ISSN: 2088-687X
73
ANALISIS KARAKTERISTIK POLA BELANJA KELUARGA DENGAN ANALISIS KLASTER Nur Arina Hidayati Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UAD Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH. Janturan Yogyakarta
[email protected]
ABSTRAK Analisis klaster merupakan salah satu alat untuk mengelompokkan sejumlah n obyek berdasarkan p variat yang secara relatif mempunyai kesamaan karakteristik di antara obyek-obyek tersebut. Tujuan utama analisis klaster adalah menempatkan sekumpulan objek ke dalam dua grup atau lebih berdasarkan kesamaan objek atas dasar berbagai karakteristik. Segmentasi pola belanja merupakan bagian dari segmentasi pasar dalam kategori psikografi. Segmentasi ini mengelompokkan pasar dalam variabel gaya hidup. Dalam hal ini gaya hidup berdasarkan pola belanja. Kesimpulan dari segmentasi pola belanja dengan studi kasus data rata-rata pengeluaran belanja makanan dari beberapa keluarga di negara Perancis, diperoleh Klaster 1 yang beranggotakan responden dengan tipe keluarga MA dan EM dengan jumlah anak 2 dan 3 memiliki prosentase ratarata belanja 79% dari seluruh transaksi. Klaster 2 yang beranggotakan responden dengan tipe keluarga MA dan EM dengan jumlah anak 4 dan 5, dan tipe CA dengan jumlah anak 2, memiliki prosentase rata-rata belanja 106%. Klaster 3 yang beranggotakan responden dengan tipe keluarga CA dengan jumlah anak 3, 4 dan 5. Karakter khusus dari keluarga ini adalah mempunyai minat belanja yang tinggi dibanding klaster yang lain, tampak dari prosentase rata-rata belanja 118% dari seluruh transaksi Kata kunci : Analisis klaster, segmentasi pasar, karakteristik
ABSTRACT Cluster analysis is a tool for classifying n objects based on p variat relatively have a common characteristic among these objects. The main goal is to put a set of cluster analysis of objects into two or more groups based on similarity of objects on the basis of various characteristics. Segmentation pattern of spending is part of the category of psychographic segmentation. This segmentation variable grouping in the lifestyle market. In this case a lifestyle based on spending patterns. Conclusion of the segmentation pattern of shopping with a case study data is the average food expenditure of a few families in the country of France, obtained Cluster 1 is composed of respondents with family type MA and EM with child number 2 and 3 have an average percentage of spending 79% of all transaction. Cluster 2 is composed of respondents with family type MA and EM with child number 4 and 5, and the type of CA with child number 2, had an average percentage of spending 106%. Cluster 3 is composed of respondents with family-type CA with child number 3, 4 and 5. The special character of this family have an interest expenditure is higher than the other clusters, it appears from the average percentage of spending 118% of all transactions Keywords : Cluster analysis, Segmentation pattern, Characteristic
AdMathEdu | Vol.3 No.1 | Juni 2013
Analisis … (Nur Arina Hidayati.)
74
ISSN: 2088-687X Tujuan utama analisis klaster
Pendahuluan Analisis klaster merupakan salah
adalah menempatkan sekumpulan objek
tehnik
metode
ke dalam dua grup atau lebih berdasarkan
interdependensi (saling ketergantungan).
kesamaan objek atas dasar berbagai
Oleh karena itu, dalam analisis klaster
karakteristik. Hasil klaster suatu obyek
tidak ada perbedaan antara variabel bebas
harus memiliki internal (within cluster)
(independent
homoginitas yang tinggi dan memiliki
satu
multivariate
variabel)
dan
variabel
eksternal (between cluster) heteroginitas
terikat (dependent variabel). Analisis klaster digunakan untuk
yang tinggi. Semakin besar kemiripan
mengelompokkan data observasi yang
(homoginitas)
dalam
hanya berdasarkan pada informasi yang
perbedaan
ditemukan dalam data, dimana data
klastering akan lebih baik atau lebih
tersebut harus menggambarkan observasi
berbeda (Tan et al,2006:490).
antar
kelompok
Dalam
dan hubungannya. Analisis klaster adalah tehnik
kelompok
analisis
pengelompokan
ke
dan maka
klaster,
dalam
klaster
yang digunakan untuk menggabungkan
dilakukan dengan menggunakan tehnik-
observasi ke dalam kelompok klaster atau
tehnik yang berawal dari kemiripan antar
klaster (Sharma, 1996:185), sedemikian
semua pasangan observasi. Kemiripan ini
sehingga:
didasarkan pada berapa ukuran jarak
1.
Setiap
kelompok
homogen
atau
klaster
mempunyai
anatra observasi satu dengan observasi yang lain. Pada prinsipnya analisis klaster
karakteristiktertentu. Hali ini berarti bahwa
2.
observasi
dalam
setiap
merupakan
proses
untuk
mereduksi
kelompok sama dengan observasi
sejumlah objek yang besar menjadi lebih
lain dalam satu kelompok yang
sedikit yang disebut klaster.
sama;
klaster
Setiap kelompok seharusnya berbeda
classification analysis, pengenalan pola
dari
(pattern recognition), analisis segmentasi
kelompok
lain
dengan
karakteristik yang sama. Hal ini berarti
bahwa
observasi
dari
observasi
kelompok lain.
Analisis … (Nur Arina Hidayati)
juga
Q-analysis,
(numerical taxonomy).
dalam
kelompok yang satu seharusnya berbeda
disebut
Analisis
dalam
Segmentasi pasar Segmentasi pasar adalah proses pemisahan
sebuah
pasar
menjadi
AdMathEdu | Vol.3 No.1 | Juni 2013
ISSN: 2088-687X
75
kelompok-kelompok pembeli atau produk
penggunaan, status kesetiaan, tahap
yang sejenis dan memiliki kelompok
kesiapan pembeli, dan sikap. Pasar
(atau kelompok-kelompok) yang paling
disini
tepat untuk dilayani perusahaan (Peter,
menjadi bukan pemakai , bekas
2000). Hal ini merupakan upaya paling
pemakai, pemakai potesial, pemakai
efektif dalam menyingkapi peluang pasar.
pertama kali, dan pemakai tetap dari
Beberapa jenis segmentasi utama adalah
suatu produk.
geografi, demografi, psikografi, perilaku
dapat
dikelompokkan
5. Segmentasi Manfaat
dan manfaat (Morissan, 2009). Secara
Mengklasifikasi pasar berdasarkan
garis besar penjelasan masing-masing
atribut/nilai
jenis sebagai berikut:
terkandung dalam suatu produk.
1.
Pada
2.
Segmentasi Geografi, merupakan
tulisan
manfaat ini
yang
digunakan
pembagian pasar menjadi unit-unit
segmentasi psikografi, dimana objek
geografis yang berbeda. Misalnya:
dikelompokkan
wilayah, negara negara bagian,
produk bahan olahan makanan yang
propoinsi, kota dan kepulauan.
dibeli
Segmentasi
Berdasarkan
Demografi,
dimana
dalam
bersadarkan sebuah pola
produk-
supermarket.
belanja
terhadap
pasar dikelompokkan berdasarkan
produk-produk tersebut, akan diketahui
variabel-variabel pendapatan, jenis
pola hidup objek-objek tersebut.
kelamin,
pendidikan,
jumlah
penduduk, usia, ukuran keluarga, pekerjaan, agama, ras, generasi, 3.
atau
Metode Pengelompokan (Clustering) Secara
umum
metode
kewarganegaraan dan kelas sosial.
pengelompokan dalam analisis klaster
Segmentasi
dibedakan
Psikografi,
mengelompokkan
metode
hirarki
dalam
(Hierarchical Clustering Methode) dan
variabel gaya hidup, nilai dan
metode non hirarki (Nonhierarchical
kepribadian.
Clustering Methode).
Gaya
pasar
menjadi
hidup
juga
ditunjukkan oleh orang-orang yang menonjol pada kelas sosial. Minat terhadap 4.
suatu
produk
juga
A. Metode Hirarki Pada
dasarnya
dipengaruhi oleh gaya hidup.
dibedakan
Segmentasi
Perilaku,
pengelompokan, yaitu:
kelompok
berdasarkan
pemakai,
kejadian,
membagi
menjadi
metode dua
ini
metode
status tingkat
AdMathEdu | Vol.3 No.1 | Juni 2013
Analisis … (Nur Arina Hidayati.)
76
ISSN: 2088-687X Complete
1. Metode Agglomeratif Proses
pengelompokan
Linkage,
namun
criteria yang digunakan adalah
aglomeratif
rata-rata jarak seluruh individu
(Down to Top) dimulai dengan n
dalam suatu klaster dengan jarak
klaster
seluruh individu dalam klaster
dengan
pendekatan sehingga
masing-masing
klaster memiliki tepat satu objek, kemudian menentukan dua klaster
yang lain. d. Ward’s Methode
terdekat dan menggabungkan dua
Jarak antara dua klaster dalam
klaster tersebut menjadi satu klaster
metode ini berdasarkan total sum
baru. Proses penggabungan dua
of square dua klaster pada
klaster
masing-masing variabel.
ini
diperoleh
diulangi
satu
sampai
klaster
yang
e. Centroid method
memuat semua himpunan data.
Jarak dua klaster dalam metode
Hasil analisis klaster dari metode
ini berdasarkan jarak centroid
ini dapat disajikan dalam bentuk
dua klaster yang bersangkutan. 2. Metode Divisif
dendogram. Dalam
Proses
metode
Agglomeratif ini terdapat
lima
metode yang cukup terkenal, yaitu:
pengelompokan
dengan pendekatan metode divisive (Top to Down) dimulai dengan n objek yang dikelompokkan menjadi
a. Single Linkage Prosedur ini didasarkan pada jarak
satu
klaster,
kemudian
klaster
terkecil. Jika dua obyek terpisah
tersebut dipartisi ke dalam dua
oleh jarak yang pendek maka kedua
klaster pada setiap langkah sampai
oyek tersebut akan akan digabung
diperoleh n klaster dengan setiap
menjadi satu klaster, demikian
klaster memiliki satu objek.
seterusnya. b. Complete Linkage
B. Metode Non-Hirarki Single
Dalam metode ini data dibagi
ini
dalam k partisi, setiap partisi mewakili
berdasarkan
sebuah klaster. Secara umum proses
Berlawanan
dengan
Linkage,
prosedur
pengelompokannya
metode non-hirarki sebagai berikut:
jarak terjauh.
1. Pilih k centroid klaster awal atau seed,
c. Average Linkage Prosedur dengan
ini Single
hampir Linkage
Analisis … (Nur Arina Hidayati)
sama dan
dimana k merupakan jumlah klaster yang diinginkan AdMathEdu | Vol.3 No.1 | Juni 2013
ISSN: 2088-687X
77
2. Tempatkan setiap observasi ke dalam
yang
memiliki
varians
klaster yang sekecil mungkin, yaitu
klaster yang terdekat 3. Tempatkan kembali setiap observasi
dengan
ke dalam k klaster menurut aturan
Euclid
penghentian yang sudah di tentukan
Distanc)e antar klaster.
4. Proses
berhenti
interval
jika
tidak
ada
3. Ulangi
mengkuadratkan (Squared langkah
jarak
Euclidean
ke-2
sehingga
observasi yang berpindah lagi, jika
berakhir sampai diperoleh satu
belum ulangi langkah kedua.
klaster
yang
memuat
semua
himpunan data. Data Out put dalam Langkah-langkah melakukan analisis
SPSS berupa dendogram. 4. Lakukan profilisasi dan interpretasi
klaster Dalam tulisan ini, digunakan
klaster. Interpretasi dilakkan untuk
metode pengklastersan hirarki metode
mencari karakteristik tiap klaster
agglomeratif.
yang khas.
Adapun
langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Langkah ini dimulai dengan n klaster
sehingga
masing-masing
klaster memiliki tepat satu objek.
Olah Data Dalam tulisan ini, data yang digunakan pengeluaran
adalah belanja
data
rata-rata
makanan
dari
2. Menentukan dua klaster terdekat
beberapa keluarga di negara Perancis
dan menggabungkan dua klaster
dengan tipe keluarga yang berbeda (tipe
tersebut menjadi satu klaster baru.
MA, tipe EM, tipe CA ) dengan jumlah
Untuk menentukan jarak terdekat
anak 2,3, 4 atau 5. Data ini diambil dari
antara dua claster digunakan metode
Lebart, Morineau dan Fenelon (1982)
ward atau varians method. Metode
yang disajikan dalam tabel berikut ini :
ini bertujuan memperoleh klaster Tabel 1. Daftar Belanja Keluarga di Perancis No 1 2 3 4 5 6 7
Type MA2 EM2 CA2 MA3 EM3 CA3 MA4
Bread Vegetables Fruits Meat Poultry Milk Wine 332 428 354 1437 526 247 427 293 559 388 1527 567 239 258 372 767 562 1948 927 235 433 406 563 341 1507 544 324 407 386 608 396 1501 558 319 363 438 843 689 2345 1148 243 341 534 660 367 1620 638 414 407
AdMathEdu | Vol.3 No.1 | Juni 2013
Analisis … (Nur Arina Hidayati.)
78
ISSN: 2088-687X 8 9 10 11 12
EM4 CA4 MA5 EM5 CA5 Rata rata
460 385 655 584 515 446.7
699 789 776 995 1097 732.0
484 621 423 548 887 505.0
1856 2366 1848 2056 2630 1886.8
762 400 1149 304 759 495 893 518 1167 561 803.2 358.3
416 282 486 319 284 368.6
Posedur olah data dilakukan dengan SPSS 15.00, dengan Out Put sebagai berikut:
Analisis … (Nur Arina Hidayati)
AdMathEdu | Vol.3 No.1 | Juni 2013
ISSN: 2088-687X
79 Agglomeration
Tahap ke dua, responden 6 dan 9
Schedule diatas diperoleh keterangan
dipasangkan. Artinya, koefisien jarak
sebagai berikut :
terendah yang kedua adalah pasangan
Berdasarkan
Tabel
Pada tahap pertama obyek yang
iresponden ini. Kemudian pada kolom
dipasangkan adalah responden 4 dan
next page tertulis 9, artinya pada
5 karena pasangan ini memiliki
tahap ke-8, pasangan 6 dan 9 akan
koefisien jarak paling rendah, dimana
mendapat anggota baru. Pada tahap
pada saat itu objek-objek yang lain
ini jumlah klaster ada 10.
memperoleh
Demikian seterusnya, pada setiap
pasangan.Oleh karena itu, pada tahap
tahap jumlah klaster berkurang satu,
ini jumlah klaster ada 11. Pada baris
sehingga pada tahap tahap yang
pertama ini, pada kolom next page
terakhir yaitu ke-11, semua responden
tertulis 3. Artinya pada tahap ke-2,
menjadi satu klaster
sama
sekali
belum
pasangan 4 dan 5 akan mendapat anggota baru, yaitu responden yang ke-4.
AdMathEdu | Vol.3 No.1 | Juni 2013
Analisis … (Nur Arina Hidayati.)
80
ISSN: 2088-687X
Berkaitan dengan berapa banyaknya
cluster. Dari dendogram di atas dapat
klaster atau jumlah klaster yang dapat
terlihat jumlah klaster yang dapat
terbentuk
dibentuk adalah tiga klaster, dengan
dari
kasus
tersebut,
dendogram diatas dapat dijadikan acuan
untuk
menentukan
anggota sebagai berikut :
jumlah
Tabel 2. Pengelompokan Keluarga Berdasarkan Klaster Klaster
Klaster 1
Tahap
Case 4 : MA3 5 : EM3 2 : EM2 1 : MA2
Selanjutnya
Klaster
Klaster 2
Adalah
Interpretasi dan Pembuatan Profil. Untuk klaster
menginterpretasikan dam
membuat
Analisis … (Nur Arina Hidayati)
profil,
Case 6 : EM4 10 : MA5 7 : MA4 3 : CA2 11 : EM5
Klaster
Klaster 3
Case 6 : CA3 9 : CA4 12 : CA5
digunakan rata-rata setiap klaster pada setiap variable (centroid). Berikut tabel Profil dari masingmasing Klaster :
AdMathEdu | Vol.3 No.1 | Juni 2013
ISSN: 2088-687X
81 Tabel 3. Profil Klaster Satu
No 4 5 2 1
type MA3 EM3 EM2 MA2
Bread 406 386 293 332
Vegetables 563 608 559 428
Rata - rata
354.25
539.5
Prosentase Belanja
79%
73%
Fruits Meat 341 1507 396 1501 388 1527 354 1437 369.7 1493 5 73%
Poultry 544 558 567 526
79%
548.75
Milk 324 319 239 247 282.2 5
Wine 407 363 258 427 363.7 5
79%
99%
68%
Tabel 4. Profil Klaster Dua No
type 8 EM4 10 MA5 7 MA4 3 CA2 11 EM5 Rata - rata Prosentase Belanja
Bread 460 655 534 372 584 521
Vegetables Fruits 699 484 776 423 660 367 767 562 995 548 779.4 476.8
117%
106%
94%
Meat 1856 1848 1620 1948 2056 1865.6
Poultry 762 759 638 927 893 795.8
Milk 400 495 414 235 518 412.4
Wine 416 486 407 433 319 412.2
99%
99%
115%
112%
Meat Poultry Milk 2345 1148 243 2366 1149 304 2630 1167 561 2447.00 1154.67 369.33
Wine 341 282 284 302.33
Tabel 5. Profil Klaster Tiga No
type 6 CA3 9 CA4 12 CA5 Rata - rata Prosentase Belanja
klaster, prosentase
Bread 438 385 515 446.00
Vegetables Fruits 843 689 789 621 1097 887 909.67 732.33
100%
disajikan belanja
123%
rekapitulasi dari
masing-
masing klaster sebagai berikut Untuk
AdMathEdu | Vol.3 No.1 | Juni 2013
145%
130%
memudahkan
144%
dalam
103%
82%
mengamati
karakteristik pola belanja masingmasing:
Analisis … (Nur Arina Hidayati.)
82
ISSN: 2088-687X Tabel 6. Prosentase Pola Belanja
Bread Vegetables Fruits Meat Poultry Milk Wine Rata-rata
Prosentase Pola Belanja Klaster 1 79% 73% 73% 79% 68% 79% 99% 79%
Prosentase Pola Belanja Klaster 2 117% 106% 94% 99% 99% 115% 112% 106%
Prosentase Pola Belanja Klaster 3 100% 123% 145% 130% 144% 103% 82% 118%
Kesimpulan
bahkan melebihi klaster yag ke 3
Analisa tabel Prosentase Pola Belanja:
walaupun
1.
prosentase belanjanya lebih besar.
Klaster
1
yang
beranggotakan
responden dengan tipe keluarga
2. Klaster
klaster 2
yang
yang
ketiga
beranggotakan
MA dan EM dengan jumlah anak
responden dengan tipe keluarga
2 dan 3 memiliki prosentase rata-
MA dan EM dengan jumlah anak 4
rata belanja 79% dari seluruh
dan 5, dan tipe CA dengan jumlah
transaksi. Dapat dilihat prosentase
anak 2, memiliki prosentase rata-
belanja keluarga ini paling kecil
rata belanja 106% dari seluruh
dibandingkan tipe keluarga yang
transaksi. Keluarga ini nampaknya
lain.
jarang
mempunyai kebiasaan sarapan
mengkonsumsi olahan daging itik,
dengan bread dan milk, dilihat
terlihat dari prosentase yang kecil
dari prosentase pembelian yang
jika dibandingkan dengan item yang
cukup
lain, yaitu sebesar 68%. Satu hal
dengan item yang lain dan klaster
yang menarik dari tipe keluarga ini
yang lain, yaitu prosentase bread
adalah keluarga ini mempunyai
sebesar 117% dan prosentase milk
karakter
115%.
Tipe
keluarga
suka
ini
mengkonsumsi
wine, tampak dari prosentase yang
3. Klaster
tinggi
3
jika
yang
dibandingkan
beranggotakan
paling tinggi dibandingkan dengan
responden dengan tipe keluarga
item yang lain yaitu 99%, selain itu
CA dengan jumlah anak 3, 4 dan 5.
juga
dengan
Karakter khusus dari keluarga ini
klaster yang lain konsumsi wine tipe
adalah mempunyai sense belanja
keluarga ini juga cukup tinggi
yang tinggi dibanding klaster yang
jika
dibandingkan
Analisis … (Nur Arina Hidayati)
AdMathEdu | Vol.3 No.1 | Juni 2013
ISSN: 2088-687X
83
lain, tampak dari prosentase ratarata belanja 118% dari seluruh
Tan, P., Steinbach, M., & Kumar, V., (2006). Introduction to Data Mining, Pearson Education.
transaksi. Akan tetapi tipe keluarga ini
cukup
kesehatan,
memperhatikan dapat
dilihat
dari
prosentase belanja buah yang sangat tinggi baik dibandingkan dengan item yang lain maupun klaster tipe keluarga yang lain (145%), selain itu pula konsumsi wine dari tipe kelurga
ini
paling
dibandingkan dengan
kecil
jika
yang lain
(82%). Keluarga ini juga sangat menyukai
olahan
daging
itik
(144%). Pustaka Ghozali, I., Aplikasi Multivariat dengan Program SPSS, Badan Penerbit U ndip, Semarang, 2001 Morissan, Sales-Marketing Pokok Bahasan: Segmentasi Pasar, 2009, URL: http://pksm.mercubuana.ac.id?ne w/elearning/files modul/41003-6256559724556.pdf Peter, J. P and Olson, J.C., Consumer Behavior : Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Erlangga, Jakarta, 2000. Rosiatun, A., Widiharih,T., Safitri, D., Analisis Klaster Untuk Segmentasi Pemirsa Program Berita Sore Stasiun TV Swasta, FMIPA Universitas Diponegoro. Sharma, S., Applied Multivariate Techniques, John Willey &Sons, New York, 1996. Simamora, B., Analisis Multivariat Pemasaran, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.
AdMathEdu | Vol.3 No.1 | Juni 2013
Analisis … (Nur Arina Hidayati.)
84
Analisis … (Nur Arina Hidayati)
ISSN: 2088-687X
AdMathEdu | Vol.3 No.1 | Juni 2013