43
ISSN : 2303-307X
ANALISIS INTEGRASI NILAI-NILAI KARAKTER DALAM KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SEKOLAH DASAR Mujtahidin1, Program Studi PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura ABSTRACT The purpose of this research is to analyze the integration of the values of the characters in the basic competence (KD) subjects Civics Class IV Elementary School (SD). For this purpose, this research used a qualitative research with descriptive analysis. The scope is limited data analyzed namely KD 4.3 Civics Class IV SD. Data was collected through studies (study) document. The results showed that the mapping some value into the core in each KD Civics SD includes six (6) steps: (1) writing the identity of the subjects, (2) formulate indicators of achievement of competencies, (3) identify the character values in KD and indicators of learning, (4) arrange indicators description and character values, (5) determine the learning strategies for growing the value of the character, and (6) determine the appropriate assessment tool developed by the character value. Based on the analysis of KD 4.3 Civics Class IV Elementary School may be identified as many as 10 (ten) value of the character that is integrated in learning, namely: (1) positive thingking, (2) work ethic (ethos of learning), (3) self-control, (4 ) selectively, (5) religious, (6) courtesy, (7) cooperation, (8) responsibility, (9) discipline, and (10) honesty. Tenth these values are positive values to fortify the students to have a positive attitude towards the impact of globalization and can hold a number of positive values us a guide the everyday life. Key words: (1) Integration of values of Character, (2) Basic Competence Subject, and (3) Primary School Citizenship Education (Civics SD)
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis integrasi nilai-nilai karakter dalam kompetensi dasar (KD) mata pelajaran PKn Kelas IV Sekolah Dasar (SD). Untuk tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan analisis secara deskriptif. Ruang lingkup data yang dianalisis bersifat terbatas yakni KD 4.3 PKn Kelas IV SD. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi (telaah) dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemetaan nilai-nilai yang menjadi core pada setiap KD PKn SD mencakup 6 (enam) langkah yaitu: (1) menulis identitas mata pelajaran, (2) merumuskan indikator pencapaian kompetensi, (3) mengidentifikasi nilai-nilai karakter dalam KD dan indikator pembelajaran, (4) menyusun deskripsi dan indikator nilai-nilai karakter, (5) menentukan strategi pembelajaran untuk penanaman nilai karakter, dan (6) menentukan alat penilaian yang sesuai dengan nilai karakter yang dikembangkan. Berdasarkan hasil analisis terhadap KD 4.3 PKn Kelas IV SD dapat diidentifikasi sebanyak 10 (sepuluh) nilai karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran, yaitu: (1) berpikir positif, (2) etos kerja (etos belajar), (3) pengendalian diri, (4) selektif, (5) religius, (6) kesopanan, (7) kerjasama, (8) tanggung jawab, (9) kedisiplinan, dan (10) kejujuran. Kesepuluh nilai tersebut merupakan nilai-nilai positif untuk membentengi peserta didik agar memiliki sikap positif terhadap dampak globalisasi dan dapat memegang sejumlah nilai positif tersebut menjadi pedoman dalam kehidupan seharihari.
1Korespondensi
: Mujtahidin, S. Pd, M. Pd, Dosen pada Program Studi S-1 PGSD, FIP Universitas Trunojoyo Madura. Email: e-mail:
[email protected]
44
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
Kata-kata Kunci: (1) Integrasi Nilai-nilai Karakter, (2) Kompetensi Dasar Mata Pelajaran, dan (3) Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar (PKn SD)
46
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
kesulitan
PENDAHULUAN Di tengah kebangkrutan moral bangsa dan maraknya tindak kekerasan, maka
pendidikan
belajar,
berinteraksi
sosial, dan tidak mampu mengontrol diri. Lickona
(1991)
mendefinisikan
yang
orang yang berkarakter sebagai sifat
menekankan pada nilai-nilai moral dalam
alami seseorang dalam merespons situasi
pembelajaran menjadi sangat penting dan
secara bermoral, yang dimanifestasikan
relevan untuk diterapkan. Hal ini karena
dalam tindakan nyata melalui tingkah
pendidikan karakter merupakan salah
laku yang baik, jujur, bertanggung jawab,
satu solusi atau “jalan keluar” bagi
menghormati orang lain dan karakter
berbagai
sedang
mulia lainnya. Pengertian ini mirip
melanda bangsa Indonesia. Inilah makna
dengan apa yang diungkapkan oleh
dari
membentuk
Aristoteles, bahwa karakter itu erat
manusia menjadi manusia seutuhnya.
kaitannya dengan “habit” atau kebiasaan
Manusia yang mampu memahami jati
yang terus menerus dilakukan.
krisis
tujuan
dirinya,
karakter
dalam
moral
yang
pendidikan
mengenal
dirinya
sendiri,
Menurut
Berkowitz
(1998)
menjadi manusia yang wisdom dan insan
kebiasaan berbuat baik tidak selalu
yang berkeutamaan.
menjamin bahwa manusia yang telah
Pembentukan dilakukan
karakter
secara
berkesinambungan
sistematis yang
harus dan
terbiasa tersebut secara sadar (cognition) menghargai
pentingnya
nilai-nilai
melibatkan
karakter (valuing). Misalnya seseorang
aspek knowledge, feeling, loving, dan
yang terbiasa berkata jujur karena takut
acting.
dapat
mendapatkan hukuman, maka bisa saja
pembentukan
orang ini tidak mengerti tingginya nilai
Pembentukan
diibaratkan seseorang
sebagai menjadi
karakter
body
builder
moral dari kejujuran itu sendiri. Oleh
(binaragawan) yang memerlukan “latihan
karena
otot-otot akhlak” secara terus-menerus
memerlukan juga aspek emosi. Menurut
agar menjadi kokoh dan kuat. Pada
Lickona (1991) komponen ini adalah
dasarnya, anak yang kualitas karakternya
disebut
rendah
keinginan untuk berbuat baik.
adalah
anak
yang
tingkat
itu,
pendidikan
“desiring
the
karakter
good”
atau
perkembangan emosi-sosialnya rendah,
Tujuan utama dibelajarkannya mata
sehingga anak beresiko besar mengalami
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah untuk membentuk peserta
Mujtahidin : Analisis Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalam Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PKn Kelas IV Sekolah Dasar
47
didik yang mampu mengenal jati dirinya
pengembangan aspek afektif siswa dalam
sebagai bangsa Indonesia, berakhlak
pembelajaran.
mulia, cerdas, demokratis, jujur, terampil,
Mengacu
pada
pendapat
yang
berani, dan bertanggung-jawab, melalui
dikemukakan oleh Pidarta (2007:94),
penanaman dan pembudayaan nilai yang
afektif bersesuaian dengan pengertian
bersumber
afeksi, yaitu bagian jiwa manusia yang
dari
nilai
luhur
bangsa
Indonesia. Berdasarkan tujuan tersebut,
bertalian
dengan
pembelajaran
mengadakan
kontak
diarahkan
PKn
bukan
untuk
pengetahuan
hanya
mengembangkan
kewarganegaraan
siswa
kemampuan hubungan
antar
manusia, mengadakan kerjasama, tolong menolong,
menghargai
orang
lain,
saja, melainkan juga diarahkan untuk
mempertahankan keyakinan dan lain
membentuk moral dan kepribadian siswa
sebagainya.
Dengan
menjadi
pembelajaran
PKn
generasi
bangsa
yang
bukan
hanya
berkarakter dan mermoral. Oleh karena
ditekankan
itu,
pengetahuan (kognisi) siswa, namun yang
pembelajaran
PKn harus dapat
untuk
demikian,
mengembangkan
diarahkan pada penanaman nilai-nilai dan
lebih
penting
dalam
PKn
adalah
moral peserta didik untuk membentuk
pengembangan
afeksi
siswa
untuk
karakter dan kepribadian mereka.
membentuk karakter dan kepribadian
Tujuan akhir yang dicapai dari
mereka.
serangkaian penanaman nilai-nilai moral
Sekolah dasar (SD) merupakan
dalam PKn adalah untuk mencetak
jenjang pendidikan yang paling awal
manusia Indonesia menjadi warganegara
untuk menanamkan sejumlah nilai-nilai
yang
karakter untuk membentuk keperibadian
baik
memahami
(good hak
citizenship) dan
dan
kewajibannya
peserta
didik.
Jika
pembentukan
sebagai warganegara. Jika tujuan ini
kepribadian peserta didik pada jenjang
dapat
pendidikan
terwujud
maka
bangsa
yang
ini
dapat
dilaksanakan
bermoral akan terbentuk, sebaliknya jika
dengan baik dan tepat maka kualitas
gagal maka akan terjadi degredasi moral
hasil pendidikan akan tercapai dengan
generasi
PKn
baik pula. Mata Pelajaran PKn SD
merupakan mata pelajaran yang muatan
ditujukan untuk pembentukan dasar-
materinya
dasar nilai dan moral yang kuat bagi
bangsa.
Ini
banyak
artinya,
mengandung
48
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
peserta didik. Hal ini terlihat dari muatan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
kurikulum PKn SD yang memuat nilai-
menganalisis integrasi nilai-nilai karakter
nilai karakter yang fundamental.
dalam kompetensi dasar mata pelajaran
Penanaman nilai-nilai karakter
PKn kelas IV Sekolah Dasar.
dalam PKn harus terintegrasi pada setiap kompetensi dasar (KD) yang dibelajarkan.
Dalam
pendidikan
METODE PENELITIAN Dalam
penelitian
ini
penulis
karakter penting sekali dikembangkan
menggunakan
nilai-nilai etika inti seperti kepedulian,
dengan analisis secara deskriptif dimana
kejujuran, keadilan, tanggung jawab,
penulis
merupakan
dan rasa hormat terhadap diri dan orang
untuk
menganalisis
lain, bersama dengan nilai-nilai kinerja
mendalam.
pendukungnya seperti ketekunan, etos
penelitian ini merupakan studi pustaka
kerja
karena analisis data dilakukan secara
yang
tinggi,
dan
penelitian
instrumen
Sementara
utama
data
secara
itu,
bentuk
kegigihansebagai basis karakter yang
teoritis
baik.
inti
terdadap dokumen kompetensi dasar
tersebut merupakan cakupan dari aspek
(KD) KTSP mata pelajaran PKn Sekolah
afeksi yang harus menjadi muatan
dasar (SD). Ruang lingkup data yang
utama dalam setiap pembelajaran PKn.
dianalisis
Aspek-aspek
nilai-nilai
dengan
kualitatif
melakukan
bersifat
terbatas,
telaah
yakni
dalam
mengambil hanya satu KD PKn SD yakni
membelajarkan PKn di SD, guru harus
KD 4.3 Kelas IV SD. Namun demikian,
berkomitmen
penelitian ini dilakukan secara spesifik,
Oleh
karena
untuk
itu
mengembangkan
karakter peserta didik berdasarkan nilai-
rinci, dan mendalam.
nilai dimaksud, mendefinisikannya dalam
Sesuai dengan tujuan analisis dan
bentuk indikator perilaku yang dapat
sesuai dengan bentuk penelitian, maka
diamati dalam kehidupan sehari-hari,
teknik
mencontohkan
melalui studi (telaah) dokumen, dengan
mengkaji
nilai-nilai
dan
tersebut,
mendiskusikannya,
teknik
pengumpulan
analisis
data
dilakukan
menggunakan
teknik
mengaplikasikannya dalam kehidupan
deskriptif. Teknik ini sejalan dengan
sehari-hari,
mengapresiasi
tujuan penelitian karena dalam penelitian
manifestasi nilai-nilai tersebut di sekolah
ini peneliti melakukan analisis integrasi
dan masyarakat.
nilai-nilai karakter dalam KD 4.3 mata
serta
Mujtahidin : Analisis Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalam Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PKn Kelas IV Sekolah Dasar
49
pelajaran PKn Kelas IV SD. Keterbatasan
sekaligus menjadi kepribadian bangsa
penelitian adalah analisis data dilakukan
Indonesia. Selanjutnya dalam Permen
terbatas hanya pada satu KD dan analisis
22/2006 tentang Standar Isi dijelaskan
masih
Diharapkan
bahwa PKn merupakan mata pelajaran
analisis ini dapat menjadi acuan dalam
yang memfokuskan pada pembentukan
pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam
warganegara
menyusun rancangan pembelajaran PKn
mampu
bermuatan nilai-nilai karakter. Selain itu,
kewajibannya
guna
warganegara
bersifat
teoritis.
memperoleh
analisis,
dipandang
signifikasi perlu
hasil
dilakukan
yang
memahami
melaksanakan
terampil,
hak-hak
untuk Indonesia
dan
dan dan
menjadi yang
cerdas,
berkarakter
yang
kajian secara empiris baik dalam bentuk
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
kajian kualititaf deskriptif maupun dalam
1945 (Depdiknas, 2006:271).
bentuk
kuantitatif
ekperimental
dengan
desain
Dengan singkat dapat dikatakan
tahap
kajian
bahwa tujuan PKn ialah mengembangkan
pada
selanjutnya.
seseorang sebagai warga negara yang baik (good citizen), dan yang menjadi pokok
PEMBAHASAN
permasalahan PKn adalah pendidikan
Hakikat Pembelajaran PKn di Sekolah
moral (Tilaar, 2003:178). PKn tidak
Dasar
hanya menyangkut aspek kognisi saja,
Dalam penjelasan UU 20/2003 tentang
melainkan
Sisdiknas
(1)
psikomotor. Ketiga ranah tersebut tidak
pelajaran
boleh terpisah antara satu dengan yang
pada
Pasal
37
ayat
dijelaskan
bahwa
mata
Pendidikan
Kewarganegaraan
(PKn)
lainnya
juga
dalam
aspek
afeksi
pembelajaran
dan
PKn.
dimaksudkan untuk membentuk peserta
Pengembangan afeksi pada pendidikan
didik menjadi manusia yang memiliki
nilai tidak bisa dipisahkan dari aspek
rasa kebangsaan dan cinta tanah air
kognisi,
(Depdiknas, 2007:50). Rasa kebangsaan
Keterkaitan ranah tersebut disebabkan
dan cinta tanah air akan muncul apabila
adanya
peserta
perkembangan kognitif dan kemampuan
didik
menghayati
memahami,
dan
mengakui,
mengamalkan
nilai,
norma, dan moral bangsanya, yang
untuk masalah
afeksi
dan
hubungan
bernalar moral.
psikomotor.
antara
mengenai Menurut
tingkat
masalahSyarifudin
50
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
(dalam
Wahab,
2004:7.6)
proses
berupaya
memanusiakan
pendidikan moral sangat erat kaitannya
membudayakan
dengan proses perkembangan moral. Hal
manusia (peserta didik) menjadi warga
ini sudah barang tentu sesuai dengan
negara yang baik. Warga negara yang
tujuan pendidikan PKn yang membina
baik menurutnya adalah warga negara
nilai-nilai moral dalam diri anak didik.
yang religius, cerdas, demokratis, damai,
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan bahwa mata pelajaran PKn
tentram,
serta
dan
memberdayakan
sejahtera,
modern,
dan
berkepribadian Indonesia.
pada hakikatnya adalah mata pelajaran
PKn merupakan mata pelajaran
yang menekankan pada pendidikan nilai
multidimensional, dimana materi ajar
dan moral yang akan membentuk sikap,
mata pelajaran tersebut memuat materi
karakter dan keperibadian peserta didik
dari beberapa disiplin ilmu. Muatan
menjadi warga negara yang baik (good
materi PKn dimaksud adalah antara lain
citizenship).
yang
nilai, moral, sosiologi, tatanegara dan
diharapkan dari serangkaian pendidikan
politik. Akan tetapi yang paling pokok
nilai dan moral pada PKn adalah untuk
dan menunjang adalah pendidikan nilai
mencetak
dan moral (Wahab, 2004:1.19). Sebagai
Tujuan
akhir
manusia-manusia
Indonesia
menjadi warganegara yang baik (good
mata
pelajaran
yang
citizenship) dan memahami hak dan
berorientasi
kewajibannya sebagai warganegara. Oleh
bertujuan
sebab itulah PKn dibelajarkan di semua
moral dalam diri peserta didik.PKn
jenjang dan jenis pendidikan yang ada.
sebagai
nilai untuk
mata
lebih
dan
banyak
moral,
membina
pelajaran
PKn
nilai-nilai
yang
lebih
Menurut Djahiri (2006:9) PKn
terfokus pada nilai-nilai dan moral
adalah program pendidikan/pembelajaran
dituntut untuk bisa mencetak generasi
yang
bangsa yang bermoral dan berkepribadian
secara
programatik-prosedural
berupaya memanusiakan (humanizing)
yang luhur.
dan membudayakan (civilizing) manusia (peserta didik) diri dan kehidupannya
Strategi
menjadi
dalam PKn
warga
negara
yang
baik
Pendidikan
Nilai-Karakter
sebagaimana tuntutan keharusan (yuridis
Pada hakikatnya, tujuan mata pelajaran
konstitusional) bangsa dan negaranya.
PKn adalah penanaman nilai-nilai dan
Dengan kata lain, tujuan PKn adalah
karakter peserta didik agar menjadi
Mujtahidin : Analisis Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalam Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PKn Kelas IV Sekolah Dasar
manusia
yang
berkepribadian
berbudaya Indonesia.
dan
nilai-nilai
dapat
51
dilakukan
melalui
Dengan
analisis nilai-nilai karakter yang akan
demikian, hakikat pembelajaran PKn
ditanamkan dalam pembelajaran, yakni
tersebut sangat relevan dengan tujuan
melalui analisis kompetensi dasar (KD)
pendidikan nilai-moral dan pendidikan
mata pelajaran, menentukan strategi atau
karakter.
metode pembelajaran untuk menanamkan
Pendidikan
karakter
dalam
upaya menjadikan peserta didik sebagai
nilai-nilai,
warga negara yang baik, harus tetap
penilaian yang akan digunakan yang
berakar pada agama, adat istiadat, dan
sesuai
nilai-nilai sosial budaya Indonesia. Oleh
dikembangkan.
karena itu, dalam pendidikan karakter perlu
ditanamkan
sejumlah nilai-nilai
serta
dengan
menentukan
nilai-nilai
alat
yang
Dalam konteks penanaman nilainilai karakter dalam pembelajaran, PKn
yang dapat menjadi pedoman dan bagian
memiliki
hidup seseorang (peserta didik). Dengan
mengembangkan
kata
yakni sebagai salah satu mata pelajaran
lain
karakter
implementasi
dalam
pendidikan
pembelajaran
peran
strategis
dalam
pendidikan
karakter
adalah
yang memiliki dimensi yang lebih banyak
dengan menanamkan nilai-nilai karakter
pada upaya membentuk karakter peserta
terhadap
didik dalam pembelajaran. Oleh karena
peserta
didik
dalam
pembelajaran.
itu, strategi pembelajaran PKn harus
Pelaksanaan pendidikan karakter
diorientasikan pada strategi pendidikan
melalui penanaman nilai-nilai dalam PKn
nilai untuk membentuk karakter peserta
harus diorientasikan kepada dasar-dasar
didik dalam pembelajaran. Beberapa
dan
strategi pendidikan nilai dalam PKn dapat
tujuan
pembelajaran.
penanaman Mulyana
nilai
dalam
dilakukan
melalui
menyebutkan bahwa tujuan pendidikan
konsiderasi,
pembentukan
nilai dalam pembelajaran antara lain: (1)
klarifikasi nilai (VCT), pengembangan
pembentukan
moral
nilai
pada
(2005:52)
anak,
(2)
menghasilkan sikap yang mencerminkan
kognitif,
dan
pembelajaran rasional,
pembelajaran
nondirektif.
nilai-nilai yang diinginkan, dan (3)
Melalui pembelajaran konsiderasi
membimbing perilaku yang konsisten
siswa didorong untuk lebih peduli, lebih
dengan nilai-nilai tersebut. Penanaman
memperhatiakan orang lain sehingga
52
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
mereka dapat bergaul, bekerja sama, dan
bertujuan
hidup secara harmonis denggan orang
mengaktualisasikan dirinya, sebab setiap
lain. Pembelajaran pembentukan rasional
individu
bertujuan
mengembangkan
kemampuan untuk berkembang sendiri.
kematangan pemikiran tentang nilai-nilai.
Dalam pembelajaran guru hendaknya
Dalam kehidupannya, orang berpegang
menghargai potensi dan kemampuan
pada nilai-nilai sebagai standar bagi
siswa sehingga dapat berperan sebagai
segala aktivitasnya. Nilai-nilai tersebut
fasilitator
ada yang tersembunyi dan ada pula yang
pengembangan keperibadian siswa.
untuk
dapat dinyatakan secara eksplisit.
juga
dengan
Clarification
istilah
Technique
memiliki
atau
Strategi
Pembelajaran klarifikasi nilai, yang dikenal
membantu
Value (VCT)
melalui
siswa
potensi
dan
konselor
pembentukan
pembelajaran
nilai
dalam
karakter melalui
pembelajaran PKn juga dapat dilakukan dengan
strategi:
(1)
menerapkan
merupakan strategi pembelajaran nilai
pendekatan modeling dan exemplary,
dengan mengunakan pertanyaan atau
yaitu mencoba dan membiasakan peserta
proses menilai (valuing process) dan
didik dan lingkungan pendidikan secara
membantu siswa menguasai keterampilan
keseluruhan untuk menghidupkan dan
menilai dalam bidang kehidupan yang
menegakkan nilai-nilai yang benar dan
kaya akan nilai. Setiap orang memiliki
memberikan model atau teladan; (2)
sejumlah nilai, baik yang jelas atau
menjelaskan atau mengklarifikasi terus
terselumbung,
menerus tentang berbagai nilai yang baik
disadari
atau
tidak.
Melalui pembelajaran klarifikasi nilai,
dan
siswa diarahkan untuk dapat menyadari
pendidikan karakter dengan melakukan
nilai-nilai
reorientasi
yang
memunculkan, sehingga
dan
siswa
mereka
miliki,
merefleksikannya dapat
buruk;
baik
(3)
menintegrasikan
terhadap
isi
dan
pendekatan pembelajaran yang dilakukan
memiliki
baik di dalam maupun di luar kelas; (4)
keterampilan proses menilai. Selanjutnya
penanaman nilai-nilai dalam bingkai
pembelajaran
moral
kisah, cerita, dan kepahlawanan untuk
kognitif bertujuan untuk membantu siswa
penekanan aspek afeksi siswa dalam
mengembangakan
pembelajaran.
pengembangan
kemampuan
mempertimbangkan nilai moral secara kogntif. Dan pembelajaran nondirektif
Zuriah
(2007:75)
juga
menyebutkan bahwa untuk meningkatkan
Mujtahidin : Analisis Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalam Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PKn Kelas IV Sekolah Dasar
keberhasilan belajar para siswa dalam
pendidikan
membentuk mental dan moralitas guna
karakter memiliki persamaan karena
pembentukan
menempatkan nilai kebebasan sebagai
kepribadiannya
dapat
moral
53
digunakan pendekatan antara lain: (1)
bagian
pendekatan
menyempurnakan
pemahaman
pendekatan
nilai,
perkembangan
(2) moral
dari
berdasarkan
dan
kinerja
pendidikan
individu dirinya
tata
nilai
untuk sendiri
moral
yang
kognitif, (3) pendekatan analisis nilai, (4)
semakin mendalam dan bermutu. Hal ini
pendekatan klarifikasi nilai, dan (5)
karena
pengembangan pembelajaran berbuat.
merupakan sebuah usaha dari individu untuk
Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalam Pembelajaran PKn SD
pembelajaran terdiri dari dua dimensi, yaitu (1) dimensi individu dan (2) sosial-kultural.
karakter
dalam
dimensi
Pendidikan individu
berkaitan erat dengan pendidikan nilai dan pendidikan moral seseorang (peserta didik), sedangkan pendidikan karakter yang berkaitan dengan dimensi sosialkultural lebih mengarah pada upaya menciptakan sebuah sistem sosial yang kondusif bagi pertumbuhan individu (peserta didik). Berdasarkan dua dimensi tersebut maka substansi utama dalam pendidikan karakter adalah pendidikan nilai dan moral. Pendidikan nilai dan moral merupakan dasar bagi pelaksanaan pendidikan karakter.
dalam
pengertian
dan
membentuk
moral
dirinya
sendiri dan mengafirmasi dirinya sendiri
bermoral. Yang membedakan pendidikan moral dengan pendidikan karakter adalah ruang lingkup dan lingkungan yang membantu individu dalam mengambil keputusan. Dalam pendidikan moral, ruang lingkupnya adalah kondisi batin seseorang. Dalam pendidikan karakter, ruang lingkup pengambilan keputusan terdapat dalam diri individu. Dalam pendidikan karakter tanggung jawab selain
merupakan
tertentu
tanggung
jawab
individu, juga memiliki dimensi sosial dan komunitas. Pendidikan nilai dan karakter dalam PKn harus ditekankan pada aspek afeksi dalam
pembelajaran,
terutama
pada
jenjang pendidikan dasar. Aspek afeksi artinya
Koesoema (2007:197) menjelaskan bahwa
semakin
nilai
sehingga dapat menjadi pribadi yang
Implementasi pendidikan karakter dalam
dimensi
pendidkan
bagian
mengandung
individu
kepribadian,
yang sifat-sifat
54
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
seseorang dan kata hati. Dalam hal ini
dengan
guru jangan sampai salah kaprah dengan
berikut:
mengajarkan konsep nilai-nilai tertentu
pelajaran, (2) merumuskan indikator
dalam tataran pengetahuan (kognitif)
pencapaian kompetensi (yang terdiri dari
saja,
indikator
sehingga
menghayati
siswa
dan
bukannya
mengikuti (1)
langkah-langkah
menulis
kognitif,
identitas
afektif,
mata
dan/atau
mengaktualisasikan
psikomotor), (3) mengidentifikasi nilai-
nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya
nilai karakter dalam KD dan indikator
melainkan terjebak pada hapalan-hapalan
pembelajaran, (4) menyusun deskripsi
dalam ranah pengetahuan saja.
dan indikator nilai-nilai karakter, (5)
Agar proses penanaman nilai-nilai
menentukan
strategi
dan
media
dalam pembelajaran PKn dapat berjalan
pembelajaran untuk penanaman nilai
dengan baik dan optimal, maka guru
karakter,
dan
terlebih
penilaian
yang
dahulu
harus
menganalisis
muatan nilai-nilai yang menjadi core pada setiap KD mata pelajaran PKn.
(6)
menentukan
sesuai
dengan
alat nilai
karakter yang dikembangkan. Adapun langkah-langkah dan hasil
Kegiatan analisis tersebut merupakan
analisis
bagian yang tidak terpisah dari kegiatan
dalam KD 4.3 PKn Kelas IV SD dapat
menyusun
diuraikan sebagai berikut.
PKn
perencanaan
atau
Pelaksanaan Analisis
pembelajaran
menyusun
Rencana
Pembelajaran
nilai-nilai
karakter
(RPP). tersebut
dilakukan pada dua hal utama, yaitu: (1) menentukan
dimensi
konsep,
nilai,
norma, dan moral yang tertuang dalam KD, dan
(2) memetakan nilai-nilai
karakter yang menjadi substansi inti yang
integrasi
nilai-nilai
karakter
1. Menulis Identitas Mata Pelajaran Identitas Mata Pelajaran Satuan Pendidikan : SDN Bancaran 4 Bangkalan Mata Pelajaran : PKn (Kur. KTSP) Kelas/Semester : IV/2 Tahun Pelajaran : 2014/2015 Materi Pokok : Pengaruh Globalisasi
tertuang dalam KD.
Analisis Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalam KD 4.3 PKn Kelas IV SD Pemetaan nilai-nilai yang menjadi core pada setiap KD mata pelajaran PKn,
2. Merumuskan
Indikator
Pencapaian Kompetensi Standar Kompetensi 4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di
Mujtahidin : Analisis Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalam Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PKn Kelas IV Sekolah Dasar
55
peserta didik untuk membentengi
lingkungan
mereka dari pengaruh negatif dari Analisis: Jika memperhatikan bunyi SK dan KD 4.3 di atas, maka sangat jelas sekali bahwa KD 4.3 lebih banyak afeksi
menekankan dalam
pada
aspek
pembelajaran
PKn.
Dalam aspek afeksi ini terdapat nilainilai yang dapat ditanamkan kepada
globalisasi positif
serta
untuk
memiliki
sikap
membentengi
diri
dengan nilai-nilai moral yang sesuai dengan budaya bangsa. Berdasarkan analisis
tersebut
maka
rumusan
indikator untuk aspek afektif KD 4.3 (A3, A4, dan A5) sebagai berikut.
Indikator Pencapaian Kompetensi (Afektif) 1. Menunjukkan sikap positif terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya. 2. Berperan secara aktif dalam memanfaatkan nilai positif dari pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya. 3. Menghargai nilai-nilai positif sebagai dampak dari pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya. 4. Mengorganisasi nilai-nilai positif dari pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya menjadi suatu sistem nilai yang dapat dipedomani. 5. Mempertahankan nilai-nilai positif dari pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya sebagai suatu sistem nilai yang dapat diikuti dan dilaksanakan.
3. Mengidentifikasi Nilai-Nilai Karakter dalam KD dan Indikator Pembelajaran Analisis:
Mencermati rumusan KD 4.3 dan rumusan indikator afektif yang telah disusun, maka dapat diidentifikasi beberapa nilai-nilai karakter yang dapat diintegrasikan pada pembelajaran KD 4.3 PKn Kelas IV SD sebagaimana Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Cakupan Nilai Karakter dalam KD 4.3 Kelas IV SD Kompetensi Dasar Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya
Sikap Positif 1. Etos kerja yang tinggi 2. Berpikir postif 3. Peningkatan IMTAQ dan IPTEK 4. Selektif 5. Melestarikan budaya bangsa 6. Bersaing secara sehat 7. Kerja sama
Sikap Negatif 1. Gaya hidup hedonistik 2. Konsumerisme 3. Materialisme 4. Individualisme 5. Skulerisme dan Atheisme (faham yang tidak mengakui Tuhan) 6. Glamoristik 7. Berpakaian yang sangat terbuka
Cakupan Nilai Karakter 1. Berpikir positif 2. Etos kerja dan belajar 3. Pengendalian diri 4. Selektif 5. Religius 6. Kesopanan 7. Kerjasama 8. Tanggungjawab 9. Kedisiplinan 10. Kejujuran
56
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
8. Menghargai waktu 9. Menepati janji
8. Mabuk-mabukan 9. Berjudi 10. Dll.
Berdasarkan tabel di atas, dapat diidentifikasi sebanyak 10 (sepuluh) nilai karakter yang dapat diintegrasikan pada pembelajaran KD 4.3 yakni: (1) berpikir positif, (2) etos kerja (etos belajar), (3) pengendalian diri, (4) selektif, (5) religius, (6) kesopanan, (7) kerjasama, (8) tanggung jawab, (9) kedisiplinan, dan (10) kejujuran.
Berpikir Positif
Kejujuran
Kedisiplinan
Etos Kerja (Belajar)
Tanggungjawab Pengaruh Globalisasi
Pengendalian Diri
Selektif
Kerjasama
Religius
Kesopanan
Gambar 1 Pemetaan Nilai-nilai Karakter yang Diintegrasikan dalam Pembelajaran KD 4.3 PKn SD Kelas IV Kesepuluh nilai tersebut merupakan
nilai-nilai negatif yang perlu diwaspadai,
nilai-nilai positif yang harus di tanamkan
difilter berdasarkan filsafat dan budaya
kepada peserta didik sebagai dampak dari
bangsa yang ber-Pancasilais. Diantara
pengaruh globalisasi. Peran pendidikan
nilai-nilai negatif tersebut adalah: (1)
karakter
hedonisme,
sangat
penting
untuk
(2)
konsumerisme,
(3)
membentengi peserta didik dengan nilai-
materialisme, (4) individualisme, (5)
nilai karakter yang positif sehingga akan
skularisme, dan (6) glamoristik. Nilai-
muncul sikap positif terhadap dampak
nilai tersebut merupakan nilai yang harus
globalisasi
diwaspadai dalam menghadapi dampak
dan
dapat
memegang
sejumlah nilai
globalisasi.
positif yang menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Selain kesepuluh nilai-nilai positif tersebut, teridenftifikasi juga beberapa
4. Menyusun Deskripsi dan Indikator Nilai-nilai Karakter
Mujtahidin : Analisis Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalam Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PKn Kelas IV Sekolah Dasar
Sebagaimana yang telah diuraikan
57
dapat menentukan strategi pembelajaran
pada analisis sebelumnya, sebanyak 10
maupun
(sepuluh)
yang
pembelajaran, perlu dilakukan analisis
terintegrasi dalam KD 4.3 PKn Kelas IV
untuk menyusun deskripsi dan indikator
SD, yaitu: (1) berpikir positif, (2) etos
masing-masing
kerja (etos belajar), (3) pengendalian diri,
tersebut. Analisis deskripsi dan indikator
(4) selektif, (5) religius, (6) kesopanan,
kesepuluh nilai-nilai karakter tersebut
(7) kerjasama, (8) tanggung jawab, (9)
dapat diuraikan sebagai berikut.
nilai-nilai
karakter
alat
penilaian
nilai-nilai
dalam
karakter
kedisiplinan, dan (10) kejujuran. Untuk Nilai Karakter Berpikir Positif
Analisis Deskripsi dan Indikator Nilai Jika mencermati nilai karakter “Berpikir Positif”; karakter ini merupakan bentuk aktualisasi dari sikap dan perilaku seseorang untuk berpikiran jernih, tidak buruk sangka, dan mendahulukan sisi positif dari suatu masalah. Seseorang yang memiliki karakter “berfikir positif” dapat dilihat dari beberapa hal berikut. 1. Optimis dalam mencapai cita-cita dan harapan 2. Yakin dalam setiap tindakan dan pekerjaan 3. Tidak ragu-ragu dalam melaksanakan sesuatu yang dianggap benar 4. Memberikan dorongan dan dukungan kepada orang yang melakukan kebaikan
Demikian selanjutnya untuk
dan indikator nilai-nilai karakter
nilai-nilai karakter yang lainnya.
yang terintegrasi dalam KD 4.3 dapat
Ringkasan hasil analisis deskripsi
disimak pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Nilai Karakter, Deskripsi, dan Indikator Sikap No 1.
2.
Nilai Karakter Berpikir positif
Etos kerja dan belajar
Deskripsi Sikap dan perilaku seseorang untuk berpikiran jernih, tidak buruk sangka, dan mendahulukan sisi positif dari suatu masalah.
Sikap dan perilaku sebagai cermin dari semangat,
Indikator Sikap Optimis dalam mencapai cita-cita dan harapan Yakin dalam setiap tindakan dan pekerjaan Tidak ragu-ragu dalam melaksanakan sesuatu yang dianggap benar Memberikan dorongan dan dukungan kepada orang yang melakukan kebaikan Giat dan teliti dalam bekerja
58
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
No
Nilai Karakter
Deskripsi
Rajin belajar dan meningkatkan pengetahuan Memiliki motivasi yang kuat dalam bekerja dan belajar Menafaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka meningkatkan IPTEK Kemampuan sesorang Mengendalikan emosi untuk dapat mengatur Sikap menerima kekalahan dirinya sendiri berkenaan (menghargai prestasi orang lain) dengan kemampuan, nafsu, Mau menerima masukan atau ambisi, dan keinginan pendapat dalam memenuhi rasa Tidak mudah tersinggung kepuasan dan kebutuhan Hemat dan cermat hidupnya. Menghindarkan diri dari perilaku negatif seperti tidak mengkonsumsi narkoba, tidak mabuk-mabukan, dan tidak berjudi Sikap dan perilaku sesorang Mengambil aspek positif dari yang mencerminkan segala sesuatu yang bermanfaat kemampuan untuk Menolak perilaku negatif yang menerima suatu sistem nilai dapat merugikan diri sendiri yang baru dengan terlebih maupun orang lain dahulu memilah mana nilai yang positif dan mana nilai yang negatif, selanjutnya mengambil nilai yang positif dan menghindari nilai yang negatif. Sikap dan perilaku yang Percaya kepada Tuhan YME mencerminkan kepercayaan Berbuat baik kepada sesama dan keyakinan terhadap Menjalankan ajaran agamanya Tuhan YME, yang Meyakini dirinya sebagai pemeluk ditujunjukkan melalui agama tertentu dengan pergi ke kepatuhan terhadap ajaran tempat ibadah agamanya, tidak ingkar, Menyebut nama Tuhan pada saat dan taat menjalankan gelisah, gembira, dan tertimpa perintah dan menghindari musibah larangan agama. Sikap dan perilaku sopan Bersikap ramah saat bertemu dan santun dalam bertindak dan menerima tamu bertutur kata terhadap Menggunakan ungkapan yang orang lain tanpa ramah dan teratur menyinggung dan Saling bertegur sapa dengan menyakiti serta menghargai sesama teman dan mengucapkan tata cara yang berlaku salam sesuai dengan norma, Santun dalam ucapan budaya, dan adat istiadat. Santun dalam tindakan kecintaan, kedisiplinan, kepatuhan, dan penerimaan terhadap kemajuan hasil kerja.
3.
Pengendalian diri
4.
Selektif
5.
Religius
6.
Kesopanan
Indikator Sikap
Mujtahidin : Analisis Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalam Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PKn Kelas IV Sekolah Dasar
No
Nilai Karakter
Deskripsi
7.
Kerja sama
8.
Tanggung jawab
9.
Kedisiplinan
Sikap dan perilaku seseorang sebagai cerminan dari ketaatan, kepatuhan, ketertiban, kesetiaan, ketelitian, dan keteraturan, perilaku seseorang terhadap norma atau aturan yang berlaku.
10.
Kejujuran
Sikap dan perilaku untuk bertindak dengan sesungguhnya dan apa adanya, tidak berbohong, tidak dibuat-buat, tidak ditambah dan tidak dikurangi, dan tidak menyembunyikan kejujuran.
5. Menentukan
Sikap dan perilaku seseorang yang mencerminkan kebersamaan (gotongroyong), yakni adanya kesadaran dan kemauan untuk bersama-sama, saling membantu, dan saling memberi tanpa pamrih. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dilakukannya pada diri sendiri, sekolah, masyarakat, lingkungan, serta terhadap Tuhan YME.
59
Indikator Sikap Mematuhi norma-norma yang berlaku Menjaga kerapihan dan kebersihan pakaian Dapat bekerja secara berkelompok Menghargai perbedaan pendapat Suka tolong menolong
Mengerjakan setiap tugas yang diberikan kepadanya Meminta maaf jika telah melakukan kesalahan Menunjukkan kepatuhan terhadap setiap keputusan yang disepakati bersama Berani menyampaikan kebenaran Tegas dalam berbicara dan bertindak Mentaati peraturan yang berlaku, baik di rumah, di sekolah, maupun di lingkungan masyarakat Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan sekolah Menjaga ketentraman di sekolah Menjaga fasilitas umum Kebiasaan hidup tertib dan teratur Berbicara/berkata jujur Tidak mengambil hak milik orang lain Mengakui kesalahan sendiri Menepati janji
Langkah
Strategi
selanjutnya
dalam
Pembelajaran untuk Penanaman
integrasi nilai-nilai karakter dalam
Nilai Karakter
pembelajaran PKn KD 4.3 Kelas IV SD
adalah
menentukan
strategi
60
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
pembelajaran untuk penanaman nilai-
konsiderasi, (2) model pembentukan
nilai karakter dalam pembelajaran.
rasional, (3) model klarifikasi nilai
Pada tahap ini pemilihan strategi
(VCT), (4) model pengembangan
dapat
moral
mengacu pada
salah satu
strategi atau model pembelajaran nilai
kognitif,
dan
(5)
model
pembelajaran nondirektif.
antara lain: (1) model pembelajaran Analisis:
Jika mencermati kesepuluh nilai-nilai karakter yang terintegrasi dalam KD 4.3 PKn Kelas IV SD, salah satu model yang dapat dilakukan dalam pembelajaran penanaman nilai adalah model pembelajaran klarifikasi nilai, yang dikenal juga dengan istilah Value Clarification Technique (VCT). Melalui VCT, pembelajaran nilai dilakukan dengan mengunakan pertanyaan atau proses menilai serta membantu siswa menguasai keterampilan menilai dalam bidang kehidupan yang kaya akan nilai, dalam hal ini dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat. Pada dasarnya setiap orang memiliki sejumlah nilai, baik yang jelas atau terselumbung, disadari atau tidak. Melalui pembelajaran VCT, siswa diarahkan untuk dapat menyadari nilai-nilai yang mereka miliki, memunculkan, dan merefleksikannya sehingga siswa dapat memiliki keterampilan proses menilai. Pada akhirnya, diharapkan siswa dapat memiliki nilai-nilai positif yang akan membentuk sikap postifnya terhadap pengaruh globalisasi, dan memperhatankan nilai postif tersebut menjadi nilai yang akan dipegang dan dijadikan pedoman dalam aktivitas sehari-hari.
Langkah-langkah nilai
karakter
dengan
pembelajaran
Tahap
menggunakan
perbuatan
berbuat, yang
siswa
melakukan
berkaitan
dengan
strategi VCT mencakup 3 (tiga) tahap
pilihanya, mengulanginya
berikut: (1) Tahap pemilihan nilai,
lainnya. Secara lebih spesifik, langkah-
siswa mengadakan pemilihan tindakan
langkah
secara bebas, dari sejumlah alternatif
pembelajaran PKn untuk KD 4.3 Kelas
tindakan mempertimbangkan kebaikan
IV SD dapat mengikuti langkah-langkah
dan
berikut
akibat-akibatnya;
menghargai
pemilihan
(2) nilai,
Tahap
implementasi
(Adisusilo,
dalam hal
VCT
2012:160):
dalam
(1)
siswa
pendidik (guru) menyajikan dilema, (2)
menghargai pilihannya serta memperkuat
peserta didik mengerjakan tugas mandiri,
dan mempertegas pilihannya; dan (3)
(3) membentuk diskusi kelompok kecil,
Mujtahidin : Analisis Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalam Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PKn Kelas IV Sekolah Dasar
(4) diskusi pleno kelas, dan (5) penutup
pedoman
diskusi kelas.
dampak globalisasi. Tujuannya adalah
Selanjutnya
untuk
mendukung
agar
siswa
berperilaku
61
memiliki
menghadapi
sikap
positif
proses penanaman nilai-nilai karakter
terhadap dampak globalisasi yang terjadi
dalam KD 4.3 PKn Kelas IV SD, guru
di lingkungan sekitar. Salah satu bentuk
dapat
media
pengembangan media KD 4.3 PKn Kelas
pembelajaran yang dapat memandu siswa
IV SD dalam bentuk media grafis sebagai
pada proses memilih dan menentukan
berikut.
mengembangkan
nilai-nilai karakter yang dapat menjadi
Desain media dikembangkan oleh Desyta Ayu S dan divalidasi oleh Mujtahidin
Menentukan Alat Penilaian
Langkah selanjutnya dalam integrasi
sesuai dengan Nilai Karakter yang
nilai-nilai karakter dalam KD mata
Dikembangkan
pelajaran PKn adalah menentukan alat
6.
penilaian atau metode evaluasi. Untuk
62
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
dapat mengevaluasi sikap peserta didik
dengan
peserta
didik
yang terbentuk dari serangkaian proses
(Pidarta, 2007:111).
yang
diamati
penanaman nilai-nilai karakter dalam
Pendapat Pidarta di atas sejalan
pembelajaran secara akurat dan cermat
dengan apa yang dikemukakan oleh
diperlukan alat evaluasi (instrumen) yang
Sodijono (2009:82) bahwa salah satu
baik pula.
kelemahan observasi adalah observasi
Karena aspek penilaian nilai karakter
hanya dapat mengungkap ”kulit luar”nya
dalam pembelajaran menyangkut aspek
saja dan apa yang sesungguhnya terjadi
afeksi
dengan
di balik hasil pengamatan itu belum dapat
dapat
terungkap secara tuntas. Berdasarkan
digunakan 2 (dua) cara atau metode yang
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
dapat dilakukan yaitu (1) menggunakan
metode pertama yakni evaluasi aspek
tes kepribadian dan (2) lembar observasi.
afeksi
Metode pertama lebih baik dari metode
kepribadian lebih baik dari metode kedua
yang kedua, karena tingakat validitas dan
(observasi). Tes kepribadian merupakan
reliabilitas tes dapat ditentukan. Artinya,
tes yang mengukur atribut psikologis,
jika tes tersebut sudah valid dan reliabel
dimana
maka tes tersebut sudah dikatakan baik.
prosedur yang sistematis yang dilakukan
Hanya saja penyusunan alat ukur dengan
berdasarkan tujuan dan tata cara yang
menggunakan metode pertama lebih sulit
jelas. Dalam hal ini tes kepribadian
dilakukan dibandingkan dengan metode
dimaksudkan
kedua. Alat ukur kedua (observasi) tidak
pengamatan terhadap perilaku seseorang
sebaik alat ukur yang pertama (tes
dengan
kepribadian) sebab tidak dapat diketahui
tersebut dengan bantuan skala angka
secara jelas atau pasti apakah proses
yang
observasi yang dilakukan sudah betul
pernyataan
atau bias. Bias dalam arti hasil observasi
(peserta didik) untuk memberikan respon
tingkah laku tidak mengukur prilaku yang
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
siswa,
pendapat
maka
Pidarta
sesuai
(2007:111)
dengan
menggunakan
penyusunannya
untuk
memiliki
melakukan
mendeskripsikan
disusun dan
dalam
tes
perilaku
bentuk
meminta
daftar
responden
sebenarnya, karena bisa depengaruhi oleh hubungan antara pengamat (observer) Analisis:
Dalam penyusunan tes sikap tersebut harus mengacu pada deskripsi dan indikator sikap yang telah dirumuskan sebelumnya. Agar dapat mengukur
Mujtahidin : Analisis Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalam Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PKn Kelas IV Sekolah Dasar
63
atribut nilai-karakter ”bertangggung-jawab” (nilai karakter poin 8) secara cermat dapat dikembangkan tes sikap berupa inventori kepribadian (personality inventory) dengan format skala sikap, dengan 4 pilihan jawaban yang bergerak dari angka 4 sampai 1, yang menunjukkan sikap sangat positif menuju sikap yang sangat negatif.
Contoh rumusan penilaian sikap untuk Nilai-Karakter ”Bertanggung Jawab” Indikator
Rumusan Pertanyaan/Pernyataan
Mengerjakan setiap tugas yang diberikan kepadanya berdasarkan hasil keputusan
1. Bila Anda diberikan tugas oleh guru, bagaimanakah sikap Anda? a. Berusaha meyelesaikan tugas secepatnya dengan sungguhsungguh. b. Tugas dikumpulkan tepat pada waktunya. c. Menyelesaikan tugas menunggu waktu hampir habis. d. Jika masih ada kesempatan, tugas dikumpulkan menyusul saja. 2. Buku yang Anda pinjam di perpustakaan sobek satu halaman ketika Anda membacanya. Saat mengembalikan buku, apa yang akan Anda lakukan? a. Menunjukan sobekannya dan bersedia mengganti. b. Mengatakan bahwa buku itu sudah sobek sejak awal. c. Berterus terang jika ketahuan. d. Diam saja, pura-pura tidak mengetahuinya. 3. Seorang teman menegur Anda ketika melakukan suatu kesalahan. Sikap Anda? a. Terbuka menerima masukan dan berusaha memperbaiki diri. b. Mendengarkan dan mau menerima masukan yang diberikan. c. Menerima masukan jika Anda tidak dipojokkan olehnya. d. Marah karena dia ikut campur urusan Anda. 4. Jika Anda telah melakukan kesalahan, maka Anda… a. minta maaf dan berusaha memperbaiki kesalahan, b. minta maaf dan mengaku telah melakukan kesalahan, c. menyesal telah melakukan kesalahan, d. biasa saja, tidak usah dipikirkan.
Meminta maaf jika telah melakukan kesalahan
KESIMPULAN
didik berdasarkan nilai-nilai dimaksud,
Bedasarkan uraian dan analisis pada
mendefinisikannya
bagian pembahasan, dapat disimpulkan
indikator perilaku yang dapat diamati,
beberapa hal berikut.
mencontohkan
1. Penanaman nilai-nilai karakter dalam
mengkaji
dalam
nilai-nilai
dan
bentuk
tersebut,
mendiskusikannya,
PKn harus terintegrasi pada setiap
mengaplikasikannya dalam kehidupan
kompetensi
yang
sehari-hari,
serta
dibelajarkan. Guru harus berkomitmen
manifestasi
nilai-nilai
untuk mengembangkan karakter peserta
sekolah dan masyarakat.
dasar
(KD)
mengapresiasi tersebut
di
64
2. Agar
Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015
proses
penanaman
nilai-nilai
menentukan
strategi
pembelajaran
karakter dalam pembelajaran PKn dapat
untuk penanaman nilai karakter, dan (6)
berjalan dengan baik dan optimal, maka
menentukan alat penilaian yang sesuai
guru terlebih dahulu harus menganalisis
dengan
muatan nilai-nilai yang menjadi core
dikembangkan.
pada setiap KD mata pelajaran PKn.
nilai
karakter
yang
4. Berdasarkan hasil analisis terhadap KD
Kegiatan analisis tersebut merupakan
4.3
bagian yang tidak terpisah dari kegiatan
diidentifikasi sebanyak 10 (sepuluh)
menyusun perencanaan pembelajaran
nilai karakter yang terintegrasi dalam
PKn.
pembelajaran, yaitu: (1) berpikir positif,
Analisis
nilai-nilai
karakter
PKn
etos
Kelas
kerja
IV
(etos
SD
dapat
dilakukan dengan memetakan nilai-nilai
(2)
belajar),
(3)
karakter yang menjadi substansi inti
pengendalian diri, (4) selektif, (5)
yang tertuang dalam KD.
religius, (6) kesopanan, (7) kerjasama,
3. Pemetaan niai-nilai yang menjadi core
(8) tanggung jawab, (9) kedisiplinan,
pada setiap KD mencakup 6 (enam)
dan (10) kejujuran. Kesepuluh nilai
langkah-langkah berikut: (1) menulis
tersebut merupakan nilai-nilai positif
identitas
untuk
merumuskan
mata
pelajaran,
indikator
(2)
membentengi
peserta
didik
pencapaian
sehingga akan muncul sikap positif
kompetensi, (3) mengidentifikasi nilai-
terhadap dampak globalisasi dan dapat
nilai karakter dalam KD dan Indikator
memegang
Pembelajaran, (4) menyusun deskripsi
tersebut
dan indikator nilai-nilai karakter, (5)
kehidupan sehari-hari.
sejumlah menjadi
nilai
positif
pedoman
dalam
DAFTAR PUSTAKA Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai-Karakter, Konstruktivisme dan VCT sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Berkowitz, Marvin. 1998. Caracter Education Informational Handbook & Guide. Naskah dalam bentuk Soft file. Diakses pada laman: http://www.ncpublicschools.org/caractereducation/handbook/pdf/content.pdf Depdiknas. 2006. Permen Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. 2007. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika
Mujtahidin : Analisis Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalam Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PKn Kelas IV Sekolah Dasar
Djahiri, Kosasih. 2006. “Esensi Pendidikan Nilai Moral dan PKn di Era Globalisasi”. Dasim Budimansyah dan Syaifullah Syam (Ed). Pendidikan Nilai Moral dalam Dimensi Pendidikan Kewarganegaraan. 3-13. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) FPIPS-UPI. Koesoema A., Doni. 2007. Pendidikan Karakter, Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character. New York: Bantam. Mulyana, Rohmat. 2005. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta Pidarta, Made. 2007. Wawasan Pendidikan. Surabaya: Unesa University Press. Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Tilaar, H.A.R. 2003. Kekuasaan dan Pendidikan. Magelang: IndonesiaTera Wahab, Aziz . 2004. Materi Pokok Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Modul 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka. Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara
65