JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN REHABILITASI SESUAI STANDAR PELAYANAN BAGI PENYALAH GUNA NAPZA DI RUMAH DAMAI, GUNUNGPATI, SEMARANG
Risnawati Valentina, Anneke Suparwati, Putri Asmita Wigati Peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro Email :
[email protected] Abstract :The prevalence of drug misuse to in Indonesia has reached 2.18% or about 4.022.702 people of the total population (aged 10-59 years). Semarang is a city that has a large number of residents and out of existing datareferred to the year 2019 the prevalence of drug users predicted 2.09% of the population, and potentially workers and students. In accordance with the legislation of the Republic of Indonesia Number 35 in 2009 about Narcotics, the presence of massive rehabilitation movement of one hundred thousand to misusedrugs by 2015 will not be failed to find maximum results if done without a hardstruggle and high creativity. This research aims to analyze the quality of rehabilitation services according to the stipulations the Ministry of social and the National Narcotics Agency. This research uses qualitative descriptive method with the subject of the research taken by using purposive sampling. As for the researched is the standard human resources, institutional organizations (funding), infrastructure, and service of process. One of the drugs rehabilitation in Semarang is Yayasan Rumah Damai has been recognized by the Ministry of social and National Narcotics Agency. The main informant consists of Trustees, Chair, mentor, and the client of the Yayasan Rumah Damai. As for the informant triangulation is the staff of the National Narcotics Agency of the Rehabilitation Deputy of the Central Java province and field Staff with disabilitiessocial welfare Social Service issues, youth, and sports city of Semarang. As for the results of this research are human resources, infrastructure, service of process the rehabilitation has not been run on the standard compliance services. Keywords
: quality, rehabilitation, drug misuse
50
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
1.
PENDAHULUAN Dari Laporan Kinerja
lapor Badan
Narkotika Nasional (BNN) tahun 2014 adanya
melanda
mengkhawatirkan
tindak
dengan
jutaan
anak
pasal
54
Undang-
narkotika.
dan Selain mengikuti rehabilitasi di
bahkan mengorbankan jiwa ribuan sampai
bunyi
Undang No. 35 Tahun 2009 tentang
perkembangannya begitu pesat. Hal sangat
memberantas narkoba yaitu
Penerima Wajib Lapor (IPWL) sesuai
dunia
berdampak juga ke tanah air dan
ini
Upaya
mendapatkan rehabilitasi di Institusi
penyalahgunaan dan peredaran gelap yang
Narkotika.
pidana bagi penyalah guna dan/atau
perkembangan
narkoba
Pecandu
bangsa
IPWL, penyalah guna narkoba masih
di
Indonesia. Tidak ada kota/kabupaten
memiliki
di Indonesia yang bebas dari masalah
pengobatan yaitu dengan pengobatan
narkotika. Angka prevalensi penyalah
sendiri membeli obat bebas di warung
guna
atau
narkoba di
mencapai
2,18%
Indonesia atau
telah
beberapa
pilihan
pengobatan
tradisional/keagamaan.
sekitar
jenis
Namun,
4.022.702 orang dari total populasi
mengikuti rehabilitasi di IPWL memiliki
penduduk (berusia 10 - 59 tahun)
lebih
dengan pekerjaan mahasiswa/pelajar
operasional
dan pegawai swasta.
adanya sumber daya manusia yang
banyak
terlatih Ada banyak kebijakan untuk
keunggulan prosedur
untuk
menolong
standar
pelayanan,
penyalah
guna, ada teman berbagi pengalaman
memberantas narkoba di Indonesia
masalah
diantaranya adalah Undang-Undang
ketergantungan,
dan
lingkungan mendukung untuk proses
No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika,
pemulihan bagi penyalah guna.
Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2011 tentang pelaksanaan Kebijakan
Semarang adalah salah satu
dan Strategi Nasional Pencegahan
kota yang memiliki penduduk dalam
Pemberantasan
jumlah besar dan dari data yang ada
Penyalah
gunaan
Peredaran Gelap Narkoba (P4GN),
disebutkan
Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun
pengguna narkoba diprediksi 2,09%
2011
dari
tentang
Pelaksanaan
Wajib
51
jumlah
tahun 2019
penduduk,
prevalensi
dan
yang
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
berpotensi besar pada para pekerja
selama 18 tahun masih terdapat
dan
Untuk
kekurangan dari segi input/struktur
berpotensi
dan proses pelayanan di Rumah
NAPZA di kota Semarang adapun
Damai yang berdampak pada kualitas
IPWL yang diakui oleh Kementerian
pelayanan
pelajar/mahasiswa.
menyikapi
keadaan
Sosial di Semarang ada empat yaitu
2.
diantaranya adalah PSPP Mandiri,
Penelitian
Rumah Damai, PA. Rehabilitasi At
Sedangkan
utama
lembaga
suatu
Narkotika Nasional hanya ada dua
pelayanan
standar
rehabilitasi
kebijakan
Rumah
adalah
Damai.
metode
yang
atau
pendirian
secara
atau
bercakap-cakap
berhadapan
muka
dengan
orang
langsung
melalui
suaru
pertemuan atau percakapan. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara
sumber daya manusia, pendanaan, dari
di
(informan),
diperoleh
sumber daya manusia, pendanaan,
maupun
untuk
tersebut (face to face). Jadi data
telah
dan BNN dari segi input/struktur yaitu
kebijakan
digunakan
lisan dari seorang sasaran penelitian
ditetapkan oleh Kementerian Sosial
dan
ini
keterangan
diwajibkan
yang
objektif.
data, di mana peneliti mendapatkan
instansi pemerintah tersebut maka,
melaksanakan
secara
dipergunakan untuk mengumpulkan
oleh
diakuinya Rumah Damai oleh ke dua
Damai
keadaan
Wawancara
komponen
Kementerian Sosial dan BNN. Dengan
Rumah
tentang
sekarang
berdiri sejak Mei 1997 dan satu-
diakui
membuat
yang sedang dihadapi pada situasi
Rumah Damai. Rumah Damai sudah
yang
atau
yaitu
memecahkan atau menjawab masalah
Mandiri Semarang II dan Yayasan
masyarakat
menggunakan
deskripsi
Metode
yaitu diantaranya adalah Balai Resos
rehabilitasi
penelitian
gambaran
rehabilitasi yang diakui oleh Badan
satunya
ini
metode deskriptif yang karena tujuan
Tauhid, dan Yayasan Cinta Kasih Bangsa.
METODE PENELITIAN
mendalam
(indepth
interview) pada tiga informan utama
segi
dan Forum Group Discussion (FGD)
proses pelayanan rehabilitasi. Namun,
bagi klien Rumah Damai mengenai
sekalipun telah diakui dan telah berdiri
pelayanan rehabilitasi. Karakteristik 52
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
informan utama dalam penelitian ini
Pemilihan
yaitu informan yang bekerja di Rumah
tersebut berdasarkan bahwa mereka
Damai
memiliki
sebagai
bendahara
ketua,
yang
mentor,
triangulasi
pengetahuan
dan
dan
pengalaman terkait kualitas pelayanan
semuanya berjenis kelamin laki – laki.
rehabilitasi NAPZA. Kemudian untuk
Informan
utama
ke dua informan triangulasi memiliki
dalam
pelaksanaan
rehabilitasi kualitas
diwakilkan
informan
berperan
agar
penting
pelayanan
sesuai
pelayanan
dari
kewenangan
dengan
03
Tahun
Peraturan
2012
melakukan
pembinaan dan pengawasan pada rehabilitasi.
Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor
untuk
3.
tentang
PEMBAHASAN
Standar Lembaga Rehabilitasi Sosial
Hasil
dari
standar
struktur
Korban Penyalahgunaan Narkotika,
sumber daya manusia di Rumah
Psikotropika, dan Zat Adaktif Lainnya,
Damai adalah sudah ada struktur
Peraturan Menteri Sosial Republik
organisasi bentuk tertulis,tapi belum
Indonesia Nomor 26 Tahun 2012
ada tenaga medis sehingga kesulitan
tentang Standar Rehabilitasi Sosial
dalam memberikan pelayanan medis
Korban Penyalahgunaan Narkotika,
bagi klien yang membutuhkan, belum
Psikotropika, dan Zat Adaktif Lainnya,
semua
dan
pelatihan
Standar
Pelayanan
Minimal
mentor/staf konselor
Rehabilitasi oleh Badan Narkotika
adanya
Nasional.
mengadakan
Sedangkan
untuk
Olahraga
Sosial,
Kota
Pemuda,
Semarang
Mereka
memiliki
S2
dengan
usia
52
pelatihan
dan
yang ini
mentor/staf sehingga hanya sebatas
dan
melakukan pekerjaan yang diperintah
bidang
oleh pembina/ketua dan belum ada batasan-batasan
tingkat
pekerjaan,
pendidikan SI dengan usia 30 tahun dan
instansi
deskripsi kerja bentuk tertulis bagi
penyandang masalah kesejahteraan sosial.
karena
dalam menangani klien, belum adanya
rehabilitasi di BNNP Jawa Tengah dan Dinas
dari
adiksi
berpengaruh pada kinerja mentor/staf
informan
triangulasi adalah staf bagian deputi
Staf
kuota
mendapatkan
dalam
dan
melakukan pelaksanaan
pelayanan sesuai standar operasional
tahun. 53
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
dilakukan sesuai dengan kebutuhan
Hasil
dari
standar
struktur
(pendekatan keagamaan). Dari empat
sarana dan prasarana di Rumah
ketentuan standar struktur sumber
Damai
sudah
daya manusia yang dibahas di atas
adanya
ketersediaan
belum ada standar yang terpenuhi
prasarana walaupun belum semua
atau dipatuhi di Rumah Damai.
tersedia
Hasil
dari
standar
Sosial.
standar maupun
Ada
beberapa
kegiatan tertentu dan tidak adanya alat kesehatan minimal yang tersedia.
dari instansi yang diperoleh. Setiap
Dari dua ketentuan standar struktur
Rp.3.500.000
sarana dan prasarana yang dibahas di
perbulan untuk kebutuhan harian klien
atas
dan biaya pendaftaran awal masuk
belum
ada
standar
yang
terpenuhi atau dipatuhi di Rumah
rehabilitasi Rp.1.500.000. Namun, ada
Damai.
subsidi silang bagi keluarga yang tidak pengelolaan
dengan
dan
ruang yang berfungsi lebih dari satu
sumber pendanaan dari keluarga dan
mampu,
dengan
sarana
minimal
Kementrian
di Rumah Damai adalah adanya
membayar
sesuai
pelayanan
struktur
kelembagaan organisasi (pendanaan)
klien
dilakukan
dana
Hasil
dari
standar
proses
(pemasukan dan pengeluaran) sudah
pelayanan di Rumah Damai sudah
dilakukan
berjalan
oleh
bendahara,
dan
sesuai
dengan
standar
pertanggungjawaban telah dilakukan
pelayanan
untuk keluarga klien dan instansi yang
Narkotika Nasional. Namun, intervensi
memberi bantuan setiap bulan pada
psikososial, kegiatan rekreasi, dan
keluarga klien dan pada instansi
pengaturan makanan perlu menjadi
tergantung
perhatian khusus mentor/staf. Lima
dari
waktu
pemberian
bantuan. Dari tiga ketentuan standar
dari
struktur
pelayanan
kelembagaan
organisasi
minimal
delapan
oleh
standar rehabilitasi
Badan
proses sudah
(pendanaan) yang dibahas di atas
terlaksana dan dipatuhi sesuai dengan
sudah sesuai/dipatuhi seluruhnya di
standar pelayanan.
Rumah Damai.
4.
54
PENUTUP
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Ada empat standar sumber daya manusia
yaitu
bentuk
struktur
tertulis
pimpinan
yang
sudah
organisasi terdiri
lembaga,
dilaksanakan
dari
sebab
bidang
itu,
sosial,
pelayanan.
penunjang,
pelatihan bagi seluruh mentor/staf dan ada
mentor/staf
yang
dan
manusia
belum
sesuai
Badan Narkotika Nasional. Dari ke dua standar ketersediaan sarana dan
daya
prasarana
dengan
prasarana
organisasi (pendanaan) yaitu adanya
atau
sesuai
dengan
Ada delapan standar proses
dari instansi yang diperoleh, adanya
pelayanan yaitu standar pelayanan
pengelolaan dana (pemasukan dan
rehabilitasi terdiri dari pelaksanaan
pengeluaran) sudah dilakukan oleh
asesmen bagi klien berkelanjutan,
bendahara, dan pertanggungjawaban
perencanaan rawatan klien diperbarui
telah dilakukan untuk keluarga klien
sesuai
dan instansi yang memberi bantuan. standar
belum
standar pelayanan.
sumber pendanaan dari keluarga dan
tiga
terlaksana
sebab itu, standar struktur sarana dan
Ada tiga standar kelembagaan
ke
belum
dipatuhi oleh Rumah Damai. Oleh
standar pelayanan.
Dari
Narkotika,
dan standar pelayanan minimal oleh
atau dipatuhi di Rumah Damai. Oleh sumber
ketersediaan
Psikotropika, dan dan Aditif pasal 17
belum ada standar yang terpenuhi
struktur
yaitu
Penyalahgunaan
struktur
sumber daya manusia yang dibahas
itu,
prasarana
Lembaga Rehabilitasi Sosial Korban
standar pelayanan rehabilitasi. Dari ke
sebab
standar
No 03 tahun 2012 tentang Standar
pelaksanaan
standar
dengan
dengan Peraturan Menteri Sosial RI
Dari Peraturan Menteri Sosial RI No
ketentuan
sesuai
sarana dan prasarana yang sesuai
kerja bagi mentor/staf sesuai dengan
empat
struktur
Ada dua standar struktur sarana
sudah
tersertifikasi konselor adiksi, deskripsi
26 tahun 2012, dan
standar
kelembagaan organisasi (pendanaan) sudah
bidang
dipatuhi
seluruhnya oleh Rumah Damai. Oleh
administrasi, bidang teknis rehabilitasi dan
atau
perkembangan
dikomunikasikan
struktur
pelaksanaan
kelembagaan organisasi (pendanaan) 55
secara
intervensi
dan berkala,
psikososial
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
(konseling), kegiatan rekreasi minimal 3 bulan sekali, kegiatan keagamaan sesuai kebutuhan klien, pelayanan psikoedukasi buruk
pencegahan
narkoba,
dampak
penyelenggaraan
kegiatan berlangsung secara teratur sesuai jadwal, pengaturan makanan mengikuti standar minimal kecukupan gizi. Tiga dari delapan standar belum terlaksana/ dipatuhi di Rumah Damai yaitu
kegiatan
rekreasi
tidak
terlaksana minimal 3 bulan, kegiatan keagamaan tidak sesuai kebutuhan klien, dan pengaturan makanan belum mengikuti standar minimal kecukupan gizi. Oleh sebab itu, standar proses di Rumah Damai belum sesuai dengan standar pelayanan.
56