eJournal Administrasi Bisnis, 2 (4), 2014: 527 - 540 ISSN 2355-5408,ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2014
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI SPBU CV. INSANI SUBUR SEJAHTERA DI MARANGKAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Maskur1 Abstrak Maskur, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman Samarinda. Analisis Kelayakan Investasi SPBU CV. Insani Subur Sejahtera di Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara. Di bawah bimbingan Bapak Drs. M. Zaini, M.Si dan Bapak Ir. Noercahyono MM. Latar belakang penulisan skripsi ini yaitu sebuah proyek investasi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk CV atau perusahaan perseorangan yaitu CV. Insani Subur Sejahtera yang ada di Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara dengan nilai proyek Rp. 2.045.705.000. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui kelayakan dari proyek investasi tersebut yang ditinjau dari aspek keuangan. Alat analisis yang digunakan oleh penulis yaitu alat analisis kuantitatif dengan menggunakan metode Payback Period (PP); Net Present Value (NPV); Internal Rate of Return (IRR); dan Profitability Index (PI). Adapun hasil penelitian proyek investasi SPBU menggunakan alat analisis PP = (10 tahun); NPV = (269.007.698.28); IRR = (14.17) dan PI = (1.13). Maka dari hasil analisis dan pembahasan serta didukung beberapa teori, kelayakan investasi SPBU ditinjau dari aspek keuangan oleh CV. Insani Subur Sejahtera di Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara, berdasarkan hasil dari analisis penelitian, kelayakan proyek investasiSPBU di Marangkayu dari aspek keuangan telah memenuhi tingkatkelayakan yang diinginkan, seperti metode payback periodyang lebih kecil dari umur ekonomis proyek, net present value yang bernilai positif,internal rate of return lebih besar dari tingkat bunga yang disyaratkan, danprofitability indeks yang lebih besar dari 1. Saran yang bisa diberikan adalah harus dilakukan penambahan jatah BBM dari Pertamina agar jumlah penjualan dapat terus ditingkatkan. Kata Kunci : Kelayakan, Investasi dan Keuangan. PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini negara kita mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai bidang, terutama perkembangan di bidang ekonomi.Hal ini ditandai dengan jumlah dan jenis usaha yang dilakukan oleh badan usaha maupun perorangan
1
Mahasiswa Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politi, Universitas Mulawarman. Email :
[email protected]
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: 527 - 540
yang semakin meningkat. Maka jika melihat hal tersebut kebutuhan akan barang dan jasapun tentunya akan selalu meningkat Salah satu kebutuhan masyarakat yang tidak henti-hentinya digunakan yaitu kebutuhan akan energi, dalam hal ini Bahan Bakar Minyak (BBM). Hampir semua industri menggunakan BBM, tidak terbatas pada transportasi, tetapi juga sektor rumah tangga yang memerlukannya baik untuk keperluan sarana transportasi maupun sumber energi lainnya seperti penerangan diesel dan lain-lain Dengan semakin tingginya pertumbuhan penduduk yang diikuti pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor, maka kubutuhan BBM juga semakin besar. Berdasarkan hasil SP2010, jumlah penduduk Marangkayu mencapai 23.516 jiwa dan jumlah kepala keluarga mencapai 5.879 kepala keluarga. Jika diasumsikan, setiap kepala keluarga memiliki 1 unit kendaraan roda 2 maka jumlah kendaraan di Kecamatan Marangkayu mencapai 5.879 unit, belum lagi jumlah kendaraan roda 4 yang tentunya akan menggunakan BBM dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan roda 2. Jika melihat keadaan tersebut, maka tidak diragukan lagi bahwa permintaan kebutuhan akan BBM pada sekarang ini terlebih masa mendatang pastinya akan sangat dibutuhkan. Dengan demikian maka tentunya usaha SPBU merupakan salah satu usaha yang mempunyai prospek yang sangat bagus untuk saat ini maupun dimasa mendatang mengingat keberadaannya sangatlah dicari-cari.Tetapi untuk memaksimalkan prospek tersebut kedalam hal yang nyata maka CV. Insani Subur Sejahtera harus dapat memiliki pengelolaan manajemen yang baik dan perlu adanya perencanaan terhadap setiap kegiatan operasi. Berinvestasi atau mendirikan usaha dalam pembangunan SPBU tentulah membutuhkan dana yang cukup besar dan biasanya tingkat pengembaliannya pun memerlukan waktu yang cukup lama. Maka dari itu pengusaha harus dapat mempertimbangkan dan meminimalisir atau mungkin menghindari setiap risiko yang mungkin timbul terhadap investasi yang dilakukan.Oleh karena itu sebelum memulai usaha atau mungkin mengembangkan usaha yang sudah ada, maka perlu dilakukan studi kelayakan terhadap rencana investasi agar proyek yang sedang dikerjakan tidak sia-sia belaka akibat tidak adanya perencanaan yang matang dan proyek yang dijalankan pun tidak menguntungkan. Studi kelayakan proyek merupakan alat bantu atau pedoman bagi para pemilik perusahaan/pengusaha agar dapat lebih mudah mengambil sikap dan keputusan-keputusan pelaksanaan investasi supaya risiko kegagalan dapat dihindari atau dikurangi. Dalam penilaian investasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan analisis pada berbagai aspek. Dalam penelitian ini, penulis hanya akan mengambil aspek keuangan. Untuk sisi aspek keungan dapat digunakan kriteria penilaian investasi seperti: Payback Period; yaitu menggambarkan lamanya waktu yang diperlukan untuk menutup kembali dana yang telah dikeluarkan atau diinvestasikan; Net Present Value; metode yang menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang. 528
Analisis Kelayakan Investasi SPBU di Marangkayu – Maskur
Internal Rate of Return; metode yang menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaanpenerimaan kas bersih dimasa yang akan datang; Profitability Index; yaitu untuk menghitung perbandingan antara present value dari investasi. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, penulis memilih dan tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis kelayakan proyek pembangunan SPBU ditinjau dari aspek keuangan oleh CV. Insani Subur Sejahtera di Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara”. Rumusan Masalah Di lihat dari latar belakang permasalahan maka perumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah investasi SPBU CV. Insani Subur Sejahtera di Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara layak ditinjau dari aspek keuangan?” Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui kelayakan investasi SPBU CV. Insani Subur Sejahtera di Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara”. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Bagi pengusaha dapat mengetahui apakah proyek SPBU layak atau tidak untuk dilakukan ditinjau dari aspek keuangan. Sebagai bahan masukan atau pertimbangan yang dapat digunakan sebagai dasar membuat kebijakan mengenai pengembangan usaha selanjutnya. b. Manfaat Praktis Untuk memberikan sumbangan positif untuk menambah hasanah ilmu pengetahuan tentang studi kelayakan bisnis dalam usaha. Kerangka Dasar Teori Manajemen keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut Horne dalam Kasmir (2009:5), adalah segala yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengolahan aktiva dengan beberapa tujuan yang menyeluruh. Sementara itu Brigham mengatakan dalam Kasmir (2009:6),bahwa manajemen keuangan adalah seni (art) dan ilmu (science), untuk me-manage uang, yang meliputi proses, institusi/lembaga, pasar, dan instrument yang terlibat dengan masalah transfer uang diantara individu, bisnis, dan pemerintah. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan (2004:4) menyatakan bahwa studi kelaykan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. 529
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: 527 - 540
Pada umumnya suatu studi kelayakan proyek akan menyangkut tiga manfaat, yaitu: a. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri (sering juga disebut sebagai manfaat financial). Yang berarti apakah proyek tersebut dipandang cukup menguntungkan apabila dibandingkan dengan risiko proyek tersebut. b. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi negara tempat proyek tersebut dilaksanakan (sering juga disebut sebagai manfaat ekonomi nasional). Yang menunjukan manfaat proyek tersebut bagi ekonomi makro suatu negara. c. Manfaat sosial proyek tersebut bagi masyarakat sekitar proyek tersebut. Aspek-aspek Dalam Studi Kelayakan Proyek Menurut Iman Soeharto (1999), aspek yang harus dikaji dalam studi kelayakan investasi antara lain aspek pasar, aspek teknis, aspek keuangan dan aspek sosial ekonomi. Menurut Iman Soeharto (1999), aspek yang harus dikaji dalam studi kelayakan investasi antara lain : a. Aspek Pasar Pengkajian aspek pasar berfungsi untuk menghubungkan manajemen suatu organisasi dengan pasar yang bersangkutan melalui informasi. Pengkajian aspek pasar meliputi : Kebutuhan dan keinginan konsumen; Segmentasi pasar Nilai tambah Masa hidup produk Struktur pasar Persaingan dan strategi pesaing b. Aspek Teknis Pengkajian aspek teknis dimaksudkan untuk memberikan batasan parameter teknis yang berkaitan dengan perwujudan proyek yang meliputi halhal sebagai berikut : Menentukan letak geografis lokasi Sumber bahan baku Sumber energi Aksesibilitas dan utilitas Kapasitas instalasi Tenaga kerja proyek c. Aspek Keuangan Pengkajian dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari usaha yang akan didirikan atau pengembangan usahayang sudah ada. Aspek finansial meliputi halhal sebagai berikut: Kebutuhan dana
530
Analisis Kelayakan Investasi SPBU di Marangkayu – Maskur
Sumber dana Proyeksi neraca Proyeksi laba rugi Proyeksi aliran kas (cash flow) d. Aspek Sosial Ekonomi Pengkajian ini didasarkan pada landasan yang lebih luas yaitu melihat biaya dan manfaat proyek dari sudut kepentingan sosial atau masyarakat secara menyeluruh. Biasanya dilakukan untuk proyek-proyek masyarakat yang umunya dibiayai oleh pemerintah. Penelitian ini lebih menekankan pada analisis kelayakan investasi dalam mengkaji keberhasilan suatu proyek dari aspek finansial saja, apakah keuntungan yang didapatkan sebanding dengan dana yang telah dikeluarkan. Kebutuhan Dana Kebutuhan dana dalam setiap proyek pastilah berbeda-beda tergantung jenis dan proyek apa yang dikerjakan, proyek yang berskala kecil ataupun berskala besar atau mungkin peralatan dan teknologi yang digunakan cukup modern. Terlepas dari itu pengolahan dana harus dialokasikan sebaik mungkin sehingga bias tepat sasaran. Pengalokasian dana untuk proyek investasi secara umum di alokaskan kedalam dua kelompok, yaitu kebutuhan dana untuk aktiva tetap, dan kebutuhan dana untuk modal kerja. a. Kebutuhan Dana Untuk Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki umur ekonomis lebih dari satu periode opersai dari suatu unit usaha (satu tahun), dibeli untuk tidak dijuak kembali, melainkan digunakan untuk operasi, dan setiap periodenya disusutkan. Pengeluaran dana untuk aktiva tetap ini termasuk dalam pengeluaran modal, sedangkan yang tidak termasuk dalam criteria diatas termasuk dalam aktiva lancer (modal kerja). Pengeluaran ini diharap kan kembali dalam jangka pendek yaitu paling lama dalam satu periode operasi sudah kembali menjadi kas. Pengeluaran ini disebut dengan pengeluaran penghasilan. b. Kebutuhan Dana untuk Modal Kerja Menurut Husnan (2000:168), istilah modal kerja bisa diartikan sebagai modal kerja brutto atau modal kerja netto. Modal kerja brutto menunjukkan semua investasi yang diperlukan untuk aktiva lancar. Modal kerja netto merupakan selisih antara aktiva lancar dengan utang jangka pendek. Dimaksudkan dengan aktiva lancar adalah yang berubah menjadi kas memerlukan waktu yang pendek, kurang dari satu tahun, atau siklus produksi. Untuk masalah ini kita menggunakan pengertian modal kerja brutto dengan alasan bahwa bagaimana pun juga kebutuhan dana ini harus ada yang membelanjainya, apakah dengan spontan atau tidak. Di dalam pengertian sehari-hari sering kali modal kerja ini diartikan sebgai keseluruhan aktiva 531
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: 527 - 540
lancar. Meskipun dalam keadaan tertentu kita lebih tepat menggunakan pengertian netto. Sedangkan Herlianto (2009:42), mengatakan bahwa modal kerja dapat diartikan sebagai modal kerja brutto (gross working capital) atau modal kerja netto (net working capital). Investasi Menurut Moeljadi (2007:121), investasi merupakan suatu tindakan melepaskan dana saat sekarang dengan harapan untuk menghasilkan arus dana masa datang dengan jumlah yang lebih besar dari mana yang dilepaskan pada saat investasi awal (initial investment). Ditinjau dari ruang lingkup segi usahanya, investasi dapat dibagi menjdai dua, yakni; a. Investasi pada aktiva nyata (real asset atau real investment), misalnya untuk pendirian pabrik-pabrik, pendirian hotel/restoran, perkebunan, dan lain-lain. b. Investasi pada aktiva keuangan (financial asset atau financial investment), seperti pembelian surat-surat berharga, baik merupakan saham maupun obligasi. Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, di mana peneliti mencoba untuk mengadakan penelitian ilmiah yang sistematis, dan mengolah data yang berbentuk angka sehingga diperloleh dalam bentuk laporan keuangan. Definisi Operasional Untuk memudahkan pemahaman tentang variable-variabel yang diteliti, maka berikut ini penulis akan memberikan definisi operasional yang berkaitan dengan indikator dari variable seperti; kelayakan investasi dan kelayakan aspek keuangan, kelayakan investasi yang dimaksud disini adalah untuk menilai investasiyang dilakukan oleh CV. Insani Subur Sejahtera dengan mengukur tingkat kelayakan proyek pembangunan SPBU yang dilihat dari aspek keuangan. Sedangkan kelayakan dari aspek kuangann yaitu penilaian proyek terhadap CV. Insani subur Sejahtera yang dilihat berdasarkan tata cara kelolah keuangan proyek dengan mengunakan alat analisis kelayakan seperti analisis kriteria investasi, seperti: a. Payback period dimana ingin mengetahui lama waktu yang diperlukan untuk menutup kembali dana yang sudah diinvestasikan oleh perusahaan, waktu maksimal pengembaliannya adalah berdasarkan pada umur ekonomis jika melebihi umur ekonomis maka usaha SPBU tersebut dianggap tidak layak. b. NPV dimana jika hasil usaha CV. Insani Subur sejahtera bernilai positif setelah mencapai umur ekonomis nya yaitu 20 tahun maka sudah dapat dikatakan layak 532
Analisis Kelayakan Investasi SPBU di Marangkayu – Maskur
c. IRR jika hasilnya lebih besar dari tingkat bunga yang disyaratkan dikatakan layak jika tingkat bunga seperti bunga bank ternyata lebih dari bunga proyek maka sebaiknya dana yang dimiliki lebih diinvestasikan di bank. d. PI dimana nantinya peneliti akan mengukur derajat profitabilitas dari proyek dimana hasil yang layak harus lebih dari 1.
maka besar baik suatu
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan: Data penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Penelitian Lapangan Observasi yaitu dengan mengadakan penelitian langsung untuk mendapatkan data yang sebenarnya. Wawancara, cara ini untuk mendapatkan data-data dengan melakukan interview langsung pada pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan yang dikerjakan. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mengambil data-data berupa foto lokasi penelitian/proyek dan sekitarnya. b. Studi Pustaka (Library Research) Yaitu metode penelitian dengan cara membaca literatur, bahan referensi, bahan kuliah dan hasil penelitian lainnya yang ada hubungannya dengan objek yang diteliti. Adapun data-data yang akan diperlukan seperti: Gambaran umum SPBU. RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan Biaya investasi yang dikeluarkan oleh CV. Insani Subur Sejahtera untuk pembangunan SPBU. Dokumentasi lokasi proyek Perkiraan L/R dan CF Alat Analisis Alat analisis yang digunakan adalah ; a. Payback Period Payback Period =
1
ℎ
Kriteria seleksi : 1) Jika payback period lebih kecil dibanding dengan target kembalinya investasi, maka proyek investasi layak. 2) Jika payback period lebih besar dibanding dengan target kembalinya investasi, maka proyek tidak layak. (Sutrisno,2009:126)
533
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: 527 - 540
b. Net Present Value NPV =
1+
Dimana: K = Discount rate At = Cashflow pada periode t N = Periode terakhir dimana cash flow diharapkan. Kriteria seleksi: Jika NPV positif maka proyek investasi layak. Jika NPV negatif maka proyek investasi tidak layak. (Riyanto, 2001:128). c. Internal Rate of Return IRR =
+
(
−
)
Keterangan: rr = Tingkat discount rate (r) lebih rendah rt = Tingkat discount rate (r) lebih tinggi TPV = Total present value NPV = Net Present Value Kriteria seleksi: Jika IRR dari tingkat bunga yang disyaratkan, maka proyek investasi layak. Jika IRR dari tingkat bunga yang disyaratkan, maka proyek investasi kurang layak. (Sutrisno, 2009:127) d. Profitability Indeks Profitability Index = Kriteria Seleksi: Jik PI 1, maka proyek investasi layak Jika PI 1, maka proyek investasi tidal layak. (Sutrisno, 2009:128) Definisi Konsepsional Secara konsep langkah-langkah yang diambil dalam membicarakan kelayakan pembagnunan SPBU ini, penilis perlu membarikan suatu batasan mengenai hal tersebut, yaitu: a. Kelayakan Proyek
534
Analisis Kelayakan Investasi SPBU di Marangkayu – Maskur
Penilaian kelayakan proyek adalah penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek dibangun untuk jangka waktu tertentu. Herlianto (2009:2). Kelayakan dapat diartikan bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial. Layak disini diartikan juga akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga bagi investor, kreditior, pemerintah, dan masyarakat luas. Kasmir (2003:6) b. Kelayakan Aspek Keuangan Kelayakan aspek keuangan adalah aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Kasmir (2003:86). Untuk menilai kelayakan dari aspek keuangan digunakan analisis kriteria investasi seperti: PP, jika PP lebih kecil dari target kembalinya investasi maka proyek layak, jika lebih besar maka tidak layak NVP, jika NPV positif maka proyek layak jika negatif maka tidak layak IRR, jika IRR lebih besar dari tingkat bunga yang disyaratkan maka proyek layak, jika lebih kecil maka tidak layak PI jika PI lebih besar dari 1 maka proyek layak jika lebih kecil maka tidak layak Hasil Penelitian dan Pembahsan Insani Subur Sejahtera merupakan perusahaan yang berbentuk CV atau perusahaan perseorangan yang ada di Marangkayu.Perusahaan ini berdiri sejak 10 tahun yang lalu, namun pada saat itu masih berupa agen kecil dimana hanya terdapat 1 unit dispenser (pompa) bensin saja dan pada tahun 2012 perusahaan ini melakukan ekspansi dengan mendirikan SPBU yang lebih besar dengan 3 unit pompa yaitu bensin, solar dan pertamax dengan nomor APMS 66.0224. Penilaian Aspek Keuangan a. Metode Payback Period Payback period diperlukan untuk mengetahui seberapa lama waktu yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash flow) dengan menggunakan aliran kas besrsih (cash flow) dimana membagi nilai investai dengan cash flow. =
ℎ
Untuk mengetahui hasil dari Payback Period cukup dengan melihat pada tabel 5 proyeksi kas flow, dimana hasil dari tabel menunjukan pada tahun ke 10 jumlah investsasi sudah kembali dengan EAT mencapai Rp.2.212.087.011 dimana jumlah investasi proyek sebesar 2.045.705.000. b. Metode dengan Net Present Value
535
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: 527 - 540
Dalam perhitungan mengunakan metode Net Present Value terlebih dahulu harus menentukan keuntungan yang diinginkan yaitu 14 % dengan umur investasi 20 tahun. Table Net Present Value dengan tingkat suku bunga 14% Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Net Cash Flow DF14% 87,660,000 0.877 105,759,000 0.77 127,067,850 0.675 152,117,528 0.592 181,523,607 0.519 215,999,443 0.456 256,371,384 0.4 303,596,318 0.351 358,781,916 0.308 423,209,968 0.27 504,729,762 0.237 592,959,929 0.208 695,676,691 0.182 815,178,243 0.16 954,120,035 0.14 1,115,569,601 0.123 1,303,069,756 0.108 1,520,711,408 0.095 1,773,217,426 0.083 2,066,039,276 0.073 Total PV of Cash Flow PV of Investment Net Present Value
PV of Cash Flow 76,877,820.00 81,434,430.00 85,770,798.75 90,053,576.58 94,210,752.03 98,495,746.01 102,548,553.60 106,562,307.62 110,504,830.13 114,266,691.36 119,620,953.59 123,335,665.23 126,613,157.76 130,428,518.88 133,576,804.90 137,215,060.92 140,731,533.65 144,467,583.76 147,177,046.36 150,820,867.15 2,314,712,698.28 2,045,705,000.00 269,007,698.28
Sumber Data : Hasil Pengolahan Data c. Metode dengan Internal Rate of Return Sebelum menentukan IRR, terlebih dahulu harus mencari hasil dari NPV dari proyek tersebut lalu dicoba dengan beberapa tingkatan discount rate sampai memperoleh positif dan negatif dimana mendekati dari hasil NPV proyek tersebut atau biasa disebut dengan cara trial and error. Setelah dicoba, angka yang mendekati NPV proyek adalah 16% dan 15%. Berikut penguraiannya : 536
Analisis Kelayakan Investasi SPBU di Marangkayu – Maskur
Tabel IRR Dengan Tingat Suku Bunga 16% Tahun Net Cash Flow DF16% PV of Cash Flow 87,660,000 0.862 1 75,562,920 0.743 2 105,759,000 78,578,937 0.641 3 127,067,850 81,450,492 0.552 4 152,117,528 83,968,875 0.476 5 181,523,607 86,405,237 6 215,999,443 0.41 88,559,772 7 256,371,384 0.354 90,755,470 8 303,596,318 0.305 92,596,877 9 358,781,916 0.263 94,359,644 10 423,209,968 0.227 96,068,663 11 504,729,762 0.195 98,422,304 12 592,959,929 0.168 99,617,268 13 695,676,691 0.145 100,873,120 14 815,178,243 0.125 101,897,280 15 954,120,035 0.108 88,733,163 0.093 16 1,115,569,601 103,747,973 0.08 17 1,303,069,756 104,245,580 0.069 18 1,520,711,408 104,929,087 0.06 19 1,773,217,426 106,393,046 0.051 20 2,066,039,276 105,368,003 Total PV of Cash Flow 1,882,533,711 PV of Investment 2,110,000,000 Net Presen Value (227,466,289) Sumber Data : Hasil Pengolahan Data
Tahun 1 2 3 4 5
Hasil jika menggunakan tingkat suku bunga 15% Tabel IRR Dengan Tingat Suku Bunga15% Net Cash Flow DF15% PV of Cash Flow 87,660,000 0.87 76,264,200 105,759,000 0.756 79,953,804 127,067,850 0.658 83,610,645 152,117,528 0.572 87,011,226 181,523,607 0.497 90,217,233
537
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: 527 - 540
Lanjutan IRR Dengan Tingat Suku Bunga15% 6 215,999,443 0.432 93,311,759 7 256,371,384 0.376 96,395,640 8 303,596,318 0.327 99,275,996 9 358,781,916 0.284 101,894,064 10 423,209,968 0.247 104,532,862 11 504,729,762 0.215 108,516,899 12 592,959,929 0.187 110,883,507 13 695,676,691 0.163 113,395,301 14 815,178,243 0.141 114,940,132 15 954,120,035 0.123 117,356,764 16 1,115,569,601 0.107 119,365,947 17 1,303,069,756 0.093 121,185,487 18 1,520,711,408 0.081 123,177,624 19 1,773,217,426 0.07 124,125,220 20 2,066,039,276 0.061 126,028,396 Total PV of Cash Flow 2,091,442,707 PV of Investment 2,045,705,000 Net Presen Value 45,737,707 Sumber Data : Hasil Pengolahan Data Dari data di atas maka, hasil dari IRR dapat dirumuskan sebagai berikut :
IRR =
(
+
IRR = 15 +
(
= 15 +
.
.
( . = 15 + (0.83) = 14.17
538
.
.
.
.
.
)– )
− .
1
)
.
(16-15)
Analisis Kelayakan Investasi SPBU di Marangkayu – Maskur
d. Metode Dengan Profitability Index Dalam penilaian investasi mengunakan metode profitability index terbilang cukup mudah, karena cukup membandingkan nilai sekarang dari penerimaan/cashflow dengan nilai sekarang dari investasi proyek tersebut.
PI=
PI = = 1.13
.
.
.
.
.
.
. .
PENUTUP Berdasarkan hasil dari analisis penelitian, kelayakan proyek investasi SPBU di Marangkayu dari aspek keuangan telah memenuhi tingkat kelayakan yang diinginkan, seperti metode Payback Period yang lebih kecil dari umur ekonomis proyek, net present value yang bernilai positif, internal rate of return lebih besar dari tingkat bunga yang disyaratkan, dan profitability indeks yang lebih besar dari . Dengan dibangunnya SPBU di Marangkayu tentu akan berdampak baik bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat dimana akan menyerap tenaga kerja penduduk sekitar selain itu pengusaha micro seperti nelayan, petani, maupun industri rumahan juga akan berdampak baik karena penenuhan akan kebutuhan BBM bagi kegiatan operasional usaha mereka juga lebih mudah terpenuhi. Perlu dilakukan upaya penambahan jatah dari Pertamina agar perusahaan tidak selalu kekurangan stok BBM sehingga SPBU pun selalu beroperasi dan tentunya akan berdampak pada jumlah penjualan perusahaan. Membangun jalinan kerja sama terhadap usaha micro seperti nelayan, petani, maupun industri rumahan yang ada di daerah operasi SPBU sebagai penyedia atau penyuplai bahan bakar untuk kegiatan usaha mereka sehingga SPBU pun mempunyai alasan yang kuat untuk lebih mudah meminta penambahan jatah BBM yang lebih besar pada pihak Pertamin Daftar Pustaka Alexandri, Moh. Beni. 2008. Manajemen Keuangan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Balkaoui, Ahmed Riahi. 2000. Teori Akuntansi Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat: Jakarta. Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi Delapan. Yogyakarta: BPFE Gitosudarmo, Indriyo dkk.2002.Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE Gray, Clive dkk. 2005. Pengantar Evaluasi Proyek. Edisi kedua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 539
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014: 527 - 540
Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia. Harahap, Sofyan Syafri. 2005. Teori Akuntansi. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Herlianto, Didit dan Triani Pujiastuti. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta: Graham Ilmu. Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Husnan, Suad dan Suwarsono Muhammad. 2000. Studi Kelayakan Proyek. EdisiKeempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Kasmir dan Jakfar.2003.Studi Kelayakan Bisnis. Edisi kedua. Jakarta: Prenada Media Group Kuswadi. 2006. Analisis Keekonomian Proyek. Yogyakarta: Andi. Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan. Jilid Satu. Malang: Bayumedia Publishing. Niswonger, C. Rollin, dkk. 1999. Prinsip-Prinsip Akuntansi Edisi 19 Jilid 1. Penerbit Erlangga: Jakarta Pass, Christopher dan Bryan Lowes. 1999. Kamus Lengkap Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat.Yogyakarta: BPFE. Sugiarto dkk. 1999. Pengantar Akuntansi I. Penerbit Universitas Terbuka: Jakarta. Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep & Aplikasi. Ekonisa. Yogyakarta: Ekonisa. Standar Akuntansi Pemerintah (PP RI No. 24 Th. 2005). Jakarta: Redaksi Sinar Grafika. INTERNET: http:// www.kutaikartanegara.com/download/Hasil sensus penduduk 2010 Kabupaten Kutai Kartanegara. (Diakses12 februari 2013)
540