Bandung,
Proceedings Seminar Reaktor Nuklir dalam Penelitilm Sains clan Teknologi MenuJu Era Tinggal Landas
8 -10
Oktober 1991 PPTN - BATAN
ANALISIS NETRONIK TERAS KE EMPAT RSG GAS DENGAN ADANYA PENYISIPAN ELEMEN BAKAR SILISIDA Sri Kuneoro Pusat Reaktor Serba Guna - Badan Tenaga Atom Nasional ABSTRAK ANALISIS NETRONIK TERAS KE EMPAT RSG GAS DENGAN ADANYAPENYISIPAN ELEMEN BAKAR SILISIDA. Pada teras ke empat RSG GAS telah dilakukan penyisipan elemen bakar silisida untuk keperluan iradiasi uji kualifikasi produksi. Iradiasi dilakukan dengan cara menggantikan elemen bakar oksida di posisi teras D-3 dengan elemen bakar silisida. Analisis neutronik dilakukan sebelum dan setelah iradiasi untuk mengetahui keselamatan operasi reaktor. Analisis dilakukan dengan menggunakan program IAFUEL. Hasil yang diperoleh sebelum dan sesudah iradiasi elemen bakar silisida adalah 1,059 dan 1,055 untuk faktor puncak daya lokal, 1,194 dan 1,195 untuk faktor puncak daya maksimum, 0,876 dan 0,877 untuk faktor puncak daya minimum. Perbedaan reaktivitas elemen bakar adalah sebesar -0,008%. Harga-harga tersebut menjamin bahwa reaktor tetap dapat dioperasikan dengan aman walaupun ada penyisipan elemen bakar silisida. ABSTRACT NEUTRONIC ANALYSISFOR THE FOURTH CORE RSG GASWITH INSERTION OF SILICIDE FUEL ELEMENT. Irradiation of the silicide fuel element for production qualification test has been done on the fourth core ofRSG GAS. This was carried out by replacing oxide fuel element in core position D-3 with silicide fuel element. Neutronic analysis was perform before and after fuel irradiation due to the reactor operation safety reason. The IAFUEL code was applied to analyze the neutronic aspect. The results found before and after irradiation of silicide fuel element were 1.059 and 1.055 for local power peaking factor (PPF), 1.194 and 1.195 for max. PPF, 0.086 and 0.877 for min. PPF. The difference ofthe fuel element reactivity was -0.008%.These values guarranted that the reactor is still safe with silicide fuel element insertion in the reactor core. PENDAHULUAN
Reaktor GASiwabessy adalah reaktor riset daya tinggi (30 MW)dengan bahan bakar oksida perkayaan rendah (20% V-235). Pemanfaatan reaktor secara optimal dieapai bila reaktor telah beroperasi dengan konfigurasi teras setimbang. Konfigurasi teras setimbang tersusun atas 40 elemen bakar dan 8 elemen kendali. Elemen bakar dan elemen kendali tersebut terpola dalam 6 kelompok kelas fraksi bakar dengan fraksi bakar rerata awal siklus sebesar 23,3% dan akhir siklus sebesar 31,3%. Pada setiap siklus operasi direneanakan panjang daur operasi selama 25 hari daya penuh dan pada setiap akhir siklus akan dilakukan penggantian 7 elemen bakar yang memiliki fraksi bakar sekitar 56%. Berdasarkan raneangan tersebut maka di masa yang akan datang reaktor memerlukan banyak elemen bakarfkendali. Elemen bakar pengganti akan menggunakan produksi IPBERR/PEBN. Sejauh ini fasilitas yang tersedia di IPBERR dapat menghasilkan elemen bakar jenis oksida (V-308-AI)dan jenis silisida
(V3Si2-Al).Elemen bakar tersebut diharapkan secara bertahap akan diganti dengan elemen bakar silisida. Penggantian tersebut dikarenakan V3Si2merupakan elemen bakar terdispersi dengan densitas uranium tinggi (hingga 4,8 gr Viem3), memiliki volume serbuk elemen bakar yang lebih keeil dibandingkan dengan U-308, sehingga mudah elemen untuk bakar memproduksi V3Sig dengan densitas 2,96 gr Viem seperti densitas elemen bakar yang saat ini digunakan di RSG GAS. Konfigurasi teras setimbang dieapai seeara bertahap dan setiap tahap disebut periode teras transisi. Hingga medio Maret 1990, reaktor telah mencapai teras transisi ke empat dengan daya maksimum sebesar 22,13 ·MW. Dalam rangka kualifikasi produksi serta menunjang litbang elemen bakar di PEBN, maka dilakukan uji iradiasi elemen bakar silisida hasil produksi IPBERR/PEBN di teras ke empat RSG GAS. Pengujian dilakukan dengan eara mengganti-
133
Proceedings Seminar Reakto,. Nuk/i,. da/arn Pene/itian Sains dan Tekrwlogi Menuju Era 1InggalIJanda.~
kan satu elemen bakar oksida di posisi teras D-3 dengan elemen bakar silisida. Penggantian satu elemen bakar oksida dengan elemen bakar silisida di teras reaktor akan mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap distribusi daya,distribusi fluks neb'on serta reaktivitas elemen bakar di teras reaktor tersebut. Untuk menjamin keamanan operasi reaktor, maka sebelum penggantian elemen bakar tersebut dilakukan analisis terlebih dahulu. Analisis dilakukan dari sudut netronik dan termohidraulik. Dalam makalah ini khusus dibahas analisis dari sudut netronik.
Bnndung,
PPTN - BATAN
g-1
- Dg [) ~ + T.g ~
=: (")J!
I.Intl.lk C
C
+ ~ + BZ 2])1! A R
(2)
T.g = ~
dan 0-1 '"
=: ~
g T.
~
(3)
(pC
r
adapun setiap simbol pada persamaan-persamaan di atas adalah sebagai berikut: D = konstanta difusi, ~A = tampang lintang makroskopik, ~R = tampang lintang removal, B~ = keluk transversal, 1..2= fraksi netron fisi, yaitl.l perbandingan netron fisi untuk setiap kelompok energi g terhadap netron fisi total, ",8
secara matematis sebagai berikut: J
g
=:
1,
~r
A = harga pribadi, '" = sumber fisi, T. tampang lintang makroskopik untuk produksi netron, cp = fluks netron. Persamaan di atas digunakan untuk susunan teras seperti terlihat dalam koordinat bidang sebagai berikut;
PD (x,y,z) = PD xy(x,y)* PDz (z) 2. Perubahan distribusi daya arah aksial (PDz (z» hanya bergantung pada pemasukan/penarikan batang kendali. Perubahan tersebut tidak diperhitungkan pada masalah ini. 3. Penggantian elemen bakar hanya berpengaruh pada perubahan distribusi rapat daya arah bidang xy(PDxy(x,y». Dari asumsi di atas, maka distribusi daya bidang xy (PDx/x,y» dihitung untuk seluruh teras reaktor. Perhitungan dilakukan pada kondisi reaktor kritis yaitu dengan memecahkan persamaan difusi netron dengan kondisi seluruh batang kendali posisi teratas. Perhitl.lngan tersebut dilakukan menggl.lnakan program IAFUEL. Metode perh;tungan
(1)
~-1
g=l, 2, ..., g-l
TEORI SINGKAT
Pad a teras reaktor terjadi reaksi fisi dengan demikian terjadi suatu distribusi fluks netron dan daya reaktor. Daya reaktor teredistribusi pada setiap elemen bakar. Distriusi terjadi dalam dimensi ruang tiga dimensi. Untuk melakukan perhitungan dengan kondisi tiga dimensi sangat rumit dan memerlukan waktu yang lama. Agar masalah dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat tetapi tetap dapat mewakili kondisi tiga dimensi, maka dibuat beberapa asumsi. Asumsi yang diambil adalah sebagai berikut: 1. Distribusi rapat daya dalam 3 dimensi PD (x,y,z) di teras reaktor ditentukan sebagai berikut;
II..) + ~ R
g-O
ASUlnsi perhitungan
8 - 10 Ohtobe,.1991
1 Z '0' ,H-y I -
-
Y
j
-_.- 4 -
-~.~---
__
2
I
4!~-I
4
3 2
4
o
program IAFUEL
1
I
.
~__
Ro
Program IAFUEL adalah suatl.l program menyelesaikan persamaan difl.lsineh'on dalam geometri dua dimensi pada empat kelompok energi netron. Persamaan difusi yang diselesaikan adalah sebagai berikut (2):
Gambar 1. Koordinat bidang untuk program IAFUEL
134
-- • 0.
x
Proceedings Seminar Reaktor Nuklir dalam Pel£elitian Sains (lan Thkrwlogi Menuju Era Tinggal Landas
Dari gambar di atas dinyatakan bahwa seHap daerah yang ditunjukkan oleh nomorHornor mempunyai material sendiri, sebagai c:ontoh yaitu material 0,1,2,3,4 berturut-turut ndalah material posisi iradiasi pusat, elemen hakar, elemen kendali, posisi iradiasi dan elemen reflektor. Setiap daerah dengan demikian memiliki data D, ~a'~'" ~fyang berbeda. Persamaan (1) diselesaikan menggunakan met.odenumerik beda hingga. Selain data tersebut di atas diperlukan pula data-data lainnya seperti ukuran teras,jumlah titik tinjauan (mesh point) dan lain-lain. Hasil yang diperoleh antara lain adalah fluks netron di setiap titik tinjauan, maupun di setiap daerah, faktor puncak daya fierta Keffteras. TATAKERJA
Untuk melakukan perhitungan dilakukan langkah-Iangkah sebagai berikut: 1. Siapkan konfigurasi teras ke empat untuk kondisi teras seluruhnya berisi bahan bakar jenis oksida. ~~.Ambil data tampang lintang material untuk seluruh material teras dari pustaka tampang lintang IAFUEL. a. Siapkan masukan program IAFUEL yang terdiri dari geometri teras, lebaI' langkah setiap titik mesh arah sumbu x dan y, keluk geometri dan lain-lain. 4. Jalankan program IAFUEL dan akan diperoleh keluaran berupa fluks netron tiap titik mesh sebagai fungsi kelompok energi netron, distribusi daya, keffdan lain-lain. ii. Ambil tampang lintang makroskopik untuk elemen bakar silisida. H. Gantikan posisi elemen bakar oksida pada posisi teras D3 dengan elemen bakar silisida. 7. Lakukanhalyangsama berturut-turutsesu-' ai dengan butir 2, 3 dan 4. HASILDAN PEMBAHASAN
Dengan 1penggunakan data tampang lintang makroskopik dan konstanta difusi untuk elemen bakar oksida dan silisida seperti terlihat pada Tabel1 (Lampiran), selanjutnya dilakukan
Bandung,
8 -10
Oktober 1991 PPTN - BATAN
perhitungan menggunakan program IAFUEL untuk masing-masing konfigurasi seperti terlihat pada Gambar 1 dan 2 (Lampiran) dan diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Distribusi faktor puncak daya untuk konfigurasi teras ke empat dengan elemen bakar oksida dan silisida dapat dilihat pada GambaI' 3 dan 4 (Lampiran). 2. Distribusi fluks netron termal untuk konfigurasi teras ke empat dengan bahan bakar oksida dan silisida dapat dilihat pada GambaI' 5 dan 6 (Lampiran). Dari hasil di atas terlihat bahwa terdapat perubahan-perubahan harga faktor puncak daya dan fluks netron di teras reaktor. Perubahanperubahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 (Lampiran). Faktor puncak daya didefinisikan sebagai perbandingan antara daya di setiap elemen bakar/kendali dengan daya rata-rata teras reaktor. Daya yang dihasilkan setiap elemen bakar/kendali sebanding dengan panas yang harus diambil oleh sistem pendingin reaktor. Dengan demikian dengan mengetahui perubahan faktor puncak daya di posisi tertentu dapat dihitung besarnya perubahan panas yang teIjadi. Perubahan panas ini merupakan masukanyang penting pada analisis termohidraulik untuk menentukan mampu tidaknya sistem pendingin reaktor mengantisipasi perubahan tersebut. Selain itu juga diperoleh perbedaan besarnya reaktivitas elemen bakar oksida dan silisida. Perbedaan tersebut diperoleh dari selisih harga Keff teras sebelum dan sesudah pergantian elemen bakar. Harga perbedaan reaktivitas tersebut adalah 11 k/k=-0,008%. KESIMPULAN
Dari semua pembahasan terlihat bahwa perbedaan faktor puncak daya, fluks netron serta reaktivitas elemen bakar akibat pergantian elemen bakar oksida dengan silisida sangatlah kecil. Ini berarti bahwa reaktor tetap dapat beroperasi dengan aman dengan adanya bahan bakar silisida, selain itu proses pergantian elemen bakar oksida dengan silisida secara menyeluruh dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan programjangka panjang BATAN.
DAFrAR PUSTAKA
1. Interatom, Input Description of IAFUEL Progam, Bensberg (1986). ~:.Interatom, Concepts and Methods of MUGDI Program, for Neutronics Calculation Regarding Research Reactor, Bensberg (1986). a. Diktat Kuliah Fuel Managemen, Serpong (1986).
135
13andung,
Proceedings Semina.r Rea.ktor Nuklir dolam Penelitian Sains don Tekrwlogi Menuju Era Tinggal Lamlas
8 - 10
Oktober 1991 PPTN - BATAN
DISKUSI
AceSetiadhi : 1. Sekarang baru satu elemen bakar yang dimasukkan. Apakah sudah diformulasikan seandainya diganti sebagian besar atau seluruhnya ? 2. Apakah dari segi teknologi maupun ekonomi elemen bakar jenis ini lebih menguntungkan dari jenis oksida? Sri Kuntjoro: 1. Penekanan masalah pada analisis keselamatan realttor akibat adanya satu elemen bakar silisida. 2. Ya, berdasarkan penelitian para ahli disimpulkan bahwa Uranium Silisida lebih baik dari Uranium Oksida, ditinjau dari sudut teknologi maupun ekonomi. T.Alfa :
Apakah terpikir melakukan perhitungan sel (cell calculation) silisida dengan metode transport? Sri Kuntjoro: Belum terpikirkan tetapi untuk masa yang akan datang metode ini dapat dilakukan. Tegas Sutondo: Tujuan jtarget yang ingin dicapai adalah untuk menggantikan seluruh elemen bakar di dalam teras. Mengapa dalam perhitungan hanya ditinjau untuk satu bundel elemen bakar? Sri Kuntjoro: Target bukan untuk menggantikan seluruh elemen bakar jenis oksida dengan silisida tetapi untuk keselamatan reaktor khususnya akibat adanya 1 elemen bakar silisida. Rikhwan Muchsin: Berapakah harga batas dari p (reaktivitas) dimana harga tersebut sistem dianggap tidak aman dan di bawah harga tersebut sistem masih dianggap aman ? Sri Kuntjoro: Reaktivitas lebih teras untuk setiap siklus ± 3%, sehingga harga tersebut merupakan batas yang tidak boleh dilampaui. !'J.
136
Proceedings Seminar Rea},tor Nu.hlir da/am Pendilian Sains a'an Tehrwlogi Menu}u Era 'lYnggal Lanclas
Ba.ndwtg,
8 - 10 Oktober1991 PPTN - BATAN
LAMPIRAN 1
Tabell.
Perbandingan harga tampang lintang makroskopik bakar oksida dan silisida.
dan konstanta
difusi Grup Fissi Harga tam pang lintang makroskopik Konstanta Removal 110,25156E+00 0,14873E+00 0,14887E+00 0,11249E-01 0,83502E+00 0,46505E-02 0,94062E-01 0,85508E-01 0,13141E-04 0,61547E-01 0,13352E-02 0,69056E-03 0,69006E-03 0,11239E-01 0,21609E+01 0,11490E+01 0,25285E+00 0,88223E-01 0,62742E-03 0,74874E-01 0,62918E-03 0,85569E-01 0,85569E-Ol 0,93930E-01 0,28255E-03 0,87985E-03 0,48638E-03 0,28233E-03 0,13114E-04 0,46467E-02 0,61490E-Ol O,8488E+OO 0,13371E-02 0,75207E-01 0,89483E-03 0,11257E+01 0,88000E-01 0,21362E+Ol O,48704E-03 (atom/barn-cm) Elemen Absorbsi
Catatan: Grup
1 2
3 4
Enel'gi 0,821 MeV <E<10,000 MeV 5,510 KeV<E<0,821 MeV 0,625 eV<E<5,510 KeV E<0,625 eV
137
difusi untuk elemen
Proceedings Seminm' Reahtor Nu/llir da/"'n Pene/itian Sa ins dan Teknologi Mertz/jll Era 1'inggaLLamias
IAMPlRAN
Baltdztng,
8 - 10 Oktober
1991 PPTN - BA1'AN
2
Tabel2. Hasil perhitungan
sebelum clan sesudah pergantian
Keff teras Sesudah netron termallokal neb'on Fluks termal ++ 0,908E+14 0,08 0,109E+14 -0,838E+14 1,055 0,877 1,195 1,123597 -0,38 0,0009 0,11 - Subjek 0,22 1,08 + 0,09 Faktor daya lokal puncak minimum maksimum (n/cm 2-detik) (n/cm2-detik)
0,910E+14 0,108E+14 0,829E+14 1,059 0,876 1,194 1,123701 Pemuatan
138
elemen bakar oksida dengan silisida.
Beda (%) elemen bakar silisida
Bandllng, 8·10 Oktober1991 PPTN· BATAN
Proceedings Seminar Uellklor NlIldir d%m Pene/ilion So ins o'an Teklw/ogi Menllju Em 'lznggllll_ond1l8
LAMPIRAN 3
11-;)0 III?!!
IHATEH
h'ATEH
II~,HFHI HATEH I H,\TEH J)- 21
[1-28
111-27
I
111-22
.
"
111- 2
13,· 26
[j
111- 20
J'.I.-~.t .'
,
,
:::'ti
..
I ns- G51 n -
I \yArEfI
15
HATEH
.. ~n-2;) . '
.
f~3~' hl"-'3 t/ 11-- 1:1
H
In-17
IyA TEfl
0 of"
::': 0 (11 ........... ;.;,
IlrATEI?
..
' ... ';'::.:::.':
... \YATF.I?
(~JIIIin{jff ,12
II·· t (i :;:; :;;h(i, n G USI
11",-(1
"Nil"
GrJ': R 1 - 11
c-2Irn-20IRI-lfil C-1 22,11 ,.z,~,'},~,,?,,~',~3 21,92 ." ~:~I\I:.II."\\li,~~[I~,,III:,~I;,\ 1:,~I;,~q\;,\~ rn--26!,~t-(, I\t-.'~ J:ltI-lU
.. " .. ,); 11 , r. 7
r~~ 6l'
:':.~(), ::::h 0
t
:'~:.' <: .:-: .:,:,:::.
; t':
C-8r.:I·ln~1~
n , 8 ,) ...~.~'. ~f~~,hf~i3;:; ..?~:;::1)-10
t\I,· ..,1
2',c- 75 G
27 ,0
.....
f} :2',' :;::fI I .- 2 2 ~; 2ft
:;::I.,
;l~i~
85
1:12
t;~ . '-
•..8, On it
..
tJ
A\'-7
;:;: RI-2L;IJ-,\r1
,
I fI-J'1
RA
,15 21, (j 5::::
;~
'" " ,.,'., ,,""" ,",:25,8:1
~I-25!;~I\\,-!)
In-:12
RI-23::n-:l:l 20,131\;';
?;..;
.
llyn"
20, U•..... ~.~~~:;:;
;~~n"-12 C-6'):lfn~Tr:>~SHJ7
..~~1-1~11~'~~~~~f-~~J -n;~21jMSi\'1
n-18 ~R[-13
IIYRA
22,31
~IG,OI
25,22
27,07
28,80
20,13:,'.'
13-11
C-7IAI.-l NS :'.'.- ".,7,~g 11,92 nS-51;RI-2AIRI-Z7 , ., . .......
B- ~ 7
IIY[{!\
'J I?1r. 307 r; ., ',' B- (j R o0, I - 31/ ',A •. ~~.~ .:.J~,::::
fI, ;1 G
-
GambaI' 1. Distribusi fraksi bakar untuk konfigurasi teras ke empat dengan elemen bakar oksida di posisi teras D-3
1~('1.0.rl\l1g:111
B:::
:
,BS:-: Beryllium stopper tanpa !>tlmbat: ,1-\8+::: Bel-yllium sumba t , /I L :: "111m II! 1'"11 9 toppp r" tnnpA. nUlliba t: (' ::: EI~nh .."11 t(('nd~11 , NS ::: SII",bl~I' ncutn)f1 , III :: Elp.men hal(ar FS = Rlelll!'!n bahar SI1181cla , FU:: El~'"\mp" baJt.ar pl'()llulwi PEHN Bpl'ytlll1m
d(,l1gan
139
stopper"
lJlllulllng,
8 - 10 Oktobel'
1991 PPTN - BATAN
LAMPI RAN 4
~.........................
II~"EldIB-23 \~
j
ij-
2!J·1
"ATE"I R-28
18-27
B-2ri
IA-21
iB-·21
IH/nER
IBS-!HiIS-15
I Ii 1\ 'n:,d;\II~'~J~'/,;\" TI~JlIli~~~I·{
t\ '(' Ell
T
I
IR-22
Ii n~R
H-25
1\
B·-t G ::·:111~:3} ~;:; 6
HATF.H
I [Hi
BS ~50:'lll-t1
f:
II
.......•.••
,,-,
.
"
18~30·'
Proceedings Seminar Renklol' Nllldil' datum Penetilio!l fjains dnn Teknologi Menuju Bra nngga[ Landas
rNRA
:':11,G7 . .
HA
f.
:·::ltl~j"1 t. ~~.".~}~ 2 (:-5 I ,7 G
l':;::: RI- 22
:,XC~
HYRA
::::25 185 :'~'
~-tB :"1-13 ~I~ ~. v, 01
HYRA
A 1,-1
B~ I 0
.................. J
:
HynA
11- t 1
BS-5~~RI-28IRI-27 NS ::':. 7 ' B 9 11 I !J2
., ••••
J - 31/ R 6,52;:;: J - 30'·: n - (j It 8,4-3 0"
••••.••••••••••••
,.
Ifi9T~~~'"b, ~; h;~ ~;W{Fi1@(5ftj B~ 3 IB~ 2 I B-
0
:
::.:c:
9
:-:
:',::,:,:.:::,:
.:: .:.: .:.: ::.:,.:;.:;.::.,.::.::,:,:;;.,::., ::.:':'.:::.:.::.::'.:.':.'::'::.: ...........•.•......
fl·f':::·::::::·::::::W·:::·::::::
Ii
4-
3
,.,.. ,
,
2
:.,.: J ..:':: ..,,:.~
I
"~~$:;;KP;:~\~.t:.;~\,;~:'~;'~;:;~:';I;,,;I\,~~~f-~~·~iY:~:';~;~U·.,:Lql:~~;~th:~~:~lt~W'::~~i'·
.. ",,~,~).'l,t.tlt'''.'~f ,t''''h L (i
I
Iu II
I ~,ILL
t L'; ~ .. 'I: :,~,;II~" ;K,~fi!~ilff;'''I'"'I'' . III :<:1\ L:J.:~U't~.' I.' 1I LI· _\;,, !;I";;I';' :'iit11f; ·l' , .;;1"1 .11t.1 •. '·l ;11f,:'P; :.i~.:,~n 'LI ,. .. ;,'. ,.11'''T': ,J/I;,"'.I , .• ~',~ I1I':"" ,'I';I,,,;;r li.It';:'~"~:"'r·m: ,'.I¥ ;;,~:"",;~;:,,~:,li:;1":''':11~:;' "l',-, ," "r·~"··''':.'h:''II··,'T'::'~·,'r1:·i'' ' ',L: '~.:-!'·'fi··'"·'~··~· ~~I;'I~;'II;; " j "LI T,: !,' r
.
Gambar 2. Distribusi fraksi bakar untuk konfigurasi teras ke empat dengan elemen balmr silisida di posisi teras D-3
Rel.f'fl\ngllll
:
f) '" Beryllium dcngan
,BS
9umbat
C:: E.1emen fS :: Elemen
= Bet'yllllllll , I\L ~ Aluminium
kf'IHilill bolen.'
INS:: Sllisldn
st_opper
tllnp!:\
Gt.opper
Sumbet· neutron, t FlI :: Elemen
140
tnnpn
gUlI1bf.\t. Bumbat
,B8+::
BcryJl\um
HI :: Elemf:'n baker unklH' pror1u1<sl PEBN
f'tnppel'
Proceedings Seminar Reaktor Nuktir datam Penetilian So ins drm Tekrwlogi Menuju Era 'Hnggal Lonr/as
IAMPIRAN
Bandung,
8 - 10 Oktober
1991 PPTN - BATAN
5
R
n - 30
I /1-·2!J IiiA T Ell ~
1,~'~~'~~f';\I'~'~'~ld:I~~~:~;~I,~~";-'~I;f'I~ f ;~~-;;,~
0-28
1/1-27
IB--22
1
10-,21
[\-26
1/1-2!i
11-\-20
:{itf~:j~:'WriJM:D-t:JIn-35
I
J
10
23
113--21
IBS·-55IB-15
IhrATER ••
H
?0
::.~:' ''::.: .:!: .:.::.::.::.~.:.:
::=:
03 fI ~
0
:
q ~ .. ~
0 , R0 4 1, () 21 AL-·1 ~.' n··1 (j ;::: :>hlLJf/:hlLJfl:
14:~:~ :
}:~
.:.: .:.:
I.. ... ..
E
~:::-rtl~j91 r::;.~.,~~?-: 0, ('-5 OnG
.. ..:: ..';.;.;: . .
.:!: :.'
'.: ',::'
..... ..... ~.~,,_ '
',: :~:
h •••
......
•· •••••••••••••• _••• m •••
Il t - 2 ~t':::B--;l:l
n..~?:~ 1,::; rn - 2 t:::: A-
.
0,980:::: " ..... ,,'. ......
3(1
.
'.
:;XC~:~::::::RJ-22
Hyni\
I .f (), 0-18 ~:::RJ-13 C I :::;0.B91 U
••••••
1 C-8 , 11 0 ::I':H}::j:~'I:hT~:~5\ 0, 9 (1~ 0, 92 (i.::~ )~ fJ-·10
:..0 9 I 8 ::::'
:.; .;.:
H"
J'NRt\ h'ATEn Ht\
'~~. .,.•......... ........:.: .:.: .:.:
AS ~ fJ n" R I - 11
(i'
B-32 U':'31 M.8-178 IHATER 18-19
1 C-(i •037 il:hT±TF: 1, 059.:::BS~
8 7 (j
57
. HI-24:f6'~'j6·'::::f B- 37 0,9942 . ,. ~:~: ,,".' .
HYRt\
In-30':::1I-6 .'
HYRt\
................. :::::;:;:::::
..
:::-:::::.:
'
B
[)s:!i{;:;nl-28IRf-~71 N ,) i:: H.' ?~).~ ,~_.J~.~."J:OI
9
C--7 , 1 9 4 'AL-1
11-1-
II
IRI-3'1 B-2 ...........
-
IB-1
--
-.. -- -..•. ..•.,..
......•..
Gambar 3. Distribusi faktor puncak day a untuk konfigurasi teras ke empat dengan elemen bakar oksida di posisi teras D-3
Kel.e!'l\llgnll 0=
Beryllium
: ,tiS
= Hl'l'ylllllrn
StOPP0('
tl1t1pa
sumbllt
,BS+
dpl1gnll f1l1rnbat , "t. = 1\111mlnlllrn !ltllppf'1' tnnpa RllhlbRt tIS = Rllmhp!' lie 11tron , It I ::: EJ emen C = F,1 PhII'n )(f'ndl:l Ii, 1'8::: Elenten hllkar 81JIsida , FU::: Elemen halo\r prodlll(sl
141
=
BeryllIum
bol(8'" PEBN
atopper
Proceedings Seminar Rea/do,. Nu/di,. dulam /'ellelilillll -"uills dm~ Teklwwgi Menuju Era 1Yllgglll Lumlas
Bwulllllg.
8 - 10 Oktobe,.199.l PPTN - DATAll
LAMPlRAN 6
1~i\TF'1 1{J\n:R h'Anm 1\
B~ 30
IB
I"ATE" III
I",n ,,,1
2"
B~2R 10-27IB-22'
IB-25I'
B-2G
B.
J
~.
IB~M
IBS-ror.
~:.; I, 02 1 1\ ~~·_/I ...0 , no. .1(I h(L:~r:: G ::>lrF~ . .. "
B-
n
I"A'fEU
I AL~"
I.
;.,'0 , 9 J (1 0, 9 1.J;:;: .::ni-:~ct·fi·1·~j~·;·;B-1:~ I'B-<\!i
B--20
U~HiR)r!t-14
'''~23
19-21
I
1~~TE.n(
IBB-"AT"" -17 1!i
ATlm
,1'1'1011111
I Ptl£1t\
IB--19
:'\~Tdil~ii53:
I C-lJ , 11 () O,!l6 ",~ 0 I !J 2 6:;;:9~40· . .
"
RI-20 HI-IG C-I RI·-23·;::B-:B :::0 , 91 9 (),!)!j II I, 0 fi 0 I, 0 fi 1 I, ()2 7 O,!J 3 J::::
....•....••
Co?
I'·,'yr •.··.···,.:l"":"';'r'TI
y.
f::j ~l;
ri C - [i (J.~ ~:"J.,'.'. 0,08.1 <) '1 n r;
A"L"2',",
:'1'.,1
R/\
:.;.
R I - 2 r.J:;I~i~~~Jhh::II:.hkt~'~f'~:I~:~~·I_ ·I~ R J .. 2(: ~-:~ 0, 99 I',~ ;~.'O~
)"1
RI-~22 R 1~2ft,.~
1"11
r,
r; 0
IRH
AI.-·7
2
0
li
,.I~':;:: :. (J
I
a-:H
n i'::
c- 6
ri'i(" -f: 9S I
\\!\i~1~IW-'4'~'~; ~ ; :993;::; ::;'[;;[;:;:,9 I, 009B 0,
&
11
HY"A
_ 3/
I HYI!A
B-ll
HynA
B. I R [:;:;: :;.;0 , n 9 I 0 0,;.~; 97 "1I 1 ,or, r; 1, 122
Gambar 4. Distribusi faktor puncak daya untuk konfigurasi teras ke empat dengan elemen bakar silisida di posisi teras 0-3
B .. Beryl\ illl', 9urnhat uet1gan C Fn
Etcmen
=: =:
EIf"'ntal1
I:h,r.vl I
,811 -
, ilL
kendal
h"I;nr
illl11
IIlurnlnilllll
s~(Jt='per
tanpa
GUOIbat
,I:JSi- :: Beryll
t:nl1plt !':llrnlin\ i , NS :: S"mbet· neut"ol1 , hI ::: Eleomr.:!l1 f1\ J hdda , I'll ::: E!emt>1I bolenI' p,"oduksi =:
9tc.Jpper
142
bl)knr PE.8N
ium
r,tc.>pper
Proceedings Seminar Rea/do,. Nu/dir da/nl/t !>i'ne/ilion Soi"" £Ian 1'eklwlogi Menujll E,.a '/Yngga//,mu/o"
!Jandnng,
8 - 10
Oktober 1991 PPTN - BATAN
LAMPIRAN 7
IiATF.H
I mI,;
K
a.JH
B-16
~Tlm
Ii ,I
..........
11i~;·,·:;!iIi ATim
111A"If
I H AT Elf
B-26 R-20 "·21
I"
B-2fi
IB-20
22
I ..
1".-.21 •.•1.0-23 I B- 24
:-::wr~~~"::WFJt::::O-'J3In-;J5 ,',:0 n 1 r; 0 784::::
'. '.: .:: .:.; .;.: ':::::.,.
'.......•
)
:>~f~jTlhTiJ~l/'''-1 ::.;0 I BR9 0 I 9!) J J I 7 20
....•......
J,
C-8 019
::j: .'.: ':.:.: .;.';.;
IBS-551 IS-If!
B-! 5 IB-17
IHATER IHATEn
.!:'.': :."':''; ';~:.. ,.,
:lWfilif/hTi5j/:B-'40 0, 91!} 0, ~4(j;( RI-23':':B-3:1 O
1"1.-0 IHATEH' 0 , (17B I A--J2
PNHi\
nr;r.c··:·
,;1:)\\;
RI -
zd:
11-
J (j I B--:\.1
1 • O:l ?::::: .......:: .... ,'. . ,
HvnA
C-6l~l~H:::; 1,.~.:: :1: 2:~? :l.~i:i;"3 l!i 7 fH -24:Yh~JW;:;i J1-:n H¥HA I,Ol~(::
........ ;~:I.....•,..
0-11
I HYllJ\
13- 2
B-1
Gambar 5. Distribusi Ouks neutron tennal untuk konfigurasi teras ke empat dengan elemen bakar oksida di posisi teras 0-3 (x E+ 14 n/cm:<-detik).
B = BeryllJum ,5S ~ BeryllIum ntopJ;!er ttlMpa I:1I1mOal; ,BS-I- '" Beryllium dellp'IH1. !3umba t , M. '" "lund III lint stopper tanpa sumba t C '" [I emeM l\end".' I I NS :::: Sumber neut.rOM , R I :::: E 1 emen haluJ r FS ::: Elclllf"ti bakar nllislr.la • fll ::: E.1('m('11 bl1.knt' protllllwi PEBN
143
st.oppt'r
Proceedings Seminar ]leaktor Nllldir dolom I'enelitinn Soios dun Teklwwgi MelLl/jll Era Tinl[fJol '-mula"
8 - 10 Ohtobei"
/Jwulllng,
1991
PP7'N - HATM
IAMPIRAN 8
...... ................. . .............. .... ." ...... ,..•...... ,:r :.:•........................ ................. "' 8-·29 11'1\11.;/1 \yl\rEH B·-22 B-27 (1BS-!j(j H 1\ 2 ~~ B--!!; Ell B-21 HArEH 1'''TEIl Wl\lEIl h'ATEI1
I~,nnm 0-24 -
~
-
.. ......................_ ,...................... ~.............•.....................
_._,' '...... M •••••••••••••••••
B-JO
t······ ..·.
..... ..... . .. " B-26
II
18-25
IB-20
.
..
"
-,
............
.
.
-
trii~~~~h1~~g~B-13 IB-J5
18-,19
IB-17
IWATER
?O,RI50,7S{:: •••••••
:
::
::.:
:::'
•••
':
.':'
.'.: .'.::.:::::
••••••••••••••
••
B:HGB·.'IH-14 C-2 F 0 , RR2 0, 995 {J . I.'.'.'B.'.':,' 16 •... ;':,
I
- •••
RI-20
m
••••
' "::."
•.'
:.:
::: .':'
C-4
IH--1G
'I
.1 ..... ',' ':: .:1 ..............•.....
,,'
RI-23:.:n-33
13-32
:::: 1, 1G ,I 2 1, '~rr 04 DO,.~ 5':::B.-4 0 !.•..• ~:~.~ r~:m1~; ~0I ..I~o~~I'~~ ~'~1~;~ ~~'6 ~B 1<~TEI'
;;!:Wr~:jl' 'C-5
,
t·:
....
I;" .. II
J
r' r'lj"
I"
{j.,
!J!i
.
;.:.
~l~·=;·~~fA'~~1\~!;~':.IX~:~1~~!i'Fi·=·1·~ R1-21:::~B-36
r~}.~}.~.1 " 0, !JOG 1, 0901~2' 'i :lAJ 2,41 J :\~1,1 GEl 1,03(-\( .... : ..... ::;:X61:;: .:.:n 1-22R' 1"~2"5'i~ ~,:~G."". ··~·~·,~·1·,~~·i·=· ····~~:·6:j:'ii: :::;'i o I 1 , [)0 4,:::0 , 93 G 1, 0 8 !J~r~ 2,'.,,~ •(.i ~ ,,? ,! 4 ~:~~ 1 I 181 1 I 04 E
i';
'::l'
1.1
..
)~I~';'!i 71'~-~'~~'"
1~.'.~~~;::
0 11 2 2 7 I, 03 R I, 0
I
~:\7 . H YHA
B-II JI
II
B-3A~~··
'~1i01j~Ij~, ~;~-,1~1--;1; \\i\n'f" 1 I 11:;:;
~'~J
B ~ I B :::; :' H 13 1 I 00 B I, t 0 I, -IHiA
I
PNnll·.
HYHII
B~-51·'·R At-I ["I/ o.~.~ --311111-30-",B-6 N8 .::n 1-211 , 0.3fl ..1"1-27 (!/ 2tZ::'/ C-'I , I 0 ~11.,n.~~.'" .• (~:~!).I1.:·; B-2
" "
Gambar 6. Distribusi fluks neutron tennal untuk konfigurasi teras ke em pat dengan elemen bakar silisida di posisi teras 0-3 (x E+ 14 n/cm2-detik).
B =
,as::
Beryllium
denglln sumbat C = FS::
1':\E'me" Etcme"
,
R('rylllum s·t-opper totlpa sumbat ,BSt:-: Beryl1ium 1'luminll1n1 stopper· tnnpa sl1l11hfit , NS :: Sum!J('!!· lIeutnHl , III = Elemml hAhHr Slllsldll , FU = Elemel! bnllnr !H·od\ll,si PEBN
flL::
I<endall
bRlou"
144
otoPPE'I-
"