ANALISIS PEMASARAN JARINGAN SPEEDY INTERNET DI PEKANBARU OLEH : LILIS SULISTIOWATI JUSHERMI EKA RETNO LEONY Email:
[email protected] ABSTRACT The research was carried out at PT. Telkom in the city of Pekanbaru, in order to determine the factors that cause a decrease in the achievement of Speedy Internet marketing in Pekanbaru and to find marketing policies that have been made in improving the marketing of Speedy Internet. As for the population in this study is that consumers Speedy in Pekanbaru. Total sample was 100 respondents consisting of households and establishments were 68 respondents were 32 respondents using Proportional Cluster Sampling. Data analysis using descriptive methods. Based on research conducted with respondents Speedy Internet subscribers at PT. Telkom Pekanbaru on prices obtained an average score of 201, it can be seen that the price of speedy internet by households was quite good. Then the average score of 132.4, it is known that the price of speedy internet by respondent institutions are good. The results of the overall promotion earned an average score of 253.4, it is known that speedy internet promotion by households is good. Then the average score of 141.4, it is known that speedy internet promotion agencies, according to respondents is very good. The results overall for speedy internet distribution, obtained an average score of 263.8, it is known that the distribution of speedy internet by households is good. Then the average score of 149.6, it is known that speedy internet promotion agencies, according to respondents is verygood. Suggested PT. Pekanbaru Telkom is expected to highlight, take notice, as well as providing a diverse and competitive rates again in order to compete with other companies that also market the services of the Internet. For services provided should be PT. Telkom Pekanbaru provide fast service if the customer network damage. Although in implementing promotional PT. Telkom Pekanbaru was considered successful, but the promotion and advertising that need to be maintained and enhanced by the addition of rekalame boards or banners you put into place a well-traveled people. Competition in terms of the location and distribution channels PT. Telkom Pekanbaru must consider the speed of the network so that they can have a speedy pace more than other competitors and also continue to increase the availability of speedy network capacity in remote areas in Pekanbaru in order to attract new customers in a range or scope of the broader market. Keywords: Marketing, Pricing, Promotion and Distribution.
1
1. Pendahuluan Latar Belakang Speedy adalah layanan akses internet end-to-end berkecepatan tinggi dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. TELKOM), berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data dan suara secara bersamaan (simultan) melalui satu saluran telepon biasa (pada media jaringan akses kabel tembaga). Tidak seperti layanan akses internet dial-up (seperti TelkomNet Instan), dengan mempergunakan Speedy, saluran telepon tetap dapat dipergunakan untuk menelepon bersamaan dengan akses internet. Untuk dapat menikmati fasilitas saluran telepon dan internet secara simultan, pelanggan Speedy harus mempergunakan splitter yang dapat memisahkan saluran telepon dan saluran modem. Splitter ini biasanya sudah tersedia. Koneksi ke internet dapat dilakukan setiap saat (on-line) di mana setiap hubungan sifatnya dedicated connection. Koneksi memiliki sifat highly reliability dan highly secure. Tidak seperti modem kabel, ADSL memberikan dedicated line ke Internet. Dikarenakan teknologinya, tidak semua jaringan telepon dapat dipergunakan untuk layanan Speedy. Untuk dapat melakukan koneksi ADSL, diperlukan kualitas jaringan telepon yang cukup baik serta alat Digital Subscriber Line Access Multiplexer di STO Telkom terdekat yang melayani jaringan telepon yang ingin dikoneksikan dengan Speedy. Bila jaringan tersebut belum cukup memadai. (Profil Speedy, 2010) Secara teknis internet dapat dilayani baik dengan infrastruktur berbasis wireline maupun wireless. Sistem wireline adalah dengan mengunakan jaringan kabel yang tergelar sampai ke rumah pelanggan. Sistem ini mempunyai keunggulan yaitu dapat menyalurkan lebih besar bandwidth serta lebih stabil untuk digunakan sebagai infrastruktur internet. Sedangkan sistem wireless adalah mengunakan sistem radio seperti yang dipakai pada sistem cellular baik berbasis GSM maupun CDMA. Sistem ini mempunyai keunggulan dalam hal kecepatan dan kemudahan penyediaan layanan internet karena tidak perlu menyediakan akses ke pelanggan namun sistem ini memiliki kelemahan yaitu terjadinya sharing resources diantara pengguna, sehingga apabila makin banyak pengguna pada suatu wilayah maka kecepatan akses internetnya akan semakin menurun. Jika ditinjau dari sisi kecepatan akses layanan internet dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok yaitu narrowband internet dan broadband internet, yang pertama mempunyai kecepatan maksimal 6 4 kbps sedangkan broadband internet mempunyai kecepatan diatas 6 4 kbps yaitu 3 8 4 kbps, 5 1 2 kbps, 1 Mbps dan 2 Mbps. Layanan narrowband internet sudah mulai ditinggalkan oleh pengguna karena kecepatan aksesnya lambat untuk mengakses situs-situs yang ada saat ini dan beralih ke broadband internet yang lebih cepat. Contoh layanan narrowband internet adalah produk TelkomNetInstan yang cukup popular dan berhasil pada 5 tahun lalu namun saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh pelanggan.
2
Mengingat bahwa internet juga dapat mengunakan infrastruktur wireless maka peluang untuk peningkatan jumlah pengguna internet juga didukung dengan faktor aksesibilitas masyarakat Indonesia terhadap telepon khususnya yang berbasis wireless baik yang dengan sistem GSM (Global System Mobile) maupun sistem CDMA (Code Division Multiple Acces) yang sudah mencapai 1 9 6 juta karena dengan menambahkan modem dan komputer pada wireline telepon maka pelanggan sudah dapat mengunakan internet. Sedangkan pada wireless dapat langsung mengunakan internet pada layar hand phone atau memfungsikan hand phone sebagai modem. Dalam melakukan suatu pemasaran, berbagai hal harus diperhatikan. Diantaranya adalah persaingan. Banyaknya profeder yang sama memberikan jasa jaringan internet membuat konsumen memperoleh pilihan. Hal ini menyebabkan adanya penyebaran konsumen dalam menggunakan jasa jaringan internet. Adapun perusahaan yang menjadi pesaing di Kota Pekanbaru adalah One Ex P yang menggunakan jaringan melalui antene. Dengan demikian, Speedy dan One Ex P melayani segmen pengguna internet secara kolektif seperti warnet, perkantoran, sekolah/perguruan tinggi. Selain kolektif, juga dapat perorangan untuk paket home. Speedy dan One Ex P memiliki koneksi yang dan tinggi jika dibandingkan dengan kartu pra bayar. Selain itu, persaingan yang lebih dirasakan oleh speedy adalah penggunaan wareles dengan kartu prabayar dari Telkomsel, Indosat dan Exel Comindo. Hal ini menyebabkan konsumen memiliki kemudahan untuk menggunakan internet di mana saja mereka berada karena modem yang digunakan dapat dibawa kemanamana dan non kabel. Hal seperti ini dapat menyebabkan penurunan omzet pemasaran dari jaringan speedy yang disebabkan konsumen yang mengharapkan kemudahan akan memilih menggunakan kartu prabayar. Berbagai fenomena yang diuraikan diatas, menunjukkan penyebab terjadinya fluktuasi realisasi pemasaran jaringan speedy di Kota Pekanbaru yang tidak tercapai dengan target yang ditentukan. Untuk itu perlu dicari jalan keluarnya agar permasalahan yang terjadi dapat diatasi dan diantisipasi untuk kemajuan dan perkembangan yang baik dimasa yang akan datang. Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan pemasalahanya sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan menurunnya pencapaian terget pemasaran jaringan speedy internet di Kota Pekanbaru? 2. Strategi dan kebijakan apa yang dilakukan untuk meningkatkan pemasaran jaringan speedy internet di Kota Pekanbaru? Telaah Pustaka Pengertian manajemen begitu luas dan mencakup berbagai aspek. Untuk itu perlu disajikan pengertian manajemen. Menurut Handoko, (2003: 8) menyatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
3
sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut Siswanto, (2007 ; 28) manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu dan seni dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. Menurut Hasibuan, (2002; 1) manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Marnis (2007: 118) istilah manajemen mengacu pada suatu proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diseleseikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain Dari beberapa definisi manajemen tersebut, dapat dicatat beberapa karateristik dari manajemen, yaitu: (Tommy Soeprapto, 2009: 125) 1. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dan seni untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Manajemen adalah proses yang sistematis terkoordinasi dan kooperatif dalam usaha memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. 3. Manajemen mempunyai tujuan tertentu, berhasil tidaknya tujuan itu tergantung pada kemampuannya dalam menggunaka segala potensi yang ada. 4. Manajemen merupakan sistem kerja sama yang kooperatif dan rasional. 5. Manajemen didasarkan pada pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab yang teratur. Menurut Amin Widjaja, (2002: 7) fungsi manajemen adalah mengarahkan orang-orang yang ada dalam organisasi sesuai peranan masing-masing sehingga tujuan organisasi dan bagian-bagiannya dapat dicapai. Menurut Richard L. Daft, (2002: 8) ada 4 fungsi manajemen, yaitu: 1. Perencanaan, Fungsi manajemen yang berhubungan dengan penetuan tujuan yang ingin diraih oleh organisasi dan penetapan tugas-tugas dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. 2. Pengorganisasian, Fungsi manajemen yang berkaitan dengan penetapan dan pengelompokan tugas-tugas kedalam departemen dan pengalokasian sumber daya ke berbagai departemen. 3. Kepemimpinan, Fungsi manajemen yang melibatkan penggunaan pengaruh untuk memotivasi karyawan meraih sasaran organisasi. 4. Pengendalian, Fungsi manajemen yang berhubungan dengan pemantauan aktifitas karyawan, menjaga organisasi agar tetap berjalan ke arah pencapaian sasaran-sasarannya dan membuat koreksi jika diperlukan.
4
Pemasaran merupakan suatu yang cukup menarik untuk dibahas dan dipelajari pada saat ini sebab bersifat universal. Dimana perdagangan kita saat ini, sektor jasa memegang peranan yang cukup besar sumbangannya terhadap pertumbuhan ekonomi. Berkembangnya industri dan teknologi membuat perusahaan semakin bersaing untuk memproduksi kebutuhan masyarakat akan barang/jasa. Menurut Kotler, (2000: 9) pemasaran yaitu suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Fajar Laksana, (2008: 4) pemasaran yaitu segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. . Adapun tujuan pemasaran menurut Chandra, (2001: 225), secara garis besar, dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu: 1. Tujuan account-develepoment yaitu tujuan yang dirancang untuk menekan penambahan distributor atau pelanggan baru. 2. Tujuan distributor-support, yaitu tujuan yang mengarah pada upaya menjalin kerja sama dengan para distributor grosir maupun eceran dalam rangka menerapkan strategi pemasaran. 3. Tujuan account-maintenance, yaitu tujuan yang dirancang untuk mempertahankan posisi penjualan yang efektif melalui kunjungan penjualan reguler dalam rangka menyediakan informasi mengenai produk baru, mendapatkan informasi mengenai perubahan kebutuhan pelanggan atau distributor dan melaksanakan aktivitas-aktivitas pelayanan pelanggan. 4. Tujuan account-penetration, yaitu tujuan yang dirancang untuk meningkatkan volume penjualan total atau meningkatkan penjualan produk-produk yang lebih menguntungkan dan produk komplementer lainnya pada distributor atau pembeli saat ini. Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh kegiatan pemasaran ditujukan untuk kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga tercipta kepuasan dari pihak konsumen. Dengan terciptanya kepuasan dari konsumen maka diharapkan terjadinya kesinambungan pembeli dari konsumen. Tujuan penelitianan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan penurunan pencapaian target pemasaran Speedy di Kota Pekanbaru dan untuk mengetahui kebijakan pemasaran yang telah dilakukan oleh dalam meningkatkan pemasaran. 2. Metode Penelitian Jenis dan Sumber Data Untuk mengumpulkan informasi serta data dan bahan lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian ini dilakukan melalui data primer dan data sekunder. Data Primer merupakan data belum jadi dan diperoleh langsung dari sumber data yaitu tanggapan responden mengenai mutu iklan, harga, saluran distribusi dan persaingan sedangkan data sekunder yakni merupakan data yang telah jadi dan
5
tersedia pada perusahaan seperti data mengenai jumlah karyawan, aktivitas perusahaan, dan data-data lainnya.
Teknik Pengumpulan Data Dalam upaya memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan data melalui berbagai cara sesuai dengan metode yang berlaku. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah Interview dan Questioner. Populasi dan Sampel Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumen pelanggan Speedy di Pekanbaru. Karena begitu banyak populasi yang akan dijadikan dan keterbatasan penulis memutuskan untuk mengunakan populasi dari jumlah realisasi pemasaran Speedy pada PT. Telkom tahun 2011 di Kota Pekanbaru sebesar 29.945 konsumen. Akan diambil dengan menggunakan metode Slovin.(Umar :2000) N 29.945 n= = = 99,67 = 100 (N.d2) +1 29.945 (0.12) + 1 Keterangan : n = Jumlah sampel N = Sampel karyawan keseluruhan (populasi) d2 = Besarnya toleransi penyimpangan Mengingat banyaknya jumlah sampel maka penulis mengambil sampel secara proportional cluster sampling. Berdasarkan jumlah responden tersebut, maka dapat disajikan tabel responden sebagai berikut: Tabel 1. Daftar Populasi dan Sampel Penelitian Pelanggan No. Keterangan RT Instansi Total 1. Populasi 20.291 9.654 29.945 (67,76%) (32,24%) (100,00%) 2. Sampel 68 32 100 Sumber: Data Olahan Analisa Data Untuk menganalisa data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu data yang penulis kumpulkan kemudian disajikan dalam bentuk tabulasi. Selanjutnya dianalisa secara keseluruhan dan dihubungkan dengan teori-teori yang mendukung pembahasan.
6
3. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan tanggapan responden Rumah Tangga dan Instansi tentang harga secara umum, maka dapat disajikan rekapitulasi tanggapan responden sebagai berikut :
Tabel 5.10. Rekapitulasi Tanggapan Responden Rumah Tangga dan Instansi Tentang Harga Speedy Internet di Pekanbaru Responden RT No
1
2
3
4
5
Indikator Harga
Responden Instansi
SB
B
CB
KB
TB
Jlh
SB
B
CB
KB
TB
5
4
3
2
1
Frekuensi
4
7
27
17
13
68
Skor
20
28
81
34
13
Frekuensi
20
16
13
12
Skor
100
64
39
24
Potongan Harga Frekuensi Khusus Skor
17
14
14
15
85
56
42
Periode pembayaran
Frekuensi
16
11
7
Skor
80
44
Perbandingan Harga Pesaing
Frekuensi
6
Skor
30
Jlh
5
4
3
2
1
Frekuensi
17
15
0
0
0
32
176
Skor
85
60
0
0
0
145
7
68
Frekuensi
7
13
8
3
1
32
7
234
Skor
35
52
24
6
1
118
8
68
Frekuensi
12
13
7
0
0
32
30
8
221
Skor
60
52
21
0
0
133
20
14
68
Frekuensi
7
11
14
0
0
32
21
40
14
199
Skor
35
44
42
0
0
121
7
21
20
14
68
Frekuensi
17
15
0
0
0
32
28
63
40
14
175
Skor
85
60
0
0
0
145
Daftar Harga
Rabat/ Diskon
Total Skor
1005 Total Skor
Rata – Rata Skor
201 Rata – Rata Skor
Sumber : Data olahan. Berdasarkan tabel 5.10. diatas maka dapat dihitung skor rata – rata tanggapan Responden Rumah Tangga dan Responden Instansi terhadap harga, yaitu sebagai berikut : 1. Rata – rata skor harga Responden Rumah Tangga Total Skor Rata-rata skor RT = Jumlah indikator 1005 Rata-rata skor RT =
= 201 5
Berdasarkan skor rata- rata pada Tabel 5.10. dan interval diatas maka dapat digambarkan tanggapan responden Rumah Tangga tentang kualitas harga, yaitu adalah sebagai berikut:
7
662 132,4
Gambar 5.1. Garis Kontium Tanggapan Responden Rumah Tangga Tentang Harga Internet Speedy di Pekanbaru Tidak Baik
68
Kurang Baik
122
Cukup Baik
177
Sangat Baik
Baik
232
287
342
201 Jumlah Skor Tanggapan Responden RT Sumber: Data Olahan Dari keseluruhan tanggapan responden RT maka diperoleh rata – rata skor sebesar 201. Artinya harga internet speedy dinilai cukup baik. 2. Rata – rata skor harga Responden Instansi Total Skor Rata-rata skor Instansi = Jumlah indikator 662 Rata-rata skor Instansi =
= 132,4 5
Berdasarkan skor rata- rata pada Tabel 5.10. dan interval diatas maka dapat digambarkan tanggapan responden Instansi tentang kualitas harga, yaitu adalah sebagai berikut: Gambar 5.2. Garis Kontium Tanggapan Responden Instansi Tentang Harga Internet Speedy di Pekanbaru Tidak Baik
32
Kurang Baik
58
Cukup Baik
85
Sangat Baik
Baik
112
139
166
Jumlah Skor Tanggapan Responden Instansi 132,4 Sumber: Data Olahan Dari keseluruhan tanggapan responden Instansi maka diperoleh rata – rata skor sebesar 132,4. Artinya harga internet speedy dinilai baik. Berdasarkan keseluruhan tanggapan responden, maka dapat disajikan rekapitulasi tanggapan responden tesrebut sebagai mana pada tabel berikut ini :
8
Tabel 5.16. Rekapitulasi Tanggapan Responden Rumah Tangga dan Instansi Tentang Promosi Speedy Internet di Pekanbaru Responden RT No
1
2
3
4
5
Indikator Promosi
Promosi Penjualan
Responden Instansi
SB
B
CB
KB
TB
Jlh
5
4
3
2
1
Frekuensi
15
16
27
7
3
68
SB
B
CB
KB
TB
Jlh
5
4
3
2
1
Frekuensi
18
14
0
0
0
32
Skor
75
64
81
14
3
237
Skor
90
56
0
0
0
146
Frekuensi
23
21
10
9
5
68
Frekuensi
7
8
17
0
0
32
Skor
115
84
30
18
5
252
Skor
35
32
51
0
0
118
Frekuensi
29
18
21
0
0
68
Frekuensi
18
14
0
0
0
32
Skor
145
72
63
0
0
280
Skor
90
56
0
0
0
146
Frekuensi
12
18
27
9
2
68
Frekuensi
20
12
0
0
0
32
Periklanan Tenaga Penjualan Kehumasan Pemasaran Langsung
Skor
60
72
81
18
2
233
Skor
100
48
0
0
0
148
Frekuensi
20
26
17
5
0
68
Frekuensi
21
11
0
0
0
32
Skor
100
104
51
10
0
265
Skor
105
44
0
0
0
149
Total Skor
1267 Total Skor
Rata – Rata Skor
253,4 Rata – Rata Skor
Sumber : Data olahan. Berdasarkan tabel 5.16. diatas maka dapat dihitung skor rata – rata tanggapan Responden Rumah Tangga dan Responden Instansi terhadap harga, yaitu sebagai berikut : 1. Rata – rata skor promosi Responden Rumah Tangga Total Skor Rata-rata skor RT = Jumlah indikator 1267 Rata-rata skor RT =
= 253,4 5
Berdasarkan skor rata- rata pada Tabel 5.16. dan interval diatas maka dapat digambarkan tanggapan responden Rumah Tangga tentang promosi, yaitu adalah sebagai berikut: Gambar 5.3. Garis Kontium Tanggapan Responden Rumah Tangga Tentang Promosi Internet Speedy di Pekanbaru
9
707 141,4
Tidak Baik
68
Kurang Baik
122
Cukup Baik
177
Sangat Baik
Baik
232
287
342
253,4
Jumlah Skor Tanggapan Responden RT Sumber: Data Olahan
Dari keseluruhan tanggapan responden RT maka diperoleh total skor rata – rata sebesar 253,4. Artinya promosi internet speedy dinilai baik. 2. Rata – rata skor Promosi Responden Instansi Total Skor Rata-rata skor Instansi = Jumlah indikator 707 Rata-rata skor Instansi =
= 141,4 5
Berdasarkan skor rata- rata pada Tabel 5.16. dan interval diatas maka dapat digambarkan tanggapan responden Instansi tentang promosi, yaitu adalah sebagai berikut: Gambar 5.4. Garis Kontium Tanggapan Responden Instansi Tentang Promosi Internet Speedy di Pekanbaru Tidak Baik
32
Kurang Baik
58
Cukup Baik
85
Sangat Baik
Baik
112
139
166
Jumlah Skor Tanggapan Responden Instansi 141,4 Sumber: Data Olahan Dari keseluruhan tanggapan responden Instansi maka diperoleh total skor rata – rata sebesar 141, 4. Artinya promosi internet speedy dinilai sangat baik. Berdasarkan tanggapan secara keseluruhan dari distribusi, maka dapat disajikan rekapitulasi tanggapan responden sebagai berikut:
10
Tabel 5.22. Rekapitulasi Tanggapan Responden Rumah Tangga dan Instansi Tentang Distribusi Speedy Internet di Pekanbaru Responden RT No
Indikator Harga
Responden Instansi
SB
B
CB
KB
TB
5
4
3
2
1
Jlh
SB
B
CB
KB
TB
5
4
3
2
1
Jlh
1
Saluran Pemasaran
Frekuensi
23
22
18
5
0
68
Frekuensi
19
10
3
0
0
32
Skor
115
88
54
10
0
267
Skor
95
40
9
0
0
144
2
Cakupan Pasar
Frekuensi
26
17
16
9
0
68
Frekuensi
19
13
0
0
0
32
Skor
130
68
48
18
0
264
Skor
95
52
0
0
0
147
3
Pengelompo kan
Frekuensi
24
23
21
0
0
68
Frekuensi
23
9
0
0
0
32
Skor
120
92
63
0
0
275
Skor
115
36
0
0
0
151
4
Lokasi
Frekuensi
17
21
25
5
0
68
Frekuensi
23
9
0
0
0
32
Skor
85
84
75
10
0
254
Skor
115
36
0
0
0
151
5
Persediaan
Frekuensi
14
32
17
5
0
68
Frekuensi
27
5
0
0
0
32
Skor
70
128
51
10
0
259
Skor
135
20
0
0
0
155
Total Skor
1319 Total Skor
Rata – Rata Skor
263,8 Rata – Rata Skor
748 149,6
Sumber : Data olahan. Berdasarkan tabel 5.22. diatas maka dapat dihitung skor rata – rata tanggapan Responden Rumah Tangga dan Responden Instansi terhadap harga, yaitu sebagai berikut : 1. Rata – rata skor Distribusi Responden Rumah Tangga Total Skor Rata-rata skor RT = Jumlah indikator 1319 Rata-rata skor RT =
= 263,8
5 Berdasarkan skor rata- rata pada Tabel 5.22. dan interval diatas maka dapat digambarkan tanggapan responden Rumah Tangga tentang distribusi, yaitu adalah sebagai berikut: Gambar 5.5. Garis Kontium Tanggapan Responden Rumah Tangga Tentang Distribusi Internet Speedy di Pekanbaru Tidak Baik
68
Kurang Baik
122
Cukup Baik
177
Baik
232
287 263,8
Jumlah Skor Tanggapan Responden RT Sumber: Data Olahan 11
Sangat Baik
342
Dari keseluruhan tanggapan responden RT maka diperoleh total skor rata – rata sebesar 263,8. Artinya distribusi internet speedy dinilai baik. 2. Rata – rata skor Promosi Responden Instansi Total Skor Rata-rata skor Instansi = Jumlah indikator 748 Rata-rata skor Instansi =
= 149,6 5
Berdasarkan skor rata- rata pada Tabel 5.22. dan interval diatas maka dapat digambarkan tanggapan responden Instansi tentang distribusi, yaitu adalah sebagai berikut: Gambar 5.6. Garis Kontium Tanggapan Responden Instansi Tentang Distribusi Internet Speedy di Pekanbaru Tidak Baik
32
Kurang Baik
58
Cukup Baik
85
112
Jumlah Skor Tanggapan Responden Instansi Sumber: Data Olahan
Sangat Baik
Baik
139
166 149,6
Dari keseluruhan tanggapan responden Instansi maka diperoleh total skor sebesar 149,6. Artinya distribusi internet speedy dinilai sangat baik. 4.` Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada responden pelanggan Internet Speedy pada PT. Telkom Pekanbaru terhadap harga dengan indikator Daftar harga, Rabat / Diskon, Potongan harga khusus, Periode pembayaran, Perbandingan Harga pesaing, maka dapat disimpulkan bahwa diperoleh ratarata skor sebesar 201, maka dapat diketahui bahwa harga internet speedy menurut responden rumah tangga adalah cukup baik. Kemudian rata-rata skor sebesar 132,4, maka dapat diketahui bahwa harga internet speedy menurut responden instansi adalah baik. 2. Hasil penelitian tentang promosi secara keseluruhan yang diperoleh rata-rata skor sebesar 253,4, maka dapat diketahui bahwa promosi internet speedy menurut responden rumah tangga adalah baik. Kemudian rata-rata skor sebesar
12
141,4, maka dapat diketahui bahwa promosi internet speedy menurut responden instansi adalah sangat baik.. 3. Hasil penelitian secara keseluruhan terhadap distribusi internet speedy, diperoleh rata-rata skor sebesar 263,8, maka dapat diketahui bahwa distribusi internet speedy menurut responden rumah tangga adalah baik. Kemudian ratarata skor sebesar 149,6, maka dapat diketahui bahwa promosi internet speedy menurut responden instansi adalah sangat baik. Saran-Saran Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan kepada PT. Telkom berdasarkan penelitian adalah : 1. PT. Telkom Pekanbaru diharapkan dapat menekankan, memperhatikan serta memberikan tarif yang lebih beragam dan kompetitif lagi agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang juga memasarkan jasa jaringan internet, sehingga konsumen rumah tangga dapat merasakan tarif harga speedy yang lebih baik yang berdampak konsumen rumah tangga tersebut dapat tetap menggunakan speedy tidak hanya pada saat masa promo begitu juga untuk konsumen instansi PT. Telkom Pekanbaru harus tetap melakukan inovasi – inovasi terhadap harga speedy sehingga instansi tetap merasa tertarik dan lebih puas lagi dengan tarif harga speedy yang ada. Hal – hal tersebut diatas sangat perlu untuk dilakukan, sebab saat sekarang ini persaingan pemasaran jasa internet sudah semakin ketat dikarenakan jaringan internet sudah dengan mudahnya dapat diperoleh hanya dengan menggunakan kartu pasca bayar baik GSM maupun CDMA via handphone ataupun modem. 2. Untuk pelayanan yang diberikan hendaknya PT. Telkom Pekanbaru memberikan pelayanan yang cepat jika terjadi kerusakan jaringan pelanggan sehingga pelanggan merasa adanya pelayanan yang memuaskan dari pihak pemberi jasa jaringan internet. 3. Walaupun dalam melaksanakan kebijakan promosinya pada responden rumah tangga dan instansi PT. Telkom Pekanbaru sudah dinilai berhasil, tetapi kegiatan promosi dan periklanan perlu dipertahankan dan ditingkatkan yaitu dengan penambahan papan reklame atau sepanduk dan diletakkan ditempat-tempat yang ramai dilalui masyarakat, sedangkan kegiatan personal selling dapat dilakukan dengan mendatangi rumah-rumah penduduk, pusat perbelanjaan dan sebagainya dalam rangka membujuk calon konsumen untuk menggunakan jaringan internet telkom speedy. 4. Dari segi persaingan lokasi dan saluran distribusi PT. Telkom Pekanbaru harus tetap memperhatikan kecepatan jaringan speedy sehingga dapat memiliki kecepatan lebih dibanding pesaing lainnya dengan tujuan konsumen rumah tangga dan instansi dapat terus bertahan menggunakan speedy tersebut dan juga terus meningkatkan ketersediaan kapasitas jaringan speedy hingga ke pelosok daerah di Pekanbaru agar dapat menarik pelanggan baru dalam jangkauan atau cakupan pasar yang lebih luas.
13
DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari, 2005, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi,Bandung, Alfabeta. _______________, 2000, Manajemen Pemasaran, Bandung, Alfabeta. Amin Widjaja Tunggal, 2002, Manajemen Suatu Pengantar, Cetakan Pertama, Rineke Cipta, Jakarta. Assauri, Sofyan, 2009. Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep dan Strategis, Cetakan Ketujuh, PT. Raja Grafindo Persada. Boyd, Harper W. Orville C. Walker. Dan Jean Claude La Reca, (ahli bahasa imam Nurmawan). 2000, Manajemen Pemasaran suatu Pendekatan Strategis dengan orientasi Global, Edisi I, Jilid I, Erlangga, Jakarta. Budiarto, Teguh dan Fandy Ciptono, 2000, Pemasaran Internasional, BPFE UGM, Yogyakarta. Chandra Gregorius, 2001, Strategi dan Program Pemasaran, Yogyakarta, Andi Offset. Daft, Richard, L., 2007. Manajemen, Edisi Keenam, Salemba Empat, Jakarta. Handoko, T. Hani, 2003. Manajemen Pemasaran, Edisi Revisi, Cetakan Ketujuh, PBFE, Yogyakarta. Harahap, Endi Fitri, 2010, Analisis Strategi Bersaing Telkom dalam Industri Internet di Jakarta, Tesis Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Jakarta. Hasibuan, Malayu H., Drs, 2002, Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta. Keegan, Warren, J., 2007, Manajemen Pemasaran Global, Edisi Ke-6, Indeks, Jakarta. Khotijah, Siti, 2004, Smart Strategy of Marketing, Alfabeta, bandung Kotler, Philip, 2006, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi Kelima, Jakarta, Erlangga. _______________, 2003, Marketing Insights From A to Z, Edisi ke-8, Erlangga, Jakarta. _______________, 2000, Manajemen Pemasaran, Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, PT Ikrar Mandiriabadi, Jakarta. Laksmana, Indra, 2010, Analisis Strategi Pemasaran WanXp (Studi Kasus Warnet Pada Kota Malang). Skripsi Unpad, Bandang, Laksana, Fajar, 2008, Manajemen Pemasaran: Pendekatan Praktis, Graha Ilmu Jakarta. Lamb, Charles W, Hair Jhoseph F, McDaniel Carl, 2001. Pemasaran. Salemba Empat. Maria, Amalia Ria, 2011, Faktor-faktor yang mempengaruhi selera konsumen dalam menggunakan jaringan internet di Medan (Studi Kasus Untuk Telkom Speedy dan WanXp), Skripsi USU, Medan. 14
Marnis, 2007, Pengantar Bisnis, Cetakan Pertama, Unri Press, Pekanbaru. Mursid, M., 2008, Manajemen Pemasaran, Cetakan Kelima, Jakarta, Bumi Aksara. Nurbiyati, Titik dan Mahmud Machfoedz, 2005, Manajemen Pemasaran, Kontemporer, Kayon, Yogyakarta Purnama, C.M Lingga, 2001, Strategi Marketing Plan, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada Utama, Jakarta. Ratminto dan Atik Septi Winarsih, 2008, Manajemen Pelayanan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Radiosunu, 2007. Konsep Pemasaran, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta. Rangkuti, Freddy, 2007. Riset Pemasaran, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Rick, Page, 2004, Kunci Memenangkan Penjualan Kompleks, Efrhar dan Dahara Prize Offset, Semarang. Ruslan, Rosady, 2010, Metode Penelitian: Public Relations dan Komunikasi, Rajawali Pers, Jakarta. Saladin, Djaslim, 2006, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian, Edisi ke-4, Linda Karya, Bandung. Siregar, Iqbal, 2010, Analisis Sistem dan Prosedur Pemasaran dan Pelayanan Jaringan Internet Telkom Speedy di Medan. Skripsi UISU, Medan. Siswanto H.Dr. 2007, Pengantar Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta. Suhendra, Alex, 2009, Analisis Sistem Penggunaan Jaringan Internet Telkom Speedy pada PT. Teklom Kandatel Jaksel. Jurnal Manajemen, Jakarta. Sunarto, 2003, Manajemen Pemasaran Produk dan Jasa, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Suprapto, Tommy., 2009, Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi, cetakan pertama, Penerbit Medpress ( anggota IKAPI), Jakarta. Swastha, Basu, dan Irawan. 2000. Manajemen Pemasaran Modren, Penerbit liberty, Yogyakarta. _______________, 2008, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta, Liberty. _______________, 2001, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta, Liberty. Terry, George R, dan Leslie W, Rue, 2000, Dasar-Dasar Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta. Tjiptono Pandy, 2008, Strategi Pemasaran, Yogyakarta, Andi Offset. Tripomo, Tedjo dan Udan, 2005, Manajemen Strategi, Rekayasa sains, Bandung. Umar, Husein, 2003, Strategic Management in Action, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
15