e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
ANALISIS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA STRATEGIK PADA PT ALAM BATU BEACH BUNGALOW RESORT BALI Made Nur Ayu Andiani, I Wayan Bagia, Gede Putu Agus Jana Susila Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia email:
[email protected] [email protected] [email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan temuan deskriptif mengenai (1) SWOT, (2) formulasi MSDM Strategik, (3) implementasi MSDM Strategik, dan (4) evaluasi serta pengendalian MSDM strategik pada PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah SWOT, formulasi, implementasi, dan evaluasi serta pengendalian MSDM Strategik. Data dikumpulkan dengan metode observasi, pencatatan dokumen, wawancara, kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) SWOT berada dalam katagori baik, (2) formulasi berada dalam katagori sedang, (3) implementasi berada dalam katagori sedang dan (4) evaluasi berada dalam katagori baik. Kata Kunci: SWOT, formulasi, Implementasi, Evaluasi serta pengendalian MSDM strategik. ABSTRACT This study aimed for getting descriptive finding toward (1) SWOT, (2) Formulation MSDM strategic, (3) Implementation MSDM Strategic, and (4) Evaluate and control MSDM strategic in PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali. The design of this study was descriptive. The data were needed in this study were SWOT, Formulation, Implementation, Evaluation and control MSDM strategic. The Data were collected by observation method, quotation documents, interview, then analyzed by descriptive analysis. The results indicate (1) SWOT in good category, (2) formulation in Average category (3) implementation in Average category and (4) evaluate in good category. Key words: SWOT, Formulation, Implementation, Evaluation MSDM Strategic control.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) PENDAHULUAN Sumber Daya Manusia (SDM) salah satu sumber keunggulan kompetitif yang penting bagi perusahaan karena SDM adalah pelaksanaan setiap kegiatan dalam perusahaa. Ujung tombak keberhasilan dari pada perusahaan tidak terlepas dari Sumber Daya Manusia yang ada didalamnya untuk itu perlu orang–orang yang terlatih dan professional yang dapat memikul berbagai beban kerja oleh karena itu kualitas SDM senantiasa harus dikembangkan dan diarahkan agar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Mengingat pentingnya SDM dalam perusahaan, perlu adanya integrasi fungsi-fungsi SDM dalam strategi bisnis. Melalui intregasi diharapkan tercapai efektifitas fungsi SDM dalam melaksanakan fungsinya, memberikan nilai tambah bagi organisasi, memperbaiki kinerja perusahaan, dan meningkatkan fleksibilitas organisasi untuk mampu beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan lingkungan bisnis sehingga mampu memenangkan persaingan bisnis. Setiap organisasi dibentuk mencapai tujuan tertentu, tujuan adalah sesuatu yang diharapkan organisasi untuk dicapai dapat berupa perbaikan pelayanan pelanggan, peningkatan kualitas produk dan jasa, meningkatkan daya saing dan meningkatkan kinerja organisasi. Di tengah maraknya penggunaan perencanaan stretegi dan banyaknya nama dan istilah manajemen strategik, sebenarnya yang ingin dicapai oleh organisasi yang menjalankan manajemen strategik adalah organisasi ingin berhasil dari waktu ke waktu. Sehingga saat pengambilan keputusan strategik harus melihat bagaimana organisasi dimasa mendatang, dan juga menyelesaikan tantangan–tantangan operasional perusahaan dari waktu ke waktu. Pandangan manajer puncak harus bersifat menyeluruh sehingga dengan manajemen strategik,organisasi bisa memberikan gambaran menyeluruh atas organisasinya (Amir 2011:8). Mengacu pada serangkaian
tindakan spesifik manajemen SDM yang didorong oleh organisasi untuk mencapai tujuan. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik (MSDM) berarti memformulasikan dan melaksanakan sistem SDM kebijakan aktivitas yang menghasilkan kompensasi dan perilaku karyawan yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai tujuan strategik (Dessler 2000:68) PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan akomodasi dan jasa. Beralamat di Kabupaten Karangasem Kecamatan Kubu, Desa Baturinggit. PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali yang memerlukan Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik untuk mencapai keunggulan bersaing. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik mempertimbangkan implikasi strategi organisasi pada seluruh sistem sumber daya manusia dalam organisasi dengan cara menerjemahkan tujuan-tujuan organisasi kedalam sistem-sistem manajemen manusia yang spesifik. Keberhasilan manajemen sumber daya manusia strategik sangat ditentukan oleh dukungan yang jelas pada visi, dan misi dan strategik organisasi. Saat ini sangat penting memahami sumber daya manusia dalam menghadapi persaingan global dan jaman yang serba cepat. MSDM Strategik mempertimbangkan implikasi strategik organisasi pada seluruh sistem sumber daya manusia dalam organisasi dengan cara menerjemahkan tujuan-tujuan organisasi kedalam sistem-sistem manajemen sumber daya manusia yang spesifik. Keberhasilan manajemen sumber daya manusia sangat ditentukan oleh dukungan yang jelas pada misi dan strategis organisasi. Saat ini sangat penting memahami sumber daya manusia dalam menghadapi persaingan global. Manajemen organisasi/perusahaan yang baik harus mengetahui dengan pasti bagaimana produktivitas dapat ditingkatkan. Bagaimana menyususn program yang baik yang memformulasikan semua komponen perusahaan yang ada. Begitu pentingnya
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) MSDM Strategik untuk dikembangkan agar organisasi dapat mencapai keunggulan kompetitif dan dapat berkembang dengan baik dan mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Jika hal ini tidak dilakukan maka organisasi tidak akan bisa berjalan optimal. Rencana Strategis PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali mengacu pada ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui dunia sertifikasi system manajemen mutu dan bersifat global. Sistem ini bersifat umum dan dapat diterapkan berbagai jenis organisasi. Sistem ini juga bersifat fleksibel untuk mengarahkan berbagai organisasi dan industri dalam mencapai efisiensi dan efektifitas dalam pengelolahannya untuk mencapai kepuasan pelanggan. Namun masih terdapat permasalahan yang dihadapi karena masih adanya pegawai yang kemampuannya kurang dan belum bisa melaksanakan tujuan visi maupun misi organisasi dengan baik, adapun beberapa permasalahan yang ada dalam implementasi MSDM Strategik sebagai berikut. (1) Kemampuan bahasa Inggris pegawai yang masih rendah, (2) Pelayanan yang kurang memenuhi standar, (3) Pendidikan yang dimiliki karyawan tidak sesuai dengan bidang kerja. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan temuan deskriptif mengenai: (1) SWOT pada PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali, (2) Menganalisis formulasi MSDM, (3) Strategik pada PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali, (4) Menganalisis implementasi MSDM Strategik Pada PT Alam Batu Beach Bungalow resort Bali, (5) Menganalisis sistem evaluasi dari implementasi strategik pada PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali. Adapun Manfaat teoritis memberikan sumbangan pemikiran secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan dalam penerapan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang manajemen sumber daya manusia strategik. Dan manfaat praktis memberikan sumbangan pemikiran yang baru dan ideide baru mengenai formulasi strategik SDM
yang dapat dikembangkan pada suatu organisasi guna membantu organisasi dalam mengembangkan strategik SDM yang ada dan mampu memanfaatkan semua potensi yang dimiliki oleh organisasi. Veitzhal Rivai (2011:78) menyatakan bahwa Manajemen Sumber Daya manusia strategik adalah tujuan dan sasaran strategik untuk meningkatkan kinerja bisnis dan mengembangkan kultur organisasi yang mendorong inovasi dan kelenturan.Schuler (1992) menyatakan bahwa: “MSDM Strategik adalah semua aktivitas yang mempengaruhi prilaku individu dalam usaha mereka untuk merumuskan dan menerapkan kebutuhan strategik perusahaan, kemudian menurut Wright dan Mc Mahan (1992) menyatakan bahwa: “MSDM Strategik adalah pola penempatan sumber daya manusia yang direncanakan dan aktivitas yang bertujuan untuk memungkinkan perusahaan mencapai tujuan”. Garry Dessler (2000) mendefinisikan Manajemen SDM strategik sebagai berikut: “Strategic Human Resource Management is the linking of Human Resource Management with strategic role and objectives in order to improve business performance and develop organizational cultures and foster innovation and flexibility”. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategis adalah menghubungkan Manajemen Sumber Daya Manusia dengan peran strategis dan tujuan untuk meningkatkan kinerja bisnis dan mengembangkan budaya organisasi dan mendorong inovasi dan fleksibilitas. Lalu menurut Amstrong (2003) menyatakan bahwa: “MSDM Strategik merupakan pendekatan untuk membuat keputusan pada skema dan rencana organisasi berkaitan dengan hubungan pekerjaan dan kebijakan serta pelaksanaan perekrutan, pelatihan, pengembangan, manajemen kinerja, imbalan dan hubungan karyawan”. Sedangkan menurut Moses N. Kiggundu 1989 (dalam Ambar Teguh Sulistyani dan Rosidah2003:11) manajemen sumber daya manusia strategis MSDM (strategic human resource management-
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) SHRM) dapat dianggap sebagai “suatu pola penyebaran SDM yang direncanakan serta aktivitas-aktivitas yang dimaksudkan untuk memungkinkan suatu organisasi agar dapat mencapai sasaran-sasarannya. Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik merupakan semua aktivitas yang direncanakan dan mempengaruhi segala macam tindakan yang diambil dalam usaha merumuskan kebutuhan strategik perusahaan agar nanti dapat mencapai tujuan dan saran–sasarannya. Dengan kata lain sebagai pendekatan yang menjelaskan hubungan antara manajemen sumber daya manusia dengan manajemen strategik dalam perusahaan secara keseluruhan baik yang berkaitan dengan pekerjaan, kebijakan serta pelaksanaan perekrutan, pelatihan, pengembangan, manajemen kinerja, imbalan dan hubungan dengan karyawan dalam rangka mencapai sasaran organisasi. Pengertian Analisis SWOT dalam Lingkungan Internal dan Eksternal, Menurut Burtonshaw (2011:242) analisis SWOT digunakan untuk pemeriksaan awal dan sebagai bagian dari perumusan strategik. Analisis faktor eksternal dan internal merupakan faktor yang sangat penting dalam merumuskan strategi bersaing perusahaan. Analisis lingkungan eksternal digunakan untuk mendefinisikan kesempatan dan ancaman yang mungkin terjadi. Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro (kekuatan ekonomi, kekuatan sosial, budaya, demografis dan lingkungan, kekuatan polotik, pemerintahan dan hukum, kekuatan teknologi dan kekuatan kompetitif) dan lingkungan industri. Sedangkan analisis lingkungan internal terdiri dari fungsi–fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, penempatan staf, dan pengendalian) dan fungsi–fungsi bisnis (pemasaran, keuangan, produksi/ operasional, sumber daya manusia, dan sistem informasi). Pendapat yang sama juga dinyatakan oleh David (2003:13) analisis SWOT meliputi peluang dan
ancaman eksternal yang merujuk pada peristiwa dan tren ekonomi, social dan persaingan yang dapat menguntungkan dan merugikan suatu organisasi secara berarti dimasa depan sedangkan kekuatan dan kelemahan internal adalah segala kegiatan dalam kendali organisasi yang bisa dilakukan dengan sangat baik atau buruk. Pendapat lain mengenai analisis SWOT juga diungkapkan oleh Rangkuti (2003:19) dimana analisis SWOT menurutnya “analisis yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats)”. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, analisis SWOT merupakan analisis faktor eksternal dan internal yang sangat penting dalam merumuskan strategik bersaing perusahaan. Analisis lingkungan eksternal digunakan untuk mengidentifikasi kesempatan dan ancaman yang mungkin terjadi. Sedangkan analisis lingkungan internal untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang terdiri dari fungsi– fungsi manajemen. SWOT merupakan akronim dari strength (kekuatan) dan weaknes (kelemahan) internal dari suatu perusahaan serta opourtunity (peluang) dan threat (ancaman) lingkungan yang di hadapinya. Analisis SWOT adalah teknik historis dimana para manajer menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategis perusahaan. Analisis ini di dasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif diturunkan dari kesesuaian yang baik antara sumber daya internal perusahaan (kelemahan dan keunggulan) dengan externalnya yaitu (ancaman dan peluang). Kesesuaian yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan serta meminimalkan kelemahandan ancaman. Jika diterapkan secara akurat strategi ini memiliki implikasi yang bagus dan mendalam. Peluang (opportunity) merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) lingkungnya suatu perusahaan. Tren utama merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi atas segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan dalam kondisi persaingan, perubahan teknologi, dan membaiknya hubungandengan pembeli atau pemasok dapat menjadi peluang bagi perusahaan. Ancaman (threat) adalah situasi utama yang tidak menguntungkan bagi suatu perusahaan. Anaman merupakan penghalang utama suatu perusahaan salam mencapai posisis saat iniyang diinginkan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lamban, meningkatnya kekuatan tawar menwar dari pembeli dan pemasok utama, perubahan teknologi dan direvisinya pembaharuan peraturan dapat menjadi penghalang bagi keberhasilan suatu perusahaan. Kekuatan (strength) adalah sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh perusahaan yang membuat suatu perusahan relatif lebih unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dan melayaninya. Kekuatan muncul dari sumber daya dan kompetensi yang ada pada suatu perusahaan. Contohnya suatu perusahaan produksi yang dekat dengan bahan baku dan lokasi yang strategis maka akan memiliki keunggulan yaitu dalam hal pemasok bahan baku yang lebih mudah dan murah serta distribusi bahan baku fdan barang produksi yang lebih mudah. Hal itu akan dapat menghemat biaya input perusahaan dan akan menjadi keunggulan tesendiri bagi perusahaan tersebut. Kelemahan (weaknes) adalah kelemahan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan. Relatif terhadap pesaingnya yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan seara efektif. Kapasitas keuangan yang terbatas merupakan kelemahan yang dimiliki oleh Southwest Airlines yang memilih strategi mengembangkan rute khusus guna membangun catatan laba terbaik dalam industry penerbangan yang telah dideregulasi.
Analisis SWOT paling umum digunakan sebagai kerangka logis yang mengarahkan pembahasan dan refleksi mengenai situasi dan alternatif dasar suatu perusahaan. Analisis ini sering kali dilakukan sebagai rangkaian dari diskusi kelompok manajerial. Apa yang dipandang oleh seorang manajer sebagai peluang, mungkin dianggap sebagai ancaman oleh orang lain. Demikian halnya kekuatan bagi seorang manajer mungkin merupakan kelemahan bagi yang lain. Kerangka SWOT menyediakan dasar yang terorganisasi untuk diskusi dan berbagi informasi secara mendalam, yang dapat memperbiki kualitas pilihan dan keputusan yang kemudian diambil oleh mereka. Analisis SWOT merupakan kerangka bagi para manajer perusahaan selama periode waktu yang panjang karena kesederhanaanya dan kemampuannya untuk menggambarkan esensi dari formulasi dari strategi yang baik. Menyesuaikan peluang dan ancaman bagi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahannya. Tetapi analisis SWOT merupakan pendekatan konseptual yang luas sehingga rentan terhadap kelemahan utama yaitu: (1) Analisis SWOT dapat terlalu menekankan kekuatan internal dan menganggap remeh ancaman eksternal. Para pembuat strategi di setiap perusahaan harus tetap waspada terhadap strategi yang didasarkan padaapa yang dapat dilakukan dengan baik oleh perusahaan saat ini (kekuatannya) tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan eksternal pada kekuatan tersebut, (2) Analisis SWOT dapat bersifat statis dan beresiko mengabaikan kondisi yang berubah, nasihat yang sering diberikan berkaitan dengan gagalnya proses perenanaan adalah bahwa rencana merupakan peristiwa sesaat yang perlu dilengkapi, diketik,dan kemudian dipindahkan ke tempatnya di rak seorang manajer, sementara ia mengerjakan pekerjaan actual perusahaan, (3) Analisis SWOT terlalu menekankan pada satu kekuatan atau elemen strategik. Merger Hewlett-Packard-Compaq menciptakan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) perusahaan PC terbesar di dunia dan strateginya untuk keberhasilan PC didasarkan pada skala ekonomi yang dimungkinkan oleh ukuran perusahaan yang besar itu. Strategi ini tidak berhasil menciptakan salah satu perusahaan PC terbesar di dunia, meskipun merupakan kekuatan potensial, terbukti merupakan basis yang terlau disederhanakan untuk menjadi landasan bagi strategi perusahaan untuk bertahan dan bertumbuh di industri PC global selama 5 tahun terakhir. (4) Suatu kekuatan tidak selalu menjadi sumber keunggulan kompetitif. Disisni perusahaan tidak cukup hanya memiliki satu keunggulan unuk memenangkan persaingan seperti halnya keuangan, teknologi, dan merk yang substansial. Namun diperlukan suatu formulasi strategi yang dapat dijadikan sumber keunggulan kompetitif. Secara ringkas analisis SWOT merupakan suatu pendekatan tradisional yang sudah lama digunakan oleh para pembuat strategi untuk melakukan analisis internal. Analisis ini menawarkan usaha umum untuk menilai kapabilitas internal dengan mempertimbangkan faktor eksternal, terutama peluang dan ancaman utama. Analisis ini memiliki keterbatasan yang harus dipertimbangkan jika akan digunakan sebagai landasan bagi proses pengambilan keputusan strategik perusahaan. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditemukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus mempertimbangkan dalam analisis SWOT. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (Strenghts) dan kelemahan (Weakness) (Rangkuti,1998 : 19). Gambar 2.1. mengggambarkan peluang dan ancaman yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Menurut Mangkuprawira (2002:25-26) formulasi strategik MSDM merupakan proses dinamis. Sifatnya evolutif, dan berpeluang berubah karena kondisi lingkungan luar,
persaingan, dan pengubahan kondisi internal. Keluesan dalam memformulasi dan melaksanakan strategik adalam proses pokok. Hal ini terjadi karena berhubungan dengan masa depan. Salusu (1996:94) menyatakan formulasi strategik MSDM adalah suatu pola dari arus keputusan yang sedang berlangsung, yang diarahkan pada penyesuaian dan pengaitan sumber daya manusia dengan peluang dan kendali lingkungan sedangkan menurut Alwi (2001:79) menyatakan bahwa pada dasarnya perumusan strategi strategi SDM terkait dengan proses perumusan strategi bisnis dalam konteks pencapaian tujuan strategis oleh sebab itu, sebelum sampai formulasi strategik-strategik SDM, guna lebih memahami eksistensi strategik SDM dalam konteks tujuan strategik, perlu dijelaskan lebih dulu framework keterkaitan orang-orang dengan kebutuhan bisnis dan arah strategi organisasi. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan formulasi strategi MSDM adalah pola dari arus keputusan yang sedang berlangsung mencakup kegiatan mengebangkan visi dan misi organsasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, membuat sejumlah strategi alternative untuk organisasi, dan memilih strategik tertentu untuk digunakan yang diarahkan pada penyesuaian dan pengaitan sumber daya manusia dengan peluang dan kendali lingkungan. Para manajer puncak mempunyai sudut pandang terbaik untuk memahami sepenuhnya dampak keputusan–keputusan perumusan strategi. Menurut David (2003:7) implementasi MSDM strategik mengharuskan perusahaan untuk menetapkan sasaran tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga perumusan strategik dapat dilaksanakan. Pelaksanaan strategik mencakup pengembangan budaya yang mendukung strategi, penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengarahan kembali usaha-usaha pemasaran, penyiapan anggaran,
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi, serta menghubungkan kompensasi untuk karyawan dengan kinerja organisasi. Strategi-strategi yang diruuskan tetapi tidak dilaksanakan tidak akan memberikan manfaat, yang termasuk dalam implemtasi strategi sumber daya manusia yaitu: (1) Program aktivitas atau langkahlangkah yang disusun secara sistematis sebagai penjabaran dari strategim, (2) Anggaran adalah gambaran rinci tentang sumber dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya. Proses anggaran dimulai setelah program dikembangkan. Perencanaan sebuah anggaran merupakan pengecekan akhir yang nyata dari sebuah korporasi terhadap kelayakan strategi yang dipilih, (3) Prosedur sering disebut SOP, sistem dari langkah atau teknik yang berurutan tentang bagaimana suatu pekerjaan atau tugas dikerjakan. Setelah anggaran deprogram, divisional dan perusahaan disetujui, maka prosedur operasi standar harus dikembangkan. Mereka merinci secara khusus berbagai aktivitas yang harus dilaksanakan untuk menyempurnakan program-program korporasi. Evaluasi strategik adalah tahap akhir dalam manajemen strategik. Para manajer sangat perlu mengetahui kapan strategik tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategik berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategik dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah. Menurut Rangkuti (1998:27), Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah (1) Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang, (2) Mengukur prestasi, (3) Mengambil tindakan korektif. Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional. Perusahaan bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tiga level strategik: korporasi, bisnis dan fungsional.
(1) Strategik korporasi mengambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa, (2) Strategi bisnis atau strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level divisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang dialyani oleh divisi tersebut, (3) Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya produktivitas. Dalam batasan perusahaan dan strategi bisnis yang berada di sekitar mereka, departemen fungsional mengembangkan strategi untuk mengumpulkan bersama-sama berbagai aktivitas dan kompetensi mereka guna memperbaiki kinerja. Proses manajemen strategis menghasilkan keputusan yang dapat mempunyai konsekwensi yang signifikan dan jangka panjang. Keputusan strategis yang salah dapat menimbulkan kerugian besar, yang akan sulit sekali untuk memperbaikinya. Oleh karena itu banyak perencana strategi sepakat bahwa mengevaluasi strategi sangat penting untuk kehidupan organisasi evaluasi yang tepat waktu dapat memperingatkan manajemen akan adanya masalah atau potensi masalah sebelum menjadi kritis. Evaluasi strategi bisa merupakan proses yang rumit dan sensitif. Terlalu banyak kegiatan mengevaluasi strategi dapat menghabiskan biaya yang sangat mahal dan bisa jadi kontra produktif. Evaluasi strategik penting untuk memastikan tujuan-tujuan strategi yang dapat ditetapkan dapat tercapai. (1) Mengkaji landasan strategi bisnis/perusahaan membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana, (2) Konsistensi; sebuah strategi tidak boleh memiliki tujuan dan kebijakan yang tidak konsisten. Kelayakan; sebuah
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) strategi tidak boleh terlalu banyak membebani sumberdaya yang ada maupun tidak boleh menciptakan sub masalah yang tidak dapat dipecahkan. Kesesuaian; kesesuaian mengacu pada kebutuhan para perencana strategi untuk mengkaji serangkaian trend maupun masing-masing tren dalam mengevaluasi strategik. Keunggulan, sebuah strategi harus mendorong penciptaan dan/atau mempertahankan keunggulan kompetitif dibidang kegiatan tertentu, (3) Semakin kompleknya masalah lingkungan. Semakin sulitnya memprediksi masa organisasi. Berkurangnya rentang waktu dimana perencanaan dapat dilakukan dengan tingkat ketepatan tertentu. (4) Evaluasi strategi harus mempertanyakan harapan dan asumsi manjerial, harus memicu tinjauan sasaran dan nilai dan harus merangsang kreativitas dalam menghasilkan alternatife dan memformulasikan kreteria evaluasi. Evaluasi strategi harus dilak asnakan secara berkelanjutan, bukannya diakhir periode waktu tertentu atau hanya setelah terjadi masalah, (5) Aktifitas ini termasuk membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya, menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual dan menyimak kemajuan yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang dinyatakan. Sasaran jangka panjang dan sasaran tahunan biasanya dipakai dalam proses ini. Kreteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan. METODE Dalam melakukan penelitian ini penulis mengunakan metode penelitian deskriftif kualitatif dimana penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan suatu variabel yang diteliti dan untuk menjelaskan bagaimana strategi SDM yang di rumuskan pada PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali. Pada penelitian ini yaitu mencari dan menemukan gejala yang bersifat holistik ( menyeluruh dan tidak dapat dipisah-pisah. Penelitian dilakukan
untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Menurut Arikunto (2009:234) bahwa “penelitian deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan apa adanya tentang suatu gejala atau keadaan. Dalam penelitian subjek yang dimaksud adalah PT Alam Batu Beach Bunglow Resort Bali, sedangkan yang dimaksud objek penelitian adalah fokus permasalahan yang diteliti, sehingga yang menjadi objek penelitian ini adalah (1) analisis SWOT yang meliputi: kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman baik dilingkungan internal dan eksternal, (2) formulasi MSDM strategic yang mencakup tahapan: perumusan visi dan misi, tujuan MSDM strategik, dan strategi MSDM yang digunakan serta kebijakan yang dibuat. Sedangkan mengenai (3) implementasi dari strategik terdiri dari: program yang dibuat, budget atau anggaran serta prosedur dari MSDM strategi, tahap terakhir (4) evaluasi dan control dari MSDM strategik di PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pada bagian ini akan disajikan hasil penelitian mengenai, analisis SWOT, Formulasi MSDM Strategik, Implementasi MSDM Strategik, Evaluasi MSDM Strategik. Berikut tabel mengenai analisis SWOT pada PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali, menunjukkan bahwa SWOT yang ada pada PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali memiliki skor 4 (empat), ini menandakan SWOT berada pada posisi baik yang artinya kualitas SDM baik,manajemen data dan informasi baik, sarana dan prasarana kantor baik,namun kordinasi yang dilakukan belum optimal. Formulasi MSDM Strategik pada PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali memiliki skor 5(lima), ini menandakan formulasi MSDM Strategik berada pada posisi sangat baik, yang artinya Visi ada, misi ada, tujuan berjalan, sasaran berjalan. Implementasi
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) MSDM Strategik pada PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali memiliki skor 3, ini menandakan Implementasi MSDM Strategik berada pada posisi sedang, yang artinya program ada, kebijakan ada namun tidak ada anggaran. Evaluasi MSDM Strategik yang mana sebagian program telah dapat tercapai sesuai dengan standar ketercapaian yang ditetapkan, namun ada salah satu program yang belum dapat tercapai yaitu pengadaan fasilitas dan infra struktur yang belum bisa dipenuhi seluruhya. Hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran yang dimiliki.Dalam hal pengembangan produk masih belum bisa memanfaatkan secara maksimal potensi yang ada. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya sektor pariwisata yang belum dimanfaatkan secara maksimal, produk lokal masih ada yang belum dibudidayakan. Hal ini mengakibatkan rendahnya produktivitas dan kualitas hasil pelayanan. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukanpada PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali terkait dengan Manjemen Sumber Daya Manusia Strategik yang telah diterapkannya meliputi analisis SWOT, formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi, maka dapat dibuat pembahasan sebagai berikut. (1) Temuan pertama mengenai SWOT yang dilakukan pada PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali. SWOT memiliki skor 4 (empat), ini menandakan SWOT berada pada posisi baik yang artinya kualitas SDM baik, manajemen data dan informasi baik, sarana dan prasarana kantor baik,namun kordinasi yang dilakukan belum optimal dan menunjukkan bahwa posisi organisasi berada pada kuadran I, yaitu posisi ini menggambarkansebuah organisasimempunyaikondisi intern yang kuat dengan lingkungan ekternal yang mendukung. Sehingga arah, sasaran dan juga rekomendasi strategi organisasi yang sesuai adalah yang bersifat agresif, misalnya strategi pertumbuhan (Growth Strategy) bagi organisasi. Oleh karenanya
organisasi disarankan untuk cepat tanggap dengan perubahan pasar dan juga mengembangkan ragam strategi guna memperkuat posisi organisasi. Hal ini sejalan dengan teorinya (Rangkuti,Freddy 2000:45) yang menyatakan bahwa sebuah organisasi yang memiliki kondisi intern dan eksternal yang baik dan mendukung maka organisasi tersebut akan mampu melihat peluang dan ancaman yang ada disekitar organisasinya. (1) Temuan kedua mengenai formulasi MSDM strategik pada PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali sejauh ini sudah sesuai dengan teori yang ada. Dengan menetapkan arah strategik yang meliputi visi dan misi yang ada yang dikembangkan pada PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali. Dari visi dan misi tersebut sebagai skala prioritas yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali terutama dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas yang professional, berbudaya dan bermoral dengan sasaran terwujudnya organisasi yang bersih dan berwibawa dengan strategi penyelenggaraan pemerintahan yang partisipatif, transparan, akuntabel dan jujur dengan penetapan standar pelayanan minimum yang pelaksanaanya dapat diakses masyarakat yang akan ditindaklanjuti dengan program–program yang telah dibuat melalui penjabaran visi dan misi serta tujuan sasaran organisasi sebagai berikut. Visi PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategik (Renstra) adalah: “Menjadi salah satu Resort modern yang berkualitas dan terdepan yang senantiasa memberikan pelayanan terbaik dengan kehangatan ,kepedulian ,ketulusan dan keramahtamahan kepada setiap para tamu” Mempertahankan kearifan loka dan ekosistem alam setempat (a) Melaksanankan dan meningkatkan standar mutu manajemen perusahaan yang berkualitas dan berkelas dunia degan berbasis pengelolaan SDM. (b) Menjadi tujuan utama daya tarik wisata dan menjadi rumah kedua bagi customerpelanggan. (1)
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Tujuan utama dari program-program strategis yang ingin dicapai oleh PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali adalah (a) Mampu merespon segala kebutuhan dan keperluan pengguna layanan atau pelanggan, (b) Memberikan kepuasan pada tingkat prima melalui pelayanan dan akomodasi terbaik, (c) Peningkatan kualitas tim kerja karyawan, (d) Temuan ketiga implementasi MSDM Strategik, PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali menunjukkan bahwa Implementasi MSDM Strategik pada PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali memiliki skor 3, ini menandakan Implementasi MSDM Strategik berada pada posisi sedang, yang artinya program ada, kebijakan ada namun tidak ada anggaran. PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali menetapkan beberapa kebijakan yang pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan untuk dijadikan pedoman atau petunjuk dalam mengembangkan atau melaksanakan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi pembangunan. Program SDM yang diambil yaitu meningkatkan kualitas SDM dengan memberikan pelatihan pengeloaan sumberdaya yang dimiliki baik sumberdaya internal dan ekternal yang dimiliki yang bisadimanfaatkan oleh PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali untuk menjadikan oganisasi yang kompetitif mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sejalan dengan teorinya (Mangkuprawira 2002:76) yang menyatakan bahwa Implementasi MSDM strategik mengharuskan perusahaan untuk menetapkan sebuah program, kebijakan dan anggaran guna untuk meningkatkan kualitas SDM dengan memberikan pelatihan-pelatihan. (1) Temuan keempat evaluasi MSDM Strategik yang mana sebagian program telah dapat tercapai sesuai dengan standar ketercapaian yang ditetapkan, namun ada salah satu program yang belum dapat tercapai yaitu pengadaan fasilitas dan infrastruktur yang belum bisa dipenuhi seluruhya. Halini dikarenakan
keterbatasan anggaran yang dimiliki. Temuan lain adalah dalam hal pembinaan pegawai pendamping penyuluh PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali masih kekurangan tenaga penyuluh professional halini mengharuskan dinas harus mengadakan perekrutan kembali. Dalam hal pembuatan kebijakan PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali mempunyai wewenang yang terbatas karena harus berkoordinasi dengan dinas Pariwisata Kabupaten Karangasem. Dalam hal pengembangan produk masih belum bisa memanfaatkan secara maksimal potensi yang ada. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya sektor pariwisata yang belum dimanfaatkan secara maksimal, produk lokal masih ada yang belum dibudidayakan.Masalah selanjutnya adalah lamanya alih fungsi teknologi pariwisata yang membuat para karyawan kehilangan daya saingnya. Hal ini mengakibatkan rendahnya produktivitas dan kualitas hasil pelayanan. PENUTUP Berdasarkan pembahasan tersebut, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, bahwa PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali sudah menerapkan 4 komponen MSDM Strategik seperti, Analisis SWOT, Formulasi MSDM Strategik, Implementasi MSDM Strategik serta evaluasi dan pengendalian yang sudah terlaksana namun masih berkendala dianggaran. (a) Analisis SWOT Pada PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali. Secara keseluruhan rencana strategi (RESTRA) telah menggambarkan dengan jelas bagaimana peluang (opportunities) dan acaman (threats) dari lingkungan eksternal yang dihadapi PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali dan Dapat disesuaikan dengan kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) yang dimiliki organisasi, SWOT PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali memiliki katagori baik dan sudah sejalan dengan teori yang ada. (b) Formulasi MSDM strategik PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali. Perumusan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) visi, misi, tujuan, program dan kegiatan PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali mencerminkan apa yang ingin dicapai, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, mampu menjadi perekat serta memiliki orientasi masa depan, mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dan mampu menjamin kesinambungan kepeminpinan organisasi. Formulasi MSDM Strategik Pada PT Alam Batu beach Bungalow Resort Bali Berada pada posisi sangat baik dimana visi ada, misi ada, tujuan berjalan, sasaran berjalan dan sudah sejalan dengan teori yang ada. (c) Implementasi MSDM Strategik. Implementasi MSDM strategik pada PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali sudah berjalan sesuai dengan rencana dan program SDM, melalui penganggaran yang tepat, menetapkan prosedur pelaksanaan, serta menetapkan strandar kinerja pelayanan. Implementasi MSDM Strategik pada PT Alam Batu Beach Bungalow Resort bali berada pada posisi sedang dimana program ada, kebijakan ada namun anggaran tidak ada, dan sudah sejalan tengan teori yang ada. (d) Evaluasi dan Pengendalian MSDM strategik pada PT Alam Batu Beach Bungalow Resort Bali secara keseluruhan telah berjalan baik tetapi belum optimal dalam mengaplikasikan konsep MSDM strategik untuk meningkatkan kualitas perencanaan, pengembangan sektor pariwisata guna mencapai keunggulan kompetitif sekaligus mencapai tujuan organisasi. Bagi organisasi diharapkan mampu merumuskan strategi dalam organisasinya dengan baik, yang meliputi strategi organisasi ataupun strategi SDM, serta bagaimana mengaitkannya dengan strategi organisasi dan juga strategi SDM dan nantinya disesuaikan dengan visi dan misi serta tujuan organisasi agar mampu memebrikan pelayanan dan kinerja yang optimal guna menjaga keberlangsungan organisasi tersebut. Sedangkan bagi mahasiswa diharapkan referensi mengenai manajemen sumber daya manusia terutama manajemen sumber daya manusia strategik
disediakan untuk mempermudah pembelajaran yang dilakukan dan mendapatkan tambahan informasi yang lebih banyak mengenai manajemen sumber daya manusia strategik. DAFTAR RUJUKAN Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Graha Ilmu. Anita Yasmin.2013. Sifat Dan Manjemen strategis. Tersedia pada: http://anitayasmin.blogspot.com/2013/ 01/sifat-dari-manajemenstrategis.html. diakses tanggal 25 Oktober 2015. Amirullah & Sri Cantika.2002.Manajemen Graha Ilmu. Yogyakarta.
Budi Strategik.
Arikunto,S.2009.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta.jakarta. Bambang,Hariadi. 2005. Strategi Manajemen. Bayumedia Publishing : Jakarta. Tersediapada : http://thesis.binus.ac.id/Asli/Pustaka/.p df. Diaksestanggal :24 September 2014. Dessler, Gary. 2000. Human Resources Management. Eight Edition. Prentice Hall Internasional Inc. Fren R. David. 2005. Manajemen Strategis : Konsep-Konsep Edisi Ke-9. PT Indek Kelompok GRAMEDIA. Jakarta. Fahmi,Irham. 2014. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Alfabeta. Bandung . Hunger, David & Thomas, L Wheelen. 1996. Manajemen Strategis. Andi. Yogyakarta.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Mangkuprawira, Sjafri.2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Ghalia Indonesia. Jakarta. Nawawi, Hadari.2003.Perencanaan SumberDayaManusia.GadjahMada University Press:Yogyakarta.Tersediapada: http://yudixmardika.wordpress.com//p erencanaan-sdm.Diaksestanggal 20 Oktober 2014. Priyono, Anjar. 2003. ”Jurnal Ekonomi”.Perpaduan SDM dan Strategi Bisnis Sebagai Penentu Kinerja Organisasi.vol 13.no 1.pp 15-27. Tersediapada: http://ikhsanhariadi.blogspot.compen gintegrasian-kualitas-sdmdengan.html. Diaksestanggal 24 Oktober 2014. RivaiVethzal. 2011. Manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan dari ilmu keparaktik. PT raja grafindopersada: Jakarta. Rangkuti, Freddy. 2000. Analisis SWOT, Tehnik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Untama Pustaka. Jakarta. Rachmawati, Kusdyah. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. CV Andi Offset. Yogyakarta Salulu,1996. Pengambilan Keputusan Strategik untuk organisasi Publik Dan Organisasi Nonprofit. PT Grasindo. Jakarta. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung Sally
Sisva.2013. Definisi manajemen strategi, strategi dan Manjemen Sumber daya manusia Strategik. Tresedia pada : http://sallysisva.blogspot.com/2013/0 2/manajemen-strategi. html.
Yogyakarta. Tersedia pada :http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/.pd f. Diakses tanggal : 27 September 2015. Schuler R.S. dan Jackson S.E.1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Keenam Jilid 2. Erlangga : Jakarta. Tersedia pada :http://repository.usu.ac.id//Reference. pdf. diakses tanggal: 26 September 2014. Sutrino Edy. 2009. Manajemen sumber daya manusia. Kencana : Jakarta.