ANALISIS PENERAPAN GREEN MARKETING (KASUS PADA SENTRA INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN, DESA KOTO MESJID, KAMPAR, RIAU)
Suryalena1
ABSTRACT This study discusses green marketing by limiting review of the product on the fish processing industry in Desa Koto Mesjid, Riau. Respondents were 9 business units in the center of the fish processing industry. With data collection through interviews and questionnaires, while data analysis using qualitative descriptive. Based on the survey results revealed that 8 of the 9 indicators green product on the fish processing industry center Desa Koto Mesjid, Riau have applied environmentfriendly as well as health-friendly. Keywords: green marketing, green products, fish processing industry ABSTRAK Penelitian ini membahas pemasaran hijau (green marketing) dengan membatasi tinjauan dari sisi produk pada industri pengolahan ikan di Desa Koto Mesjid, Riau. Responden sebanyak 9 unit usaha pada sentra industri pengolahan ikan ini. Dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan kuesioner, sementara analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 8 dari 9 indikator green product pada sentra industri pengolahan ikan Desa Koto Mesjid,
Riau sudah ramah terhadap lingkungan dan kesehatan. Kata kunci: pemasaran hijau, produk hijau, industri pengolahan ikan
1
Program Studi Administrasi Bisnis.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau, Kampus Bina Widya KM. 12.5 Simpang Baru, Pekanbaru 28293.Telp. 0761-63277. Email:
[email protected]
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 6 No. 2, April 2016
[51]
bakso ikan, kerupuk ikan dan lain
PENDAHULUAN
sebagainya. Dengan pengolahan ini
Latar belakang
diharapkan hasil-hasil perikanan yang
Indonesia sebagai negara bahari dengan segala kekayaan sumber daya alam yang dimiliki yang merupakan karunia
ALLAH
ekonomis. Propinsi Riau membentang dari
wa
Jalla,
lereng Bukit Barisan sampai dengan
perikanan
dan
Selat Malaka dengan luas wilayah
kelautan yang sangat banyak tersebar
mencapai 107.932,71 Km2, dimana
dan dimiliki hampir diseluruh wilayah
luas daerah perairan sebesar 21.478,81
indonesia. Banyaknya sumberdaya-
Km2 (19,91%) dan daratannya seluas
sumberdaya perikanan dan kelautan
86.411,90 Km2. Selain itu, Sebelah
yang
Timur
khususnya
Azza
dimiliki akan lebih memiliki nilai
SDA
dimiliki
ini
menuntut
Propinsi
Riau
berbatasan
diperlukannya usaha-usaha kreatif dan
dengan Laut China Selatan dan di
inovatif
nilai
daratan Riau juga dialiri 15 sungai
tambah baik secara kualitas maupun
yang empat diantaranya memiliki arti
kuantitas dari hasil perikanan dan
penting
kelautan
tersebut,
perhubungan seperti Sungai Siak (300
sehingga sumberdaya yang dimiliki
Km), Sungai Rokan (400 Km), Sungai
tersebut
Kampar
untuk
memberikan
yang
dimiliki
bisa
dimaksimalkan
pemanfaatannya. Salah
satu
dilakukan
usaha
yang
dapat
pengolahan-
pengolahan ikan segar. Sehingga dapat sumber
Km)
dan
Sungai
nilai
ekonomi
menjadikan
Riau
sebagai
salah satu daerah penghasil ikan baik dari tangkap maupun budidaya. Kabupaten
Kampar
merupakan
salah satu kabupaten di Provinsi Riau.
melalui berbagai usaha pengolahan
Lokasi kawasan minapolitan berada di
diantaranya dengan melalui berupa
Kec.
pengasapan atau yang biasa dikenan
komoditas unggulan ikan mas, patin,
dengan istilah ikan salai, abon ikan ,
dan nila. Penetapan lokasi minapolitan
Suryalena
perikanan
dari
tersebut
tersebut
[52]
daya
(400
prasarana
Indragiri (500 Km). Letak geografis
adalah
meningkatkan
sebagai
XIII
Koto
Kampar
dengan
Analisis Penerapan Green Marketing
berdasarkan
Keputusan
Kampar
Bupati
Desa
Koto
Masjid
terletak
di
Nomor:
Provinsi Riau, Kabupaten Kampar,
tentang
Kecamatan XIII Koto Kampar.Desa
Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja)
Koto Masjid sangat terkenal sebagai
berdasarkan
pusat sentra produksi ikan patin. Hal
050/Bappeda/174/2009
dan
Keputusan
Bupati
Kampar Nomor 138 Tahun 2009.
ini dikarenakan lebih dari separuh
Dari sektor budidaya, ikan patin
masyarakatn di desa Koto Masjid
menjadi salah satu komoditas yang
memiliki kolam, dengan luas kolam
paling
mencapai 69 Ha. Dari setra pengolahan
diandalkan
sebagai
penyumbang devisa dan menyerap
hasil
tenaga kerja di daerah ini.
sebanyak 190 ton perbulan dari hasil
Sentra pengolahan hasil perikanan di Desa Koto Mesjid ini awal mula terbentuknya pada wal tahun 2007 dimana seluruh kelompok pengolah hasil perikanan (ikan salai, kerupuk dan nugget) yang berada dikawasan Desa Pulau Gadang dan Desa Koto Mesjid mengadakan pertemuan yang intinya
dalam
rangka
usaha
menyatukan kelompok usaha dalam suatu wadah yang tersentral pada satu tempat usaha. Usaha ini mendapat tangggapan
dari
Dinas
Perikanan
kabupaten Kampar dan selanjutnya diusulkan Kelautan
kepada dan
Kementerian
Perikanan
Republik
Indonesia. (Profil Desa Koto Mesjid tahun 2015). JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 6 No. 2, April 2016
perikanan
ini
menghasilkan
kolam, 235 ton per hari dari hasil keramba serta pembenihan 1.600 ton per bulan (Profil Desa Koto Mesjid tahun 2015). Kampung
Patin,
Julukan
itu
melekat hingga saat ini pada Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kampar. Kampung berjarak sekitar 70 Km dari Pekanbaru ini memang
memiliki
kekhasan
dan
keunikan tersendiri dari kampungkampung lainnya di Riau. Sebanyak 2.298 jiwa masyarakat di kampung ini bekerja di berbagai sektor, namun yang
paling
utama
pekerjaan
masyarakatnya sebagai petani ikan kolam yaitu sebanyak 357 orang. Usaha pengolahan hasil perikanan ikan patin di desa Koto Masjid sangat [53]
berkembang pesat. Hingga tahun 2014
sejak
olahan untuk ikan salai rata-rata
diperkirakan
kebutuhan bahan baku dan pproduksi
Pemasaran untuk ekspor ikan salai
harian ± 600kg/hari/pengolah dengan
antara
produksi ikan salai sebesar 175 kg,
pedagang
saat ini pengolah ikan salai patin yang
Pekanbaru dan selanjutnya dibawa ke
berada di sentra PHP desa koto Masjid
Malaysia dan Singapura.Pemasaran
sebanyak 9 kelompok pengolah dan
ikan salai untuk kegiatan ekspor,
setiap bulannya mereka melakukan
katanya, memang belum ditata secara
aktivitas pengolahan sebanyak 16 kali,
proporsional
dengan kebutuhan total ikan patin
permintaan ikan untuk pasar luar
segar setiap bulannya adalah 76,8 ton
negeri
dengan produksi ikan salai sebesar
permintaan pasar lokal.
22,4 ton
tahun
lain
2010
hingga
mencapai dilakukan pengumpul
namun
masih
tinggi
tiga
2012 ton.
oleh
para
di
Kota
demikian disamping
Sedangkan untuk Permintaan ikan
Berdasarkan
dari
salai asal Kampar Riau untuk domestik
Pengawas pengolahan ikan salai di
juga masih tinggi yakni untuk pasar
Desa
Batam, Jakarta, Medan, Aceh dan
Koto
informasi Mesjid,
Kecamatan
Kampar, pemasaran ikan patin untuk daerah ini sudah merambah pasar
Sumbar. Untuk
pengolahan
ikan
salai
ekspor sampai ke luar negeri yaitu
Menurut Firman Edy yang merangkap
untuk pasar Malaysia dan Singapura.
usaha sebagai pembudidaya sekaligus
Sejak
2012
pengolah salai patin hingga saat ini
diperkirakan pemasaran ikan salai ke
kapasitas produksinya mencapai 4 ton
Malaysia dan Singapura mencapai tiga
per bulan. Selain Firman Edy, masih
ton.
ada empat pengolah lainnya yang
tahun
2010
hingga
Menurut Agus Salim, yang juga
tergolong
besar,
sehingga
total
Kepala Dusun II Pincuran Gading
produksi salai patin di desanya sekitar
Koto
16-20 ton per bulan.
Masjid
sekaligus
sebagai
Pengawas pengolahan ikan salai, untuk
Pengolahan ikan yang merupakan
pasar Malaysia dan Singapura saja
salah satu dari bentuk aktivitas bisnis
[54]
Suryalena
Analisis Penerapan Green Marketing
tidak bisa terlepas dari lingkungan
pada perubahan pola hidup masyarakat
baik secara langsung maupun tidak
yang mengarah pada pola hidup back
langsung.
to
Adalah
kewajiban
dari
dan
nature
penggunaan
setiap pelaku usaha untuk menjalankan
produkproduk organik serta pola-pola
bisnis dengan tetap memperhatikan
pendekatan
lingkungan dan kesehatan. Lingkungan
mengarah pada pendekatan aktivitas
ini memiliki cakupan yang luas, baik
bisnis berbasis kelestarian lingkungan
terkait dengan lingungan hidup dimana
atau green business.
usah
bisnis
dijalankan,
bisnis
yang
mulai
produk,
Fenomena ini terlihat mulai banyak
konsumen, dan stake holder lainnya
praktek-praktek bisnis yang mengarah
yang terkait dengan aktivias bisnis
produk hijau (green produk)
tersebut.
Pemasaran Hijau (Green Marketing),
dan
Kepedulian dan kesadaran akan
Pendekatan Pemasaran hijau (green
lingkungan dan kesehatan, merupakan
marketing approach ) pada area
satu hal yang harus menjadi perioritas
produk diyakini dapat meningkatkan
dalam menjalankan aktifitas bisnis.
integrasi dari isu lingkungan pada
Sehingga akan tercipta suatu kondisi
seluruh
dimana aktifitas yang dilakukan oleh
perusahaan,
para
strategi,
pelaku
lingkungan,
bisnis aman
yang bagi
ramah
ekonomis.
Fenomena
banyaknya yang
tidak
memperhatikan aspek lingkungan dan semakin
yang
mengakibatkan
memburuknya
dari
perencanaan,
formulasi
penyusunan,
atau distribusi dan hal-hal yang terkait
keuntungan
kesehatan
mulai
aktivitas
pengelolaan, produksi dan penyaluran
tercapainya bisnis
dari
kesehatan
disamping
praktek-praktek
aspek
dengan
interaksi
atau
hubungan
pelanggan lainnya. Pendekatan Green Marketing bukan hanya
harus
diperhatikan
dan
kondisi
dilakukan oleh perusahaan besar saja
lingkungan dan semakin buruknya
atau pelaku usaha besar saja, tapi juga
kondisi kesaehatan, telah merubah cara
merupakan
hal
yang
harus
pandang dan pola hidup manusia dan
diperhatikan
dan
dilakukan
oleh
para pelaku usaha. Hal ini ditunjukkan
seluruh
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 6 No. 2, April 2016
pelaku
usaha,
untuk [55]
menciptakan bisnis dan produk yang aman dan ramah lingkungan dan juga kesehatan. Industri pengolahan ikan di Desa Koto Mesjid yang sudah memiliki pangsa pasar yang cukup luas baik domestik maupun internasional, dalam rangka
meningkatkan
produk
hendaknya
daya
saing
memperhatikan
Tujuan Dan Kegunaan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis Sejauh mana penerapan green marketing khususnya terkait dengan
produk
pengolahan
ikan
pada
industri
(Kasus
Sentra
Pengolahan Hasil Perikanan Di Desa Koto Mesjid Kabupaten Kampar).
produk yang dihasilkan terkait dengan lingkungan dan kesehatan. Sebagai
TINJAUAN PUSTAKA
salah satu bentuk kewajiban, tanggung jawab
dan
lingkungan
kepedulian dan
terhadap
produk
yang
Marketing Mix Dalam pemasaran di kenal istilah marketing mix untuk menjelaskan
dihasilkan.dd
bauran-bauran pemasaran yang terdiri
Perumusan Masalah
dari
Berdasarkan latar belakang masalah
product,
price,
place
dan
promotion.
diatas maka penulis tertarik untuk
Bauran pemasaran menurut Fuad
melakukan penelitian terkait dengan
dkk (2006) adalah kegiatan pemasaran
pemasaran hijau (green marketing)
yang terpadu dan saling menunjang
dengan membatasi tinjauan dari sisi
antara satu dengan yang lain. Keempat
produk pada industri pengolahan ikan
bauran pemasaran ini tidak dapat
Di
kabupaten
dipisahkan antara yang satu dengan
Kampar dengan judul “ Analisis
yang lain, tapi saling terkait dan saling
Penerapan Green Marketing Pada
melengkapi dalam rangka mencapai
Industri
tujuan dari pemasaran yang dilakukan
desa
Koto
Mesjid
Pengolahan
Ikan
(Kasus
Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Di Desa Koto Mesjid Kabupaten Kampar) “. [56]
Suryalena
Analisis Penerapan Green Marketing
Manajemen
that
Manajemen
adalah
pengoordinasian
proses
kegiatan-kegiatan
are
presumed
proses pemasaran produk-produk yang diasumsikan
terselesai secara efisien dan efektif
lingkungan).
dan
melalui
orang
lain
(Robbins dan Coulter, 2007)
aman
terhadap
Sementara menurut Boone dan Kurtz (2007) green marketing adalah suatu
strategi
pemasaran
mempromosikan
Pemasaran Asosiasi
be
(sebagai suatu
environmentally safe
pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut dengan
to
Pemasaran
yang
produk-produk
Amerika
dengan metoda produksi yang aman
adalah
bagi lingkungan. Green marketing
merencanakan,
menurut Cateora dan Graham (20070
melaksanakan perancangan, penetapan
adalah pertimbangan dan perhatian
harga, promosi, dan distribusi dari ide,
terhadap
barang
lingkungan dari formulasi, pemasaran,
mendefenisikan proses
Pemasaran
untuk
dan
menimbulkan memenuhi
layanan
untuk
pertukaran
yang
tujuan
individu
konsekwensi-konsekwensi
pembuatan dan pengemasan produk.
dan
organisasi.
Konsep Green Bisnis Product ( Produk hijau) Konsep
Green Manajemen
green
product
terkait
Istilah green marketing (pemasaran
dengan banyak aspek dalam bisnis
hijau)sebagai salah satu usaha strategis
diantaranya adalah perusahaan itu
dalam
sendiri.
menciptakan
bisnis
yang
Menurut
Iqbal
dan
berbasis lingkungan dan kesehatan
Simanjuntak (2004) green company
telah dikenal pada akhir tahun pada
adalah program yang mengharuskan
awal
perusahaan untuk ramah
dengan
lingkungan.Green
adalah
tahun
1970
an
dan
terus
berkembang sampai sekarang ini. American
Associate
apakah dalam memproduksi barang
green
atau jasa menggunakan cara-cara yang
marketing is the marketing of products
ramah lingkungan. Green employee,
(AMA)
Marketing
process
mendefinisikan
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 6 No. 2, April 2016
[57]
apakah keberadaan SDM perusahaan mendukung,
mau
menerapkan
dan
mampu
kebijakan
ramah
lingkungan.
6. Tidak melibatkan uji produk yang
melibatkan
apabila
tidak
binatang betul-betul
diperlukan, 7. Selama
Green Product (Produk Hijau)
penggunaan
tidak
merusak lingkungan,
Menurut Iqbal dan Simanjuntak
8. Menggunakan kemasan yang
(2004) green product adalah apakah
sederhana dan menyediakan
produk atau jasa yang dihasilkan tidak
produk isi ulang,
merusak lingkungan. Produk
hijau
(green yang
product)
membahayakan
bagi
kesehatan manusia dan hewan,
berwawasan
10. Tidak menghabiskan banyak
lingkungan ( Nugrahadi : 2011, dalam
energi dan sumber daya lainnya
Balawera).
selama
adalah
produk
9. Tidak
Dari pendapat-pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan terkait
pemrosesan,
penggunaan dan penjualan. 11. Tidak menghasilkan sampah
dengan karakteristik dari produk hijau
yang
(green product), menurut (Manongko:
kemasan dalam jangka waktu
2011, dalam Balawera):
yang singkat.
1. Produk
tidak
tidak
berguna
akibat
mengandung
toxic,
Dalam penelitian ini tidak semua
2. Produk lebih tahan lama,
karakteristik diatas akan digunkan
3. Produk menggunakan bahan
tetapi akan dibatasi pada karakteristik-
baku yang dapat didaur ulang, 4. Produk menggunakan bahan
karakteristik yang dianggap sesuai dengan objek penelitian ini.
baku dari bahan daur ulang, 5. Produk
tidak
menggunakan
bahan yang dapat merusak lingkungan, [58]
Suryalena
Definisi Operasional Variabel Untuk memudahkan dan memahami konsep dalam pembahasan penelitian Analisis Penerapan Green Marketing
ini, maka dibatasi pada beberapa
XIII Koto Kampar ini bisa
defenisi yang digunakan:
dimanfaatkan maksimal
1. Green Marketing adalah aktifitas-
d. Produk yang dihasilkan Sentra
aktifitas pemasaran produk olahan
Pengolahan Hasil Perikanan di
hasil perikanan pada PHP Desa
Desa Koto Mesjid Kecamatan
koto Mesjid Kecamatan XIII Koto
XIII Koto Kampar PHP ini tidak
Kampar
memperhatikan
menggunakan bahan yang dapat
keamanan bagi lingkungan dan
merusak lingkungan dan aman
konsumennya.
bagi kesehatan,
yang
2. Green Produk adalah Produk hasil
e. Produk yang dihasilkan Sentra
pengolahan perikanan di Desa Koto
Pengolahan Hasil Perikanan di
Mesjid
Kecamatan
Koto
Desa Koto Mesjid Kecamatan
Kampar
yang
bagi
XIII Koto Kampar
lingkungan da kesehatan konsumen.
merusak lingkungan,
XIII aman
Dengan indikator green produk
f. Produk yang dihasilkan Sentra
sebagai berikut :
Pengolahan Hasil Perikanan di
a. Produk yang dihasilkan Sentra
Desa Koto Mesjid Kecamatan
Pengolahan Hasil Perikanan di
XIII
Koto
Kampar
ini
Desa Koto Mesjid Kecamatan
menggunakan
kemasan
yang
XIII Koto Kampar
sederhana
ini tidak
mengandung toxic dan zat-zat berbahaya lainnya.
dan
menyediakan
produk isi ulang, g. Produk yang dihasilkan Sentra
b. Produk yang dihasilkan Sentra
Pengolahan Hasil Perikanan di
Pengolahan Hasil Perikanan di
Desa Koto Mesjid Kecamatan
Desa Koto Mesjid Kecamatan
XIII Koto Kampar ini Tidak
XIII Koto Kampar
membahayakan bagi kesehatan
ini lebih
tahan lama,
manusia dan hewan,
c. Produk yang dihasilkan Sentra
h. Produk yang dihasilkan Sentra
Pengolahan Hasil Perikanan di
Pengolahan Hasil Perikanan di
Desa Koto Mesjid Kecamatan
Desa Koto Mesjid Kecamatan
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 6 No. 2, April 2016
ini tidak
[59]
XIII Koto Kampar ini Tidak
ada
menghabiskan banyak energi dan
Perikanan
sumber daya lainnya selama
kabupaten kampar yang berjumlah 9
pemerosesan, penggunaan dan
unit
penjualan.
sampel dengan tehnik sensus dimana
i. Produk yang dihasilkan Sentra Pengolahan Hasil Perikanan di
di
Sentra di
usaha.
pengolahan
Desa
hasil
Koto
Tehnik
Mesjid
pengambilan
seluruh populasi dijadikan sebagai responden.
Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar ini Tidak menghasilkan sampah yang tidak
Teknik Pengumpulan Data
berguna akibat kemasan dalam jangka waktu yang singkat. Wawancara METODE PENELITIAN
Wawancara merupakan salah satu bagian
Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah di Desa
terpenting
penelitian.
dari
Wawancara
setiap
merupakan
Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto
metode pengumpulan data dengan
Kampar,
jalan
yang
merupakan
sentra
tanya
jawab
yang
sistematis
dan
budidaya dan pengolahan perikanan di
dilakukan
daerah Riau, yang telah memiliki pasar
berlandaskan kepada tujuan penelitian
yang
(Lebin, 1992 dalam Hadi, 2007).
cukup
luas
nasional
dan
internasional.
secara
sepihak
Dalam penelitian, wawancara dapat
Waktu penelitian ini dalam rentang waktu satu tahun pada tahun 2015.
berfungsi
sebagai
pelengkap
atau
metode sebagai
primer, kriterium
(Hadi, 1992). Adapun dalam penelitian ini Populasi dan Responden Penelitian Populasi
penelitian ini adalah
wawancara
berfungsi
sebagai
metode primer, data yang diperoleh dari wawancara merupakan data yang
seluruh industri pengolahan ikan yang [60]
Suryalena
Analisis Penerapan Green Marketing
utama
guna
menjawab
masalah
dengan
kondisi
dilapangan
penelitian.
menjawab tujuan penelitian.
Kuesioner
HASIL
Dengan pertanyaan
memberikan kepada
daftar
PENELITIAN
untuk
DAN
PEMBAHASAN
responden
penelitian yang berisi pertanyaanpertanyaan penelitian yang dimaksud.
Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian dari 9 kelompok
Analisis Data
usaha
pada
sentra
Pengolahan Hasil Perikanan di Desa
Analisis data yang akan digunakan
Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII
dalam penelitian ini adalah analisis
Koto Kampar. Maka dapat di deskripsi
deskriptif kualitatif. Data yang telah
responden
dikumpulkan, diolah dan dianalisis
karakteristik-karakteristik,
secara deskriptif dengan menggunakan
pendidikan, Lama menjalankan usaha,
teori yang terkait dan disesuaikan
Rata-rata pendapatan responden dari
penelitian
berdasarkan tingkat
beberapa aspek, diantaranya
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 6 No. 2, April 2016
[61]
Tabel 1. Karakteristik Responden Penelitian No. 1.
2.
3.
4.
Karakteristik
Frekuensi
Persentase (%)
Laki-laki
9
100,00
Perempuan
0
0
1 – 2 Tahun
2
22
3 – 4 Tahun
7
78
Rp. 2.000.000 – Rp.3.000.000,-
2
22
Rp. 4.000.000 – Rp.5.000.000,-
1
11
Rp. 6.000.000 – Rp. 7.000.000,-
4
44
Rp. 8.000.000 – Rp. 9.000.000,-
0
0
Rp. >9.000.000,-
2
22
7
78
b. Bakso Ikan patin
1
11
c. Abon ikan patin
1
11
d. Kerupuk ikan patin
1
11
e. Pudung patin
1
11
1
11
Jenis kelamin
Lama Menjalankan Usaha
Rata-Rata Pendapatan Per Bulan
Produk yang dihasilkan * a. Ikan salai patin
f. Nugget Patin Sumber : Data olahan, 2015
* Diantara kelompok usaha ini ada yang menghasilkan produk lebih dari satu jenis
[62]
Suryalena
Analisis Penerapan Green Marketing
Berdasarkan data pada tabel 1
4.000.000 – Rp. 5.000.000 per bulan
terlihat bahwa keseluruhan responden
sebanyak 1 orang responden kelompok
dalam penelitian ini berjenis kelamin
usaha, bahkan ada 1 responden dengan
laki – laki yaitu sebanyak 9 orang dari
tingkat
9 kelompok usaha pengolahan hasil
9.000.000
perikanan
10.000.000
perbulan
pengolahan
hasil
di
Desa
Koto
Mesjid
Kecamatan XIII Koto Kampar ini Sedangkan untuk kategori lama menjalankan usaha sebagian besar kelompok
usaha
ini
sudah
pendapatan
diatas
Rp.
tepatnya
mencapai
Rp.
dari
usaha
perikanan
yang
dijalankan didaerah ini. Produk yang dihasilkan oleh Sentra Pengolahan Hasil Perikanan di Desa
menjalankan usaha dalam kurun waktu
koto
3 sampai 4 tahun yaitu sebanyak 7
bervariasi.
Mesjid
ini
sudah
cukup
kelompok usaha, sisanya sebanyak 2 kelompok usaha telah menjalankan Analisis Penerapan Green Marketing
usaha selama 1-2 tahun. Untuk pendapatan dari usaha ini rata-rata berkisaran Rp. 6.000.000 – Rp. 7.000.000,- per bulan untuk
(Kasus pada Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Desa Koto Mesjid, Kampar, Riau)
kelompok usaha yaitu sebanyak 4 responden kelompok usaha sebuah jumlah
yang
merupakan
cukup
sebuah
besar usaha
dan yang
menjajikan jika dikelola dengan baik. Sementara paling sedikit pendapatan perbulan per responden kelompok usaha
adalah
berkisa
antara
Rp.
Tangggapan Responden mengenai Indikator
Produk
Mengandung
Toxin
Tidak atau
Zat
Berbahaya Lain Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 9 responden kelompok
2.000.000 – Rp. 3.000.000 perbulan
usaha
yaitu sebanyak 2 orang responden, dan
Perikanan
dengan
Kecamatan XIII Koto Kampar terkait
pendapatan
antara
Rp.
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 6 No. 2, April 2016
Sentra di
Pengolahan Desa
Koto
Hasil Mesjid
[63]
aspek produk yang dihasilkan pada
Tangggapan Responden mengenai
sentra ini bebas dari toxin dan zat-zat
Produk Tahan Lama
berbahaya
lainnya,
maka
dapat
dijelaskan bahwa produk-produk yang dihasilkan Sentra ini bebas dari toxin dan zat-zat berbahaya lainnya. Produk yang dihasilkan sudah berdasarkan standar-standar
yang
berlaku
diantaranya:
dinas terkait yaitu Dinas Perikanan dari
Unit
Pelayanan
Terpadu Daerah ( UPTD) a.
Bidang kebersihan lingkungan dan produk
b.
Bidang
pembinaan/pelatihan
kelompok untuk meningkatkan SDM c.
Bidang peningkatan kualitas olahan produk di lapangan
d.
Bidang keamanan kerja dan lain-lain.
3. Standar
General
Manufacture
Procedur (GMP) 4. Standar Operation Procedur (SOP) untuk pengolahan hasil perikanan 5. Standar Kelayakan Procedur (SKP) 6. Standar dari Sentra Pengolahan Hasi Perikanan
[64]
dilakukakan
pada
kelompok
usaha
Suryalena
9
responden
terkait,
agar
menghasilkan produk yang tahan lebih lama,
Sentra
Perikanan
di
Kecamatan
1. Standar atau adanya jaminan dari 2. Standar
Berdasarkan hasil penelitian yang
Pengolahan Desa
XIII
Hasil
Koto Koto
Mesjid Kampar,
melakukan beberapa cara, yaitu: 1. Dengan cara pengasapan. Cara pengasapan ini dilakukan untuk produk ikan salai yang dihasilkan. Pada dasarnya pengasapan ikan ini, menurut
Penyuluh
Perikanan
melalui beberapa tahapan proses yaitu : a. Penggaraman,
bertujuan
agar
gading ikan menjadi lebih padat, menghambat
pertumbuhan
bakteri pembusuk dan membuat rasa lebih lezat. b. Pengeringan, pengeringan yang dilakukan dengan tujuan agar lapisan
permukaan
ikan
menyerap asap. c. Pemanasan, bertujuan kegiatan
pemanasan untuk enzim
enghentikan oerusak,
Analisis Penerapan Green Marketing
menggumpalkan
protein
dan
abon dan kerupuk ikan dengan cara-
penguapan sebagian air dari
cara pengolahan pembuatan abon ikan
dalam tubuh ikan.
dan kerupuk ikan yang berlaku dengan
d. Pengasapan, pengasapan yang dilakukan
dapat
bakteri
membunuh sebagaimana
penggaraman
sehingga
menggunakan bahan baku yang ikan yang baik, yang tidak tercemar baik secara fisik, biologis maupun kimia.
ikan
lebih awet. Tanggapan
Responden
mengenai
Pemanfaatan Maksimal Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pengawetan dengan cara pengasapan ini dilakukan responden dengan
mengacu
pengolahan ikan dengan
pada
salai yang
pengasapan
pengeringan
standar
yang
baik
ada,
normal, sehingga
produk lebih tahan lama dan jamur atau bakteri tidak lengket.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
kepada
9
kelompok
usaha
pada
responden Sentra
Pengolahan Hasil Perikanan di Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar, para responden pengolahan ikan di daerah ini menggunakann caracara yang dianggap dapat mengurangi sampah atau limbah yang dihasilkan
Sedangkan untuk produk-produk
dengan
cara,
para
responden
hasil olahan ikan lainnya seperti bakso
memproduksi hasil olahan ikan hanya
dan nugget untuk pengawetan dengan
berdasarkan pesanan dan permintaan
cara standar yaitu memasukakan ke
pasar dan biasanya produk yang
dalam frezzer lemari pendingin, yang
dihasilkan langsung habis terjual, hal
dengan cara ini biasanya produk
ini
memiliki daya tahan satu tahun. Dan
terjualnya produk yang menyebabkan
untuk produk lainnya seperti pudung
produk busuk sehingga tidak bisa
dengan
terjual dan tidak dapat menghasilkan
cara
penggaraman
dan
pengeringan, sedangkan untuk produk
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 6 No. 2, April 2016
untuk
mengantisipasi
tidak
pendapatan secara ekonomis.
[65]
Tangggapan Responden mengenai
Pengawasan
Produk Tidak Menggunakan Bahan
(BPOM) Provinsi Riau.
yang Dapat Merusak Lingkungan Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan pada 9 responden kelompok usaha pada Sentra Pengolahan Hasil Perikanan
di
Desa
Koto
Mesjid
Kecamatan XIII Koto Kampar, untuk indikator bahan baku yang digunakan tidak merusak lingkungan dan aman bagi kesehatan, maka dapat dijelaskan responden Sentra Pengolahan ikan ini menggunakan bahan baku yang berasal dari ikan-ikan segar dan baru di panen yang dipasok berdasarkan permintaan atau kebutuhan pengolahan ikan yang berasal dari petani peternak ikan mau pun pribadi. Dengan keadaan bahan baku yang
Obat
dan
Makanan
Tangggapan Responden mengenai Produk Tidak Merusak Lingkungan Berdasarkan hasil penelitian dari 9 responden kelompok usaha dalam penelitian ini produk-produk olahan ikan dari Sentra Pengolahan Hasil Perikanan
di
Desa
Koto
Mesjid
Kecamatan XIII Koto Kampar sudah memiliki standar kesehatan dari Badan Pengawasan
Obat
dan
Makanan
Provinsi Riau, Sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia ( MUI ), Standar Nasional Indonesia ( SNI ) dan Standar Perusahaan Industri Rumah Tangga P-IRT. Sedangkan untuk sisa atau limbah
dijelaskan di atas secara umum bahan-
yang
baku yang digunakan dapat dikatakan
produksi pengolahan ikan ini, hampir
aman bagi lingkungan dan kesehatan.
tidak
Karena telah mengacu standar dari
berarti karena semua olahan terpakai.
dinas terkai mulai dari pembibitan dan
Seandainya
pengolahan
dihasilkan dibuang dengan cara-cara:
sampai
dengan
pengemasan, ini ditandai dengan telah dikantonginya sertifikat halal dari MUI,
[66]
standar
Suryalena
SNI,
dan
Badan
disebabkan menghasilkan ada
oleh
kegiatan
limbah limbah
yang yang
1. Di timbun dengan membuat lubang galian di tanah
Analisis Penerapan Green Marketing
2. Adanya
tempat
limbah yang
penampungan
disediakan
Sentra
Pengolahan Hasil Perikanan.
kg sampai 35 kg dikemas dengan kemasan kardus 2. Untuk
nugget
dikemas
dengan
3. Digunakan untuk pakan ikan
kemasan plastic aluminium foil
4. Digunakan sebagai pupuk kompas
dengan bentuk biasa
5. Diolah kembali untuk pakan ternak 6. Dengan cara dibakar
3. Kerupuk, dikemas dengan kemasan plastic
aluminium
foil
bentuk
standing pouch dan biasa 4. Abon, dikemas dengan kemasan Tangggapan Responden mengenai
plastic
Kemasan Produk Sederhana dan
standing pouch
Menyediakan Produk Isi Ulang
aluminium
foil
bentuk
5. Bakso, dikemas dengan kemasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakuakan pada Sentra Pengolahan Hasil Perikanan di Desa Koto Mesjid
vaccum sealer 6. Pudung, dikemas dengan kemasan vaccum sealer
Kecamatan XIII Koto Kampar ini, untuk
indikator
kemasan
yang
digunakan, siring dengan peningkatan produksi maka mulai tahun 2014 UPTD Pengolahan Dinas Perikanan
Tangggapan Responden mengenai Produk
Tidak
Membahayakan
Kesehatan Manusia dan Hewan
Kabupaten Kampar mendesain dan
Berdasarkan hasil penelitian yang
menyediakan kemasan khusus untuk
dilakukan pada 9 responden kelompok
produk yang dihasilkan sentra ini,
usaha pada Sentra Pengolahan Hasil
Yaitu:
Perikanan
1. Khusus untuk ikan salai patin untuk
Kecamatan XIII Koto Kampar, untuk
ukuran kecil dikemas dalam wadah
indikator produk yang dihasilkan tidak
plastic aluminium foil, sedangkan
membahayakan
untuk ikan salai kapasitas besar 30
dan hewan. Maka untuk itu dapat dijelaskan
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 6 No. 2, April 2016
di
Desa
Koto
kesehatan
produk-produk
Mesjid
manusia yang
[67]
dihasilkan oleh sentra ini yang terdiri
Berdasarkan
hasil
penelitian
dari ikan salai pati, abon, kerupuk,
dilapangan
terhadap
nugget, bakso dan pudung terjamin
kelompok
usaha
keamanannya bagi kesehatan manusia
Pengolahan Hasil Perikanan di Desa
dan hewan, Karena mulai dari bahan
Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto
baku yang digunakan dan bahan-bahan
Kampar, untuk indikator energi dan
lainnya tidak mengandung zat-zat yang
sumberdaya yang digunakan. Adapun
berbahaya tanpa bahan pengawet, hal
energi
ini
laboratorium.
digunakan dalam proses pengolahan
Dimana keseluruhan proses mulai dari
hasil perikanan di daerah ini relatif
bahan baku, proses pengolahan dan
sederhana
hasil produksi diawasi oleh UPTD
menghabiskan banyak energi karena
yang
fungsinya diantaranya adalah
sesuai dengan kondisi sentra ini yang
bidang kebersihan lingkungan dan
masih terkategori Usaha Mikro, Kecil
produk, peningkatan kualitas produk
dan Menengah atau UMKM, sehingga
olahan dilapangan.
energi atau sumber-sumber daya yang
berdasarkan
uji
Selain itu berdasarkan data yang diperoleh
dilapangan,
proses
pengolahannya dikatakan sudah sesuai
dan
9
responden
pada
sumberdaya
dan
tidak
Sentra
yang
banyak
digunakan juga menyesuaikan dengan karakter UMKM ini. Adapun energi yang digunakan
terjaga
hanya berupa air, kayu bakar, listrik
higienitas produk dan produk yang
dan gas elpiji untuk olahan selain ikan
dihasilkan
salai.
dengan
Standar juga
P-IRT, sudah
memiliki
Sedangkan
Standar SNI, BPOM dan MUI.
untuk
sumberdaya-
sumberdaya lainnya sentra pengolahan hasil perikanan itu sendiri yaitu rumah Tangggapan Responden mengenai
salai yang dilengkapi sanitasi, alat-alat
Produk Tidak Boros Energi dan
tangkap, bahan baku perikanan, alat-
Sumber
dalam
alat penyiangan atau pembersihan
dan
sampai pengasapan, dan perlengkapan
Daya
Pemrosesan, Penjualan.
[68]
Suryalena
Lain
Penggunaan
penunjang lainnya.
Analisis Penerapan Green Marketing
Tangggapan Responden mengenai
yaitu, diharapkan para kelompok usaha
Produk
ini untuk tetap terus menjaga kualitas
Tidak
Menghasilkan
Sampah Akibat Kemasan
dalam
produk dengan tetap menghasilkan produk yang aman bagi lingkungan
Jangka Waktu Singkat Berdasarkan hasil penelitian yang
dan
kesehatan,
karena
hal
ini
dilakukan terhadap 9 kelompok usaha
merupakan salah satu bentuk wujud
di Sentra Pengolahan Hasil Perikanan
dari penerapan etika dalam berbisnis,
di Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII
yang dengannya akan dapat dijadikan
Koto Kampar ini, para responden
sebagai modal bagi kelompok usaha
mengungkapkan bahwa kemasan yang
pada
mereka gunakan bersifat sekali pakai
Perikanan ini sebagai modal untuk
dan tidak dapat digunakan kembali.
keunggulan
Sehingga
banyaknya industri yang sejenis baik
untuk
kemasan
masih
berkemungkinan menghasilkan limbah
Sentra
Pengolahan bersaing
Hasil ditengah
di Provinsi Riau atau dari luar daerah.
terhadap lingkungan DAFTAR PUSTAKA PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan
hasil pembahasan
penelitian dapat disimpulkan dari 9 indikator green product, 8 indikator produk sudah mengindikasikan produk yang ramah terhadap lingkungan dan kesehatan.
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang
Balawera, A.
Green marketing Dan
Corporate
Responsibility
Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen
Melalui
Minat Membeli Produk Organik Di Freshmart
Kota
Manado.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.ph p/emba/article. Diakses pada 13 desember 2015. Boone & Kurtz. 2007.Contemporary Business
Pengantar
Bisnis
dilakukan, maka dapat disarankan
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 6 No. 2, April 2016
[69]
Kontemporer buku 1 Edisi 11,
di Desa Koto Mesjid Kecamatan
Salemba Empat, Jakarta
XIII Koto Kampar, Dinas Perikanan
Cateora & Graham. 2007, Pemasaran Internasional edisi 13, Salemba
Kabupaten Kampar, Tahun 2014. Profil Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII
empat. Jakarta
Koto
Kampar
Kabupaten
Kampar Riau, Tahun 2015. Fuad, M dkk. 2006. Pengantar Bisnis. Kotler , P. dkk. 2004. Manajemen
PT. Gramedia. Jakarta
Pemasaran Sudut Pandang Asia. http://ceritafadly.wordpress.com/2010/
PT. Indeks, Jakarta
01/19/salai-patin-riau-olahantradisional-dan-menguntungkan/
Kasali, R. 2005. Membidik Pasar Indonesia
http://konsultan-
segmentasi
Targeting
Positioning
umkm.blogspot.com/2013/02/ikansalai-umkm-riau-rambah-pasar.html
MANONGKO A. CH ALLEN, 2011, Green Marketing and the effect on
http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/ wawancara.html/m=1 Ibrahim,
Mariaty
intention to buy organic product
dkk,
Laporan
Iqbal, M & Simanjuntak, K. 2004. Solusi Jitu bagi Pengusaha Kecil menengah
Menjalankan
(study at Customer of Organic Product In Manado City),
Penelitian, 2012.
dan
purchasing decision trrougt
:
Usaha,
Pedoman PT.
Elex
Universitas Brawijaya, Tesis Tidak Dipublikasikan Marzuki, 2005. Metodologi Riset, cetakan pertama, Ekonisia. Robbins, S & Coulter, M. Manajemen
Media Komputindo, Jakarta
Sixth Edition, PT. Prenhallindo, Profil
Sentra
Pengolahan
Hasil
Jakarta
Perikanan di Desa Koto Mesjid Kecamatan
XIII
Koto
Kampar
Sentra Pengolahan Hasil Perikanan
[70]
Suryalena
Analisis Penerapan Green Marketing
Robbins, S & Coulter, M. 2007. Manajemen Jilid 1, PT. Indeks,
www.bibitikan.net/cara-mengawetkanikan-dengan-sistem-pengasapan/
Jakarta
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 6 No. 2, April 2016
[71]