Jurnal Genta Mulia, Volume VIII No. 1, Januari 2017
ISSN: 2301-6671
ANALISIS MINAT BELAJAR PENJAS TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA PUTERA SMA NEGERI 1 LAMURU KABUPATEN BONE Andi Ogo Darminto Universitas Islam “45” Bekasi, Jl. Cut Meutia No.83 Bekasi 17113, E-mail:
[email protected]
Abstrak: Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui: “Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar penjas terhadap kemampuan bermain sepakbola pada siswa Putera SMA Negeri 1 Lamuru Kabupaten Bone”. Permasalahan penelitian adalah “Faktor-faktor apa yang mempengaruhi minat belajar penjas terhadap kemampuan bermain sepakbola pada siswa SMA Negeri 1 Lamuru Kabupaten Bone?” Populasi penelitian ini adalah semua siswa Putera SMA Negeri 1 Lamuru Kabupaten Bone. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, yaitu mengambil sampel secara acak melalui teknik undian, yang berjumlah 40 siswa putra SMA Negeri 1 Lamuru Kabupaten Bone sebagai sampel penelitian. Variabel penelitian ini minat belajar penjas dan kemampuan bermain sepakbola. Metode pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner, tes pengukuran dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif persentase dan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat belajar penjas siswa Putera SMA Negeri 1 Lamuru Kabupaten Bone, berdasarkan indikator tertarik sebesar 62,5% responden yang memiliki minat belajar penjas dalam kategori tinggi, indikator perhatian sebesar 70% dalam kategori tinggi, dan indicator kebutuhan sebesar 62,5% dalam kategori tinggi. Yang melatarbelakangi siswa berminat dalam mengikuti pelajaran pendidikan jasmani adalah keinginan untuk bisa berprestasi dan dimilikinya kebugaran jasmani serta menjadi yang terbaik dalam pelajaran pendidikan jasmani. Kata-kata kunci: analisis, minat belajar penjas, kemampuan bermain sepakbola.
PENDAHULUAN Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
terlibat langsung dalam aneka pengalaman
Kesehatan pada dasarnya merupakan bagian
belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan
integral
secara
olahraga yang dilakukan secara sistematis.
keseluruhan, bertujuan untuk mengembang-
Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan
kan aspek kesehatan, kebugaran jasmani,
untuk membina, sekaligus membentuk gaya
keterampilan
hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.
dari
sistem
berfikir
pendidikan
kritis,
stabilitas
emosional, keterampilan sosial, penalaran dan
Pendidikan
jasmani,
olahraga,
dan
tindakan moral melalui aktivitas jasmani,
kesehatan merupakan media untuk mendorong
olahraga, dan kesehatan.
pertumbuhan fisik, perkembangan psikis,
Di dalam intensifikasi penyelenggaraan
keterampilan
motorik,
pengetahuan
dan
pendidikan sebagai suatu proses pembinaan
penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-
manusia yang berlangsung seumur hidup,
mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial),
peranan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
serta pembiasaan pola hidup sehat yang
kesehatan
bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan
adalah
sangat
penting,
yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Analisis Minat Belajar Penjas
1
Jurnal Genta Mulia, Volume VIII No. 1, Januari 2017
ISSN: 2301-6671
Dengan Pendidikan Jasmani, Olahraga,
masing regu. Terdiri dari sebelas pemain.
dan Kesehatan, siswa akan memperoleh
Tujuan permainan ini dimainkan adalah
berbagai
kaitannya
untuk memasukkan bola kedalam gawang
dengan kesan pribadi yang menyenangkan
lawan sebanyak-banyaknya dan berusaha
serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif,
mempertahankan
terampil,
memiliki
jasmani,
serangan lawan. Adapun karakteristik yang
kebiasaan
hidup
memiliki
menjadi ciri khas permainan ini adalah
ungkapan yang erat
kebugaran sehat
dan
bola
gawang
dengan
sendiri
pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak
memainkan
manusia. Disamping itu ada beberapa tujuan
seluruh anggota tubuh kecuali lengan.
dari
menggunakan
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
Menciptakan kegiatan belajar mengajar
yang ingin dicapai dalam pembelajaran
yang mampu mengembangkan aktifitas dan
pendidikan jasmani , olahraga dan kesehatan
hasil belajar yang maksimal merupakan
di
pada
sebagian tugas pendidik. Tetapi salah satu
pengembangan pribadi manusia secara utuh,
faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya
baik manusia sebagai makhluk individu,
mutu pendidikan siswa adalah minat belajar
makhluk sosial dan makhluk religius.
siswa. Minat belajar merupakan masalah anak
sekolah
yang
Pendidikan
harus
mengacu
pada
dasarnya
didik yang diterima baik di seklah maupun
melalui
aktifitas
dirumah minat juga merupakan keadaan
jasmani, fisik, permainan dan olahraga terpilih
psikologis yang dapat mempengaruhi proses
yang
mencapai
belajar dan hasil belajar siswa. Apabila
perkembangan individu secara menyeluruh.
seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh
Salah satunya adalah permainan sepakbola.
minat, maka diharapkan akan lebih baik.
Sepakbola merupakan salah satu cabang
Sebaliknya
bila
olahraga yang paling banyak digemari oleh
diharapkan
akan
sebagian besar manusia yang ada dibumi ini.
mempelajari hal tersebut.
merupakan
jasmani
pendidikan
dijadikan
media
untuk
Demikian juga di Indonesia bahkan mendapat simpati
dihati
berminat
berhasil
baik
jangan dalam
Salah satu prinsip dasar melaksanakan
Sepakbola
pendidikan adalah peserta didik secara aktif
digemari oleh semua lapisan masyarakat baik
mengambil bagian dalam kegiatan pendidikan
dari
dan
yang dilaksanakan untuk dapat terlaksananya
internasional, dari usia anak-anak, dewasa
suatu kegiatan harus ada dorongan untuk
hingga orangtua, mereka senang memainkan
melaksanakan kegiatan itu. Dengan kata lain
sendiri atau sebagai penonton.
untuk dapat melaksanakan suatu kegiatan
tingkat
masyarakat.
tidak
daerah,
nasional,
Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan menggunakan
permainan bola
beregu
sepak.
harus ada minat terlebih dahulu didalam diri
yang
seseorang. Disamping itu minat siswa sangat
Sepakbola
diperlukan untuk menunjang jalannya proses
dimainkan dilapangan rumput oleh dua regu
belajar
yang saling berhadapan dengan masing-
Berdasarkan studi pendahuluan, ternyata tidak
Analisis Minat Belajar Penjas
mengajar
pendidikan
jasmani.
2
Jurnal Genta Mulia, Volume VIII No. 1, Januari 2017
ISSN: 2301-6671
semua siswa putera SMA Negeri 1 Lamuru di
terutama berkenaan dengan minat belajar
Kabupaten Bone aktif dalam mengikuti
penjas
pelajaran
sepakbola pada pelajaran penjas.
pendidikan
jasmani
mereka
terhadap
kemampuan
bermain
cenderung malas-malasan, ada yang kurang serius dalam mengikuti pelajaran pendidikan
METODE
jasmani, bahkan ada diantaranya dengan
Metode penelitian adalah suatu ilmu
berbagai dali berusaha untuk tidak mengikuti
yang
pelajaran pendidikan jasmani.
dilakukan dalam penelitian dengan usaha
Penyebab
kurangnya
tentang
cara
yang
belajar
menemukan, mengembangkan, dan menguji
pendidikan jasmani dapat ditinjau dari proses
suatu kebenaran suatu pengetahuan yang
belajar
menggunakan
pendidikan
jasmani
minat
membicarakan
di
sekolah.
metode
ilmiah
guna
Sejumlah guru memandang hanya dari satu
memperoleh hasil penyidikan ilmiah dan
segi saja yaitu berapa banyak bahan pelajaran
objektif.
yang akan dibahas sedangkan pertanyaan
Desain penelitian sebagai rancangan
yang bersifat psikologis seperti minat belajar
atau gambaran yang dijadikan sebagai acuan
dikesampingkan. Padahal kita tahu bahwa
dalam melakukan suatu penelitian. Penelitian
pelajaran penjas merupakan mata pelajaran
ini adalah jenis penelitian yang bersifat
yang bersifat kongkret serta menyeluruh,
deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui
sehingga
seberapa besar minat belajar penjas terhadap
siswa
perlu
mendapatkan
rangsangan minat agar belajarnya lebih giat. Kenyataannya bahwa dalam proses
kemampuan bermain sepakbola pada siswa SMA Negeri 1 Lamuru Kabupaten Bone.
belajar mengajar minat belajar yang optimal
Dengan
demikian
model
desain
sangat diperlukan oleh anak didik dalam
penelitian yang dignakan secara sederhana
usahanya untuk mencapai hasil belajar yang
dapat dilihat pada gambar di bawah berikut
optimal. Lembaga pendidikan khususnya
ini:
sekolah mempunyai tanggung jawab yang
semacam itu, sehingga perlu adanya penelitian yang
cermat
untuk
mengungkap
fakta
tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar
minat
Y
X
cukup besar dalam mengantisipasi masalah
Gambar 1. Desain Penelitian
Keterangan: X
: Minat belajar penjas
Y
: Kemampuan bermain sepakbola Lokasi
penelitian
Kecamatan
di
belajar penjas terhadap kemampuan bermain
Kelurahan
sepakbola pada siswa putera SMA Negeri 1
Kabupaten Bone yang terletak di Provinsi
Lamuru Kabupaten Bone. Penelitian ini
Sulawesi Selatan. Alasan kenapa dipilihnya
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
Lalebata sebagai lokasi penelitian karena
masukan bagi berbagai pihak yang terkait,
lokasinya strategis, mudah di akses oleh siswa
Analisis Minat Belajar Penjas
Lalebata
dilaksanakan
Lamuru
3
Jurnal Genta Mulia, Volume VIII No. 1, Januari 2017
ISSN: 2301-6671
maupun peneliti. Selain itu Kepala Sekolah
menjadi sampel. Adapun jumlah sampel pada
SMA Negeri 1 Lamuru menyarankan semua
penelitian ini adalah sebesar 40 siswa putera
kegiatan
SMA Negeri 1 Lamuru Kabupaten Bone.
penelitian
dilaksankan
di
kota
kecamatan.
Metode
pengumpulan
data
dari
penelitian ini: 1. Metode angket (kuesioner) metode angket yang digunakan adalah angket langsung, yaitu daftar pertayaan diberikan langsung pada siswa
untuk
diminta
pendapat
tentang
keadaannya sendiri. Dalam hal ini angket yang digunakan adalah tipe angket pilihan. Kriteria pemberi skor pada alternatif jawaban untuk setiap aitem adalah sebagai berikut: a. Skor 5 untuk SS (Sangat Sesuai) b. Skor 4 untuk S (Sesuai) c. Skor 3 untuk KS (Kurang Sesuai) d. Skor 2 untuk TS (Tidak Sesuai) e. Skor 1 untuk STS (sangat Tidak Sesuai) Gambar 2. Peta Kecamatan Lamuru Kabupaten Bone
2. Metode tes dan pengukuran permainan sepakbola a. Tes keterampilan menggiring bola
Populasi
merupakan
keseluruhan
subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putera SMA Negeri 1 Lamuru Kabupaten Bone yang berjumlah 120 siswa.
diperoleh dari tes menggiring bola melewati rintangan dengan jarak yang telah ditentukan. Tujuan: Untuk keterampilan
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini pengambilan
sampel
dilakukan
dengan
Purposive Random Sampling. Adapun teknik random samplingnya (sampel acak) yaitu peneliti mencampur subyek-subyek didalam populasi sehingga semua subyek dianggap sama. Dengan demikian peneliti berhak
mengetahui
tingkat
menggiring bola dalam
permainan sepakbola. Alat dan Perlengkapan: 1) Bola 2) Tiang 3) Formulir tes 4) Kapur 5) Stopwatch 6) Lapangan sepak bola
memberi hak yang sama kepada setiap subyek untuk
memperoleh
kesempatan
Analisis Minat Belajar Penjas
dipilih 4
Jurnal Genta Mulia, Volume VIII No. 1, Januari 2017
ISSN: 2301-6671
Petugas: a)
4.
Papan setinggi 3-5
Pemandu tes sekaligus sebagai pengukur
meter/tempat yang tinggi.
b) Pencatat skor
Pelaksanaan :
Pelaksanaan tes :
a) Mula-mula testee dalam posisi
1.
Testee
berdiri
di
belakang
bola
persiapan, berdiri kedua kaki sejajar
menghadap ke arah yang akan ditempuh
dan dibuka selebar bahu, mata tertuju
dan bola berada dalam penguasaan di
kearah sasaran.
kaki.
b) Setelah teste melakukan persiapan
2. Setelah aba-aba “mulai”, testee segera
atau posisi awal kemudian setelah
menggiring bola dengan arah sebelah kiri
aba-aba peluit, bola dijatuhkan dari
rintangan pertama rintangan berikutnya
ketinggian 3 meter di atas tanah dan
sesuai arah panah sampai melewati garis
testee segera melakukan sundulan
finis.
dengan
3. Pengambilan
waktu
gerakan
menarik
badan
menghenti-kan
kebelakang terlebih dahulu dan sekuat
stopwatchnya apabila testee dan bolanya
dan secepat mungkin mengayunkan
sudah melewati garis finis.
badan
4. Bila salah arah menggiring bola,ia harus memperbaikinya
tanpa
kedepan
sehingga
kepala
menghantam bola tepat pada dahi
menggunakan
dengan sekuat mungkin, dan diikuti
anggota badan di tempat kesalahan terjadi
gerakan lanjutan, tetapi tidak boleh
selama itu pula stopwatch tetap di
melewati batas, setiap tester diberi
jalankan.
kesempatan sebanyak tiga kali dan
5. Bola di giring oleh kaki kanan dan kiri
hasil terjauh yang dipakai.
secara bergantian atau paling tidak salah
Penilaian:
satu kaki pernah menyentuh bola satu kali
Nilai adalah jauhnya sundulan atau jarak
sentuhan.
batas melakukan sundulan dengan
Penilaian :
jauhnya bola sampai menyentuh tanah
Hasil yang dicatat adalah waktu yang
setelah disundul oleh testee, dan diukur
dicapai oleh testee untuk menggiring bola
dengan satuan meter jarak yang terjauh
dari garis start sampai finish dengan
yang dipakai.
ketentuan yang berlaku.
c.
Pengukuran hasil menendang bola ke
b. Tes kemampuan menyundul bola.
gawang pada permainan sepakbola
Tujuan tes ini adalah untuk mengukur jauhnya
dengan Tes Menembak Bola Ke
sundulan menggunakan peralatan sebagai
Sasaran.
berikut:
Tujuan :
1.
Peluit
Untuk
2.
Plaster
menendang bola dengan cepat dan tepat
3.
Meteran
ke arah sasaran gantung.
Analisis Minat Belajar Penjas
mengukur
keterampilan
5
Jurnal Genta Mulia, Volume VIII No. 1, Januari 2017
ISSN: 2301-6671
Alat dan perlengkapan :
maksimal =100, skor minimal = 20, Rentang
1) Bola
skor = 100 - 20 = 80. Banyaknya kelas
2) Stopwatch
interval = 3 (Sangat tinggi, tinggi, cukup).
3) Gawang
Panjang interval = 80/3 = 26,67.
4) Nomor-nomor
Tabel 1. Kriteria Minat Siswa terhadap Kemampuan Bermain Sepak Bola
5) Tali
INTERVAL
KATEGORI
74-80
Sangat tinggi
47-73
Tinggi
20-46
Cukup
Petunjuk pelaksanaan : a) Testee berdiri di belakang bola yang diletakkan pada sebuah titik berjarak 16,5 m di depan gawang/sasaran. b) Tidak ada aba-aba dari tester
Berdasarkan statistik deskriptif, rata-
c) Pada saat testee mulai menendang bola, maka tester memperhatikan laju bola sampai mengenai sasaran. d) Testee
diberi
3
(tiga)
kali
kesempatan
rata
minat
siswa
terhadap
kemampuan
bermain sepak bola mencapai 58,5 dalam interval 47-73 dalam kategori tinggi. Jika ditinjau secara keseluruhan diperoleh bahwa rata-rata persentase minat siswa terhadap
Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila: 1) bola keluar dari sasaran
kemampuan bermain sepak bola sebesar 65% dalam kategori tinggi seperti pada tabel
2) menempatkan bola tidak pada jarak 16,5 m dari sasaran
berikut. Tabel 2. Deskripsi Minat Siswa Terhadap Kemampuan Bermain Sepak Bola
cara menskor: a) jumlah skor shooting bola pada sasaran dalam tiga kali kesempatan b) bila bola hasil tendangan mengenai tali atau garis pemisah skor pada sasaran, maka diambil skor terbesar
Faktor
Persen
Tertarik Perhatian Kebutuhan Rata
Kategori
62,5 Tinggi 70 Tinggi 62,5 Tinggi 65 Tinggi
dari kedua sasaran tersebut. Grafik 1. Minat Siswa Terhadap Kemampuan Bermain Sepakbola
HASIL DAN PEMBAHASAN Series1; perhatian; 70,0%
Untuk mengetahui minat siswa terhadap
kemampuan
bermain
sepakbola
dapat dilihat dari hasil survey menggunakan angket sebanyak 20 item yang terbagi dalam 3 faktor yaitu (1) ketertarikan, (2) perhatian dan (3)
kebutuhan.
Adapun
kriteria
Series1; tertarik; 62,5%
Series1; kebutuha n; 62,5%
Series1; Rata; 65,0%
yang
digunakan untuk menunjukkan minat siswa dapat
dilihat
pada
tabel
Analisis Minat Belajar Penjas
berikut:
skor 6
Jurnal Genta Mulia, Volume VIII No. 1, Januari 2017
Berdasarkan tabel 2 dan grafik 1
ISSN: 2301-6671
keingintahuan yang baik dalam bermain sepak
tersebut di atas menunjukan bahwa secara
bola.
umum siswa mempunyai minat yang baik
2. Faktor Perhatian
dalam
mengikuti
pelajaran
pendidikan
Minat
siswa
terhadap
kemampuan
jasmani. Persentase tertinggi yaitu pada faktor
bermain sepak bola ditinjau dari perhatiannya
perhatian dengan persentase 70%, diikuti
termasuk
faktor ketertarikan 62,5%, dan yang terakhir
mencapai 70%. Diikuti oleh siswa yang
yaitu kebutuhan dengan persentase 62,5%.
memiliki perhatian yang cukup baik sebesar
Berdasarkan
tersebut
17,5% dan terakhir adalah 12,5% dalam
menunjukkan bahwa sepak bola sebagai salah
kategori sangat tinggi. Faktor ini dipengaruhi
satu permainan yang diminati karena siswa
oleh faktor pemahaman dan perangsangan
tertarik, serta mempunyai perhatian dan
siswa.
aktivitas yang baik terhadap permainan
Grafik 3. Deskripsi Perhatian Siswa Terhadap Kemampuan Bermain Sepak Bola Siswa
hasil
penelitian
tersebut.
dalam
Series1; Cukup tinggi; 17,5%; 19%
1. Faktor Ketertarikan Berikut ketertarikan
ini
merupakan
siswa
terhadap
kategori
deskripsi kemampuan
tinggi
Series1; SANGAT TINGGI; 12,5%; 13%
SAN GAT TING GI
bermain sepak bola siswa : Grafik 2. Deskripsi Ketertarikan Siswa Terhadap Kemampuan Bermain Sepak Bola Siswa Series1; SANGAT TINGGI; 12,50%; 13%
Series1; CUKUP TINGGI; 25%; 25%
SANGAT TINGGI TINGGI
Series1; TINGGI; 70,0%; 70%
3. Faktor Kebutuhan Minat
Series1; TINGGI; 62,50%; 63%
CUKUP TINGGI
yaitu
siswa
terhadap
kemampuan
bermain sepak bola ditinjau dari kebutuhan termasuk
dalam
kategori
tinggi
yaitu
mencapai 62,5% yang merupakan faktor yang lebih dominan. Sedangkan 22,5% lainnya Pada faktor ini, rasa ketertarikan siswa dalam kategori tinggi yang merupakan faktor
dalam kategori sangat tinggi dan 15% dalam kategori cukup tinggi.
yang dominan sebesar 62,5%. Berikutnya dalam kategori cukup tinggi sebesar 25% dan terakhir adalah sisanya sebesar 12,5% dalam kategori sangat baik. Hal ini disebabkan oleh siswa
memiliki
rasa
Analisis Minat Belajar Penjas
senang
dan
rasa
7
Jurnal Genta Mulia, Volume VIII No. 1, Januari 2017
Grafik 4. Deskripsi Kebutuhan Siswa Terhadap Kemampuan Bermain Sepak Bola Siswa Series1; CUKUP TINGGI; 15%; 15%
Series1; SANGAT TINGGI; 22,50%; 23%
ISSN: 2301-6671
berkaitan dengan melakukan kemampuan bermain bola kesehatan badan mereka akan meningkat
dan
penenangan
untuk
SANG AT TINGG I
Berdasarkan hasil analisis dari grafik 4 di atas, menunjukkan bahwa minat siswa terhadap kemampuan bermain sepak bola
ada fasilitas di sekolah, mereka akan rutin
tersalurkan dengan adanya fasilitas permainan sepak bola. Dalam latihan mereka menambah jam latihan di luar sekolah agar prestasi
Tabel 3. Korelasi antara Minat siswa terhadap Kemampuan Bermain Sepakbola
memerlukan
Headin g
mengikuti
(ekstrakurikuler),
ekstrakurikuler
mereka
olahraga,
Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N
Pearson Correlati Shootin on Sig. (2g tailed) N
atau prestasi, ada kegiatan olahraga di luar pelajaran
Menggi ring
Hea ding
1
.086
.180
.494( **)
.596
.266
.001
40
40
40
40
.086
1
.074
.433( **)
.651
.005
Pearson Correlati Menggi on Sig. (2ring tailed) N
latihan yang teratur supaya mendapatkan juara
jam
latihan.
baik.
berlatih dengan semangat, hobi mereka akan
mereka
mengakhiri
akan sesuatu, kebutuhan siswa dalam kategori
siswa lebih didasarkan pada fasilitas yaitu jika
meningkat,
memerlukan
Sedangkan jika ditinjau dari segi keinginan
Series1; TINGGI; 62,50%; 63%
mereka
mereka
Minat
dan
Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N
.596
Shoo Mina ting t
40
40
40
40
.180
.074
1
.454( **)
.266
.651
40
40
.003 40
40
.494(** .433( .454( ) **) **)
1
.001
.005
.003
40
40
40
40
dengan mengikuti ekstrakurikuler olahraga maka dapat meningkatkan prestasi mereka. Sedangkan
minat
dari
antara minat siswa terhadap kemampuan
keinginan untuk mengerjakan sesuatu yaitu
bermain sepakbola. Di sini diperoleh nilai
karena
rhitung
mereka
siswa
mengikuti
ditinjau
Tabel di atas menunjukkan korelasi
kemampuan
untuk
masing
–
masing
faktor
bermain bola karena terpaksa, mereka merasa
kemampuan bermain bola pada signifikansi
cukup dengan latihan olahraga yang ada di
0,01 dengan uji dua sisi menggunakan
sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler di
program SPSS berturut-turut
sekolah perlu diadakan terus, Ditinjau dari
0,454. Ini kemudian dikorelasikan dengan
0,494; 0,433;
fisiologi termasuk dalam kategori baik yaitu Analisis Minat Belajar Penjas
8
Jurnal Genta Mulia, Volume VIII No. 1, Januari 2017
ISSN: 2301-6671
nilai rtabel dengan banyaknya sampel 40 pada
terhadap
taraf signifikansi 0,01 diperoleh 0,403.
sebesar 70% dalam kategori tinggi. Ini bisa
Dari hasil analisis data tentang minat siswa
terhadap kemampuan bermain bola
siswa adalah sebagai berikut:
kemampuan
bermain
sepakbola
dilihat dari keinginan mereka menjadi siswa yang
baik
dalam
permainan
sepakbola.
Karena dengan adanya keinginan untuk menjadi seorang siswa yang baik maka
1. Faktor Ketertarikan Berdasarkan
mereka terdorong untuk menyukai permainan
hasil
analisis
faktor
sepakbola dengan adanya perhatian tersebut.
tertarik maka ketertarikan siswa sebesar
Seperti kita ketahui juga kesukaan atau
62,5% dalam kategori tinggi. Hasil mereka
perhatian dan keikutsertaan anak kadang-
didasari atas rasa senang dan keingintahuan
kadang tidak selalu sama walaupun mereka
mereka untuk menguasai teknik-teknik yang
satu
ada dalam kemampuan bermain bola.
memanfatkan teman sekelasnya yang sudah
Untuk kemajuan yang maksimal dan bisa melakukan gerakan dalam bermain bola pada dasarnya didasari atas perasaan senang
kelas,
ada
juga
anak
yang
duluan ikut untuk tempat bertanya tentang permainan sepakbola. Selain
yang mereka miliki terhadap permainan
terhadap
sepakbola, dengan
kesenangan
keikutsertaan mereka
jadi
bukti
lainnya
permainan
minat
sepakbola
mereka
siswa yaitu
memperhatikan
dalam melaksanakan permainan sepakbola
perkembangan permainan sepakbola karena
maka hobi mereka akan tersalurkan, dan
menyadari
adanya motivasi yang besar dari teman-teman
perkembangan permainan sepakbola yang
dalam
sepakbola
mereka tekuni dan siswa perlu informasi yang
sehingga mereka tertarik terhadap permainan
berkaitan dengan olahraga, gaya dan teknik
sepakbola
yang mereka sukai yang berguna bagi mereka
mengikuti
karena
permainan
banyak
teman,
dan
seringnya mereka menonton berita olahraga khususnya permainan sepakbola maka akan
perlunya
memperhatikan
kelak bila terjun kepertandingan. Selanjutnya menurut pengamatan kami
menambah minat mereka terhadap permainan
walaupun
mereka
tidak
terpilih
untuk
sepakbola. Alasan lain mengapa mereka
mewakili
sekolah
tetapi
mereka
tetap
tertarik terhadap permainan sepakbola yaitu
mendukung teman yang bertanding, karena
dengan diberikannya informasi secara terbuka
mereka berfikiran bila tim sekolahnya menang
oleh
ingin
mereka juga merasakan kemenangan tersebut,
memperoleh informasi tentang permainan
dan siswa yang terpilih tentu lebih senang dan
sepakbola jadi mereka menjadi tertarik akan
bangga serta mempunyai beban tersendiri
kemampuan bermain bola.
dibandingkan siswa yang terpilih.
2. Faktor Perhatian
3. Faktor Kebutuhan
guru
mereka
jika
mereka
Berdasarkan kajian teoritik dan hasil
Dari hasil penelitian di atas bahwa
analisis maka wujud dari pehatian siswa
faktor terbesar adalah faktor kebutuhan yaitu
Analisis Minat Belajar Penjas
9
Jurnal Genta Mulia, Volume VIII No. 1, Januari 2017
ISSN: 2301-6671
sebesar 62,5% dalam kategori tinggi. Hal ini
didasari atas kesenangan atau untuk mencapai
disebabkan karena siswa belajar permainan
tujuan tertentu. Artinya alasan kesenangan
sepakbola atas kesadaran sendiri tanpa ada
disebabkan anak dalam mengikuti permainan
paksaan
tetap
sepakbola hanya sekedar untuk menyalurkan
melakukan latihan walaupun guru tidak
hobi dan untuk mencari kesenangan, tetapi
datang dan sarana dan prasarana yang kurang
bila kebutuhan siswa mengerjakan sesuatu
memadai, selain itu mereka membutuhkan
tersebut untuk mencapai tujuan tertentu
kegiatan
guna
artinya mereka bertujuan untuk berprestasi di
mereka,
bidang tersebut. Sebab pada masa mereka saat
walaupun besarnya presentase tidak begitu
ini masih memiliki tenaga yang sangat besar,
mencolok dibandingkan dengan faktor yang
jadi dari pada bermain tanpa aturan dan
lain.
manfaatnya tidak begitu jelas lebih baik
orang
lain
dan
ekstrakurikuler
menyalurkan
bakat
dan
mereka
olahraga hobi
Kebutuhan pokok siswa yang pertama
disalurkan
pada
keiatan
yang
lebih
tahu
mereka
bisa
di
kegiatan
yang
adalah fasilitas, yang dimaksud di sini adalah
bermanfaat,
siapa
dalam belajar permainan sepakbola, tentunya
mendapatkan
prestasi
menuntut fasilitas yang memadai. Fasilitas di
mereka ikuti dengan jalan belajar yang rutin
sini
dan
berupa lapangan olahraga,
alat-alat
olahraga.
bisa menguasai teknik-teknik yang
dibutuhkan pada permainan tersebut. Tetapi
Selain kebutuhan di atas keinginan akan
sayangnya mereka kurang bersedia menambah
sesuatu juga merupakan salah satu kebutuhan
jam latihan sendiri dengan tujuan untuk
yang harus dipenuhi selagi masih dalam batas
mencapai prestasi yang lebih baik karena
toleransi atau kegiatan yang berdampak
sebagai
positif bagi anak, seperti halnya mereka untuk
membutuhkan
selalu berprestasi dalam kegiatan yang mereka
beristirahat dengan cukup.
ikuti, dalam hal ini permainan sepakbola.
seorang
pelajar
waktu
mereka
masih
untuk belajar
dan
Selain analisis dari minat beserta
Seperti kita ketahui anak-anak sesusia mereka
faktor-faktor
egoisme dirinya masih tinggi dan selalu ingin
dilakukan juga uji korelasi sederhana dengan
menang sendiri dan ingin merasa lebih dari
menggunakan uji korelasi bivariat Pearson
teman yang lain. Sebab dengan berprestasi
yang diolah dengan menggunakan program
mereka akan dikatakan hebat oleh orang-
SPSS 14. Tabel 3 di atas menunjukkan
orang di sekitar mereka, selain itu juga ada
korelasi
fikiran jika dengan berprestasi merupakan
kemampuan bermain sepakbola yang meliputi
titik awal bagi mereka untuk menjadi seorang
kemampuan menggiring bola, mengheding
atlet dalam cabang sepakbola.
bola dan shoting. Di sini diperoleh nilai rhitung
antara
yang
minat
mempengaruhinya,
siswa
terhadap
Kebutuhan siswa yang terakhir adalah
untuk masing – masing faktor kemampuan
keingian mereka mengerjakan sesuatu. Bagi
bermain bola tersebut pada signifikansi 0,01
mereka
dengan uji dua sisi menggunakan program
keinginan
mengerjakan
Analisis Minat Belajar Penjas
sesuatu
10
Jurnal Genta Mulia, Volume VIII No. 1, Januari 2017
SPSS berturut-turut
ISSN: 2301-6671
0,494; 0,433; 0,454. Ini
dalam permainan sepakbola. Karena dengan
kemudian dikorelasikan dengan nilai rtabel
adanya keinginan untuk menjadi seorang
dengan banyaknya sampel 40 pada taraf
siswa yang baik maka mereka terdorong untuk
signifikansi 0,01 diperoleh 0,403. Karena
menyukai
ketiga rhitung tersebut lebih besar dari pada
adanya perhatian tersebut, faktor kebutuhan
rtabel,
dinyatakan
yaitu dari hasil penelitian di atas bahwa faktor
berpengaruh kuat secara signifikan terhadap
terbesar adalah faktor kebutuhan yaitu sebesar
ketiga faktor tersebut (menggiring bola,
62,5%
mengheding
Arah
disebabkan karena siswa belajar permainan
hubungannya positif karena harga rhitung yang
sepakbola atas kesadaran sendiri tanpa ada
diperoleh positif artinya semakin tinggi minat
paksaan
siswa terhadap permainan sepakbola maka
melakukan latihan walaupun guru tidak
kemampuan siswa dalam bermain sepakbola
datang dan sarana dan prasarana yang kurang
semakin baik.
memadai, selain itu mereka membutuhkan
maka
minat
bola
siswa
dan
shoting).
dalam
bakat
Hal
mereka
olahraga
dan
hobi
ini
tetap
guna mereka,
walaupun besarnya presentase tidak begitu
analisis data maka dapat disimpulkan faktor-
mencolok dibandingkan dengan faktor yang
faktor yang mempengaruhi minat belajar
lain.
terhadap
penelitian
dan
dengan
dan
penjas
dilakukan
lain
tinggi.
ekstrakurikuler
menyalurkan
SIMPULAN
sepakbola
kategori
orang
kegiatan
Setelah
permainan
kemampuan
bermain
sepakbola siswa putera SMA Negeri 1
DAFTAR RUJUKAN
Lamuru Kabupaten Bone adalah faktor-faktor
Bimo Walgito. (2004). Bimbingan Konseling
ketertarikan,
perhatian,
dan
kebutuhan
berpengaruh terhadap minat belajar penjas siswa
putera
SMA
Negeri
1
Lamuru
di sekolah. Yogyakarta: Andi Offset. Erwin Kustiman. (2004). Bola, Wasit, dan Budaya Hukum. http://www.Pikiran-
Kabupaten Bone. Hal ini ditunjukkan pada
Rakyat.com/cetak/0604/21/euro003.ht
hasil analisis data: faktor tertarik maka
m. (12 Maret 2007).
ketertarikan siswa sebesar 62,5% dalam kategori tinggi. Hasil mereka didasari atas rasa senang dan keingintahuan mereka untuk
Elfi Yuliani Rochmah. (2005). Psikologi Perkembangan. Ponorogo: STAIN. Harsuki
dan
Soewatini
menguasai teknik-teknik yang ada dalam
Perkembangan
kemampuan bermain bola, faktor perhatian
Kajian
pada kajian teoritik dan hasil analisis maka
Rajagrafindo Persada.
wujud
dari
pehatian
siswa
Para
Olah
Elias.
(2003).
Raga
Terkini
Pakar.
Jakarta:
terhadap
Michail Zen-Ruffinen, (2002). Peraturan
kemampuan bermain sepakbola sebesar 70%
Permainan FIFA Sepakbola Sepakbola.
dalam kategori tinggi. Ini bisa dilihat dari
Sekretaris Jenderal FIFA.
keinginan mereka menjadi siswa yang baik Analisis Minat Belajar Penjas
11
Jurnal Genta Mulia, Volume VIII No. 1, Januari 2017
Muhamad
Psikologi
Sucipto. (2000). Olahraga Pilihan Sepakbola.
Pembelajaran dan Pengajaran. Jakarta:
Semarang : Departemen Pendidikan
Mahaputra Adidaya.
dan Kebudayaan.
Nurhasan,
Surya.
(2003).
ISSN: 2301-6671
M.Pd,Drs.
(2001).
Tes
dan
Suharsimi
Arikunto.
(2006).
Prosedur
Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani
Penelitian suatu Pendekatan Praktik.
Prinsip-prinsip
Jakarta: Rineka Cipta.
dan
Penerapannya.
Dirjen Olahraga, Diknas, Jakarta. PSSI. (2002). My Game Is Fair Play. Jakarta : Bank Mandiri. Rusli Lutan. (2001). Mengajar Pendidikan Jasmani Pendekatan Gerak di Sekolah
Wikipedia. (2005). Sepakbola dari Indonesia, Ensiklopedia
Bebas
Berbahasa
Indonesia.http://id.wikipedia.org/wi ki/Sepak_bola#Budaya_sepak_bola (12 Maret 2007).
Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Analisis Minat Belajar Penjas
12