DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisniss Vol.7 No.2 September 2014
ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO SAHAM DENGAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSENS MEASURE TERHADAP PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Rustam Effendi Masrifani
[email protected] STIE NASIONAL BANJARMASIN Abstract, This research intended to examine whether Sharpe, Treynor and Jensen’s measure applied on portfolio performance evaluation in the Jakarta Stock Exchange. The sample consists of firms listed on the Jakarta Stock Exchange for one years, which is from Januari to December 2011. In addition, the data include stock closing price, Composite Stock Price Index (IHSG) form Indonesian Capital Market Directory and interest rate (SBI) as proxy of market return. Portfolio construction of 100 liquid stocks consists of 10 stocks (50 portofolio) and 15 stocks (30 portfolio) for observation periodes. This research finds that there is diffrent at the three evaluation models of stock portfolio performance when applied to evaluate portfolio performance on the Jakarta Stock Exchange. It suggests that the stocks which constructed on the portfolio not well-diversified yet. Keywords : Portfolio Performance, Return, Stock Price Indeks, Risk Free Abstrak, Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah pengukuran Sharpe, Treynor dan Jensen diterapkan pada evaluasi kinerja portofolio di Bursa Efek Jakarta. Sampel terdiri dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama satu tahun, yaitu dari Januari hingga Desember 2011. Selain itu, data termasuk harga penutupan saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bentuk Indonesian Capital Market Directory dan suku bunga (SBI) sebagai proksi dari return pasar. Konstruksi portofolio 100 saham likuid terdiri dari 10 saham (50 portofolio) dan 15 saham (30 portofolio) untuk berjangka waktu pengamatan. Penelitian ini menemukan bahwa ada yang berbeda pada tiga model evaluasi kinerja portofolio saham bila diterapkan untuk mengevaluasi kinerja portofolio di Bursa Efek Jakarta. Ini
1
Rustam Effendi dan Masrifani. Analisis Kinerja Portofolio Saham ......
menunjukkan bahwa saham yang dibangun di portofolio belum terdiversifikasi. Kata kunci :
Kinerja Portofolio, Return, Indeks Harga Saham Gabungan, Risk Free.
Pasar modal sebagai wadah berbagai
instrumen
(sekuritas)
jangka
risiko
keuangan
panjang
melalui
pembentukan
portofolio terhadap sekuritas yang
yang
dimiliki.
Ketiga,
pasar para
modal
dapat diperdagangkan, dalam bentuk
memungkinkan
investor-
hutang maupun modal sendiri, baik
investor mengalokasikan dana secara
yang diterbitkan oleh pemerintah,
optimal dan efisien.
BUMN, maupun perusahaan swasta.
Dari
berbagai
pilihan
Pasar modal mempunyai daya tarik
sekuritas
tersendiri
dengan
modal, maka investor yang rasional
keuangan
harus dapat memilih sekuritas yang
dibandingkan
lembaga intermediasi
yang terdapat di pasar
lainnya (Husnan, 1998). Beberapa
dapat
daya
keuntungan
tarik
dari
pasar
modal.
memberikan yang
pada
tingkat
sesuai
dengan
Pertama, pasar modal diharapkan
harapan dan risiko yang ditanggung.
menjadi
penghimpunan
Oleh sebab itu, dalam menentukan
dana selain perbangkan. Perusahaan
keputusan investasi maka investor
yang menerbitkan saham akan dapat
yang risk averse akan melakukan
menghimpun dana
aktivitas-aktivitas penting antara lain
modal
alternatif
dalam bentuk
sendiri dan menghindarkan
menetapkan
kebijakan
investasi,
rasio modal sendiri dengan hutang
melakukan
analisis
sekuritas,
yang terlalu tinggi. Kedua, pasar
membentuk
portofolio,
modal memungkinkan para investor
portofolio, dan yang terakhir adalah
memiliki berbagai pilihan investasi
menilai
yang sesuai dengan preferensi risiko
aktivitas
yang diinginkan, sehingga salah satu
kinerja portofolio William Sharpe,
cara yang dapat ditempuh investor
Jack Treynor dan Michael Jensen
antara lain melakukan diversifikasi
pada
2
kinerja
portofolio.
terakhir,
tahun
merevisi
yaitu
1960-an
Pada
menilai
telah
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisniss Vol.7 No.2 September 2014
mengembangkan metode pengukuran
dengan
portofolio
1998).
perhitungan menunjukan indeks yang
Pengukuran kinerja portofolio ini
tinggi, maka dikatakan kinerja yang
dikenal
Sharpe
baik dan sebaliknya yang rendah
Perfomance Measure, The Treynor
menunjukan kinerja portofolio yang
Performance Measure dan Jensesn’s
kurang baik. Metode pengukuran
Diffrential Return Measure.
kinerja Jensen’s Differential Return
saham
(Jones,
dengan
The
Pengukuran dengan metode
beta.
Bilamana
Measure dapat diestimasi
dengan
The Sharpe Performance Measure
meregresikan
mendasar kepada rasio excess return
return dengan market excess return
terhadap standar deviasi. Rasio ini
sehingga
merupakan kemiringan garis yang
characteristic line.
menghubungkan berisiko
portofolio
dengan
yang
portofolio
hasil
akan
kesempatan
kinerja
portofolio
menggunakan
indeks
yang
yang
menghasilkan
Ketiga metode pengukuran
investasi bebas risiko (Rf). Apabila sharpe
excess
diperoleh
di
dasar
berbeda.
atas,
pengukuran
Metode
Sharpe
semakin tinggi, maka ini berarti
menggunakan dasar standar deviasi
makin besar kemiringan garis dan
sebagai
makin besar rasio excess return
merupakan risiko
terhadap standar deviasi sehingga
menggunakan
menjadi sangat menarik. Pengukuran
risiko sistematis,
The Treynor Performance Measure
relevan untuk mengukur risiko yang
hampir
perlu
sama
Perbedaan
dengan
yang
terdapat
Treynor menghubungkan exces
portfolio
Sharpe.
risiko total.
dasar
yang Treynor
pengukuran
yang dianggap
dipertimbangkan
investor
untuk menilai kinerja. Sedangkan Jensen’s
rata-rata
dalam
pengukurannya
selama
menggunakan alpha, bilamana nilai
beberapa periode, dengan systematic
alpha positif menujukkan kinerja
risk
beta
yang baik atau superior, dan bila
portofolio. Hasil perhitungan akan
alpha negatif menunjukkan kinerja
menunjukan excess return per unit
yang
dari risiko sistematis yang diukur
bilamana menunjukkan kinerja nol,
yang
diukur
return
pada
pengukur
dengan
3
buruk atau inferior, serta
Rustam Effendi dan Masrifani. Analisis Kinerja Portofolio Saham ......
berarti
kinerja
sama
sehingga hanya systematic risk yang
dengan kinerja pasar. Penelitian ini
perlu dipertimbangkan. Sedangkan
mencoba menguji kinerja portofolio
Jensen yang dikenal dengan model
yang dikembangkan menggunakan
Jensen
model atau metode Sharpe measure,
mendasarkan kepada systematic risk
Treynor Performance measure, dan
yang perlu dipertimbangkan. Jika
Jensen Performance measure untuk
suatu
menilai kinerja portofolio saham di
terdiversifikasi dengan baik, berarti
Bursa Efek Indonesia.
return portofolio tersebut hampir
Metode
portofolio
penilaian
kinerja
Measure
portofolio
juga
hanya
dianggap
telah
semuanya dipengaruhi oleh pasar
portofolio yang dikembangkan oleh
(Tandelilin, 2000).
William Sharpe, Jack Treynor, serta
Teori portofolio mengatakan
Michael Jensen sekitar tahun 1960-
bahwa apabila pemodal melakukan
an,
diversifikasi
selanjutnya
dikenal
dengan
dengan
baik,
maka
metode penilaian kinerja portofolio,
pengukur risiko adalah sumbangan
yaitu Sharpe, Treynor Performance
risiko dari tambahan saham ke dalam
measure, dan Jensen
portofolio.
measure
(Jones,
Performance
1998).
Apabila
pemodal
Metode
memegang portofolio pasar, maka
Sharpe dalam pengukuran kinerja
sumbangan risiko ini tidak lain
portofolio
adalah
menggunakan standar
beta
(Husnan,
2001).
deviasi sebagai pengukur resiko yang
Selanjutnya dikatakan oleh Fabozzi
merupakan resiko total (systematic
(2000)
risk dan unsystematic risk). Cara
Treynor
pengukuran
memberikan peringkat yang serupa
Treynor
kinerja
agak
menggunakan
Sharpe
dan
bahwa
berbeda.
Sharpe
jika
standar
deviasi
merupakan
dan
portofolio
indeks
Sharpe,
Jensen
yang
akan
dievaluasi
portofolio
yang
dengan
baik.
sebagai pengukur resiko, sedangkan
terdiversifikasi
Treynor
beta
Sebaliknya, jika portofolio tersebut
dengan asumsi
tidak terdiversifikasi dengan baik
menggunakan
(sytstematic risk) bahwa
portofolio
terdiversifikasi
dengan
telah
maka peringkat yang diperoleh bisa
baik,
berbeda. Bilamana portofolio telah
4
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisniss Vol.7 No.2 September 2014
terdiversifikasi dengan sempurna,
hipotesis yang dikembangkan dalam
maka
penelitian ini adalah sebagai berikut:
penilaian
kinerja
yang
dihasilkan oleh ketiga model di atas
Ho. : Tidak terdapat perbedaan
akan menghasilkan penilaian yang
kinerja untuk portofolio 10
konsisten, karena hanya systematic
saham dengan portofolio 15
risk
relevan.
saham yang diukur dengan
portofolio
model Sharpe, Treynor dan
yang
Sebaliknya, yang
di
dianggap bilamana evaluasi
belum
Jensen Measure.
terdiversifikasi dengan baik, maka
Ha. :
Terdapat perbedaan kinerja
ketiga model tersebut di atas akan
untuk portofolio 10 saham
memberikan penilaian yang berbeda.
dengan portofolio 5 yang
Penelitian ini bertujuan untuk
diukur
dengan
model
menguji kinerja portofolio saham di
Sharpe, Treynor dan Jensen
Bursa
Measure.
Efek
Indonesia,
sehingga Saham
METODE
Gabungan
(IHSG)
dan
Sampel pada penelitian ini
Sertifikat Bank Indonesia selama
berjumlah 100 saham perusahaan
periode penelitian sebagai proksi
yang terdaftar (listed) di Bursa Efek
untuk
Indonesia. Data yang digunakan
Model
dalam penelitian ini meliputi data
penelitian ini untuk menilai kinerja
saham bulan Januari sampai dengan
portofolio saham yaitu menggunakan
bulan Desember 2011 (selama 288
model Sharpe, Treynor dan Jensen
hari) yang meliputi harga penutupan
Measure.
menghitung yang
return
digunakan
pasar. dalam
saham (clossing price), Indeks Harga a. The Sharpe Performance Measure. ratio)
Metode ini dikenal dengan
berikut :
istilah RVAR (reward to variability
5
dengan
formula
sebagai
Rustam Effendi dan Masrifani. Analisis Kinerja Portofolio Saham ......
RVAR (T R p R F ) / SD p atau Excess return / Risk
Keterangan : T R p = rata-rata TR portofolio selama periode-t
RF SD p
= rata-rata risk free rate of return selama periode-t = standar deviasi return untuk portofolio p selam periode-t
TR p RF
= excess return (premium risk) portofolio p
b. The Treynor Performance Measure. diukur
Metode dengan pengukuran
dengan
beta
portofolio.
Formula untuk menghitung RVOL
ini menghubungkan rata-rata excess
(reward to volatility ratio) adalah
portfolio return selama beberapa
sebagai berikut :
periode dengan systematic risk yang RVOL T R p R F / p
Keterangan : TR = Rata-rata excess return pada portofolio p p = Beta portofolio p Hasil
akan
kinerja portofolio yang kurang baik.
menunjukan excess return per unit
Pengukuran ini dimaksudkan untuk
dari risiko sistematis Jila diperoleh
mengetahui atau membuat peringkat
RVOL
portofolio
yang
perhitungan
tinggi
menunjukan
atas
dasar
RVOL
bahwa adanya kinerja portofolio
sehingga dapat diketahui portofolio
yang baik. Sebaliknya, jika RVOL
yang baik.
yang rendah menunjukan bahwa c. Jensen’s Differential Return Measure. Penilaian kinerja portofolio ini menggunakan formula sebagai berikut : E ( R p ) RF p E ( Rm) RF
6
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisniss Vol.7 No.2 September 2014
Menghitung expected return portofolio p dengan formula sebagai berikut: R pt RFt p Rmt RFt E pt
Keterangan : R pt return portofolio p pada peride t
RFt = risk-free rate pada periode t Rmt = return pasar pada periode t E pt = random error untuk portofolio p pada periode t
Rmt RFt = market risk premium selama periode t E pt
= random error portofolio p periode-t
Untuk menghitung risk premium portofolio p, maka perhitungan di atas dapat diformulasikan sebagai berikut: R pt RFt RFt p Rmt RFt E pt
Keterangan : R pt RFt risk premium pada portofolio p
Formula yang ada di atas
portfolio excess return
dengan
mengidentifikasikan risk premium
market excess return sehingga akan
untuk portofolio p yang seharusnya
menghasilkan
proporsional dengan risk premium
Untuk menilai kinerja
pada
dengan menggunakan metode Jensen
portofolio
pasar.
Metode
pengukuran kinerja Jensen ini dapat
ini
diestimasi
sebagai berikut :
dengan meregresikan
dapat
characteristic
diaplikasikan
line.
portofolio
formula
R pt RFt p p Rmt RFt e pt
Keterangan :
p menunjukan kinerja portofolio Dari formula di atas dapat
beberapa
periode
dengan
risk
diperoleh hasil p yang menunjukan
premium portfolio pada tingkat risiko
perbedaan
sistematis tertentu. Jika diperoleh
return
antara
actual
excess
alpha
untuk portofolio p selama
7
yang
positif,
maka
Rustam Effendi dan Masrifani. Analisis Kinerja Portofolio Saham ......
menunjukan kinerja portofolio yang
alpha negatif maka menunjukan
baik. Sebaliknya, jika diperoleh hasil
kinerja portofolio yang buruk.
Analisis Data a. Membentuk
portofolio
saham
portofolio) secara random selama
yang terdiri dari 10 saham (50 portofolio)
periode penelitian.
dan 15 saham (30
b. Menghitung return portofolio dan return pasar dengan formula sebagai berikut:
Rit
( Pt Pt 1 ) Pt 1
Keterangan : Rt = return saham pada minggu ke-t Pt = harga saham pada minggu ke-t Pt-1 = harga saham pada minggu ke t-i Perhitungan return pasar digunakan formula sebagai berikut :
IHSGt IHSGt 1 IHSGt 1 Keterangan : Rm.t = Return pasar minggu ke-t IHSGt= Nilai IHSG minggu ke-t IHSGt-1= Nilai IHSG mingu ke-t Rm.t
c. Menghitung
portfolio
excess
menghitung Indeks Sharpe, nilai
return (Ri-Rf) dan market excess
beta untuk menghitung Indeks
return
Treynor dan nilai alpa untuk
(Rmt-Rf)
digunakan
akan
menghitung
menghitung
Indeks
Jensen.
Indeks Sharpe, indeks Treynor
Menghitung
nilai
indeks
dan indeks Jensen.
portofolio menggunakan metode
d. Mencari
untuk
yang
standar
deviasi
Sharpe Measure (SM), Treynor
portofolio, beta dan alpha dengan
Measure (TM) Jensen Measure
meregresi portfolio excess return
(JM).
dengan market excess return. Nilai
standar
deviasi
e. Menghitung
untuk
return
saham
individual dan menghitung return
8
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisniss Vol.7 No.2 September 2014
pasar seperti perhitungan pada
pasar untuk mendapatkan nilai
point 1 di atas. Regresi return
standar deviasi, dan beta.
saham individual dengan return
pengujian ini,
Pengujian Hipotesis Pengujian
portofolio
10
kinerja portofolio
saham dihitung dengan tiga model
saham (50 portofolio) dan 15 saham
yaitu
(30 Portofolio) dihasilkan ketiga
Measure
model selama periode penelitian
Pengujian ini dimaksudkan untuk
kemudian
berdasarkan
mengukur kinerja portofolio yang
rangking dan regresi (Uji F dan T-
terdiri dari 10 saham (50 portofolio)
test Paired Sampel Test)
dan 15 saham (30 portofolio) selama
diuji
dengan
bantuan program SPSS (Statistik
Sharpe
Measure,
Treynor
Jensen
Measure.
dan
setahun.
Program for Social Science). Dalam
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tahapan analisis dilakukan
dalam
Pengujian Perbedaan Kinerja Pada pembahasan ini akan
yang
penelitian
diuji
ini
untuk
dan
masing-masing
portofolio)
dan
15
selama
saham
Kinerja
(30
portofolio).
dilakukan
secara
selama
periode
penelitian dengan menghitung rata-
Pembentukan
rata masing-masing indeks yang
portofolio yang terdiri 10 saham (50 portofolio)
saham
keseluruhan
return asset bebas risiko selama penelitian.
15
Analisis
saham mingguan, return pasar dan
periode
antara
Portofolio 10 saham 50 portofolio)
dimulai dengan menghitung return portofolio
perbedaan
dihasilkan dari Model Sharpe (SM),
(30
Treynor (TM), serta Jensen (JM)
periode
sehingga menjadi 5 portofolio. Tabel
penelitian. Dari hasil perhitungan
1
tersebut akan diketahui karakteristik
memperlihat
nilai
indeks
keseluruhan (SM, TM, dan JM)
dari pola perilaku risk adjusted
untuk portofolio 10 saham, dan 15
performance yang dibentuk masing-
saham.
masing portofolio.
9
Rustam Effendi dan Masrifani. Analisis Kinerja Portofolio Saham ......
Tabel 1. Kinerja Portofolio Keseluruhan Kalkulasi Dalam Tiga Model 10 saham 15 saham SM TM JM SM TM JM 0.0746 -0.1066 0.0383 -0.2213 -0.0223 -1.1944 0.0821 0.1184 0.1317 0.3721 0.0780 0.4156 0.0082 0.0149 -0.0035 0.0372 0.0078 0.0293 0.0008 -0.0101 0.1049 0.0037 0.0008 -0.1016 0.0001 -0.0144 0.0498 0.0004 0.0001 -0.1291 Sumber : Data Sekunder Pengujian dilakukan dengan melakukan regresi (SM-10
saham
saham sebesar 29.234 dan 13,237.
nilai indeks
nilai
F-hitung
secara
SM-15
statistik jauh di atas besaran nilai F-
saham, TM-10 dengan TM-15, dan
tabel df 2,2. Sedangkan untuk Sharpe
JM-10 dengan JM-15). Hasil analisis
Measure tidak signifikan (lihat tabel
dengan uji-F menunjukan besaran
2 di bawah). Dengan demikian dapat
nilai F yang dihasil Treynor Measure
dikatakan terdapat perbedaan yang
(TM)
signifikan antara portofolio 10 saham
dan
dengan
Besarnya
Jensen
Measure
menunjukan hasil yang signifikan
dengan portofolio 15 saham.
pada portofolio 10 dan portofolio 15 Tabel 2. Uji F Kinerja Portofolio (Untuk 10 Saham, dan 15 Saham) Model SM 10 & 15 TM 10 & 15 JM 10 & 15 Sumber : Output statistik SPSS Pengujian dilakukan
dengan
lebih Paired
Alpa 0.0494 0.0255 0.2928
Beta 0.448 2.011 2.520
F 0.402 29.234* 12.237*
dalam
pada tabel 3 menunjukan kesimpulan
two
yang konsisten dengan uji-F pada
samples t-test yang disajikan pada
tabel 2 di atas.
tabel tabel 3 di bawah ini. Hasil uji
10
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisniss Vol.7 No.2 September 2014
Tabel 3. Uji Beda Kinerja Portofolio (Untuk 10 Saham, dan 15 Saham) Model Portofolio SM 10 & 15 TM 10 & 15 JM 10 & 15 Sumber : Output Statistik SPSS Dari kedua pengujian di atas dapat disimpulkan
Nilai P 0.411 0.093 0.009 bahwa
Keterangan Tidak Signifikan Signifikan Signifikan
kinerja portofolio yang
bahwa Treynor
terbaik adalah portofolio untuk 15
dan Jensen Measure yang dapat
saham. Dengan kata lain kinerja
membedakan
portofolio untuk 15 saham lebih baik
Sharpe
kinerja
Measure
sedangkan
hasilnya
tidak
daripada
signifikan. Temuan ini menunjukan
daripada portofolio 10
saham.
SIMPULAN DAN SARAN
sedangkan
Simpulan
hasilnya
a. Terdapat perbedaan dari Sharpe
Temuan ini menunjukan bahwa
Measure, Treynor Measure, dan
kinerja portofolio yang terbaik
jensen
jika
adalah pada portofolio untuk 15
diaplikasikan pada portofolio 10
saham. Dengan kata lain kinerja
saham dan 15 saham. Pengujian
portofolio untuk 15 saham lebih
dengan uji–F secara keseluruhan
baik
juga
portofolio 10 saham.
Measure,
menghasilkan
besaran
Sharpe tidak
daripada
Measure signifikan.
daripada
angka yang signifikan. Hasil Saran
pengujian tersebut mendukung Hipotesis
1,
yaitu
Hasil penelitian ini dapat
terdapat
memberikan
perbedaan model dari Sharpe
investor
Measure, Treynor Measure, dan jensen
Measure,
diaplikasikan
pada
pedoman untuk
kepada mengambil
keputusan investasi di pasar modal.
jika
Investor dapat memilih saham-saham
portofolio
perusahaan
saham.
menempatkan
b. Treynor dan Jensen Measure
yang likuid dengan saham
dalam
portofolio paling sedikit 15 saham
yang dapat membedakan kinerja 11
Rustam Effendi dan Masrifani. Analisis Kinerja Portofolio Saham ......
karena mempunyai kinerja yang
Fabozzi, F.J. 2000. Manajemen Investasi. Salemba Empat. Pearson Education Asia Pte. Ltd. Prentice-Hall, Inc.
terbaik. DAFTAR PUSTAKA
Husnan, Suad. 2000. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN.
Cooper, C. & Emory, C.W. 1995. Business Research Methods. Fifth Edition. R.R. Donnelly & Sons Company.
Jones, C.P. 1996. Investment: Analysis and Management. Fifth Edition. John Wiley and Sons Inc.
Elton, J.E. &in, J. and Grubber, M.J. 1995. Modern Portfolio Theory and Invesment Analysis. 4th ed.. John Wiley and Sons.
Sharpe, F.W. and Alexander, G.J. 1990. Fundamental of th Invesment. 4 ed. Pretice Hall. New Jersey.
Fama, Eugene and Kenneth Frence, (1992), The Cross-Section of Expected Stock Return, The Journal of Finance, Vo.XLVII, No.2
Tandelilin. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.
12