Analisis Keberadaan Pasar Induk Puspa Agro Terhadap Dampak Sosial dan Ekonomi Pedagang
ANALISIS KEBERADAAN PASAR INDUK PUSPA AGRO TERHADAP DAMPAK SOSIAL DAN EKONOMI PEDAGANG Hikmatul Ilmiyah dan Dhiah Fitrayati Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRACT Pasar Induk Puspa Agro is traditional market that selling various type of product agro in one area. The existence of Pasar Induk Puspa Agro give the positive impact from social and economic to all market traders. But now the existence of Pasar Induk Puspa Agro give the negative impact from economic. Problem studied is how existence of Pasar Induk Puspa Agro to social and economic impact. This Research purpose is to describe of existence of Pasar Induk Puspa Agro to social and economic impact. This Research type represent the descriptive research with the quantitative approach in the form of mathematical calculation like quantifying, percentage and number flatten - flatten. The result of research show the existence of positive impact from social facet that is willingness send to school the child - their child to higher level ladder, effort merchant of health repair of family. There are no negative impact from social facet. Positive impact from economics facet generated is the existence of informal and formal sector labour absorbtion and also 44,74 % merchant experience of an increase the revenue. While negative impact from economic facet is 41,45 % merchant experience of a decrease the revenue, 13,82 % merchant revenue remain to. Suggestion by researchers is a merchant can to conduct the innovation and pay attention to the sold product quality, market management also can perform the even - even to can to enliven the market and draw buyer. Keywords: Pasar Induk Puspa Agro, social impact, economics impact, merchant.
ABSTRAK Pasar Induk Puspa Agro adalah pasar tradisional yang menjual berbagai jenis produk agro dalam satu kawasan. Awalnya keberadaan Pasar Induk Puspa Agro memberikan dampak positif dari segi sosial dan ekonomi bagi para pedagang pasar. Namun saat ini memberikan dampak negatif dari segi ekonomi. Masalah yang dikaji adalah bagaimana keberadaan Pasar Induk Puspa Agro terhadap dampak sosial dan ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keberadaan Pasar Induk Puspa Agro terhadap dampak sosial dan ekonomi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif berupa perhitungan matematis seperti penjumlahan, persentase dan angka rata – rata. Hasil penelitian menunjukkan adanya dampak positif dari segi sosial yaitu kemauan menyekolahkan anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi, usaha pedagang akan perbaikan kesehatan keluarga. Tidak ada dampak negatif dari segi sosial. Dampak positif dari segi ekonomi yang ditimbulkan adalah adanya penyerapan tenaga kerja disektor formal dan informal serta 44,74 % pedagang mengalami peningkatan pendapatan. Sedangkan dampak negatif dari segi ekonomi adalah 41,45 % pedagang mengalami penurunan pendapatan, 13,82 % pendapatan pedagang tetap. Saran yang diajukan peneliti adalah diharapkan pedagang dapat melakukan inovasi dan memperhatikan kualitas produk yang dijual, manajemen pasar juga dapat mengadakan even – even untuk meramaikan pasar dan menarik pembeli. Kata kunci: Pasar Induk Puspa Agro, dampak sosial, dampak ekonomi, pedagang.
1
Analisis Keberadaan Pasar Induk Puspa Agro Terhadap Dampak Sosial dan Ekonomi Pedagang
saing global dan berkelanjutan menuju Jawa
PENDAHULUAN Jawa Timur merupakan daerah yang berpotensi holtikultura.
dalam
segi
Dengan
pertanian
alasan
itu
dan maka
Timur makmur dan berakhlak. Dengan salah satu
misinya
yaitu
mengembangkan
perekonomian modern Jawa Timur berbasis
pembangunan fisik yang dapat menunjang
agro.
potensi yang dimiki di sektor pertanian di
Modern Puspa Agro sejak 17 Juli 2010 yang
Jawa Timur sangat diperlukan. Salah satu
dikembangkan dengan lahan seluas 50
upaya pembangunan yang menunjang sektor
hektare. Diproyeksikian sebagai pasar induk
pertanian
yaitu
terbesar dan terlengkap di Indonesia, Puspa
pembangunan pasar agrobis. Keberadaan
Agro dikelola dengan mengintregasikan
pasar sangatlah penting dalam menunjang
berbagai produk agro dalam satu kawasan
perekonomian daerah disekitarnya, karena
yang tertata rapi. Sebagai pengelola utama
pasar sebagai sarana bagi petani, pedagang
Puspa Agro adalah PT Jatim Graha Utama
dan konsumen untuk dapat melakukan
(JGU) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
kegiatan
milik Pempov Jatim, selaku pengembang
dan
holtikultura
ekonomi
guna
memenuhi
kebutuhan mereka.
Maka
dibangunlah
Pasar
Induk
dan pengelola mega proyek ini. Dan
Keberadaan
pasar
tradisional
kemudian PT Jatim Graha Utama (JGU)
merupakan salah satu aspek penggerak
menunjuk PT
terpenting dalam lalu lintas perdagangan
pengelolanya.
masyarakat
sudah
pengelolaan Puspa Agro menjadi lebih
seharusnya pemerintah memperhatikan pasar
maksimal. Pasar Induk Puspa Agro adalah
sebagai sarana publik bagi masyarakat.
pasar tradisional yang dikemas dalam suatu
Kepedulian pemerintah akan pembangunan
lingkungan
pasar sebagai sarana publik bagi masyarakat
Keberadaan pasar induk puspa agro yang
telah direalisasikan dengan dibangunnya
berdiri pada tahun 2010 mendapat respon
Pasar Induk Puspa Agro Jawa Timur sebagai
positif dari masyarakat sekitar. Terutama
pusat
yang
bagi masyarakat yang ingin berdagang di
meningkatkan
Puspa Agro. Pedagang yang berjualan di
perekonomian daerah serta meningkatkan
Puspa Agro berasal dari seluruh Jawa Timur
kondisi sosial dan ekonomi masyarakat baik
seperti Malang, Lamongan, Probolinggo, ada
daerah maupun nasional.
juga pedagang yang berasal dari sekitar
pedesaan.
Agrobisnis
diharapkan
Jawa
dapat
Maka
Timur
Berdasarkan Rencana Pembangunan
PUSPA AGRO sebagai Hal
yang
itu
dilakukan
nyaman
dan
agar
rapi.
Puspa Agro sendiri yaitu dari Desa Jemundo.
Jangka Panjang Daerah (RPJP) Provinsi
Pedagang di Puspa
Agro terdiri
Jawa Timur Tahun 2005 - 2025 dengan visi
pedagang eceran dan grosir.
dari
yaitu Pusat agrobisnis terkemuka berdaya
2
Analisis Keberadaan Pasar Induk Puspa Agro Terhadap Dampak Sosial dan Ekonomi Pedagang
Pada awalnya keberadaan Puspa Agro
Melihat kondisi pedagang yang terus –
memberikan dampak positif bagi para
menerus mengalami penurunan, maka upaya
pedagang di Puspa Agro. Ketika awal
pengurus Puspa Agro untuk meramaikan
berdiri,
stand komoditas yang telihat sepi adalah
banyak
sekali
pedagang
yang
berjualan di Puspa Agro. Hal itu dapat
dengan
dilihat dari stand – stand Puspa Agro yang
lokasi penjualan utama. Sehingga untuk saat
telah terisi penuh oleh pedagang. Pembeli di
ini, gedung sayur tidak hanya berisikan
Puspa juga terlihat sangat banyak, dengan
komoditas sayur saja, namun juga berisikan
banyaknya
pembeli
pendapatan
komoditas buah dan daging. Sehingga
pedagang
meningkat
pekerjaan
aktivitas jual beli terfokus di gedung sayur
sebelumnya.
maka
Dengan
dari
meningkatnya
membuat gedung sayur sebagai
dan aneka produk.
pendapatan pedagang saat itu, kebutuhan
Meskipun banyak pedagang yang
rumah tangga seperti kebutuhan makanan
gulung tikar, tidak sedikit pula pedagang
sehat dan air minum dapat terpenuhi dengan
yang tetap bertahan untuk berjualan di Puspa
baik. Antusis pedagang sangat besar dengan
Agro. Optimisme dan jiwa usaha yang besar
keberadaan
adalah salah satu modal mereka untuk tetap
pasar
tersebut.
Hal
itu
dikarenakan mereka ingin merubah kondisi
berjualan di Puspa Agro.
sosial dan ekonomi mereka agar menjadi
Dari
latar
belakang
yang
telah
yang lebih baik. Pasar Induk Puspa Agro
dipaparkan tersebut, pertanyaan penelitian
memberikan
dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana
dampak
positif
berupa
penyerapan tenaga kerja dari di sektor
keberadaan
perdagangan.
terhadap dampak sosial pedagang?. 2)
Pada akhir tahun 2012 stand di Gedung komoditas buah, palawija dan aneka produk
sudah
mulai
sepi.
Hal
Pasar
itu
Puspa Agro, sehingga banyak penjual yang
Pasar
akhirnya gulung tikar karena pendapatan
melaluinya para pembeli dan para penjual
kebutuhan
berinteraksi untuk menentukan harga dan
sehari – hari. Dampak negatif dari segi sosial
melakukan pertukaran barang dan jasa.
memang tidak ada, namun dari segi ekonomi
Samuelson (2004:29).
untuk
berdampak pada pedagang.
tidak
Pasar adalah sebuah mekanisme yang
mampu
digunakan
peroleh
Agro
Agro terhadap dampak ekonomi pedagang?
KAJIAN PUSTAKA
mereka
Puspa
Bagaimana keberadaan Pasar Induk Puspa
dikarenakan penurunan pembeli Pasar Induk
yang
Induk
memenuhi
penurunan pendapatan
Adapun pasar itu sendiri mengandung sekurang – kurangnya tiga fungsi. Setiap fungsi itu mencerminkan sebuah pertanyaan
3
Analisis Keberadaan Pasar Induk Puspa Agro Terhadap Dampak Sosial dan Ekonomi Pedagang
yang harus dijawab oleh setiap sistem
lainnya di Jatim. Selain itu, Puspa Agro juga
perekonomian.
dilengkapi balai kesehatan, masjid yang
Ada
tiga
fungsi
pasar
menurut Rosyidi (2003:364) yaitu: Pertama,
megah,
pasar
nilai.
agrowisata yang meliputi kios bunga dan
Kedua, pasar mengorganisasikan produksi
tanaman hias, outbound and camping area,
Ketiga, pasar mendidtribusikan produk.
serta lapangan futsal. Agrowater park juga
Pasar Induk Puspa Agro
akan melengkapi keberadaan Puspa Agro. Di
berfungsi
sebagai
penentu
Pasar Induk Modern Puspa Agro
Pusdiklat
untuk
petani,
area ini juga disiapkan kawasan khusus
dikembangkan dengan lahan seluas 50
wisata agro seluas 12 hektar.
hektar, Diproyeksikan sebagai pasar induk
Pedagang
terbesar dan terlengkap di Indonesia. Puspa Agro
dikelola
dengan
area
Dalam
kegiatan
perdagangan,
konsep
pedagang adalah orang atau institusi yang
mengintegrasikan berbagai produk agro
menjualbelikan produk atau barang kepada
dalam satu kawasan yang tertata rapi.
konsumen baik secara langsung maupun
Ada berbagai produk pangan dan
tidak langsung (Damsar,2002:95). Dalam
hortikultura yang mengisi lapak dan kios
ekonomi, pedagang dibedakan menurut jalur
Puspa Agro. Di antaranya, beras dan
distribusi yang dilakukan, yaitu : Pedagang
palawija, buah-buahan, sayur, daging, ikan,
distributor (tunggal) yaitu pedagang yang
ayam
memegang hak distribusi satu produk dari
potong,
dan
aneka
komoditas
penunjang lainnya.
perusahaan tertentu, Pedagang (partai) besar
Berbagai fasilitas disiapkan untuk melengkapi
dan
yaitu pedagang yang membeli suatu produk
memaksimalkan
dalam jumlah besar yang dimaksud untuk
pengelolaan Puspa Agro. Di antaranya,
dijual kepada pedagang lain, Pedagang
tersedianya
eceran yaitu pedagang yang menjual produk
kawasan
storage dan chiller,
pergudangan,cold
gedung
pertemuan
langsung kepada konsumen.
petani/serba guna, balai lelang, apartemen
Pedagang di Pasar Induk Puspa Agro
sederhana, jembatan timbang, perkantoran,
terdiri dari pedagang sayur, daging, buah dan
restoran dan pujasera, area parkir yang
pedagang aneka produk. Jika dibedakan
sangat luas dengan kapasitas 1.500 truk, 500
menurut jalur distribusinya, maka pedagang
pick up, dan 2.000 rengkek, juga disiapkan
Pasar Induk Puspa Agro dibedakan menjadi
komposter yang akan mengolah sampah dari
pedagang partai dan pedagang eceran.
pasar menjadi barang yang lebih bernilai.
Dampak Sosial
Puspa
Agro
juga
dilengkapi
Dalam
Kamus
Besar
Bahasa
subterminal yang menghubungkan pasar
Indonesia, kata “dampak” berarti pengaruh
induk ini ke daerah sekitarnya dan daerah
kuat yang mendatangkan akibat baik itu
4
Analisis Keberadaan Pasar Induk Puspa Agro Terhadap Dampak Sosial dan Ekonomi Pedagang
positif maupun negatif. Menurut Wijaya
sangat penting. Kesehatan merupakan inti
(2010) dampak adalah suatu hal atau
dari suatu kesejahteraan dan pendidikan
kejadian yang disengaja atau tidak disengaja.
adalah hal yang pokok untuk menggapai
Menurut Ahmed dalam Basrowi dan
kehidupan yang memuaskan dan berharga.
Juariyah (2010:5), manfaat dalam konteks
Penulis menyimpulkan bahwa dampak
sosial dan ekonomi bagi masyarakat dari
sosial adalah suatu akibat dari keadaan yang
suatu program pendidikan adalah berupa
telah ada di masyarakat yang bersifat sosial.
perbaikan
Bersifat sosial yang penulis maksud adalah
dalam
hal
penghasilan,
produktivitas, kesehatan, nutrisi, kehidupan
menyangkut
indikator
sosial
seperti
keluarga,
kebudayaan,
rekreasi
dan
pendidikan dan kesehatan masyarakat.
partisipasi
masyarakat.
Perbaikan
dari
Dampak ekonomi
sebagian produktivitas, kesehatan, makanan,
Menurut Soemarwoto dalam Wijaya
kehidupan keluarga, kebudayaan, rekreasi,
(2010) dampak adalah suatu akibat yang
dan partisipasi adalah merupakan manfaat
terjadi karena adanya suatu aktifitas.
sosial bagi masyarakat.
Suatu aktivitas akan menimbulkan
Penerapan tolak ukur pembangunan
dampak
terhadap
masyarakat
sekitar.
yang murni bersifat ekonomis agar lebih
Dampak yang muncul dapat berupa dampak
akurat dan bermanfaat harus didukung oleh
ekonomi. Dampak ekonomi dapat bersifat
indikator
–
indikator
sosial
(social
positif dan negatif. Dampak positif yang
indicators) non ekonomis. Menurut Todarro
muncul dari adanya dampak ekonomi dapat
(2004:19) indikator sosial itu antara lain:
bersifat langsung (direct) dan tidak langsung
Tingkat melek huruf, Tingkat pendidikan,
(indirect
Kondisi dan kualitas pelayanan kesehatan,
Anggraeni,2013).
Kecukupan kebutuhan akan perumahan, dan sebagainya.
impact)
Menurut
(Dritasto
Widayatun
dan
(2011:140)
bahwa peningkatan pendapatan masyarakat
Sedangkan indikator sosial Indonesia
merupakan
indikator
untuk
menurut BPS (2013) meliputi: Keadaan
keberhasilan
geografi meliputi luas wilayah/provinsi dan
ditegaskan lagi oleh Ahmed dalam Basrowi
jumlah daerah administrasi, Data kelahiran,
dan Juariyah (2010:5), bahwa perbaikan
Harapan
penghasilan
hidup,
Balita,
Perkawinan,
ekonomi.
mengetahui
dan
sebagian
Hal
tersebut
produktivitas
Pendidikan, Indeks Pembangunan Manusia
adalah merupakan manfaat ekonomi bagi
(IPM), Sumber air minum, Kemiskinan.
masyarakat.
Menurut
Todarro
(2004:19)
Dari pengertian diatas, maka penulis
pendidikan dan kesehatan merupakan tujuan
mengartikan dampak ekonomi sebagai suatu
pembangunan yang mendasar, kedua hal itu
akibat dari keadaan yang terjadi dimana hal
5
Analisis Keberadaan Pasar Induk Puspa Agro Terhadap Dampak Sosial dan Ekonomi Pedagang
tersebut bersifat ekonomi. Bersifat ekonomi
aneka produk dan 128 pedagang menempati
yang penulis maksud adalah dari segi
gedung sayur.
pendapatan
Sampel
menurut
Soewandji
(2012:133) adalah sebagian saja dari seluruh METODE PENELITIAN
jumlah populasi, yang diambil dari populasi
Jenis Penelitian
dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat
Jenis
penelitian
ini
merupakan
dianggap mewakili seluruh anggota populasi.
penelitian deskriptif dengan pendekatan
Teknik
kuantitatif.
penelitian
Penelitian
deskriptif
yaitu
pengambilan ini
sampel
dalam
menggunakan
teknik
penelitian yang bertujuan untuk melukiskan
proportional
atau mendeskripsikan gejala dan fakta yang
penelitian ini cara menentukan ukuran
terjadi, yang berupa keadaan, permasalahan,
sampel
sikap
(Sugiyono, 2001). Populasi dalam penelitian
secara
faktual
(Soewadji,2012:26). dalam
Soewadji
dan
cermat
Menurut (2012:50)
Soeyono
ini
random
adalah
sebesar
sampling.
dengan
249,
maka
Tabel
besar
Pada
Krejcie
sampel
pendekatan
ditetapkan 152 pedagang. Sampel dalam
kuantitatif penelitian yang didasarkan atas
penelitian ini adalah pedagang Pasar Induk
perhitungan persentase, rata – rata, Ci
Puspa Agro yang berjumlah 152 pedagang,
kuadrat, dan perhitungan statistik lainnya.
73 pedagang Aneka Produk dan 79 pedagang Sayur.
Sumber dan Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh
melalui
wawancara
dan
pengambilan angket kepada pedagang Pasar
Teknik pengunpulan data Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, angket dan dokumentasi.
Induk Puspa Agro. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang ditempuh
Populasi dan Sampel Populasi (2012:131)
adalah
menurut
Soewandji
sekelompok
orang,
kejadian atau segala sesuatu yang memiliki
dalam pengolahan data adalah Seleksi, tabulasi dan penafsiran data. Langkah – langkah penafsiran data yaitu :
karakteristik tertentu. Dalam penelitian ini
a. Membuat tabel yang memuat kolom
yang menjadi populasi adalah Pedagang
nomor pertanyaan, alternatif jawaban,
Pasar Induk Puspa Agro yang berjumlah 249
frekuensi jawaban dan persentase.
orang. 121 pedagang menempati gedung
b. Menjumlah alternatif jawaban untuk mencari frekuensi.
6
Analisis Keberadaan Pasar Induk Puspa Agro Terhadap Dampak Sosial dan Ekonomi Pedagang
c. Menjumlah semua alternatif jawaban
perdagangan saat ini adalah gedung sayur
untuk mencari frekuensi keseluruhan.
dan gedung aneka produk. Sarana yang
d. Mencari persentase untuk mendapatkan
tersedia
di
Pasar
Induk
Puspa
Agro
gambaran seberapa besar frekuensi tiap
diantaranya adalah: Gedung aneka produk,
jawaban dengan rumus :
gedung sayur, palawija,
gedung buah, gedung
gedung
petshop,
cold
storage,gudang, ruko, gedung lelang, gedung lab produk agro, jembatan timbang, masjid, gedung tani dan rumah potong hewan.
HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Pasar Induk Puspa
Induk Puspa Agro didatangkan baik dari
Agro Pada tanggal 17 Juli tahun 2010, pasar induk yang diberi nama Puspa Agro itu diresmikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa yang disaksikan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Pertanian Suswono, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. PT Jatim Graha Utama (JGU) atau Badan Usaha
Milik
Daerah
(BUMD)
milik
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, selaku pengembang dan pengelola megaproyek ini melengkapinya dengan berbagai fasilitas yang
memadai.
Kemudian
untuk
mengoptimalkan dalam pengelolaan Pasar Induk Puspa Agro, maka didirikan PT Puspa Agro yang memiliki kantor di area Pasar
Pasar Induk Puspa Agro mulai beroperasi pada tahun 2010. Ketika peneliti mulai memasuki area Pasar Induk Puspa Agro, peneliti melihat kondisi lingkungan pasar yang luas serta bersih. Terdapat aneka macam gedung di Pasar Induk Puspa Agro. yang
digunakan
Jawa maupun luar Jawa. Seperti kentang, didatangkan dari Dieng, Pepaya Kalifornia didatangkan dari Jawa Tengah, kelapa didatangkan dari Sulawesi dan daerah Jawa Timur, Jeruk didatangkan dari Mamuju, sayur – sayurang di datangkan langsung dari Batu – Malang. Gambaran umum pedagang Pasar Induk Puspa Agro Pada saat Pasar Induk Puspa Agro berdiri respon pedagang cukup baik atas keberadaannya.
Banyak pedagang
yang
berasal dari daerah sekitar Jawa, seperti Malang,
Gresik,
Probolinggo,
Tuban,
Jombang, Lamongan dll untuk mencoba berwirausaha di Pasar Induk Puspa Agro, banyak pula pedagang yang bersal dari
Induk Puspa Agro.
Gedung
Produk yang di pasarkan di Pasar
untuk
sentra
daerah Jemundo dan sekitar Surabaya. Syarat untuk menyewa stand di Puspa Agro cukup mudah yaitu: menyerahkan foto copy Kartu Tanda Penduduk, memberikan uang muka sebesar Rp 1.000.000,00, membayar retribusi per hari Rp 5.000,00/Rp 10.000,00 tergantung luas stand yang disewa. Selama
7
Analisis Keberadaan Pasar Induk Puspa Agro Terhadap Dampak Sosial dan Ekonomi Pedagang
berdiri pada tahun 2010, penarikan retribusi
PEMBAHASAN
tersebut baru dilakukan pada akhir tahun
Dampak sosial pedagang atas keberadaan
2013.
Pasar Induk Puspa Agro.
Retribusi
diberlakukan
untuk
mengkover pembayaran air dan listrik.
a. Analisis dampak positif
Pedagang di Pasar Induk Puspa Agro terdiri
dari pedagang partai/grosir
dan
Keberadaan Pasar Induk Puspa Agro yang berdiri sejak tahun 2010
pedagang eceran. Pedagang partai/grosir
memberikan
terdiri dari pedagang sayur, buah dan aneka
pedagang. Dampak Positif tersebut
produk. Selain menjual secara partai/grosir,
tercermin dari kemauan para pedagang
pedagang Pasar Puspa Agro juga menjual
Pasar induk Puspa Agro untuk dapat
secara eceran kepada konsumen seperti
menyekolahkan anak – anak mereka ke
pedagang sayur, buah dan aneka produk.
jenjang yang lebih tinggi. Serta adanya
Jumlah pedagang di Pasar Induk
usaha
dampak
para
Puspa Agro mengalami penurunan dari tahun
memperbaiki
ke tahun. Berdasarkan data yang di peroleh
keluarga.
dari PT Puspa Agro, jumlah pedagang pada
positif
bagi
pedagang kondisi
Pendidikan
untuk kesehatan –
anak
anak
April 2014 adalah sebesar 249 orang.
merupakan hal penting yang ingin
Perdagangan di Pasar Induk Puspa Agro saat
dicapai oleh para pedagang Pasar Induk
ini terkonsentrasi di gedung sayur dan aneka
Puspa
produk. Dengan jumlah pedagang sebanyak
(2004;19)
249 orang, 121 pedagang menempati gedung
pembangunan
aneka produk dan 128 pedagang menempati
ekonomis
gedung sayur.
bermanfaat
Berdasarkan wawancara
Agro.
Menurut
Penerapan yang
agar
tolak murni
lebih
harus
Todarro ukur bersifat
akurat
didukung
dan oleh
dengan pengurus pasar Induk Puspa Agro,
indikator – indikator sosial (social
terdapat hal – hal yang menyebabkan
indicators)
penurunan
tingkat
pedagang
diantaranya
yaitu
non
ekonomis
pendidikan.
Para
seperti pedagang
jumlah pengunjung yang semakin berkurang
Pasar Induk Puspa Agro berharap dapat
dikarenakan pelaku usaha retail mengikuti
menyekolahkan anak – anaknya sampai
pelaku usaha grosir yaitu dengan berjualan
ke jenjang yang tinggi. Pendidikan anak
sore sehingga pengunjung yang datang baik
adalah yang nomer satu, meskipun para
dari warga sekitar maupun kunjungan dari
pedagang Pasar Induk Puspa Agro
daerah lain selalu terlihat sepi di waktu pagi
mayoritas memiliki tingkat pendidikan
maupun sianh hari dan modal pelaku usaha
sampai jenjang SMP (55,26 %), namun
yang semakin menyusut, persaingan harga di
mereka tetap berharap kelak anaknya
luar yang semakin melonjak.
8
Analisis Keberadaan Pasar Induk Puspa Agro Terhadap Dampak Sosial dan Ekonomi Pedagang
bisa bersekolah sampai SMA sederajad
Sekolah (Pernah + sedang) usia 5 – 6
atau perguruan tinggi.
tahun sebesar 100 % dan Partisipasi Pra
Tingkat terbanyak
pedagang
Sekolah (sedang) pada usia 3 – 6 tahun
tingkat
adalah sebesar 80,85 %, Partisipasi Pra
Mayoritas
Sekolah ( pernah + sedang) pada usia 3
tingkat
– 6 tahun sebesar 80,85 %. Hal itu
pendidikan
ke
dua
adalah
SMA/sederajat
(25
%).
pedagang
yang
pendidikan menginginkan anaknya
memiliki SMA
sederajat
pendidikan
sampai
tingkat
anak
–
perguruan
menunjukkan
para
pedagang
memperhatikan pendidikan anak – anak mereka mulai kecil.
tinggi. Hal tersebut dijelaskan oleh
Anak – anak pedagang Pasar
Basrowi dan Juariyah (2010) bahwa
Induk Puspa Agro rata – rata bersekolah
masyarakat dengan latar pendidikan
di usia
yang baik akan memiliki pengetahuan,
kelompok usia yang sesuai dengan
pengalaman dan cita – cita yang baik
jejang pendidikannya. Sehingga angka
untuk pendidikan anak – anaknya.
partisipasi sekolah di usia 07 – 12
Sebesar 74,34 % pedagang menjawab
tahun, 13 – 15 tahun, 16 – 18 tahun
akan menyekolahkan anak – anak
sebesar 100 %.
mereka sampai ke perguruan tinggi dan
jenjang pendidikan dalam
Keinginan
orang
tua
untuk
akan
menyekolahkan anak – anaknya tidak
meyekolahkan anak – anak mereka
selalu mendapatkan respon yang positif
sampai ke tingkat SMA/sederajat.
dari anak – anak mereka. Ada juga anak
sebesar
25,70
%
menjawab
Keinginan para pedagang untuk
– anak pedagang Pasar Induk Puspa
dapat meningkatkan kualitas pendidikan
Agro setelah lulus SMA lebih memilih
anaknya
untuk bekerja di pabrik dari pada
juga
dicapai
mulai
anak
mereka berusia dini, dimana pada usia
melanjutkannya
itu
mulai
tingkat perguruan tinggi. Hal itu dapat
menyekolahkan mereka di pendidikan
terlihat dari angka partisipasi sekolah
usia dini dan taman kanak – kanak. Hal
usia 19 – 24 tahun angka partisipasi
itu dapat terlihat Partisipasi Pra Sekolah
sekolahnya
(sedang) pada usia 3 – 4 tahun adalah
Dikarenakan 17 anak yang berusia 19 –
sebesar 60,87 %. Sedangkan Partisipasi
24 tahun memilih untuk bekerja dari
Pra Sekolah (Pernah + sedang) pada
pada melanjutkan sekolah di perguruan
usia 3 – 4 tahun sebesar 60,87 %,
tinggi.
para
pedagang
untuk
sebesar
sekolah
51,43
di
%.
Partisipasi Pra Sekolah (sedang) pada
Mayoritas pedagang (100 %)
usia 5 – 6 tahun 100 %, Partisipasi Pra
memilih untuk meyekolahkan anak
9
Analisis Keberadaan Pasar Induk Puspa Agro Terhadap Dampak Sosial dan Ekonomi Pedagang
mereka ke sekolah negeri dari pada
berdagang di Pasar Induk Puspa Agro,
sekolah swasta, hal itu dikarenakan
mara
biaya sekolah di negeri lebih murah dari
dapak positif dari segi kesehatan.
pada di swasta. Sekolah negeri menjadi
Dengan
pilihan pedagang karena masalah biaya.
peroleh,
Menurut
Todarro
(2004:19)
pedagang
telah
pendapatan
mendapatkan
yang
mereka
mereka
menggunakannya
mampu
untuk
perbaikan
tingkat melek huruf juga merupakan
kesehatan seperti untuk kebutuhan air
indikator
mencapai
minum yang baik, untuk memenuhi
pembangunan. Rata – rata pedagang
kecukupan gizi keluarga dan memenuhi
Pasar Induk Puspa Agro memiliki
pemanfaatan
kemampuan membaca dan menulis
Mayoritas
dengan
hasil
menggunakan air galon murni untuk
wawancara 84,21% pedagang pasar
konsumsi air minum dirumah. Menurut
induk memliki kemampuan membaca
para pedagang, air galon murni sudah
dan menulis dengan baik, hal itu terlihat
terjamin kebersihannya, dan harganya
saat mereka mampu mengisi angket
juga dapat dijangkau oleh pedagang.
yang telah diberikan dengan baik.
Selain itu, jika menggunakan air galon
Sedangkan 15,79% pedagang pasar
murni, maka kesehatan keluarga akan
induk puspa agro memiliki kemampuan
lebih baik. Para pedagang juga ada yang
membaca dan menulis yang kurang.
menggunakan air PDAM (25,66%)
Mereka adalah lulusan SD yang kurang
karena harga Air yang dapat dijangkau.
bisa membaca, namun kemampuan
Selanjutnya
mereka untuk menghitung dan menulis
menggunakan air isi ulang, hal itu
angka cukup baik.
dikarenakan harga air isi ulang lebih
sosial
baik.
untuk
Berdasarkan
pelayanan pedagang
22,37
kesehatan. (36,84
%
%)
pedagang
Selain pendidikan, kesehatan juga
murah dari harga air galon murni.
hal yang penting dalam mencapai
Konsumsi air minum pedagang Pasar
pembangunan.
kesehatan
Induk Puspa Agro yang paling sedikit
dirujuk menurut Kementrian Kesehatan
adalah air sumur 23 % pedagang
Republik Indonesia (2010) diantaranya,
menggunakan air semur air sumur
Status gizi, Konsumsi makanan tingkat
karena menurut mereka tidak perlu
rumah tangga, Kesehatan lingkungan,
mengeluarkan biaya untuk membelinya,
Akses
mayoritas yang menggunakan air sumur
Indikator
dan pemanfaatan kesehatan,
Penyakit
yang
diderita.
Sedangkan
Konsumsi air, Pengelolaan sampah
adalah para
pedagang
yang tidak
memiliki tempat tinggal sendiri.
dirujuk dari Zulkifli (2013). Dengan
10
Analisis Keberadaan Pasar Induk Puspa Agro Terhadap Dampak Sosial dan Ekonomi Pedagang
Pedagang memperhatikan sampah.
pasar
induk
sistem
Sebagian
juga
pengolahan
besar
pedagang
sudah membuang sampah di tempatnya.
Para
pedagang
kesehatan
yang
memilih
pelayanan
sesuai
dengan
kebutuhan keluarga dan sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga.
Ada yang membuang di lubang galian
Berdasarkan temuan dari data
dikarena mereka masih memiliki lahan
angket yang telah disebar ke 152
untuk pembuangan sampah. Sampah
pedagang,
yang
galian
menjawab setuju untuk memperhatikan
tidak
kondisi gizi keluarga. Hal ini berarti ada
menumpuk dan menimbulkan penyakit.
kesadaran yang cukup tinggi pada
Sedangkan
pedagang
pedagang pasar induk Puspa Agro untuk
membuang sampah di tempat yang tidak
selalu memenuhi kecukupan gizi dan
seharusnya. Mereka mengaku bahwa
nutrisi keluarga. Hal tersebut juga
mereka tidak punya tempat sampah di
didukung oleh data angket dimana
rumah dan tidak memiliki lahan untuk
mayoritas pedagang (61,18 %) berusaha
membuang sampah, sehingga mereka
untuk memenuhi kebutuhan makanan
memilih untuk membuang sampah di
empat sehat lima sempurna
lahan – lahan kosong atau di sungai.
harinya.
di
buang
kemudian
dilubang
dibakar
sehingga
4,61
%
Jika dilihat dari penyakit yang
mayoritas
responden
setiap
b. Analisis dampak negatif
sering diderita oleh pedagang Pasar
Untuk saat ini keberadaan Pasar
Induk Puspa Agro, penyakit yang
Induk Puspa Agro tidak memberikan
dialami
tergolong
dampak sosial yang negatif. Karena
penyakit yang ringan. Hal tersebut
para pedagang masih mampu memenuhi
menunjukkan
kebutuhan pendidikan dan kesehatan
memang
hanya
tingkat
kesehatan
pedagang cukup baik. Puskesmas pelayanan
untuk keluarga mereka. sebagai
kesehatan
yang
jenis banyak
dipilih oleh para pedagang. Hal itu
Dampak
ekonomi
pedagang
atas
keberadaan Pasar Induk Puspa Agro a. Analisis Dampak Positif
dikarenakan biaya berobat di puskesmas
Pasar induk Puspa Agro selain
lebih murah dari pada yang lain.
berfungsi sebagai tempat jual beli juga
Pemilihan pelayanan kesehatan dipilih
berfungsi sebagai lapangan pekerjaan
berdasarkan kebutuhan akan pelayanan
yang cukup banyak menyerap tenaga
kesehatan. Karena para pedagang juga
kerja. Keberadaan Pasar Induk Puspa
menginginkan
agro
pelayanan
kesehatan
yang baik untuk kesehatan keluarga.
telah
memberikan
dampak
ekonomi yang positif. Dampak positif
11
Analisis Keberadaan Pasar Induk Puspa Agro Terhadap Dampak Sosial dan Ekonomi Pedagang
dari keberadan Pasar Induk Puspa Agro
pelaku pasar di bidang jasa, seperti
adalah adanya penyerapan tenaga kerja
pegawai toko, petugas kebersihan,
baik dari segi formal dan non formal
petugas
dan adanya peningkatan pendapatan
parkir.
pedagang
dari
sebelumnya.
keamanan
dan
tukang
Jenis
Keberadaan Pasar Induk Puspa
lapangan pekerjaan yang dapat terserap
Agro yang berdiri pada tahun 2010
di Pasar Induk Puspa Agro yaitu :
menyebabkan
1. Formal
peralihan
pekerjaan.
Peralihan pekerjaan itu diantaranya ibu
Dari segi lapangan pekerjaan formal
rumah tangga/tidak bekerja, di bidang
di pasar Induk Puspa Agro memiliki
jasa (sopir.sales,penjahit), pertukangan,
organisasai pengelolaan pasar yaitu
petani
PT Puspa Agro dengan karyawan
pensiun
pasar sebanyak 42 orang. Satu orang
(Pemutusan Hubungan Kerja). Dengan
sebagai Direktur, 3 orang sebagai
keberadaan Pasar Induk Puspa Agro
Marketing, 3 orang sebagai event &
yang merupakan pasar agrobis Jawa
promotion, 10 orang sebagai Trading
Timur para pedagang yang awalnya
House, 1 orang sebagai sekretariat, 5
bekerja sebagai ibu rumah tangga/tidak
orang sebagai keuangan, 5 orang
bekerja,
sebagai GALP, 8 orang sebagai
pertukangan,
pemeliharaan,
1
orang
sebagai
berusaha
humas
5
orang
sebagai
wirausaha.
dan
operasional.
segi
karyawan
atau
jasa
yang
sudah
mengalami
PHK
(sopir.sales,penjahit), petani
untuk
dan
karyawan
menjadi
Dengan
seorang
harapan
agar
mendapat perbaikan ekonomi.
2. Informal Dari
dan
Ada lapangan
pekerjaan
perbedaan
pendapatan
pedagang sebelum dan sesudah berdagang di
informal, pedagang yang berjualan
Pasar Induk Puspa Agro.
di Pasar Induk Puspa Agro yang
Distribusi Perbedaan Pendapatan Pedagang
berasal dari Desa Jemundo maupun
sebelum dan sesudah berdagang di Pasar
dari luar Jemundo tercatat terdapat
Induk Puspa Agro
249
pedagang
yang
menempati
No.
lapak kios dan los, belum termasuk jumlah pedagang yang tidak tercatat
Tingkat
Frekuensi
pendapatan 1.
di kantor pengelola Pasar Induk
0
Sebelum Sesudah
(Tidak 10
0
berpendapatan)
Puspa Agro seperti pedagang yang
2.
<1.000.000
23
0
berjualan kebutuhan primer. Selain
3.
1.000.000-
73
81
perdagangan
terdapat
pula
para
2.000.000
12
Analisis Keberadaan Pasar Induk Puspa Agro Terhadap Dampak Sosial dan Ekonomi Pedagang
4.
2.000.000-
31
mengalami kenaikan. Menurut Ahmed
52
dalam Basrowi dan Juariyah (2010:5),
3.000.000 5.
3.000.000-
15
bahwa
12
sebagian
4.000.000 6.
>4.000.000
pedagang
Pasar
manfaat
masyarakat.
Dari tabel diatas terlihat bahwa Induk
penghasilan
produktivitas
merupakan
7
(sumber : data primer diolah)
pendapatan
perbaikan
dan adalah
ekonomi
Dengan
bagi
kenaikan
pendapatan dirasakan oleh pedagang sayur, buah dan aneka produk mereka
Puspa Agro sekarang yang paling
dapat
rendah adalah sekitar Rp.1.000.000,00 –
seperti mampu memenuhi kebutuahan
Rp.2.000.000,00.
paling
sehari – hari bahkan penghasilan yang
dari
mereka peroleh juga mampu mereka
tinggi
Dan
adalah
yang lebih
merasakan manfaat
ekonomi
sisihkan untuk ditabung.
Rp.4.000.000,00. 10
Berdasarkan data primer yang
memiliki
diperoleh melalui wawancara dengan
pendapatan, namun sekarang mereka
pedagang Pasar Induk Puspa Agro
sudah memiliki pendapatan hal itu
sebanyak 135 pedagang atau sebesar
menunjukkan bahwa dengan berdagang
88,82 % tidak memiliki pekerjaan
di Pasar Induk Puspa Agro dapat
sambilan selain berdagang. Hal itu
meningkatkan kondisi ekonominya dari
dikarenakan
segi pendapatan. Selanjutnya terjadi
memfokuskan pekerjaan yang telah
peningkatan
mereka
Jika responden
sebelumnya yang
tidak
pendapatan
ada
responden
mereka
geluti
saat
ini.
ingin
Meskipun
yang dulunya berpendapatan kurang
terkadang ada naik turun usaha, namun
dari
jiwa berwirausaha dan tuntutan untuk
Rp.1000.000,00
berpendapatan
menjadi
Rp.1.000.000,00
–
dilihat
memenuhi
kebutuhan
hidup
menjadi alasan mereka untuk tetap
Rp.2.000.000,00. Jika
dapat
dari
distribusi
menekuni
pekerjaan
yang
sedang
pendapatan responden sebelum dan
mereka jalani. Selain itu faktor dari luar
sesudah berdagang di Pasar Induk
yaitu kenyamanan pasar induk puspa
Puspa Agro, terlihat bahwa keberadaan
agro menjadi salah satu alasan mereka
Pasar memberikan dampak positif bagi
untuk tetap berdagang di puspa agro.
pendapatan pedagang. Dampak positif
Sebanyak 17 responden atau sebesar
tersebut berupa peningkatan pendapatan
11,18 % pedagang menjawab memiliki
pedagang. 44,74
%
68
responden
pekerjaan sambilan selain berdagang di
pendapatan
pedagang
Pasar
Sebanyak
Induk
Puspa
Agro
namun
13
Analisis Keberadaan Pasar Induk Puspa Agro Terhadap Dampak Sosial dan Ekonomi Pedagang
pekerjaan mereka tetap di bidang
mengakibatkan banyak pedagang yang
perdagangan. Rata – rata pedagang juga
gulung tikar. Semakin banyak pedagang
membuka
yang mengalami gulung tikar maka
usaha
di
rumah
selain
berdagang di Puspa Agro.
komoditas
barang
yang
diperjual
Berdasarkan data angket yang
belikan di Pasar Induk Puspa Agro
telah disebarkan ke 152 pedagang Pasar
semakin menurun. Menurut Widhianto
Induk Puspa Agro, sebanyak 115
dan
responden
%
konsumen akan memilih berbelanja di
pedagang menjawab setuju untuk terus
tempat yang ramai dan lebih lengkap
berdagang di Pasar Induk Puspa Agro
fasilitasnya, dengan demikian mereka
dan sebanyak 37 responden atau sebesar
dapat menjangkau beberapa fasilitas
24,32 % pedagang memilih ragu – ragu.
sekaligus sehingga dapat meminimalkan
Alasan para pedagang untuk setuju terus
biaya
berdagang di Puspa Ago adalah selain
waktu. Dengan kondisi Pasar Induk
tempat yang nyaman, Pasar Induk
Puspa Agro yang mengalami penurunan
Puspa Agro merupakan pasar induk
pembeli, maka meskipun mayoritas
yang
pedagang
atau
dibangun
sebesar
atas
75,66
usulan
dari
Rahdriawan
(2013)
transportasi
dan
mengalami
bahwa
menghemat
peningkatan
Pemprov Jatim sehingga pasar ini pasti
pendapatan, tetapi sebesar 41,45 %
akan selalu di perhatikan, pembangunan
penghasilan pedagang Pasar
pasar
Puspa Agro mengalami penurunan.
yang
belum
sepenuhnya
terampungkan dan pembayaran uang
Penurunan
retribusi yang tidak mahal. Sedangkan
mayoritas dirasakan oleh pedagang
alasan pedagang yang menjawab ragu –
yang
ragu
sebagai
karena
pedagang
mengalami
pendapatan
Induk
pekerjaan
Sedangkan
jika berdagang di Puspa Ago ini
pedagang tetap.
nantinya akan memberikan dampak
Pendapatan
yang positif untuk mereka.
sangat
b. Analisis Dampak Negatif Keberadaan Pasar Induk Puspa juga
memberikan
13,82
memang
dan
karyawan.
%
pendapatan
pedagang
kurang
berpengaruh terhadap tingkat tabungan mereka.
Agro
awalnya
pedagang
kerugian. Mereka masih belum yakin
pedagang
Sebesar setuju
0,65% untuk
menjawab menyisihkan
pendapatanya dengan ditabung, 18,42%
dampak
menjawab setuju, 66,45% menjawab
ekonomi yang negatif. Dampak negatif
ragu – ragu dan 14,47% menjawab tidak
tersebut ditimbulkan karena penurunan
setuju.
pembeli pada akhir tahun 2012 yang
dapatkan
Pendapatan
yang
banyak
digunakan
mereka untuk
14
Analisis Keberadaan Pasar Induk Puspa Agro Terhadap Dampak Sosial dan Ekonomi Pedagang
mengkonsumsi makanan atau barang –
mengenai
barang kebutuhan lain seperti membeli
keluarga agar dampak positif dari segi sosial
sepeda motor, Hp, dan komputer.
masih dapat dirasakan. 2) Pedagang harus
Namun
tetap
ada
menyisihkan
juga
pedagang
pendapatannya
yang untuk
pendidikan
dan
mempertahankan
berwirausaha
yang
yang
kesehatan
cara
sudah
mereka
baik.
mengalami
Bagi
ditabung, hal itu dilakukan untuk biaya
pedagang
sekolah anak mereka dan berjaga – jaga
pendapatan
jika sewaktu – waktu ada kebutuhan
berinovasi
mendadak.
produk yang dijual. Selain itu, manajemen
maka dan
mereka
penurunan harus
memperhatikan
lebih
kualitas
pasar juga dapat mengadakan even – even KESIMPULAN DAN SARAN
yang menarik sehingga dapat menarik
Kesimpulan
pengunjung dan pembeli di Pasar Induk
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
Puspa Agro.
1) Keberadaan pasar Induk Puspa Agro memberikan dampak positif dari segi sosial,
DAFTAR PUSTAKA
yaitu kemauan untuk dapat menyekolahkan
Arfida,
anak – anak ke jenjang yang lebih tinggi. Usaha perbaikan kondisi kesehatan keluarga. Untuk saat ini keberadaan Pasar Induk Puspa Agro tidak memberikan dampak sosial yang negatif. 2) Keberadaan Pasar Induk Puspa
2003.
Ekonomi
Sumber
Daya
Manusia. Jakarta:Ghalia Indonesia. Badan Pusat Statistik. November 2013. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia. Jakarta:BPS.
Agro memberikan dampak positif dari segi ekonomi,
yaitu
mampu
menyediakan
lapangan pekerjaan baik dari segi formal maupun
informal,
adanya
peralihan
pekerjaan sebelum berdagang di Pasar Induk Puspa
Agro
dan
adanya
peningkatan
pendapatan pedagang. Dampak negatif dari segi ekonomi adalah sekitar 41,45 % pendapatan pedagang mengalami penurunan.
Basrowi dan Siti Juariyah. 2010. Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan
Masyarakat
Desa
Srigading,
Kecamatan
labuhan
Maringgai,
Kabupaten
Lampung
Timur.
Jurnal
Pandidikan,
Ekonomi
&
Volume
7
nomor1.(Online)(http://journal.uny.a c.id/index.php/jep/artic/view/577/43
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang
4, diakses tanggal 28 Januari 2014)
telah dilakukan, saran yang dianjurkan
Damsar. 2002. Sosiolagi Ekonomi. Jakarta:
adalah: 1) Pedagang diharapkan dapat
PT Raja Grafindo Persada.
mempertahankan
rasa
kepeduliannya
15
Analisis Keberadaan Pasar Induk Puspa Agro Terhadap Dampak Sosial dan Ekonomi Pedagang
Oejoen S.N. Media Komunitas Agrobis Jatim Puspa Agro. Edisi III Mei 2012. Mulyadi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia
Dalam
Perspektif
Pembangunan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Soewadji,
Jusuf.
Metodologi
2012. Penelitian.
Pengantar Jakarta:
Mitra Wacana Media. Sugiyono.
2008.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Todaro, Michael P. dan Stephen C. Smith. 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Eralangga. Widayatun.
2011.
Pelestarian
Terumbu
Karang di Kabupaten Raja Ampat dan Peningktan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat. Jakarta: PT Leuser Cita Pustaka
16