ANALISIS NETWORK KAIN GREY PADA DEPARTEMEN WEAVING PT. SINAR SURYA INDAH LESTARI SUKOHARJO
Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Di Bidang Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh : TRI NINGSIH F3507047
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
ABSTRAK ANALISIS NETWORK KAIN GREY PADA DEPARTEMEN WEAVING PT. SINAR SURYA INDAH LESTARI SUKOHARJO Tri Ningsih F3507047 Pelaksanaan proyek memerlukan perencanaan dan pengendalian yang baik terhadap tema kegiatan agar kegiatan dapat terselesaikan tepat waktu dan efisien. Perencanaan bertujuan untuk menentukan tindakantindakan yang akan dilaukan di masa datang. Pengendaian mencakup pengawasan terhadap pekerjaan yang sekaligus dapat mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan di PT. Sinar Surya Indah Lestari Sukoharjo dan dilaksanakan pada bulan Maret 2010. Dalam penelitian ini dapat diambil satu macam produk PT. Sinar Surya Indah Lestari yaitu kain grey. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui urutan dan jaringan kerja proses produksi kain grey PT. Sinar Surya Indah Lestari, mengetahui waktu yang diperlukan untuk mengetahui masing-masing pekerjaan dan hubungan masing-masing pekerjaan dalam proses produksi kain grey pada PT. Sinar Surya Indah Lestari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah anaisis network dengan metode PERT (Program Evaluation Review Techniq) dan CPM (Critical Path Method) yang nantinya akan menjadi masukan bagi perusahaan dalam melakukan prose produksi kain grey tersebut. Dari analisis data diperoleh proses produksi kain grey yaitu : persiapan benang (A), penghanian (B), pengkanjian (C), pencucukan (D), palet (E), tenun (F), inspecting (G), foding (H) dengan waktu yang dijadwalkan perusahaan selama 1.110 menit dan jalur kritis dari proses produksi kain grey yaitu : A - B - C - D - F - G – H. Dari hasil analisis network tersebut, maka dapat diketahui bahwa kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan produksi kain grey sesuai waktu yang dijadwalkan sudah baik, tetapi agar efisiensi waktu proses produksi dapat tercapai maka sebaiknya perusahaan menggunakan analisis network. Kata Kunci : Analisis Network, Metode PERT, Metode CPM, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Efisiensi dan Efektivitas Produk, Jalur kritis.
ii
NETWORK ANALYSIS IN THE DEPARTMENT OF CLOTH GREY WEAVING PT. SINAR SURYA LESTARI INDAH SUKOHARJO Tri Ningsih F3507047 Project implementation requires good planning and control of all activities so that activities can be done on time and efficiently. Planning aims to determine the actions that will dilaukan in the future. Control includes the supervision of the work at once can take the necessary corrective action. This research was conducted at PT. Sinar Surya Indah Lestari Sukoharjo and implemented in March 2010. In this research can take a range of products of PT. Sinar Surya Indah Lestari is gray cloth. The purpose of this study was to determine the sequence and work networks gray fabric production process of PT. Sinar Surya Indah Lestari, knowing the time required to identify each work and the relationship of each job in gray cloth production process at PT. Sinar Surya Indah Lestari. The method used in this study is anaisis network using PERT (Program Evaluation Review Technique) and CPM (Critical Path Method) which later will become input for the company in conducting the process is the production of gray cloth. From analysis of data obtained gray fabric production process, namely: preparation yarn (A), penghanian (B), pengkanjian have (C) pencucukan (D), palette (E), Manufacture (M), inspecting (G), foding area (H) by the time the company is scheduled for 1110 minutes and the critical path of the gray fabric production process, namely: A - B - C - D - F - G - H From the results of network analysis, it can be known that the company's ability to solve the gray cloth production line is scheduled to have a good time, but for the time efficiency of the production process can be achieved then the company should use network analysis. Keywords: Network Analysis Method, PERT, CPM Method, Production Planning and Control, Efficiency and Effectiveness of the Product, the critical point.
iii ii
iv
v
vi
MOTTO
“ kunci sukses adalah tidak memperhatikan hasil akhir, kerjakan yang terbaik pada saat ini dan biarlah hasil akhir terbentuk dengan sendirinya” (J. Donald Waiters) “bersahabat dekat dengan seseorang itu butuh banyak pengertian, waktu dan rasa percaya. Dengan semakin dekatnya masa hidupku yang tidak pasti teman-temanku adalah hartaku yang paling berharga” (Erryn Millee) “dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan tuhan-Mu, maka kamu sesungguhnya berada dalam penglihatan kami. Dan bertasbilah dengan memuji Tuhan-Mu ketika bangun berdiri” (QS. At-Tur: 48) “sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain” ( QS. Alam Nasyrah: 6-7)
vii
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk: · Bapak
dan
senantiasa
ibuku
tercinta
mengiringi
yang
perjalanan
hidupku, membimbing, mendoakan dengan penuh kesabaran sehingga membawa keteduhan dalam setiap langkah saya. · Kaka & adekku yang selalu setia memberikan
dukungan
kebersamaan · Temanku Femy I thank for all · Teman-teman MI ‘07 · Almamaterku
viii
dan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir dengan judul ANALISIS NETWORK KAIN GREY PADA DEPARTEMEN WEAVING PT. SINAR SURYA INDAH LESTARI SUKOHARJO ini dapat diselesaikan dengan baik. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu penyusunan laporan tugas akhir ini: 1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.com., Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 2. Intan Novela, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Industri pada Program Diploma 3 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 3. Drs. Harmadi, M.M selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan tugas akhir. 4. Seluruh dosen serta segenap karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 5. Ibu Meiwati selaku Personalia PT. Sinar Surya Indah Lestari yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang kerja dan penelitian. ix
6. Seluruh staff dan karyawan PT. Sinar Surya Indah Lestari terima kasih atas segala keramahan dan bimbingannya. 7. Bapak & ibuku tercinta yang telah memberikan dorongan & kasih sayang hingga kini, serta do’anya kepada penulis hingga terselesainya tugas akhir ini. 8. Kakaku Yani & Rio yang selalu memberikan dorongan & semangat. 9. Adekku
Inez semangat
terus
ya,
kita
harus
berjuang
untuk
membahagiakan Bapak & Ibu. 10. All my Familly yang selalu memberikan semangat serta do’a kepada penulis. 11. Teman-teman aku Femi, Lina, Prabu, Dyna, Rini, dan Novria terima kasih untuk persahabatan kita yang tidak akan pernah terbeli dengan apapun. 12. Teman-teman MI ‘07 jaga terus kekompakan kita ya….. 13. Dan semua pihak yang tidak mungkin disebut satu persatu, yang secara
langsung
maupun
tidak
langsung
membantu
penulis
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Surakarta, Juni 2010 Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................
i
HALAAN ABSTRAK ............................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................
iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................
vi
KATA PENGANTAR ............................................................................
vii
DAFTAR ISI ........................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
xiv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..............................................
1
B. Rumusan Masalah ........................................................
3
C. Tujuan Penelitian ..........................................................
3
D. Manfaat Penelitian ........................................................
4
E. Kerangka Pemikiran ......................................................
4
F. Metode Penelitian .........................................................
6
1. Desain Penelitian .....................................................
6
2. Objek Penelitian .......................................................
6
3. Jenis dan Sumber Data ............................................
6
xi
BAB II
BAB III
4. Teknik Pengumpulan Data ........................................
7
5. Teknik Analisis Data .................................................
7
TINJAUAN PUSTAKA A. Proses Produksi ...........................................................
10
B. Pengertian Manajemen Proyek......................................
11
C. Perencanaan dan Pengendalian Produksi ...................
12
D. Analisis Network ...........................................................
14
E. Metode PERT ...............................................................
15
F. Metode CPM..................................................................
17
G. Efisiensi .........................................................................
18
PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ....................................
20
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ................................
20
2. Lokasi Perusahaan ...................................................
21
3. Struktur Organisasi Perusahaan ..............................
23
4. Sumber Daya Manusia dan Penggajian ...................
28
5. Aspek Pemasaran ....................................................
30
6. Aspek Keuangan .......................................................
31
7. Aspek Produksi dan Jenis Produk yang Dihasilkan...
32
B. Laporan Magang Kerja .................................................
37
1. Pengertian Magang Kerja ........................................
37
2. Tujuan Magang Kerja ...............................................
38
3. Manfaat Magang Kerja .............................................
38
xii
BAB IV
4. Pelaksanaan Magang Kerja .....................................
39
C. Pembahasan Masalah ..................................................
41
1. Outing Proses Produksi............................................
42
2. Perkiraan Waktu Kegiatan........................................
43
3. Diagram Network dan Identifikasi Jalur Kritis ...........
45
PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................
51
B. Saran ............................................................................
52
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Data Jenis dan Urutan Proses Produksi Kain Grey ...................
42
3.2
Data Waktu Normal Proses Kegiatan Kain Grey ......................
42
3.3
Data
Perkiraan
Waktu
Penyelesaian
Masing-Masing
Pekerjaan Proses Produksi Kain Grey.......................................
43
3.4
Data PERT Proses Produksi Kain Grey.....................................
45
3.5
Data Identifikasi Kegiatan Kritis atau Bukan Kritis ....................
48
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Kerangka pemikiran ..................................................................
5
3.1
Struktur Organisasi Perusahaan ...............................................
24
3.2
Proses Produksi Kain Grey .......................................................
37
3.3
Diagram Network Proses Produksi Kain Grey ..........................
46
3.4
Diagram Network Waktu Penyelesaian Proses Produksi Kain Grey...................................................................................
xv
49
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil POM For Windows Lampiran 2. Surat Pernyataan Lampiran 3. Surat Diterima Magang Kerja Lampiran 4. Surat Keterangan Magang Kerja Lampiran 5. Nilai Magang Kerja
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Semakin pesatnya perkembangan zaman dan tekhnologi yang modern saat ini, mengacu pula pada kebutuhan seseorang yang semakin banyak dan beraneka ragam untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Untuk memenangkan persaingan yang ada, perusahaan atau industri dituntut untuk menerapkan setrategi dan kebijakan tepat guna agar tetap dapat bersaing. Dalam menghadapi persaingan salah satu usaha yang dapat ditempuh perusahaan adalah dengan melaksanakan proses produksi secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana. Dalam arti produksi dapat berjalan dengan lancar dan biaya produksi dapat mengenai sasaran dengan kualitas produk yang baik. Pada umumnya dalam melaksanakan proses produksi, manajemen perusahaan harus mengadakan rencana penyusunan dan penjadwalan yang baik, serta dengan melalui pengawasan yang terarah dan intensif. Tujuan dari semua itu agar selama proses produksi dapat berjalan sesuai dengan jadwal dan rencana yang telah ditentukan. Sedangkan pengawasan produksi sebagai usaha untuk pengendalian proses produksi agar sesuai dengan rencana dan dapat mengetahui apabila terjadi penyimpangan selama proses produksi berlangsung. xvii
Ketidaktepatan dan keterlambatan waktu akan mengakibatkan penambahan waktu dan biaya. Usaha untuk mengantisipasi terjadinya keterlambatan penyelesaian kegiatan perusahaan dapat menggunakan analisis network. Analisis Network merupakan suatu metode analisis yang mampu memberikan informasi kepada perusahaan untuk dapat melakukan perencanaan dan mengendalikan suatu kegiatan produksi atau proyek yang akan dilaksanakan (Indriyo, 2002:297). PT. Sinar Surya Indah Lestari yang berlokasi di daerah Sukoharjo merupakan suatu perusahaan yang bergerak pada bidang industri tekstil yang belum menerapkan analisis network sebagai acuan dalam perencanaan dan penyelesaian proses produksi. Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan dari para pembeli (buyer), dan perusahaan diberi jangka waktu tertentu untuk menyelesaikan pesanan tersebut. Agar perusahaan dapat menyelesaikan pesanan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, perusahaan harus mempunyai perencanaan produksi. Penyelesaian pesanan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan akan menjamin kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen sehingga dapat menambah pesanan dan meningkatkan penjualan. Dalam penentuan waktu pesanan produk atau sampai kapan produk bener-benar jadi PT. Sinar Surya Indah Lestari masih menggunakan perkiraan sebagai pedoman xviii
untuk mengantisipasi terjadinya keterlambatan penyelesaian proses produksi, sehingga pelaksanaan proses produksi kurang efisien. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam menyusun Tugas Akhir penulis mengambil judul : “ANALISIS NETWORK KAIN GREY PADA DEPARTEMEN WEAVING PT. SINAR SURYA INDAH LESTARI SUKOHARJO”
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin menghadirkan permasalahan diantaranya sebagai berikut : 1. Aktivitas-aktivitas apa saja yang dilakukan dalam memproduksi kain grey pada departemen weaving ? 2. Berapa waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menyelesaikan masing-masing pekerjaan ? 3. Bagaimana menentukan jalur kritis untuk menyusun perencanaan dengan waktu yang paling efisien ?
C. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah 1. Untuk
mengetahui
aktivitas-aktivitas
yang
dilakukan
dalam
memproduksi kain grey. 2. Mengetahui
waktu
penyelesaian
diharapkan. xix
tiap-tiap
pekerjaan
yang
3. Menentukan jalur kritis untuk menyusun perencanaan dengan waktu yang efisien.
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Perusahaan Memberikan gambaran dan pertimbangan pada perusahaan bahwa dengan menggunakan analisis network, proses produksi dapat mencapai efektivitas waktu penyelesaian. 2. Bagi Penulis Sebagai penerapan ilmu pengetahuan di bangku perkuliahan yang berupa teori terutama yang berhubungan dengan mata kuliah Manajemen Proyek. 3. Bagi Pihak Lain Sebagai pedoman dan pertimbangan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan penggunaan analisis network dalam suatu proses produksi.
E. KERANGKA PEMIKIRAN Untuk mempermudah dalam memahami permasalahan yang akan dibahas maka disusun kerangka pemikiran sebagai berikut :
Permintaan produksi xx Disetujui
Scheduling
Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran Analisis Network Sumber: Usul Peneliti Gambar 1.1 merupakan gambar mengenai kerangka pemikiran dalam penelitian ini. Permintaan produksi yang terus-menerus terhadap kain grey pada PT. Sinar Surya Indah Lestari Sukoharjo sangatlah diharapkan dalam proses produksi. Perusahaan tersebut adalah perusahaan yang bersifat job ordering, di mana perusahaan akan melakukan produksi apabila ada pemesanan. Tetapi perusahaan juga terus melakukan proses produksinya untuk memenuhi stok persediannya. Sebuah Order yang telah disetujui oleh perusahaan merupakan hasil pertimbangan dari tiap-tiap pemimpin departemen. Tahap berikutnya adalah tahap scheduling yaitu tahap penjadwalan mengenai alokasi dari waktu pengerjaan tiap-tiap pekerjaan dan uruturutan pekerjaan. Untuk menganalisis scheduling dapat digunakan metode analisis network yaitu PERT (Program Evaluation and Review Technique), yang nantinya akan didapat tentang efisiensi produksi (jalur kritis dan waktu penyelesaian). xxi
F. METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian Desai penelitian yang digunakan oleh penulis adalah desain survei dengan melakukan studi kasus yaitu penelitian mendalam mengenai pelaksanaan proses produksi pada PT. Sinar Surya Indah Lestari. 2. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di Departemen Weaving pada PT. Sinar Surya Indah Lestari Sukoharjo yang berada di Jln. Raya Solo – Sukoharjo Km 7,2, Telukan, Grogol, Sukoharjo 3. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Adalah data yang berasal dari hasil pengamatan langsung dari objek penelitian. Data primer meliputi : Urutan proses
produksi,
berapa
waktu
yang
dibutuhkan
untuk
menyelesaikan masing-masing kegiatan, apa fungsi dari tiaptiap mesin. b. Data Sekunder Adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data sekunder meliputi : gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan, data urutan kegiatan produksi. 4. Teknik Pengumpulan Data xxii
Dalam usaha memperoleh data, peneliti mengadakan penelitian dengan cara: a. Wawancara, yaitu tanya jawab langsung dengan operator dan kepala bagian. Wawancara tersebut misalnya menanyakan tentang proses produksi, besarnya waktu standar untuk tiap aktivitas. b. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung di perusahaan. Misalnya pengamatan langsung mengenai proses produksi. c. Dokumentasi, yaitu teknik dengan cara meminta salinan data atau dokumen dari perusahaan yang bersangkutan yaitu PT. Sinar Surya Indah Lestari. Misalnya : dokumentasi tentang sejarah perkembangan perusahaan, struktur organisasi beserta job description, aspek sumber daya manusia, aspek pemasaran, aspek keuangan dan aspek produksi. 5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan penulis yaitu dengan menggunakan analisis network dengan metode PERT dan CPM. Estimasi
waktu
penyelesaian
setiap
pekerjaan
mendapatkan waktu yang diharapkan, dengan rumus : t =
a + 4m + b 6
Dimana : xxiii
untuk
t
= Waktu kegiatan proses produksi kain grey yang diharapkan untuk menyelesaikan aktivitas.
a = Waktu optimis, waktu kegiatan proses produksi kain grey bila semua berjalan dengan lancar. b = Waktu pesimis, waktu kegiatan proses produksi kain grey bila terjadi hambatan. m = Waktu realistis, waktu kegiatan proses produksi kain grey yang terjadi bila dalam kondisi normal. Untuk penentuan jalur kritis dengan penyelesaian dengan menggunakan Algoritma ini secara keseluruhan dengan mencari waktu mulai awal kegiatan sampai akhir kegiatan. Untuk menghitung ES & LS menggunakan rumus sebagai berikut : EF = ES + t (t = Waktu (waktu yang diharapkan) LF = LS + t S = LS – ES atau LF – EF Dimana : ES (Earlies Star)
= waktu
mulai
paling
awal
dari
suatu
pekerjaaan. EF (Earlies Finish)
= waktu penyelesaian paling awal dari suatu pekerjaan.
LS (Latest Start)
= waktu
mulai
pekerjaan. xxiv
paling
akhir
dari
suatu
LF (Latest Finish)
= waktu paling akhir untuk menyelesaikan pekerjaan
S (Slack)
= waktu mundur aktivitas
xxv
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Proses Produksi Proses produksi merupakan cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan sumber daya produksi (tenaga kerja, mesin, bahan baku, dana) yang ada (Nasution, 2003:3). Sedangkan
menurut
Subagyo
(2000:8)
proses
produksi
merupakan kegiatan untuk mengubah masukan (yang berupa faktor-faktor produksi) menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat daripada bentuk aslinya. Pada umumnya proses produksi dibagi menjadi dua macam yang sifatnya extrim, yaitu : 1. Proses produksi continuos atau terus menerus Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang tidak pernah berganti macam barang yang dikerjakan. Proses produksi yang berfokuskan pada produk atau produk fokus dan biasa digunakan untuk membuat barang yang macamnya relatif sama dan jumlah yang dihasilkan banyak sekali. 2. Proses produksi intermitten atau terputus-putus Proses produksi terputus-putus digunakan oleh perusahaan yang mengerjakan bermacam-macam barang, dengan jumlah xxvi
yang hanya sedikit. Proses produksi terputus-putus biasanya disebut juga sebagai proses produksi yang berfokuskan pada proses atau process focus.
B. Pegertian Manajemen Proyek Manajemen pengorganisasian,
merupakan
proses
pengkoordinasian,
dari
perencanaan,
pengarahan
serta
pengendalian (Ahyari, 1994:37). Jadi manajemen sangat penting bagi suatu produk agar bisa mencapai tujuan dan sasaran yang dituju. Sedangkan proyek merupakan sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil utama (Render dan Heizer, 2005:75). Jadi yang dimaksud manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasian, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan dan waktu tertentu dengan sumber daya tertentu (Ervan, 2007:13). Menurut Heizer dan Render (2005:75) manajemen proyek memliputi tiga fase, yaitu : 1. Perencanaan Fase ini mencakup penetapan sasaran, mendefinisikan proyek dan organisasi timnya.
xxvii
2. Penjadwalan Fase ini menghubungkan orang, uang dan bahan untuk kegiatan khusus dan menghubungkan masing-masing kegiatan satu orang dengan yang lain. 3. Pengendalian Perusahaan mengawasi sumberdaya, biaya kualitas dan anggaran. Perusahaan juga merevisi atau mengubah rencana dan menggeser atau mengelola kembali sumber daya agar dapat memenuhi kebutuhan dan biaya.
C. Perencanaan dan Pengendalian produksi Menurut Nasution (2003:13) perencanaan dan pengendalian produksi dapat disebut juga dengan PPC (Planning Production Control).
PPC
dapat
didefinisikan
sebagai
proses
untuk
merencanakan dan mengendalikkan aliran material yang masuk, mengalir, dan keluar dari sistem produksi atau operasi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat dan biaya produksi minimum. Menurut Baroto (2002:14) perencanaan dan pengendalian produksi (PPC) adalah aktivitas bagaimana mengelola proses produksi tersebut. PPC merupakan tindakan yang sifatnya abstrak (tidak dapat dilihat secara nyata).
xxviii
1. Perencanaan Produksi Perencanaan merupakan salah satu fungsi dari manajemen, di mana perencanaan tersebut menentukan usaha atau tindakan untuk suatu kegiatan yang diputuskan oleh pemimpin. Perencanaan merupakan tujuan pokok atau tujuan utama organisasi beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut (Gitosudarmo, 2002:49). Tahap yang harus dilakukan untuk membuat perencanaan suatu kegiatan menurut Handoko (2003:79) ada empat tahap, yaitu: a. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. b. Merumuskan keadaan saat ini. c. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan. d. Mengembangkan
rencana
atau
serangakaian
kegiatan
pencapaian tujuan. 2. Pengendalian Produksi Rencana produksi yang telah disusun tidak akan dapat dilaksanakan
tanpa
adanya
pengendalian
terhadap
pelaksanaan tersebut. Secara sederhana, pengendalian dapat didefinisikan sebagai salah satu fungsi manajemen yang merupakan pengukuran dan koreksi semua kegiatan di dalam rangka memastikan bahwa tujuan-tujuan dan rencana-rencana organisasi berjalan dengan baik (Sabardi, 2001:210). Oleh xxix
karena itu pengendalian terdiri dari prosedur-prosedur untuk menentukan penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan atau
tindakan-tindakan
perbaikan
yang
diperlukan
untuk
mengeliminir penyimpangan tersebut.
D. Analisis Network Analisis network aadalah suatu peralatan manajerial yang dikembangkan untuk membantu manajer dalam perencanaan, pengawasan, dari pengendalian proyek yang relatif kompleks dan tidak rutin (Handoko, 2003:153). Adapun keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan analisis network (Haryadi, 2009:12) : 1. Mengorganisir dan memberikan informasi secara sistematik. 2. Penentuan urutan atau prioritas pekerjaan. 3. Dapat menentukan pekerjaan-pekerjaan yang dapat ditunda tanpa menyebabkan terlambatnya penyelesaian proyek secara keseluruhan sehingga dari pekerjaan-pekerjaan tersebut dapat dihemat waktu, biaya dan tenaga. 4. Dapat segera menentukan pekerjaan-pekerjaan mana yang harus disub kontrakkan agar penyelesaian proyek secara keseluruhan dapat sesuai dengan permintaan konsumen.
xxx
Penyusunan diagram network untuk setiap kegiatan proses produksi ditulis dalam simbol-simbol sebagai berikut : 1.
(Anak panah) Kegiatan
(activity)
yaitu
bagian
dari
keseluruhan
pekerjaan yang dilaksanakan. 2.
(Lingkaran) Peristiwa (ivent) menandai permulaan dan akhir suatu
kegiatan. Biasanya digambarkan dalam bentuk lingkaran, yang diberi nomor dengan nomor-nomor yang lebih kecil dari peristiwa-peristiwa yang mendahuluinya. 3. --------- > (Anak panah putus-putus) Melambangkan kegiatan semu (Dummy). Dalam network kegiatan semu dimunculkan untuk menghindari antara dua peristiwa terhadap lebih dari satu kegiatan. (Sudarmo, 2003:301)
E. Metode PERT Metode PERT (Program Evaluation and Review Technique) merupakan suatu metode analitik yang dirancang untuk membantu dalam scheduling dan pengawasan kompleks yang memerlukan kegiatan-kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam urutan tertentu, dan kegiatan-kegiatan itu mungkin tergantung pada kegiatan-kegiatan lain (Handoko, 1999:401). xxxi
Menurut Render dan Heizer (2005:80) PERT merupakan teknik manajemen proyek yang menggunakan tiga estimasi waktu yaitu waktu optimis, waktu realistis, dan waktu pesimis untuk masingmasing kegiatan. Yang mana digunakan dalam menghitung nilai yang diharapakan. Rumus yang digunakan yaitu : t =
a + 4m + b 6
Dimana : t
= Waktu kegiatan yang diharapkan
a
= Waktu optimis, waktu kegiatan bila semua berjalan dengan lancar
b
= Waktu pesimis, waktu kegiatan bila terjadi hambatan
m = Waktu realistis, waktu kegiatan yang terjadi bila dalam kondisi normal Metode PERT mengikuti enam langkah dasar, yaitu : 1. Mengidentifikasikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan kerja. 2. Membangun hubungan antara kegiatan dan memutuskan kegiatan mana yang harus lebih dahulu dan mana yang harus mengikuti yang lain. 3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan keseluruhan kegiatan. 4. Menetapkan perkiraan waktu untuk tiap kegiatan. xxxii
5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan. Inilah yang disebut jalur kritis. 6. Menggunakan
jaringan
untuk
membantu
perencanaan,
penjadwalan dan pengendalian proyek.
F. Metode CPM (Critical Path Method) Jalur kritis merupakan jalur yang memiliki urutan waktu terpanjang atau yang paling lama dari semua jalur yang dimulai dari awal sampai akhir dari semua proses (Render & Heizer 2005:80). Jumlah waktu penyelesaian yang terbesar itu berarti merupakan minimum waktu yang dibutuhkan oleh keseluruhan proses produksi itu (Gitosudarmo, 2002:298). Adapun sifat-sifat jalur kritis 1. Jalur kritis merupakan jalur yang memakan waktu terpanjang dalam proses produksi itu. 2. Jalur kritis adalah jalur yang tidak memiliki tenggang waktu antara waktu selesainya suatu tahap kegiatan yang lain dalam proses produksi itu. Menurut Heizer dan Render (2001:513) sasaran analisis jalur kritis adalah untuk menentukan kuantitas masing-masing aktivitas berikut ini: 1. ES (Earlies Star)
= waktu mulai paling awal dari suatu pekerjaaan. xxxiii
2. EF (Earlies Finish) = waktu penyelesaian paling awal dari suatu pekerjaan. 3. LS (Latest Start)
= waktu mulai paling akhir dari suatu pekerjaan.
4. LF (Latest Finish)
= waktu paling akhir untuk menyelesaikan pekerjaan
5. S (Slack)
= waktu mundur aktivitas.
Slack merupakan waktu suatu kegiatan yang dapat ditunda mulainya
tanpa
menunda
kegiatan
atau
pekerjaan
secara
keseluruhan. Slack adalah perbedaan waktu “Latest dan Earliest” atau selisih antara LS & ES, antara LF & EF.
G. Efisiensi Menurut
Handoko
(2003:7)
dua
konsepsi
utama
untuk
mengukur prestasi kerja (performance) manajer adalah efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar dan seorang manajer efisien adalah manajer yang dapat meminimumkan biaya penggunaan sumber daya-sumber daya untuk mencapai keluaran yang telah ditentukan. Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat untuk menjamin atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain seorang manajer efektif dalam memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode xxxiv
yang tepat untuk mencapai tujuan. Menurut ahli manajemen Peter Drucker efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (Doing the right thing), sedangkan efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (Doing thing right).
xxxv
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan PT Sinar Surya Indah Lestari merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang tekstil, mulai dari proses tenun (weaving), pemutihan (dyeing), printing, dan finishing. Perusahaan Sinar Surya Indah didirikan pada tanggal 11 juni 1991 oleh Bapak Johanes Harsinto dengan SIUP No.030/11.35/VI/1991 dengan lahan seluas 9400 m dan merupakan badan usaha yang berbentuk perusahaan perseorangan yang terletak di Jalan SoloSukoharjo Km 7,2 Telukan, Grogol, Sukoharjo. Pada saat perusahaan didirikan, perusahaan hanya bergerak dalam bidang printing dan finishing. Tetapi lima tahun kemudian, pada tahun 1996 perusahaan mengadakan ekspansi produksi dengan mencoba sub departemen produksi yang baru yaitu sub departemen dyeing (pemutihan). Kemudian pada tahun 2003 perusahaan membangun sub departemen weaving (tenun) dan mulai aktif sepenuhnya berproduksi pada tahun 2005 sampai seskarang. Hal ini dilakukan atas dasar beberapa pertimbangan, yaitu untuk perluasan produksi karena adanya permintaan untuk mensuplai kain putih kepada pelanggan, pertimbangan biaya bahan xxxvi
baku yang lebih murah apabila memproses kain putih sendiri dan pertimbangan supaya tidak terjadi keterlambatan dalam hal pemenuhan persediaan bahan baku. Adapun maksud dan tujuan didirikannya perusahaan adalah sebagai berikut: a. Ikut
serta
membantu
Pemerintah
RI
dalam
menunjang
pembangunan khususnya dalam pengadaan sandang. b. Membuka
kesempatan
kerja
bagi masyarakat,
kususnya
masyarakat Sukoharjo dan sekitarnya. c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sehingga dapat memenuhi permintaan pasar dan selera konsumen 2. Lokasi Perusahaan Penentuan lokasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Penentuan lokasi ini akan mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan dan menentukan kelangsungan hidup di perusahaan di masa yang akan datang. Penentuan lokasi perusahaan yang tepat akan membantu kelancaran usaha suatu perusahaan. Lokasi perusahaan dikatakan tepat, yaitu apabila dekat dengan bahan baku, tenaga kerja, transportasi yang lancar, mampu melayani konsumen dengan baik dan memungkinkan diadakan perluasan di masa datang. PT. Sinar Surya Indah Lestari terletak di jalan Solo – Sukoharjo Km 7,2. xxxvii
Alasan dipilihnya lokasi ini sebagai pabrik antara lain sebagai berikut : a. Segi Ekonomi 1) Mempermudah dalam pendistribusian barang, baik bahan baku dan bahan produksi sehingga biaya produksi benang dapat diminimalkan. 2) Mudah dalam memasarkan hasil produksinya, karena dekat dengan jalan raya dan pusat kota. 3) Banyaknya pemasok bahan baku, seperti banang yang dapat mendukung kelancaran produksi. 4) Daerah sekitar merupakan daerah yang padat pemukiman penduduk,
sehingga
memudahkan
dalam
perekrutan
karyawan. b. Segi Sosial 1) menciptakan lapangan kerja bagi penduduk di sekitar perusahaan. 2) Membantu pemerintah dalam mensukseskan kampanye pemakaian produk dalam negeri. c. Segi Geografis Daerah sekitar perusahaan masih cukup luas untuk mengembangkan perusahaan dan mudah dalam pengadaan alat-alat, mesin-mesin dan tenaga ahli mesin operator.
xxxviii
d. Segi Teknis 1) Daerah sekitar masih cukup luas untuk mengembangkan perusahaan tersebut. 2) Mudah untuk mendatangkan alat-alat, mesin tenun dan memperoleh ahli mesin atau montir. e. Faktor Lingkungan Dengan adanya dukungan di lingkungan sekitar akan mempermudah melakukan proses produksi. Tetapi perusahaan juga harus memperlihatkan lingkungan sekitar agar tidak mengganggu masyarakat sekitar seperti mengolah limbah hasil proses produksi dengan baik dengan membuang limbah yang sudah tidak berbahaya melalui saluran yang sudah ditentukan serta mengurangi kebisingan agar tidak mengganggu masyarakat sekitar. 3. Struktur Organisasi Dalam mencapai tujuannya suatu perusahaan memerlukan struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi merupakan suatu prosedur untuk menggolongkan tindakan yang diperlukan manusia kepada ssebagian atau seseorang untuk memimpin golongannya disertai dengan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab agar dalam pelaksanaan tugasnya dapat bekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas dan teratur akan dapat xxxix
diketahui adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab terkoordinir dari masing-masing personil yang memangku jabatan dalam suatu organisasi. OWNER J. HARSANTO DIREKTUR ROBERTUS L.K.L
FACT. MANAGER CECEP A.
PRO D. WEA KUSNI
PROD. FINISHING
PROD. PRINTING
PPC
GAMBAR
SUTAD I
SUPAR NO
LILIS S
MUDIO NO
INDEPENDENT - HRD & GA MEIWATI - ACCT & FINC SUYAMTI & RATNA - MARKETING ROBERTUS & CECEP - PURCHASING J. HARSANTO & ROBERTUS - SATPAM (JIYONO)
LABORAT & OBAT
UTILITY/ MTC
GUDANG
LILIS S
SUGIYA NTO
PARSIY EM
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Sinar Surya Indah Lestari (Sumber Data: Data primer PT. Sinar Surya Indah Lestari) Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut : a. Owner Tugas dan tanggung jawab dari Owner adalah : 1) Mempunyai tanggung jawab atas berdirinya perusahaan, serta menenggung segala resiko yang dialami perusahaan. xl
2) Member modal terhadap kelancaran produksi. b. Direktur Tugas dan tanggung jawab dari Direktur adalah : 1) Mengawasi jalannya perusahaan serta membuat keputusankeputusan penting bagi perusahaan, selain itu direktur juga bertanggung jawab untuk menjalin perusahaan dengan pihak ekstern. 2) Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditentukan. 3) Mendelegasikan sebagian tanggung jawab dan wewenang kepada bagian sesuai dengan bidang masing-masing. c. HRD Tugas dan tanggung jawab dari HRD adalah : 1) Melaksanakan penerimaan karyawan baru. 2) Membuat tata tertib kerja bagi karyawan, mengawasi absensi karyawan dan mengawasi pelaksanaan pembayaran gaji d an upah karyawan. 3) Melakukan pemutusan kerja pada karyawan yang melanggar peraturan yang ditetapkan perusahaan. 4) Mengelola dan mengusahakan kesejahteraan sosial bagi karyawan sesuai dengan peraturan menteri tenaga kerja maupun undang-undang ketenagakerjaan.
xli
d. Accounting & Finance Tugas dan tanggung jawab dari Accounting & Finance adalah : 1) Menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan seluruh transaksi yang dilakukan oleh perusahaan secara periodik. 2) Menyelenggarakan pembukuan dan menyusun laporan keuangan perusahaan. 3) Menjamin
terjadinya
seluruh
pencatatan
transaksi
perusahaan dan laporan keuangan secara periodik untuk perencanaan dan pengendalian perusahaan. 4) Menyelenggarakan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas pada perusahaan. e. Marketing Tugas dan tanggung jawab dari Marketing adalah : 1) Mencari pelanggan dan konsumen baru. 2) Mempelajari strategi penjualan dan pemasaran dari produk sejenis dari perusahaan lain sebagai bahan perbandingan dan antisipasi pasar. f. Factory Manajer Tugas dan tanggung jawab dari Factory Manajer adalah mengatur dan mengawasi semua pekerjaan (bagan produksi) yang dilakukan demi kelancaran produksi agar sesuai dengan target yang ditentukan mulai dari perencanaan produksi, pemrosesan sampai dengan proses finishing. xlii
Factory Manajer membawahi 9 bagian, yaitu : 1) Produksi Weaving, bagian yang bertanggung jawab atas proses produksi yang mengubbah benang menjadi kain (tenun). 2) Produksi Finishing, bagian yang bertanggung jawab atas proses pemutihan, penghalusan dan pewarnaan pada kain. 3) Produksi Printing, bagian yang bertanggung jawab atas proses pemberian motif (handprint atau disablon) pada kain. 4) PPC (Planning Product Control), bagian yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengontrolan proses dan hasil produksi. 5) Gambar, bagian yang bertanggung jawab atas pemberian motif atau gambar pada kain (desain pada kain). 6) Laborat & obat, bagian yang bertanggung jawab atas pengadaan dan penggunaan obat dalam proses produksi. 7) Utility/MTC (Maintanance), bagian yang bertanggunng jawab atas pemeliharaan dan perawatan terhadap mesin-mesin pabrik, instalasi listrik dan peralatan kantor. 8) Gudang, bagian yang bertanggung jawab untuk membuat surat permintaan barang jika barang habis dan bertanggung jawab penuh mengenai gudang, mulai dari menerima barang, menyimpan barang sampai dengan mengeluarkan barang dari gudang. xliii
g. Purchasing Tugas dan tanggung jawab dari dari Purchasing adalah : 1) Memperoleh
informasi
mengenai
harga
barang
dan
menentukan supplier yang dipilih dalam mengadakan barang. 2) Melakukan pemeriksaan terhadap jenis dan kuantitas barang sesuai dengan surat permintaan pembelian dari gudang. 3) Melakukan pemesanan barang terhadap supplier yang dipilih atas otorisasi dari Direktur. 4) Bertanggung jawab atas pembelian bahan baku dan bahan penolong untuk proses produksi. h. Satpam Tugas dan tanggung jawab dari satpam adalah menjaga keamanan perusahaan. 4. Sumber Daya Manusia dan Sistem Penggajian Tenaga kerja adalah salah satu sumber daya penting dalam perusahaan.Jika tenaga kerja tidak ada, maka suatu perusahaan tidak dapat memproduksi produk yang akan dihasilkannya. Perusahaan PT. Sinar Surya Indah Lestari memliki tenaga kerja sebanyak 243 orang. Mereka berasal dari wilayah Solo Raya antara lain Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Boyolali. Perusahaan memberlakukan jam kerja 8 jam sehari dengan 6 hari kerja yaitu dari hari Senin sampai hari Sabtu. xliv
Untuk karyawan bagian produksi (weaving dan finishing) dibagi menjadi 3 shift, yaitu : a. Shift 1 : pukul 07.00 – 15.00 b. Shift 2 : pukul 15.00 – 23.00 c. Shift 3 : pukul 23.00 – 07.00 Sedangkan untuk karyawan kantor dan bagian printing memilliki jam kerja sebagai berikut : a. Hari Senin – Kamis mulai pukul 08.00 – 16.00, istirahat 1 jam b. Hari Jumat mulai pukul 08.00 – 16.00, istirahat 1,25 jam c. Hari Sabtu mulai jam 08.00 – 13.00 Perusahaan memberikkan kesejahteraan kepada karyawan berupa: a. Penggajian Perusahaan melakukan penggajian setiap akhir bulan untuk semua karyawan. b. Jaminan Sosial Jaminan sosial yang diberikan perusahaan kepada karyawan berdasarkn kebijakan perusahaan. Hal ini bertujuan untuk memberikan rangsangan kepada karyawan untuk meningkatkan prestasi mereka, selain itu jaminan sosial sangat mempengaruhi kelancaran kerja dalam perusahaan. Jaminan sosial yang diberikan antara lain :
xlv
1) Jaminan Kesejahteraan Karyawan 2) Jaminan Hari Libur dan Izin Cuti 3) Jamsostek 4) Pemberian Tunjangan 5) Tunjangan Hari Raya 6) Tunjangan Asuransi Kecelakaan Kerja dan Kematian 5. Aspek Pemasaran a. Daerah pemasaran Produk yang dihasilkan perusahaan adalah berupa kain cetak sablon dengan tangan (handprint). Bahan baku yang digunakan ada beberapa macam diantaranya rayon atau shantung dan cotton atau prima, tergantung pesanan pembeli. Kain cetak tersebut merupakan bahan untuk membuat daster, rok anak, kemeja, sprei, dan berbagai pakaian wanita lainnya. Pemasaran produk hanya untuk pasar lokal yaitu di kota Solo. b. Saluran distribusi Untuk memudahkan dan menghemat biaya distribusi maka perusahaan sstem pendistribusiannya dengan melayani pelanggan secara langsung tanpa perantara agen, dalam melakukan pengiriman menggunakan alat transportasi truk. c. Kebijakan harga konfensional Kebijakan
harga
yang
ditetapkan
oleh
perusahaan
berdasarkan harga konfensional, yaitu harga disesuikan dengan xlvi
besar kecilnya biaya produksi yang ditanggung perusahaan. Biaya-biaya yang mempengaruhi penentuan harga antara lain : biaya bahan baku, harga bahan penunjang, biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung. 6. Aspek Keuangan a. Sumber dana perusahaan Sumber dana yang penting bagi perusahaan berasal dari aktivitas operasional. Dari laba yang dihasilkan melalui operasi, maka akan diperoleh kas, modal kerja yang dapat dipergunakan untuk membiayai aktivitas operasionalnya. Dari transaksi penjualannya perusahaan memperoleh modal kerja. Sumber dana perusahaan juga bisa berasal dari modal pribadi dan penjualan tunai. b. Penggunaan dana Dana
yang dimiliki perusahaan dipergunakan untuk
memperlancar kegiatan operasionalnya. Tanpa adanya sumber dana yang cukup maka kegiatan operasionalnya menjadi terganggu, maka dari itu PT. Sinar Surya Indah Lestari berusaha
untuk
mengelola
penggunaan
dana
seefektif
mungkin. Penggunaan dana meliputi untuk pembayaran kas, untuk pembelian bahan baku, bahan penunjang serta peralatan lainnya, selain itu dana juga dipergunakan untuk pembiayaan usaha seperti pembayaran gaji karyawan, biaya listrik, telepon. xlvii
7. Aspek Produksi dan Jenis Produk yang Dihasilkan PT. Sinar Surya Indah Lestari menghasilkan produk yang berupa kain grey, kain motif, kain putih jadi. Selain itu perusahaan juga menerima jasa servis kain seperti pencucian, printing, dan dying. a.
Bahan baku untuk produksi Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah benang. Benang merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses pembuatan kain. Jenis benang yang digunakan seperti rayon, cotton.
b. Bahan pembantu Bahan pembantu utama yang digunakan untuk mendukung proses produksi kain diantaranya sebagai berikut : kanji, doskol, caustic, sabun, SN, softener, pewarna tekstil. c. Mesin produksi Mesin-mesin yang digunakan untuk proses produksi terdiri dari : 1) Mesin warping 2) Mesin palet 3) Kanji 4) Cucuk 5) Tenun 6) Inspect 7) Lipat
xlviii
d. Kegiatan perusahaan PT. Sinar Surya Indah Lestari adalah perusahaan yang bergeak dibidang tekstil. Yang kegiatan produksinya tidak jauh beda dengan perusahaan tekstil lainnya, baik dari pemilihan bahan baku, mesin, maupun sampai proses pembuatan kainnya. Kain yang dihasilkan dari benang ditenun menjadi kain dan selebihnya dibuat kain berwarna dan kain bermotif. e. Proses produksi PT. Sinar Surya Indah Lestari mempunyai tiga departemen diantaranya departemen weaving, yaitu proses pembuatan kain (dari benang ditenun menjadi kain), departemen finishing yaitu proses pemutihan untuk kain putih dan proses pengakhiran kain dari departemen printing, dan departemen printing merupakan proses pemberian motif dari kain putih. Pada pembahasan ini penulis hanya menguraikan untuk departemen weaving yaitu proses pembuatan kain grey. Pada proses pembuatan kain grey melalui beberapa tahapan proses diantaranya sebagai berikut : 1) Persiapan benang Persiapan benang dilakukan ada dua macam yaitu persiapan benang untuk benang lusi dan benang pakan. Jenis benang yang digunakan untuk benang lusi dan benang pakan beraneka macam, tergantung pada jenis kain grey yang akan dibuat, dan berdasarkan pada pemintaan. xlix
Benang yang akan diproduksi berasal dari perusahaan lain yang disimpan di gudang benang. 2) Warping atau penghanian Kegiatan ini merupakan proses penggulungan benang dari bentuk chese ke dalam boom lusi (boom yang akan ditenun
dengan
bentuk
gulungan
sejajar),
dengan
menggunakan mesin warper. Hal-hal yang diperlu diketahui dalam perencanaan proses warping adalah a) Jumlah benang lusi b) Panjang benang lusi c) Banyaknya chese yang perlu digunakan 3) Sizing atau pengkanjian Proses pengkanjian adalah sejumlah jajaran benang lusi yang telah teratur yang berasal dari boom hanian. Yang dimasukkan ke dalam bak, yang berisi larutan kanji yang telah diproses oleh rool pengeras. Benang selanjutnya dipisahkan oleh roll pemisah benang basah dan dikeringkan melalui beberapa silinder pengering yang berisi uap panas, proses akhir benang dipisahkan dengan batang-batang pemisah dilakukan pada akhir espansi bidang akhirnya digulung pada boom tenun. Tujuan
dari
proses
penganjian
ini
adalah
untuk
meningkatkan kekuatan benang lusi untuk ditenun dengan l
cara memberikan zat pelindung, sehingga tahan terhadap gesekan-gesekan dan tegangan yang terjadi selama proses menenun. 4) Reaching atau pencucukan Pencucukan adalah proses memasukkan benang lusi ke dalam lubang dropper dan gun. Proses pencucukan ini dipengaruhi oleh anyaman kain yang akan dibuat dan alat pembentuk mulut lusi pada mesin tenun yang akan digunakan. Pecucukan dilakukan di suatu operator sebagai benang pencucuk. Tugas yang harus dilakukan pada bagian reaching yaitu : a) Memasang
jajaran
pada
stand
reaching
sesuai
ketentuan. b) Memasang mesin reaching. c) Mencucuk benang lusi sesuai ketentuan. d) Menyisir benang lusi. e) Meringkas setelah proses sisir selesai. 5) Palet Palet merupakan proses penggulungan benang ke dalam kayu linting atau penggulungan benang palet, kemudian dimasukkan ke dalam teropong kayu linting atau penggulung batang palet yang telah berisi benang dipindahkan kebagian penenunan bersama-sama benang lusi.
li
6) Tenun Proses tenun dapat berlangsung brsamaan dengan palet. Tenun merupakan proses penyilangan (menganyam) antara benang lusi dan benang pakan sehingga terbentuk suatu kain yang memenuhi suatu rancangan yang telah di tentukan. Operator yang menjalankan tenun bertugas mengawasi jalannya mesin dan menyambung benang jika ada yang putus dan secara otomatis mesin akan terhenti serta memasukan kayu linting benang pakan apabila benang pakan telah habis dan perlu diganti dengan kayu linting yang baru atau mengganti pakan. 7) Inspecting Proses ini merupakan proses pemeriksaan bilamana ada kain yang cacat atau rusak. Alat-alat yang digunakan akan dalam inspecting meliputi gunting, sisir untuk merapatkan antara lusi dan pakan. Niper untuk mengambil kotoran yang ikut teranyam. 8) Folding Folding merupakan langkah terakhir dalam pembuatan kain grey, proses ini adalah pelipatan kain dengan menggunakan
mesin
inspecting.
lii
folding
setelah
melalui
proses
Bagan Proses Produksi Kain Grey Benang
Lusi
Palet
Penganjian
Cucuk
Tenun
Inspecting
Folding
Packing
Gambar 3.2 Proses Produksi Kain Grey
B. Laporan Magang 1. Pengertian Magang Kerja Magang kerja adalah salah satu kegiatan perkuliahan yang dilakukan mahasiswa di luar kampus secara kelompok atau individu dengan terjun langsung dalam dunia kerja maupun dimasyarakat. liii
Kegiatan
magang
kerja
dilakukan
oleh
mahasiswa
untuk
mendapatkan data dalam membuat/menyusun Tugas Akhir. 2. Tujuan Magang Kerja Adapun tujuan dari magang kerja yaitu: a. Memp⨪roleh pengalaman kerja dengan terjun langsung kedunia kerja atau dalam masyarakat. b. Dapat
menembah
pengalaman,
ilmu
pengetahuan
dan
mengetahui kondisi kerja yang sebenarnya. c. Agar mahasiswa dapat mengetahui, memahami permasalahan yang dihadapi dalam dunia kerja. d. Belajar berkomunikasi dengan orang baru yaitu pekerja atau karyawan ditempat magang kerja. 3. Manfaat Magang Kerja a. Bagi Mahasiswa 1) Dapat
mengetahui
secara
jelas
bagaimana
proses
produksi/kegiatan yang terjadi pada objek penelitian. 2) Dapat
mengetahui
masalah-masalah
yang
dihadapi
masyarakat umum dan masyarakat industri dan mencoba untuk mencapai solusinya. 3) Dapat menerapkan materi-materi yang diperoleh selama perkuliahan khususnya dalam dunia usaha. b. Bagi Perusahaan 1) Menjalin suatu hubungan kerja sama yang baik antara dunia kerja dengan dunia pendidikan. liv
2) Membantu menyiapkan tenaga kerja yang profesional. 3) Membantu meningkatkan mutu pendidikan. c. Bagi Perguruan Tinggi 1) Terjadinya hubungan kerja sama yang lebih baik dengan perusahaan yang ditempati untuk melaksanakan magang kerja. 2) Sebagai salah satu alat untuk mengetahui sejauh mana ilmu yang diserap oleh mahasiswa selama kuliah. 3) Sebagai bahan evaluasi dibidang akademik. 4. Pelaksanaan Magang Kerja Pelaksanaan magang kerja dilakukan pada perusahaan tekstil. Bentuk kegiatan magang kerja antara lain pengamatan, pengambilan data, pencatatan data, membaca dokumen-dokumen dan wawancara dengan karyawan dan staff perusahaan. a. Tempat dan pelaksanaan magang kerja 1) Tempat
: PT. Sinar Surya Indah Lestari.
2) Alamat
: Jln. Raya Solo-Sukoharjo Km 7,2 Sukoharjo.
3) Waktu
: Masuk Selasa, Rabu, dan Kamis mulai dari pukul 08.00-15.00.
b. Kegiatan magang kerja Kegiatan magang kerja dilaksanakan mulai tanggal 2 Maret sampai 8 April 2010. Kegiatan magang kerja sesuai dengan jam kerja perusahaan. Pada saat magang kerja mahasiswa tidak
lv
diwajibkan memakai seragam. Apabila akan izin keluar harus minta izin kepada satpam. Berikut ini adalah rincian selama proses magang kerja pada departemen weaving di PT. Sinar Surya Indah Lestari. 1) Minggu I di Departemen Gudang a) Pengenalan lingkungan perusahaan. b) Penjelasan urutan proses produksi. c) Membantu packing kain jadi. 2) Minggu II di Departemen Weaving a) Mengamati proses produksi di departemen weaving. b) Penjelasan fungsi mesin-mesin yang ada di departemen weaving. 3) Minggu III di Departemen Printing a) Mengamati proses penimbangan obat yang digunakan sebagai bahan printing. b) Mengamati
langkah-langkah
produksi
printing,
dari
pengecapan sampai menjadi kain jadi. 4) Minggu IV di Departemen Finishing a) Mengamati proses produksi di Departemen Finishing. b) Penjelasan fungsi mesin-mesin. 5) Minggu V Interview dengan para staff dan karyawan bagian produksi.
lvi
6) Minggu VI Melakukan evaluasi data dan melengkapi data yang diperlukan, serta berpamitan karena magang kerja telah selesai.
C. Pembahasan Masalah Proses produksi dengan waktu yang lebih efektif dan efisien merupakan salah satu tujuan utama untuk menghasilkan produksi yang lebih banyak. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan dalam memproduksi kain grey, semakin banyak pula hasil produksi yang dihasilkan oleh PT. Sinar Surya Indah Lestari. Semakin banyaknya hasil yang diproduksi, semakin banyak pula penghasilan atau keuntungan yang didapat. Kegiatan penelitian terhadap suatu objek diperlukan tindakantindakan analisis data yang telah diperoleh peneliti untuk memberikan jawaban atas penelitian serta argumen di PT. Sinar Surya Indah Lestari digunakan alat analisis yang tepat dan akurat yang dapat memudahkan pengambilan keputusan dalam menentukan kebijakankebijakan analisis perusahaan yang kuantitatif berdasar data yang diperoleh selama penelitian. Teknik yang digunakan dalam menganalisa waktu adalah network. Untuk mengetahui jalur kritis atau waktu kritis yang dapat digunakan dalam memproduksi kain grey. Dengan penggambaran jaringan kerja proses produksi maka akan memudahkan dalam menentukan perencanaan, pengawasan proses lvii
produksi supaya mendapatkan waktu kerja yang lebih efektif, penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan juga dapat memenuhi pesanan dengan tepat waktu. 1. Routing Proses Produksi
Tabel 3.1 Jenis dan Urutan Proses Produksi Kain Grey PT. Sinar Surya Indah Lestari Aktivitas
Simbol Kegiatan
Persiapan A benang Penghanian B Pengkanjian C Pencucukan D Palet E Tenun F Inspecting G Folding H Sumber : Bagian Produksi PT. Sinar Surya Indah Lestari
Kegiatan yang Mendahu lui A B C A D,E F G
Tabel 3.2 Waktu Normal Proses Kegiatan Kain Grey PT. Sinar Surya Indah Lestari Aktivitas
Simbol Kegiatan A
Persiapan benang Penghanian B Pengkanjian C Pencucukan D Palet E Tenun F Inspecting G Folding H Sumber : Bagian Produksi PT. Sinar Surya Indah Lestar lviii
Waktu (menit) 30 120 90 320 180 260 90 20
2. Perkiraan Waktu Kegiatan Penentuan perkiraan waktu untuk masing-masing kegiatan dengan tepat tidaklah mudah untuk dilakukan, oleh sebab itu faktorfaktor
ketidakpastian
harus
diperhitungkan,
sehingga
akan
dihasilkan waktu kegiatan yang tepat. Untuk membantu dalam menentukan waktu masing-masing kegiatan dapat menggunakan suatu alat analisis, yaitu dengan metode PERT. Metode PERT tersebut didasarkan pada tiga macam perkiraan waktu, yaitu waktu optimis, waktu realistis dan waktu pesimis. Berdasarkan metode tersebut dapat diketahui perhitungan waktu, sebagai berikut :
Tabel 3.3 Perkiraan Waktu Penyelesaian Masing-Masing Pekerjaan Proses Produksi Kain Grey PT. Sinar Surya Indah Lestari
Si m bo l Ke gi at an A
a (w ak tu op ti mi s) 15
m (w ak tu re ali sti s) 30
b (w ak tu pe si mi s) 45
B
60
Pengkanjian
C
40
12 0 90
Pencucukan
D
Palet
E
17 0 60
Tenun
F
13 0 16 0 35 0 22 0 31 0
Aktivitas
Persiapan benang Penghanian
lix
13 0
32 0 18 0 26 0
Inspecting
G
Folding H Sumber : Bagian Produksi yang diolah
60
90
15
20
11 0 30
Komponen lain yang harus diperhatikan dalam penentuan waktu kegiatan adalah total waktu yang dikembangkan dengan simbol t. setelah data dari ketiga waktu tersebut diketahui untuk penyelesaian masing-masing kegiatan, maka dapat dihitung durasi waktu yang diharapkan untuk mengerjakan sebuah kegiatan dengan rumus :
t =
a + 4m + b 6 Keterangan :
t
= Waktu kegiatan yang diharapkan untuk menyelesaikan aktivitas
a= Waktu optimis, waktu kegiatan bila semua berjalan dengan lancar b = Waktu pesimis, waktu kegiatan bila terjadi hambatan m= Waktu realistis, waktu kegiatan yang terjadi bila dalam kondisi normal. Langkah selanjutnya adalah menghitung waktu penyelesaian aktivitas masing-masing kegiatan. Adapun perhitungan perkiraan waktu penyelesaian aktivitas (t) masing-masing kegiatan adalah : a. t =
15 + 4 ( 30 ) + 45 = 30 6
b. t =
60 + 4(120) + 130 = 111.67 6
c. t =
40 + 4 ( 90 ) + 160 = 93 . 33 6
lx
d. t =
170 + 4 ( 320 ) + 350 = 300 6
e. t =
60 + 4 (180 ) + 220 = 166 . 67 6
t=
130 + 4( 260 ) + 310 = 246 .67 6
g. t =
60 + 4 ( 90 ) + 110 = 88 . 33 6
h. t =
15 + 4 ( 90 ) + 30 = 20 . 83 6
f.
Hasil perhitungan di atas dapat diketahui mengenai jumlah waktu t dari tiap-tiap kegiatan. Hasil tersebut kemudian menjadi waktu suatu pekerjaan dan akan digunakan untuk menentukan jalur kritisnya, yaitu melelui analisis diagram network. Berikut adalah data PERT (Program Evaluation and Review Technique) proses produksi kain grey : Tabel 3.4 Data PERT Proses Produksi Kain Grey PT. Sinar Surya Indah Lestari
N o d e
1
S i m b ol k e gi a t a n A
a ( W a kt u o pt i m is ) 1 5
Kegia tan yang mend ahulu i
-
– lxi
m (W akt u rea listi s)
30
b ( W a kt u p e si m is ) 4 5
Wakt u yang dihar apka n (t)
30
2 2
B
A
6 0
12 0
1 3 0
111.6 7
C
B
4 0
90
1 6 0
93.33
D
C
1 7 0
32 0
3 5 0
300
E
A
6 0
18 0
2 2 0
166.6 7
F
D,E
1 3 0
26 0
3 1 0
246.6 7
G
F
6 0
90
1 1 0
88.33
H
G
1 5
20
3 0
20.83
– 3 3 – 4 4 – 5 2 – 5 5 – 6 6 – 7 8 – 8 Sumber : Bagian Produksi yang diolah th 2010
3. Diagram Network dan Identifikasi Jalur kritis Pengidentifikasian kegiatan yang telah diketahui serta urutanurutan kegiatan dan perkiraan waktu kegiatan dalam proses lxii
produksi, maka langkah selanjutnya dapat dibuat diagram network. Di mana network merupakan suatu metode untuk menentukan alur dan waktu produksi yang paling efisien dan efektif. Adapun
penyelesaian
diagram
network
proses
pembuatan kain grey pada PT. Sinar Surya
produksi
Indah Lestari
Sukoharjo, yaitu :
1
A 2 30
B 3
C 4
111.67
93.33
E
D 300 166.67 5
F 246.67 6 G 88.33 7 H 20.83 8
Gambar 3.3 Diagram Network Proses Produksi Kain Grey
lxiii
Diagram tersebut dapat ditemukan jalur kritis. Jalur kritis dapat didentifikasi melalui peristiwa-peristiwa yang dihubungkan oleh kegiatan-kegiatan dengan waktu longgar nol (Slack), di mana Slack adalah perbedaan waktu “Latest dan Earliest” atau selisih antara LS & ES, antara LF & EF. Dalam menentukan mana yang akan menjadi jalur kritis, maka menggunakan metode CPM dengan menghitung dua waktu awal dan waktu akhir yaitu : a. Waktu mulai terdahulu (ES) =Max
(EF
semua
pendahulu
langsung) b. Waktu selesai terdahulu (EF) =ES + t (waktu kegiatan) c. Waktu selesai terakhir (LF)
=Min(LS dari seluruh kegiatan yang langsung mendahuluinya)
d. Waktu mulai terakhir (LS)
=LF – t (waktu kegiatan)
Untuk mengetahui kegiatan yang merupakan jalur kritis dan kegiatan yang mewakili waktu slack dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
lxiv
lxv
Dari tabel di atas dapat dibuat gambar suatu jaringan atau diagram network sebagai berikut :
A2
1 30
B3 111.67
C4 93.33
E D 300 166.67 5 = Jalur Kritis = Bukan Jalur Kritis
F
246.67 6
7 G 88.33
8 H 20.83
lxvi
Gambar 3.4 Diagram Network Waktu Penyelesaian Proses Produksi Kain Grey Jalur kritis adalah jalur aktivitas dalam suatu proyek yang memiliki waktu paling panjang. Dari hasil analisis data dengan metode CPM, maka dapat diketahui dua jalur, yaitu :
Jalur 1 = A – B – C – D – F – G – H = 30 + 111.67 + 93.33 + 300 + 246.67 + 88.33 + 20.83 = 890.83 Jalur 2 = A – E – F – G – H = 30 + 166.67 + 246.67 + 88.33 + 20.83 = 552.5 Dengan melihat perhitungan di atas, maka dapat dibandingkan antara jalur 1 dan jalur 2. Jalur 1 dengan penyelesaian selama 890.83 menit sedangkan jalur 2 dengan waktu penyelesaian selama 552,5 menit. Dari dua jalur tersebut yang merupakan jalur kritis adalah jalur 1 karena waktu penyelesaiannya paling lama.
BAB IV PENUTUP
lxvii
A. KESIMPULAN 1. Metode PERT dan CPM dalam analisis network yang digunakan dapatlah diketahui beberapa hasilnya, yaitu mengenai urutan pekerjaan, waktu yang diharapkan (t), dan waktu kritis. Ketiga hasil tersebut
dapat
memudahkan
perusahaan
dalam
melakukan
perencanaan dan pengawasan proses produksi kain grey dan untuk memperoleh waktu produksi yang efisien. 2. Urutan kegiatan proses produksi kain grey yaitu terdiri dari persiapan
benang
(A),
Penghanian
(B),
Pengkanjian
(C),
Pencucukan (D), Palet (E), Tenun (F), Inspecting/Pengecekan (G), dan Folding (H) dengan waktu yang dibutuhkan 1057.5 menit. 3. Dua jalur yang timbul dalam jaringan proyek adalah 1 yaitu A – B – C – D – F – G – H, dengan waktu penyelesaian 890.83 menit dan jalur 2 yaitu A – E – F – G – H, dengan waktu penyelesaian selama 552,5 menit. 4. Yang merupakan jalur kritis adalah jalur 1 yang memiliki waktu penyelesaian 890.83 menit yang merupakan waktu terpanjang dalam penyelesaian proyek, kegiatan tersebut adalah persiapan benang, penghanian, pengkanjian, pencucukan, palet, tenun, inspecting dan folding. B. SARAN 1. PT. Sinar Surya Indah Lestari sebaiknya menambah metode yang telah digunakan dalam menentukan waktu penyelesaian suatu lxviii
proses produksi. Salah satunya yaitu dengan menggunakan metode PERT dan CPM. Dengan metode tersebut diharapkan dapat
dicapai
efisiensi
waktu
produksi
yang
akan
dapat
meningkatkan produktivitas, serta didapatkan sistem perencanaan dan pengawasan produksi yang lebih optimal. 2. Melakukan checking pada mesin-mesin produksi terutama yang dilalui oleh jalur kritis yaitu pada proses penghanian, pengkanjian, pencucukan, tenun, inspecting, folding yang akan digunakan serta melakukan pemeliharaan (service) lebih sering sehingga keadaan mesin dan alat-alat tidak akan mengganggu aktivitas proses produksi. 3. Adanya pengawasan yang lebih baik dari setiap tahap kegiatan tenun yang akan meningkatkan produktivitas dan meminimalkan kerusakan produk, misalnya menggunakan mekanik yang handal dan jam ganti karyawan harus lebih diperhatikan agar karyawan disiplin dalam bekerja.
lxix
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus. 1994. Manajemen dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta: BPFE. Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produklsi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Ervan, Rolles. 2007. Analisis Network Proses Produksi Buku Materi (SMP) pada Harapan Baru Surakarta. Fakultas Ekonomi UNS: Surakarta. Gitosudarmo, Indriyo. 2002. Manajemen Operasi. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE. Haryadi, Didit. 2009. Analisis Network untuk Produksi Hard Cover A4 pada PT. Solo Murni. Fakultas Ekonomi UNS: Surakarta. Handoko, T Hani. 1999. Dasar-Dasar Manajemen Operasi dan Produksi. Edisi Pertama. BPFE: Yogyakarta. Handoko, T Hani. 2003. Manajemen. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE. Nasution, Arman Hakim. 2003. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi Pertama. Surabaya: Guna Widya. Render, Barry dan Jay, Heizer. 2001. Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat. Render, Barry dan Jay, Heizer. 2005. Manajemen Operasi. Edisi Ketujuh. Jakarta: Salemba Empat. Sabardi, Agus. 2001. Manajemen Pengantar. Yogyakarta: YKPN. Subagyo, Pangestu. 2000. Manajemen Operasi. Yogyakarta: BPFE.
lxx