Jurnal Ilmiah Niagara Vol. VI No. 1, Maret 2014
ANALISIS KINERJA PEGAWAI DI DALAM MEMAHAMI BUDAYA ORGANISASI DI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI KABUPATEN SERANG Rina Yulianti Prodi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
[email protected] Dinas Perhubungan, Komunikasi dan informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Serang merupakan suatu instansi pemerintah yang mana di dalamnya terdapat visi dan misi yang akan mengarahkan dan membawa instansi tersebut kearah yang diinginkan sesuai dengan nilai-nilai yang akan ditanamkan. Nilai-nilai itu dapat di lihat dari visi dan misi yang ada di Dishubkominfo Kabupaten Serang. Visi nya adalah “ Terwujudnya Dinas Perhubungan Kabupaten Serang yang handal, efektif, efisien dan berdaya saing yang mendorong tercapainya Kabupaten Serang yang Agamis Islami, Adil dan Sejahtera “.Selain itu nilai-nilai budaya yang terkandung dalam visi dan misi juga harus dipertahankan kepada setiap pegawai. Dimana nilai-nilai yang terkandung di dalamnya itu dapat menjadi pedoman bagi setiap pegawai untuk bertindak. Faktor budaya organisasi, dalam hal ini dapat mempengaruhi perilaku pegawai, dan cara pegawai bekerja dalam sehari-hari yang dapat membuat mereka lebih cepat dalam penyelesaian pekerjaan sehingga membuat pekerjaan lebih efektif dalam penyelesaiannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan kinerja pegawai di dalam memahami budaya organisasi di Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) di Kabupaten Serang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dimana penulis melakukan wawancara dan studi dokumentasi yang ada di dinas terkait. Di dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pegawai sudah memahami apa yang menjadi tugas pokoknya di instansi tempat mereka bekerja. Kata Kunci : Kinerja Pegawai, Budaya Organisasi Pendahuluan Manusia, baik secara berkelompok, berorganisasi maupun individu selalu berhubungan dengan lingkungan, Manusia mempengaruhi lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan tempat manusia hidup terbentuk dan berkembang dari kecerdasan manusia dalam menciptakan budaya dan teknologi. Lingkungan sebagian hasil ciptaan manusia, akhirnya mempengaruhi manusia itu sendiri secara positif atau negative terhadap kehidupan individu, kelompok dan organisasi. Begitu juga di dalam sebuah organisasi yang mana sangat membutuhkan suatu panduan di dalam mengatur perilaku pegawai dan memotivasi mereka agar dapat bekerja dengan nyaman dan mereka juga dapat memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Di dalam sebuah organisasi baik pemerintah maupun swasta tentu memiliki nilai-nilai yang ingin di tanamkan kepada pegawainya. Di dalam proses suatu organisasi mencapai tujuannya, nilai-nilai yang diketahui dan dianut oleh setiap anggota organisasi dan selanjutnya terinternalisasi baik secara organisasi maupun secara individu. Selanjutnya, apabila nilai-nilai tersebut telah terinternalisasi, maka nilainilai tersebut menjadi kepribadian bagi organisasi maupun bagi anggota organisasi. Nilai-nilai yang ada di harapkan menjadi pedoman bagi anggota organisasi dalam mencapai tujuan, dimana dengan adanya nilai-nilai tersebut jelas bagi anggota akan apa yang dapat dilakukan dan yang 1
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. VI No. 1, Maret 2014
tidak boleh dilakukan dalam proses mencapai tujuan. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Serang merupakan suatu instansi pemerintah yang mana di dalamnya terdapat visi dan misi yang akan mengarahkan dan membawa instansi tersebut kearah yang diinginkan sesuai dengan nilai-nilai yang akan ditanamkan. Nilai-nilai itu dapat di lihat dari visi dan misi yang ada di Dishubkominfo Kabupaten Serang. Visi nya adalah “ Terwujudnya Dinas Perhubungan Kabupaten Serang yang handal, efektif, efisien dan berdaya saing yang mendorong tercapainya Kabupaten Serang yang Agamis Islami, Adil dan Sejahtera “. Dengan slogan itu tentunya mereka ingin masyarakat dapat mendapatkan kenyamanan dan keamanan di dalam medapatkan transportasi yang ada di Kabupaten Serang. Begitu dengan jaringan komunikasi dan informasi yang handal, segala kebutuhan informasi yang dibutuhkan masyarakat dapat terpenuhi. Agar visi yang sudah ada itu dapat di ketahui oleh semua pegawai, maka perlu disosialisasikan/disampaikan, agar pegawai dapat menghayati nilai-nilai tersebut dan dijadikan pegangan dalam bertingkah laku. Sebagai salah satu instansi pemerintah di Kabupaten Serang, yang harus memberikan pelayanan seoptimal mungkin kepada masyarakat. Pelayanan yang diberikan oleh pegawai sangat berpengaruh terhadap kinerja, dengan pegawai melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan oleh instansi tentunya akan membawa dampak yang positif dan bagi Dishubkominfo Kabupaten Serang. Oleh karena itu pegawai Dishubkominfo dituntut untuk lebih mengerti dan paham akan pekerjaan yang mereka kerjakan. Di dalam pemahaman bagaimana mengaplikasi suatu visi itulah yang sering tidak di pahami oleh pegawai, sehingga mereka mengabaikan apa yang menjadi
tugas mereka di instansi tersebut. Dan hal ini akan melemahkan dari pada rasa kebersamaan dan ketepatan dalam penyelesaian tugas di Dishubkominfo Kabupaten Serang di dalam melayani kebutuhan masyarakat akan transportasi, komunikasi dan informasi yang ada di Kabupaten Serang ini. Dengan lemahnya pemahaman pegawai tentunya akan berpengaruh terhadap budaya yang sudah di tanamkan oleh instansi tersebut. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang kinerja pegawawi di dalam memahami budaya organisasi di Dishubkominfo Kabupaten Serang. Tinjauan Pustaka Budaya Organisasi Budaya pada dasarnya merupakan suatu kepercayaan dan keyakinan yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat yang mempengaruhi perilaku anggota masyarakat yang bersangkutan dalam kehidupan sehari-hari. Pada tingkatan lebih dalam, budaya merupakan nilai-nilai yang disumbang oleh orang dalam suatu kelompok dan cenderung bertahan lama dalam kurun waktu yang cukup lama, meskipun anggota kelompoknya berubah. Engel Blokwell dan Miniard sebagaimana dikutip oleh Soeharyo dan Sofia mengemukakan definisi budaya sebagai berikut : “ Budaya adalah nilai-nilai, gagasangagasan, artifak dan symbol-simbol bermakna lainnya yang membantu individu dalam berkomunikasi, memberikan tafsiran suatu kelompok masyarakat”(2001 : 4). Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi dan diyerima sebagai nilai-nilai yang harus dipertahankan serta diturunkan kepada setiap anggota baru. Kemudian nilai-nilai tersebut 2
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. VI No. 1, Maret 2014
digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota organisasi untuk bertindak dan sebagai ciri khas yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi lainnya. Pengertian Budaya Organisasi Kuat Beberapa ahli budaya organisasi telah mendefinisikan budaya organisasi kuat, diantaranya adalah S.P Robbins ( 1997 ): Budaya organisasi yang kuat adalah budaya dimana nilai-nilai inti organisasi dipegang secara intensif dan dianut bersama secara meluas anggota organisasi. Kemudian Kotter dan Heskett ( 1992 ) : Budaya perusahaan/organisasi kuat adalah budaya yang hampir semua manajer menganut bersama seperangkat nilai dan metode menjalankan bisnis yang relative konsisten. Karyawan baru mengadopsi nilai-nilai ini dengan sangat cepat. Dilihat dari definisi di atas dapat disimpulkan budaya organisasi kuat sebagai budaya yang nilai-nilainya baik formal maupun informal dianut secara secara bersama dan berpengaruh positif terhadap perilaku dan kinerja pimpinan dan anggota organisasi sehingga kuat dalam menghadapi tantangan eksternal dan internal organisasi. Nilai-nilai budaya dapat diterjemahkan sebagai filosofi usaha, asumsi dasar, slogan/motto perusahaan/organisasi. Nilai-nilai tersebut apabila dianut dan dilaksanakan secara bersama oleh pemimpin dan anggota organisasi dapat memperkuat budaya organisasi. Faktor-faktor yang Menentukan Kekuatan Budaya Organisasi Menurut Luthans (2006), Faktor-faktor utama yang menentukan kekuatan budaya organisasi adalah kebersamaan dan intensitas
1.
2.
Kebersamaan, adalah sejauhmana anggota organisasi mempunyai nilai-nilai inti yang dianut secara bersama. Intensitas, adalah derajat komitmen dari anggota-anggota organisasi kepada nilainilai inti budaya organisasi.
Kinerja Pegawai Kinerja merupakan perilaku nyata yang di tampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya dalam instansi. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya instansi untuk mencapai tujuan. Instansi umumnya mendasarkan perencanaan tujuan yang hendak dicapai di masa depan dengan perilaku yang diharapkan dari keseluruhan personel dalam mewujudkan tujuan tersebut). Tujuan utama penilaian kinerja pegawai adalah untuk memotivasikan karyawan dalam mencapai sasaran operasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut ini adalah beberapa pengertian kinerja menurut para ahli : Menurut Bernadin dan Russel yang dikutip Gomes Lardoso Faustino (2000;135): kinerja adalah catatan hasil produksi pada fungsi pekerjaan yang spesifik atau aktivitas selama periode waktu tertentu. Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan yang berdasarkan deskripsi perilaku yang spesifik. Sedangkan Prawirosenntono (2002 :2) mengartikan kinerja sebagai ; Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kolompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
3
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. VI No. 1, Maret 2014
Menurut Prawirosentono ( 2002 :27) bahwa kinerja pegawai dapat dilihat atau diukur dari ; 1) Efektivitas, bila suatu tujuan tertentu akhirnya dapat dicapai, boleh dikatakan kegiatan tersebut efektif. 2) Otoritas dan tanggungjawab, kejelasan wewenang dan tanggung jawab setiap peserta dalam suatu organisasi akan mendukung kinerja organisasi tersebut. Walaupun kejelasan wewenang tanggung jawab setiap peserta harus disertai dengan kapasitas masing-masing peserta organisasi bersangkutan 3) Disiplin, taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan disiplin karyawan adalah ketaatan karyawan bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan perusahaan dimana dia bekerja 4) Inisiatif, berkaitan dengan daya piker, kreativitas dalam bentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi Kinerja pegawai sangat penting dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, sebab baik atau tidaknya pelaksanaan pekerjaan tergantung dari kinerja pegawai yang terdapat di dalam organisasi tersebut, untuk melihat sampai sejauhmana gambaran kinerja yang telah dicapai oleh suatu organisasi PEMBAHASAN Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Serang merupakan gambaran dari suatu SKPD, Dengan demikian profil Dishubkominfo Kabupaten Serang merupakan cermin pelaksanaan pelayanan publik di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika yang sangat berkaitan erat dalam pembangunan daerah. Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Serang mempunyai visi ;
“Terwujudnya dinas perhubungan kabupaten serang yang handal, efektif, efisien dan berdaya saing yang mendorong tercapainya kabupaten serang yang agamis, adil dan sejahtera”. Sedangkan untuk penjelasan makna dari visi dinas yaitu : “terwujudnya dinas perhubungan kabupaten serang yang handal yang mendorong tercapainya kabupaten serang yang agamis, islami, adil dan sejahtera” adalah bahwa landasan kesisteman yang telah terbentuk pada 5 (lima). Misi merupakan kandungan operasional daripada suatu visi. Penetapan misi dalam suatu organisasi merupakan hal yang sangat pentingdimana nantinya akan menjadi arah bagi perencanaan dan penetapan program kegiatan yang diusulkan. Disamping itu penetapan misi yang jelas juga diharapkan akan memudahkan bagi para anggota yang terlibat dan pihak-pihak yang berkepentingan ( stakeholders) dalam memahami tujuan organisasi sekaligus mengetahui lingkup kewenangan, peran dan fungsi daripada unit organisasinya. Sumber Daya dan Struktur Organisasi Dishubkominfo Kabupaten Serang Jumlah pegawai yang di lingkungan Dinas Perhubungan dan Informatika Kabupaten Serang adalah 148 orang dengan rincian status 107 orang PNS Tabel 5.1 Daftar Pegawai PNS No Pendidikan Jumlah 1 SD 4 2 SLTP 5 3 SLTA 38 4 D-III 11 5 S1 21 6 S2 15 7 S3 Pembahasan Budaya organisasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Seperti yang 4
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. VI No. 1, Maret 2014
di tulis Robbins (2003:328-329) mengemukakan : persepsi yang mendukung atau tidak mendukung ini kemudian mempengaruhi kinerja dengan dampak yang lebih besar pada budaya yang lebih kuat. Budaya yang kuat adalah budaya dimana nilai-nilai inti dipegang secara intensif dan dianut bersama secara meluas. Dengan demikian tingginya dukungan dan komitmen pada nilai-nilai organisasi menunjukkan kuatnya budaya organisasi, yang kemudian dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Menurut Prawirosentono ( 2002 :27) bahwa kinerja pegawai dapat dilihat dari empat indicator : Pertama, Efektivitas, bila suatu tujuan tertentu akhirnya dapat dicapai, boleh dikatakan kegiatan tersebut efektif. Kedua, Otoritas dan tanggungjawab, kejelasan wewenang dan tanggung jawab setiap peserta dalam suatu organisasi akan mendukung kinerja organisasi tersebut. Walaupun kejelasan wewenang tanggung jawab setiap peserta harus disertai dengan kapasitas masing-masing peserta organisasi bersangkutan Ketiga, Disiplin, taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan disiplin karyawan adalah ketaatan karyawan bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan perusahaan dimana dia bekerja. Keempat, Inisiatif, berkaitan dengan daya pikir, kreativitas dalam bentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Untuk lebih jelasnya, detail masing-masing dimensi dapat dilihat sebagai berikut : Efektivitas Bila suatu tujuan tertentu akhirnya dapat dicapai, boleh dikatakan kegiatan tersebut efektif. Di dalam penyelesaian pekerjaan, pegawai dituntut untuk sigap dan cekatan dalam membereskan semua pekerjaan yang sudah menjadi tugasnya, apalagi Dishubkominfo Kabupaten Serang di dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sangat berpengaruh pelaksanaan
tugas dibidang transportasi, postel, aplikasi telematika dan diseminasi informasi, keselamatan dan teknik sarana darat, lalu lintas angkutan darat dan bidang perhubungan laut. Aspek lingkungan yang berkaitan langsung dengan transportasi antara lain sarana transportasi dan prasarana transportasi. Sedangkan untuk telekomunikasi dan telematika berpengaruh kepada pelaksanaan operator telekomunikasi dan telematika. Agar tugas tersebut dapat selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka pegawai diminta untuk lebih efektif didalam penyelesaikan pekerjaan. Pegawai cukup mampu menyelesaikan tugas pekerjaan yang telah dibebankan sesuai dengan tugas pekerjaan yang telah dibebankan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Di Dishubkominfo Kabupaten Serang dituntut untuk mampu menyelesaikan setiap pekrjaannya dengan cepat dan tepat. Terselengaranya kegiatan layanan cepat, tepat, murah dan mudah. Terselengaranya kegiatan sarana dan prasarana pelayanan jasa angkutan. Terselengaranya alat telekomunikaasi yang memadai. Setiap organisasi memiliki budaya sendiri, tidak ada organisasi yang memiliki kepribadian sama persis. Begitu juga tidak ada budaya organisasi dari dua lembaga berbeda yang sempurna identik . Namun perbedaan-perbedaan cultural mempunyai dampak terhadap kinerja pegawai. Faktor budaya organisasi, dalam hal ini dapat mempengaruhi perilaku pegawai, dan cara pegawai bekerja dalam sehari-hari yang dapat membuat mereka lebih cepat dalam penyelesaian pekerjaan sehingga membuat pekerjaan lebih efektif dalam penyelesaiannya. Selain itu kebudayaan yang kuat sangat membantu melancarkan aktivitas organisasi dalam pencapaian tujuannya.
5
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. VI No. 1, Maret 2014
Otoritas dan Tanggungjawab Menurut Robins Kejelasan wewenang dan tanggung jawab setiap peserta dalam suatu organisasi akan mendukung kinerja organisasi tersebut. Walaupun kejelasan wewenang tanggung jawab setiap peserta harus disertai dengan kapasitas masingmasing peserta organisasi bersangkutan. Di dalam menjalankan pekerjaannya, pegawai tidak merasa di tekan tetapi lebih diberi keleluasaan di dalam bekerja. Pimpinan hanya memantau dan mengecek apakah mereka sudah menjalankan tugas yang sudah diberikan Dari pernyataan di atas, peneliti memiliki kesimpulan sementara bahwa otoritas dan tanggungjawab sudah cukup baik diberikan kepada pegawai di Dishubkominfo Kabupaten Serang. Dan adanya kesadaran pegawai tersebut di dalam melaksanakan pekerjaannya. Di dalam memaknai tanggungjawab yang berikan oleh atasan bisa dilihat dari esensi budaya organisasi tersebut, dimana hendaknya dapat menjadi ukuran kekuatan dari setiap organisasi untuk mencapai sasarannya terhadap tanggungjawab yang diberikan. Selain itu, anggota organisasi dituntut untuk memegang teguh setiap nilai dalam budaya organisasi tersebut, dimana budaya yang kuat dapat meningkatkan konsistensi perilaku sehingga tujuan organisasi membuat pegawainya lebih bertanggungjawab dapat tercapai. Disiplin Taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan disiplin pegawai adalah ketaatan pegawai bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan lembaga dimana dia bekerja. Untuk masalah kehadiran disini cukup ketat, karena pegawai diwajibkan masuk sesuai jam kantor. Kalaupun ada keperluan ke luar biasanya izin dulu dan pulang lagi kekantor kalau sudah selesai. Kecuali kalau pegawai tersebut dapat tugas kelapangan biasanya langsung pulang.
Waktu dan kehadiran pegawai selama jam kerja berlangsung di di Dishubkominfo bisa dikatakan baik, dilihat dari jumlah kehadiran yang sesuai dengan jam kerja dikantor tersebut. Ini memperlihatkan di dalam sebuah organisasi terdapat kekuatan-kekuatan yang bertindak mempertahankan budaya organisasi dengan cara memberikan waktu sesuai dengan porsinya dalam sebuah pekerjaan. Sehingga pada waktunya jam kantor para pegawai bekerja susuai dengan tupoksinya.Sehingga ke disiplin tidak saja dalam penyelesaian pekerjaan dan layanan saja tetapi juga dalam hal kehadiran. Setiap dibutuhkan oleh masyarakat Dishubkominfo cepat melayani sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Budaya disiplin yang diterapkan dapat di maknai oleh pegawai. Hal ini tentu akan membuat dinas terkait bisa menjadi contoh dinas-dinas lain. Inisiatif Berkaitan dengan daya pikir, kreativitas dalam bentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Dengan di berikannya luang untuk pegawai agar lebih rileks dalam menyelasaikan pekerjaan dan dapat memberikan kontribusi yang baik kepada dinas terkait sehingga akan muncul ide-ide yang baik terkait kemajuan dinas tersebut. Di dalam mengerjakan pekerjaan, pegawai diberikan kepercayaan sepenuhnya oleh pimpinan, misalnya : pegawai di bagian postel diberi kepercayaan mengawasi penyelenggaraan urusan pos dan telekomunikasi, dan disini pegawai berusaha untuk membantu agar masyarakat kabupaten serang mendapatkan pelayanan telekomunikasi yang handal. Tetapi yang menjadi kendala juga adalah minimnya SDM bidang telekomunikasi. Selain itu pegawai sudah mampu menyelesaikan tugas sebelum waktu yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan tugas6
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. VI No. 1, Maret 2014
tugas yang diberikan kepada pegawai sudah dikerjakan dengan maksimal walaupun ada juga pegawai yang belum mampu menyelesaikan pekerjaan sebelum waktunya, seperti pengamatan peneliti di lapangan. Organisasi yang berhasil akan memperoleh suatu kesesuaian eksternal yang baik, sehingga budaya organisasi akan dibentuk sesuai dengan strategi dan lingkungannya. Selain itu, organisasi yang berhasil juga akan mencari kesesuaian internal. Budaya organisasi yang kuat merupakan perangkat kuat pula untuk menuntun perilaku yang membantu para karyawan mengerjakan pekerjaan mereka dengan lebih baik, terutama dalam dua hal yaitu kebudayaan yang kuat adalah sistem aturan-aturan informal yang menjelaskan bagaimana orang berperilaku dalam sebagian besar waktu mereka dan kebudayaan kuat juga memungkinkan pegawai bekerja lebih baik. Disamping hal-hal tersebut diatas untuk mencapai apa yang telah menjadi tujuan organisasi, kinerja karyawan atau anggota organisasi harus diperhatikan agar selalu berada pada posisi yang tinggi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari apa yang dipaparkan di pembahasan, dapat di simpulkan sebagai berikut : pegawai Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informatika Kabupaten Serang sudah memahami apa yang menjadi tanggungjawab mereka di kantor tersebut. Dimana di dalam penyelesaian pekerjaan dan tanggungjawab terhadap tugas pokok dan fungsinya terlaksana walaupu masih ada kekurangannya di SDM Selain itu apa yang di inginkan oleh pimpinan di dalam penyelesaian pekerjaan dapat tercapai sesuai dengan nilai-nilai budaya organisasi yang ada. Dimana budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh individuindividu yang bekerja di Dishubkominfo
Kabupaten Serang. Selain itu nilai-nilai budaya yang terkandung dalam visi dan misi juga harus dipertahankan kepada setiap pegawai. Dimana nilai-nilai yang terkandung di dalamnya itu dapat menjadi pedoman bagi setiap pegawai untuk bertindak Saran Demi mendukung tercapainya visi misi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika kabupaten Serang, ada hal yang harus dilakukan : 1. Menambah sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan kantor, misalnya SDM di bidang telekomunikasi 2. Menyediakan pelayanan postel tiap kecamatan dan desa yang cukup jauh dan luas. DAFTAR PUSTAKA Luthans, Fred. (2006). Perilaku organisasi. Edisi 10. ANDI, Yogyakarta. Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Remaja Rosda Karya, Bandung. Prawirosentono ( 2002). Kinerja Pegawai. Yogyakarta Russel, Bernandin. (2003). Human Resources Management. Yudistira, Jakarta. Robbins, Stephen P. (1997). Perilaku Organisasi. Edisi 9. PT Indeks, Jakarta. Robbins, Stephen P. (2007). Management. Edisi9. Pearson Education, New Jersey. Robbins, Stephens. P, Mary Coulter. (2002). Manajemen. Prentice-Hall, Inc. NewJersey. Robbins. (2006). Organizational Behavior. Tenth Edition. Edisi Bahasa Indonesia. PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta Russel, Bernandin. (2000). Human Resources Management. Yudistira, Jakarta. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. CV.Alfabeta, Bandung.
7