ANALISIS PENGARUH FAKTOR MOTIVASI, LINGKUNGAN DAN PENGETAHUAN TERHADAP MINAT WIRAUSAHA MAHASISWA (STUDI KASUS PADA KOPERASI MAHASISWA STAIN SALATIGA TAHUN 2014) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjan Ekonomi Syariah (S.E,Sy)
Disusun Oleh UMI MU’ALIMAH 21310002 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH & EKONOMI ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015 i
ii
iii
iv
v
MOTTO
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim (al baqoroh 254)
vi
Persembahan Skripsi ini penulis persembahkan untuk : & Kedua orang tuaku Bapak Sholeh & Ibu Tri Wiyati terkasih & tersayang yang senantiasa membesarkanku dengan penuh cinta, kesabaran, dan do’a restunya serta yang memberikan dukungan secara moral, material maupun spiritual dan yang selalu memanjatkan do’a untuk putri tercinta dalam setiap sujudnya. & Orang yang selalu ngusilin, nyebelin, nggemesin kakak-kakakku tercinta Muhammad Ali Mudrik & Nur Hasanah, Suroto Abdul Hakim & Siti Mudrikah, Muhammad Mutrovi & Fajar Aulia Sari,dan Ahmad Mu’alimi. & Simbah – simbahku yang selalu memanjatkan do’a untuk cucunya dan memberikan semangat dan do’a restunya agar menjadi anak yang sholikhah dan berguna bagi nusa, bangsa dan negara Mbah Kakung (H.Ismail & Alm.H.Slamet) dan Eyang Putri (H.Parmi & H.Tiyem). & Keluarga besarku, paman & tante (Pak Asroni & Tante Afinah, Pak Yadi & tante Fatimah ) dan keponakan-keponakanku (Siti Dewi Ayu Mariam, Musyirotul Aulia dan Lailatul Tsania). & Para guru- dan Kyai-kyaiku yang telah memberi nasihat serta bekal ilmu yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat. & Sang motivator yang mampu mengisi setiap relung jiwa, memberikan semangat dan penggerak dalam hidupku, mendo’akan setiap waktu serta selalu berusaha mewujudkan setiap harapan dan impianku yakni sahabat-sahabatku tercinta Genk Sunny (Indra, Hanifah, Eva, Dian, mb Atik, Nur, Rahayu) Bulus Gank (mb Fadil, Munziroh, mb Faiz, Nurul). & Kepada seluruh sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini (Muhammad Imam Fauzi, Anisa Indah Nurina, Arif Munadi, Dliya
vii
Udin Wifqi, Khotim Ahsan, Yusuf Arifin, Senthot) dan Sahabat (mb Indah, mb ulin, mb hanifah, mb Erma dan mas Arifin). & Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 khususnya PS S1 A&B kebersamaan kita akan selalu tersimpan dan terkenang dalam memori dan akan tertoreh dalam sejarah perjalanan hidupku. & Adik-adik Pondok Al Falah (dk Riyana, dk Evi, dk Uzy, dk ayyi’, dk sopy, dk Tutul, dk Gledis, dk Lukman, dk Sarep, dk Ozy, kg rohman, dk ihya, kg huda) canda, tawa kalian menjadi pelipur lelah dalam penulisan skripsi ini. & Seseorang yang telah mengisi hatiku yang selalu memotivasi & menyemangati terimakasih sudah mewarnai hari-hariku dengan penuh senyuman & Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu & Pembaca yang budiman
viii
ABSTRAK Mu’alimah, Umi. 2015. Analisis Pengaruh Faktor Motivasi, Lingkungan dan Pengetahuan Terhadap Minat Wirausaha Mahasiswa (Studi Kasus pada Koperasi Mahasiswa Tahun 2014). Skripsi, Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Program Studi Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga, Pembimbing: Dr.H. Agus Waluyo, M.Ag. Kata Kunci : Motivasi, Lingkungan, Pengetahuan, Minat Wirausaha. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat minat wirausaha mahasiswa STAIN Salatiga dan faktor apa saja yang mempengaruhi minat wirausaha mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk mengkonfirmasi data yang didapatkan di lapangan dengan teori yang ada. Objek penelitian yang digunakan adalah anggota aktif KOPMA FATAWA STAIN Salatiga yang jumlah populasinya 117 dan diambil sampel 54anggota. Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner, studi pustaka, dan wawancara. Data diolah menggunakan uji reliabilitas, validitas, dan asumsi klasik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV Analisis Faktor Motivasi, Lingkungan dan Pengetahuan berpengaruh pada minat wirausaha mahasiswa di KOPMA FATAWA STAIN Salatiga, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Tingkat minat wirausaha mahasiswa STAIN Salatiga menunjukkan minatnya yang tinggi dilihat dari variabel motiasi, lingkungan dan pengetahuan yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat wirausaha mahasiswa dan Variabel yang mempengaruhi minat wirausaha mahasiswa STAIN Salatiga ada tiga yaitu motivasi, lungkungan dan pengetahuan.
ix
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya min hadza ilaa yaumil qiyaamah Amiin Allahumma Amiin. Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan S1 pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Jurusan Syariah (PS S1), maka penulis membuat karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul “Analisis Faktor Motivasi, Lingkungan dan Pengetahuan Terhadap Minat Wirausaha Mahasiswa (studi kasus Pda Koperasi Mahasiswa FATAWA STAIN Salatiga)”. Terselesainya skripsi ini tidak semata-mata hasil dari jerih payah penulis sendiri melainkan banyak pihak yang terkait yang telah membantu baik moril maupun spiritual, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd Selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 2. Bapak Beny Ridwan, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Syariah. 3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah. 4. Bapak Dr. Agus Waluyo, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta mengorbankan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas skripsi ini. 5. Ibu Hikmah Endraswati,S.E, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah sabar dan banyak memberikan bimbingan dan pengarahan untuk menjadi yang terbaik. x
6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan dan bagian administrasi yang telah membantu proses penyusunan skripsi. 7. Ayahanda terkasih dan ibunda tercinta (Bpk Sholeh Mahfudz dan Ibu Tri Wiyati) yang telah tulus dan ikhlas mencurahkan segalanya demi penulis. 8. Bapak K.H. Zoemri RWS serta ibu Hj. Latifah selaku pengasuh PPTI Al Falah yang telah membina, mendidik, dan mencurahkan ilmunya serta doa kepada penulis selama studi di PONPES. 9. Kakak-kakak tercinta mas mudrik, mas hakim, mas rofi, mas alim, mbak nur, mbak kah, mbak lia, yang tiada henti mengingatkan agar terus semangat dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini. 10. Keluarga besar KOPMA FATAWA STAIN Salatiga yang telah memberikan ijin serta membantu penulis dalam melaksanakan penelitian. 11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 terlebih PS S1 A & B yang telah banyak membantu serta mengisi hari-hari dengan canda, duka, dan tawa. 12. Sahabat seperjuangan mb erma, mb indah, mb hanif, mb ulin, mb nely, mas arifin, muhammad imam fauzi, dek Syarif dan dek Abu Syamsuddin yang selalu mensupport penulis untuk tidak bosan-bosan berusaha lebih baik. 13. Sahabat tercinta Indra Siswanti, Indah Ziadatul Amaliyah, Nur Faizah, Anisa Indah Nurina yang selalu mendengarkar keluh kesah dan selalu membuatku tersenyum. 14. Teman-teman dan adik-adik PPTI Al Falah (dek evi, dek uzy, dek riyana, dek hajar, dek evi arfiyanti dan dek ida) suka duka kita hidup bersama. 15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu yang telah memberikan bantuan dan dorongan hingga selesainya penyusunan skripsi ini. Tiada balasan yang dapat penulis berikan kecuali do’a kepada Allah SWT, semoga amal sholeh Bapak, Ibu, teman-teman dan semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini diterima disisi Allah SWT dan mendapatkan balasan yang mulia disisi-Nya Amin.
xi
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN BERLOGO ...............................................................................
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
v
MOTTO ..........................................................................................................
vi
PERSEMBAHAN...........................................................................................
vii
ABSTRAK ......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................
x
DAFTAR ISI ...................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL...........................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................ xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah ................................................................
1
B. Rumusan Masalah .........................................................................
9
C. Tujuan Penelitian...........................................................................
10
D. Kegunaan Penelitian......................................................................
10
E. Sistematika Penulisan....................................................................
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori..............................................................................
13
A.1. Minat ....................................................................................
13
A.2. Kewirausahaan .....................................................................
15
A.3. Minat Berwirausaha .............................................................
17
A.4. Keberhasilan Diri Dalam Berwirausaha ...............................
18
A.5. Karakteristik Kewirausahaan ...............................................
26
A.6. Jenis-jenis Badan Usaha .......................................................
29
A.7. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha ......
31
xiii
B. Telaah Pustaka...............................................................................
36
C. Kerangka Penelitian ......................................................................
38
D. Hipotesis ........................................................................................
41
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..............................................................................
43
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................................
43
C. Populasi dan Sampel .....................................................................
43
D. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................
45
E. Jenis dan Sumber Data ..................................................................
46
F. Skala Pengukuran ..........................................................................
47
G. Definisi Operasional Variabel .......................................................
48
H. Instrumen Penelitian......................................................................
51
I.
Uji Instrumen Penelitian................................................................
51
J.
Alat Analisis ..................................................................................
53
BAB IV ANALISIS PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian ...........................................................
54
A.1 Profil KOPMA FATAWA STAIN Salatiga .........................
54
A.2 Sejarah dan letak KOPMA FATAWA STAIN Salatiga ......
56
A.3 Struktur Organisasi KOPMA FATAWA STAIN Salatiga...
58
A.4 Visi dan Misi KOPMA FATAWA STAIN Salatiga ............
59
A.5 Job Description .....................................................................
60
A.6 Landasan Hukum dan Azaz KOPMA STAIN .....................
65
A.7 Peran Serta KOPMA FATAWA STAIN Salatiga ...............
66
A.8 Dinamika Keanggotaan ........................................................
67
A.9 Dinamika Usaha KOPMA ....................................................
69
A.10 Identitas Responden .............................................................
70
B. Analisis Data B.1 Uji Reliabilitas ......................................................................
70
B.2 Uji Validitas..........................................................................
71
B.3 Uji Statistik ...........................................................................
73
xiv
B.4 Uji Asumsi Klasik ................................................................
77
a. Uji Multikolinearitas .........................................................
77
b. Uji Heteroscedasticity .......................................................
79
c. Uji Normalitas ...................................................................
80
d. Uji Norma Plot ..................................................................
82
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................
86
B. Saran ..............................................................................................
86
C. Penutup ..........................................................................................
87
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Penemuan Research GAP Penelitian ..............................................
8
Tabel 4.1 Identitas Responden .........................................................................
70
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas .................................................................................
71
Tabel 4.3 Uji Validitas .....................................................................................
72
Tabel 4.4 Uji Silmutan .....................................................................................
73
Tabel 4.5 Model Summery...............................................................................
74
Tabel 4.6 Anova ...............................................................................................
74
Tabel 4.7 Coefficients ......................................................................................
78
Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas .......................................................................
78
Tabel 4.9 Coefficients Correlation ..................................................................
78
xvi
DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Uji Heteroscedasticity ..................................................................
80
Gambar 4.2 Uji Normalitas ..............................................................................
81
Gambar 4.3 Uji Normal Plot ............................................................................
82
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak masyarakat yang sulit menemukan lapangan pekerjaan. Banyak sarjana yang hanya menjadi pengangguran, akibatnya pendidikan yang dulunya diagung-agungkan justru sekarang malah terlihat disepelekan. Banyaknya lulusan perguruan tinggi yang sulit memperoleh pekerjaan, akan terus menambah panjangnya angka pengangguran di negara kita. Keterbatasan tempat bekerja di satu pihak, dan sangat banyaknya angkatan kerja di lain pihak, mengakibatkan persaingan yang makin ketat di antara para pencari kerja. Peluang memperoleh pekerjaan yang layak pun semakin sempit. Akibatnya, banyak lulusan perguruan tinggi bekerja asal bekerja dan tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya. Islam sangat menganjurkanumatnyauntuk bekerja. Hal ini mempunyai
arti
bahwa
kita
sebagai
manusia
harus
berusaha
merealisasikan fungsi kehambaan kita kepada Allah, mengangkatharga diri kita sebagai manusia, meningkatkan tarafhidup dan memberimanfaat kepada sesama. Dengantertanamnya kesadaran ini, seorangmuslim akan berusaha
mengisi
setiap
waktunya
dengan
aktivitas
yang
bermanfaat.Bekerja adalah segala aktivitas yang memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun rohani, dan di dalam
1
2
mencapai tujuannya tersebut haruslah dilakukan dengan kesungguhan agar prestasi optimal tercapai. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah At Taubah ayat 105:
Artinya: “Orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar” (At Taubah 105).
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh wirausahawan karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasannya. Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997 membuat kondisi ketenaga kerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak itu,pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak pernah mencapai 7 hingga 8 persen. Padahal, masalah pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi ada, otomatis
3
penyerapan tenaga kerja juga ada. Setiap pertumbuhan ekonomi satu persen, tenaga kerja yang bisa terserap bisa mencapai 400 ribu orang. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 3-4 persen, tentunya hanya akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja mencapai rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa pencari kerja yang tidak memperoleh pekerjaan dan menimbulkan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah. Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding
dengan
jumlah
lapangan
pekerjaan
yang
mampu
menyerapnya. Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerjayang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran
dan
kesejahteraan.
Pengangguran
yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk
4
terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNPdan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah penganggur yang besar, pendapatan yang relative rendah dan kurang merata. Sebaliknya
pengangguran dan
setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada,menjadi beban keluarga dan masyarakat,
sumber
utama
kemiskinan,
dapat
mendorong
peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang. Indonesia masuk posisi 5 besar negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia berada di nomor 4 bersaing dengan Brasil di posisi ke-5. Jumlah penduduk di dunia 7,2 miliar jiwa dan Indonesia dengan jumlah penduduk 253.609.643 jiwa. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang banyak itu, tidak menuntut kemungkinan akan semakin banyak pula permasalahan yang ditimbulkannya, salah satu permasalahan
5
tersebut adalah menyempitnya lapangan pekerjaan, yang mengakibatkan jumlah pengangguran yang meningkat. Pengangguran yang merajalela di Indonesia seharusnya memicu pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan yang banyak juga. Dengan banyaknya pengangguran yang berada di Indonesia kewirausahaan sangat diperlukan di negara berkembang ini. Peran penting kewirausahaan dalam pembangunan perekonomian bertujuan untuk membangun sebuah usaha yang mandiri serta mempunyai peluang yang besar, diperlukan tenaga ahli yang bisa membuat usaha tersebut maju dan berkembang. Tenaga ahli inilah yang merancang tentang bagaimana memulai usaha yang baik, serta bagaimana usaha tersebut mempunyai nilai jual yang tinggi. Sebuah usaha bukan hanya dilihat dari bentuknya semata, tapi juga tentang siapa yang mendirikan dan siapa pula yang berada dibelakang usaha tersebut itu yang menjadi salah satu faktor yang sangat penting menjalankan sebuah usaha. Kewirausahaan mempunyai peran yang besar dalam perekonmian nasional seperti (http://www.bimbie.com./kewirausahaan.htm/) : a.
Wirausaha adalah cara untuk mengurangi pengangguran, dengan membuka usaha kita tidak akan bekerja sendiri dalam mengembangkan usahanya. Kita akan membutuhkan orang-orang yang akan membantu dalam menjalankan kegiatannya seperti penjual makanan siap saji mereka embutuhkan karyawan untuk memasak, menyajikan makanan dan juga mengatur keuangan.
6
Artinya, usaha yang dijalankannya akan menyerap banyak tenaga kerja, hal ini akan memberikan kontribusi yang baik dalam perekonomian di negara kita. Artinya, usaha yang dijalankannya akan menyerap banyak tenaga kerja, hal ini akan memberikan kontribusi yang baik dalam pengembangan perekonomian di negara kita. b.
Menciptakan lapangan kerja, dengan kita membuka usaha kita akan
membutuhkan
orang
yang
akan
membantu
dalam
dengan
kita
menjalankan kegiatan usaha kita. c.
Meningkatkan
pendapatan
mempekerjakan
orang lain
masyarakat, kita
membantu
meningkatkan
pendapatannya. d.
Mengkombinasikan faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)secara umum dengan mengkombinasikan faktor-faktor diatas kita bisa meningkatkan sumber daya manusia.
e.
Meningkatkan
produktivitas
nasional
untuk
meningkatkan
produksi yang dihasilkan suatu negara sumber kekayaan dan juga faktor manusia lebih baik karena saat produktivitas meningkat maka kesempatan kerja tercipta dan kualifikasi angkatan kerja relatif sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Kewirausahaan adalah gabungan dari kreativitas, inovasi, dan kebenaran menghadapi risiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru. Kreativitas adalah
7
berpikir sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah melakukan sesuatu yang baru. Secara etimologi, kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup (Caarson, 2008). Sedangkan menurut Saban Echdar kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha dan kemampuan menciptakan itu membutuhkan adanya kreativitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya, dimana kreatifitas dan inovasi tersebut pada akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak. Setiap pikiran, langkah, dan tindakannya adalah bisnis, bahkan mimpi seorang wirausahawan sudah merupakan ide untuk berkreasi dalam menemukan dan menciptakan bisnis-bisnis baru. Dalam pembahasan faktor-faktor yang mendorong mahasiswa terhadap minat berwirausaha, saat ini menjadi semakin penting untuk diteliti, hal ini didasarkan pada adanya penelitian sejenis yang dilakukan mengenai bagaimana pengaruh faktor-faktor yang mendorong mahasiswa terhadap minat berwirausaha. Dian Arini (2011) menyatakan bahwa variabel pengetahuaan kewirausahaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Lingkungan dan motivasi juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha yang diteliti oleh Singgih Purnomo (2013) dan Mega Yunina Sari (2012).
8
Akan tetapi, yang lebih menarik lagi untuk diteliti lebih lanjut adalah menurut Muhammad Muzakki (2014) pengalaman kewirausahaan dan
lingkungan
keluarga
berpengaruh
negatif
terhadap
minat
berwirausaha dan juga menurut Tuskeroh (2013) motivasi berpengaruh negatif terhdap minat berwirausaha. Adanya perbedaan-perbedaan hasil penelitian tersebut akan sajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 1.1 PenemuanResearchGapPenelitian Isu
Penulis
Hasil
Pengetahuaan
Dian Arini (2011)
Pengetahuan
kewirausahaan
terhadap
kewirausahaan memiliki
minat berwirausaha
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha Muhammad
Muzakka Pengetahuan
(2014)
kewirausahaan berpengaruh terhadap
negatif minat
berwirausaha. Lingkungan
terhadap Singgih Purnomo (2013)
minat kewirausahaan
Faktor
lingkungan
mempunyai faktor positif
9
dan signifikan terhadap minat berwirausaha Muhammad
Muzakki Faktor
(2014)
Lingkungan
Keluarga
mempunyai
pengaruh
negatif
terhadap
minat
berwirausaha Motivasi terhadap minat Mega Yunina Sari (2012)
Motivasi
berwirausaha
pengaruf
mempunyai positif
dan
signifikan terhadap minat berwirausaha Tuskeroh (2013)
Motivasi
mempunyai
pengaruh
negatif
terhadap
minat
berwirausaha Dari uraian latar belakang masalah yang dijelaskan diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Faktor Motivasi,
Lingkungan,
dan
Pengetahuan
Terhadap
Minat
Wiruasaha Mahasiswa (Studi Kasus Pada Koperasi Mahasiswa STAIN Salatiga Tahun 2014).
10
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
Bagaimana tingkat minat wirausaha di kalangan mahasiswa STAIN Salatiga?
2.
Apa saja faktor-faktor yang mendorong minat mahasiswa STAIN Salatiga untuk berwirausaha?
C.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui tingkat minat wirausaa mahasiswa STAIN Salatiga.
2.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong minat mahasiswa STAIN Salatiga untuk berwirausaha.
D.
Kegunaan Penelitian a.
Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan yang lebih luas lagi tentang kewirausahaan dalam mempengaruhi minat wirausaha, serta untuk mengembangkan kreatifitas penulis dalam mengembangkan ilmu yang telah didapat .
b.
Bagi STAIN Salatiga Penelitian
bermanfaat
untukmenyediakan
informasi
danreferensi sebagai bahan acuan bagi mahasiswa untukmelakukan penelitian selanjutnya.
11
c.
Bagi KOPMA FATAWA STAIN Salatiga Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai
dunia
kewirausahaan
terutama
faktor-faktor
yang
mendorong mahasiswa anggota kopma untuk berwirausaha. E.
Sistematika Penulisan Untuk memahami penelitian ini, maka penulis menyajikan isi pembahasan sesuai dari urutan bab I sampai bab V secara umum sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, bab ini berisi Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Kajian Pustaka, bab ini berisi tentang telaah pustaka yaitu jabaran tentang penelitian terdahulu, landasan teori yang berisi deskripsi mengenai variabel dan hubungan antar variabel, kerangka penelitian, dan hipotesis penelitian. BAB III Metodologi Penelitian, berisi tentang metode penelitian yaitu jenis dan sumber data, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, skala pengukuran, instrumen penelitian, definisi konsep dan operasional, uji instrumen penelitian dan alat analisis. BAB IV Pembahasan, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yaitu gambaran umum mengenai objek penelitian,
12
karakteristik responden, diskripsi data penelitian, hasil dari pengujian uji validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik yang meliputi uji multikolinieritas,
autokorelasi,
uji
heterokedastisitas
dan
uji
normalitas,pengujian hipotesis yang meliputi uji silmutan (uji F), uji koefisien determinasi (R2) dan uji parsial (uji T). BAB V Penutup, merupakan bagian akhir penelitian yangberisi penutup yaitukesimpulan dari keseluruhan penelitian , saran dan penutup.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Kerangka Teori A.1 Minat Menurut
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia,
minat
adalah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah dan keinginan. Pada akhir masa remaja, minat pada karir seringkali menjadi sumber pikiran. Seperti yang diterangkan Thomas bahwa pada saat itu remaja belajar membedakan antara pilihan pekerjaan yang lebih disukai dan pekerjaan yang dicita-citakan. Remaja yang lebih tua mulai memikirkan apa yang akan dilakukan dan apa yang mampu dilakukan. Semakin individu tersebut membicarakan berbagai jenis pekerjaan, semakin pribadi itu yakin mengenai apa yang akan dilakukan. Individu tersebut juga berusaha mendekati masalah karir dengan sikap yang lebih praktis dan lebih realistis dibandingkan dengan ketika individu tersebut pada usia yang lebih muda (Hurloc, 1999:214). Minat menurut Djaali adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh, minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan atau diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya (Djaali, 2007: 121). Menurut Slamento bahwa suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu 13
14
hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa memiliki minat terhadap suatu objek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian lebih besar terhadap subjek tertentu (Slamento, 2003:180). Untuk lebih memahami arti dari minat itu, maka para ahli psikologi menguraikannya sebagai berikut : (Hurlock, 1991:12) 1.
Minat adalah sikap yang membuat seseorang senang akn objek, situasi atau ide-ide tertentu dan hal ini kemudian diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari obyek atau aktivitas yang disenanginya itu. Minat adalah motif yang menunjukkan arah perhatian individu kepada obyek yang menarik serta menyenangkan. Apabila individu berminat terhadap obyek atau aktivitas tertentu maka ia akan cenderung untuk berhubungan lebih aktif dengan obyek atau aktivitas tersebut.
2.
Minat merupakan suatu perasaan pada suatu benda atau situasi dan perasaan suka ini kemudian dimanifestikan dalam bentuk reaksi yang nyata atau dapat berupa angan-angan saja. Perasaan ini tidak dapat diukur dan ditentukan secara obyektif, tetapi hanya dapat diketahui dari pertanyaan-pertanyaan subyek itu sendiri. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat itu semakin
besar rasa ketertarikannya maka semakin besar pula minat seseorang dan apabila seseorang itu menaruh minat yang besar kepada obyek atau
15
aktivitas
maka
seseorang
tersebut
akan
menyukai
dan
sering
berhubungan dengan suatu obyek ataupun aktivitas tersebut. Apabila suatu aktivitas merupakan suatu aktivitas yang diminati oleh seseorang, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas itu akan dijadikan dengan perasaan senang, sungguh-sungguh dan memperoleh suatu hasil akhir yang baik. A.2 Kewirausahaan Dalam kehidupan sehari-hari sering kita saksikan atau alami sendiri berbagai aktivitas sebagai berikut: Seorang atau sekelompok orang mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli suatu barang, kemudian barang tersebut dipajang disuatu lokasi tertentu untuk dijual kembali kepada konsumennya. Atau seseorang membeli sejumlah barang, kemudian diolah atau diproses lalu disajikan dalam bentuk makanan di suatu lokasi untuk dinikmati konsumennya. Atau seeorang membeli sejumlah barang, kemudian diolah atau diproses lalu disajikan dalam bentuk makanan dalam bentuk makan disuatu lokasi untuk dinikmati konsumennya. Atau seseorang membeli berbagai bahan baku, diolah dan diproses menjadi barang tertentu kemudian diperjualbelikan ke berbagai daerah yang membutuhkan. Atau seseorang membuka suatu usaha jasa, dan menunggu kedatangan konsumen yang membutuhkan pelayanan dengan balas jasa tertentu. Kemudian, pada sore hari atau suatu waktu atau periode tertentu mereka mulai menghitung jumlah uang yang masuk. Dari perhitungan ini ada kelebihan dan ada kekurangan. Jika uang yang masuk lebih besar daripada yang keluar, mereka menyebutnya sebagai
16
keuntungan. Namun jika yang terjadi sebaliknya, mereka menyebutnya sebagai kerugian (Kasmir, 2010:15). Jhon J.Kao (1993) mendefinisikan kewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis, manajemen pengembalian risiko yang tepat, dan melalui keterampilan komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, uang, dan bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik. Caarson merupakan
and
Cromie
gabungan
dari
(2008)
menyatakan
kreativitas,
inovasi,
Kewirausahaan dan
kebenaran
menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru. Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah bertindak melakukan sesuatu yang baru. Secara etimologi, kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan dalam berfikir kreatif dn berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup. Roymond W.Y Kao (1995) menyebut kewirausahaan sebagai suatu proses yakni proses penciptaan sesutu yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi). Tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat. Sedangkan wirausaha mengacu pada orang
yang
melaksanakan proses penciptaan kesejahteraan/ kekayaan dan nilai
17
tambah, melalui penelusuran dan penetasan gagasan, memadukan sumber daya dan merealisasikan gagasan tersebut menjadi kenyataan. Dengan kata lain, seorang wirausaha adalah orang yang mampu meretas gagasan menjadi realitas. Dari pengertian-pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan
kegiatan
usaha
dan
kemampuan
menciptakan
itu
membutuhkan adanya kreativitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya, dimana kreativitas dan inovasi tersebut pada akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak. Setiap pikiran, langkah dan tindakannya adalah binis, bahkan mimpi seorang wirausahawan sudah merupakan ide untuk berkreasi dalam menemukan dan menciptakan bisnis-bisnis baru (Saban, 2013:20). A.3 Minat Berwirausaha Setelah diketahui pengertian antara minat dan wirausaha dapat disimpulkan bahwa minat berwirausaha adalah perasaan menyukai sesuatu
yang kemudian ia ingin lebih mengetahui dan akan
membuktikannya dengan melakukan kegiatan untuk meningkatkan hasil karyanya (meningkatkan penghasilan) dan medorong individu untuk memusatkan perhatiannya, serta mempunyai perasaan senang dan mempunyai keinginan untuk terlibat dalam kegiatan pengambilan resiko untuk menjalankan bisnis atau usaha sendiri dengan memanfaatkan
18
peluang-peluang bisnis yang ada untuk menciptakan bisnis baru dengan pendekatan inovatif. Minat wirausaha tidaklah dimiliki begitu saja, melainkan dapat dipupuk dan dikembangkan (Egga, 2010). A.4 Keberhasilan Diri dalam Berwirausaha Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna di dunia ini karena diberikan akal untuk berfikir dan pengelolaan hawa nafsu yang dibarengi bersamaan terlahirnya manusia. Dikarenakan pemberian akal oleh Tuhanlah yang menyebabkan manusia terangkat derajatnya, kiranya berbeda dengan para bintang yang tidak mempunyai akal sehingga bertindak semaunya sendiri, meskipun sebagus dan sehebat apapun binatang itu
makhluk hidup yang tidak berakal. Disinilah letak
perbedaan manusia dengan makhluk lainnya sehingga makhluk dikatakan sebagai makhluk yang paling sempurna seperti apa yang dikatakan oleh Tuhan dalam kitab suci-Nya. Terlahir sebagai makhluk yang sempurna di dunia ini mempunyai hak yang sama dalam hidup tak terkecuali hak untuk sukses. Tuhan telah memberikan berbagai macam potensi dan alat bantu berupa akal untuk dapat berfikir dan menentukan masa depannya. Setiap manusia berhak untuk sukses dan mempunyai kesempatan yang sama akan tetapi tergantung pada diri sendiri dan pilihan hidup yang ia jalani. Kesuksesan adalah impian setiap manusia yang bernyawa, akan tetapi kesuksesan hanya milik kaum minoritas saja, yaitu kaum yang tidak berhenti berjuang dan terus berusaha untuk mewujudkan apa yang
19
di cita-citakannya. Akan tetapi yakinlah bahwa setiap orng mempunyai kesempatan yang sama untuk menuai sukses, semua itu mungkin jika kita benar-benar memperjuangkannya, karena tiada yang tidak mungkin di dunia ini. Ingatlah satu detik yang kita lewati tidak akan pernah anda alami lagi, yang artinya tanpa anda sadari bahwa anda telah kehilangan waktu yan anda punya dengan sia-sia. Abraham Lincoln, Presiden ke-16 Amerika Serikat, berkata: “Jika saya punya waktu delapan jam untuk menebang pohon, maka saya akan habiskan enam jam untuk mengasah kampak saya”. Kerja keras tanpa perencanaan yang matang dan kurang pandai melihat peluang memungkinkan kesuksesan akan tertunda. Rencana yang matang tanpatindakan nyata juga akan sia-sia. George Patton, Jenderal AS semasa Perang Dunia II mengatakan “Rencana yang baik dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh hari ini adalah lebih baik dari pada rencana sempurna yang akan baru dilaksanaka besok. Untuk menyongsong gelar sukses sangat perlu memperhatikan konsep-konsep pribadi sukses yang telah dijalankan oleh orang-orang sukses di dunia dalam perjalanannya menggapai kesuksesan bahkan hingga saat ini masih terus dijalankan mengingat pentingnya tindakan tersebut. Adapun pribadi sukses harus memiliki konsep sebagai berikut (Prio, 2013:36):
20
1. Mempunyai paradigma menggaji bukan digaji. Paradigma mencari kerja harusnya segera direvolusikan menjadi menciptakan pekerjaan. Ketika paradigma yang demikian ini tidak dirubah, maka hasilnya negara Indonesia akan menjadi Negara penghasil tenaga kerja belaka, sehingga tidak menghasilkan pencipta lapangan pekerjaan. Negara yang maju adalah negara yang mensyaratkan mampu untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri, sehingga ketergantungan untuk meginduk kepada orang lain akan terminimalisir. Contohnya negara Jepang yang dulunya negara miskin sekarang menjadi negara yang jaya karena mereka mau bangkit meskipun sumber daya alam yang terbatas. Kebiasaan mencari pekerjaan hendaknya segera dirubah mulai dari sekarang sebelum semuanya akan menjadi lebih parah lagi. Di Indonesia, jika kita hanya mengandalkan pemerintah saja, rasanya tidak akan menjamin perubahan terhadap bangsa ini, lihat saja pada kenyataannya
para
wakil-wakil
rakyat
hanya
mempeributkan
permasalahan politik untuk kepentingan mereka sendiri, bahkan sampai buku hantam segala. 2. Kreatif dan Produktif. Jiwa Kreatif adalah sebagai kunci utama dalam menggapai sebuah kesuksesan, hal ini dikarenakan ketika seseorang memiliki jiwa kreatif maka sudah barang tentu ia akan terus untuk berkarya. Kreatifitas seseorang sangatlah dibutuhkan dalam dunia usaha dikarenakan
21
semakin meningkatnya persaingan dari berbagai bidang usaha yang menuntut kekreatifan dari seseorang agar mampu terus bersaing dengan yang lainnya. Berjiwa kreatif saja belum cukup, hal ini dikarenakan jika tanpa sebuah implementasi dari gagasan-gagasannya yang kreatif maka hasilnya adalah nol. Sebuah perusahaan besar tidak akan mengalami kemajuan mana kala perusahaan tersebut tidak produktif dalam meneruskan karya-karya/produk barunya yang lebih baik lagi. Sebuah perusahaan akan tetap
eksis atau tidaknya
ditentukan oleh
konsumennya, jika konsumennya semakin meningkat maka tentunya bagjet yang di dapatkan akan mengalami peningkatan dan juga sebaliknya. Kebanyakan orang umumnya kurang diberikan pendidikan dan asuhan untuk berfikir dan bertindak kreatif, justru banyak berteori dengan mengkritisi belaka. Kritis memang bagus, akan tetapi apa jadinya ketika hanya kritis belaka tanpa berfikir bagaimana cara menyelesaikan permasalahan. Berfikir kritis tanpa adanya sebuah tindakan maka sudah barang tentu tidak akan menuai kesuksesan, justru akan terkungkung pada lembah keterpurukan belaka. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, maka perlu adanya perubahan pola pikir dalam dunia pendidikan yang tujuannya untuk menumbuhkan daya cipta dan daya kreatif dari para masyarakat. Maka perlu adanya pendidikan melalui wirakarya atau kemandirian bahkan pelatihan-
22
pelatihan tentang skill sebagai upaya penunjang dalam mengurangi kehidupan mereka. 3. Proffesional Dalam Bekerja. Profesional artinya mampu menempatkan dirinya sesuai dengan tempatnya dan mampu untuk mengerjakan tugas dengan baik, efektif, dan efisien. Ketika seseorang mempunyai sikap profesional maka usaha yang akan dijalaninya akan menjadi baik, dibandingkan dengan orang yang mementingkan egonya saja, tidak mendengarkan pendapat orang lain. 4. Berfikir Positif Berfikir positif adalah awal dari lahirnya sikap optimis, begiti juga sebaliknya. Ketika seseorang telah berfikir positif dan tidak berfikiran negatif dalam menjalankan usahanya maka akan muncul yang disebut kepercayaan diri dari dalam dirinya yang akan menjadikan kekuatan dirinya dalam menjalankan usahanya dan sebagai alasan mengapa dirinya bertahan disaat yang lain menyerah. Yang harus diperhatikan seorang interpreneur adalah dia harus berani untuk merealisasikan gagasannya, artinya berani untuk malakukan tindakan dan keputusan dalam usahanya, ketika seseorang berani dan siap menanggung resiko maka hasilnya ia akan mendapat dua jawaban yaitu berhasil atau tidak.
23
5. Sistem “ATM” ATM yang ini beda dengan ATM yang dikenal dalam perbankan tapi ATM ini kepanjangan dari Amati Tiru dan Modifikasi. ATM adalah suatu cara yang mana orang bisa sukses denga 3 jurus diatas. Dalam konsep system “ATM” ini mempunyai pengertian bahwa seorang wirausaha harus menerapkan system A = Amati, T = Tiru, M = Modifikasi agar bisnis anda dapat menuai keuntungan dan incom dengan badget yang tinggi. Bagi para pemula sebaiknya memulai bisnis dengan system A terlebih daulu dengan mengamati dan observasi segmentasi pasar. Dan dilanjutkan dengan konsep T yaitu meniru konsep dan gagaan orang lain dalam bisnis. Mengunjungi tenpat-tempat yang custumernya banyak dan mempelajari keunggula-keunggulan tempat tersebut. Keunggulan yang didapat digabungkan menjadi satu sebagai perwujudan system M yaitu modivikasi untuk mendapatkan bisnis yang relevan dan digandrungi oleh para costumer. 6. Berani Mengambil Keputusan. Menjadi seorang wirausaha harus mempunyai mental yang tegar agar tidak mengalami penyakit jantung ketika ia menuai kegagalan pada kesalahan pengambilan keputusan. Untuk dapat meminimalisir terjadi resiko kegagalan, maka seharusnya seorang wirausaha harus mempertimbangkan keputusannya melalui perencanaan dan strategi yang pas bila diterapkan, tidak bermain spekulasi semata. Mengatur
24
stategi dan perencanaan bisnis memang harus dilakukan, akan tetapi bukan berarti semuannya hanya berhenti karena rebut dalam pengaturan strategi dan perencanaan yang tidak selesai-selesai. Melainkan
berencana
dan
berstrategi
selanjutnya
segera
diimplementasikan. 7. Mampu Mencari & Menemukan Peluang Usaha. Kesempatan adalah faktor yang berpengaruh besar kepada seseorang
untuk
menggapai
kesuksesan,
karena
kesempatan
merupakan power yang dimiliki seseorang sebagai jalan untuk menuju kesuksesan. Kesempatan atau sebuah peluang datang kepada kita tak bisa di tebak, untuk itu sudah seharusnya kita jeli dan cermat terhadap peluang yang ada. Jika kita telah mengerti dan paham akan adannya peluang di hadapan kita, sudah seharusnya peluang itu segera kita tangkap dan segera melakukan tindakan untuk dapat menunjang apa yang dibutuhkan untuk menunjang apa yang di inginkan. Banyak orang yang pandai yang bergelar pendidikan tinggi, dan banyak pula orang-orang yang bergelimpangan harta, akan tetapi tidak sukses dalam usahanya dikarenakan mereka tidak pandai menangkap peluang, sehingga usaha mereka menuai kegagalan yang diakibatkan karena mereka tidak tahu situasi dan kondisi dunia usaha saat itu, sehingga pasar menolak usahanya.
25
8. Menciptakan Nilai Tambah. Nilai Tambah adalah stimulasi perbaikan dalam sebuah bisnis, karena semakin banyak nilai-nilai positif yang bertambah, maka semakin baik pula bisnis tersebut. Nilai tambah tersebut bermacam-macam, ada perbaikan kualitas bisnis, finansial, relasi, networking, pertambahan costumer, pengalaman bisnis, dan lain sebagainya. Seorang wirausaha harus mampu menciptakan nilai tambah yang lebih dibandingkan dengan orang lain, hal ini dimaksudkan untuk memenangkan persaingan dalam dunia bisnis. Ketika seorang wirausaha menciptakan nilai tambah pada bisnisnya, maka yang akan terjadi bukan seorang wirausaha yang mencari cotumer melainkan custumer yang mencari seorang wirausaha. 9. Jemput Bola Maksud dari menjemput bola disini adalah menjemput peluang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pada era modern ini dimana semakin banyaknya persaingan usaha yang disebabkan dengan kemajuannya teknologi yang semakin hari semakin berkembang lebih baik lagi, sehingga sekarang ini manusia dimanjakan dengan adanya teknologi yang telah membantu sebagai kebutuhan hidup seseorang. Hal yang demikianlah yang menyebabkan kebanyakan orang ingin dimanjakan, dan jika anda membuka usaha maka manjakanlah seseorang dengan metode yang anda anggap efektif dan efisien.
26
10. Bertindak Sebelum Diminta. Konsep bertindak sebelum bertindak adalah bahwasannya kejelian dan tanggap terhadap permasalahan dan peluang yang ada harus tertanam dalam jiwa seseorang yang ingin menuai kesuksesan dalam usahanya. A.5 Karakteristik Kewirausahaan Maskur W (1994) dalam bukunya “Kewirausahaan” mengatakan bahwa
seorang
wirausaha
harus
kewirausahaaan
sebagai
bekal
merealisasikan
konsep
kewirausahaan.
mempunyai
seorang
karakteristik
entrepreuneur Adapun
dalam
karakteristik
kewirausahaan tersebut adalah sebagai berikut: 1
Keinginan untuk berpartisipasi
2
Keinginan untuk bertanggung jawab
3
Preferensi kepada resiko menengah
4
Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5
Rangsangan untuk umpan balik
6
Aktivitas Energik
7
Orientasi ke masa depan
8
Ketrampilan dalam pengorganisasian
9
Sikap terhadap uang Disisi lain dunia entrepreuneur juga memiliki jenis kewirausahaan
seperti yang dituturkan oleh Williamsong (1961)
27
1
Innovating Entrepreneurship Bereksperimentasi
secara
agresif,
trampil
mempratekkan
transformasi-transformasi atraktif. 2
Imitative Entrepreneurship Meniru inovasi yang berhasil dari para innovating Entrepreneur.
3
Fabian Entrepreneurship Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan.
4
Drone Entrepreneurship Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang –peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersebut akan mengakibatkan mereka merugi dibandingkan dengan produsen lain. Menjadi seorang entrepreneur juga tidak hanya bermodal nekat
belaka, melainkan butuh sebuah bekal yang dapat menunjang dalam pelaksanaan. Bekal tersebut salah satunya adalah sebuah kopetensi berwirausaha. Berkaitan dengan hal kopentensi wirausaha Dan & Brandstreet bussiness Credit Service (1993:1) mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki para entrepreneur adalah sebagai berikut:
28
1)
Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan
dilakukan. Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan. 2)
Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasardasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalkan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan,
memprediksi,
mengadministrasikan,
dan
membukukan kegiatan-kegiatan uaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti mamahami kiat, cara, proses, dan pengelolaan semua sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien. 3)
Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif, yang sungguhsungguh dan tidak stengah hati.
4)
Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.
5)
Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan / mengelola keuangan, secara efektif dan efisien, mencari sumber
29
dana dan menggunakannya secara tepat, dan mengandalkannya secara akurat. 6)
Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.
7)
Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan / memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
8)
Statisfyang customer by providing high quality product, yaitu member kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.
9)
Knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat), dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik terhadap dirinyadan terhadap pesaing.
10)
Copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan/ pedoman yang jelas tersurat, tidak tersirat.
A.6 Jenis-jenis badan usaha Badan usaha adalah payung hukum yang membawahi usaha yang akan dijalankan. Payung hukum ini penting agar perusahaan tidak melanggar hukum dalam menjalankan aktivitasnya, artinya di mata
30
hukum perusahaan yang dijalankan sah. Jika suatu hari terdapat tuntutan hkum, usaha tersebut dapat dilindungi. Di Indonesia terdapat beberapa jenis badan hukum yang dapat dipilih. Masing-masing badan hukum yang dapat dipilih. Masing-masing badan hukum memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun badan hukum yang ada adalah sebagai berikut(kasmir, 2010:42): 1)
Perseorangan Perusahaan Perseorangan merupakan usaha milik pribadi. Artinya modal
dimiliki
oleh
perorangan.
Pendirian
perusahaan
perseorangan sangatlah sederhana, tidak memerlukan persyaratan khusus dan relatif tidak memerlukan modal besar. 2)
Firma (Fa) Firma adalah peruahaan yang pendirinnya dilakukan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Pendiri Firma dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama melalui akte notaris resmi dan kedua akte di bawah tangan
3)
Perseroan Komanditer (CV) Perseroan Komanditer merupakan persekutuan yang didirikan atas dasar kepercayaan. Perusahaan ini dijalankan oleh seorang sekutu aktif dan bertanggung jawab atas semua resiko atau kewajiban kepada pihak ketiga. Tanggung jawab ini juga sampai pada penggunaan harta pribadi apabila harta perusahaan tidak cukup menutupi kewajibannya.
31
4)
Koperasi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotaan beberapa orang. Artinya koperasi merupakan kumpulan orang yang secara bersamasama melakukan usaha. Badan hukum koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi. Koperasi dianggap sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan.
5)
Yayasan Yayasan merupakan badan usaha yang tidak bertujuan mencari keuntungan, tetapi lebih menekankan usahanya pada tujuan sosial. Modal yayasan diperoleh dari sumbangan, wakaf, hibah, atau sumbangan lainnya. Yayasan memiiki dewan pengurus yang mengurusi kegiatan yayasan tesebut.
6)
Perseroan Terbatas (PT) Pereroan Terbatas atau yang lebih dikenal dengan PT adalah badan hukum yang memiliki tanggung jawab terbatas. Terbatas artinya terbatas tanggung jawabnya hanya sebatas modal yang disetorkan. Perusahaan jenis ini paling banyak digunakan dan dimintai oleh para pengusaha, terutama untuk usaha yang memiliki modal dan kepastian besar serta jangkauan luas.
A.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Berwirausaha Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha berasal dari internal dan eksternal (Suryana, 2006). Dari pernyataan tersebut, dalam penelitian ini mencoba menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
32
minat berwirausaha untuk segi internal yaitu keluarga dan segi eksternal yaitu lingkungan. Hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya bahwa latar belakang keluarga dan pengaruh atau dorongan sosial lingkungan berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa (Suharti & Shine, 2011). Selain itu dengan memperhatikan data dari Badan Pusat Statistik, kedua faktor tersebut ditambahkan dengan faktor pendidikan. Karena apabila seseorang yang memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi seharusnya lebih memperoleh pengetahuan yang lebih banyak sehingga lebih mudah dalam belajar wirausaha. Menurut Yati Suhartini (2011) minat seseorang terhadap suatu objek diawali dari perhatian seseorang terhadap objek tersebut. Minat merupakan sesuatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha, maka minat perlu ditumbuh kembangkan pada diri setiap mahasiswa. Minat tidak dbawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 1. Faktor Intrinsik, adalah faktor-faktor yang dimbul karena pengaruh rangsangan dari dalam diri individu itu sendiri. 1)
Pendapatan, adalah pengasilan yang diperoleh seseorang baik berupa uang maupun barang. Berwiraswasta dapat memberikan pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Keinginan untuk memperoleh pendapatan itulah yang dapat menimbulkan minatnya untuk berwirausaha.
33
2)
Harga Diri. Berwiraswasta digunakan untuk meningkatkan harga diri seseorang, karena dengan usaha tersebut seseorang akan memperoleh popularitas, menjaga gengsi, dan menghindari ketergantungannya terhadap orang lain.
3)
Perasaan Senang.
2. Faktor Ekstrensik, adalah faktor-faktor yang mempengaruhi individu karena pengaruh rangsangan dari luar. 1)
Lingkungan Keluarga, adalah kelompok masyarakat terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan anggota keluarga yang lain. Keluarga melupakan peletak dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, disinilah yang memberikan pengaruh awal tehadap terbentunya kepribadian. Rasa tanggung jawab dan kreatifitas dapat ditumbuhkan sedini mungkin sejak anak mulai berinteraksi dengan orang dewasa. Orangtua adalah pihak yang bertanggung jawab penuh dalam proses ini. Salah satu unsur kepribadian adalah minat. Minat berwirausaha akan terbentuk apabila keluarga memberikan pengaruh positif terhadap minat tersebut, karena sikap dan aktifitas sesama anggota keluarga saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung. Orang tua yang berwirausaha dalam bidang tertentu dapat menimbulkan minat anaknya untuk berwirausaha dalam yang sama pula.
2)
Lingkungan Masyarakat, merupakan lingkungan di luar lingkungan keluarga baik di kawasan tempat tinggalnya maupun dikawasan
34
tempat tinggalnya maupun dikawasan lain. Misalnya: seseorang yang tinggal didaerah yang terdapat usaha jasa elektronika atau sering bergaul dengan pengusaha elektronika yang berhasil akan menimbulkan minat berwirausaha bidang elektronika. 3)
Peluang, merupakan kesempatan yang dimiliki seseorang untuk melakukan apa yang diinginkannya atau menjadi harapannya. Misalnya : Seseorang yang melihat suatu daerah yang jarang adanya usaha di bidang elektronika atau bahkan tidak ada usaha jasa dibidang tersebut, kemudian dia memanfaatkan peluang tersebut dengan membuka usaha bengkel servic di tempat tersebut.
4)
Pendidikan, pengetahuaan yang di dapat selama kuliah merupakan modal
dasar
yang
digunakan
untuk
berwiraswasta,
juga
keterampilan yang didapat selama diperkuliahan terutama dalam mata kuliah praktek (sutanto, 2002). Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan (Handoko, 2013). Selain itu menurut Siswanti (2003) mengartikan motivasi sebagai keadaan kejiwaan atau menggerakkan dan mengarah atau menyalurkan perilaku kearah pencapaian kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan. Lain halnya dengan Stevenson (2001) yang mendefinisikan motivasi sebagai insentif, dorongan, atau stimulus untuk bertindak
35
dimana motivasi adalah semua hal verbal, fisik atau psikologis yang membuat seseorang elakukan sesuatu sebagai respon. Motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow (1954) pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan fisiologikal, seperti rasa lapar, haus, istirahal dll. (2) kebutuhan rasa aman, tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual. (3) kebutuhan akan kasih sayang. (4) kebutuhan akan harga diri, yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status. Dan yang ke (5) aktualisasi diri dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata. Teori motivasi juga dikembangkan oleh David Mc Clelland. Dalam teori ini, banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui motivasi memenuhi kebutuhan manusia dalam berprestasi. Kebutuhan untuk berprestasi ini ada karena orang-orang memiliki dorongan kuat untuk berhasil. Mereka lebih mengejar prestasi pribadi dari pada imbalan terhadap keberhasilannya. Mereka bergairah untuk melakukan sesuatu lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Berdasarkan semua teori tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah semua kekuatan yang memberi energy, daya, arah, dan
36
dorongan untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan, baik pemenuhan kebutuhan atau pencapaian kepuasan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan faktor ekstrensik lingkungan dengan pendidikan atau pengetahuan tentang kewirausahaan dan juga menggunakan motivasi sebagai pendorong terhadap minat berwirausaha seorang mahasiswa. B.
Telaah Pustaka Beberapa penelitian yang pernah dilakukan peneliti lain yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mendorong minat berwirausaha, Slamet Waljito (1998) dalam penelitianya menyatakan bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan mempunyai pengaruh positif dan signifika terhadap minat berwirausaha di SMK Muhammaddiyah 3 Yogyakarta. Hasil tersebut diperkuat dengan penelitian Dian Arini (2011) dimana
hasil
penelitiannya
juga
menunjukkan
bahwa
variabel
pengetahuan kewirausahaan (X) berpengaruh positif dan signifikan tarhadap minat berwirausaha (Y) dimana koefisien korelasi R hitung > R tabel (0,352 > 0,291) dengan sumbangan efektifnya sebesar 12,4 % dan Y = 42.220 + 0,352 X.2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara prestasi praktek kerja industri dan pengetahuan kewirausahaan secara bersama-sama terhadap minat berwirausaha dengan koefisien korelasi r hitung > r tabel (0,356 > 0,291) dengan sumbangan efektifnya sebesar 12,7% dan Y = 35,589+0,084X1+0,352X2.
37
Untuk variabel lingkungan Singgih Purnomo (2013) menyatakan bahwa variabel ini mempunyai pengaruh yang signifikan dengan hasil penenlitian nilai variabel lingkunagan 0,168 lebih besar dari nilai yang lainnya, oleh karena itu variabel lingkungan mempunyai pengaruh dominan terhadap minat wirausaha mahasiswa STIMK Duta Bangsa Surakarta. Yang dibuktikan dengan variabel lingkungan mempunyai t hitung sebesar 0,481 dengan signifikan sebesar 0,633, sedangkan t tabel sebesar 0,126. Berarti t hitung > t tabel atau nilai signifikan > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan signifikan terhadap minat berwirausaha. Berdasarkan hasil tersebut nilai uji f < 0,5 dan nilai probabilitas > 0,5 maka hal ini menunjukkan variabel keluarga, pendidikan dan lingkungan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha. Ada Variabel satu lagi yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha yaitu variabel motivasi yang telah diteliti oleh Mega Yunina Sari (2012). Peneliti yang lain menyatakan bahwa variabel motivasi tidak berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha, t hitung pada variabel motivasi berwirausaha sebesar 1,447 dan nilai signifikan sebesar 0,144, berarti t hitung < dari t tabel (1,447 < 1,994) dan nilai signifikan > 0,05 (0,144 > 0,05). Maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya motivasi berpengaruh tidak positif dan tidak signifikan terhadap minat berwirausaha.
38
Akan tetapi, yang lebih menarik untuk diteliti lebih lanjut dalam penelitan ini adalah adanya penelitian Muhammad Muzakki (2014) yang menyatakan bahwa variabel lingkungan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Keuangan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sehinggan tinggi rendahnya tingkat lingkungan
tidak mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa
Keuangan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogykart. Dengan demikian hipotesis keempat (H4) yang menyatakan “Terdapat pengaruh positif signifikan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha Mahasiswa Keuangan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta”tidak terbukti. Faktor Pengetahuan kewirausahaan tidak berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha mahasiswa Keuangan Islam UIN Sunan Kalijaga. Sehingga tinggi rendahnya tingkat pengetahuan kewirausahaan tidak mempengaruhi tingkat minat berwirausaha mahasiswa Keuangan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta karena mahasiswa Keuangan Islam yang mempunyai pilihan studi sebagai Perbankan dan Keuangan atau akuntan. Dengan demikian hipotesis kedua (H2) yang menyatakan “Terdapat Pengaruh positif signifikan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha Mahasiswa Keuangan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta “tidak terbukti. C.
Kerangka Penelitian Ada beberapa faktor yang mendorong mahasiswa terhadap minat berwirausaha. Menurut Tjahjono (2008:46) menjelaskan bahwa bagi
39
banyak orang keputusan untuk berwirausaha merupakan peilaku dengan keterlibatan (high involment) yang akan melibatkan beberapa faktor diantaranya yaitu
Faktor internal seperti kepribadian, persepsi, motivasi, dan
pembelajaran (sikap).
Faktor eksternal seperti keluarga, teman, tetangga, dan lain
sebagainya. Menurut
David
C.Mclelland
dalam
Suryana
(2008:62)
mengemukakan bahwa kewirausahaan ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan atau keberhasilan. Menurut Yati Suhartini (2011) minat seseorang terhadap suatu objek diawali dari perhatian seseorang terhadap objek tersebut. Minat merupakan sesuatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha, maka minat perlu ditumbuh kembangkan pada diri setiap mahasiswa. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah:
Faktor Intrinsik meliputi pendapatan, harga diri dan
perasaan senang.
Faktor
Ekstrensik
meliputi
lingkungan
keluarga,
lingkungan masyarakat, peluang, dan pendidikan. Stewart (1998) dalam Koranti (2013:1) menyatakan bahwa tumbuhnya minat berwirausaha dipengaruhi oleh berbagai faktor internal, faktor eksternal, dan faktor kontekstual.
40
Faktor internal yang berasal dari diri wirausahawan dapat
berupa sifat personal, sikap, kemauan, dan kemampuan individu yang dapat memberi memberi kekuatan individu untuk berwirausaha.
Faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan
dunia usaha, lingkungan fisik, lingkungan sosial ekonomi, dan lain-lain. Pengaruh
pendidikan
kewirausahaan
selama
ini
telah
dipertimbangkan sebagai salah satu faktor penting untuk menumbuh kembangkan hasrat, jiwa dan perilaku berwirausaha di kalangan generasi muda (Indarti dan Rostiani, 2008). Selanjutnya diperlukan adanya pemahaman tentang bagaimana mengembangkan dan mendorong lahirnya wirausaha muda yang potensial sementara mereka berada di bangku kuliah. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Variabel internal yaitu motivasi berwirausaha.
2.
Variabel eksternal terdiri dari lingkungan sekitar dan
pengetahuan. Gambar 2.1 Keragka penelitian Lingkungan (H1)
Pengetahuan (H2)
Motivasi (H3)
Minat Berwirausaha
41
D.
Hipotesis Hipotesis adalah suatu pernyataan yang kurang kebenarannya dan masih perlu dibutuhkan kebenaranya. Suatu penelitian yang dilakukan, hasilnya dugunakan untuk menganalisis suatu hal sebelum hasil penelitian sementara untuk nantinya menjadi kesimpulan akhir. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan bari didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengmpulan data (Sugiyono, 2001:64). Melihat alasan diatas terlihat bahwa hipotesis sangat penting sebagai langkah awal sebelum kesimpulan diambil, berdasarkan kenyataan tersebut diatas maka hipotesis yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut : H0 :
Lingkungan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat wirausaha mahasiswa.
H1 : Lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap minat wirausaha mahasiswa. H0 : Pengetahuan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat wirausaha mahasiswa. H2 :
Pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap minat wirausaha mahasiswa.
42
H0 : Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat wirausaha mahasiswa. H3 : Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap minat wirausaha mahasiswa.
BAB III METODE PENELITIAN A.
Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, karena peneliti ingin mengkonfirmasi konsep dan teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dengan fakta dan data yang ditemukan di lapangan. Penelitian ini tentang analisis pengaruh faktor motivasi, lingkungan dan pengalaman terhadap minat wirausaha mahasiswa. Obyek yang diambil ini mahasiswa karena mahasiswa itu sudah dewasa dan sudah bisa mengetahui sisi positif dan negatif dari wirausaha dan juga sudah bisa mengambil resiko.
B.
Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di KOPMA FATAWA STAIN Salatiga, dengan objek penelitian sendiri adalah anggota aktif KOPMA FATAWA. Penelitian ini dilakukan dalam 3 bulan mulai dari bulan Oktober sampai bulan Desember 2014. Anggota yang dikatakan aktif jika sudah registrasi di KOPMA FATAWA.
C.
Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yangterdiri atas obyek atau subyek
yang
mempunyaikualitas
dan
karakteristik
tertentu
yang
ditetapkanoleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarikkesimpulannya (Sugiyono, 2008). Sedangkan menurut Anton Bawono (2006: 28) populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian untuk dianalisis dan 43
44
ditarik kesimpulan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota aktif di koperasi mahasiswa STAIN Salatiga. Sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Hal ini dilakukan untuk menghemat waktu dan biaya. Sehingga didalam menentukan sampel harus hati-hati, karena kesimpulan yang dihasilkan, nantinya merupakan kesimpulan dan populasi. Adapun
teknik
untuk
menentukan
jumlah
sampel,
dapat
menggunakan rumus sebagai berikut Bawono (2006): s=
P (P.e2)+ 1
s=
117 117(0,1)2 +1
s=
117 2,17
s = 53,9 ≈ 54 Keterangan: s
: Jumlah sampel yang dicari
P
: Jumlah populasi
e
: Error atau tingkat kesalahan yang diyakini.
Jumlah populasi (P) pada penelitian ini adalah 117, tingkat kesalahan 0,1 (10%) sehingga hasil n adalah 53,9 maka dibulatkan menjadi 54 responden.
45
D.
Teknik Pengumpulan Data Menurut Arikunta, (2006:175) teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam penggunaan teknik pengumpulan data, peneliti memerlukan instrumen yaitu alat bantu agar mengerjakan pengumpulan data menjadi lebih mudah. Menurut Bawono (2006:29-30) Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Lapangan. Penelitian lapangan terdiri dari: a.
Metode kuesioner atau angket Metode kuesioner atau angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.
b.
Metode interview Metode interview adalah metode atau cara mengumpulkan data serta berbagai informasi dengan jalan menanyakan langsung kepada seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya dan juga berwenang dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Sebelum pertanyaan diajukan perlu disiapkan terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan atau diarahkan kepada informasi-informasi untuk topik yang ditentukan dan akan dibahas secara jelas dan terinci.
46
c.
Metode Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di objek penelitian. Jadi peneliti datang sendiri dan mengamati dari dekat di objek penelitian.
E.
Jenis dan Sumber Data 1) Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Sugiarto, 2003:21): a)
Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Termasuk dalam klasifikasi data kuantitatif adalah data yang berskala ukur interval dan rasio. Data ini berasal dari Koperasi Mahasiswa STAIN Salatiga dalam bentuk angka-angka yang masih perlu dianalisis seperti: jumlah karyawan serta data lainnya yang menunjang dalam penelitian ini.
b)
Data Kualitatif adalah data yang sifatnya hanya menggolongkan saja. Termasuk dalam klasifikasi data kualitatif adalah data yang berskala ukur nominal dan original. Data ini diperoleh dari Koperasi Mahasiswa STAIN Salatiga dalam bentuk informasi baik berupa lisan maupun tulisan, yang merupakan data mahasiswa dalam penelitian ini.
47
2) Sumber Data Sember data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunta, 2010:172). Maka dari itu, untuk menujang kelengkapan pembahasan dalam penulisan skripsi ini. Penulis memperoleh data yang bersumber dari: a) Data Primer Data primer adalah data yang didapat / dikumpulkan oleh peneliti dengan cara lagsung dari sumbernya. Data primer biasanya disebut dengan data asli / data baru yang mempunyai sifat up to date. Data ini diperoleh dari wawancara dengan Rohman Amrullah selaku Wakil Ketua KOPMA FATAWA STAIN Salatiga. b) Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau peneliti arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder dapat diperoleh dari jurnal, majalah, buku, data statistika maupun dari internet (Bawono, 2006:30). F.
Skala Pengukuran Skala merupakan prosedur pemberian angka-angka atau symbol lain kepada sejumlah ciri dari suatu objek. Sedangkan pengukuran adalah proses, cara perbuatan mengukur yaitu suatu proses sistematik dalam manilai dan membedakan sesuatu objek yang diukur atau pemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut aturan tertentu. Pengukuran tersebut diatur menurut kaidah-kaidah tertentu. Jadi skala pengukuran adalah
48
seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah pengetahuan, lingkungan dan motivasi sebagai variabel bebas (Independent variabel) sedangkan minat berwirausaha sebagai variabel terkait (depedent variabel). Variabel-variabel tersebut, diukur menggunakan skala pengukuran Continuous Rating Scale, yang terdiri dari angka 1 samapi 10. Skala 1-10 dipilih dengan pertimbangan memudahkan responden dalam menentukan kategori sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Responden yang akan dipilih dalam penelitian ini terbiasa dengan penilaian interval angka 1 sebagai kategori rendah dan 10 sebagai kategori paling tinggi. Skala penilaian 1 sampai dengan 10 lazim digunakan oleh responden dalam menilai baik atau tidaknya sesuatu. Pengisian kuesioner dilakukan hanya dengan memberi tanda centang (√) pada skala 1 sampai 10 yang sudah tersedia. Skala 1 dimaknai sebagai sangat tidak setuju dan skala 10 sebagai sangat setuju. Contoh tabelnya sebagai berikut: Tabel 3.1 Perbobotan Nilai untuk Jawaban Responden terhadap Kuisioner Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
G.
Sangat setuju
Definisi Operasional Variabel Motivasi menjadi entrepreneuradalah sesuatu yang melatar belakangi atau mendorong seseorang melakukan aktifitas dan memberi
49
energi yang mengarah pada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbagan dengan membuka suatu suatu usaha atau bisnis (Zimmerer dalam Tama, 2010). Adapun indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Tama, 2010) : − Percaya Diri − Inovatif dan Kreatif − Memiliki jiwa kepemimpinan − Efektif dan Efisien − Berorientasi pada masa depan Variabel Lingkungan meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga adalah satu kesatuan antara ayah, ibu, anak dan keluarga
lainnya.
Keluarga
mempunyai
peranan
penting
dalam
mempersiapkan anak mencapai masa depan yang baik bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Keluarga merupakan peletak dasar bagi pola tingkah laku, karaker, intelegensi, bakat, minat dan potensi anak yang dimiliki untuk dapat berkembang secara optimal. Dengan demikian, keluarga merupakan faktor yang paling penting bagi tumbuh dan berkembangnya potensi yang dimiliki anak. Lingkungan sekolah adalah kondisi di sekitar individu yang mempengaruhi proses belajar. Sebagai pendidik, guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar mengajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar, sehingga anak merasa nyaman, tentram dan senang. Dengan
50
demikian, anak akan termotivasi sehingga hasil belajar yang dicapai dapat maksimal. Lingkungan masyarakat semua berhubungandi luar keluarga dan sekolah dinamakan lingkungan masyarakat. Lingkungan masyarakat yang mempengaruhi perkembangan minat siswa antara lain pergaulan dengan teman sebaya, televisi, surat kabar dan lain-lain. Dalam pembentukan watak dan menumbuhkan minat, lingkungan masyarakat memiliki andil yang sangat besar (Alisuf, 2005:21-31). Indikator untuk faktor lingkungan meliputi: − Pengaruh keluarga dan sekolah − Pengaruh masyarakat. Pengetahuaan adalah ilmu yang didapat selama kuliah. Untuk indikator pengetahuan meliputi: − Mengetahui dasar kewirausahaan − Mengetahui tentang modal berwirausaha − Mengetahui tentang managemen berwirausaha − Mengetahui ilmu proses produksi dan hasil produksi − Mengetahui ilmu pemasaran. Untuk Variabel Dependen yaitu Minat Berwirausaha Indikatornya meliputi: − Keinginan − Perasaan senang − Perhatian
51
− Lingkungan − Pengalaman H.
Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa angket kuisioner dengan peneliti Continouse Rating Scale. Kuisioner tersebut terdiri dari lima bagian, yaitu: 1
Bagian pertama berisi tentang data responden yang meliputi : jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, masa kerja dan pelatihan kerja yang pernah diikuti.
2
Bagian kedua, ketiga, keempat dan kelima berisi tentang pertanyaanpertanyaan dengan kerangka sebagai berikut: 1. Pengetahuan kewirausahaan 2. Lingkungan 3. Motivasi
I.
Uji Instrumen Penelitian Analisis data yang dilakukan (Anton Bawono, 2006) adalah analisis data kuantitatif, dilakukan dengan berbagai langkah antara lain: 1.
Hasil Uji Instrumen a.
Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengungkap sahih atau tidaknya suatu pertanyaan pada kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid/shahih jika pertanyaan pada kuesioner tersebut
52
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. b. Uji Reliabilitas Pada prinsipnya uji reliabilitas digunakan untuk menguji data yang kita peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner yang kita bagikan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Teknik yang digunakan dalam pengukuran relibilitas ini adalah teknik cronbach alpha. Suatu variabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6. 2.
Uji Statistik a) Uji 𝐭 𝒕𝒆𝒔𝒕
Uji ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. b) Uji 𝑭𝒕𝒆𝒔𝒕
Uji ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh semua
variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. c) Uji R (Koefisien Determinasi) Koefisien determinasi (R2 ) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X
1,2,3).
Apabila angka koefisian determinasi (R2 )
53
semakin mendekati 1 berarti model regresi yang digunakan sudah semakin
tepat
sebagai
model
penduga
terhadap
variabel
dependen(Y). 3.
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dalam analisis regresi. Melalui uji asumsi klasik ini, diharapkan menghasilkan model regresi yang handal sesuai kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan model regresi yang tidak biasa dan handal sebagai penaksir. Uji asumsi klasik terdiri dari Multicolinearity, Heterocendasticity, Autocorrelation dan Normality.
J.
Alat Analisis Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan program olah data SPSS (statistical product and service solution), data yang didapat merupakan data kuantitatif dimana data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke dalam olah data SPSS 20, SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan
.
BAB IV ANALISIS PENELITIAN
A.
Deskripsi Obyek Penelitian A.1
Profil KOPMA FATAWA STAIN Salatiga Nama Lembaga
:Koperasi
Mahasiswa
(KOPMA)
“FATAWA” Alamat
: Jl. Tentara Pelajar 02, gedung PKM 1 Lt 1 STAIN Salatiga
Telpon
: 082892014033/ (0298) 314 741
Logo
:
Email
:
[email protected] Koperasi Mahasiswa adalah salah satu Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) dalam bidang kewirausahaan yang ada dilingkungan STAIN Salatiga. Jadi setiap badan usaha yang akan berdiri di STAIN Salatiga harus melewati KOPMA agar mendapatkan rekomendasi. Peran ganda KOPMA yaitu 1.
Organisasi kemahasiswaan yang mempunyai misi. a.
Pendidikan Dengan
melaksanakan
pelatihan
pendidikan dasar hingga mahir. 54
–
pelatihan
dari
55
b.
Pelayanan Dengan menyediakan usaha – usaha yang memang dibutuhkan masyarakat intern kampus.
c.
Pengembangan sumber daya anggota Dengan mengadakan seminar, kunjungan dan pengiriman delegasi, juga lainnya.Organisasi bisnis yang berbadan Hukum Koperasi Diantara UKM – UKM Salatiga yang telah
di STAIN
memiliki Badan Hukum Hanyalah
KOPMA FATAWA. 2.
KOPMA "Fatawa" resmi memiliki Badan Hukum pada tanggal 30 April 1994 dengan nomor BH (Badan Hukum) : 12192/BH/VI oleh sejumlah Mahasiswa STAIN Walisongo Fakultas Tarbiyah Di Salatiga Pengurus Koperasi Orang Pilihan Jadi setiap anggota berhak menjadi pengurus KOPMA FATAWA,
akan
tetapi
mereka
harus
melewati
seraingkaian syarat yang harus dipenuhi Harus memegang Amanah Sikap, Tingkah Laku dan Kejujuran adalah yang utama ini bisa dilihat dari trek rekort calon pengurus selama jadi anggota.
56
Kembangkan jiwa bisnis yang profesional Karena ini adalah badan usaha maka jiwa bisnis atau Enterpreneur harus jadi pedoman tanpa melepaskan pedoman utama yaitu Al Qur’an dan Al Hadist. A.2
Sejarah dan letak KOPMA FATAWA IAIN Salatiga Kopma "Fatawa" (Salatiga didirikan pada tanggal 30 April 1994 dengan nomor BH (Badan Hukum) : 12192/BH/VI oleh sejumlah Mahasiswa IAIN Walisongo Fakultas Tarbiyah yang berada di Salatiga sebagai salah satu cabang dari STAIN Walisongo Semarang, yang sekarang menjadi Sekolah Tinggi Agama Isalam Negeri (STAIN) Salatiga. STAIN mempunyai dua jurusan yaitu tarbiyah dan syari'ah Kemudian
nama
"fatawa" (Fakultas
Tarbiyah
IAIN
Walisongo) tersebut masih tetap dicantumkan guna mengenang perjuangan kakak-kakak pendiri. Koperasi Mahasiswa Fatawa STAIN Salatiga adalah salah satu dari beberapa UKM tertua di lingkungan Kampus STAIN Salatiga sejak masih bersetatus sebagai FakultasTarbiyah IAIN Walisongo.Dengan nama ‘Fatawa’ yang merupakan akronim dari Fakultas Tarbiyah Walisongo, maka dengan itu sudah 25 tahun nama tersebutdipertahankan karena merupakan bagian dari sejarah. Pada saat ini Kopma Fatawa masih menja disatu-satunya Koperasi Mahasiswa yang berbadan hukum di Kota Salatiga.
57
Kopma Fatawa merupakan organisasi yang bergerak di bidang pengembangan perekonomian dan pengkaderan anggota yang berlandaskan ideologi koperasi yang diyakini sebagai soko guru dan solusi permasalahan perekonomian global. Dalam proses pengkaderan, penanaman jiwa koperasi dan keyakinan dalam berkoperasi adalah hal pokok yang wajib ada dalam setiap jenjang pendidikan Kopma Fatawa. Dengan beranggotakan mahasiswa STAIN Salatiga, Kopma Fatawa mencoba memaksimalkan setiap sumber daya (SDA dan SDM) demi mewujudkan tujuan bersama. Kopma Fatawa telah memiliki beberapa unit usaha yang coba menunjang kebutuhan mahasiswa seperti unit KantinFatawa, Unit FotokopiFatawa, Unit Computer Center Fatawadan Unit Students Coop-preneurship Laboratory. Semua itua dalah sebagian kecil usaha Kopma demi memujudkan kesejahteraan anggota. Filosofi dari nama "FATAWA" adalah Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. Karena dalam mengganti nama tentunya perlu perubahan juga pada badan hukum, maka nama Fatawa masih jugabudidayakan juga merupakan sebuah kenangan dari pendiri dan pelopor KOPMA.
58
A.3
Struktur Organisasi KOPMA FATAWA STAIN Salatiga
RAT Ketua Umum
Koorbad. Pengawas
Ahmad Shoderi
Rohman Hakim
Bp Bid. Keuangan
Bp Bid. Keorganisasi
Indra Siswanti
Prio Prasetyo
KaBid. PSDA
Sekretaris Umum
Bendahara Umum
KaBid. PSDU
Lukmanul Hakim
Khotim Ahsan
N. C. Chusna
Masthobib
WakaBid. PSDA I
WakaBid. PSDA II
Staff Umum
Staff Bendahara I
Staff Bendahara II
WakaBid. PSDU I
WakaBid. PSDU II
Bidayatun Ni’mah
Farkhatul Janah
Intan Rokhania
Novi Nur A.
Umi Fatikhotus S.
Dewi Puspitarini
Abdul Kholiq
Humas
Inventarisasi
Arba’ Author
Ana Maf’iyah
Ketua FOCUST
Ketua LPKA
Rohman Amrullah
Ely Ismawanti
Sekretaris
Sekretaris
Galuh Aninditiyah
Galih Aji Pratomo
Driv LuNa
Driv BinTram
Daiv DaGa
Khairus Sa’adah
Putri Fardiyastutik
Abdul Wahid
Coop. Lap
Coop. Net
Yudi Ainun N.
Rizky Safira
59
A.4
Visi dan Misi KOPMA FATAWA STAIN Salatiga a.
Visi KOPMA FATAWA Salatiga 1.
Meningkatkan peran Koperasi Mahasiswa Fatawa sebagai koperasi kader dan sebagai kader koperasi dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh anggota pada khususnya, dan negara pada umumnya.
2.
Mengembangkan kualitas anggota yang berjiwa koperasi dan memiliki skill di bidang kewirausahaan, yang merupakan wujud dari kesadaran sebagai kader koperasi dan kader bangsa.
b.
Misi KOPMA FATAWA Salatiga 1.
Meningkatkan kualitas dan kompetensi kader Kopma Fatawa sebagai kader pembangunan bangsa dalam menciptakan
perekonomian yang berbasis kerakyatan
demi terewujudnya kesejahteraan bangsa. 2.
Memantapkan kelembagaan Kopma Fatawa sesuai dengan jati diri Koperasi dan menyelaraskan setiap gerak kerja Kopma Fatawa searah dengan prinsip-prinsip Koperasi.
3.
Meningkatkan produktivitas dan daya saing Kopma Fatawa dalam rangka pemenuhan kebutuhan mahasiswa, civitas akademika, dan masyarakat umum untuk menuju kesejahteraan bersama.
60
4.
Memaksimalkan partisipasi aktif anggota dan kerjasama yang sinergis dengan civitas akademika, stakeholder, dan masyarakat dalam pengembangan Koperasi Indonesia.
A.5
Job Description Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut: a.
Tugas Badan Pengawas 1.
Melakukan
pengawasan
terhadap
pelaksanaan
pengurus
menyangkut
pengelolaan
kebijaksanaan
koperasi, baik yang menyangkut aspek organisasi maupun aspek usaha.
b.
2.
Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
3.
Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan.
4.
Melakukan rapat triwulan untuk semua pengurus.
Tugas Ketua Umum 1.
Memimpin Koperasi dan mengkoordinasikan kegiatan seluruh anggota dan Pengurus.
2.
Mewakili Koperasi di dalam dan di luar Kampus.
3.
Melaksanakan
segala
perbuatan
sesuai
dengan
Keputusan Rapat anggota dan Rapat Pengurus. 4.
Membina
dan
mengawasi
bidang organisasi
administrasi. 5.
Melaksanakan pendidikan dan penyuluhan.
dan
61
6. c.
Menyelenggarakan kontrak usaha dengan pihak lain
Tugas Sekretaris Umum beserta Staf 1.
Bertanggung
jawab
atas
kegiatan
administrasi
Perkoperasian . 2.
Mengatur jalannya kegiatan keorganisasian Kopma.
3.
Memimpin dan mengarahkan tugas Pengurus KOPMA FATAWA.
4.
Menghimpun dan menyusun laporan kegiatan bersama bendahara dan pengawas.
5.
Menyususn rancangan rencana program kerja organisasi.
6.
Mengadakan
pelatihan
dan
sosialisai
administrasi
KOPMA FATAWA. 7. d.
Mengkoondinir Humas dan Inventaris.
Tugas Humas 1.
Mengantar surat yang dikelurkan KOPMA FATAWA kepada pihak yang berkepentingan .
2.
Memberikan berbagai informasi yang berkaitan dengan perkoperasian kepada semua Anggota,
pengurus dan
pengawas. 3.
Intens menjalin hubungan kerjasama dan silaturahim dengan sesama kopera simahasiswa, maupun dengan instansi yang lain.
62
e.
Tugas Inventaris 1.
Membuat Daftar kebutuhan Sarana dan Prasarana KOPMA.
2.
Menginventrisir barang-barang yang dimiliki KOPMA.
3.
Merawat dan Menjaga barang-barang milik KOPMA
4.
Mencatat Penerimaan Barang Inventaris dan Non Inventaris KOPMA.
5.
Mengisi Buku Induk Inventaris KOPMA.
6.
Membuat Buku Penerimaan Inventaris KOPMA.
7.
Membuat Buku Pengeluaran / Penggunaan Barang Inventaris KOPMA.
8.
Membuat Kode / Sandi pada Barang Inventaris KOPMA.
9.
Membuat Laporan Keadaan Barang Inventaris KOPMA.
10. Menyimpan
Dokumen
Kepemilikan
Barang-barang
Inventaris dan dokumen lainnya. 11. Melakukan
Lebelisasi
pada
barang-barang
milik
KOPMA. f.
Tugas Bendahara Umum 1.
Bertanggung jawab masalah keuangan koperasi.
2.
Mengatur jalannya pembukuan keuangan.
3.
Menyusun anggran setiap bulan.
4.
Mengawasi penerimaan dan pengeluaran uang.
5.
Menyusun rencana anggaran dan pendapatan koperasi.
63
g.
6.
Menyusun laporan keuangan.
7.
Mengendalikan anggaran.
Tugas Bidang PSDA 1.
Melaksanakan Pendidikan Kepada Kader KOPMA, yang meliputi: a. PDP (Pendidikan Dasar Perkoperasian) b. PLP (Pendidikan Lanjutan Perkoperasian) c. TOT (Training Of Trainer)
2.
Menjalankan Kurikulum pendidikan KOPMA .
3.
Mengirimkan delegasi kesesama KOPMA atau instansi lain.
h.
4.
Mengoptimalkan keanggotaan dan keaktifan anggota.
5.
Membantu pengarsipan keanggotaan KOPMA .
Tugas Bidang PSDU 1.
Membina dan mengawasi unit bidang usaha koperasi.
2.
Melaksanakan pendidikan (Magang) kepada anggota dan melakukan penyuluhan bidang usaha.
3.
Menyelenggarakan kesepakatan kontrak usaha dengan pengelola unit bidang usaha Koperasi lain,atau dengan unit usaha lain.
4.
Menyusun peraturan-peraturan khusus di unit bidang usaha.
64
i.
Tugas LPKA 1.
Mengadakan
kegiatan-kegiatan
ceremonial,
seperti
Ulang Tahun Kopma, dan kegiatan ceremonial lain . 2.
Melakukan pembinaan Ketrampilan(soft skill) kepada seluruh anggota kopma, seperti pelatihan membuat handy craft.
3.
Mengadakan kegiatan-kegiatan yang berbasis keagamaan ,seperti Mujaha dah atau doa bersama.
4.
Menggiatkan seluruh Anggota KOPMA untuk selalu memperluas wacana-wacana
tentang perkoperasian,
seperti Membuat artikel-artikel atau majalah yang berkaitan dengan dunia koperasi dan Enterpreuner masa kini. j.
Tugas FOCUST 1.
Melakukan pembinaan kewirausahaan kepadaanggota koperasi.
2.
Melakukan pendampingan kepada kelompok-kelompok usaha yang dibuat oleh anggota KOPMA.
3.
Mengadakan
pendidikan-pendidikan
kewirausahaan
kepada Semua anggota KOPMA. 4.
Melakukan Kerjasama dengan usaha-usaha lain, yang nantinya bermuara di bidan PSDU.
65
5.
Melakukan training-training
kewirausahaan
kepada
anggota KOPMA ,seperti Packaging, Marketing, dan lobiying . A.6
Landasan Hukum dan Azaz KOPMA FATAWA Kopma "Fatawa" berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Kopma "Fatawa" berdasarkan atas azas kekeluargaan dan Demokrasi Ekonomi Modal dan potensi dasar 1. Legitimasi Politik Bahwa UUD '45 memberi arah bagi koperasi dalam memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Undang-undang nomor 25 tahun 1992 serta GBHN tahun 1993 serta kebijaksanaan Rektor tentang pengembangan bakat minat mahasiswa akan dikembang semaksimal mungkin. 2. Mahasiswa sebagai Agent of Change Mahasiswa memiliki predikat tertinggi sebagai agent of change dengan
idealisme,
kecerdasan,
kreatifitas,
dan
inisiatif
keberanian serta kemampuan menyampaikan pendapat secara logis dan sistematis.
66
3. Keyakinan berkoperasi Keyakinan bahwa koperasi merupakan sistem perekonomian yang paling ampuh dalam mencapai masyarakat adil dan makmur merupakan kekuatan terbesar dan tak ternilai. Keyakinan ini pula yang akan memberikan dorongan moril sehingga dalam perjuangannya tidak mengenal kata lelah. 4. Potensi Anggota Loyalitas dan kebersamaan yang selama ini terjalin antar sesama anggota adalah salah satu kekuatan pendukung berkembangnya Kopma "FatawA" STAIN Salatiga. Pada pundak anggotalah estafet perjuangan dipegang. Oleh karena itu, setiap potensi yang dimiliki anggota selayaknya ditumbuhkembangkan, dibina, dan diarahkan. A.7
Peran serta KOPMA FATAWA STAIN Salatiga 1. Agen Pembaharuan Bahwa sebagai satu kesatuan yang integral, Kopma "Fatawa" IAIN Salatiga beserta seluruh anggota merupakan agent pembangunan pemandu dan pelopor pembangunan dalam kegiatan dan aktifitas usahanya. 2. Kader Koperasi Bahwa sebagai satu kesatuan yang solid Kopma "Fatawa" beserta seluruh anggota merupakan kader koperasi yang
67
tangguh, profesional, kritis, dan berkualitas, sehingga mampu menghadapi tantangan zaman. 3. Kader Bangsa Bahwa sebagai satu kesatuan yang solid Kopma "Fatawa" beserta seluruh anggotanya merupakan kader koperasi dan kader bangsa yang senantiasa mempersiapkan diri dengan usahausahanya mengembangkan potensi dan sumber daya yang dimiliki
untuk
pengabdian
kepada
masyarakat
dalam
meciptakan lapangan kerja. Keikutsertaan dalam Asosiasi 1.
Forum Komunikasi Koperasi Indonesia (FKKMI)
2.
Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO)
3.
DEKOPIN (Dewan Koperasi Indonesia) kota Salatiga
4.
Perhimpunan
Koperasi
Mahasiswa
PTAI
se-Indonesia
(PKMPI) 5. A.8
Forum Pemuda Koperasi Se-Jateng.
Dinamika Keanggotaan Sistem keanggotaan Kopma "Fatawa" besifat otomatis yaitu setiap anggota yang masuk, maka secara otomatis menjadi anggota Kopma "Fatawa" dan apabila anggota ingin aktif
atau ingin
menjadi pengurus maka harus melalui pembinaan anggota antara lain yaitu:
68
1.
Pendidikan Formal 1) Pendidikan Dasar Perkoperasian (PDP) Dalam rangka mempersiapkan kader Kopma "Fatawa" yang memiliki wawasan perkoperassian dasar. 2) Pendidikan Lanjutan Perkoperasian (PLP) Pendidikan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan teoritik
dan
aplikatif
tentang
pengelolaan
dan
pengembangan koperasi, baik pada sisi manajemen usaha maupun manejemen organisasi. 2.
Pendidikan Non Formal 1) Kepanitiaan Ketertiban anggota dalam kegiatan kepanitiaan adalah untuk memberikan pengalaman kepada anggota dalam pengelolaan organisasi dalam penglolaan organisasi. Dalam hal ini anggota diberikan untuk mengembangkan skill, potensi dan kreatifitasnya seperti teknik negosiasi, pemecahan masalah, kepemimpinan serta menumbuhkan sikap tanggung jawab. 2) Magang Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan pengalaman praktis dalam pengelolaan unit usaha Kopma. Serta tidak menutup kemungkinan magang di luar Kopma.
69
A.9
Dinamika Usaha Kopma FATAWA STAIN Salatiga Sampai saat ini Kopma “FATAWA” memiliki empat unit usaha antara lain: 1.
Unit Toko Buku Unit usaha ini modal seluruhnya dari Kopma dengan menjalin kerja sama dengan beberapa penerbit ternama di Jogjakarta
2.
Unit computer Unit usaha ini dengan sistem kerja sama dalam artian modal bukan dari Kopma dan Kopma hanya menyediakan tempat.
3.
Unit Photo Copy Unit usaha ini dengan sistem kerja sama dalam artian modal bukan dari Kopma dan Kopma hanya menyediakan tempat.
4.
Unit Kantin Mahasiswa Unit usaha ini dengan sistem kerja sama dalam artian modal bukan dari Kopma dan Kopma hanya menyediakan tempat. Dinamika Kepengawasan Pengawas
merupakan
suatu
badan
dalam
strukutur
organisasi Kopma "Fatawa" sebagai bentuk perwakilan anggota dalam mengawasi kinerja organisasi. Adapun fungsi pengawas sebagai
partner
pengurus
dalam
menjalankan
akifitas
keorganisasian. Seyogyanya pengawas adalah para mantan fungsinaris yang sedikit banyak mengetahui aktifitas keorganisasian hingga hal-hal
70
yang bersifat teknis. Bentuk kerja sama antara pengurus dan pengawas adalah melakukan koordinasi terhadap permasalahan keorganisasian, sehingga terdapat suatu keputusan bersama yang merefresentasikan keputusn anggota dan hal ini pengawas berhak untuk memberikan pertimbangan sebelum terdapat keputussan. A.10
Identitas Responden Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan mengenai data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang diambil dari anggota KOPMA FATAWA STAIN Salatiga berikut ini: Tabel 4.1 NO
Jenis Kelamin
Responden
Prosentase
1.
Laki-laki
13
24,1%
2.
Perempuan
41
75,9%
54
100%
Jumlah
B.
Analisis Data B.1
Uji Reliabilitas Pengujian reliabilita sesuatu angket dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu Anton (2006).Uji ini dilakukan
terhadap seluruh item atau
71
pertanyaan pada penelitian ini akan menggunakan rumus koefisien cronbach alpha. Nilai cronbach alpha kritis pada penelitian ini menggunakan nilai 0,60 dengan asumsi bahwa daftar pertanyaan yang diuji akan dikatakan reliabel bila nilai cronbach alpha ≥ 0,60. Adapun hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Variabel
Realibilitas Coeficient
Alpha
keterangan
X1
5
.828
Reliabel
X2
5
.851
Reliabel
X3
5
.706
Reliabel
Y
5
.824
Reliabel
Berdasarkan data diatas, nilai keseluruhan dari Cronbach’s Alpha > 0,6 dengan begitu dapat disimpulkan bahwa seluruh variable yang digunakan penelitian menurut kriteria Nunaly dalam Anton (2006) dinyatakan reliable. B.2
Uji Validitas Suatu angket dikatakan valid, jika pertanyaan pada suatu angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket tersebut. Berikut hasil pengujian validitas.
72
Tabel 4.3 Uji Validitas Variabel
Item
Motivasi
B1 B2
Lingkungan
Pengetahuan
Minat berwirausaha
Correted item total Correlation ,526
r tabel
Keterangan
0.084
,733
Valid Valid
B3
,670
Valid
B4
,725
Valid
B5
,570
Valid
B1
,467
B2
,835
Valid
B3
,728
Valid
B4
,607
Valid
B5
,718
Valid
B1
,150
B2
,600
Valid
B3
,706
Valid
B4
,499
Valid
B5
,487
Valid
B1
,687
B2
,555
Valid
B3
,776
Valid
B4
,570
Valid
B5
,509
Valid
Sumber: Data primer yang diolah,2014
0.084
0.084
0.084
Valid
Valid
Valid
73
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masing-masing item memiliki r hitung > r tabel (0.084) dan bernilai positif. Dengan demikian butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. B.3
Uji Statistik a.
Uji Silmutan (Uji F)
Uji statistik di sini digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data yang dianalisa. Nilai ketepatan atau keaktualan ini dapat diukur dari goodness of fit nya. Uji statistik ini dapat dilihat dari nilai t hitung, F hitung dan nilai koefisien determinasinya. Tabel 4.4 Output Viewer Variables Entered/Removed Variables Entered/Removedb Mode Variables Variables l Entered Removed Method 1 JML_X3, JML_X2, . Enter a JML_X1 a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: JML_Y Tabel ini untuk menunjukkan variabel-variabel mana yang dimasukkan dan dikeluarkan. Berdasarkan tabel diatas tidak ada variabel independen yang dikeluarkan dari persamaan.
74
Tabel 4.5 Output viewer Model Summaryb Adjusted R Std. Error of DurbinModel R R Square Square the Estimate Watson a 1 ,784 ,615 ,565 3,64904 2,300 a. Predictors: (Constant), JML_X3, JML_X2, JML_X1 b. Dependent Variable: JML_Y
Tabel ini untuk menunjukkan: 1. Koefisien korelasi (R) sebesar: 0,784 , ini artinya bahwa ada hubungan yang kuat antara variabel independen (Motivasi, Lingkungan dan Pengetahuan) dengan variabel dependen (Minat Wirausaha) karena mendekati angka 1. 2. Koefisien determinasi (R2) sebesar: 0,615, ini artinya bahwa kontribusi variabel independen menjelaskan/mempengaruhi variabel dependen sebesar 61,5%, sedangkan sisanya sebesar 38,5% dijelaskan/dipengaruhi oleh variabel yang lain diluar model. 3. Koefisien adjusted R2(Adj R2) sebesar: 0,565, ini merupakan korelasi dari R2 sehingga gambarnya lebih mendekati populasi. Tabel 4.6 Output viewer ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square 1 Regression 489,374 3 163,125 Residual 306,256 23 13,315 Total 795,630 26 a. Predictors: (Constant), JML_X3, JML_X2, JML_X1 b. Dependent Variable: JML_Y
F Sig. 12,251 ,000a
75
Tabel ini menunjukkan nilai F test, nilai ini untuk menguji apakah variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Pada kolom tersebut besarnya sig. 0,000 ini berarti lebih kecil dari 0,05. Jadi variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Tabel 4.7 Output viewer Coefficientsa Unstandardized Coefficients Std. Model B Error 1 (Constant) 11,685 9,004 JML_X1 -,170 ,203 JML_X2 ,134 ,209 JML_X3 ,792 ,131 a. Dependent Variable: JML_Y
Standardized Coefficients Beta -,139 ,105 ,799
T 1,298 -,837 ,640 6,040
Sig. ,207 ,411 ,528 ,000
95% Confidence Interval for B Lower Upper Bound Bound -6,941 30,311 -,591 ,250 -,298 ,565 ,521 1,064
Uji signifikansi individual dilakukan terhadap variabel independen X dengan hipotesis sebagai berikut : Ha : terdapat pengaruh antara X terhadapY Berdasarkan hasil pengolahan didapatkan nilai t hitung masingmasing untuk Motivasi, Lingkungan dan Pengetahuan sebesar -0,837, 0,640 dan 6,040 dengan nilai signifikansi keduanya 0,000 dimana nilai tersebut kurang dari nilai alpha 0,05. Sehingga memberikan keputusan bahwa dari 54 sampel yang dianalisis terdapat cukup bukti untuk
76
menyatakan bahwa ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen pada model persamaan pertama. Kemudian, dengan melihat tabel di atas mendapatkan nilai constant sebesar 11,685, -0,170, 0,134 dan 0,792 masing-masing untuk Motivasi, Lingkungan dan Pengetahuan sehingga didapat persamaan regresi sebagai berikut Ỳ1 = 11,685+ (-0,170)X1 + 0,134X2 + 0,792X3, Artinya: 1.
Konstan: Apabila Motivasi, Lingkungan dan Pengetahuan bernilai 0maka Y (Minat Berwirausaha) mempunyai nilai sebesar 11,685. Dalam hal ini meskipun seseorang tidak memiliki motivasi, lingkungan dan pengetahuan yang mendukung, tetapi tetap memiliki minat dikarenakan faktor lain yang tidak teridentifikasi dalam penelitian.
2.
Motivasi : Apabila X1 (motivasi) naik 1satuan maka Y (minat berwirausaha) akan
naik sebesar -0,170 satuan. Hal ini
menunjukkan semakin tinggi motivasi maka minat berwirausaha seseorang juga akan semakin tinggi. 3.
Lingkungan: Apabila X2 (Lingkungan) naik 1satuan maka Y (minat berwirausaha) akan naik sebesar 0,134 satuan. Hal inimenunjukkan semakin baik lingkungan yang dimiliki, maka minat berwirausaha seseorang juga akan semakin tinggi.
4.
Pengetahuan : Apabila X3 (Pengetahuan) naik 1 satuan maka Y (minat berwirausaha) akan naik sebesar 0,792 satuan. Hal ini
77
menunjukkan semakin baik pengetahuan yang dimiliki, maka minat berwirausaha seseorang juga akan semakin tinggi. B.4
Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya korelasi antara variabel independen dalam suatu
model
regresi.
Untuk
mengetahui
apakah
terjadi
multikolinearitas atau tidak dalam model regresi adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance ini, nilainya berlawanan, kalau tolerancenya besar maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF di sini tidak boleh lebih besar dari 5
(lima),
jika
lebih
maka
bisa
dikatakan
ada
gejala
multikolinearitas, dan sebaliknya jika nilai VIF nya lebih kecil dari 5 maka tidka ada gejala multikolinearitas. Demikian juga dengan nilai Tolerance nya berarti sebaliknya Anton (2006). Nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) yang terdapat pada masing-masing variabel penelitian ini seperti terlihat pada tabel 4.3 berikut :
78
Tabel 4.8 Output viewer
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Std. B Error 11,685 9,004 -,170 ,203 ,134 ,209 ,792 ,131 Variable:
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
Model Beta t Sig. Tolerance 1 (Constant) 1,298 ,207 JML_X1 -,139 -,837 ,411 ,607 JML_X2 ,105 ,640 ,528 ,626 JML_X3 ,799 6,040 ,000 ,956 a. Dependent JML_Y Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas adalah
VIF 1,648 1,596 1,047
jika
VIF lebih kecil dari 5. Demikian juga dengan nilai Tolerance nya berarti sebaliknya. Dari tabel Coefficients pada kolom Collinearity Statistics, diperoleh bahwa semua variabel bebasmemiliki nilai VIF yang rendah berada dibawah angka 5. Dengan demikian diperoleh tidak adanya masalah multikolinearitas dalam model regresi. Tabel 4.9 Coefficient Correlations Coefficient Correlationsa Model JML_X3 1 Correlations JML_X3 1,000 JML_X2 ,115 JML_X1 -,210 Covariances JML_X3 ,017 JML_X2 ,003 JML_X1 -,006 a. Dependent Variable: JML_Y
JML_X2 ,115 1,000 -,611 ,003 ,044 -,026
JML_X1 -,210 -,611 1,000 -,006 -,026 ,041
79
Dari tabel Coefficient Correlations, kita bisa melihat matrik korelasi, dari enam variabel independen yang diapakai, yang korelasinya cukup besar adalah hubungan antara variabel X3 dan X1 yang nilainya sebesar 0,611atau sebesar 6,11%. Tetapi karena korelasi antara X3 dan X1 masih di bawah 90% maka bisa dikatakan bahwa, variabel independen yang dipakai tidak ada yang memiliki gejala multikolinearitas. b. Uji Heteroscedasticity Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menentukan efisiensi dalam sampel serta menilai keabsahan dari nilai T-test dan T-tabel. Pada penelitian ini teknik pendeteksian ada atau tidaknya heteroscedasticity menggunakan model Grafik Scatterplot, yaitu dengan melihat grafik scatterplot antara ZPRED (nilai prediksi variabel dependen) dan SRESID (residualnya). Untuk mendeteksi grafik scatterplot tersebut, kalau polanya beraturan (gelombangnya melebar dan menyempit), hal ini cenderung ada gejala heterokendastisitas. Tetapi jika polanya tidak beraturan, ini cenderung tidak ada gejala penyakit heterokendastisitas Anton (2006). Berikut ini grafik scatterplot terlihat pada gambar 4.8:
80
Gambar 4.1 Output viewer
Grafik tersebut di atas tampak tidak berpola dan tidak beraturan baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol), sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak ada gejala heteroskendastisitas. c. Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak (Anton, 2006). Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Pada pengujian ini peneliti menggunakan analisa grafik dengan cara melihat histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati normal dan normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari
81
data yang sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari data distribusi normal. Jika distribusi normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mendekati garis normal. Berikut merupakan gambar grafik histogram dan normal probability plot : Gambar 4.2 Output viewer
Dalam grafik Histogram disini yang dapat kita lihat adalah perbandingan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Terlihat bahwa grafik Hitogram menunjukkan pola distribusi yang mendekati normal, sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
82
d. Uji Normal Plot Gambar 4.3 Output viewer
Dalam grafik Normal Plot disini yang dapat kita lihat adalah perbandingan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data dari distribusi normal. Dalam grafik normal plot terlihat adanya titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal sedangkan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Pengaruh lingkungan
dan
masing-masing pengetahuan)
variabel dan
independent
variabel
(motivasi,
dependent
berwirausaha mahasiswa) dapat dijelaskan sebagai berikut:
(minat
83
Dari hasil pengujian yang dilakukan terbukti bahwa motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa yag termasuk anggota aktif KOPMA FATAWA STAIN Salatiga. Hal ini ditunjukkan oleh perhitungan koefisien regresi sebesar 0,170, artinya apabila variabel motivasi ditingkatkan sebesar satu point maka akan diikuti dengan meningkatnya minat berwirausaha mahasisiwa di KOPMA FATAWA STAIN Salatiga sebesar -0,170. Sebaliknya jika skor variabel motivasi menurun sebesar satu point maka akan diikuti dengan menurunnya minat berwirausaha mahasiswa di KOPMA FATAWA STAIN Salatiga sebesar -0,170. Hasil ini ditunjukkan pada perhitungan uji statistik t, terlihat bahwa motivasi memiliki nilai probabilitas signifikan sebesar 0,411 yang lebih kecil dari tingkat kepercayaan sebesar 0,05 (0,411< 0,05). Oleh sebab itu, maka hipotesa awal (H1) yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Artinya motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap minar berwirausaha mahasiswa di KOPMA FATAWA STAIN Salatiga. Untuk variabel lingkungan, dari hasil pengujian yang dilakukan terbukti bahwa lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa yang termasuk anggota di KOPMA FATAWA IAIN Salatiga. Hal ini ditunjukkan oleh perhitungan koefisien regresi sebesar 0.134 artinya apabila variabel lingkungan ditingkatkan sebesar satu point maka akan diikuti dengan menurunnya minat berwirausaha mahasiswa sebesar 0.134. Sebaliknya jika skor variabel
84
lingkungan menurun sebesar satu point maka akan diikuti dengan minat berwirausaha mahasiswa anggota KOPMA FATAWA STAIN Salatiga sebesar 0.134. Hal ini ditunjukkan pada perhitungan uji statistik t, terlihat bahwa lingkungan memiliki nilai probabilitas signifikan sebesar 0,528 yang lebih kecil dari tingkat kepercayaan sebesar 0,05 (0,528< 0,05). Oleh sebab itu, maka hipotesa kedua (H2) yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Artinya lingkungan dalam penelitian ini berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa anggota di KOPMA FATAWA STAIN Salatiga. Untuk variabel pegetahuan, dari hasil pengujian yang dilakukan terbukti bahwa pengetahuan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa yang termasuk anggota di KOPMA FATAWA STAIN Salatiga. Hal ini ditunjukkan oleh perhitungan koefisien regresi sebesar 0.792 artinya apabila variabel pengetahuan ditingkatkan sebesar satu point maka akan diikuti dengan menurunnya minat berwirausaha mahasiswa sebesar 0.792. Sebaliknya jika skor variabel pengetahuan menurun sebesar satu point maka akan diikuti dengan minat berwirausaha mahasiswa anggota KOPMA FATAWA STAIN Salatiga sebesar 0.792. Hal ini ditunjukkan pada perhitungan uji statistik t, terlihat bahwa lingkungan memiliki nilai probabilitas signifikan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat kepercayaan sebesar 0,05 (0,000< 0,05). Oleh
85
sebab itu, maka hipotesa kedua (H2) yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Artinya lingkungan dalam penelitian ini berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa anggota di KOPMA FATAWA STAIN Salatiga.
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan
yang
telah
dikemukakan pada Bab IV Analisis Faktor Motivasi, Lingkungan dan Pengetahuan berpengaruh pada minat wirausaha mahasiswa di KOPMA FATAWA STAIN Salatiga, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Tingkat minat wirausaha mahasiswa STAIN Salatiga menunjukkan bahwa minatnya yang tinggi dilihat dari variabel motiasi, lingkungan dan pengetahuan yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat wirausaha mahasiswa.
2.
Variabel yang mempengaruhi minat wirausaha mahasiswa STAIN Salatiga ada tiga yaitu motivasi, lungkungan dan pengetahuan.
B.
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan diatas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut: 1.
Bagi KOPMA FATAWA STAIN Salatiga Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam berwirausaha yang didasarkan pada pandangan positif, kepercayaan diri serta mental yang baik. Sehingga dapat menyiapkan individu dengan memberikan pendidikan dini terhadap
86
87
generasi muda tentang wirausaha, agar dikemudian hari lahir pelakupelaku usaha baru yang mampu mengembangkan potensi yang ada. 2.
Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan variabel – variabel lain yang dapat mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa yang menjadi anggota aktif KOPMA FATAWA STAIN Salatiga. Mungkin yang belom aktif di KOPMA menjadi aktif di KOPMA.
C.
Penutup Alhamdulillah, segala puji dan puji hanyalah milik Allah semata. Rasa syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya pada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kekurangan dan kekhilafan sebagai manusia. Menyadarkan penulis akan kekurangan skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan. Sebagai akhir kata, terbesit suatu harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca budiman pada umumnya, dan bagi penulis pada khususnya di masa-masa yang akan datang. Amin Yaa Rabbal ‘Alamin…
DAFTAR PUSTAKA
Bawono, Anton, 2006. Multivariate Analisis dengan SPSS, Salatiga: STAIN Salatiga Pers. Echdar, Saban, 2013. Manajemen Entrepreneurship, Kiat Sukses Menjadi Wirausaha, Yogyakarta : CV ANDI OFFSET. Ermaleli, Putri, 2010. Skripsi Minat Berwirausaha siswa SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang Selatan Dilihat Dari Status Pekerjaan Orang Tua, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. Hantoro, Sirod, 2005. Kiat Sukses Berwirausaha, Yogyakarta: Adiati Karya Nusa. Kasmir, 2010. Kewirausahaan, Jakarta: PT.RAJAGRAFINDO PERSADA. ______ 2007. Kewirausahaan, Jakarta: PT.RAJAGRAFINDO PERSADA. Koranti, Komsi, 2013. skripsi analisis pengaruh faktor eksternal dan internal terhadap minat berwirausah mahasiswa ekonomi, Bandung: Universitas Gunadarma. Muzakka, Muhammad, 2014. Skripsi Pengaruh Faktor Toleransi atas Risiko, Pengetahuan Kewirausahaan, Peluang dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Keuangan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. Putra, Rano Aditia,2012. Jurnal faktor-faktor penentu minat mahasiswa manajemen untuk berwirausaha Mahasiswa Manajemen FE Universitas Negeri Padang,Padang: Univesitas Negeri Padang. Sudjana. 2006. Metode Statistika, Bandung: Tarsito. Sugiyono, 2007. Metodologo Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R & D, Bandung: Alfa Beta. Suharsimi, Arikunta, 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Suhartini,Yati, 2011. Skripsi Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Dalam Berwirausaha pada Mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta, Yogyakarta: Uniersitas PGRI Yogyakarta. Suryana, 2001. Kewirausahaan, Jakarta: Selemba Empat.
2006. kewirausahaan Pedoman Praktis, kiat dan proses menuju sukses, Jakarta: Selemba Empat. Sutanto, Adi, 2002. Kewirausahaan, Jakarta: Ghalia Indonesia. Suyogi, Prio, 2013. Jadi Pengusaha Tngguh, Jangan Mudah Mengeluh: SOULMATE BOOK. Tuskeroh, 2013. Skripsi Pengaruh Motivasi dan Mental Berwirausaha pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Maritim: Universitas Maritim Raja Ali Haji.
LAMPIRAN
Nama
: Umi Mu’alimah
Jurusan
: Syariah
NIM
: 21310002
Progdi
: PS S1
NO JENIS KEGIATAN Orientasi peserta akademik dan kemahasiswaan (OPAK). (DEMA) USER EDUCATION 2 (Pendidikan Pemakai) UPT Perpustakaan Sertifikat Seminar Nasional” ekonomi islam the challenge on 3 islamic economy in fostering economy prosperity”(Jurusan Syariah) Piagam penghargaan “dalam ceramah dan dialog (CERDIG) 4 Muslimah dengan tema Muslimah 24 Karat”(LDK) Piagam penghargaan “National Workshop of enrtepreneurship 5 and basic cooperation 2010”(KOPMA FATAWA) Piagam penghargaan “pilwakot yang ideal untuk masa depan 6 salatiga yang lebih baik”(DEMA) Piagam penghargaan “bedah 7 novel bumi cinta (FS SKI)” Piagam penghargaan “seminar keperempuan dengan tema 8 menumbuhkan kembali jiwa kekartinian dalam ranah kampus”(SEMA) Sertifikat Seminar Nasional “Pilar-pilar penanggulangan 9 korupsi di Indonesia perspektif agama, budaya, dan negara” (HMJ Syariah) Sertifkat Penghargaan “Kegiatan malam keagraban 10 (MAKRAB) mahasiswa Syariah” (HMJ Syariah) 1.
WAKTU KEGIATAN
JABATAN
NILAI
25-27 Agustus 2010
Peserta
3
20-25 September
Peserta
3
30 November 2010
Peserta
6
3 Desember 2010
Peserta
3
19 Desember 2010
Panitia
6
27 Januari 2011
Peserta
3
30 Januari 2011
Peserta
2
17 Mei 2011
Peserta
3
22 Juni 2011
Peserta
6
08-09 Oktober 2011
Peserta
3
Piagam penghargaan “study 11 banding manajemen keuangan syariah STAI SALATIGA” Sertifikat seminar “Peran Ekonomi Islam dalam 12 Mengatasi Krisis Ekonomi Global” (JURUSAN SYARIAH STAIN) Sertifikat PDP “(Pendidikan 13 Dasar Perkoperasian) “ (KOPMA) Piagam Seminar 14 Nasional”Bukan Ekonomi Biasa”. (KSEI) Piagm Penghargaan “ziarah 15 waliyullah”(PPTI AL FALAH) Piagam penghargaan “panitia khotmil khutub dengan tema 16 anggun dalam bermoral, unggul dalam intelektual ”(PPTI AL FALAH)
13 Desember 2011
Peserta
3
14 Januari 2012
Peserta
3
29 April 2012
Peserta
3
02 Juni 2012
Peserta
6
06-09 Juli 2012
Panitia
2
20 JULI 2012
Panitia
2
Peserta
3
12 Oktober 2012
Ustadzah
3
12 Oktober 2012
Pengurus
3
17
Sertifikat “gerakan santri 03 Agustus 2012 menulis”(SUARA MERDEKA)
18
Surat Keterangan “Ustadzah PPTI AL FALAH 2011/2012”
Surat Keterangan”pengurus PPTI AL FALAH periode 19 2011/1012 sebagai keamanan”
Piagam Penghargaan “panitia 1 muharrom dengan tema 20 25 November 2012 perbaharui hati dengan kebaikan”(PPTI AL FALAH) Sertifikat seminar “membangun kesadaran akan pluralisme dalam ke-Indonesiaan, sudut 21 28 November 2012 pandang agama, budaya dan keamanaan” (Percik STAIN SALATIGA) Piagam Seminar Nasional 22 “kepemimpinan dan masa depan 23 Februari 2013 bangsa” (HMI)
Panitia
2
Peserta
3
Peserta
6
23
Sertifikat seminar Nasional “ahlussanah waljamaah dalam perspektif Islam Indonesia” (DEMA) Sertifikat tafsir tematik”Sihir dalam Perspektif Al Qur’an dan Hukum Negara”(JQH) Piagam penghargaan “Isra’ Mi’raj dengan tema semangat membangun generasi muslim yang berkualitas”(PPTI AL FALAH” Sertifikat seminar Nasional “menumbuhkan jiwa Entrepreneur Generasi Muda”(KOPMA) Sertifikat seminar Nasional “Indonesia Will Grow and Shine With Sharia Economics” (KSEI) Piagam Penghargaan “panitia Halaqoh Alim Ulama Se-jawa Tengah & DIY”(PPTI AL FALAH) Piagam penghargaan “panitia Khotmil Kutub dengan tema meningkatkan kualitas moral, Intelektual, spiritual” (PPTI AL FALAH) Piagam penghargaan “Panitia Pelatihan Hisab Warukyat dengan tema Perbedaan Penentuan Awal Bulan Qomariyah dan Hisab Praktis Arah Kiblat”(PPTI AL FALAH)
26 Maret 2013
Peserta
6
04 Mei 2013
Peserta
3
27 Mei 2013
Panitia
2
27 Mei 2013
Peserta
6
04 Juni 2013
Peserta
6
23-24 Juni 2013
Panitia
2
31 Juni 2013
Panitia
2
20-21 Juli 2013
Panitia
3
25 Juli 2013
Panitia
2
Piagam penghargaan “Ta’aruf Santri Pondok Al Falah dengan tema Mewujudkan santri sejati 32 28 Juli 2013 yang konsisten sebagai generasi penuntun bangsa”(PPTI AL FALAH)
Panitia
2
24
25
26
27
28
29
30
Piagam Penghargaan “Panitia 31 Akhirussanah Ke XX “ (PPTI AL FALAH)
33
34
35
36
Piagam Penghargaan “Halal Bihalal Wali Santri dengan tema Peran Orang Tua terhadap Semangat Belajar Santri demi Terwujudnya Generasi yang Berakhlakul Karimah” (PPTI AL FALAH) Sertifikat “For Having Successfully Completed The Entrepreneurship Course”(Cah Ayu Bali) Surat Keterangan “Pengurus PPTI AL FALAH periode 2012/2013 sebagai Bendahara Pondok” Surat Keterangan “Penerimaan Santri Baru periode 2012/2013 sebagai Bendahara”(PPTI AL FALAH)
20 Agustus 2013
Panitia
2
25 September 2013
Peserta
3
25 Oktober 2013
Pengurus
3
28 Oktober 2013
Panitia
2
KUESIONER Penelitian Skripsi dengan judul ANALISIS FAKTOR MOTIVASI, LINGKUNGAN DAN PENGETAHUAN TERHADAP MINAT WIRAUSAHA MAHASISWA TAHUN 2014 (Studi Kasus pada Kopma Fatawa IAIN Salatiga) Petunjuk Pengisian Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan yang harus dipilih, sesuai dengan keadaan Saudara/i. Dan mohon beri jawaban pada pertanyaan yang harus dijawab berikut ini: Identitas Responden Nama
: ........................................................................................
Alamat
: ........................................................................................
Jenis Kelamin a. Laki-laki b. perempuan Uang Saku Tiap Bulan a. b. c. d.
100.000 - 300.000 300.000 - 500.000 500.000 - 700.000 > 700.000
Pekerjaan Orang Tua a. b. c. d.
Petani Wirausaha Pegawai Lain-lain
Petunjuk Pengisian a. Berilah tanda centang (√ ) pada salah satu kotak di bawah angka yang tersedia mulai angka 2 s/d 10 sesuai dengan pilihan Saudara/i. b. Apabila Saudara/i Sangat Setuju dengan pernyataan kuesioner maka tandailah angka 10, 9, dan 8. c.
Apabila Saudara/i Setuju dengan pernyataan kuesioner maka tandailah angka 7, 6, dan 5.
d. Apabila Saudara/i Tidak Setuju dengan pernyataan kuesioner maka tandailah angka 4, 3, dan 2. Faktor Motivasi (X.1) NO 1 2 3 4 5
Pernyataan
2
3
4
Skala 5 6
2
3
4
5
7
8
9
10
Skala 6 7
8
9
10
Saya senang dengan pekerjaan yang waktunya tidak mengikat Saya tidak suka akan hal-hal yang bersifat teratur. Saya ingin merasakan kekayaan atas usaha milik sendiri. Saya ingin bebas dalam mengelola keuangan. Saya ingin membuat sesuatu yang berbeda dengan yang lain.
Faktor Lingkungan (X.2) No Pernyataan 1
2
3
4
5
Saya berwirausaha karena sebagian besar keluarga berwirausaha Saya memilih berwirausaha karena ketersedianya tempat untuk melakukan usaha Saya memilih berwirausaha mengingat keterbatasan lapangan kerja saat ini Saya ingin berwirausaha karena banyaknya pengangguran yang tidak mendapatkan pekerjaan Saya berwirausaha karena terinspirasi dari wirausahawan yang telah meraih sukses
Faktor Pengetahuan (X.3) No Pernyataan 2 1 2 3
4 5
3
4
5
Skala 6 7
8
9
10
Skala 6 7
8
9
10
Saya sering mengikuti seminar tentang kewirausahaan Saya menyukai materi tentang kewirausahaan Saya tertarik untuk mempraktekkan pendidikan kewirausahaan yang saya dapat Setelah menjadi anggota di kopma saya tertarik untuk berwirausaha Banyak informasi yang didapatkan dari seminar kewirausahaan
Minat Berwirausaha (Y) No Pernyataan 2 1 2
3
4 5
Saya dapat membayangkan kepuasan dan kesuksesan dalam berwirausaha Saya memilih berwirausaha karena sesuai dengan bakat dan kemampuan yang saya miliki Saya senang berwirausaha karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri Saya merasa puas dengan uang yang didapat dari hasil kerja keras Saya yakin saya akan berhasil
3
4
5
Hasil Jawaban Responden KOPMA FATAWA STAIN SALATIGA NO BT 1 1 10 2 10 3 10 4 9 5 9 6 10 7 10 8 9 9 8 10 10 11 10 12 10 13 8 14 10 15 10 16 10 17 10 18 10 19 10 20 10 21 8 22 10 23 10 24 10 25 10 26 10 27 10 28 10 29 10 30 10 31 9 32 9 33 10 34 10 35 9 36 8 37 10 38 10 39 10
BT 2 8 9 10 7 8 8 8 9 5 9 10 7 7 10 10 8 10 10 10 9 9 10 8 10 8 5 8 8 9 10 7 8 8 8 9 5 9 10 7
BT 3 9 9 10 7 7 9 9 9 6 9 10 4 8 10 10 8 9 9 9 8 8 10 9 9 10 8 8 9 9 10 7 7 9 9 9 6 9 10 4
BT 4 10 10 10 8 8 9 8 8 7 9 10 8 8 10 10 9 9 9 9 10 7 10 8 8 10 8 7 10 10 10 8 8 9 8 8 7 9 10 8
BT 5 10 10 10 9 8 8 9 9 8 8 10 9 9 10 10 9 9 9 9 9 7 10 8 10 10 5 10 10 10 10 9 8 8 9 9 8 8 10 9
BT 6 10 8 10 9 8 8 9 8 8 9 10 8 8 10 8 10 8 8 8 5 6 10 9 9 8 8 8 10 8 10 9 8 8 9 8 8 9 10 8
BT7 BT 8 9 10 10 10 9 9 9 9 8 9 8 8 8 10 8 9 9 9 8 8 10 10 8 8 7 8 8 10 9 10 8 9 10 10 10 10 10 10 7 7 6 7 10 10 8 9 8 10 8 10 8 7 8 9 9 10 10 10 9 9 9 9 8 9 8 8 8 10 8 9 9 9 8 8 10 10 8 8
BT9 BT 10 9 9 9 10 10 9 9 8 9 8 8 9 9 8 9 8 10 8 10 9 10 10 8 8 8 9 9 8 10 8 8 8 10 10 10 10 10 10 10 7 5 6 10 10 8 8 8 7 10 9 8 8 9 9 9 9 9 10 10 9 9 8 9 8 8 9 9 8 9 8 10 8 10 9 10 10 8 8
BT 11 8 6 7 4 7 8 7 8 7 4 9 3 4 8 7 7 7 7 6 5 8 7 4 7 7 7 4 6 7 8 7 8 7 6 6 3 6 5 5
BT 12 9 8 6 4 7 6 9 6 9 7 9 4 2 8 7 9 9 10 7 6 8 8 10 8 8 8 6 6 8 8 8 7 6 8 6 6 6 7 5
BT 13 9 9 7 7 7 4 8 4 8 9 9 6 10 8 7 9 9 10 7 7 8 8 10 8 9 8 6 6 9 9 8 8 7 8 6 8 7 7 8
BT 14 9 9 9 9 10 4 10 4 10 9 9 7 10 8 10 9 10 10 10 8 8 9 10 9 9 8 6 6 10 9 9 9 7 8 6 9 6 9 9
BT 15 10 10 7 10 9 4 9 4 9 10 9 7 10 8 6 9 10 7 7 7 9 9 10 8 9 8 6 6 10 9 8 9 7 8 6 6 8 10 8
BT 16 9 6 7 4 7 4 7 4 10 7 7 7 6 8 8 9 7 10 7 7 7 8 9 10 7 8 8 7 7 9 6 7 4 7 4 10 7 7 7
BT 17 7 5 6 4 7 5 7 5 8 7 8 8 3 7 8 7 6 10 7 7 7 7 8 7 8 8 6 7 6 7 5 6 4 7 5 8 7 8 8
BT 18 9 8 7 7 9 4 9 4 9 8 9 8 4 7 8 8 8 10 10 9 8 8 9 10 7 9 8 6 7 9 8 7 7 9 4 9 8 9 8
BT 19 10 10 9 9 7 4 7 4 10 10 10 10 10 7 8 10 7 10 10 10 8 9 9 10 9 9 8 7 9 10 10 9 9 7 4 10 10 10 10
BT2 0 9 10 10 10 10 4 10 4 10 10 10 9 10 7 8 10 10 10 10 9 9 9 10 10 10 9 9 10 8 9 10 10 10 10 4 10 10 10 9
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
8 10 10 10 10 10 10 10 8 10 10 10 10 10 10
7 10 10 8 10 10 10 9 9 10 8 10 8 5 8
8 10 10 8 9 9 9 8 8 10 9 9 10 8 8
8 10 10 9 9 9 9 10 7 10 8 8 10 8 7
9 10 10 9 9 9 9 9 7 10 8 10 10 5 10
8 10 8 10 8 8 8 5 6 10 9 8 8 8 8
7 8 9 8 10 10 10 7 6 10 8 8 8 8 8
8 10 10 9 10 10 10 7 7 10 9 10 10 7 9
8 9 10 8 10 10 10 10 5 10 8 8 10 8 9
9 8 8 8 10 10 10 7 6 10 8 7 9 8 9
9 7 9 2 5 6 8 7 9 8 9 6 9 9 7
9 8 9 10 4 5 9 9 8 9 8 7 8 9 8
9 7 7 10 6 6 10 9 9 7 9 8 8 8 7
9 9 8 10 7 7 8 9 7 8 9 9 9 8 5
9 8 8 10 7 8 9 9 9 7 6 8 8 8 7
6 8 8 10 7 7 7 9 9 10 7 8 8 7 7
3 7 8 10 7 7 7 8 8 7 8 8 6 7 6
4 7 8 10 10 9 8 9 9 10 7 9 8 6 7
10 7 8 10 10 10 8 9 9 10 9 9 8 7 9
10 7 8 10 10 9 9 9 10 10 10 9 9 10 8
Hasil Uji Uji Validitas X1 Correlations X1.1 X1.1
X1.2 ** ,416
X1.3 ** ,414
X1.4 ** ,593
X1.5 * ,325
JML_X1 ** ,631
,002
,002
,000
,016
,000
54 1
54 ** ,663 ,000 54 1
54 ** ,558 ,000 54 ** ,625 ,000 54 1
54 ** ,583 ,000 54 ** ,377 ,005 54 ** ,530 ,000 54 1
54 ** ,864 ,000 54 ** ,820 ,000 54 ** ,826 ,000 54 ** ,730 ,000 54 1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
X1.2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
X1.3
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
X1.4
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
X1.5
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
JML_X1
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
54 ** ,416 ,002 54 ** ,414 ,002 54 ** ,593 ,000 54 * ,325 ,016 54 ** ,631
54 ** ,663 ,000 54 ** ,558 ,000 54 ** ,583 ,000 54 ** ,864
,000
,000
,000
,000
,000
54
54
54
54
N 54 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
X2 Correlations
54 ** ,625 ,000 54 ** ,377 ,005 54 ** ,820
54 ** ,530 ,000 54 ** ,826
54 ** ,730
54
X2.1 X2.1
X2.2 ** ,438
X2.3 ** ,567
X2.4 ,227
X2.5 ** ,380
JML_X2 ** ,667
,001
,000
,099
,005
,000
54 1
54 ** ,708 ,000 54 1
54 ** ,672 ,000 54 ** ,520 ,000 54 1
54 ** ,794 ,000 54 ** ,527 ,000 54 ** ,609 ,000 54 1
54 ** ,901 ,000 54 ** ,831 ,000 54 ** ,760 ,000 54 ** ,825 ,000 54 1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
X2.2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
X2.3
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
X2.4
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
X2.5
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
JML_X2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
54 ** ,438 ,001 54 ** ,567 ,000 54 ,227 ,099 54 ** ,380 ,005 54 ** ,667
54 ** ,708 ,000 54 ** ,672 ,000 54 ** ,794 ,000 54 ** ,901
,000
,000
,000
,000
,000
54
54
54
54
N 54 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
54 ** ,520 ,000 54 ** ,527 ,000 54 ** ,831
54 ** ,609 ,000 54 ** ,760
54 ** ,825
54
X3 Correlations X3.1 X3.1
X3.2 ** ,461
X3.3 ,072
X3.4 -,071
X3.5 -,066
JML_X3 ** ,470
,000
,606
,611
,636
,000
54 1
54 ** ,532 ,000 54 1
54 * ,330 ,015 54 ** ,673 ,000 54 1
54 * ,295 ,030 54 ** ,682 ,000 54 ** ,594 ,000 54 1
54 ** ,791 ,000 54 ** ,821 ,000 54 ** ,689 ,000 54 ** ,682 ,000 54 1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
X3.2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
X3.3
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
X3.4
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
X3.5
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
JML_X3
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
54 ** ,461 ,000 54 ,072 ,606 54 -,071 ,611 54 -,066 ,636 54 ** ,470
54 ** ,532 ,000 54 * ,330 ,015 54 * ,295 ,030 54 ** ,791
,000
,000
,000
,000
,000
54
54
54
54
54
Y5 ,328
JML_Y ** ,817
N 54 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
54 ** ,673 ,000 54 ** ,682 ,000 54 ** ,821
54 ** ,594 ,000 54 ** ,689
54 ** ,682
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Y Correlations Y1 Y1
Pearson Correlation
1
Y2 ** ,692
Y3 ** ,656
Y4 * ,417
Sig. (2-tailed) Y2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Y3
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Y4
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Y5
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
JML_Y
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
,000
,000
,030
,095
,000
27 1
27 ** ,674 ,000 27 1
27 ,210 ,294 27 ** ,516 ,006 27 1
27 ,150 ,454 27 * ,471 ,013 27 ** ,680 ,000 27 1
27 ** ,720 ,000 27 ** ,873 ,000 27 ** ,734 ,000 27 ** ,675 ,000 27 1
27 ** ,692 ,000 27 ** ,656 ,000 27 * ,417 ,030 27 ,328 ,095 27 ** ,817
27 ** ,674 ,000 27 ,210 ,294 27 ,150 ,454 27 ** ,720
,000
,000
,000
,000
,000
27
27
27
27
N 27 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
UJI RELIABILITAS X1 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha
Standardized Items
,828
N of Items
,838
5
X2 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha
Standardized Items
,851
N of Items
,856
5
X3 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha ,706
Y
Standardized Items ,729
N of Items 5
27 ** ,516 ,006 27 * ,471 ,013 27 ** ,873
27 ** ,680 ,000 27 ** ,734
27 ** ,675
27
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha
Standardized Items
,824
N of Items
,822
5
UJI STATISTIK Variables Entered/Removed
b
Variables Model 1
Variables Entered
Removed
JML_X3, JML_X2, JML_X1
Method
.
a
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: JML_Y b
Model Summary
Std. Error of the Model
R
R Square a
1
,784
Adjusted R Square
,615
Estimate
,565
Durbin-Watson
3,64904
2,300
a. Predictors: (Constant), JML_X3, JML_X2, JML_X1 b. Dependent Variable: JML_Y
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
489,374
3
163,125
Residual
306,256
23
13,315
Total
795,630
26
F
Sig. a
12,251
,000
a. Predictors: (Constant), JML_X3, JML_X2, JML_X1 b. Dependent Variable: JML_Y
Uji Multikolinearitas a
Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
11,685
Std. Error 9,004
Beta
Collinearity Statistics t 1,298
Sig. ,207
Tolerance
VIF
JML_X1
-,170
,203
-,139
-,837
,411
,607
1,648
JML_X2
,134
,209
,105
,640
,528
,626
1,596
JML_X3
,792
,131
,799
6,040
,000
,956
1,047
a. Dependent Variable: JML_Y a
Coefficient Correlations Model 1
JML_X3 Correlations
Covariances
JML_X1
JML_X3
1,000
,115
-,210
JML_X2
,115
1,000
-,611
JML_X1
-,210
-,611
1,000
JML_X3
,017
,003
-,006
JML_X2
,003
,044
-,026
JML_X1
-,006
-,026
,041
a. Dependent Variable: JML_Y
Uji Heteroscedasticity
JML_X2
Uji Autocorrelation b
Model Summary
Std. Error of the Model
R
1
R Square a
,784
Adjusted R Square
,615
a. Predictors: (Constant), JML_X3, JML_X2, JML_X1 b. Dependent Variable: JML_Y
Uji Normalitas
,565
Estimate 3,64904
Durbin-Watson 2,300