eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2014, 2 (1) : 30-40 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2013
Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Bank Syariah Berdasarkan Income Statement Approach Dengan Value Added Statement Pada Bank Syariah Mandiri Di Indonesia Wahyuni Wiranti Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kinerja keuangan bank syariah dengan menggunakan pendekatan laba rugi dan nilai tambah. Rasio keuangan yang digunakan terdiri dari ROA, ROE,NPM, dan BOPO. Hasil penelitian dengan menggunakan SPSS uji beda t-test menunjukkan bahwa rata-rata rasio keuangan ROA, ROE, dan NPM tedapat perbedaan yang signifikan antara Income Statement Approach dan Value Added Statement, sedangkan pada rasio BOPO antara Income Statement Approach dan Value Added Statement tidak terdapat perbedaan dan bila dilihat secara keseluruhan tingkat profitabilitas menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara Income Statement Approach dan Value Added Statement. Value Added Statement memberikan informasi yang berkaitan dengan pendistribusian bagi hasil yang diperoleh oleh bank. Oleh sebab itu, ada baiknya Bank Syariah bersedia menerbitkan Value Added Statement sebagai tambahan laporan keuangan yang diterbitkan. Kata kunci: Kinerja Keuangan, Laporan Nilai Tambah, Laporan Rugi/Laba Pendahuluan Keberadaan sektor perbankan sebagai sub-sistem dalam perekonomian suatu negara memiliki peranan yang penting, Bahkan dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari, sebagian besar hampir melibatkan jasa-jasa dari sektor perbankan. Bank yang melakukan usaha konvensional pasti sudah biasa didengar oleh masyarakat, yang pada kegiatan usahanya berdasarkan pada pembayaran bunga dan lebih dulu muncul serta berkembang di Indonesia. Sedangkan Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (UU No.21 Tahun 2008). Secara umum yang membedakan bank syariah dengan bank konvensional adalah hubungan bank dengan nasabah tercakup dalam perjanjian (akad) yang menempatkan bank syariah dan nasabah sebagai mitra sejajar dengan hak (manfaat), kewajiban, dan tanggung jawab (resiko) yang berimbang dan bahwa
1
Mahasiswa S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman, Email :
[email protected]
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 1, 2014 : 30-40
bank syariah yang beroperasi berdasarkan konsep mamalah islam yang menganjurkan keadilan dan keterbukaan serta melarang tindakan yang tidak sesuai dengan syariat islam. Semakin banyak bank syariah yang bermunculan, dengan semakin banyak bank syariah yang bermunculan maka semakin ketat persaingan yang akan dihadapi. Langkah stategis untuk terus dapat mempertahankan diri dan menang dalam persaingan maka bank harus bisa meningkatkan kinerja keuangan. Penilaian terhadap kinerja keuangan pada umumnya dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan yang diterbitkan. Saat ini laporan keuangan bank syariah belum dapat melakukan analisis terhadap kinerja keuangan bank syariah secara tepat, tentang seberapa besar rasio kinerja keuangan yang dihasilkan, karena profit yang menjadi dasar penghitungan rasio kinerja keuangan masih mengesampingkan kontribusi dari pihak lain (karyawan, masyarakat, sosial dan pemerintah). Baydoun dan Willet, seorang pakar akuntansi syariah merekomendasikan laporan nilai tambah ( Value Added Statement ), sebagai tambahan dalam laporan keuangan Bank Syariah. Laporan nilai tambah menurut Boydoun dan Willet, merupakan laporan keuangan yang lebih menekankan prinsip full disclosure dan didorong akan kesadaran modal dan etika karena prinsip full disclosure merupakan cerminan kepekaan manajemen terhadap proses aktivitas bisnis terhadap pihak-pihak yang terlibat didalamnya. Berdasarkan uraian diatas, maka peniliti mengangkat judul Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Bank Syariah Berdasarkan Income Statement Approach dengan Value Added Statement Pada Bank Syariah Mandiri Di Indonesia. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja keuangan perbankan mandiri syariah jika dianalisis menggunakan income statement approach dengan value added approach dan apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan (rasio ROA, ROE, NPM, dan BOPO) pada Bank Syariah Mandiri berdasarkan income statement approach dengan value added statement pada tahun 2009-2012. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk menguji dan menganalisis perbedaan kinerja keuangan perbankan syariah berdasarkan income statement approach dengan value added statement pada tahun 2009-2012. Teori dan konsep Pengertian Bank Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainya. (Kasmir, 2012:160
31
Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Bank Syariah, (Wahyuni Wiranti)
Pengertian Bank Syariah Menururt Muthaher (2012:14) Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Syariah. Karakteristik Bank Syariah Menurut Antonio (2010:34) karakteritik bank syariah adalah : 1. Melakukan investasi yang halal saja 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa 3. Profit dan falah oriented 4. Hubungan nasabah dalam bentuk kemitraan 5. Penghimpunandan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa dewan pengawas syariah Prinsip Bank Syariah Menurut Sofyan, Wiroso, dan Yusuf (2010:06) dalam undang-undang perbankan syariah nomor 21 tahun 2008 dalam perbankan syariah : Prinsip syariah adalah prinsip hukum islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembagayang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa dibidang syariah. Kegiatan Usaha Bank Syariah Keseluruhan transaksi bank syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu : 1. Produk Penghimpunan Dana 2. Produk penyaluran dana 3. Produk jasa Sistem Operasional Bank Syariah 1. Prinsip simpanan murni (Al-Wadiah) 2. Bagi hasil (Syirkah) 3. Prinsip jual beli (At-tijarah) 4. Prinsip sewa (Al-ijarah) 5. Prinsip fee/jasa (Al-ajr wakumullah) Laporan Keuangan Bank Syariah Menurut Munawir (2000:31) Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Kinerja Keuangan Bank Syariah Kinerja keuangan bank syariah merupakan ukuran prestasi yang dihasilkan oleh suatu bank. (Horne, 1998:9) 32
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 1, 2014 : 30-40
Rasio keuangan Menurut Kasmir(2008:216) Rasio keuangan bank syaiah adalah alat untuk menganalisis laporan keuangan. Laporan Nilai Tambah Laporan Nilai Tambah (Value added) adalah laporan tambahan yang diusulkan oleh para pakar akuntansi untuk bank syariah agar dapat memberikan laporan yang tepat bagi laporan keuangan bank syariah.(Nurhayati dan Wasillah, 2008:107) Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi (Income Statement Approach) Merupakan suatu laporan yang disusun secara sistematis tentang pendapatan, serta biaya-biaya yang diperoleh oleh perusahaan dan merupakan ukuran kinerja entitas syariah. (Yaya, 2008:88) Syariah Enterprise Theory Syariah Enterprise Theory (SET) menurut Triyuwono (2007:345) dikembangkan berdasarkan pada metafora zakat yang berkarakter keseimbangan. Dalam salah satu bentuk ibadah, yaitu Zakat. Zakat (yang kemudian dimetaforakan menjadi metafora zakat) secara implisit mengandung nilai egoistik-altruistik, materi-spritual, dan individu-jamaah. Hipotesis H1: Diduga terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja ROA, ROE, NPM, dan BOPO perbankan syariah berdasarkan income statemen approach dengan value added statement. H2 : Diduga terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan syariah berdasarkan income statement approach dengan value added approach. Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriftif kuantitatif yang berusaha menggambarkan objek secara nyata dan apa adanya untuk mengetahui nilai suatu variabel. Definisi Operasional 1. Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan pendekatan Laba Rugi atau ISA (Income Statement Approach) Prestasi atau kemampuan kinerja Bank Mandiri Syariah Samarinda dalam menghasilkan keuntungan atau laba. 2. Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan pendekatan Nilai Tambah atau VAS (Value Added Statement) Prestasi atau kemampuan kinerja Bank Mandiri Syariah dalam menghasilkan nilai tambah. Ukuran prestasi atau kemampuan 33
Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Bank Syariah, (Wahyuni Wiranti)
bank dapat dihitung dengan beberapa rasio. Rasio yang digunakan adalah ROA,ROE,NPM dan BOPO dengan pertimbangan bahwa keempat rasio tersebut sudah mewakilii dua indikator kinerja dan kesehatan bank syariah. Jangkauan penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil ruang lingkup pada laporan keuangan PT Bank Syariah Mandiri untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan bank syariah antara laporan laba rugi dengan laporan nilai tambah yang dianalisis menggunakan empat rasio keuangan yang mewakili indikator rentabilitas yaitu ROA, ROE dan efesiensi NPM, BOPO karena keempat rasio tersebut telah mewakili aktivitas dalam bank tersebut. Jenis Dan Sumber Data Adapun jenis data dalam penelitian ini ialah data sekunder yang berasal dari perbankan syariah. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT Bank Syariah Mandiri. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara dokumentasi yaitu mencari data-data berupa laporan keuangan PT Bank Syariah Mandiri sejak tahun 2009-2012. Selain itu juga dikumpulkan melalui studi pustaka dan sumber-sumber yang berkaitan Teknik Analisis Data 1. Menyusun atau membuat Laporan Keuangan 2. Melakukan perbandingan antara pendekatan laporan laba rugi atau ISA (Income Statement Approach) dengan pendekatan laporan nilai tambah atau VAS (Value Added Statement) 3. Melakuakan analisis Rasio keuangan yaitu rasio ROA, rasio ROE, rasio NPM, dan rasio BOPO. 4. Melakukan Analisis deskriptif Analisis deskriftif statistik digunakan untuk menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian. (Priyatno, 66:2013). Alat analisis yang digunakan adalah mean, standar deviasi, minimum, maksimum untuk mendeskripsikan variable penelitian 5. Melakukan Pengujian Hipotesis dengan Uji beda T-test. a. Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji beda t-test dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai ratarata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel. b. Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikan pengaruh variabelvariabel secara individual (partial). Apabila t hitung yang diperoleh lebih besar dari t tabel berarti t hitung signifikan artinya hipotesis diterima. 34
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 1, 2014 : 30-40
Sebaliknya apabila t hitung yang diperoleh lebih kecil dari t tabel berarti t hitung tidak signifikan artinya hipotesis ditolak. Selain itu pengujian ini bisa dilakukan dengan melihat p-value dari masing-masing variabel. Apabila p-value < 5% maka hipotesis diterima dan apabila p-value > 5% maka hipotesis ditolak (Ghozali, 2005). Analisis data dilakukan dengan mengamati dua output uji beda t-test, yaitu: Output pertama Pada bagian pertama ini bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata (mean) dari dua subyek yang akan dibandingkan. Output kedua Pada bagian kedua bertujuan untuk melihat apakah perbedaan yang tercantum dalam output bagian pertama memang nyata secara statistik. Terdapat dua tahapan analisis yang harus dilakukan, pertama harus menguji terlebih dahulu asumsi apakah variance populasi kedua sampel tersebut sama (equal variances assumed) ataukah berbeda (equal variances not assumed) dengan melihat nilai levene test. Setelah mengetahui apakah variance sama atau tidak, langkah kedua adalah melihat nilai t-test untuk menentukan apakah terdapat perbedaan nilai rata-rata secara signifikan. Pengambilan keputusan: a. Probabilitas < 0,05 (signifikan): hipotesis diterima b. Probabilitas > 0,05 (tidak signifikan): hipotesis ditolak Hasil Penelitian Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan uji beda t-test diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio ROA antara income statement approach dan value added statement pada tahun 2009 sampai dengan 2012 karena tingkat signifikansi ROA < 0,05. Selain itu berdasarkan analisis deskriptif terhadap ROA selama periode penelitian, dari dua pendekatan tersebut, secara kuantitatif Value Added Statement memiliki rasio ROA yang lebih tinggi dibandingkan dengan Income Statement Approach. Perbedaan yang signfikan terjadi karena tingginya laba yang dihasilkan oleh laporan nilai tambah sehingga mengakibatkan rasio ROA mengalami peningkatan dibandingkan rasio ROA yang dihitung berdasarkan laporan laba rugi. Hasil analisis ROE menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio ROE antar income statement approach dan value added statement pada tahun 2009 sampai dengan 2012 karena tingkat signifikansi ROE < 0,05. Selain itu berdasarkan analisis deskriptif terhadap ROE selama periode penelitian, dari dua pendekatan tersebut secara kuantitatif Value Added Approach memiliki rasio ROE yang lebih tinggi walaupun terdapat selisih kecil dibandingkan dengan Income Statement Approach. Hasil analisis pada NPM menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikansi pada rasio NPM antara income statement approach dengan value added statement pada tahun 2009 sampai dengan 2012 karena tingkat signifikansi 35
Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Bank Syariah, (Wahyuni Wiranti)
NPM < 0,05. Selain itu berdasarkan analisis deskriptif terhadap NPM selama periode penelitian, dari dua pendekatan tersebut secara kuantitatif Value Added Statement memiliki rasio NPM yang lebih tinggi walaupun terdapat selisih kecil dibandingkan dengan Income Statement Approach. Hasil analisis BOPO menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio BOPO antara income statement approach dengan value added statement tahun 2009 sampai dengan 2012 karena tingkat signifikansi BOPO > 0,05. Karena perhitungan yang digunakan dalam value added statement maupun income statement approach sama yaitu biaya operasi dibagi pendapatan operasional oleh karena itu hasil menunjukkan tidak terdapat perbedaan. Hasil analisis pada rasio kinerja keungan secara keseluruhan menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja keseluruhan antara income statement approach dan value added statement pada tahun 2009 sampai dengan 2012 karena tingkat signifikansi kinerja > 0,05. Secara kuantitatif value added statement memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan income statement approach.karena hasil kinerja yang dihitung secara keseluruhan juga mengalami perbedaan nilai yang diperoleh dari perhitungan laba rugi dan nilai tambah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan value added statement diketahui perolehan nilai tambah (laba) Bank Syariah Mandiri tahun 2009 – 2012 lebih besar jika dibandingkan perolehan laba bersih yang menggunakan income statement approach. Laba dalam konsep nilai tambah merupakan total pendapatan, baik yang bersumber dari pendapatan operasional, pendapatan non operasional maupun revaluasi. Hal ini menunjukkan bahwa konsep nilai tambah sangat memperhatikan nilai keadilan serta memberikan dampak yang positif. Dimana semua pihak berhak merasakan setiap nilai tambah yang dihasilkan, tidak memandang apakah berasal dari operasi utama atau bukan. Tidak demikian dengan konsep laba rugi, dimana pihak ketiga hanya berhak terhadap pendapatan yang diperoleh dari operasi utama, pendapatan selain itu tidak berhak. Perbedaan nilai yang begitu besar ini disebabkan adanya perbedaan konsep kepemilikan dan konsep teori dalam akuntansi yang digunakan. Seperti yang dijelaskan oleh Triyuwono (2007) bahwa dua arus utama pemikiran dalam akuntansi syariah telah sampai pada pemikiran diametris antara Syariah Enterprise Theory (SET) dan Entity Theory (ET), sehingga perhitungan Laporan Laba Rugi menggunakan ET sedangkan Laporan Nilai Tambah menggunakan SET.SET memiliki cakupan akuntabilitas yang lebih luas dibandingkan dengan ET. Akuntabilitas yang dimaksud adalah akuntabilitas kepada Tuhan, manusia dan alam (Triyuwono, 2007:345). Konsekuensi dari SET sebagai dasar dari pengembangan teori akuntansi syariah adalah pengakuan pengembangan teori akuntansi syariah adalah pengakuan income dalam bentuk nilai tambah, bukan income dalam pengertian laba (profit) sebagaimana yang digunakan dalam ET. 36
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 1, 2014 : 30-40
Table 4.8 Perbandingan Perolehan Laba Bersih Dan Nilai Tambah Tahun
Laba bersih
Nilai tambah
2009
290.942.628.653
1.475.872.648.498
2010
418.519.817.95
2.303.636.618.772
2011
551.070.247.617
3.381.244.941.162
2012
805.690.561.013
4.279.877.600.945
Adanya perbedaan penerapan teori yang digunakan dalam income statement approach dan value added statement menyebabkan hasil analisis kinerja keuangan (ROA, ROE, dan NPM,) pada Bank Syariah Mandiri menunjukkan hasil yang berbeda secara signifikan. Untuk rasio BOPO tidak dibuktikan adanya perbedaan secara signifikan karena pendapatan operasional dan biaya operasional dalam value added statement bersifat tetap seperti yang diperlukan dalam income statement approach. Sehingga perolehan nilai tambah (laba) dengan menggunakan value added statement menunjukkan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan laba yang diperoleh dengan menggunakan income statement approach. Hasil yang diperoleh nilai tambah lebih besar dibandingkan laba rugi karena lapora nilai tambah yang berdasarkan aspek sosialnya tidak hanya menghitung tentang laba bersih tetapi juga menghitung tentang nilai lain yang dihasilkan oleh zis, revaluasi, pemerintah, deviden, dan lain-lain itu sebababya hasil yang diperoleh oleh nilai tambah lebih besar sedangkan pada laporan laba rugi berdasarkan aspek keuangan murnidiperoleh laba bersih yang telah dihitung dengan mengurangkan atau menambahkan biaya lain sehingga diperoleh hasil tetapi lebih kecil dibandingkan nilai tambah. Pengaruh nilai tambah terhadap bank syariah mandiri bernilai positif karena dengan laporan nilai tambah bank syariah mandiri dapat mengetahui keuntungan yang lebih besar untuk semua pihak yang terlibat didalamnya serta kinerja yang lebih baik. Dari analisis diatas dapat diketahui bahwa laba yang dihasilkan oleh nilai tambah sangat besar sehingga keuntungan yang dihasilkan juga akan menjadi lebih besar dan kinerja keuangan yang dihasilkan akan lebih baik dibandingkan dengan laporan laba rugi. Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan adalah rasio keuangan. Dalam hal ini baik ISA maupun VAS sama-sama mempunyai manfaat, hanya saja konsep pada kedua laporan tersebut berbeda. Dimana laporan laba rugi 37
Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Bank Syariah, (Wahyuni Wiranti)
berdasarkan pada laporan keuangan yang murni untuk para pemilik sedangkan laporan nilai tambah berdasarkan aspek sosial yang melibatkan pihak lain yaitu pemerintah (melalui pajak), karyawan (melalui pajak) , karyawan (melalui gaji), pemilik modal (melalui deviden), infak shadaqah, dana yang diinvestasikan kembali, dan lingkungan sekitar. Serta laporan nilai tambah lebih menekankan pada pembagian hasil untuk semua pihak yang terlibat didalamnya secara rata tanpa terkecuali. Laporan nilai tambah tidak hanya berfokus pada berapa besar laba yang dihasilkan tetapi jugaberfokus untuk memberikankontribusi pada pihak lain yang terlibat didalamnya agar semua pihak meraskan pertambahan nilai yang dihasilkan dapat dirasakan bersama tidak hanya dirasakan oleh beberapa pihak saja. Dalam hal ini laporan nilai tambah memberikan informasi yang lebih baik dibandingkan laporan laba rugi karena laporan laba rugi telah gagal memberikan informasi salah satunya tentang total produktifitas dari perusahaan.Nilai tambah berusaha mengisi kekurangan informasi yang disajikan oleh laporan rugi laba agar semua pihak yang terlibat didalamnya dapat memahami tentang kelebihan yang disailkan oleh nilai tambah. Nilai tambah digunakan untuk mengukur kenaikan kekayaan bagi seluruh stakeholders dimana nilai tambah tidak hanya menunjukkan keuntungan bagi pemilik saham saja tetapi juga keuntungan bagi semua pihak yang terlibat didalmnya secara adil dan secara islami. Nilai tambah merupakan salah satu bukti pelaporan yang menggambarkan nilai-nilai islam. Penutup Terdapat perbedaan antara income statement approach dan value added statement, yaitu VAS lebih mengutamakan prinsip keadilan dalam mendistribusikan nilai tambah kepada pemilik modal, karyawan, kreditor, dan pemerintah (Harahap, 2006). Sehingga dalam penelitian ini diperoleh nilai tambah (laba) yang lebih tinggi dibandingan dengan laba yang diperoleh berdasarkan income statement approach. Secara keseluruhan tingkat profitabilitas perbankan syariah yang diukur dengan menggunakan income statement approach dan value added statement mempunyai perbedaan yang signifikan. Kinerja keuangan yang diwakili oleh ROA, ROE, dan NPM pada tahun 2009-2012 menunjukkan antara income statement approach dan value added statement terdapat perbedaan yang signifikan. kinerja keuangan yang diwakili rasio BOPO pada tahun 2009-2012 menunjukkan antara income statement approach dan value added statement tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini dikarenakan pendapatan operasional dan biaya operasional dalam value added statement bersifat tetap seperti yang diperlakukan dalam income statement approach. Adanya Value Added Statement telah memberikan informasi yang lebih jelas bagi pemakai laporan keuangan. Value Added Statement memberikan 38
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 1, 2014 : 30-40
informasi yang berkaitan dengan pendistribusian bagi hasil yang diperoleh oleh bank utuk semua pihak. Oleh sebab itu, ada baiknya Bank Syariah bersedia menerbitkan Value Added Statement sebagai tambahan laporan keuangan yang diterbitkan. Dalam penelitian ini hanya menggunakan dua indikator rasio keuangan yaitu rentabilitas dan efesiensi dalam mengukur kinerja perbankan. Untuk peneliti berikutnya dapat menambahkan indikator lainnya dengan tidak menghilangkan dua indikator yang telah digunakan. Daftar Pustaka. Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik. Jakarta:Gema Insani Press. Dahlia, Andi . 2012. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan.Makasar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasannudin Makasar. Damastuti, Endah, Isnaini. 2010. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dengan Menggunakan Income Statemen Approach Dan Value Added Approach. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Dwi, Priyatno. 2013. Olah Data Statistik Dengan Program PSPP. Yogyakarta: Mediakom. Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPPS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Muthaher, osmad. 2012 . Akuntansi Perbankan Syariah. Yogyakarta : Graha Ilmu Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty Nurhayati Sri, Wasillah, 2008. Akuntansi Syariah Di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. S. Sofyan Harahap Wiroso dan Yusuf Muhammad , 2010. Akuntansi perbankan syariah, Jakarta Barat: LPFE Usakti Triyuwono, Iwan. 2007. Mengangkat ‘Sing Liyan’ untuk Formulasi Nilai Tambah Syariah. Simposium Nasional Akuntansi X. Van Horne, James C., 1998, Financial Management and Policy, Eleventh Edition,Prentice Hall International Edition. 39
Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Bank Syariah, (Wahyuni Wiranti)
Yaya, Rizal. Erlangga, Aji. Abdurrohim, Alim. 2008. Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat. Sumber Internet : Bank Syariah Mandiri, http://www.syariahmandiri.co.id/category/info perusahaan/profil-perusahaan/profilperusahaan-profilperusahaan/. februari 2013).
(diakses
1
Bank Syariah Mandiri, http://ekonomisyariah.blog.gunadarma.ac.id /2010/05/21/ sejarah-bank-syariah-mandiri/. ( diakses 20 agustus 2013) Kegunanaan nili tambah, http://eprints.undip.ac.id, (di akses 4 desember 2012)
Tanpa
40
Pengarang, http://tesis-ilmiah.com/analisis-perbandingan-kinerjakeuangan-bank-syariah-menggunakan-pendekatan-laba-rugi-dan nilai-tambah-ak-29/( diakses 15 september 2013)