ANALISIS NILAI BUDAYA DAN AGAMA PADA CERITA RAKYAT DI KABUPATEN KEPULAUAN ANAMABAS PROVINSI KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E-JOURNAL
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
SHOLIHIN NIM 110388201120
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015
ABSTRAK
Sholihin. 2015. Aanalisis Nilai Budaya dan Agama pada Cerita Rakyat di Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.
Kata Kunci: Analisis Nilai Budaya dan Nilai Agama pada Cerita Rakyat Nilai budaya dan nilai agama yang terdapat pada cerita rakyat di Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau secara turun temurun memegang budaya Melayu dan nilai keislaman dan Adat Cerita Rakyat ditandai secara khas dengan melaksanakan syariat Islam . Teknik dalam penelitian ini dilakukan teknik analisi isi, Analisis ini juga bisa disebuat analisis dokumenter dari data observasi dilapangan serta peneliti juga melakukan wawancara kepada informan yang berkaitan dengan masalah penelitian. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa nilai Agama dan nilai Budaya pada cerita rakyat di Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau ditandai secara khas dengan melaksanakan syariat Islam, jadi adat cerita rakyat ini patut kita lestarikan jangan sampai adat cerita rakyat ini punah atau hilang di makan zaman.
ABSTRACT
Sholihin.Aanalisis 2015.Cultural Values and Religion at the Folklore in Anambas Island Riau Islands Province.Thesis.Indonesian Language and Literature Department, the Faculty of Education, University of Maritime Raja Ali Haji.Tanjung Pinang.
Keywords: Analysis of Cultural Values and Religious Values in Folklore Cultural values and religious values contained in folklore in Anambas Island Riau Islands Province hereditary holding Malay culture and Islamic values and Indigenous Folklore typically characterized by implementing Islamic law.
Technique in this research content analysis technique, this analysis can also disebuat documentary analysis of the data field observations and researchers also conducted interviews with informants related to the research problem.
Results of this study demonstrate that the value of Religion and Culture at the value of folklore in Anambas Island Riau Islands Province is characterized typically by implementing Islamic law, so it is worth a traditional folklore we preserve indigenous folklore lest extinct or lost in eating times.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Secara umum kebudayaan merupakan wujud dari budaya manusia yang
mencakup berbagai pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat, serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai mahluk sosial. Kebudayaan diwujudkan dalam bentuk tata kehidupan yang mencerminkan nilai budaya yang dikandungnya. Pada dasarnya tata kehidupan dalam masyarakat tertentu merupakan pencerminan yang konkrit dari nilai budaya yang ditetapkan dalam dinamika kehidupannya. Dengan demikian karakteristik dari kelompok masyarakat atau etnik tertentu akan terlihat dengan jelas dari karakteristik budaya yang mencakup seluruh aspek kehidupannya, seperti tradisi seni budaya yang membedakannya dengan teknik lainnya. Unsur-unsur kebudayaan meliputi kesenian, bahasa, sistem pengetahuan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem mata pencaharian hidup, serta sistem teknologi dan peralatan akan dijumpai pada setiap suku bangsa (Ranjabar, 2006:150). Menurut Friedman (dalam Surtina, 2014:1) menyatakan kebudayaan yang dibentuk kemudian harus dilihat sebagai budaya diferensial yang tumbuh akibat adanya interaksi antar manusia, kelompok dan lingkungan yang terusmenerus mengalami perubahan. Etnis yang memegang teguh kebudayaannya adalah
melayu.
Masyarakat
Melayu
tetap
memegang
teguh
identitas
kemelayuannya, dalam tradisi Melayu terdapat ungkapan “Adat Bersendikan Syarak, dan Syarak Bersendikan Kitabullah”.
Hal ini menyiratkan bahwa, secara langsung atau tidak, tradisi kebudayaan Melayu di Kepri tetap berpegang teguh pada ajaran Islam. Di sisi lain, Raja Ali Haji pernah berujar dalam Gurindam Dua Belas 1847, dimana“ Tak Kan Melayu Hilang di Bumi”. Kalimat itu digunakan untuk menujukkan keyakinan masyarakat Melayu akan adat-istiadat dan budayanya. Begitu pentingnya adat-istiadat bagi orang Melayu, sehingga timbul ungkapan lain, yaitu “ Biar Mati Anak, Jangan Mati Adat” atau “ Biar Mati Istri, Jangan Mati Adat”. Semua ungkapan itu diucapkan secara turun-temurun dan telah mendarah daging bagi orang Melayu, baik yang menetap di Kepri maupun di perantauan. Kebudayaan juga terdapat dalam cerita rakyat orang melayu yang didalamnya terdapat kepercayaan Islam. Pengaruh Islam dalam cerita rakyat suku Melayu di Kepulauan Riau adalah dikarenakan masuknya Islam di Kepulauan Riau tersebut menyebabkan perubahan dalam kehidupan masyarakat Kepulauan Riau. Masyarakat suku Melayu di Kepulauan Riau mengenal prinsip “ Adat sebenar adat merupakan prinsip yang bersumber pada agama Islam, aturan adat ini tidak dapat diubah, adat ini terungkap berdiri karena syara’. Hal ini menyebabkan hukum adat Melayu Kepulauan tidak dapat dipisahkan dari nilai keislaman. 3.1
Metode Penelitian Sesuai dengan objek kajian penelitian yakni gambaran nilai agama dan nilai
budaya dalam cerita rakyat Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitan deskriptif kualitatif.
Metode pengumpulan data yang akan peneliti lakukan adalah meliputi nilai budaya dan agama yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Anambas yang dapat diketahui dengan cara melakukan observasi, wawancara, menyajikan informasi dalam bentuk foto atau dokumentasi agar bisa mengetahui gambaran nilai agama dan budaya yang yang terdapat dalam cerita rakyat di Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Dari hasil penelitian maka peneliti membahas pembahasan hasil penelitian berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada Kepala Lembaga Adat Melayu pemuka Agama dan tokoh-tokoh masyarakat. Pertanyaan yang diberikan sebanyak 8 pertanyaan di Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau.
6.1
Simpulan Berdasarkan data dan pembahasan hasil penelitian, dari observasi,
wawancara dan dokumentasi kepada Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Kepulauan Anambas,
Pemuka Agama Kabupaten Kepulauan
Anambas, dan tokoh-tokoh masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas yang diberikan sebanyak 8 pertanyaan dapat disimpulkan bahwa dengan demikian cerita rakyat di Kabupaten Kepulauan Anambas terdapat enam legenda dua mitos dan dua dongeng.
Cerita rakyat Kabupaten Kepulauan Anambas terdapat nilai budaya sangat kental hingga sampai sekarang dan cerita rakyat Kabupaten Kepulauan Anambas ditandai secara khas dengan melaksanakan syariat Islam, di dalam cerita rakyat Kabupaten Anambas tidak semua cerita rakyat terdapat nilai budaya dan nilai agama, ada beberapa cerita rakyat dalam penelitian ini tidak sama sekali memiliki nilai budaya dan nilai agama. Cerita rakyat ini patut kita lestarikan jangan sampai cerita rakyat ini punah atau hilang dimakan zaman. 6.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, saran yang dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Orang tua yang mengetahui tentang cerita rakyat beserta jenis-jenis cerita rakyat dapat diwariskan kepada generasi muda; 2. Masyarakat hendaknya tetap melestarikan kebudayaan daerahnya, khususnya kebudayaan cerita rakyat; dan 3. Pemerintah setempat sebaiknya dapat melestarikan hasil budaya sebagai suatu usaha mempertahankan khazanah budaya bangsa, khususnya kebudayaan Melayu di Kabupaten Kepulauan Anambas.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Salmi. 2004. Dasar-dasar Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Amir, Adriyetti. 2013. Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: Andi offset. (ariefyuri.blogspot.com/2009/03/Foklov-umbul-manten-proposal.html). Asmabuasappe, dkk. 2006. Analisis Tema, Amanat, dan Nilai Budaya dalam Cerita Rakyat Papua. (umm_scientific_jurnal.pdf.Adobe Reader). Bahari, Nooryan.2008. Kritik Seni, Yogyakarta: Pustaka pelajar. Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia. Jakarta: Grafiti. Djajasudarma, T. Fatimah. 2010. Metode Linguistik.Bandung: Refika Aditama. Hamidy, Uu. 2010. Jagad Melayu dalam Lintas Budaya di Riau. Pekanbaru: Bilik Kreatif Press. Hasbullah. 2007. Islam dan Transformasi Kebudayaan Melayu di Kerajaan Siak. Pekanbaru: Yayasan Pustaka Riau. Irwan, Abdullah. 2006. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Jogjakarta: Pustaka Pelajar. Koentjaraningrat dan Donald K. Emmerson, ed., 1985. Aspek Manusia Dalam Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia. Lexy, J Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bandung. Liliweri. 2002. Makna budaya dalam komunikasi antar budaya: Lkis yogyakarta Malik, Abdul. dkk. 2012. Kepulauan Riau Cagar Budaya Melayu. Pekanbaru: Unri Press. Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara. Rahayu,Friska. 2013. Analisis Nilai-Nilai Moral dalam Cerita Rakyat Hang Tuah Kastria Melayu Diceritakan Kembali Oleh Nunik Utami. (umm_scientific_ artikel e-jurnal.pdf.Adobe Reader). Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sarwono, Jonatan. 2006. Metode Penelitian kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Garuda Ilmu. Sugiyono. 2009 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.p Suhardi. 2011. Sastra kita, kritik, dan Lokalitas. Makasar: Pt Komodo Books. Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Suriana, T Dkk. 1997. Pendidikan Agama Islam. Tiga Mutiara: Bandung. Surtina. 2014. Nilai Budaya dan Agama Pada Upacara Pernikahan Adat Melayu Desa Benan Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau.skripsi: Umrah Yuri A. 2009. Asal Usul Terjadinya Umbul Manten dan Umbul Pelem di Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten.