Daftar Isi Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsional Pengembangan Jakarta, 12 Desember 2007
Teknologi Nuklir 1
rSSN : 1978-9971
ANALISIS KEKASARAN PERMUKAAN KELONGSONG ZIRKALOY-2 DENGAN ALAT ROUGHNESS TESTER TYPE SURTRONIC-25
Pranjono Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BA TAN ABSTRAK ANALISIS KEKASARAN PERMUKAAN KELONGSONG ZIRKALOY-2 DENGAN ALAT ROUGHNESS TESTER TYPE SURTRONIC-25. Telah dilakukan analisis kekasaran pennukaan kelongsong zirkaloy-2 dengan menggunakan alat Roughness Tester Type Surtronic-25. Pada pelaksanaan analisis diambil 5 buah sampel yang diambil secara acak. Pengukuran dilakukan pada kedua ujung dan tengah, masing-masing dilakukan dengan 7 kali pengulangan. Sebelum dilakukan analisisdilakukan pengujian sampel standar sebagai referensi untuk mengetahui akurasi dan kestabilan alat. Dari hasil pengukuran pada ujung 1, ujung 2 dan tengah permukaan kelongsong, rata-rata nilai kek~aran masing-masing bagian adalah untuk sampell besarnya 0,267 ~ ± 0,013; 0,257 J.1m± 0,014; 0,266 ~ ± 0,019, sampel2 : 0,257 J.1m± 0,008; 0,28 ~ ± 0,012; 0,263 J.1m± 0,011, sampel 3 : 0,27 ~ ± 0,013; 0,264 J.1ffi± 0,010; 0,273 ~ ± 0,015, sampel 4 : 0,283 ~ ± 0,014; 0,264 ~ ± 0,008; 0,253 ~ ± 0,008 sampel 5 : 0,289 J.1ffi± 0,009; 0,269 J.1ffi± 0,011; 0,261 J.IlI1 ± 0,01 Dari kelima sampel tersebut nilai kekasarannya masih dibawah nilai kekasaran permukain yang dipersyaratkan yaitu dibawah 0,80 J.1m.
I.
Kata kunci : kekasaran pennukaan, zirkaloy-2, Surtronic 25. ABSTRACT AN ANALYSIS ON THE ROUGHNESS OF ZIRKALOY-2 TUBES BY USING A SURTRONlC-25 ROUGHNESS TESTER. An analysis on the roughness of zirkaloy-2 tubes by using A Surtronic-25 Roughness Tester have been carried out. Five samples were taken at random and then seven measuremnts were done on both ends and middle of each sample. Before the analysis was performed, a measurement was conducted on a reference specimen to determine the accuracy and the stability of the measuring instrument. The mean roughness values at the ends and 0.267 J.1ffi± 0.013; 0.257 J.1ID± 0.014; 0.266 the middle of each sample are as follows. Sample J.1ID± 0.019, sample 2 : 0.257 J.1ID± 0.008; 0.28 ~ ± 0.012; 0.263 J.1ffi± 0.011, sample 3 : 0.27 J.1ID ± 0.013; 0.264 J.1ffi± 0.010; 0.273 J.1m± 0.015, sample 4 : 0.283 J.1ID± 0.014; 0.264 ~ ± 0.008; 0.253 J.1ffi± 0.008 sample 5 : 0.289 J.1ffi± 0.009; 0.269 J.1ffi± 0.0 11; 0.261 ~ ± 0.011. All of those values are below the maximum roughness value allowed for a nuclear fuel tube which is 0.80 ~.
I:
Key words: roughness, zorkaloy-2, Surtronic 25.
I. PENDAHULUAN Logam
dalam
telah lama digunakan kimia,
disamping
merupakan
salah
digunakan
sebagai
bakar dalam bentuk
zirkaloy-2
di bidang itu satu
industri
zirkaloy-2 bahan
kelongsong
yang elemen
nuklir
jenis L WR dan PHWR. di
bidang
teknologi
kelongsong
elemen
berfungsi hasil timbul
Pusat Teknologi Kese/amatan
industri
pada reaktor
Pada penggunaan nuklir bakar
untuk mengungkung
fisi
ke
akibat
dan Metrologi Radiasi - Badan Tenaga Nuklir Nasional
pendingin reaksi
tersebut,
nuklir
nuklir keluarnya
primer
yang
dari
bahan 116
Prosiding Pertemuan dan Presentasi I/miah Fungsional Pengembangan
Teknologi Nuklir 1
ISSN : 1978-9971
12 Desember 2007
Jakarta,
bakar
berbasis
uramum
yang
melakukan
digunakanflJ•
Untuk
dapat
digunakan
bahan kelongsong maka
persyaratan
sebagai
elemen bakar nuklir
zirkaloy-2
hams
tertentu
memenuhi
baik ditinjau dari
sifat fisis maupun sifat kimianya. kelongsong
terse but
perlu antara
Bahan
dilakukan
beberapa
anal isis,
dianalisis
kekasaran permukaan sug~ya
dapat
digunakan
sebagai
lain
yang
kelongsong
bahan bakar nuklir, nilai kekasarannya tidak melebihi dari 0,80 Oleh bertujuan
karena untuk
nilai kekasaran zirkaloy-2 kegiatan
itu
mengetahui
yang
besamya kelongsong
digunakan
penelitian
Inl
untuk
dan pengembangan
Cara
untuk
melakukan adalah
pada manual operasi
analisis mengacu
alat Roughness
tipe Surtronic
25. Pengukuran
permukaan
sihyal pergerakan
pengukuran
dan
utama
yaitu
masukan,
tiga elemen
pengolah
dan
keluaran. Peralatan masukan menerima besaran
yang
akan
menghasilkan
diukur
sinyal
elektris
dan yang
sebanding dengan peralatan pengkondisi sinyal,
kemudian
diperkuat
dan
sinyal
terse but
dimodifikasi
menjadi
sebuah keluaran.
umumnya
masukan
sistem
besaran listrik.
pada
pada
instrumentasi
bukan
Oleh karena itu untuk
menggunakan metode dan teknik listrik pada
pengukuran,
manipulasi
atau
pengontrolan, besaran yang bukan listrik ini diubah menjadi suatu sinyal listrik.
kekasaran permukaan
kekasaran
untuk
pada umumnya terdiri dari
Besaran
percobaan
permukaan
suatu
digunakan
mencatat hasilnya. Sebuah instrumentasi
J.UIlf2J.,
bahan bakar nuklir.
Tester
secara bersama-sama
diperoleh
dari
stylus. Prinsip kerja
Alat
pengubah
besaran
bukan
listrik
menjadi besaran listrik ini disebut dengan transducer. adalah
Secara
mencakup
mengubah
gaya
luas
transducer
alat-alat atau
yang
perpindahan
mekanis menjadi sinyallistrik[3].
dari alat ini adalah dengan menggunakan transducer
dan
diolah
dengan
Kekasaran permukaan Setiap permukaan komponen dari
mikroprocessor.
suatu benda mempunyai beberapa bentuk
II. TEORI
yang
Transducer
maupun dari
hasil proses produksinya.
Karakteristik
permukaan
Sistem terdiri
instrumentasi
dari sejumlah
Pusat Teknologi Kesemmatan
elektronik
komponen
yang
bervariasi
menurut
struktumya
terse but
ada
yang bentuknya halus, dapat juga dalam
dan Metrologi Radiasi - Badan Tenaga Nuklir Nasional
117
naling menumpuk. en an
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsional
Pengembangan
Teknologi Nuklir J
ISSN : 1978-9971
/2 Desember 2007
Jakarta.
bentuk kekasaran membentuk
(roughness)
gelombang
Sedangkan bentuk-bentuk kekasaran dan
maupun (waviness)
gelombang pennukaan dapat ditunjukkan
seperti yang ditunjukkan pada Gambar I.
pada gambar berikuf5].
beatnk haln;:
keka;:amll/rougJUle;:;:
gelombang'wa\"ine;:;:
Gambar 1. Karakteristik bentuk pennukaan[4]
'/\'al,-,oess "j)~CI~,":
1-----I
-
Gambar 2. Bentuk kekasaran dan penggelombangan pada pennukaan
Roughness/kekasaran
Nilai kekasaran dinyatakan dalam
dideflllisikan
mesin, ketidakhalusan produksi bentuk adalah oleh tekstur kekasarannya yang sebagai pengerJaan yangproses yang penggelombangan
Roughness Average (Ra). Ra merupakan parameter kekasaran yang paling banyak
Hal ini disebabkan
dipakai
secara
intemasional.
Ra
didetinisikan sebagai rata-rata aritmatika dan
penyimpangan
mutlak
profil
kekasaran dari garis tengah rata_rata[4.5,6]. oleh faktor-faktor seperti penyimpangan mesin, regangan
getaran, pada
berbagai bahan
pengaruh lainnya[4.5,6J•
Pusat Teknologi Keselamatan
dan
penyebab pengaruh-
Alat Surtronic 25 Alat
Roughness
Surtronic 25 adalah modular
pengukur
portable,
dengan
dan Metrologi Radiasi - Badan Tenaga Nuklir Nasional
Tester
Type
suatu sistem desain pennukaan
yang
komponen-komponen 118
Prosiding Pertemuan dan Presentasi I/miah Fungsional Pengembangan
Teknologi Nuklir 1
ISSN: 1978-9971
Jakarta. 12 Desember 2007
terdiri dari traverse unit, pick up yang
C. Langkah Kerja
dilengkapi
1. Penyiapan Bahan
dengan
transducer
dan
Permukaan kelongsong dibersihkan
dilengkapi juga dengan thermal printer. Travers utama
dari
unit
merupakan
sistem
dengan tisu halus hal ini dimaksudkan
alat
Roughness
Tester
untuk menghilangkan
debu dan lemak
komponen ini sebagai unit pengolah data.
yang menempel pada permukaan sampeJ.
Pick up ialah suatu komponen penjelajah
Hal lain yang perlu diyakinkan
yang dilengkapi transducer dengan jenis
tempat pengukuran terbebas dari getaran
induktansi
atau vibrasi.
variabel,
dengan pemegang
(holder) yang akan dihJlbungkan dengan traverse unit. Pengolahan
hasil
dengan - menggunakan
pengukuran mikroprosesor
bahwa
Setelah itu memberi tanda
pada daerah atau lokasi pada kelongsong sebagai
titik
yang
kekasarannya. diletakkan
akan
Kemudian pada
penyangga
diukur tabung untuk
yang hasilnya ditampilkan pada sebuah
memudahkan
display LCD dalam bentuk nilai numerik
memposisikan kelongsong searah dengan
dari kekasaran.
jalur pergerakan pick-up, dan melakukan
pengukuran
serta
pengaturan agar permukaan kelongsong tersentuh stylus.
III. TATA KERJA 2. Penyiapan Peralatan
A. Bahan Bahan kelongsong
yang
digunakan
zirkaloy-2,
sampel standar
6,0 Ilm, pick up, pick-up holder, pick up cable,
printer
cable,
clamp,
Power yang akan digunakan pada
adalah
pick-up
support. mounting bracket, kertas printer.
diposisikan
pada
tegangan
220
V
hubungkan kabel power adaptor thermal printer
pada
Pasangkan
socket
power
220
serangkaian pick-up
V. pada
traverse unit dan hubungkan rangkaian
B. Alat Yang Digunakan Alat yang digunakan dalam analisis
pick-up denganpick-up cable. Tempatkan traverse unit pada stand dan sambungkan
adalah Roughness Tester Type Surtronic-
juga
25 buatan Taylor Hobson dan Thermal
selanjutnya
Printer.
untuk
kabel pick-up
pada traverse unit
masukkan
traverse
unit pada
Hubungkan kabel printer
Pusat Te1cnologi Keselamman
dan Metrologi Radiosi - Badan Tenaga Nuklir Nasional
batere
power
tempatnya. pada travers
119
Prosiding Pertemuan dan Presentasi
J/miah Fungsional Pengembangan
Teknologi Nuklir 1
ISSN : 1978-9971
Jakarta, 12 Desember 2007
unit maupun pada thermal printer serta hidupkan thermal kelongsong printer. mengikuti pergerakan
Posisikan horisontal arah dengan penyangga. tempat
pada
arah dari stylus.
3. Analisis Kekasaran Standar Posisikan Tempatkan sampel standar dengan nilai Ra = 6,0 Jlm pada tempat penyangga sehingga
stylus
dapat
dengan
menurunkan
cara
menaikkan
dengan
sampai
menyentuh
permukaan kelongsong yang akan diukur kekasarannya
dan
memposisikan
pick
menyentuh
permukaan sampel standar. Atur traverse unit
stylus
atau
memutar
holder
stand dengan arah ke kanan atau ke kiri.
holder
sejajar
kelongsong.
dengan
Lakukan
permukaan
analisis
dengan
menekan tombol MEASURE dan secara otomatis
hasil
dari
analisa
akan
Posisikan stylus pada posisi tegak lurus
ditampilkan pada traverse unit. Analisa
dengan bidang datar dari sam pel standar
dilakukan
dan lakukan analisis
kali pada masing-masing
dengan
menekan
dengan cara pengulangan titik
7
kedua
tombol MEASURE, maka secara otomatis
ujung dan tengah
hasil dari analisis akan ditampilkan pada
Lakukan
display yang ada pada traverse
menekan tombol PRINT pad a setiap hasil
Lakukan
cetak
hasil
analisis
unit.
dengan
cetak
bagian
hasil
kelongsong.
analisis
dengan
analisis.
menekan tombol PRINT pada setiap hasil analisis.
Analisis
dilakukan
dengan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
pengulangan 7 kali. Hasil
4. Analisis Kelongsong
dari kotoran debu dan lemak ditempatkan
No
nilai
kekasaran
permukaan sampel standar secara rinei
Kelongsong yang telah dibersihkan
I.
analisis
dapat dilihat pada lampiran Tabel 1 dan dirangkum dalam Tabel3 di bawah ini.
Tabel3. Hasil rata-rata analisis sampel standar. Standar, 660,02 !lm 0,04 Hasil Analisis, 6,009 0,011 6,003 Setelah analisis Keterangan Sebelum analisis zirkaloy-2 0,014 Range SOzirkaloy-2
Oari
Tabel
hasil
rata-rata 6,009 Ilm dan 6,003 Ilm dengan
pengukuran sampel standar sebelum dan
standar deviasi 0,011 dan 0,014 hal ini
sesudah analisis sampel zirkaloy-2 nilai
menunjukkan
PusaJ Teknologi Keselamalan
3
diketahui
don Melrologi
Radiasi - Badon Tenaga Nuklir Nasional
bahwa
alat
mempunyai
120
Prosiding Pertemuan dan Presentasi I1miah Fungsional Pengembangan Jakar/a, 12 Desember 2007
Teknologi Nuklir
1
ISSN : 1978-9971
akurasi yang sangat baik. Data-data hasil
pengukurannya
analisis tidak ada harga ekstrim yang
!lm hal ini menunjukkan
dapat
berpengaruh
Range
data
tertinggi
pada
merupakan
dikurangi
setiap analisis.
terpusat pada nilai 6,0 presisi
alat
range
data.
sangat baik. Dengan demikian hasil nilai
selisih
data
pengukuran
dari
jawabkan kebenarannya.
data terendah
dapat
dipertanggung
1 terlihat
Hasil analsis kelongsong zirkaloy-2
bahwa range data besarnya adalah 0,02
seeara rinei terdapat pada lampiran Tabel
/lm
2 dan dirangkum dalam Tabel 4 berikut :
dan
0,04
Dari Tabel
alat
/lm
sehingga
hasil
Tabel 4. Hasil rata-rata analisis kelongsong Zirkaloy-2 Ra,fJrn Ra,fJrn SO0,289 0,008 0,261 0,253 0,264 0,010 0,012 0,015 0,013 0,273 Sarnpel 0,011 0,009 0,269 0,03 0,02 0,04 0,283 5 0,014 0,019 0,266 0,257 0,06 0,267 0,263 0,280 0,270 0,257 3 4 Zry-2 2 Sarnpel1 urn urn
Ujung Tengah Range, 2 Range, Ujung 1
Dari Tabel 4 terlihat bahwa pada ketiga titik pengukuran
yaitu ujung 1,
tertera dalam sertiftkat yaitu di bawah 0,40
Dengan demikian dari segi
/lm.
ujung 2 dan tengah dari sampel I sampai
kekasaran
permukaan,
dengan
kekasaran
memenuhi
sampel
permukaanpaling
5
nilai
kekasaran
keeil pada permukaan
dipersyaratkan
untuk
besarnya
nilai
spesifikasi
yang
dapat
dipakai
kelongsong sampel 4 pada tengah sebesar
sebagai kelongsong bahan bakar nuklir
dengan SD sebesar 0,008 dan
yaitu nilai kekasaran maksimumnya 0,80
0,253
J.U11
range 0,02 /lm sedangkan
nilai yang
paling besar pada permukaan kelongsong
!lm. V. KESIMPULAN
sampel 5 pada ujung 1 sebesar 0,289 !lm dengan SD sebesar 0,009 dan range 0,02.
Dari
Dari keseluruhan titik pengukuran nilai
kelongsong
kekasaran tidak ada yang melebihi dari
standar
0,40 /lm nilai ini sesuai dengan yang
sebagai berikut :
Pusat Teknologi Keselamatan
analisis
kekasaran zirkaloy-2
dapat
dan Metrologi Radiasi - Badan Tenaga Nuklir Nasional
diperoleh
permukaan dan
sampel
kesimpulan
121
Prosiding Perlemuan dnn Presenlasi I/miah Fungsional
Pengembangan
Teknologi Nuklir 1
ISSN: 1978-9971
Jakarla, 12 Desember 2007
1.
Alat
Roughness
Surtronic
Tester
type
3.
COOPER DA VID WILLIAM, Instrumental Elektronik dan Teknik Pengukuran, Erlangga, 1991 haI. 384.
4.
ANONIM, Operating Instructions Surtronic 3, Rank Precision Industries Spa, UK, hal. 5.
5.
DAGNALL, Exploring Surface texture, Rank tay lor Hobson, UK, 1980, hal. 11-1 8.
6.
ANONIM, Surtronic 25 User Guide, Taylor Hobson Precision, UK, 2006, hal.1-1 sid 1-3.
7.
FUTICHAH, Pengaruh Pola Arus dan Waktu Pengelasan pada Sambungan Las Tutup Kelongsong Zirkaloi-2 Terhadap Laju Korosi dalam Uap Air. Buletin Urania, PTBN, Vol 13 No 2,2007. hal. 47.
8.
KARTIKO SRI HARY ATMI, Analisis data Statistik, Penerbit Karunika, Universitas Terbuka, 1986, hal. 2-3.
25 yang dipakai untuk
menganalisis kekasaran permukaan zirkaloy-2 mempunyai akurasi dan presisi yang sangat baik. 2.
Nilai
kekasaran
permukaan
kelongsong zirkaloy-2 paling kecil 0,253 ~m dan paling besar 0,289 ~m nilai ini sesuai spesifikasi yang tertera
dalam
sertifikat
yaitu
di
bawah 0,40 ~m. 3.
Dari aspek kekasaran
permukaan
kelongsong zirkaloy-2 yang ada di laboratorium Bidang Bahan Bakar Nuklir untuk
memenuhi dapat
kelongsong dengan
persyaratan
digunakan bahan
nilai
sebagai
bakar
nuklir
kekasaran
yang
dipersyaratkan yaitu tidak melebihi 0,80
J.1m.
Tanya Jawab : 1. Penanya:
Sudarsih ( PRR-BATAN) Pertanyaan :
DAFTAR PUSTAKA 1.
2.
BADRUZZAMAN MUCHLIS, Mekanisme Korosi Paduan AlMg-2 dan AlMgSi : Pendekatan Termodinamika dan Kinetika Heterogen, Jumal Teknologi Bahan Nuklir, P2TBDU, Vol I, 2005, hal. 16. SASONGKO HERU, petunjuk Pelaksanaan Kendali Mutu Laboratosrium Fabrikasi Bahan Bakar NukIir, EBE-PEBN-BATAN, hal. 111.
Pusat Teknologi Keselamalan
1. ZircalIoy-2 kelongsong untuk apa? 2. Pengasaran kelongsong itu secara alami atau melalui suatu proses?
Jawaban
: PranjoDo (PTBN - BAT AN)
1. Untuk kelongsong nuklir
bahan
bakar
2. Kekasarannya didapat dari proses produks i.
don Metrologi Radiasi - Badon Tenaga Nuklir Nasional
122
Prosiding Pertemuan dan Presentasi J1miah Fungsional Jakarta,
Pengembangan
Teknologi Nuklir 1
ISSN: 1978-9971
12 Desember 2007
2. Penanya:
Sistya Wirapati ( Universitas Andalas) Pertanyaan : I. Apa pengaruh besar kecilnya nilai kekasaran terhadap mutu dari kelongsong zircalloy-2 ? 2. Nilai persyaratan kekasaran permukaan adalah 0,8 /lm, Apa pengaruhnya bila lebih kecil atau lebih besar dan 0,8 /lm ? Jawaban
: Pranjono (PTBN - BAT AN)
I. Akan berpengaruh pada laju korosi dan proses kegagalan fatik, demikian juga terhadap friksi. 2. Jika lebih besar tentunya dapat berpengaruh pada laju korosi, j ika lebih kecil pengaruhnya kecil sekali. Hal ini mengacu pada panduan kendali kualitas di laboratorium B3N-PTBN.
?usat Tekrwlogi Kese/amatan
don Metr%gi
Radiasi - Badon Tenaga Nuk/ir Nasional
123
Prosiding Pertenruan dan Presentasi I/miah Fungsional Pengembangan Jakarta,
/2 Desember
Teknologi Nuklir /
ISSN : 1978-9971
2007
LAMPlRAN
No.
Tabel1. (~m), Setelah RaRa (~m), Sebelum Observasi SO = 0,054 Standar,Range Rerata0,0116,02 6,009 6,003 6,00 =6,00 = 0,02 0,04 Keterangan
Pusat Teknologi Keselamatan
dan Metrologi
Data Hasil Analisis Sampel Standar 5,98 6,02 6,00 pengujian
Radiasi - Badan Tenaga Nuklir Nasional
124
Prosiding Pertemuan dan Presentasi llmiah Fungsional Pengembangan
Teknologi Nuklir J
ISSN : 1978-9971
Jakarta, 12 Desember 2007
Tabel2, No
Oata Hasil Analisis KelongsongZirkaloy-2
1 0,02 0,04 0,03 0,06 0,012 0,011 Range SO Rerata = Rerata= 0,273 0,014 0,010 0,019 0,013 0,015 0,008 0,009 === U'unq0,30 Rerata 0,283 0,267 0,27 0,289 0,264 0,253 0,261 0,28 0,263 0,257 Range Ra (um) 0,266 0,257 0,269 Observasi Ra-ium) 0,28 0,26 0,24 0,26 0,28 0,25 0,29 U'unq 2 0,27 0,25 0,29 0,26 0,28 Sam Keteranaan 12=0,25 Sam pel pel 4 0,26 Sampel 5 Tenqah 3 0,29 Keterangan 0,24 0,28 0,24 0,26 0,27 0,27 0,28 0,25 0,26 0,30
Pusat Teknologi Keselamalan
125
dan Metrologi Radiasi - Badan Tenaga Nuklir Nasional
Daftar Isi