ANALISIS KALIMAT DEKLARATIF, INTEROGATIF DAN IMPERATIF DALAM TAJUK KORAN SINDO EDISI MARET 2016
ARTIKEL E-JOURNAL
NURFADILAH NIM 120388201098
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
Nurfadilah. 2016. Analisis Kalimat Deklaratif, Interogatif dan Imperatif dalam Tajuk Koran Sindo Edisi Maret 2016. Skripsi. Tanjungpinang. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I: Riau Wati, M.Hum. Pembimbing II: Zaitun, M.Ag.
ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Kalimat Deklaratif, Interogatif dan Imperatif dalam Tajuk Koran Sindo Edisi Maret 2016. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan ketiga jenis kalimat tersebut beserta maknanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hal ini menjadi dasar penelitian karena dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan kalimat deklaratif, interogatif dan imperatif dalam Tajuk Koran Sindo edisi Maret 2016 dengan teknik baca dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kalimat deklaratif lebih mendominasi daripada dkalimat interogatif dan imperatif. Makna yang dikandung adalah mengungkapkan kekecewaan, kekhawatiran, kesetujuan, ketidaksetujuan, keyakinan, peringatan, perbandingan, pertentangan, nasehat, harapan, perkiraan, pembuktian, penegasan, dan penjelasan atas keadaan. Selain kalimat deklaratif, kalimat interogatif ditemukan dengan penanda kalimat tanyanya yaitu, apa, apa+kah, kapan, mana, dikemanakan, bagaimana, siapa, bukan+kah, benar+kah, mengapa, …atau…, dan ada apa. Kalimat imperatif yang ditemukan sebanyak 9 kalimat dengan penanda semoga, jangan, harus+verba, mari+lah. Makna kalimat yang terkandung dalan kalimat tersebut adalah seruan, larangan, ajakan, harapan dan permintaan. Kalimat yang ditemukan berupa kalimat tidak langsung.
Kata kunci: Kalimat deklaratif, kalimat interogatif, kalimat imperatif, Tajuk Koran Sindo
Nurfadilah. 2016. Analisis Kalimat Deklaratif, Interogatif dan Imperatif dalam Tajuk Koran Sindo Edisi Maret 2016. Thesis. Tanjungpinang. Indonesian Language and Literature
Departement. Teachering and Education Science Faculty. Raja Ali Haji Maritime University. Supervisor I: Riau Wati, M.Hum. Supervisor II: Zaitun, M.Ag.
ABSTRACT
The title of this thesis is “Analisis Kalimat Deklaratif, Interogatif dan Imperatif dalam Tajuk Koran Sindo Edisi Maret 2016”. This research is trying to analysis declarative sentences, interrogative sentences, imperative sentences along with its meaning in that editorial. The methodology used in this research is descriptive qualitative with reading and writing techniques. The results showed that declarative sentences are found in this research is dominans with meanings that are contined in the sentences is disappointment, fear of agreement, disagreement, confidence, warning, comparison, contradiction, advice, expectation, estimates, verification, confirmation, and explanation. Even that, interrogative sentences with the phrase marker: what, wether, when, where, how, who, really, why, or,and what if. There are 9 imperative sentences are found in this research with meanings that are contined in the phrase is a prohibition, solicitation, expectations, and demand.
Key word: Declarative sentences, interrogative sentences, imperative sentences, Sindo editorial.
1. Pendahuluan
Manusia tidak dapat hidup seorang diri. Dalam memenuhi kebutuhannya, setiap orang memerlukan kerja sama dengan orang lain. Manusia berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama manusia melalui suatu perantara, yaitu bahasa. Dengan adanya bahasa sebagai alat komunikasi, maka semua yang berada di sekitar manusia seperti peristiwa-peristiwa, binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan, hasil cipta karya manusia dan sebagainya, mendapat tanggapan dalam pikiran manusia, disusun dan diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan komunikasi (Keraf, 1989:1). Mereka mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan perasaan yang mereka miliki melalui bahasa. Dengan demikian, bahasa dapat dikatakan sebagai suatu sarana yang dapat digunakan oleh manusia untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi serta untuk mengidentifikasi diri. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di masyarakat. Bahasa menjadi media untuk mengungkapkan pikiran, ide, pendapat dan sebagainya baik mengenai hal abstrak maupun yang konkret, tidak saja tentang hal-hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang tetapi juga pada waktu yang lalu atau masa yang akan datang. Kebutuhan masyarakat akan informasi yang cepat saat ini, dimanfaatkan oleh berbagai media massa dalam perannya menyampaikan informasi, edukasi, opini, dan ilmu pengetahuan kepada para pembacanya dengan bahasa yang menarik. Media massa umumnya selalu aktif dalam memproduksi informasi yang cepat, hangat dan orisinil. Sebagai suatu alat untuk menyampaikan informasi, penilaian, berita, atau gambaran umum tentang banyak hal, media massa mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang dapat membentuk opini publik, antara lain, karena media juga dapat berkembang menjadi kelompok penekan atas suatu ide atau gagasan, dan bahkan suatu
kepentingan atau citra yang ia representasikan untuk diletakkan dalam konteks kehidupan. Ini berarti, sebuah wacana di media massa dapat memberikan pengaruh baik atau buruk. Sebuah informasi yang terkandung dalam suatu wacana akan dapat diterima dengan baik apabila kalimat yang digunakan mampu dicerna dengan mudah oleh pembacanya. Informasi yang menarik, selalu berusaha meyakinkan pembaca terhadap isi wacana dan memiliki kesanggupan menimbulkan sugesti pada pembacanya adalah ciri-ciri wacana yang dapat diterima dengan baik. Dalam menuliskan beritanya, wartawan tidak boleh melibatkan opininya. Oleh karena itu, opini seorang wartawan memiliki wadah tersendiri, yaitu tajuk rencana atau yang bisa disebut tajuk saja. Tajuk rencana ini ditulis berdasakan berita yang sedang hangat diperbincangkan di tengah masyarakat. Tujuan dari penulisan tajuk ini ialah untuk mempengaruhi pendapat khalayak pembaca sehingga pembaca menjadi tertarik dan menyimak seberapa penting berita tersebut. Di media massa, pemimpin redaksi atau wartawan seniorlah yang ditugaskan untuk menulis tajuk rencana. Mereka haruslah orang yang peka terhadap situasi sekitar dan memiliki pemikiran yang arif, karena tulisannya pada tajuk rencana akan menjadi cerminan media cetak bersangkutan dan akan membuat pembaca mampu menilai apakah media tersebut mendukung atau justru menentang isu atau masalah yang menjadi berita tersebut. Dalam menulis sebuah tajuk, penulis akan menggunakan kalimat-kalimat yang menarik agar mempengaruhi pembacanya. Kalimat bermacam-macam jenisnya, yaitu kalimat berita atau kalimat deklaratif, kalimat perintah atau kalimat imperatif dan kalimat tanya atau kalimat interogatif. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran, dan dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir naik turun sebagai medium komunikasi.
2. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif dengan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan objek tertentu secara jelas dan sistematis (Sukardi, 2011;14). Artinya dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan objek yang akan diteliti yaitu mengenai analisis kalimat interogatif dan kalimat imperatif dalam Tajuk Koran Sindo. 3. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa jenis kalimat yang mendominasi dalam tajuk adalah kalimat deklaratif, dengan temuan sebanyak 168 kalimat di semua Tajuk Koran Sindo edisi Maret 2016. Kalimat-kalimat tersebut termasuk ke dalam jenis kalimat deklaratif karena kalimat tersebut memenuhi indikator yang ada dan kalimat tersebut mengandung informasi. Dalam penelitian ini, peneliti tidak mematok agar kalimat tersebut harus sesuai dengan struktur utama. Kalimat deklaratif yang ditemukan berupa kalimat tidak langsung dan makna yang terkandung dalam 168 temuan tersebut beragam, yaitu pengungkapan kekecewaan, pertentangan, perbandingan, menjelaskan sebab akibat, menjelaskan keadaan, menyatakan setuju, ketidaksetujuan, peringatan, nasehat, keyakinan, kepastian dan kekhawatiran. Masing-masing makna tersebut tersurat dan tersirat dalam tajuk Koran Sindo edisi Maret 2016. Pemaknaan yang terkandung dalam kalimat-kalimat tersebut menunjukkan adanya penuangan opini sang penulis tajuk ke dalam tajuk yang dibuatnya. Penelitian yang dilakukan juga menunjukkan bahwa sebanyak 27 kalimat interogatif ditemukan dalam 12 tajuk. Meski tajuk yang terbit selama Maret 2016 berjumlah 23 tajuk,
tidak semua tajuk memiliki kalimat interogatif. Makna yang terkandung dalam 27 kalimat tersebut ialah, menanyakan sosok, tempat, keadaan, alasan, sebab, kebenaran dan kepastian. Umumnya, kalimat interogatif ini dibuat untuk mengajak pembacanya agar kembali memikirkan atau menggiring pembaca agar tertarik dengan permasalahan yang dibahas. Penggunaan kalimat interogatif dalam tajuk Koran Sindo bermaksud agar pembaca jeli sehingga mendukung atau menyangkal opini yang tersirat dalam tajuk tersebut. Penelitian juga menunjukkan ditemukannya 9 kalimat imperatif yang terdapat dalam 8 tajuk. Temuan ini jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah temuan pada kalimat interogatif dan deklaratif, mengingat jumlah tajuk yang terbit selama Maret 2016 adalah 23 tajuk. Kalimat imperatif yang peneliti temukan dalam tajuk koran Sindo edisi Maret 2016 berupa kalimat langsung dan kalimat tidak langsung dengan makna perintah, larangan, harapan, dan permintaan. Meski kalimat imperatif yang terdapat dalam tajuk koran Sindo bukanlah kalimat langsung, akan tetapi tersirat makna ajakan atau larangan agar pembaca ikut melakukan isi dari kalimat imperatif tersebut. 4. Simpulan dan Saran Dalam Tajuk Koran Sindo edisi Maret 2016 ditemukan kalimat deklaratif, interogatif dan imperatif. Kalimat yang mendominasi dalam tajuk adalah kalimat deklaratif. Kalimat deklaratif ditemukan di semua tajuk yang terbit selama Maret 2016. Kalimat-kalimat tersebut disajikan dalam bentuk kalimat tak langsung. Makna yang terkandung dalam kalimat deklaratif sangat beragam. Berdasarkan makna yang terkandung dalam kalimat-kalimat yang ditemukan, dapat diketahui bahwa penulis menuangkan opininya secara tersirat maupun tersurat dalam kalimat deklaratif tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian tahap awal sehingga masih terdapat banyak kekurangan dan masih memerlukan tindak lanjut. Oleh karena itu, diharapkan muncul peneliti lain yang akan mengembangkan penelitian ini. Dan penelitian mengenai Tajuk Rencana dapat dilakukan dengan berbagai tinjuan yang lain, yang dapat memperjelas makna yang sesuai dengan konteks kalimat yang dimaksudkan atau pun mengenai aspek gramatikal dan leksikal yang ada pada Tajuk Rencana tersebut. DAFTAR PUSTAKA Keraf, Gorys. 1989. Komposisi. Flores: Nusa Indah. Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bhumi Aksara.