ANALISIS INVESTASI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS (NIE) PADA PT. SRIWIJAYA AIR
Wimora Sarwindo Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, 021-5605890,
[email protected]
Steven Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, 628-2190909028,
[email protected]
Riko Gunawan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, 021-5454332,
[email protected]
Abstract PT. Sriwijaya Air is a company that has been moving in the service sector of flight. Recently, Information Technology is one of the critical factor of success determinant for a company. PT.Sriwijaya Air has several components of application, infrastructure, management, and ongoing service (Lights-On). The objective of the study is to analyze the value, benefits, and impacts of IS / IT investments which is being done by the company. The methodology which is used to analyze the components of the system that is running on PT. Sriwijaya Air is using New Information Economics method by using 3 of 5 New Information Economics practices, namely Strategic Demand / Supply Planning, Innovation and Alignment. From the result of analysis of ongoing applications system (Lights-On), It can be known which system is more important and appropriately supports and provides the maximum benefit for the IS / IT investment in the company. Based on the results of the research, it can be concluded that PT.Sriwijaya Air requires the development and improvement against some application, infrastructure, management and lights-on service in order to achieve and maintain the company's strategy direction and so that the company can allocate investment funds that is owned at the component or sector that needs more enhancement.
KeyWords Information Technology, IS/IT, Methodology, New Information Economics, Lights-On.
1.
Pendahuluan
Dalam dunia bisnis, mengikuti perkembangan zaman tuntutan perusahaan akan kebutuhan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) sangat dibutuhkan agar mampu berkompetisi dengan perusahaan lainnya. Penggunaan Teknologi Informasi (TI) di perusahaan dapat membantu berjalannya proses bisnis perusahaan, dengan mempermudah pengaksesan data yang dibutuhkan perusahaaan, sehingga berjalannya informasi di dalam perusahaan lebih efektif dan efisien. Semakin tinggi kebutuhan akan SI/TI berpengaruh terhadap kebutuhan akan dana agar SI/TI tersebut tetap dapat berjalan. Dalam penerapan Teknologi Informasi, membutuhkan biaya yang tidak sedikit, hal tersebut terkait dengan dukungan hardware, software dan developer, agar proses berjalannya sistem informasi bisa dipantau dan dirawat dengan baik. Karena itu perusahaan harus mempunyai manajemen yang baik untuk mempertimbangkan hal-hal yang sangat penting, meliputi tujuan perusahaan, perencanaan keuangan pada perusahaan dan kapasitas perusahaan dalam menjalankan investasi. Seperti yang dikutip dan diterjemahkan dari Michael Schermann, Wiesche, dan Krcmar, bahwa melalui pembelajaran tentang sistem informasi untuk pemberdayaan, manajemen resiko, dan pemenuhan sebagai tindakan untuk membangun sarana untuk menyeimbangkan kegiatan manajemen eksploitasi dan eksplorasi, kita mengembangkan sebuah model didasarkan pada hubungan antara sistem informasi dan kegiatan kontrol manajemen. PT. Sriwijaya Air telah menerapkan aplikasi SI/TI dalam proses bisnisnya dengan investasi yang cukup besar untuk proyek SI/TI yang telah direncanakan. Dengan modal investasi TI tersebut maka perlu dilakukan sebuah analisis investasi TI untuk melihat apakah investasi TI yang dikeluarkan perusahaan dapat memberikan benefit yang sesuai. Metode New Information Economics (NIE) merupakan cara untuk mengevaluasi investasi TI didalam perusahaan dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Menurut Roberts, Roger & Sikes, Johnson (2011), dari penelitian yang diadakan pada tahun 2011, dari jumlah 927 responden, pihak Eksekutif mengharapkan perusahaan untuk meningkatkan investasi baru mereka untuk TI, dengan hampir seperempat responden mengharapkan untuk peningkatan investasi lebih dari 10 persen untuk tahun selanjutnya. Dan lebih dari 60 persen mengharapkan untuk meningkatkan atau mempertahankan biaya operasional TI mereka, hal ini menandakan perubahan dari tahun 2010 ketika 60 persen responden memperkirakan pengurangan atau stabilisasi anggaran operasional TI. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan perusahaan untuk berkembang, dibutuhkan pengadaan proyek. Dengan menggunakan metode NIE, dapat memberikan gambaran kepada perusahaan mengenai hubungan biaya proyek yang akan dikeluarkan dan kebutuhan perusahaan dalam mencapai arahan strategi perusahaan sehingga perusahaan dapat mengalokasikan dananya untuk pengadaan proyek yang tepat dan memberikan manfaat yang diharapkan. Selain itu, manfaat dari metode ini adalah untuk memberikan gambaran perusahaan berkaitan penerapannya dalam bidang SI/TI yang sedang berjalan. Agar penanaman investasi yang dikeluarkan oleh PT. Sriwijaya Air ini dapat sebanding dengan manfaat yang diterima, maka diperlukan penerapan dari Metode NIE dengan harapan dapat membantu PT. Sriwijaya Air dalam mengelola dan memilih investasi SI/TI yang sesuai serta mengalokasikan sumber daya kedalam investasi SI/TI yang berguna. 2. Metodologi Ruang lingkup untuk mengetahui sampai mana pembahasan akan dilakukan. Adapun ruang lingkup penulisan ini dapat dijelaskan sebagai berikut : •
Penelitian untuk menganalisis sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) didalam PT. Sriwijaya Air, dari infrastruktur, aplikasi, serta service, yang sedang digunakan di bagian Tiketing dan proyek yang sedang dan akan dikembangkan perusahaan.
•
Penelitian dilakukan dengan metode New Information Economics dan menggunakan 3 dari 5 praktek New Information Economics yaitu : Strategic Demand/Supply Planning, Innovation, dan Alignment.
2 Analisis Portfolio Lights-On
Persentase Biaya Lights-On Liaison 6%
4% 3% 2% Hardware 19%
17%
Software License 29%
Server
20%
Network Infrastructure Maintenance
Gambar 1 Persentase Biaya Lights-On
Lights-On Aplikasi Liaison Infrastruktur Software License Hardware Server Networking Service Infrastructure Maintenan ce Training Applica tion Main tenance Total Tabel 1 Biaya Lights-On
Bi aya
Total
(x Rp 1.000,-) 323.000 (x Rp 1.000,-) 356.247 1.310.847 575.900 289.700 89.000 50.000 83.800 10.000 23.800 1.717.647
Gambar 2 Persentase Biaya Portfolio Aplikasi
Gambar 3 Persentase Biaya Portfolio Infrastruktur
Gambar 4 Persentase Biaya Portfolio Service
Gambar 5 Persentase Nilai Penyelarasan Portfolio Lights-on
Lights-On Ap likasi Infrastruktur
Management Service
Nilai Alignment 4.33 4 3.83 3.66 4.16 4 3.83 3 3.66
Liaison Hadware Software License Server Networking Training Infrastructure Maintenan ce Applica tion Main tenance Training Tabel 2 Nilai Alignment Lights-On
Hubungan nilai penyelarasan dan kualitas terhadap biaya aplikasi 6
Axis Title
Nilai Penyelarasan
5 4 3 2
Liaison
1 0 0
1
2
3
4
5
6
Axis Title
Nilai Kualitas
Gambar 6 Bubble Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan dan Kualitas Terhadap Biaya Aplikasi
Hubungan Nilai penyelarasan dan kualitas terhadap biaya Infrastruktur Nilai Penyelarasan
6 5 4 3 2
Hardware Software License Server
1
Network
0 0
1
2
3
4
5
6
Nilai Kualitas
Gambar 7 Bubble Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan dan Kualitas Terhadap Biaya Infrastruktur
Hubungan nilai penyelarasan dan kualitas terhadap biaya Service Nilai Penyelarasan
6 5 4 3
Infrastructure Maintenance
2
Application Maintenance
1
Training
0 3,6
3,7
3,8
3,9
4
4,1
Nilai Kualitas
Gambar 8 Bubble Hubungan penyelarasan dan Kualitas Terhadap Biaya Service Berjalan
Total Biaya Lights-On Berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kualitas 1600
1.361.400
1400
Liaison
1200
Hardware
1000
Software License
800
Server
356.247
600
Networking
400
Infrastructure Maintenance
200
Application Maintenance Training
0 Abandon
CrisisNoncritical, Improve Stabilize Only AsExcellent, Needed Monitor
Gambar 9 Total Biaya Lights-On Berdasarkan Nilai Penyelarasan Strategi dan Kualitas (dalam juta rupiah)
Kategori
Biaya
Abandon
0
Crisis
0
Noncritical, Stabilize
Rp 356.247.000,-
Improved only as needed
0
Excellent, monitor
Rp 1.361.400.000,-
Total
Rp 1.717.647.000,-
Lights-on
Software License
Liaison, Hardware, Server, Networking, Infrastructure Maintenance, Application Maintenance dan Training
Tabel 3 Strategi investasi Portfolio Lights-On (Nilai Penyelarasan Strategi – Kualitas)
356.247
Gambar 10 Strategi Investasi Noncritical, Stabilize berdasarkan Tingkat Nilai Penyelarasan dan Kualitas terhadap Biaya.
1.361.400
Gambar 11 Strategi Investasi Excellent, Monitor berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kualitas terhadap Biaya
Gambar 12 Persentase Nilai Ketergantungan Lights-On
Lights-On
Nilai Ketergantungan (Dependency)
Aplikasi
Liaison
5
Infrastruktur
Hardware
5
Software License
4
Server
5
Networking
5
Infrastructure Maintenance
5
Service
Application Maintenance
3.5
Training
3.5
Tabel 4 Nilai Ketergantungan Lights-On
Nilai Ketergantungan
Hubungan nilai Ketergantungan dan Kualitas terhadap biaya aplikasi 6 5 4 3 Liaison 2 1 0 0
1
2 Kualitas3 Nilai
4
5
6
Gambar 13 Bubble Diagram hubungan nilai ketergantungan dan kualitas terhadap biaya aplikasi
Hubungan nilai ketergantungan dan kualitas terhadap biaya Infrastruktur 6
Nilai Ketergantungan
5 4 Hardware 3 Software License 2
Server Network
1 0 0
1
2
3
4
5
6
Nilai Kualitas Gambar 14 Bubble Diagram hubungan nilai ketergantungan dan kualitas terhadap biaya infrastruktur
Hubungan nilai ketergantungan dan kualitas terhadap biaya Service 6
Nilai Ketergantungan
5 4 3
Infrastructure Maintenance Application Maintenance
2
Training
1 0 0
1
2
3
4
5
Nilai Kualitas
Gambar 15 Bubble Diagram hubungan nilai ketergantungan dan kualitas terhadap biaya Service
1400 1200
1.311.400 Liaison
1000 Hardware Software License
800
Server 600
406.247
Networking Infrastructure Maintenance
400
Application Maintenance 200
Training
0 Abandon
Crisisnoncritical, Stabilize Improve Only excellent, monitor
Gambar 16 Total Biaya Lights-On Berdasarkan Tingkat Kualitas dan Penyelarasan(dalam Juta rupiah)
Lights-on
Kategori
Biaya
Abandon
0
Crisis
0
Noncritical, Stabilize
Rp 406.247.000,-
Improved only as needed
0
Excellent, monitor
Rp 1.311.400.000,-
Total
Rp 1.717.647.000,-
Software License Infrastructure Maintenance
Liaison, Hardware, Server, Networking, Application Maintenance dan Training
Tabel 5 Strategi Investasi Portfolio Lights-On (Nilai Ketergantungan - Kualitas)
Strategi Investasi Portfolio Lights-On Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas (dalam juta rupiah) 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0
dan
406.247
Noncritical, stabilize
Gambar 17 Strategi Investasi Noncrtical, Stabilize Berdasarkan Tingkat Nilai Ketergantungan dan Kualitas terhadap Biaya
1.311.400
Gambar 18 Strategi Investasi Excellent, Monitor Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas terhadap Biaya
Gambar 19 Hubungan Nilai Penyelarasan Strategi, Kualitas, Ketergantungan, dan Jangkauan
Gambar 20 Hubungan Nilai Penyelarasan Strategis, Kualitas, Ketergantungan dan Jangkauan pada Aplikasi
Gambar 21 Hubungan Nilai penyelaran Strategis, Kualitas, Ketergantungan, dan Jangkauan pada Infrastruktur
20 18 16 4,5 14
4,5
12 10
3 5 3,5
8 6
4
4
4 2
3,5 4
3,833
3
3,83
Infrastructure Maintenance
Application Maintenance
Training
0
Penyelarasan strategi
Kualitas
Ketergantugan
Jangkauan pengguna
Gambar 22 Hubungan Nilai Penyelarasan Strategis, Kualitas, Ketergantungan dan Jangkauan pengguna pada service
2.2 Hasil analisis Demand/Supply Planning Hasil output dari praktik Demand/Supply planning adalah Strategic IT Agenda, Strategic IT Plan, dan Strategic IT Requirements yang akan diuraikan dalam sub bab berikut:
Arahan Strategi
Tujuan Strategi
Inisiatif Strategi
Sriwijaya Air mengedepankan Good Service & Value untuk lock-in customer.
- Loyalitas Pelanggan - Memastikan harga yang diberikan kompetitif.
Menyediakan keamanan dan kenyamanan terhadap pelanggan dengan service yang baik.
Internal Communication
- Membina hubungan baik dengan pelanggan. - Memahami kebutuhan pelanggan.
Menyeusun data hasil riset kebutuhan pelanggan.
Meningkatkan kualitas pelayanan aplikasi
- Meningkatkan fitur-fitur dalam aplikasi pembelian tiket secara online - Mengembangkan sistem aplikasi yang berjalan menjadi lebih user friendly
Mengetahui kebutuhan aplikasi yang memudahkan pelanggan.
Tabel 6 Strategic IT Agenda
2.3 Innovation Innovation yaitu merubah kesempatan TI menjadi strategi bisnis baru, dan cara untuk TI mendukung arahan strategi yang sudah ada. Perencanaan Innovation dalam NIE terdiri dari 4 komponen yaitu : 2.3.1 Business Techology Monitoring Menjelaskan factor-faktor perubahan apa saja yang mempengaruhi perusahaan yang mempengaruhi perusahaan. Berikut merupakan hal yang dimonitoring perusahaan untuk memperbaiki atau mengarahkan kinerja perusahaan agar lebih baik, antara lain: •
Pemantauan dan perwatan dalam penggunaan infrastruktur perusahaan terutama pada server dan networking yang berguna untuk memudahkan akses dan komunikasi ada internal dan eksternal perusahaan.
•
Pengembangan TI dalam core application dalam proses bisnis perusahaan, yaitu dalam peningkatan kualitas perfoma aplikasi tersebut, juga merestrukturisasi aplikasi tersebut agar lebih user friendly, agar proses bisnis dalam penjualan dapat berjalan lebih cepat, sehingga efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional dapat tercapai.
•
Melakukan benchmarking terhadap perusahaan lain di industry sejenis untuk mengetahui perbandingan antar perusahaan dengan yang lain, untuk mengetahui posisi perusahaan.
2.3.2 Innovation Visioning. Mengembangkan arahan altenatif untuk perusahaan, merespon perubahan bisnis, dan menetapkan arahan altenatif. Proses ini melibatkan manager IT dan bisnis untuk menetapkan apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Berikut merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan perusahaan :
•
Menggunakan aplikasi yang dapat menghubungkan dengan customer, agar dapat berinteraksi dengan perusahaan mengenai kinerja layanan serta keluhan dari pelanggan.
•
Menerapan sistem aplikasi dan infrastruktur TI yang dapat mendukung dalam pengelolaan dan forecasting dan tren TI, laporan penjualan, serta pengelolaan hubungan dengan parent bisnis, sehingga perusahaan dapat dengan cepat dan mudah mengakses data dan membuat perencanaan strategi yang baru.
•
Mengembangkan aplikasi yang dapat mengelola product knowledge dan staff knowledge
2.3.3 Business context and Choices Pemilihan altenatif yang nantinya akan digunkan sebagai jawaban atas strategi yang sudah ada, dan menjelaskan apa yang seharunya dilakukan oleh perusahaan. Berikut merupakan beberapa hal yang seharusnya dilakukan perusahaan : •
Untuk menunjang strategi, Mengedepankan Good Service & Value untuk lock-in customer, perusahaan sebaiknya menerapkan sistem Customer Relationship Management (CRM) seperti customized e-newsletter yang dapat menjaga dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan dalam menjawab solusi dari kebutuhan dari pelanggan agar kepuasan para pelanggan dapat terjaga.
•
Perusahaan dapat memaksimalkan penggunaan web dengan melakukan promosi produk secara online, Untuk aplikasi forecasting dapat diolah dari laporan penjualan, histori transaksi penjualan dan pembelian.
•
Knowledge Management yang didistribusikan dalam perusahaan, lebih dititikberatkan pada product Knowledge dimana untuk mendukung pengetahuan para karyawan dalam produk yang dijual sehingga, dapat memberi solusi dalam kebutuhan pelanggan dan Help Desk pada perusahaan yang berguna untuk karyawan atau user baru dalam memberikan bantuan untuk menggunakan penggunaan aplikasi beserta fungus-fungsinya.
•
Agar kinerja operasional dapat lebih efektif dan efisen, perusahaan dapat mengimpementasi BPI (Business Process Improvement) dan proyek pengembangan aplikasi lights-on untuk merestrukturisasi sistem agar menajdi lebih user friendly supaya dapat meningkatkan kinerja user, juga lead time dapat diminimalisasi. 2.3.4
Actionable Innovation Menjelaskan apa yang akan dilakukan terhadap inovasi yang dapat ditindaklanjuti.
Berikut merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan terhadap inovasi yang ditindaklanjuti : •
Perusahaan harus memiliki prinsip 3BL (Triple Bottom Line) : People-Planet-Profit. Hendaknya perusahaan tidak hanya berfokus pada solusi komputasi, tetapi juga memberi sumbangan positif kepada lingkungan.
•
Menyediakan infrastruktur, sarana dan prasarana serta semua sumber daya yang ada dalam perusahaan,
untuk
mendukung
dalam
proyek
pengembangan
aplikasi,
dalam
merestrukturisasi sistem, agar dapat berjalan dengan baik, dengan adanya dukungan tersebut. •
Mengimplementasi dan meningkatkan perfoma core application, agar mendukung kinerja operasional perusahaan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
•
Meningkatkan profesionalitas tenaga kerja divisi IT dan bisnis dalam perusahaan sebagai penyedia dan pendukung SI/TI yang ada (lights-on) maupun perencanaan SI/TI yang akan dating, sehingga bottom-line perusahaan akan semakin dapat dicapai secara maksimum.
Alignment(%)
13
1300
1500
86,6
100
1500
86,6
100
Alignment(%)
Gained percentage(%)
Meningkatkan kualitas pelayanan aplikasi 4 4 80 100 16 23,5
Max value
5 5 200 200 20 29,4
Wieght total
4 4 160 200 32 47,1
20
Unweighted
100
Internal Communication
Weight( %)
Applikasi
Liaison Unweighted Weighted Total Max Value G.percentage(%) Alignment(%)
40
Good Service & Value lock-in customer
40
500 68 100
Tabel 7 Alignment Aplikasi
Gained percentage(%)
4
4.5
3.5
12
300
375
20
25.4
Software License
25
3.5
4
4
11.5
287.5
375
19.2
24.4
Weight( %)
Wieght total
25
Unweighted
Hardware
Infrastruktur
Meningkatkan kualitas pelayanan aplikasi
Max value
20
Internal Communication
40
Good Service & Value untuk lock-in customer
40
Server Networking Unweighted Weighted Total Max Value G.percentage Alignment(%)
23 27
3.5 4 15 600 800 30 38.2
4 4 16.5 660 800 33 42.1
3.5 4.5 15.5 310 400 15.5 19.7
11 12.5 47
253 337.5
345 405
16.9 22.5
21.5 28.7
1500
78.6
100
2000 78.5 100
Tabel 8 Alignment Infrastruktur
Max value
Gained percentage(%)
Alignment(%)
3.5
11.5
391
510
26.1
34.8
30
3.5
3.5
3
10
300
450
20
26.7
36
4 11.5 460 600 30.7 40.4
4.5 12 480 600 32 42.1
3.5 10 200 300 13.3 17.5
12 33.5
432
540
28.8
38.5
1500
74.9
100
Weight( %)
Wieght total
4
Unweighted
4
Meningkatkan kualitas pelayanan aplikasi
Internal Communication
20
Good Service & Value untuk lock-in customer
40
34
Service
Infrastructure Maintenance Application Maintenance Training Unweighted Weighted Total Max Value G.percentage Alignment(%)
40
1500 76 100
Tabel 9 Alignment Service
3. Simpulan
Berdasarkan analisis portfolio yang telah dilakukan pada sistem berjalan maupun rencana proyek pada PT.Sriwijaya air, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat yang diperoleh perusahaan antara lain:
1.
Total biaya yang dikeluarkan oleh PT.Sriwijaya air untuk investasi TI (aplikasi, infrastruktur, dan service) sebesar Rp 1.717.647.000,-
2.
Analisis lingkungan industri dilakukan untuk menghasilkan analisa perumusan strategi, yaitu dengan menggunakan Analisis SWOT. Dimulai dengan membuat Tabel SWOT perusahaan untuk mengetahui
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki perusahaan. Dilanjutkan dengan membuat Matriks EFAS dan Matriks IFAS untuk mengetahui situasi bisnis yang dihadapi perusahaan, dan membuat Matriks SWOT untuk menentukan arahan strategi bisnis yang dapat sesuai dengan kondisi bisnis PT.Sriwijaya air. Pembuatan analisis Model Lima Kekuatan PORTER menggambarkan industri penerbangan yang dihadapi PT.Sriwijaya air. 3.
Berdasarkan analisis SWOT, maka dapat diperoleh arahan strategi perusahaan yang akan memicu PT.Sriwijaya air untuk mengembangkan SI/TI perusahaan untuk mendukung pencapaian arahan strategi tersebut. Arahan strategi PT.Sriwijaya air yang diperoleh adalah : a)
Good Service & Value untuk lock-in customer, dengan bobot sebesar 40%.
b) Internal Communication, dengan bobot sebesar 40% c)
4.
Meningkatkan kualitas pelayanan aplikasi, dengan bobot sebesar 20%.
Hasil pengukuran manfaat investasi IT dilakukan berdasarkan hasil analisis terhadap portfolio aplikasi, infrastruktur dan service perusahaan. Hasil analisis tersebut adalah:
-
Dari hasil analisis berdasarkan hubungan nilai penyelarasan (alignment) dengan nilai kualitas (quality) :
•
Aplikasi a) Terdapat 1 aplikasi lights-on yang termasuk dalam kategori Excellent, Monitor yaitu Liaison.
•
Infrastruktur a)
Terdapat 3 infrastruktur lights-on yang termasuk kategori Excellent, Monitor yaitu hardware, server dan network.
b) Terdapat 1 infrastruktur lights-on yang termasuk kategori noncritical, stabilize yaitu software license. •
Service a) Terdapat 3 Service lights-on yang termasuk kategori Excellent, Monitor yaitu Infrastructure maintenance, Application Maintenance dan Training.
-
Dari hasil analisis berdasarkan hubungan nilai Ketergantungan (dependency) dengan nilai kualitas (quality) :
•
Aplikasi a) Terdapat 1 aplikasi lights-on yang termasuk dalam kategori Excellent, Monitor yaitu Liaison.
•
Infrastruktur a) Terdapat 3 infrastruktur lights-on yang termasuk kategori Excellent, Monitor yaitu hardware, server dan network. b) Terdapat 1 infrastruktur lights-on yang termasuk kategori noncritical,stabilize license.
yaitu software
•
Service a)
Terdapat 2 Service lights-on yang termasuk kategori Excellent, Monitor yaitu Application Maintenance dan Trainin.
b) Terdapat 1 Service lights-on yang termasuk kategori noncritical stabilize yaitu Infrastruktur maintenance.
Daftar Pustaka
Benson, Robert J. ,dkk. (2004). From Business Strategy to IT Action. Hoboken : John.. David, Fred R., 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Hall, J. A. (2008). Introduction to Accounting Information System. 7th edition). Canada: Cengage Learning South-Western. Jeston, J., dan Nelis, J. (2006). Business Process Management : Practical Guidelines to Successful Implementation, edisi ke-1. Elsevier Ltd, Burlington. Pasaman, N. (2013). Pengertian Teknologi Informasi. Diperoleh (Juli 27 2013) dari http://netiplisiskom.blogspot.com/2013/07/pengertian-teknologi-informasi.html. Rainer, Turban, Potter (2006). Introduction to Information System : Supporting and Transforming Business. 1st edition. John Willey & Sons, Inc. Rangkuti, F. (2004). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Rangkuti, F. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Reilly, Frank K. and Krith C. Brown (2006). Investment Analysis and Portfolio Management., 8th edition. Ohio : Thomas Learning. Remeny, D. Dkk. (2007). The Effective Measurement And Management of ICT cost and Benefits. 3rd Edition. Oxford : Butterworth Heinemann. Gregorius, Y. (2012). Perusahaan Jasa. Diperoleh (16 Maret 2012) Dari http://rascalsilvent.blogspot.com/2012/03/perusahaan-jasa.html Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sunariyah. (2003). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta : AMP YKPN, Wijaya, T (2013). Prinsip Dasar pada Information Economics. Palembang: MDP Business School & STMIK.