﺭ ﻭﺍ ﻓِﻲ ﺍ َﻷﺸﺮ ِ ﺘﻧﺼﻠﹶﺎ ﹸﺓ ﻓﹶﺎ ﺖ ﺍﻟ ِ ﻴﻀ ِ ﹶﻓِﺈﺫﹶﺍ ﻗﹸ "... Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah ... " (QS. al-Jumu'ah [62]: 10)
(1 : ﻌﻘﹸﻮ ِﺩ … )ﺍﳌﺎﺋﺪﺓ ﻭﻓﹸﻮﺍ ﺑِﺎﹾﻟ ﻮﺍ ﹶﺃﻣﻨ ﻦ َﺁ ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳﻳﻬﺎﹶﺃﻳ "Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu... " (QS. al-Ma'idah [5]: 1) 2. Hadis Nabi SAW, antara lain:
ﻻﺿﺮﺭ ﻭﻻﺿﺮﺍﺭ )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ ﻋﻦ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﺑﻦ ﺍﻟﺼﺎﻣﺖ ﻭﺃﲪﺪ ﻋﻦ (ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻌﺒﺎﺱ ﻭﻣﺎﻟﻚ ﻋﻦ ﳛﻲ
"Tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain." (HR. Ibn Majah dari ‘Ubadah bin Shamit, Ahmad dari Ibn Abbas, dan Malik dari Yahya)
(ﻻﺗﺒﻊ ﻣﺎﻟﻴﺲ ﻋﻨﻚ )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﳋﻤﺴﺔ ﻋﻦ ﺣﻜﻴﻢ ﺑﻦ ﺣﺰﺍﻡ "Janganlah kamu menjual sesuatu yang tidak ada padamu. " (HR. Al-Khomsah dari Hukaim bin Hizam)
ﻭﻻﺑﻴﻊ، ﻭﻻﺭﺑﺢ ﻣﺎﱂ ﻳﻀﻤﻦ، ﻭﻻﺷﺮﻃﺎﻥ ﰲ ﺑﻴﻊ،ﻻﳛﻞ ﺳﻠﻒ ﻭﺑﻴﻊ ،ﻣﺎﻟﻴﺲ ﻋﻨﺪﻙ )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﳋﻤﺴﺔ ﻋﻦ ﻋﻤﺮﻭ ﺑﻦ ﺷﻌﻴﺐ ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ ﻋﻦ ﺟﺪﻩ (ﻭﺻﺤﺤﻪ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﺍﺑﻦ ﺧﺰﳝﺔ ﻭﺍﳊﺎﻛﻢ "Tidak halal (memberikan) pinjaman dan penjualan, tidak halal (menetapkan) dua syarat dalam suatu jual beli, tidak halal keuntungan sesuatu yang tidak ditanggung risikonya, dan tidak halal (melakukan) penjualan sesuatu yang tidak ada padamu." (HR. AlKhomsah dari Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya)
ﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻦ ﺑﻴﻊ ﺍﻟﻐﺮﺭ )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ﻋﻦ (ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ “Rasulullah SAW. melarang jual beli (yang mengandung) gharar.” (HR. Al-Baihaqi dari Ibnu Umar)
(ﻰ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺠﺶ )ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ ﺇﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ "Rasulullah SAW. melarang (untuk) melakukan penawaran palsu. " (Muttafaq 'alaih)
ﻰ ﻋﻦ ﺑﻴﻌﺘﲔ ﰲ ﺑﻴﻌﺔ )ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﺍﻥ ﺍﻧﱯ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ (ﻭﺍﻟﺘﺮ ﻣﺬﻱ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺋﻰ “Nabi SAW melarang pembelian ganda pada satu transaksi pembelian.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Al-Nasa'i)
(ﻻ ﺗﺒﻌﻦ ﺷﻴﺌﺎ ﺣﱴ ﺗﻘﺒﻀﻪ )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻰ ﻋﻦ ﺣﻜﻴﻢ ﺑﻦ ﺣﺰﺍﻡ
"Tidak boleh menjual sesuatu hingga kamu memilikinya." (HR. Baihaqi dari Hukaim bin Hizam)
ﺍﻟﺼﻠﺢ ﺟﺎﺋﺰ ﺑﲔ ﺍﳌﺴﻠﻤﲔ ﺇﻻ ﺻﻠﺤﺎ ﺣﺮﻡ ﺣﻼﻻ ﺃﻭ ﺃﺣﻞ ﺣﺮﺍﻣﺎ ﻭﺍﳌﺴﻠﻤﻮﻥ ﻋﻠﻰ ﺷﺮﻭﻃﻬﻢ ﺇﻻ ﺷﺮﻃﺎ ﺣﺮﻡ ﺣﻼﻻ ﺃﻭ ﺃﺣﻞ ﺣﺮﺍﻣﺎ “Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.” (HR. At-Tirmidzi dari Amr bin Auf)
ﺃﻧﺎ ﺛﺎﻟﺚ: ﻳﻘﻮﻝ ﺍﷲ ﺗﻌﺎﱃ: ﺇﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ ﻓﺈﺫﺍ ﺧﺎﻥ ﺃﺣﺪﳘﺎ ﺻﺎﺣﺒﻪ،ﺍﻟﺸﺮﻳﻜﲔ ﻣﺎﱂ ﳜﻦ ﺃﺣﺪﳘﺎ ﺻﺄﺣﺒﻪ (ﺧﺮﺟﺖ ﻣﻦ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ )ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﺍﻟﺪﺍﺭ ﻗﻄﲏ ﻭﺍﳊﺎﻛﻢ ﻭﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ “Rasulullah SAW. bersabda, Allah Ta'ala berfirman Aku adalah Pihak ketiga dari dua Pihak yang berserikat selama salah satu Pihak tidak mengkhianati yang lainnya. Maka, apabila salah satu Pihak mengkhianati yang lain, Aku pun meninggalkan keduanya. " (HR. Abu Dawud, Al-Daraquthni, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi)
ﻻ: ﻋﻦ ﻣﻌﻤﺮ ﺑﻦ ﺍﷲ ﻋﻦ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ (ﳛﺘﻜﻼ ﺇﻻ ﺧﺎﻃﺊ )ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ "Dari Ma'mar bin Abdullah, dari Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah melakukan ihtikar (penimbunan/ monopoli) kecuali orang yang bersalah. " (HR. Muslim) 3. Kaidah Fiqh:
ﺍﻷﺻﻞ ﰱ ﺍﳌﻌﺎﻣﻼﺕ ﺍﻹﺑﺎﺣﺔ ﻣﺎﱂ ﻳﺪﻝ ﺩﻟﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﲢﺮﳝﻬﺎ "Pada dasarnya, segala bentuk muamalah boleh dilakukan sepanjang tidak ada dalil yang mengharamkannya."
ﻻﳚﻮﺯ ﻷﺣﺪ ﺃﻥ ﻳﺘﺼﺮﻑ ﰲ ﰲ ﻣﻠﻚ ﺍﻟﻐﲑ ﺑﻼ ﺇﺫﻧﻪ "Tidak boleh melakukan perbuatan hukum atas milik orang lain tanpa seizinnya." Memperhatikan:
1. Pendapat ulama, antara lain: • Pendapat Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni juz 5/173, [Beirut: Dar al-Fikr, tanpa thn]:
ﻻﻧﻪ ﻳﺸﺘﺮﻱ،ﻭﺇﻥ ﺍﺷﺘﺮﻯ ﺃﺣﺪ ﺍﻟﺸﺮﻳﻜﲔ ﺣﺼﺔ ﺷﺮﻳﻜﻪ ﻣﻨﻪ ﺟﺎﺯ ﻣﻠﻚ ﻏﲑﻩ "Jika salah seorang dari dua orang berserikat membeli porsi mitra serikatnya, hukumnya boleh karena ia membeli milik pihak lain." • Pendapat Dr. Wahbah al-Zuhaili dalam Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu juz 3/1841:
ﺍﻟﺘﻌﺎﻣﻞ ﺑﺎﻷﺳﻬﻢ ﺟﺎﺋﺰ ﺷﺮﻋﺎ ﻷﻥ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻷﺳﻬﻢ ﺷﺮﻛﺎﺀ ﰱ ﺍﻟﺸﺮﻛﺔ ﺑﻨﺴﺒﺔ ﻣﺎ ﳝﻠﻜﻮﻥ ﻣﻦ ﺃﺳﻬﻢ "Bermuamalah dengan (melakukan kegiatan transaksi atas) saham hukumnya boleh, karena pemilik saham adalah mitra dalam perseroan sesuai dengan saham yang dimilikinya." • Pendapat para ulama yang menyatakan kebolehan jual beli saham pada perusahaan-perusahaan yang memiliki bisnis yang mubah, antara lain dikemukakan oleh Dr. Muhammad 'Abdul Ghaffar al-Syarif (al-Syarif, Bu-huts Fiqhiyyah Mu'ashirah, [Beirut: Dar Ibn Hazm, 1999], hlm. 78-79); Dr. Muhammad Yusuf Musa (Musa, al-Islam wa Musykilatuna al-Hadhirah, [tt.: Silsilah alTsaqafah al-Islamiyah, 1958], hlm. 58); Dr. Muhammad Rawas Qal'ahji, (Qal-'ahji, al-Mu'amalat alMaliyah al-Mu'ashirah fi' Dhaw'i al-Filth wa al-Syariah, [Beirut: Dar al-Nafa'is, 1999], hlm. 56). Syaikh Dr. 'Umar bin
'Abdul Aziz al-Matrak (Al-Matrak, al-Riba wa alMu'amalat alMashrafiyyah, [Riyadh: Dar al-Ashimah, 1417 H], hlm. 369375) menyatakan:
)ﺍﻟﺜﺎﱐ( ﺃﺳﻬﻢ ﰱ ﻣﺆﺳﺴﺎﺕ ﻣﺒﺎﺣﺔ ﻛﺎﻟﺸﺮﻛﺎﺕ ﺍﻟﺘﺠﺎﺭﻳﺔ ﺍﳌﺒﺎﺣﺔ ﺃﻭ ﺍﳌﺴﺎﳘﺔ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﺍﳌﺸﺎﺭﻛﺔ ﻓﻴﻬﺎ: ﺍﳌﺆﺳﺴﺎﺕ ﺍﻟﺼﻨﺎﻋﻴﺔ ﺍﳌﺒﺎﺣﺔ ﻓﻬﺬﻩ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻧﺖ ﺍﻟﺸﺮﻛﺔ ﻣﻌﺮﻭﻓﺔ ﺃﻭﻣﺸﻬﻮﺭﺓ ﻭﻟﻴﺲ ﻓﻴﻬﺎ،ﻭﺑﻴﻊ ﺃﺳﻬﻤﻬﺎ ﻷﻥ ﺍﻟﺴﻬﻢ ﺟﺰﺀ ﻣﻦ ﺭﺃﺱ ﺍﳌﺎﻝ ﻳﻌﻮﺩ،ﻏﺮﺭ ﻭﻻ ﺟﻬﺎﻟﺔ ﻓﺎﺣﺸﺔ ﺟﺎﺋﺰﺓ ﻭﻫﺬﻩ ﺣﻼﻝ،ﻋﻠﻰ ﺻﺎﺣﺒﻪ ﺑﺮﺑﺢ ﻧﺎﺷﺊ ﻣﻦ ﻛﺴﺐ ﺍﻟﺘﺠﺎﺭﺓ ﻭﺍﻟﺼﻨﺎﻋﺔ ﺑﻼﺷﻚ "(Jenis kedua), adalah saham-saham yang terdapat dalam perseroan yang dibolehkan, seperti perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur yang dibolehkan. Bermusahamah (saling
bersaham)
dan
bersyarikah
(berkongsi)
dalam
perusahaan tersebut serta menjualbelikan sahamnya, jika perusahaan itu dikenal serta tidak mengandung ketidakpastian dan ketidakjelasan yang signifikan, hukumnya boleh. Hal itu disebabkan karena saham adalah bagian dari modal yang dapat memberikan keuntungan kepada pemiliknya sebagai hasil dari usaha perniagaan dan manufaktur. Hal itu hukumnya halal, tanpa diragukan. " • Pendapat
para
ulama
yang
membolehkan
pengalihan
kepemilikan porsi ( ) ﺣﺼﺔsuatu surat berharga selama disepakati dan diizinkan oleh pemilik porsi lain dari suatu surat berharga (bi-idzni syarikihi). Lihat: Al-Majmu' Syarh alMuhazdzab IX/265 dan Al-Fiqh al Islami wa Adillatuhu IV/881. • Keputusan Muktamar ke-7 Majma' Fiqh Islami tahun 1992 di Jeddah:
ﺃﻭ ﺭﻫﻨﻪ ﻣﻊ ﻣﺮﺍﻋﺎﺓ ﻣﺎﻳﻘﺘﻀﻰ ﺑﻪ ﻧﻈﺎﻡ ﺍﻟﺸﺮﻛﺔ،ﳚﻮﺯ ﺑﻴﻊ ﺍﻟﺴﻬﻢ "Boleh menjual atau menjaminkan saham dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku pada perseroan." 2. Keputusan dan Rekomendasi Lokakarya Alim Ulama tentang Reksa Dana Syariah tanggal 2425 Rabi'ul Awal 1417 H/ 29-30 Juli 1997 M. 3. Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 4. SK DSN-MUI No. 01 Tahun 2001 tentang Pedoman Dasar Dewan Syariah Nasional. 5. Nota Kesepahaman antara DSN-MUI dengan Bapepam tanggal 14 Maret 2003 M/11 Muharram 1424 H dan Pernyataan Bersama Bapepam, APEI, dan SRO tanggal 14 Maret 2003 tentang Kerja sama Pengembangan dan Implementasi Prinsip Syariah di Pasar Modal Indonesia. 6. Nota Kesepahaman antara DSN-MUI dengan SRO tanggal 10 Juli 2003 M/1o Jumadil Awal 1424 H tentang Kerja Sama Pengembangan dan Implementasi Prinsip Syariah di Pasar Modal Indonesia. 7. Workshop Pasar Modal Syariah di Jakarta pada 14-15 Maret 2003 M/11-12 Muharram 1424 H. 8. Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syariah Nasional MUI pada hari Sabtu, tanggal 08 Sya'ban 1424 H/04 Oktober 2003 M.
MEMUTUSKAN Menetapkan:
FATWA TENTANG PASAR MODAL DAN PEDOMAN UMUM PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DI BIDANG PASAR MODAL
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam fatwa ini yang dimaksud dengan: 1. Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan
efek,
Perusahaan
Publik
yang
berkaitan
dengan
efek
yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. 2. Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum. 3. Efek syariah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal adalah surat berharga yang akad, pengelolaan perusahaannya, maupun cara penerbitannya memenuhi Prinsip-prinsip Syariah. 4. Shariah Compliance, Officer (SCO) adalah Pihak atau pejabat dari suatu perusahaan atau lembaga yang telah mendapat sertifikasi dari DSN-MUI dalam pemahaman mengenai Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal. 5. Pernyataan Kesesuaian Syariah adalah pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh DSN-MUI terhadap suatu efek syariah bahwa efek tersebut sudah sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah. 6. Prinsip-prinsip Syariah adalah prinsip-prinsip yang didasarkan atas ajaran Islam yang penetapannya dilakukan oleh DSN-MUI, baik ditetapkan dalam fatwa ini maupun dalam fatwa terkait lainnya.
BAB II PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DI BIDANG PASAR MODAL Pasal 2 Pasar Modal 1. Pasar Modal beserta seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai Emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya dipandang telah sesuai dengan Syariah apabila telah memenuhi Prinsip-prinsip Syariah. 2. Suatu
efek
dipandang
telah
memenuhi
Prinsip-prinsip
Syariah
apabila telah memperoleh Pernyataan Kesesuaian Syariah.
BAB III EMITEN YANG MENERBITKAN EFEK SYARIAH Pasal 3 Kriteria Emiten atau Perusahaan Publik 1. Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan efek syariah tidak boleh bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah. 2. Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 1 di atas, antara lain: a. perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang; b. lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvensional; c. produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang haram; d. produsen, distributor, dan/atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat; dan e. melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) utang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya. 3. Emiten atau Perusahaan Publik yang bermaksud menerbitkan efek syariah wajib untuk menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai dengan syariah atas
efek syariah yang dikeluarkan. 4. Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan efek syariah wajib menjamin bahwa kegiatan usahanya, memenuhi Prinsip-prinsip Syariah dan memiliki Syariah Compliance Officer. 5. Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan efek syariah sewaktuwaktu tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas, maka efek yang diterbitkan dengan sendirinya sudah bukan sebagai efek syariah.
BAB IV KRITERIA DAN JENIS EFEK SYARIAH Pasal 4 Jenis Efek Syariah 1. Efek syariah mencakup Saham Syariah, Obligasi Syariah, Reksa Dana Syariah, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Syariah, dan surat berharga lainnya yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah. 2. Saham Syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria sebagaimana tercantum dalam Pasal 3, dan tidak termasuk saham yang memiliki hak-hak istimewa, 3. Obligasi Syariah adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan Prinsip Syariah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo. 4. Reksa Dana Syariah adalah Reksa Dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip Syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (shahib al-mal/rabb al-mal) dengan Manajer Investasi, begitu pula pengelolaan dana investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi. 5. Efek Beragun Aset Syariah adalah efek yang diterbitkan oleh kontrak investasi kolektif EBA Syariah yang portofolionya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan yang timbul di kemudian hari, jual beli pemilikan aset fisik oleh lembaga keuangan, efek bersifat investasi yang dijamin
oleh pemerintah, sarana peningkatan investasi/arus kas serta aset keuangan setara, yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah. 6. Surat berharga komersial Syariah adalah surat pengakuan atas suatu pembiayaan dalam jangka waktu tertentu yang sesuai dengan Prinsip-prinsip syariah.
BAB V TRANSAKSI EFEK Pasal 5 Transaksi Yang Dilarang 1. Pelaksanaan transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta tidak diperbolehkan melakukan spekulasi dan manipulasi yang di dalamnya mengandung unsur dharar, gharar, riba, maysir, risywah, maksiat, dan kezaliman. 2. Tindakan spekulasi transaksi yang mengandung unsur dharar, gharar, riba, maysir, risywah, maksiat, dan kezaliman sebagaimana dimaksud Ayat 1 di atas meliputi: a. Najsy, yaitu melakukan penawaran palsu; b. Bai' al-ma'dum, yaitu melakukan penjualan atas barang (efek syariah) yang belum dimiliki (short selling); c. Insider trading, yaitu memakai informasi orang dalam untuk memperoleh keuntungan atas transaksi yang dilarang; d. Menimbulkan informasi yang menyesatkan; e. Melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) utang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya; dipindahkan ke Pasal 2;, f. Margin trading, yaitu melakukan transaksi atas efek syariah dengan fasilitas pinjaman berbasis bunga atas kewajiban penyelesaian pembelian efek syariah tersebut; dan g. Ihtikar (penimbunan), yaitu melakukan pembelian atau dan pengumpulan suatu efek syariah untuk menyebabkan perubahan harga efek syariah, dengan tujuan mempengaruhi Pihak lain; h. Dan transaksi-transaksi lain yang mengandung unsur-unsur di atas.
Pasal 6 Harga Pasar Wajar Harga pasar dari efek syariah harus mencerminkan nilai valuasi kondisi yang sesungguhnya dari aset yang menjadi dasar penerbitan efek tersebut dan/atau sesuai dengan mekanisme pasar yang teratur, wajar dan efisien serta tidak direkayasa.
BAB VI PELAPORAN DAN KETERBUKAAN INFORMASI Pasal 7 Dalam hal DSN-MUI memandang perlu untuk mendapatkan informasi, maka DSN-MUI berhak memperoleh informasi dari Bapepam dan Pihak lain dalam rangka penerapan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.
BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 1. Prinsip-prinsip Syariah mengenai Pasar Modal dan seluruh mekanisme kegiatan terkait di dalamnya yang belum diatur dalam fatwa ini akan ditetapkan lebih lanjut dalam fatwa atau keputusan DSN-MUI. 2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diperbaiki dan di-sempurnakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di :
Jakarta
Pada tanggal :
08 Sya'ban 1424 H 01 Oktober 2003 M
DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA Ketua,
Sekretaris,
K.H. M.A. Sahal Mahfudh
Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin