ANALISIS FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH PASAR MODERN (Carrefour) Donni Pratama Setiaji Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 165 Malang
[email protected]
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor perilaku konsumen yang memiliki pengaruh dalam proses pengambilan keputusan seseorang dalam berbelanja di pasar modern (studi kasus pada Carrefour) dimana peneliti mempersempit kajian perilaku konsumen yang diteliti pada faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian dan sikap. Objek penelitian ini adalah konsumen pasar modern (Carrefour) yang berada pada wilayah Blimbing kota Malang. Faktor psikologis manakah yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih pasar modern, baik secara simultan maupun parsial serta untuk mengetahui variabel mana yang mempunyai pengaruh paling dominan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksplanatory research yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Pengujian hipotesa diperoleh melalui serangkaian proses yang meliputi pengambilan sampel, pengambilan data, pengujian data, dan analisis data. Sampel sejumlah 100 responden, teknik pengambilan sampel menggunakan cara purposive sampling. Pengambilan data dilakukan melalui kuesioner dan pengujian data dilakukan dengan program SPSS. Analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, semua variabel yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, sikap berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam memilih pasar modern. Hasil penelitian menunjukkan nilai Fhitung > Ftabel (10,238 > 2,46749) atai sig. F < 0,05 (0,000 < 0,05) yang berarti bahwa secara simultan (bersama-sama), variabel produk, harga, saluran pemasaran, dan promosi. Secara parsial keempat variabel juga memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian diaper merek Pampers dengan tingkat signifikansi variabel motivasi sebesar 0,212; variabel persepsi sebesar 0,365; variabel pembelajaran sebesar 0,138; variabel kepribadian sebesar 0,040; variabel sikap sebesar 0,304. Variabel yang dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian adalah variabel persepsi. Hasil penelitian diharapkan akan menjadi masukan bagi pihak yang terkait yaitu Hypermart Carrefour untuk menerapkan bauran promosi yang tepat dalam rangka meningkatkan keputusan konsumen dalam memilih pasar modern. Kata kunci : Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Kepribadian, Sikap, Konsumen.
Kepuasan
PENDAHULUAN Latar Belakang Berdasarkan jenisnya pasar dibagi menjadi dua yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung, bangunan biasanya terdiri atas kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan pedagang menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan seperti; buah, sayuran, dan daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan dan hypermarket, supermarket, dan minimarket. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelian adalah faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal yang berasal dari luar meliputi kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, dan keluarga sedangkan faktor internal meliputi hal-hal
yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor internal memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian. Faktor psikologis merupakan bagian dari faktor internal dalam diri konsumen yang memiliki keterikatan terhadap keputusan pembelian. Salah satu bentuk usaha pedagang eceran yang berkembang pesat saat ini adalah usaha pedagang eceran modern, yaitu pedagang eceran dalam bentuk toko yang berkonsep swalayan (konsumen melayani sendiri dalam membeli barang atau jasa). Beberapa tahun terakhir, toko berkonsep swalayan mulai banyak bermunculan, mulai toko berskala kecil seperti minimarket sampai toko berskala besar seperti hypermarket. Peningkatan jumlah gerai hypermarket cukup signifikan dibandingkan kedua jenis lainnya yaitu supermarket dan minimarket. Perkembangan ini juga ditandai dengan meningkatnya kunjungan. Konsumen lebih memilih datang ke hypermarket karena di tempat ini tersedia banyak jenis barang yang dibutuhkan konsumen mulai dari peralatan elektronik, makanan, pakaian dan barang-barang kebutuhan lainnya. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah faktor psikologis yang terdiri atas (motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian dan sikap) berpengaruh simultan dan parsial terhadap keputusan konsumen dalam memilih pasar modern
hipermarket khususnya di hipermarket (Carrefour)? 2. Pada faktor psikologis yang terdiri atas (motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian dan sikap), faktor manakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen dalam memilih pasar modern hipermarket kususnya di hipermarket (Carrefour)? Tujuan Penelitian Adapun tujuan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti sehubungan dengan masalah yang dirumuskan di atas adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui dan menjelaskan faktor psikologis yang terdiri atas (motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian dan sikap) berpengaruh simultan dan parsial terhadap keputusan konsumen dalam memilih pasar modern hipermarket kususnya di hipermarket (Carrefour)? 2. Mengetahui dan menjelaskan faktor psikologis yang terdiri atas (motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian dan sikap), faktor manakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen dalam memilih pasar modern hipermarket khususnya di hipermarket (Carrefour)? Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis Penulisan ini merupakan suatu sarana dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di bangku perkuliahan, khususnya di bidang ilmu manajemen, konsentrasi pemasaran. 2. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan dalam melakukan
perbaikan pemberian pelayanan kepada konsumen. 3. Bagi peneliti berikutnya Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk peneliti lain dalam melakukan penelitian pada bidang kajian yang sama. 4. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber informasi ilmu pengetahuan bagi masyarakat umum. METODE Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan dan pengaruh antara beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Arikunto (2006: 12) menyatakan bahwa “Sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya”. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan menggunakan metode statistik. Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research) atau penelitian pengujian hipotesis. Singarimbun dalam Singarimbun dan Effendi (Ed, 2008: 5) menyatakan bahwa “Penelitian penjelasan (explanatory research) adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis”. Penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian pengujian hipotesis yang menguji hubungan sebab akibat di antara variabel yang diteliti dan sejauhmana hubungan tersebut terjadi serta menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Sampel Pemilihan sampel ini dilakukan bertujuan karena mungkin saja peneliti telah memahami bahwa informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan informasi yang dikehendaki karena mereka memang memiliki informasi seperti itu dan mereka memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Calon responden harus memiliki kriteria tertentu, yaitu responden yang dipilih merupakan konsumen pasar modern (Carrefour) yang berdomisili di kota Malang. Dalam penelitian multivariate (termasuk yang menggunakan analisis regresi multivariate)penentuan jumlah minimal sampel dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut (Ferdinand, 2006): n = (25 × variabel) = 25 × 5 variabel = 125 sampel Adapun Kriteria yang ditentukan oleh peneliti adalah: 1. Pernah berkunjung minimal 3 kali selama bulan maret. 2. Reseponden minimal 17 tahun dengan alasan sudah dianggap rasional dalam pengambilan keputusan. Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, dan sikap terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas (indipendent Variable) adalah faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, dan sikap. Variabel ini diberi simbol X. 2. Variabel terikat (dependent
Variable) adalah keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Carrefour). Variabel ini diberi simbol Y Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah suatu model berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal. Pada penelitian ini digunakan normal P-Plot of refregression standarizard residual terhadap pengujian pada keseluruhan variabel dalam penelitian ini. Uji normalitas data dilihat dengan melihat pola pada kurva penyebaran pada grafik P-Plot. Jika pola penyebaran memiliki garis normal kurva maka dapat dikatakan data berdistribusi normal. Uji Multikolonieritas Multikolonieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut: a. VIF < 10 maka tidak terdapat multikolonieritas. b. Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolonieritas. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji ketidaksamaan varian dari residual suatu pengaman ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilihat dengan menggunakan Scatterplot Model. Analisis pada gambar scatterplot yang menyatakan model regresi linier tidak terdapat
heteroskedastisitas. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan mempergunakan program SPSS 15. Analisis regresi berganda dipakai untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y). Dalam penelitian ini analisis regresi berganda berperan sebagai teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, dan sikap terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Carrefour). Analisis regresi menggunakan rumus persamaan regresi berganda seperti yang dikutip dalam Sugiyono (2005:261), yaitu: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Di mana: Y = Keputusan konsumen a = Konstanta b = Koefisien regresi x = Variabel bebas e = Eror item Karena satuan dari Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Kepribadian, dan Sikap belum sama maka perlu disamakan dahulu dengan menggunakan standardized beta, sehingga tidak ada konstantanya (Ghozali, 2006:88). Oleh karena itu, persamaan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Y = b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4+ b5X5 Di mana: Y = Kepuasan Konsumen b = Koefisien regresi X1 = Motivasi X2 = Persepsi
X3 X4 X5
= Pembelajaran = Kepribadian = Sikap
Uji Validitas Uji validitas adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas dilakukan dengan cara validitas internal yang menggunakan teknik analisis butir akan menguji validitas setiap butir dengan cara skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir (pertanyaan) dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y, sehingga diperoleh indeks validitas setiap butir Setelah diketahui dari hasil perhitungan besarnya korelasi, kemudian dibandingkan dengan tabel r Product Moment dengan = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika rxy hitung ≥ r tabel, maka valid 2. Jika rxy hitung ≤ r tabel, maka tidak valid Uji Realibilitas Reliabilitas (reliability) adalah tingkat seberapa besar suatu alat ukur mengukur dengan stabil dan konsisten. Besarnya tingkat reliabilitas ditunjukkan oleh koefisiennya, yaitu koefisien reliabilitas. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha. Koefisien cronbach alpha yang lebih dari 0,60 menunjukkan keandalan (reliabilitas) instrumen. Selain itu, cronbach alpha yang semakin mendekati 1 menunjukkan semakin tinggi konsistensi internal reliabilitasnya.
semakin kuat model tersebut menerangkan Analisis Koefisien Korelasi (R) Pada model linear berganda ini, akan hubungan variabel bebas terhadap variabel dilihat besarnya kontribusi untuk variabel antara dan hubungan variabel antara bebas secara bersama-sama terhadap terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika variabel antara dan kemudian kontribusi (R) makin mendekati 0 (nol) maka variabel antara terhadap variabel terikatnya semakin lemah hubungan variabel-variabel dengan melihat besarnya koefisien korelasi bebas terhadap variabel antara dan totalnya (R). Jika (R) yang diperoleh hubungan variabel antara terhadap variabel mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan terikat Tabel 3.1 Kriteria Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Tingkat Keeratan 0,80-1,00 Sangat kuat 0,60-0,79 kuat 0,40-0,59 Sedang 0,20-0,39 rendah 0,00-0,19 sangat rendah Analisis Koefisien Determinasi (R2) Nilai koefisien determinasi menunjukan prosentase pengaruh semua variabel independen terhadap variabel antara dan variabel angtara terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berbeda antara 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati 1 maka variabel bebas hampir memberikan semua informasi untuk memprediksi variabel antara dan terikat atau merupakan indikator yang menunjukan semakin kuatnya kemampuan menjelaskan dari perubahan variabel bebas terhadap variabel terikat Uji F (Uji Serempak) Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel bebas terhadap variabel antaranya. Di mana Fhitung > Ftabel, maka H1 diterima atau secara bersama-sama variabel bebas dapat menerangkan variabel antaranya secara serentak. Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau secara bersama-sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel
antaranya. Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel antaranya maka digunakan probability sebesar 5% ( = 0,05). Jika sig > (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak. Jika sig < (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima. Uji T (Uji Parsial) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel antaranya dan variabel antara terhadap variabel terikanya. Di mana Ttabel> Thitung, H0 diterima. Dan jika Ttabel< Thitung, maka H1 diterima, begitupun jika sig > (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak dan jika sig < (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima. HASIL PENELITIAN Variabel Motivasi (X1) Dalam variabel Motivasi terdapat tiga
item yang dinyatakan kepada responden yaitu: Besarnya pencintraan pada pasar modern (Carrefour) (X1.1), Memberikan rasa nyaman (X1.2), Besarnya interaksi dengan lingkungan sosial (X1.3). Penjelasan lebih lanjut terdapat pada Tabel 4.7 Berdasarkan data yang ada pada Tabel 4.7 bahwa variabel Motivasi (X1) pada item Besarnya pencintraan pada pasar modern (Carrefour) (X1.1), jawaban yang paling sering muncul adalah setuju sebanyak 40 atau 40 % dari 100 responden. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan untuk berbelanja di pasar modern (Carrefour) mempengaruhi konsumen, sedangkan pada item Memberikan rasa nyaman (X1.2), jawaban
Item X1.1
X1.2
X1.3
yang paling sering muncul adalah setuju sebanyak 39 atau 39 % dari 100 responden. Hal ini menunjukkan bahwa memberikan rasa nyaman (X1.2) mempengaruhi konsumen dalam pemilihan pasar modern (Carrefour). Pada item Besarnya interaksi dengan lingkungan sosial (X1.3), jawaban yang paling sering muncul adalah setuju sebanyak 45 atau 45 % dari 100 responden. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi konsumen untuk berbelanja di carrefour adalah bisa berinteraksi dengan lingkungan sosial. Nilai mean yang didapat pada (X1) 3,627. Hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi berpengaruh terhadap keputusan konsumen. Tabel 4.7 Jawaban Responden untuk Variabel Motivasi (X1) Frekuensi Keterangan Mean Orang Persentase Anda berbelanja di Carrefour karena pencintraan yang tinggi pada pasar modern a. Sangat Setuju 25 25% b. Setuju 40 40% c. Cukup Setuju 18 18% d. Tidak Setuju 10 10% e. Sangat Tidak Setuju 7 7% Total 100 100% 3,660 Anda berbelanja di Carrefour juga dapat memberikan rasa nyaman a. Sangat Setuju 15 15% b. Setuju 39 39% c. Cukup Setuju 29 29% d. Tidak Setuju 10 10% e. Sangat Tidak Setuju 7 7% Total 100 100% 3,450 Anda berbelanja di Carrefour juga bisa berinteraksi dengan lingkungan sosial a. Sangat Setuju 20 20% b. Setuju 45 45% c. Cukup Setuju 28 28% d. Tidak Setuju 6 6% e. Sangat Tidak Setuju 1 1% Total 100 100% 3,770 Mean rata-rata 3,627
Variabel Persepsi (X2)
Dalam variabel Persepsi terdapat dua item yang dinyatakan kepada responden yaitu: Banyaknya variasi produk (X2.1), dan
Kualitas harga produk (X2.2). Penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Jawaban Responden untuk Variabel Persepsi (X2) Frekuensi Item Keterangan Mean Orang Persentase X2.1 Menurut Anda berbelanja di Carrefour memiliki lebih banyak variasi produk dibanding hipermarket lain. a. Sangat Setuju 24 24% b. Setuju 36 36% c. Cukup Setuju 29 29% d. Tidak Setuju 10 10% e. Sangat Tidak Setuju 1 1% Total 100 100% 3,720 X2.2 Menurut Anda tingkat kualitas harga produk belanja di Carrefour lebih baik dibanding hipermarket lain a. Sangat Setuju 27 27% b. Setuju 35 35% c. Cukup Setuju 28 28% d. Tidak Setuju 9 9% e. Sangat Tidak Setuju 1 1% Total 100 100% 3,780 Mean rata-rata 3,750 Berdasarkan Tabel 4.8 variabel Persepsi muncul adalah setuju sebanyak 35 atau 35 (X2) pada item Banyaknya variasi produk % dari 100 responden. Hal ini (X2.1), jawaban yang paling sering menunjukkan bahwa tingkat kualitas harga muncul adalah setuju sebanyak 36 atau 36 produk mempengaruhi konsumen dalam % dari 100 responden. Hal ini memilih pasar modern (Carrefour). Nilai menunjukkan bahwa banyaknya variasi mean yang didapat pada (X2) 3,750. Hal produk mempengaruhi konsumen dalam ini menunjukkan bahwa variabel persepsi memilih pasar modern (Carrefour), berpengaruh terhadap keputusan sedangkan pada item Kualitas harga konsumen. produk (X2.2), jawaban yang paling sering Variabel Pembelajaran (X3) Tabel 4.9 Jawaban Responden untuk Variabel Pembelajaran (X3) Frekuensi Item Keterangan Mean Orang Persentase X3.1 Selama ini sumber informasi mengenai hipermarket kususnya (Carrefour) yang Anda peroleh berasal dari iklan di televisi. a. Sangat Setuju 25 25% b. Setuju 38 38%
c. Cukup Setuju 25 25% d. Tidak Setuju 12 12% e. Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 100 100% 3,760 X3.2 Selama ini sumber informasi mengenai hipermarket kususnya (Carrefour) yang Anda peroleh berasal dari koran a. Sangat Setuju 22 22% b. Setuju 35 35% c. Cukup Setuju 33 33% d. Tidak Setuju 8 8% e. Sangat Tidak Setuju 2 2% Total 100 100% 3,670 X3.3 Selama ini sumber informasi mengenai hipermarket kususnya (Carrefour) yang Anda peroleh berasal dari keluarga a. Sangat Setuju 22 22% b. Setuju 31 31% c. Cukup Setuju 35 35% d. Tidak Setuju 9 9% e. Sangat Tidak Setuju 3 3% Total 100 100% 3,600 Mean rata-rata 3,677 Dalam variabel Pembelajaran terdapat tiga 100 responden. Hal ini menunjukkan item yang dinyatakan kepada responden bahwa banyaknya informasi dari keluarga yaitu: Banyaknya informasi dari iklan di cukup mempengaruhi konsumen dalam televisi (X3.1), Banyaknya informasi dari memilih pasar modern (Carrefour). Nilai koran (X3.2), Banyaknya informasi dari mean yang didapat pada (X3) 3,677. Hal keluarga (X3.3). Berdasarkan Tabel 4.9 ini menunjukkan bahwa variabel variabel Pembelajaran (X3) pada item pembelajaran berpengaruh terhadap Banyaknya informasi dari iklan di televisi keputusan konsumen. (X3.1), jawaban yang paling sering muncul adalah setuju sebanyak 38 atau 38 Variabel Kepribadian (X4) % dari 100 responden. Hal ini Dalam variabel Kepribadian menunjukkan bahwa banyaknya informasi terdapat tiga item yang dinyatakan kepada dari iklan di televisi mempengaruhi responden yaitu: Carrefour mampu konsumen dalam memilih pasar modern memberikan kepuasan (X4.1), Intensitas (Carrefour), sedangkan pada item berbelanja di Careefour berpengaruh pada Banyaknya informasi dari koran (X3.2), barang-barang yang tersedia (X4.2), dan jawaban yang paling sering muncul adalah Kesesuaian antara produk dengan citra diri setuju sebanyak 35 atau 35 % dari 100 konsumen (X4.3). Penjelasan lebih lanjut responden. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pada Tabel 4.10 Berdasarkan banyaknya informasi dari koran Tabel 4.10 variabel Kepribadian (X4) pada mempengaruhi konsumen dalam memilih item Carrefour mampu memberikan pasar modern (Carrefour). Pada item kepuasan (X4.1), jawaban yang paling Banyaknya informasi dari keluarga (X3.3), sering muncul adalah setuju sebanyak 35 jawaban yang paling sering muncul adalah atau 35 % dari 100 orang responden. cukup setuju sebanyak 35 atau 35% dari
Tabel 4.10 Jawaban Responden untuk Variabel Kepribadian (X4) Frekuensi Item Keterangan Mean Orang Persentase X4.1 Anda percaya bahwa berbelanja di Carrefour mampu memberikan kepuasan. a. Sangat Setuju 22 22% b. Setuju 35 35% c. Cukup Setuju 29 29% d. Tidak Setuju 10 10% e. Sangat Tidak Setuju 4 4% Total 100 100% 3,610 X4.2 Anda percaya bahwa intensitas berbelanja di Careefour berpengaruh pada barang-barang yang tersedia. a. Sangat Setuju 21 21% b. Setuju 37 37% c. Cukup Setuju 33 33% d. Tidak Setuju 7 7% e. Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 100 100% 3,660 X4.3 Anda percaya bahwa terdapat kesesuaian antara kebutuhan dengan citra diri konsumennya. a. Sangat Setuju 23 23% b. Setuju 32 32% c. Cukup Setuju 30 30% d. Tidak Setuju 10 10% e. Sangat Tidak Setuju 5 5% Total 100 100% 3,580 Mean rata-rata 3,617 Hal ini menunjukkan bahwa Carrefour konsumen (X4.3), jawaban yang paling mampu memberikan kepuasan konsumen sering muncul adalah setuju sebanyak 32 dalam memilih pasar modern. Sedangkan atau 32 % dari 100 responden. Hal ini pada item Intensitas berbelanja di menunjukkan bahwa kesesuaian antara Careefour berpengaruh pada barangproduk dengan citra diri konsumen barang yang tersedia (X4.2), jawaban yang mempengaruhi konsumen dalam memilih paling sering muncul adalah setuju pasar modern (Carrefour). Nilai mean yang sebanyak 37 atau 37 % dari 100 didapat pada (X4) 3,617. Hal ini responden. Hal ini menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa variabel kepribadian Intensitas berbelanja di Careefour berpengaruh terhadap keputusan berpengaruh pada barang-barang yang konsumen. tersedia mempengaruhi konsumen dalam memilih pasar modern. Pada item Variabel Sikap (X5) Kesesuaian antara produk dengan citra diri
Dalam variabel Sikap terdapat tiga item yang dinyatakan kepada responden yaitu: Kesesuaian harga berbelanja di Carrefour (X5.1), Careefour memiliki popularitas yang lebih (X5.2), dan Kepuasan berbelanja (X5.3). Berdasarkan Tabel 4.11 variabel Sikap (X5) pada item Kesesuaian harga berbelanja di Carrefour (X5.1), jawaban yang paling sering muncul adalah setuju dan cukup setuju dengan jumlah yang sama sebanyak 32 atau 32 % dari 100 responden. Hal ini menunjukkan bahwa kesesuaian harga berbelanja di Carrefour mempengaruhi konsumen dalam memilih pasar modern,sedangkan pada item Careefour memiliki popularitas yang lebih
Item X5.1
X5.2
X5.3
(X5.2), jawaban yang paling sering muncul adalah setuju sebanyak 43 atau 43 % dari 100 responden. Hal ini menunjukkan bahwa Careefour memiliki popularitas yang lebih mempengaruhi konsumen dalam memilih pasar modern. Pada item Kepuasan berbelanja (X5.3), jawaban yang paling sering muncul adalah setuju sebanyak 39 atau 39% dari 100 responden. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan berbelanja mempengaruhi konsumen dalam memilih pasar modern (Carrefour). Nilai mean yang didapat pada (X5) 3,687 . Hal ini menunjukkan bahwa variabel sikap berpengaruh terhadap keputusan konsumen.
Tabel 4.11 Jawaban Responden untuk Variabel Sikap (X5) Frekuensi Keterangan Mean Orang Persentase Anda merasa terdapat kesesuaian antara harga belanja di Careefour a. Sangat Setuju 24 24% b. Setuju 32 32% c. Cukup Setuju 32 32% d. Tidak Setuju 12 12% e. Sangat Tidak Setuju 0 0 Total 100 100% 3,680 Anda merasa yakin bahwa Careefour memiliki popularitas yang lebih tinggi dibanding hipermarket lain. a. Sangat Setuju 22 22% b. Setuju 43 43% c. Cukup Setuju 22 22% d. Tidak Setuju 10 10% e. Sangat Tidak Setuju 3 3% Total 100 100% 3,710 Anda merasa puas setelah berbelanja di Careefour a. Sangat Setuju 22 22% b. Setuju 39 39% c. Cukup Setuju 26 26% d. Tidak Setuju 10 10% e. Sangat Tidak Setuju 3 3% Total 100 100% 3,670 Mean rata-rata 3,687
Berdasarkan Tabel 4.12 variabel Variabel Keputusan Konsumen (Y) Dalam variabel Keputusan Keputusan Konsumen (Y) pada item Daya Konsumen terdapat tiga item yang tarik harga (Y1), jawaban yang paling dinyatakan kepada responden yaitu: Daya sering muncul adalah setuju sebanyak 55 tarik harga (Y1), Ketersediaan produk atau 55 % dari 100 orang responden. (Y2), dan Kualitas produk (Y3). Tabel 4.12 Jawaban Responden untuk Variabel Keputusan Konsumen (Y) Frekuensi Item Keterangan Mean Orang Persentase Y1 Anda berbelanja di Careefour karena memiliki daya tarik harga yang lebih miring dibanding hipermarket lain. a. Sangat Setuju 24 24% b. Setuju 55 55% c. Cukup Setuju 15 15% d. Tidak Setuju 6 6% e. Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% 3,970 Y2 Anda berbelanja di Careefour karena mampu memenuhi barangbarang kebutuhan. a. Sangat Setuju 16 16% b. Setuju 54 54% c. Cukup Setuju 23 23% d. Tidak Setuju 7 7% e. Sangat Tidak Setuju 0 0% Total 100 100% 3,790 Y3 Anda berbelanja di Careefour karena kualitasnya lebih baik dibanding hipermarket lain a. Sangat Setuju 12 12% b. Setuju 58 58% c. Cukup Setuju 24 24% d. Tidak Setuju 5 5% e. Sangat Tidak Setuju 1 1% Total 100 100% 4,230 Mean rata-rata 3,997 Hal ini menunjukkan bahwa daya tarik konsumen dalam memilih pasar modern harga mempengaruhi konsumen dalam (Carrefour). Pada item Kualitas produk memilih pasar modern (Y3), jawaban yang paling sering muncul (Carerefour),sedangkan pada item adalah setuju sebanyak 58 atau 58 % dari Ketersediaan produk (Y2), jawaban yang 100 responden. Hal ini menunjukkan paling sering muncul adalah setuju bahwa kualitas produk mempengaruhi sebanyak 54 atau 54 % dari 100 konsumen dalam memilih pasar modern responden. Hal ini menunjukkan bahwa (Carrefour). Nilai mean yang didapat pada ketersediaan produk mempengaruhi (Y) 3,997. Hal ini menunjukkan bahwa
keputusan konsumen dipengaruhi oleh kelima variabel tersebut (motivasi,
persepsi, pembelajaran, kepribadian, sikap) . Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Tabel 4.13 Hasil Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel
Item Pertanyaan X1.1
X1
X1.2 X1.3 X2.1
X2 X1.2 X3.1 X3
X3.2 X3.3 X4.1
X4
X4.2 X4.3 X5.1
X5
X5.2 X5.3 Y1
Y
Y2 Y3
Korelasi (p) 0,817 (0,000) 0,804 (0,000) 0,829 (0,000) 0,818 (0,000) 0,899 (0,000) 0,496 (0,000) 0,775 (0,000) 0,745 (0,000) 0,839 (0,000) 0,891 (0,000) 0,625 (0,000) 0,741 (0,000) 0,497 (0,000) 0,696 (0,000) 0,889 (0,000) 0,894 (0,000) 0,571 (0,000)
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.13 di atas, setiap sub item pertanyaan variabel berkorelasi signifikan dengan total skor variabel (p < α). Berdasarkan hasil tersebut maka setiap item pertanyaan dapat disimpulkan lolos uji validitas. Hasil pengujian terhadap
Keterangan
Cronbach’s Alpha
Keterangan
Valid
0,833
Relibel
Valid
0,625
Relibel
Valid
0,635
Relibel
Valid
0,660
Relibel
Valid
0,809
Relibel
Valid
0,630
Relibel
reliabilitas kuesioner menghasilkan angka Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan semua item pertanyaan kuesioner memiliki tingkat reliabilitas yang dapat diterima. Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Keterangan Unstandardized Residual N 104 Kolmogorov-Smirnov Z 0,458 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,985 Berdasarkan Tabel 4.14 di atas, dari 0,05, yaitu sebesar 0,985. Berdasarkan pengujian terhadap nilai unstandardized hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa residual dari model regresi menghasilkan data berdistribusi normal. nilai asymptotic significance lebih besar Hasil Uji Gejala Multikolinieritas Tabel 4.15 Hasil Uji Gejala Multikolinieritas No. Variabel VIF 1. Motivasi (X1) 1,653 2. Persepsi (X2) 2,026 3. Pembelajaran (X3) 1,787 4. Kepribadian (X4) 1,713 5. Sikap (X5) 2,478 Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel disimpulkan model regresi bebas dari 4.15 di atas, karena nilai VIF yang gejala multikolinieritas yang serius antar dihasilkan semua variabel penelitian variabel independen memiliki nilai lebih kecil dari 10. Berdasarkan hasil tersebut dapat
Hasil Uji Regresi Tabel 4.16 Hasil Uji Regresi Variabel Koefisien Std. beta t-Hitung Sign. (p) Keterangan Konstanta 0.342 2.647 0.010 Motivasi (X1) 0.220 0.212 2.309 0.023 Signifikan Persepsi (X2) 0.414 0.365 3.582 0.001 Signifikan Pembelajaran (X3) 0.175 0.138 1.440 0.153 Tidak Signifikan Kepribadian (X4) 0.039 0.040 0.430 0.668 Tidak Signifikan Sikap (X5) 0.310 0.304 2.697 0.008 Signifikan 2 R = 0,524 F-Hitung = 10,238 Sign. (p) = 0,000 Berdasarkan hasil uji regresi pada Y = 0,212X1 + 0,365X2 + Tabel 4.16 di atas, persamaan regresi yang 0,138X3 + 0,040X4 + 0,304X5 terbentuk adalah sebagai berikut: Penjelasan dari model regresi di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: Y = b1X1 + b2X2 + b3X3 + 1. Koefisien regresi dari Variabel b4X4 + b5X5 Motivasi (X1) diperoleh sebesar 0,212
memiliki tanda positif yang menunjukkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh terhadap kepuasan konsumen (Y) dan memiliki hubungan yang searah. Apabila ada peningkatan motivasi akan diikuti dengan peningkatan kepuasan konsumen dengan asumsi variabel yang lain dianggap tetap atau sama dengan 0. Pada variabel Motivasi (X1) ini mempunyai Sig.α sebesar 0,023 artinya berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y) karena Sig.α < 0,6. 2. Koefisien regresi dari Variabel Persepsi (X2) diperoleh sebesar 0,365 memiliki tanda positif yang menunjukkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh terhadap kepuasan konsumen (Y) dan memiliki hubungan yang searah. Apabila ada peningkatan persepsi akan diikuti dengan peningkatan kepuasan konsumen dengan asumsi variabel yang lain dianggap tetap atau sama dengan 0. Pada variabel Persepsi (X2) ini mempunyai Sig.α sebesar 0,001 artinya berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y) karena Sig.α < 0,6. 3. Koefisien regresi dari Variabel Pembelajaran (X3) diperoleh sebesar 0,138 memiliki tanda positif yang menunjukkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh terhadap kepuasan konsumen (Y) dan memiliki hubungan yang searah. Apabila ada peningkatan pembelajaran akan diikuti dengan peningkatan kepuasan konsumen dengan asumsi variabel yang lain dianggap tetap atau sama dengan 0. Pada variabel Pembelajaran (X3) ini mempunyai Sig.α sebesar 0,153 artinya berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y) karena Sig.α < 0,6. 4. Koefisien regresi dari Variabel Kepribadian (X4) diperoleh sebesar 0,040 memiliki tanda positif yang menunjukkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh terhadap kepuasan
konsumen (Y) dan memiliki hubungan yang searah. Apabila ada peningkatan kepribadian akan diikuti dengan peningkatan kepuasan konsumen dengan asumsi variabel yang lain dianggap tetap atau sama dengan 0. Pada variabel Kepribadian (X4) ini mempunyai Sig.α sebesar 0,668 artinya berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y) karena Sig.α < 0,6. 5. Koefisien regresi dari Variabel Sikap (X5) diperoleh sebesar 0,304 memiliki tanda positif yang menunjukkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh terhadap kepuasan konsumen (Y) dan memiliki hubungan yang searah. Apabila ada peningkatan sikap akan diikuti dengan peningkatan kepuasan konsumen dengan asumsi variabel yang lain dianggap tetap atau sama dengan 0. Pada variabel Sikap (X5) ini mempunyai Sig.α sebesar 0,008 artinya berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y) karena Sig.α < 0,6.. Hasil Uji Hipotesis I Pengujian terhadap Hipotesis I bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara faktor psikologis, yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, dan sikap, terhadap keputusan konsumen. Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.16 di atas, hasil pengujian secara simultan menghasilkan F-Hitung sebesar 10,238 dengan probabilitas (p) sebesar 0,000. Berdasarkan hasil tersebut karena nilai probabilitas (p) < α maka Hipotesis I diterima. Hasil Uji Hipotesis II Pengujian terhadap Hipotesis II bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial faktor psikologis, yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, dan sikap,
terhadap keputusan konsumen. Hasil pengujian terhadap masing-masing variabel akan dijelaskan pada pembahasan berikut ini. a. Hasil pengujian secara parsial terhadap variabel motivasi Hasil pengujian secara parsial terhadap Variabel Motivasi menghasilkan t-Hitung sebesar 2,306 dengan probabilitas (p) sebesar 0,023. Berdasarkan hasil tersebut, karena nilai probabilitas (p) < α maka hipotesis alternatif diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara parsial, motivasi berpengaruh terhadap keputusan konsumen. b. Hasil pengujian secara parsial terhadap variabel persepsi Hasil pengujian secara parsial terhadap Variabel Persepsi menghasilkan t-Hitung sebesar 3,528 dengan probabilitas (p) sebesar 0,001. Berdasarkan hasil tersebut, karena nilai probabilitas (p) < α maka hipotesis alternatif diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara parsial, persepsi berpengaruh terhadap keputusan konsumen. c. Hasil pengujian secara parsial terhadap variabel pembelajaran Hasil pengujian secara parsial terhadap Variabel Pembelajaran menghasilkan t-Hitung sebesar 1,440 dengan probabilitas (p) sebesar 0,153. Berdasarkan hasil tersebut, karena nilai probabilitas (p) > α maka hipotesis alternatif ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara parsial, pembelajaran tidak berpengaruh terhadap keputusan konsumen. d. Hasil pengujian secara parsial terhadap variabel kepribadian Hasil pengujian secara parsial
terhadap Variabel Kepribadian menghasilkan t-Hitung sebesar 0,430 dengan probabilitas (p) sebesar 0,668. Berdasarkan hasil tersebut, karena nilai probabilitas (p) > α maka hipotesis alternatif ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara parsial, kepribadian tidak berpengaruh terhadap keputusan konsumen. e. Hasil pengujian secara parsial terhadap variabel sikap Hasil pengujian secara parsial terhadap Variabel Sikap menghasilkan tHitung sebesar 2,697 dengan probabilitas (p) sebesar 0,008. Berdasarkan hasil tersebut, karena nilai probabilitas (p) < α maka hipotesis alternatif diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara parsial, sikap berpengaruh terhadap keputusan konsumen. Hasil Uji Hipotesis III Hasil uji regresi pada Tabel 4.16 di atas menunjukkan nilai standardized coefficients beta terbesar dihasilkan oleh variabel persepsi, yaitu sebesar 0,365. Berdasarkan hasil tersebut maka Hipotesis III berhasil diterima, yang menunjukkan bahwa variabel persepsi memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan konsumen. Koefisien Determinasi Besarnya koefisien 2 determinasi (R ) menunjukkan sampai seberapa besar proporsi perubahan variabel independen mampu menjelaskan variasi perubahan variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi menunjukkan bahwa variabel independen yang digunakan sebagai prediktor nilai variabel dependen memiliki ketepatan prediksi yang semakin tinggi. Berdasarkan hasil uji regresi diperoleh nilai koefisien
determinasi sebesar 0,524. Hal ini menunjukkan bahwa faktor psikologis mampu menjelaskan variasi perubahan variabel keputusan konsumen sebesar 52,4%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil ini menunjukkan bahwa keseluruhan faktorfaktor psikologis yang diangkat pada penelitian ini memiliki daya penjelas yang cukup tinggi karena menghasilkan nilai koefisien determinasi yang lebih besar dari 50%. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis I Berdasarkan hasil pengujian terhadap Hipotesis I, penelitian ini mampu membuktikan adanya pengaruh secara simultan faktor psikologis, yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, dan sikap, terhadap keputusan konsumen. Hasil ini juga didukung oleh hasil perhitungan terhadap nilai koefisien determinasi (R2) yang menghasilkan nilai cukup besar, yang menunjukkan bahwa variasi perubahan terhadap variabel dependen sudah mampu dijelaskan oleh keseluruhan variabel independen yang digunakan. Proses pengambilan keputusan konsumen tidak bisa terjadi dengan sendirinya. Dalam memutuskan untuk melakukan kegiatan pembelian, konsumen akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor lingkungan ekstern dan proses internal individu (Dharmmesta dan Handoko, 2000:77). Hasil pengujian secara simultan yang signifikan menunjukkan bahwa faktor internal individu yang terdiri dari kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi masih menjadi dasar utama seseorang dalam memutuskan untuk berbelanja di pasar modern (Carrefour). Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa
kajian teoritis yang mendasari penelitian ini, yang kemudian dirumuskan dalam hipotesis, sangat relevan dan terbukti dengan hasil penelitian yang sepenuhnya didukung oleh fakta lapangan. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis II 1. Pembahasan Pengaruh Parsial Motivasi Terhadap Keputusan Berdasarkan hasil pengujian secara parsial terhadap variabel motivasi, penelitian ini mampu membuktikan adanya pengaruh signifikan dengan arah positif terhadap keputusan konsumen. Adanya arah pengaruh positif menunjukkan fakta bahwa keputusan untuk melakukan belanja sangat dipengaruhi oleh adanya dorongan, keinginan, dan motif dari konsumen. Kebutuhan (needs) adalah kekuatan utama yang memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu, sedangkan keinginan (wants) adalah kebutuhan yang dipelajari atau terkondisi selama hayat seseorang (McCarthy dan Perreault, 1993:138). Kebutuhan yang tidak terpenuhi menyebabkan orang berkeinginan(wants) mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan itu. Rasa tidak senang dan ketegangan muncul ketika kebutuhan tidak terpenuhi. Karena ketidakcocokan meningkat, hasilnya adalah pengaktifan suatu kondisi kegairahan yang dipacu sebagai dorongan (drive). Hasil pengujian yang signifikan menunjukkan bahwa pengaruh faktor motivasi dalam memutuskan tempat berbelanja merupakan suatu proses dalam pemenuhan keinginan. Dengan adanya pemenuhan terhadap kebutuhan tersebut, maka konsumen akan mampu menyingkirkan rasa ketidaksenangan dalam dirinya sebagai akibat adanya dorongan (drive) yang telah terpenuhi. Dorongan (drive) merupakan faktor yang
sangat kuat bagi seseorang dalam membuat suatu keputusan, yang hanya bisa diobati dengan cara memenuhi apa yang menjadi keinginan konsumen tersebut. 2. Pembahasan Pengaruh Parsial Persepsi Terhadap Keputusan Berdasarkan hasil pengujian secara parsial terhadap variabel persepsi, penelitian ini berhasil membuktikan adanya pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Arah pengaruh positif signifikan menunjukkan bahwa kenaikan terhadap persepsi akan diikuti oleh kenaikan pengambilan keputusan yang signifikan oleh konsumen. Hasil ini mendukung pendapat Kotler dan Amstrong (2001:214-215) bahwa seseorang dapat membentuk persepsipersepsi yang berbeda mengenai rangsangan yang sama karena ada tiga macam proses penerimaan indera, yaitu perhatian selektif, distorsi selektif, dan retensi selektif. Proses perhatian selektif menyebabkan seseorang untuk cenderung menyaring sebagian besar informasi yang diterima sehingga membentuk suatu pemahaman dan kesan tertentu terhadap produk. Pemahaman dan kesan positif tersebut yang pada akhirnya akan membentuk keyakinan konsumen dalam menentukan keputusan. 3. Pembahasan Pengaruh Parsial Pembelajaran Terhadap Keputusan Berdasarkan hasil pengujian secara parsial terhadap variabel pembelajaran, penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen. Proses pembelajaran dapat didefinisikan sebagai perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari adanya pengalaman sebelumnya. Kebanyakan perilaku diperoleh dengan cara dipelajari, baik itu dari lingkungan sekitar atau pengalaman
masa lalu konsumen itu sendiri. Dengan mempelajari cara belajar konsumen akan membuka peluang bagi pemasar untuk mengetahui pola perilaku konsumen, termasuk didalamnya perilaku pembelian konsumen. Hasil pengujian yang justru tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh signifikan dari pembelajaran menunjukkan bahwa informasi yang berkaitan dengan produk-produk Carrefour masih sangat minim dimiliki oleh konsumen. Di sisi lain, informasi tersebut sangat menentukan terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap produk karena dapat meningkatkan keyakinan akan kualitas dan mutu dari produk yang akan dibeli konsumen. 4. Pembahasan Pengaruh Parsial Kepribadian Terhadap Keputusan Berdasarkan hasil pengujian secara parsial terhadap variabel kepribadian, penelitian ini tidak berhasil menemukan adanya pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor lain, seperti motivasi, persepsi, dan sikap yang justru menjadi faktor yang mendominasi keputusan responden untuk melakukan pembelian di Carrefour, sehingga kepribadian seseorang tidak lagi menjadi faktor penentu yang signifikan. 5. Pembahasan Pengaruh Parsial Sikap Terhadap Keputusan Berdasarkan hasil pengujian secara parsial terhadap variabel sikap, penelitian ini mampu membuktikan adanya pengaruh signifikan dengan arah positif terhadap keputusan pembelian. Arah positif signifikan menunjukkan bahwa kenaikan terhadap sikap konsumen akan diikuti oleh peningkatan secara signifikan keputusan pembelian. Sikap konsumen terhadap
perusahaan dan produk-produknya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan atau kegagalan strategi pemasaran perusahaan tersebut. Kotler (1990:203) menyatakan bahwa sikap menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan-perasaan emosional, dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan. Hasil pengujian yang signifikan menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan oleh manajemen Carrefour selama ini telah cukup bagus. Hal ini ditunjukkan oleh fakta dimana konsumen memiliki penilaian yang cukup bagus terhadap produk telepon seluler Carrefour. Hasil pengujian yang signifikan juga menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang selama ini dilakukan oleh manajemen telah mampu mempertahankan perasaan emosional konsumen terhadap produk sehingga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian yang dilakukan. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada sub-bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Hasil pengujian secara simultan pengaruh faktor psikologis terhadap keputusan konsumen menunjukkan bahwa faktor internal individu, yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, dan sikap masih menjadi dasar utama seseorang dalam memutuskan untuk berbelanja di pasar modern (Carrefour). 2, Pada proses yang menciptakan pola perilaku dari konsumen, terdapat hal-hal yang pasti akan memberikan pengaruh baik secara signifikan maupun tidak signifikan. Setiap individu dalam
melakukan proses pembelian akan dipengaruhi oleh referensi internal dan eksternal sehingga membentuk pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pengaruh tersebut akan membentuk polapola perilaku konsumsi individu. Hasil pengujian yang berhasil menemukan adanya pengaruh signifikan dari motivasi, persepsi, dan sikap menunjukkan bahwa karakteristik pembeli seperti rasa rasionalitas, emosionalitas, serta pemahaman dan pengertian terhadap suatu produk yang dapat memuaskan kebutuhannya merupakan satu rangkaian proses sebelum keputusan pembelian dijatuhkan oleh konsumen. Saran Beberapa saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah: 1. Hasil pengujian menunjukkan adanya pengaruh dominan dari persepsi, yang merupakan proses bagaimana seorang individu memilih, mengorganisasi dan menginterpretasi masukan informasi untuk menciptakan suatu arti yang mudah dipahami. Hasil penelitian ini dapat dijadikan suatu bentuk informasi bagi manajemen dalam menerapkan suatu strategi pemasaran, dengan cara memberikan persepsi kepada konsumen untuk membangkitkan adanya perhatian terhadap sesuatu, munculnya ingatan, dan adanya pemahaman pada produk-produk Carrefour. 2. Upaya-upaya dalam kegiatan promosi oleh pihak manajemen dapat dilakukan dengan meningkatkan kegiatankegiatan yang lebih intensif untuk membangun dan menumbuh-kembangkan faktor-faktor internal konsumen, khususnya yang berkaitan langsung dengan pembentukan persepsi dalam
keluarga. Dengan adanya usaha tersebut diharapkan untuk menciptakan keyakinan pada konsumen dalam mengambil keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Carrefour). DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. (2007). Psikologi Sosial. Rineka Cipta. Jakarta. Amirullah. (2002), Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Graha Ilmu. Anwar
Prabu Mangkunegara. 2005. Sumber Daya Manusia perusahaan. Remaja Rosdakarya: Bandung Augusty, Ferdinand, 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Basu Swastha Dharmmesta dan T. Hani Handoko. (2000).Manajemen.Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE-Universitas Gajahmada. Bustaman. 1999. “ Tata Ruang (Exterior dan Interior Perpasaran)”, Makalah (tidak diterbitkan), pada acara Diklat Manajemen Pusat Pertokoan dan Pembelanjaan di Medan, 15 s.d. 28 September 1999. Dharmmesta dan Ibnu Sukotjo. 2007. Pengantar Binis Modern. Edisi 12. Yogyakarta: Liberty.
Fandy Tjiptono (2005). Pemasaran Jasa, Edisi pertama, Bayu Media Publishing, Malang Gujarati Damodar. 1997. Basic Econometrics. McGraw-Hill, Inc. Sumarno Zain (penterjemah). Ekonometrika Dasar, Erlangga. Jakarta. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid Satu, Edisi Keduabelas, Cetakan Ketiga. Penerbit Indeks. Kotler,
Philip, 1990, Manajemen Pemasaran : analisis, perencanaan,implementasi dan pengendalian, Jilid II,Edisi kelima, terjemahan Drs.Jaka Wasana, MSM,Jakarta : Penebit Erlangga.
Kotler, P., dan Armstong, A., 2001, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi Kedelapan, Jilid Pertama, Penerbit PT. Indeks, Jakarta. Kuncoro. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Gramedia. Lamb, Hair, McDaniel.(2000). Pemasaran buku I. Yogyakarta: Salemba Empat: McCarthy, Jerome E & William D. Perreault, Jr.(1990). Basic Marketing, A Managerial Approach, 10th ed., Homewood, IL : Irwin Natawidjaja, Ronnie S. 2005. Modern Market Growth And The Changing Map OfThe Retail Food Sector In Indonesia. Presented at Pacific Food System Outlook (PFSO) 9th Annual Forecasters Meeting. 10-13 Mei 2005. Kunming, China.
Ni
Wayan Seriasih, 2005, Analisis Variabel Pemasaran yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Universitas Brawijaya dalam Melakukan Pembelian Produk Susu Pembersih (Milk Cleanser), Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.
Schiffman, LG dan Leslie L. Kanuk. 2004. Consumer Behavior. Pearson Education, Inc. New Jersey. Sekaran, Uma. Research Methods for Business a skill building approach.Second edition,New York: Jhon Willey & Sons,Inc,2003. Sekaran, Uma, 2006, Research Methods for Busniness, Terjemahan oleh Kwan Men Yon, 2006, Edisi keempat, Salemba Empat, Jakarta. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2008. Metode Penelitian Survai. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia. Singarimbun, Masri. 2006. Metode Penelitian Survei. Edisi Revisi. LP3ES. Jakarta. Sigit Kurniawan, 2007, Pengaruh Retail Marketing Mix terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen Berbelanja di Hypermarket Malang Town Square, Skripsi Fakultas
Ekonomi Malang.
Universitas
Brawijaya
Sugiyono.(2008). Metode Penelitian Kantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta. Sugiyono.(2005). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, (2007), Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen: Implikasi pada Strategi Pemasaran. Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sutisna. (2001), Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Cetakan I. Sigit Kurniawan, 2007, Pengaruh Retail Marketing Mix terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen Berbelanja di Hypermarket Malang Town Square, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang. Wikipedia Indonesia. 2008. Pasar: Pasar Tradisional dan Pasar Modern. www.wikipedia.org. [16 Maret 2008] Zulaikha Fauzi, 2004, Faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian pada Darmo Factory Outlet di kota Malang. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang