Jurnal Geomine, Vol 4, No. 3: Desember 2016
ANALISIS FAKTOR KEAMANAN GEOMETRI LERENG DISPOSAL DAN MENGETAHUI JUMLAH VOLUME DISPOSAL OPTIMAL Arif Nurwaskito1, Sri Widodo2, Adi Satrio Wicaksono1* 1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas MuslimTndonesia 2. Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin Email:
[email protected]
SARI Kestabilan lereng berkaitan dengan kelongsoran yang merupakan proses perpindahan massa tanah secara alami dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, kestabilan lereng dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jarak muka air tanah, sudut kemiringan lereng, nilai kuat geser tanah dan jenis tanah lapisan penyusunnya yang memiliki nilai kohesi dan sudut geser dalam yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui stabil atau tidaknya suatu lereng yang ditampilkan dalam bentuk nilai faktor keamanan untuk menentukan batas dumping limit dan mengetahui batas volume disposalyang optimal. Tahapan dari proses analisis kestabilan lereng ini dilakukan dengan menggunakan metode Fellenius, yang dalam proses analisisnya menggunakan software Geoslope/W. Parameter yang digunakan yaitu sudut geser dalam, kohesi, dan berat jenis tanah. Untuk menghitung jumlah volume disposal digunakan metode penampang. Berdasarkan hasil analisis dari kedua section A dan B menggunakan metode Fellenius diperoleh nilai faktor keamanan yang termasuk kedalam lereng stabil yaitu lereng section A-A' dari jarak 10 meter sampai 50 meter diperoleh nilai Fk = 1,298, 1,291, 1,285, 1,264, 1,241. Lereng section B-B' dari jarak 10 meter sampai 50 meter diperoleh nilai Fk = 1,294, 1,292, 1,263, 1,250, 1,248. Luas yang diperoleh dari penampang A dan B = 897 m 2, penampang C dan D = 3.055 m2, dan penampang E dan F = 4.584 m2 dari luas penampang tersebut akan diperoleh jumlah volume disposal yang dapat ditampung disposal. Batas dumping limit yang direkomendasikan dari perhitungan faktor keamanan yang telah dihitung adalah maksimal > 15 m dari setiap crest desain lereng disposal dan jumlah volume overburden optimal yang dapat ditampung disposal yaitu 222.834 m3. Kata Kunci: Disposal, Lereng, Overburden, Faktor Keamanan, Section.
ABSTRACT Slope stability relating to the erosion which is the process of land mass transfer naturally from a high place to a lower place. The slope stability is influenced by several factors: the distance of ground water, the angle of slope, the strong value of soil shear and the type of constituent layer soil which has the value of cohesion and the angle of different friction. This research aimed to determine the slope stability which is shown in the value of safety factor for determining dumping limit boundary and to discover optimal disposal volume limit. The stages of the process of slope stability analysis were conducted by using Fellenius method, which is in the process of analysis using Geoslope/W software. The parameters used were the friction angle, cohesion, and the density of the soil. To calculate the amount of disposal volume used cross-sectional method. Based on the analysis of both section A and B using Fellenius method obtained the value of safety factors including the stable slopes; that is, the slope of section A-A from a distance of 10 meters to 50 meters obtained the Fk value = 1.298, 1.291, 1.285, 1.264, 1.241. The slopes of section B-B from a distance of 10 meters to 50 meters obtained the Fk value = 1.294, 1.292, 1.263, 1.250, 1.248. The spacious obtained from the cross section A to B = 897 m2, from the cross section C to D = 3,055 m2, and from the cross section E to F = 4,584 m2. Of the crosssectional area will be obtained by the amount of disposal volume by which can be accommodated disposal. The dumping limit recommended by the calculation of the safety factor which has been calculated is a maximum of > 15 m of each crest of disposal slope design and the number of the optimal overburden volume which can be accommodated by disposal of 222,834 m3. Keywords: Disposal, Slope, Overburden, Safety Factor, Section.
98
Jurnal Geomine, Vol 4, No. 3: Desember 2016
PENDAHULUAN Pergerakan massa adalah bergeraknya material tanah/ batuan dalam bentuk padat. Pergerakan massa ini analogikan dengan bergeraknya suatu blok pada bidang miring. Apabila gaya akibat gravitasi (beban bergerak) melebihi kuat geser penahan lereng, maka material akan bergerak. Kuat geser tanah adalah kemampuan tanah melawan tegangan geser yang terjadi pada saat terbebani. Keruntuhan geser tanah terjadi bukan disebabkan karena hancurnya butir-butir tanah tersebut tetapi karena adanya gerak relatif antara butir-butir tanah tersebut.
gambar penampang melintang (vertikal) topografi disposal yang dianggap kritis yang diperoleh dari hasil sayatan aplikasi Vulcan. Cross section ini memperlihatkan kenampakan perlapisan material disposal secara aktual.
Disposal adalah tempat pembuangan yang dirancang/ direncanakan untuk menampung material buangan overburden dan material lain dari tambang. Disposal biasanya dibuat pada lubang-lubang bekas penambangan ataupun bekas penambangan quarry yang kemudian apabila lubangnya sudah penuh, maka permukaan dari disposal ini akan ditutupi dengan lapisan tanah penutup untuk di jadikan daerah penghijauan. Tujuan dari perancangan disposal adalah mencegah terjadinya kecelakaan pada saat pengoperasian disposal berupa tabrakan antar alat berat maupun terjatuh dari ketinggian karena kegagalan kestabilan di disposal.
A
B
A’
B’
Gambar 1. Tampilan critical cross section pada
disposal
overburden L a p Lapisan i s a n m a tmaterial e r ia l
Atas dasar hal tersebut di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul tersebut, dengan perencanaan desain dan analisis geometri lereng yang baik, diharapkan akan mengurangi resiko kegagalan kestabilan lereng disposal.
Lapisan material limonit Lapisan material Saprolit Lapisan material Badrock
Gambar 2. Tampilan section A – A’
METODOLOGI PENELITIAN Penelitiaan ini dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan kegiatan, yaitu orientasi lapangan, pengambilan data, pengolahan data serta analisis data. Data diolah menggunakan software vulcan dan software Slope/ W 2007 untuk menganalisis kestabilan lereng di disposal dan mengetahui Volume optimal overburden yang dapat ditampung disposal
HASIL DAN PEMBAHASAN Peggambaran Critical Cross Section Data critical cross section adalah data berupa
Lapisan material Lapisan material Saprolit Lapisan material
Gambar 3. Tampilan section B – B’
Rincian Material Properties untuk Analisis Stabilitas Lereng Material properties adalah ciri khas atau karakteristik material yang menyusun perlapisan tanah pada disposal. Adapun item–item yang
99
Jurnal Geomine, Vol 4, No. 3: Desember 2016
termasuk dalam material properties ini yakni model kekuatan material (model), nilai berat unit material (unit weight), nilai kohesi dan besar sudut geser dalam material (phi). Zona 1 Material ini dimodelkan dengan kekuatan geser undrained (phi = 0) merupakan material overburden. Nilai berat unitnya 17 kN/m3 dan range nilai kohesi 0 – 19 kpa. Konsistensi materialnya adalah very soft to soft. Zona 2 Material ini dimodelkan dengan kekuatan geser undrained (phi = 0) karena merupakan material overburden. Nilai berat unitnya 17 kN/m3 dan range nilai kohesi 27 – 49 kpa. Zona 3 Material ini dimodelkan dengan kekuatan geser undrained (phi = 0) karena merupakan material overburden. Nilai berat unitnya 17 kN/m3 dan range nilai kohesi 55 – 75 kpa. Zona 4 Material ini dimodelkan dengan kekuatan geser undrained (phi = 0) karena merupakan material bedrock. Nilai berat unitnya 20 kN/m3
dan range nilai kohesi 130 – 370 kpa. Konsistensi materialnya adalah very stiff to hard. Civil Ballast Civil ballast adalah material sipil dan ballast yang digunakan untuk keperluan konstruksi sipil, dalam hal ini material pondasi, perkerasan jalan, perkuatan material di disposal, maupun menambah kekuatan tanah/ meningkatkan daya dukung tanah. Civil ballast yang digunakan yakni slag (terak nikel) dan quarry (batuan masif). Material ini dimodelkan dengan kekuatan geser mohr– coulomb karena digunakan sebagai perkerasan/ landasan pada jalan akses maupun perkuatan lapisan material overburden pada disposal nantinya. Berdasarkan typical soil parameter yang digunakan nilai berat unitnya 18 kN/m3 dan besar sudut geser dalamnya (phi) adalah 30°.
Berat Dump Truck Dan Dozer Berat dump truck pada saat dumping di hitung ban belakan dan ban depan. Berat ban belakang 220 kpa dan berat depan 110 kpa. Adapun berat dari dozer yaitu 120 kN/m³ dan panjang 3 meter. Jarak dari dozer dan ban belakang dump truck yaitu 7,5 meter dan jarak ban belakang dan ban depan berjarak 5 meter. PEMBAHASAN Pemodelan Disposal Plan Pemodelan yang dimaksud adalah membuat geometri mengikuti alur tampilan critical cross section perlapisan material pada disposal plan yang telah diperoleh dari aplikasi Vulcan secara dua dimensi/ 2D (x,y). Dengan menggunakan aplikasi Slope/W 2007. Tampilan section ditransformasikan menjadi region berbentuk poligon tertutup yang mewakili setiap perlapisan tanah sesuai dengan zona lapisan material yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah region terbentuk maka dilakukan input model kekuatan dan nilai karakteristik materialnya. Kemudian pada bagian crest lereng diberikan beban tambahan, yakni beban dozer 120 kN/m3 dengan panjang track 3 meter yang diletakkan tepat di ujung crest lereng dan dump truck (point load) dengan rincian, beban ban belakang 220 Kpa dan ban depan 110 Kpa, jarak antara ban depan dan belakang 5 m. Jarak antara dozer dengan ban belakang dump truck adalah 5 meter (posisi dump truck membelakangi dozer).
Section A – A’ Section ini dibuat dengan tujuan memperlihatkan penampang disposal plan yang disayat mengikuti sisi panjangnya. Dari section ini, didapatkan informasi penting mengenai penampang bentuk perlapisan materialnya secara memanjang sampai pada lereng disposal plan bagian selatan. Dan untuk kepentingan slope stability, maka lereng inilah yang akan dianalisis stabilitasnya. Ketinggian crest desain lereng berada pada level + 495 mdpl. Rencana level elevasi yang akan di desain yaitu dari elevasi + 495 mdpl ke elevasi 506 mdpl. Berdasarkan hasil perhitungan Slope/W 2007, nilai FK yang didapatkan terhadap stabilitas lereng disposal.
100
Jurnal Geomine, Vol 4, No. 3: Desember 2016
1 0 Meter Berdasarkan hasil perhitungan Slope/W 2007, nilai faktor keamanan yang didapatkan terhadap stabilitas desain lereng pada timbunan overburden dari crest atau jarak timbunan awal 40 meter ke 50 meter di dapatkan nilai faktor kemanan adalah 1,298.
terhadap stabilitas desain lereng pada timbunan overburden dari crest atau jarak timbunan awal 60 meter ke 70 meter di dapatkan nilai faktor kemanan adalah 1,285. File not found: . .\ sora'_ann_dp.emf. Re-link pict ure using Sket ch Pict ures.
520
Elevation (M)
F i l e no t f o un d: F : \ a di i i i i i \ s o r a '_ a nn _ dp . e m f . Re- l i nk p i c t u r e u s i n g Sk et ch P i c t u r e s .
490
510
460
500
450
490
480
480
470 460
470
Name: Bed rock Mo del: Bedro ck (Imp enetrab le) Name: Sarp olite Mo del: Un drained (Ph i=0 ) Unit W eig ht: 1 8 kN/m³ Co h esio n: 8 0 k Pa Name: O verb urd en Mo del: Und rained (Ph i=0) Unit Weig ht: 17 k N/m³ Co hesion : 3 5 kPa Name: civ ill ballast Mo del: Mo hr-Co ulomb Un it W eigh t: 2 0 k N/m³ Coh esion : 10 k Pa Ph i: 3 0 ° Ph i-B: 0 ° C-Phi Co rrelation Coef.: 0
460
450
Sarpolite
Overbuden
Sarpolite
Overbuden
Sarpolite
490
Sarpolite
480
470
520
490
500
civill ballast
480
510 500
510
1.285
500
520
1.298
520
510 Elevation
S ection A – A’ K ema ju an Ti mbun an Ja ra k
470
Bedrock
Name: Bedrock Model: Bedrock (Impenetrable) Name: Sarpolite Model: Undrained (Phi=0) Unit Weight: 18 kN/m³ Cohesion: 80 kPa Name: Overbuden Model: Undrained (Phi=0) Unit Weight: 17 kN/m³ Cohesion: 35 kPa Name: civill ballast Model: Mohr-Coulomb Unit Weight: 20 kN/m³ Cohesion: 10 kPa Phi: 30 ° Phi-B: 0 ° C-Phi Correlation Coef.: 0
460
450 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230
Distance Gambar 6. Section A - A’ k emaj ua n t i mbu nan jarak 30 meter
450
S ection A – A’ Kema ju an Ti mbu na n J a rak
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230
4 0 Meter
Distance (M) Gambar 4. Section A - A’ k emaju an t i mbu nan jarak 10 meter
S ection A – A’ K ema ju an Ti mbun an Ja ra k 2 0 Meter
Berdasarkan hasil perhitungan Slope/W 2007, nilai faktor keamanan yang didapatkan terhadap stabilitas desain lereng pada timbunan overburden dari crest atau jarak timbunan awal 70 meter ke 80 meter di dapatkan nilai faktor kemanan adalah 1,264. File not found: . .\ sor a'_ann_dp.emf. Re- link pict ur e using Sket ch Pict ur es.
520
File not fou nd: F:\adiiiiii\sora' _ann_dp.emf. Re-link picture using Sketch Pictu res.
Elevation (M)
520 510
1.291
500 490
Sarpolite
Overburden
470 460 450
510
450
470
490 480
470 460
480
Sarpolite
480 Bedrock Name: Bedrock Model: Bedrock (Impenetrable) Name: Sarpolite Model: Undrained (Phi=0) Unit Weight: 18 kN/m³ Cohesion: 80 kPa Name: Overburden Model: Undrained (Phi=0) Unit Weight: 17 kN/m³ Cohesion: 35 kPa Name: civill ballast Model: Mohr-Coulomb Unit Weight: 20 kN/m³ Cohesion: 10 kPa Phi: 30 ° Phi-B: 0 ° C-Phi Correlation Coef.: 0
470 460
450 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230
Distance
490
Bedrock Name: Bedrock Model: Bedrock (Impenetrable) Name: Sarpolite Model: Undrained (Phi=0) Unit Weight: 18 kN/m³ Cohesion: 80 kPa Name: Overburden Model: Undrained (Phi=0) Unit Weight: 17 kN/m³ Cohesion: 35 kPa Name: civill ballast Model: Mohr-Coulomb Unit Weight: 20 kN/m³ Cohesion: 10 kPa Phi: 30 ° Phi-B: 0 ° C-Phi Correlation Coef.: 0
500
civill ballast Overburden Overburden 490 Sarpolite Sarpolite
Sarpolite
480
510
1.264
500
520
500
civill ballast Overburden Sarpolite
520
510 Elevation
Berdasarkan hasil perhitungan Slope/W 2007, nilai faktor keamanan yang didapatkan terhadap stabilitas desain lereng pada timbunan overburden dari crest atau jarak timbunan awal 50 meter ke 60 meter di dapatkan nilai faktor kemanan adalah 1,291.
Gambar 7. Section A - A’ k emaj ua n t i mb un an jarak 40 meter
460
450 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100110 120130 140150 160170 180190200 210220 230
S ection A – A’ Kema ju an Ti mbu na n J a rak 5 0 Meter
Distance (M) Gambar 5. Section A - A’ k emaju an t i mbu nan jarak 20 meter
S ection A – A’ Kema ju an Ti mbu na n J a rak 3 0 Meter
Berdasarkan hasil perhitungan Slope/W 2007, nilai faktor keamanan yang didapatkan terhadap stabilitas desain lereng pada timbunan overburden dari crest atau jarak timbunan awal 80 meter ke 90 meter di dapatkan nilai faktor kemanan adalah 1,241.
Berdasarkan hasil perhitungan Slope/W 2007, nilai faktor keamanan yang didapatkan
101
Jurnal Geomine, Vol 4, No. 3: Desember 2016 File not found: F:\adiiiiii\sora'_ann_dp.emf. Re-link picture using Sketch Pictures.
520
520
Elevation (M)
513
513
1.241
506 civill ballast Sarpolite
Overburden
Sarpolite
Overburden
485
478 464 457 450
499 492
Sarpolite
485 471
2 0 Meter
506
499 492
S ection B – B’ K emaju an Ti mbun an J a rak
478 Name: Bedrock Model: Bedrock (Impenetrable) Bedrock Name: Sarpolite Model: Undrained (Phi=0) Unit Weight: 18 kN/m³ Cohesion: 80 kPa Name: Overburden Model: Undrained (Phi=0) Unit Weight: 17 kN/m³ Cohesion: 35 kPa Name: civill ballast Model: Mohr-Coulomb Unit Weight: 20 kN/m³ Cohesion: 10 kPa Phi: 30 ° Phi-B: 0 ° C-Phi Correlation Coef.: 0
471 464 457
450 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230
Berdasarkan hasil perhitungan Slope/W 2007, nilai faktor keamanan yang didapatkan terhadap stabilitas desain lereng pada timbunan overburden dari crest atau jarak timbunan awal 70 meter ke 80 meter di dapatkan nilai faktor kemanan adalah 1,292. File not found: F:\adiiiiii\sorb'_ann_dp.emf. Re-link picture using Sketch Pictures.
Distance (M)
520
Elevation
Section B – B’
500 490
510 500
civil ballast saprolite
Overburden saprolitesaprolite
Overburden
490
saprolite
480 470 460
Section
S ection B – B’ K ema ju an Ti mbun an Ja ra k
1.292
510
Gambar 8. Section A - A’ k emaju an t i mbu nan jarak 50 meter
ini dibuat dengan tujuan memperlihatkan penampang Anoa North disposal plan yang disayat mengikuti sisi panjangnya. Dari section ini, didapatkan informasi penting mengenai penampang bentuk perlapisan materialnya secara memanjang sampai pada lereng disposal plan bagian selatan. Dan untuk kepentingan slope stability, maka lereng inilah yang akan dianalisis stabilitasnya. Ketinggian crest desain lereng berada pada level + 495 mdpl. Rencana level elevasi yang akan di desain yaitu dari elevasi + 495 mdpl ke elevasi 506 mdpl. Berdasarkan hasil perhitungan Slope/W 2007, nilai FK yang didapatkan terhadap stabilitas lereng disposal.
520
450
480 Name: bedrock Model: Bedrock (Impenetrable) bedrock Name: saprolite Model: Undrained (Phi=0) Unit Weight: 18 kN/m³ Cohesion: 80 kPa Name: Overburden Model: Undrained (Phi=0) Unit Weight: 17 kN/m³ Cohesion: 35 kPa Name: civil ballast Model: Mohr-Coulomb Unit Weight: 20 kN/m³ Cohesion: 10 kPa Phi: 30 ° Phi-B: 0 ° C-Phi Correlation Coef.: 0
470 460
450 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240
Distance
Gambar 10. Section A - A’ k ema jua n t i mb un an jarak 20 meter
S ection B – B’ K emaju an Ti mbun an J a rak 3 0 Meter Berdasarkan hasil perhitungan Slope/W 2007, nilai faktor keamanan yang didapatkan terhadap stabilitas desain lereng pada timbunan overburden dari crest atau jarak timbunan awal 80 meter ke 90 meter di dapatkan nilai faktor kemanan adalah 1,263.
1 0 Meter Berdasarkan hasil perhitungan Slope/W 2007, nilai faktor keamanan yang didapatkan terhadap stabilitas desain lereng pada timbunan overburden dari crest atau jarak timbunan awal 60 meter ke 70 meter di dapatkan nilai faktor kemanan adalah 1,294.
Gambar 11. Section A - A’ k ema jua n t i mb un an jarak 30 meter
S ection B – B’ K emaju an Ti mbun an J a rak 4 0 Meter
Gambar 9. Section A - A’ k emaju an t i mbu nan jarak 10 meter
Berdasarkan hasil perhitungan Slope/W 2007, nilai faktor keamanan yang didapatkan terhadap stabilitas desain lereng pada timbunan overburden dari crest atau jarak timbunan awal 90
102
Jurnal Geomine, Vol 4, No. 3: Desember 2016
meter ke 100 meter di dapatkan nilai faktor kemanan adalah 1,250.
File not fou nd: F:\a diiiiii\s ora ' _a nn_dp.e mf. R e -link pic ture us ing Ske tc h Pic ture s .
File not found: .\sorb'_ann_dp.emf. Re-link picture using Sketch Pictures.
520 510
1.250
500 saprolite
saprolite saprolite
500 Sarpolite
Overburden
Overburden Sarpolite
490
480
480
470
470
Bedrock Name: Bedrock M odel: Bedrock (Imp enet rable) Name: Sarp olite M odel: Undrained (Phi=0) Unit Weight: 18 kN/m³ Cohesion: 80 kPa Name: Overburden M odel: Undrained (Phi=0) Unit Weight: 17 kN/m³ Cohesion: 35 kPa
460
10
20
30
40
50
60
70
460
450 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230
80
Distance (M) 520
520
510
Overburden
490 480 470
Name: bedrock Model: Bedrock (Impenetrable) bedrock Name: saprolite Model: Undrained (Phi=0) Unit Weight: 18 kN/m³ Cohesion: 80 kPa Name: Overburden Model: Undrained (Phi=0) Unit Weight: 17 kN/m³ Cohesion: 35 kPa Name: civil ballast Model: Mohr-Coulomb Unit Weight: 20 kN/m³ Cohesion: 10 kPa Phi: 30 ° Phi-B: 0 ° C-Phi Correlation Coef.: 0
460
Sarpolite
490
Overburden Overburden
File not found: F:\adiiiiii\sorb' _ann_dp.emf. R e-link pic ture using S ketch P ic tures.
500
480 470
510
500
0
civil ballast Overburden
saprolite
520
510
450
Elevation (M)
Elevation (M)
510
490
Elevation (M)
520
520
510
500
500 Overburden
saprolite
490
Overburden
saprolite
saprolitesaprolite
480
480
470
470
bedrock Name: bedrock M odel: Bedrock (Imp enetrable) Name: sap rolite M odel: Undrained (Phi=0) Unit Weight: 18 kN/m³ Cohesion: 80 kPa Name: Overburden M odel: Undrained (Phi=0) Unit Weight: 17 kN/m³ Cohesion: 35 kPa
460 450
460
490
0
10
20
30
40
50
60
70
80
460
450 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240
Distance (M)
450
450 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240
Gambar 14. Tahap akhir dari timbunan
Distance (M)
Gambar
12.
Section A - A’ k emaju an ti mb un an jarak 40 meter
S ection B – B’ K ema ju an Ti mbun an Ja ra k 5 0 Meter
Cara Menentukan Batas Dumping Dump Truck Untuk menentukan batas dumping di area disposal yaitu di ukur jarak antara ban dump truck belakang dengan crest lereng disposal. Gambar 4.17 memperlihatkan cara menentukan batas
Berdasarkan hasil perhitungan Slope/W 2007, nilai faktor keamanan yang didapatkan terhadap stabilitas desain lereng pada timbunan overburden dari crest atau jarak timbunan awal 90 meter ke 100 meter di dapatkan nilai faktor kemanan adalah 1,250.
dumping dump truck.
15 meter
40 meter
File not found: F:\adiiiiii\sorb'_ann_dp.emf. Re-link picture using Sketch Pictures.
520
520
Elevation (M)
510
1.248
500 490
civil ballast saprolite
460 450
500
Overburden saprolitesaprolite
saprolite
Overburden
480 470
510
490 480
Name: bedrock Model: Bedrock (Impenetrable) bedrock Name: saprolite Model: Undrained (Phi=0) Unit Weight: 18 kN/m³ Cohesion: 80 kPa Name: Overburden Model: Undrained (Phi=0) Unit Weight: 17 kN/m³ Cohesion: 35 kPa Name: civil ballast Model: Mohr-Coulomb Unit Weight: 20 kN/m³ Cohesion: 10 kPa Phi: 30 ° Phi-B: 0 ° C-Phi Correlation Coef.: 0
470
Gambar 15. Cara menentukan batas dumping
460
450 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240
Distance (M)
Gambar 13. Section A - A’ k emajua n ti mb un an jarak 50 meter
dump truck
Setelah menentukan batas dumping dump truck, lalu di input batas dumping di software Vulcan
Gambar
16.
dumping di disposal.
memperlihatkan
Tahap akhir dari desain yang dibuat yaitu menimbun disposal dari level elevasi 495 mpdl menuju level elevasi 506. Gambar 14. memperlihatkan tahap akhir dari timbunan.
Gambar 16.
103
Batas dumping desain disposal.
batas
Jurnal Geomine, Vol 4, No. 3: Desember 2016
Menghitung Jumlah Volume Disposal
Penampang E dan F
Untuk mengetahui jumlah volume disposal yaitu membuat penampang (Section) untuk mengetahui luas disposal. Untuk menghitung volume disposal menggunakan rumus mean area
Penampang E mempuyai luas 2.107 penampang F mempuyai luas 2.477 M2
M2
dan
E’
E ELEVASI
520
510 500 490 480
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0 1 0 01 3 0 1 2 1 4 0
150
160
170
180
190
200
JARAK A’
A
B’
B
C’
C
F
E’
E F
F’
520
ELEVASI
D’
D
510 500 490
F’
480
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0 1 0 01 2 0 11 1 3 0
140
150
160
170
180
190
200
JARAK
Gambar 10. Penampang A dan B Rumus mean area:
Gambar 17. Garis penampang Penampang A dan B
…………………………..(1.1)
Penampang A mempuyai luas 132 M2 dan penampang B mempuyai luas 765 M2
Diketahui luas penampang: A = 168 – 36 = 132 m2 B = 765 m2 C = 1269 m2 D = 1786 m2 E = 2107 m2 F = 2477 m2
A’
A E le v a s i
520 510 500 490 480
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
11300
112400
11 5 0
160
170
180
190
200
JARAK
B’
B
Diketahui jarak:
520
E le v a s i
510 500 490 448800
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 00
11 35 00
1 41 6 0
170
180
190
d1 = 26 M d2 = 26 M d3 = 26 M d4 = 26 M d5 = 26 M d6 = 30 M
200
JARAK
Gambar 18. Penampang A dan B Penampang C dan D Penampang C mempuyai luas 1.269 M2 penampang D mempuyai luas 1.786 M2
dan
Penyelesain: 1.
C’
C EL EVASI
520 510 500 490 480
10
20
30
40
50
60
70
80
90
1 0 00
111300
1 21 4 0
150
160
170
180
190
200
JARAK
D’
D
2.
520
EL EV AS I
510
500 490 500
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
11 01 3 0 1 2 01 4 0
150
160
170
180
190
200
JARAK
Gambar 19. Penampang C dan D
104
Jurnal Geomine, Vol 4, No. 3: Desember 2016
3.
KESIMPULAN Dapat disimpulkan desain disposal yang aman yaitu harus dilakukan re-sloping di crest lereng secara terus menerus untuk menjaga agar disposal tidak patah, dan volume optimal overburden yang dapat ditampung disposal yaitu 222.834 M3 dan letak dumping limit disposal yang aman adalah maksimal > 15 m dari setiap crest desain lereng disposal yang telah direkomendasikan.
4.
UCAPAN TERIMA KASIH
5.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pembimbing dalam kegiatan penelitian Bapak Andi Nur Taslim dan Bapak mardan serta seluruh staf Devisi short Term Planning PT. Vale Indonesia yang telah memberikan kesempatan, bantuan fasilitas, dan bimbingan selama kegiatan penelitian berlangsung.
6.
DAFTAR PUSTAKA Bowles JE. 1989. Sifat-sifat Fisik & Geoteknis Tanah, Jakarta. Erlangga. PU. 2006. Rekayasa Penanganan Keruntuhan Lereng Pada Tanah Residual dan Batuan. Jakarta. Departemen Pemukiman
Litbang. Penjumlahan kapasitas volume: P1 + P2 + P3 + P4 + P5 + P6 11661 + 26442 + 39715 + 49439 + 58422 + 37155 = 222834 M3 Jadi jumlah volume overburden optimal yang dapat menampung disposal yaitu 222.834 M3. Data yang digunakan untuk menganalisa sabilitas lereng yaitu data Cone Penetration Test (CPT) dan data Dynamic Cone Penetrometer (DCP). Setelah data tersebut di korelasi akan menghasilkan data kekuatan tanah yang akan menjadi parameter dalam menganalisa stabilan lereng. Hasil perhitungan Slope/ W 2007, diperoleh dari section A – A’ dan section B – B’ menghasilkan nilai faktor keamanan yaitu section A – A’ dari jarak 10 meter sampai 50 meter yaitu 1,298, 1,291, 1,285, 1,264, 1,241 dan section B – B’ dari jarak 10 meter sampai 50 meter yaitu 1,294, 1,292, 1,263, 1,250, 1,248. Batas dumping limit yang diperbolehkan adalah maksimal > 15 m dari setiap crest desain lereng disposal yang telah direkomendasikan.
dan Prasarana Wilayah. Mardan. 2013. Disposal STP Section. Sorowako. PT. Vale Indonesia, Tbk. Santosa, B dan Suprarto, H. 1998. Mekanika Tanah Lanjutan. Jakarta. Gunadarma. Syafrizal. 2000. Metode Perhitungan Sumberdaya, Bandung. Institut Teknologi Bandung.
105