ISSN 2085-4579
U LT I M A I N F O S Y S
Analisis Kebutuhan Sistem TIK Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara Winarno ! ! !" # $% & $ !! ' ())*! + ' , -+ $ , $ , $ + $! + . /$++ , -+ 0 + , , 0 0 " ! 0 1 ++ 0 12 ++ 0 13 4 1 4 1 &5 ' Keywords: $ ! $ $ 1 $ 1 $ 1! $ 1 $ 15 Abstrak: Artikel ini berjudul “Analysis of ICT System Requirement for the Government of Regency of North Halmahera” berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Winarno Distrik Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, mempunyai cita-cita untuk membangun Cyber City. Analisis Kebutuhan TIK dilakukan pada tahun 2007 berdasarkan kondisi potensial dan terkini. Ditemukan bahwa Halmahera Utara membutuhkan Sumber Daya TIK yang berpengalaman dalam infrastruktur, perangkat keras, perangkat lunak, pengembangan konten, ! + (gadgets), aplikasi perangkat lunak berpengalaman, perangkat lunak dan keras dari komputer, Infrastruktur TIK, Website, aplikasi 1 $+5 1 $ dan e-business/e-commerce/e-marketiing. Keywords: $ ! $ $ 1 $ 1 $ 1! $ 1 $ 15
Universitas Multimedia Nusantara e-mail:
[email protected]
Ultima InfoSys Vol I no. 1 | Des 2009
67
U LT I M A I N F O S Y S
ISSN 2085-4579
PENDAHULUAN Kabupaten Halmahera Utara dan kelembagaan, serta pendidikan, memiliki cita-cita untuk Go Internasional pada tahun 2010. Untuk mewujudkan cita-cita ini maka Pemerintah Daerah Halmahera Utara perlu menghimpun sumberdaya serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Salah satu sumber daya penting di masa sekarang adalah Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Hal ini karena TIK merupakan faktor kekuatan pengubah (change force Di seluruh dunia, berbagai bidang kehidupan akan mengalami perubahan drastis oleh kehadiran TIK. Mulai dari sistem pelayanan publik oleh pemerintah daerah, produktivitas perusahaan, dan bahkan produktivitas perorangan (pribadi), semuanya ditentukan oleh TIK. Bukan hanya produktivitas, bahkan survival dari semua pihak. Boleh dikatakan, bahwa barang siapa tidak membekali diri dengan TIK, maka tidak akan survive di Era TIK ini. Mengingat akan hal itu, maka langkah Pemerintah Daerah Halmahera Utara (Halut) untuk menjadikan Halut sebagai Cyber City, merupakan langkah yang sangat tepat, karena merupakan langkah yang menyongsong masa depan yang gemilang. Namun, agar pengembangan Halut Cyber City tersebut menempuh langkah yang benar, maka diperlukan suatu analisis kebutuhan sistem TIK dalam rangka menyusun rencana pengembangan yang sistematis dan terstruktur, sehingga tidak akan menjadi proyek yang terbengkalai.
68
Ultima InfoSys Vol I No.1 | Des 2009
Proyek Halut Cyber City merupakan proyek yang bernilai besar, dan berjangka panjang, bahkan berkelanjutan (continuous) karena terkait dengan masa depan yang tidak berujung pangkal. Namun proyek ini tentu saja memberikan manfaat yang besar, karena akan membawa Halut sebagai bagian dari globalisasi.
Gambar 1. Peta Kabupaten Halmahera Utara (warna hijau).
Sehubungan dengan perencanaan yang sistematis dan terstruktur tersebut, maka pada tahun 2007 dilakukan analisis kebutuhan oleh penulis, untuk mengetahui komponen-komponen sistem yang dibutuhkan untuk mengembangkan Halut Cyber City. Analisis kebutuhan tersebut dipaparkan seperti di bawah ini. KEBUTUHAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA TIK Kabupaten Halut berada di posisi terluar di Utara yang berhadapan langsung tidak perlu berkecil hati, karena di Era TIK ini setiap pelosok wilayah di seluruh dunia dapat terhubung melalui satelit, sehingga tidak ada istilah daerah terpencil. Pada saat ini di Kabupaten Halut masih
U LT I M A I N F O S Y S
ISSN 2085-4579
terbatas sumber daya manusia yang menguasai TIK. Sekolah-sekolah yang ada di Halut masih berupa sekolah umum biasa, seperti TK, SD, SMP, SMA, SMK Pertanian, dan Politeknik Sudimara yang masih berfokus pada pendidikan pengolahan pertanian dan kehutanan. Untuk dapat menjalankan Sistem TIK, maka Kabupaten Halut perlu memiliki sumber daya manusia yang menguasai TIK, dan bahkan seluruh warga masyarakat Halut perlu melek TIK, sehingga dapat memanfaatkan TIK secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Para petani dan nelayan sekalipun perlu menguasai penggunaan TIK, karena TIK misalnya dapat digunakan untuk mencari informasi harga komoditi pertanian atau perikanan di pasaran. Dalam rangka memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia yang memiliki keahlian di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), maka Kabupaten Halut memerlukan lembaga-lembaga pendidikan TIK yang berupa: Pusat Pelatihan TIK (ICT Training Centre): Lembaga ini sebaiknya dikelola oleh Bagian TIK Pemda Halut. Lembaga ini berfungsi menyelenggarakan pelatihan TIK bagi para pegawai Pemda Kabupaten Halut, mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan maupun kabupaten; namun tidak menutup kemungkinan menerima peserta pelatihan dari perusahaan swasta, umum dan pelajar/mahasiswa. Pendidikan TIK di sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, SMA/ SMK, dan perguruan tinggi. Pada saat ini Kabupaten Halut sudah memiliki sejumlah tenaga ahli di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), antara lain:
System Administrator, misalnya pegawai Pemda Halut yang menangani Sistem Informasi, dan staf TI kantor dinas Diknas. System Integrator, misalnya dari perusahaan (toko) komputer. Instruktur Komputer, misalnya dari lembaga pendidikan komputer, guru komputer, dosen, asisten dosen. Pengguna komputer, misalnya para pegawai kantor dinas yang menggunakan komputer, serta para guru, dosen dan mahasiswa pengguna komputer. Pada dasarnya kebutuhan sumber daya manusia yang menguasai TIK terdiri dari banyak bidang keahlian, seperti: Bidang Infrastruktur Bidang Infrastruktur merupakan bidang yang berkaitan dengan Sistem Jaringan telekomunikasi, baik menggunakan kabel,
,5 $ $ protokol komunikasi.%$ % /, dan sebagainya. Bidang Content (Informasi Digital) Infrastruktur TIK tidak ada gunanya apabila tidak dilengkapi dengan Content atau Informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Content ini dapat ditampilkan dalam bentuk Situs " !, atau untuk dikirim secara aktif ke pelanggan seperti 1 ,++ $ 1!5$ sms, dsb. Content dapat berupa informasi tekstual, gambar, musik, video atau data lainnya. Content yang pada
Ultima InfoSys Vol I no. 1 | Des 2009
69
U LT I M A I N F O S Y S
saat ini sangat dibutuhkan adalah content pendidikan, yang akan menciptakan sistem 12 atau pembelajaran melalui Internet. Namun demikian, setiap institusi juga perlu menampilkan informasi yang dimilikinya, baik sebagai publikasi ataupun sebagai metode berbisnis. Tenaga ahli yang mampu merancang Content disebut Content Designer, dan merupakan tenaga ahli yang sangat dibutuhkan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Seorang ahli Content dituntut memiliki keahlian di bidang database. Tools TIK (gadget) Mengingat perangkat gadget akan menjadi perangkat yang sangat penting di Era TIK ini, maka diperlukan banyak tenaga ahli untuk mengembangkan perangkat ini, agar penggunaannya semakin mudah, dan harganya semakin murah. Diperkirakan sebuah gadget akan memiliki kemampuan seperti komputer, music and video player, kamera digital,video camera, telpon seluler, digital $ dan personal digital assistant. Oleh karena itu, untuk mengembangkan dan perawatan perangkat gadget ini akan dibutuhkan banyak tenaga ahli gadget. Seorang tenaga ahli gadget dapat dari sisi pemrograman (software) untuk gadget, desain gadget, elektronika, dsb Perangkat keras (hardware) Meskipun Era TIK akan melahirkan perangkat yang mungil seperti gadget, namun untuk sistem komputer server masih dibutuhkan komputer seperti yang ada dewasa ini. Oleh sebab itu tetap dibutuhkan ahli perangkat keras, yang dapat melakukan integrasi sistem, serta instalasi dan perbaikan perangkat keras.. Seorang ahli perangkat keras perlu menguasai ilmu elektronika digital
70
Ultima InfoSys Vol I No.1 | Des 2009
ISSN 2085-4579
dan perangkat keras komputer serta jaringan komputer. Pemrograman Perangkat lunak (software) Perangkat lunak (software) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem TIK. Selain sudah tersedia berbagai macam perangkat lunak siap pakai, seringkali kita perlu mengembangkan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan kita sendiri. Untuk itu dibutuhkan tenaga programmer, analis sistem dan desain sistem. Tenaga programmer sangat dibutuhkan di seluruh dunia, dan bahkan bagi negara seperti India, jasa programmer telah menjadi komoditi ekspor yang memberikan devisa yang besar bagi negara. Tenaga programmer dapat bekerja secara jarak jauh. Sebagai contoh, mereka dapat mengerjakan pekerjaan pemrogramannya di negaranya sendiri, lalu mengirim hasil programnya lewat Internet. Perusahaan-perusahaan software di negara maju seperti Amerika Serikat, sering melakukan outsourcing dalam pekerjaan pembuatan software, dengan membayar programmer dari negara lain berbasis proyek. Ahli Penggunaan Program Aplikasi Program aplikasi atau application software merupakan software yang siap pakai untuk keperluan tertentu, ! administratif (mengetik, menghitung, presentasi, database), Internet Explorer untuk browsing di Internet, Eudora untuk e-mail, Corel Draw untuk membuat desain "# desktop
U LT I M A I N F O S Y S
ISSN 2085-4579
publishing, & > untuk animasi, dan sebagainya. Bagaimanapun diperlukan tenaga ahli yang telah mempelajari penggunaan software-software tersebut, sehingga dapat mengajarkan kepada para pengguna, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Para pelatih penggunaan software aplikasi ini seringkali dikukuhkan dengan KEBUTUHAN PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK Perangkat keras dan perangkat lunak yang ada di Kabupaten Halut dapat dikatakan masih terbatas di perkantoran dan perusahaan saja, serta lembaga pendidikan komputer, SMA dan Politeknik Padamara. Berdasarkan pendataan, maka kantor-kantor dinas di Kabupaten Halut rata-rata baru memiliki komputer sebanyak 4 hingga 6 unit komputer. Keluarga-keluarga yang memiliki komputer juga masih terbatas pada keluarga yang relatif berpendidikan tinggi, para tokoh masyarakat, dan keluarga berada. Di kota Tobelo ibukota Kabupaten Halut, terdapat tidak lebih dari lima toko komputer dan persewaan komputer. Dari survai yang dilakukan, populasi komputer yang ada di Kabupaten Halut adalah sekitar 250 unit, dengan perincian sebagai berikut: Tabel 1. Populasi Komputer di Kabupaten Halmahera Utara No.
Instalasi
1. 2. 3. 4.
Kantor Dinas di Lingkungan Pemda Sekolah Perusahaan Perorangan TOTAL
Jumlah
50 100 50 50 250
Untuk meningkatkan produktivitas kerja, maka sesungguhnya berbagai pihak di Kabupaten Halut perlu memiliki komputer, misalnya: Kantor Dinas di Kabupaten Halut Kecamatan-kecamatan dan kelurahan-kelurahan Sekolah-sekolah dari SD, SMP, SMA, SMK dan Politeknik. Perusahaan-perusahaan di Kabupaten Halut. Hotel dan restoran. Keluarga-keluarga ekonomi menengah ke atas Dengan jumlah penduduk 220 ribu jiwa, dan jika penetrasi komputer yang ideal adalah 10%, maka semestinya di Kabupaten Halut terdapat sekitar 22.000 unit komputer. Hal ini berarti bahwa populasi komputer di Kabupaten Halut masih sangat rendah. Bandingkan dengan populasi Handphone yang pada umumnya sudah mencapai 25% dari jumlah penduduk. Padahal harga handphone ditambah dengan biaya pulsa pemakaian handphone dapat menjangkau harga komputer. Pihak-pihak yang membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, antara lain: Instansi/Kantor Dinas dan Pemda Kabupaten Halut. Sekolah-sekolah SD, SMP, SMA, SMK, Politeknik Padamara, baik untuk keperluan tatausaha/administrasi/ manajemen, maupun untuk laboratorium komputer. Perusahaan-perusahaan swasta, untuk berbagai aplikasi sesuai dengan bidang usahanya. Masyarakat pada umumnya, untuk keperluan produktivitas pribadi. Khusus untuk warga masyarakat pada umumnya, maka kebutuhan komputer Internet pada saat ini sudah
Ultima InfoSys Vol I no. 1 | Des 2009
71
U LT I M A I N F O S Y S
dapat digantikan dengan perangkat handphone atau gadget, yang dapat menjalankan berbagai macam fungsi. Diperkirakan tidak lama lagi, peralatan gadget ini sudah tersedia di pasar. Dengan sebuah gadget, maka seseorang akan dapat menerima siaran radio, siaran TV, akses ke Internet, audio-video player, dan sebagainya. KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR TIK Infrastruktur TIK yang ada di Kabupaten Halut dimiliki oleh Pemda Halut, dan perusahaan-perusahaan besar di Halut. Sebagai contoh, Pemda Halut memiliki koneksi menggunakan VSAT sebesar 512kbps. Sementara itu di lingkungan Dinas Diknas tengah dilakukan upaya mengembangkan Jardiknas yang mencakup koneksi Internet. Namun pada saat ini upaya tersebut masih terbentur pada rencana kepindahan Kantor Dinas Diknas ke lokasi baru. Bagi kebanyakan orang, akses Internet pada umumnya masih dianggap mahal. Apabila populasi komputer di Kabupaten Halut telah meningkat, dan demikian pula masyarakat Halut telah memiliki kebutuhan untuk mengakses Internet, maka sudah selayaknya dikembangkan infrastruktur TIK di Kabupaten Halut. $ & Kabupaten Halut, maka infrastruktur TIK di Halut menghadapi luasnya wilayah, serta medan yang bergunung-gunung, dan tingkat perekonomian masyarakat. Namun demikian, tentunya Kabupaten Halut dapat mengembangkan infrastruktur TIK pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi seperti di kota atau kota kecamatan yang banyak penduduknya. Untuk itu kiranya perlu ditempuh strategi pengembangan infrastruktur yang
72
Ultima InfoSys Vol I No.1 | Des 2009
ISSN 2085-4579
memanfaatkan jalur frekuensi 2,4Ghertz serta hotspot ! ! Akan tetapi apabila mempertimbangkan kemajuan teknologi telekomunikasi 3G, 4G dan 5G (Generasi 3, 4, 5), maka pengembangan infrastruktur TIK di Halut perlu dilakukan dengan hati-hati. Sebagaimana diketahui, adanya TIK telah menyatukan berbagai media komunikasi menjadi satu unit perangkat saja, yaitu “gadget”, sehingga seseorang yang memiliki gadget, seakan-akan tidak perlu lagi memiliki perangkat komputer, televisi, radio, handphone, kamera digital, audio-video player, dan lain-lain, karena segala peralatan itu telah termuat di dalam sebuah gadget. Dengan adanya sistem telekomunikasi 3G, 4G dan 5G tersebut, maka infrastruktur telekomunikasi telah menyatu ke dalam sistem TIK, dimana kita tidak memerlukan lagi jaringan khusus untuk Internet guna mengakses data. Justru sekarang content Internet yang berupa informasi multimedia, pada akhirnya akan diakses melalui gadget tersebut. Dengan demikian, maka Pemda Halmahera Utara tinggal memikirkan pengembangan jaringan infrastruktur komunikasi data untuk lingkungan kantor dinas di lingkungan Pemda, dan sekolah-sekolah. Sedangkan para pengguna dari kalangan masyarakat umum dan perusahaan swasta dapat menggunakan infrastruktur yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan telekomunikasi. Selanjutnya Pemda Halut hanya perlu memiliki koneksi ke sistem Internet melalui sebuah jalur satelit atau
U LT I M A I N F O S Y S
ISSN 2085-4579
di Kabupaten Halut, maka diperlukan jaringan berupa: Koneksi Wireless di kantor-kantor atau sekolah-sekolah dalam radius 2km dengan instalasi pusat. Koneksi Radio Link untuk instansi/ kantor dinas di lingkungan Pemda Halut, dalam rangka konektivitas jaringan komputer Pemda Halut, serta sekolah-sekolah yang jauh (lebih dari 2 km). Jaringan lokal di internal instansi/ sekolah, baik menggunakan sistem kabel atau tanpa kabel (wireless). Sedangkan anggota masyarakat sendiri dapat mengakses Internet melalui koneksi wireless di sekitar kantor/sekolah yang berdekatan, dengan mendapatkan ijin dari instansi/ kantor/sekolah yang bersangkutan; atau langsung melalui perangkat gadget yang dimilikinya ke perusahaan seluler langganannya. Pemilihan alternatif 2 5 adalah Wilayah Halut yang akan mengalami pertumbuhan terus di masa depan. Instalasi 2 5 dianggap lebih ' & & atau perluasan infrastruktur jalan raya akibat perkembangan atau pemekaran kota (pelebaran jalan, dan proyek-proyek penggalian saluran air, PAM, telpon, listrik, perpindahan lokasi kantor, dsb). Apabila terjadi perubahan infrastruktur jalan raya dan lain-lain, maka kita tinggal menambah dan mengubah arah offset transceiver radio link nya saja. Sedangkan alternatif penggunaan
instansi/kantor/sekolah yang berdekatan, maka dapat disambungkan koneksi dengan
Ultima InfoSys Vol I no. 1 | Des 2009
73
U LT I M A I N F O S Y S
suatu perusahaan dikembangkan dengan berbasis web (web-based). Hal ini karena program aplikasi web-based tersebut dapat digunakan oleh kantor-kantor cabang yang jauh sekalipun. Sebelum ada Internet dan teknologi web, program aplikasi di perkantoran dijalankan dengan sistem jaringan LAN. Namun dengan adanya Internet, maka tidak hanya LAN saja, bahkan sebuah program aplikasi di suatu kantor dapat dijalankan dari segala penjuru dunia. Hal ini termasuk dalam mekanisme globalisasi. Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Utara (Halut) sudah barang tentu perlu mengembangkan situs web yang baik. Yang pertama adalah situs web yang berisi informasi mengenai potensi daerah Halut untuk dikomunikasi ke seluruh dunia secara bilingual. Yang kedua adalah program-program aplikasi seperti 12 dan 1 pun dapat dikembangkan dengan metode " !13 . KEBUTUHAN APLIKASI E-GOVERNMENT Dengan adanya struktur Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan di Kabupaten Halmahera Utara, maka tidak terlepas tuntutan untuk meningkatkan pelayanan pemerintahan kepada warganya. Jadi perlu adanya pengembangan dalam 12 , dalam hal ini e-kabupaten sebagai aplikasi dari 1 secara Nasional. Pengertian 1 secara umum adalah penggunaan teknologi informasi dalam pemerintahan untuk saling menukarkan informasi dan pelayanan antara pemerintah dengan warga, pembisnis, dan lembaga pemerintahan lainnya. (Wikipedia) & 1 adalah suatu proses untuk mencapai kondisi
74
Ultima InfoSys Vol I No.1 | Des 2009
ISSN 2085-4579
pemerintahan yang lebih baik dalam hal dalam memberikan pelayanan dan informasi kepada pegawai, warga, pelaku bisnis dan pemerintahan lainnya baik lembaga atau negara, sehingga diharapkan dapat menghilangkan korupsi dan meningkatkan kenyamanan, pertambahan pendapatan dan atau pengurangan biaya pemerintahan. # pelaku 1 utama adalah sebagai berikut : Interaksi Pemerintah dan Warganya ( 1 1 ? 4 4G2C) dalam memberikan layanan publik seperti pengurusan administrasi kewargaan dan informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan hubungan pemerintah dan warganya sehingga akan lebih ada efesiensi dalam proses-proses administrasi dan mengurangi korupsi dalam pelayanan publik. Untuk interaksi Pemerintah dengan Karyawan ( 1 1=+ 4G2E) akan membentuk suatu sistem yang mengatur masalah administrasi kepegawaian dari kedisiplinan, penggajian, kepangkatan, sehingga dapat memberikan transparansi dan keefesienan dalam meningkatkan kinerja sumber daya manusia yang ada. Interaksi eksternal antara Pemerintah dan Bisnis ( 1 13 4G2B) dalam hal kemudahan-kemudahan dalam pengadaan barang untuk pemerintah, pelayanan administrasi untuk para pengusaha, dan kerjasama-kerjasama dalam melakukan usaha sehingga meningkatkan keuntungan baik bagi pemerintah maupun bidang usaha. Yang terakhir adalah interaksi antara Pemerintah dengan Pemerintah lainnya ( 1 1 4G2G) yang memungkinkan dalam penukaran informasi dan pelayanan dalam hal kewargaan, pengurusan surat-surat aplikasi perizinan
U LT I M A I N F O S Y S
ISSN 2085-4579
dan juga peningkatakan kerjasama di bidang teknologi dan penerapan aplikasi. Manfaat dari 1 dalam meningkatkan kemampuan pemerintahan secara umum adalah sebagai berikut : Menurunkan biaya administrasi. Meningkatkan kemampuan tanggapan terhadap berbagai permintaan dan pertanyaan tentang pelayanan publik, baik dari sisi kecepatan maupun akurasi. Dapat menyediakan akses pelayanan untuk semua departemen atau LPND pada semua tingkatan. Memberikan asistensi kepada ekonomi lokal maupun secara nasional. Sebagai sarana untuk menyalurkan umpan balik secara bebas, tanpa perlu rasa takut.
dari perdagangan dan e-Procurement, ada juga yang mendahulukan pelayanan pendidikan atau sektor pelayanan publik, dan ada yang mengutamakan kerjasama regional. Dan ketersediaannya pun bisa mengikuti Gambar 2, bisa dari kuadran I ke II dan III terakhir menuju ke IV, atau langsung dari kuadran I menjadi kuadran IV seperti yang dilakukan negara Singapura.
Gambar 2. Skema Interaksi utama para pelaku dalam e-Government
Berkaitan dengan pembangunan daerah, Hermawan Kertajaya dkk. Mengusulkan tahapan pengembangan seperti berikut : “Sekedar menjalankan kewajiban” sebagai penyedia layanan publik, tapi sudah mulai dilewatkan jaringan komputer (LAN/WAN) Penyediaan layanan publik dilewatkan Internet (dapat diakses dari manapun dengan menggunakan teknologi web-based) Menuju layanan yang berorientasi pada pembangunan ekonomi nasional jangka panjang (layanan pada kalangan bisnis, pemasok, dan lembaga pemerintah lainnya), dalam tahap ini layanannya masih dilewatkan melalui LAN/WAN) Berorientasi ke pengembangan ekonomi jangka panjang dan semua layanannya lewat internet (ekstranet). Pembangunan 1 sendiri disesuaikan dengan karakteristik wilayahnya masing-masing, ada yang memulainya
Menurut Wescott (2001), secara umum tahapan pelaksanaan 1 yang biasanya dipilih adalah: Membangun sistem e-mail dan jaringan Meningkatkan kemampuan organisasi dan publik dalam mengakses informasi Menciptakan komunikasi dua arah antar pemerintah dan masyarakat Memulai pertukaran nilai antar pemerintah dan masyarakat Menyiapkan portal yang informatif Pengembangan yang diharapkan sebagai kelanjutan dari 1 sendiri adalah e-governance yang menurut Heeks (2001a:2), e-governance diartikan sebagai pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung pemerintahan yang baik (good governance) yang mencangkup hal-hal sebagai berikut: 1 : sistem untuk memperbaiki proses pemerintahan dengan menghemat biaya, dengan mengelola kinerja dengan cara
Ultima InfoSys Vol I no. 1 | Des 2009
75
U LT I M A I N F O S Y S
ISSN 2085-4579
membangun koneksi strategis dalam pemerintah sendiri, dan dengan menciptakan pemberdayaan. 1 ? @ 1 sistem untuk menghubungkan warga masyarakat dengan Pemerintah dengan cara berkomunikasi yaitu dengan berbicara kepada warga serta mendukung akuntabilitas dengan cara mendengarkan masyarakat dalam usaha mendukung demokrasi serta meningkatkan layanan publik. e-Society: sistem untuk membangun interaksi di luar pemerintahan dengan bekerja secara lebih baik dengan pihak bisnis dengan mengembangkan masyarakat yang dibagun dari kerjasama dengan pemerintah untuk mencapai masyarakat sejahtera. Dalam menuju perkembangan ini, maka menurut Heeks (2001b:3), terdapat tiga cara potensial bagi pemerintah untuk berkembang, yaitu: Otomatisasi yaitu mengganti proses pengumpulan, penyimpanan, pengolahan dan penyampaian hasil atau informasi yang dilakukan oleh proses tenaga manusia dengan proses teknologi informasi dan komunikasi. Misalnya: otomatisasi fungsi tata
usaha yang ada dari penulisan fomulir manual menjadi pengisian data langsung di komputer. Informatisasi yaitu mendukung proses yang kini dilakukan dengan tenaga manusia. Misalnya dalam pengambilan keputusan beserta pengkomunikasian dan implementasinya. Transformasi yaitu menciptakan proses baru pengolahan informasi yang dijalankan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi atau mendukung proses baru pengolahan informasi yang dijalankan oleh tenaga manusia. 1 dalam jangka panjang akan mengubah cara kerja pemerintahan, menggeser cara kerja tradisional dengan cara kerja elektronis yang lebih efektif. Dari penjelasan di atas, maka untuk Kabupaten Halmahera Utara, pengembangan e-local government nya akan dilakukan secara bertahap mengikuti tahapan sebagai berikut : Penyediaan persyaratan berjalannya keberhasilan yaitu infrastruktur untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi, perangkat legal/hukum untuk menangkal kejahatan digital, melindungi privasi, keamanan data dan informasi serta transaksi
Gambar 3. Tingkatan pengembangan 1 (sumber : Hermawan Kartajaya dkk.,2000:331)
76
Ultima InfoSys Vol I No.1 | Des 2009
U LT I M A I N F O S Y S
ISSN 2085-4579
yang terjadi di antara pelaku di dalam sistem. Pelatihan dan peningkatan sumber daya manusia sehingga dapat menjalankan dan mengembangkan kelanjutan e-local government. Pembangunan dan pengembangan aplikasi yang bersifat internally-networked public-service provider (kuadran I) seperti aplikasi sebagai berikut: Sistem Informasi Kepegawaian Sistem Informasi Admini-strasi Publik (Pembuatan KTP, Kartu Keluarga, dan lainnya) E-mail sistem bagi pegawai dan warga masyarakat Pembangunan dan pengembangan aplikasi yang bersifat externally-networked public-service provider (kuadran II) seperti aplikasi sebagai berikut : " !1 portal untuk umum Pendaftaran otomatis untuk beberapa administrasi publik e-Learning
Learner Learner
Learner Instructor Learner
Learner Learner Gambar 4. Model Lama Pembelajaran, guru sebagai sentral
Pembangunan dan pengembangan aplikasi yang bersifat externally-networked development oriented (kuadran IV) seperti aplikasi sebagai berikut : e-Procurement Pelayanan penyediaan Internet untuk semua warga masyarakat Menyediakan portal e-Business / e-Commerce untuk pemerintah ataupun swasta daerah. KEBUTUHAN APLIKASI E-LEARNING =12 (electronic learning) merupakan sistem pembelajaran yang didukung Internet. Sebelum dikenal 12 , terdapat aplikasi komputer yang disebut computer aided learning (CAL) atau computer assisted instruction (CAI). CAL atau CAI merupakan sistem pembelajaran yang dibantu komputer, namun dijalankan secara on-site atau di tempat. Jadi siswa harus datang ke tempat pembelajaran tersebut. Atau apabila siswa memiliki software tersebut, maka siswa dapat menginstal di komputernya di rumah, dan untuk selanjutnya belajar di rumah. Metode CAL atau CAI tentu saja memiliki kelemahan, karena materi pelajaran tidak dapat di update setiap saat. Selain itu, pada waktu itu software CAL atau CAI didistribusikan dengan menggunakan CD. Dengan munculnya teknologi Internet, maka muncul pula pembelajaran secara on-line, yang disebut 12 . Kini e-Learning telah menjadi salah satu metode pembelajaran yang populer di dunia. Bahkan Universitas Phoenix di Amerika Serikat telah menyelenggarakan pembelajaran secara 1 . 12 / untuk jenjang pendidikan S1, S2 maupun S3. 12 pada dasarnya dapat menjadi pengganti kegiatan pembelajaran
Ultima InfoSys Vol I no. 1 | Des 2009
77
U LT I M A I N F O S Y S
ISSN 2085-4579
jarak jauh seperti Universitas Terbuka di Indonesia. Bahkan sistem 12 merupakan sarana dan metode pembelajaran yang menawarkan lebih banyak keunggulan dibanding sistem pembelajaran jarak jauh yang konvensional. Instructor
Sistem 12 lokal ini pun pada gilirannya dapat diakses oleh siswa-siswa yang berasal dari daerah lain, manakala materinya baik dan memenuhi kebutuhan masyarakat luas.
Library
Other Schools & Organisation Video Conferencing
On-line Seminars
Class
seperti kursus memasak, kursus membuat kue, kursus komputer, dan sebagainya.
Electronic Mails
Chatting Rooms
Learner
Pemda Kabupaten Halmahera Utara perlu mengembangkan sistem 12 dalam rangka mengangkat citranya sebagai Cyber City, sebagai salah satu keunikan dan ke-unggulannya. Selain Other Learners materi pelajaran untuk jenjang SD, SMP, & Community SMA, SMK, juga Politeknik Padamara.
World Wide Web
On-line Database On-line Conferences Companies & Company Based Learning Communities
Internet
Gambar 5. Model Baru pembelajaran dengan
Dengan jurusan yang unggul seperti pengolahan hasil hutan, perkebunan, pertanian, dan sebagainya, maka niscaya materi tersebut dapat menarik minat banyak anggota masyarakat untuk mempelajarinya.
e-Learning.
Sebuah sistem e-Learning selain memuat materi pembelajaran, juga disertai sistem administrasi pembelajaran seperti absensi. Juga melalui sistem 12 sekaligus dapat dilakukan evaluasi terhadap siswa, sehingga siswa pun dapat segera mengetahui keberhasilan belajarnya. Pada dasarnya sistem 12 dapat berada dimana saja di seluruh dunia. Artinya kita dapat mengikuti pelajaran dari paket-paket pelajaran yang ditawarkan dari berbagai penjuru dunia. Namun tentu saja paket pelajaran itu belum tentu sesuai dengan kebutuhan kita. Oleh sebab itu, pihak-pihak lokal pun perlu mengembangkan sistem 12 dalam rangka melayani kebutuhan lokal. Sebagai contoh, sistem 12 untuk siswa SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Juga dapat dikembangkan sistem 12 untuk pendidikan non-formal,
78
Ultima InfoSys Vol I No.1 | Des 2009
Dengan perkembangan TIK yang sudah lebih maju lagi dibanding sekedar Internet, maka sistem 12 juga akan semakin maju. Dengan perangkat multimedia “gadget”, para siswa akan menerima materi yang dikirimkan ke gadgetnya, mirip seperti mendapat kiriman SMS. Selanjutnya para siswa akan mempelajari materi yang diterima tersebut. Demikianlah secara rutin, sesuai jadwal, para siswa akan menerima materi pelajaran yang diikutinya. Bila siswa sudah membuka materi, mempelajari, dan menutup materi tersebut, maka tanda absensi akan dikirim secara otomatis ke sistem 12 . Dengan demikian kontrol administrasi telah dilaksanakan. Memang sistem 12 membutuhkan sikap masyarakat yang sudah dewasa, sehingga tidak perlu terjadi kecurangan, misalnya ada peserta yang memakai jasa joki. Jadi bukan dirinya yang belajar, melainkan orang lain (joki) yang belajar
U LT I M A I N F O S Y S
ISSN 2085-4579
untuk dirinya. Setiap orang hendaknya menyadari bahwa yang dibutuhkan adalah dikuasainya kompetensi hasil belajar, bukan dimilikinya ijazah. Economy Reach
Availability
Quality Adaptability
Effectiveness
Gambar 6. Keunggulan e-Learning meliputi ekonomi, jangkauan, kualitas, adaptabilitas,
situs web tersebut diisi dengan content yang menarik, maka masyarakat akan banyak yang tertarik untuk berkunjung ke situs web kita, sehingga menciptakan 3 , yang baik. Hal ini termasuk dalam upaya menciptakan citra perusahaan yang baik. Dengan 1&5 , maka pembeli dari seluruh dunia mengetahui produk dan pelayanan perusahaan kita, dan memungkinkan terjadinya transaksi bisnis. e-Business
efektivitas dan ketersediaan.
KEBUTUHAN APLIKASI E-MARKETING, E-BUSINESS, E-COMMERCE e-Marketing Aplikasi 1&5 $ 13 dan e-Commerce merupakan aplikasi bisnis yang berbasis Internet. Aplikasi 1&5 adalah aplikasi yang melaksanakan kegiatan pemasaran melalui Internet. Kegiatan 1&5 , antara lain: Menyediakan informasi mengenai perusahaan (+ %< ), dalam rangka public relations. Menyediakan informasi produk dan pelayanan perusahaan serta gambaran harganya, dan contact person yang dapat dihubungi untuk membeli produk tertentu; dalam rangka kegiatan sales. Menyediakan informasi kegiatan promosi, misalnya adanya program kegiatan promosi tertentu, berupa program diskon, ! +$ ! 1 1 ! , undian berhadiah, kredit ringan dan murah, dan sebagainya. Melaksanakan kegiatan Riset Pasar, misalnya dengan menyediakan kwesioner yang disertai hadiah, formulir pelanggan, dan sebagainya. Mendukung 3 , (Pengenalan Merk), misalnya apabila
E-Business adalah kegiatan bisnis yang dilaksanakan melalui Internet. Dalam hal ini terdapat proses-proses bisnis seperti pengadaan (procurement), produksi, pemasaran, keuangan (pembayaran), dan distribusi, yang dapat dibantu oleh Internet. Sebagai contoh: Proses Pengadaan (Procurement) dapat dibantu pelaksanaannya melalui Internet (e-Procurement), misalnya dengan melakukan tender pengadaan barang (biding) yang diselenggarakan di Internet. Proses Produksi dapat dibantu dilaksanakan melalui Internet, terutama untuk produk-produk yang bersifat digital. Sebagai contoh adalah kolaborasi pekerjaan disain arsitektur, dan sebagainya. Proses Pemasaran dapat dibantu dilaksanakan di Internet melalui konsep 1&5 seperti telah diuraikan di atas. Proses Distribusi dan delivery dapat dibantu dilaksanakan di Internet, khususnya untuk produk yang berbentuk digital, misalnya musik, 1!5$ 1 ,++ $ 1? . 1? /$ $ , $ 12 $ dan sebagainya. Proses Keuangan juga dapat dibantu dilaksanakan melalui Internet, misalnya
Ultima InfoSys Vol I no. 1 | Des 2009
79
U LT I M A I N F O S Y S
ISSN 2085-4579
untuk pembayaran, dan berbagai transaksi keuangan di perbankan. Sebagai Cyber Space, jaringan Internet ternyata telah dapat menggantikan berbagai & Sebagai contoh, pada jasa perbankan, para nasabah kini lebih suka menggunakan ATM atau e-banking dan mobile-banking daripada datang sendiri ke teller untuk berbagai transaksi perbankan yang ingin dilakukan.Demikian pula, dengan adanya 1&5 , maka pemasaran suatu produk dapat berlangsung cepat di seluruh dunia. Produk yang baru dirilis di suatu negara, sudah dapat diperoleh informasi dan produknya di negara lain dalam waktu yang bersamaan. e-Business dapat digolongkan berdasarkan sifat transaksinya, yaitu: B2B (dibaca: Bi-to-Bi), adalah transaksi bisnis antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, misalnya dalam hal pengadaan barang, distributorship, pembelian antar perusahaan, dan sebagainya. B2C (dibaca: Bi-to-Ci), adalah transaksi bisnis antara satu perusahaan dengan para pelanggan langsung, misalnya pada perusahaan $ $ 1! 5 , dan lain-lain. B2G (dibaca: Bi-to-Ji), adalah transaksi bisnis dari satu perusahaan ke pemerintah, misalnya pada proses pengadaan barang oleh pemerintah. e-Commerce Aplikasi e-Commerce merupakan aplikasi bisnis yang menangani transaksi perdagangan (jual-beli) antara suatu perusahaan dengan pihak lain (konsumen). Jadi e-Commerce dapat dikatakan merupakan
80
Ultima InfoSys Vol I No.1 | Des 2009
bagian dari e-Business. Dalam hal ini yang dilakukan oleh aplikasi e-Commerce adalah pelaksanaan kegiatan sales hingga ke transaksi jual-beli sampai dengan pembayarannya. Pada saat ini di seluruh dunia sedang dikembangkan mekanisme pembayaran melalui Internet, misalnya apa yang disebut 1 $ $ 1+ , dan lain-lain. Terdapat inisiatif beberapa perusahaan yang menawarkan jasa pembayaran melalui Internet, dimana perusahaan semacam ini berperan sebagai jembatan penghubung antara pihak penjual, pembeli dan perbankan. Mekanisme pembayaran melalui Internet tentunya lebih canggih daripada sekedar penggunaan kartu kredit atau kartu debit. Mekanisme pembayaran transaksi online yang menggunakan kartu kredit dinilai tidak aman, karena adanya kejahatan yang disebut #, yakni pihak penjahat mencuri nomor kredit seseorang melalui virus komputer (trojan horse) yang masuk komputer seseorang, lalu menggunakan nomor kartu itu untuk melakukan transaksi. Atau ada penjahat yang bekerjasama dengan para kasir supermarket untuk memperoleh data pemegang kartu. Oleh sebab itu banyak pemilik kartu yang masih enggan melakukan transaksi online, karena kuatir data kartunya dicuri penjahat, dan disalah gunakan. Pembayaran menggunakan kartu kredit seharusnya dilengkapi dengan permintaan password. Bukan hanya * kartu. Mengingat akan pentingnya aplikasi 1&5 $ 13 dan e-Commerce, maka aplikasi ini perlu dikembangkan di Kabupaten Halut. Dimana Pemda berperan dalam mendorong para pengusaha agar mengembangkan aplikasi tersebut.
U LT I M A I N F O S Y S
ISSN 2085-4579
DAFTAR PUSTAKA
Heeks, Richard. 2001. Reinventing government in the information age: international practice in IT-enabled Public Sector Reform. Routledge, London Jeffry K. Pinto. 2007. %F & 'Pearson Education. Kartajaya, Hermawan, dkk. 2002. MarkPlus on Strategy. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. ())G'Laporan Akhir Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Halmahera + < " = >"= O’Brien, Marakas. 2006. & 'McGraw Hill. Ravia Anupindi, Sunil Chopra. 2006. % + J+ & ' Pearson education. Rebecca Mayer. 2000. + ,5 . Village Power Conference Presentation.
Ultima InfoSys Vol I no. 1 | Des 2009
81