1
ANALISIS FAKTOR SPESIFIK BANK, MAKROEKONOMI DAN INDUSTRI YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS BANK UMUM DI BANK INDONESIA PERIODE 2003-2013
Melisa Perusi, Eko Rizkianto
Program Studi Ekstensi Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia
E-mail :
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Faktor Spesifik Bank, Makroekonomi dan Industri Terhadap Profitabilitas Bank Umum di Bank Indonesia periode 2003-2013. Variabel-variabel yang digunakan adalah Capital Ratio, Cost-to-income ratio, Loan loss provision (LLP), Deposit Growth, Bank Size, Interest Income Share, Funding Cost, Ownership, Foreign Ownerships, Taxation, Inflation, GDP growth, Stock Market Capitalization, dan concentration sebagai variabel bebas, serta Return On Average Assets (ROAA), Return On Average Equity (ROAE), dan Net Interest Margin (NIM) sebagai variabel terikat. Sampel penelitian terdiri dari 61 bank umum yang ada di Bank Indonesia periode 2003-2013. Model penelitian yang digunakan yakni, Pooled Generalized Least Square Model dan Fixed Effect Model. Hasil pengujian data panel menunjukkan bahwa Capital Ratio, Cost-to-income ratio, Foreign Ownership, dan Taxation berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas bank di semua model.
Analysis of Bank-Specific Factors, Macroeconomic and Industry That Affecting The Profitability of Commercial Banks in Indonesia During The Period 2003-2013
ABSTRACT This study aims to analyze the influence of the Bank Specific Factors, Macroeconomic and Industry To Profitability Commercial Bank in Bank Indonesia period 2003-2013. The variables used are Capital Ratio, Costto-Income Ratio, Loan Loss Provision (LLP), Deposit Growth, Bank Size, Interest Income Share, Funding Cost, Ownership, Foreign Ownerships, Taxation, Inflation, GDP growth, Stock Market capitalization, and concentration as independent variables, and ROAA (Return on Average Assets), ROAE (Return on Average Equity), and NIM (Net Interest Margin) as the dependent variable. The study sample consisted of 61 commercial banks at Bank Indonesia period 2003-2013. The model used in this research namely, Pooled Generalized Least Square Model and Fixed Effect Model. The test results of panel data showed that Capital Ratio, Cost-to-income ratio, Foreign Ownership and Taxation significantly affect the profitability of banks in all models. Keywords
: Bank-Specific Factors; Macroeconomic and Industry; Bank Profitability
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
2
Pendahuluan
Bank merupakan suatu lembaga yang berperan penting sebagai perantara keuangan (finacial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihakpihak yang memerlukan dana (deficit unit) dan berfungsi dalam memperlancar aliran lalu lintas pembayaran. Dari beberapa sektor sistem keuangan, institusi perbankan merupakan salah satu sektor kunci dalam sistem keuangan sebuah negara. Dalam menggerakan suatu sistem perekonomian suatu negara diperlukan adanya fungsi intermediasinya. Dari berbagai studi empiris yang ada menunjukkan bahwa fungsi dari sistem keuangan yang baik akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Dalam pembangunan ekonomi peran perbankan diharapkan berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan nasional atau regional. Dengan demikian, para pelaku ekonomi yang membutuhkan dana untuk menunjang kegiatannya dapat terpenuhi dan roda perekonomian bergerak. Berbeda dengan perusahaan keuangan lainnya bank menyediakan produk berupa pemberian kredit dan penerimaan simpanan nasabah. Produk dalam bentuk simpanan harus dibayar oleh bank setiap saat atau beberapa waktu setelah adanya permintaan pembayaran dari nasabah. Pada tahun 2008 banyak bank yang bermasalah karena tingkat kredit macet yang tinggi. Hal ini terjadi karena iklim persaingan bank dalam menarik nasabah dengan persyaratan kredit yang mudah sehingga bank dalam menyalurkan kreditnya tidak berdasarkan prinsip kehati-hatian. Kondisi persaingan antar bank yang begitu ketat dan adanya ancaman likuiditas bank-bank yang bermasalah membuat banker harus bekerja lebih keras dalam meningkatkan kinerjanya. Perkembangan dalam industri perbankan yang semakin pesat serta tingkat kompleksitas yang tinggi dapat berpengaruh terhadap performa suatu bank. Penurunan kinerja bank dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap bank. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi perusahaan, tak terkecuali dalam industri perbankan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penilaian terhadap kinerja perbankan dalam kurun waktu tertentu. Salah satu indikator untuk menilai kinerja keuangan suatu bank adalah melihat tingkat profitabilitasnya. Hal ini berkaitan dengan sejauh mana bank telah menjalankan usahanya secara efisien.
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
3
Struktur dan karakteristik yang berbeda dari bank umum, serta pengaruh yang berbeda dari faktor-faktor eksternal pada bank umum ini merupakan hal yang menarik untuk diamati. Beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang belum optimal dan kurang konsisten. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan profitabilitas pada bank umum konvensional yang beroperasi pada industri perbankan Indonesia dengan menggunakan analisis data panel selama periode 2003-2013. Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi pokok permasalahan dalam pembahasan berikut adalah : 1) Bagaimana pengaruh faktor spesifik bank terhadap profitabilitas (yang diproksikan dengan Return On Average Assets) bank umum di Bank Indonesia periode 2003-2013? 2) Bagaimana pengaruh faktor makro dan industri terhadap profitabilitas (yang diproksikan dengan Return On Average Assets) bank umum di Bank Indonesia periode 2003-2013? 3) Bagaimana pengaruh faktor spesifik bank terhadap profitabilitas (yang diproksikan dengan Return On Average Equity) bank umum di Bank Indonesia periode 2003-2013? 4) Bagaimana pengaruh faktor makro dan industri terhadap profitabilitas (yang diproksikan dengan Return On Average Equity) bank umum di Bank Indonesia periode 2003-2013? 5) Bagaimana pengaruh faktor spesifik bank terhadap profitabilitas (yang diproksikan dengan Net Interest Margin) bank umum di Bank Indonesia periode 2003-2013? 6) Bagaimana pengaruh faktor makro dan industri terhadap profitabilitas (yang diproksikan dengan Net Interest Margin) bank umum di Bank Indonesia periode 2003-2013?
Tinjauan Teoritis Profitabilitas bank atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana bank mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Profitabilitas suatu bank akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan bank untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Sedangkan bagi bank itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut.
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
4
Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik dimasa yang akan datang. Dengan demikian setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin. ROAA (Return On Average Assets) Sesuai dengan Surat Edaran BI No.6/23/DNPN tanggal 31 Mei 2004, ROAA digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menggunakan aset yang dimilikinya untuk menghasilkan laba, semakin tinggi nilai ROAA maka akan semakin baik pula kemampuan atau kinerja bank tersebut. Menurut Dietrich dan Wanzenried (2010), ROAA merefleksikan kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan profit dari total aset yang dimiliki. Total aset adalah total dari aset produktif dan aset non produktif. ROAE (Return On Average Equity) Return On Average Equity (ROAE) merupakan indikator bagi pemegang saham untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba. ROE diasumsikan sebagai espektasi investor atas dana yang ditanamkan pada perusahaan. Semakin besar profitabilitas perusahaan, maka investor akan tertarik membeli atau mencari saham tersebut karena berharap dikemudian hari akan mendapat pengembalian yang besar atas penyertaannya. NIM (Net Interest Margin) NIM merupakan salah satu indikator yang diperhitungkan dalam penilaian aspek profitabilitas. NIM merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya dalam rangka menghasilkan pendapatan bunga bersih. Semakin besar rasio ini maka semakin meningkatnya pendapatan bunga yang diperoleh dari aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan bank tersebut dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Asset produktif atau aktiva produktif adalah penyedian dana Bank untuk memperoleh penghasilan, dalam bentuk kredit, surath berharga, penempatan dana antar bank, tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repurchase agreement), tagihan derivative, penyertaan, transaksi rekening administrative serta bentuk penyediaan dana lainnya yang
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
5
dapat dipersamakan dengan itu. Sedangkan Total aset adalah total dari aset produktif dan aset non produktif. Faktor Internal Capital Ratio Modal merupakan indikator kinerja yang amat penting untuk perkembangan bank, karena setiap penciptaan aset disamping menghasilkan keuntungan juga berpotensi menimbulkan risiko. Oleh karena itu, modal harus digunakan sebagai salah satu langkah preventif untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan terjadinya risiko kerugian. Seperti, tidak lancarnya pembayaran kredit atau kredit yang bermasalah dan ketidakefisienan dalam menyalurkan kredit. Secara umum, bank dengan rasio modal /capital ratio yang tinggi dianggap lebih aman dibandingkan dengan rasio modal yang rendah. Garcia-Herero, Gavila, dan Santabarbara (2009), Phyogossian dan Hesse (2009) dalam penelitiannya juga mengungkapkan peran permodalan terhadap profitabilitas. Dengan kapitalisasi yang lebih besar memberikan sinyal ke pasar bahwa bank percaya di masa yang akan datang kinerja bank akan meningkat, itu sebabnya bank owner bersedia menginvestasikan dana ke dalam bank. Sehingga meningkatkan profitabilitas bank tersebut seiring dengan bertambahnya Capital Ratio. Cost-to-Income Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur efisiensi bank dalam melakukan kegiatan operasinya.
Cost-to-Income Ratio adalah rasio yang digunakan untuk menggambarkan
efisiensi manajemen biaya, mencerminkan besarnya total cost dikeluarkan pihak manajemen bank dalam menjalakan kegiatannya. Rasio ini mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional dalam kegiatan operasionalnya. Semakin kecil rasio ini menunjukkan kinerja bank yang baik dalam melakukan efisiensi terhadap beban yang dikeluarkan bank untuk setiap periode sehingga pendapatan yang dihasilkan akan meningkat. Namun sebaliknya, semakin besar rasio ini menunjukkan ketidakefisienan perusahaan terhadap beban yang dikeluarkan sehingga akan menurunkan pendapatan. Loan Loss Provision
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
6
Untuk mengukur risiko kredit dapat menggunakan rasio dari loan loss provision. Tingginya loan loss provisions menandakan tingkat kualitas kredit yang rendah yang menyebabkan tingginya tingkat gagal bayar/kredit macet yang terjadi, sehingga akan menyebabkan kerugian dan berdampak pada penurunan profitabilitas bank. Loan loss provision didapat dari balance sheet di bagian aktiva. (Penyisihan Penghapusan Aset) PPAkredit yang diberikan. Penyisihan Penghapusan Aset yang selanjutnya disebut PPA adalah cadangan yang harus dihitung sebesar persentase tertentu berdasarkan kualitas asset. Deposits Growth Mengukur pertumbuhan tahunan bank dapat dilakukan menggunakan tingkat pertumbuhan tahunan deposito. Pada umumnya, bank diharapkan tumbuh lebih cepat untuk dapat mengembangkan usahanya sehingga menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Namun, peningkatan jumlah simpanan tidak selalu meningkatkan profitabilitas bank, karena bank perlu untuk mengkonversi peningkatan jumlah deposito dalam aktiva produktif penghasilan tambahan. Selain itu, pertumbuhan sering dicapai dengan mengalokasikan pinjaman kepada peminjam dengan kualitas kredit yang lebih rendah. Selain itu, tingkat pertumbuhan yang tinggi di pasar juga menarik pesaing baru. Hal ini mengurangi profit bagi semua pelaku pasar perbankan. Bank Size Ukuran bank sering dianggap sebagai penentu penting dari profitabilitas. Namun dibutuhkan ukuran yang seragam dalam bank size tersebut, mengingat heterogenitas yang besar dalam masing-masing bank. Oleh karena itu, size bank dapat diukur dari natural logarithm of total assets yang merupakan hasil penelitian Sufian (2011) yang terbukti memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap ROA. Bank yang lebih besar mungkin menyadari keuntungan efisiensi yang tercermin dalam laba yang lebih tinggi karena mereka tidak beroperasi di pasar yang sangat kompetitif. Di sisi lain, hubungan size – ROAEprofitabilitas dijelaskan oleh rasio modal yang berbeda-beda. Bank-bank yang lebih besar lebih menguntungkan ketika dilihat dari sisi ROAE dengan ekuitas yang lebih relative, secara otomatis memiliki ROAE rendah. Selain itu, untuk variable Net Interest Margin mengestimasi profitabilitas bank lain. Interest Income Share
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
7
Variabel ini merupakan item off the balance sheet dan merupakan proxy yang baik untuk model bisnis bank, karena margin pada fee and commission income, dan trading operations biasanya lebih tinggi dari margin dalam operasi bunga (interest operation). Bank dengan interest income yang relatif lebih tinggi dari total income menjadi kurang profitale. Dietrich dan Wanzenried (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa bank dengan interest income atau yang kurang terdiversifikasi memiliki profitabilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan bank yang lebih terdiversifikasi. Funding Cost Funding cost atau biaya pendanaan ditentukan oleh peringkat kredit bank, persaingan, tingkat bunga pasar, dan dengan komposisi sumber dana dan kepentingan lain, oleh karena itu diharapkan bank-bank yang mampu mengumpulkan dana yang lebih murah dibanding dengan lainnya menjadi lebih menguntungkan. Ownership Adanya kepemilikan oleh investor institusional dapat mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen, karena kepemilikan saham mewakili suatu sumber kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap keberadaan manajemen. Selain itu, struktur kepemilikan oleh beberapa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan (Wening, 2009). Dalam penelitian ini 0 sebagai kepemilikan swasta dan 1 sebagai kepemilikan pemerintah. Bank dengan sebagian besar kepemilikan dimiliki oleh pemerintah terjaga kestabilannya, baik dari sisi modal maupun risiko. Dengan adanya proses birokasi membuat bank pemerintah relative lebih aman dibandingkan bank privat jika terjadi hal-hal yang tidak terduga. Foreign Ownership Sama dengan ownership, foreign ownership merupakan dummy variable. Dimana sesuai dengan surat edaran Bank Indonesia yang berlaku, foreign ownership dibagi menjadi bank asing dan bank domestik. Proporsi saham bank yang dimiliki pihak asing lebih dari 50% maka di kategorikan bank tersebut adalah bank asing dan diberi angka 1 sebagai dummy variable, begitupun sebaliknya 0 dikategorikan sebagai bank domestik. Profitabilitas bank asing lebih tinggi dari bank domestik di negara-negara berkembang, hal ini dikarenakan
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
8
keunggulan teknologi yang dimiliki oleh bank asing relatif kuat dan memiliki tarif pendanaan yang lebih rendah daripada bank domestik. Di sisi lain, bank asing kurang menguntungkan di negara-negara berkembang dikarenakan tidak cukup kuat untuk mengatasi kekurangan informasi. Faktor Eksternal Effective Tax Rate Tarif pajak efektif didefinisikan sebagai pajak yang dibayar dibagi dengan keuntungansebelum-pajak. Dampak perpajakan terhadap profitabilitas perbankan kecil karena bank mampu menggeser sebagian besar beban pajak ke depositors, borrowers, dan purchasers. Menurut Dermiguc-Kunt dan Huizinga (2001) pajak berperan penting pada sektor financial yang sangat besar terhadap kesejahteraan nasabah bank dan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Variabel ini secara signifikan memengaruhi profitabilitas bank, tingkat pajak yang dikenakan semakin tinggi maka semakin rendah laba setelah pajak (Dermiguc-Kunt dan Huizinga, 1999). Di sisi lain, Negara-negara maju memiliki kemampuan untuk mengganti beban pajak penghasilan mereka (bank) kepada depositors dan borrowers. Inflation Inflasi adalah sebuah kondisi dimana jumlah uang yang beredar lebih banyak dari jumlah barang. Inflasi terjadi akibat adanya permintaan terhadap barang yang banyak, namun supply barang sedikit sehingga harga melambung tinggi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling mempengaruhi. Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi. Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Pengaruh inflasi terhadap profitabilitas bank tergantung pada apakah upah/gaji dan biaya operasional lainnya meningkat pada tingkat yang lebih cepat daripada inflasi. Namun,
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
9
jika inflasi tidak diantisipasi dan bank tidak menyesuaikan suku bunga bank dengan benar, ada kemungkinan bahwa biaya dapat meningkat lebih cepat daripada pendapatan dan karenanya mempengaruhi profitabilitas bank kearah yang buruk atau penurunan profitabilitas bank. GDP Growth Pertumbuhan ekonomi (GDP) suatu negara erat kaitannya dengan kesejahteraan dan kemakmuran yang dapat dirasakan oleh penduduk negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi (GDP) juga menjadi indikator makroekonomi yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank, jika GDP naik maka akan diikuti peningkatan pendapatan masyarakat sehingga kemampuan untuk menabung (saving) juga ikut meningkat. Peningkatan saving ini akan mempengaruhi profitabilitas bank (Sukirno, 2003). Stock Market Capitalization to GDP Rasio ini diukur melalui stock market capitalization over Nominal GDP. Menurut Demirguc-Kunt dan Huizinga (1999); dan Pasiouras dan Kosmidou (2007) perkembangan pasar saham mengarah ke profitabilitas yang lebih baik terutama pada tingkat perkembangan keuangan yang semakin rendah. Karena pasar saham meluas, ketersediaan informasi yang ditingkatkan meningkatkan jumlah potensi nasabah bank dengan mengurangi identifikasi dan monitoring pada peminjam. Bank Concentration Mengukur struktur pasar di industri perbankan dengan rasio konsentrasi. Rasio konsentrasi adalah proporsi dari total asset industri yang dikendalikan perusahaan. Dalam penelitian Dietrich dan Wanzenried (2013), konsentrasi menggunakan CR3. Rasio konsentrasi CR3 adalah proporsi dari total aset 3 (tiga) industri perbankan yang paling besar terhadap total keseluruhan aset industri perbankan. Bank-bank di negara berkembang menikmati kekuatan pasar yang cukup untuk dapat melewati biaya bagi customer dan mampu menyesuaikan dalam menanggapi perubahan yang tidak menguntungkan dalam lingkungan ekonomi makro.
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
10
Metodologi Penelitian Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data yang telah dikumpulkan terkait dengan seluruh variabel diolah menggunakan regresi data panel. Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu setiap unit observasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Populasi dan Sample Penelitian Populasi penelitian adalah bank umum konvensional yang terdaftar di Bank Indonesia yang diklasifikasikan dalam 6 jenis bank, yakni Bank Persero, Bank Devisa, Bank Non Devisa, Bank Campuran, Bank Asing, dan Bank Pembangunan Daerah. Penulis mengambil sampel 61 bank umum konvensional di Bank Indonesia periode 2003-2013. Penelitian ini mengambil periode selama 11 tahun untuk mnghindari potensi data yang tidak relevan sehingga memberikan hasil yang tidak sesuai.
Model Penelitian dan Hipotesis Penelitian Model dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Analisis regresi data panel digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap profitabilitas pada bank umum konvensional. Berikut adalah model penelitian : PERF it = α + β1EQASit + β2BOPOit + β3LLPit + β4DEPGit + β5LnSizeit +β6DIFit + β7FUNDCOSTit+β8DOWNit +β9DNATit +β10TAXit +β11INFLt +β12GDPGt +β13STOCKt + β14CONCt + ε it Dimana : PERFi,t = Profitabilitas dari Bank i pada waktu t, dengan i= 1, ..., N, t = 1, ... ,T, α
: Koefisien konstanta
β1-15
: Koefisien regresi variabel
EQASit
: Permodalan Bank (Equity over total assets) bank i pada periode t
BOPOit
: Biaya operasional bank i pada periode t
LLPit
: Risiko kredit bank i pada periode t
DEPGit
: Pertumbuhan Tahunan Deposito bank i pada periode t
LnSIZEit
: Logarithm Natural Total Aset (SIZE) bank i pada periode t
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
11
DIFit
: Diversifikasi bank i pada periode t
FUNDCOSTit : Pendanaan Biaya bank i pada periode t DOWNit
: Dummy variable atas kepemilikan (Ownership) bank i pada periode t
DNATit
: Dummy variable atas Nasionalitas bank i pada periode t
TAXit
: Perpajakan pada periode t
INFLt
: Inflasi pada periode t
GDPGt
: Pertumbuhan PDB pada periode t
STOCKt
: Stock market capitalization to GDP pada periode t
CONCt
: Rasio konsentrasi pada periode t
Ɛit
: Gangguan
Hipotesis Berdasarkan model penelitian diatas, didapatkan hipotesis sebagai berikut: H1 : Capital ratio berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas bank H2 : Cost-to-income ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas bank H3 : Loan loss provision berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas bank H4 : Deposits Growth berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas bank H5 : Bank size berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas bank H6 : Interest income share berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas bank H7 : Funding cost berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas bank H8 : State Ownership berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas bank H9 : Foreign ownership berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas bank H10: Effective tax rate berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas bank H11: Inflation berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas bank H12: GDP growth berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas bank H13: Stock market capitalization berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas bank H14: Bank Concentration berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas bank
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
12
Tabel 1. Operasionalisasi Variabel Independen Variabel Indepeden EQAS
Formula EQAS =
Equity
x 100%
Total Assets BOPO
Cost-to-Income Ratio = Operational Expenses
x 100%
Operational Income Loan Loss Provision Loan loss provisions = Loan loss provisions x 100% Total loans *LLP= PPA-kredit yang diberikan (pada B/S bagian aktiva) Deposits Growth
Deposits Growth = Total deposits t ‒ total deposits t-1 x 100% Total deposits t-1
Bank Size Interest Income Share
Size = Ln Total Aset Interest Income Share = Total interest income x 100% Total income *Total Income = Operational Income + Non Operational Income
Funding Cost
Funding Costs =
Interest expenses
x 100%
Average total deposits *Average Total Deposits = rata-rata dari Giro + Tabungan + Simpanan Berjangka+Sertifikat Deposito Ownership
( 0 = kepemilikan Swasta, 1= kepemilikan Pemerintah) Dummy Variable
Foreign ownership
( 0 = kepemilikan Domestik, 1= kepemilikan Asing) Dummy Variable
Effective Tax Rate Inflation
Effective Tax Rate =
Tax paid
x 100%
Pretax profit Inflasi = Pertumbuhan Indeks Harga Konsumen (IHK) *Di dapat dari BPS
GDP Growth
GDP growth =
(GDP t ‒ GDP t-1) GDPt-1
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
x 100%
13
Stock market Cap
Stock Market Cap
= Stock market capitalization x 100% Nominal GDP
Concentration
Conc ratio = The total assets of three largest banks x 100% The total assets of all commercial banks Sumber: Olahan penulis
Tabel 2. Operasionalisasi Variabel Dependen Variabel Dependen
Formula
Return On Average Assets (ROAA)
Earning before tax
x 100%
Average total assets Return On Average Equity (ROAE)
Earning after tax
x 100%
Average total equity Net Interest Margin (NIM)
Net interest income
x 100%
Earning assets *Net Interest Income = Interest Income – Interest expenses Sumber: Olahan penulis
Pemilihan Estimasi Model Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 3 model menggunakan oleh Return On Average Assets (ROAA), Return On Average Equity (ROAE), dan Net Interest Margin (NIM) sebagai proksi dari profitabilitas bank. Masing-masing model diuji menggunakan uji Chow dan uji Hausman untuk mendapatkan model yang terbaik untuk penelitian. Tabel 3. Statistik Deskriptif Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
3.741277
0.000117
0.144274
0.000529
0.510210
ROAA
0,033155
0,025325
ROAE
0.237827
0.150493
6.826117
NIM
0.064563
0.056451
0.245607
0.016004
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
0.030362
14
EQAS
0.145574
0.118693
0.642748
BOPO
0.744066
0.759778
1.011665
0.236909
0.145717
LLP
-0.015243
-0.015211 0.069742
-0.216355
0.035613
0.147566
4.875501
-0.707581
0.369464
20.28809
11.01728
1.948392
0.164697
0.140309
GDEPOSIT
0.214291
0.000150
0.094579
SIZE
15.71035
15.72181
IIS
0.858799
0.909282
FUNDCOST
0.061507
0.058157
0.319879
0.008274
0.027429
TAX
0.120871
0.249990
1.419239
-0.696158
0.256284
INF
7.193636
6.590000
17.11000
2.780000
3.812703
GDPG
5.703636
5.780000
6.490000
4.630000
0.619350
STOCK
0.530517
0.519731
0.643997
0.338142
0.094284
CONC
0.374008
0.362154
0.447957
0.346501
0.027448
1.289224
Sumber: “Output” Eviews diolah peneliti
Tabel 4. Hasil Pengujian Metode
Model 1 (ROAA) Uji
Hasil
Chow
Pooled
Model 2 (ROAE)
Metode yang digunakan
Uji
Chow
Hasil
Metode yang digunakan
Fixed
Model 3 (NIM) Uji
Chow
Hasil
Fixed
Least
Effect
Effect
Square
Model
Model
(FEM)
(FEM)
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
Metode yang digunakan
15
Hausman Random Pooled Least Efect Square
Hausman Random Fixed Effect Efect Model (FEM)
Hausman Random Fixed Effect Efect Model (FEM)
Sumber : Diolah oleh peneliti “output E-views”
Hasil Penelitian
Hasil regresi dari penelitian menunjukkan terdapat variabel independen yang berbeda arah dengan hipotesis penelitian. Dalam hasil analisis regresi dapat dilihat perbedaanperbedaan variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut hasil analisis hasil regresi meliputi 14 variabel independen dan 3 variabel dependen. Tabel 5. Hasil Analisis Regresi
Hasil Analisis Regresi VARIABEL EQAS
MODEL 1
Sign Signifikan Positif
MODEL 2
MODEL 3
Signifikan Negatif
Signifikan Positif
BOPO
Signifikan Negatif
Signifikan Negatif
Signifikan Negatif
LLP
Signifikan Positif
Tidak Signifikan Positif
Signifikan Positif
DEPOSITG
Tidak Signifikan Tidak Signifikan Positif Negatif
SIZE
Tidak Signifikan Tidak Negatif Negatif
IIS
Signifikan Negatif
Tidak Signifikan Negatif
Signifikan Signifikan Negatif
Signifikan Negatif
Tidak Signifikan Positif
FUNDCOCST Signifikan Positif
Signifikan Positif
Tidak Signifikan Positif
DOWNER
Signifikan Positif
Tidak Signifikan Positif
Signifikan Negatif
DNAT
Signifikan Negatif
Signifikan Negatif
Signifikan Positif
TAX
Signifikan Negatif
Signifikan Negatif
Signifikan Positif
INFL
Tidak
Signifikan Tidak
Signifikan Signifikan Positif
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
16
Negatif
Negatif
GDPG
Signifikan Positif
Tidak Signifikan Positif
STOCK
Signifikan Negatif
Tidak Negatif
CONC
Signifikan Positif
Tidak Signifikan Positif
Signifikan Negatif
Signifikan Tidak Signifikan Positif Signifikan Positif
Sumber: Hasil olahan penulis
Pembahasan Model 1 (Menggunakan Proksi ROAA) 1) Pengaruh EQAS terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel permodalan bank memiliki hubungan positif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dietrich dan Wanzenried (2010), bank dengan modal lebih tinggi memiliki risiko kebangkrutan yang lebih rendah sehingga funding cost nya lebih rendah atau dapat ditekan sehingga profitabilitas bank nya positif. Dengan memiliki permodalan yang tinggi dapat meningkatkan profitabilitas. Selain itu, sesuai dengan penelitian Garcia-Herero, Gavila, dan Santabarbara (2009), Phyogossian dan Hesse (2009), dengan kapitalisasi yang lebih besar memberikan sinyal ke pasar bahwa bank percaya di masa yang akan datang kinerja bank akan meningkat, itu sebabnya bank owner bersedia menginvestasikan dana ke dalam bank. 2) Pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel manajemen biaya berpengaruh negatif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Hasil ini sesuai dengan hipotesis penelitian dan Pasiouras dan Kosmidou (2007) yang menggunakan ukuran ini untuk mengukur dampak dari efisiensi dalam profitabilitas bank. Dan sesuai dengan hasil penelitian Mawardi (2005) menunjukkan adanya pengaruh yang negatif BOPO terhadap profitabilitas. BOPO diindikasikan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas, karena kegiatan operasional yang dilakukan dengan efisien (nilai rasio BOPO rendah) dapat meningkatkan laba bank, jika terdapat peningkatan rasio BOPO maka itu disebabkan karena
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
17
tingginya biaya dana yang dihimpun dan rendahnya pendapatan bunga dari penanaman dana sehingga pada akhirnya menurunkan tingkat profitabilitas bank. 3) Pengaruh Loan Loss Provision terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel loan loss provision berpengaruh positif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Hipotesis “Skimping” Berger and De Young (1997) menyatakan bahwa jumlah sumber daya yang dialokasikan untuk proses monitoring dan pemberian kredit akan berpengaruh, baik tingkat efisiensi biaya maupun dari kualitas kreditnya. Terdapat trade-off antara biaya operasional jangka pendek dan tingkat kredit bermasalah di masa mendatang. Bank yang memaksimalkan laba dalam jangka panjang mungkin secara rasional akan memilih biaya lebih rendah dalam jangka pendek dengan cara menghemat biaya pemberian dan monitoring kredit, tetapi menimbulkan konsekuensi LLP yang lebih tinggi dan biaya yang lebih besar untuk mengatasi kredit bermasalah di masa depan (Sri Mey Yanti, 2012). 4) Pengaruh Deposit Growth terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Deposit Growth berpengaruh negatif dan secara tidak signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Sama dengan Penelitian Rachdi (2013) yang menemukan koefisien negatif
untuk semua ukuran profitabilitas. Rachdi (2013)
menyimpulkan bahwa hubungan negatif, untuk korelasi antar pertumbuhan deposito dan profitabilitas bank, bank Tunisia dapat mengkonversi peningkatan jumlah kewajiban deposit ke pendapatan laba secara signifikan lebih rendah. 5) Pengaruh Size terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Size berpengaruh negatif dan secara tidak signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Menurut Sufian dan Habibullah (2009), koefisien negatif menunjukkan bahwa lebih besar (lebih kecil) bank cenderung untuk mendapatkan lebih rendah (lebih tinggi) keuntungan. 6) Pengaruh Interest Income Share terhadap Profitabilitas
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
18
Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Interest Income Share berpengaruh negatif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Dietrich dan Wanzenried (2013) ditemukan koefisien interest income share secara signifikan dan negatif mempengaruhi profitabilitas bank pada negara berpendapatan menengah dan negara yang berpendapatan tinggi. Bank komersial di negara berpenghasilan tinggi sering terlibat aktif dalam perbankan tradisional dan (biasanya pada tingkat lebih rendah) dalam pengelolaan aset. 7) Pengaruh Funding Cost terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Funding cost berpengaruh positif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan Menur (2011), hasil ini menandakan bahwa berkurangnya dana yang dapat disalurkan dalam bentuk kredit (loanable funds) tidak berpengaruh negatif pada profitabilitas bank umum di Indonesia. Menurut Naceur dan Omran (2011) dalam penelitiannya pada bank-bank di negara Middle East and Africa (MENA) ditemukan pengaruh positif dan signifikan dari reserves, dikarenakan opportunity cost of keeping reserves yang bisa juga dikategorikan sebagai pajak implisit, telah ditransfer oleh bank kepada nasabah melalui explicit margin sehingga reserves justru berpengaruh positif terhadap profitabilitas (Naceur dan Omran, 2011). 8) Pengaruh Ownership terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Ownership berpengaruh positif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Razak et al. (2008) membuktikan bahwa kepemilikan pemerintah pada perusahaan di bursa Malaysia memberikan mekanisme kontrol yang lebih kuat terhadap aktivitas manajemen sehingga membantu meningkatkan kinerja perusahaan. 9) Pengaruh Foreign Ownership terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Foreign Ownership berpengaruh negatif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia.
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
19
Penelitian lainnya juga menunjukkan hasil yang tidak seragam, misalnya Figueira et al. (2006) meneliti tentang pengaruh kepemilikan (immediate) terhadap kinerja perbankan 40 negara di Benua Afrika menunjukkan bahwa bank milik asing lebih efisien daripada bank milik domestik. Perbedaan kinerja tidak hanya berhubungan dengan kepemilikan bank, namun juga dapat dikaitkan dengan peraturan nasional dan lingkungan ekonomi negara di mana bank tersebut beroperasi. 10) Pengaruh Taxation terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Taxation berpengaruh negatif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Hasil ini sesuai dengan hipotesis penelitian. Menurut Dietrich dan Wanzenried (2010) menyatakan bahwa tax-shifting memang dapat melindungi bank dari pengaruh beban pajak yang tinggi, namun tidak dapat menghilangkan pengaruh beban pajak seluruhnya pada profitabilitas karena mengurangi post tax profit. Tax-shifting adalah pembayar pajak dapat menggeser beban pajaknya kepada pihak lain. Dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hassan dan Bashir (2003), sektor perbankan di negara MENA, perpajakan berpengaruh negatif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank (Naceur dan Goaied; 2008,p.5). Serta temuan Demirguc-Kunt dan Huizinga (1999) melaporkan bahwa tarif pajak yang lebih tinggi menyebabkan laba setelah pajak nya lebih rendah. 11)
Pengaruh Inflasi terhadap Profitabilitas
Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Inflasi berpengaruh negatif dan secara tidak signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Sesuai dengan teori Athanasoglou et al (2005) inflasi berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank. Serta penelitian yang dilakukan Ali et al. (2011) menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh negatif. Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Sufian dan Habibullah (2009) menemukan hubungan negatif antara inflasi dengan profitabilitas, ini menyiratkan bahwa selama periode penelitian tingkat inflasi yang tak terduga oleh bank. Manajemen bank tidak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan tingkat suku bunga yang sesuai dan akibatnya mendapatkan margin bunga yang lebih rendah. 12)
Pengaruh GDP Growth terhadap Profitabilitas
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
20
Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel GDP Growth berpengaruh positif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Sesuai dengan penelitian Albertazzi dan Gambacorta (1999); Athanasoglou et al (2008); Bikker dan Hu (2002); Dermiguc-Kunt dan Huizinga (1999) GDP Growth berhubungan positif dengan profitabilitas. Dan Kunt dan Detragiache (1998) menyatakan bahwa lingkungan ekonomi makro yang lemah menjadi alasan pertumbuhan ekonomi yang rendah dan inflasi yang tinggi yang menunjukkan ketenangan ekonomi dan diseconomies of scale. Pertumbuhan ekonomi dan inflasi harga konsumen berhubungan positif dengan profitabilitas juga menjamin bukti empiris (Alexiou & Sofoklis, 2009). 13) Pengaruh Stock-Market Capitalization terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel stock-market capitalization berpengaruh negatif dan secara signifikan mempengaruhi profitabiltas bank umum di Indonesia. Sesuai dengan penelitian Demirguc-Kunt (2001), yang menemukan bahwa bank development yang lebih tinggi berhubungan dengan rendahnya kinerja bank, karena ketatnya persaingan. Dengan kata lain, stock market development menyebabkan profitabilitas dan marjin lebih rendah untuk bank, terutama pada perkembangan keuangan menunjukkan substitusi antara sektor perbankan dan pasar saham. Dan melengkapi temuan terdahulu, Dietrich dan Wanzenried (2013) mengatakan bahwa bank-bank di pasar dengan stock market capitalization yang tinggi menghadapi persaingan yang ketat, oleh karena itu, profitabilitas lebih rendah. 14)
Pengaruh Concentration terhadap Profitabilitas
Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel concentration berpengaruh positif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Menur (2011), hasil ini mengindikasikan bahwa ada hipotesis Structure-Conduct Performance (SPC) di pasar bank umum di Indonesia. Dengan terkonsentrasinya pasar, bank memiliki kekuatan pasar (market power) sehingga dapat menentukan lending rate yang lebih tinggi dan deposit rate yang lebih rendah yang berdampak positif bagi profitabilitasnya (Park dan Weber, 2006). Model 2 (Menggunakan Proksi ROAE) 1) Pengaruh EQAS terhadap Profitabilitas
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
21
Berdasarkan p-value dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Eqas berpengaruh negatif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan Dietrich dan Wanzenried (2010), memiliki efek negatif dan signifikan terhadap profitabilitas bank yang diukur dengan ROAA (Return On Average Assets). Hal ini disebabkan karena bank tidak menemukan peluang investasi yang menarik atau yang menurunkan margin bunga bersih untuk meminjamkan deposito tambahan. Jika perusahaan memiliki equity yang rendah, maka perusahaan akan sulit melakukan pengembangan usaha/ekspansi, apabila perusahaan ingin mengembangkan usahanya maka bank memerlukan dana dari pihak lain namun harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk memperolehnya. 2) Pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel manajemen biaya berpengaruh negatif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Hasil ini sama dengan model 1 yang menggunakan ROAA (Return On Average Assets) sebagai proksi dari profitabilitas. Hasil ini sesuai dengan hipotesis penelitian dan Pasiouras dan Kosmidou (2007) yang menggunakan ukuran ini untuk mengukur dampak dari efisiensi dalam profitabilitas bank. Dan sesuai dengan hasil penelitian Mawardi (2005) menunjukkan adanya pengaruh yang negatif BOPO terhadap profitabilitas. 3) Pengaruh Loan Loss Provision terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel loan loss provision berpengaruh positif dan secara tidak signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa LLP tidak dapat digunakan untuk memprediksi ROAE. Temuan empiris ini senada dengan Berger dan DeYoung (1997) hipotesis skimping. Hipotesis “Skimping” Berger and De Young (1997) menyatakan bahwa jumlah sumber daya yang dialokasikan untuk proses monitoring dan pemberian kredit akan berpengaruh, baik tingkat efisiensi biaya maupun dari kualitas kreditnya. Terdapat trade-off antara biaya operasional jangka pendek dan tingkat kredit bermasalah di masa mendatang. Bank yang memaksimalkan laba dalam jangka panjang mungkin secara rasional akan memilih biaya lebih rendah dalam jangka pendek dengan cara menghemat biaya pemberian dan monitoring kredit, tetapi menimbulkan konsekuensi LLP yang lebih tinggi dan biaya yang lebih besar untuk mengatasi kredit bermasalah di masa depan (Sri Mey Yanti, 2012).
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
22
4) Pengaruh Deposit Growth terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Deposit Growth berpengaruh positif dan secara tidak signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. pertumbuhan
Dari hasil ini mengindikasikan
bank yang cepat tidak diikuti dengan perluasan bisnis, sehingga hanya
berpaku pada satu bisnis saja (tidak ada keragaman bisnis). 5) Pengaruh Size terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Size berpengaruh negatif dan secara tidak signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Menurut Sufian dan Habibullah (2009), koefisien negatif menunjukkan bahwa lebih besar (lebih kecil) bank cenderung untuk mendapatkan lebih rendah (lebih tinggi) keuntungan. Bukti empiris juga membahas hubungan negatif ukuran bank dengan profitabilitas (Koasmidou, 2008; Spathis, Koasmidou & Doumpos, 2002). 6) Pengaruh Interest Income Share terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Interest Income Share berpengaruh negatif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Dietrich dan Wanzenried (2013) ditemukan koefisien interest income share secara signifikan dan negatif mempengaruhi profitabilitas bank pada negara berpendapatan menengah dan negara yang berpendapatan tinggi. Bank komersial di negara berpenghasilan tinggi sering terlibat aktif dalam perbankan tradisional dan (biasanya pada tingkat lebih rendah) dalam pengelolaan aset. 7) Pengaruh Funding Cost terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Funding cost berpengaruh positif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Dietrich dan Wanzenried (2010) yang menemukan dampak signifikan dan negatif terhadap profitabilitas. Namun, hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan Menur (2011), hasil ini menandakan bahwa berkurangnya dana yang dapat disalurkan dalam bentuk kredit (loanable funds) tidak berpengaruh negatif pada profitabilitas bank umum di Indonesia. Menurut Naceur dan Omran (2011) dalam penelitiannya pada bank-bank di negara Middle East and Africa (MENA)
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
23
ditemukan pengaruh positif dan signifikan dari reserves, dikarenakan opportunity cost of keeping reserves yang bisa juga dikategorikan sebagai pajak implisit, telah ditransfer oleh bank kepada nasabah melalui explicit margin sehingga reserves justru berpengaruh positif terhadap profitabilitas (Naceur dan Omran, 2011).
8) Pengaruh Ownership terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Ownership berpengaruh positif dan secara tidak signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Razak et al. (2008) membuktikan bahwa kepemilikan pemerintah pada perusahaan di bursa
Malaysia memberikan mekanisme
manajemen sehingga
kontrol yang lebih kuat terhadap
membantu meningkatkan kinerja
aktivitas
perusahaan. Dan sesuai dengan
peneltitian yang dilakukan oleh Roger et al. (2007) menemukan indikasi bahwa variabel struktur kepemilikan di bursa efek Sao Paulo Brasil pada periode 1997-2001 tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. 9) Pengaruh Foreign Ownership terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Foreign Ownership berpengaruh negatif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Penelitian lainnya juga menunjukkan hasil yang tidak seragam, misalnya Figueira et al. (2006) meneliti tentang pengaruh kepemilikan (immediate) terhadap kinerja perbankan 40 negara di Benua Afrika menunjukkan bahwa bank milik asing lebih efisien daripada bank milik domestik. Perbedaan kinerja tidak hanya berhubungan dengan kepemilikan bank, namun juga dapat dikaitkan dengan peraturan nasional dan lingkungan ekonomi negara di mana bank tersebut beroperasi. 10)
Pengaruh Taxation terhadap Profitabilitas
Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Taxation berpengaruh negatif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Menurut Dietrich dan Wanzenried (2010) menyatakan bahwa tax-shifting memang dapat melindungi bank dari pengaruh beban pajak yang tinggi, namun tidak dapat
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
24
menghilangkan pengaruh beban pajak seluruhnya pada profitabilitas karena mengurangi post tax profit. Dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hassan dan Bashir (2003), sektor perbankan di negara MENA, perpajakan berpengaruh negatif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank (Naceur dan Goaied; 2008,p.5). 11)
Pengaruh Inflasi terhadap Profitabilitas
Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Inflasi berpengaruh negatif dan secara tidak signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Jika inflasi tidak diantisipasi dan bank lamban dalam menyesuaikan suku bunga mereka, ada kemungkinan bahwa biaya bank dapat meningkat lebih cepat dari pendapatan bank dan karenanya merugikan profitabilitas. Dan sesuai dengan teori Ali et al (2011), inflasi berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank. Serta dalam Penelitian yang dilakukan oleh Sufian dan Habibullah (2009) menemukan hubungan negatif antara inflasi dengan profitabilitas, ini menyiratkan bahwa selama periode penelitian tingkat inflasi yang tak terduga oleh bank. Ini tidak memungkinkan manajemen bank memiliki kesempatan untuk menyesuaikan tingkat suku bunga yang sesuai dan akibatnya untuk mendapatkan margin bunga yang lebih rendah. 12)
Pengaruh GDP Growth terhadap profitabilitas
Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel GDP Growth berpengaruh positif dan secara tidak signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Sesuai dengan penelitian Albertazzi dan Gambacorta (1999); Athanasoglou et al (2008); Bikker dan Hu (2002); Dermiguc-Kunt dan Huizinga (1999) GDP Growth berhubungan positif dengan profitabilitas. Dan Kunt dan Detragiache (1998) menyatakan bahwa lingkungan ekonomi makro yang lemah menjadi alasan pertumbuhan ekonomi yang rendah dan inflasi yang tinggi yang menunjukkan ketenangan ekonomi dan diseconomies of scale. Pertumbuhan ekonomi dan inflasi harga konsumen berhubungan positif dengan profitabilitas juga menjamin bukti empiris (Alexiou & Sofoklis, 2009). 13)
Pengaruh Stock Market Capitalization terhadap Profitabilitas
Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel stock-market capitalization berpengaruh positif dan secara tidak signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Hasil ini sesuai dengan hipotesis
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
25
penelitian yang ada dalam penelitian dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan Menur (2011) dalam penjelasan Naceur dan Omran (2011) di negara MENA (Middle East and North Africa) bahwa pasar saham dan bank memiliki hubungan komplementer karena pasar saham menyediakan informasi yang dapat membantu bank dalam menganalisis risiko kredit dari listed company.
14)
Pengaruh Concentration terhadap Profitabilitas
Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel concentration berpengaruh positif dan secara tidak signifikan mempengaruhi ptofitabilitas bank umum di Indonesia. Hasil ini sesuai dengan hipotesis penelitian, dan mengindikasikan hipotesis Structure-Conduct Performance (SPC) ada dalam pasar bank umum di Indonesia. Dengan terkonsentrasinya pasar, bank memiliki kekuatan pasar (market power) sehingga dapat menentukan lending rate yang lebih tinggi dan deposit rate yang lebih rendah yang berdampak positif bagi profitabilitasnya (Park dan Weber, 2006).
Model 3 (Menggunakan Proksi NIM) 1) Pengaruh EQAS terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel permodalan bank memiliki hubungan positif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Ekuitas dianggap sebagai perangkat keuangan yang mahal, sehingga untuk memberikan remunerasi yang adil kepada para pemegang saham, bank harus memberikan margin yang lebih baik untuk mengkompensasi risiko tambahan, yang menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dietrich dan Wanzenried (2010), bank dengan modal lebih tinggi memiliki risiko kebangkrutan yang lebih rendah sehingga funding cost nya lebih rendah atau dapat ditekan sehingga profitabilitas bank nya positif. Dengan memiliki permodalan yang tinggi dapat meningkatkan profitabilitas. Selain itu, sesuai dengan penelitian Garcia-Herero, Gavila, dan Santabarbara (2009), Phyogossian dan Hesse (2009), dengan kapitalisasi yang lebih besar memberikan sinyal ke pasar bahwa bank percaya di masa yang
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
26
akan datang kinerja bank akan meningkat, itu sebabnya bank owner bersedia menginvestasikan dana ke dalam bank. 2) Pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel manajemen biaya berpengaruh negatif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Hasil ini sesuai dengan hipotesis penelitian dan Pasiouras dan Kosmidou (2007) yang menggunakan ukuran ini untuk mengukur dampak dari efisiensi dalam profitabilitas bank. Dan sesuai dengan hasil penelitian Mawardi (2005) menunjukkan adanya pengaruh yang negatif BOPO terhadap profitabilitas. BOPO diindikasikan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas, karena kegiatan operasional yang dilakukan dengan efisien (nilai rasio BOPO rendah) dapat meningkatkan laba bank, jika terdapat peningkatan rasio BOPO maka itu disebabkan karena tingginya biaya dana yang dihimpun dan rendahnya pendapatan bunga dari penanaman dana sehingga pada akhirnya menurunkan tingkat profitabilitas bank. 3) Pengaruh Loan Loss Provision terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel loan loss provision berpengaruh positif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Adapun efek positif dari risiko kredit pada efisiensi biaya, itu bisa disebabkan oleh peningkatan monitoring dan pemantauan yang diperlukan oleh proporsi yang lebih tinggi dari pinjaman dalam portofolio aset bank. Di sisi profit, dampak dari risiko kredit adalah positif dan signifikan hanya dalam model dasar dengan hanya variabel karakteristik bank, tetapi signifikansi menghilang ketika variabel makroekonomi dan keuangan termasuk kedalamnya (Naceur dan Omran, 2011). 4) Pengaruh Deposit Growth terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Deposit Growth berpengaruh negatif dan secara tidak signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Dari hasil ini mengindikasikan pertumbuhan bank yang cepat tidak diikuti dengan perluasan bisnis, sehingga hanya berpaku pada satu bisnis saja (tidak ada keragaman bisnis). 5) Pengaruh Size terhadap Profitabilitas
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
27
Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Size berpengaruh negatif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Flamini, McDonald, dan Schumacher (2009) yang menyatakan bahwa bank besar tidak akan dibiarkan gagal oleh pemerintah sehingga dianggap lebih aman. Menurut Sufian dan Abdullah (2009), koefisien negatif menunjukkan bahwa lebih besar (lebih kecil) bank cenderung untuk mendapatkan lebih rendah (lebih tinggi) keuntungan. 6) Pengaruh Interest Income Share terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel interest income share berpengaruh positif dan secara tidak signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Hasil ini memberikan gambaran bahwa diversifikasi masih belum menjadi faktor yang dapat memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini menunjukkan interest revenue share masih merupakan sumber pendapatan yang profitable bagi bank-bank umum di Indonesia dan strategi diversifikasi dalam industri perbankan di Indonesia masih belum menguasai secara memadai (Menur, 2011). 7) Pengaruh Funding Cost terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Funding cost berpengaruh positif dan secara tidak signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Dietrich dan Wanzenried (2010) yang menemukan dampak signifikan dan negatif terhadap profitabilitas. Namun, hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan Menur (2011), hasil ini menandakan bahwa berkurangnya dana yang dapat disalurkan dalam bentuk kredit (loanable funds) tidak berpengaruh negatif pada profitabilitas bank umum di Indonesia. Menurut Naceur dan Omran (2011) dalam penelitiannya pada bank-bank di negara Middle East and Africa (MENA) ditemukan pengaruh positif dan signifikan dari reserves, dikarenakan opportunity cost of keeping reserves yang bisa juga dikategorikan sebagai pajak implisit, telah ditransfer oleh bank kepada nasabah melalui explicit margin sehingga reserves justru berpengaruh positif terhadap profitabilitas (Naceur dan Omran, 2011). 8) Pengaruh Ownership terhadap Profitabilitas
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
28
Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Ownership berpengaruh negatif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Hasil penelitian yang dilakukan Micco et al. (2007) mendukung temuan Lin dan zhang (2008) bahwa bank milik pemerintah yang berlokasi pada negara berkembang cenderung memunyai profitabilitas rendah, margin rendah dan biaya overhead yang lebih tinggi daripada bank swasta. Sedangkan pada negara industri tidak ditemukan hubungan yang kuat antara kepemilikan dan kinerja bank. Bank-bank asing yang berlokasi di negara berkembang cenderung lebih Profitable daripada bank domestik swasta. 9) Pengaruh Foreign Ownership terhadap Profitabilitas Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel Foreign Ownership berpengaruh positif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Razak et al. (2008) yang menyatakan bahwa kepemilikan pemerintah pada perusahaan di bursa Malaysia memberikan mekanisme kontrol yang lebih kuat terhadap aktivitas manajemen sehingga membantu meningkatkan kinerja perusahaan. 10)
Pengaruh Taxation terhadap Profitabilitas
Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel taxation berpengaruh positif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian yang ada dalam penelitian, hasil ini di indikasikan bahwa tarif pajak yang lebih besar tidak menyebabkan laba setelah pajaknya lebih rendah, sehingga berpengaruh positif. 11)
Pengaruh Inflasi terhadap Profitabilitas
Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel inflasi berpengaruh positif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Sesuai dengan hipotesis penelitian yang berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Tingkat inflasi yang tinggi umumnya terkait dengan tingginya bunga pinjaman, oleh karena itu, pendapatan juga tinggi. Sesuai dengan teori (Bourke,1989; Molyneux dan Thornton, 1992) yang menemukan hubungan positif antara inflasi dengan profitabilitas. Dan penelitian menurut (Gul et al., 2011; Naseem, Imran 2012; dan Bilal et al. 2013) menyatakan bahwa inflasi berpengaruh positif. Serta sesuai dengan teori Derminiguc-Kunt dan Huizinga (1997, 2001) inflasi pengaruhnya positif terhadap profitabilitas. Selain itu ada penelitian dari
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
29
Alexiou dan Sofoklis (2009) menemukan hubungan positif antara inflasi dan profitabilitas bank. Ben Naceur dan Kandil (2009) menjelaskan hasil ini dengan fakta bahwa tingkat inflasi yang lebih tinggi akan meningkatkan ketidakpastian dan mengurangi permintaan kredit. Bank berusaha untuk melawan lingkungan ini dengan mengurangi biaya intermediasi. 12)
Pengaruh GDP Growth terhadap Profitabilitas
Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel GDP growth berpengaruh negatif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Naseem (2012) menunjukkan hasil bahwa pertumbuhan ekonomi (GDP growth) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. Koefisien pada pertumbuhan PDB sebagian besar adalah negatif, dan signifikan dalam banyak kasus. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa peluang bisnis yang diberikan oleh pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi menurunkan biaya peluang memasuki sektor perbankan, sehingga mengurangi hambatan masuk. Persaingan kuat melemahkan kemampuan bank incumbent untuk mempertahankan profitabilitas mereka. 13)
Pengaruh Stock-Market Capitalization
Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel stock-market capitalization berpengaruh positif dan secara tidak signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Menur (2011) dalam penjelasannya, Naceur dan Omran (2011) di negara MENA (Middle East and North Africa) bahwa pasar saham dan bank memiliki hubungan komplementer karena pasar saham menyediakan informasi yang dapat membantu bank dalam menganalisis risiko kredit dari listed company. Selain itu, variabel stock market development selalu positif dan signifikan dalam semua spesifikasi, menunjukkan bahwa bank-bank yang beroperasi di lingkungan pasar saham berkembang dengan baik cenderung memiliki peluang keuntungan yang lebih besar. 14)
Pengaruh Concentration terhadap Profitabilitas
Berdasarkan probabilita t-stat dan koefisien, dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05), maka variabel concentration berpengaruh positif dan secara signifikan mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Menur (2011), hasil
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
30
ini mengindikasikan bahwa ada hipotesis Structure-Conduct Performance (SPC) di pasar bank umum di Indonesia. Dengan terkonsentrasinya pasar, bank memiliki kekuatan pasar (market power) sehingga dapat menentukan lending rate yang lebih tinggi dan deposit rate yang lebih rendah yang berdampak positif bagi profitabilitasnya (Park dan Weber, 2006). Sejumlah penelitian mengkonfirmasi hipotesis SCP (Rose dan Fraser, 1976, Heggestad dan Mingo, 1974, Rhoades, 1977, Samad, 2005, dan Chirwa, 2003). Hasil penelitian Bourke (1989) dan Molyneux dan Thornton (1992) memberikan bukti empiris untuk hubungan yang positif dan signifikan secara statistik antara rasio konsentrasi dengan profitabilitas bank. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1) Permodalan berpengaruh positif dan secara signifikan berpengaruh terhadap Return On Average Assets (ROAA) dan Net Interest Margin (NIM). Sedangkan berpengaruh negatif dan secara signifikan berpengaruh terhadap Return On Average Equity (ROAE). 2) Cost-to-Income Ratio berpengaruh negatif dan secara signifikan berpengaruh terhadap Return On Average Assets (ROAA), Return On Average Equity (ROAE), dan Net Interest Margin (NIM). 3) State Ownership berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap Return On Average Assets (ROAA) dan Return On Average Equity (ROAE). Sebaliknya, variabel state Ownership berpengaruh positif dan signifikan terhadap Net Interest Margin (NIM). Faktor 4) Effecttive Tax Rate (TAX) berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap Return On Average Assets (ROAA) dan Return On Average Equity (ROAE). Dan berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap Net Interest Margin (NIM).
Saran
Untuk penelitian selanjutnya terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia, penulis merekomendasikan beberapa hal yang sekiranya dapat
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
31
berguna bagi pihak yang terlibat dalam industri sektor perbankan dan penelitian-penelitian di masa mendatang, yaitu : 1)
Untuk Praktisi bank di Indonesia :
Setelah mengetahui variabel – variabel apa saja yang mempengaruhi profitabilitas bank di Indonesia secara signifikan baik berhubungan positif maupun negatif, maka manajemen lebih memfokuskan diri dalam meningkatkan rasio-rasio yang dapat mempengaruhi meningkatnya profitabilitas bank, serta menekan rasio-rasio yang dapat mempengaruhi menurunnya profitabilitas bank di Indonesia.
2)
Untuk Akademisi
Dari hasil penilitan yang sudah dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat menjadi pedoman dan referensi untuk penelitian selanjutnya yang terkait dengan permasalahan determinants of profitability bank. 3)
Untuk Pemerintah Indonesia
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat memberikan arahan yang sesuai bagi Pemerintah Indonesia dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang terkait industri sektor perbankan terutama mengenai profitabilitas bank.
Daftar Referensi
Agustini, Menur. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Umum di Indonesia Sebelum dan Selama Krisis Subprime Mortgage. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Albertazzi, U., & Gambacorta, L. (2009). Bank profitability and the business cycle.Journal of Financial Stability, 5(4), 393–409.
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
32
Athanasoglou, P., Brissimis, S., & Delis, M. (2008). Bank-specific, industry-specificand macroeconomic determinants of bank profitability. Journal of InternationalFinancial Markets, Institutions and Money, 18(2), 121–136. Baltagi, B. (2001). Econometrics analysis of panel data. West Sussex, UK: Wiley andSons Ltd. Bank Indonesia. (2013). Kajian Stabilitas Keuangan, No 20, Maret 2013. Bank Indonesia Bashir, A-H. M. (2003). Determinants of profitability in Islamic banks: Some evidencefrom the Middle East. Islamic Economic Studies, 11(1), 31–57. Beck, T., Demirguc-Kunt, A., & Levine, R. (2009). Financial institutions and marketsacross countries and over time – Data and analysis. World Bank Policy ResearchWorking Paper No. 4943. Beck, T., Demirguc-Kunt, A., & Levine, R. (2010). A new database on financial development and structure. World Bank Economic Review, 24(1), 77–92. Berger, A. N., DeYoung, R. (1997). “Problem Loans and Cost Effi ciency in Commercial Banks.” Journal of Banking and Finance, Vol. 21, pp. 849870. Bourke, P. (1989). Concentration and other determinants of bank profitability inEurope, North America and Australia. Journal of Banking and Finance, 13(1),65–79. Burki, A.A. and G.S.K. Niazi (2006), ‘Impact of Financial Reforms on Efficiency of State owned, Private and Foreign Banks in Pakistan’, Centre for Management of Economic Research ( CMER ) working paper No. 06 - 49, Lahore University of Management Sciences, Lahore, Pakistan. Demirguc-Kunt, A., & Huizinga, H. (1999). Determinants of commercial bank interestmargins and profitability: Some international evidence. World Bank EconomicReview, 13(2), 379–408. Demirguc-Kunt, A., & Huizinga, H. (2000). Financial structure and bank profitability.World Bank Policy Research Working Paper Series No. 2430.
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
33
Dietrich, A., & Wanzenried, G. (2010). Determinants of bank profitability before andduring the crisis: Evidence from Switzerland. Journal of International FinancialMarkets, Institutions and Money, 21(3), 307–327. Dietrich, A., & Wanzenried, G. (2013). The Determinants of Commercial banking profitability in low-, middle-, and high-income countries. The Quarterly Review of Economics and Finance, 337-354. Diorisa, Henny. (2012). Analisis Korelasi dan Pengaruh Profitabilitas serta Ukuran Perusahaan Terhadap Cash Conversion Cycle pada Perusahaan Manufaktur terbuka yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Flamini, V., McDonald, C., & Schumacher, L. (2009). The determinants of commercialbank profitability in Sub-Saharan Africa. IMF Working Paper No. 09/15. Garcia-Herrero, A., Gavila, S., & Santabarbara, D. (2009). What explains the low profitability of Chinese banks? Journal of Banking and Finance, 33(11), 2080–2092. Goddard, J., Molyneux, P., & Wilson, J. (2004). The profitability of European banks: Acrosssectional and dynamic panel analysis. Manchester School, 72(3), 363–381. Golin, J. (2001). The bank credit analysis handbook: A guide for analysts, bankers andinvestors. Asia: John Wiley & Sons. Iannotta, G., Nocera, G., & Sironi, A. (2007). Ownership structure, risk and perfor-mance in the European banking industry. Journal of Banking and Finance, 31(7),2127–2149. Micco, A., Panizza, U., & Yanez, M. (2007). Bank ownership and performance. Doespolitics matter? Journal of Banking and Finance, 31(1), 219–241. Molyneux, P., & Thornton, J. (1992). Determinants of European bank profitability: Anote. Journal of Banking and Finance, 16(6), 1173–1178. Muhammad, Sayid. (2009). Analisis Pengaruh Faktor Internal Bank dan Makroekonomi terhadap Profitabilitas Bank di Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Nachrowi, D.N. & Hardius, U. (2006). Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan.
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
34
Niati, Fitri. (2012). Pengaruh Corporate Governance, Kepemilikkan Manajerial, dan Cash Holding Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Pemegang Saham. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Nuraditya, Irvan. (2013). Analisis Determinan Profitabilitas Bank Pemerintah dan Bank Swasta Nasional Devisa di Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pasiouras, F., & Kosmidou, K. (2007). Factors influencing the profitability of domesticand foreign commercial banks in the European Union. Research in International Business and Finance, 21(2), 222–237. Rydqvist, K., J. Spizman, and I. Strebulaev. (2012). “ Government Policy and Ownership of Equity Securities,” Journal of Financial Economics, 111, 70-85. Saheruddin, Herman. (2006). Analisis Faktor-Faktor Determinan Profitabilitas Bank di Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Short,
B.
(1979).
The
relation
between
commercial
bank
profit
rates
and
bankingconcentration in Canada, Western Europe and Japan. Journal of Banking andFinance, 3(3), 209–219. Smirlock, M. (1985). Evidence on the (non) relationship between concentration andprofitability in banking. Journal of Money, Credit, and Banking, 17(1), 69–83. Sufian, F. (2009). Factors influencing bank profitability in a developing economy.Empirical evidence from Malaysia. Global Business Review, 10(2), 225–241. Staikouras,
C.,
&
Wood,
G.
(2004).
The
determinants
of
European
bank
profitability.International Business and Economics Research Journal, 3(6), 57–68. Stiroh, K., & Rumble, A. (2006). The dark side of diversification: The case of USfinancial holding companies. Journal of Banking and Finance, 30(8), 2131–2161. Thamrin, A. & Francis, T. (2012). Bank dan Lembaga Keuangan. Wati, Ishmah. (2012). Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional Terhadap Kinerja Profitabilitas pada Sektor Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2007-2010). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014
35
Wooldridge, J.M., (2009). “Introductory Econometrics, A Modern Approach, 4th Ed., Mason , OH, South Western Cengage Learning http://www.bi.go.id/
Analisis faktor spesifik..., Melisa Perusi, FE UI, 2014