Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 8 Nomor 1, Januari 2013
ANALISIS PENDAPATAN BURUH LEPAS WANITA PADA PT. GADING MAS INDONESIAN TOBACCO DI KABUPATEN JEMBER Soeyono Staf pengajar jurusan IESP Fakultas Ekonomi Universitas Jember Jl. Kalimantan No. 37 Jember telp. 0331-337990/Fax.0331-330150/HP.085854666800 Dony Aditya Yunawan Alumni jurusan IESP Fakultas Ekonomi Universitas Jember
Abstract Factor X1 (outpouring hours) has b = 1253.79 at Warehouse Kebon Court then declared significant. While at the orphanage Warehouse revealed significant b = 191.24. This situation shows that the influence of factors X1 and real positive impact, as evidenced by a smaller probability value of 5%. X2 factor (number of dependents) have b = 106.32 at Warehouse General Kebon insignificant and the t value of 1.100 and sig-t of 0.282. While at the orphanage Warehouse b = 251.739 and insignificant. This situation shows that the influence of factors X2 and no real positive impact, as evidenced by the probability value greater than 5%. X3 factors (education level) have b = 149.87 at Warehouse Kebon Court were not significant and the t value of 0.520 and sig-t value of 0.607. While at the orphanage Warehouse b = 50.75 and otherwise insignificant. This situation shows that the influence of factors X3 and no real positive impact, as evidenced by the probability value greater than 5%. Factor X4 (old work) has b = 120.02 and otherwise insignificant t value of 3.392 and sig-t value of 0.002. While at the orphanage Warehouse b = 92.67 declared significant. This situation shows that the influence of positive and tangible X4 factor to earnings for Warehouse in Panti, as evidenced by a smaller probability value of 5%. As for the cellar Kebon Agung factor X4 does not have a positive effect, but not real, because the probability value greater than 5%. Most dominant variable effects on labor income women off Kebon Warehouse Great was the outpouring of hours worked (X1. While in nursing at PT Gudang. Gading Mas Indonesian Tobacco Jember are dependents (X2). Keywords: outpouring of hours of work, earnings, produktivtas
1. Pendahuluan Meningkatnya keterlibatan wanita dalam berbagai kegiatan ekonomi ditandai oleh dua proses. Pertama, peningkatan jumlah wanita yang terlibat dalam pekerjaan diluar rumah tangga (out door activities). Kedua, peningkatan jumlah bidang pekerjaan yang dapat dimasuki oleh wanita. Kedua proses tersebut menunjukkan perkembangan kuantitatif yang penting dalam kehidupan wanita. Bukan hanya kesempatan yang semakin terbuka bagi wanita, tetapi juga karena penting artinya bagi analisis tentang makna perkembangan tersebut, baik bagi wanita, laki-laki maupun masyarakat secara umum (Abdullah, 1995:14). Peranan wanita yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun, sesungguhnya adalah kemampuan wanita dalam mengisi peran sebagai istri dan ibu rumah 121
Soeyono dan Dony A, Pendapatan Buruh Lepas Wanita pada PT. Gading Mas Jember
tangga serta sebagai wanita yang dapat bekerja di berbagai bidang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan serta kebutuhannya. Wanita biasanya bekerja untuk mencari nafkah sesuai dengan macam pekerjaan yang tersedia pada masyarakat setempat, dimana pekerjaan di desa pada umumnya tidak dituntut pendidikan yang tinggi dan sesuai dengan kesediaan wanita untuk bekerja, sedangkan pekerjaan di kota biasanya menuntut tingkat pendidikan yang tinggi. Di daerah pedesaan, wanita yang bekerja mempunyai peranan terhadap pendapatan keluarga yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Pekerja wanita dari rumah tangga yang berpenghasilan rendah cenderung lebih banyak menggunakan waktunya untuk aktivitas produksi dibandingkan dengan wanita pekerja dari rumah tangga yang berpenghasilan tinggi. Dengan bekerja maka wanita telah membantu meringankan beban dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Meskipun rokok dapat menyebabkan penyakit, baik bagi penggunanya (perokok aktif) dan orang yang menerima asap rokok (perokok pasif) tetapi keberadaannya tidak dapat dihilangkan. Hal ini disebabkan karena sumbangan pajak dan cukai yang diberikan terhadap negara cukup besar. Dengan makin besarnya permintaan barang maka akan meningkatkan produksi serta memacu munculnya industri rokok baru untuk ikut bersaing dalam pasar. PT Gading Mas Indonesian Tobacco terletak di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Perusahaan ini mengolah hasil perkebunan yaitu tembakau. Tembakau merupakan salah satu komoditas perkebunan penghasil devisa dan menyerap tenaga kerja relatif besar karena kegiatan produksi dan pemasaran melibatkan sejumlah Sumber Daya Manusia untuk mendapatkan pendapatan dan pekerjaan. Secara garis besar tembakau di Kabupaten Jember dapat dibedakan menjadi 2 jenis, antara lain : (1) tembakau Vor Oogst yaitu jenis tembakau untuk bahan membuat rokok putih maupun kretek (2) tembakau Na Oogst yaitu jenis tembakau untuk bahan dasar membuat cerutu maupun cigarillo disamping tembakau hisap dan kunyah. Para pekerja dari PT Gading Mas Indonesian Tobacco sebagian besar adalah tenaga kerja wanita dengan jumlah hampir 90% karena tenaga kerja wanita dipandang cukup teliti selain ada kemauan keras dari diri tenaga kerja wanita untuk mencapai kesejahteraannya. Ikut sertanya wanita dalam kegiatan ekonomi bukanlah sesuatu yang baru. PT Gading Mas Indonesian Tobacco menggunakan sistem kerja harian lepas, dimana tenaga kerja wanita tidak terikat pada perusahaan. Keterlibatan tenaga kerja wanita pada perusahaan tembakau akan memberikan dukungan terhadap perkembangan usaha pada sektor pertanian karena potensi tenaga kerja wanita yang besar akan dapat meningkatkan pendapatan tenaga kerja. Dengan terpilihnya tenaga kerja wanita dalam penelitian ini, maka tenaga kerja wanita lebih berpotensi bekerja di sektor pertanian khususnya perusahaan tembakau dan mempunyai peranan dalam pembentukan pendapatan ekonomi keluarga (Household Company). Tenaga kerja harian atau buruh lepas wanita PT Gading Mas Indonesian Tobacco di Kabupaten Jember pada Gudang Kebon Agung dan Gudang Panti sebagian besar adalah wanita. Sistem upah buruh lepas wanita pada PT Gading Mas Indonesian Tobacco adalah harian. Jumlah pendapatan bersih yang mereka miliki tidak sama dikarenakan adanya faktor kondisi geografis pada Gudang Kebon Agung dan Gudang Panti yang berbeda.
122
Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 8 Nomor 1, Januari 2013
2. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : a) Perbandingan besarnya pengaruh curahan jam kerja, jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan dan lama bekerja terhadap pendapatan buruh lepas wanita pada Gudang Kebon Agung dan Gudang Panti di PT Gading Mas Indonesian Tobacc Jember. b) Faktor mana yang dominan berpengaruh terhadap pendapatan buruh lepas wanita pada Gudang Kebon Agung dan Gudang Panti di PT. Gading Mas Indonesian Tobacco Jember.
3. Metode Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksplanatori, yaitu jenis penelitian yang mencari pengaruh antara curahan jam kerja, jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan dan lama bekerja terhadap pendapatan buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. Gading Mas Indonesian Tobacco di Kabupaten Jember. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja yaitu menentukan lokasi penelitian tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Lokasi yang ditetapkan adalah PT Gading Mas Indonesian Tobacco di Kabupaten Jember yang mempunyai tiga tempat gudang, antara lain : Gudang Klompangan berada di Desa Klompangan Kecamatan Jenggawah, Gudang Kebon Agung di Kelurahan Gebang Kecamatan Kaliwates dan Gudang Panti di Desa Panti Kecamatan Sukorambi. Penelitian hanya dilakukan pada dua gudang yaitu pada Gudang Kebon Agung dan Gudang Panti karena pada saat penelitian dilakukan tidak musim tembakau sehingga Gudang Klompangan sebagai gudang pusat tidak melakukan proses produksi melainkan hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan tembakau yang sudah dipress sebelum dikirim ke kantor pusat, maka di Gudang Klompangan tidak ada buruh lepas wanita yang bekerja. Unit analisis adalah unit yang akan diteliti atau dianalisis. Unit analisis dari penelitian ini adalah buruh lepas wanita bagian produksi pada PT Gading Mas Indonesian Tobacco di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember pada Gudang Kebon Agung dan Gudang Panti berdasarkan faktor yang mempengaruhi pendapatan buruh lepas wanita bagian produksi yaitu curahan jam kerja, jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan serta lama bekerja. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu buruh lepas wanita bagian produksi pada PT Gading Mas Indonesian Tobacco di Kabupaten Jember pada Gudang Kebon Agung dan Gudang Panti. Untuk mempermudah penelitian yang dilakukan, maka dalam mengambil sampel menggunakan metode simple random sampling yaitu metode pemilihan sampel secara acak dengan memberikan kesempatan yang sama terhadap masingmasing responden untuk menjadi sampel. Penentuan besarnya jumlah sampel dilakukan sebesar 10% dari jumlah populasi sebesar 600 responden pada Gudang Kebon Agung dan Gudang Panti Jadi sampel yang diambil sebanyak 10% x 600 = 60 responden. Sehingga jumlah sampel yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 60 responden, dengan rincian 30 responden pada Gudang Kebon Agung dan 30 responden pada Gudang Panti. Jumlah sampel tersebut sudah dianggap mewakili dari jumlah populasi yang ada (Arikunto, 1998:107).
123
Soeyono dan Dony A, Pendapatan Buruh Lepas Wanita pada PT. Gading Mas Jember
Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif responden dan analisis inferensial. Analisis deskriptif responden digunakan untuk menggambarkan keadaan responden secara deskriptif dengan menginterpretasikan hasil data dengan harapan akan dapat mendukung hasil analisis penelitian, sehingga dapat menggambarkan secara lebih rinci mengenai hasil penelitian. Analisis inferensial merupakan analisis statistik dengan menggunakan rumus statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti. Adapun langkahlangkah dalam analisis ini meliputi : analisis regresi linier berganda, Uji F (pengujian serentak), uji t (pengujian parsial), koefisien determinasi berganda (r²) dan analisis koefisien korelasi parsial (rpartial).
4. Hasil Analisis dan Pembahasan 4.1 Analisis Regresi Linier Berganda Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 60 responden buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. G.M.I.T Cabang Jember dengan menggunakan software SPSS 17.0 yang diharapkan akan mampu menunjukkan pengaruh atau kekuatan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Faktor-faktor yang diidentifikasi sebagai variabel dalam penelitian ini yaitu : Variabel yang dijelaskan adalah pendapatan buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. G.M.I.T (Y) dan variabel yang menjelaskan atau independen adalah curahan jam kerja (X1), jumlah tanggungan keluarga (X2), tingkat pendidikan (X3) dan lama bekerja (X4). Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dua bagian, yaitu pengujian pertama dilakukan terhadap gudang Kebon Agung dan pengujian kedua dilakukan terhadap gudang Panti. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperoleh hasil yang dapat dinyatakan sebagai berikut : a) Analisis Regresi Linier Berganda untuk Gudang Kebon Agung Tabel 1 : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Buruh Lepas Wanita Bagian Produksi Pada PT. Gading Mas Indonesian Tobaco Di Kabupaten Jember Variabel No Koefisien Regresi r Independen Dependen 1 X1 1253,785 0,673 2
X2
3
X3
4
X4 Konstanta = 38588,718 R = 0,777
Sumber: data primer diolah 2012
124
Y
106,318
0,030
149,873
0,118
120,015 Fhit = 9,531 R² = 0,541 Sig = 0,000
0,217
Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 8 Nomor 1, Januari 2013
b) Analisis Regresi Linier Berganda untuk Gudang Panti Tabel 2 : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Buruh Lepas Wanita Bagian Produksi Pada PT. Gading Mas Indonesian Tobaco di Kabupaten Jember Variabel Koefisien r No Regresi Independen Dependen 1 2
X1 X2
3
X3
4
X4
Y
Konstanta = 86203,414 R = 0,844
191,238 251,739
0,517 0,215
50,746
0,103
92,673
0,561
Fhit = 15,473 R² = 0,666 Sig = 0,000
Sumber: data primer diolah 2012 Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 1 persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
dan Tabel 2 tersebut diatas, maka
1) Model Persamaan Regresi Model persamaan regresi untuk Gudang Kebon Agung berbentuk sebagai berikut : Y = 138588,718 + 1253,785 X1 + 106,318 X2 + 149,873 X3 + 120,015 X4 Model persamaan regresi untuk Gudang Panti berbentuk sebagai berikut : Y = 186203,414 + 191,238 X1 + 251,739 X2 + 50,746 X3 + 92,673 X4 Keterangan : Y = pendapatan buruh lepas wanita X1 = curahan jam kerja buruh lepas wanita (jam/minggu) X2 = jumlah tanggungan keluarga buruh lepas wanita (orang) X3 = tingkat pendidikan buruh lepas wanita (tahun sukses) X4 = lama bekerja buruh lepas wanita (tahun) 2) Koefisien Regresi Yaitu angka yang menunjukkan besarnya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Besarnya pengaruh masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Nilai konstanta sebesar 138588,718 untuk Gudang Kebon Agung dan 186203,414 untuk Gudang Panti Konstanta bernilai positif berarti jika tidak berubah/konstan, maka faktor X1 (curahan jam kerja), X2 (jumlah tanggungan keluarga), X3 (tingkat pendidikan) dan X4 (lama bekerja), maka nilai Y (pendapatan buruh lepas wanita) adalah sebesar 38.589 untuk Gudang Kebon 125
Soeyono dan Dony A, Pendapatan Buruh Lepas Wanita pada PT. Gading Mas Jember
Agung dan 86.203 untuk Gudang Panti. Hal ini berarti jika faktor curahan jam kerja, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan dan lama bekerja konstan maka pendapatan buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. G.M.I.T Cabang Jember di Gudang Kebon Agung sebesar Rp 138.589,00 per minggu dan di Gudang Panti sebesar Rp 186.203,- per minggu disebabkan oleh faktor lain. b. Nilai Koefisien X1 (curahan jam kerja) sebesar 1253,785 untuk Gudang Kebon Agung dan 191,238 untuk Gudang Panti Koefisien X1 (Curahan Jam Kerja) menunjukkan adanya pengaruh positif, berarti apabila terjadi perubahan kenaikan X1 (curahan jam kerja) selama 1 jam, maka akan mengakibatkan kenaikan pendapatan sebesar Rp 1.254,- di Gudang Kebon Agung dan Rp 191,- di Gudang Panti dengan asumsi faktor X2 (jumlah anggota keluarga), X3 (tingkat pendidikan) dan X4 (lama bekerja) dianggap tidak berubah (tetap atau konstan). Hasil ini dapat menegaskan bahwa dengan adanya penambahan curahan jam kerja maka akan diikuti pula peningkatan pendapatan yang diterima oleh buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. G.M.I.T Cabang Jember di Gudang Kebon Agung dan Gudang Panti. c. Nilai Koefisien X2 (jumlah tanggungan keluarga) sebesar 106,318 untuk Gudang Kebon Agung dan 251,739 untuk Gudang Panti Koefisien X2 (jumlah tanggungan keluarga) menunjukkan adanya pengaruh positif, berarti apabila terjadi perbedaan jumlah tanggungan keluarga maka akan mengakibatkan kenaikan pendapatan sebesar Rp 106,- di Gudang Kebon Agung dan Rp 252,- di Gudang Panti dengan asumsi faktor X2 (jumlah anggota keluarga), X3 (tingkat pendidikan) dan X4 (lama bekerja) dianggap tidak berubah (tetap atau konstan). Hasil ini dapat menegaskan bahwa dengan adanya perbedaan jumlah tanggungan keluarga maka akan diikuti pula perbedaan jumlah pendapatan yang diterima oleh buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. G.M.I.T Cabang Jember di Gudang Kebon Agung dan Gudang Panti. d. Nilai Koefisien X3 (tingkat pendidikan) sebesar 149,873 untuk Gudang Kebon Agung dan 50,746 untuk Gudang Panti Koefisien X3 (pendidikan) menunjukkan adanya pengaruh positif, berarti apabila terjadi selisih tingkat pendidikan yang ditempuh X3 (pendidikan) selama 1 tahun, maka akan mengakibatkan perbedaan pendapatan sebesar Rp 150,- untuk Gudang Kebon Agung dan Rp 51,- untuk Gudang Panti dengan asumsi faktor X1 (curahan jam kerja), X2 (jumlah tanggungan keluarga) dan X4 (lama bekerja) dianggap tidak berubah (tetap atau konstan). Hasil ini dapat menegaskan bahwa semakin tinggi pendidikan yang didapat maka akan semakin meningkatkan pendapatan yang diterima oleh buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. G.M.I.T Cabang Jember di Gudang Kebon Agung dan Gudang Panti. e. Nilai Koefisien X4 (lama bekerja) sebesar 120,105 untuk Gudang Kebon Agung dan 92,673 untuk Gudang Panti Koefisien X4 (lama bekerja) menunjukkan adanya pengaruh positif, berarti apabila terjadi selisih X4 (lama bekerja) selama 1 tahun, maka akan mengakibatkan perbedaan pendapatan sebesar Rp 120,- untuk Gudang Kebon Agung dan Rp 93,- untuk Gudang Panti dengan asumsi faktor X1 (curahan jam kerja), X2 (jumlah tanggungan keluarga) dan X3 (tingkat pendidikan) dianggap tidak berubah (tetap atau konstan). 126
Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 8 Nomor 1, Januari 2013
Hasil ini dapat menegaskan bahwa semakin lama seseorang bekerja maka akan semakin meningkatkan pula pendapatan yang diterima oleh buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. G.M.I.T Cabang Jember di Gudang Kebon Agung dan Gudang Panti. 4.2 Pengujian Hipotesis a) Hasil Uji Simultan Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Perhitungan F-tes dari pengaruh faktor X1 (curahan jam kerja), X2 (jumlah tanggungan keluarga), X3 (tingkat pendidikan) dan X4 (lama bekerja) secara bersama-sama terhadap pendapatan (Y) ditunjukkan Tabel 4.5 dan 4.6. Perhitungan F-test ini digunakan untuk melihat apakah koefisien variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Apabila nilai probabilitas F lebih besar dari level of significance (α), maka Ho diterima dan Hi ditolak artinya bahwa seluruh variabel bebas/prediktor secara serentak atau simultan tidak berpengaruh nyata (significance) terhadap variabel terikat (Y) atau dengan kata lain bahwa model analisis yang digunakan adalah sesuai hipotesa. Sebaliknya, apabila nilai probabilitas F lebih kecil sama dengan dari level of significance (α) maka Ho ditolak dan Hi diterima artinya bahwa seluruh variabel bebas/prediktor secara serentak atau simultan berpengaruh nyata (significance) terhadap variabel terikat (Y) atau dengan kata lain bahwa model analisis yang digunakan adalah sesuai hipotesa. Berdasarkan pengujian diperoleh nilai F-Hitung sebesar 9,531 untuk Gudang Kebon Agung dan 15,473 untuk Gudang Panti dan nilai probabilitas sebesar 0,000 untuk kedua gudang maka dinyatakan signifikan. Hasil analisis menunjukkan besarnya nilai R² adalah 0,541 untuk Gudang Kebon Agung dan 0,666 untuk Gudang Panti. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama besarnya proporsi yang diberikan oleh variabel X1 (curahan jam kerja), X2 (jumlah tanggungan keluarga), X3 (tingkat pendidikan) dan X4 (lama bekerja) terhadap pendapatan (Y) responden di Gudang Kebon Agung adalah sebesar 54,1 % dan sisanya 45,9 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Sedangkan untuk Gudang Panti proporsi yang diberikan oleh variabel X1 (curahan jam kerja), X2 (jumlah tanggungan keluarga), X3 (tingkat pendidikan) dan X4 (lama bekerja) terhadap pendapatan (Y) responden adalah sebesar 66,6 persen dan sisanya 33,4 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa secara simultan atau bersamasama faktor X1 (curahan jam kerja), X2 (jumlah tanggungan keluarga), X3 (tingkat pendidikan) dan X4 (lama bekerja) mempunyai andil yang sangat besar dalam mempengaruhi pendapatan (Y) buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. G.M.I.T Cabang Jember. b) Hasil Uji Partial Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Perhitungan t-test dari masing-masing pengaruh faktor X1 (curahan jam kerja), X2 (jumlah tanggungan keluarga), X3 (tingkat pendidikan) dan X4 (lama bekerja) terhadap pendapatan (Y) ditunjukkan pada Tabel 4.7 dan 4.8. Perhitungan t-test ini dipergunakan untuk melihat apakah koefisien dari masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Apabila nilai probabilitas t lebih besar dari level of significance (α), maka Ho diterima dan Hi ditolak artinya variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Sebaliknya, apabila nilai probabilitas t lebih kecil dari level of significance (α), maka Ho ditolak dan Hi diterima artinya variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Hasil dari perhitungan t-test untuk masing-masing faktor ditunjukkan pada Tabel 3 dan Tabel 4.
127
Soeyono dan Dony A, Pendapatan Buruh Lepas Wanita pada PT. Gading Mas Jember
Tabel 3 : Hasil Perhitungan t-test Pada Gudang Kebon Agung Variabel No Koefisien Regresi r Independen Dependen 1. X1 1253,785 0,673 2. X2 106,318 0,030 3. X3 Y 149,873 0,118 4. X4 120,015 0,217 Konstanta = 138588,718 R = 0,777 Sumber: data primer diolah 2012
Fhit = 9,531 R² = 0,541
Tabel 4 : Hasil Perhitungan t-test Pada Gudang Panti Variabel No Koefisien Regresi Independen Dependen 1. X1 191,238 2. X2 251,739 3. X3 Y 50,746 4. X4 92,673 Konstanta = 186203,414 R = 0,844 Sumber: data primer diolah 2012
Fhit = 15,473 R² = 0,666
Perhitungan t-hitung Sig-t 4,547 0,000 0,148 0,884 0,593 0,559 1,110 0,278
Signifikansi = 0,000
r 0,5170 ,215 0,103 0,561
Perhitungan t-hitung Sig-t 3,018 0,006 1,100 0,282 0,520 0,607 3,392 0,002
Signifikansi = 0,000
Tabel 3 dan 4 menunjukkan bahwa ada pengaruh dari masing-masing faktor X1 (curahan jam kerja), X2 (jumlah tanggungan keluarga), X3 (tingkat pendidikan) dan X4 (lama bekerja) terhadap pendapatan (Y) yang dapat dijelaskan sebagai berikut : a) Faktor X1 (curahan jam kerja) mempunyai nilai t hitung sebesar 4,547 dan nilai sig-t sebesar 0,000 untuk Gudang Kebon Agung maka dinyatakan signifikan dan nilai t hitung sebesar 3,018 dan nilai sig-t sebesar 0,006 untuk Gudang Panti maka dinyatakan signifikan. Keadaan ini menunjukkan bahwa pengaruh faktor X1 positif dan nyata terhadap pendapatan, yang dibuktikan dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 5%. b)
Faktor X2 (jumlah tanggungan keluarga) mempunyai nilai t hitung sebesar 0,148 dan nilai sig-t sebesar 0,884 untuk Gudang Kebon Agung maka dinyatakan tidak signifikan dan nilai t hitung sebesar 1,100 dan nilai sig-t sebesar 0,282 untuk Gudang Panti maka dinyatakan tidak signifikan. Keadaan ini menunjukkan bahwa pengaruh faktor X2 positif dan tidak nyata terhadap pendapatan, yang dibuktikan dengan nilai probabilitas yang lebih besar dari 5%.
c)
Faktor X3 (tingkat pendidikan) mempunyai nilai t hitung sebesar 0,593 dan nilai sig-t sebesar 0,559 untuk Gudang Kebon Agung maka dinyatakan tidak signifikan dan nilai t hitung sebesar 0,520 dan nilai sig-t sebesar 0,607 untuk Gudang Panti maka dinyatakan tidak signifikan. Keadaan ini menunjukkan bahwa pengaruh faktor X3 positif dan tidak nyata terhadap pendapatan, yang dibuktikan dengan nilai probabilitas yang lebih besar dari 5%.
128
Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 8 Nomor 1, Januari 2013
d)
Faktor X4 (lama bekerja) mempunyai nilai t hitung sebesar 1,110 dan nilai sig-t sebesar 0,278 untuk Gudang Kebon Agung maka dinyatakan tidak signifikan dan nilai t hitung sebesar 3,392 dan nilai sig-t sebesar 0,002 untuk Gudang Panti maka dinyatakan signifikan. Keadaan ini menunjukkan bahwa pengaruh faktor X4 positif dan nyata terhadap pendapatan dalam ini untuk Gudang Panti, yang dibuktikan dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 5%. Sedangkan untuk gudang Kebon Agung faktor X4 tidak memiliki pengaruh yang positif namun tidak nyata, karena nilai probabilitasnya lebih besar dari 5%.
4.3 Analisis Koefisien Korelasi Parsial (rparsial) Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan atau proporsi variabelvariabel independen terhadap variabel dependen secara parsial (Supranto, 1993:300). Berdasarkan hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa besarnya koefisien korelasi parsial masing-masing variabel adalah sebagai berikut: Tabel 5. Koefisien Korelasi Parsial (rparsial) Variabel Curahan Jam Kerja Jumlah Tanggungan Keluarga Tingkat Pendidikan Lama Bekerja Sumber: data primer diolah 2012
Koefisien Korelasi Parsial (rparsial) Kebon Agung Panti 0,673 0,517 0,030 0,215 0,118 0,103 0,217 0,561
Berdasarkan koefisien korelasi parsial seperti yang terlihat pada tabel tersebut, maka dapat diketahui bahwa dari keempat variabel yaitu X1 (curahan jam kerja), X2 (jumlah tanggungan keluarga), X3 (tingkat pendidikan) dan X4 (lama bekerja) yang memiliki hubungan dominan cukup kuat terhadap pendapatan buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. G.M.I.T Cabang Jember di Gudang Kebon Agung adalah curahan jam kerja (X1) sebesar 67,3% dan di Gudang Panti adalah lama bekerja (X4) sebesar 56,1%. 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian Curahan jam kerja adalah jumlah lamanya responden yang bekerja pada PT. Gading Mas Indonesian Tobacco di Kabupaten Jember dan dinyatakan dalam jam per minggu. Curahan jam kerja dari buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. G.M.I.T Cabang Jember di Gudang Kebon Agung berkisar antara 35-42 jam per minggu dan Gudang Panti 32-42 jam per minggu. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa curahan jam kerja buruh lepas wanita bagian produksi pada Gudang Kebon Agung lebih besar daripada di Gudang Panti karena buruh lepas wanita bagian produksi pada Gudang Kebon Agung sebagian besar mempunyai usia yang lebih muda sehingga kemampuan fisik dan daya pikirnya masih kuat. Hasil dari data primer menunjukkan bahwa untuk Gudang Kebon Agung dan Gudang Panti sebagian besar curahan jam kerjanya sama-sama 42 jam per minggu, pada Gudang Kebon Agung sebanyak 12 orang atau 40% dan Gudang Panti sebanyak 13 orang atau 43%. Jumlah curahan jam kerja yang paling sedikit pada Gudang Kebon Agung adalah 35 jam per minggu sebanyak 2 orang atau 7% dan pada Gudang Panti adalah 32 jam per minggu sebanyak 5 orang atau 17%. Curahan jam kerja berpengaruh positif sebesar 1253,785 terhadap pendapatan buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. G.M.I.T Cabang Jember di 129
Soeyono dan Dony A, Pendapatan Buruh Lepas Wanita pada PT. Gading Mas Jember
Gudang Kebon Agung dan berpengaruh positif sebesar 191,238 terhadap pendapatan buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. G.M.I.T Cabang Jember di Gudang Panti dan dinyatakan signifikan. Keadaan ini menunjukkan bahwa semakin banyak curahan jam kerja yang dipergunakan untuk bekerja maka akan meningkatkan jumlah pendapatan. Hal tersebut diperkuat oleh Sudarman (1990:66), yang menyatakan bahwa besarnya penghasilan dilain pihak tergantung pada sedikit banyaknya waktu yang digunakan atau dicurahkan untuk bekerja. Tetapi konsekuensinya semakin lama seseorang bekerja, maka semakin sedikit waktu yang tersedia untuk bersenang-senang. Jumlah tanggungan keluarga adalah jumlah sekelompok orang yang terdiri atas dua orang atau lebih yang menjadi tanggungan responden sampai penelitian dilakukan. Dari data hasil penelitian dapat diketahui bahwa buruh lepas wanita bagian produksi yang paling banyak mempunyai jumlah tanggungan keluarga berjumlah 4 orang sebanyak 13 responden atau 43% pada Gudang Kebon Agung dan pada Gudang Panti yang paling banyak mempunyai jumlah tanggungan keluarga berjumlah 3 orang sebanyak 11 responden atau 37%. Jumlah tanggungan keluarga yang paling sedikit berjumlah 2 orang sebanyak 3 responden atau 10% pada Gudang Kebon Agung dan berjumlah 2 orang sebanyak 3 responden atau 10%. Jumlah tanggungan keluarga berpengaruh positif sebesar 106,318 terhadap pendapatan buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. G.M.I.T Cabang Jember di Gudang Kebon Agung dan berpengaruh positif sebesar 251,739 terhadap pendapatan buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. G.M.I.T Cabang Jember di Gudang Panti, keduanya dinyatakan tidak signifikan. Jumlah tanggungan keluarga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. G.M.I.T yang diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Widianto (2002) yang berjudul “Pengaruh Curahan Jam Kerja, Tanggungan Keluarga dan Tingkat Pendidikan Terhadap Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Pada Koperasi Karyawan Kertanegara PTPN X Di Desa Candijati Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember, Jawa Timur” yang berpendapat bahwa hubungan factor tanggungan keluarga terhadap pendapatan terjadi secara kebetulan. Tingkat Pendidikan yaitu pendidikan formal yang pernah diperoleh responden dan diukur dari tahun sukses tingkat pendidikan yang diselesaikan olehnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buruh lepas wanita bagian produksi yang pernah menyelesaikan pendidikan paling tinggi yaitu pada tingkat 3 SMA/Sederajat sebanyak 1 orang atau 3% pada Gudang Kebon Agung dan tingkat 3 SMP/Sederajat sebanyak 4 orang atau 13%. Sedangkan pendidikan paling rendah yang pernah ditempuh yaitu sama-sama pada tingkat 1 SD/Sederajat sebanyak 2 orang atau 7% pada Gudang Kebon Agung dan sebanyak 4 orang atau 13% pada Gudang Panti. Tingkat pendidikan berpengaruh positif sebesar 149,873 terhadap pendapatan buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. G.M.I.T Cabang Jember di Gudang Kebon Agung dan berpengaruh positif sebesar 50,746 terhadap pendapatan buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. G.M.I.T Cabang Jember di Gudang Panti, keduanya dinyatakan tidak signifikan. Pendidikan yang rendah akan menghambat kemajuan, pekerja sulit untuk diajak maju dan menyebabkan pekerja tidak mudah menerima inovasi dan sulit diajak bertindak rasional dalam usaha produksi. Dalam hal ini, tingkat pendidikan sangat dibutuhkan karena akan menunjukkan bahwa seseorang mempunyai suatu kemampuan sehingga akan mempengaruhi besarnya pendapatan yang akan diperoleh. Menurut Simanjuntak (1995) pendidikan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan seseorang, sehingga tenaga kerja tersebut akan mampu bertindak secara rasional dalam meningkatkan produktivitas kerja sehingga akan menaikkan pendapatan buruh lepas wanita tersebut. 130
Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 8 Nomor 1, Januari 2013
Lama Bekerja yaitu lamanya responden bekerja sebagai buruh pada PT. Gading Mas Indonesian Tobacco di Kabupaten Jember, dihitung sejak pertama kali ia bekerja yang dinyatakan dalam tahun. Dari hasil penelitian dapat diketahui lama bekerja buruh lepas wanita bagian produksi paling lama adalah selama 27 tahun sebanyak 1 orang atau 3% untuk Gudang kebon Agung dan untuk Gudang Panti adalah selama 35 tahun sebanyak 2 orang atau 7%. Sedangkan lama bekerja paling sedikit adalah sama-sama selama 1 tahun, untuk Gudang Kebon Agung sebanyak 1 orang atau 3% dan untuk Gudang Panti sebanyak 2 orang atau 7%. Lama bekerja berpengaruh positif sebesar 120,015 terhadap pendapatan buruh lepas wanita bagian produksi pada PT. G.M.I.T Cabang Jember di Gudang Kebon Agung dan tidak signifikan. Sedangkan untuk Gudang Panti, lama bekerja berpengaruh positif sebesar 92,673 dan signifikan. Keadaan ini menunjukkan bahwa semakin lama orang bekerja maka akan semakin meningkatkan pendapatan yang diterimanya. Lama Bekerja yaitu lamanya buruh lepas wanita bekerja sebagai buruh pada perusahaan tembakau, dihitung sejak pertama kali ia bekerja yang dinyatakan dalam tahun. Sesuai dengan teori tentang lama bekerja yang telah dikemukakan oleh Munir (1998:41) bahwa semakin lama seseorang dalam pekerjaan maka ia semakin berpengalaman, matang dan mahir dalam pekerjaan yang dipertanggungjawabkan kepadanya. Sehingga dengan pengalaman yang lebih banyak memungkinkan buruh tersebut memiliki kemampuan menghasilkan output yang lebih banyak pula.
5. Kesimpulan a)
Faktor X1 (curahan jam kerja) mempunyai b= 1253,79 pada Gudang Kebon Agung maka dinyatakan signifikan. Sedangkan pada Gudang Panti maka b= 191,24 dinyatakan signifikan. Keadaan ini menunjukkan bahwa pengaruh faktor X1 positif dan nyata terhadap pendapatan, yang dibuktikan dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 5%. Faktor X2 (jumlah tanggungan keluarga) mempunyai b=106,32 pada Gudang Kebon Agung tidak signifikan dan nilai t hitung sebesar 1,100 dan nilai sig-t sebesar 0,282. Sedangkan pada Gudang Panti b=251,739 dan tidak signifikan. Keadaan ini menunjukkan bahwa pengaruh faktor X2 positif dan tidak nyata terhadap pendapatan, yang dibuktikan dengan nilai probabilitas yang lebih besar dari 5%. Faktor X3 (tingkat pendidikan) mempunyai b=149,87 pada Gudang Kebon Agung tidak signifikan dan nilai t hitung sebesar 0,520 dan nilai sig-t sebesar 0,607. Sedangkan pada Gudang Panti b=50,75 dan dinyatakan tidak signifikan. Keadaan ini menunjukkan bahwa pengaruh faktor X3 positif dan tidak nyata terhadap pendapatan, yang dibuktikan dengan nilai probabilitas yang lebih besar dari 5%. Faktor X4 (lama bekerja) mempunyai b= 120,02 dinyatakan tidak signifikan dan nilai t hitung sebesar 3,392 dan nilai sig-t sebesar 0,002. Sedangkan pada Gudang Panti b= 92,67 dinyatakan signifikan. Keadaan ini menunjukkan bahwa pengaruh faktor X4 positif dan nyata terhadap pendapatan dalam ini untuk Gudang Panti, yang dibuktikan dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 5%. Sedangkan untuk gudang Kebon Agung faktor X4 tidak memiliki pengaruh yang positif namun tidak nyata, karena nilai probabilitasnya lebih besar dari 5%.
b)
Variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap pendapatan buruh lepas wanita pada Gudang Kebon Agung adalah curahan jam kerja (X1),. Sedangkan pada Gudang Panti di PT. Gading Mas Indonesian Tobacco Jember adalah tanggungan keluarga (X2)
131
Soeyono dan Dony A, Pendapatan Buruh Lepas Wanita pada PT. Gading Mas Jember
Daftar Pustaka Abdullah, I, dkk. 2005. Sangkan Paran Gender. Yogyakarta : PT. Pustaka Pelajar Offset Arsyad, L. 2001. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta : STIE-YKPN Bintarto. 2006. Tenaga Kerja Dalam Pembangunan. Universitas Indonesia. Jakarta : LP3ES Ernawati, N. 2004. “Pengaruh Curahan Jam Kerja, Lama Bekerja, Pendidikan, serta Umur terhadap Pendapatan Karyawan Wanita Bagian Produksi Pada Industri Rokok Kretek di Desa Sumurragung Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Jember : FE-UNEJ Gujarati , D. 1997. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga Kamaluddin, Rustian. 2007. Pengantar Ekonomi Pembangunan; Dilengkapi Analisis Beberapa Aspek Pembangunan Ekonomi Nasional. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI
Dengan
Mubyarto.2005. Peluang Kerja Dan Berusaha Di Pedesaan. Yogyakarta : BPFEUGM Munir, Rozy. 2004. Migrasi, Dasar-Dasar Demografi. Jakarta : LPFE-UI Pardoko, R. H. 2005. Mobilitas Migrasi dan Urbanisasi. Bandung : Angkasa Rosyidah, K. 2002. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita pada Industri Kerajinan Alat-Alat Rumah Tangga dari Kayu di Desa Balungtutul Jember”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Jember : FE-UNEJ Simanjuntak, Payaman J. 2005. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta : LPFE-UI Subagiarta, I Wayan. 2006. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jember : FE-UNEJ Suroto. 2002. Strategi Pembangunan dan Perencanaan Kerja. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Widianto. 2002. “Pengaruh Curahan Jam Kerja, Tanggungan Keluarga dan Tingkat Pendidikan Terhadap Pendapatan Tenaga Kerja Wanita pada Koperasi Karyawan Kertanegara PTPN X Di Desa Candijati Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember Jawa Timur”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Jember : FE-UNEJ
132