ANALISIS KESULITAN DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA SMP KELAS VII Dwi Preswantoro Wahyu Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail:
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) faktor yang menyebabkan kesulitan pada siswa dalam menerapkan konsep penyelesaian pada soal yang berbeda; (2) langkah-langkah yang digunakan siswa untuk menyelesaikan masalah. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 36 Purworejo. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data triangulasi. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dengan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) pada materi Bangun Datar Trapesium. Teknik pengambilan subjek pada penelitian ini adalah dengan purposive sampling dan snowball sampling. Teknik analisis data menggunakan data reduction, data display, dan conclusing drawing/ verification. Hasil penelitan adalah: (1) faktor yang menyebabkan kesulitan siswa yaitu (a) masih kurangnya pemahaman siswa dengan materi yang diajarkan; (b) siswa belum menguasai penyederhanaan bentuk pangkat; (c) kurangnya daya ingat siswa untuk mengingat kembali materi yang telah disampaikan oleh guru. (2) Langkah-langkah penyelesaian yang ditemukan yaitu, (a) membaca dan memahami; (b) menggali serta menuliskan informasi yang dapat dimunculkan dari soal; (c) memilih strategi penyelesaian; (d) mengerjakannya serta meneliti kembali jawabannya.
Kata kunci: analisis kesulitan, pemecahan masalah PENDAHULUAN Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, baik dari dalam diri siswa itu sendiri dalam belajar, maupun faktor dari luar. Slameto (2012: 54) mengemukakan bahwa faktor ekstern yang mempengaruhi siswa dalam belajar antara lain: (1) faktor keluarga, (2) faktor sekolah, (3) faktor masyarakat. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar salah satunya adalah metode mengajar, dimana yang dimaksud dengan metode belajar adalah suatu jalan yang harus dilalui dalam mengajar. Dalam melakukan kegiatan belajar tidak senantiasa berhasil, seringkali ada halhal yang mengakibatkan timbulnya kegagalan atau kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Terjadinya kesulitan belajar dikarenakan siswa tidak mampu mengaitkan antara pengetahuan
baru
dengan
pengetahuan
lamanya
sehingga
menimbulkan
Ekuivalen: Analisis Kesulitan Dalam Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa SMP Kelas VII
73
ketidakpahaman atau ketidakjelasan terhadap suatu pelajaran. Demikian pula halnya mata pelajaran matematika gejala kesulitan belajar akan tampak di antaranya ketika siswa tidak mampu lagi berkonsentrasi, sebagian besar siswa memperoleh nilai yang rendah, siswa menunjukan kelesuan, dan sebagian besar siswa tidak menguasai bahan yang telah guru sampaikan. Menurut Ade Kumalasari, dkk (2013), siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika pada umumnya terletak pada kurangnya pemahaman konsep dan prinsip dalam matematika. Hal itu pula yang terjadi ketika peneliti melakukan observasi di salah satu SMP di Kabupaten Purworejo. Siswa mengalami kesulitan menyelesaikan saat soal yang diberikan guru berbeda dengan contoh soal yang dibahas pada saat penyampaian materi. Sebagian siswa ada yang belum selesai bahkan tidak mengerjakan sama sekali soal yang diberikan oleh guru. Siswa masih kesulitan dalam memahami konsep dan kesulitan memahami prinsip dalam matematika. Saat di kelas siswa juga masih sedikit yang mau bertanya kepada guru apabila masih ada materi yang belum jelas. Selain itu, kesulitan juga karena disebabkan kurangnya diskusi siswa dengan teman dalam pelajaran matematika. Terbatasnya waktu di kelas juga mempengaruhi guru untuk melakukan pendekatan kepada seluruh siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar siswa dapat dilihat pula dari masih adanya siswa yang memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) pada saat ulangan. Di sisi lain matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh para siswa. Dengan adanya kesulitan yang dialami oleh siswa, perlu adanya suatu cara untuk menyelesaikan masalah yang di hadapi oleh siswa, dalam menyelesaikan masalah matematika setiap siswa pasti memiliki cara atau langkah tersendiri bagaimana membawanya menuju suatu jawaban akhir yaitu penyelesaian dari masalah tersebut. Cara dari setiap siswa tergantung dari seberapa besar penguasaan pengetahuan matematika yang mereka kuasai dan gunakan untuk mencari penyelesaiannya. Walaupun hal itu tidak lepas dari peran seorang guru ketika membelajarkan siswanya permasalahan matematika yang pasti memberikan beberapa contoh langkah dan strategi dalam menyelesaikannya. Dalam awal latihan menyelesaikan masalah
74
Ekuivalen: Analisis Kesulitan Dalam Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa SMP Kelas VII
matematika siswa biasanya masih banyak yang meniru langkah yang dicontohkan guru, tetapi seiring dengan berbagai macam masalah dan juga penyelesaiannya serta latihan yang berkelanjutan memungkinkan siswa untuk berkembang dalam bagaimana menyelesaikan berbagai masalah matematika atau bertahan mengikuti cara yang pernah mereka terima dari guru.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 36 Purworejo. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 36 Purworejo.Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Cara pengambilan subjek penelitian dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu triangulasi teknik.Instrumen penelitian yaitu tes pemecahan masalah, catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya meliputi data reduction, data display, conclusion drawing/verification. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini diawali pertemuan peneliti dengan guru mata pelajaran matematika, untuk membahas penelitian yang akan dilakukan, selanjutnya peneliti bertemu Kepala Sekolah untuk meminta izin dan menyampaikan maksud dan tujuan melakukan penelitian. Pada pra penelitian ini, peneliti melihat nilai hasil ulangan dan UAS siswa kelas VII SMP 36 Purworejo sebagai bahan petimbangan untuk memilih subjek penelitian. Setelah melihat nilai siswa, peneliti bersama guru mata pelajaran menentukan siswa yang masuk dalam kriteria untuk menjadi subjek penelitian. Disini peneliti dan guru mata pelajaran memilih siswa dengan nilai menengah ke bawah. Setelah proses pemilihan subjek, didapat beberapa subjek untuk dijadikan sumber data dalam penelitian ini. Data diambil dari subjek berupa hasil pekerjaan subjek, wawancara dengan subjek, catatan lapangan, dan dokumentasi. Berikut data dari subjek yang telah dianalisis. Kesulitan yang dialami subjek 1 yaitu subjek menyadari bahwa soal yang diberikan berbeda dari soal yang diberikan oleh guru, subjek masih kesulitan untuk menyelesaikan soal yang diberikan, dikarenakan subjek belum paham dengan materi
Ekuivalen: Analisis Kesulitan Dalam Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa SMP Kelas VII
75
yang ada. Subjek 1 dalam mengatasi kesulitan yang dialami dalam menyelesaikan soal menggunakan langkah yang pertama membaca dan memahami, menggali serta menuliskan informasi yang dapat dimunculkan dari soal yang dilanjutkan memilih strategi (langkah ini tidak terlalu terlihat), kemudian menyelelesaikan soal semampunya serta
meneliti jawaban kembali dengan mengerjakan atau
menghitungnya ulang. Langkah yang digunakan subjek 1 sesuai dengan langkah pemecahan masalah menurut Polya. Kesulitan yang dialami subjek 2 yaitu subjek baru pertama menemui soal seperti yang diberikan peneliti, kesulitan dalam mencari tinggi, sisi miring. Saat mencari panjang sisi miring terlihat subjek menggunakan rumus phytagoras, tetapi diakhir perhitungan, subjek masih kesulitan saat menyederhanakan bentuk pangkat yang ada. Subjek 2 dalam menyelesaikan soal penelitian ini menggunakan langkah-langkah yaitu membaca dan memahami, menggali serta menuliskan informasi yang dapat dimunculkan, dilanjutkan memilih strategi, kemudian mengerjakannya serta meneliti jawaban kembali dengan mengerjakan atau menghitungnya ulang. Kesulitan yang dialami subjek 3 yaitu subjek baru pertama menemui soal seperti yang diberikan peneliti dan juga subjek menyatakan bahwa baru pertama kali mendapat soal seerti yang peneliti berikan. Subjek kesulitan saat menyelesaikan soal, dikarenakan kurangnya daya ingat subjek pada materi yang telah diajarkan. Subjek 3 dalam menyelesaikan soal penelitian menggunakan langkah-langkah yaitu membaca dan memahami, menggali serta menuliskan informasi yang dapat dimunculkan dari soal yang dilanjutkan memilih strategi, kemudian mengerjakannya serta meneliti kembali lembar jawabannya. Hasil dari analisis dan identifikasi kesulitan dan langkah-langkah serta strategi yang digunakan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dalam hal ini soal penelitian, diperoleh data yang valid. Berdasarkan reduksi data dan penyajian data, dapat disimpulkan bahwa kesulitan yang di dalam siswa SMP kelas VII dalam pemecahan masalah matematika yaitu siswa masih kurang memahami materi, masih kesulitan
dalam
penyederhanaan
bentuk
pangkat,
masih
kesulitan
untuk
menyelesaikan soal karena kurangnya daya ingat pada materi yang telah diajarkan.
76
Ekuivalen: Analisis Kesulitan Dalam Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa SMP Kelas VII
Dari hasil penelitian juga dapat dilihat bahwa langkah-langkah penyelesaian masalah yang digunakan subjek membaca soal dan memahami, menyusun rencana yang sesuai dengan permasalahan, menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dan memeriksa kembali jawaban sebelum akhirnya dikumpulkan kepada peneliti. Langkah-langkah yang digunakan subjek sesuai dengan pendapat Polya.
SIMPULAN DAN SARAN Dapat disimpulkan dari hasil analisis data penelitian yang sudah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa; faktor yang menyebabkan kesulitan siswa yaitu (a) masih kurangnya pemahaman siswa dengan materi yang diajarkan; (b) siswa belum menguasai penyederhanaan bentuk pangkat; (c) kurangnya daya ingat siswa untuk mengingat kembali materi yang telah disampaikan oleh guru. Langkah-langkah penyelesaian yang ditemukan yaitu (a) membaca dan memahami; (b) menggali serta menuliskan informasi yang dapat dimunculkan dari soal; (c) memilih strategi penyelesaian; (d) mengerjakannya serta meneliti kembali jawabannya. Perlunya perhatian lebih dari guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar. Guru harus mendorong siswa untuk bertanya apabila masih ada hal yang belum jelas. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:Rineka Cipta. Hartono, Yusuf (Ed.). 2014. Matematika, Strategi Pemecahan Masalah. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kumalasari, Ade. 2013. Kesulitan Belajar Matematika Siswa Di Tinjau Dari Segi Kemampuan Koneksi Matematika. Yogyakarta: diunduh dari
[email protected].
Ekuivalen: Analisis Kesulitan Dalam Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa SMP Kelas VII
77