ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI PEPAYA DI DESA BLENDUNG, KECAMATAN PURWADADI, KABUPATEN SUBANG
SKRIPSI
LIZNA SEFTIANA H34052826
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
RINGKASAN LIZNA SEFTIANA. Analisis Kelayakan Usahatani Pepaya di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan RATNA WINANDI). Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor pertanian. Salah satu sub-sektor pertanian yang memiliki peranan penting terhadap pendapatan nasional adalah hortikultura. Komoditi buah-buahan merupakan produk hortikultura yang telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dibandingkan dengan komoditas hortikultura lainnya. Meskipun demikian, tingkat konsumsi buahbuahan masyarakat Indonesia masih rendah yaitu di bawah standar yang direkomendasikan oleh FAO sebesar 60 kg/kapita/tahun. Artinya terdapat kekurangan pangan, khususnya buah. Dengan kata lain permintaan potensial komoditas buah cukup besar. Salah satu jenis tanaman buah-buahan yang digemari oleh masyarakat adalah pepaya. Komoditi hortikultura ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan kaya akan fungsi dan manfaat. Di Desa Blendung usahatani pepaya baru satu tahun dilaksanakan oleh para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Bhineka I. Jenis pepaya yang dibudidayakan adalah pepaya California atau yang dikenal juga dengan nama IPB-9. Walaupun termasuk usahatani baru, permintaan akan komoditi ini cukup besar. Namun produksi pepaya di Desa Blendung belum dapat mencapai target yang diharapkan sebesar 14 ton per minggu. Produksi ratarata pepaya yang dihasilkan petani Desa Blendung per minggunya baru mencapai 5,582 ton. Dari total produksi tersebut sekitar 26,56 persen atau sekitar 1,482 ton merupakan pepaya dengan tingkat grade C atau yang tidak dapat dijual kepada PT Subur Mitra Mandiri yang merupakan mitra petani di Desa Blendung. PT Subur Mitra Mandiri hanya menerima pepaya dengan grade A dan B. Baru terpenuhinya 29,28 persen total hasil produksi pepaya yang diminta oleh PT Subur Mitra Mandiri menunjukan lebih tingginya permintaan daripada penawaran. Secara garis besar dari segi teknis tidak ada perbedaan pengolahan yang dilakukan petani di Desa Blendung. Perbedaannya hanya terletak pada penggunaan pupuk dasar yang digunakan pada awal musim tanam. Perbedaan penanganan ini ternyata memberikan dampak pada hasil yang diperoleh. Petani yang menggunakan 50 kilogram pupuk organik di awal musim tanam untuk 1 ha lahan akan menghasilkan 100 kilogram buah pepaya per pohon. Sementara petani yang menggunaan 15 kilogram pupuk organik hanya menghasilkan 65 kilogram buah pepaya per pohon pepaya yang ditanam. Permasalahannya masih sedikit petani yang menggunakan 50 kilogram pupuk organik di awal musim tanam karena harus menggunakan pupuk organik dalam jumlah besar yang berarti biaya produksi akan jauh lebih besar. Oleh karena itu diperlukan suatu analisis kelayakan usahatani pepaya agar diketahui mana dari cara penggunaan pupuk tersebut yang dapat menghasilkan keuntungan paling tinggi sehingga petani pepaya di Desa Blendung dapat memilih alternatif yang paling menguntungkan.
Tujuan penelitian ini adalah 1) menganalisis kelayakan usahatani pepaya di Desa Blendung dilihat dari aspek non-finansial, 2) Menganalisis kelayakan finansial usahatani pepaya di Desa Blendung apabila usaha ini dilakukan dalam 2 pola yaitu usaha dengan menggunaan 50 kilogram pupuk organik dan usaha dengan menggunaan 15 kilogram pupuk organik di awal musim tanam, 3) Menganalisis sensitivitas usahatani pepaya di Desa Blendung apabila terjadi perubahan pada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi manfaat dan biaya. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2009 sampai dengan Agustus 2009. Data diambil dari dua belas petani pepaya yang merupakan anggota Kelompok Tani Bhineka I di Desa Blendung. Pengambilan sampel menggunakan metode sensus karena ukuran populasi yang tidak terlalu besar yaitu sebanyak 12 orang sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang lebih akurat mengenai keadaan populasi petani pepaya di Desa Blendung. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi literatur. Analisis yang digunakan yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan dalam usahatani pepaya di Desa Blendung. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menganalisis kelayakan aspek finansial menggunakan kriteria Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period, Net benefit and Cost Ratio (Net B/C Ratio) dan analisis switching value. Variabel untuk analisis switching value adalah penurunan penjualan pepaya, kenaikan harga pupuk organik, dan penurunan harga jual buah pepaya. Keragaan usahatani pepaya jika dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek hukum dan aspek sosial ekonomi dan lingkungan layak untuk diusahakan. Namun dari aspek manajemen, usahatani pepaya belum layak karena usaha ini bergerak secara non formal tanpa struktur yang jelas. Hasil analisis finansial usahatani pepaya pola I (50 kg pupuk dasar organik di awal tanam) menunjukkan nilai NPV sebesar Rp 31. 225.228,79, Net B/C sebesar 1,27, IRR sebesar 27,07 persen dan Payback Periode selama 3 tahun 2 bulan 25 hari. Sedangkan analisis finansial usahatani pepaya pola II (15 kg pupuk dasar organik di awal tanam) menunjukkan nilai NPV sebesar Rp 6.897.368,24, Net B/C sebesar 1,08, IRR sebesar 17,84 persen dan Payback Periode selama 3 tahun 6 bulan 2 hari. Berdasarkan kriteria kelayakan financial, pola I dan pola II layak untuk diusahakan. Berdasarkan hasil analisis switching value kedua tipe usahatani tersebut, perubahan terhadap penurunan penjualan dan penurunan harga jual pepaya memiliki pengaruh paling besar diantara kondisi lainnya terhadap kelayakan usaha. Perbandingan kelayakan finansial antar kedua usaha menunjukkan bahwa dari kedua jenis usaha, usahatani pola I merupakan usaha yang lebih layak diusahakan. Hal ini dapat dilihat dari kriteria kelayakan finansial dari usahatani pola I memiliki nilai yang lebih baik. Pola usaha II merupakan pola usaha yang paling sensitif terhadap perubahan. Berdasarkan switching value, dapat disimpulkan bahwa perubahan harga jual dan tingkat penjualan adalah perubahan yang paling sensitif terhadap kelayakan kedua pola usaha. Jadi berdasarkan analisis di atas pola usaha yang paling menguntungkan untuk diusahakan dan memiliki tingkat sensitivitas yang kecil terhadap perubahan adalah pola usaha I.
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI PEPAYA DI DESA BLENDUNG, KECAMATAN PURWADADI, KABUPATEN SUBANG
LIZNA SEFTIANA H34052826
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
Judul Skripsi
: Analisis Kelayakan Usahatani Pepaya di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang
Nama
: Lizna Seftiana
NIM
: H34052826
Disetujui, Pembimbing
Dr. Ir. Ratna Winandi, MS NIP. 19530718 197803 2 001
Diketahui Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908 198403 1 002
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Kelayakan Usahatani Pepaya di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang” adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi.
Bogor, Januari 2010
Lizna Seftiana H34052826
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 11 Juni 1987 dengan nama lengkap Lizna Seftiana. Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Andi Marking Suparman dan Ibunda Djubaedah. Penulis sempat bersekolah di SD IMPRES Perumnas III Kupang, Nusa Tenggara Timur, sampai tahun 1995. Kemudian penulis pindah ke SDN 4 Dasan Agung Mataram, Nusa Tenggara Barat, sampai tahun 1997 dan akhirnya menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Kartini V Cirebon pada tahun 1999.
Penulis menyelesaikan
pendidikan menengah pertama pada tahun 2002 di SLTP Negeri 1 Cirebon. Sedangkan pendidikan lanjutan menengah atas diselesaikan pada tahun 2005 di SMU Negeri 1 Cirebon. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada tahun 2005. Kemudian pada tahun 2006, penulis diterima pada Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penulis juga mengambil minor Teknologi Manajemen Industri, Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Selama mengikuti pendidikan, penulis juga aktif di beberapa organisasi internal maupun eksternal kampus, seperti menjadi bendahara di Unit Kegiatan Mahasiswa International Association of Students in Agricultural and Related Sciences Indonesia Local Committee IPB (IAAS Indonesia-LC IPB) pada periode 2007-2008 dan periode 2008-2009, Staf Public Relation Badan Eksekutif Mahasiswa-Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Institut Pertanian Bogor pada periode 2008-2009, serta beberapa kepanitiaan yang bersifat sementara. Selain itu, penulis juga pernah menjadi Asisten Dosen Mata Kuliah Sosiologi Umum pada periode 2008-2009 dan Asisten Dosen Mata Kuliah Kewirausahaan pada periode 2009.
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, serta shalawat dan salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Analisis Kelayakan Usahatani Pepaya di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha dari usahatani pepaya agar diketahui penggunaan pupuk organik manakah di awal tanam yang dapat menghasilkan keuntungan paling tinggi sehingga petani pepaya di Desa Blendung dapat memilih alternatif yang paling menguntungkan. Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan pada skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, Januari 2010 Lizna Seftiana
UCAPAN TERIMA KASIH Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada : 1.
Dr. Ir. Ratna Winandi, MS selaku dosen pembimbing skripsi atas bimbingan, arahan, waktu, dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
2.
Ir. Popong Nurhayati, MM dan Eva Yolynda Aviny, SP, MM selaku dosen penguji pada ujian sidang penulis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.
3.
Febriantina Dewi, SE, MM, MSc yang telah menjadi pembimbing akademik dan seluruh dosen dan staf Departemen Agribisnis.
4.
Orang tua dan keluarga tercinta khususnya papa dan mama yang tidak pernah bosan mengirimkan doa, cinta dan semangatnya yang tak terhingga untuk penulis, untuk kakakku (Mba’ Irma dan A’ Anwar) dan adikku (Ila) tersayang, terima kasih untuk setiap dukungan, cinta kasih dan doa yang diberikan.
Semoga ini bisa menjadi persembahan yang terbaik untuk
keluargaku tercinta. 5.
Bapak Dedi Sopandi sekeluarga atas kebaikan yang tak terhingga, bimbingan, motivasi dan arahan selama penulis melakukan penelitian di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang. Terima kasih kepada putri bungsu Pak Dedi, Isti Hindun, yang telah banyak menemani penulis selama melakukan penelitian. Terima kasih atas canda, tawa dan kehangatan yang telah diberikan selama penulis berada di Subang.
6.
Petani-petani di Desa Blendung (Pak Sukarya, Pak Sukendar, Pak Ujang Solih, Pak Iyan, Pak Odin, Pak Uca, Pak Surnadi, Pak Maja, Pak Walis, Pak Ubay, Pak Nandar) yang telah memberikan pelajaran baru selama penulis melakukan penelitian.
7.
Bapak Rozaq, kepala bagian pemasaran PT Mitra Mandiri, yang telah banyak memberikan informasi selama penulis melakukan penelitian
8.
CCC Famz (Putri, Nilam, Tika, Feni, Ferdi, Reza, Rhesa, Dauz, Shinta, Gusri, Syahra Zulfah, Septi, Rhiana) karena telah memberikan warna,
keceriaan dan persahabatan bagi penulis. Terima kasih atas kegilaan yang memberikan pengalaman indah bagi penulis. 9.
My Luvly Friendz (Githa, Wening, Rika, Wiwi) atas persahabatan manis yang selalu ada untuk penulis.
10. Teman satu bimbingan skripsi (Yusda, Nurul dan Sule) 11. Teman berbagi ketika gladikarya (Ratna MS, Doni, Rozak, Tiwi, Ayu, Ita dan Irfan). Terima kasih pula untuk teman Subangers dan keluarga Ibu Euis Sopiah dan Bapak Asep Rosadie atas kebaikan yang tak terhingga, bimbingan, motivasi dan arahan selama mengikuti kegiatan gladikarya. 12. Teman-teman Ageber’s 42 atas semangat, pengalaman, dan sharing selama penelitian hingga penulisan skripsi. Keluarga besar AGB 41,42, 43, 44, 45 atas persahabatannya. Terima kasih telah menjadi keluarga penulis selama di Bogor. 13. Penghuni Wisma Balio Bawah (Seri, Mba Dechan, Mba Ita,Mba Rahma, Ade, Mba Qory, Mba Miot, Mba Uwi, Mba Riri, Mba Ria, Sabil, Aci), Penghuni Pocut Baren (Mba’ Sulis, Lina, Ami, Nyit, Mba Endah, Mair, Hani), terima kasih atas canda dan tawa sehingga menjadikan kosan tercinta menjadi tempat nyaman seperti rumah sendiri. 14. Adik-adik tersayang (Sosum A10 angkatan 44, Sosum B05 angkatan 45, Kelas Kewirus Manajemen 44, dan semua kelas yang pernah penulis gantikan). Senang memiliki banyak adik seperti kalian dengan segala kenakalan, keceriaan dan memori yang indah tentang kelas kita. 15. Anak IAAS (IOP 12, 13, 14, dan 15). Senang mempunyai keluarga seperti kalian. 16. Anak PR BEM KM (duo Reza, Idham, Upil, Ina dan Mba Ririn) 17. Julaeha atas kesediannya sebagai pembahas dalam seminar dan saran maupun masukan yang diberikan untuk perbaikan skripsi. 18. Tidak lupa rasa terima kasih juga kepada seluruh pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu atas bantuannya dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Bogor, Januari 2010 Lizna Seftiana