ANALISIS KESULITAN–KESULITAN YANG DIALAMI GURU EKONOMI UNTUK MELAKUKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Mayang Risqi Putriani, Sri Wahyuni, Leny Noviani* *Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Email:
[email protected] ABSTRACT This research was aimed to know (1) the reasons majority of economic teachers have not conduct Classroom Action Research (CAR), (2) the school’s efforts to encourage and overcome difficulties in conducting CAR. This research was a qualitative research which used case study methodology the techniques of collecting data were used unstructured planning interview and documentation with the techniques of data analysis used analysis interactive Miles and Huberman. The result of this research was following: First, the main reason was that they were not motivated yet while the supporting reasons were following: (a) facing technical difficulties; (b) teachers’ perceptions such as busy and CAR was burden teachers, time and financial consuming; (c) training of CAR wasn’t optimal, (d) lack of reading habit about books of CAR; (e) lack of experiences in research; (f) influence of teachers’ age. Although the age wasn’t fully influenced, there were other factors that influenced teachers in conducting CAR such as their experiences, motivation and manner toward rule. Second, the school’s efforts to encourage teacher in conducting CAR were by giving socialism, information and reminding importance CAR mainly when the meeting was held of school whereas the school’s efforts to overcome the teachers’ difficulties were by providing internet access and reference books of CAR. Keywords: The difficulties CAR, The causes of difficulties, school’s efforts ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) penyebab sebagian besar guru ekonomi belum melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK); (2) upaya pihak sekolah untuk mendorong dan mengatasi kesulitan melakukan PTK. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara terencana tidak terstruktur dan dokumentasi dengan teknik analisis data interaktif model Miles & Huberman. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: Pertama, penyebab utama sebagian besar guru ekonomi belum melakukan PTK dikarenakan belum termotivasi untuk melakukan PTK sedangkan penyebab pendukungnya adalah: (a) mengalami kesulitan teknis; (b) adanya persepsi diri sibuk, PTK menjadi beban guru, membutuhkan waktu lama dan anggaran dana cukup besar; (c) pelatihan PTK yang belum optimal; (d) kurangnya budaya membaca terkait buku PTK; (e) kurangnya pengalaman penelitian; (f) pengaruh usia dalam tindakan penelitian. Usia tersebut tidak berpengaruh sepenuhnya, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi guru melakukan PTK yaitu pengalaman, motivasi dan sikap guru dalam menyikapi peraturan yang berlaku. Kedua, upaya pihak sekolah untuk mendorong guru melakukan PTK adalah memberikan sosialisasi, menginformasikan, mengingatkan serta menggerakkan guru terutama pada saat rapat dinas yang diadakan sekolah sedangkan upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi kesulitan adalah dengan menyediakan akses internet dan referensi buku PTK. Kata Kunci: Kesulitan PTK, Penyebab Kesulitan, Upaya Sekolah
1
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) ada tiga
PENDAHULUAN Guru yang professional adalah guru
yaitu Pengembangan Diri (PD), melakukan
yang memiliki empat kompetensi pokok
Publikasi Ilmiah (PI) dan Karya Inovatif
yaitu kompetensi pedagogik, professional,
(KI). Pada PI ada sepuluh macam tindakan
sosial
Keempat
reflektif yang dapat dilakukan guru yakni
dapat
presentasi di forum ilmiah, hasil penelitian
ditingkatkan melalui beberapa cara salah
berupa PTK, melakukan tinjauan ilmiah,
satunya
Penelitian
tulisan ilmiah populer, artikel ilmiah, buku
Tindakan Kelas (PTK). Dari keempat
pelajaran, modul/diktat, buku dalam bidang
kompetensi pokok tersebut, PTK dapat
pendidikan, karya terjemahan dan buku
berkontribusi terutama pada peningkatan
pedoman guru. Dari berbagai tindakan
kompetensi
Ada
reflektif pada kegiatan publikasi ilmiah,
mengukur
guru sangat disarankan untuk melakukan
kompetensi profesional guru yaitu (1)
PTK. Hal ini dikarenakan dengan adanya
menguasai materi pembelajaran dan pola
PTK guru mampu memperbaiki kualitas
pikir keilmuan yang mendukung pelajaran
pembelajaran yang dapat berimplikasi pada
yang diampu; (2) menguasai standar
peningkatan
kompetensi dan kompetensi dasar mata
profesional guru. Implikasi lebih lanjut dari
pelajaran atau bidang pengembangan yang
peningkatan keprofesionalan seorang guru
diampu;
adalah dapat berpengaruh pada perolehan
dan
kompetensi
kepribadian. pokok
dengan
beberapa
tersebut
melakukan
profesional indikator
(3)
guru.
untuk
mengembangkan
materi
pembelajaran yang diampu secara kreatif; (4)
mengembangkan
hasil
belajar
siswa
dan
angka kredit guru.
keprofesionalan
Angka kredit adalah satuan nilai dari
secara berkelanjutan dengan melakukan
tiap butir kegiatan dan akumulasi nilai
tindakan
memanfaatkan
butir kegiatan yang harus dicapai oleh
Komunikasi
seorang guru dalam rangka pembinaan
Teknologi (TIK)
reflektif;
(5)
Informasi untuk
dan
berkomunikasi
dan
karir kepangkatan dan jabatan guru. Angka
mengembangkan diri. Berdasarkan kelima
kredit guru terdiri atas dua komponen yaitu
indikator kompetensi profesional tersebut,
Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan PKB.
PTK
PKG
berhubungan
keempat
dengan
yakni
keprofesionalan
secara
indikator
reflektif
penilaian
terhadap
mengembangkan
kegiatan tugas utama guru dalam rangka
berkelanjutan
pembinaan karir kepangkatan dan jabatan
dengan melakukan tindakan reflektif. Tindakan
merupakan
yang
sedangkan
PKB
merupakan
kegiatan
dapat
pengembangan diri, membuat publikasi
dilakukan oleh guru pada Pengembangan
ilmiah, dan atau membuat karya inovatif. 2
Nilai yang didapatkan dari PKG dan PKB
naik ke jenjang kepangkatan berikutnya
kemudian diakumulasi
guru diharuskan menulis KTI salah satunya
menjadi
angka
kredit guru. Angka kredit tersebut akan
dapat berupa PTK (Ekowati, 2011:1).
berpengaruh dalam kenaikan pangkat dan
Belum
jabatan fungsional guru.
banyaknya
guru
yang
melakukan PTK juga terjadi pada guru
Kedudukan PTK sebagai salah satu
ekonomi
pada
salah
satu
Sekolah
komponen yang harus dipenuhi untuk
Menengah Atas (SMA) di Surakarta,
keperluan kenaikan pangkat guru diperkuat
dimana dari lima orang guru ekonomi
dengan adanya Peraturan Menteri Negara
hanya ada satu guru yang sudah melakukan
Pendayagunaan
PTK.
Aparatur
Negara
dan
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
Birokrasi Reformasi Nomor 16 Tahun
mengetahui (1) penyebab sebagian besar
2009 dan Peraturan Mendiknas Bersama
guru ekonomi yang belum melakukan
Kepala
Nasional
PTK; (2) upaya yang telah dilakukan pihak
(BKN) Nomor 3 Tahun 2010. Tujuan
sekolah untuk mendorong dan mengatasi
adanya kedua peraturan tersebut yaitu
kesulitan-kesulitan
mendorong
ekonomi untuk melakukan PTK.
Badan
Kepegawaian
minat
dan
meningkatkan
kemampuan meneliti guru serta menulis
PTK
Upaya pemerintah dalam mendorong
suatu
bentuk
dilakukan oleh guru untuk memperbaiki
optimal. Hal ini dapat dilihat dari belum melakukan
merupakan
penelaahan melalui refleksi diri yang
guru melakukan PTK ternyata belum
yang
guru
Hakikat Penelitian Tindakan Kelas
PTK.
guru
dialami
TINJAUAN PUSTAKA
Karya Tulis Ilmiah (KTI) terutama pada
banyak
yang
dan meningkatkan praktik pembelajaran di
PTK.
kelas secara lebih berkualitas sehingga
Berdasarkan data dari Badan Kepegawaian
peserta didik dapat memperoleh hasil
Nasional pada tahun 2015 tercatat bahwa
belajar yang lebih baik. Makna “kelas”
dari 1.461.124 guru, 22,87% adalah guru
pada
golongan IVA, 0,16% golongan IVB,
PTK
dapat
diartikan
sebagai
sekelompok peserta didik dalam waktu
0,006% guru golongan IVC, 0,001%
yang sama menerima pelajaran yang sama
golongan IVD, dan 0,00% guru golongan
dan dari guru yang sama pula (Ali dan
IVE, sedangkan sisanya golongan IVA ke
Asrori, 2011:9; Arikunto 2012:3; Bustari,
bawah. Berdasarkan data di atas, dapat
2011:4).
dilihat bahwa golongan kepangkatan guru mengalami stagnasi pada golongan IVA. Stagnasi tersebut disebabkan karena untuk 3
Menurut Undang-Undang Nomor 14
Pentingnya Guru Melakukan Penelitian
Tahun 2005 pasal 10 ayat (1) ada beberapa
Tindakan Kelas Pentingnya
guru
melakukan
PTK
indikator untuk mengukur kompetensi
menurut Danoebroto (2012:1); Pulungan
profesional
(2015:2); Permana (2011:7) adalah untuk
tersebut adalah:
meningkatkan, mengoptimalkan Adanya
PTK
memperbaiki proses juga
Indikator-indikator
“(1) menguasai materi pembelajaran dan pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran yang diampu; (2) menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu; (3) mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif; (4) mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif; (5) memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.”
dan
pembelajaran.
diharapkan
guru.
dapat
menciptakan sebuah budaya belajar pada kalangan guru dan dilakukan sebagai salah satu upaya yang terkait dengan PKB yang akan berimplikasi pada angka kredit dan berkontribusi pada kenaikan pangkat dan jabatan fungsional guru. Motivasi Guru Melakukan PTK Guru yang memiliki motivasi untuk
Pengembangan Keprofesian
kenaikan pangkat atau jabatan ternyata
Berkelanjutan (PKB)
melaksanakan PTK sedangkan guru yang
PKB adalah kegiatan melaksanakan
tidak memiliki motivasi untuk naik jabatan
pengembangan diri, membuat publikasi
ternyata
ilmiah
tidak
melaksanakan
PTK.
dan
membuat
karya
inovatif.
Motivasi kenaikan pangkat merupakan
Menurut Kemendikbud (2014:11) pada
satu-satunya
kegiatan publikasi ilmiah ada sepuluh
faktor
pendukung
pelaksanaan PTK (Anggraeni,2014:100).
macam tindakan reflektif yang dapat
Kompetensi Profesional
dilakukan guru yaitu presentasi di forum
Kompetensi profesional menurut Undang-
ilmiah, hasil penelitian berupa PTK,
Undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 10
melakukan tinjauan ilmiah, tulisan ilmiah
ayat (1) adalah:
populer, artikel ilmiah, buku pelajaran,
“Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup pada penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi, penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuan.”
modul/diktat,
buku
dalam
bidang
pendidikan, karya terjemahan dan buku pedoman guru. Dari berbagai tindakan reflektif pada kegiatan publikasi ilmiah, guru sangat disarankan untuk melakukan PTK. Hal ini dikarenakan melalui PTK 4
guru
mampu
memperbaiki
kualitas
peningkatan kualitas pembelajaran dan
pembelajaran yang dapat berimplikasi pada
hasil belajar peserta didik.
peningkatan
Upaya yang Dapat Dilakukan Pihak
hasil
belajar
siswa
dan
profesional guru. Implikasi lebih lanjut dari
Sekolah
peningkatan keprofesionalan guru adalah
Menurut Anggraeni (2014:45) upaya
dapat berpengaruh pada perolehan angka
yang dapat dilakukan pihak sekolah untuk
kredit guru.
mendorong guru melakukan PTK adalah
Hubungan Kompetensi Profesional dan
dengan
PTK dengan PKB
menginformasikan pentingnya pelaksanaan
Berdasarkan
keempat
kompetensi
PTK
memberikan
dan
sosialisasi
mengingatkan
dan
serta
pokok yang harus dimiliki oleh seorang
menggerakkan guru agar bisa melakukan
guru profesional, PTK dapat berkontribusi
PTK.
terutama pada peningkatan kompetensi
berkontribusi dalam mengatasi kesulitan-
profesional guru. Indikator kompetensi
kesulitan
profesional yang berhubungan dengan PTK
melakukan PTK, salah satunya dengan
adalah
yaitu
mengadakan program PTK di sekolah.
mengembangkan keprofesionalan secara
Upaya lebih lanjut untuk melancarkan
berkelanjutan dengan melakukan tindakan
program PTK dapat dilakukan dengan
reflektif. Tindakan reflektif pada PKB
menyelenggarakan
terdiri atas tiga hal yaitu mengembangkan
bagi guru yang masih mengalami kesulitan
diri, melakukan publikasi ilmiah dan karya
dalam
inovatif. PTK termasuk salah satu tindakan
mengadakan pelatihan PTK dan bimbingan
reflektif
penyusunan
indikator
yang
keempat
dapat
dilakukan
pada
Pihak
sekolah
yang
juga
dialami
guru
pelatihan
mengoperasikan
laporan
dapat
untuk
komputer
komputer,
penelitian
serta
kegiatan publikasi ilmiah. Pada publikasi
menyediakan buku penelitian.
ilmiah menurut Kemendikbud (2014:11)
Kesulitan–Kesulitan yang dialami Guru
terdapat sepuluh tindakan reflektif yang
untuk Melakukan PTK
dapat dilakukan oleh guru. Dari kesepuluh
Kesulitan-kesulitan yang dialami guru
tindakan reflektif yang dapat dilakukan
untuk melakukan PTK menurut Anggraeni,
guru
guru
(2014:100),
disarankan untuk melakukan penelitian
(2015:240),
berupa PTK. Hal ini dikarenakan dengan
Saipurrahman (2015:1) adalah: (1) Adanya
adanya PTK, guru mampu mendiagnosis
persepsi sibuk, PTK dapat membebani
permasalahan yang terjadi dalam proses
tugas seorang guru, memerlukan banyak
pembelajaran yang dapat berimplikasi pada
waktu
dalam
publikasi
ilmiah,
5
dan
Pati
(2014:67),
Trisdiono
biaya;
(2)
Drajati (2014:1),
Minimnya
pengalaman
guru
dalam
melakukan
secara mendalam, holistik dan naturalistik
kegiatan penelitian; (3) Belum memiliki
maka menggunakan pendekatan kualitatif
pemahaman yang baik mengenai PTK
dengan metode studi kasus.
sehingga permasalahan yang dihadapi di
Data dan Sumber Data
kelas tidak mampu guru deskripsikan
Data yang digunakan dalam penelitian
dalam bentuk tulisan untuk dilakukan
ini adalah data primer dan data sekunder.
penelitian guna memperoleh solusinya.
Data primer adalah berbagai informasi dan
Implikasi lebih lanjut dari kurangnya
keterangan yang diperoleh langsung dari
pemahaman guru adalah terhambatnya
sumbernya yaitu informasi dari guru
proses kenaikan pangkat karena kurangnya
ekonomi
dan
komponen penelitian yang dilakukan; (4)
sekunder
adalah
Adanya
kurang
informasi yang diperoleh secara tidak
mengenai profesi yang digeluti, utamanya
langsung dari sumbernya. Data sekunder
yang berhubungan dengan PKB yang
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menunjang angka kredit guru; (5) Adanya
buku, jurnal dan hasil penelitian yang
budaya kurang membaca; (6) Tidak ada
relevan serta catatan dari wakil kepala
anggaran dana; (7) Usia guru yang sudah
sekolah bidang kurikulum yang berisi data
tidak memungkinkan melakukan PTK; (8)
guru yang sudah dan belum melakukan
Kegiatan pelatihan PTK yang belum
PTK.
optimal; (9) Sulit menyusun kalimat ilmiah
Teknik Pengumpulan Data
pemahaman
yang
yang disebabkan terbatasnya tulisan ilmiah
Teknik
kepala
sekolah.
berbagai
pengumpulan
Data
teori
data
dan
dalam
yang dibaca; (10) Sulit menyusun kajian
penelitian ini adalah wawancara terencana
teori yang disebabkan karena tidak cukup
tidak terstruktur dan dokumentasi berupa
tersedianya referensi.
catatan milik wakil kepala sekolah bidang kurikulum yang berisi mengenai daftar
METODE PENELITIAN
guru yang sudah dan belum melakukan
Pendekatan dan Metode Penelitian
PTK, syarat kenaikan pangkat guru dari
Pendekatan yang digunakan kualitatif
IIIB ke IIIC, hasil rekaman, transkip hasil
dengan metode penelitian studi kasus.
rekaman dan foto kegiatan penelitian.
Alasan pemilihan tersebut dikarenakan
Teknik Analisis Data
permasalahan yang diteliti bersifat holistik,
Teknik analisis data yang digunakan
kompleks dan penuh makna sehingga
adalah analisis interaktif model Miles and
untuk lebih mudah memahami suatu
Huberman. Teknik analisis data dilakukan
persoalan mengenai sekelompok individu
melalui dua tahap yaitu analisis sebelum 6
memasuki
lapangan
dan
analisis
di
mendorong dan mengatasi kesulitan guru
lapangan. Analisis sebelum memasuki lapangan
dilakukan
dengan
ekonomi untuk melakukan PTK.
cara
HASIL
menganalisis data sekunder berupa catatan
Hasil Penelitian
yang berisi data guru yang sudah dan
Motivasi Guru Melakukan PTK
belum melakukan PTK, jurnal, buku, dan
Berdasarkan kegiatan penelitian yang
hasil penelitian yang relevan. Analisis di
dilakukan dapat diketahui bahwa motivasi
lapangan dilakukan dengan melalui tiga
guru untuk melakukan PTK ada dua yaitu
tahap yaitu reduksi data, menyajikan data
untuk keperluan kenaikan pangkat dan
dalam pola dan penyimpulan hasil temuan
peningkatan kualitas pembelajaran yang
pada lapangan.
akan berimplikasi pada peningkatan hasil
Tahap reduksi data dilakukan dengan
belajar siswa. Sebagian besar motivasi
cara mengurangi atau mereduksi data yang dari
lapangan.
guru melakukan PTK untuk keperluan
Kegiatan
kenaikan pangkat dan belum semua guru
pereduksian tersebut didasarkan pada data
berorientasi pada peningkatan hasil belajar
yang mendukung variabel penelitian yaitu
peserta didik. Hanya ada satu dari lima
penyebab sebagian besar guru ekonomi
guru
belum melakukan PTK dan upaya yang telah dilakukan pihak
sudah kualitas
dialami guru ekonomi untuk melakukan
karena
berorientasi
pada
pembelajaran
peningkatan yang
akan
Kesulitan Teknis yang dialami Guru
dan menyajikan data lapangan yang sudah
dalam Melakukan PTK
direduksi ke dalam pola yang telah dibuat.
Berdasarkan kegiatan penelitian yang
Langkah selanjutnya adalah menyimpulkan
dilakukan dapat diketahui bahwa guru
data yang didapatkan dari proses penyajian
mengalami kesulitan pada penyusunan
pola. Penyimpulan data berupa deskripsi
tahap
atau gambaran dari variabel yang diteliti besar
PTK
peserta didik.
langkah selanjutnya adalah membuat pola
sebagian
melakukan
berimplikasi pada peningkatan hasil belajar
PTK. Setelah data lapangan direduksi,
penyebab
yang
termotivasi untuk kenaikan pangkat dan
sekolah untuk
mendorong dan mengatasi kesulitan yang
yaitu
DAN
PEMBAHASAN
wakil kepala sekolah bidang kurikulum
didapatkan
PENELITIAN
kalimat
guru
perencanaan, ilmiah
mengumpulkan,
ekonomi belum melakukan PTK dan upaya
rumusan dan
kajian
mengolah,
masalah, teori, dan
menyimpulkan data dan lampiran yang
yang telah dilakukan pihak sekolah untuk
dibutuhkan dalam penyusunan PTK seperti 7
nilai
siswa
sebelum
dan
sesudah
penelitian, terakhir melakukan penelitian
dilakukannya tindakan, agenda mengajar,
untuk keperluan penyusunan skripsi.
daftar
Persepsi Guru Ekonomi Mengenai PTK
siswa,
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan sebagainya.
Berdasarkan kegiatan penelitian yang
Keikutsertaan Guru dalam Pelatihan PTK
telah dilakukan dapat diketahui bahwa
Berdasarkan kegiatan penelitian yang
persepsi-persepsi mengenai PTK adalah
telah dilakukan dapat diketahui bahwa
membutuhkan waktu yang lama dan
semua guru ekonomi sudah mendapatkan
anggaran dana yang cukup besar serta PTK
pelatihan
Pelatihan
dapat membebani tugas seorang guru dan
tersebut diadakan oleh Dinas Pendidikan
adanya persepsi diri sibuk sehingga belum
Pemuda
melakukan PTK.
mengenai
dan
PTK.
Olahraga
(DIKPORA)
Tingkat Provinsi dan Musyarawah Guru
Upaya Pihak Sekolah
Mata Pelajaran (MGMP) Ekonomi Se-
Upaya yang dilakukan pihak sekolah
Surakarta. Pada pelatihan yang diadakan
ada dua yaitu upaya untuk mendorong dan
oleh
mengatasi kesulitan yang dialami guru
DIKPORA
Tingkat
Provinsi
membahas mengenai konsep dasar dan
ekonomi
sistematika penyusunan PTK sedangkan
Berdasarkan kegiatan penelitian yang telah
cara pembuatan yang lebih rinci belum
dilakukan dapat diketahui bahwa upaya
dijelaskan. Pada pelatihan yang diadakan
pihak sekolah untuk mendorong guru
MGMP guru sudah dilatih untuk membuat
melakukan PTK yaitu dengan memberikan
proposal PTK.
sosialisasi
dan
Budaya Membaca Guru
pentingnya
pelaksanaan
Berdasarkan kegiatan penelitian yang
untuk
melakukan
PTK.
menginformasikan PTK
dan
mengingatkan serta menggerakkan guru
telah dilakukan dapat diketahui bahwa
termasuk
kegiatan membaca guru ekonomi saat ini
melakukan PTK. Kegiatan ini dilakukan
masih terfokus pada buku penunjang
terutama pada rapat dinas yang diadakan
materi
buku
pihak sekolah. Upaya pihak sekolah untuk
dan media
mengatasi kesulitan yang dialami guru
pembelajaran dan buku terkait dengan PTK
untuk melakukan PTK adalah dengan
masih jarang untuk dibaca.
menyediakan buku referensi terkait PTK
Pengalaman Penelitian Guru
dan memberikan fasilitas wifi yang dapat
pembelajaran
mengenai
sedangkan
metode, model
guru
ekonomi
agar
bisa
Berdasarkan kegiatan penelitian yang
membantu guru mencari referensi untuk
telah dilakukan dapat diketahui bahwa
menunjang kegiatan PTK. Selain itu pihak
empat dari lima guru belum melakukan
sekolah juga berencana untuk mengundang 8
guru
yang
berpengalaman
Binaan) Tangerang, pihak sekolah, MGMP
memberikan
Ekonomi Kota Surakarta dan Diklat yang
pelatihan kepada guru termasuk guru
diadakan Dinas DIKPORA Kota Surakarta.
ekonomi.
Pengaruh
Kemampuan Guru dalam
Penelitian
melakukan
sudah PTK
untuk
Usia
dalam
Tindakan
Berdasarkan kegiatan penelitian yang
Mengidentifikasi Permasalahan dalam
dilakukan dapat diketahui bahwa usia
Pembelajaran Berdasarkan kegiatan penelitian yang
memiliki
pengaruh
dalam
kegiatan
telah dilakukan dapat diketahui bahwa
penelitian yang dilakukan guru namun usia
guru
mengidentifikasi
tersebut tidak berpengaruh sepenuhnya.
permasalahan yang terjadi di dalam proses
Ada beberapa faktor lain di luar faktor usia
pembelajaran. Kemampuan guru dalam
yang dapat mempengaruhi guru melakukan
mengidentifikasi masalah ini dipengaruhi
penelitian yaitu pengalaman, motivasi dan
oleh beberapa hal salah satunya adalah
sikap guru dalam menyikapi peraturan
pengalaman
yang berlaku.
sudah
dapat
guru
dalam
kegiatan
pembelajaran.
PEMBAHASAN
Berdasarkan wawancara lebih lanjut, dapat
diketahui
bahwa
dari
Penyebab
kelima
Sebagian
Besar
Guru
informan yang diteliti, ada tiga informan
Ekonomi Belum Melakukan PTK
yang sudah melakukan refleksi dengan
Guru
cara mencatat permasalahan dan rumusan
Melakukan PTK
Kurang
Termotivasi
untuk
solusi yang dilakukan untuk mengatasi
Berdasarkan data hasil penelitian dapat
permasalahan yang terjadi dalam proses
diketahui bahwa motivasi sebagian besar
pembelajaran.
guru
Pengetahuan Guru Terkait Penguatan
keperluan kenaikkan pangkat dan belum
Kedudukan PTK
semua
melakukan
PTK
informan
yaitu
berorientasi
untuk
pada
Berdasarkan kegiatan penelitian yang
peningkatan kompetensi professional dan
dilakukan dapat diketahui bahwa semua
hasil belajar peserta didik. Hanya ada satu
guru ekonomi yang menjadi informan
dari
dalam penelitian ini sudah mengetahui
melakukan PTK untuk keperluan kenaikan
penguatan kedudukan PTK. Informasi
pangkat
tersebut didapatkan dari beberapa sumber
pembelajaran yang akan berimplikasi pada
yaitu dari syarat kenaikan pangkat dari IIIB
peningkatan hasil belajar peserta didik.
ke
IIIC,
sosialisasi
WilBi
(Wilayah 9
lima informan
dan
yang termotivasi
peningkatan
kualitas
Dari data tersebut maka dapat diketahui
meningkatkan pengetahuan, keterampilan
bahwa penyebab utama sebagian besar
dan kemampuan pegawai. Mengacu pada
guru ekonomi yang menjadi informan
teori tersebut dapat dianalisis bahwa
dalam penelitian ini belum melakukan
pelatihan yang diikuti belum optimal. Hal
PTK karena belum termotivasi untuk
ini dikarenakan pada kedua pelatihan yang
melakukan PTK. Belum termotivasinya
diadakan oleh MGMP Ekonomi dan
guru untuk melakukan PTK dikarenakan
DIKPORA Tingkat Provinsi belum dapat
belum berada pada golongan kepangkatan
meningkatkan semua indikator pelatihan
yang mengharuskan adanya PTK untuk
yang optimal. Adanya pelatihan yang
keperluan kenaikan pangkat yang lebih
belum optimal dapat menjadi salah satu
tinggi.
penyebab guru belum melakukan PTK.
Guru Mengalami Kesulitan Teknis
Kurangnya
Salah satu penyebab melakukan
PTK
guru belum
karena
Budaya
Membaca
Buku
Penunjang PTK
mengalami
Berdasarkan data hasil penelitian dapat
kesulitan teknis dalam penyusunan kalimat
diketahui bahwa budaya membaca guru
ilmiah dan kajian teori. Adanya kesulitan
selama ini masih terfokus pada buku
dalam penyusunan kalimat ilmiah dan
penunjang materi pembelajaran sedangkan
kajian teori tersebut dapat disebabkan
buku mengenai metode, model dan media
karena terbatasnya buku penunjang PTK
pembelajaran dan buku terkait dengan PTK
yang dibaca.
masih jarang untuk dibaca. Adanya budaya
Kesulitan teknis lain yang dialami guru
kurang membaca khususnya pada buku
untuk melakukan PTK adalah terkait
penunjang PTK dapat menjadi salah satu
dengan penyusunan tahap perencanaan,
penyebab guru belum melakukan PTK. Hal
rumusan
ini
masalah,
mengumpulkan,
dikarenakan
kurangnya
budaya
mengolah dan menyimpulkan data dan
membaca buku penunjang PTK dapat
menyusun
yang
menimbulkan kesulitan bagi guru untuk
dibutuhkan seperti nilai siswa, agenda
melakukan PTK terutama pada penyusunan
mengajar,
kajian teori.
lampiran-lampiran
RPP,
daftar
siswa
dan
sebagainya.
Kurangnya Pengalaman Penelitian Guru Berdasarkan
Adanya Pelatihan PTK yang Belum
hasil
penelitian
diketahui bahwa empat dari lima informan
Optimal Menurut
data
Efendi
dalam
Herdiana
belum
melakukan
penelitian,
terakhir
(2011:1) menyatakan bahwa pelatihan
melakukan penelitian untuk keperluan
yang optimal adalah pelatihan yang dapat
penyusunan skripsi. Pengalaman meneliti 10
dapat memberikan referensi bagi guru
dilakukan pihak sekolah untuk mendorong
untuk mengadakan penelitian berikutnya
guru melakukan PTK adalah memberikan
baik berupa PTK maupun jenis penelitian
sosialisasi,
lainnya yang dapat digunakan dalam
mengingatkan serta menggerakkan guru
bidang pendidikan. Kurangnya pengalaman
terutama pada saat rapat dinas yang
guru dalam kegiatan penelitian dapat
diadakan oleh pihak sekolah.
menjadi salah satu penyebab guru belum
Upaya Mengatasi
melakukan PTK.
menginformasikan,
dan
Berdasarkan data hasil penelitian dapat
Persepsi-Persepsi Guru Terkait dengan
diketahui
PTK
dilakukan pihak sekolah untuk mengatasi
Berdasarkan kegiatan penelitian yang
bahwa
upaya
yang
telah
kesulitan yang dialami guru ekonomi untuk
telah dilakukan dapat diketahui bahwa
melakukan
persepsi-persepsi guru mengenai PTK
menyediakan akses internet dan referensi
adalah membutuhkan waktu yang lama dan
buku
anggaran dana yang cukup besar serta PTK
dilakukan
dapat membebani tugas seorang guru dan
mengatasi kesulitan yang dialami guru
persepsi diri sibuk.
ekonomi melakukan PTK adalah dengan
Menurut
Pati
(2014:67)
terdapat
PTK
PTK.
Upaya
oleh
mengadakan
adalah
lain
pihak
kegiatan
dengan
yang
sekolah
pelatihan
akan untuk
PTK
hubungan yang signifikan antara persepsi
dengan mengundang narasumber guru
guru dengan kemampuan untuk melakukan
yang sudah berpengalaman melakukan
PTK.
(2014:67)
PTK. Adanya penyediaan buku referensi
menyatakan bahwa persepsi guru mengenai
terkait PTK dan memberikan fasilitas wifi
PTK dapat mempengaruhi kemampuan
serta
guru untuk melakukan PTK sehingga jika
dilakukan pihak sekolah diharapkan dapat
guru memiliki persepsi bahwa PTK dapat
membantu guru dalam mengatasi kesulitan
menjadi beban, PTK membutuhkan waktu
yang dialami untuk melakukan PTK.
yang lama, membutuhkan dana yang cukup
Temuan Data Lainnya
besar, dan adanya persepsi diri sibuk maka
Kemampuan
persepsi-persepsi
Mengidentifikasi Permasalahan
Lebih
lanjut
Pati
tersebut
dapat
menyebabkan guru belum melakukan PTK.
kegiatan
Guru
sudah
mengenai
Upaya Mendorong
mengidentifikasi
diketahui
bahwa
upaya
yang
yang
Guru
Upaya yang Dilakukan Pihak Sekolah
Berdasarkan data hasil penelitian dapat
pelatihan
PTK
memiliki
akan
dalam
pemahaman
sehingga permasalahan
dapat yang
terjadi dalam proses pembelajaran serta
telah
berusaha untuk mengatasi permasalahan 11
tersebut.
Kemampuan
mengidentifikasi
permasalahan
untuk
dilakukan untuk mengatasi permasalahan
ini
tersebut. Bagi guru yang sudah membuat
merupakan salah satu kemampuan yang
refleksi
penting untuk melakukan PTK. Hal ini
menyatakan bahwa adanya pencatatan
dikarenakan dengan adanya kemampuan
tersebut sangat membantu guru karena
mengidentifikasi
dapat menjadi bahan referensi dalam
tersebut
guru
dapat
atas
merumuskan solusi atas permasalahan
mengatasi
yang
dalam
terjadi
dan
kemudian
dapat
kegiatan
pembelajaran
permasalahan
kegiatan
yang
terjadi
pembelajaran
mengembangkannya dalam bentuk PTK.
membantu
mengembangkannya
Kemampuan guru dalam mengidentifikasi
bentuk PTK.
masalah ini dipengaruhi oleh beberapa hal
Pengetahuan
salah satunya adalah pengalaman guru
Penguatan Kedudukan PTK
Guru
Terkait
dan dalam
dengan
dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan
Berdasarkan data hasil penelitian dapat
data hasil penelitian dapat diketahui bahwa
diketahui bahwa guru ekonomi yang
guru ekonomi yang menjadi informan
menjadi informan dalam penelitian ini
dalam penelitian ini memiliki pengalaman
sudah memiliki pemahaman yang baik
mengajar cukup lama yaitu 13 tahun, 14
terkait dengan penguatan kedudukan PTK
tahun, 16 tahun dan 32 tahun. Adanya
sebagai salah satu syarat yang harus
pengalaman
dapat
dipenuhi pada jenjang kenaikan pangkat
membantu guru untuk mengidentifikasi
tertentu. Pengetahuan guru terkait dengan
permasalahan yang terjadi dalam kegiatan
penguatan
pembelajaran dan dapat membantu dalam
mengindikasikan bahwa guru-guru tersebut
merumuskan solusi yang tepat untuk
sudah memiliki pengetahuan yang baik
mengatasi permasalahan tersebut.
terkait dengan profesi yang dijalankan
mengajar
tersebut
Berdasarkan data hasil penelitian dapat
guru.
menjadi informan dalam penelitian ini
Pengaruh
sudah melakukan refleksi atas kegiatan
Berdasarkan
terkait dengan permasalahan yang terjadi
dalam
Tindakan
data
hasil
penelitian
diketahui bahwa usia memang memiliki
dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan dilakukan
Usia
Penelitian
pembelajaran yang dilakukan terutama
tersebut
PTK
terutama yang berhubungan dengan PKB
diketahui bahwa tiga dari lima guru yang
refleksi
kedudukan
pengaruh dalam kegiatan penelitian guru.
dengan
Akan
mencatat permasalahan yang terjadi dalam
tetapi,
usia
tersebut
tidak
berpengaruh sepenuhnya pada tindakan
kegiatan pembelajaran dan solusi yang 12
penelitian yang dilakukan guru. Ada
melakukan PTK. Belum termotivasinya
beberapa faktor lain di luar faktor usia
guru untuk melakukan PTK dikarenakan
yang dapat mempengaruhi guru melakukan
belum berada pada golongan kepangkatan
penelitian yaitu pengalaman, sikap guru
yang mengharuskan adanya PTK untuk
dalam menyikapi peraturan yang berlaku
keperluan kenaikan pangkat. Hal
dan motivasi guru untuk melakukan PTK.
dikarenakan sebagian besar guru ekonomi
ini
yang belum melakukan PTK adalah guru– SIMPULAN
guru yang masih berada pada golongan
Simpulan
kepangkatan IIIB, IIIC dan guru yayasan
Penyebab sebagian besar guru ekonomi belum
melakukan
dikelompokkan
PTK
menjadi
dua
yang belum dipersyaratkan adanya PTK
dapat
untuk menuju jenjang berikutnya yang
yakni
lebih tinggi.
penyebab utama dan pendukung. Penyebab
Penyebab pendukung sebagian besar
utama sebagian besar guru ekonomi yang
guru ekonomi yang menjadi informan
menjadi informan dalam penelitian ini
dalam penelitian ini belum melakukan
belum melakukan dan melanjutkan PTK
PTK adalah: (a) mengalami kesulitan-
dikarenakan
kesulitan teknis dalam penyusunan PTK
belum
termotivasi
untuk
melakukan PTK. Motivasi guru untuk
terkait
melakukan PTK ada dua yaitu untuk
masalah, kalimat ilmiah dan kajian teori,
keperluan
mengumpulkan,
kenaikan
pangkat
dan
dengan
penyusunan
mengolah,
memperbaiki kualitas pembelajaran yang
menyimpulkan
dilakukan.
lampiran–lampiran
Kedua
motivasi
tersebut
rumusan
data
dan yang
dan menyusun
dibutuhkan
dimiliki oleh satu informan yang sudah
seperti nilai siswa, agenda mengajar, RPP,
melakukan PTK sedangkan untuk keempat
daftar siswa dan sebagainya; (b) adanya
informan lain yang belum melakukan PTK,
persepsi diri sibuk di dalam diri guru, PTK
motivasi melakukan PTK adalah untuk
membutuhkan waktu yang lama dan
keperluan kenaikan pangkat dan belum
anggaran dana yang dibutuhkan cukup
berorientasi pada peningkatan hasil belajar
besar serta PTK dapat menjadi beban
peserta didik.
seorang guru; (c) adanya pelatihan PTK
Dari data tersebut maka dapat diketahui
yang belum optimal; (d) kurangnya budaya
bahwa penyebab utama sebagian besar
membaca guru terkait buku penunjang
guru ekonomi yang menjadi informan
kegiatan PTK; (e) kurangnya pengalaman
dalam penelitian ini belum melakukan
guru dalam penelitian; (f) pengaruh usia
PTK karena belum termotivasi untuk
dalam tindakan penelitian yang dilakukan 13
oleh guru. Usia tersebut tidak berpengaruh
yang
sepenuhnya pada tindakan penelitian yang
pembelajaran dan menunjang angka
dilakukan guru. Ada faktor lain di luar
kredit untuk kenaikan pangkat dan
faktor usia yang dapat mempengaruhi guru
kompetensi profesional guru. Implikasi
melakukan penelitian yaitu pengalaman
lain dari penelitian ini adalah dapat
guru,
menyikapi
memberikan referensi terkait dengan
peraturan yang berlaku dan motivasi guru
solusi yang dapat dilakukan guru
untuk melakukan PTK.
khususnya bagi guru ekonomi dalam
sikap
guru
dalam
dapat
meningkatkan
kualitas
mengatasi kesulitan yang dialami untuk Implikasi
melakukan PTK.
Implikasi Teoretik
b. Bagi Kepala Sekolah
Implikasi teoretik hasil penelitian ini
Implikasi dari penelitian ini bagi
adalah dapat memberikan kontribusi teori
kepala
mengenai kesulitan yang dialami guru
sekolah
penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai
lanjutan
yang
dapat
mengenai
kesulitan
yang
dialami guru khususnya pada guru
salah satu referensi atau bahan rujukan studi
adalah
memberikan gambaran kepada kepala
ekonomi untuk melakukan PTK. Hasil
untuk
sekolah
ekonomi untuk melakukan PTK dan
relevan
diharapkan kepala sekolah mampu
mengenai penyebab guru ekonomi belum
membantu mengatasi kesulitan yang
melakukan PTK dan upaya yang telah
dialami guru untuk melakukan PTK.
dilakukan pihak sekolah untuk mendorong
c. Bagi
dan mengatasi kesulitan yang dialami guru
MGMP
Ekonomi
Tingkat
Sekolah
untuk melakukan PTK.
Implikasi hasil penelitian ini bagi
Implikasi Praktis
MGMP Ekonomi Tingkat Sekolah
a. Bagi Guru Ekonomi
adalah dapat mengetahui kesulitankesulitan yang masih dialami guru
Implikasi dari penelitian ini bagi guru ekonomi adalah dapat membantu
ekonomi
untuk
melakukan
PTK.
guru untuk mengetahui kesulitan yang
Implikasi
lebih
lanjut
hasil
selama ini dialami untuk melakukan
penelitian ini adalah dapat memberikan
PTK dan menemukan solusi untuk
masukan kepada MGMP Ekonomi
mengatasi kesulitan tersebut. Implikasi
Tingkat
lebih lanjut dari hasil penelitian ini
untuk
dapat
menyelenggarakan
kegiatan
berupa
adalah diharapkan mampu mendorong
bimbingan
sejawat
ataupun
guru ekonomi untuk melakukan PTK
mengadakan program PTK kolaborasi 14
Sekolah
dari
rekan
untuk
mengatasi
kesulitan-kesulitan
yang dialami guru untuk melakukan
yang dialami guru ekonomi melakukan
PTK dan; (3) melakukan monitoring
PTK.
dan evaluasi terhadap kegiatan MGMP Ekonomi Tingkat Sekolah terutama
Saran
yang terkait dengan PTK.
a. Bagi Guru Guru melakukan
c. Bagi Sekolah disarankan refleksi
pembelajaran;
untuk pada
(2)
(1)
Saran kepada sekolah adalah (1)
kegiatan
menambah buku referensi penunjang
meningkatkan
kegiatan
budaya membaca terkait dengan buku
kegiatan
pelatihan
Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS)
menumbuhkan kesadaran diri bahwa
d. Bagi
menumbuhkan kesadaran diri guru
tunjangan
pengadaan
PTK
Ekonomi
Tingkat
MGMP
Ekonomi
untuk
Tingkat
(5)
Sekolah
adalah
(1)
mengadakan program PTK kolaborasi
berdiskusi dengan rekan sejawat yang
mengalokasikan
MGMP
Saran
terkait kompetensi professional guru
PTK;
untuk
menjalin
Sekolah
adalah dengan mengikuti workshop
dalam
(4)
guru
kolaborasi.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk
berpengalaman
memotivasi
PTK;
kerjasama
kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
guru;
untuk
melakukan
PTK merupakan kebutuhan guru dalam
profesionalisme
mengadakan
menganggarkan dana penelitian dalam
dan
pembinaan terkait dengan PTK; (4)
dan
(2)
pelatihan dan pembinaan PTK; (3)
penunjang PTK; (3) memperbanyak mengikuti
PTK;
dan;
(6)
(2)
mengadakan
bimbingan
profesi
rekan
sejawat
program yang
berpengalaman dalam PTK.
untuk keperluan penelitian dan; (7) melakukan PTK kolaborasi.
DAFTAR PUSTAKA Ali, M. dan Asrori, M. (2011). Psikologi
b. Bagi Kepala Sekolah
Remaja:
Saran kepada kepala sekolah adalah
Perkembangan
Peserta
Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
(1) memberikan arahan tentang tujuan Anggraeni,
utama melakukan PTK; (2) berdiskusi
R.
(2014).
Pelaksanaan
dengan kepala sekolah lain terkait
Penelitian Tindakan Kelas Guru SD
upaya yang dapat dilakukan untuk
Negeri
mendorong dan mengatasi kesulitan
Yogyakarta. 15
Widoro
Lempuyangan
Skripsi.
Tidak
Dipublikasikan. Universitas Negeri
pada Bimbingan Teknis Penulisan
Yogyakarta.
Karya Tulis Ilmiah Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah
Arikunto, S. (2012). Penelitian Tindakan
Dasar.
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Bustari,
M.
(2011).
Moleong, L. (2013). Metodologi Penelitian
Pengembangan
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.
Kompetensi Guru Sekolah Dasar
Remaja Rosdakarya.
Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Jurnal Anonim, 1–10.
Permana, J. (2011). Penelitian Tindakan Kelas.
Danoebroto, S. (2012). 10 Pertanyaan
Makalah
disajikan
pada
Seminar Loka Karya dalam rangka
Mengenai Penelitian Tindakan Kelas.
Diklat
Artikel Ilmiah, 1–10.
Profesi
Guru,
Pontianak,
Kalimantan Barat. Drajati, N. (2015). Classroom Action Pati, P. (2014). Indonesian Foreign School
Research: Teacher As Researcher In Professional
Development.
Teachers’ Perception And Capability
An
To Undertake Classroom Action
International Peer Reviewed Open
Research:
Access Journal (LangLit), 2 (1), 240-
Basis
For
Capability
Building Program. IOSR Journal of
246. Diperoleh pada 11 Januari 2016
Research & Method in Education
dari www.langlit.org.
(IOSR-JRME), Ekowati, V. (2011). Penelitian Tindakan
4
(1),
67-89.
Diperoleh 11 Januari 2015, dari
Kelas: Modal Awal Guru dalam
www.iosrjournals.org.
Menyusun Berbagai Karya Ilmiah. Pulungan,
Makalah disajikan dalam Pelatihan
Intan.
(2015).
Peningkatan
Kemampuan Guru dalam Melakukan
Karya Tulis Ilmiah bagi Guru–Guru
Penelitian Tindakan Kelas Melalui
SMP di SMP Negeri 1 Wonosari.
Implementasi Herdiana, Lisa. (2011). Training And
Diklat.
Jurnal
Kemenag. Diperoleh pada 05 Januari
Development. Diperoleh 20 April
2016,
2016,
http://sumut.kemenag.go.id/.
dari
di
dari
http://lisaherdiana.blogspot.co.id/201 Saipurrahman. (2015). Mengapa Guru
1/11/training-and development.html.
Kurang Kemendikbud.
(2014).
Karya
Mampu
Melakukan
Tulis
Penelitian Tindakan Kelas. Artikel
Ilmiah:Penelitian. Makalah disajikan
Ilmiah. Diperoleh pada 07 Januari 16
2016,
dari
www.lpmpprovinsikalimantanselatan .co.id. Sugiyono.
(2013).
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Supriatna,
Nana.
(2013).
Penelitian
Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Pendidik. Makalah disajikan pada Pelatihan Karya
Tulis
Ilmiah
untuk
Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pendidik. Trisdiono, H. (2014). Analisis Kesulitan Guru
dalam
Melaksanakan
Penelitian Tindakan Kelas. Laporan Penelitian LPMP
Tidak
Dipublikasikan.
Widyaiswara
Madya,
Yogyakarta. Utomo, S. (2012). Penelitian Tindakan Kelas
untuk
Pengembangan
Angka
Kredit
Keprofesian
Berkelanjutan Bagi Guru. Laporan Penelitian
Tidak
Dipublikasikan.
Widyaiswara LPMP, Papua.
17