Analisis Laporan Keuangan dan Harga Saham Klub Sepak Bola Manchester United, Juventus, dan Borussia Dortmund Krisna Mukti Herdyastoro, Budi Frensidy Program Studi Ekstensi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia E-mail :
[email protected] Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah sangat mendunia, berkembang sangat pesat baik secara lokal ataupun internasional, memiliki jaringan bisnis global, dan disaksikan hampir oleh seluruh masyarakat di dunia. Sebagai sebuah perusahaan yang mencatatkan namanya di pasar saham, klub sepak bola Manchester United, Juventus, dan Borussia Dortmund juga wajib menyajikan laporan keuangan yang harus mengacu pada standar yang berlaku di Eropa dan internasional. Secara umum, penelitian ini mencoba menganalisis penyajian laporan keuangan dan fakor-faktor yang mempengaruhi harga saham pada klub sepak bola Eropa dengan metode analisis deskriptif. Analisis secara khusus dilakukan pada unsur-unsur laporan keuangan, seperti pendapatan, beban, dan aset, terutama pemain sepak bola, yang disajikan oleh Manchester United, Juventus, dan Borussia Dortmund. Kata kunci
:
Olahraga, sepak bola, laporan keuangan, pemain sepak bola, harga saham.
Analysis of Manchester United, Juventus, and Borussia Dortmund Football Club’s Financial Statement and Stock Price Abstract Football is one of the sports that is known around the world, developes rapidly not only locally but also internationally, and has global business networks. This sport is has became witnessed by most people in the world. As a company that is listed in stock exchange, a football club should report financial statement that refer to the current standard in Europe and internationally. This study tries to analyze the overall presentation of the financial statement and some factors that influence the stock price in the European football club with descriptif analysis method. A specific analysis was done in the element of the financial statement, namely income, expenses, and assets, especially the football player, that is presented by Manchester United, Juventus, and Borussia Dortmund. Key words
:
Sports, football, financial reporting, football player, stock price
Analisis laporan keuangan dan ...,Krisna Mukti Herdyastoro, FEUI, 2014
2 1. Latar Belakang Olahraga bukan hanya sekedar olah fisik semata, bila kita melihat dari sisi lain ada banyak celah untuk menciptakan peluang bisnis yang luar biasa besarnya. Banyak cabang olahraga yang dapat dijadikan sebagai mesin pencetak uang bagi para pebisnis. Salah satu cabang olahraga yang sudah sangat mendunia, berkembang sangat pesat baik secara lokal ataupun internasional, memiliki jaringan bisnis global, dan disaksikan hampir oleh seluruh masyarakat di dunia, tidak lain adalah sepak bola. Secara sadar atau tidak, perkembangan olahraga sepak bola bukan lagi hanya sekedar permainan dan hiburan belaka. Bagi masyarakat sekarang ini kurang lengkap apabila belum membicarakan perihal masalah sepak bola dunia setiap harinya. Mulai dari hasil pertandingan, preview pertandingan, transfer pemain tiap musim transfer hingga kehidupan pribadi para selebritis lapangan hijau acapkali menjadi perbincangan seru di kalangan masyarakat pecinta bola. Memang tidak dapat dipungkiri, sepak bola dunia sekarang ini telah menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat di seluruh dunia. Dari potensi inilah banyak sekali pengusaha yang ikut memanfaatkan momen tersebut sebagai ajang memperkenalkan produk perusahaan ataupun sekedar sebagai sponsor agar brand mereka dapat dikenal masyarakat luas. Klub sepak bola top dunia pun menjadi pasar bagi perusahaan-perusahaan internasional untuk mengukuhkan eksistensinya. Bermacam logo ataupun brand dari produk-produk perusahaan di dunia selalu terlihat di setiap laga pertandingan klub sepak bola. Perusahaan pun rela merogoh kocek dalam-dalam demi logo dan brand mereka tercetak di setiap kaos pemain klub sepak bola. Sudah tidak asing lagi bagi kita logo-logo brand produk terkenal dari produk olahraga, elektronik, jasa asuransi, bank sampai dengan produk otomotif misalnya Samsung, Puma, AON, Mansion, Bwin, Nike, Adidas, Umbro, Fly Emirates, Jeep, Fiat, Standard Chartered, dll. Oleh karena itu, di dalam industri sepak bola, setiap klub menjalankan dua fungsi sekaligus, yakni fungsi kompetisi atau liga dan fungsi usaha atau bisnis. Dua fungsi ini bersifat komplementer (saling melengkapi). Untuk setiap klub yang berkompetisi pada liga dengan level yang lebih tinggi, prospek bisnisnya akan semakin besar untuk menghasilkan laba atau sebaliknya semakin besar skala bisnisnya sangat berpotensi untuk masuk ke liga yang tingkatannya lebih tinggi. Hal tersebut yang kemudian mendorong klub-klub besar di Eropa berlomba-lomba memberikan image yang positif kepada para investor atau sponsor, salah satunya adalah melalui penerbitan laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut tentunya harus disusun berdasarkan prinsip dasar akuntansi yang berlaku umum sehingga memiliki karakteristik Universitas Indonesia Analisis laporan keuangan dan ...,Krisna Mukti Herdyastoro, FEUI, 2014
3 kualitatif yaitu dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan oleh para penggunanya. Selain dorongan di atas, liga-liga di Eropa juga memiliki regulasi yang ketat mengenai transparansi atas pelaporan keuangan setiap klubnya. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Amir dan Livne (2005) mengemukakan bahwa ada 3 aktivitas pokok yang dilakukan oleh klub sepak bola yaitu pendapatan (penjualan tiket, hak siar, dan sponsor), trading (perolehan dan penjualan/pelepasan) kontrak pemain, dan pengembangan bakat pemain muda di klub (in-house talent). Ketiga aktivitas tersebut menjadi sumber kekuatan finansial ataupun sumber daya yang mampu menyokong kinerja klub setiap musimnya. Tak heran apabila setiap musimnya ada saja pemain muda bermunculan dengan talenta yang tidak bisa dianggap sebelah mata. Tidak terlepas dari aktivitas bisnis klub di atas, salah satu kondisi yang dapat menunjang kesuksesan bisnis yaitu menyajikan proses akuntansi yang benar dan wajar untuk para penggunanya. Oleh karena itu, industri sepak bola dengan aktivitasnya tadi memang sudah seharusnya memiliki akuntabilitas yang baik dan dapat dipergunakan sebagai tolak ukur bagi para investor untuk mengambil keputusan. Penerapan akuntabilitas ini sudah seharusnya menjadi kesadaran setiap manajemen klub selain memang aturan dari otoritas liga juga mewajibkannya. Dalam penelitian ini dibuat batasan terhadap ruang lingkup pembahasan. Pembahasan hanya akan dilakukan terhadap klub sepak bola yang terdapat di Liga Eropa yang industri sepak bolanya sudah sangat maju. Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Jerman merupakan tiga kompetisi liga yang paling maju dan menjadi tolak ukur liga-liga lain di seluruh dunia. Dari ketiga liga tersebut, dipilih masing-masing satu klub sebagai objek dalam penelitian ini. Dari perumusan masalah dan tujuan penelitian yang ada, kemudian dipilih klub sepak bola yang telah terdaftar di pasar saham. Dari batasan-batasan tersebut, Manchester United dari Liga Inggris, Juventus dari Liga Italia, dan Borussia Dortmund dari Liga Jerman dipilih sebagai objek dari penelitian ini. Selanjutnya, pembahasan juga hanya akan dilakukan pada laporan keuangan yang disajikan dalam kurun waktu 2 tahun yaitu periode 2012 dan periode 2013. Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Jerman dipilih sebagai kompetisi diambilnya sampel karena ketiga liga tersebut termasuk dalam 3 dari 4 liga tertinggi di Eropa berdasarkan UEFA Coefficient yang diterbitkan UEFA sebagai dasar penilaian dan pengkajian badan liga nasional oleh UEFA. Ketiga liga tersebut juga termasuk dalam liga yang badan sepak bola dan pemerintahnya sangat mendukung kemajuan persepak bolaan dengan membolehkan klub yang ada dalam liga dapat mencatatkan sahamnya di pasar saham. Universitas Indonesia Analisis laporan keuangan dan ...,Krisna Mukti Herdyastoro, FEUI, 2014
4 Dari ketiga liga tersebut diambil masing-masing satu klub sebagai obyek penelitian. Manchester United dari Liga Inggris, Juventus dari Liga Italia, dan Borussia Dortmund dari Liga Jerman dipilih sebagai obyek penelitian karena ketiga klub tersebut telah sama-sama mencatatkan nama perusahaan di pasar saham. Ketiga klub juga termasuk klub yang sukses di masing-masing liga domestiknya. 2. Proses Bisnis Setiap individu pasti memiliki keinginan dalam pencapaian suatu hal. Dari yang sederhana sampai yang kompleks, dari yang jangka pendek ataupun jangka panjang. Semua pencapaian tersebut membutuhkan proses yang tidak sederhana, setiap individu memiliki cara-cara tersendiri agar keinginan mereka tercapai. Begitu pula sebuah perusahaan ataupun organisasi, mereka membutuhkan proses yang panjang untuk menghasilkan produk atau jasa yang mereka tawarkan. Proses tersebut yang kemudian kita kenal sebagai proses bisnis. Menurut Hammer dan Champy’s (1993), proses bisnis adalah kumpulan kegiatan atau aktivitas kerja di dalam sebuah perusahaan (jumlahnya mungkin puluhan, ratusan bahkan ribuan) yang terstruktur dan teratur sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah nilai tambah bagi proses-proses berikutnya, yang pada akhirnya menghasilkan sebuah produk atau jasa yang memberikan manfaat dan berdaya guna bagi penggunanya. Proses bisnis merubah masukan (input) baik itu data, informasi, dokumen ataupun bahan baku menjadi keluaran (output) dalam bentuk informasi lebih lengkap, produk setengah jadi atau produk jadi, atau jasa yang telah bernilai tambah untuk dapat dimanfaatkan lebih lanjut dalam proses berikutnya. Menurut Warren, Reeve, dan Fess (2004) kumpulan aktivitas pada proses bisnis menciptakan suatu rantai nilai (value chain) karena adanya tambahan nilai (value added) di setiap aktivitasnya. 2.1. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang andal dan relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Kieso, Weygandt dan Warfield (2011) mengungkapkan bahwa ketersediaan informasi tersebut diharapkan mempunyai peranan prediktif dan prospektif, artinya dapat menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi besarnya sumber daya yang dibutuhkan dan dihasilkan untuk operasi yang berkelanjutan, risiko dan ketidakpastian
Universitas Indonesia Analisis laporan keuangan dan ...,Krisna Mukti Herdyastoro, FEUI, 2014
5 yang terkait, serta dapat menyajikan informasi bagi pengguna mengenai indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan rencana. Oleh sebab itu, laporan keuangan harus mempunyai standar dan ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya dan menghasilkan informasi yang berkualitas. Ukuran normatif tersebut dinamakan Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan. Kieso, Weygandt dan Warfield (2011) berpendapat bahwa karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi akan membedakan informasi yang lebih baik (lebih berguna) dengan informasi yang inferior (kurang berguna bagi tujuan pelaporan keuangan). Hal ini dikarenakan pemilihan metode akuntansi yang tepat, jumlah dan jenis informasi yang harus diungkapkan serta penyajiannya melibatkan penentuan alternatif mana yang menyediakan informasi paling bermanfaat untuk pengambilan keputusan. 2.2. Akuntansi untuk Pemain Sepak Bola Menurut Devi (2004), agar sebuah klub dapat bertahan dalam kompetisi dan memperoleh laba sebesar-besarnya maka klub harus meningkatkan nama besar klub. Hal itu dianggap akan menarik sponsor untuk klub, meningkatkan nilai hak siar pertandingan, tambahan penerimaan dari hadiah atas kemenangan klub, serta tambahan pendukung yang selalu setia menonton klub saat bertanding. Pencapaian prestasi adalah cara yang paling efektif untuk meningkatkan nama besar klub di liga bahkan dunia. Oprean dan Oprisor (2013) menjelaskan bahwa elemen terpenting dari sebuah klub sepak bola adalah tim pemain dari setiap klub. Tanpa mereka, klub tidak akan mampu tampil dalam setiap kompetisi yang ada. Aset lain yang ada pun tidak akan ada artinya, bahkan klub akan kesulitan melaksanakan aktivitas bisnisnya. Tim yang baik, solid dan kuat pasti dapat mengantarkan klubnya menjuarai kompetisi di liga lokal ataupun internasional. Tim seperti inilah yang didambakan setiap klub guna meraih setiap kemenangan dan mengalirkan pundipundi uang ke setiap klub. Tim yang baik pun tidak akan tercipta apabila tidak tersusun dari pemain-pemain yang profesional, berkualitas, dan konsisten. Dari fakta di atas, sangat jelas bahwa pemain sepak bola adalah aset yang sangat berharga bagi setiap klub. Pemain sepak bola dapat memberikan potensi manfaat ekonomi yang sangat besar bagi sebuah klub. Seperti sewajarnya aset lain yang ada pada perusahaan, maka perusahaan pun memiliki kewajiban untuk mencacat keberadaan aset yang berupa pemain sepak bola ini. Menurut Devi (2004) dalam industri sepak bola, human capital seperti pemain sepak bola ini dapat memberikan nilai tambah bagi klubnya. Bahkan nilai total kontrak pemain sepak bola bisa mencapai setengah dari nilai aset klub, sehingga apabila tidak
Universitas Indonesia Analisis laporan keuangan dan ...,Krisna Mukti Herdyastoro, FEUI, 2014
6 dilaporkan sebagai aset di neraca maka hal tersebut akan mengurangi kebenaran atas nilai perusahaan yang sebenarnya. Informasi yang disampaikan klub dalam laporan keuangan mereka pun menjadi kurang relevan, karena bagaimana juga para pengguna laporan keuangan (manajemen, investor dan kreditor) akan melihat laporan keuangan klub sebagai dasar untuk mengambil keputusan dan menilai kinerja klub di setiap periodenya. Masalah yang timbul sekarang adalah di bagian aset manakah pemain sepak bola dapat dicatatkan nilainya, karena kita tahu bahwa pemain sepak bola tidak mungkin untuk didepresiasi seperti sewajarnya aset yang lain. Selain itu, sama-sama kita ketahui bahwa sebenarnya nilai pemain sepak bola di masa depan sangatlah susah diidentifikasi. Kinerja pemain, kinerja pelatih, kinerja tim bahkan cedera yang kerap kali datang pada pemain sepak bola membuat pemain sepak bola sangat sulit untuk dapat diketahui nilainya di masa depan. 3. Sepak Bola sebagai Suatu Industri Karakteristik industri sepak bola ditandai oleh peran klub sepak bola sebagai core business suatu perusahaan yang berbadan hukum (legal firm). Ini berarti klub-klub yang sebelumnya bersifat amatir berubah menjadi klub yang bersifat profesional. Dengan kata lain, klub menjadi sebuah unit bisnis (firm) yang tujuan utamanya untuk menghasilkan keuntungan (profit). Sebuah klub dikatakan sebagai profesional jika setiap pihak yang berkaitan dengan klub sebagai pekerjaan utamanya (profesi) harus dilakukan secara transaksional berdasarkan aturan main (norma) bisnis yang berlaku. Atas interaksi yang bersifat transaksional ini masing-masing pihak akan mendapat manfaat ekonomi (wage, profit, rent, interest atau return). Industri adalah kumpulan unit-unit bisnis (firm) yang sejenis. Ini berarti industri sepak bola adalah lapangan atau sektor ekonomi yang pada intinya terdiri dari klub-klub yang menjalankan fungsi bisnis utama di bidang sepak bola. Industri sepak bola adalah industri yang unik. Secara umum industri ini kurang lebih serupa dengan dengan industri-industri lainnya. Yang membedakan adalah bahwa setiap klub terintegasi secara keseluruhan dengan klub-klub yang ada di berbagai negara (dunia). Sebagai konsekuensinya, setiap klub patuh dan harus mematuhi aturan main bersama berdasarkan regulasi yang berasal dari induk organisasinya (FIFA). Oleh karena itu, di dalam industri sepak bola, setiap klub menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi kompetisi atau liga dan fungsi usaha atau bisnis. Dua fungsi ini bersifat komplementer (saling membutuhkan). Setiap klub yang berkompetisi pada liga dengan level Universitas Indonesia Analisis laporan keuangan dan ...,Krisna Mukti Herdyastoro, FEUI, 2014
7 yang lebih tinggi maka prospek bisnisnya akan semakin besar untuk menghasilkan profit. Begitu pula sebaliknya, semakin besar skala bisnisnya sangat berpotensi untuk masuk ke liga dengan level yang lebih tinggi. Semakin banyak klub mengikuti liga dengan level yang tinggi, nama besar klub akan terangkat dan klub dapat memperoleh banyak keuntungan atas hal itu. Sponsor yang bertambah, tawaran pembelian pemain-pemain klub yang memiliki performa baik selama pertandingan, tawaran iklan, dan lain-lain adalah keuntungan yang akan dapat diperoleh klub. Sepak bola di era modern seperti sekarang tidak bisa dilepaskan dari faktor-faktor ekonomi, dari kondisi ekonomi suatu negara, hingga kondisi ekonomi regional di mana negara tersebut berada. Sepak bola yang dari dulu kita kenal sangat berkembang di wilayah Eropa, perlahan-lahan merambah ke wilayah Amerika, Afrika, dan Asia. Hal itu ditunjukkan dari fenomena hijrahnya pemain-pemain sepak bola yang memasuki usia lebih dari 30 tahun untuk melanjutkan karir ke wilayah-wilayah tersebut, tentunya dengan iming-iming gaji yang lebih besar. Di sisi lain, fenomena tersebut juga menandakan bahwa ada visi untuk kemajuan persepakbolaan di wilayah Amerika, Afrika, dan Asia agar dapat berkiprah secara internasional. Perbaikan dilakukan di segala bidang agar sepak bola tidak lagi dianggap permainan semata. Sepak bola dikelola dengan manajemen dan badan persepakbolaan yang baik, transparan dan profesional. Terlepas dari itu semua, keberhasilan atas kondisi perekonomian negara-negara di wilayah-wilayah tersebut juga turut menyumbang kemajuan di bidang olahraga, khususnya sepak bola. 4. Analisis Proses Bisnis Klub Sepak Bola Manchester United, Juventus, dan Borussia Dortmund Prestasi klub Manchester United, Juventus, dan Borussia Dortmund di liga domestik dan regional membuat kepopuleran dan nama besar klub semakin meningkat. Jumlah penggemar klub juga ikut meningkat seiring dengan sifat fanatisme yang mereka bawa. Terciptalah demand atas merchandise dan atribut-atribut yang berkaitan dengan klub agar fanatisme para penggemar dapat diperlihatkan di saat klub melangsungkan pertandingan. Hal ini kemudian dimanfaatkan klub untuk dapat menciptakan produk baru berupa marchandise yang berkaitan dengan klub dan pemainnya, dan menjualnya di setiap store yang dimiliki oleh klub. Output berupa merchandise ini dapat dihasilkan dari aktivitas produksi yang dilakukan oleh klub sendiri atau dari kerjasama dengan pihak-pihak supplier yang memang berpengalaman di bidangnya. Universitas Indonesia Analisis laporan keuangan dan ...,Krisna Mukti Herdyastoro, FEUI, 2014
8 Kepopuleran dan nama besar klub yang telah menyebar di berbagai media juga mengundang perusahaan-perusahaan di bidang usaha lain tertarik untuk mendapatkan jasa dari klub. Jasa tersebut berupa promosi atas produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Tujuannya adalah memperluas pasar dengan mengenalkan produk-produk melalui kepopuleran klub. Perusahaan-perusahaan akhirnya berebut untuk dapat menggunakan jasa dari klub-klub yang sudah memiliki nama besar dan pemain-pemain profesional yang dikenal oleh masyarakat luas. Dalam upayanya menarik investor, klub Manchester United, Juventus, dan Borussia Dortmund juga menjadi pelopor atas klub-klub lain di seluruh dunia dengan mencatatkan nama mereka di pasar saham domestik atau internasional. Dengan go public, klub berharap akan lebih membantu memfasilitasi investor untuk dapat menanamkan modalnya di klub. Hal tersebut juga diyakini akan dapat memperluas jangkauan pemasaran klub di seluruh dunia. Aktivitas-aktivitas bisnis yang dijalankan oleh klub juga menuntut setiap klub untuk berinteraksi dengan badan-badan regulator pembuat kebijakan. Badan liga domestik, regional Eropa bahkan internasional seperti FA, UEFA, FIFA, dan lain-lain akan selalu mengawasi aktivitas yang dilakukan oleh klub sepak bola. UEFA sebagai asosiasi sepak bola regional melalui badan liga domestik negara-negara di Eropa mengawasi, mengatur dan mengendalikan aktivitas klub agar sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan. Liga domestik di setiap negara di Eropa juga bekerja sama dengan pemerintah masing-masing negara agar kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dapat menunjang aktivitas setiap klub. Bagaimanapun juga, berkembangnya industri sepak bola di Eropa sedikit banyak juga mempengaruhi kondisi ekonomi negara-negara di Eropa. Pemasukan devisa negara dari ekspor (merchandise), turis yang berkunjung, dan pendapatan pajak misalnya, memerlukan peran pemerintah agar kebijakan-kebijakan yang ditetapkan tidak memberatkan klub untuk menjalankan proses bisnisnya. Aktivitas klub di pasar saham juga akan membuat klub berinteraksi dengan regulator seperti badan pengawas pasar saham di masing-masing negara atau di bursa efek tempat klub mencatatkan namanya. Selain pemenuhan tujuan-tujuan bisnis, klub sepak bola Eropa juga melakukan interaksi dengan masyarakat umum sebagai wujud dari pemenuhan aspek-aspek Corporate Social Responsibility (CSR) melalui berbagai macam program. Sedangkan untuk proses pendukung, ketiga klub menggunakan implementasi sistem kepelatihan dan pengembangan talenta-talenta mudanya. Selain itu, proses akuntansi juga merupakan proses pendukung yang ada di setiap lini aktivitas bisnis perusahaan. Akuntansi digunakan sebagai alat pencacat, pengendali, dan pengawas di dalam proses bisnis perusahaan Universitas Indonesia Analisis laporan keuangan dan ...,Krisna Mukti Herdyastoro, FEUI, 2014
9 agar bisa terekam dan diketahui progress serta kinerjanya. Hasil akhirnya, akuntansi digunakan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh manajemen, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditor, atau pemilik klub itu sendiri. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Dari penjelasan tersebut, proses bisnis klub sepak bola Manchester United, Juventus, dan Borussia Dortmund memiliki karakteristik yang sama. Setiap aktivitas bisnis yang mereka miliki dijalankan dengan profesional agar mendapatkan hasil yang maksimal. 4.1. Analisis Pelaporan Keuangan Klub Manchester United, Juventus, dan Borussia Dortmund Manchester United, Juventus, dan Borussia Dortmund merupakan klub dengan status yang sama. Ketiganya berdiri sebagai sebuah perusahaan public yang mencatatkan namanya di pasar saham. Manchester United dan Borussia Dortmund merupakan sebuah perusahaan dengan bentuk entitas grup yang terdiri atas beberapa subsidiari dan segmen pelaporan. Oleh karena itu, laporan keuangan yang disajikan merupakan laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan klub sepak bola memiliki perbedaan pada periode akuntansi dengan perusahaan pada umumnya. Hal ini disebabkan oleh siklus bisnis klub sepak bola yang memang sudah diatur oleh UEFA. Dan dari laporan keuangan ketiga klub tersebut, diketahui bahwa mereka menggunakan periode akuntansi yang sama, dan berakhir pada 30 Juni. Ketetapan atas penyesuaian proses pelaporan akuntansi dengan kalender kegiatan UEFA ini tidak serta merta langsung diberikan ke setiap klub. Ketetapan ini diberikan kepada setiap badan liga domestik untuk dijadikan acuan dalam menyusun jadwal kegiatan liga domestik di Eropa. Hal ini bertujuan agar jadwal liga-liga domestik tidak bentrok dengan jadwal liga regional Eropa. Liga-liga di Eropa, baik domestik atau regional dimulai pada bulan Agutus-September setelah bursa transfer pemain ditutup, dan berakhir pada bulan Mei tahun berikutnya. Liga Champions sebagai liga paling prestisius merupakan kompetisi paling akhir selesai. Selain itu, alasan digunakannya periode akuntansi pada pertengahan tahun tersebut adalah agar sesuai dengan asumsi dasar pada pelaporan keuangan, yaitu periodicity. Laporan keuangan harus dibagi dalam periode-periode waktu agar pengakuan dan pengalokasian atas setiap transaksi yang dilakukan dapat dengan jelas terpisah batasannya. Pengakuan dan pengalokasian atas transaksi didasarkan pada waktu terjadinya dan dimasukkan dalam periode akuntansi pada saaat transaksi tersebut terjadi. Universitas Indonesia Analisis laporan keuangan dan ...,Krisna Mukti Herdyastoro, FEUI, 2014
10 Dari pemenuhan tersebut, laporan keuangan akan dapat menyajikan informasi akuntansi yang sesuai dengan kinerja klub dalam setiap kompetisi yang diikuti. Tersedianya informasi yang lengkap dalam laporan keuangan akan mencerminkan kondisi perusahaan sampai akhir musim. Hal ini akan lebih membantu manajemen untuk dapat mengambil keputusan yang sesuai agar kinerja klub di musim depan dapat lebih baik. Tabel Perbandingan Komponen Laporan Keuangan Komponen menurut IAS 1
Manchester United
Statement of
Statement of
Financial
Balance Sheet
Position
Separated;
Statement of Comprehensive
Income Statement dan Statement of Comprehensive Income
Statement of Changes in Equity
Financial Position
2 Statement
Income
Juventus
Borussia Dortmund
Statement of Financial Position
2 Statement Separated; Income Statement dan Statement of
Single Statement; Statement of Comprehensive Income
Comprehensive Income Statement of
Statement of
Changes in
Statement of
Changes in Equity
Shareholders’
Changes in Equity
Equity
Statement of
Statement of Cash
Statement of
Statement of Cash
Cash Flows
Flows
Cash Flows
Flows
Notes to the Notes
Consolidated Financial Statement
Notes to the Notes
Consolidated Financial Statement
Dari tabel perbandingan di atas, dapat diketahui bahwa penyajian pelaporan keuangan Manchester United, Juventus, dan Borussia Dortmund tidak jauh berbada. Dan ketiganya Universitas Indonesia Analisis laporan keuangan dan ...,Krisna Mukti Herdyastoro, FEUI, 2014
11 sudah menyajikan secara lengkap laporan keuangan sesuai dengan ketetapan IFRS khususnya dalam IAS 1. Perbedaan laporan keuangan ketiga klub hanya terletak pada penyajian Statement of comprehensive income. IAS 1 mengatur Statement of comprehensive income untuk dapat disajikan dalam dua pilihan, yaitu single statement dan two statement, dan terpisah antara laporan laba rugi (income statement) dengan laporan pendapatan komprehensif. Mancherter United dan Juventus memilih menyajikan Statement of comprehensive income dengan two statement yang terpisah antara income statement dan comprehensive income. Sedangkan Borussia Dortmund memilih menggunakan single statement dengan nama Consolidated statement of comprehensive income. 4.2. Analisis atas Komponen Income pada Statement of Comprehensive Income Manchester United, Juventus, dan Borussia Dortmund Ada beberapa perbedaan sumber income dari klub Juventus dan Borussia Dortmund yang disajikan dalam Income statement mereka masing-masing. Juventus menyajikan komponen Revenues from players registration rights dalam pos Revenues. Komponen tersebut adalah penghasilan Juventus yang berasal dari fee atas peminjaman pemain ke beberapa klub di Italia dan Eropa lainnya. Penyajian pos-pos yang menyusun Income statement atau Statement of Comprehensive Income sangat erat hubungannya dengan standar akuntansi yang mendasari pelaporan keuangan tersebut. Ketiga klub yang dijadikan obyek penelitian berasal dari negara yang berbeda dan masing-masing memiliki standar akuntansi tersendiri. Hal ini yang kemudian menyulitkan pembaca laporan keuangan untuk membandingkan kinerja ketiga klub sepak bola melalui laporan keuangan yang disajikan. Dari data-data sumber income masing-masing klub di atas ditunjukan bahwa masih belum terdapat keseragaman dalam penyajian pos-pos dalam Income statment setiap klub. Juventus lebih memilih merinci sumber income klub dalam penyajian Income statement mereka. Sedangkan Manchester United dan Borussia Dortmund lebih memilih menyajikan nilai akumulasi dari sumber-sumber income mereka. Penyajian yang lebih rinci mereka sajikan pada Catatan atas laporan keuangan (Notes). Terlepas dari perbedaan tersebut, ketika sumber-sumber income klub tersebut kita bandingkan satu sama lain, sebenarnnya secara substansi memiliki sifat yang sama. Pada tabel tersebut terlihat bahwa Manchester United merupakan klub dengan income paling tinggi, diikuti oleh Borussia Dortmund dan Juventus. Income Manchester Universitas Indonesia Analisis laporan keuangan dan ...,Krisna Mukti Herdyastoro, FEUI, 2014
12 United didominasi oleh pos Sponsorshing and Advertising yang merupakan komponen Sponsorship dan New media & Mobile. Pos ini menyumbang Є94,2 juta atau 30,57% dari total income klub. Sedangkan Juventus dan Borussia Dortmund lebih mengandalkan Media Broadcasting and Right sebagai sumber income bagi mereka. Pos Media Broadcasting and Right menyumbang 57,13% dari total income Juventus di musim 2012/2013. Sedangkan Borussia Dortmund, pos Media Broadcasting and Right menyumbang 28,45% dari total income klub. Perbedaan atas sumber income yang paling dominan ini dipengaruhi juga oleh banyak faktor. Nama besar dan prestasi yang cemerlang setiap musimnya membuat setiap perusahaan-perusahaan lain berlomba-lomba untuk menjadi sponsor utama Manchester United. Sedangkan Juventus memperlihatkan kenaikan yang cukup tinggi dalam pos pendapatan dari hak siar. Sementara itu, sumber income bagi Borussia Dortmund sebenarnya mengalami kenaikan di setiap posnya. Dan hal ini tentu saja dipengaruhi oleh prestasi tim Borussia Dortmund tiga tahun belakangan ini. Musim 2010/2011 dan 2011/2012 pada kompetisi Bundesliga yang dikuasai oleh Borussia Dortmund, membuat para sponsor juga ikut tertarik untuk bekerja sama dengan klub. Prestasi klub di kompetisi regional juga sangat berpengaruh pada naiknya pendapatan atas hak siar klub. Sumber income dari penjualan tiket selama satu musim penuh juga sangat membantu pendapatan klub. Dari ketiga klub, pendapatan paling tinggi atas penjualan tiket diraih oleh Manchester United. Penjualan tiket musim 2012/2013 dari Manchester United hampir mencapai Є10 juta sedangkan Juventus dan Borussia Dortmund masing-masing sebesar Є38,1 juta dan Є44,8 juta. Penjualan tiket setiap klub tidak hanya dipengaruhi oleh kinerja tim di setiap pertandingan. Selain fanatisme fans, fasilitas dan kenyamanan, kapasitas penonton di stadion juga berpengaruh pada banyaknya tiket pertandingan yang mampu dijual. Rata-rata kehadiran penonton yang tinggi akan sangat mampu menaikkan income klub dari penjualan tiket pertandingan. Sebagian penonton yang hadir pasti ingin agar klub yang mereka dukung dapat memperoleh kemenangan. Namun, bagi para penikmat sepak bola, kemenangan bukanlah hal wajib yang harus diperoleh klub. Sebagian orang ini hanya ingin melihat seni mengolah bola yang dipertunjukan oleh klub yang sedang melangsungkan pertandingan. Permainan yang rapi, disiplin, agresif, namun tetap menjunjung tinggi sportivitas, akan lebih banyak diperhatikan oleh para penonton.
Universitas Indonesia Analisis laporan keuangan dan ...,Krisna Mukti Herdyastoro, FEUI, 2014