Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Oleh: Ratu Adelia Ariani
1301020971
Alvin
1301034806
Reynard Jeremy Setiadi
1301036521
Monica Lusiani Suhendi
1301036686
Nathasya Noveria
1301037133
Christian
1301037442
08PAY Sistem Informasi dan Manajemen Semester Genap 2012/2013
Daftar Isi Pendahuluan ........................................................................................................................................... 1 Rumusan Masalah ................................................................................................................................... 2 Landasan Teori ........................................................................................................................................ 3 Pembahasan Tools .................................................................................................................................. 8 Kesimpulan ........................................................................................................................................... 10 Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 16
Pendahuluan Bug merupakan konsekuensi yang harus dihadapi dalam pengembang suatu software. Bug yang ditemukan bukan hanya dikarenakan suatu kesalahan dalam penulisan kode pada bahasa pemrograman, tetapi juga adakalanya suatu bug terjadi karena suatu kesalahan dari pemikiran/logika atau perencanaan seorang programmer. Kesalahan logika tersebutlah yang nantinya akan menyebabkan suatu program harus ditulis ulang.
Namun, seringkali pengembang tidak memiliki waktu yang cukup untuk memperbaiki sebuah bug yang ada karena perbaikan suatu bug bisa jadi menimbulkan bug baru yang lainnya dan ditambah lagi tenggat waktu proyek yang harus dikejar. Dalam beberapa kasus, bug itu sendiri dapat diperbaiki dalam sebuah versi baru atau patch yang belum pernah dirilis. Itu sebabnya seringkali kita harus melakukan update aplikasi software. Suatu perintah untuk melakukan update tidak hanya menunjukan adanya peningkatan kualitas aplikasi, tetapi bisa saja hal itu disebabkan karena terjadinya bug pada versi sebelumnya sehingga kita harus melakukan update aplikasi.
Dalam kasus lain, terkadang seorang manajer hanya mengijinkan seorang pengembang untuk memperbaiki bug yang dinilai paling kritis karena perbaikan sebuah bug bisa menjadi besar, mahal, bahkan menunda waktu proyek. Hal itulah yang yang dijadikan suatu dasar agar bug dikategorikan mulai dari tingkat keparahan dan rendah atau tingginya bug non-kritis dapat ditoleransi.
Suatu bug dapat ditemukan dengan berbagai cara seperti dengan melakukan compile program, menggunakan suatu aplikasi khusus untuk melacak bug, dan dengan melihat respon dari pengguna software. Informasi bug yang disampaikan oleh pengguna merupakan hal yang penting sehingga diperlukan adanya suatu sarana untuk pengguna agar dapat melaporkan suatu bug kepada pengembang. Dengan adanya komunikasi antara pengembang dan pengguna software maka perbaikan bug bisa diatasi dengan lebih baik hal ini. Namun, terkadang proses pelaporan menjadi sangat rumit karena pengguna memiliki tata bahasa yang berbeda sehingga diperlukan waktu yang lama untuk melakukan pengkategorian setiap bug yang ada.
Perbaikan bug sangatlah penting hal ini akan sangat membantu agar pengguna merasa nyaman menggunakan suatu aplikasi yang dikeluarkan oleh pengembang. Kenyamanan tersebut akan membuat 1|Page Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
pengguna tetap setia memakai aplikasi pengembang dan menikmati versi-versi terbarunya yang akan menjadi aplikasi yang ditunggu-tunggu oleh pengguna. Perbaikan bug identik dengan kepuasan pengguna oleh karena itu perbaikan bug sebaiknya semakin meningkatkan kualitas suatu software bukan sebaliknya.
Rumusan Masalah Permasalahan pada sistem yang ada pada saat ini dapat didefinisikan sebagai maintenance projek, user, dan assignment.Seringkali pada suatu sistem yang ditinggalkan oleh developer sebelumnya, dokumentasi dari permasalahan / bug dan sistem sangatlah kurang, sehingga mengakibatkan developer yang baru mendapatkan masalah dalam melakukan maintenance terhadap sistem yang dibuat developer sebelumnya. Menurut Fiaz(2013), masalah maintenance ini menyebabkan keseluruhan dari sistem menjadi tidak efisien dan menghasilkan pekerjaan yang kurang baik dan tidak terorganisir.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Thomas Zimmerman (2010), masalah utama yang dihadapi dalam bug reporting adalah adanya ketidakcocokan antara apa yang dianggap pengembang sangat membantu, dan apa yang diberikan / diinformasikan oleh pengguna. Dan untuk menghadapi masalah ini, dibutuhkan suatu jembatan antara keduanya, contohnya, dengan menggunakan alat pembantu untuk penulisan report pengguna agar lebih cocok dengan apa yang dibutuhkan pengembang.
Masalah-masalah umum lainnya yang dihadapi (Zimmerman, 2010) adalah: -
Informasi yang tidak lengkap
-
Kesalahan pada bagian: -
Langkah untuk mereplikasi bug
-
Test case
-
Duplikat bug
-
Nomor versi
-
Pengamatan
-
Sikap yang diharapkan
-
Pembahasaan bug oleh pengguna
2|Page Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Landasan Teori Bug reporting, atau pelaporan bug, adalah suatu bagian yang sangat vital dari suatu pengembangan software. Pelaporan ini membantu komunikasi dari user/pengguna software kepada developer/pengembang software, berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh pengguna pada saat software digunakan.
Menurut Rex Black (2009), bug report yang baik harus memiliki deskripsi kegagalan yang terdiri dari: -
Rangkuman
-
Langkah langkah untuk mereplikasi bug
-
Isolasi
Sayangnya, kualitas konten dari bug report ini masih sangat bervariasi, dan terkadang masih ada informasi yang kurang, atau bahkan tidak tepat. Hal ini menyebabkan adanya hambatan pada perbaikan yang dilakukan oleh pengembang.
Kebutuhan Akan Bug Tracking Database/System
Saat suatu masalah/bug dilaporkan, akan ada proses yang dilakukan untuk menyelesaikan/meng-handle bug tersebut. Menurut Rex Black(2009), ada 8 state yang mungkin dilalui setiap bug report, yaitu -
Review
-
Rejected
-
Open
-
Assigned
-
Test
-
Reopened
-
Closed
-
Deferred
3|Page Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Dan dengan banyaknya state / langkah yang harus dikerjakan, menjadi suatu ketidaknyamanan bagi tim pengembang apabila mereka harus me-manage semua masalah bersamaan. Dan seperti apa yang dikatakan oleh Zimmerman, perlu adanya komunikasi yang lebih baik antara pengguna dan pengembang.
Disinilah dimana bug tracking database/system berperan, menurut Zatul Amilah Shaffiei (2010), pada umumnya, bug tracking database digunakan oleh tim pengembang pada development cycle untuk men-track bug dan masalah desain. Ada pula yang menggunakannya untuk tahapan yang lebih lanjut pada product lifecycle untuk mencatat/men-track laporan defect dan untuk mendapatkan indikator kualitas.
Bug
Menurut kamus Merriam-Webster,bug didefinisikan sebagai cacat yang tak terduga, kesalahan, cacat, atau ketidak sempurnaan (software penuh dengan bug). Bug pertama kali ditemukan pada pengujian Mark II Aiken Relay Calculator pada tanggal 9 September 1945 di Harvard University. Operator mencatatkan bug pada log computer dengan entri: “Kasus aktual bug pertama yang ditemukan”. Mereka mengatakan babhwa mereka telah men-debug mesin tersebut, yang kemudian ini menjadi awal permulaan munculnya istilah “men-debug program komputer”. Pada tahun 1988, log tersebut, dimana bug masih ditempelkan pada entri disimpan di Naval Surface Warfare Center Computer Museum di Dahlgren, Virginia.
Naval Surface Warfare Center, Dahlgren, VA., 1988. 4|Page Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Bug Description
Menurut Kolluri, Akhilesh Babu, dkk. (2012), dibandingkan dengan e-mail informal, laporanlaporan yang ditulis dengan baik (deskripsi) dengan standar yang ditentukan akan menjelaskan bugs sekaligus prioritas dengan sangat baik.
Search
Fiaz, A.S. Syed, dkk.(2013) dalam jurnal mereka menyimpulkan bahwa dengan kemampuan untuk menyediakan laporan yang komprehensif, dokumentasi, kemampuan mencari (searching), tracking bugs and issues, bug tracking software adalah alat yang bagus untuk kebutuhan pengembangan software.
Scalability
Menurut Olston (2005), scalability mengacu pada perubahan ukuran servis yang dapat diberikan oleh suatu aplikasi. Aplikasi yang digunakan di internet secara langsung dapat diakses oleh banyak sekali pengguna, dan hal ini mengakibatkan adanya fluktuasi pada beban pekerjaan pada server. Suatu aplikasi yang baik seharusnya memiliki kemudahan dalam bidang ini, dan membantu pembuat aplikasi menyesuaikan ukuran servis yang dapat diberikan dengan ukuran servis yang dibutuhkan oleh pengguna.
Graphic UI
Menurut Isabella, Retna (2012) bagian yang paling penting dari sebuah software yang sedang digunakan saat ini adalah Graphical UI. Hal ini disebabkan karena Graphical UI menyediakan cara yang luar biasa bagi para user untuk berinteraksi dengan software. Bug reporting yang sudah menggunakan Graphic UI tentu akan lebih interaktif karena tidak hanya menampilkan teks yang membuat report tersebut terkesan monoton.
5|Page Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Prioritas
Priority/importance bug membahas mengenai seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi suatu bug. Apakah kategori bug tersebut termasuk dalam kualifikasi high yang menunjukan bahwa waktu penyelesaian bug tersebut lama, medium, dan yang paling cepat ditangani masuk ke dalam kualifikasi low. Tentunya, pengembang tidak dapat begitu saja menentukan lamanya waktu untuk memperbaiki bug tersebut.
Menurut Sari, Siahaan dan Yuhana (2011) severity merupakan salah satu atribut bug yang penting untuk menentukan waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian bug tersebut. Oleh karena itu, penentuan jenis severity dari suatu bug masih ditetapkan sendiri oleh pengguna berdasarkan persepsi dan estimasinya. Akibatnya persepsi jenis severity suatu bug dapat berbeda-beda antar pengguna baik yang ahli maupun pemula. Bahkan pengguna yang sama dapat memiliki persepsi severity yang berbeda terhadap jenis severity suatu bug sejalan dengan tingkat pengalamannya.
Pada sistem pelacakan bug merupakan aplikasi yang diciptakan untuk membantu meningkatkan pelayanan untuk membantu meningkatkan pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Pada sistem pelacakan bug terdapat 20 fitur yang terdiri dari product & component, status&resolution, assigned to severity, QA contact, URL, Summary, status whiteboards, keywords, platform and OS, version priority, target, repoter, cc list, time tracking, attachments, dependencies, votes, additional comments [VLA-09].
Dari fitur-fitur tersebut, severity diangap penting dalam laporan bug, hal ini dikarenakan penyelesaian suatu bug berpatokan pada tipe-tipe severity oleh masing-masing pengguna sangat diperlukan.Namun, banyak dari pengguna laporan bug yang tidak mengetahui standar penentuan severity bug.Sehingga selama ini, severity bug masih ditentukan sesuai definisi dari masing-masing pengguna laporan bug. Oleh karena itu perlu adanya standarisasi tipe severity bug, sehingga membantu pengembang dalam penyelesaian bug [MEN-08] (Sari, Siahaan dan Yuhana : 2011)
Social Media
Pada penulisan ini, kami juga melakukan pengujian terhadap aktifitas social media dari penyedia servis bug tracking. Menurut Bruce R Lindsay, seorang analis dalam pemerintahan Amerika, social media 6|Page Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
adalah suatu aplikasi berbasis internet yang membantu orang dalam berkomunikasi dan membagi sumber daya dan informasi dengan sesama.
Menurut Benjamin dan Ahmad Fuad (2012). Social Networking adalah segala tentang kesadaran, koneksi, dan adanya social networking site (SNS) sebagai mantra yang mempengaruhi produktivitas karyawan saat bekerja. Dalam perspektif organisasi, social networking adalah cara tercepat untuk mengumpulkan informasi dan sumber-sumber baru. Hal ini juga bertindak sebagai alat pemasaran untuk membantu organisasi untuk mencapai potensial karyawan. Durant (2010) menyatakan bahwa Takeshi Numoto, Corporate Vice President Office Product Management Group. Mengajukan sebuah posting “Productivity + social networking = goodness for the workplace”. Jika dipengaruhi dengan cara yang berbeda, maka Social Networking dapat membantu organisasi untuk menjadi lebih produktif.
7|Page Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Pembahasan Tools Hal yang diuji
www.bughost.com
Bug Description
√
Search
√
Priority / Importance of Bug
√
Bug Management Lifecycle
√
Source of Information
√
Historical Bug Data
√
Security group/restricted access
√
Web based
√
Integrated email (email notification)
√
File attachments
√
Customizable
√
Exporting report
√
Web submit
√
Add users
√
Trial Available
√
Commitment to Long Term Contracts
X
Scalable
√
Kemudahan menghubungi bughost
Social Media Activity
Telpon
√
Surat
√
Email
√
Contact Form Website
√
Facebook
√ ( Tapi tidak aktif )
Twitter
X
LinkedIn
X
Constant Update
√
Easy Reference a Friend
√
Graphic UI
√
8|Page Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Notifications
√
Kemampuan Mendapat Input dari Customer √ tanpa membuat user account Ease of Administration
√ SSL Encryption
√
Multiple Administrator
√
Backup
√ ( Setiap 4 jam )
Offsite Copies
√
Security
Alat yang kami bahas adalah www.bughost.com. Aplikasi berbasis website ini menyediakan layanan 30 day free trial. Alat ini diamati sejak tanggal 9 sampai 17 April 2013.
-Bug Description
Ketika pengguna bughost mengumpulkan laporan, ada bagian yang menyediakan ruang untuk menuliskan deskripsi sebanyak lima ribu karakter.
-Search
Pada menu search, pengguna bisa mencari bug yang sudah dimasukkan dengan mengetikkan berbagai macam atribut dari bug report. Contohnya, pengguna bisa mencari dengan nama pengumpul bug report, jangka waktu tanggal pengumpulan bug report, nama orang yang memperbaiki, atau pun berdasarkan kata kunci yang dipakai dalam bug report itu sendiri. Pengguna kemudian bisa melakukan segala tindakan untuk hasil pencarian ini.
-Priority/Importance of Bug
Pada menu Admin - Priority, pengguna bisa mengkustomisasi daftar tingkat prioritas. Pengguna bisa mengklik jumlah bug yang ada di atas menu bar aplikasi ini, kemudian bisa mengganti tingkat prioritas pada setiap bug. Hal ini bisa dilakukan secara satu per satu atau pun sekaligus untuk banyak bug. Prioritas tidak otomatis ada saat user submit bug report, administrator perlu mencentang fitur itu pada pilihan kustomisasi yang terletak pada Admin – Forms – Submit Form. 9|Page Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
-Bug Management throughout lifecycle
Pada menu Admin – Status, pengguna bisa mengkustomisasi daftar status pada lifecycle sebuah bug. Baik dengan fasilitas search atau pun mengklik langsung bug item tersebut, pengguna bisa menentukan status untuk bug tersebut.
-Sources of information
Untuk setiap bug report yang dikumpulkan, pengguna bisa memasukkan nama pelapornya.
-Historical Bug Data
Bug report dikumpulkan sesuai dengan proyek yang sedang dikerjakan. Bug history bisa dilihat melalui menu My Projects dan pilih nama proyek yang sedang dikerjakan. Bugsakan terlihat dengan empat kategori (my bugs, entered by me, recently modified, dan open). Kemudian pengguna bisa menentukan apakah dia mau melihat bug history ini untuk hari ini saja atau bahkan dalam setahun terakhir.
-Security group/restricted access
Hanya tim yang dapat submit, edit dan melihat bug tergantung pada jenis keamanan yang kita gunakan. Pada tools ini juga tersedia pengaturan untuk menentukan seberapa banyak akses yang bisa diperoleh oleh setiap user untuk melihat, submit dan mennyunting (edit) setiap bug. Selain itu menciptakan grup keamanan dan menugaskan user untuk tiap grup tiap project dan juga tersedia jenis keamanan yang terkustomisasi untuk tiap user sehingga bisa lebih terkontrol.
-Web based
Karena tools ini bersifat web-based maka user bisa mengaksesnya dimana saja dan kapan saja. Selain itu user juga tidak perlu install Bug Host pada tiap piranti yang digunakan. Cukup membuat user account yang dapat diakses kapan saja selama ada koneksi internet. Jika kita memberikan akses kepada konsumen untuk mereview, maka ini juga memungkinkan selama tools ini masih bersifat web-based. 10 | P a g e Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Keuntungannya adalah jika developer tidak berada pada satu lokasi yang sama, mereka masih bisa saling berkomunikasi. Tools ini juga menggunakan ASP, dan bukan PHP.
-Integrated email (email notification)
Untuk saling terhubung dengan sesama developer dalam satu tim, Bug host menyediakan fitur yang terintegrasi sehingga user bisa mengirimkan email secara langsung kepada sesama tim developer dalam 1 klik. Bug report yang dihasilkan juga bisa dilampirkan pada email tersebut
-File attachments
Bisa melampirkan file secara langsung pada bug atau link website pada bug report.
-Customizable
Pengguna bisa mengelola field yang tersedia pada form Submit dan Edit. Menentukan field mana saja yang akan tampil, tampilan default yang bisa digunakan jika seorang user tidak memiliki hak akses
-Exporting report
Bug, bug report ataupun proyek keseluruhan bisa diekspor atau diubah formatnya seperti CSV dan XML.
-Web submit
Fitur ini memungkinkan customer untuk submit bugs secara langsung pada proyek kita dari website kita secara langsung. Bisa juga digunakan untuk mengijinkan seseorang submit bug untuk organisasi kita tanpa perlu lisensi personal tambahan.
-Add users
Administrator dari sebuah proyek bisa menambah pengguna lainnya agar bisa ikut melaporkan dan memperbaharui informasi tentang bugs yang ada dalam aplikasi pada proyek ini. Ketika administrator 11 | P a g e Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
add user, maka bughost.com akan mengirimkan e-mail yang berisi e-mail dan password untuk log in pada user yang baru tersebut.
Pendapat kami mengenai tool yang digunakan sangat baik dalam hal bug tracking. Dari sisi hal-hal yang diuji, detail dari bug yang akan direkam, dan dari segi interface. Selain itu situs ini juga menyediakan service yang ditunjukan untuk user, salah satunya adalah Account Manager yang dapat membantu user yang memiliki masalah dalam penggunaan web tersebut.
-Commitment to Long Term Contract
Bughost tidak memaksa pengguna untuk membeli kontrak untuk jangka panjang. Ini mempermudah pengguna untuk melakukan adjustment terhadap periode pemakaian sesuai dengan kebutuhan dari project yang dilakukan. Dengan tidak adanya komitmen ini pula, pembayaran / cost untuk tools ini menjadi lebih efektif / tepat guna sesuai dengan kebutuhan.
-Scalable
Tersedia pula jasa untuk merubah servis yang disediakan oleh bughost sesuai dengan kebutuhan. Dengan ini, pengguna bisa dengan mudah memilih servis yang lebih murah, dan baru menggantinya saat situasi membutuhkannya.
-Kemudahan menghubungi bughost
Penyedia servis yang baik akan selalu menyediakan kemudahan dalam menghubungi pihak penyedia, hal ini berguna untuk customer retention dan mendapatkan feedback dari customer terkait produk yang digunakan.
-Social Media Activity
Disini, bughost terlihat kurang aktif dalam Social Media, pada tanggal 9 April 2013, bughost hanya memiliki account facebook saja dalam social media, dan hanya memiliki 14 like. Selain itu, post terakhir bughost adalah pada Desember 2012. 12 | P a g e Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
-Constant Update
Bughost selalu melakukan update secara berkala terhadap software yang disediakan untuk semua pengguna.
-Easy Reference to Friend
Kemudahan bagi pengguna bughost untuk memberitahu / men-share bughost pada teman teman dari pengguna yang mungkin tertarik untuk menggunakannya.
-Graphic UI
User Interface yang digunakan sudah tidak berdasarkan teks (text-based) lagi, melainkan graphical / gambar.
-Notifications
Bughost mampu memberikan notification setiap kali ada report baru, atau data baru pada pengguna yang terkait dengan project.
-Kemampuan Mendapat Input dari Customer tanpa membuat user account
Bughost memiliki fitur bernama WebSummit yang membuat pengguna dapat meminta feedback dari user mereka tentang software yang sedang mereka tes, tanpa membuatkan user user account sendiri bagi masing masing pengguna.
-Ease of Administration
Tersedia banyak fitur dan kemudahan dalam melakukan administrasi project, mulai dari: -
Membuat project
-
Menkonfigurasi sekuriti
-
Membuat akun pengguna
13 | P a g e Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
-
Konfigurasi aplikasi dan modul
-
Men-review data bug
-
Konfigurasi form untuk submit dan edit bug
-Security
Bughost menyediakan beberapa fitur untuk security sehingga data dapat dipastikan aman, dan apabila terjadi sesuatu di server sampai data hilang pun, masih ada backup copy di tempat lain.
-Kelengkapan Field Bug Report Application
√
Description
√
Summary
√ Operating System
√
Found In Version
√ Severity
√
Attachments
√
14 | P a g e Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Kesimpulan Dengan berkembangnya suatu software, masalah-masalah yang dihadapi seperti bug menjadi issue utama yang harus diperhatikan oleh developer. Oleh karena itu, perlu dibutuhkan adanya bug tracking tools yang bertujuan untuk merekam dan mengkategorikan bug yang dilaporkan, lalu memperbaiki bug tersebut berdasarkan prioritas yang diutamakan.
Maintenance dari software juga merupakan isu yang sangat penting bagi keberlangsungan dan pengembangan software. Maka dari itu, bug tracking tools dapat menjadi sebuah solusi untuk membantu developer dalam membuat dokumentasi bug dan mempermudah proses maintenance yang dilakukan.
Dari hal-hal yang diuji dalam tools tersebut, maka developer dapat memantau bug yang dilaporkan dan kemajuan dari bug yang sudah diperbaiki. Dengan hal tersebut, maka developer dapat melakukan update software untuk memperbarui software dengan bug yang sudah diperbaiki.
15 | P a g e Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software
Daftar Pustaka Aguenza, Benjamin B dan Ahmad Puad Mat Som. (2012). A Conceptual Analysis of Social Networking and its Impact on Empoyee Productivity. IOSR Journal of Business and Management, May-June 2012. Black, Rex. (2009). Managing the Testing Process. 3rd Ed., Microsoft Press, Redmond, Washington Fiaz, A.S. Syed, dkk.(2013). Bug Tracking and Reporting System.International Journal of Soft Computing and Engineering (IJSCE), Vol 3, Issue 1, March 2013 Kolluri, Akhilesh Babu, dkk. (2012). Effective Bug Tracking Systems: Theories and Implementation. IOSR Journal of Computer Engineering(IOSRJCE), Vol 4, Issue 6 (Sep-Oct 2012) Lindsay, Bruce R. (2011). Social Media and Disasters: Current Uses, Future Options, and Policy Considerations. Congressional Research Service Report for Congress, R41987 Olston, Christopher, dkk. (2005). A Scalability Service for Dynamic Web Applications. Proceedings of the 2005 CIDR Conference. Sari, Ghaluh Indah Permata, dkk. (2011). Klasikasi Bug untuk Menentukan Tingkat Severity Menggunakan Support Vector Machine. Jurnal TIF, Vol. 2, No. 1, Juli 2011. Shaffiei, Zatul Amilah, dkk. (2010). Change and Bug Tracking System.International Journal of Computer Applications, Vol. 10, No. 3, November 2010 Zimmerman, Thomas, dkk. (2010). What Makes A Good Bug Report?.IEEE Transactions on Software Engineering, Vol. 36, No. 5, September/October 2010 Isabella,Retna.(2012).Study Paper Test Case Generation for GUI based Testing. International Journal of Software Engineering & Applications (IJSEA), Vol 3, No. 1, January 2012
16 | P a g e Analisis Keuntungan Alat Pencatatan Bug pada Proses Pengembangan Software