ANALISIS KUALITAS SITUS WEB “PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PERPUSTAKAAN NASIONAL RI” MENGGUNAKAN NETQUAL
ARWAN SUBAKTI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Analisis Kualitas Situs Web “Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Perpustakaan Nasional RI” Menggunakan NetQual adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir tesis ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Oktober 2016 Arwan Subakti NRP G652120105
RINGKASAN ARWAN SUBAKTI. Analisis Kualitas Situs Web “Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Perpustakaan Nasional RI” Menggunakan NetQual. Dibimbing oleh WISNU ANANTA KUSUMA dan BADOLLAHI MUSTAFA. Pemerintah dan sistem pelayanan publik di era E-Government dituntut untuk transparan, efektif, efisien, akuntabel dan berguna dalam masyarakat. Ini adalah tantangan yang harus dihadapi oleh instansi pemerintah dalam melakukan fungsi mereka. Kemajuan pesat teknologi informasi dan komunikasi membuka kesempatan dalam mengakses, mengolah dan menggunakan informasi secara cepat dan akurat. Pelayanan informasi publik di lingkungan Perpustakaan Nasional dapat dicapai dengan membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Perpusnas RI sesuai amanah UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Salah satu cara mengoptimalkan pelayanan informasi publik yaitu dengan mengembangkan layanan situs web PPID Perpusnas RI yang dapat diakses pada laman http://ppid.perpusnas.go.id/. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepuasan pengguna terhadap kualitas situs web Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Perpusnas. Model kualitas layanan elektronik yang digunakan dalam penelitian ini adalah model NetQual (Bressolles 2006) yang terdiri dari 18 variabel yang mewakili lima dimensi kualitas layanan, yaitu information, ease of use, site design, reliability,dan privacy/security. Langkah penelitian dimulai dengan penyusunan instrumen penelitian dan melakukan pilot survey dengan penyebaran kuesioner tahap kesatu, kemudian dilakukan pengujian instrumen penelitian melalui uji validitas dan reliabilitas. Setelah instrumen penelitian teruji dilakukan penyebaran kuesioner tahap kedua terhadap 48 responden yang pernah mengakses situs web PPID Perpusnas RI. Setelah dilakukan penyebaran kuesioner tahap kedua kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data seperti analisis deskriptif tentang profil responden, uji normalitas, uji crosstab, uji wilcoxon. Pada tahap selanjutnya melakukan analisis indeks kepuasan pelanggan (customer satisfaction index) dan analisis tingkat kepentingan-kinerja (importance performance analysis) untuk menghasilkan rekomendasi perbaikan terhadap situs web PPID Perpusnas RI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan pengguna tidak merasa puas terhadap situs web PPID Perpusnas RI dengan nilai indeks kepuasan pelanggan sebesar 39,71 % (sangat buruk). Hasil tersebut juga berbanding lurus dengan hasil analisis tingkat kepentingan-kinerja yang memiliki nilai gap (kesenjangan) dari -015 sampai dengan -1,23 dengan nilai total rata-rata adalah 0,85. Hasil analisis gap yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa secara umum responden pengguna menilai kualitas situs web PPID Perpusnas RI masih belum memuaskan. Kata kunci: customer satisfaction index, importance performance analysis, netqual, Perpustakaan Nasional RI, PPID, kualitas web
SUMMARY ARWAN SUBAKTI. Analyze the quality of “Information and Documentation Management Officer (PPID)” of National Library of Indonesia website using NetQual. Supervised by WISNU ANANTA KUSUMA and BADOLLAHI MUSTAFA. Government and public service systems in the E-Government era are demanded to be transparent, effective, efficient, accountable and useful in society. These are the challenges that have to be faced by government institutions in conducting their functions. The rapid advance of information and communications technology opens the opportunity in accessing, processing and using the information fast and accurately. Public information service at National Library can be achieved by forming Information and Documentation Management Officer (PPID) Perpusnas RI in accordance with Act No. 14 the year of 2008 on Public Information Openness. One of the ways to optimize public information service is by developing PPID Perpusnas RI website service that can be accessed from http:/ppid.perpusnas.go.id/. This research aims to analyze customer satisfaction towards Information and Documentation Management Officer (PPID) Perpusnas RI website quality. Electronic service quality model used in this research is NetQual (Bressolles, 2006) consisting of 18 variables representing 5 dimensions of service quality, namely information, ease of use, site design, reliability, dan privacy/security. The research is started from arranging research instrument then conducting pilot survey by distributing first stage questionnaire and conducting research instrument test through validity and reliability test. After research instrument has been tested, second stage questionnaire is distributed to 48 respondents who have accessed PPID Perpusnas RI website. After the distribution of second stage questionnaire, data processing and analysis are conducted; such analysis as descriptive analysis of profile respondents, normality test, crosstab test, wilcoxon test. At the next stage, customer satisfaction index and importance peformance are analyzed to generate improvement recommendation for PPID Perpusnas RI website. The result of this research indicates that overall user is not satistified with PPID Perpusnas RI website, with customer satisfaction index 39,71% (very poor). It is also parallel with analysis result of importance performance rate whose gap ranges from -015 to -1,23 with average total score is -0,85. It can be concluded from the gap analysis acquired that customer respondents are not yet satisfied with PPID Perpusnas RI website quality in general. Keywords: customer satisfaction index, importance performance analysis, National Library of Indonesia, netqual, PPID, website quality
© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2016 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
ANALISIS KUALITAS SITUS WEB “PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PERPUSTAKAAN NASIONAL RI” MENGGUNAKAN NETQUAL
ARWAN SUBAKTI
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Irman Hermadi, SKom, MS, Phd
Judul Tesis : Analisis Kualitas Situs Web “Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Perpustakaan Nasional RI” Menggunakan NetQual Nama : Arwan Subakti NRP : G652120105
Disetujui oleh Komisi Pembimbing
Dr Eng Wisnu Ananta Kusuma, ST MT Ketua
Drs Badollahi Mustafa, MLib Anggota
Diketahui oleh
Ketua Program Studi Magister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan
Dekan Sekolah Pascasarjana
Yani Nurhadryani, SSi MT PhD
Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr
Tanggal Ujian: 4 Oktober 2016
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2015 adalah Analisis Kualitas Situs Web “Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Perpustakaan Nasional RI” Menggunakan NetQual. Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Dr Eng. Wisnu Ananta Kusuma, ST, MT dan Bapak Drs. Badollahi Mustafa, M. Lib selaku pembimbing serta kepada Ibu Yani Nurhadryani, SSi, MT, PhD selaku Ketua Program Studi Magister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan yang telah memberikan banyak saran dan staf Program Studi Magister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan. Saya ucapkan terima kasih juga kepada Ibu Sri Sularsih (Mantan Kepala Perpustakaan Nasional RI), Bapak Muh. Syarif Bando (Kepala Perpustakaan Nasional RI), Bapak Dedi Junaedi (Sekretaris Utama), Ibu Ofy Sofiana (Kepala Biro Hukum dan Perencanaan), Bapak Asep Muslih (Kepala Bagian Hukum dan Humas), Bapak Nurhadisaputra (Kepala Subbag Humas), Bapak Agus Sutoyo (Kepala Bidang Layanan Koleksi Umum) dan para pejabat Perpusnas RI yang telah membantu dalam penelitian ini. Selain itu, saya ucapkan terimakasih tak terhingga kepada orang tua penulis dan adik-adik yang telah memberikan motivasi dan dukungan yang tiada henti kepada penulis. Secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada Nurazizah (isteri) beserta keluarga besar, rekan-rekan mahasiswa MTP 2012, rekan-rekan Humas Perpusnas RI serta berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Oktober 2016 Arwan Subakti
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
vii
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Manfaat Penelitian
1 1 2 2 3 3
2 TINJAUAN PUSTAKA Konsep E-Government Keterbukaan Informasi Publik Website Kualitas Situs Web Konsep Kepuasan Pengukuran Kepuasan Pelanggan Penelitian Terdahulu Pedoman Pembuatan Situs dan Portal Web di lingkungan Perpusnas RI Sejarah PPID Perpustakaan Nasional RI Mekanisme Permohonan dan Pemberian Informasi Publik di PPID Perpusnas RI Antarmuka Situs Web PPID Perpusnas RI Customer Satisfaction Index (CSI) Importance Performance Analysis (IPA)
3 3 4 5 6 7 8 9 10 16
3 METODE Penyusunan Instrumen Penelitian Penentuan Sampel Pembuatan Kuesioner Penyebaran Kuesioner I Pengujian Instrumen Penelitian Penyebaran Kuesioner II Pengolahan dan Analisis Data
23 24 25 25 25 26 26 27
4 HASIL DAN PEMBAHASAN Penyusunan Instrumen Penelitian Pengolahan Data Kuesioner 1 Hasil Uji Validitas Instrumen/ Kuesioner Penelitian Hasil Uji Reliabilitas Instrumen/ Kuesioner Penelitian Pengolahan Data Kuesioner II
29 29 31 31 34 35
17 18 21 21
Hasil Analisis Deskriptif Keterkaitan Profil dengan Persepsi Responden Hasil Uji Dua Sampel Berpasangan Wilcoxon Hasil Analisis Tingkat Kesesuaian Hasil Analisis IPA Diagram Kartesius Rekomendasi
35 39 41 42 47 50 53
5 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran
54 54 55
DAFTAR PUSTAKA
56
LAMPIRAN
58
RIWAYAT HIDUP
79
DAFTAR TABEL 1 Dimensi kualitas netqual 2 Hasil rekapitulasi data responden 1 3 Hasil uji validitas instrumen harapan/kepentingan 4 Hasil uji validitas instrumen kinerja/kepuasan 5 Hasil uji reliabilitas instrumen 6 Tingkat pengembalian kuesioner penelitian 7 Uji normalitas data 8 Hasil uji statistik keterkaitan profil dengan persepsi responden 9 Hasil uji statistik wilcoxon 10 Tingkat kesesuaian persepsi dan harapan responden 11 Kategori atribut berdasarkan interval tingkat kesesuaian 12 Hasil analisis CSI terhadap kualitas Situs web PPID Perpusnas 13 Kriteria nilai customer satisfaction index 14 Hasil analisis kepuasan terhadap kualitas Situs web PPID Perpusnas 15 Rekomendasi terhadap Situs web PPID Perpusnas berdasarkan analisis importance performance analysis pada kuadran A
7 30 32 33 34 35 39 40 41 43 45 45 47 48 53
DAFTAR GAMBAR 1 Struktur Organisasi PPID Perpusnas RI 2 Mekanisme Permohonan dan Pemberian Informasi Publik 3 Beranda situs web PPID Perpusnas RI 4 Diagram importance performance matrix 5 Diagram alur importance performance analysis 6 Langkah-langkah penelitian 7 Komposisi responden menurut jenis kelamin 8 Komposisi responden menurut usia 9 Komposisi responden menurut pendidikan 10 Komposisi responden menurut pekerjaan/profesi 11 Komposisi responden menurut tempat akses 12 Komposisi responden menurut media akses 13 Diagram kartesius
17 18 19 22 23 23 36 37 37 38 38 39 51
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kuesioner Data pilot survei variabel harapan/kepentingan Data pilot survei variabel persepsi/kinerja Data karakteristik responden Data penelitian variabel harapan/kepentingan Data penelitian variabel persepsi/kinerja Data untuk analisis crosstab dan uji chisquare Data untuk uji wilcoxon Output spss untuk validitas variabel harapan/kepentingan
58 61 62 63 64 65 66 67 68
10 11 12 13 14 15
Output spss untuk validitas variabel persepsi/kinerja Output spss untuk reliabilitas variabel harapan/kepentingan Output spss untuk reliabilitas variabel persepsi/kinerja Output spss untuk analisis crosstab dan uji statistik chisquare Output spss untuk uji statistik normalitas Output spss untuk uji statistik wilcoxon
70 72 73 74 76 77
1
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sejak lahirnya era reformasi birokrasi di Indonesia, penyampaian informasi publik oleh lembaga pemerintah dilakukan secara transparan. Semua aspek kehidupan dalam berbangsa dan bernegara seperti sosial, politik, ekonomi dan lainnya menghendaki adanya keterbukaan informasi publik. Artinya setiap masyarakat diberikan jaminan dalam mengakses informasi publik untuk kepentingan individu maupun untuk kepentingan umum sebagaimana diamanahkan oleh Undang-undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang diberlakukan secara serentak di seluruh lembaga pemerintah dan non pemerintah pada tahun 2010. Undang-undang KIP memiliki landasan konstitusional sebagaimana tercantum pada Undang-undang Dasar 1945 Pasal 28 F yang berbunyi “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.” Lahirnya UU KIP merupakan landasan atau payung hukum yang memberikan jaminan terbukanya akses informasi bagi masyarakat secara luas terhadap lembaga negara, lembaga publik non pemerintah dan perusahaan publik yang mendapat alokasi dana dari Angaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), bantuan luar negeri dan dari himpunan dana masyarakat. Dengan demikian, setiap lembaga pemerintah dan non pemerintah diwajibkan untuk membuka diri pada publik dan memberikan informasi yang lengkap, tersusun rapi dan terpusat pada suatu institusi badan informasi publik. Informasi yang dibutuhkan mudah diakses oleh pegawai pemerintah maupun masyarakat, sehingga dapat menghemat biaya dan waktu untuk menelusur informasi serta dapat meningkatkan kepercayaan publik maupun media massa kepada instansi pemerintah (Buku Panduan Keterbukaan Informasi Publik 2009). Pelayanan informasi yang cepat, tepat, sederhana dapat dicapai oleh badan publik melalui pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). PPID adalah pejabat yang bertanggungjawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan/atau pelayanan informasi di bidang publik. Selanjutnya tugas dan tanggung jawab PPID dijabarkan dalam PP No. 61 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Untuk menjalankan tugasnya Pejabat Fungsional maupun Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi memerlukan kompetensi di bidang pengelolaan data, informasi dan dokumentasi lembaga publik. Dalam rangka memberikan pelayanan Informasi Publik sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik, Kepala Perpustakaan Nasional menetapkan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di lingkungan Perpustakaan Nasional RI melalui SK Kepala Perpusnas RI No. 126 tahun 2013 Tentang Organisasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Perpustakaan Nasional RI. Berdasarkan hal tersebut, penanggungjawab di masing-masing unit eselon II di lingkungan Perpustakaan Nasional RI bertanggungjawab sebagai penyedia
1
2
informasi untuk diteruskan kepada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Perpusnas RI yang kemudian melakukan pengolahan, penyimpanan, pendokumentasian dan pelayanan informasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memiliki peranan yang penting dalam memudahkan badan publik menyampaikan informasi kepada masyarakat dan memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi yang dibutuhkan kapan saja dan dimana saja. Salah satu cara PPID Perpusnas RI memanfaatkan teknologi adalah dengan mengoptimalkan pelayanan informasi publik yaitu dengan mengembangkan layanan situs web PPID Perpusnas RI. Dalam situs web PPID Perpusnas RI menyediakan informasi mengenai kelembagaan Perpustakaan Nasional, layanan perpustakaan, layanan ISBN, penerimaan KCKR, kepustakawanan, diklat perpustakaan, kerjasama perpustakaan, permintaan informasi PPID, regulasi, laporan keuangan dan lain-lain. Situs web PPID Perpusnas RI masih dalam tahap pengembangan dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi publik yang terkait organisasi Perpusnas maupun layanannya. Belum adanya evaluasi terhadap situs web PPID Perpusnas RI terutama dari sisi kepuasan pengguna menjadi alasan kuat bahwa penelitian ini penting untuk dilakukan. Selanjutnya, penelitian ini menganalisis kualitas situs web PPID Perpusnas RI dengan menggunakan netqual dimana dimensi yang digunakan untuk mengukur kualitas situs web PPID Perpusnas RI yaitu information, ease of use, site design, reliability, security/privacy (Bressolles 2006, 2008). Peneliti menggunakan dimensi netqual untuk mengukur kepuasan pengguna dalam mengakses situs web PPID Perpusnas RI menggunakan pengukuran customer satisfaction index (CSI) dan menentukan prioritas perbaikan terhadap kualitas situs web PPID Perpusnas RI menggunakan importance performance analysis (IPA) serta menghasilkan rekomendasi bagi pengembangan situs web PPID Perpusnas RI dari segi tampilan maupun konten.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, berikut pertanyaan-pertanyaan yang penulis coba jawab dalam penulisan tesis ini dalam rangka meningkatkan kualitas situs web PPID Perpusnas RI, diantaranya adalah: 1. Sejauhmana tingkat kepuasan pengguna terhadap kualitas dari situs web PPID Perpusnas RI? 2. Prioritas perbaikan seperti apakah yang perlu dilakukan dalam meningkatkan kualitas situs web PPID Perpusnas RI? Penelitian ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan pengguna dan menjadi rekomendasi dalam pengembangan situs web PPID Perpusnas RI di kemudian hari. Pengembangan yang dilakukan berdasarkan prioritas yang dihasilkan dalam penelitian ini berdasarkan dimensi yang terdapat pada netqual.
Tujuan Penelitian 1. Menganalisis kepuasan pengguna terhadap kualitas situs web PPID Perpusnas menggunakan instrumen netqual.
3 2. Menganalisis kepuasan terhadap kualitas situs web PPID Perpusnas RI menggunakan metode customer satisfaction index (CSI) dan menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja situs web PPID Perpusnas RI menggunakan metode importance performance analysis (IPA). 3. Memberikan rekomendasi dalam rangka pengembangan kualitas situs web PPID Perpusnas RI dari segi tampilan maupun konten.
Ruang Lingkup Penelitian 1. Situs web yang dikaji adalah PPID Perpusnas RI. 2. Analisis yang dikaji adalah kualitas situs web PPID Perpusnas RI dan kepuasan pengguna situs web PPID Perpusnas RI menggunakan instrumen yang terdapat pada netqual. 3. Jumlah responden ditentukan menggunakan probability sampling yang terdiri dari internal PPID Perpusnas RI dan pengguna eksternal.
Manfaat Penelitian 1. Dapat dijadikan sebagai alat ukur dan rekomendasi pengembangan terhadap kualitas situs web PPID Perpusnas RI dan disesuaikan dengan harapan yang diinginkan oleh para penggunanya. 2. Sebagai bahan referensi bagi manajemen Perpustakaan Nasional RI dalam menilai maupun mengukur kualitas situs web PPID Perpusnas RI dan kepuasan pengguna terhadap situs web PPID Perpusnas RI.
2 TINJAUAN PUSTAKA Konsep E-Government Pengertian e-government menurut World Bank (2015) mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh instansi pemerintah (seperti wide area networks, internet, dan mobile computing) yang memiliki kemampuan untuk mengubah hubungan antara pemerintah dengan masyarakat, bisnis, dan cabang lain dari pemerintah. Teknologi ini dapat melayani berbagai tujuan yang berbeda, seperti penyampaian layanan pemerintah yang lebih baik kepada masyarakat, meningkatkan interaksi antara bisnis dan industri, pemberdayaan masyarakat melalui akses informasi, atau manajemen pemerintahan yang lebih efisien. Manfaat yang dihasilkan dengan adanya e-government diantaranya dapat mengurangi tingkat korupsi, peningkatan transparansi, kenyamanan yang lebih besar, pertumbuhan pendapatan, dan/atau pengurangan biaya. Terdapat 3 model penyampaian dalam pelaksanaan e-government, yaitu: 1. Government to Government (G to G) Pemerintah tergantung pada pemerintah pada tingkat lain dalam suatu negara, untuk secara efektif memberikan layanan dan mengalokasikan tanggung jawab. Dalam mempromosikan layanan yang masyarakat-sentris, jalur akses tunggal
4
untuk pemerintah adalah tujuan utama, dimana kerjasama antar departemen pemerintah dan lembaga diperlukan. Hubungan ini memfasilitasi berbagi database, sumber daya dan kemampuan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses. 2. Government to Society (G to S) Hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Hubungan ini memungkinkan masyarakat untuk mengakses informasi dan layanan pemerintah langsung, mudah, dari mana-mana, dengan menggunakan beberapa saluran. 3. Government to Business (G to B) Terdiri dari interaksi elektronik (e-interaction) antara pemerintah dan dunia usaha atau sektor swasta. Kesempatan untuk melakukan transaksi online dengan pemerintah dapat mengurangi birokrasi dan menyederhanakan proses regulasi, sehingga membantu perusahaan untuk menjadi lebih kompetitif. E-government menurut Davies (2015) adalah upaya oleh pemerintah untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan partisipasi secara demokratis e-government bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam pemerintahan melalui pengurangan biaya manajemen informasi & komunikasi elektronik, reorganisasi lembaga pemerintah dan pengurangan biaya administrasi dalam memperoleh informasi. Yang lebih penting lagi, hal tersebut dapat mengurangi beban yang ditanggung masyarakat dan pelaku bisnis dengan membuat interaksi mereka dengan lembaga pemerintah lebih cepat, lebih nyaman dan murah sehingga memacu daya saing dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, e-government juga memungkinkan masyarakat berdialog atau memberi saran terhadap kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah sehingga meningkatkan transparansi dan mendorong partisipasi yang lebih besar dalam kehidupan masyarakat yang demokratis. Menurut Kumorotomo (2008) e-government pada dasarnya merujuk penggunaan teknologi informasi pada lembaga pemerintah atau lembaga publik. Tujuannya adalah agar hubungan-hubungan tata-pemerintahan (governance) antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dapat tercipta sedemikian rupa sehingga lebih efisien, efektif, dan produktif. Ketentuan bahwa yang terlibat di dalam egovernment semestinya adalah semua cabang pemerintahan (arms of government) mengandaikan bahwa e-government dapat diterapkan di lembaga eksekutif, legislatif maupun judikatif. Dari berbagai pengertian yang diungkapkan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa e-government berarti penggunaan teknologi informasi oleh lembaga pemerintah yang bertujuan memberikan kemudahan dalam berinteraksi untuk memberikan pelayanan publik. Dengan adanya e-government menuntut lembaga pemerintahan untuk memberikan informasi secara cepat, tepat, efektif dan efisien.
Keterbukaan Informasi Publik Keterbukaan akan informasi publik merupakan suatu kewajiban setiap badan publik yang mana meliputi lembaga eksekutif, yudikatif dan legislatif, serta penyelenggara negara lainnya yang mendapatkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), dan termasuk juga yaitu organisasi non pemerintah, baik yang berbadan hukum
5 maupun yang tidak berbadan hukum, seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), perkumpulan, serta organisasi lainnya yang mengelola atau menggunakan dana yang sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBN atau APBD, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri. Keterbukaan informasi memungkinkan masyarakat bisa mengontrol setiap langkah dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan sebagai salah satu langkah mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good governance). Dari sisi ekonomi, keterbukaan informasi sebagai sarana untuk mempromosikan kinerja, potensi, keunggulan atau keistimewaan yang dimiliki oleh masing-masing (negara atau daerah). Keterbukaan informasi publik dapat menjadi suatu sarana untuk negara atau daerah untuk dapat mengembangkan negara atau daerahnya, sehingga mampu bersaing dalam perdagangan global. Keterbukaan Informasi publik yang mudah diakses setiap saat oleh masyarakat justru membuat lebih efektif dan efisien. Dari sisi ekonomi, justru akan memberikan keuntungan yang sangat besar bagi suatu negara atau daerah (Retnowati 2012). Keterbukaan Informasi di Indonesia diatur dalam UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang mewajibkan setiap lembaga negara untuk memberikan informasi kepada masyarakat secara jelas dan transparan. Yang dimaksud informasi menurut UU KIP adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda, yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format, sesuai dengan perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi secara elektronik ataupun nonelektronik. Sedangkan informasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim dan/atau diterima oleh penyelenggara negara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan undang-undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik. Tujuan dan asas keterbukaan informasi publik dalam UU KIP adalah memberikan arah, landasan, acuan, dan jaminan tentang pemenuhan hak publik atas informasi yang didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan. UU KIP ini dimaksudkan untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, transparan, efektif dan efisien, akuntabel dan dapat dipertanggung jawabkan. (Mandica-Nur 2009).
Website Website atau situs web menurut Simarmata (2010: 56) didefinisikan sebagai sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, suara dan lainlain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hiperteks serta mendukung interaksi dengan pengguna. Website akan menampung file-file yang diperlukan agar halaman-halaman web dapat tampil dengan sempurna. Pada saat ini teknologi web telah mengubah cara organisasi dalam menjalankan bisnis dan komunikasi. Untuk pengembang aplikasi, teknologi web telah menyajikan dunia baru dari rekayasa perangkat lunak (software engineering) dengan teknik-teknik baru, perangkat baru, lingkungan perancangan dan penyebaran yang baru.
6
Menurut Stockdale dan Lin (2008) situs web adalah sebuah tempat pada World Wide Web dimana suatu homepage berada. Didalamnya terdapat kumpulan dari halaman web, yaitu dokumen HTML/XHTML yang dapat diakses melalui HTTP di internet. Teknologi ini juga memungkinkan organisasi untuk menyampaikan aplikasi web dengan lebih mudah dan lebih cepat serta menyediakan metode yang lebih efisien untuk melakukan pemeliharaan. Sebagai hasilnya, organisasi lebih tanggap terhadap kebutuhan pengguna dan lebih cepat untuk menyesuaikan aplikasi kepada pengguna yang lebih spesifik.
Kualitas Situs Web Kualitas website mungkin berhubungan dengan kriteria seperti ketepatan waktu, kemudahan navigasi, kemudahan akses dan penyajian informasi. Web adalah teknologi yang paling cepat diadopsi, namun sering kali kualitas website tidak memuaskan dan begitu pula dengan prinsip-prinsip dasar web, seperti interoperabilitas dan aksesibilitas yang sering diabaikan atau hampir tidak dipertimbangkan oleh perancang website (Simarmata 2010). Menurut Stockdale dan Lin (2008) kualitas situs web mengacu pada unsurunsur dari situs web yang mempengaruhi pengguna akhir dalam cara mereka berinteraksi dan menggunakan situs web bisnis. Website pada umumnya dievaluasi dari sudut pandang pengguna, oleh karena itu kualitas eksternalnya harus dipertimbangkan. Ada beberapa metode untuk menilai kualitas situs web, diantaranya adalah netqual. Netqual merupakan metode untuk mengukur kualitas layanan elektronik berdasarkan persepsi pengguna yang terdiri dari lima dimensi yaitu: information, ease of use, site design, reliability, security/privacy (Bressoles 2006). Penjelasan mengenai ke-5 dimensi tersebut sebagai berikut ini: 1. Informasi (Information) Informasi berarti kualitas atau kuantitas informasi mengenai suatu produk atau layanan. 2. Kemudahan Penggunaan (Ease of Use) Mengacu pada bagaimana pengguna memandang kemudahan navigasi yang ditawarkan oleh situs. Menurut Hong (2003) ease of use adalah kemampuan suatu website untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Sedangkan menurut Zhou (2009), ease of use merupakan fitur yang umum dalam mengevaluasi suatu kualitas website yang berfokus terhadap kepuasan pengguna, menciptakan kesan yang baik terhadap organisasi melalui website tersebut. 3. Desain Situs (Site design) Mengandung unsur estetika dari sebuah situs, seperti warna, bentuk grafis, dll. Desain sebuah website harus mempertemukan kebutuhan pengguna dan teknologi yang tersedia. Dalam menentukan desain sebuah website harus memikirkan apakah desain memberikan pemahaman dan memudahkan navigasi, apakah halaman jelas dan rapi, apakah HTML standar yang digunakan, dan apakah desain membuat situs dapat diakses dengan bandwidth rendah dan bagaimana untuk pengguna dengan teknologi kurang maju atau untuk pengguna disabilitas.
7 4. Keterandalan (Reliability) Kapasitas untuk memenuhi janji (memberikan informasi tentang periode pengiriman, ketersediaan produk, proses pemesanan, dan metode pengiriman); 5. Keamanan/Privasi (Security/Privacy) Keamanan data pengguna dan menghormati kehidupan pribadi pengguna. Menurut Yang et al. (2005), sebuah kebijakan privasi/keamanan yang kuat dari website dan kerahasiaan data pribadi dari pengguna meningkatkan reputasi perusahaan atau organisasi serta kepercayaan dari pengguna. Hal ini pada gilirannya menciptakan persepsi positif dari pengguna terhadap kualitas website. Tabel 1 Dimensi kualitas netqual Dimensi Kualitas Produk Informasi (Information)
Deskripsi/Atribut -
Kemudahan penggunaan (Ease of use)
-
-
Desain situs (Site design)
-
Keterandalan (Reliability)
-
-
-
-
Keamanan/privasi (Security/privacy)
-
Situs web memiliki informasi yang relevan Situs web memiliki informasi yang akurat Situs web menyediakan informasi rinci tentang informasi Situs web mudah digunakan Sangat mudah untuk mencari informasi dalam situs web Situs web mudah dinavigasi Situs web memiliki fitur pencarian (search) Tata letak situs web jelas dan sederhana Situs web semarak dengan warna (colorful) Situs web cukup kreatif Tampilan situs web terlihat menarik Informasi yang diminta oleh pengguna dikirimkan sesuai waktu yang telah ditentukan Dalam situs web, pengguna memperoleh apa yang diinginkan dengan tepat Dalam situs web, pengguna memperoleh informasi yang diinginkan dengan cepat Layanan pada situs web memuaskan Pengguna situs web yakin akan keamanan situs Privasi pengguna situs web dilindungi Pengguna situs web yakin data pribadinya tidak akan disalahgunakan
Sumber: (Bressolles 2008)
Konsep Kepuasan Kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “statis” (artinya cukup baik, memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat). Menurut Behzion dan
8
Baghishani (2014: 28) kepuasan atau ketidakpuasan ditentukan dengan perbedaan antara apa yang konsumen harapkan dengan kinerja dari suatu produk atau jasa. Jika harapan konsumen terpenuhi, maka hasilnya adalah kepuasan. Sebaliknya jika harapan konsumen tidak terpenuhi, maka hasilnya adalah ketidakpuasan. Menurut J. Supranto (2011: 224) pengertian kepuasan/ketidakpuasan pelanggan merupakan perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan. Jadi pengertian kepuasan pelanggan berarti bahwa kinerja suatu barang sekurangkurangnya sama dengan apa yang diharapkan. Apabila kinerja dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas. Pelanggan akan memiliki harapan mengenai bagaimana produk atau jasa seharusnya berfungsi (performance expectation), harapan tersebut adalah standar kualitas yang akan dibandingkan dengan fungsi atau kualitas produk atau jasa yang dirasakan oleh pelanggan. Adapun kepuasan terhadap kualitas website, mengacu pada pemenuhan kebutuhan dan ekspektasi pengguna pada kualitas website tersebut. Keseluruhan persepsi kepuasan biasanya menghasilkan keseluruhan sikap positif terhadap website (Kabadayi dan Gupta 2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap atribut memiliki pengaruh pada kualitas informasi, kualitas sistem, keamanan privasi dan pada akhirnya berpengaruh pada kepuasan pengguna website.
Pengukuran Kepuasan Pelanggan Pengukuran kepuasan pelanggan pada akhirnya menjadi suatu kebutuhan dalam suatu organisasi dalam memberikan layanan terbaiknya kepada pelanggan. Kotler dalam Tjiptono dan Chandra (2016) selanjutnya mengidentifikasi empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut: 1. Sistem Keluhan dan Saran Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer-oriented) perlu memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka. 2. Ghost Shopping Salah satu cara untuk memperoleh kepuasan pelanggan adalah dengan memperkerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan potensial produk atau jasa perusahaan dan pesaing. Pelanggan melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk atau jasa perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk- produk atau penggunaan jasa tersebut. 3. Lost Customer Analysis Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya. Bukan hanya exit interview saja yang perlu, tetapi pemantauan customers loss rate juga penting, di mana peningkatan customers loss rate menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya. 4. Survei Kepuasan Pelanggan
9 Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan yang dilakukan dengan metode survei, baik dengan survei melalui pos, telepon, maupun wawancara pribadi. Melalui survei perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik (feedback) secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode yang terakhir yaitu metode survey kepuasan pelanggan karena dengan menggunakan metode tersebut dapat diperoleh hasil yang lebih akurat. Penulis dapat langsung berinteraksi dengan responden dan melakukan pengambilan data, sehingga dapat langsung mengetahui keluhan yang dihadapi oleh penguna situs web PPID Perpusnas RI.
Penelitian Terdahulu Penelitian ini didukung oleh kajian empiris dari penelitian terdahulu yang dapat menjadi landasan dalam penelitian yang saat ini penulis lakukan. Beberapa penelitian yang terkait dengan penggunaan metode penelitian dan hasil yang berbeda pernah dilakukukan. Salah satu penelitian dilakukan oleh Alkaff (2012) yang menganalisis kepuasan pelanggan terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh situs PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (www.garuda-indonesia.com). Model kualitas layanan elektronik yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah model NetQual (Bressolles, 2006) yang terdiri dari 18 variabel yang mewakili 5 dimensi kualitas layanan, yaitu information, ease of use, site design, reliability, dan privacy/security. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dan jenis penelitiannya studi kasus didukung dengan survei terhadap 110 responden yang telah melakukan transaksi internet booking engine pada tahun 2011. Analisis data penelitian menggunakan dua metode analisis. Pertama, importanceperformance analysis yang dijelaskan menggunakan analisis kuadran dan analisis kesenjangan. Kedua, analisis indeks kepuasan pelanggan (customer satisfaction index). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan pelanggan/pengunjung situs Garuda Indonesia telah merasa puas terhadap kualitas layanan situs dengan nilai indeks kepuasan pelanggan sebesar 73,98 %. Namun demikian jika dilihat berdasarkan hasil analisis kuadran dan kesenjangan, didapat kesimpulan bahwa secara keseluruhan kinerja layanan situs masih di bawah ekspektasi pelanggan, khususnya pada dimensi ease of use dengan nilai rata-rata kesenjangan -0,64 dan masuk ke dalam prioritas utama yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan kinerjanya. Bressolles (2006) melakukan penelitian dengan judul “Electronic service quality: NetQual-Proposition of a measurement scale to commercial websites and moderating effects” Dalam penelitian tersebut peneliti membuat suatu skala pengukuran dalam meningkatkan kualitas layanan perdagangan elektronik yang saat itu menjadi perhatian peneliti dan manajer. Skala pengukuran terhadap kualitas situs web dinamakan NetQual merupakan pengembangan hasil analisis data dari 1.200 kuesioner online yang diberikan dalam 3 gelombang ke pelanggan dari lima situs komersial. Dampak NetQual pada sikap terhadap situs yang diteliti kemudian diselidiki. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa beberapa variabel memiliki efek
10
moderat pada proses evaluasi kualitas layanan.
Pedoman Pembuatan Situs dan Portal Web di lingkungan Perpusnas RI Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang cepat, Perpustakaan Nasional RI ditutut untuk selalu mengikuti perkembangan yang terjadi. Saat ini pemanfaatan teknologi informasi merupakan kewajiban Perpustakaan Nasional RI untuk membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan kepada pemustaka dan masyarakat. Salah satu upaya adalah dengan menampilkan informasi yang cepat dan mudah diakses serta mudah diperbaharui dalam bentuk situs dan portal web yang berisi berbagai informasi sesuai tugas dan fungsi Perpustakaan Nasional RI tanpa terbatas ruang dan waktu. Pembangunan situs web dan portal memerlukan standardisasi dan keseragaman sehingga perlu dibuat pedoman sebagai dasar kebijakan penyamaan persepsi dan perumusan standard situs dan portal web yang dibangun di lingkungan Perpusnas RI. Berikut adalah kutipan yang diambil dari “Pedoman Pembuatan Situs dan Portal Web di lingkungan Perpustakaan Nasional RI” yang kemudian dikelompokkan berdasarkan dimensi-dimensi yang terdapat di netqual yaitu information, ease of use, site design, reliability, security/privacy (Bressolles 2006). Informasi (information) 1. Nama dan Deskripsi Situs dan Portal Web Setiap situs atau portal web yang dibangun dan dikembangkan seluruh unit kerja di lingkungan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia wajib mencantumkan nama situs web atau portal web tersebut. Nama situs dan portal web harus ditampilkan pada: a. Bar judul (title bar) halaman beranda dan seluruh sub halaman. Format penulisannya adalah sebagai berikut: “[nama halaman] - [nama situs / portal web]“ Contoh: “Beranda – Situs Web Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia” “Agenda Kegiatan – Portal Perpustakaan Nasional Republik Indonesia” “Statistik Koleksi – Situs Web Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka” “Koleksi Klip Video – Situs Web Kepustakaan Presiden-Presiden Republik Indonesia” “Mars dan Hymne Perpustakaan Nasional Republik Indonesia – Situs Web Kelembagaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia” b. Halaman awal/beranda situs web. Format penulisannya adalah sebagai berikut: “[nama situs web]” Dapat juga ditambahkan dengan penjelasan singkat dari situ web tersebut. Contoh: “Pusat Pendidikan dan Pelatihan” “Dokumentasi Perfilman Indonesia” “Portal Intranet Perpustakaan Nasional Republik Indonesia”
11
“The Indonesian ISBN Agency Indonesian official agency for International Standard Book Number (ISBN)ISBN / KDT Online” c. Tag meta dalam kode HTML Mesin pencari dokumen berbasis web seperti Google Search, Yahoo, dan lain-lain mengidentifikasi sebuah situs web lewat beberapa isian tag dalam HTML. Selain pada tag
, mesin pencari juga akan mencatat kata kunci, deskripsi, dan penanggungjawab sebuah situs web melalui tag <meta>. Untuk mempermudah pengunjung internet dalam menemukan situs web yang dibangun oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, maka pihak pengembang harus mencantumkan kata kunci, deskripsi, dan unit kerja penanggungjawab pada tag tersebut. Contoh: <meta name="description" content="Layanan Registrasi / Pendaftaran ISBN (International Standard Book Number) Indonesia di mana penerbit dapat mendapatkan nomor registrasi ISBN. Indonesian ISBN Registration Agency where publisher can acquire ISBN registration number"> <meta name=”keywords” content=”Layanan Registrasi / Pendaftaran ISBN, Indonesian ISBN Registration Agency, layanan ISBN online”><meta name=”author” content=”Direktorat Deposit Bahan Pustaka, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia”> <meta name=”description” content=”informasi kelembagaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia”><meta name=”keywords” content=”informasi kelembagaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, agenda kegiatan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, berita kegiatan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, struktur organisasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, sejarah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia”> <meta name=”author” content=”Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia”> 2. Tautan ke Portal Web Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Portal Web Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang beralamat http://www.pnri.go.id merupakan “gerbang” untuk akses ke semua situs web lain yang dikelola oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Portal ini berfungsi sebagai ruang “etalase” yang menyediakan tautan ke semua situs web kelolaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang berbeda-beda kandungan isinya. Untuk mempromosikan situs-situs web yang dimiliki oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, maka setiap situs web di bawah domain pnri.go.id wajib membuat tautan ke portal Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (http://www.pnri.go.id). Sekurang-kurangnya tautan tersebut ditampilkan secara jelas pada halaman awal situs web yang bersangkutan. 3. Keakuratan, Keaslian, dan Keterkinian Konten Informasi yang tersaji selayaknya dipastikan keakuratannya, memiliki hak cipta yang berkekuatan hukum dan mutakhir. Data didukung oleh sumber yang dipercaya, sumber data tersebut merupakan induk dari karya awal yang mempunyai hak cipta yang berkekuatan hukum (copyright), dan konten yang selalu terbarukan (update).
12
4. Konten Utama Konten utama adalah kelompok informasi yang sangat berhubungan dengan tema dan tujuan dibangunnya situs web tersebut. Konten utama ini akan membedakan isi situs web yang satu dengan lainnya. 5. Konten Tambahan Konten tambahan adalah kelompok informasi yang sifatnya umum dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengelola maupun target pengunjungnya. Contohnya adalah tautan situs lain yang berhubungan, buku tamu, feedback form, forum diskusi, statistik kunjungan, statistik perkembangan konten, statistik keteraksesan konten, informasi pemeliharaan situs, bantuan online, pertanyaan sering diajukan, dan sebagainya. Kemudahan Penggunaan (ease of use) 1. Antarmuka Pengguna Informasi yang disajikan dalam situs web kelolaan Perpustakaan Nasional RI serta elemen-elemen interaktif didalamnya wajib berorientasi kepada kemudahan pakai pengunjung maupun pengelolanya. Dasar pendidikan, pengetahuan, dan kemampuan penggunaan perangkat Teknologi Informasi pada setiap individu pengunjung situs web sangatlah beragam. Untuk itu, dalam membuat desain dan fitur-fitur antarmuka situs web, pengembang wajib memperhatikan hal-hal berikut ini: a. Label atau instruksi harus diberikan bila program mengharuskan pengunjung untuk melakukan pengisian data (misalnya dalam formulir). Teks petunjuk yang menjelaskan apa yang akan diinput harus disediakan pada bagian awal dari formulir. Elemen yang terkait dengan inputan harus diberi label untuk memastikan bahwa informasi tentang ruas isian dapat dimengerti oleh pengguna b. Dalam situasi di mana fungsi web tergantung waktu (time limited session), harus dipastikan bahwa pengunjung tersebut diberikan waktu yang cukup untuk berinteraksi dengan konten web bila memungkinkan. Untuk setiap batasan waktu yang ditetapkan, pengunjung harus diijinkan untuk mematikan batas waktu, menyesuaikan pengaturan atau diperingatkan sebelum waktu berakhir dan mendapatkan pilihan untuk memperpanjang batas waktu dengan tindakan sederhana, misalnya muncul kotak peringatan dengan tombol untuk perpanjangan. c. Kesalahan input seharusnya dapat terdeteksi secara otomatis oleh program. Kesalahan harus dijelaskan kepada pengunjung dalam bentuk teks. Pesan kesalahan harus mudah dipahami, ini untuk memastikan bahwa pengunjung menyadari bahwa kesalahan telah terjadi. Menampilkan kesalahan dalam bentuk teks dengan warna khusus akan membantu pengguna. d. Setiap kali sebuah halaman web ditampilkan dengan menggunakan plug-in atau aplikasi tambahan, ada kemungkinan halaman web membatasi fokus ke sub-bagian konten. Situasi ini dapat mempengaruhi navigasi untuk orang-orang yang mengandalkan keyboard. Oleh karena itu harus dipastikan bahwa fokus dapat pindah ke komponen dari halaman menggunakan keyboard.
13 2. Peta Situs dan Breadcrumb Selain alat penelusuran, agar dapat ditemukan informasi dengan mudah dan cepat perlu disediakan peta situs. Peta situs merupakan sebuah halaman yang berisi struktur dari sebuah situs web yang ditampilkan secara tekstual maupun grafis. Peta situs yang informatif dapat memberikan kemudahan bagi pengunjung dalam memahami isi seluruh situs. Peta situs dilengkapi dengan tautan yang memfasilitasi akses cepat ke informasi yang diinginkan. Berikut ini adalah beberapa pedoman mengenai peta situs: a. Peta situs harus disediakan dalam format teks. b. Struktur peta situs secara default ditampilkan menyeluruh. c. Jika menggunakan fitur slide down, pastikan terdapat simbol yang mudah dimengerti bahwa pengunjung harus mengklik elemen atau objek tersebut untuk memunculkan informasi dibawahnya. Breadcrumb adalah jenis skema menu sekunder yang mengungkapkan lokasi pengunjung dalam halaman situs web. Breadcrumb berbentuk tautan berjenjang di mana pengunjung dapat menggunakannya untuk kembali ke rubrik sebelumnya dalam hirarki struktur informasi situs web. Breadcrumb dapat digunakan apabila pengkategorian informasi dalam situs dan portal web telah dibuat terstruktur secara rapi. 3. Navigasi Navigasi yang konsisten membuat mudah untuk menelusur informasi dalam situs web, karena pengunjung tidak perlu memahami atau mengingat gaya navigasi yang berbeda untuk bagian yang berbeda. Oleh karena itu untuk meningkatkan kemudahan pengunjung, situs web kelolaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia harus memiliki skema navigasi yang digunakan secara konsisten di seluruh halaman. Struktur navigasi informasi dalam situs web sedapat mungkin diatur sesuai kategori atau subjek yang mudah dipahami oleh pengunjung. Hal-hal yang harus diperhatikan: a. Posisi, terminologi, skema, serta tata warna navigasi yang digunakan harus konsisten di seluruh situs web. b. Hindari menampilkan halaman “under construction” (belum selesai dikerjakan). Lebih baik sembunyikan tautan sampai halaman target selesai dikerjakan. c. Tampilkan informasi nama rubrik atau nama halaman web yang saat ini sedang diakses oleh pengunjung. 4. Alat Penelusuran Alat Penelusuran atau pencarian informasi dalam situs web adalah fasilitas standar yang seharusnya ada, dimana pengunjung berharap akan dipandu mencari informasi yang diinginkan. Fasilitas pencarian sekurang-kurangnya disediakan untuk penelusuran setiap rubriknya (canal search), atau penelusuran menyeluruh (site search). Berikut adalah beberapa pedoman dalam menyediakan fasilitas penelusuran dalam situs web: a. Istilah yang digunakan untuk alat penelusuran adalah “Telusur”, misalnya, “Telusur bahan perpustakaan”, “Telusur lembaga perpustakaan”, “Telusur situs ini”, dan sebagainya.
14
b. Istilah yang digunakan untuk label tombol pencarian adalah “Cari”. c. Hasil pencarian ditampilkan dalam bentuk dan bahasa pengantar baku yang mudah dimengerti oleh pengunjung situs. d. Untuk pencarian informasi yang memiliki banyak karakteristik, sangat baik jika disediakan ruas-ruas pendukung agar kriteria pencarian bisa lebih rinci. 5. Tata Letak Halaman Web Tata letak halaman adalah pertimbangan penting dalam desain antarmuka keseluruhan situs web. Berikut ini adalah beberapa panduan untuk menata suatu halaman situs web di lingkungan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia: a. Tata letak halaman sebaiknya konsisten di setiap halaman situs web. Ini berarti bahwa penempatan navigasi dan elemen teks juga harus seragam. b. Elemen paling penting HARUS terlihat pada layar pertama tanpa harus menggulung layar ke bawah (scroll). c. Objek atau elemen yang penting sebaiknya ditampilkan secara menonjol (eye catching), sehingga pengunjung terbimbing untuk melihat bagianbagian yang perlu mendapat perhatian yang besar. Sebaiknya tidak menampilkan elemen dengan gaya berkedip-kedip, karena pengunjung menjadi sulit berkonsentrasi pada esensi dari halaman. Desain Situs (site design) 1. Tata Warna Sebuah situs web harus indah dipandang, supaya menarik minat pengunjung untuk lebih jauh menggali informasi yang ditawarkan. Hal ini dapat dicapai melalui komposisi yang seimbang dan harmonis antara bentuk elemen-elemen dan tata warna dalam pengaturan tata letak yang rapi. Pemilihan tata warna yang baik mencakup: a. Kekontrasan warna yang cukup antara teks dan latar belakang. Sebagai contoh, menggunakan kombinasi teks seperti merah di latar belakang biru membuat teks tidak terbaca. b. Penggunaan warna sebaiknya berorientasi kepada jenis target pengunjung. Sebagai contoh, sebuah situs web untuk anak-anak dapat menggunakan font besar dan warna-warna cerah untuk menarik perhatian mereka, sementara situs yang dirancang untuk peneliti dan akademisi harus fokus pada konten dengan penggunaan warna halus. c. Situs web harus memastikan warna yang digunakan untuk teks dan grafis terlihat baik pada berbagai platform, monitor dan perangkat lainnya. 2. Penggunaan Animasi Penggunaan animasi dapat menjadi cara yang efektif untuk menarik perhatian pada sebuah situs web. harus dipastikan bahwa: a. Animasi yang ditampilkan tidak sampai mengalihkan perhatian atau mengganggu pengunjung atau menyebabkan waktu pemuatan yang lama. b. Animasi digunakan jika hal itu dapat menambah nilai suatu halaman situs web. Gunakan jenis-jenis animasi yang berukuran kecil. c. Efek khusus tertentu seperti spiral dan berkedip harus dihindari. Halaman web tidak harus berisi apa pun yang berkedip lebih dari tiga kali per detik. 3. Identitas Visual Desain antarmuka adalah desain grafis dan tata letak termasuk elemen tekstual. Pencirian situs web dapat dibentuk dengan menggabungkan elemen desain umum seperti warna, logo, gaya, dan lain-lain dalam setiap halaman. Melalui
15 desain antarmuka yang konsisten ini maka pengunjung akan tahu di situs web apa mereka berada. Oleh karena itu, unsur-unsur identitas visual dan tekstual terkait kepemilikan situs web kelolaan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia harus ditonjolkan pada setiap halaman situs web. Keterandalan (Reliability) 1. Kinerja Waktu unduh situs harus dioptimalkan untuk berbagai koneksi jaringan begitu pula dengan perangkatnya. Semua halaman-halaman yang penting didalam situs web harus diuji terlebih dahulu. 2. Fungsi Semua modul dari situs web harus diuji untuk masing-masing kegunaannya. Selain itu, komponen-komponen interaktif didalam situs seperti forum diskusi, jajak pendapat, formulir feed back harus bekerja dengan lancar. 3. Analisis lalu lintas (Traffic Analysis) Lalu lintas situs harus dipantau secara berkala untuk menganalisa pola penggunaan serta profil dan preferensi para pengunjung. Peralatan analisa lalu lintas juga memberikan laporan jika terdapat tautan (link) yang rusak. 4. Umpan balik (feedback) Kritik dan saran dari pengunjung adalah cara terbaik untuk menilai kinerja dari sebuah situs web dan untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Mekanisme yang tepat untuk analisa feedback harus disediakan guna melakukan perubahan dan penyempurnaan sebagaimana disarankan oleh para pengunjung. Keamanan/Privasi (Security/Privacy) 1. Keamanan Situs Web Keamanan aplikasi web menjadi perhatian penting bagi pengelola maupun pengunjung. Sebagian besar ancaman keamanan ditangani di tingkat pusat data dan administrator server di mana situs web tersebut dipasang. Namun, pengembang harus peka mengenai aspek keamanan, karena banyak ancaman keamanan timbul karena skrip bahasa program yang rentan. Beberapa hal yang harus diimplementasikan di sisi aplikasi sebagai upaya menjaga keamanan situs dan portal web di lingkungan Perpustakaan Nasional adalah sebagai berikut: a. Otentifikasi User, berupa: Account locking, yaitu penguncian terhadap akun jika terjadi kesalahan sebanyak 10 (sepuluh) kali percobaan log in Verifikasi kekuatan password (kata sandi), yaitu penentuan minimal jumlah digit password yang diperbolehkan, dan larangan kesamaan password dengan user id b. Otorisasi User, berupa: Access Control List, yaitu pembedaan tingkat hak akses user terhadap suatu modul yang terdiri dari baca (read), tambah (input), ubah (edit), aktivasi (activation/approve) Single Sign On, yaitu akses satu pintu ke beberapa aplikasi situs dan portal web
16
c. Enkripsi password d. Antisipasi terhadap serangan SQL Injection Setiap situs web dan program aplikasi berbasis web yang baru dibangun maupun dikembangkan harus menjalani audit keamanan sebelum diakses ke luar dari Local Area Network. Untuk menjamin keamanan situs web dari sisi konfigurasi server dan jaringan, dapat mengacu pada Pedoman Pengelolaan Jaringan Komputer Perpustakaan Nasional. 2. Kebijakan Privasi Pengelola situs dan portal web di lingkungan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia harus menggunakan metode yang sangat hati-hati bila melakukan pengumpulan informasi pribadi pengunjungnya. Sebaiknya informasi yang dikumpulkan adalah informasi yang penting saja. Jika pengelola situs web di lingkungan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mengumpulkan informasi pribadi dari pengunjung melalui situs web lain maka harus menampilkan Pernyataan Privasi yang dengan jelas menyatakan tujuan dan perlunya informasi tersebut dikumpulkan, termasuk jika informasi tersebut akan dibuka untuk umum. Jika situs dan portal web yang dibangun Perpustakaan Nasional Republik Indonesia membuka layanan e-commerce dan mengumpulkan informasi pribadi yang beresiko tinggi dari pengunjungnya, seperti kartu kredit atau informasi bank, maka harus dilakukan dengan cara yang sangat aman agar terhindar hal-hal yang tidak diinginkan. Secure Socket Layer (SLL) dan Sertifikat Digital adalah beberapa contoh instrumen yang dapat digunakan untuk keperluan ini.
Sejarah PPID Perpustakaan Nasional RI Perpustakaan Nasional dalam menjalankan amanat Undang-undang No. 14 Tahun 2008 mengenai Keterbukaan Informasi Publik dengan mengeluarkan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional, Nomor: 126 Tahun 2013 tentang Organisasi Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di lingkungan Perpustakaan Nasional pada tanggal 12 November 2013. Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional tersebut pada intinya menunjuk PPID yang dibentuk dalam rangka pelayanan informasi publik di lingkungan Perpustakaan Nasional dengan diketuai Kepala Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi Perpustakaan Nasional sebagaimana tampak pada Gambar 1.
17
Gambar 1 Struktur Organisasi PPID Perpusnas RI
Mekanisme Permohonan dan Pemberian Informasi Publik di PPID Perpusnas RI Untuk memberikan pelayanan informasi publik secara prima, dibutuhkan perangkat pengelola dan pelayanan informasi publik yang telah dipersiapkan secara matang. Di Perpustakaan Nasional RI, mekanisme permohonan informasi merujuk kepada UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi Publik (KIP) dan Peraturan Komisi Informasi No. 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik. Mekanisme permohonan informasi sebagaimana alur berikut: 1. Pemohon mengajukan permohonan permintaan informasi atau menyampaikan pengaduan dengan cara datang langsung, melalui faksimili, telepon, website, email, dan surat; 2. Unit Pelayanan Informasi yang terdiri dari Tim Sekretariat Pelayanan Informasi memilah permintaan informasi dan pengaduan dengan ketentuan Sebagai berikut: a. Pemohon yang datang langsung dan melalui website mengisi Formulir Permintaan Informasi atau Formulir Pengaduan; b. Pemohon melalui surat, faksimili, dan e-mail mengisi Formulir Permintaan Informasi atau Formulir Pengaduan yang tersedia. c. Khusus untuk pemohon melalui telepon, data diri dapat diisi oleh Petugas Pelayanan Informasi Publik ke dalam Formulir Permintaan Informasi atau Formulir Pengaduan. 3. Unit Pelayanan Informasi menjawab permintaan informasi yang bersifat umum. Jika permintaan informasi bersifat khusus maka Formulir Permintaan Informasi Permohonan informasi diajukan ke Pejabat Pengelola Informasi Publik jika informasi yang diminta tidak dikecualikan namun belum dikuasai oleh Tim Sekretariat atau belum termuat dalam Daftar Informasi Publik.
18
4. Untuk memproses permohonan informasi, Tim Sekretariat berkoordinasi dengan PPID dan Tim Pertimbangan Pelayanan Informasi atau Eselon II terkait melalui disposisi yang ditandatangani oleh PPID dalam waktu paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja dan dapat diperpanjang paling lama 7 (tujuh) hari kerja sesuai kondisi; 5. Untuk pelayanan pengaduan terkait pelayanan informasi, setelah menerima formulir pengaduan, tim sekretariat akan meneruskan pengaduan ke PPID untuk ditindaklanjuti. Jika pengadu masih belum puas, dapat mengajukan pengaduan ke atasan PPID. 6. Tim Sekretariat menyampaikan informasi atau jawaban/tanggapan kepada pemohon. Pemohon Informasi Tanda Terima Tertulis
Sekretariat / Unit Layanan Publik
Pemberitahuan mengenai ketersediaan dan status informasi disampaikan kepada pemohon paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak permohonan diterima PPID dapat memperpanjang waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sesuai kondisi
Pengumpulan Informasi
PPID Pengelolaan
Informasi Publik Tersedia, Tidak Tersedia atau Dikecualikan disertai dengan pertimbangan tertulis
Gambar 2 Mekanisme Permohonan dan Pemberian Informasi Publik
Antarmuka Situs Web PPID Perpusnas RI Situs web PPID Perpusnas RI merupakan salah satu media yang digunakan sebagai sarana komunikasi dengan pengguna atau masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai Perpustakaan Nasional RI. Situs web dikelola oleh Sub Bidang Otomasi Perpustakaan, Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi yang beralamat di http://ppid.perpusnas.go.id/
19 Situs web PPID Perpusnas RI memiliki tampilan yang sederhana dengan dominasi warna putih dan biru. Maksud dan tujuan pemilihan warna putih agar terlihat sederhana dan mudah disandingkan dengan warna lainnya selain itu juga tidak melelahkan mata. Warna biru yang dipakai pada situs web merupakan salah satu warna yang dipakai dalam logo perpusnas, yang melambangkan sifat tenang dan memberikan kesan kedalaman, dengan demikian pengertian warna biru ialah ketenangan berpikir dan kedalaman ilmu pengetahuan yang dimiliki merupakan landasan pengabdian kepada masyarakat, nusa dan bangsa. Menurut Wantoro (2013) warna biru dikenal sebagai warna dingin yang diasosiasikan dengan sifatsifat alam seperti langit, laut atau air dan gunung yang memberikan kesan sejuk dan tenang. Warna-warna sejuk tersebut cenderung lebih nyaman dilihat.
Gambar 3 Beranda situs web PPID Perpusnas RI Berikut akan dipaparkan konten dari masing-masing fitur: 1. Beranda Bagian ini menampilkan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional RI bekerjasama dengan berbagai pihak. 2. Informasi mengenai Perpustakaan Nasional, yang berisi: a. Layanan Perpustakaan Bagian ini menjelaskan mengenai sistem layanan yang digunakan di Perpusnas, yaitu layanan terbuka dan layanan tertutup. Selain itu, terdapat informasi mengenai jam kerja layanan, jenis koleksi yang dimiliki perpustakaan, jenis layanan, dan cara menjadi anggota Perpustakaan Nasional RI. b. Layanan ISBN Layanan ini ditujukan untuk para penerbit dalam mengajukan nomor ISBN untuk buku yang ingin diterbitkannya. untuk informasi yang lebih mendalam disediakan pula alamat layanan ISBN Online yang beralamat di http://isbn.pnri.go.id c. Penerimaan KCKR (Karya Cetak dan Karya Rekam) Setiap penerbit dan perusahaan rekaman wajib menyerahkan hasil karyanya kepada Perpustakaan Nasional RI sesuai dengan UU No. 4 Tahun 1990
20
tentang Serah Simpan Hasil Karya Cetak dan Karya Rekam. Pada halaman ini dijelaskan sekilas mengenai UU KCKR dan proses penyerahan hasil karya, serta alamat yang dituju untuk menyerahkan karya tersebut. Jika masyarakat menginginkan informasi yang lebih mendetail disediakan alamat situs web deposit yang beralamat di http://deposit.pnri.go.id. d. Kepustakawanan Pada Halaman ini dijelaskan mengenai berbagai macam informasi mengenai kepustakawanan. Salah satunya informasi yang terbaru mengenai pemilihan pustakawan berprestasi yang diadakan setiap tahun oleh Perpustakaan Nasional RI. Disediakan pula, alamat situs Pusat Pengembangan Pustakawan yang beralamat di http://pustakawan.pnri.go.id. e. Diklat Kepustakawanan Layanan Diklat Perpustakaan dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional. Secara garis besar diklat perpustakaan yang dilaksanakan ole Pusdiklat Perpustakaan Nasional ada dua yaitu Diklat Teknis dan Diklat Fungsional. Informasi selanjutnya mengenai pendidikan dan pelatihan perpustakaan dapat dilihat di http://pusdiklat.pnri.go.id f. NPP (Nomor Pokok Perpustakaan) Sistem Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) merupakan penerapan (aplikasi) penataan kode identititas pada setiap unit perpustakaan di seluruh Indonesia di bawah koordinasi Perpustakaan Nasional berdasarkan kode provinsi, kabupaten/kota. NPP diberikan kepada sekolah yang sudah memberikan profil perpustkaannya kepada Perpustakaan Nasional. Profil perpustakaan sekolah akan disimpan dalam pangkalan data perpustakaan, yang dapat diakses melalui http://npp.pnri.go.id. Pada halaman ini dijelaskan mengenai tujuan NPP, tipologi perpustakaan dan pemberian nomor pokok pada perpustakaan. g. Kerjasama Perpustakaan Halaman ini berisi informasi mengenai kerjasama yang sudah dilakukan oleh Perpustakaan Nasional dengan instansi lain, baik didalam negeri maupun di luar negeri. h. Reformasi Birokrasi Reformasi Birokrasi merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business process) dan sumber daya manusia aparatur. Perpustakaan Nasional RI berusaha melakukan berbagai upaya dalam rangka menyukseskan reformasi birokrasi di lingkungan Perpustakaan Nasional. Untuk masyarakat yang ingin mengetahui upaya dan kegiatan yang dilakukan Perpusnas secara mendalam dapat langsung mengakses situs yang beralamat di http://rb.pnri.go.id/ i. Regulasi Halaman ini berisi informasi mengenai produk-produk hukum yang dihasilkan Perpusnas berkaitan dengan perpustakaan. Pengguna yang ingin mengetahui lebih mendalam disediakan alamat situs data hukum yang dapat diakses melalui alamat http://datahukum.pnri.go.id/. 3. Publikasi Cetakan, yang terdiri dari: a. Publikasi kelembagaan
21 Halaman ini berisi daftar publikasi yang terdapat dalam web/portal yang dimiliki perpusnas, diantaranya pada situs web Perpustakaan Digital Nasional Indonesia, situs web layanan e-resources, situs web dokumentasi sastra, dll. b. Publikasi PPID 4. Profil PPID Perpusnas a. Kontak Berisi alamat instansi, unit kerja dan nomor telepon yang bisa dihubungi apabila membutuhkan informasi mengenai Perpustakaan Nasional RI. b. Pejabat Halaman ini berisi daftar nama pejabat PPID Perpustakaan Nasional berdasarkan Surat Kepeutusan Kepala Perpustakaan Nasional No. 20 Tahun 2012 tentang organisasi pengelola informasi dan dokumentasi Perpustakaan Nasional. c. Struktur Organisasi Disini dijelaskan mengenai struktur organisasi PPID Perpusnas RI, sebagaimana Gambar 1. 5. Login Anggota Pada menu ini terdapat kolom nama pengguna dan sandi serta tombol login. 6. Hit Counter Pada menu ini terdapat site counter jumlah pengunjung yang telah mengunjungi Situs web PPID Perpusnas RI sejak pertama situs dibuat. Selain itu juga terdapat site counter jumlah pengunjung per hari.
Customer Satisfaction Index (CSI) Syukri (2014) menyatakan indeks kepuasan konsumen atau customer satisfaction index (CSI) sangat berguna untuk tujuan internal perusahaan. Contohnya adalah memantau perbaikan pelayanan, pemotivasian karyawan maupun pemberian bonus sebagai gambaran yang mewakili tingkat kepuasan menyeluruh pelanggan. CSI digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dari atribut-atribut produk/jasa. CSI merupakan indeks untuk menentukan tingkat kepuasan pelanggan secara menyeluruh dengan pendekatan yang mempertimbangkan tingkat kepentingan dari atribut-atribut yang diukur. Indeks kepuasan konsumen (CSI) sangat berguna untuk tujuan internal perusahaan.
Importance Performance Analysis (IPA) Menurut Tjiptono (2016) teknik ini dikemukakan pertama kali oleh Martilla dan James pada tahun 1977 dalam artikel mereka “Importance Performance Analysis” yang dipublikasikan di Journal of Marketing. Pada teknik ini, responden diminta untuk menilai tingkat kepentingan dan kinerja perusahaan, kemudian nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja tersebut dianalisis pada importance performance matrix, yang mana sumbu x mewakili kinerja/kepuasan (persepsi)
22
sedangkan sumbu y mewakili harapan. Maka nanti akan didapat hasil berupa empat kuadran sesuai Gambar 4 berikut: Diagram Kartesisus (Harapan/Kepentingan)
Prioritas Utama A
Prioritas Rendah C
Pertahankan Prestasi B
Berlebihan D
(Kinerja/Kepuasan)
Gambar 4 Diagram importance performance matrix Adapun interpretasi dari kuadran tersebut adalah sebagai berikut: A. Prioritas Utama (concentrate here) Pada kuadaran ini terdapat faktor-faktor yang dianggap penting dan atau diharapkan konsumen akan tetapi kinerja perusahaan dinilai belum memuaskan sehingga pihak perusahaan perlu berkonsentrasi untuk mengalokasikan sumber dayanya guna meningkatkan performa yang masuk pada kuadran ini. B. Pertahankan Prestasi (keep up the good work) Pada kuadaran ini terdapat faktor-faktor yang dianggap penting dan diharapkan sebagai faktor penunjang kepuasan konsumen sehingga perusahaan wajib untuk mempertahankan prestasi kinerja tersebut. C. Prioritas Rendah (low priority) Pada kuadaran ini terdapat faktor-faktor yang dianggap mempunyai tingkat persepsi atau kinerja aktual yang rendah dan tidak terlalu penting dan atau tidak terlalu diharapkan oleh konsumen sehingga perusahaan tidak perlu memprioritaskan atau memberikan perhatian lebih pada faktor-faktor tersebut. D. Berlebihan (possibly overkill) Pada kuadaran ini terdapat faktor-faktor yang dianggap tidak terlalu penting dan tidak terlalu diharapkan oleh pelanggan sehingga perusahaan lebih baik mengalokasikan sumber daya yang terkait pada faktor tersebut kepada faktor lain yang lebih memiliki tingkat prioritas lebih tinggi. Metode importance performance analysis sering digunakan karena sangat mudah untuk dilakukan guna mengukur atribut dari tingkat kepentingan maupun tingkat kinerja dari suatu produk (Mahardika et al. 2015). Tahapan pengukuran metode importance performance analysis terdapat pada Gambar 5:
23 Penjabaran tiap atribut dalam diagram kartesius yang dibagi menjadi 4 kuadran dan dibatasi
Perhitungan rata-rata tiap atribut kepentingan dan kinerja
Data Hasil Pengamatan
Perhitungan Tingkat Kesesuaian (TKi) antara tingkat kinerja dengan tingkat kepentingan
Perhitungan seluruh atribut tingkat kepentingan dengan kinerja
Gambar 5 Diagram alur importance performance analysis
3 METODE Pada umumnya metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam prosesnya terdapat empat poin yang perlu diperhatikan yaitu pertama cara ilmiah berarti penelitian tersebut berdasarkan ciri-ciri keilmuan, kedua rasional berarti kegiatan penelitian tersebut masuk akal, ketiga empiris berarti dapat diamati oleh indra manusia, keempat sistematis, berarti penelitian tersebut mengunakan langkah-langkah yang logis (Sugiyono 2016). Metodologi mengandung makna yang lebih luas menyangkut prosedur dan cara melakukan pengujian data yang diperlakukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian. Dalam penelitian ini metodologi penelitian berisikan mengenai bagaimana prosedurnya, jenis data yang dikumpulkan, alat yang digunakan untuk memperoleh data, teknik analisis data dan sebagainya akan dibahas lebih lanjut. Selanjutnya rangkaian dari berbagai cara pelaksanaan penelitian dan memiliki rancangan penelitian tertentu disebut metode penelitian. Rancangan ini menjelaskan tahapan-tahapan yang harus dikerjakan, dimana tujuan dari rancangan ini agar dapat menggunakan metode penelitian yang baik dan tepat sehingga dapat memberikan jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian sebagaimana digambarkan pada Gambar 6 sebagai berikut: Tidak
Mulai
Penyusunan Instrumen Penelitian
Penyebaran Kuesioner I
Pengujian Instrumen
Tidak
Selesai
Rekomendasi
Instrumen Teruji
Ya Pengguna Puas?
Pengolahan dan Analisis Data
Ya
Gambar 6 Langkah-langkah penelitian
Penyebaran Kuesioner II
24
Penelitian ini sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 6 diawali dengan menyusun instrumen penelitian melalui kuesioner selanjutnya dilakukan penyebaran kuesioner tahap pertama. Setelah kuesioner terkumpul lalu dilakukan pengujian instrumen melalui uji validitas dan reliabilitas. Setelah dinyatakan valid dan reliabel maka instrumen penelitian berupa kuesioner digunakan kembali untuk penyebaran kuesioner tahap kedua. Dari hasil penyebaran kuesioner tahap kedua maka data diolah untuk mengetahui tingkat kepuasan dari layanan situs web PPID Perpusnas RI melalui customer satisfaction index (CSI). Sedangkan untuk mengetahui apa yang menjadi prioritas perbaikan terhadap situs web PPID Perpusnas RI menggunakan importance performance analysis (IPA).
Penyusunan Instrumen Penelitian Penelitian adalah suatu proses menemukan penyelesaian dari suatu masalah yang ditemukan melalui proses pencarian berulang dan analisis yang menyeluruh terhadap semua faktor yang mungkin menyebabkan timbulnya masalah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang mencoba melakukan pengukuran yang akurat terhadap perilaku, pengetahuan, opini atau sikap. Metode kuantitatif banyak digunakan dalam berbagi penelitian karena kecocokannya untuk menguji model atau hipotesis (Indrawati 2015). Penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Menurut Sugiyono (2016: 148) menjelaskan pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Selanjutnya berdasarkan Sugiyono (2016: 194) dalam teknik pengumpulan data pada suatu penelitian terdiri dari: 1. Wawancara (interview) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. 2. Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. 3. Kuesioner/Angket. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
25 Penentuan Sampel Teknik sampling penelitian ini menggunakan probability sampling. Menurut Sugiyono (2016) probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam penentuan sampelnya dilakukan secara acak dengan simple random sampling (SRS) yaitu dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Pada penelitian ini menggunakan dua tahapan pengambilan sampel yaitu pertama menggunakan pengambilan sampel pilot survey yang dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuisioner sebanyak 20 responden. Adapun pengambilan minimum besar sampel sebanyak 48 responden dalam penelitian ini menggunakan perhitungan rumus Taro Yamane tahun 1967 (Akdon dan Sahlan 2005).
Pembuatan Kuesioner Dalam kuesioner penelitian ini digunakan metode closes ended questions, yaitu bentuk pertanyaan dengan beberapa alternatif jawaban bagi responden dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari empat tingkat penilaian baik pada bagian jawaban tingkat harapan/kepentingan maupun tingkat kepuasan/kinerja dimana skala likert yang hanya memiliki empat pilihan, pertimbangannya adalah ketika melakukan uji coba kuesioner hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden memberikan pilihan netral atau nilai tengah dari skala 1-5 (Indrawati 2015), yaitu: 1. Skala pengukuran untuk jawaban pada tingkat harapan/kepentingan, yaitu: 1 = Sangat Tidak Penting 2 = Tidak Penting 3 = Penting 4 = Sangat Penting 2. Skala pengukuran untuk jawaban pada tingkat kepuasan/kinerja, yaitu: 1 = Sangat Tidak Puas 2 = Tidak Puas 3 = Puas 4 = Sangat Puas Variabel yang digunakan adalah kepuasan pengguna Situs web PPID Perpusnas RI, untuk dapat melakukan pengukuran terhadap kepuasan pengguna Situs web PPID Perpusnas RI maka digunakan dua sub-variabel yaitu tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Pengukuran variabel dilakukan melalui penilaian responden terhadap atribut-atribut dari tiap indikator pada dimensi kualitas netqual (Bressolles 2006, 2008).
Penyebaran Kuesioner I Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas situs web PPID Perpusnas menggunakan dimensi yang terdapat pada netqual dengan dengan mengukur kesenjangan antara tingkat harapan/kepentingan dan tingkat kepuasan/kinerja. Data dikumpulkan melalui survei dengan menggunakan kuesioner. Susunan kuesioner
26
yang diambil dari atribut yang terdapat dalam dimensi netqual (Bressolles 2008). Setelah kuesioner disebar ke pengguna internal dan eksternal situs web PPID lalu dikumpulkan untuk kemudian diuji validitas dan reliabilitas untuk menentukan layak atau tidaknya instrumen penelitian yang dipertanyakan dalam kuesioner tersebut.
Pengujian Instrumen Penelitian Setelah tahap penyusunan kuesioner, langkah selanjutnya dilakukan pengujian instrumen penelitian. Adapun pengujian instrumen penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Uji Validitas Menurut Sugiyono (2016: 173) uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi validitas suatu alat pengukur, maka alat pengukur tersebut semakin mengena sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang harus diukur. Menurut Widoyoko (2016: 147) teknik uji yang digunakan adalah teknik korelasi melalui koefisien korelasi Pearson Product Moment. Perhitungan korelasi selain dilakukansecara manual dapat juga dengan menggunakan komuter program SPSS for windows. Apabila perhitungan menggunakan SPSS for windows, penafsiran didasarkan pada nilai sig pada output dengan ketentuan: a. sig ≤ 0.05 artinya korelasi bersifat signifikan, instrumen valid b. sig > artinya korelasi tidak signifikan, instrumen tidak valid 2. Uji Reliabilitas Metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas instrument dapat dilakukan dengan berbagai cara, khusus dalam penelitian ini, proses pengujian realiabilitas yang digunakan adalah metode Alpha Cronbach. Sebagaimana yang diungkapkan Widoyoko (2016: 163) Metode mencari reliabilitas internal yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha Cronbach. Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan dengan harga kritik atau standar reliabilitas. Harga kritik untuk indeks reliabilitas instrumen adalah 0,7.
Penyebaran Kuesioner II Setelah instrumen dalam kuesioner diuji validitas dan reliabilitas, atribut yang terdapat pada kuesioner yang dianggap layak diikutsertakan kembali dalam penyebaran kuesioner kedua ke sejumlah responden yang telah ditentukan sebelumnya. Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel pada penelitian ini adalah probability sampling dimana masing-masing responden mendapatkan kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Penentuan ukuran sampel yang akan digunakan pada penelitian ini, jumlah populasi pengguna situs web sebanyak 58.813 pengguna situs web PPID Perpusnas RI selama periode bulan mei 2014 sampai dengan April 2016. Maka didapati rata-
27 rata populasi per hari sebesar 82 pengunjung. Adapun pengambilan minimum besar sampel dalam penelitian ini menggunakan perhitungan rumus Taro Yamane yang dikutip dari Akdon dan Sahlan (2005: 107). Hasil dari perhitungan rumus Taro Yamane berjumlah 44,96 lalu dibulatkan menjadi minimal 45 orang yang akan dijadikan minimum sampel untuk penelitian, sehingga dalam penelitian ini sampel yang akan digunakan sebanyak 48 pengguna situs web PPID Perpusnas RI yang terdiri dari internal PPID Perpusnas RI maupun eksternal PPID Perpusnas RI.
Pengolahan dan Analisis Data Tahapan dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepuasan pengguna terhadap kualitas situs web PPID Perpusnas RI menggunakan instrumen netqual menggunakan metode customer satisfaction index (CSI) dan menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja situs web PPID Perpusnas RI menggunakan metode importance performance analysis (IPA), maka digunakan beberapa metode analisis sebagai berikut : 1. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Arikunto, S. (2014: 3) mengungkapkan bahwa “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, atau hal lain, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.” Statistik deskriptif dilakukan dengan pengumpulan data dan peringkasan data serta penyajian hasil peringkasan tersebut tanpa adanya pengujian hipotesis, metode statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini hanya menganalisis profil dan karakteristik responden pengguna situs web PPID Perpusnas. 2. Statistik Verifikatif/Inferensial Menurut Sugiyono (2016: 210) penelitian verifikatif atau inferensial terdapat statistik parametris dan nonparametris. Penggunaan statistik parametris dan non parametris tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Statistik nonparametris tidak menuntut terpenuhi banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Statistik verifikatif/inferensial merupakan serangkaian teknik yang berkaitan dengan analisis data yang berhubungan dengan pengujian hipotesis. Hasil dari analisis tersebut kemudian dilakukan penyimpulan (inferensi) yang digeneralisasikan kepada keseluruhan subjek tempat data diambil atau populasinya. a. Uji Statistik Wilcoxon Pengujian ini dilakukan untuk menguji apabila terdapat dua sampel yang berkorelasi atau sampel berpasangan dan tidak memenuhi asumsi normalitas pada datanya. Dalam pengujian ini dapat melakukan analisis pada dua data pengamatan yang berpasangan, kemudian dilakukan pengujian apakah ada perbedaan di antara dua data berpasangan tersebut. b. Analisis Crosstab dan Uji Statistik Chi-Square Analisis Crosstab merupakan sebuah tabel silang yang terdiri atas satu baris atau lebih dan satu kolom atau lebih, dalam menghitung analisis crosstab
28
dibantu menggunakan aplikasi software SPSS versi 21 yang nantinya dapat menampilkan antara dua atau lebih variabel, sampai dengan menghitung apakah ada hubungan antara baris dan kolom (Santoso 2012). Selain itu, analisis crosstab digunakan untuk mengetahui keterkaitan antara karakteristik responden dengan tingkat kinerja/kepuasan dan harapan/kepentingan responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI. c. Analisis CSI digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dari produk-produk layanan (Aritonang 2005). Metode pengukuran CSI ini meliputi berbagai tahap antara lain: Menghitung weight factors (WF) dari nilai rata-rata tingkat kepentingan atau mean important score (MIS). Bobot ini merupakan persentase nilai MIS per atribut terhadap total MIS seluruh atribut i adalah atribut ke-I. MISi WF = x 100 % Total MIS Menghitung weight score (WS), yaitu bobot perkalian antara WF dengan rata-rata tingkat kinerja atau mean satisfaction score (MSS). WS = MSS x WF Menghitung weighted average total (WAT), yaitu menjumlahkan weighted score dari semua atribut n. WAT = WS1 + WS2 + … + WSn Menghitung customer satisfaction index (CSI), yaitu weighted average total (WAT) dibagi highest scale (HS). WAT CSI = x 100 % HS d. Analisis selanjutnya mengukur tingkat kepentingan dan tingkat kinerja Situs web PPID Perpusnas menggunakan metode importance performance analysis (IPA). Salah satu ciri khas dari indeks kepuasan pelanggan yang adalah perhitungan berdasarkan gap. Hal ini dapat terjadi karena responden ditanyakan dua kali untuk setiap produk layanan, yaitu harapan dan persepsinya. Bertitik tolak dari batasan yang telah dibuat maka kepuasan responden pengguna situs web PPID Perpusnas adalah selisih antara apa yang dialami/diterima (kinerja/kepuasan) dengan apa yang diinginkan (harapan/kepentingan). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat kepuasan pengguna situs web PPID Perpusnas ditentukan oleh besarnya gap antara kinerja/kepuasan dengan harapan/kepentingan. Semakin kecil gap ini semakin baik tingkat kepuasan yang dirasakan pengguna Situs web PPID Perpusnas. Gap (+) positif akan diperoleh apabila skor kinerja/kepuasan lebih besar dari skor harapan/kepentingan, sedangkan apabila skor harapan/kepentingan lebih besar daripada skor kinerja/kepuasan akan diperoleh gap (-) negatif. Semakin tinggi skor harapan/kepentingan dan semakin rendah skor kinerja/kepuasan, berarti gap semakin besar.
29
4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan tentang hasil dan pembahasan mengenai pengolahan data dari hasil penelitian ini. Selanjutnya, dilakukan analisis yang mengacu pada metode penelitian yang telah dibahas dan akan menghasilkan pengujian hipotesis yang akan dikaitkan dengan implikasi penelitian. Responden dari penelitian ini adalah tim PPID atau pegawai Perpusnas RI dan pengguna situs web PPID Perpusnas RI dari eksternal, setiap responden memperoleh kesempatan yang sama untuk mengisi kuesioner.
Penyusunan Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (2014: 192) mengemukakan bahwa instrumen penelitian atau pengumpulan data adalah alat bantu dengan menggunakan suatu metode yang dipilih dan digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data tentang suatu status tertentu dibandingkan dengan standard atau ukuran yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Sugiyono (2016: 148) bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Untuk memperoleh data yang diperlukan, dibutuhkan alat pengumpul data yang sesuai dengan karakteristik sumber data yang bersangkutan. Metode pengukuran bertujuan agar dapat mendeskripsikan keterkaitan antar proses penelitian. Metode netqual berdasarkan penelitian Bressolles (2006, 2008) sebagai metode yang cukup tepat dalam menganalisis dan mengukur tingkat kualitas suatu website berdasarkan persepsi tim PPID Perpusnas RI atau pegawai Perpusnas RI dan pengguna situs web PPID Perpusnas RI dari eksternal. Dalam penelitian ini akan dilakukan metode penilaian persepsi dan harapan tim PPID Perpusnas RI atau pegawai Perpusnas RI dan pengguna situs web PPID Perpusnas RI dari eksternal menggunakan alat instrumen penelitian, yaitu kuesioner. Hasil penyusunan kuesioner yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 1. Dalam penelitian ini kuesioner dibagi dalam dua bagian, yaitu : 1. Kuesioner pada bagian pertama mengenai pertanyaan untuk data responden sebanyak enam yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan/profesi, tempat akses situs web PPID Perpusnas RI, dan media dalam mengakses situs web PPID Perpusnas RI. Dalam daftar pertanyaan data responden, tim PPID Perpusnas RI dan pengguna Situs web PPID Perpusnas RI sebaiknya diisi untuk dapat menjelaskan karakteristik responden dalam penelitian ini; 2. Kuesioner pada bagian kedua mengenai pertanyaan penilaian terhadap kualitas Situs web PPID Perpusnas berdasarkan metode netqual yang terdiri dari lima dimensi yaitu information, ease of use, site design, reliability, security/privacy sebanyak delapan belas pertanyaan yang terdiri dari tiga pertanyaan untuk dimensi information, lima pertanyaan untuk dimensi ease of use, tiga pertanyaan untuk dimensi design, empat pertanyaan untuk dimensi reliability,
30
tiga pertanyaan untuk dimensi security/privacy. Daftar pertanyaan dalam kuesioner untuk penilaian terhadap kualitas Situs web PPID Perpusnas dibagi ke dalam dua bagian yang merupakan pertanyaan tingkat harapan dan tingkat persepsi tim PPID dan pengguna Situs web PPID Perpusnas terhadap kualitas web PPID Perpusnas. Dalam kuesioner penelitian ini digunakan metode closes ended questions, yaitu bentuk pertanyaan dengan beberapa alternatif jawaban bagi responden dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari empat tingkat penilaian baik pada bagian jawaban tingkat harapan maupun jawaban tingkat persepsi. 1. Skala pengukuran untuk jawaban pada tingkat harapan/kepentingan, yaitu: 1 = Sangat Tidak Penting 2 = Tidak Penting 3 = Penting 4 = Sangat Penting 2. Skala pengukuran untuk jawaban pada tingkat kepuasan/kinerja, yaitu: 1 = Sangat Tidak Puas 2 = Tidak Puas 3 = Puas 4 = Sangat Puas Dengan bantuan Software Office 2016, maka hasil rekapitulasi dari data responden dalam penelitian ini seperti terdapat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2 Hasil rekapitulasi data responden 1 Karakteristik Jenis Kelamin Total Usia
Total Pendidikan
Total Pekerjaan/Profesi
Total Tempat Akses
Uraian Laki-laki Perempuan ≤ 24 Tahun 25 – 34 Tahun 35 – 44 Tahun ≥ 45 tahun SMA D3 S1 S2 S3 Pelajar Mahasiswa/i PNS Swasta Pustakawan Peneliti Guru/Dosen Lainnya Rumah Kantor
Jml 10 10 20 1 12 5 2 20 0 1 13 6 0 20 0 2 11 1 3 1 2 0 20 2 12
Persentase 50 50 100 5 60 25 10 100 0 5 65 30 0 100 0 10 55 5 15 5 10 0 100 10 60
31 Karakteristik
Uraian Perpustakaan Sekolah Kampus Lainnya
Total Media Akses
Telepon Pintar (Smartphone, Tablet, dll) Komputer (Desktop PC, Notebook, dll)
Total
Jml 2 2 2 0 20 4 16 20
Persentase 10 10 10 0 100 20 80 100
Pengolahan Data Kuesioner 1 Pada tahap pertama sebanyak dua puluh kuesioner disebarkan secara acak ke tim PPID Perpusnas maupun pengguna situs web PPID Perpusnas dari eksternal Perpusnas. Berdasarkan data terkumpul dari kuesioner yang disebar semuanya berhasil kembali untuk diolah menjadi sampel penelitian kemudian diperoleh informasi hasil karakteristik responden sebagaimana terdapat pada tabel 4. Berdasarkan tabel 4 terlihat bahwa jenis kelamin responden dari total dua puluh orang terdiri dari 50% laki-laki dan 50% perempuan. Mayoritas responden berusia 25-34 tahun sebanyak 60% atau sebanyak 12 orang. Tingkat pendidikan responden dari jenjang SMA-S3 mayoritas 65% berpendidikan S1 sebanyak 13 orang. Menurut hasil survey diatas pekerjaan/profesi responden mayoritas 55% berprofesi sebagai PNS sebanyak 11 orang. Tempat akses situs web PPID Perpusnas mayoritas 60% dilakukan di kantor sebanyak 12 orang. Sedangkan media akses dalam mengunjungi situs web PPID Perpusnas yaitu mayoritas sebanyak 80% melalui komputer (Desktop PC, Notebook, dll).
Hasil Uji Validitas Instrumen/ Kuesioner Penelitian Sebelum melangkah pengolahan dan analisis data, tahapan awal dilakukan untuk menguji apakah instrumen suatu penelitian dapat mengukur apa yang akan diukur salah satu caranya melalui uji validitas terhadap instumen penelitian tersebut. Perhitungan uji validitas dibantu dengan menggunakan perangkat lunak SPSS Versi 21, hasil uji validitas instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran 9. Kemudian dari hasil uji validitas apabila pertanyaan yang valid adalah apabila koefisien korelasi antara skor item dengan total skor item adalah lebih besar dari nilai koefisien korelasi pada tabel dengan taraf signifikansi α=5% atau nilai koefisien korelasi antara skor item dengan total skor item lebih besar dari 0,30 (Sugiyono 2016). Korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi pearson product moment, maka hasil uji validitas kuesioner yang telah diolah menghasilkan seluruh indikator/pertanyaan yang dinyatakan valid karena nilai koefisien korelasi pearson product moment untuk seluruh indikator/pertanyaan lebih besar dibanding titik kritis 0,30. Ringkasan tentang hasil uji validitas instrumen harapan/kepentingan dalam penelitian ini dapat ditampilkan pada Tabel 3 sebagai berikut:
32
Tabel 3 Hasil uji validitas instrumen harapan/kepentingan No Pertanyaan/Indikator 1 Situs web PPID Perpusnas seharusnya memiliki informasi yang relevan mengenai Perpustakaan Nasional 2 Situs web PPID Perpusnas seharusnya memiliki informasi yang akurat 3 Situs web PPID Perpusnas seharusnya menyediakan informasi rinci tentang informasi publik mengenai Perpustakaan Nasional 4 Situs web PPID Perpusnas seharusnya mudah digunakan 5 Seharusnya sangat mudah untuk mencari informasi dalam Situs web PPID Perpusnas 6 Situs web PPID Perpusnas seharusnya mudah dinavigasi 7 Situs web PPID Perpusnas seharusnya memiliki fitur pencarian (search) 8 Tata letak Situs web PPID Perpusnas seharusnya jelas dan sederhana 9 Situs web PPID Perpusnas seharusnya semarak dengan warna (colorful) 10 Situs web PPID Perpusnas seharusnya cukup kreatif 11 Tampilan Situs web PPID Perpusnas seharusnya terlihat menarik 12 Informasi yang diminta oleh pengguna seharusnya dikirimkan sesuai waktu yang telah ditentukan oleh PPID Perpusnas 13 Dalam Situs web PPID Perpusnas, seharusnya pengguna memperoleh apa yang diinginkan dengan tepat 14 Dalam Situs web PPID Perpusnas, seharusnya pengguna memperoleh informasi yang diinginkan dengan cepat 15 Layanan pada Situs web PPID Perpusnas seharusnya memuaskan 16 Seharusnya pengguna Situs web PPID Perpusnas yakin akan keamanan situs 17 Privasi pengguna Situs web PPID Perpusnas seharusnya dilindungi 18 Seharusnya pengguna Situs web PPID Perpusnas yakin data pribadinya tidak akan disalahgunakan
Kode HP1
r Hitung Titik Kritis Status 0,8221 0,30 Valid
HP2
0,7712
0,30
Valid
HP3
0,8449
0,30
Valid
HP4
0,6610
0,30
Valid
HP5
0,7378
0,30
Valid
HP6
0,8813
0,30
Valid
HP7
0,8813
0,30
Valid
HP8
0,9008
0,30
Valid
HP9
0,7242
0,30
Valid
HP10
0,7885
0,30
Valid
HP11
0,8850
0,30
Valid
HP12
0,7932
0,30
Valid
HP13
0,8895
0,30
Valid
HP14
0,9615
0,30
Valid
HP15
0,9172
0,30
Valid
HP16
0,8305
0,30
Valid
HP17
0,9526
0,30
Valid
HP18
0,8688
0,30
Valid
Dari hasil pengolahan data pada Tabel 3 bahwa hasil uji validitas instrumen harapan/kepentingan terdapat seluruh pertanyaan yang valid dikarenakan nilai r hitung lebih besar dibanding titik kritis sebesar 0,3. Dengan demikian, keseluruhan
33 pertanyaan/indikator dalam instrumen tersebut dinyatakan valid dan dapat diikutkan kembali dalam penyebaran kuesioner tahap kedua. Sedangkan untuk ringkasan tentang hasil uji validitas instrumen kinerja/kepuasan dalam penelitian ini dapat ditampilkan pada Tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4 Hasil uji validitas instrumen kinerja/kepuasan No Pertanyaan/Indikator 1 Situs web PPID Perpusnas saat ini memiliki informasi yang relevan mengenai Perpustakaan Nasional 2 Situs web PPID Perpusnas saat ini memiliki informasi yang akurat 3 Situs web PPID Perpusnas saat ini menyediakan informasi rinci tentang informasi publik mengenai Perpustakaan Nasional 4 Situs web PPID Perpusnas saat ini mudah digunakan 5 Saat ini sangat mudah untuk mencari informasi dalam Situs web PPID Perpusnas 6 Situs web PPID Perpusnas saat ini mudah dinavigasi 7 Situs web PPID Perpusnas saat ini memiliki fitur pencarian (search) 8 Tata letak Situs web PPID Perpusnas saat ini jelas dan sederhana 9 Situs web PPID Perpusnas saat ini semarak dengan warna (colorful) 10 Situs web PPID Perpusnas saat ini cukup kreatif 11 Tampilan Situs web PPID Perpusnas saat ini terlihat menarik 12 Saat ini informasi yang diminta oleh pengguna dikirimkan sesuai waktu yang telah ditentukan oleh PPID Perpusnas 13 Dalam Situs web PPID Perpusnas, saat ini pengguna memperoleh apa yang diinginkan dengan tepat 14 Dalam Situs web PPID Perpusnas, saat ini pengguna memperoleh informasi yang diinginkan dengan cepat 15 Saat ini layanan pada Situs web PPID Perpusnas memuaskan 16 Pengguna Situs web PPID Perpusnas saat ini yakin akan keamanan situs 17 Saat ini privasi pengguna Situs web PPID Perpusnas dilindungi
Kode KP1
r Hitung Titik Kritis Status 0,7210 0,30 Valid
KP2
0,9294
0,30
Valid
KP3
0,8704
0,30
Valid
KP4
0,7151
0,30
Valid
KP5
0,8182
0,30
Valid
KP6
0,8610
0,30
Valid
KP7
0,9115
0,30
Valid
KP8
0,8449
0,30
Valid
KP9
0,8969
0,30
Valid
KP10
0,9309
0,30
Valid
KP11
0,9603
0,30
Valid
KP12
0,5432
0,30
Valid
KP13
0,7464
0,30
Valid
KP14
0,9381
0,30
Valid
KP15
0,8935
0,30
Valid
KP16
0,9673
0,30
Valid
KP17
0,9901
0,30
Valid
34
No Pertanyaan/Indikator 18 Saat ini pengguna Situs web PPID Perpusnas yakin data pribadinya tidak akan disalahgunakan
Kode r Hitung Titik Kritis Status KP18 0,9901 0,30 Valid
Dari hasil pengolahan data pada Tabel 4 bahwa hasil uji validitas instrumen kinerja/kepuasan terdapat seluruh pertanyaan yang valid dikarenakan nilai r hitung lebih besar dibanding titik kritis sebesar 0,3. Dengan demikian, keseluruhan pertanyaan/indikator dalam instrumen tersebut dinyatakan valid dan dapat diikutkan kembali dalam penyebaran kuesioner tahap kedua.
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen/ Kuesioner Penelitian Tahapan selanjutnya setelah uji validitas instrumen penelitian yaitu uji reliabilitas. Untuk menguji tingkat reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan metode Alpha yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran. Pengujian reliabilitas yang bertujuan untuk menguji konsistensi dari alat ukur dalam mengukur objek yang sama pada waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas dilakukan dalam penelitian ini menggunakan perhitungan koefisien cronbach’s alpha, jika nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0.7 maka dapat dinyatakan bahwa alat ukur tersebut adalah reliabel (Widoyoko 2016). Dalam menghitung nilai koefisien cronbach’s alpha dalam mengukur reliabilitas instrumen dapat menggunakan program SPSS versi 21. Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan nilai cronbach’s alpha disajikan dalam Tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5 Hasil uji reliabilitas instrumen No 1 a b c d e 2 a b c d e
Cronbach's Titik Kritis Alpha Instrumen Harapan/Kepentingan Information 0,7351 0,70 Ease of Use 0,9068 0,70 Site design 0,7192 0,70 Reliability 0,9229 0,70 Security/Privacy 0,8592 0,70 Instrumen Kinerja/Kepuasan Information 0,7831 0,70 Ease of Use 0,9057 0,70 Site design 0,9206 0,70 Reliability 0,8248 0,70 Security/Privacy 0,9803 0,70 Dimensi
Status Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Reliabilitas kuesioner atau nilai cronbach’s alpha dari semua dimensi yang ada pada instrumen harapan/kepentingan, yaitu dimensi information sebesar 0,7351, dimensi ease of use sebesar 0,9068, dimensi site design sebesar 0,7192, dimensi reliability sebesar 0,9229 dan dimensi security/privacy sebesar 0,8592. Sedangkan reliabilitas kuesioner atau nilai cronbach’s alpha dari semua dimensi
35 yang ada pada instrumen kinerja/kepuasan, yaitu dimensi information sebesar 0,7831, dimensi ease of use sebesar 0,9057, dimensi site design sebesar 0,9206, dimensi reliability sebesar 0,8248 dan dimensi security/privacy sebesar 0,9803. Berdasarkan data pada Tabel 7 tersebut bahwa nilai cronbach’s alpha keseluruhan dimensi untuk masing-masing instrumen lebih besar daripada titik kritis 0,700, sehingga dinyatakan bahwa instrumen tersebut reliabel artinya instrumen tersebut mampu memberikan konsistensi jawaban yang baik sehingga dapat digunakan dalam penelitian.
Pengolahan Data Kuesioner II Tahapan selanjutnya setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian, maka instrumen yang telah valid dan reliabel akan digunakan kembali untuk penyusunan pertanyaan-pertanyaan yang akan disebar ke sejumlah responden yang menjadi sampel dalam penelitian. Dalam tahap ini kuesioner yang akan disebar sebanyak 48 responden. Hasil rekapitulasi tingkat pengembalian kuesioner penelitian ini dapat disajikan dalam Tabel 6 sebagai berikut: Tabel 6 Tingkat pengembalian kuesioner penelitian Uraian Total Kuesioner Kuesioner Kembali 1. Memenuhi syarat
Responden Jumlah Persentase 48 100,00 48 100,00 48 100,00
2. Tidak Memenuhi Syarat
0
0,00
Kuesioner Tidak Kembali
0
0,00
Berdasarkan pada Tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah kuesioner online yang telah disebar kepada responden berjumlah 48 responden. Dari 48 kuesioner online yang disebar, kuesioner yang telah ditanggapi oleh responden sebanyak 48 kuesioner atau 100% terdiri atas 100% kuesioner telah memenuhi syarat untuk diambil datanya dan 0% dinyatakan tidak memenuhi syarat, sehingga keseluruhan kuesioner dari responden telah dinyatakan memenuhi syarat untuk dapat digunakan untuk analisis data selanjutnya.
Hasil Analisis Deskriptif Data yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data responden yang telah menanggapi mengenai kualitas situs web PPID Perpusnas RI, yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan/profesi, tempat akses dan media akses. Hasil rekapitulasi karakteristik seluruh sampel penelitian sebanyak 48 responden berdasarkan kuesioner online menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah berjenis kelamin laki-laki dan perempuan seimbang, dengan usia antara 25-34 tahun, pekerjaan/profesi mayoritas sebagai PNS, jenjang pendidikan dari responden mayoritas berlatar belakang tingkat sarjana (S1) serta tempat akses situs web
36
Perpusnas RI mayoritas di kantor dan media untuk mengakses situs web PPID Perpusnas RI mayoritas menggunakan komputer. Adapun hasil rekapitulasi data dari responden dapat dilihat sebagai berikut: Jenis Kelamin Responden Berdasarkan Gambar 7 terlihat bahwa dari 48 responden yang ada, terdiri atas 24 responden laki-laki dan 24 responden perempuan. Sebaran jenis kelamin masing-masing responden menunjukkan responden laki-laki sebesar 50% sama dengan responden perempuan sebesar 50% , sebaran ini didapatkan secara acak karena penyebaran kuesioner dilakukan secara online dan berdasarkan kemudahan mendapatkan jawaban dari responden. JENIS KELAMIN (N=48)
Perempuan 50%
Laki-Laki 50%
Gambar 7 Komposisi responden menurut jenis kelamin Usia Responden Berdasarkan Gambar 8 terlihat bahwa dari 48 responden yang ada terdiri atas mayoritas sebanyak 29 responden atau sebesar 60,42% responden berusia antara 25-34 tahun, sedangkan responden berusia 35-44 tahun sebanyak 11 responden atau sebesar 22,92%. Hasil pengolahan data tersebut juga menunjukkan bahwa responden tertua adalah berusia diatas 45 tahun sebanyak 5 orang atau sebesar 10,42% serta responden termuda adalah berusia di bawah 24 tahun sebanyak 3 responden atau sebesar 6,25%. Karakteristik responden berdasarkan usia terlihat bahwa usia antara 25-34 tahun adalah usia yang lebih banyak melakukan kunjungan situs web PPID Perpusnas. Hal ini mungkin disebabkan karena kelompok usia 2534 tahun adalah kelompok usia produktif yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam mencari informasi. Selain itu, kelompok tersebut banyak mencari informasi dalam menunjang kegiatan yang dilakukan seperti penelitian mengenai perpustakaan.
37 USIA (N=48) ≥ 45 tahun 11%
≤ 24 Tahun 6%
35 – 44 Tahun 23%
25 – 34 Tahun 60%
Gambar 8 Komposisi responden menurut usia Pendidikan Responden Berdasarkan Gambar 9 terlihat bahwa dari 48 responden yang ada terdiri atas mayoritas sebanyak 28 responden atau sebesar 58,83% responden berpendidikan S1, sebanyak 16 responden atau sebesar 33,33% responden berpendidikan S2, sebanyak 2 responden atau sebesar 4,17% masing-masing responden berpendidikan SMA dan D3 dan tidak ada responden yang berpendidikan S3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase latar belakang pendidikan S 1 menunjukkan porsi terbanyak, yaitu sebesar 58,83% dan pendidikan S2 terbanyak kedua, yaitu sebesar 33,33%. Hal ini mungkin disebabkan karena kebanyakan responden merupakan para pencari informasi yang bertujuan untuk proses penelitian, kerjasama, serta dalam rangka mencari informasi yang berhubungan dengan profesinya.
PENDIDIKAN (N-48) S3 SMA D3 0% 4% 4% S2 33%
S1 59%
Gambar 9 Komposisi responden menurut pendidikan Pekerjaan/Profesi Responden Berdasarkan Gambar 10 terlihat bahwa dari 48 responden yang ada terdiri atas mayoritas sebanyak 28 responden atau sebesar 58,83% responden berprofesi sebagai PNS, sebanyak 5 responden atau sebesar 10,42% responden masing-masing berprofesi sebagai guru/dosen, pustakawan dan swasta, sebanyak 3 responden atau sebesar 6,25% responden berprofesi sebagai mahasiswa , sebanyak 1 responden atau sebesar 2,08% responden masing-masing berprofesi sebagai peneliti dan pekerjaan lainnya dan tidak responden berprofesi sebagai pelajar. Hasil penelitian
38
ini menunjukkan bahwa persentase profesi responden paling banyak sebagai PNS menunjukkan porsi terbanyak, yaitu sebesar 58,83%. Hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar responden adalah tim PPID Perpusnas dan pengguna dari kementerian/lembaga pemerintah yang sudah mengetahui akan situs web PPID di lingkungan pemerintahan. Sehingga untuk mencari informasi yang dibutuhkan, mereka akan langsung mencari di situs web PPID Perpusnas. PEKERJAAN/PROFESI (N=48) Guru/Dosen 10% Peneliti 2%
Pelajar Lainnya Mahasiswa/i 2%0% 6%
Pustakawan 11%
Swasta 11% PNS 58%
Gambar 10 Komposisi responden menurut pekerjaan/profesi Tempat Akses Situs Web PPID Perpusnas Berdasarkan Gambar 11 terlihat bahwa dari 48 responden yang ada terdiri atas mayoritas sebanyak 32 responden atau sebesar 66,67% responden melakukan akses situs web PPID Perpusnas RI di kantor, sebanyak 6 responden atau sebesar 12,50% responden melakukan akses situs web PPID Perpusnas RI di rumah, sebanyak 4 responden atau sebesar 8,33% responden melakukan akses situs web PPID Perpusnas RI di perpustakaan sebanyak 2 responden atau sebesar 4,17% responden masing-masing melakukan akses situs web PPID Perpusnas RI di sekolah, kampus dan tempat lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tempat responden melakukan akses situs web PPID Perpusnas RI paling banyak di kantor menunjukkan porsi terbanyak, yaitu sebesar 66,67%. Hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar responden mengakses untuk kebutuhan pekerjaan mereka. Sehingga lebih banyak mengakses dikantor.
TEMPAT AKSES (N=48) Lainnya Kampus 4% Sekolah 4% 4%
Rumah 13%
Perpustakaan 8%
Kantor 67%
Gambar 11 Komposisi responden menurut tempat akses
39 Media Akses Situs Web PPID Perpusnas Berdasarkan Gambar 12 terlihat bahwa dari 48 responden yang ada terdiri atas mayoritas sebanyak 36 responden atau sebesar 75,00% responden melakukan akses situs web PPID Perpusnas melalui media komputer (PC, laptop, notebook, dll) dan sebanyak 12 responden atau sebesar 25,00% responden melakukan akses situs web PPID Perpusnas RI melalui media telepon pintar (Smartphone, Tablet, dll). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase media untuk mengakses situs web PPID Perpusnas oleh responden paling banyak melalui komputer (PC, laptop, notebook, dll) menunjukkan porsi terbanyak, yaitu sebesar 75,00%. Hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar responden mengakses situs web PPID Perpusnas RI untuk tujuan pekerjaan, sehingga mereka mengakses dikantor dengan fasilitas komputer yang mereka miliki. MEDIA AKSES (N=48) Telepon Pintar (Smartphone, Tablet, dll) 25%
Komputer (Desktop PC, Notebook, dll) 75%
Gambar 12 Komposisi responden menurut media akses
Keterkaitan Profil dengan Persepsi Responden Dalam penentuan metode statistik yang akan digunakan untuk mencari hubungan antara profil responden dengan tingkat persepsi, penulis menggunakan metode statistik parametrik atau nonparametrik. Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam metode parametrik adalah asumsi normalitas pada data, hasil pengujian normalitas pada data sebagai berikut: Tabel 7 Uji normalitas data
Berdasarkan Tabel 7 dapat dijelaskan bahwa nilai sig. < α=0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas dan
40
dikarenakan juga jumlah data yang kecil berkaitan dengan data penelitian. Dengan demikian, penulis menggunakan metode non parametrik dalam penelitian ini. Untuk membantu mempercepat proses pengolahan data dan ketepatan hasil, maka proses perhitungan dan uji statistik dalam penelitian ini digunakan perangkat lunak SPSS versi 21. Dalam menguji keterkaitan profil dan tingkat persepsi responden, metode yang digunakan adalah analisis crosstab dengan uji chi-square seperti yang ditunjukkan pada lampiran 13, dan untuk melihat ringkasan hasil uji statistik chisquare dapat disajikan pada Tabel 8 sebagai berikut: Tabel 8 Hasil uji statistik keterkaitan profil dengan persepsi responden No 1 2 3 4
Uji Statistik Nilai X2 Asymp. Sig. Pearson Chi Square Jenis Kelamin-Persepsi (df=1) 0,008 0,930 Usia - Persepsi (df=4) 10,178 0,038 12,561 Pendidikan - Persepsi 0,014 Pekerjaan/Profesi- Persepsi 5,368 0,615
Status Ho diterima Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima
Dalam analisis statistik silang (crosstab) dan pengujian chi-square digunakan untuk menguji asosiasi atau ketarkaitan antara karakteristik responden dengan persepsi responden dalam menilai kualitas dari situs web PPID Perpusnas online. Pada Tabel 10 terlihat bahwa hasil perhitungan uji statistik menghasilkan beberapa hipotesis dalam proses pengambilan keputusan H0 : Tidak terdapat asosiasi atau keterkaitan antara kedua variabel H1 : Terdapat asosiasi atau keterkaitan antara kedua variable α=5% kriteia uji yang digunakan untuk pengambilan keputusan dari suatu hipotesis yang ada, perhitungan uji statistiknya dapat diuji dengan membandingkan nilai X 2 hitung dan X2 tabel dan ketentuan dari perhitungannya sebagai berikut : Jika X2hitung < X2tabel, maka Ho diterima Jika X2hitung > X2tabel, maka Ho ditolak atau dengan membandingkan nilai Asymp. Sig dengan taraf kekeliruan α=0,05, dengan ketentuan sebagai berikut : Asymp. Sig > 0.05 maka Ho diterima Asymp. Sig < 0.05 maka Ho ditolak Berdasarkan keempat variabel berpasangan dengan tingkat persepsi yang diujikan secara statistik dengan hasil sebagai berikut: 1. Hasil uji statistik mengenai asosiasi atau keterkaitan antara variabel jenis kelamin responden terhadap variabel tingkat persepsi yang diberikan didapatkan nilai X2 sebesar 0,008 atau nilai Asymp. Sig sebesar 0,930. Dari perhitungan tersebut, ternyata Asymp. Sig sebesar 0,930 > α=0,05, maka H0 diterima artinya bahwa tidak terdapat asosiasi atau keterkaitan antara variabel jenis kelamin responden terhadap variabel tingkat persepsi yang diberikan responden terhadap penilaian kualitas situs web PPID Perpusnas; 2. Hasil uji statistik mengenai asosiasi atau keterkaitan antara variabel usia responden terhadap variabel tingkat persepsi yang diberikan didapatkan nilai X2 sebesar 10,178 atau nilai Asymp. Sig sebesar 0,038. Dari perhitungan tersebut, ternyata Asymp. Sig sebesar 0,038 < α=0,05, maka H0 ditolak artinya bahwa terdapat asosiasi atau keterkaitan antara variabel usia responden terhadap
41 variabel tingkat persepsi yang diberikan responden terhadap penilaian kualitas situs web PPID Perpusnas; 3. Hasil uji statistik mengenai asosiasi atau keterkaitan antara variabel pendidikan responden terhadap variabel tingkat persepsi yang diberikan didapatkan nilai X2 sebesar 12,561 atau nilai Asymp. Sig sebesar 0,014. Dari perhitungan tersebut, ternyata Asymp. Sig sebesar 0,014 < α=0,05, maka H0 ditolak artinya bahwa terdapat asosiasi atau keterkaitan antara variable tingkat pendidikan responden terhadap variabel tingkat persepsi yang diberikan responden terhadap penilaian kualitas situs web PPID Perpusnas; 4. Hasil uji statistik mengenai asosiasi atau keterkaitan antara variabel jenis pekerjaan/profesi responden terhadap variabel tingkat persepsi yang diberikan didapatkan nilai X2 sebesar 5,368 atau nilai Asymp. Sig sebesar 0,615. Dari perhitungan tersebut, ternyata Asymp. Sig sebesar 0,615 > α=0,05, maka H0 diterima artinya bahwa tidak terdapat asosiasi atau keterkaitan antara variabel jenis pekerjaan/profesi responden terhadap variabel tingkat persepsi yang diberikan responden terhadap penilaian kualitas situs web PPID Perpusnas.
Hasil Uji Dua Sampel Berpasangan Wilcoxon Sebelumnya telah dilakukan pengujian asumsi normalitas bahwa asumsi normalitas tidak terpenuhi dan juga jumlah sampel yang sedikit, sehingga menggunakan metode non parametrik. Salah satu uji dua sampel berpasangan dalam metode non parametrik, yaitu wilcoxon, dalam pengujian ini untuk uji dua sampel yang berhubungan pada prinsipnya ingin menguji apakah dua sampel yang berpasangan satu dengan yang lain berasal dari populasi yang sama dan apakah ada hubungan atau asosiasi diantara kedua sampel berpasangan tersebut. Salah satu metode dalam pengujian ini digunakan uji statistik wilcoxon, uji wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan yang berpasangan dari menguji perbedaan antara dua data yang berhubungan (lampiran 15). Dalam uji wilcoxon signed rank dapat digunakan pada data berskala interval atau rasio, namun asumsi datanya tidak memenuhi normalitas. Hipotesis yang diuji dalam uji wilcoxon signed rank sebagai berikut: H0 : Tidak ada perbedaan diantara dua data yang berpasangan yang diberikan H1 : Ada perbedaan diantara dua data yang berpasangan yang diberikan Untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang berpasangan antara tingkat persepsi/kepuasan dengan tingkat harapan/kepentingan pada tingkat kualitas Situs web PPID Perpusnas, maka kedua variabel itu akan diuji menggunakan uji wilcoxon, seperti dalam ringkasan hasil uji statistik pada Tabel 9 sebagai berikut: Tabel 9 Hasil uji statistik wilcoxon Variabel
Uji Statistik Nilai Mean Rank Negative Ranks 47a 24,96 b 1 3,00 Persepsi - Harapan Positive Ranks Ties 0c Total 48 Z -6,002 Asymp. Sig ,000
Sum of Ranks 1173,00 3,00
42
a. Persepsi < Harapan b. Persepsi > Harapan c. Persepsi = Harapan
Berdasarkan pada Tabel 9 bahwa diperoleh hasil uji wilcoxon diperoleh sebagai berikut: 1. Negative Ranks atau selisih antara variabel harapan dan persepsi yang negatif sebanyak 47 observasi yang artinya 47 observasi pada variabel persepsi yang lebih kecil dibandingkan variabel harapan dengan rata-rata rangking sebesar 24,96 dan jumlah rangking sebesar 1.173; 2. Positive Ranks atau selisih antara variabel harapan dan persepsi yang positif sebanyak 1observasi yang artinya 1 observasi pada variabel persepsi yang lebih besar dibandingkan variabel harapan dengan rata-rata rangking sebesar 3 dan jumlah rangking sebesar 3; 3. Ties atau tidak ada perbedaan antara variabel harapan dan persepsi dimana tidak ada observasi pada variabel persepsi yang sama dengan variabel harapan. Kemudian langkah selanjutnya menguji apakah terdapat perbedaan yang berpasangan antara tingkat persepsi/kepuasan dengan tingkat harapan/kepentingan pada tingkat kualitas Situs web PPID Perpusnas dengan hipotesis sebagai berikut : H0 : Tidak ada perbedaan antara harapan responden dengan persepsi responden terhadap kualitas Situs web PPID Perpusnas H1 : Ada perbedaan antara harapan responden dengan persepsi responden terhadap kualitas Situs web PPID Perpusnas Berdasarkan tabel 16 bahwa hasil perhitungan uji wilcoxon pada data harapan dan persepsi responden didapat nilai Z untuk uji data berpasangan sebesar -6,002 dengan tingkat signifikansi α= 0.05 dan Z adalah ± 1.96 maka hasil Z hitung berada di luar penerimaan antara -1.96 sampai dengan +1.96 dan dapat dinyatakan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Selain melihat Z hitung pengambilan keputusan dapat diuji dengan menggunakan dasar pengambilan keputusan dalam membandingkan nilai Asymp. Sig dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika nilai Asymp. Sig > α=0,05 maka Ho diterima Jika nilai Asymp. Sig < α=0,05 maka Ho ditolak Berdasarkan kriteria uji bahwa nilai Asymp sig. = 0,000 lebih kecil daripada α = 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak yang artinya ada perbedaan antara harapan responden dengan persepsi responden terhadap kualitas Situs web PPID Perpusnas.
Hasil Analisis Tingkat Kesesuaian Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor persepsi atau kinerja dengan skor kepentingan atau harapan (Supranto 2011). Hasil perhitungan tingkat kesesuaian inilah yang akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna situs web PPID Perpusnas RI. Penelitian melibatkan dua buah variabel, yaitu variabel tingkat kinerja atau persepsi dari responden (X) dan tingkat kepentingan atau harapan dari responden (Y). Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung persentase tingkat kesesuaian responden sebagai berikut:
43 Tki
Xi 100 Yi
………………(1.0)
Keterangan : Tki = tingkat kesesuaian responden Xi = skor penilaian kinerja/ persepsi responden Yi = skor penilaian harapan responden Dalam melakukan kategori persentase rata-rata kesesuaian dibagi dalam tiga level yaitu kesesuaian tinggi (80% s/d 100%), kesesuaian sedang (60% s/d 79%) dan kesesuaian rendah (< 60%). Sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat kinerja atau persepsi, sedangkan sumbu tegak (Y) diisi oleh tingkat kepentingan atau harapan, maka rumus untuk menghitung setiap faktor yang mempengaruhi harapan responden sebagai berikut: X
X n
i
Y
Y
………………(2.0)
i
n
Keterangan: = skor rata-rata tingkat persepsi/kepuasan X Y = skor rata-rata tingkat kepentingan/harapan n = jumlah responden Berdasarkan kesesuaian tiap data yang terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner penelitian, faktor-faktor tingkat kesesuaian responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI online dapat ditunjukkan pada Tabel 10 klasifikasi tingkat kesesuaian pada seluruh pertanyaan/indikator yang dijadikan perbandingan dalam menentukan kepuasan responden menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan/indikator yang menjadi dasar pengambilan keputusan berada dibawah 100%, hasil ini menunjukkan bahwa responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI merasa seluruh kinerja dari situs web PPID Perpusnas RI belum memuaskan responden. Tabel 10 Tingkat kesesuaian persepsi dan harapan responden No.
Pertanyaan/Indikator
Kode
1
Situs web PPID Perpusnas seharusnya memiliki informasi yang relevan mengenai Perpustakaan Nasional Situs web PPID Perpusnas seharusnya memiliki informasi yang akurat Situs web PPID Perpusnas seharusnya menyediakan informasi rinci tentang informasi publik mengenai Perpustakaan Nasional Situs web PPID Perpusnas seharusnya mudah digunakan Seharusnya sangat mudah untuk mencari informasi dalam Situs web PPID Perpusnas
P1
2
3
4 5
Skala Pengukuran Persepsi Harapan 135 185
Tingkat Kesesuaian (%) 72,97
P2
126
185
68,11
P3
127
178
71,35
P4
144
179
80,45
P5
134
177
75,71
44
No.
Pertanyaan/Indikator
Kode
6
Situs web PPID Perpusnas seharusnya mudah dinavigasi Situs web PPID Perpusnas seharusnya memiliki fitur pencarian (search) Tata letak Situs web PPID Perpusnas seharusnya jelas dan sederhana Situs web PPID Perpusnas seharusnya semarak dengan warna (colorful) Situs web PPID Perpusnas seharusnya cukup kreatif Tampilan Situs web PPID Perpusnas seharusnya terlihat menarik Informasi yang diminta oleh pengguna seharusnya dikirimkan sesuai waktu yang telah ditentukan oleh PPID Perpusnas Dalam Situs web PPID Perpusnas, seharusnya pengguna memperoleh apa yang diinginkan dengan tepat Dalam Situs web PPID Perpusnas, seharusnya pengguna memperoleh informasi yang diinginkan dengan cepat Layanan pada Situs web PPID Perpusnas seharusnya memuaskan Seharusnya pengguna Situs web PPID Perpusnas yakin akan keamanan situs Privasi pengguna Situs web PPID Perpusnas seharusnya dilindungi Seharusnya pengguna Situs web PPID Perpusnas yakin data pribadinya tidak akan disalahgunakan Total
P6
Persepsi 132
Harapan 179
Tingkat Kesesuaian (%) 73,74
P7
142
181
78,45
P8
141
176
80,11
P9
120
127
94,49
P10
123
159
77,36
P11
123
169
72,78
P12
130
171
76,02
P13
131
173
75,72
P14
128
177
72,32
P15
119
174
68,39
P16
145
173
83,82
P17
147
183
80,33
P18
145
183
79,23
2392
3129
76,45
7
8
9
10 11
12
13
14
15 16
17 18
Skala Pengukuran
Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesusuaian, maka tabel tingkat kesesuaian yang telah diolah akan menghasilkan tiga kemungkinan sebagai berikut: 1. Nilai persentase tingkat kesesuaian lebih dari 100% yang artinya bahwa nilai kinerja lebih dari yang diharapkan dan responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI dapat dinyatakan sangat puas. 2. Nilai persentase tingkat kesesuaian sama dengan 100% berarti apa yang diharapkan responden sesuai dengan kinerja yang dirasakan dan dapat dinyatakan bahwa responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI puas.
45 3. Nilai persentase tingkat kesesuaian kurang dari 100% berarti kinerja di bawah harapan responden, dan dalam hal ini berarti responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI tidak puas. Dari keseluruhan pertanyaan/indikator dapat diklasifikasikan dalam suatu skala interval untuk menentukan skala prioritas yang dapat digunakan sebagai acuan pengembangan kualitas situs web PPID Perpusnas RI. Pada Tabel 11 menunjukkan klasifikasi dari tingkat kesesuaian responden dalam menilai kualitas situs web PPID Perpusnas RI dengan interval adalah lebih kecil dari 70% dan lebih besar dari 100%. Tabel 11 Kategori atribut berdasarkan interval tingkat kesesuaian No 1 2 3 4 5
Interval (%) Jumlah Pertanyaan/Indikator < 70 2 70 - 80 11 80 - 90 4 90 - 100 1 >100 0 Total 18
Berdasarkan tabel 11 menunjukkan bahwa hanya ada dua indikator yang memiliki nilai tingkat kesesuaiannya paling rendah yang berada dalam interval < 70%, 11 indikator yang memiliki nilai tingkat kesesuaiannya terendah kedua yang berada dalam interval 70%-80%, 4 indikator yang memiliki nilai tingkat kesesuaiannya cukup yang berada dalam interval 80%-90% dan 1 indikator yang memiliki nilai tingkat kesesuaiannya paling tinggi yang berada dalam interval 90%100%, tetapi belum mencapai angka 100%. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa tidak ada satupun atribut dari 18 indikator yang angka tingkat kesesuaiannya mencapai 100% atau lebih, hal ini berarti menurut persepsi responden pengguna situs web PPID Perpusnas semua indikator kualitas situs web PPID Perpusnas belum memuaskan responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI.
Analisis Customer Satisfaction Index (CSI) Analisis CSI digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan responden pengguna Situs web PPID Perpusnas secara menyeluruh dengan melihat tingkat harapan dan persepsi. Hasil perhitungan CSI berdasarkan rumus pada BAB III dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel 12 Hasil analisis CSI terhadap kualitas situs web PPID Perpusnas RI No
Pertanyaan/Indikator
Kode
1
Situs web PPID Perpusnas seharusnya memiliki informasi yang relevan mengenai Perpustakaan Nasional Situs web PPID Perpusnas seharusnya
P1
2
P2
Skala Pengukuran Persepsi Harapan 135 185
126
185
MISi
WFi
MSSi
WSi
3,85
0,06
2,81
0,17
3,85
0,06
2,63
0,16
46
No
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Pertanyaan/Indikator memiliki informasi yang akurat Situs web PPID Perpusnas seharusnya menyediakan informasi rinci tentang informasi publik mengenai Perpustakaan Nasional Situs web PPID Perpusnas seharusnya mudah digunakan Seharusnya sangat mudah untuk mencari informasi dalam Situs web PPID Perpusnas Situs web PPID Perpusnas seharusnya mudah dinavigasi Situs web PPID Perpusnas seharusnya memiliki fitur pencarian (search) Tata letak Situs web PPID Perpusnas seharusnya jelas dan sederhana Situs web PPID Perpusnas seharusnya semarak dengan warna (colorful) Situs web PPID Perpusnas seharusnya cukup kreatif Tampilan Situs web PPID Perpusnas seharusnya terlihat menarik Informasi yang diminta oleh pengguna seharusnya dikirimkan sesuai waktu yang telah ditentukan oleh PPID Perpusnas Dalam Situs web PPID Perpusnas, seharusnya pengguna memperoleh apa yang diinginkan dengan tepat Dalam Situs web PPID Perpusnas, seharusnya pengguna memperoleh
Kode
Skala Pengukuran Persepsi Harapan
MISi
WFi
MSSi
WSi
P3
127
178
3,71
0,06
2,65
0,15
P4
144
179
3,73
0,06
3,00
0,17
P5
134
177
3,69
0,06
2,79
0,16
P6
132
179
3,73
0,06
2,75
0,16
P7
142
181
3,77
0,06
2,96
0,17
P8
141
176
3,67
0,06
2,94
0,17
P9
120
127
2,65
0,04
2,50
0,10
P10
123
159
3,31
0,05
2,56
0,13
P11
123
169
3,52
0,05
2,56
0,14
P12
130
171
3,56
0,05
2,71
0,15
P13
131
173
3,60
0,06
2,73
0,15
P14
128
177
3,69
0,06
2,67
0,15
47 No
15
16
17
18
Pertanyaan/Indikator informasi yang diinginkan dengan cepat Layanan pada Situs web PPID Perpusnas seharusnya memuaskan Seharusnya pengguna Situs web PPID Perpusnas yakin akan keamanan situs Privasi pengguna Situs web PPID Perpusnas seharusnya dilindungi Seharusnya pengguna Situs web PPID Perpusnas yakin data pribadinya tidak akan disalahgunakan Total
Kode
Skala Pengukuran Persepsi Harapan
MISi
WFi
MSSi
WSi
P15
119
174
3,63
0,06
2,48
0,14
P16
145
173
3,60
0,06
3,02
0,17
P17
147
183
3,81
0,06
3,06
0,18
P18
145
183
3,81
0,06
3,02
0,18
2392
3129
65,19
2,78
Berdasarkan tabel 12 dapat dihitung bahwa nilai CSI untuk kepuasan terhadap layanan situs web PPID Perpusnas RI, dengan skala maksimum kriteria yang akan digunakan sebanyak 7, maka dapat dihasilkan nilai CSI sebagai berikut: 2,78 CSI = 7 x 100 % = 39,71% ………………(3.0) Pada umumnya, bila nilai CSI di atas 80 persen dapat dikatakan bahwa responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI baik, sebaliknya bila nilai CSI di bawah 80 persen responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI belum dikatakan baik. Nilai CSI dalam penelitian ini dibagi ke dalam tujuh kriteria mulai dari sangat buruk sampai dengan sempurna seperti terlihat pada Tabel 13. Tabel 13 Kriteria nilai customer satisfaction index Angka Indeks X ≤ 64% 64% < X ≤ 71 % 71% < X ≤ 77 % 77% < X ≤ 80 % 80% < X ≤ 84 % 84% < X ≤ 87 % 87% < X
Interprestasi very poor poor cause of concern borderline good very good excellent
Sumber: Customer satisfaction measurement, www.leadershipfactor.com (Syukri 2014)
Hasil Analisis IPA Setelah melakukan analisis tingkat kesesuaian, tahapan selanjutnya melakukan analisis IPA. Dalam melakukan analisis IPA seperti yang telah dibahas dalam metode penelitian dan berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan dan
48
kinerja, maka didapat tingkat kesesuaian dari seluruh pertanyaan/indikator yang ada. Kemudian melakukan pengisian skor pada sumbu mendatar (X) dan sumbu tegak (Y) dengan menghitung rata-rata dari masing-masing tanggapan responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI dan untuk setiap pertanyaan/indikator yang mempengaruhi kepuasan responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI disederhanakan dengan menggunakan persamaan, sehingga menghasilkan suatu nilai seperti pada Tabel 14 sebagai berikut: Tabel 14 Hasil analisis kepuasan terhadap kualitas situs web PPID Perpusnas RI No 1
2
3
4
5
6
7
Pertanyaan/ Indikator Situs web PPID Perpusnas seharusnya memiliki informasi yang relevan mengenai Perpustakaan Nasional Situs web PPID Perpusnas seharusnya memiliki informasi yang akurat Situs web PPID Perpusnas seharusnya menyediakan informasi rinci tentang informasi publik mengenai Perpustakaan Nasional Situs web PPID Perpusnas seharusnya mudah digunakan Seharusnya sangat mudah untuk mencari informasi dalam Situs web PPID Perpusnas Situs web PPID Perpusnas seharusnya mudah dinavigasi Situs web PPID Perpusnas seharusnya memiliki fitur pencarian (search)
Kode P1
Rata-Rata Persepsi Harapan 2,81 3,85
GAP
Keterangan
-1,04
Tidak Puas
P2
2,63
3,85
-1,23
Tidak Puas
P3
2,65
3,71
-1,06
Tidak Puas
P4
3,00
3,73
-0,73
Tidak Puas
P5
2,79
3,69
-0,90
Tidak Puas
P6
2,75
3,73
-0,98
Tidak Puas
P7
2,96
3,77
-0,81
Tidak Puas
49 No 8
9
10
11
12
13
14
15
16
Pertanyaan/ Indikator Tata letak Situs web PPID Perpusnas seharusnya jelas dan sederhana Situs web PPID Perpusnas seharusnya semarak dengan warna (colorful) Situs web PPID Perpusnas seharusnya cukup kreatif Tampilan Situs web PPID Perpusnas seharusnya terlihat menarik Informasi yang diminta oleh pengguna seharusnya dikirimkan sesuai waktu yang telah ditentukan oleh PPID Perpusnas Dalam Situs web PPID Perpusnas, seharusnya pengguna memperoleh apa yang diinginkan dengan tepat Dalam Situs web PPID Perpusnas, seharusnya pengguna memperoleh informasi yang diinginkan dengan cepat Layanan pada Situs web PPID Perpusnas seharusnya memuaskan Seharusnya pengguna Situs web PPID Perpusnas yakin
Kode P8
Rata-Rata Persepsi Harapan 2,94 3,67
GAP
Keterangan
-0,73
Tidak Puas
P9
2,50
2,65
-0,15
Tidak Puas
P10
2,56
3,31
-0,75
Tidak Puas
P11
2,56
3,52
-0,96
Tidak Puas
P12
2,71
3,56
-0,85
Tidak Puas
P13
2,73
3,60
-0,88
Tidak Puas
P14
2,67
3,69
-1,02
Tidak Puas
P15
2,48
3,63
-1,15
Tidak Puas
P16
3,02
3,60
-0,58
Tidak Puas
50
No
17
18
Pertanyaan/ Indikator akan keamanan situs Privasi pengguna Situs web PPID Perpusnas seharusnya dilindungi Seharusnya pengguna Situs web PPID Perpusnas yakin data pribadinya tidak akan disalahgunakan Total
Kode
Rata-Rata Persepsi Harapan
GAP
Keterangan
P17
3,06
3,81
-0,75
Tidak Puas
P18
3,02
3,81
-0,79
Tidak Puas
2,77
3,62
-0,85
Tidak Puas
Keterangan: X = Rata-rata skor tingkat persepsi responden pengguna Situs web Perpusnas Y = Rata-rata skor tingkat harapan responden pengguna Situs web Perpusnas X = Rata-rata total skor tingkat persepsi responden pengguna Situs web Perpusnas Y = Rata-rata total skor tingkat harapan responden pengguna Situs web Perpusnas
PPID PPID PPID PPID
Berdasarkan Tabel 14 dapat dijelaskan bahwa hasil perhitungan rata-rata dari penilaian persepsi dan harapan responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI terhadap kualitas situs web PPID Perpusnas RI memiliki rata-rata skor persepsi lebih kecil daripada rata-rata skor harapan (X
Diagram Kartesius Tahapan selanjutnya membuat analisis diagram kartesius (IPA matriks) pada indikator dalam Situs web PPID Perpusnas untuk mengenai faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian dan perbaikan. Diagram kartesius merupakan dua garis yang saling berpotongan secara tegak lurus pada titik X dan Y. Hasil pada diagram kartesius dapat diketahui indikator yang perlu ditingkatkan, dipertahankan atau bahkan dikurangi tingkat kinerjanya karena dianggap terlalu berlebihan dalam pelaksanaannya.
51
Gambar 13 Diagram kartesius Berdasarkan Gambar 13 dapat dijelaskan mengenai hasil diagram kartesius untuk menjadi bahan evaluasi dan strategi dalam meningkatkan tingkat kepuasan responden pengguna Situs web PPID Perpusnas terhadap kualitas Situs web PPID Perpusnas. Pada gambar 14 menunjukkan bahwa letak indikator-indikator yang memengaruhi kepuasan responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI terbagi menjadi empat kuadran. Interpretasi dari keempat kuadran pada diagram kartesius tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Kuadran A Indikator-indikator pada kuadran A merupakan indikator yang dianggap penting oleh responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI, tetapi pengelola situs web PPID Perpusnas RI belum mampu mewujudkannya sesuai dengan harapan responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI, sehingga responden merasakan ketidakpuasan. Indikator-indikator pada kuadran A menjadi prioritas utama untuk diperbaiki pelaksanaannya, adapun yang termasuk dalam kuadran A sebagai berikut: a. Situs web PPID Perpusnas memiliki informasi yang akurat; (information 2) b. Situs web PPID Perpusnas menyediakan informasi rinci tentang informasi publik mengenai Perpustakaan Nasional; (information 3) c. Situs web PPID Perpusnas mudah dinavigasi; (ease of use 3) d. Dalam Situs web PPID Perpusnas, pengguna memperoleh informasi yang diinginkan dengan cepat; (reliability 3) e. Layanan pada Situs web PPID Perpusnas Perpusnas memuaskan. (reliability 4)
52
2. Kuadran B Indikator-indikator pada kuadran B menunjukkan indikator-indikator layanan dalam website yang mempengaruhi kepuasan responden pengguna Situs web PPID Perpusnas dan perlu dipertahankan kinerjanya. Hasil yang didapat masih belum memuaskan secara keseluruhan karena tingkat pelaksanaannya telah sesuai atau hampir memenuhi apa yang menjadi harapan responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI. Indikator-indikator pada kuadran B dipandang penting oleh penerbit dan kinerja. Adapun indikator-indikator yang termasuk kedalam kuadran B sebagai berikut: a. Situs web PPID Perpusnas memiliki informasi yang relevan mengenai Perpustakaan Nasional; (information 1) b. Situs web PPID Perpusnas mudah digunakan; (ease of use 1) c. Sangat mudah untuk mencari informasi dalam Situs web PPID Perpusnas; (ease of use 2) d. Situs web PPID Perpusnas memiliki fitur pencarian (search);(ease of use 4) e. Tata letak Situs web PPID Perpusnas ini jelas dan sederhana;(ease of use 5) f. Privasi pengguna Situs web PPID Perpusnas dilindungi;(security/privacy 2) g. Pengguna Situs web PPID Perpusnas yakin data pribadinya tidak akan disalahgunakan. (security/privacy 3) 3. Kuadran C Indikator-indikator pada kuadran C dianggap kurang penting oleh responden pengguna Situs web PPID Perpusnas dan pelaksanaan oleh pengelola Situs web PPID Perpusnas berjalan apa adanya, sehingga kurang memuaskan bagi responden pengguna Situs web PPID Perpusnas RI. Perbaikan terhadap pelaksanaan indikator dalam kuadran ini menjadi prioritas rendah dan bukan menjadi prioritas utama yang harus diwujudkan oleh pengelola Situs web PPID Perpusnas RI. Adapun atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini sebagai berikut: a. Situs web PPID Perpusnas semarak dengan warna (colorful); (site design 1) b. Situs web PPID Perpusnas cukup kreatif; (site design 2) c. Tampilan Situs web PPID Perpusnas terlihat menarik; (site design 3) d. Informasi yang diminta oleh pengguna dikirimkan sesuai waktu yang telah ditentukan oleh PPID Perpusnas; (reliability 1) e. Dalam Situs web PPID Perpusnas, pengguna memperoleh apa yang diinginkan dengan tepat. (reliability 2) 4. Kuadran D Pada kuadran D menunjukkan adanya kinerja yang berlebihan oleh pengelola layanan, menurut persepsi responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI, indikator tersebut kurang penting dan pengelola layanan perlu mengurangi tingkat pelaksanaannya dan sumber daya yang digunakan pada faktor ini dapat dialokasikan pada faktor yang menjadi perhatian atau prioritas utama. Adapun indikator yang termasuk dalam kuadran ini yaitu “Pengguna Situs web PPID Perpusnas yakin akan keamanan situs.” (security/privacy 1) Berdasarkan penjelasan keempat kuadran tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa dalam diagram kartesius menunjukkan pada kuadran A merupakan kuadran yang menjadi prioritas utama untuk diperbaiki dan akan dibuat rekomendasi.
53 Rekomendasi Berdasarkan analisis diagram kartesius (IPA matriks), indikator-indikator pada kuadran A merupakan indikator yang dianggap penting oleh responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI, tetapi pengelola situs web PPID Perpusnas RI belum mampu mewujudkannya sesuai dengan harapan responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI, sehingga responden merasakan ketidakpuasan. Indikator-indikator pada kuadran A menjadi prioritas utama untuk diperbaiki pelaksanaannya sehingga dibuat rekomendasi sebagaimana terlihat pada Tabel 15: Tabel 15 Rekomendasi terhadap situs web PPID Perpusnas RI berdasarkan analisis importance performance analysis pada kuadran A No
Item
Rekomendasi
1.
Situs web PPID Perpusnas seharusnya memiliki informasi yang relevan mengenai Perpustakaan Nasional (information 1)
Situs web PPID Perpusnas yang dibangun di lingkungan Perpusnas RI harus mencantumkan nama situs mengenai PPID Perpusnas. Contoh: “[nama halaman] - [nama situs / portal web]“. Selain itu juga mengisi tag dalam HTML yang terkait kata kunci, deskripsi, dan penanggungjawab situs web PPID Perpusnas melalui tag <meta> Situs web PPID Perpusnas pada informasi kontak harus mudah terlihat dan lengkap (yang dimaksud lengkap terdiri atas: 1. nama jalan, 2. nomor, 3. kota/kab, 4. provinsi, 5. kode pos, dan 6. no.tlp/fax 7. alamat email/webmail) sehingga memudahkan pengguna untuk menghubungi PPID Perpusnas
2.
Situs web PPID Perpusnas seharusnya menyediakan informasi rinci tentang informasi publik mengenai Perpustakaan Nasional (information 3)
3.
Situs web PPID Perpusnas seharusnya mudah dinavigasi (ease of use 3)
Struktur navigasi informasi dalam situs web sedapat mungkin diatur sesuai kategori atau subjek yang mudah dipahami oleh pengunjung. Misalnya: posisi, terminologi, skema, serta tata warna navigasi yang digunakan harus konsisten di seluruh situs web. Hindari menampilkan halaman “under construction”. Tampilkan informasi nama rubrik atau nama halaman web yang saat ini sedang diakses oleh pengunjung.
4.
Dalam situs web PPID Perpusnas, seharusnya pengguna memperoleh informasi yang diinginkan dengan cepat (reliability 3)
Situs web PPID Perpusnas dibuatkan menu yang reliabel sesuai kebutuhan pengguna, seperti kelompok menu: beranda, profil, regulasi, informasi publik, layanan informasi, FAQ. Selain itu lalu lintas situs harus dipantau secara berkala untuk menganalisa pola penggunaan serta profil dan preferensi para pengunjung. Peralatan analisa
54
lalu lintas juga memberikan laporan jika terdapat tautan (link) yang rusak. 5.
Layanan pada situs web PPID Perpusnas seharusnya memuaskan (reliability 4)
Kritik dan saran dari pengunjung adalah cara terbaik untuk menilai kinerja dari sebuah situs web dan untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Mekanisme yang tepat untuk analisa umpan balik (feedback) harus disediakan guna melakukan perubahan dan penyempurnaan sebagaimana disarankan oleh para pengunjung.
5 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa hasil hitung customer satisfaction index (CSI) terhadap kualitas Situs web PPID Perpusnas adalah sebesar 39,71 % atau 0,397 berada pada rentang X ≤ 64% dengan interprestasi “sangat buruk”, yang artinya secara keseluruhan konsumen “tidak puas” terhadap kualitas situs web Perpusnas RI. 2. Indikator-indikator pada kuadran A merupakan indikator yang dianggap penting oleh responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI, tetapi pengelola situs web PPID Perpusnas RI belum mampu mewujudkannya sesuai dengan harapan responden pengguna situs web PPID Perpusnas RI, sehingga responden merasakan ketidakpuasan. Indikator-indikator pada kuadran A menjadi prioritas utama untuk diperbaiki pelaksanaannya dengan rekomendasi sebagai berikut: a. Situs web PPID Perpusnas seharusnya memiliki informasi yang relevan mengenai Perpustakaan Nasional (information 1): Situs web PPID Perpusnas yang dibangun di lingkungan Perpusnas RI harus mencantumkan nama situs mengenai PPID Perpusnas. Contoh: “[nama halaman] - [nama situs / portal web]“. Selain itu juga mengisi tag dalam HTML yang terkait kata kunci, deskripsi, dan penanggungjawab situs web PPID Perpusnas melalui tag <meta> b. Situs web PPID Perpusnas seharusnya menyediakan informasi rinci tentang informasi publik mengenai Perpustakaan Nasional (information 3): Situs web PPID Perpusnas pada informasi kontak harus mudah terlihat dan lengkap (yang dimaksud lengkap terdiri atas: 1. nama jalan, 2. nomor, 3. kota/kab, 4. provinsi, 5. kode pos, dan 6. no.tlp/fax 7. alamat email/webmail) sehingga memudahkan pengguna untuk menghubungi PPID Perpusnas c. Situs web PPID Perpusnas seharusnya mudah dinavigasi (ease of use 3): Struktur navigasi informasi dalam situs web sedapat mungkin diatur sesuai kategori atau subjek yang mudah dipahami oleh pengunjung. Misalnya: posisi, terminologi, skema, serta tata warna navigasi yang
55 digunakan harus konsisten di seluruh situs web. Hindari menampilkan halaman “under construction”. Tampilkan informasi nama rubrik atau nama halaman web yang saat ini sedang diakses oleh pengunjung. d. Dalam Situs web PPID Perpusnas, seharusnya pengguna memperoleh informasi yang diinginkan dengan cepat (reliability 3): Situs web PPID Perpusnas dibuatkan menu yang reliabel sesuai kebutuhan pengguna, seperti kelompok menu: beranda, profil, regulasi, informasi publik, layanan informasi, FAQ. Selain itu lalu lintas situs harus dipantau secara berkala untuk menganalisa pola penggunaan serta profil dan preferensi para pengunjung. Peralatan analisa lalu lintas juga memberikan laporan jika terdapat tautan (link) yang rusak. e. Layanan pada Situs web PPID Perpusnas seharusnya memuaskan (reliability 4): Kritik dan saran dari pengunjung adalah cara terbaik untuk menilai kinerja dari sebuah situs web dan untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Mekanisme yang tepat untuk analisa umpan balik (feedback) harus disediakan guna melakukan perubahan dan penyempurnaan sebagaimana disarankan oleh para pengunjung. Saran 1. Pengelola situs web PPID Perpusnas RI harus membenahi dan melakukan banyak perbaikan disesuaikan dengan pedoman pembangunan dan pengembangan situs di lingkungan Perpusnas RI dan nilai-nilai Keterbukaan Informasi Publik. 2. Masing-masing dimensi yang terdapat pada netqual yaitu information, ease of use, site design, reliability, security/privacy dapat menjadi penelitian tersendiri dalam menganalisis kualitas situs web. 3. Hasil rekomendasi penelitian ini dapat dikembangkan menjadi perancangan prototipe situs web PPID Perpusnas RI.
56
DAFTAR PUSTAKA
Akdon, Sahlan H. 2005. Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung (ID): Dewa Ruchi. Arikunto S. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Ed ke-15. Jakarta (ID): Rineke Cipta. Aritonang LR. 2005. Kepuasan pelanggan: pengukuran dan penganalisaan dengan SPSS. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama Behzion H, Baghishani M. 2014. Criteria and Measures of Customer satisfactions: SERVPREF, SERVQUAL, Customer Satisfaction, Service Quality, Total Quality Management, Kano's Model. LAP LAMBERT Academic Publishing. Bressolles G, Nantel J. 2008. The measurement of electronic service quality: Improvements and application. International Journal of E-Business Research, 4(3), 1. Bressolles G. 2006. Electronic service quality: NetQual-Proposition of a measurement scale to commercial websites and moderating effects. Recherche et Applications en Marketing, 21(3), pp.19-45. Davies R. 2015. eGovernment: Using technology to improve public services and democratic participation. [Internet]. [diunduh tanggal 20 Juli 2016]. Tersedia pada: http://www.europarl.europa.eu/RegData/etudes/IDAN/2015/565890/EPRS_I DA(2015)565890_EN.pdf Indrawati. 2015. Metode Penelitian Manajemen dan Bisnis: Konvergensi Teknologi Komunikasi Dan Informasi. Bandung (ID): Refika Aditama. Kabadayi S, Gupta R. 2011. Managing motives and design to influence web site revisits. Journal of Research in Interactive Marketing. 2(3):153-169. [Kemenkumham] Kementerian Hukum dan HAM. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. 30 April 2008. Lembaran Negara No. 4846. Jakarta (ID): Kemenkumham [KIP] Komisi Informasi Pusat. 2010. Peraturan Komisi Informasi No. 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Informasi Publik. Jakarta (ID): KIP Kumorotomo W. 2008. Pengembangan E-Government Untuk Peningkatan Transparansi Pelayanan Publik (Studi Kasus Upik di Pemkot Jogjakarta Dan E-Procurement Di Pemkot Surabaya). Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah Mada. Mahardika SAT, Santosa I, Silalahi RLR. 2015. Penilaian Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Susu Pasteurisasi Kop Sae Pujon. Jurnal Industria, 4(1). Maiyanti, SI, Irmeilyana I, Verawaty V. 2010. Aplied Customer satisfaction index (CSI) and Importance-Performance Analysis (IPA) to know Student Satisfaction Level of Sriwijaya University Library Services. Jurnal Matematika FMIPA Unsri. Mandica Nur, Notrida GB. 2015. Panduan keterbukaan informasi publik (KIP): untuk petugas pengelola dan pemberi informasi di badan publik: Untuk petugas pengelola dan pemberi informasi di badan publik. Jakarta (ID): Indonesian Research and Development Institute (IRDI).
57 Oktaviani RW, Suryana RN. 2006. Analisis kepuasan pengunjung dan pengembangan fasilitas wisata agro. Jurnal Agro Ekonomi, 24(1), pp.41-58. [Perpusnas RI] Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 2012. Pedoman Pembangunan dan Pengembangan Situs dan Portal Web: Di Lingkungan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Jakarta (ID): Perpusnas RI. Retnowati E. 2012. Keterbukaan Informasi Publik dan Good Governance (Antara Das Sein dan Das Solen). [Internet]. [Diakses pada tanggal 20 Juli 2016]. Tersedia pada: http://ejournal.uwks.ac.id/myfiles/201303262718521985/6.pdff Riduwan. 2015. Dasar-dasar Statistika. Bandung (ID): Alfabeta. Simarmata J. 2010. Rekayasa Web. Yogyakarta (ID): Andi Offset. Stockdale R, Lin C. 2008. Evaluation of the Effectiveness of Small and Medium Sized Businesses Web Sites in a Business to Business Context. Handbook of Research on Web Information Systems Quality. Hershey, USA, Information Science Reference. Sugiyono M. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung (ID): Alfabeta. Supranto J. 2011. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta (ID): Rineka Cipta. Syukri, SHA. 2014. Penerapan Customer satisfaction index (CSI) dan Analisis Gap pada Kualitas Pelayanan Trans Jogja. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 13(2), pp.103-111. Tjiptono F, Chandra G. 2016. Service, Quality & Satisfaction. Ed ke-4. Yogyakarta (ID): Andi Offset. Wantoro S. 2013. Penggunaan Warna Biru Pada Desain Website. Jurnal Ilmiah Unikom, 11(2):188-193 Widoyoko EP. 2016. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Ed ke-5. Yogyakarta (ID): Pustaka Pelajar. World Bank. 2015. e-Gov Research and Resources. [Internet]. Diakses pada tanggal 20 Juli 2016. Tersedia pada: http://www.worldbank.org/en/topic/ict/brief/e-gov-resources#egov Zhou Z. 2009. Evaluating websites using a practical quality model. Leicester (EN): Software Technology Research Laboratory De Montfort University
58
58
LAMPIRAN
58
Lampiran 1 Kuesioner
ANALISIS KUALITAS SITUS WEB “PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PERPUSTAKAAN NASIONAL RI” MENGGUNAKAN METODE NETQUAL
Bapak/Ibu/Saudara yang terhormat, Saya mahasiswa Jurusan Magister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan, Institut Pertanian Bogor. Saat ini Saya sedang melakukan penelitian mengenai Analisis Kualitas Situs Web “Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Perpustakaan Nasional RI” Menggunakan Metode Netqual. Situs web PPID Perpusnas RI bisa diakses pada pranala : http://ppid.perpusnas.go.id/ Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk berpartisipasi mengisi daftar kuesioner yang diberikan sebagai berikut. Informasi yang Bapak/Ibu/Saudara berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatian Bapak/Ibu/Saudara, Saya ucapkan terima kasih. PETUNJUK PENGISIAN 1. Pengisiaan kuesioner ini semata-mata untuk tujuan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan, semua pilihan jawaban dan pendapat Bapak/Ibu/Saudara akan dirahasiakan oleh peneliti. 2. Pilihlah salah satu pernyataan kuesioner dibawah ini dengan kategori jawaban yang tersedia. Kategori dibuat dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari 4 pernyataan positif. 3. Berilah tanda silang (X) / isilah pada setiap jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara pilih.
IDENTITAS RESPONDEN Jenis Kelamin
: a. Laki-laki b. Perempuan
[ ] [ ]
Usia
: a. ≤ 24 tahun b. 25 – 34 tahun c. 35 – 44 tahun d. ≥ 45 tahun
[ [ [ [
] ] ] ]
59
Pendidikan Terakhir : a. SMA b. S1 c. S2 d. S3 e. Lainnya
[ [ [ [ [
] ] ] ] ]
Pekerjaan/Profesi
: a. Pelajar b. Mahasiswa/i c. PNS d. Swasta e. Pustakawan f. Peneliti g. Guru/Dosen h. Lainnya
[ [ [ [ [ [ [ [
] ] ] ] ] ] ] ]
Tempat akses Web PPID
: a. Rumah b. Kantor c. Perpustakaan d. Sekolah e. Kampus f. Lainnya
[ [ [ [ [ [
] ] ] ] ] ]
DAFTAR PERNYATAAN Keterangan: Kinerja/Kepuasan STP Sangat Tidak Puas TP Tidak Puas P Puas SP Sangat Puas
Harapan/Kepentingan STP Sangat Tidak Penting TP Tidak Penting P Penting SP Sangat Penting
NO . 1
PERNYATAAN
Harapan/Kepentingan STP
Information Situs web PPID Perpusnas memiliki a informasi yang relevan mengenai Perpustakaan Nasional Situs web PPID Perpusnas memiliki b informasi yang akurat
TP
P
SP
Kinerja/Kepuasan STP
TP
P
SP
60
Situs web PPID Perpusnas menyediakan c informasi rinci tentang informasi publik mengenai Perpustakaan Nasional 2
Ease of Use a b c d e
3
Situs web PPID Perpusnas mudah digunakan Sangat mudah untuk mencari informasi dalam Situs web PPID Perpusnas Situs web PPID Perpusnas mudah dinavigasi Situs web PPID Perpusnas memiliki fitur pencarian (search) Tata letak Situs web PPID Perpusnas ini jelas dan sederhana Site Design
a
Situs web PPID Perpusnas semarak dengan warna (colorful)
b Situs web PPID Perpusnas cukup kreatif c 4
Tampilan Situs web PPID Perpusnas terlihat menarik Reliability
Informasi yang diminta oleh pengguna a dikirimkan sesuai waktu yang telah ditentukan oleh PPID Dalam Situs web PPID Perpusnas, b pengguna memperoleh apa yang diinginkan dengan tepat Dalam Situs web PPID Perpusnas, c pengguna memperoleh informasi yang diinginkan dengan cepat Layanan pada Situs web PPID Perpusnas d memuaskan 5
Security/privacy Pengguna Situs web PPID Perpusnas yakin akan keamanan situs Privasi pengguna Situs web PPID b Perpusnas dilindungi Pengguna Situs web PPID Perpusnas c yakin data pribadinya tidak akan disalahgunakan a
Saran atau masukan bagi pengembangan situs web PPID Perpustakaan Nasional RI: …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………
61
Lampiran 2 Data pilot survei variabel harapan/kepentingan Information No.resp
Ease of use
Site design
Total dimensi 1 P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
1
4
4
3
2
4
4
4
11
4
3
4
3
3
12
4
4
4
4
4
3
3
3
3
9
3
3
3
3
4
4
5
4
4
4
12
4
4
4
4
4
12
4
4
3
6
4
4
4
12
4
4
7
4
4
4
12
4
8
3
4
3
10
9
4
4
4
10
4
4
11
4
4
12
4
13
Security/ Privacy
Reliability
Total dimensi 2
Total dimensi 3 P9
P10
P11
17
2
4
4
20
4
4
4
3
15
2
3
4
3
19
3
4
3
18
3
4
4
4
20
4
4
4
4
3
3
3
3
12
4
4
4
4
12
4
4
4
12
4
4
4
4
12
4
4
4
3
11
14
4
3
3
15
4
4
16
3
3
17
4
18
Total dimensi 4 P12
P13
P14
P15
10
3
4
4
4
12
3
3
3
3
3
8
3
3
3
4
4
11
3
3
4
4
11
4
4
4
4
4
12
4
20
3
3
4
10
3
15
2
3
3
4
4
20
4
4
4
4
4
20
3
4
4
4
20
2
4
4
4
4
20
4
4
4
4
4
10
4
4
4
4
4
12
4
4
4
3
9
3
3
3
4
4
12
4
4
4
3
4
11
4
19
4
4
4
12
20
4
4
3
11
Total dimensi 5
P16
P17
P18
15
4
4
4
12
12
4
4
4
12
3
12
3
3
3
9
4
4
14
4
4
4
12
4
4
16
4
3
3
10
4
4
4
16
4
4
4
12
4
4
4
4
16
4
4
4
12
8
3
3
3
3
12
3
3
3
9
4
12
4
4
4
4
16
4
4
4
12
4
4
11
4
4
4
4
16
4
4
4
12
4
2
8
4
4
4
4
16
4
4
4
12
2
1
1
4
4
4
4
4
16
4
4
4
12
20
3
3
4
10
4
4
4
4
16
4
4
4
12
4
20
3
3
4
10
4
4
4
4
16
4
4
4
12
4
4
20
3
4
4
11
4
4
4
4
16
4
4
4
12
3
3
15
3
3
4
10
3
3
3
3
12
4
4
4
12
4
4
4
20
3
3
3
9
4
4
4
4
16
4
4
4
12
4
4
4
4
20
3
3
4
10
3
4
4
3
14
4
4
4
12
3
3
4
4
4
18
1
4
4
9
3
3
3
3
12
3
4
4
11
4
4
4
4
3
19
2
3
3
8
4
3
4
4
15
3
3
4
10
62
Lampiran 3 Data pilot survei variabel persepsi/kinerja Information No.resp
Ease of use
Site design
Total Dimensi 1 P1
P2
P3
1
3
3
3
2
2
2
2
3
3
2
4
3
3
5
3
6
Reliability
Total Dimensi 2 P4
P5
P6
P7
P8
9
3
3
3
3
3
6
3
2
3
3
2
2
7
3
3
3
3
3
9
3
3
3
3
3
3
9
3
3
3
4
4
4
12
4
4
7
2
3
4
9
4
8
3
3
3
9
3
9
3
3
3
9
10
3
2
2
11
3
2
12
3
3
13
3
14 15
Security/privacy
Total Dimensi 3 P9
P10
P11
15
3
3
3
13
2
2
2
3
15
2
2
3
15
2
3
2
2
13
2
4
4
4
20
4
4
4
4
3
2
3
3
3
3
3
4
7
3
2
2
2
7
2
2
2
8
3
2
3
3
9
3
3
2
2
7
4
4
4
12
16
3
3
3
17
3
3
18
3
19
3
20
2
Total Dimensi 4 P12
P13
P14
P15
9
3
3
3
3
6
2
2
2
2
2
6
2
2
2
2
7
3
3
3
2
2
6
2
3
3
4
4
11
4
20
4
4
4
12
14
2
3
3
8
2
15
4
4
4
2
3
12
2
3
2
2
2
10
2
2
1
2
10
2
3
3
3
4
16
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
9
3
3
3
3
3
9
3
3
3
3
3
9
3
3
3
1
7
3
2
2
2
6
2
2
Total Dimensi 5 P16
P17
P18
12
3
3
3
9
8
3
3
3
9
3
9
3
3
3
9
3
12
3
3
3
9
3
2
10
3
3
3
9
4
4
4
16
4
4
4
12
3
3
3
3
12
4
4
4
12
2
2
2
2
8
3
3
3
9
12
4
4
1
1
10
1
1
1
3
2
7
3
3
2
2
10
3
3
3
9
2
2
6
2
2
2
2
8
2
3
3
8
2
2
6
2
3
3
3
11
2
2
2
6
3
3
3
9
2
3
3
3
11
3
3
3
9
17
3
3
3
9
2
3
3
2
10
4
4
4
12
20
3
3
4
10
3
3
3
3
12
4
4
4
12
3
15
3
3
3
9
2
2
2
2
8
3
3
3
9
3
3
15
2
2
2
6
4
4
4
4
16
3
3
3
9
3
3
3
15
2
2
2
6
3
3
3
3
12
4
4
4
12
3
3
3
14
2
3
3
8
3
2
2
2
9
3
3
3
9
2
3
3
12
3
2
2
7
2
2
2
2
8
2
3
3
8
63
Lampiran 4 Data karakteristik responden Jenis Kelamin
Usia
Pendidikan
Pekerjaan/Profesi
Tempat Akses
Media Akses
Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Laki-Laki Perempuan Perempuan Laki-Laki
25-34 Tahun 25-34 Tahun 25-34 Tahun 25-34 Tahun 25-34 Tahun 35-44 Tahun 35-44 Tahun 25-34 Tahun 25-34 Tahun 25-34 Tahun 25-34 Tahun 25-34 Tahun 25-34 Tahun 25-34 Tahun 35-44 Tahun 25-34 Tahun 25-34 Tahun 25-34 Tahun 25-34 Tahun 35-44 Tahun 25-34 Tahun 25-34 Tahun ≥ 24 Tahun 35-44 Tahun ≤ 45 Tahun 35-44 Tahun 25-34 Tahun ≤ 45 Tahun 25-34 Tahun ≤ 45 Tahun 25-34 Tahun ≥ 24 Tahun 25-34 Tahun ≥ 24 Tahun 25-34 Tahun 25-34 Tahun 25-34 Tahun 25-34 Tahun 25-34 Tahun 35-44 Tahun 35-44 Tahun 35-44 Tahun 25-34 Tahun ≤ 45 Tahun 35-44 Tahun 25-34 Tahun ≤ 45 Tahun 35-44 Tahun
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S2 S1 S1 S1 S2 S2 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 D3 S2 S1 S1 S2 S2 S2 S2 S2 S2 S1 S1 S2 S1 D3 S1 S1 S1 S2 S1 S1 Sma S2 S1 Sma S2
Pns Pns Pns Pns Mahasiswa Pns Pustakawan Pns Guru/Dosen Pns Pns Pns Guru/Dosen Swasta Pns Pustakawan Pustakawan Pns Pns Pns Pustakawan Pustakawan Mahasiswa Peneliti Pns Guru/Dosen Swasta Pns Pns Pns Pns Guru/Dosen Pns Mahasiswa Guru/Dosen Pns Swasta Lainnya Swasta Swasta Pns Pns Pns Pns Pns Pns Pns Pns
Kantor Kantor Kantor Kantor Perpustakaan Kantor Kampus Perpustakaan Rumah Rumah Rumah Kantor Kantor Lainnya Kantor Kantor Kantor Kantor Kantor Kantor Kantor Kantor Kampus Kantor Kantor Sekolah Sekolah Kantor Kantor Kantor Kantor Kantor Kantor Rumah Rumah Kantor Perpustakaan Lainnya Rumah Kantor Kantor Perpustakaan Kantor Kantor Kantor Kantor Kantor Kantor
Komputer Komputer Komputer Komputer Komputer Komputer Komputer Komputer Komputer Komputer Komputer Komputer Telepon Pintar Telepon Pintar Komputer Komputer Komputer Komputer Komputer Telepon Pintar Komputer Komputer Telepon Pintar Telepon Pintar Komputer Komputer Telepon Pintar Komputer Komputer Komputer Komputer Telepon Pintar Komputer Komputer Telepon Pintar Komputer Komputer Telepon Pintar Telepon Pintar Komputer Komputer Komputer Komputer Komputer Telepon Pintar Komputer Komputer Telepon Pintar
63
64 Lampiran 5 Data penelitian variabel harapan/kepentingan NO.RESP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Information P1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
P2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
P3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
Ease of Use
Total Dimensi 1 11 12 9 12 12 12 12 10 12 11 12 11 12 12 11 12 12 11 12 12 12 12 11 10 12 9 12 11 12 10 11 10 12 12 12 12 12 12 10 12 12 11 12 12 12 10 11 12
P4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4
P5 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
P6 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4
P7 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
Site Design
Total Dimensi 2 P8 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 12 9 11 10 12 12 9 12 11 11 12 12 10 12 12 12 11 11 12 12 12 12 12 12 9 12 12 12 11 6 9 12 12 9 12 12 9 10 12 12 10 12 12 12 12 12 12
P9 2 4 2 3 3 4 3 2 4 2 2 3 1 1 2 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 1 3 4 2 3 3 2
P10 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 1 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3
P11 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4
Reliability
Total Dimensi 3 10 12 8 11 11 12 10 8 12 8 8 9 7 6 9 12 10 11 12 11 8 4 10 10 11 10 9 10 9 10 6 10 9 9 9 11 11 9 8 9 10 7 11 12 8 9 10 9
P12 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4
P13 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 2 3 4 4
P14 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4
Total Dimensi 4 P15 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 2 3 4 4
12 9 9 11 12 12 12 9 12 11 12 10 12 9 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 9 12 11 9 12 6 10 12 12 12 11 12 9 10 12 12 6 12 12 6 9 12 12
Security/Privacy P16 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3
P17 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
P18 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
Total Dimensi 5 12 12 9 12 10 12 12 9 12 10 11 9 12 10 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 11 9 10 11 11 11 11 12 12 9 12 12 12 8 12 12 10 11 12 11
64
65 Lampiran 6 Data penelitian variabel persepsi/kinerja NO.RESP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Information P1 3 2 3 3 3 4 2 3 3 2 2 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3
P2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2
P3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 1 3 2 4 2 2 4 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
Ease of Use
Total Dimensi 1 9 6 7 9 9 12 9 9 9 6 6 5 9 9 9 10 9 8 9 7 7 8 9 7 12 9 9 9 7 9 6 10 6 7 10 9 11 9 7 6 6 6 6 5 8 9 8 7
P4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 1 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 2 2 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 4
P5 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 2 1 3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3
P6 3 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3
P7 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 1 4 3 4 4 4 3 4 2 2 1 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 4 3 3 3 2 3 1 2 3 3 2 3
Site Design
Total Dimensi 2 P8 3 2 3 3 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 2 4 3 4 3 2 3 2 3 1 3 3 3 2 4
9 8 9 9 7 12 12 8 9 8 10 5 10 9 10 10 10 9 12 7 6 5 10 11 12 9 9 9 9 9 6 8 6 6 11 9 12 9 7 9 6 8 5 7 9 9 6 10
P9 3 2 2 2 2 3 4 2 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 1 3 2 3 2 3
P10 3 2 2 3 2 4 4 3 4 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 1 1 2 3 2 3
P11 3 2 2 2 2 4 4 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 1 1 2 3 2 3
Reliability
Total Dimensi 3 9 6 6 7 6 11 12 8 12 7 6 8 7 6 8 8 6 6 9 7 6 6 9 9 10 9 6 6 8 9 6 8 6 6 12 9 9 9 9 9 6 6 3 5 6 9 6 9
P12 3 2 2 3 2 4 3 2 4 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 4 3 3 3 2 4 3 2 4 3 4 3 3 2 2 2 1 1 3 3 3 3
P13 3 2 2 3 3 4 3 2 4 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 2 4 2 4 3 4 3 3 2 2 2 1 1 3 3 2 3
P14 3 2 2 3 3 4 3 2 1 2 2 1 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 2 1 1 3 3 3 3
Total Dimensi 4 P15 3 2 3 3 2 4 3 2 1 2 1 1 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 2 3 2 3
9 6 7 9 8 12 9 6 6 6 5 4 9 9 12 10 9 8 9 7 6 9 9 8 9 6 12 9 6 9 7 8 10 6 11 9 10 9 7 7 6 6 3 3 8 9 7 9
Security/Privacy P16 3 3 3 3 3 4 4 3 1 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 2 2 4 3 2 3 3 3
P17 3 3 3 3 3 4 4 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3
P18 3 3 3 3 3 4 4 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3
Total Dimensi 5 9 9 9 9 9 12 12 9 3 8 9 9 9 9 12 9 9 9 9 9 8 6 9 12 12 9 9 12 9 9 11 10 12 9 12 9 10 9 7 8 7 6 8 9 8 9 7 9
65
66
Lampiran 7 Data untuk analisis crosstab dan uji chisquare No resp
Persepsi
Kategori Persepsi
Codding Persepsi
Jenis kelamin
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
1
45
Tinggi
1
1
2
3
2
2
35
Rendah
0
0
2
3
2
3
38
Rendah
0
0
2
3
2
4
43
Rendah
0
0
2
3
2
5
39
Rendah
0
0
2
3
1
6
59
Tinggi
1
1
3
3
2
7
54
Tinggi
1
1
3
4
4
8
40
Rendah
0
1
2
3
2
9
39
Rendah
0
1
2
4
6
10
35
Rendah
0
0
2
3
2
11
36
Rendah
0
1
2
3
2
12
31
Rendah
0
1
2
3
2
13
44
Rendah
0
0
2
4
6
14
42
Rendah
0
1
2
4
3
15
51
Tinggi
1
1
3
3
2
16
47
Tinggi
1
0
2
3
4
17
43
Rendah
0
0
2
4
4
18
40
Rendah
0
0
2
3
2
19
48
Tinggi
1
0
2
3
2
20
37
Rendah
0
1
3
3
2
21
33
Rendah
0
1
2
3
4
22
34
Rendah
0
0
2
3
4
23
46
Tinggi
1
0
1
2
1
24
47
Tinggi
1
0
3
4
5
25
55
Tinggi
1
1
4
3
2
26
42
Rendah
0
1
3
3
6
27
45
Tinggi
1
1
2
4
3
28
45
Tinggi
1
0
4
4
2
29
39
Rendah
0
0
2
4
2
30
45
Tinggi
1
0
4
4
2
31
36
Rendah
0
1
2
4
2
32
44
Rendah
0
0
1
4
6
33
40
Rendah
0
1
2
3
2
34
34
Rendah
0
0
1
3
1
35
56
Tinggi
1
0
2
4
6
36
45
Tinggi
1
1
2
3
2
37
52
Tinggi
1
1
2
2
3
38
45
Tinggi
1
0
2
3
7
39
37
Rendah
0
1
2
3
3
40
39
Rendah
0
1
3
3
3
41
31
Rendah
0
1
3
4
2
42
32
Rendah
0
1
3
3
2
43
25
Rendah
0
0
2
3
2
44
29
Rendah
0
0
4
1
2
45
39
Rendah
0
1
3
4
2
46
45
Tinggi
1
0
2
3
2
47
34
Rendah
0
0
0
0
0
48
44
Rendah
0
0
0
0
0
67
Lampiran 8 Data untuk uji wilcoxon No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Total Skor Variabel Harapan 55 57 44 57 55 60 58 45 60 51 54 51 55 47 56 60 58 57 59 59 56 52 57 56 59 49 57 56 53 52 39 50 56 56 53 58 59 48 50 57 58 42 59 60 48 51 57 56
Total Skor Variabel Persepsi 45 35 38 43 39 59 54 40 39 35 36 31 44 42 51 47 43 40 48 37 33 34 46 47 55 42 45 45 39 45 36 44 40 34 56 45 52 45 37 39 31 32 25 29 39 45 34 44
68
Lampiran 9 Output spss untuk validitas variabel harapan/kepentingan 1. Dimensi Information
2. Dimensi Ease of Use
3. Dimensi Site Design
69 4. Dimensi Reliability
5. Dimensi Security/Privacy
70
Lampiran 10 Output spss untuk validitas variabel persepsi/kinerja 1. Dimensi Information
2. Dimensi Ease of Use
71 3. Dimensi Site Design
4. Dimensi Reliability
5. Dimensi Security/Privacy
72
Lampiran 11 Output spss untuk reliabilitas variabel harapan/kepentingan 1. Dimensi Information
2. Dimensi Ease of Use
3. Dimensi Site Design
4. Dimensi Reliability
5. Dimensi Security/Privacy
73 Lampiran 12 Output spss untuk reliabilitas variabel persepsi/kinerja 1. Dimensi Information
2. Dimensi Ease of Use
3. Dimensi Site Design
4. Dimensi Reliability
5. Dimensi Security/Privacy
74
Lampiran 13 Output spss untuk analisis crosstab dan uji statistik chisquare
75
76
Lampiran 14 Output spss untuk uji statistik normalitas
77 Lampiran 15 Output spss untuk uji statistik wilcoxon
78
79
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 27 September 1983, anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Edy Sunarko dan Jumainah. Pendidikan Sarjana ditempuh di jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Trisakti, lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2012 penulis diterima di Program Studi Magister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan pada program Pascasarjana IPB dan menamatkan pada tahun 2016. Beasiswa pendidikan pascasarjana diperoleh dari Perpustakaan Nasional. Penulis bekerja sebagai staf di Subbag Humas, Sekretariat Utama Perpustakaan Nasional RI sejak tahun 2009 sampai dengan sekarang. Penulis melaksanakan pekerjaan sebagai fotografer dan jurnalis, selain itu juga sebagai tim redaksi majalah “Warta” dan melaksanakan tugas tambahan lainnya di unit Subbag Humas Perpusnas RI. Penulis juga masuk dalam sekretariat Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Perpustakaan Nasional RI.