Analisis
Menggali Pemahaman Lebih Dalam Robert Marzano dalam Taksonomi Baru dari Berbagai Tujuan Pendidikannya menawarkan model baru untuk pemikiran berbagai proses yang terlibat dalam pelajaran. Ia mengidentifikasi tiga system: Sistem Diri, Sistem Metakognitif, dan Sistem Kognitif, yang semuanya bekerja dalam koordinasi dengan Sistem
Berbagai Sumber dan Contoh
Pengetahuan. Ia memecah Sistem Kognitif menjadi empat komponen: mendapatkan pengetahuan kembali, pemahaman, analisis, dan penggunaan
Contoh Analisis
pengetahuan.
Berpikir Kritis Argumentasi
Saat pemahaman melibatkan apa yang disebut Piaget sebagai asimilasi,
Pertimbangan Informal
penggabungan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan pelajar yang ada saat
terhadap Berbagai
ini, menganalisis secara parallel konsep penyesuaian diri dimana seseorang
Keyakinan yang Keliru
merubah pemahamannya berdasar pada apa yang telah dipelajari.
Penjelasan Bibliografi: Berpikir Tingkat Tinggi
Marzano mengidentifikasi lima proses kognitif dalam analisis: menyesuaikan, pengklasifikasikan, menganalisis kesalahan, menyamaratakan, dan menentukan. Dengan terlibat dalam proses ini, pelajar dapat menggunakan apa yang mereka pelajari untuk membuat berbagai wawasan baru dan membuat berbagai cara menggunakan apa yang telah mereka pelajari dalam berbagai situasi baru. Penyesuaian melibatkan pengidentifikasian berbagai kesamaan dan perbedaan antara berbagai konsep. Marzano menjelaskan empat langkah yang terlibat dalam penyesuaian: 1. Memilih apa yang akan dianalisa 2. Mengidentifikasi berbagai atribut atau karakteristik untuk dianalisa 3. Menetapkan bagaimana persamaan dan perbedaan mereka 4. Mengkomunikasikan berbagai persamaan dan perbedaan dengan tepat Klasifikasi melibatkan pengaturan berbagai konsep atau ide ke dalam berbagai kategori yang penuh arti. Komponen-komponen dari klasifikasi adalah: 1. Memilih konsep untuk diklasifikasi 2. Mengidentifikasi berbagai atribut dari konsep 3. Memberi nama sebuah kategori superordinat dimana sebuah konsep berlaku dan mengkomunikasikan mengapa konsep itu berlaku dalam kategori tersebut. 4. Mengidentifikasi berbagai kategori subordinate untuk sebuah konsep dan menjelaskan hubungan mereka.
Analisis Kesalahan adalah aspek penting dari apa yang sering disebut pemikiran kritis. Dengan menggunakan proses ini, para siswa menguji rasionalitas pengetahuan. Dari sebuah perspektif, analisis kesalahan dapat dibandingkan kepada pemikiran logis, penilaian berbagai argument, dan identifikasi keyakinan yang keliru dalam pertimbangan. Generalisasi dapat dilalukan baik secara deduktif dan induktif, tetapi ia melibatkan pembuatan berbagai kesimpulan untuk membentuk berbagai prinsip atau aturan yang dapat diuji terhadap berbagai kejadian atau konsep khusus. Membuat Generalisasi yang baik melibatkan empat langkah: 1. Mengarahkan perhatian kepada berbagai pengamatan atau informasi spesifik 2. Menemukan berbagai pola dan hubungan dalam informasi 3. Membuat pernyataan yang menjelaskan berbagai pola dan hubungan 4. Mengumpulkan lebih banyak contoh dan mengujinya untuk melihat jika Generalisasi berlanjut untuk membunyikan kebenaran dan merubahnya jika tidak benar. Spesifikasi adalah imbangan untuk generalisasi. Ini adalah proses dari “menghasilkan berbagai aplikasi baru dari hal-hal yang telah dikenal” (p.44). Langkah-langkah untuk Spesifikasi adalah: 1. Mengidentifikasi konsep yang akan dianalisa 2. Memilih Generalisasi yang diterapkan ke dalam konsep 3. Memastikan bahwa sebuah konsep menyesuaikan berbagai kondisi Generalisasi 4. Menarik berbagai kesimpulan dan membuat perkiraan berdasar pada penerapan Generalisasi Kecakapan yang digunakan dalam analisis sumber-sumber tercetak atau online dibutuhkan jika para siswa berpikir secara kritis tentang informasi yang mereka temukan dan untuk menggunakan informasi itu secara efektif.
Referensi Marzano, R. J. (2000). Designing a new taxonomy of educational objectives. Thousand Oaks, CA: Corwin Press.
Desain Proyek Efektif: Analisis
Berbagai Contoh Analisis Mengajar
Analisis Mengajar untuk Siswa Kelas 1-3 Bekerja dengan teman-teman yang lebih tua, para siswa sekolah dasar menjadi ahli dari delapan spesies beruang. Para siswa terlibat dalam sebuah variasi perbandingan berbagai aktifitas, termasuk mengestimasi kemudian mengukur perbedaan antara dir mereka sendiri dan beruang. Mereka juga membandingkan habitat, ukuran dan kebutuhan dari kedua spesies. Akhirnya, para siswa menggali lebih dalam untuk mempelajari semua yang dapat mereka pelajari tentang seekor beruang, dan kemudian menerapkan pengalaman mereka dengan membuat panduan untuk anak-anak yang mengunjungi kebun binatang setempat. Untuk informasi lebih lanjut tentang unit ini masuklah ke unit Meet the Bears* . Penyesuaian: Siswa membandingkan dua tipe beruang yang berbeda dan mencatat berbagai kesamaan dan perbedaan mereka. Klasifikasi: Siswa mengklasifikasi berbagai buku tentang beruang sebagai fiksi atau non fiksi Analisis Kesalahan: Saat mereka membaca berbagai buku fiksi tentang hewan, para siswa melihat berbagai karakteristik dan kebiasaan yang tidak benar dari beruang sungguhan di alam liar. Generalisasi: Para siswa menulis sebuah pernyataan yang benar tentang semua beruang Spesifikasi: Setelah mempelajari berbagai jenis beruang yang berbeda, para siswa melihat berbagai gambar dari jenis-jenis beruang yang berbeda dan nama jenis beruang apakah mereka.
Analisis Mengajar untuk Siswa kelas 6-8 Dalam simulasi pengungsian ini, para siswa melakukan perjalanan waktu balik dan pengalaman hidup melalui mata pengungsi Eropa di abad 19. Mereka mempelajari factor-faktor yang menarik dan mendorong terjadinya perpindahan, dan menulis “surat” multimedia ke “Negara asal” menjelaskan kesan-kesan mereka terhadap rumah baru mereka di Amerika dan berbagai tantangan dan kesempatan yang ditawarkannya. Ini adalah sebuah bagian dalam sebuah unit pengajaran tentang gelombang pengungsian, dan meliputi juga pandangan pada pengungsi Asia dan turunan Spanyol. Lihat Destination America: Our Hope, Our Future*
untuk informasi lebih lanjut pada unit ini.
Penyesuaian: Para siswa membandingkan Amerika yang mereka tinggali dengan sesuatu yang ditemukan para pengungsi di Abad 19. Klasifikasi: Setelah mempelajari berbagai kelompok orang berbeda yang mengungsi ke amerika, para siswa mengklasifikasikan mereka sesuai alasan-alasannya untuk mengungsi.
Analisa Kesalahan: Para siswa secara kritis membaca berbagai cerita dan artikel yang ditulis balik pada abad para pengungsi, mengidetifikasi berbagai asumsi dan kesimpulan yang salah. Generalisasi: Para siswa menghasilkan berbagai prinsip tentang kebijakan imigrasi saat ini Spesifikasi: Siswa menggunakan berbagai prinsip yang telah mereka hasilkan untuk membuat berbagai rekomendasi mengenai latihan tindakan apa yang harus diambil dalam berbagai isu imigrasi spesifik saat ini.
Analisis Mengajar untuk Siswa Kelas 9-12 Menggunakan artikel Jim Brandenburg “North Woods Journal” dari isu di November 1997 National Geographic sebagai inspirasi, siswa berspekulasi ke dalam alam dan merekam pengalaman mereka dalam berbagai kata dan foto. Mereka mengembangkan sebuah bahasan dimana mereka membandingkan reaksi-reaksi mereka kepada alam dengan berbagai persepsi dan sikap penulis seperti Emerson, Fuller dan Thoreau. Masukan jurnal dan foto-foto berkombinasi dalam sebuah slideshow, dan disajikan sebagai “latar belakang” multimedia untuk presentasi masing-masing siswa. Penyesuaian: Para siswa mengamati sebuah variasi tempat dalam komunitas mereka dan membandingkan apa yang mereka lihat, dengar dan rasakan disana. Klasifikasi: Menggunakan informasi yang terekam dalam jurnal mereka, para siswa membuat kategori data yang telah mereka kumpulkan. Analisis Kesalahan: Sebagai bagian dari kreasi presentasi multimedia mereka, para siswa meninjau pekerjaan satu sama lain dan melihat berbagai kesalahan dalam konsistensi dan pertimbangan. Generalisasi: Para siswa menggunakan tanggal yang sudah dikategorikan dari jurnal mereka untuk mengembangkan berbagai pernyataan tentang kesadaran mereka akan lingkungan sekitar mereka. Spesifikasi: Untuk membuat presentasi multimedianya para siswa mencari berbagai gambar dan bahasa yang nyata unutk mendemonstrasikan berbagai prinsip mereka.
Desain Proyek Efektif: Analisis
Berpikir Kritis
Mencari Kebenaran Saat para pendidik berdiskusi membantu para siswa mengembangkan kecakapan pemikiran mereka, mereka seringkali mengacu pada berpikir kritis sebagai tujuan. Bentuk ini yag digunakan secara berkala dalam lingkaran pendidikan secara umum berarti membentk berbagai opini dengan mencari informasi relevan, penuh pemikiran dan secara obyektif menguji kualitas informasi, dan merubah pikiran kita saat informasi baru yang terpercaya mendatangi perhatian kami. Berpikir kritis adalah bagian penting dalam Negara demokrasi dimana orang-orang memliki kekuatan unutk membuat berbagai keputusan tentang berbagai hukum dan kebijakan dimana mereka hidup dengannya. Menurut (Facione 1998), para pemikir kritis memiliki kualitas tipe “Sherlock Holmes”, meskipun untuk tingkat yang jauh lebih rendah. Mereka selalu bertanya “Mengapa” atau “Bagaimana” dan selalu mencari informasi yang relevan. Sebagai tambahan kemampuan untuk menganalisa dan menguji apa yang mereka temukan, para pemikir kritis juga menunjukkan rasa ingin tahu atas keterbukaan pikiran yang menggerakkan mereka untuk mencari kebenaran dan fleksibilitas untuk merubah pikiran mereka saat dihadapkan dengan berbagai alasan baik untuk melakukannya. Argumen yang paling berpengaruh terhadap mengajarkan berpikir kritis, bagaimanapun, adalah gambaran seperti apa dunia saat orang-orang tidak berpikir secara kritis. Cara yang tidak kritis dari melihat dunia sekitar kita berisi penerimaan yang buta akan iklan, pernyataan-pernyataan politik, buku teks, sumber-sumber tercetak dan berbagai posisi dari organisasi dan institusi (Messina dan Messina 2005). Meskipun berpikir kritis seringkali dipikirkan sebagai negative, sebagai penolakan untuk mempercayai apa yang salah, ia juga mengacu pada penerimaan apa yang benar. Penolakan untuk mempercayai segala hal tidak lebih baik dibandingkan mempercayai segala hal. Berbagai Kecakapan Kognitif Pada tahun 1990, sekelompok ahli pada berpikir kritis meletakkan bersama-sama Laporan Delphi yang menguji konsep berpiki rkritis dan membuat berbagai rekomendasi untuk mengajarkannya. Baca lebih lanjut tentang berbagai kesimpulan mereka dalam Ringkasan Penting*
. (PDF; 20 halaman)
Laporan mengurutkan berbagai kecakapan dan sub kecakapan yang terlibat dalam berpikir kritis berikut:
Pengkategorian
Penguraian hal-hal yang penting
Penjelasan Makna
Analisis
Menguji Berbagai Ide
Mengidentifikasi Berbagai Argumen
Menganalisa Berbagai Argumen
Evaluasi
Menilai berbagai klaim
Menilai berbagai argumen
Kesimpulan
Menanyakan Bukti
Memperkirakan Berbagai Alternatif
Menarik Kesimpulan
Penjelasan
Menyatakan berbagai hasil
Menjelaskan berbagai prosedur
Menunjukkan berbagai argumen
Pengaturan Diri Sendiri
Pengujian Diri Sendiri
Perbaikan Diri Sendiri
Mengajarkan Berpikir Kritis di Kelas 6 Dalam Unit Plan Jangan Kotori Bumi*
, siswa kelas enam melatih kemampuan berpikir kritis mereka untuk
membuat berbagai keputusan lingkungan. Tugas mereka adalah menguji berbagai praktek daur ulang dan pengelolaan sampah sekolah. Setelah menganalisa berbagai metode saat ini, berbagai kelompok mengembangkan sebuah rencana daur ulang baru lengkap dengan analisis biaya dan data-data pendukung, dan menunjukkan berbagai proposal mereka kepada kepala sekolah. Dalam pertunjukan akhir dari tanggung jawab sosial, para siswa pengusaha merubah sampah menjadi uang dimana mereka mengalihkan berbagai materi yang berasal dari sampah dan merubahnya menjadi berbagai produk yang menarik yang mereka jual di pekan bisnis liburan. Untuk menyelesaikan proyek ini dengan sukses, para siswa mengartikan informasi yang mereka dengar dan baca mengenai daur ulang dan pengelolaan sampah. Mereka membuat kategori berbagai metode berbeda dari daur ulang untuk mencari hal-hal yang sesuai dengan situasi tertentu. Mereka juga memutuskan informasi mana yang penting untuk dipertimbangkan, dan mereka mendapat penjelasan unutk berbagai bentuk dan konsep yang tidak mereka pahami. Saat siswa mendengarkan para pembicara dan mencari informasi di sumber-sumber tercetak dan online, mereka menganalisa apa yang telah mereka temukan. Mereka berpikir tentang berbagai argument yang dibuat unutk berbagai jenis daur ualng yang berbeda dan memikirkan berbagai klaim mereka, bukti yang mendukungnya, dan berbagai kesimpulan yang mereka buat. Berdasar pada apa yang mereka lihat dalam berbagai argument, para siswa menguji sumber-sumber mereka, membuat Spesifikasi klaim yang mana yang berasalasan, bukti yang mana yang dapat dipercaya, dan kesimpulan-kesimpulan apa yang logis. Lihat Alat Bantu Menunjukkan Bukti*
sebagai
cara untuk membuat para siswa berpikir tentang menguji berbagai argument dan sudut pandang. Saat siswa menjadi terbiasa dengan isi yang berhubungan dengan daur ulang dan pengelolaan sampah, mereka melatih kecakapan berasumsi mereka dengan mengkombinasikan pengetahuan yang mereka dapat dengan pengalaman pribadi mereka untuk menanyakan bukti yang mereka baca. Mereka juga berpikir secara kreatif dengan meletakkan apa yang
mereka ketahui bersama dan membuat kesimpulan tentang berbagai konsekuensi dari penggunaan berbagai metode tertentu di sekolah mereka. Mereka juga dapat mengembangkan berbagai alternative baru berdasar pada apa yang telah mereka pelajari. Terkahir, para siswa mengkomunikasikan kesimpulan-kesimpulan mereka dalam sebuah presentasi untuk kepala sekolah. Untuk presentasi ini, mereka menjelaskan sumber-sumber informasi mereka dan mengapa mereka membuat keputusan yang telah mereka buat.
Referensi Facione, P. A. (1998). Critical Thinking: What It is and Why it Counts. Santa Clara, CA: OERI. www.insightassessment.com/pdf_files/what&why2006.pdf*
(PDF; 22 halaman)
Facione, P. A. (1990). Critical Thinking: A Statement of Expert Consensus for Purposes of Educational Assessment and Instruction: Executive summary. Millbrae, CA: California Academic Press. www.insightassessment.com/pdf_files/DEXadobe.PDF*
(PDF; 20 halaman)
Messina, J. J. and C. M. Messina. (2005). Overview of critical thinking. Tampa Bay, FL: Coping.org
Desain Proyek Efektif: Analisis
Argumentasi
Pertimbangan Jelas Saat siswa dewasa, mereka dapat mempelajari lebih banyak tipe-tipe argumentasi formal dan terstruktur. Siswa-siswa yang lebih muda dapat mempersiapkan pertimbangan semacam ini dengan berpikir secara berhati-hati tentang berbagai alasan unutk opini-opini mereka. Guru-guru siswa sekolah dasar dapat mendorong anakanak untuk mengidentifikasi berbagai sumber dari opini-opini mereka dan menguji kehandalan sumber tersebut. Saat siswa mencapai sekolah menengah, mereka dapat mulai memahami terminology dan struktur argumentasi formal. Dijelaskan oleh filsuf Stephen Toulmin, berbagai argument persuasive terdiri dari setidaknya tiga komponen: klaim, bukti, dan jaminan. Klaim Sebuah klaim adalah sebuah pernyataan dari sebuah posisi yang anda inginkan untuk mempengaruhi keyakinan orang lain. Berbagai contoh dari klaim adalah:
Abraham Lincoln lebih tertarik menyelamatkan persatuan dibanding dengan membebaskan para budak
Penebangan harus dilarang di semua hutan-hutan dengan pertumbuhan yang sudah tua
Hukum harus melarang pengkloningan manusia
Willy Lowman adalah karakter tragis terbesar dalam literature Amerika di abad 20
Klaim memiliki berbagai nama yang berbeda dala konteks yang berbeda. Mereka jug dapat disebut hipotesis, penolakan, perkiraan, tesis, posisi, proposisi dan premis.
Bukti Juga disebut contoh, fakta, observasi, atau data, bukti berisi berbagai alasan yang harus diyakini seseorang dari klaim anda. Kualitas bukti dapat ditentukan dengan bertanya tentang kecukupan, kehandalan dan ketepatannya.
Adakah bukti yang cukup untuk mendukung klaim?
Apakah bukti berasal dari kekuatan yang tidak bias?
Apakah bukti penuh kebenaran dan dapatkah ia diverifikasi dari berbagai macam sumber?
Bukti dapat berbentuk kuantitatif, angka-angka dan statistic, atau kualitatif, penjelasan dan kejadian. Apakah sebuah bukti beruba angka atau catatan, ia seharusnya mencerminkan analisis sistematik dari sejumlah kasus, bukan statistic yang terpisahkan atau contoh. Jaminan Berbagai jaminan menjawab pertanyaan: “Mengapa bukti ini berarti bahwa seseorang harus menerima klaim saya? Adalah sebuah jaminan. Jmainan dari sebuah argument seringkali diasumsikan dan tertutup dan mungkin bergantung
pada budaya dan pengalaman dari khalayak. Sebagai contoh, jika seseorang berpendapat bahwa penebangan harus dilarang di hutan-hutan dengan usia pertumbuhan yang tua, bukti untuk klaim ini bisa jadi adalah bahwa kita kehilangan ribuan hektar hutan setiap tahun. Jaminan untuk bukti ini adalah bahwa jika pohon-pohon tua bermanfaat dan penebangan dihapuskan sehingga akan banyak pohon tua yang tumbuh, ini seharusnya tidak diijinkan. Pertimbangan yang jelas dan efektif adalah kecakapan penting untuk dikuasai oleh siswa. Alat Bantu Menunjukkan Bukti*
memberi para siswa latihan dalam membentuk dan mempertahankan berbagai argument.
Desain Proyek Efektif: Analisis
Pertimbangan Informal Berbagai Keyakinan yang Keliru
Berbagai Kesalahan dalam Pertimbangan Kualitas bukti yang buruk dan tidak beralasan sering menjamin kearah berbagai kesimpulan yang salah. Berbagai kesalahan dalam pertimbangan seringkali dijelaskan sebagai pertimbangan informal dari berbagai keyakinan yang keliru. Pengetahuan dari kekeliruan keyakinan ini dapat membantu para siswa membentuk berbagai argument yang lebih kuat dan menjadi pemikir yang lebih baik. Generalisasi yang Tergesa-gesa Saat orang-orang membentuk berbagai opini berdasar atas bukti yang terlalu kecil atau contoh yang terlalu sedikit, mereka membuat Generalisasi yang tergesa-gesa. Sebuah contoh dari keyakinan yang keliru ini berupa seseorang yang menyaksikan sebuah cerita pada berita di TV tentang seorang perempuan yang menjiplak pada dinas kesejahteraan sosial dan berasumsi bahwa sebagian besar orang di dinas kesejahteraan sosial adalah penjiplak. Stereotip seringkali menjadi hasil dari Generalisasi yang tergesa-gesa. Sebuah tipe Generalisasi yang tergesa-gesa adalah pemberian perhatian pada keyakinan yang keliru atas kasus-kasus yang terkenal dipercaya untuk mewakili sebagian besar kasus. Kebetulan Tipe kekeliruan ini terjadi saat para individu mendasarkan opini pada pengecualian sebuah aturan. Sebagai contoh, meskipun orang-orang secara umum setuju bahwa membunuh orang lain adalah salah, sebagian besar setuju bahwa terdapat waktu, seperti mislanya pertahanan atas diri anda sendiri atau orang lain, ketika hal itu mungkin dapat diterima. Pertimbangan dengan kebetulan akan mengatakan karena membunuh dalam mempertahankan diri tidak salah, maka membunuh di situasi jenis lain tidak salah. Penyebab Kesalahan Keyakinan yang keliru dalam pertimbangan terjadi saat para siswa berpikir bahwa karena dua kejadian terjadi tepat setelah yang satunya terjadi, yang satu menyebabkan yang lainnya. Kedua kejadian dapat disebabkan oleh kejadian ketiga yang sama atau mereka hanya berupa sebuah kebetulan yang terjadi di waktu yang bersamaan. Banyak peramal datang dari berbagai pertimbangan ini. “Ketika saya mengenakan baju keberuntungan saya, saya selalu mengerjakan test dengan sangat baik.” Analogi yang Salah Membandingkan dua konsep atau ide yang serupa melalui berbagai analogi dapat menjadi sebuah alat yang kuat untuk memahami berbagai konsep yang tidak biasa. Pertimbangan yang salah masuk kedalam permainan, bagaimanapun, saat berbagai perbandingan yang tidak beralasan dibuat. Sebagai contoh, ada banyak kesamaan antara pembuatan pernyataan tentang sesuatu yang kemungkinan salah sehubungan terdapat juga berbagai perbedaan yang signifikan diantara tiga revolusi. Meracuni Mata Air Strategi ini digunakan oleh orang-orang yang sangat loyal pada sudut pandang tertentu dimana mereka mengurangi
berbagai bukti yang bertentangan dengan pandangan mereka. Seorang siswa SMA, sebagai contoh, meneriakan bahwa lakon Shakespeare adalah bodoh dan menolak untuk mengakui bahwa jutaan orang menikmatinya selama berabad-abad. Meminta Pertanyaan Kekeliruan keyakinan ini, yang juga disebut pertimbangan berputar, digunakan saat orang-orang menggunakan sebuah klaim itu sendiri sebagai bukti untuk keabsahan klaim. Sebagai contoh, seorang siswa akan meminta pertanyaan jika dalam menanggapi pertanyaan, “Siapakah presiden Amerika yang paling efektif,” ia menulis, “Lincoln adalah presiden Amerika paling efektif karena ia yang terbaik yang pernah kita miliki.” Siswa lain diminta memberi alasan untuk pilihan buku favorit nya akan berkata, “Ini adalah buku terbaik karena saya menyukainya.” Menghindari Isu Tipe Pertimbangan ini sering digunakan oleh tokoh masyarakat yang tidak mau mendiskusikan topic tertentu untuk beberapa alasan. Alasannya mungkin valid, untuk kasus-kasus tentang kerahasiaan atau keamanan, atau topic yang mungkin memalukan atau negative. Sebagai contoh, seorang walikota mungkin menanggapi pertanyaan tentang korupsi dalam administrasinya dengan menjelaskan bagaimana pengindahan taman-taman kota berkembang.
Berbagai Kesalahan Dalam Pertimbangan Menarik kepada Kewenangan Bukti yang meyakinkan memiliki kemampuan untuk dapat dipercaya, dan bukti macam ini dapat berasal dari pihak berwenang yang dihargai. Meskipun beberapa pihak mungkin tidak setuju dengan berbagai opini dari Asosiasi Kesehatan Amerika atau Asosiasi Pendidikan Nasional, pandangan mereka memiliki kewenangan yang berasal dari sumber yang sarat akan pengetahuan. Beberapa kewenangan, di sisi lain, bisa jadi tidak sesuai untuk argument tertentu atau hanya dinilai oleh kelompok-kelompok tertentu. Menarik kepada pihak yang berwenang dengan urusan keagamaan, sebagai contoh, hanya merupakan argumen yang kuat untuk mereka yang merupakan bagian dari agama. Ketertarikan lain seperti itu, seperti misalnya coba-dan-benar, “Karena saya berkata demikian” permintaan yang sering oleh orang tua mungkin efektif dan efisien pada waktu, tetapi mereka tidak butuh contoh-contoh petimbangan yang baik. Pembuktian dari Ketidaktahuan Strategi ini mengklaim bahwa berhubung klaim tidak dapat dibuktikan salah, maka ia pasti benar. “anda tidak dapat membuktikan tidak ada piring terbang, jadi itu artinya mereka harus ada.” Bandwagon Sering digunakan dalam periklanan, keyakinan yang keliru ini menarik kepada hasrat manusia untuk diterima dan seperti yang lainnya. Orang-orang diminta untuk percaya atau melakukan sesuatu karena “setiap orang melakukannya.”Sebuah iklan pakaian menyatakan secara tidak langsung bahwa anda harus membeli jeans ini karena semua “anak-anak keren” mengenakannya. Jawaban yang umum unutk argument ini adalah terkenal, “Jika setiap orang lompat ke jurang, akankah anda melakukannya juga?” Dilema Kesalahan Juga disebut pemikiran-hitam-putih, tipe pertimbangan ini mengurangi berbagai isu kompleks dengan berbagai pilihan apakah sesuatu hal merupakan isu atau tidak. Contoh umum dari kekeliruan keyakinan ini adalah “Amerika. Cinta dia atau tinggalkan dia.” Seorang siswa yang menggunakan pertimabangan jenis ini mungkin berkata “apakah anda menyukai saya dan memberi saya nilai A atau anda tidak menyukai saya dan memberi saya nilai C” atau “apakah anda berkeyakian dnegan berdoa di sekolah atau anda seorang atheist.”
Si Penarik Kepercayaan (Straw Man) Gambarkan scenario ini. Lola Buron berlari ke dewan kota dan membuat pernyataan berikut ini tentang candidate yang berlari menyerangnya: “lawan saya, Dirk Headstone, meminta kenaikan pajak untuk membangun lapangan golf untuk perumahan elit.” Orang yang menggunakan strategi ini menggambarkan sudut pandang lawan secara tidak akurat atau tidak lengkap sehingga dapat dengan mudah dipotong. Nama dari kekeliruan keyakinan ini berasal dari ide dimana seorang penarik keyakinandapat dihancurkan dan dirusak dengan mudah dibandingkan lawan yang nyata. Kekeliruan keyakinan dalam pertimbangan berlimpah baik dalam komunikasi masyarakat begitu juga dalam percakapan pribadi. Kesadaran akan berbagai perangkap dalam logika adalah penting jika para siswa ingin berkembang menjadi pemikir yang baik.
Desain Proyek Efektif: Analisis
Catatan Bibliografi: Berpikir Tingkat Tinggi
Berbagai sumber Kecakapan Berpikir Tingkat Tinggi
Anderson, L. W. and D. R. Krathwohl. A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman, 2001. Revisi dari Taksonomi Bloom ini lebih sejalan dengan pengetahuan mengenai belajar dan mengajar saat ini. Buku ini didedikasikan kepada penerapan praktis dari taksonomi yang telah diperbaiki dalam pengajaran dan penilaian.
Costa, A. L. (Ed.). Developing minds: A resource book for teaching thinking. Alexandria, VA: ASCD, 2000. Sebuah koleksi luas bab-bab singkat dari berbagai topic yang berhubungan dengan pemikiran ditulis oleh para ahli yang diakui secara nasional di bidangnya. Jika anda hanya mampu menyediakn satu buku mengenai pemikiran unutk perpustakaan sekolah anda, volume ini adalah sumber yang tak ternilai untuk setiap orang yang tetarik dalam meningkatkan proses berpikir siswa.
Cotton, K. Teaching thinking skills. Portland, OR: NWREL, 1991. www.nwrel.org/scpd/sirs/6/cu11.html* Meskipun agak terlambat, sintesis dari penelitian mengenai mengajarkan berpikir memegang predikat cukup baik sepanjang waktu. Tersedia gratis dari Northwest Regional Educational Laboratory dan akan sangat berguna untuk perorangan atau pengembangan professional fakultas.
Facione, P. A. Critical Thinking: What It is and Why it Counts. Santa Clara, CA: OERI, 1998. www.insightassessment.com/pdf_files/what&why98.pdf* Ringkasan Penting ini, disebut The Delphi Report, menampilkan berbagai konsensus atas berpikir kritis oleh psikolog kognitif paling penting di dunia.
Fennimore, T. F. and M. B. Tinzmann. What is a thinking curriculum? Oak Brook, IL: NCREL, 1990. www.ncrel.org/sdrs/areas/rpl_esys/thinking.htm* Artikel 15 halaman ini menggali konsep berpikir kritis yang berhubungan dnegan kurikulum dan praktek dalam kelas. Artikel ini memuat berbagai contoh baik dari sekolah di kota maupun di pedesaan yang membahas pemikiran dari perspektif antar disiplin ilmu.
Marzano, R. J. Designing a new taxonomy of educational objectives. Thousand Oaks, CA: Corwin Press, 2000. Buku ini ditulis oleh salah seorang peneliti pendidikan dan praktek mengajar yang paling dihormati saat ini, menjelaskan dengan detil pengartian ulang atas Taksonomi Bloom. Buku ini menjelaskan dasar teoritis untuk taksonomi seperti halnya penerapan praktis bagaimana menggunakannya.
Sternberg, R. J. Handbook of creativity. New York: Cambridge University Press, 1999. Sternberg tekah mempelajari secara kreatif dan cerdas selama bertahun-tahun. Buku ini mencakup berbagai karangan dengan variasi topic yang berhubungan dengan kreatifitas. Buku ini adalah bacaan yang berat, tetapi merupakan sumber yang lengkap dan handal tehadap subyeknya.
Swartz, R. J. Towards Developing and Implementing A Thinking Curriculum. Keynote address presented at the 1st Annual Thinking Qualities Initiative Conference, Hong Kong, June 23, 2000. www.nctt.net/hongkongaddress.html* Mr. Swartz adalah ahli pada topik berpikir kritis yang diakui secara internasional. Pidato ini menawarkan
kerangka kerja praktis unutk menggabungkan pemikiran kritis lintas kurikulum dan mencakup berbagai contoh dari semua tingkat kelas dan bidang studi.
Thomas, M. Higher-Order Thinking Strategies for the Classroom. Kansas City, MO: Center for Studies in Higher-Order Literacy, 1998. http://members.aol.com/MattT10574/HigherOrderLiteracy.htm* Sebuah ringkasan strategi mengajar praktis yang dibangun oleh para ahli di bidang bahan bacaan, Anthony dan Ula Manzo. Daftar ini mencakup berbagai saran untuk membaca pada tingkat yang lebih rendah, berbagai contoh pertanyaan, dan berbagai strategi pendidikan.
Wegerif, R. W. Literature review in thinking skills, technology, and learning. Bristol, England: NESTA Futurelab, 2002. www.nestafuturelab.org/research/reviews/reviews_11_and12/12_01.htm* Tulisan yang baik, tinjauan penelitian di bidang teknologi dan pemikiran tingkat tinggi yang lengkap. Meskipun bernada agak akademis, artikel ini merangkum topic penelitian yang penting
Willis, D. Critical thinking and the Internet. Ontario, Canada: Wilfrid Laurier University, 2005. http://info.wlu.ca/library/critical/* Sumber yang dikumpulkan oleh seorang pustakawan referensi universitas ini adalah sebuah daftar yang panjang dari berbagai situs web yang dapat digunakan oleh para siswa yang lebih tua untuk mengajarkan mereka bagaiman berpikir secara kritis tentang apa yang mereka temukan di internet. Ini mencakup saran bagaimana menguji kewenangan dari sebuah situs wenb dan seberapa up to date nya situs tersebut, sejalan dengan berbagai contoh situs ilmu gadungan seperti Astrologi Pasar Market dan berbagai iklan yang mengaburkan garis antara berita dan iklan.