ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION Naimah Rangkuti1, Fitria Virgantari2, Kurniati2 Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan Bogor
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa karekteristik menggunakan metode Chi-square Automatic Interaction Detection (CHAID) berdasarkan pengguna Global System For Mobile Communication (GSM). CHAID menggunakan chi–square sebagai alat utamanya untuk menguji satu per satu variabel independen yang digunakan dalam klasifikasi dan menyusunnya berdasarkan tingkat signifikansi statistik chi–square terhadap variabel dependennya. Prosedur dalam penelitian ini antara lain penyusunan, penyebaran dan pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner, menghitung statistik chi–square untuk setiap pasangan kelompok yang dipilih untuk digabung menjadi satu, menghitung p-value berpasangan secara bersamaan, memilih variabel independen yang akan digunakan sebagai split node terbaik dan melakukan stopping jika proses pertumbuhan pohon harus dihentikan karena suatu pohon CHAID yang menggambarkan struktur hubungan variabel dependen dan variabel independen telah terbentuk. Hasil analisis menggunakan metode CHAID menunjukan bahwa karakteristik yang mempengaruhi pengguna GSM yaitu lebih dari 90% responden memiliki rata-rata pendapatan perbulan lebih dari Rp1.500.000,-, dengan alasan menggunakan GSM karena kebutuhan gaya hidup dan responden dalam status bekerja, kemudian analisa yang dilakukan terhadap hasil pengolahan data responden memberikan informasi-informasi yang menggambarkan karakteristik pengguna dalam memilih operator selular sebagai alat komunikasi yang digunakan. Faktor signfikan yang mempengaruhi keputusan pengguna dalam memilih operator GSM antara lain kebutuhan gaya hidup, status pekerjaan dan tarif yang murah. Kata kunci: karakteristik pengguna, global system for mobile communication, chi-square automatic interaction detection, pohon CHAID. 1
Mahasiswa Program Studi Matematika Universitas Pakuan Staf Pengajar Program Studi Matematika Universitas Pakuan
2
1
PENDAHULUAN
METODOLOGI PENELITIAN
Latar Belakang Perkembangan pasar telepon selulardi Indonesia semakin semarak bersamaan dengan tumbuhnya pasar permintaan akan jasa telekomunikasi bergerakini. Kondisi tersebut ditandai dengan bermunculannya para operator penyedia layanan telekomunikasi nirkabel yang baru dengan strategi segmentasi dan jenis teknologi alternatif lain, yaitu GSM (Global System for Mobile Communication) dan CDMA (Code Division MultipleAccess). Tingkat kebutuhan dan kepuasan terhadap suatu operator serta karakteristik konsumen yang berbeda-beda diduga membawa dampak pada beragamnya keinginan responden dalam penggunaan layanan telekomunikasi nirkabel sehingga terjadi persaingan pemasaran dalam merebut konsumen. Agar dapat menarik konsumen para pemasar penyedia layanan telekomunikasi nirkabel perlu memahami konsumennya melalui suatu penelitian pemasar dengan merancang strategi berdasarkan hasil penelitian tentang perilaku konsumen. Oleh karena itu, penelitian inipenting untuk dilaksanakan karena dari hasil penelitian dapat diuraikan peran perilaku konsumen sehingga dapat digunakan dalam menentukan strategi pemasaran. Metode statistika yang dapat digunakan untuk menentukan karakteristik konsumenyaitu Chi-square Automatic Interaction Detection (CHAID). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi dari faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih jasa penyedia layanan nirkabel. Penelitian ini juga dapat digunakan untuk melihat pola keterkaitan antara variabel-variabel independennya.
Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer, yaitu data yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner yang sebelumnya telah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas kepada 30 responden, selanjutnya kuesioner yang telah valid disebarkan kepada 101 responden. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan independen sebagai berikut: a. Variabel dependenpengguna GSM. b. Variabel independen terdiri dari 15 komponen, yaitu: I. Status Pengguna a) Usia b) Pendidikan terakhir c) Pekerjaan d) Pendapatan per-bulan II. Motivasi menggunakan layanan operator selular a) Iklan b) Rekomendasi c) Kebutuhan gaya hidup III. Pertimbangan pemilihan layanan operator selular a) Inovatif b) Kualitas suara c) Tarif d) Daya jangkauan IV. Kepuasan selama menggunakan layanan operator selular a) Keluhan b) Harapan c) Tingkat kepuasan Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai pengumpul data pokok. 1. Populasi penelitianyaitu konsumen pengguna layanan telekomunikasi nirkabel, yaitu pengunjung BTM. 2. Sampel penelitianyaitu masyarakat pengguna layanan telekomunikasi nirkabel, yaitu pengunjung BTM.
Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu menganalisa karekteristik menggunakan metode (CHAID) berdasarkan pengguna GSM.
2
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan beberapa pertimbangan, meliputi kepemilikan ponsel bagi calon responden, baik dengan layanan teknologi GSM mupun CDMA dan dalam penentuan banyak sampel yang minimum pengambilan sampelnya adalah 100 responden(Sugiyono, 2004).
Hipotesis yang digunakan dalam uji validitas pada setiap item yaitu: H0 : r = 0 (skor item tidak berkorelasi positif dengan skor total item / item pernyataan tidak valid) H1 : r ≠ 0 (skor item berkorelasi positif dengan skor total item / item pernyataan valid) Statistik Uji:
Validitas dan Reliabilitas Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus valid dan reliabel, oleh karena itu perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen dikatakan reliabel apabila saat digunakan untuk mengukur obyek yang sama beberapa kali dapat menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2004). Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan validitas internal dan reliabilitas internal. Pengujian validitas internal sebuah instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan analisis bulir, yaitu dengan mengkorelasikan skor pada item dengan skor pada total item-nya yang perhitungannya menggunakan korelasi product moment. Skor item dianggap sebagai nilai X sedangkan skor total dianggap sebagai nilai Y. Apabila skor item memiliki skor positif yang signifikan maka item tersebut dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur variabel tersebut.
r
n XY ( X )( Y )
n X
2
X n Y 2 Y 2
2
...(1)
Keterangan: r: koefisien korelasi X: skor item Y: skor total tiap item n : banyak observasi Kriteria Uji: Tolak H0 jika r hitung ≥ ra ,n 2 atau tolak Ho jika probabilitas ≤ 0.05. Dimana ra ,n 2 = Nilai pada tabel r product moment. Setiap item yang valid diteruskan pada waktu uji reliabilitas, sedangkan yang tidak valid akan dikeluarkan dan tidak digunakan. Reliabilitas internal diuji dengan menganalisis konsistensi item–item yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Instrumen dicobakan pada responden hanya sekali saja. Salah satu teknik pengujian reliabilitas adalah teknik Alpha Cronbach (Hero, 2011). TeknikAlpha Cronbach dapat diperoleh dengan rumus: 2 k S i a 1 2 k 1 S total
.............................(2)
Keterangan: k : banyak item kuesioner dalam atribut 3
S i2
: ragam dari item kuesioner ke – i
2 S total : total ragam dari keseluruhan item
Dalamaplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang nilainya berada dalam rentang0 sampai 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas, semakin tinggi reliabilitas (Azwar, 1997). Metodologi Penelitian MULAI Menyusun Kuesioner Penyebaran Kuesioner Awal Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Prosedur diagram alir metodologi penelitian yaitu: 1. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini tersusun dari beberapa kelompok pertanyaan, yaitustatus pengguna layanan operator selular, motivasi penggunaan layanan operator selular, pertimbangan pemilihan layanan operator selular dan kepuasan selama menggunakan layanan operator selular. 2. Penyebaran kuesioner awal dilakukan di Bogor Trade Mall (BTM) pada tanggal 13 – 15Januari 2015dan data kuesioner yang berhasil dikumpulkan sebanyak 30 responden. 3. Pengujian validitas dilakukan dengan analisis butir kuesioner yaitu dengan mengkorelasikan skor pada item dengan skor pada total itemnya yang perhitungannya menggunakan korelasi product moment (r):
Penyebaran dan Pengumpulan Data
r
Melakukan Uji Hipotesis dengan Metode Chi-square
n X
2
X n Y 2 Y 2
2
...(3)
Pengujian reliabilitas tidak menyertakan item pernyataan yang tidak valid, sehingga item yang tidak valid tersebut harus dikeluarkan dari kuesioner terlebih dahulu. Selanjutnya menghitung koefisien reliabilitas dengan Alpha Cronbach. Teknik ini dapat diperoleh dengan rumus:
Tahapan Penggabungan (Merging) Tahap Pemisahan (Splitting) Tahap Penghentian (Stopping)
n XY ( X )( Y )
CHAID
Interpretasi Hasil
2 k S i a 1 2 k 1 S total
.....................(4)
4. Berdasarkan hasil dari penyebaran awal yang telah dilakukan, menunjukan bahwa kuesioner yang digunakan reliabel dan valid, maka selanjutnya dilakukan penyebaran keseluruhan. Penyebaran kuesioner pada tahap akhir ini dilakukan di
MenarikKesimpulan
SELESAI
Gambar 1. Diagram Alir Tahapan Analisis 4 CHAID
5.
6.
7.
8.
9.
BTM pada tanggal 7 – 21 Februari 2025 dan jumlah kuesioner yang terkumpul sebanyak 101 responden. Dihitung statistik chi-square untuk setiap pasangan kelompok yang dipilih untuk digabung menjadi satu, untuk menguji variabel independennya dalam sub tabel kontingensi 2 x J yang dibentuk oleh sepasang kelompok tersebut dengan variabel dependennya yang mempunyai sebanyak J kelompok. Untuk masing-masing nilai chi-square berpasangan, dihitung p-value berpasangan secara bersamaan. Diantara pasangan-pasangan yang tidak signifikan gabungkan pasangan kelompok yang paling mirip (yaitu pasangan yang mempunyai nilai chisquare berpasangan terkecil dan pvalue terbesar) menjadi sebuah kelompok tunggal. Tahap splitting memilih variabel independen yangakan digunakan sebagai split node (pemisah node) yang terbaik. Pemilihan dilakukan dengan membandingkan p-value (dari tahap merging) pada setiap variabel independen. Tahap stopping dilakukan jika proses pertumbuhan pohon harus dihentikan. Prosedur penghentiannya sebagai berikut. a. Tidak ada lagi variabel independen yang signifikan menunjukan perbedaan terhadap variabel dependen. b. Jika pohon mencapaibatas nilai maksimum pohon dari spesifikasi, maka proses pertumbuhan akan berhenti. c. Jika ukuran dari child note kurang dari nilai ukuran child node minimum spesifikasi, maka split dihentikan. Metode ini menghasilkan suatu pohon CHAID yang menggambarkan struktur hubungan variabel dependen dan variabel independen.
HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Data hasil penyebaran kuesioner telah terkumpul sebanyak 101 responden. Kuesioner yang terkumpul disajikan dalam bentuk pie chart pada Gambar 2 sampai Gambar 6.
Gambar 2. Diagram Pie Untuk Variabel Pengguna GSM Diagram pie untuk variabel pengguna GSM pada Gambar 2 menerangkan bahwa pada jumlah total pengguna GSM dan CDMA yaitu 101 responden, yang terdiri dari 27 responden (26,7%) dengan status bukan pengguna GSM dan 74 responden (73,3%) dengan status pengguna GSM.
Gambar 3. Diagram Pie untuk Variabel Tarif Diagram pie untuk variabel tarif pada Gambar 3, menerangkan bahwa pada 5
jumlah total 101 responden, yang terdiri dari 61 responden atau sekitar 60,4% yang menggunakan operator selular dengan alasan operator selular tersebut memiliki tarif yang murah dan 40 responden atau sekitar 39,6% responden tetap menggunakan operator selular meski dengan tarif yang terbilang mahal.
dan 19 responden atau sekitar 18,81% dengan status tidak bekerja.
Gambar 6. Diagram Pie Untuk Variabel Pendapatan Diagram pie untuk variabel pengguna GSM pada Gambar 6, menerangkan bahwa pada jumlah 101 responden, yang terdiri dari 45 responden (44,56%) memiliki rata-rata pendapatan perbulan kurang dari Rp.1.500.000,- dan 56 responden (55,44%) responden memiliki rata-rata pendapatan perbulan lebih dari Rp.1.500.000,-.
Gambar 4. Diagram Pie Untuk Variabel Pendidikan Diagram pie untuk variabel pendidikan pada Gambar 4, yang terdiri dari 46 responden (45,55%) dengan pendidikan terakhir lulusan akademi atau perguruan tinggi dan 55 responden (54,45%) dengan pendidikan terakhir lulusan SD/SMP atau SMA.
Uji Validitas Pengujian validitas sebuah instrumen dapat dilakukan dengan analisis bulir kuesioner, yaitu dengan mengkorelasikan skor pada item dengan skor pada total item-nya yang perhitungannya menggunakan korelasi product moment (r). Skor item dianggap sebagai nilai X sedangkan skor total dianggap sebagai nilai Y. Apabila skor item memiliki skor positif yang signifikan artinya item tersebut dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur variabel tersebut. Hipotesis yang digunakan dalam uji validitas setiap item yaitu: H0 : r = 0 (skor item tidak berkorelasi positif dengan skor total item / item pernyataan tidak valid) H1 : r ≠ 0 (skor item berkorelasi positif dengan skor total item / item pernyataan valid)
Gambar 5. Diagram Pie Untuk Variabel Pekerjaan Diagram pie untuk variabel pekerjaan pada Gambar 5, menerangkan jumlah total dari 101 responden, yang terdiri dari 82 responden atau sekitar 81,19% responden dalam status bekerja 6
112 30 0,232 1 30 142 14 30 0,249 3 30 122 12 30 0,24 5 30
Contoh uji validitas variabel jenis kelamin. n XY ( X )( Y ) r 2 2 n X 2 X n Y 2 Y
11
30 (178) (20) (262) 30 (20) (20) 2 30(2410) (262) 2 5340 5240 0,12 600 400 72300 68644
S
92 30 0,2 2 30 152 15 30 0,25 4 30 9
0,232 + 0,2 + 0,249 + 0,25 + 0,24
2 1
= 1,171
Tolak H0 jika r hitung ≤ r0.05,28 = 0.374, atau terima H0 jika probabilitas ≥ 0.05, dimana r0.05,28 diambil dari r dengan tingkat signifikansi α = 5% dengan derajat bebasn – 2. Berdasarkan contoh validitas, dari 17 item pertanyaan diperoleh bahwa hampir seluruh item adalah valid kecuali variabel jenis kelamin. Hal ini dilihat dari nilai r hitung (0,12) kurang dari nilai r tabel rho Spearman 0.374 dan nilai signifikansi (0.315) yang lebih besar dari 0.05 semakin memperkuat pernyataan bahwa item tersebut tidak valid, sehingga item tersebut harus dibuang dari kuesioner. Sedangkan 16 item yang lain memiliki nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel 0.374 dan nilai sigifikansi yang kurang dari 0.05. Hal ini menandakan bahwa nilai korelasi dari tiap-tiap item tersebut valid dan dinyatakan mampu menerangkan tujuan instrumen seperti yang disajikan pada Lampiran 3, selanjutnya item-item yang telah dinyatakan valid diuji kereliabilitasannya.
Nilai Varian Total Variabel Karekteristik
2 Stotal
203 30
612 30 2,63
Nilai Alpha: 2 k Si 1 2 k 1 Stotal 5 1,171 1 5 1 2,63 0,6891
Berdasarkan contoh perhitungan reliabilitas, item-item yang berkaitan dengan karakteristik responden, motivasi, dan evaluasi berturut-turut memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0.6891, 0.627, dan 0.5357 menyatakan bahwa item-item tersebut cukup reliabel. Pada item yang berkaitan dengan kepuasan, dengan koefisien reliabilitas 0.727 menyatakan bahwa item tersebut reliabel karena mendekati 1.00. Dari 16 item yang tersisa, dapat disimpulkan bahwa itemitem tersebut menandakan kekonsistenan. Setelah memperoleh item-item yang valid dan reliabel, maka kuesioner yang disebarkan pada penelitian selanjutnya adalah kuesioner yang telah dibuang item yang tidak valid dan tidak reliabel.
Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas tidak menyertakan item pertanyaan yang tidak valid, sehingga item yang tidak valid tersebut harus dikeluarkan dari kuesioner terlebih dahulu. Selanjutnya menghitung koefisien reliabilitas berdasarkan Alpha Cronbach. Contoh Jumlah Varian Butir Variabel Karekteristik
7
Gambar 7. Diagram Pohon CHAID Diagram pohon hasil analisis CHAID pada Gambar 7, menerangkan bahwa pada node teratas diketahui jumlah total pengguna GSM dan CDMA adalah 101 responden, yang terdiri dari 27 responden (26,7%) dengan status bukan pengguna GSM dan 74 responden (73,3%) dengan status pengguna GSM. Dalam penelitian ini, hanya ada 4 variabel independen yang signifikan terhadap variabel dependennya, yaitu variabel pendapatan, kebutuhan gaya hidup, pekerjaan dan tarif. Hal ini juga dapat dilihat dari hasil diagram pohon CHAID, bahwa pohon klasifikasi tersebut mempunyai 3 kedalaman, dimana variabel pendapatan membagi variabel pengguna pada kedalaman ke-1, kemudian variabel kebutuhan pada kedalaman ke-2, dan variabel pekerjaan serta variabel murah pada kedalaman ke-3 sehingga ada sebelas variabel independen yang tersisa dan dianggap tidak mempunyai hubungan dengan variabel dependen. Nilai p-value dan nilaichi-square dari masing-masing variabel independen yang dianggap mempunyai hubungan dengan variabel dependennya dapat diringkas dalam Tabel 2 berikut.
Analisis CHAID Hasil analisis Chi– squareAutomatic Interaction Detection(CHAID)menghasilkankelompok baru pada masing-masing variabel independen dan diagram pohon yang menggambarkan pengelompokkan berdasarkan hubungan berstruktur variabel dependen dengan variabel independen. Proses penggabungan nilai-nilai kelompok pada masing-masing variabel dengan metode CHAID ini menggunakan defaultp-value= 0.05, artinya jika ada duakelompokyang memiliki p-value > 0.05, maka kelompok itu akan digabung. Sedangkan untuk splitting, menggunakan defaultp-value< 0.05, artinya jika suatu kelompok memberikan p-value kurang dari 0.05, maka kelompok itu akan dipecah berdasarkan kelompok lain. Proses perhitungan dan pembentukan diagram pohon pada metode CHAID dilakukan dengan menggunakan program SPSS 18.0. Pohon hasil metode CHAID tersebut terlihat seperti pada Gambar 7 berikut.
Tabel
2. Nilai P-value dan Chi-square Variabel Dependen dalam Diagram Pohon Nilai pNilai chiVariabel value square Pendapatan 0,003 10,770 Kebutuhan 0,009 6,808 Pekerjaan 0,009 6,732 Tarif 0,018 5,600
Nilai p-value dalam Tabel 2 merupakan nilai p-value setelah dikoreksi oleh pengali Bonferroni.Dari Tabel 2 tersebut dapat diketahui bahwa apabila dilakukan pengambilan keputusan berdasarkan nilai p-value, dimana keempat nilai tersebut kurang dari α = 0,05, yaitu 0,003; 0,009; 0,009; dan 0,018 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan uji 8
chi-square adalah tolak H0. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan antara keempat variabel tersebut dengan variabel dependen, yaitu pengguna. Berdasarkan Gambar 7, dapat dilihat bahwa variabel pendapatan merupakan variabel independen (variabel bebas) terbaik yang digunakan untuk membagi dan menerangkan variabel pengguna sebagai variabel dependen (variabel terikat). Variabel kebutuhan merupakan variabel independen (variabel bebas) yang signifikan untuk membagi kategori pada node ke-2 (kategori pendapatan rata-rata
Ke-3
Tabel 3. Segmentasi Pengguna GSM Hasil Analisis CHAID
Tabel 4. Tabulasi Jumlah Pengguna GSM dan yang Bukan Pengguna Jumla Jumla Segm h h en Bukan % Pengg % KePengg una una GSM 1 29,62 66,22 8 49 % % 2 18,52 27,03 5 20 % % 3 18,52 2,7% 5 2 % 4 25,93 0 7 0 % 5 7,41 4,05 2 3 % % Juml 27 74 ah
Segmen
Karakteristik
Ke-1
Pengguna layananan telekomunikasi dengan ratarata pendapatan > Rp. 1.500.000,00. Pengguna layanan telekomunikasi dengan ratarata pendapatan
Ke-2
Ke-4
Ke-5
Pengguna layanan telekomunikasi dengan ratarata pendapatan
Dari kelima segmen yang terbentuk, dapat ditabulasi jumlah masing-masing pengguna layanan telekomunikasi yang menggunakan GSM dan yang bukan pengguna GSM (pengguna CDMA) dalam tabel sebagai berikut.
9
Segmen ke-5 meski dengan pendapatan dibawah Rp. 1.500.000 dan tidak memiliki alasan kebutuhan gaya hidup ada sebanyak 3 responden atau sebesar 4,05% yang masih menggunakan GSM karena responden merasa tarif yang diberikan murah, tidak terlampau jauh dibandingkan yang bukan pengguna GSM atau pengguna CDMA yang hanya sebanyak 2 responden yang menggunakan CDMA
Dari tabulasi hasil analisis CHAID pada segmen ke–1, rata-rata pendapatan Rp1.500.000,- – Rp 3.000.000,- dan ratarata pendapatan diatas Rp3.000.000 cenderung menggunakan GSM yaitu sebanyak 49 responden (66,22%) dari total pengguna GSM, sedangkan untuk pengguna CDMA, hanya 8 responden (29,62%)dari jumlah bukan pengguna GSM. Karekteristik pada segmen ke-2, rata–ratapendapatan
PENUTUP Kesimpulan 1. Hasil analisis menunjukan bahwa karakteristik yang mempengaruhi pengguna GSM sekitar lebih dari 90% karekteristik yang paling berpengaruh terhadap pemilihan GSM merupakan responden yang rata-rata pendapatan lebih dari Rp1.500.000,- per bulan dengan alasan karena kebutuhan gaya hidup dan responden dalam status bekerja. 2. Analisa yang dilakukan terhadap hasil pengolahan data responden memberikan informasi-informasi yang menggambarkan karakteristik pengguna dalam memilih operator selular sebagai alat komunikasi yang digunakan. Faktor signfikan yang mempengaruhi keputusan pengguna dalam memilih operator GSM antara lain kebutuhan gaya hidup, status pekerjaan dan tarif yang murah. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan melengkapi analisis gap servqual serta penambahan variabel independen lain yang lebih menggambarkan latar belakang konsumen agar meningkatkan akurasi klasifikasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen. 2. Kegunaan dari pohon klasifikasi masih sangat luas dan dapat dikembangkan ke bidang lainnya seperti bidang
10
pendidikan, kesehatan, pemasaran dan perbankan.
Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Kotler, P . 1994. Manajemen Pemasaran, Edisi keenam : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian : Jilid 2. Jakarta : Erlangga
DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bagozzi, R.P. 1994. Advanced Methods of Marketing Research. Oxford: Blackwell Publilsher Ltd
Kotler, P dan Amstrong. 1994. Prinsip Pemasaran. Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Dian, C..S. 2013. Aplikasi Metode CHAID dalam Menganalisis Keterkaitan Faktor Resiko Lama Penyelesaian Skripsi Mahasiswa. [Skripsi]. Palembang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya.
Kunto, Y.S. dan Hasana, S.N. 2006. Analisis CHAID Sebagai Alat Bantu Statistika Untuk Segmentasi Pasar. Jurnal Manajemen, Vol. 1, No. 2, pp. 88-97. Lehmann, T. Dan Eherler, D. 2001. Responder Profiling with CHAID and Dependency Analysis. www.informatik.unifreiburg.de/ ~ml/ecmlpkdd/WSProceedings/ w10/lehmann.pdf. (diakses tanggal 20 Desember 2014).
Gallagher, C.A., 2000. An Iterative Approach to Classification Analysis. www.casact.org/library/ratemaki ng/90dp237.pdf. (diakses tanggal 18 Desember 2014). Hero, S. 2011.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Pemilihan Kereta Api dengan Menggunakan Algoritma CHAID. [Skripsi]. Depok: Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.
Myers, J.H. 1996. Segmentation and Positioing for Strategic Marketing Decisions. Chicago. American Marketing Association.
Kass, G. V. 1980. An Exploratory technique for investigating large Quantities of categorical data, Applied Statistics, Vol. 24, No. 2, pp. 178-189.
Sharp, A., J. Romaniuk dan S. Cierpicki. 2002. The Performance Of Segmentation Variables: A Comparative Study. http://130.195.95.71:8081/www/ ANZMAC1998/Cd_rom/Sharp2 22.pdf. (diakses tanggal 15 Januari 2015).
Kementerian Negara Riset dan Teknologi. 2006. Buku Putih. Penelitian Pengembangan dan Penerapan IPTEK Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Tahun 2005-2025. Jakarta:
Simamora, B. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
11
Sugiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
12