ANALISIS KELAYAKAN KOPERASI SERBA USAHA (Studi Kasus Koperasi Amertha Agung Sejahtera di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli)
Oleh Ir. Suciani, MSi. NIP. 19520331 198601 2001
PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015
KATA PENGANTAR
Berkat asung kerta wara nugraha Ida Shang Hyang Widhi Wasa,Tuhan Yang Maha Esa, tulisan dengan judul Analisis Kelayakan Koperasi Serba Usaha (Studi Kasus Koperasi Amertha Agung Sejahtera di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli) dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: • Bapak Prof.Dr.Ir. I Nyoman Suparta,MS.,MM. atas bimbingan yang telah diberikan . • Manajer dan staff Koperasi Amertha Agung Sejahtera di Kecamatan Bangli yang telah banyak membantu dalam pemberian data yang diperlukan. • Rekan Ir. I Gusti Ngurah Kayana, MSi yang telah banyak membantu penulis . • Rekan-rekan dosen di Lab. Penyuluhan dan Ekonomi Peternakan atas kerjasamanya. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami menyadari bahwa tulisan yang kami susun ini tidak luput dari berbagai kekurangan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan tulisan ini.
Denpasar, Januari 2016
Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………………
i
DAFTAR ISI
…………………………………………………………
ii
DAFTAR TABEL
…………………………………………………………
iii
……….………………………………………….…..
1
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1.2 Profil Koperasi Serba Usaha Amertha Agung Sejahtera …………………. 1 1.2.1. Organisasi dan Manajemen …………………………………… … 2 1.2.2 Visi
……..…………………………………………………. 3
1.2.3. Misi
……..………………………………………………….3
1.3. Perumusan Masalah
………………………………………………… 3
II PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1 Khalayak Sasaran
…………..………………………………..…….. 4
2.2 Metode Analisis Data ……………..……….…………………………… 4 III RENCANA INVESTASI 3.1 Rencana Investasi ……………….………………………………………. ..7 IV POLA KEMITRAAN KOPERASI …………………………………………..7 V HASIL
……………………..………………………………………………… 8
VI SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan
…………………………………………………….……………….. 9
5.2 Saran …………………………………………………………………………. 9 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….......... 10
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
1. Biaya dan Pendapatan Koperasi Amertha Agung Sejahtera (Rp.000,-) ………… 12 2. Benefit dan Biaya Koperasi Amertha Agung Sejahtera (Rp.000,-)……….
13
3. Neraca Rugi–laba Perkreditan Koperasi Amertha Agung Sejahtera kurun waktu 5 tahun dengan plafon kredit awal Rp 5.000.000.000,-……………………
14
4. Proyek Peternakan Penggemukan Sapi Bali ………………………………………………………..
14
5. Proyek Peternakan Penggemukan Sapi Bali (lanjutan)…………………………………………
15
6. Biaya dan Pendapatan Usaha Penggemukan Sapi Bali Kurun waktu 10 tahun ( Rp 000,-) ………………………………………………………………………
16
7. Benefit dan Biaya Usaha Penggemukan Sapi Bali Kurun waktu 10 tahun ( Rp 000,-) ……………………………………………………………………..
17
I.PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Koperasi merupakan suatu lembaga yang diarahkan untuk menopang kehidupan perekonomian nasional.Lembaga ini diharapkan dapat memainkan peranan secara mantap dalam tata perekonomian di daerah perdesaan maupun perkotaan.Sebagai salahsatu usaha ekonomi kerakyatan, maka koperasi harus dimanfaatkan untuk membantu masyarakat ekonomi lemah yang belum mempunyai kesempatan menyumbangkan peranan yang lebih besar dalam tata perekonomian nasional. Koperasi adalah Soko Guru perekonomian Bangsa Indonesia seperti tertuang dalam pasal 33 UUD 1945. Lembaga ini menjadi wadah untuk mengembangkan demokrasi ekonomi, menghimpun potensi penmbangunan yang dapat digali dari anggota masyarakat dan melaksanakan kegiatan ekonomi untuk mengangkat tingkat kehidupan para anggotanya, sehingga bisa meningkatkan harkat dan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan ekonomi yang bersumber dari dan dimanfaatkan oleh kalangan pelajar ekonomi dari masyarakat itusendiri. Undang-undang No.25 tahun 1992. Tentang pokok-pokok perkoperasian mencerminkan bahwa koperasi bukan merupakan badan usaha yang mencari keuntungan saja, tetapi organisasi juga berdasarkan atas asas kekeluargaan yang ditunjukkan oleh watak social
1.2.
Profil Koperasi Serba Usaha Amertha Agung Sejahtera Program utama dari “Koperasi Serba Usaha Amertha Agung Sejahtera” adalah
menggerakkan ekonomi sektor RIIL, di masyarakat berbasis pertanian/potensi lokal, Industri Rumah tangga, dan simpan pinjam yang dirancang dengan system “Closed Circuit Market” dengan mata rantai usaha yang dijadikan bersama-sama antara masyarakat petani, masyarakat industri rumah tangga yang bermitra. Perencanaan pembangunan ruko dan waserda di Kecamatan Bangli dengan luas lahan sekitar 6 are dengan bangunan bertingkat. Pada lantai satu dibangun 4 ruko dan lantai dua difungsikan sabagai kantor dan waserda. Investasi untuk pembangunan ruko dan waesrda diperkirakan Rp 970.968.500,-.
Lokasi pembangunan peternakan direncanakan di Desa Bunutan, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli di atas lahan seluas 2 Ha, yang akan digunakan untuk 24 unit kandang sapi (masing-masing unit menampung 50 ekor), 4 unit kantor, 4 unit gudang pakan , 4 unit tempat penampungan kotoran dan 4 unit tempat penampungan air kencing. Investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan ini adalah sebesar Rp 3.120.000.000,-( Tiga Milyar Seratus Dua Puluh Juta Rupiah). Strategi pemasaran ruko dan waserda dilaksanakan dengan melakukan sosialisasi ke masing-masing kecamatan di Bangli (Susut, Tembuku, Kintamani dan Bangli) dilengkapi dengan penyebaran brosur/leaflet dan booklet. Strategi ini sangat mungkin terlaksana karena Bangli merupakan pasar potensial dengan jumlah penduduk 212.926 jiwa dengan tingkat kepadatan 409 jiwa /km2. Strategi pemasaran kredit dilakukan dengan mengadakan sosialisasi ke kecamatan, masing-masing diambil empat sample untuk pertanian, peternakan, pedagang kecil,industri rumah tangga dan industri kerajinan.
Sosialisasi juga disertai dengan penyebaran
brosur/leaflet.Strategi pemasaran ruko dan waserda dilaksanakan dengan melakukan sosialisasi ke masing-masing kecamatan di Bangli (Susut, Tembuku, Kintamani dan Bangli) dilengkapi dengan penyebaran brosur/leaflet dan booklet. Strategi ini sangat mungkin terlaksana karena Bangli merupakan pasar potensial dengan jumlah penduduk 212.926 jiwa dengan tingkat kepadatan 409 jiwa /km2. Pemasaran sapi dilakukan dengan menyasar agen pemotongan atau rumah potong sapi, dan produsen daging olahan baik untuk pasar di dalam negeri maupun eksport. Pasar dalam negeri akan menyasar agen pemotongan yang selama ini menjadi pemasok daging untuk pasar tradisional, supermarket, dan restauran baik di daerah Bali, Jawa maupun daerah lain di Indonesia. Strategi pemasaran untuk kompos kotoran sapi dan air kencing (biourine) dilakukan dengan langsung memasarkan ke masyarakat petani. Dengan tingginya harga pupuk sintetik, maka peluang pasar pupuk organik (kompos dan biourine) akan semakin baik dan dapat diterima oleh masyarakat petani. Penjualan langsung dilakukan ke petani peternak yang ada di Kecamatan Bangli dan sekitarnya. 1.2.1 Organisasi dan Manajemen Pengurus koperasi terdiri dari : Ketua, Sekretris, dan Bendahara masing-masing satu
orang, dan 3 orang advokasi sesuai dengan bidang ilmunya. Badan pengawas koperasi terdiri dari Ketua satu orang dan 2 orang anggota pengawas. Karyawan koperasi terdiri dari : • Manajer koperasi • Sekretaris dan administrasi biro • Kepala Akutansi • Kepala Unit Ruko dan Waserda beserta 7 orang staff • Kepala unit Simpan Pinjam dan 15 orang staff • Kepala unit Penggemukan sapi Bali dan 20 orang staff • Satpam 6 orang 1.2.2 Visi Pemberdayaan ekonomi kerakyatan, dengan membangun kesadaran
kolektif seluruh
anggotanya untuk membentuk komunitas kewirausahaan yang profesional, berkomitmen tinggi, berdedikasi dan berakhlak mulia. 1.2.3 Misi • Memberikan
akses
kepada
masyarakat/anggota
untuk
berperan
di
bidang
perekonomian dan kemudahan berinteraksi antar komunitas dalam membangun kebersamaan dalam kesejahteraan. • Memberikan pendidikan dan membangun pemberdayaan ekonomi sektor RIIL kepada komunitas masyarakat/anggota untuk mampu menolong dirinya sendiri. Memberikan
•
pembinaan
dan
memfasilitasi
masyarakat/anggota
untuk
mengembangkan unit-unit usaha berbasis potensi lokal.
1.3. Perumusan Masalah “Koperasi Serba Usaha Amertha Agung Sejahtera” berlokasi di Jalan Nangka No. 1, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.Koperasi ini ingin menumbuh kembangkan ekonomi kerakyatan yang berlandaskan kekeluargaan yang ditunjang oleh watak sosial. Untuk mengetahui apakah koperasi ini layak untukmelaksanakan diatas, perlu dikaji dengan metode analisis studi kelayakan bisnis.
program tersebut
II.
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Khalayak sasaran Peserta
kegiatan ekonomi kerakyatan dari Koperasi Serba Usaha Amertha Agung
Sejahtera ini adalah masyarakat petani yang mebutuhkan akses untuk mengembangkan usahanya, pedagang kecil (industri rumah tangga dan
pengerajin perak maupun patung),
organisasi masa dan profesi yang membutuhkan modal usaha, yang akan atau sudah mendapat binaan dari tenaga sarjana pendamping di bidangnya agar menjadi bagian dunia usaha atas dasar kemitraan yang berkeadilan. Dalam hal penggemukan sapi urine)sasarannya adalah dalam
dan pengolahan limbah (kotoran sapi maupun
pemenuhan kebutuhan daging di masayarakat dengan
mengaplikasikan teknologi penggemukan sapi hasil penelitian di universitas yang sudah dikaji kelayakan implementasinya.
Penggunaan aplikasi teknologi penggemukan sapi sasarannya
adalah kelompok tani-ternak di daerah tersebut yang sekaligus sebagai pengelola.Pengolahan limbah sapi dengan teknologi composting dan biourine adalah penyediaan pupuk organik untuk keperluan usaha tani masyarakat/anggotapetani-peternak yang membutuhkan. Pedagang kecil (industri rumahtangga dan pengerajin baik pengerajin perak maupun patung) yang membutuhkan bantuan modal usaha yang selama ini mendapatkan kesulitan dari perbankan karena tidak adanya agunan sebagai jaminan kredit dapat melakukan pinjaman modal usaha di Koperasi Serba Usaha Amertha Agung Sejahtera.
2.2. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis kelayakan bisnis yang terdiri darimetode Pay Back Period (PBP), metode Net Present Value (NPV), danmetode Internal Rate of Return (IRR). • Metode analisis Pay Back Period Merupakan suatu jangka waktu yang diperlukan untuk dapat mengembalikan semua biaya investasi yang telah dikeluarkan.Semakin singkat waktu yang diperlukan untuk dapat mengembalikan semua biaya investasi semakin baik atau layak usaha yang direncanakan tersebut, dan sebaliknya. Karena jumlah investasi yang telah dikembalikan akan dapat digunakan untuk investasi baru atau usaha lain yang juga dapat menghasilkan profit, atau
III. RENCANA INVESTASI 3.1 Rencana Investasi Investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan Koperasi Serba Usaha “Amerta Agung Sejahtera” sebesar Rp 11.000.000.000,- (sebelas milyar rupiah) dengan rincian ; • Pembangunan kantor, ruko dan waserda sebesar Rp 1.500.000.000,• Perkreditan (simpan pinjam) sebesar Rp 5. 000.000.000,• Usaha penggemukan sapai bali sebesar Rp 4. 500.000.000,• Asset dan modal yang dimiliki sebesar Rp 1. 000.000.000,Dengan demikian modal tambahan yang dibutuhkan oleh Koperasi Serba Usaha “Amerta Agung Sejahtera”sebesar Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah).
IV. POLA KEMITRAAN KOPERASI Koperasi sangat tepat untuk keberlanjutan pembangunan ekonomi kerakyatan. Mengingat koperasi sebagai soko guru perekonomian Negara Indonesia, maka koperasi hendaknya diberikan peran yang besar dalam pembangunan perekonomian.Upaya memudahkan kemitraan koperasi dengan masyarakat (petani-peternak, pedagang kecil, industri rumah tangga dan industri kerajinan) sebab dalam kelompok terkandung nilainilai kebersamaan, kerakyatan, kerja keras, ketekunan, kedisiplinan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.Nilai-nilai tersebut merupakan keserasian hubungan unsur modern dan tradisional tanpa adanya konflik dengan penerapan teknologi modern. Lembaga-lembaga swasta, BUMN, PMA dan kelompok masyarakat sebaiknya menanam sahamnya di koperasi.Hal ini bertujuan agar lembaga-lembaga tersebut mempunyai rasa memiliki dan menambah modal kerja koperasi.Dalam pembangunan koperasi, unsur pemerintah terkait harus terkoordinasi secara terpadu untuk memfasilitasi pengembangan koperasi. Lembaga pendidikan seperti universitas dapat berperan sebagai lembaga advokasi untuk mengembangkan koperasi, karena universitas mempunyai tugas tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan menerapkan teknologi hasil kajian dariuniversitas akan dapat menghasilkan produk-produk yang mempunyai daya saing baik kualitas maupun kuantitasnya
V. HASIL
Metode analisis yang digunakan adalah analisis kelayakan bisnis yang terdiri dari metode Payback Period, metode Net Present Value (NPV), metode Internal Rate of Return (IRR). Dari hasil analisis kelayakan menunjukkan NPV positif pada Discount Factor (DF) 15% sebesar
Rp 1.304.800.110,- PBP 3.5 tahun dan IRR sebesar 38.9%. maka program ini
layak untuk dijalankan.
VI. SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil analisis kelayakan bisnis dapat disimpulkan bahwa rencana usaha program yang dilaksanakan oleh Koperasi Serba Usaha “Amerta Agung Sejahtera” yang ditinjau dari Net Present Value(NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Pay Back Period (PBP), hasilnya program ini layak untuk dijalankan. Hal ini terlihat dari perhitunganhasil analisis menunjukkan NPV positif pada Discount Factor (DF) 15% sebesar Rp 1.304.800.110,- PBP 3.5 tahun dan IRR sebesar 38.9%. Kelayakan program yang dijalankan ini agar dapat membantu program pemerintah dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berbasis kerakyatan.
5.2. Saran Koperasi Serba Usaha “Amerta Agung Sejahtera” disarankan: Koperasi Serba Usaha “Amerta Agung Sejahtera” disarankan: • Membuat perencanaan kegiatan usaha dan adanya pengawasan dari pengawas yang profesional. • Memilih Manajer yang professional mempunyai SDM yang berkualitas, harus sering mengikuti pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan koperasi untuk meningkatkan sumberdaya manusia. Baik manajer maupun pegawai lainnya. • Menjaga kualitas dan mutu sapi bali harus terus ditingkatkan dan kontinuitas sapi bali agar dapat terjaga dengan baik dan persediaan sapi terus berlanjut. • Koperasi ini perlu bekerjasama dengan Fakultas Peternakan dan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas udayana. Dalam hal manajemen pemberian pakan dan manajemen pemeliharaan dan penyakit, agar usahanya lebih berhasil.
pemilihan bibit ternak sapi, manajemen
pengendalian
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. 2005. Analisis Investasi. Salemba Empat, Jakarta. Ahmad Subagyo,SE,MM,CBRD, 2008. Edisi 2. Penerbit PT. Elex Media Komputindo, kelompok Gramedia , Jakarta Daljono 2001. Akutansi Biaya (Penetuan Harga Pokok dan pengendalian) Badan Penerbit Universitas Diponegoro .Semarang Husein Umar. 2005. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 3. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ibrahim,H.M.Y., 2003. Studi Kelayakan Bisnis . Rineka Cipta, Jakarta. Gittnger,J.P.1997.Analisi Ekonomi Proyek-proyek Pertanian Edisi kedua, Cless, Jakarta Kasmir dan Jakfar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 2. Kencana, Jakarta.
LAMPIRAN (Tabel)