ANALISIS PENERAPAN AUTHENTICATION, AUTHORIZATION, ACCOUNTING PADA D-LINK DIR-600 WIRELESS ROUTER
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Surya Tri Atmaja Ramadhani 06.11.1110
kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
APPLICATION PROCESS ANALYSIS OF AUTHENTICATION, AUTHORIZATION, ACCOUNTING ON D-LINK DIR-600 WIRELESS ROUTER ANALISIS PENERAPAN AUTHENTICATION, AUTHORIZATION, ACCOUNTING PADA D-LINK DIR-600 WIRELESS ROUTER Surya Tri Atmaja Ramadhani Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT The development of wireless networks at this time also accompanied by the development of a wide range of hardware that supports the purposes of wireless networks, namely wireless access point (WAP), wireless router (WRT). However, the firmware provided by each vendor is that the standard firmware has limitations in terms of network administration wireless.DD-WRT firmware is a firmware made by third parties (thirdparty). DD-WRT firmware provides more features when compared with standard firmware made by the vendor D-Link DIR-600. The advantages provided by the DD-WRT firmware is a feature Mac Filter, Chillispot, access restrictions, and status info that could be implemented to implement the Authentication, Authorization, Accounting (AAA) in terms of ease Administrator in managing each client connected to the WRT. The process that occurs in this system is a user access request to the Network Access Server. Network Access Server then identifies the user through the router. If the router recognizes that user, then the router will give permission that the user is entitled to use the network, and what services are accessible by it. Subsequently, recordings were made on some important information about user activities, such as what services are used, how much data in the size of bytes accessed by WRT, how long the user uses the network, and so on. The results of the analysis found one problem that makes the AAA process is not running as the desired feature that Chillispot that can not be activated. However, the problem can be replaced with mac filtering process to implement the functions in the application of AAA Authentication on the D-LINK DIR-600. Besides these problems, the process of implementing AAA can run smoothly with DD-WRT firmware which greatly facilitate the administrator can implement the process easier on the DIR-600 AAA at the Fossil join secretariat. Keywords: wireless, firmware, (authentication, authorization, accounting (AAA)), Chillispot, DD-WRT.
1. Pendahuluan Perkembangan
teknologi
wireless
saat
ini
sudah
sangat
berkembang.
Perkembangan jaringan wireless pada saat ini juga diiringi dengan perkembangan berbagai macam perangkat keras yang mendukung keperluan jaringan wireless, yaitu Wireless Access Point (WAP), Wireless Router (WRT). Masing-masing vendor yang memproduksi WAP dan WRT juga menjejalkan firmware sebagai sistem operasi yang berfungsi untuk mengendalikan WAP dan WRT tersebut. Akan tetapi tentunya firmware yang disediakan oleh masing-masing vendor merupakan firmware default yang memiliki keterbatasan dalam hal administrasi jaringan. DIR-600 adalah perangkat keras untuk keperluan jaringan wireless yang dikeluarkan oleh D-LINK dengan frekuensi 2.4GHz. Perangkat keras ini menggunakan firmware standar sebagai sistem operasi yang tertanam di dalam RAM dan flash memori. Fungsi-fungsi yang diberikan oleh firmware standar dirasa masih sangat kurang jika ditinjau dalam hal admnistrasi dan keamanan jaringan wireless. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi kekurangan dari firmware standar adalah dengan menggunakan thirdparty firmware yang memberikan nilai lebih dalam hal administrasi dan keamanan pada jaringan wireless. Pemilihan DD-WRT firwmare sebagai thirdparty firmware adalah solusi yang baik untuk diimplementasikan pada jaringan wireless menggunakan DIR-600. Alasan ini dikarenakan DD-WRT memiliki kelebihan dalam hal Authentication, Authorization, Accounting (AAA) untuk memudahakan pengguna jaringan wireless dari sisi klien maupun wireless network administrator. Pada kenyataannya DIR-600 memiliki media penyimpanan yang sangat terbatas. Media penyimpanan ini hanya bisa digunakan untuk menanamkan firmware sebagai sistem operasi dari perangkat tersebut. DD-WRT akan diinstall pada DIR-600 yang sebelumnya masih menggunakan firmware default di dalamnya. Fungsi dari DD-WRT firmware adalah menjalankan proses Authentication,Authorziation,Accounting.
Klien
pada
jaringan
wireless
untuk
mendapatkan akses internet harus terhubung terlebih dahulu terkoneksi dengan DIR-600. Setelah
klien
berhasil
terhubung
dengan
DIR-600,
DIR-600
akan
melakukan
pemeriksaan apakah klien yang terhubung pada DIR-600 diizinkan untuk mendapatkan akses internet atau tidak. Studi kasus di sekretariatan bersama (SEKBER) FOSSil awalnya akan memakai fitur chillispot yang ada pada DD-WRT. namun pada firmware DD-WRT tersebut juga masih kurang berjalan sempurna karena adanya bugs ketika fitur Chillispot diaktifkan. ketika chillispot diaktifkan maka DIR-600 masih berjalan sempurna, tetapi ketika DIR-600 direstart maka perangkat tersebut tidak bekerja seperti biasa bahkan tidak bisa berfungsi sebagai wireless router dan DIR-600 menjadi brick.
2. Landasan Teori 2.1. Definisi WLAN Wireless Local Area Network (WLAN) adalah sebuah jaringan komputer yang menggunakan media transmisi berupa gelombang radio. WLAN menggunakan spesifikasi versi 802.11 yang merupakan standarisasi yang ditetapkan oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers). Penggunaan versi 802.11 memberikan kecepatan transfer data 1 Mbps dan 2 Mbps dengan jarak mencapai 100 meter yang berfokus pada OSI level physical dan datalink layer.
Gambar 2.1 802.11 IEEE OSI Model (Sumber : http://www.rhyshaden.com/images/osia.jpg) WLAN memberikan keuntungan jika dibandingkan dengan Local Area Network (LAN). Keuntungan yang diberikan oleh WLAN adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan mobilitas komputer 2. Biaya instalasi yang lebih murah 3. Efektif diterapkan pada lingkungan yang dinamis Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. Sinyal radio menjalar dari pengirim ke penerima melalui free space, pantulan, difraksi, Line of Sight dan Obstructed (LOS). Ini berarti sinyal radio
tiba dipenerima
melalui banyak jalur
(Multipath), dimana tiap sinyal (pada jalur yang berbeda-beda) memiliki level kekuatan, delay dan fase yang berbeda-beda. 2.2. Implementasi Wireless Sistem komunikasi wireless banyak dipasang pada fasilitas-fasilitas umum seperti hotel, cafe, mall, bandar udara, kampus, dll. Fasilitas sistem komunikasi dengan media wireless tersebut dikenal dengan istilah hotspot. Hotspot-hotspot tersebut banyak dipasang pada area-area publik, mulai dari yang free hostpot sampai dengan yang harus membayar.
Sistem komunikasi wireless yang dibangun agar dapat diakses oleh semua orang (free hotspot), bisanya dibangun dengan sistem terbuka (open system). Artinya siapa saja membutuhkan akses (misalnya : internet) dapat langsung melakukan koneksi ke sistem wireless tersebut melalui hostspot-hotspot yang telah disediakan. Keuntungan lain dari wireless, pemakai tidak dibatasi ruang gerak dan hanya dibatasi pada jarak jangkauan dari satu titik pemancar wireless. 2.3. Software Yang Digunakan Software
yang
digunakan
dalam
penerapan
Authentication, Authorization,
Accounting (AAA) pada DIR-600 di Sekretariat Bersama FOSSil AMIKOM adalah : Firmware DD-WRT DD-WRT firmware adalah sebuah firmware yang dibuat oleh pihak ketiga (thirdparty). DD-WRT firmware memberikan fitur yang lebih jika dibandingkan dengan firmware standar buatan vendor yang memproduksi WAP dan WRT. Kelebihan yang diberikan oleh DD-WRT firmware adalah adanya fitur Mac Filter, Chillispot, Access Restrictions, dan Status yang bisa iimplementasikan dalam penerapan Authentication, Authorization, Accounting (AAA) untuk setiap klien yang terhubung dengan WRT. Web Browser Google Chrome Web Browser Google Chrome Merupakan suatu perangkat lunak yang digunakan untuk menampilkan halaman-halaman website yang berada di internet. Dalam hal ini akan digunakan web browser google chrome yang merupakan web browser open source dan dibangun oleh Google inc. 3. Analisis 3.1. Analisis Masalah Sekretariat Bersama FOSSil STMIK AMIKOM saat ini menggunakan access point D-LINK DIR-600 dengan firmware default untuk memanfaatkan fasilitas internet melalui wireless
LAN
yang
terkoneksi
dengan
jaringan
FOSSil.
Akan
tetapi
dalam
penggunaannya terdapat beberapa masalah, diantaranya : 1.
Semakin banyak user selain anggota FOSSil yang ingin mengakses jaringan wireless tersebut secara ilegal, maka akan semakin penuh traffic jaringannya sehingga menyebabkan makin lambatnya akses internet pada jaringan tersebut yang akan menyusahkan anggota FOSSil yang ingin mengakses jaringan dengan kecepatan normal.
2.
Minimnya fitur dari firmware default D-LINK DIR-600 (versi 2.05) sehingga membuat manajemen wireless terbatas dan tidak bisa digunakan untuk manajemen wireless secara maksimal. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan pengaturan terhadap
fasilitas jaringan wireless di sekeretariat bersama FOSSil agar dapat terbentuk sebuah jaringan wireless yang nyaman dan terkendali. 3.2. Solusi Terhadap Masalah Solusi dalam menghadapi masalah keamanan di wireless LAN tersebut adalah dengan cara membuat management user sehingga anggota FOSSil (user) dapat melakukan akses internet dengan aman dan nyaman karena tidak ada lagi user selain user yang terdaftar untuk mengakses jaringan internet pada access point FOSSil dengan system autentikasi user. Masalah yang dihadapi dalam mengimplementasikan sebuah management user yang baik adalah keterbatasan fitur yang dimiliki oleh firmware default (firmware bawaan produsen). Melalui upgrade firmware semua keterbatasan itu dapat ditangani. Biasanya perangkat access point akan menyediakan upgrade firmware untuk melakukan perbaikan, bahkan dengan upgrade firmware akan ada fungsi tambahan atau baru. Namun setelah upgrade firmware pun masih dirasa kurang karena salah satu fitur yang akan dipakai untuk autentikasi user tersebut tidak bekerja dengan baik bahkan bisa merusak perangkat DIR-600. 3.3. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam membangun sebuah jaringan wireless di sekretariatan bersama FOSSil meliputi kebutuhan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan pengguna (brainware).
Tabel 3.1 Spesifikasi Access Point D-LINK DIR-600
No
Hardware
1
PC Connectivity
2
Wifi Signal Capability
3 4 5
Work Mode
10/100M Auto-Sensing RJ45 Port(Auto MDI/MDIX) IEEE 802.11n, IEEE 802.11b/g, IEEE 802.3, IEEE 802.3u AP (Access Point) Mode Only + 4x Switch LAN Hub Router
Frequency Range
2.4 ~ 2.4835GHz
Wireless Security
Wi-Fi Protected Access™ (WPA™, WPA2™), Wi-Fi Protected Setup™ (WPS)
6
Antenna Type
Detachable External Antenna (RP-SMA Connector Type)
7
Wireless Transmit Power
8
Operating Temperature
9
Operating Humidity
10
Storage Temperature
-40°C ~ 70°C (-40℉ ~ 158℉)
11
Input Voltage Range
100 ~ 240V 50/60Hz 0.2A
12
Output Voltage Range
13
Support Operating System
Approx. 20dBm (max. EIRP) 0°C ~ 40°C (32℉ ~ 104℉) 10% ~ 90% RH non condensation
5 Volt AC / 1.2A Windows 7, Windows Vista, Windows XP SP2, Mac OS, Linux
3.4. Perancangan Sistem Perancangan sistem diperlukan untuk mengetahui bagaimana sistem ini yaitu firmware DD-WRT nantinya akan dijalankan pada WRT D-LINK DIR-600, perancangan sistem ini akan membahas mulai dari konsep sistem sampai implementasi di ruangan sekretariat bersama FOSSil sehingga akses jaringan internet melalui wireless dapat digunakan secara lebih terkontrol.
Jenis firmware yang akan dibangun pada sekeretariat bersama FOSSil adalah upgrade firmware default (bawaan distributor D-LINK DIR-600 versi 2.05) menjadi firmware DD-WRT v24 SP2. Karena selain tidak memerlukan biaya tambahan untuk mendapatkannya, DD-WRT juga merupakan firmware yang terbaik yang sering digunakan oleh banyak administrator jaringan. Firmware DD-WRT pada prinsipnya mempunyai cara kerja yang sama dengan firmware default dari D-LINK DIR-600. Akan tetapi fitur yang ditawarkan oleh DD-WRT lebih komplit jika dibandingkan dengan firmware default. Salah satu contohnya adalah dalam fitur chillispot. Pada Firmware default D-LINK DIR-600 (firmware Versi 2.05) tidak memiliki fungsi untuk mengautentikasi user berdasarkan login user dalam hal ini adalah username dan password. Setelah yang telah diuji sesuai dengan perencanaan menggunakan fitur chillispot bawaan dari DD-WRT, DIR-600 tidak berjalan dengan baik. Awalnya berjalan dengan semestinya, namun ketika DIR-600 restart, maka DIR-600 menjadi brick dan tidak berfungsi lagi. Oleh karena itu terdapat 1 fitur yang tidak dapat diimplementasikan pada DIR-600. Namun masalah tersebut bisa diatasi dengan menggunakan system mac address filtering sebagai pendukung untuk Authentication, Authorization, Accounting (AAA) atau bisa menggunakan tambahan server easyhotspot sebagai solusi. Adanya fungsi/fitur yang telah disebutkan diatas, maka fasilitas jaringan wireless pada
sekretariat
bersama
FOSSil
dapat
diberlakukan
sistem
Authentication,
Authorization, Accounting. 3.5. Konfigurasi Sistem Tahapan-tahapan konfigurasi berdasarkan algoritma sistem dalam implementasi AAA menggunakan DD-WRT pada D-LINK DIR-600 di sekretariat bersama FOSSil adalah sebagai berikut: Memahami Topologi Jaringan Wireless LAN memungkinkan workstation untuk berkomunikasi dan mengakses jaringan dengan menggunakan frekuensi radio sebagai media transmisi. Wireless LAN dapat menghubungkan LAN kabel yang telah ada sebagai sebuah extensi atau menjadi basis dari jaringan baru. Wireless LAN sangat mudah beradaptasi artinya dapat dirancang untuk lingkungan dalam ruangan dan juga untuk luar ruangan.
Start
Memahami Topologi Jaringan
Instalasi Perangkat Lunak Konfigurasi Jaringan & Sistem Implementasi Sistem Analisis Kinerja Sistem Tidak Sukses Ya Pengujian Akhir Sistem Tidak Sukses Ya End Gambar 3.1 Diagram Perancangan Sistem Instalasi Perangkat Lunak (Software) Konsep peningkatan firmware dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, dan diperlukan dukungan dari beberapa perangkat lunak pada perangkat keras yang digunakan. Konfigurasi Jaringan Proses selanjutnya adalah meng-upgrade firmware ke DD-WRT maka proses yang harus dilakukan adalah konfigurasi jaringan seperti pengalamatan IP yang telah diberikan oleh kampus AMIKOM untuk FOSSil yaitu 172.16.32.5, subnet mask 255.255.255.0 dan gateway 172.16.32.254 dengan DNS 202.91.9.2 di primary-nya dan 202.91.9.3 di secondary-nya.
Konfigurasi Sistem dan Implementasi Sistem Mengimplementasikan DD-WRT ke dalam WRT D-LINK DIR-600 sesuai dengan rule atau aturan yang telah dibuat sehingga pada saat pengujian sistem, fitur-fitur yang ada pada DD-WRT sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Implementasi sistem pada tahap ini memanfaatkan fitur mac filtering, Access Restrictions, Administrations, Status dan fitur chillispot untuk penerapan Authentication, Authorization, Accounting pada DD-WRT. DD-WRT memiliki banyak menu yang dapat digunakan untuk membantu administrator jaringan untuk mengontrol wireless router DIR-600. Namun dari sekian banyak menu yang disediakan, hanya menu Mac Filter, Chillispot, Access Restrictions, dan Status yang akan menjadi pembahasan utama. Karena hanya menu tersebut yang mendukung dalam penerapan Authentication, Authorization, Accounting (AAA). 3.6. Analisis Kinerja Sistem Menganalisis apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau belum, apabila sukses maka proses akan dilanjutkan pada tahap pengujian sistem dan apabila belum sesuai, maka harus kembali ke konfigurasi sistem kemudian di analisis sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada terjadi suatu kesalahan. 3.7. Pengujian Akhir Sistem Memastikan kembali konfigurasi yang dijalankan apakah sudah berjalan berdasarkan rule yang telah dibuat dan apakah fungsi dari sistem yang dibangun sudah teruji kemampuannya seperti yang di analisis. Pengujian sistem dilakukan dengan cara melakukan menghubungkan 5 notebook sebagai client dalam jaringan yang sama yaitu access point FOSSil yang dimana notebook pertama telah terdaftar dalam sistem implementasi AAA pada DIR-600 dan notebook kedua tidak didaftarkan dalam implementasi tersebut. Apakah keduanya akan terkoneksi atau tidak. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1. Topologi Jaringan Membangun sebuah jaringan wireless sebaiknya merancang dahulu jenis topologi yang akan diterapkan. Dengan adanya topologi jaringan seorang administrator jaringan akan lebih mudah menerapkan konfigurasi pada sebuah access point atau wireless router, dalam hal ini topologi yang diterapkan adalah topologi pada ruangan sekretariat bersama FOSSil AMIKOM.
Digunakan kabel UTP untuk menghubungkan jaringan dari kampus AMIKOM ke switch yang ada di sekertariat bersama FOSSil, koneksi internet dapat tersedia dengan menggunakan bantun Wireless Router D-LINK DIR-600 yang sudah di konfigurasi menggunakan IP Address dengan ketentuan dari AMIKOM. 4.2. Upgrade DD-WRT Beberapa solusi direalisasikan dari rumusan masalah yang telah dijelaskan di bab-bab sebelumnya, dilakukan proses upgrade DD-WRT. Sebelum masuk kedalam tahapan tersebut, ada tahapan-tahapan yang harus dilalui terlebih dahulu diantaranya: 1. Konfigurasi wireless router 2. Download DD-WRT 3. Implementasi Upgrade Firmware 4. Konfigurasi IP Address 4.3. Analisis Kinerja Dan Pengujian Akhir Sistem Merupakan proses yang paling puncak dari semua sistem yang dibangun adalah pengujian akhir terhadap sistem tersebut. Kinerja dari DD-WRT pada DIR-600 bisa diketahui dengan cara melakukan pengujian pada pemakaian CPU dan free memory pada saat DIR-600 menangani klien. Setelah itu baru Dimulai dengan pengujian sebelum menerapkan AAA dan sesudah menerapkan AAA. 4.4. Perbandingan Dengan EasyHotspot Penerapan AAA tidak hanya terbatas pada DD-WRT saja, melainkan masih banyak software lain yang dapat menerapkan itu. Salah satu diantaranya adalah EasyHotspot yaitu sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengubah komputer biasa manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk memanajemen suatu jaringan Hot Spot, sangat cocok digunakan provider hotspot. EasyHotspot juga bisa berfungsi sebagai Radius Server. Penerapan AAA dengan menggunakan EasyHotspot banyak bergantung pada perangkat keras yakni sebuah server untuk berjalannya dari system operasi easyhotspot. Jika untuk menerapkan AAA dengan EasyHotspot tentunya harus mengeluarkan biaya lagi untuk membangun sebuah server dan itu tidak memungkinkan bagi Sekretariat Bersama FOSSil. EasyHotspot juga menerapkan system billing yang sebenarnya hanya dilakukan jika provider Hot Spot tersebut adalah sebuah café yang penggunanya adalah
masyarakat umum. Hal tersebut tidak memungkinkan diterapkan karena hanya pengurus/anggota dan alumni tetap saja yang akan mengakses jadingan FOSSil. Selain itu EasyHotspot juga hamper sama dengan MikroTik yang menerakan system HTB (Hierarchical Token Bucket). HTB memungkinkan kita membuat queue menjadi lebih terstruktur, dengan melakukan pengelompokan-pengelompokan bertingkat. Yang banyak tidak disadari adalah, jika kita tidak mengimplementasikan HTB pada Queue (baik Simple Queue maupun Queue Tree), ternyata ada beberapa parameter yang tidak bekerja seperti yang kita inginkan. Beberapa parameter yang tidak bekerja adalah priority, dan dual limitation (CIR / MIR). 5. Kesimpulan Skripsi ini membahas tentang bagaimana cara membangun jaringan wireless pada sekretariat bersama FOSSil menggunakan wireless router D-LINK DIR-600 yang menerapkan Authentication, Authorization, Accounting (AAA) melalui upgrade firmware menggunakan firmware DD-WRT sehingga dapat membuat user yang bisa mengakses jaringan hanyalah anggota, pengurus, dan alumni FOSSil dengan layanan yang sudah ditentukan agar user tidak dapat mengakses situs yang berbau pornografi dengan jaringan wireless yang dibuat. Pembahasan dari keseluruhan kegiatan yang telah dijelaskan serta diuraikan pada bab-bab sebelumnya mengenai Authentication, Authorization, Accounting
pada
DIR-600 menggunakan firmware DD-WRT, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa: 1. Firmware pada wireless router D-LINK DIR-600 dapat di-upgrade dengan menggunakan firmware yang bersifat free atau gratis yaitu DD-WRT dan tanpa harus mengeluarkan biaya yang mahal dalam implementasinya terhadap sistem. Keberhasilan upgrade firmware pada D-LINK DIR-600 dari yang semula versi 2.05 menjadi DD-WRT v24 SP2 menghasilkan wireless router yang stabil dalam menangani tugasnya sebagai pengirim sinyal wireless. 2. Performance DIR-600 setelah di upgrade ke DD-WRT tergolong stabil. Hampir tidak ada perbedaan performa dengan sebelum upgrade firmware kecuali meliputi fitur-fitur yang diberikan antara kedua firmware tersebut. Namun dengan upgrade firmware Penerapan AAA
pada DD-WRT lebih mudah di terapkan
dengan menu layanan yang tersedia di dalamnya. Berbeda dengan firmware default D-LINK DIR-600 (Versi 2.05) yang memiliki fitur dengan berbagai keterbatasan seperti sedikitnya slot mac address pada mac address filter. Namun Proses save dan apply setting sedikit lama, sehingga membuat administrator tersita waktunya karena harus menunggu ketika ingin melakukan proses lain pada DD-WRT.
3. Authentication, Authorization, Accounting (AAA) diterapkan dengan mengaktifkan fitur Mac Filter untuk proses Authentication terhadap user yang akan terhubung dengan jaringan dikarenakan Fitur chillispot tidak dapat di terapkan pada DIR600 dengan menggunakan DD-WRT V24 SP2 karena terdapat bugs yang akan menyebabkan DIR-600 menjadi brick jika fitur tersebut diaktifkan untuk proses Authentication,
Fitur
Access
Restrictions
dapat
diberlakukan
dengan
memasukkan list mac address user yang akan di batasi layanannya terhadap mac address yang di tentukan untuk menentukan layanan yang dapat di akses oleh user, dan fitur status untuk pengumpulan informasi sistem dan user dalam proses accounting. Administrator dimudahkan dalam Penerapan AAA dengan menggunakan DD-WRT firmware pada ruang sekretariat bersama FOSSil, dengan menerapkan AAA tersebut pada DIR-600 menggunakan firmware DD-WRT, maka administrator bisa mengontrol client yang terkoneksi dengan jaringan wireless FOSSil dengan mudah karena yang hanya dapat mengakses jaringan hanya pengurus, anggota, dan alumni FOSSil dengan layanan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. AAA. http://en.wikipedia.org/wiki/AAA, diakses tanggal 6 Juni 2011. Anonim. 2011. AAA protocol. http://en.wikipedia.org/wiki/AAA_protocol, diakses tanggal 6 Juni 2011. Anonim.
2011.
Otentikasi
dan
Otorisasi.
http://yii.googlecode.com/svn/trunk/docs/guide/id/topics.auth.txt, diakses tanggal 17 September 2011. Godam64. 2006. Pengertian dan Penjelasan Dasar Akuntansi - Definisi, Arti, Fungsi dan Kegunaan
-
Belajar
Ilmu
Akutansi
/
Accounting.
http://organisasi.org/pengertian_dan_penjelasan_dasar_akuntansi_definisi_arti_f ungsi_dan_kegunaan_belajar_ilmu_akutansi_accounting, diakses tanggal 17 september 2011. Gunawan, Arief H. 2005. Mengenal AAA, RADIUS Dan Steel-Belted RADIUS. http://www.ristinet.com/index.php?ch=8&lang=&n=310,
diakses
tanggal
17
September 2011 Mulyanta, Edi S. 2005. Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer. Andi Offset, Yogyakarta. Pamadya,
Devara.
2011.
Autentikasi
http://devara-
pamadya.blogspot.com/2011/01/autentikasi.html diakses tanggal 17 september 2011. Purbo, Onno W. 2006. Buku Pegangan Internet Wireless dan Hotspot. Elex Media Komputindo, Jakarta. Prabawati, Th Ari. 2011. Tips Jitu Optimasi Jaringan Wi-Fi. Semarang: Andi Yogyakarta dan Wahana Komputer Semarang. Eri.
Prasetyo,
2010.
Metodologi
“AAA”.
http://
eri.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/26054/METODOLOGI_AAA.pdf, diakses 25 Juni 2011. Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Andi Offset, Yogyakarta. Yuhardin.
2005.
Teknik
Mengontrol
Akses
Jaringan.
http://scriptintermedia.com/view.php?id=105, diakses 17 September 2011.